Negara: Taiwan

  • Asus Incar Posisi No 1 di Segmen Bisnis dan Profesional Indonesia

    Asus Incar Posisi No 1 di Segmen Bisnis dan Profesional Indonesia

    Jakarta

    Setelah berhasil mencatatkan dominasi kuat di pasar laptop consumer dan gaming, Asus kini mengalihkan fokus strateginya ke segmen bisnis dan profesional. Melalui lini Asus ExpertBook dan ExpertCenter, perusahaan teknologi asal Taiwan ini menargetkan posisi nomor satu di pasar laptop bisnis Indonesia dengan pendekatan menyeluruh dari UMKM hingga sektor pemerintahan.

    Dalam beberapa tahun terakhir, Asus berhasil memimpin pasar laptop di Indonesia, dengan mencatatkan pangsa pasar sebesar 37% di segmen consumer dan 34% di kategori gaming notebook. Kesuksesan ini menjadi pondasi kuat bagi ASUS untuk memperluas cakupan ke sektor yang lebih spesifik: pengguna bisnis.

    “Asus ExpertBook bertujuan menjadi pilihan nomor satu bagi para pengguna bisnis dan profesional, baik di level prosumer, UMKM, korporat, maupun instansi pemerintah,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia di acara peluncuran di Jakarta, Rabu (4/6/2025).

    Strategi Produk: Dari UMKM hingga PemerintahAsus berambisi jadi nomor satu di pasar laptop bisnis Indonesi Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Asus menjadikan durabilitas tinggi ke dalam setiap lini produknya. Laptop handal dengan daya tahan mumpuni menjadi nilai jual mereka. Asus membagi lini ExpertBook menjadi dua kategori besar berdasarkan kebutuhan pengguna:

    ExpertBook D-series: Menyasar pelaku UMKM dan prosumer lewat model D1, D3, D5, serta lini T-series seperti T1 dan T3 yang menawarkan fitur lengkap dengan harga terjangkau.ExpertBook untuk korporasi dan industri besar: Hadir dalam model D5 dan D9, dengan performa tinggi, fitur keamanan bisnis tingkat lanjut, serta sertifikasi ketahanan berstandar militer.

    Untuk sektor pemerintahan dan institusi publik, Asus juga menghadirkan varian dengan konten lokal, yang mendukung kebijakan pengadaan produk dalam negeri dan memperkuat ekosistem industri nasional.

    Di sisi desktop, Asus memperluas portofolionya dengan seri ExpertCenter T400 dan T500, sebagai solusi komputasi handal bagi kebutuhan skala besar seperti operasional kantor, pusat data, dan layanan publik.

    Komitmen terhadap Produk Lokal dan Industri Dalam Negeri

    Asus menegaskan bahwa ekspansi ke segmen bisnis bukan hanya soal memperluas pasar, tapi juga memperkuat kontribusi terhadap pengembangan industri lokal. Melalui penyediaan produk dengan konten lokal yang sesuai dengan regulasi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), Asus membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih erat dengan pelaku industri dalam negeri.

    Asus raih TKDN 40% Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Langkah ini sejalan dengan inisiatif pemerintah dalam mendorong transformasi digital dan kemandirian teknologi nasional. Kehadiran ExpertBook dalam format lokal juga membuka peluang Asus untuk berperan dalam pengadaan teknologi di lingkungan instansi pemerintahan, pendidikan, dan layanan publik lainnya.

    “Nilai TKDN Asus sudah secara konsisten mendapatkan lebih dari 40%,” ujar Yulianto.

    Tak sampai di situ, untuk memberikan rasa aman bagi pengguna bisnis di Tanah Air, Asus menyertakan Expert Warranty, yaitu garansi global 3 tahun termasuk perlindungan terhadap kerusakan tidak disengaja (EDP).

    “Di Indonesia, layanan purna jual ASUS diperkuat dengan 114 service center di seluruh Indonesia dan dukungan on-site service di hampir 300 titik,” jelas Yulianto

    Dengan kombinasi antara reputasi global, dominasi pasar consumer yang kuat, dan pendekatan strategis yang menyasar kebutuhan bisnis lokal, Yulianto optimis Asus dapat siap memperkuat posisinya di pasar laptop profesional Indonesia.

    “Lewat lini ExpertBook dan ExpertCenter, Asus ingin menjadi mitra teknologi utama bagi dunia usaha dan institusi di era transformasi digital,” pungkasnya.

    (afr/fay)

  • Donald Trump Sebut Xi Jinping Susah Diajak Berunding

    Donald Trump Sebut Xi Jinping Susah Diajak Berunding

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Presiden China Xi Jinping sangat sulit diajak berunding, menimbulkan pertanyaan tentang apakah gencatan senjata ekonomi antara dua ekonomi terbesar di dunia itu akan bertahan. 

    “Saya suka Presiden Xi dari China, selalu, dan akan selalu, tetapi dia sangat keras, dan sangat sulit diajak berunding,” kata Trump dalam unggahan di Truth Social dikutip dari Bloomberg, Rabu (4/6/2025) dinihari waktu AS. 

    Merespons unggahan itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian mengatakan prinsip dan posisi China dalam mengembangkan hubungannya dengan AS konsisten. Adapun, Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diajukan pada dini hari setelah unggahan Trump. 

    China dan AS berselisih pendapat dalam sejumlah isu dan belum mengonfirmasi rencana untuk panggilan telepon antar pemimpin yang menurut Gedung Putih akan terjadi akhir minggu ini.  

    Ketegangan antara kedua negara meningkat lagi setelah gencatan senjata tarif pada bulan Mei. Pemerintahan Trump dalam beberapa minggu terakhir telah melarang pengiriman suku cadang mesin jet penting ke China, membatasi akses Beijing ke perangkat lunak desain chip, dan berupaya menerapkan pembatasan baru pada chip Huawei Technologies Co.

    Pejabat AS juga mengumumkan rencana minggu lalu untuk mulai mencabut visa bagi pelajar China. Selain ketegangan dalam hubungan ekonomi, ketegangan geopolitik juga meningkat.

    Kementerian Luar Negeri China selama akhir pekan memprotes pernyataan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth pada pertemuan para panglima militer bahwa China menimbulkan ancaman langsung bagi Taiwan, pulau yang diperintah sendiri yang diklaim oleh Beijing.

    Reaksi pasar tidak terlalu terasa setelah posting Trump tentang Xi, mengingat ketegangan antara AS dan China telah meningkat dalam beberapa hari terakhir. Indeks saham China yang diperdagangkan di Hong Kong memangkas kenaikan menjadi 0,5%, Indeks Dolar Bloomberg turun 0,1%, sementara obligasi pemerintah AS stabil dengan imbal hasil 10 tahun di 4,45%.

    Trump menyatakan harapannya bahwa dia akan segera berbicara dengan Xi, dengan mengatakan kepada wartawan di Ruang Oval bahwa China melanggar sebagian perjanjian yang dibuat kedua negara di Jenewa untuk memangkas tarif dan mengurangi ketegangan. 

    Meski China belum mengonfirmasi rencana untuk perundingan langsung tingkat pemimpin, Gedung Putih telah berulang kali menegaskan bahwa Trump dan Xi kemungkinan akan berbicara minggu ini.

    Titik kritis utama tampaknya adalah mineral penting. Pejabat pemerintahan Trump menuduh Beijing terus memutus akses ke magnet tanah jarang, meskipun keputusan Washington untuk mengurangi tarif bulan lalu bergantung pada pencabutan kendali tersebut oleh China.

    Cory Combs, kepala penelitian rantai pasokan mineral penting di Trivium China menyebut, salah satu kesulitan adalah bahwa kedua pihak tampaknya memiliki pemahaman yang berbeda tentang apa yang disepakati terkait tanah jarang pada perundingan dagang bulan lalu di Jenewa. 

    “Di pihak AS, tampaknya jelas sekarang, ada perasaan bahwa Beijing akan sepenuhnya menghapus persyaratan persetujuan. Itu bukanlah yang tampaknya disetujui Beijing,” kata Combs.

    Sementara itu, Beijing menuduh AS secara sepihak memberlakukan pembatasan diskriminatif baru, dan berjanji akan membalas jika AS bersikeras dengan caranya sendiri. 

    Trump telah lama mengatakan bahwa pembicaraan langsung dengan Xi adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan perbedaan antara kedua negara, tetapi pemimpin China itu enggan berbicara di telepon dengan mitranya dari Amerika, lebih memilih agar para penasihat merundingkan isu-isu utama. 

    Alasan lainnya adalah China telah menunjukkan ketahanan terhadap rezim tarif tercuram Amerika dalam satu abad. Namun, meski pengeluaran pemerintah yang memecahkan rekor dan stimulus mendorong pertumbuhan pada kuartal pertama, sektor manufaktur menyusut dalam beberapa bulan terakhir. 

    Harga rumah terus merosot selama bertahun-tahun, membebani daya beli konsumen yang kekayaannya terikat pada properti.

    Trump telah memberi sinyal keinginannya untuk menelepon mitranya dari China pada awal Februari dan kemudian mengatakan ia bersedia melakukan perjalanan ke negara Asia itu untuk bertemu dengan Xi, meskipun sejauh ini belum ada rencana seperti itu.

  • Influencer Guava Beauty Meninggal Seusai Konten Viral Makan Makeup

    Influencer Guava Beauty Meninggal Seusai Konten Viral Makan Makeup

    Taiwan, Beritasatu.com – Guava Beauty, seorang influencer Taiwan berusia 24 tahun yang terkenal suka mengonsumsi produk kecantikan dengan video ‘Mukbang Makeup’ dilaporkan meninggal dunia secara tiba-tiba.

    Kabar kematiannya disampaikan oleh pihak keluarga, yang menuliskan ‘Log out from this world (keluar dari dunia ini)’ sebagai biodata baru di media sosialnya,’  dikutip dari Koreaboo, Rabu (4/6/2026).

    Guava Beauty dalam video viralnya, memperlihatkan dirinya mengonsumsi produk kecantikan dan perawatan kulit seperti lipstik, perona pipi, hingga kapas. Dengan tema konten yang unik dan dibawakan dengan cara yang lucu, konten Guava Beauty dianggap ringan dan menghibur.

    Meskipun sebagian netizen berpendapat, konten mengonsumsi produk kecantikan tersebut bisa memberikan pengaruh buruk bagi penonton berusia muda.

    Kematiannya yang tiba-tiba ini pun memunculkan spekulasi di kalangan warganet. Hingga berita ini diturunkan, tidak ada penjelasan atas kematiannya yang tiba-tiba, membuat sebagian netizen berspekulasi sang influencer mungkin meninggal dunia karena keracunan setelah mengonsumsi produk kecantikan tersebut.

  • Rupiah Hari Ini Menguat Tipis terhadap Dolar AS

    Rupiah Hari Ini Menguat Tipis terhadap Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Senin (2/6/2025).

    Berdasarkan data Bloomberg Asia Pacific Currencies hingga pukul 09.25 WIB, rupiah tercatat menguat tipis sebesar 0,06% menjadi Rp 16.316 per dolar AS, naik 10,5 poin dibandingkan penutupan sebelumnya.

    Penguatan rupiah terjadi di tengah tren serupa yang dialami sejumlah mata uang utama kawasan Asia. Yen Jepang (USD-JPY) menguat 0,33% ke posisi 143,55, sementara dolar Singapura (USD-SGD) naik 0,12% ke level 1,2895.

    Won Korea Selatan (USD-KRW) juga menguat sebesar 0,19% menjadi 1.379,48, dan baht Thailand (USD-THB) mencatatkan kenaikan 0,30% ke level 32,768.

    Namun, tidak semua mata uang Asia bergerak positif. Sejumlah mata uang regional justru mencatatkan pelemahan terhadap dolar AS. Dolar Hong Kong (USD-HKD) tercatat melemah tipis 0,01% ke 7,8418, sementara dolar Taiwan (USD-TWD) melemah 0,37% ke level 29,987.

    Peso Filipina (USD-PHP) turun 0,11% ke 55,823, rupee India (USD-INR) melemah 0,07% ke 85,5813, yuan Tiongkok (USD-CNY) melemah 0,18% ke 7,1990, dan ringgit Malaysia (USD-MYR) mengalami penurunan 0,32% ke posisi 4,2568.

  • China Protes Keras Ucapan AS soal Ancaman di Indo-Pasifik: Provokatif!

    China Protes Keras Ucapan AS soal Ancaman di Indo-Pasifik: Provokatif!

    Jakarta

    China memprotes keras pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat Pete Hegseth soal ancaman di kawasan Indo-Pasifik. China menyatakan ucapan Pete provokatif dan bertujuan untuk memecah belah.

    Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China dalam responsnya terhadap pernyataan Pete Hegseth seperti dikutip di situs Kementerian Luar Negeri China, Minggu (1/6/2025). China menyebut Pete Hegseth telah mengabaikan seruan negara-negara di kawasan untuk perdamaian, dan justru mempromosikan mentalitas perang dingin.

    “Dia menjelekkan Tiongkok dengan tuduhan yang mencemarkan nama baik, dan secara keliru menyebut Tiongkok sebagai ‘ancaman’. Pernyataannya penuh dengan provokasi dan dimaksudkan untuk memecah belah. China sangat menyesalkan dan dengan tegas menentangnya, serta telah melayangkan protes keras kepada AS,” demikian pernyataan Jubir Kemlu China.

    China balik menuding AS menjadi faktor utama yang merusak perdamaian dan stabilitas di Asia-Pasifik. Hal itu dilakukan, kata China, untuk mempertahankan hegemoni dan untuk menjalankan ‘Strategi Indo-Pasifik’.

    Selain itu, China menyebut AS telah menempatkan senjata ofensif di Laut China Selatan. AS juga, kata China, dinilai telah menyulut ketegangan dan menciptakan konflik di kawasan Asia-Pasifik.

    “Masalah Taiwan sepenuhnya merupakan urusan dalam negeri China. Tidak ada negara yang berhak ikut campur. AS tidak boleh membayangkan dapat menggunakan masalah Taiwan sebagai alat tawar terhadap China. AS sama sekali tidak boleh bermain api dalam isu ini. China mendesak AS untuk sepenuhnya mematuhi prinsip satu Tiongkok dan tiga komunike bersama Tiongkok-AS, serta berhenti mendukung dan menyemangati kekuatan separatis ‘kemerdekaan Taiwan’,” lanjut keterangan Kemlu China.

    Perihal isu Laut China Selatan, China menegaskan tidak pernah ada masalah mengenai kebebasan navigasi dan penerbangan. China juga menyatakan akan terus berkomitmen bekerja sama dengan negara-negara terkait untuk menangani perbedaan melalui dialog.

    Sebelumnya, Menhan AS Pete Hegseth mengklaim bahwa China berencana menyerang Taiwan pada tahun 2027 mendatang. Dia mengatakan bahwa pasukan militer China saat ini tengah membangun kemampuan, berlatih setiap hari, dan “berlatih untuk menghadapi situasi yang sebenarnya”.

    Hal itu disampaikan kepala Pentagon tersebut di forum keamanan tahunan, Dialog Shangri-La, di Singapura, pada Sabtu (31/5).

    “Kita tahu bahwa (Presiden China) Xi Jinping telah memerintahkan militernya untuk siap menyerang Taiwan pada tahun 2027. PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) sedang membangun kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukannya — dengan kecepatan yang sangat tinggi. PLA berlatih untuk itu, setiap hari. PLA sedang berlatih untuk menghadapi hal yang sebenarnya,” katanya, menurut transkrip dari Departemen Pertahanan AS.

    Hegseth mengatakan bahwa China tengah bersiap untuk menggunakan kekuatan militer untuk meningkatkan dominasinya di kawasan Indo-Pasifik.

    “Ancaman yang ditimbulkan China nyata dan bisa jadi akan segera terjadi,” kata Hegseth di forum Dialog Shangri-La yang dihadiri para pejabat pertahanan dari seluruh dunia, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (31/5/2025).

    Bos Pentagon itu menambahkan bahwa Beijing “berharap untuk mendominasi dan mengendalikan Asia”.

    Beijing telah meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan dan mengadakan beberapa latihan skala besar di sekitar pulau itu, yang sering digambarkan sebagai persiapan untuk blokade atau invasi.

    “Amerika Serikat berorientasi kembali ke arah pencegahan agresi oleh China komunis”, kata Hegseth. Dia menyerukan kepada sekutu dan mitra AS di Asia untuk segera meningkatkan pertahanan mereka dalam menghadapi ancaman yang meningkat.

    Menhan AS itu menuduh Beijing membahayakan nyawa dengan serangan siber, mengganggu negara-negara tetangganya, dan “merebut dan memiliterisasi wilayah secara ilegal” di Laut China Selatan.

    (knv/gbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Menhan AS Bilang China Berencana Serang Taiwan!

    Menhan AS Bilang China Berencana Serang Taiwan!

    Jakarta

    Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat Pete Hegseth mengklaim bahwa China berencana menyerang Taiwan pada tahun 2027 mendatang. Dia mengatakan bahwa pasukan militer China saat ini tengah membangun kemampuan, berlatih setiap hari, dan “berlatih untuk menghadapi situasi yang sebenarnya”.

    Hal itu disampaikan kepala Pentagon tersebut di forum keamanan tahunan, Dialog Shangri-La, di Singapura, pada Sabtu (31/5).

    “Kita tahu bahwa (Presiden China) Xi Jinping telah memerintahkan militernya untuk siap menyerang Taiwan pada tahun 2027. PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) sedang membangun kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukannya — dengan kecepatan yang sangat tinggi. PLA berlatih untuk itu, setiap hari. PLA sedang berlatih untuk menghadapi hal yang sebenarnya,” katanya, menurut transkrip dari Departemen Pertahanan AS.

    Hegseth mengatakan bahwa China tengah bersiap untuk menggunakan kekuatan militer untuk meningkatkan dominasinya di kawasan Indo-Pasifik.

    “Ancaman yang ditimbulkan China nyata dan bisa jadi akan segera terjadi,” kata Hegseth di forum Dialog Shangri-La yang dihadiri para pejabat pertahanan dari seluruh dunia, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (31/5/2025).

    Bos Pentagon itu menambahkan bahwa Beijing “berharap untuk mendominasi dan mengendalikan Asia”.

    Beijing telah meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan dan mengadakan beberapa latihan skala besar di sekitar pulau itu, yang sering digambarkan sebagai persiapan untuk blokade atau invasi.

    “Amerika Serikat berorientasi kembali ke arah pencegahan agresi oleh China komunis”, kata Hegseth. Dia menyerukan kepada sekutu dan mitra AS di Asia untuk segera meningkatkan pertahanan mereka dalam menghadapi ancaman yang meningkat.

    Menhan AS itu menuduh Beijing membahayakan nyawa dengan serangan siber, mengganggu negara-negara tetangganya, dan “merebut dan memiliterisasi wilayah secara ilegal” di Laut China Selatan.

    Diketahui bahwa Beijing mengklaim hampir seluruh jalur perairan yang disengketakan itu, yang dilalui lebih dari 60 persen perdagangan maritim global, meskipun ada putusan internasional yang menyatakan bahwa pernyataannya tidak berdasar.

    Ia juga menyuarakan kekhawatiran tentang meningkatnya kehadiran China di Amerika Latin, khususnya upayanya untuk memperluas pengaruh atas Terusan Panama.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Camilan Ikan Kering Tembus Ekspor, Wanita Ini Kantongi Puluhan Juta

    Camilan Ikan Kering Tembus Ekspor, Wanita Ini Kantongi Puluhan Juta

    Jakarta

    Cita-cita menjadi pengusaha sukses bisa terwujud jika dilakukan dengan sungguh-sungguh. Itu lah yang diterapkan seorang ibu pekerja bernama Siti Masito (56) yang kini disibukkan dengan usahanya melalui olahan camilan kering berbasis ikan.

    Wanita asal Tulungagung, Jawa Timur itu mencoba peruntungannya di bisnis camilan kering berbasis ikan sejak 2015 dengan nama produksi Mina Bunga Cempaka. Keputusan itu diambil setelah sebelumnya ia bekerja sebagai buruh dan penjahit baju seragam.

    “Awal mulanya produksi kue basah, tapi kalau kue basah terlalu capek karena siang malam produksi, pagi sudah diambil. Karena terlalu capek setiap hari ada orderan, kuwalahan, terus kita pilih terjun ke camilan kering berbasis ikan karena bisa bertahan lama,” kata Siti Masito saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (31/5/2025).

    Siti Masito mengaku awalnya tidak mudah untuk memperkenalkan produknya kepada pelanggan. Berkat kerja keras dengan mengikuti berbagai pelatihan hingga memiliki sertifikasi halal, produknya semakin dikenal.

    Kini camilan berbasis ikan milik Siti Masito sudah menembus pasar luar negeri seperti Hong Kong, Malaysia, dan Taiwan lewat vendor ekspor. Ia juga pernah meraih juara 1 di pameran Banjarmasin dan produknya lolos kurasi Bank Indonesia (BI) hingga dipasarkan sampai Amerika Latin.

    Jika ditarik ke belakang, modal usaha Siti Masito saat itu sekitar Rp 5 juta untuk membeli bahan baku dan alat-alat produksi. Kini dari usaha tersebut dirinya bisa mengantongi rata-rata Rp 25 juta per bulan.

    “Awal-awal pernah Rp 7 juta per bulan, mulai 2024 rata-rata Rp 15-25 juta per bulan. Kita punya semacam reseller, jadi kalau sebelum puasa itu reseller sudah pada berdatangan untuk mengambil tester. Pas Hari Raya itu kadang bisa mencapai Rp 80-100 juta,” beber Siti Masito.

    Produk seperti kulit patin crispy, abon lele, hingga sumpia ebi menjadi andalan. Selain memenuhi kebutuhan ekspor, produknya itu rutin dikirim ke berbagai tempat oleh-oleh yang sudah menjadi mitranya.

    “Karyawan saat ini ada empat cukup. Paling kalau mendekati Hari Raya itu biasanya kita ada tambahan karyawan harian,” bebernya.

    Camilan Ikan Kering Tulungagung Tembus Ekspor, Omzetnya Puluhan Juta Foto: Dok. Mina Bunga Cempaka

    Dari Siti Masito juga bisa dipelajari bahwa kepandaian dalam menjalin relasi bisnis dan memperluas jaringan begitu penting dalam mengembangkan usaha kecil menjadi besar. Hal ini juga menjadi motivasi bagi para ibu rumah tangga lainnya untuk mengejar impian dan mengembangkan potensi wirausaha yang dimiliki.

    “Tetap semangat, jangan patah semangat, jangan takut mencoba, harus berani mencoba, jangan takut kalah. Kita tetap semangat, kita optimis, kita harus bisa. Kalau mau bisnis yang penting ada niat, bismillahirrahmanirrahim kita niat untuk usaha, selain itu kita niati ibadah, mudah-mudahan bisnis yang kita jalani membawa berkah,” pesannya.

    Menurutnya, yang menjadi kendala dalam berbisnis saat ini adalah biaya ongkir yang mahal utamanya untuk pengiriman ke luar pulau Jawa. Hal ini membuat calon reseller-nya yang berada di sana menjadi pikir dua kali untuk menjualkan produk Siti Masito.

    Untuk harga, camilan kering berbasis ikan dijual dengan harga beragam mulai dari Rp 12.000-25.000/pcs. Untuk kemasan setengah kilogram (kg), harganya Rp 40.000-80.000.

    Mau coba? Info selengkapnya hubungi 082142164726. Ada juga sistem reseller, cocok bagi yang ingin memiliki penghasilan namun tidak punya modal besar.

    (aid/ara)

  • Macron Bandingkan Masalah Taiwan dengan Ukraina, China Tak Terima!

    Macron Bandingkan Masalah Taiwan dengan Ukraina, China Tak Terima!

    Jakarta

    China bereaksi atas pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mengaitkan konflik Ukraina dengan nasib Taiwan. China mengatakan kedua masalah tersebut “berbeda sifatnya, dan sama sekali tidak dapat dibandingkan”.

    “Membandingkan masalah Taiwan dengan masalah Ukraina tidak dapat diterima,” kata Kedutaan Besar China di Singapura dalam postingan di media sosial, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (31/5/2025).

    Ini disampaikan sehari setelah Macron mengatakan di depan para pejabat pertahanan Asia di Singapura untuk tidak memandang invasi Rusia ke Ukraina sebagai masalah yang jauh.

    “Jika kita menganggap bahwa Rusia dapat diizinkan untuk mengambil sebagian wilayah Ukraina tanpa batasan apa pun, tanpa kendala apa pun, tanpa reaksi apa pun dari tatanan global, bagaimana Anda akan mengungkapkan apa yang dapat terjadi di Taiwan?” ujar Macron di forum Dialog Shangri-La, forum keamanan tahunan utama Asia.

    “Apa yang akan Anda lakukan jika terjadi sesuatu di Filipina?” tanyanya pada Jumat (30/5).

    Kedutaan Besar China di Singapura menyatakan bahwa “masalah Taiwan sepenuhnya merupakan urusan internal China. Hanya ada satu China di dunia, dan Taiwan merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayah China.”

    Meskipun Taiwan menganggap dirinya sebagai negara berdaulat, China mengatakan tidak akan mengesampingkan kemungkinan menggunakan kekuatan untuk menempatkannya di bawah kendalinya.

    Lihat juga Video: Macron Geram Israel Terus Blokir Bantuan ke Gaza

    Sementara itu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth memperingatkan pada hari Sabtu (31/5) di forum yang sama di Singapura tersebut, bahwa China “secara meyakinkan mempersiapkan” penggunaan kekuatan militer untuk mengacaukan keseimbangan kekuatan di Asia.

    “Ancaman yang ditimbulkan China itu nyata dan bisa jadi akan segera terjadi,” kata Hegseth.

    Beijing “secara meyakinkan bersiap untuk kemungkinan menggunakan kekuatan militer guna mengubah keseimbangan kekuatan di Indo-Pasifik”, tambahnya.

    Hegseth memperingatkan bahwa militer China sedang membangun kemampuan untuk menyerang Taiwan, dan “berlatih untuk menghadapi situasi yang sebenarnya”.

    Lihat juga Video: Macron Geram Israel Terus Blokir Bantuan ke Gaza

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bos Pentagon Bilang China Bersiap Gunakan Kekuatan Militer di Asia

    Bos Pentagon Bilang China Bersiap Gunakan Kekuatan Militer di Asia

    Jakarta

    Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth memperingatkan bahwa China “secara meyakinkan bersiap” untuk menggunakan kekuatan militer guna mengubah keseimbangan kekuatan di Asia. Bos Pentagon itu bersumpah bahwa Amerika Serikat “akan tetap berada di sini” di kawasan Indo-Pasifik.

    Kepala Pentagon itu menyampaikan pernyataan tersebut pada forum keamanan tahunan di Singapura pada Sabtu (31/5), saat pemerintahan Presiden AS Donald Trump berseteru dengan Beijing terkait perdagangan, teknologi, dan pengaruh atas sudut-sudut strategis dunia.

    Sejak menjabat kembali pada bulan Januari lalu, Trump telah melancarkan perang dagang dengan China, berupaya untuk membatasi aksesnya ke teknologi AI (kecerdasan buatan) utama, dan meningkatkan hubungan keamanan dengan sekutu seperti Filipina, yang terlibat dalam eskalasi sengketa teritorial dengan Beijing.

    “Ancaman yang ditimbulkan China itu nyata dan bisa jadi akan segera terjadi,” kata Hegseth di Dialog Shangri-La yang dihadiri oleh para pejabat pertahanan dari seluruh dunia.

    Beijing “secara meyakinkan bersiap untuk kemungkinan menggunakan kekuatan militer guna mengubah keseimbangan kekuatan di Indo-Pasifik”, tambahnya.

    Hegseth memperingatkan bahwa militer China sedang membangun kemampuan untuk menyerang Taiwan, dan “berlatih untuk menghadapi situasi yang sebenarnya”.

    Beijing telah meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan dan mengadakan beberapa latihan skala besar di sekitar pulau itu, yang sering digambarkan sebagai persiapan untuk blokade atau invasi.

    “Amerika Serikat berorientasi kembali ke arah pencegahan agresi oleh China komunis”, kata Hegseth. Dia menyerukan kepada sekutu dan mitra AS di Asia untuk segera meningkatkan pertahanan mereka dalam menghadapi ancaman yang meningkat.

    Hegseth menyebut tindakan China sebagai “peringatan untuk sadar”, dan menuduh Beijing membahayakan nyawa dengan serangan siber, mengganggu negara-negara tetangganya, dan “merebut dan memiliterisasi wilayah secara ilegal” di Laut China Selatan.

    Diketahui bahwa Beijing mengklaim hampir seluruh jalur perairan yang disengketakan itu, yang dilalui lebih dari 60 persen perdagangan maritim global, meskipun ada putusan internasional yang menyatakan bahwa pernyataannya tidak berdasar.

    Beijing telah berulang kali bentrok dengan Filipina di perairan strategis tersebut dalam beberapa bulan terakhir.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • China Tuding Taiwan Lancarkan Serangan Siber

    China Tuding Taiwan Lancarkan Serangan Siber

    Jakarta

    Badan Keamanan Publik China menyebut adanya serangan siber terhadap sebuah perusahaan teknologi China yang dilakukan oleh Pemerintah Taiwan.

    Serangan siber ini, menurut China, dilancarkan oleh sindikat hacker yang dibekingi oleh Partai Demokrat Progresif (Demoratic Progressive Party.DPP) Taiwan. Pernyataan ini dikeluarkan oleh pemerintah provinsi Guandong, dan berdasarkan investigasi awal dari pihak kepolisian.

    Sebagai informasi, DPP adalah partai mayoritas di pemerintahan Taiwan. Menanggapi tudingan ini, National Security Bureau Taiwan, menyebut Partai Komunis China sebagai sumber ancaman keamanan informasi global, dan mengklaim informasi yang disebarkan soal serangan siber itu sebagai berita bohong.

    Sementara itu kantor berita China Xinhua melaporkan temuan investigasi polisi, yaitu adanya sindikat hacker yang mengincar sistem jaringan di lebih dari 10 provinsi di China dalam beberapa tahun terakhir. Target utamanya adalah sektor militer, energi, hydropower, transportasi, dan jaringan pemerintahan.

    Xinhua, yang mengutip ahli keamanan siber, menyebut serangan itu masuk kategori tingkat rendah dari segi teknik, dan metode yang dipakai simpel dan mentah, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (30/5/2025).

    Sementara itu pihak berwajib di Taiwan menyebut Partai Komunis China sudah sejak lama melakukan praktik peretasan dan mencuri dana dari Taiwan, menyebarkan kabar bohong, dan melancarkan perang kognitif untuk mencoba menghancurkan infrastruktur penting Taiwan serta menciptakan perpecahan.

    Pernyataan pemerintah China soal serangan siber dari Taiwan ini terbilang unik, karena biasanya China yang dituding melakukan aksi serangan siber. Termasuk pada 2024 lalu saat Microsoft menyebut China bakal mengganggu pemilu di tiga negara tersebut menggunakan konten bikinan kecerdasan buatan (AI).

    Menurut Microsoft, saat ini China sudah menjajal metode tersebut untuk mengganggu pemilu presiden di Taiwan.

    Beberapa geng penjahat siber yang terkait pemerintah China diperkirakan akan menargetkan sejumlah pemilu di beberapa negara pada 2024, dan Korea Utara juga disebut akan terlibat dalam gangguan tersebut, itulah yang ditulis Microsoft dalam laporan terbaru dari tim threat intelligence-nya.

    (asj/hps)