Amerika Serikat adalah pemasok senjata terpenting Taiwan, meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik formal. Taiwan telah menghadapi tekanan militer yang meningkat dari Tiongkok , termasuk beberapa putaran latihan perang, karena Beijing berusaha menegaskan klaim kedaulatannya atas pulau tersebut.. REUTERS/Ann Wang
Negara: Taiwan
-

Anies Singgung Presiden RI Kerap Absen di Pertemuan PBB, Selalu Diwakili Menlu
GELORA.CO – Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyinggung, selama bertahun-tahun Presiden Indonesia kerap absen dalam pertemuan-pertemuan penting Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Presiden sering diwakili Menteri Luar Negeri.
“Bertahun-tahun Indonesia absen di pertemuan PBB. Kepala negara tidak muncul. Selalu Menteri Luar Negeri,” kata Anies dalam pidatonya di Rapimnas I Gerakan Rakyat di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/7/2025).
Dia menilai, sikap pasif kepala negara di kancah internasional dapat merugikan posisi strategis Indonesia sebagai negara besar di kawasan ASEAN dan dunia.
“Kalau kita tidak aktif di dunia internasional. Itu seperti begini. Kita warga kampung. Ukuran kampungnya nomor 4 terbesar. Ukuran rumahnya nomor 4 terbesar di RT itu. Tapi kalau rapat kampung kita tidak pernah datang. Cuma kita bayar iuran jalan terus,” kelakarnya.
Anies menegaskan, Indonesia memiliki posisi strategis di ASEAN yang relatif stabil dibanding kawasan Asia Timur dan Selatan yang kerap diwarnai ketegangan geopolitik.
“Di Timur ada Tiongkok paling besar, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Taiwan, ini semua wilayah yang suasananya tegang bukan yang suasananya teduh,” ucapnya.
Menurut Anies, Indonesia memiliki peran besar dalam menjaga keteduhan di kawasan. Dia juga menyoroti pentingnya penyelesaian persoalan dalam negeri sebagai prasyarat untuk tampil di kancah global.
“Ketika kita mengatakan kepada dunia, kita harus menjadi negara yang menghormati hak asasi manusia. Eh, you sudah beres dulu soal hak asasi manusia? Ketika kita mengatakan kepada dunia, bahwa kita harus menjunjung tinggi prinsip demokrasi. Ada demokrasi tidak di tempat Anda? Karena itulah. Mengapa kita harus bereskan persoalan-persoalan domestik juga,” katanya
-
/data/photo/2025/07/13/687324e4b1174.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ungkap Alasan Nama Stasiun MRT “ASEAN”, Anies: Jakarta Bukan Hanya Ibu Kota Indonesia
Ungkap Alasan Nama Stasiun MRT “ASEAN”, Anies: Jakarta Bukan Hanya Ibu Kota Indonesia
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Mantan Gubernur DKI
Jakarta
,
Anies Baswedan
, menyampaikan pandangannya mengenai posisi strategis Indonesia dan peran penting Jakarta dalam konstelasi kawasan dan global.
Menurut Anies, Jakarta tidak hanya berfungsi sebagai ibu kota negara, tetapi juga sebagai pusat diplomasi kawasan Asia Tenggara.
“Kita harus bisa menjawab dengan jelas dan tegas. Jakarta adalah Ibu Kota
ASEAN
,” kata Anies dalam pidato di rapat pimpinan nasional (Rapimnas) I
Gerakan Rakyat
, Minggu (13/7/2025).
Anies menuturkan, penegasan peran Jakarta sebagai pusat kawasan bukan hanya simbolik, melainkan refleksi dari posisi Indonesia yang krusial dalam menjaga stabilitas dan kolaborasi di Asia Tenggara.
Ia kemudian bercerita ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Saat itu bertepatan pula dengan pembangunan moda raya terpadu (MRT).
Anies mengaku sengaja meminta salah satu nama stasiun MRT di Jakarta, yang berdekatan dengan Kantor ASEAN, diberi nama Stasiun “ASEAN”.
“Karena itu waktu dulu saya bertugas di Jakarta, ada stasiun kereta api MRT yang lewat di depan kantor kejaksaan. Saya minta stasiun itu diberi nama stasiun ASEAN,” ungkap Anies.
“Supaya setiap hari mengingatkan penggunanya. Bahwa Jakarta itu bukan hanya Ibu Kota Indonesia. Tapi Jakarta juga Ibu Kota ASEAN,” tambah dia.
Ia mengingatkan bahwa para diplomat asing di Jakarta memiliki dua penugasan, yaitu sebagai duta besar untuk Indonesia dan juga untuk ASEAN.
Begitu pula di luar negeri, kantor-kantor diplomatik Indonesia mengibarkan dua bendera, yaitu Merah Putih dan bendera ASEAN.
Dalam paparannya bertema geopolitik dan masa depan Indonesia, Anies memaparkan potensi kawasan Asia Tenggara sebagai zona damai di tengah ketegangan geopolitik yang melanda Asia Timur dan Asia Selatan.
“Di timur ada Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Taiwan, semua tegang. Di selatan ada India, Pakistan, Bangladesh, Afghanistan, juga tegang. Tapi di antara itu semua, Asia Tenggara adalah wilayah yang teduh. Dan Indonesia harus menjaga keteduhan itu,” kata eks calon presiden pada Pilpres 2024 itu.
Menurut Anies, peran damai tersebut telah dimulai sejak sebelum berdirinya ASEAN, yaitu pada pertemuan para Menteri Pendidikan Asia Tenggara pada tahun 1965.
Anies menegaskan, untuk bisa memainkan peran strategis di dunia, Indonesia terlebih dahulu harus menyelesaikan persoalan-persoalan domestiknya.
“PR domestiknya harus beres. PR domestiknya karena kewibawaan di dunia internasional. Dimulai dari kewibawaan domestik. Tidak bisa kita memainkan peran internasional. Kalau domestik kita tidak bisa jadi contoh,” tutur mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Mesin 125 Cc, Konsumsi BBM 54 Km/L
Jakarta –
Yamaha Vinoora 125 telah meluncur untuk konsumen Taiwan. Skuter matik (skutik) bertampang ‘nyeleneh’ tersebut punya sejumlah kelebihan, mulai dari fiturnya yang lumayan hingga konsumsi BBM yang irit!
Dilansir dari Greatbiker, Jumat (11/7), Yamaha Vinoora 125 merupakan skutik entry level yang ditujukan khusus untuk konsumen perkotaan. Itulah mengapa, tunggangan tersebut punya dimensi mungil dan mesin yang terbilang kecil.
Meski untuk konsumen pemula, namun Yamaha Vinoora 125 dibanderol cukup mahal di Taiwan. Konsumen setempat yang berminat membelinya harus menyiapkan mahar NT$ 72 ribu atau sekira Rp 40 jutaan.
Nah, biar kenal lebih dekat, berikut kami rangkum spesifikasi Yamaha Vinoora 125 yang dipasarkan di Taiwan.
Spesifikasi Yamaha Vinoora 125
Tampang
Yamaha Vinoora 125. Foto: Doc. Yamaha Taiwan
Yamaha Vinoora 125 mengusung konsep ‘Newtro Fashion’ yang menyatukan dua nuansa berbeda, yakni retro dan modern. Kendaraan tersebut ditujukan untuk konsumen muda yang ingin terlihat berbeda saat berada di jalan raya.
Pabrikan membekalinya dengan wajah oval dan headlamp bulat yang mirip sepasang mata. Bahkan, ada yang bilang, desain tersebut menyerupai karakter Minions. Sementara spakbor depannya yang gemuk dibuat terhubung dengan bagian muka.
Meski wajah motor tersebut terbilang aneh dan tak biasa, namun pabrikan memberi sentuhan futuristis di bagian tengah hingga ke belakang. Bahkan, jika melihat bagian lampu belakang, jok, hingga aksen bodi samping, kita akan menemukan nuansa skuter listrik khas jenama garpu tala.
Mesin
Yamaha Vinoora 125. Foto: Doc. Yamaha Taiwan
Yamaha Vinoora menggunakan jantung mekanis yang sama seperti Yamaha Limi dan Axis Z, yakni mesin Bluecore 125cc bersilinder tunggal dengan muntahan tenaga 8,2 dk dan torsi 9,7 Nm. Sementara konsumsi bahan bakarnya 54,6 kilometer per liter.
Fitur
Yamaha Vinoora 125. Foto: Doc. Yamaha Taiwan
Yamaha Vinoor 125 kini mendapat beberapa tambahan fitur, misalnya seperti Smart Key system dengan voice-activated vehicle location function. Sehingga, mencari kendaraan yang sedang terparkir menjadi lebih mudah. Kemudian ada penyempurnaan juga di area bukaan bagasi.
Selain itu, fitur lain tetap dipertahankan, seperti pencahayaan full-LED, panel instrumen digital, soket pengisian daya ponsel, sistem nirkunci pintar (smart keyless), bagasi super lega dan lubang tangki BBM yang terpasang di dekat dasbor.
(sfn/lth)
-

Bagaimana Kenali Berita yang Dihasilkan AI?
Jakarta –
Dalam satu video TikTok, seorang reporter dengan mikrofon di tangan terlihat berdiri di jalan di London dengan bendera Inggris berkibar di latar depan. Dia bertanya kepada seorang pejalan kaki wanita, siapa yang akan dipilihnya pada pemilu mendatang. “Reformasi,” jawab wanita itu. “Saya hanya ingin merasa menjadi orang Inggris lagi, kan.”
Seorang pengguna berkomentar di bawah video itu: “Saya bertanya-tanya berapa banyak mereka membayarnya untuk mengatakan hal itu.” Tetapi adegan ini tidak pernah terjadi di dunia nyata. Wawancara itu sepenuhnya palsu. Reporter itu diciptakan oleh kecerdasan buatan. Dan jika Anda perhatikan lebih dekat, ada petunjuk halus: tanda air samar di sudut dengan kata “Veo”, tanda aplikasi baru pembuat video yang canggih dari Google DeepMind.
Video berdurasi 8 detik ini bukanlah kasus yang terisolasi. Dari TikTok hingga Telegram, siaran berita sintetis — video buatan AI yang meniru tampilan dan nuansa segmen berita — membanjiri media sosial. Mereka meminjam bahasa visual jurnalisme: pelaporan lapangan, grafik di layar, reporter yang berwibawa. Akan tetapi, sering kali semuanya sepenuhnya dibuat-buat untuk memancing kemarahan, memanipulasi opini, atau sekadar menjadi viral.
“Kalau Anda berselancar cepat di media sosial, itu akan terlihat seperti berita, terdengar seperti berita,” ujar Hany Farid, profesor di University of California, Berkeley, yang berspesialisasi dalam forensik digital, kepada DW. “Dan itulah bahayanya.”
Tim cek fakta DW telah berulang kali mengamati bagaimana klip-klip semacam itu berulangkali muncul selama masa krisis — seperti kerusuhan atau peristiwa berita besar — yang digunakan kembali untuk menebar kebingungan atau secara keliru mengisyaratkan eskalasi dramatis.
Konsekuensinya jauh melampaui media sosial
Selama eskalasi konflik terbaru antara Israel dan Iran, TikTok dan platform lainnya dibanjiri konten buatan AI, termasuk siaran berita palsu yang membuat klaim palsu — seperti Rusia yang diduga bergabung dalam perang, Iran menyerang AS, atau Iran menembak jatuh pesawat pengebom B-2 AS.
Pada tahun 2024, peneliti Taiwan menandai siaran berita buatan AI di platform lokal yang secara keliru menuduh politisi pro-independen melakukan korupsi. Klip-klip tersebut tidak hanya menyebarkan misinformasi — tetapi juga menabur ketidakpercayaan, merusak kredibilitas semua media berita menjelang pemilu di negara tersebut.
Bagaimana mendeteksi mana yang palsu?
Aplikasi seperti Veo, Synthesia dan beberapa yang lain memberi tanda yang disebut watermark pada video mereka, meskipun labelnya terkadang samar, dipotong, atau diabaikan. Tetapi bahkan klip yang ditandai dengan jelas pun sering kali dibanjiri komentar pengguna yang bertanya: “Apakah ini nyata?”
Siaran berita palsu merupakan salah satu konten hasil rekayasa AI yang paling canggih dan lebih sulit dikenali. Namun petunjuk tetap ada. Perhatikan gerakan mata dan mulut. Avatar sintetis sering kali berkedip secara tidak wajar atau kesulitan melakukan sinkronisasi bibir yang realistis. Gigi mungkin terlihat terlalu halus atau berkilau secara tidak alami. Bentuknya bahkan mungkin berubah di tengah kalimat. Gerakan dan gerak wajah cenderung terlalu seragam, tidak memiliki variasi alami seperti pada manusia nyata.
Teks juga bisa menjadi petunjuk. Teks atau spanduk di layar sering kali mengandung frasa yang tidak bermakna atau ada salah ketik. Hany Farid menjelaskan, tantangan dalam menemukan konten sintetis adalah target yang terus berubah. “Apa pun yang saya sampaikan kepada Anda hari ini tentang cara mendeteksi AI palsu mungkin tidak relevan lagi dalam enam bulan,” katanya.
AI makin murah dan makin cepat menghasilkan uang
Teknologi AI telah berkembang secara dramatis. Aplikasi seperti Veo kini memungkinkan siapa saja — tanpa pelatihan media — membuat video berkualitas ala siaran hanya dengan beberapa ratus euro per bulan. Avatar bisa berbicara dengan lancar, bergerak secara realistis, dan dapat dimasukkan ke hampir semua adegan dengan beberapa perintah yang diketik. “Anda tidak butuh studio. Anda bahkan tidak butuh fakta,” kata Hany Farid.
Sebagian besar klip ini dirancang untuk interaksi maksimum. Mereka menyentuh topik-topik yang sangat memecah belah, seperti imigrasi, perang di Gaza, Ukraina, dan Donald Trump, untuk memancing reaksi emosional yang kuat dan mendorong pengguna berbagi.
Program monetisasi juga semakin memberi insentif kepada kreator: Semakin banyak tayangan video, semakin banyak uang yang dapat dihasilkan. Lingkungan ini telah memunculkan jenis baru pembuat “AI slop”: pengguna yang menghasilkan konten sintetis berkualitas rendah yang terkait dengan topik yang sedang tren hanya untuk mendapatkan penayangan.
Akun seperti ini—dengan sekitar 44.000 pengikut—sering kali langsung menyampaikan berita terkini sebelum jurnalis dapat mengonfirmasi fakta. Banyak video TikTok menampilkan avatar AI yang berpakaian seperti reporter CNN atau BBC, menyiarkan berita palsu atau „laporan saksi mata” yang direkayasa.
Pada saat terjadi situasi breaking news — ketika pengguna secara aktif mencari informasi — konten AI yang tampak realistis menjadi cara yang sangat efektif untuk menarik klik dan mendapatkan perhatian publik. “Platform telah menjauh dari moderasi konten,” kata Hany Farid kepada DW. “Saya bisa membuat konten, saya bisa mendistribusikannya, dan ada audiens yang bersedia mempercayainya.”
Artikel ini pertama kali dirilis dalam bahasa Inggris
Diadaptasi oleh: Hendra Pasuhuk
Editor: Rizki Nugraha(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Menlu AS dan China Bertemu di Sela-sela KTT ASEAN di Malaysia
Jakarta –
Pertemuan hari Jumat (11/7) di Kuala Lumpur akan menjadi pertemuan tatap muka pertama antara Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan rekan sejabatnya dari Cina, Wang Yi, sejak Presiden AS Donald Trump kembali menjabat. Pertemuan ini terjadi di tengah perselisihan perdagangan antara Washington dan Beijing dan ketegangan seputar isu Taiwan.
Marco Rubio dan Wang Yi berada di Malaysia untuk menghadiri pertemuan para menteri luar negeri ASEAN, yang juga dihadiri oleh Jepang, Korea Selatan, Australia, dan negara-negara lain.
Para pejabat AS mengatakan menjelang lawatan pertama Marco Rubio ke kawasan tersebut bahwa Washington “memprioritaskan” komitmennya terhadap Asia Timur dan Tenggara. Marco Rubio mengatakan pada hari Kamis (10/7) bahwa Amerika Serikat “tidak memiliki niat untuk meninggalkan” kawasan Asia-Pasifik.
Apa saja agendanya?
Pada hari Kamis, Wang mengatakan kedua negara menghadapi berbagai tantangan “seperti dampak proteksionisme unilateral dan penyalahgunaan tarif oleh negara besar tertentu,” dan menyerukan tatanan internasional yang “lebih adil dan lebih masuk akal”. Presiden AS Donald Trump telah mengancam beberapa negara Asia dengan tarif tinggi kecuali mereka mencapai kesepakatan dengannya sebelum 1 Agustus.
Setelah menjabat pada bulan Januari, Trump mengenakan tarif setinggi 145% pada barang-barang Cina. Kedua belah pihak meningkatkan perang dagang dengan mengenakan tarif tinggi satu sama lain, tetapi pada bulan Mei sepakat untuk meredakan ketegangan dalam apa yang disebut Trump sebagai “pengaturan ulang total”.
Pertemuan kedua menlu hari Jumat juga diperkirakan akan membahas soal Taiwan, yang diklaim Cina sebagai wilayah teritorialnya. Amerika Serikat mendukung hak Taiwan untuk pemerintahan sendiri dan menjadi pemasok senjata terbesar untuk negara itu, sekalipun tidak mengakui kedaulatan Taiwan secara resmi.
Marco Rubio mengatakan, ia kemungkinan juga akan menyampaikan kepada Wang YI kekhawatiran AS tentang dukungan China terhadap Rusia dalam perang melawan Ukraina. “Pihak Cina jelas mendukung upaya Rusia, dan saya pikir secara umum, mereka bersedia membantu semampu mereka tanpa ketahuan,” katanya.
Taiwan bisa jadi “isu panas”
Marco Rubio dan Wang Yi juga kemungkinan akan membahas kekhawatiran AS tentang perilaku ekspansif Cina di Laut Cina Selatan dan tekanan terhadap Taiwan.
Seperti kebanyakan negara, AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan. Namun, Amerika Serikat adalah pemasok senjata terbesar Taiwan dan telah menunjukkan peningkatan dukungan untuk Taipei dalam menghadapi meningkatnya tekanan militer Beijing terhadap pulau itu dalam beberapa tahun terakhir.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth pada akhir Mei menuduh Cina “secara kredibel mempersiapkan kemungkinan penggunaan kekuatan militer untuk mengubah keseimbangan kekuatan” di kawasan Asia-Pasifik. Ia juga mengklaim bahwa Beijing “berlatih setiap hari” untuk menyerang Taiwan.
Sebagai tanggapan, diplomat Cina menuduh Amerika Serikat menggunakan isu Taiwan untuk “mengekang Cina” dan meminta Washington untuk berhenti “bermain api”.
Editor: Rizki Nugraha
Tonton juga Video Senator Debat dengan Menlu AS soal Gaza: Saya Menyesal Pilih Anda!
Saksikan juga edisi perdana Shout Out, Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-
/data/photo/2024/12/28/676fa1b86f8b3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penyebab Kematian Masih Misterius, Jenazah PMI Asal Gunungkidul yang Meninggal di Taiwan Akan Dipulangkan Regional 11 Juli 2025
Penyebab Kematian Masih Misterius, Jenazah PMI Asal Gunungkidul yang Meninggal di Taiwan Akan Dipulangkan
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
Penantian panjang keluarga untuk memulangkan jenazah
Pekerja Migran Indonesia
(PMI) asal Kalurahan Mulusan, Paliyan,
Gunungkidul
, DI Yogyakarta,
Slamet Nugraha
, akhirnya terjawab.
Rencananya, jenazah akan dipulangkan akhir pekan ini.
Kepala Bidang Tenaga Kerja, Dinas Perindustrian Koperasi UKM dan Transmigrasi Gunungkidul, Nanang Putranto, menyampaikan bahwa dari koordinasi yang dilakukan, pihaknya mendapatkan informasi bahwa jenazah Slamet akan segera dipulangkan akhir pekan ini.
“Kita sudah dapat info bahwa hari Sabtu besok jenazah diberangkatkan dari Taiwan. Kemungkinan hari Minggu sampai rumah duka,” kata Nanang saat dihubungi melalui telepon pada Jumat (11/7/2025).
Dia mengatakan,
pemulangan jenazah
pria yang memiliki dua orang anak itu dari Taiwan ke Indonesia dilakukan oleh majikan.
Sementara itu, nantinya dari Jakarta ke rumah duka akan difasilitasi oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
“Keluarga kami sarankan untuk tetap di sini saja menunggu kedatangan jenazah, tidak usah ke Jakarta,” kata dia.
Disinggung mengenai penyebab kematian, Nanang menyebut hingga kini pihaknya belum mengetahui penyebab kematian bapak dua orang anak itu.
Jenazah sempat disemayamkan di Rumah Duka Taichung, Taipei, Taiwan.
“Untuk penyebabnya tidak diberitahukan,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, di sebuah rumah sederhana di Padukuhan Mulusan, Gunungkidul, suasana sendu menyelimuti keluarga Marno.
Sejak akhir pekan lalu, kabar duka datang dari Taiwan mengenai adik iparnya, Slamet Nugraha (42), seorang buruh migran yang sudah enam tahun bekerja di negeri seberang, dikabarkan meninggal dunia.
Kabar itu datang dari seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru saja pulang dari Taiwan.
“Kami dapat kabar Sabtu (21/6/2025), katanya adik ipar saya sudah meninggal dunia,” kata Marno, saat ditemui di rumahnya, Kamis (26/6/2025).
Slamet berangkat ke Taiwan sekitar enam tahun lalu.
Ia tidak melalui jalur resmi sebagai pekerja migran, melainkan memakai visa wisata dan bertahan di sana dengan bekerja serabutan. “Hidupnya berpindah-pindah agar aman,” ujar Marno.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

10 Negara dengan IQ Terendah di Dunia, Ada Indonesia?
Jakarta –
Intelligence Quotient (IQ) memberikan gambaran tentang berbagai faktor sosial-ekonomi, budaya, dan lingkungan yang memengaruhi perkembangan kognitif seseorang. Secara umum, IQ merupakan rasio kemampuan kognitif individu dibandingkan dengan kelompok usia sebayanya.
IQ biasanya diukur melalui tes standar yang dirancang untuk menilai berbagai aspek kecerdasan, seperti kemampuan memecahkan masalah, penalaran logis, memori, dan pemahaman verbal. Hasil tes kemudian dinormalisasi sehingga menghasilkan distribusi skor dengan rata-rata 100.
Negara-negara dengan rata-rata IQ yang lebih rendah, sebagaimana dicatat oleh World Population Review 2024, umumnya menghadapi berbagai tantangan seperti kemiskinan, keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan, dan minimnya kesempatan pendidikan. Berbagai faktor ini berkontribusi pada kesenjangan sosial-ekonomi yang terus berlanjut, menciptakan siklus ketertinggalan yang sulit diputus.
Data dari World Population Review 2024 berasal dari sekitar 1.352.763 peserta yang mengikuti tes IQ online serupa di seluruh dunia. Hasil dari International IQ Test (IIT) 2024 ini memberikan gambaran baru tentang peta kecerdasan global, meskipun tetap menuai kontroversi terkait metodologi dan cara interpretasinya.
Penelitian besar-besaran mengenai IQ nasional sebelumnya juga telah dilakukan oleh peneliti Richard Lynn dan David Becker dari Ulster Institute, yang dirilis pada tahun 2019. Studi ini melaporkan rata-rata skor IQ di 199 negara di dunia.
Meskipun IIT 2024 menggunakan data tes online yang lebih baru, beberapa negara dalam daftar tersebut tetap mengacu pada rata-rata IQ hasil estimasi Lynn/Becker 2019, terutama untuk negara-negara yang belum memiliki cukup data dari tes online langsung.
Negara dengan IQ Terendah di Dunia
Adapun rata-rata IQ global tercatat sebesar 82,12. Berikut ini adalah daftar negara dengan skor IQ terendah menurut hasil studi Lynn dan Becker.
1. Nepal
Nepal menempati posisi terbawah dalam daftar dengan rata-rata skor IQ sebesar 42,99. Meski dikenal dengan kekayaan budaya dan bentang alam yang menakjubkan, Nepal masih menghadapi tantangan besar dalam penyediaan pendidikan dan layanan kesehatan yang layak, terutama di wilayah pedesaan yang terpencil.
Terbatasnya akses terhadap pendidikan berkualitas, tingginya angka kemiskinan, dan masalah kekurangan gizi menjadi faktor-faktor utama yang berkontribusi terhadap rendahnya skor IQ di negara ini.
Sementara itu, menurut hasil dari IIT 2024, Nepal memiliki rata-rata skor IQ sebesar 97,1.
2. Liberia
Liberia, negara yang terletak di Afrika Barat, memiliki rata-rata skor IQ sebesar 45,07. Selama bertahun-tahun, Liberia mengalami konflik sipil, kemiskinan ekstrem, serta infrastruktur yang belum memadai, menjadi faktor-faktor yang sangat memengaruhi sektor pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia.
Trauma akibat perang, rendahnya akses terhadap pendidikan, serta ketimpangan dalam layanan kesehatan menjadi penyebab utama yang mendorong skor IQ yang rendah di negara ini.
3. Sierra Leone
Sama seperti Liberia, Sierra Leone yang juga terletak di Afrika Barat memiliki rata-rata skor IQ sebesar 45,7. Negara ini menghadapi tantangan serupa, termasuk dampak dari konflik bersenjata, kemiskinan, dan kurangnya akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan yang memadai.
4. Guatemala
Guatemala, negara di kawasan Amerika Tengah, menempati peringkat keempat dengan rata-rata skor IQ sebesar 47,72. Meskipun terdapat upaya untuk memperbaiki sistem pendidikan dan layanan kesehatan, negara ini masih menghadapi tantangan kemiskinan, ketimpangan sosial, dan pengucilan terhadap kelompok masyarakat adat.
Akses yang terbatas terhadap pendidikan berkualitas serta kesenjangan sosial-ekonomi yang tinggi menjadi faktor utama di balik rendahnya skor IQ yang tercatat di Guatemala.
Sementara menurut data IIT 2024, Guatemala memiliki rata-rata skor IQ sebesar 91,3.
5. Cape Verde
Cape Verde menempati peringkat kelima dengan rata-rata skor IQ sebesar 52,5. Negara kepulauan ini memang telah menunjukkan kemajuan dalam sektor pendidikan dan kesehatan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, tantangan seperti pengangguran, kemiskinan, dan tingginya angka emigrasi masih menjadi persoalan utama.
Kondisi sosial-ekonomi yang belum stabil serta warisan sejarah turut berkontribusi terhadap skor IQ yang relatif rendah di negara ini.
6. Gambia
Gambia berada di peringkat keenam dengan rata-rata skor IQ sebesar 52,68. Meskipun pemerintah telah berupaya meningkatkan sektor pendidikan dan layanan kesehatan, negara ini masih menghadapi tantangan serius seperti tingginya tingkat kemiskinan, akses terbatas terhadap pendidikan berkualitas, serta infrastruktur yang belum memadai.
Faktor-faktor tersebut berkontribusi terhadap rendahnya skor IQ yang tercatat di negara ini.
7. Nicaragua
Nicaragua menempati peringkat ketujuh dengan rata-rata skor IQ sebesar 52,69. Meskipun mengalami pertumbuhan ekonomi dan peningkatan dalam sektor pendidikan, negara ini masih bergulat dengan kemiskinan, ketimpangan sosial, dan ketidakstabilan politik.
Akses yang tidak merata terhadap pendidikan berkualitas serta kondisi sosial-ekonomi yang belum merata turut memengaruhi skor IQ di Nicaragua.
Sementara itu, menurut hasil IIT 2024, rata-rata skor negara ini sebesar 88,7.
8. Guinea
Dengan rata-rata skor IQ sebesar 53,48, Guinea berada di peringkat kedelapan. Negara ini menghadapi berbagai tantangan seperti kemiskinan ekstrem, ketidakstabilan politik, serta infrastruktur pendidikan dan kesehatan yang belum berkembang. Faktor-faktor sosial ekonomi dan sejarah kolonial turut berperan dalam rendahnya skor IQ di Guinea.
9. Ivory Coast
Ivory Coast, atau Pantai Gading, mencatat rata-rata skor IQ sebesar 58,16. Meskipun lebih tinggi dibanding beberapa negara lain dalam daftar, negara ini tetap menghadapi tantangan besar seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, dan ketidakstabilan politik. Kondisi tersebut berdampak langsung pada keterbatasan akses terhadap pendidikan berkualitas dan pembangunan sumber daya manusia.
Sementara itu, menurut IIT 2024, Ivory Coast memiliki rata-rata skor IQ sebesar 88.4.
10. Ghana
Ghana juga memiliki rata-rata skor IQ sebesar 58,16 menurut data Lynn dan Becker, menempati peringkat kesepuluh. Skor ini dipengaruhi oleh tingkat kemiskinan dan ketimpangan yang mencolok antara sistem pendidikan di wilayah perkotaan dan pedesaan. Meskipun ada upaya perbaikan, banyak sekolah di daerah terpencil masih kekurangan sumber daya dasar, yang berdampak pada perkembangan kognitif generasi mudanya.
Sementara menurut data IIT 2024, negara di Afrika Barat ini memiliki rata-rata skor IQ sebesar 90,3.
Indonesia di Urutan Nomor Berapa?
Indonesia tidak termasuk dalam daftar negara dengan skor IQ tertinggi maupun terendah. Berdasarkan data Lynn dan Becker, Indonesia menempati peringkat ke-130 dengan rata-rata skor IQ sebesar 78,49, sedangkan menurut data IIT 2024, Indonesia memiliki rata-rata skor IQ sebesar 93,2.
Adapun negara dengan IQ tertinggi berdasarkan data Lynn/Becker 2019, antara lain:
Jepang rata-rata IQ 106,48 ( Lynn-Becker) / 106 (IIT 2024)Taiwan rata-rata IQ 106,47 (Lynn-Becker) / 107 (IIT 2024)Singapura rata-rata IQ 105,89 (Lynn-Becker) / 105 (IIT 2024)Hong Kong rata-rata IQ 105, 37 (Lynn-Becker) / 107 (IIT 2024)China dengan rata-rata IQ 104, 1 (Lynn-Becker) / 107 (IIT 2024)Korea Selatan rata-rata IQ 102,35 (Lynn-Becker) / 106 (IIT 2024)Belarus rata-rata IQ 101,6 (Lynn-Becker) / 101 (IIT 2024)Finland rata-rata IQ 101,2 (Lynn-Becker) / 100 (IIT 2024)Liechtenstein ata-rata IQ 101,07 (Lynn-Becker)Jerman rata-rata IQ 100,74 (Lynn-Becker)/ 99.6 (IIT 2024)
(suc/tgm)

/data/photo/2025/07/11/68710d376b26b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1574817/original/032089400_1492918175-000_NR7KF.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)