Negara: Taiwan

  • Dampak Larangan Ekspor ke China Minim, Kinerja Nvidia Lampaui Ekspektasi

    Dampak Larangan Ekspor ke China Minim, Kinerja Nvidia Lampaui Ekspektasi

    Bisnis.com, JAKARTA – Nvidia membukukan penjualan kuartalan yang melampaui ekspektasi pasar setelah para pelanggan bergegas membeli chip kecerdasan buatan (AI) menjelang diberlakukannya larangan ekspor terbaru dari pemerintah AS ke China.

    Namun, pembatasan itu diperkirakan tetap akan menggerus pendapatan perusahaan hingga US$8 miliar pada kuartal berjalan, memaksa Nvidia untuk mengeluarkan proyeksi pendapatan yang lebih rendah dari ekspektasi Wall Street.

    Meski begitu, saham produsen semikonduktor paling bernilai di dunia ini tetap menguat 5% dalam perdagangan pasca-penutupan. Investor menilai bahwa dampak larangan ekspor tak seburuk yang dikhawatirkan.

    Selain itu, antusiasme terhadap chip generasi terbaru Nvidia, Blackwell, yang dipesan oleh perusahaan seperti Microsoft, memberi angin segar bagi prospek pertumbuhan.

    Selama bertahun-tahun, pemerintah AS berupaya membatasi akses China terhadap teknologi canggih AS. Kini, langkah itu telah memperketat ekspor chip AI Nvidia, membatasi penetrasi perusahaan di salah satu pasar semikonduktor terbesar dunia.

    Dalam paparannya, CEO Nvidia Jensen Huang menyampaikan kekhawatiran atas kebijakan AS-China. Ia memperingatkan bahwa Nvidia bisa kehilangan akses terhadap ekosistem pengembang AI di China yang sangat besar, dan menyebut industri semikonduktor China semakin matang dan bisa menyamai dominasi AS.

    Namun, Huang juga memuji keputusan Presiden Donald Trump yang membatalkan aturan “difusi AI” yang sebelumnya akan membatasi aliran chip AI secara global.

    “Presiden Trump ingin Amerika menang. Dan dia juga menyadari bahwa kita bukan satu-satunya negara dalam perlombaan ini,” kata Huang seperti dikutip Reuters, Kamis (29/5/2025).

    Huang mengonfirmasi bahwa chip Hopper tak bisa lagi dimodifikasi untuk pasar China, meski tak menyampaikan rincian soal chip Blackwell. Laporan Reuters sebelumnya menyebut Nvidia tengah menyiapkan varian Blackwell khusus untuk China.

    Kehilangan pendapatan dari China diperkirakan belum bisa ditutupi sepenuhnya oleh kontrak-kontrak baru yang ditandatangani Nvidia di Timur Tengah awal bulan ini.

    Termasuk di antaranya adalah proyek pusat data raksasa seluas nyaris 26 kilometer persegi di Uni Emirat Arab yang dirancang untuk mendukung hingga 5 gigawatt infrastruktur AI. Perusahaan juga mengumumkan kesepakatan serupa di Arab Saudi dan Taiwan.

    “Kami memiliki pandangan yang jelas terhadap proyek-proyek yang dalam waktu dekat akan membutuhkan puluhan gigawatt infrastruktur AI dari Nvidia,” kata CFO Nvidia Colette Kress.

    Namun dalam jangka pendek, pembatasan ekspor ke China telah berdampak pada pendapatan pusat data. Pendapatan dari chip H20—satu-satunya chip AI yang sebelumnya masih bisa dijual ke China secara legal—turun tajam.

    Nvidia sebelumnya memperkirakan akan menanggung beban US$5,5 miliar akibat larangan tersebut, dengan Huang mengkalkulasi dampak total bisa mencapai US$15 miliar.

    Pada Rabu, perusahaan melaporkan bahwa kerugian dari penjualan chip H20 di kuartal pertama mencapai US$2,5 miliar, lebih kecil dari perkiraan karena sebagian material berhasil digunakan ulang. Untuk kuartal kedua, kerugian dari chip ini diperkirakan mencapai US$8 miliar.

    Namun demikian, penjualan chip H20 tetap mencatatkan angka US$4,6 miliar pada kuartal pertama, dengan kontribusi dari pasar China mencapai 12,5% dari total pendapatan.

    Analis D.A. Davidson Gil Luria, mengatakan dampak pembatasan pejualan chip H20 masih lebih ringan dari perkiraan.

    “Ada penyesuaian pendapatan dari China untuk kuartal Juli, tetapi sebagian besar pendapatan dari China juga sudah ditarik masuk ke kuartal pertama karena pembeli melakukan penimbunan sebelum larangan berlaku,” ujarnya.

    Di tengah ketidakpastian kebijakan dagang global, raksasa teknologi seperti Microsoft dan Alphabet tetap melanjutkan belanja besar-besaran untuk memperluas infrastruktur pusat data AI. Namun kekhawatiran investor terus berlanjut.

    Nvidia melaporkan laba bersih sebesar 81 sen per saham pada kuartal pertama. Tanpa memperhitungkan beban biaya khusus, laba bersih disesuaikan mencapai 96 sen—di atas proyeksi analis yang berkisar pada 93 sen per saham.

    Pendapatan dari segmen pusat data tercatat sebesar US$39,1 miliar, sedikit di bawah ekspektasi pasar sebesar US$39,3 miliar.

    Secara total, Nvidia mencatat komitmen produksi senilai US$29,8 miliar—naik dari tahun sebelumnya, namun turun dibanding kuartal sebelumnya.

    Untuk kuartal II/2025, perusahaan memproyeksikan pendapatan sebesar US$45 miliar, dengan margin kesalahan plus-minus 2%. Proyeksi ini mencakup hilangnya pendapatan dari H20 sebesar US$8 miliar akibat pembatasan ekspor terbaru.

    Analis Emarketer Jacob Bourne mengatakan ketegangan dagang dan potensi tarif tambahan bisa menjadi penghambat baru bagi ekspansi pusat data dan permintaan chip AI dalam beberapa kuartal mendatang.

    “Ini bukan akhir dari dominasi Nvidia, tapi menandakan bahwa mempertahankannya akan membutuhkan strategi yang cermat menghadapi tantangan geopolitik, persaingan pasar, dan tekanan ekonomi yang semakin kompleks,” tambahnya.

  • Hingga April 2025, APBN Jawa Barat Surplus Rp8,36 Triliun

    Hingga April 2025, APBN Jawa Barat Surplus Rp8,36 Triliun

    JABAR EKSPRES – Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Barat menyampaikan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) Jawa Barat sampai dengan April 2025 di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Barat II, Jalan Ahmad Yani nomor 5, Kota Bekasi, (Rabu, 28/5).

    Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kanwil DJP Jawa Barat II R. Dasto Ledyanto menyampaikan beberapa hal terkait kondisi perekonomian di Jawa Barat. Beliau menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

    Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Jawa Barat sampai dengan 30 April 2025 mencatatkan total pendapatan Rp45,55 triliun (28,09 persen) dengan Total Belanja Rp37,18 triliun (31,55 persen), sehingga menghasilkan surplus regional sebesar Rp8,36Kinerja ekonomi Jawa Barat Triwulan I-2025 tumbuh positif sebesar 0,28 persen (q-to-q), 4,98 persen (yoy). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 31,89 Dari sisi pengeluaran, Komponen PK- LNPRT mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,8 persen.Pada April 2025 terjadi Inflasi sebesar 1,67 persen (yoy) dengan IHK 108,73. Penyumbang utama Inflasi yoy diantaranya emas perhiasan, kopi bubuk, minyak goreng, sigaret kretek mesin, cabe rawit.Neraca Perdagangan Maret 2025 (yoy) surplus USD 2,11 miliar, dengan total ekspor USD3,09 miliar mengalami penurunan 3,51 persen dari bulan sebelumnya dan total impor USD0,98 miliar yang naik 10,38 persen dari bulan sebelumnya. Dilihat dari transaksi dengan mitra dagang utama, perdagangan Nonmigas dengan AS menunjukan surplus mencapai USD441,39 juta sedangkan dengan Tiongkok dan Taiwan mengalami defisit.Nilai Tuka Petani (NTP) April 2025 turun 0,95 persen menjadi 112,03, sedangkan NTN naik 0,59 persen menjadi 113,21. NTP turun karena penurunan NTP Tanaman Pangan, NTP Peternakan, dan NTP Perikanan. Indeks harga hasil produksi pertanian (IT) turun sebesar 0,40 persen dan Indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi petani (IB) naik sebesar 0,55.

    Lebih lanjut, Dasto menyampaikan kinerja di sisi pendapatan Pendapatan Negara Regional Jawa Barat sampai dengan April 2025. Dasto menyampaikan beberapa hal berikut:

    Target Penerimaan Negara dan Hibah pada tahun 2025 sebesar Rp162,18 triliun dan s.d 30 April 2025 terealisasi sebesar Rp45,55 triliun atau 28,09 persen dari target yang telah ditetapkan. Secara akumulatif Pendapatan Negara tumbuh sebesar 4,07 persen (yoy).Realisasi penerimaan perpajakan tumbuh sebesar 3,83 persen (yoy). Pertumbuhan terutama dikontribusi oleh pertumbuhan pada penerimaan Pajak Penghasilan, Cukai dan Pajak Sedangkan PBB terkontraksi sebesar 47,48 persen sebagai dampak perubahan kebijakan pencatatan penerimaan pajak atas kewajiban pajak perusahaan-perusahaan besar di daerah yang mulai dicatat sebagai target penerimaan kantor pajak besar (LTO, Large Tax Office) di Jakarta.Sampai dengan April 2025, Penerimaan Pajak di Jawa Barat didominasi oleh penerimaan yang berasal dari WP Badan sebesar 84,11% persen . Sebanyak 89,31 persen penerimaan berasal dari Pengawasan Pembayaran Masa (PPM). Jenis Pajak Lainnya mengalami pertumbuhan positif yang signifikan (20.837,43 persen) sejalan penerapan sistem Deposit penyetoran PPh Non Migas tumbuh sebesar 2,86 persen (Rp457,55 miliar) secara yoy.Penerimaan Kepabeanan dan Cukai di Jawa Barat s.d. 30 April 2025 sebesar Rp10,41 triliun atau 34,01 persen target APBN dan ekstra effort sebesar Rp28,83 miliar (0,28 Terdapat realisasi Bea Keluar (BK) sebesar Rp2,8 juta dari komoditas kulit dan kayu pada KPPBC Bogor (ekspor melalui PLB).Pertumbuhan penerimaan total (yoy) tumbuh 8,96 persen atau Rp0,86 triliun, didorong pertumbuhan limpahan CK1 tahun 2024 dan produksi sigaret utama (SKM Gol.I) berdasarkan CK1 tahun 2025 tumbuh 4,49 persen yoy atau 228,29 juta batang.Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jawa Barat dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) melakukan pengawasan dan penindakan rokok ilegal dengan jumlah penindakan 1 Januari d. 30 April 2025 sebanyak 626 penindakan, serta jumlah Barang Hasil Penindakan 27,31 juta batang dengan perkiraan nilai barang Rp39,81 miliar dan potensi penerimaan negara yang hilang Rp20,64 miliar.Realisasi PNBP mengalami pertumbuhan positif sebesar 8,53 persen (yoy) disumbang oleh pertumbuhan PNBP lainnya sebesar 18,04 persen sedangkan Pendapatan PNBP BLU terkontraksi sebesar 1,01 persen.

  • Foto Dewi Astutik, Buron Interpol di Balik Sabu 2 Ton Dikenali Warga Ponorogo, tetapi Namanya Beda 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        28 Mei 2025

    Foto Dewi Astutik, Buron Interpol di Balik Sabu 2 Ton Dikenali Warga Ponorogo, tetapi Namanya Beda Surabaya 28 Mei 2025

    Foto Dewi Astutik, Buron Interpol di Balik Sabu 2 Ton Dikenali Warga Ponorogo, tetapi Namanya Beda
    Tim Redaksi
    PONOROGO, KOMPAS.com
    – Sosok
    Dewi Astutik
    menjadi perbincangan warga Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, setelah muncul di sejumlah pemberitaan sebagai buron Badan Narkoba Nasional (BNN) terkait kasus sabu-sabu seberat 2 ton senilai Rp 5 triliun.
    Identitas Dewi Astutik berupa fotokopi KTP maupun paspor yang muncul di sejumlah pemberitaan mencantumkan alamat pemilik identitas di Dukuh Sumber Agung,
    Desa Balong
    , Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.
    Dari sejumlah pemberitaan, Dewi Astutik ditetapkan sebagai
    buron Interpol
    sejak 2024.
    Kepala Dusun Sumber Agung, Gunawan, saat ditemui, mengatakan bahwa tidak ada nama Dewi Astutik di wilayahnya.
    Meski demikian, dia mengakui bahwa sosok yang ada di fotokopi KTP maupun paspor yang beredar adalah warga di wilayahnya.
    “Kalau warga di sini yang bernama Dewi Astutik tidak ada, tetapi alamat itu memang warga sini dan fotonya itu juga kenal,” ujarnya, Selasa (27/5/2025).
    Gunawan menyampaikan, berdasarkan foto yang ada di fotokopi KTP maupun paspor, wanita itu merupakan warganya yang bernama PA.
    Saat ini, PA juga diketahui sedang bekerja di luar negeri. “PA ini pernah bekerja di Hongkong dan Taiwan. Dan terakhir, sesuai informasi, katanya bekerja di Kamboja. Memang kerja di luar negeri, dan sudah lama berangkatnya,” ujarnya.
    Sri Wahyuni, warga Dusun Sumber Agung, juga mengakui jika mengenal foto di dalam fotokopi KTP maupun paspor yang beredar di sejumlah pemberitaan.
    Namun, dia mengaku tidak mengenal nama Dewi Astutik di lingkungannya. “Kalau foto dan alamat yang beredar itu kita kenalnya adalah PA, memang warga sini. Tapi kalau nama Dewi Astutik, kita tidak kenal,” katanya.
    Nama Dewi Astuti, seorang warga negara Indonesia asal Jawa Timur, kini menjadi sorotan utama dalam pengungkapan kasus besar narkotika internasional.
    Ia diduga kuat menjadi otak di balik pengiriman
    2 ton sabu
    yang diamankan dari KM Sea Dragon Tarawa di perairan Karimun, Kepulauan Riau, pada awal Mei 2025.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dunia Ketergantungan Batu Bara RI, Ini Buktinya

    Dunia Ketergantungan Batu Bara RI, Ini Buktinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa batu bara Indonesia menyuplai sekitar 50% perdagangan dunia. Bahkan, ada negara Eropa yang kerap ‘kampanye’ energi bersih masih menggunakan batu bara RI.

    “Sekarang Eropa (bilang) tidak pakai batu bara, ah pesan di Indonesia kok kontrak 20 tahun. Jangan bohong-bohong lah, aku gak sebut negara mana tapi kita kirim (batu bara),” kata Bahlil dalam 2025 Energi and Mineral Forum, di Kempinski Jakarta, dikutip Rabu (28/5/2025).

    Di samping itu, Bahlil mengatakan konsumsi batu bara dunia saat ini mencapai 8,9 miliar ton per tahun, sedangkan yang diperdagangkan mencapai 1,3 miliar ton per tahun. Indonesia sendiri melakukan ekspor sebanyak 600 sampai 650 juta ton per tahunnya.

    “Jadi kita 50% suplai batu bara dunia. Batu bara yang beredar itu dari Indonesia,” jelasnya.

    Bahlil juga melaporkan kepada Presiden RI Prabowo Subianto soal batu bara Indonesia yang dianggap sebagai energi kotor. Kendati demikian, Indonesia masih terus melanjutkan upaya transisi energi sesuai kemampuan seperti yang sudah disepakati dalam Paris Agreement.

    “Batu bara kita dianggap kotor terus, padahal nggak juga. Kita ini sebenarnya kondisi dunia kayak gini tentang transisi energi gak usah sok-sokan lebih hebat dari negara G7,” ujar Bahlil.

    Pasar ekspor batu bara RI

    Asal tahu saja, Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor batu bara terbesar di Dunia. Produksinya dinikmati oleh puluhan negara-negara di dunia, baik di Asia, Eropa hingga Timur Tengah.

    Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang tahun 2024, Indonesia tercatat mengekspor batu baranya sebanyak 405,76 juta ton atau meningkat sebesar 6,86% dibandingkan dengan jumlah ekspor tahun 2023 lalu yang tercatat mencapai 379,71 juta ton.

    Tiga negara terbesar tujuan ekspor batu bara Indonesia adalah India yang menempati posisi pertama, diikuti oleh China, dan yang ketiga adalah Filipina.

    Menduduki posisi pertama India menikmati batu bara dari Indonesia sebanyak 108,07 juta ton di 2024 atau dengan nilai FOB US$ 6,24 miliar setara Rp 103,16 triliun (asumsi kurs Rp 16.532 per US$).

    Angka tersebut tercatat menurun 0,79% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Indonesia mengekspor batu bara ke India tahun 2023 sebesar 108,93 juta ton dengan nilai FOB US$ 7,25 miliar setara Rp 119,86 triliun.

    Negara kedua tujuan ekspor batu bara Indonesia adalah China. Sepanjang tahun 2024, China menikmati sebanyak 93,16 juta ton dengan nilai FOB US$ 6,55 miliar setara Rp 108,28 triliun.

    Angka tersebut terpantau meningkat 14,06% dibandingkan dengan jumlah ekspor ke China tahun 2023 yang tercatat mencapai 81,68 juta ton dengan nilai FOB US$ 6,97 miliar setara Rp 115,23 triliun.

    Lalu posisi ketiga adalah Filipina dengan jumlah sebanyak 38,94 juta ton dengan nilai FOB US$ 2,76 miliar setara Rp 45,63 triliun.

    Angka tersebut tercatat meningkat hingga 7,82% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 36,11 juta ton dengan nilai FOB US$ 3,38 miliar setara Rp 55,88 triliun.

    Berikut negara-negara tujuan ekspor batu bara Indonesia sepanjang tahun 2024 (dalam satuan juta ton):

    1. India – 108,07

    2. China – 93,16

    3. Filipina – 38,94

    4. Jepang – 28,99

    5. Malaysia – 27,18

    6. Vietnam – 27,18

    7. Korea – 26,29

    8. Taiwan – 15,31

    9. Thailand – 13,82

    10. Bangladesh – 13,24

    11. Kamboja – 5,13

    12. Hong Kong – 3,96

    13. Brunei Darussalam – 1,09

    14. Selandia Baru – 0,91

    15. Pakistan – 0,84

    16. Romania – 0,45

    17. Kroasia – 0,38

    18. Singapura – 0,29

    19. Italia – 0,15

    20. Australia – 0,13

    21. Slovenia – 0,08

    22. Sri Lanka – 0,06

    23. Laos – 0,03

    24. Papua Nugini – 0,004

    (pgr/pgr)

  • Zulhas Blak-blakan Sektor Pangan RI Masih Tertinggal dari Thailand-China

    Zulhas Blak-blakan Sektor Pangan RI Masih Tertinggal dari Thailand-China

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut sektor pangan Indonesia saat ini masih tertinggal jauh dibandingkan negara tetangga seperti Thailand, Vietnam, hingga China.

    Hal itu disampaikan Zulhas dalam acara Pelepasan Jelajah Daulat Pangan Bisnis Indonesia di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Selasa (27/5/2025).

    “Kita [Indonesia] sekarang ketinggalan jauh, dibanding Thailand, dibanding Vietnam, apalagi dengan Tiongkok,” kata Zulhas.

    Padahal, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebut Indonesia sebanding dengan China, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, hingga Taiwan pada 1984 silam.

    “Kita waktu itu [pada 1984] kalau nggak lebih, ya samalah [dengan China hingga Taiwan]. Kalau nggak lebih dia hebat, kita sama,” ungkapnya.

    Kala itu, Zulhas menuturkan bahwa rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai di level 7–7,5%. Di masa itu, sambung dia, Indonesia sudah menorehkan swasembada beras.

    Dia menjelaskan, swasembada beras itu tercermin dari adanya irigasi hingga pabrik yang bagus pada kala itu. Bahkan, lanjut Zulhas, pabrik pupuk eksisting yang berdiri hingga saat ini dibangun pada zaman itu.

    “Jadi [saat itu] kita tidak ketinggalan, varietas-varietas tanaman padi, kita sudah bisa tanam kedelai pada waktu itu,” tuturnya.

    Sayangnya, Zulhas mengatakan bahwa Indonesia mengganggap enteng persoalan di sektor pangan saat era reformasi. Imbasnya, kini tertinggal jauh dari negara-negara yang sebelumnya setara dengan Indonesia.

    “Kita perhatikan, sekarang ini kita ketinggalan jauh. Nah saya diminta Pak Presiden untuk menjadi Menko, saya milih jalan yang sulit, tapi bisa berhasil,” ucapnya.

    Menurutnya, tidak ada bangsa dan rakyat yang bergerak maju jika tidak bekerja keras. Untuk itu, dia menilai perlu ada kerja keras dan kerja sama untuk membangun ketahanan pangan Tanah Air.

    “Menurut saya tidak ada bangsa yang maju, rakyat yang maju, kalau nggak kerja keras itu nggak ada. Kita harus kerja keras, sungguh-sungguh. Rakyatnya kreatif, kerja keras, baru kita bisa maju. Itu yang kita kerjakan,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, industri pangan di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam sektor pangan, mulai dari fluktuasi harga beras dan minyak goreng, ketergantungan pada impor bahan pangan, hingga ancaman perubahan iklim yang mempengaruhi produktivitas pertanian.

    Adapun, faktor distribusi, rantai pasok yang terganggu, hingga kondisi global juga turut berkontribusi terhadap instabilitas harga pangan.

  • DKH Hospitals dan TVGH teken MoU tingkatkan layanan kesehatan di RI

    DKH Hospitals dan TVGH teken MoU tingkatkan layanan kesehatan di RI

    kerja sama ini akan mempercepat transformasi layanan kesehatan kami menjadi lebih inovatif dan berstandar internasional

    Jakarta (ANTARA) – DKH Hospitals Group Indonesia bersama Taipei Veterans General Hospital (TVGH) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dalam rangka menjalin kerja sama strategis di bidang kedokteran, riset dan pendidikan medis, sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

    MoU ditandatangani langsung oleh Direktur Utama DKH Hospitals Group Satria Muhammad Wilis dan Superintendent TVGH Wei-Ming Chen, serta dihadiri oleh para petinggi dari kedua perusahaan.

    “Kami percaya kerja sama ini akan mempercepat transformasi layanan kesehatan kami menjadi lebih inovatif dan berstandar internasional. TVGH adalah institusi medis terdepan dengan reputasi global, kami sangat antusias atas peluang kolaborasi yang akan terjalin” ujar Satria Muhammad Wilis sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

    Satria menjelaskan kerja sama akan berlangsung selama dua tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama.

    Kerja sama mencakup berbagai bidang strategis, di antaranya pertukaran ilmiah dan tenaga medis, kolaborasi riset dan uji klinis, pengembangan tele-health, program pelatihan dan pendidikan kedokteran berkelanjutan, serta rujukan pasien internasional dan kegiatan lain yang disepakati bersama.

    Vice Superintendent Wui-Chiang Lee menyampaikan kolaborasi ini merupakan komitmen untuk memperluas pengaruh positif dalam bidang kesehatan global, sekaligus mempererat hubungan bilateral dengan institusi medis dari Indonesia.

    Penandatanganan dilakukan secara langsung di RS Medika Dramaga member of DKH Hospitals Group, Bogor, dengan dihadiri dari pihak DKH Hospitals Group, di antaranya Komisaris Utama DKH Hospitals Iqbal Rahim Wilis.

    Selain itu Komisaris Independen DKH Hospitals Abdullah Sayidi, Direktur Utama DKH Hospitals Group Satria Muhammad Wilis, Direktur DKH Hospitals Octen Suhadi, dan Corporate Secretary DKH Hospitals Heri Akhyar, serta perwakilan direksi RS Medika Dramaga Bogor.

    Adapun, dari pihak Taipei Veterans General Hospital (TVGH), Taiwan, di antaranya Vice Superintendent TVGH Wui-Chiang Lee, Director International Medical Service Center TVGH Chin-Su Liu.

    Juga Sttending Physician International Medical Service Center and Department of Family Medicine TVGH Yi-Jen Claire Wang, Policy Manager International Medical Service Center TVHG Elaine Le, dan selaku Coordinator International Medical Service Center TVGH Candy Cheng.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dekatkan dengan Pasar Lokal, TAITRA Kembali Gelar Taiwan Excellence 2025  – Halaman all

    Dekatkan dengan Pasar Lokal, TAITRA Kembali Gelar Taiwan Excellence 2025  – Halaman all

    Kegiatan ke-10 kalinya yang diselenggarakan TAITRA di Indonesia sebagai bagian dari kampanye global “Go Healthy with Taiwan

    Tayang: Jumat, 9 Mei 2025 17:53 WIB

    ist

    PENYELENGGARAAN KE-10 – Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) kembali menyelenggarakan Taiwan Excellence Happy Run 2025, Minggu 15 Juni 2025 di Pasar Seni Ancol, Jakarta. Kegiatan ini untuk mendorong gaya hidup sehat dan penetrasi produk ekspor Taiwan di Indonesia 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Taiwan atau Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) terus berupaya mengarap pasar Indonesia melalui penyelenggaraan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat luas demi mendekatkan mereka dengan produk-produk ekspor Taiwan.

    Salah satu pendekatan yang dipakai adalah melalui penyelenggaraan kegiatan lari outdoor Taiwan Excellence Happy Run 2025 pada Minggu pagi, 15 Juni 2025 di Pasar Seni, Ancol Taman Impian, Jakarta. 

    Ini merupakan kegiatan ke-10 kalinya yang diselenggarakan TAITRA di Indonesia sebagai bagian dari kampanye global “Go Healthy with Taiwan” untuk mendorong gaya hidup sehat dan diselenggarakan langsung oleh International Trade Administration (TITA) dengan Starlux Airlines sebagai sponsor utama.

    Beberapa industri terkemuka Taiwan Excellence juga akan memamerkan lini produk Taiwan seperti Merida, MSI, Teamgroup dan Transcend.

    Event kali ini juga menampilkan maskot baru yakni Fu Bear, sejalan dengan semangat baru Taiwan Excellence untuk mendorong gaya hidup positif.

    Melalui kegiatan ini, Taiwan Excellence mengundang para inovator dari berbagai sektor untuk mengajukan proposal yang mengaplikasikan produk, solusi, atau model bisnis dan perusahaan-perusahaan Taiwan.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Jatuhnya Jet Tempur India Saat Serang Pakistan dalam Serangan Udara Kejutkan Pengamat Militer Global – Halaman all

    Jatuhnya Jet Tempur India Saat Serang Pakistan dalam Serangan Udara Kejutkan Pengamat Militer Global – Halaman all

    Jatuhnya Jet Tempur India Saat Serang Pakistan dalam Serangan Udara, Mengejutkan Pengamat Militer

    TRIBUNNEWS.COM- BBC telah memverifikasi jatuhnya jet tempur India saat Pakistan mendominasi pertempuran udara, mengejutkan pengamat militer global.

    BBC Verify, unit investigasi penyiar Inggris mengautentikasi tiga video mengerikan, yang difilmkan di dekat ladang hangus di negara bagian Punjab, India, yang tampak menunjukkan sisa-sisa kebakaran akibat jet tempur yang ditembak jatuh oleh Angkatan Udara Pakistan.

    Rekaman dramatis muncul dari wilayah Bathinda, Punjab India, yang menunjukkan apa yang tampak seperti puing-puing pesawat jet Angkatan Udara India yang membara, saat Islamabad mengklaim pilotnya menjatuhkan lima pesawat tempur canggih India dalam eskalasi yang mengkhawatirkan di sepanjang perbatasan India-Pakistan pada Rabu pagi.

    India sejauh ini masih bungkam, tidak memberikan konfirmasi atau bantahan.

    Unit investigasi BBC, BBC Verify , telah mengautentikasi tiga video terpisah yang tampaknya memperlihatkan akibat dari setidaknya satu kecelakaan.

    Ketiga klip tersebut diyakini difilmkan dari lapangan yang sama dekat Bathinda, sebuah kota di negara bagian Punjab, India.

    Dalam satu video, pasukan India terlihat mengumpulkan puing-puing logam, termasuk bagian-bagian yang menyerupai rangka jet tempur Rafale — pesawat canggih Prancis yang dilantik ke Angkatan Udara India dalam beberapa tahun terakhir.

    Dua klip tambahan di malam hari dari lokasi yang sama memperlihatkan puing-puing yang menyala dan proyektil melesat di langit sebelum memicu kebakaran di darat.

     

     

     

    FOTO VIRAL- Gambar resmi pertama telah muncul yang menunjukkan reruntuhan jet India yang jatuh di Srinagar, Kashmir. Khususnya, tanda-tanda Prancis terlihat pada pesawat tersebut, yang mungkin mengidentifikasinya sebagai Mirage 2000 atau Rafale. (Tangkapan layar X/@Defence_IDA)

     

    Memberikan bobot pada klaim Pakistan

    Para analis mengatakan adegan-adegan ini mirip dengan serangan udara atau pertempuran udara, yang memperkuat klaim Pakistan telah menembak jatuh beberapa jet.

    Justin Crump, mantan perwira Angkatan Darat Inggris dan kepala firma keamanan Sibylline, mengatakan kepada BBC bahwa pecahan tersebut tampaknya mencakup rudal udara-ke-udara buatan Prancis yang kompatibel dengan jet Rafale dan Mirage 2000, yang keduanya dioperasikan India.

    Gambar lain yang beredar luas di media sosial menunjukkan sirip ekor yang bertuliskan “BS001” dan “Rafale.”

    Pemeriksaan BBC , termasuk pencarian gambar terbalik, menunjukkan gambar tersebut baru saja diambil dan bukan hasil daur ulang dari insiden sebelumnya.

    Konflik regional yang lebih luas

    Apa yang diketahui sejauh ini memicu pengawasan ketat dari pengamat militer global.

    Pertemuan udara antara jet tempur canggih Pakistan dan jet tempur buatan Prancis milik India menawarkan wawasan dunia nyata yang langka tentang kinerja pesawat tempur modern, rudal, dan pilot di bawah tekanan.

    Dua pejabat tinggi AS mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa sedikitnya dua pesawat India kemungkinan ditembak jatuh, menandai apa yang bisa menjadi tonggak sejarah bagi teknologi jet Beijing yang diekspor ke Pakistan.

    Pada konferensi pers pada Rabu sore, Menteri Luar Negeri India Vikram Misri menolak untuk mengonfirmasi atau membantah apakah ada pesawat yang hilang.

    Situasi di subbenua ini masih belum menentu, dengan adanya seruan kepada India dan Pakistan untuk menghindari konflik regional yang lebih luas.

     

     

    Jadi Sorotan, Dunia Militer Menyimak

    Pertarungan sengit antara jet tempur Pakistan buatan China dan jet tempur Rafale buatan Prancis akan diawasi ketat oleh militer untuk mendapatkan wawasan yang dapat memberikan keunggulan dalam konflik di masa mendatang. 

    Sebuah pesawat tempur Pakistan buatan China menembak jatuh sedikitnya dua pesawat militer India pada hari Rabu (7/5/2025), dua pejabat AS mengatakan kepada Reuters, yang menandai tonggak penting bagi jet tempur canggih Beijing.

    Bentrokan udara merupakan kesempatan langka bagi militer untuk mempelajari kinerja pilot, jet tempur, dan rudal udara-ke-udara dalam pertempuran aktif, dan menggunakan pengetahuan itu untuk mempersiapkan angkatan udara mereka sendiri untuk pertempuran.

    Para ahli mengatakan penggunaan senjata canggih secara langsung akan dianalisis di seluruh dunia, termasuk di Tiongkok dan Amerika Serikat yang keduanya sedang mempersiapkan diri menghadapi potensi konflik di Taiwan atau di kawasan Indo-Pasifik yang lebih luas.

    Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Reuters bahwa ada keyakinan tinggi bahwa Pakistan telah menggunakan pesawat J-10 buatan China untuk meluncurkan rudal udara-ke-udara terhadap jet tempur India.

    Postingan media sosial berfokus pada kinerja rudal udara-ke-udara PL-15 milik China terhadap Meteor, rudal udara-ke-udara berpemandu radar yang diproduksi oleh grup Eropa MBDA. Belum ada konfirmasi resmi bahwa senjata ini digunakan.

    “Komunitas peperangan udara di Tiongkok, AS, dan sejumlah negara Eropa akan sangat tertarik untuk mencoba dan mendapatkan sebanyak mungkin kebenaran di lapangan tentang taktik, teknik, prosedur, peralatan apa yang digunakan, apa yang berhasil dan apa yang tidak,” kata Douglas Barrie, peneliti senior bidang kedirgantaraan militer di Institut Internasional untuk Studi Strategis.

    “Anda bisa dibilang memiliki senjata paling canggih milik Tiongkok untuk melawan senjata paling canggih milik Barat, jika memang senjata itu memang dibawa; kita tidak tahu itu,” kata Barrie.

    Barrie mengatakan, Prancis dan Amerika kemungkinan besar mengharapkan informasi intelijen serupa dari India.

    “PL-15 adalah masalah besar. Ini adalah sesuatu yang menjadi perhatian besar militer AS,” kata seorang eksekutif industri pertahanan.

    Produsen Rafale, Dassault Aviation, menolak berkomentar, dan konsorsium MBDA tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar pada hari libur umum Prancis.

     

    Rincian Penting Masih Belum Jelas

    Analis Barat dan sumber industri mengatakan rincian penting masih belum jelas termasuk apakah Meteor dibawa dan jenis serta jumlah pelatihan yang telah diterima pilot. Perusahaan senjata juga akan berusaha keras untuk memisahkan kinerja teknis dari faktor operasional, kata analis.

    “Akan ada audit tentang apa yang berhasil dan apa yang tidak, tetapi menurut saya lapisan lainnya adalah kabut perang,” kata Byron Callan, pakar pertahanan yang berkantor di Washington dan mitra pengelola Capital Alpha Partners.

    Perusahaan senjata AS terus-menerus mendapat umpan balik tentang bagaimana produk mereka bekerja dalam perang di Ukraina, katanya.

    “Jadi saya benar-benar berharap hal yang sama terjadi pada pemasok Eropa untuk India, dan Pakistan serta China mungkin juga menyampaikan umpan balik yang sama. Jika PL-15 berfungsi seperti yang diiklankan atau lebih baik dari yang diharapkan, pihak China ingin mendengarnya.”

    Sumber industri pertahanan dari negara Barat yang mengoperasikan Meteor mengatakan gambar daring dari pelacak tampaknya menampilkan komponen rudal yang meleset dari sasarannya. 

    Ada laporan yang saling bertentangan tentang apakah Pakistan memiliki versi domestik PL-15 dari PLAAF, angkatan udara China, atau versi ekspor jarak rendah yang diperkenalkan ke publik pada tahun 2021.

    Barrie, yang telah banyak menulis tentang rudal tersebut, mengatakan ia yakin Pakistan kemungkinan besar memiliki versi ekspor.

    Sumber industri Barat menepis klaim bahwa PL-15 bertenaga roket memiliki jangkauan lebih jauh daripada Meteor yang bernapas udara, tetapi mengakui bahwa kemampuannya “mungkin lebih besar dari yang diperkirakan.” Jangkauan Meteor belum dipublikasikan secara resmi. 

    “Saat ini tidak mungkin untuk menilai apa pun. Kami hanya tahu sedikit,” kata sumber industri tersebut.

    Jangkauan dan kinerja PL-15 telah menjadi fokus perhatian Barat selama bertahun-tahun. Kemunculannya dipandang sebagai salah satu dari banyak sinyal bahwa Cina telah melangkah jauh melampaui ketergantungan pada teknologi turunan era Soviet.

    Amerika Serikat sedang mengembangkan Rudal Taktis Canggih Gabungan AIM-260 melalui Lockheed Martin sebagian sebagai respons terhadap PL-15 dan kinerjanya di luar jangkauan visual – bagian dari pengaturan ulang prioritas Barat yang lebih luas terhadap China.

    Negara-negara Eropa tengah menjajaki peningkatan Meteor di pertengahan masa pakainya, yang menurut publikasi spesialis Janes dapat melibatkan propulsi dan kendali, tetapi analis mengatakan kemajuannya lambat. 
    Presiden AS Donald Trump pada bulan Maret memberikan kontrak kepada Boeing untuk membangun jet tempur Angkatan Udara AS yang paling canggih, yang kemungkinan akan mencakup fitur siluman, sensor canggih, dan mesin mutakhir.

     

     

    SUMBER: TRT GLOBAL, REUTERS 

  • Pakistan Puji Kehebatan Jet Tempur Buatan China Chengdu J-10C dalam Menjatuhkan 5 Jet Tempur India – Halaman all

    Pakistan Puji Kehebatan Jet Tempur Buatan China Chengdu J-10C dalam Menjatuhkan 5 Jet Tempur India – Halaman all

    Pakistan Puji Kehebatan Jet Tempur Buatan China J-10C dalam Menjatuhkan 5 Jet Tempur India

    TRIBUNNEWS.COM- Pakistan mengatakan pihaknya menggunakan jet tempur J-10C China untuk menjatuhkan lima pesawat tempur India di tengah meningkatnya ketegangan Kashmir, dan memperingatkan konflik yang lebih dalam setelah serangan India.

    untuk menembak jatuh lima pesawat India sebagai tanggapan atas serangan yang dilakukan oleh India di dekat Garis Kontrol, yang menandai peningkatan tajam dalam ketegangan atas wilayah Kashmir yang disengketakan, tulis Bloomberg pada hari Rabu. 

    Menteri Luar Negeri Ishaq Dar mengatakan kepada parlemen bahwa pesawat India tersebut termasuk jet Rafale buatan Prancis , menurut Associated Press Pakistan, meskipun India belum mengonfirmasi kerugian apa pun secara publik. 

    Dar menambahkan bahwa Pakistan terus memberi tahu Beijing tentang tindakannya, dengan Duta Besar China Jiang Zaidong mengunjungi Kantor Luar Negeri Islamabad pada pukul 4 pagi pada hari terjadinya serangan.

    Serangan udara itu terjadi setelah serangan mematikan di Pahalgam pada 22 April yang menewaskan 26 warga sipil di wilayah Kashmir yang dikuasai India. 

    India menyebut insiden itu sebagai tindakan terorisme dan menyalahkan Pakistan karena memfasilitasinya, klaim yang dibantah Islamabad.

    Sebagai tanggapan, India melancarkan serangan udara terkoordinasi pada Rabu pagi terhadap sembilan target di Pakistan, yang digambarkannya sebagai “tepat dan terkendali” dan “tidak bersifat eskalatif.” 

    Namun, militer Pakistan mengatakan bahwa serangan tersebut mengakibatkan kematian 31 warga sipil dan bersumpah akan memberikan tanggapan militer yang kuat. 

    Perdana Menteri Shehbaz Sharif juga mengisyaratkan niat untuk membalas , yang segera diikuti oleh laporan tentang jet tempur India yang ditembak jatuh.

    Militer Pakistan mengklaim telah menembak jatuh tiga Rafale, satu MiG-29, dan satu SU-30, meskipun belum memberikan bukti pendukung. 

    Menteri Luar Negeri India Vikram Misri membahas serangan April dan investigasi yang sedang berlangsung, tetapi tidak mengomentari dugaan penembakan jatuh jet-jet tempurnya.

    Para analis berpendapat bahwa kedua belah pihak mungkin mengelola narasi publik untuk mengendalikan laju eskalasi, dengan beberapa pihak, seperti Ankit Panda dari Carnegie Endowment, menyatakan bahwa paritas dalam tindakan pembalasan dapat mencegah salah satu pihak untuk maju lebih jauh.

    Tiongkok desak Pakistan untuk menahan diri sambil dukung militernya

    China menanggapi dengan menyebut serangan udara India “disesalkan” dan mendesak kedua belah pihak untuk menghindari tindakan lebih lanjut yang dapat memperburuk situasi.

    Beijing tetap menjadi pemasok senjata terbesar Pakistan, yang bertanggung jawab atas 82 persen impor senjatanya antara tahun 2019 dan 2023, menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm.

    Penggunaan jet tempur J-10C China yang dilaporkan dalam pertempuran langsung dengan cepat menjadi topik hangat di Weibo China, dengan para pengguna memuji kinerja perangkat keras militer dalam negeri .

    Saham perusahaan pertahanan China melonjak karena berita tersebut, sementara Bloomberg Intelligence mencatat bahwa konflik tersebut dapat menjadi tempat uji coba bagi sistem persenjataan China yang relatif belum terbukti dalam pertempuran langsung.

    Hu Xijin, mantan editor Global Times , menulis bahwa jika laporan dari Pakistan akurat, hal itu menunjukkan bahwa manufaktur militer China sekarang melampaui Rusia dan Prancis, dan menyarankan bahwa hasil tersebut seharusnya membuat Taiwan khawatir.

    Taruhan ekonomi meningkat di tengah risiko konfrontasi yang berkepanjangan

    Meskipun kedua negara memiliki kemampuan militer yang tangguh, dinamika ekonominya jauh kurang seimbang.

    PDB India kini delapan kali lebih besar dari PDB Pakistan, menurut data Bank Dunia, kesenjangan yang telah melebar secara signifikan selama dua dekade terakhir. 

    Perekonomian India terus berkembang pesat, sedangkan Pakistan masih bergulat dengan dampak krisis keuangan yang mendalam dan saat ini bergantung pada program $7 miliar untuk Pakistan dari Dana Moneter Internasional .
    Terakhir kali kedua negara hampir berperang dalam skala penuh adalah pada tahun 2019, setelah bom bunuh diri yang menewaskan 40 tentara India. 

    India menanggapi dengan serangan udara pertamanya di wilayah Pakistan sejak 1971, yang mendorong Pakistan untuk menembak jatuh jet India dan menangkap pilotnya, yang kemudian dibebaskan sebagai isyarat yang ditujukan untuk meredakan ketegangan.

    Walaupun pola serupa mungkin muncul kali ini, pengerahan persenjataan canggih dan meningkatnya sentimen nasionalis dapat mempersulit penyelesaian yang cepat.

    Presiden AS Donald Trump, saat berpidato di sebuah acara di Gedung Putih, menggambarkan konflik India-Pakistan yang kembali terjadi sebagai “sangat mengerikan” dan menyampaikan harapan akan adanya de-eskalasi. 

    Ia menambahkan bahwa AS menjaga hubungan baik dengan kedua negara dan menawarkan diri untuk menjadi penengah jika diperlukan, dengan menyatakan, “Mereka saling membalas, jadi mudah-mudahan mereka bisa berhenti sekarang.”

     

    Saham Chengdu Produsen Jet J-10 & JF-17 Melonjak

    Harga saham produsen pembuat jet Cina CAC melonjak setelah laporan PAF menjatuhkan jet Rafale India, sebaliknya harga saham Dassault produsen Rafale jatuh.

    Harga saham Chengdu Aircraft Corporation (CAC) Tiongkok melonjak lebih dari 17 persen pada hari Rabu (7/5/2025) menyusul laporan bahwa Angkatan Udara Pakistan (PAF) telah menembak jatuh beberapa pesawat tempur India, termasuk jet Rafale buatan Prancis.

    CAC, yang memproduksi jet tempur J-10, J-20, dan JF-17 yang digunakan oleh PAF, melihat harga sahamnya di Bursa Efek Shenzhen naik menjadi CNY 71,08, naik 18?ri penutupan sebelumnya.

    Pada saat pelaporan, saham tetap hijau dan diperdagangkan pada CNY 68,88, peningkatan 16,29 persen.

    Menyusul konfirmasi Menteri Pertahanan Pakistan bahwa angkatan udara negara itu telah menembak jatuh lima jet tempur India semalam.

    Menurut pejabat senior pertahanan Pakistan, total enam pesawat India hancur — tiga jet Rafale, satu MiG-29, satu SU-30, dan satu pesawat pengintai Heron.

    Semua pesawat India dilaporkan berupaya menargetkan wilayah Pakistan dengan menggunakan amunisi jarak jauh.

    “Tidak ada pesawat PAF yang rusak. Semua unit kembali dengan selamat ke pangkalan,” kata juru bicara militer Pakistan.

    Saham Dassault Anjlok di Paris

    Sementara itu, saham Dassault Aviation Prancis — pembuat jet tempur Rafale — anjlok di Bursa Efek Paris.

    Saham perusahaan turun EUR 5,40, atau 1,64%, menjadi EUR 324.

    Secara keseluruhan, analis pertahanan mencatat saham Dassault bisa turun 5% lagi di tengah pengawasan atas kinerja Rafale di medan perang.

    Kontras tajam dalam sentimen investor dapat menjadi tanda kepercayaan pasar global terhadap kemampuan PAF dan kinerja jet JF-17 dan J-10C, yang dikembangkan bekerja sama dengan China.

    Perkembangan tersebut juga memicu kembali perdebatan tentang kesiapan tempur dan keandalan armada Rafale India.

    Saham Penerbangan: Dassault Aviation Turun, Chengdu Aircraft Corporation Melonjak Pasca Serangan Udara India-Pakistan

    Setelah insiden Pahalgam, ketegangan antara musuh bebuyutan India dan Pakistan meningkat, yang menyebabkan serangan udara lintas batas. 

    Selama konfrontasi ini, berita tentang tiga Rafale asal Prancis dalam inventaris India yang ditembak jatuh oleh Angkatan Udara Pakistan (PAF) menyebabkan penurunan saham langsung Dassault Aviation, perusahaan pembuat jet tempur Rafale. 

    Sebaliknya, saham Chengdu Aircraft Corporation asal Tiongkok, produsen JF-17 dan J-10 dalam inventaris Pakistan, melonjak. 

    Fluktuasi saham ini menunjukkan bahwa kinerja pesawat ini dalam pertempuran aktif berdampak langsung pada sentimen investor. 

    Perkembangan ini juga membuat kesepakatan senilai $7,4 miliar antara India dan Dassault Aviation pada bulan April dipertanyakan. 

    Akankah Kesepakatan India dengan Dassault Aviation Dievaluasi Ulang?

    India saat ini memiliki 36 jet tempur Rafale, dan berdasarkan kesepakatan yang baru ditandatangani, India bermaksud membeli 26 jet tempur Rafale dari Dassault Aviation, yang akan dikirimkan pada tahun 2030. 

    Saat ini tiga jet tempur Rafale telah ditembak jatuh, potensi jet-jet ini dalam memperkuat kemampuan pertahanan India dan visinya untuk mendiversifikasi pengadaan pertahanannya dari pemasok konvensional, Rusia dan AS, ke negara-negara lain memerlukan evaluasi ulang. 

    Fluktuasi Saham Dassault Aviation 

    Pada tanggal 7 Mei, saham Dassault Aviation diperdagangkan pada  harga €320,20 . 

    Pasar dibuka pada harga €326,80, tetapi saham tersebut menunjukkan volatilitas sepanjang hari dengan penurunan sebesar €4,40 (−1,36%) dari penutupan sebelumnya sebesar €324,60. 

    Penurunan ini menunjukkan bahwa investor bereaksi negatif terhadap berita tentang tiga jet Rafale yang ditembak jatuh. 

    Namun, perusahaan tersebut masih memegang kapitalisasi pasar sebesar €24,98 miliar, yang menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mempertahankan posisinya sebagai pemain utama dalam industri penerbangan. 
    Sementara itu, saham diperdagangkan pada harga €332,20, mendekati level tertingginya dalam 52 minggu, jauh di atas level terendah €160,90, yang menunjukkan bahwa kinerja jangka panjang perusahaan tersebut kuat meskipun terjadi penurunan baru-baru ini. 

     
    Saham Chengdu Aircraft Corporation Melonjak 

    Berbeda dengan perusahaan Penerbangan Prancis, Perusahaan Pesawat Chengdu China menunjukkan kenaikan saham sebesar 16 persen pada saham yang terdaftar di Shenzhen, setelah serangan udara India-Pakistan. 

    Kenaikan ini merupakan yang tertinggi sejak Oktober lalu. Kenaikan saham ini dikaitkan dengan pesawat perusahaan yang digunakan oleh PAF. 

    Meskipun analis pertahanan skeptis tentang pesawat tertentu yang digunakan oleh PAF dalam serangan baru-baru ini, temuan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) menunjukkan bahwa lebih dari 60% ekspor senjata China dikirim ke Pakistan antara tahun 2020 hingga 2024.

    Oleh karena itu peluang PAF menggunakan pesawat asal China sangat tinggi yang mungkin telah mendatangkan kepercayaan investor pada produsen pertahanan China. Menurut Seth Jones, presiden departemen pertahanan dan keamanan di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS)

    Karena tidak ada konfirmasi dari kedua negara pesaing tentang jumlah dan pesawat yang ditembak jatuh, diharapkan fluktuasi saham bersifat sementara. 

    Dassault Aviation memiliki pangsa pasar yang kuat di industri penerbangan, perusahaan ini akan terus menunjukkan pertumbuhan jika berita tentang Rafale yang ditembak jatuh tidak terbukti. 

    Namun, jika ada konfirmasi dari IAF atau ketegangan antara kedua negara meningkat, yang mengarah pada lebih banyak penembakan jatuh Rafale, diperkirakan akan ada penurunan dalam Dassault Aviation. 

    Kinerja  Chengdu Aircraft Corporation juga diharapkan berbanding terbalik dengan Dassault Aviation jika berita tentang pesawat China yang digunakan oleh PAF semakin matang. 

     

     

    SUMBER: AL MAYADEEN, THE EXPRESS TRIBUNE, TECHI

     

  • Turki Gagalkan Pengiriman 1.3000 Pager Berisi Bom yang Menuju Lebanon, Disita di Bandara Istanbul – Halaman all

    Turki Gagalkan Pengiriman 1.3000 Pager Berisi Bom yang Menuju Lebanon, Disita di Bandara Istanbul – Halaman all

    Turki Gagalkan Pengiriman 1.3000 Pager Berisi Bom yang Menuju Lebanon

    TRIBUNNEWS.COM- Intelijen Turki telah menyita 1.300 pager berisi jebakan yang ditujukan ke Lebanon, identik dengan yang digunakan dalam serangan di negara itu pada  bulan September , surat kabar Sabah milik Turki melaporkan.

    Menurut laporan, beberapa hari setelah pengeboman pager oleh Mossad di Lebanon, 1.300 pager lainnya disita di bandara Istanbul dalam perjalanan ke Lebanon.

    Menurut laporan, Organisasi Intelijen Turki (MIT) menerima informasi tentang pengiriman pager dan mulai memeriksa bandara dan pelabuhan, menemukan bahwa pengiriman tersebut direncanakan pada tanggal 27 September.

    Laporan tersebut merupakan bagian dari pengiriman yang dibawa ke Lebanon melalui rute yang rumit, yang melibatkan perusahaan-perusahaan depan di beberapa negara, termasuk Bulgaria, Hungaria, Hong Kong, dan Taiwan, sebelum melewati Turki.

    Pihak berwenang memantau pengiriman tersebut dan mencegahnya mencapai tujuan akhir, sebagai bagian dari kerja sama keamanan regional untuk memerangi penyelundupan perangkat elektronik yang mencurigakan.

    Laporan menunjukkan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengangkat masalah tersebut dalam percakapan dengan mantan Perdana Menteri Libanon Najib Mikati Desember lalu, memberitahukan kepadanya tentang penyitaan dan penghancuran pager.

    Kepala Mossad Israel, David Barnea, sebelumnya mengungkapkan bahwa radio 500 pager pertama telah dibawa ke Lebanon beberapa minggu sebelum 7 Oktober 2023.

    Pada tanggal 17 September, Israel meledakkan pager yang digunakan oleh anggota Hizbullah dan warga sipil. Keesokan harinya, Israel meledakkan radio ICOM, menewaskan total 37 orang dan melukai 2.931 orang lainnya.

    Barnea mengatakan operasi pager merupakan titik balik dalam perang dengan Lebanon.

     

     

    Turki menggagalkan serangan lain dengan pager di Lebanon tahun lalu, kata pejabat

    Badan intelijen Turki menggagalkan serangan jarak jauh menggunakan pager tahun lalu di Lebanon, beberapa hari setelah serangan serupa oleh Israel menewaskan puluhan orang dan melukai ribuan orang, termasuk anggota kelompok Hizbullah Lebanon, harian Turki dan pejabat mengatakan Selasa.

    Daily Sabah melaporkan bahwa 1.300 pager dan 710 pengisi daya yang dipasangi bahan peledak disita di dalam pengiriman kargo di Bandara Istanbul yang sedang dalam perjalanan ke Beirut dari Hong Kong.

    Seorang pejabat keamanan Turki, yang berbicara dengan syarat anonim sesuai dengan peraturan, mengonfirmasi laporan tersebut tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

    Di Beirut, juru bicara utama Hizbullah Youssef el-Zein mengatakan kepada The Associated Press Selasa bahwa beberapa hari setelah serangan pager 17 September di Lebanon dan Suriah, Hizbullah memberi tahu intelijen Turki bahwa pengiriman pager ada di Turki dan akan segera dikirim ke Lebanon.

    El-Zein mengatakan otoritas Turki menyita pager dan kemungkinan besar menghancurkannya. Ia tidak memiliki rincian lebih lanjut.

    Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar atas laporan tersebut.

    Israel memicu serangan 17 September ketika pager di seluruh Lebanon mulai berbunyi bip. Perangkat itu meledak bahkan jika seseorang yang membawanya gagal menekan tombol untuk membaca pesan terenkripsi yang masuk.

    Keesokan harinya, Israel mengaktifkan walkie-talkie, beberapa di antaranya meledak di pemakaman beberapa orang yang tewas dalam serangan pager.

    Serangan tersebut menandai eskalasi besar dalam perang Israel-Hizbullah yang dimulai setelah Hamas melancarkan serangannya ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Meskipun serangan Lebanon tersebut menyerang banyak anggota Hezbollah, warga sipil juga tewas atau terluka. Setidaknya 37 orang tewas, termasuk dua anak-anak, dan sekitar 3.000 orang terluka dalam ledakan dua hari tersebut.

    Daily Sabah mengatakan bahwa berdasarkan informasi bahwa pengiriman perangkat pager akan tiba di Istanbul untuk dikirim ke Lebanon dua hari setelah serangan, agen intelijen Turki melancarkan operasi.

    Surat kabar itu mengatakan bahwa pihak berwenang menemukan pengiriman yang tiba di Istanbul dari Hong Kong satu hari sebelum ledakan di Lebanon. Kargo tersebut berisi 61 kotak dan dijadwalkan berangkat dari Istanbul ke Beirut pada 27 September melalui Bandara Istanbul. Kargo tersebut digambarkan sebagai pengiriman alat pencacah makanan, kata Daily Sabah. Di dalamnya, pihak berwenang menemukan 1.300 pager merek Gold Apollo dan 710 pengisi daya desktop.

    Setelah serangan pager, Israel memperluas perang melawan Hizbullah dengan serangan yang menewaskan hampir 500 orang pada 23 September, memaksa ratusan ribu orang meninggalkan rumah mereka. Pada 27 September, serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut menewaskan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah dan salah satu anggota pendirinya, dalam pukulan terbesar bagi kelompok yang didukung Iran tersebut.

    Perang berakhir pada 27 November, ketika gencatan senjata yang ditengahi AS mulai berlaku.

     

    SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR,  AP