Negara: Taiwan

  • Pembantaian Nanjing di Perang Dunia II Hantui Hubungan China-Jepang

    Pembantaian Nanjing di Perang Dunia II Hantui Hubungan China-Jepang

    Jakarta

    Vlogger asal Jepang, Hayato Kato, sudah terbiasa menyuguhkan video-video lucu kepada 1,9 juta pengikutnya tentang perjalanan di China, tempat ia tinggal selama beberapa tahun.

    Namun pada 26 Juli, ia mengejutkan mereka dengan video yang muram.

    “Saya baru saja menonton film tentang Pembantaian Nanjing,” ujarnya, merujuk pada aksi tentara Jepang selama enam pekan di Nanjing pada akhir 1937. Menurut beberapa perkiraan, militer Jepang saat itu menewaskan lebih dari 300.000 warga sipil dan tentara China. Sekitar 20.000 perempuan dilaporkan diperkosa.

    Dead To Rights, atau Nanjing Photo Studio, adalah film tentang sekelompok warga sipil yang bersembunyi dari pasukan Jepang di sebuah studio foto.

    Film yang telah menjadi hit box office ini merupakan film pertama dari serangkaian film China tentang kengerian pendudukan Jepang.

    Film tersebut dirilis untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II. Namun, kenangan pahityang seringkali ditebalkan oleh pemerintah Chinamasih tertanam di benak masyarakat China sehingga memicu kemarahan.

    Berbicara dalam bahasa Mandarin di DouyinTikTok versi TiongkokKato menceritakan kembali adegan-adegan dari film tersebut: “Orang-orang berbaris di sepanjang sungai dan kemudian penembakan dimulai Seorang bayi, seusia putri saya, menangis di pelukan ibunya. Seorang tentara Jepang bergegas maju, menangkapnya, dan membantingnya ke tanah.”

    “Jika kita menyangkalnya, ini akan terjadi lagi,” lanjutnya, sembari mendesak orang Jepang untuk menonton film tersebut dan “belajar tentang sisi gelap sejarah mereka”.

    Video tersebut dengan cepat menjadi sangat populer, yang ditandai dengan lebih dari 670.000 suka hanya dalam dua minggu.

    Namun, komentar-komentar dalam cuplikan film tersebut kurang positif. Kalimat yang paling sering dikutip dari film tersebut adalah kalimat yang diucapkan seorang warga sipil Tiongkok kepada seorang tentara Jepang: “Kita bukan teman. Kita tidak pernah berteman.”

    CFOTO/Future Publishing via Getty ImagesNanjing Photo Studio adalah satu dari sekian film yang mengisahkan kengerian Perang Dunia II.

    Bagi Tiongkok, aksi militer dan pendudukan brutal Jepang merupakan salah satu babak tergelap dalam sejarah. Pembantaian di Nanjing, yang saat itu menjadi ibu kota China, merupakan luka yang sangat dalam.

    Luka itu diperburuk oleh keyakinan bahwa Jepang tidak pernah sepenuhnya mengakui kekejamannya di tempat-tempat yang dijajahnyatidak hanya di China, tetapi juga di Korea, di Malaya, Filipina, dan Indonesia.

    Salah satu poin perdebatan paling menyakitkan adalah tentang keberadaan ianfu atau “perempuan penghibur”. Sekitar 200.000 perempuantermasuk di Indonesia, yang saat itu masih Hindia Belandadiperkosa dan dipaksa bekerja di rumah bordil militer Jepang. Hingga hari ini, para penyintas masih berjuang mendapatkan permintaan maaf dan kompensasi.

    Baca juga:

    Dalam videonya, Kato tampaknya mengakui bahwa hal itu bukanlah topik pembicaraan di Jepang: “Sayangnya, film-film perang anti-Jepang ini tidak ditayangkan di Jepang secara publik, dan orang-orang Jepang tidak tertarik untuk menontonnya.”

    Ketika Kaisar Jepang mengumumkan penyerahan diri pada 15 Agustus, negaranya telah membayar harga yang sangat mahal. Lebih dari 100.000 orang tewas dalam serangan bom di Tokyo, serta dua bom atom menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki.

    Kekalahan Jepang disambut baik di sebagian besar Asia, tempat Tentara Kekaisaran Jepang telah merenggut jutaan nyawa. Bagi mereka, 15 Agustus membawa kebebasan sekaligus trauma yang membekas. Di Korea, hari itu disebut ‘gwangbokjeol’, yang berarti kembalinya cahaya.

    “Meskipun perang militer telah berakhir, perang sejarah masih berlanjut,” kata Profesor Gi-Wook Shin dari Universitas Stanford.

    Menurutnya, Jepang dan China (serta negara-negara lain yang dijajah) mengingat tahun-tahun itu secara berbeda, dan perbedaan-perbedaan tersebut menambah ketegangan.

    Ketika publik China memandang agresi Jepang pada Perang Dunia II sebagai momen yang menentukan dan menghancurkan, publik Jepang berfokus pada statusnya sebagai korban kehancuran yang disebabkan oleh bom atom dan pemulihan pascaperang.

    “Orang-orang yang saya kenal di Jepang tidak terlalu membicarakannya,” kata seorang pria Tiongkok yang telah tinggal di Jepang selama 15 tahun, dan ingin tetap anonim.

    “Mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang terjadi di masa lalu, dan negara tidak benar-benar memperingatinya karena mereka juga memandang diri mereka sebagai korban.”

    Pria tersebut menyebut dirinya seorang patriot, tetapi ia mengatakan hal itu tidak menyulitkannya secara pribadi karena keengganan publik Jepang untuk membicarakannya berarti mereka “menghindari topik-topik sensitif seperti itu”.

    “Beberapa orang percaya bahwa tentara Jepang pergi untuk membantu China membangun tatanan baru disertai konflik dalam prosesnya. Tentu saja, ada juga yang mengakui bahwa itu sebenarnya adalah sebuah invasi,” paparnya.

    Pembantaian Nanjing pada 1937 diperingati setiap tahun di China. (CFOTO/Future Publishing via Getty Images)

    China berperang melawan Jepang selama delapan tahun, dari Manchuria di timur laut hingga Chongqing di barat daya. Perkiraan korban tewas berkisar antara 10 juta hingga 20 juta jiwa. Pemerintah Jepang menyatakan sekitar 480.000 tentaranya gugur selama periode tersebut.

    Periode tersebut telah didokumentasikan dengan baik dalam berbagai karya sastra dan film pemenang penghargaan. Tahun-tahun tersebut juga menjadi subjek karya peraih Nobel, Mo Yan.

    Di China, periode tersebut kini dikaji ulang di bawah rezim yang menempatkan patriotisme sebagai inti ambisinya. “Peremajaan nasional” adalah bagaimana Xi Jinping menggambarkan visinya.

    Meskipun Partai Komunis sangat menyensor sejarahnya sendiri, dari pembantaian Lapangan Tiananmen hingga tindakan represif baru-baru ini, Partai Komunis mendorong masyarakat China untuk mengingat kembali masa lalu yang lebih jauh sembari menekankan musuh China adalah pihak asing.

    Xi bahkan merevisi tanggal dimulainya perang dengan Jepang. Pemerintah Tiongkok kini menghitung serangan pertama ke Manchuria pada tahun 1931. Artinya perang berlangsung selama 14 tahun, alih-alih delapan tahun.

    Di bawah kepemimpinannya, Beijing juga memperingati berakhirnya Perang Dunia II dalam skala yang lebih besar. Pada 3 September, hari Jepang secara resmi menyerah, akan diadakan parade militer besar-besaran di Lapangan Tiananmen.

    Baca juga:

    Masih pada bulan September, film yang sangat dinantikan akan dirilis. Film itu berfokus pada Unit 731, sebuah cabang Angkatan Darat Jepang yang melakukan eksperimen mematikan terhadap manusia di Manchuria yang diduduki. Tanggal rilisnya 18 September adalah hari ketika Jepang melakukan invasi pertamanya ke Manchuria.

    Ada pula Dongji Rescue, sebuah film yang terinspirasi sejumlah nelayan Tiongkok yang berupaya menyelamatkan ratusan tawanan perang Inggris selama serangan Jepang.

    Kemudian film Mountains and Rivers Bearing Witness, sebuah film dokumenter dari studio milik pemerintah China tentang perlawanan Tiongkok.

    Universal History Archive/Universal Images Group via Getty ImagesTentara Jepang merayakan kemenangan setelah menduduki Nanjing pada 1937.

    Film-film itu tampaknya menyentuh hati.

    “Satu generasi itu berperang demi tiga generasi, dan menanggung penderitaan demi tiga generasi. Salut untuk para martir,” demikian bunyi unggahan populer di RedNote soal film Nanjing Photo Studio.

    “Kita bukan teman…”, kalimat yang kini terkenal dari film tersebut, “bukan sekadar dialog” antara dua karakter utama, demikian menurut sebuah ulasan populer yang telah disukai oleh lebih dari 10.000 pengguna di Weibo.

    “Kalimat itu juga berasal dari jutaan rakyat Tiongkok biasa ke Jepang. Mereka [Jepang] tidak pernah menyampaikan permintaan maaf yang tulus, mereka masih memuja [para penjahat perang], mereka menulis ulang sejarah tidak ada yang akan memperlakukan mereka sebagai teman,” tulis komentar tersebut, merujuk pada pernyataan meremehkan dari beberapa tokoh sayap kanan Jepang.

    Baca juga:

    Pemerintah Jepang sejatinya telah mengeluarkan permintaan maaf, tetapi banyak warga China merasa permintaan maaf tersebut tidak cukup.

    “Jepang terus mengirimkan pesan yang saling bertentangan,” ujar Profesor Shin, merujuk pada contoh-contoh ketika para pemimpin Jepang saling bertentangan dalam pernyataan tentang sejarah perang Jepang.

    Selama bertahun-tahun, murid-murid di China diperlihatkan foto mantan Kanselir Jerman Barat, Willy Brandt yang sedang berlutut di depan monumen peringatan Pemberontakan Ghetto Warsawa pada tahun 1970. Warga Tiongkok mengharapkan sikap serupa dari Jepang.

    GREG BAKER/AFP via Getty ImagesPada 2015, Presiden Xi Jinping memulai tradisi parade militer untuk memperingati penyerahan diri Jepang.

    Ketika Jepang menyerah pada tahun 1945, gejolak di Tiongkok tidak berakhir. Selama tiga tahun berikutnya, Kuomintang Nasionalisyang saat itu merupakan pemerintah yang berkuasa dan sumber utama perlawanan Tiongkok terhadap Jepangterlibat dalam perang saudara melawan pasukan Partai Komunis Mao Zedong.

    Perang itu berakhir dengan kemenangan Mao dan mundurnya Kuomintang ke Taiwan. Mao, yang prioritasnya adalah membangun negara komunis, tidak fokus pada kejahatan perang Jepang.

    Peringatan-peringatan yang digelar justru merayakan kemenangan Partai Komunis dan mengkritik Kuomintang. Mao juga membutuhkan dukungan Jepang di panggung internasional. Tokyo, pada kenyataannya, adalah salah satu kekuatan besar pertama yang mengakui rezimnya.

    Baru pada 1980-ansetelah kematian Maopendudukan Jepang kembali menghantui hubungan antara Beijing dan Tokyo.

    Saat itu, Jepang adalah sekutu Barat yang kaya dengan ekonomi yang sedang berkembang pesat.

    Revisi buku teks bahasa Jepang mulai memicu kontroversi. China dan Korea Selatan menuduh Jepang menutupi kekejaman masa perangnya. Saat itu China baru saja mulai membuka diri, dan Korea Selatan sedang dalam masa transisi dari pemerintahan militer menuju demokrasi.

    Ketika para pemimpin Tiongkok menjauh dari Maodan warisan destruktifnyatrauma atas apa yang terjadi saat masa pendudukan Jepang menjadi narasi pemersatu bagi Partai Komunis, kata Yinan He, profesor madya hubungan internasional di Universitas Lehigh, AS.

    “Setelah Revolusi Kebudayaan, sebagian besar rakyat Tiongkok merasa kecewa dengan komunisme,” ujarnya kepada BBC.

    “Karena komunisme kehilangan daya tariknya, nasionalisme dibutuhkan. Dan Jepang adalah sasaran empuk karena merupakan [agresor] eksternal terbaru.”

    Pada masa itu, menurut Yinan He, pemerintah China membuat “representasi masa lalu yang dikoreografikan”. Caranya adalah dengan meremehkan kontribusi AS dan Kuomintang pada peringatan berakhirnya penjajahan Jepang pada 1945, diiringi dengan meningkatnya pengawasan terhadap sikap resmi Jepang terhadap tindakan-tindakannya di masa perang.

    Getty ImagesWaktu terbaik untuk mencari penyelesaianyaitu tahun 1970-an, ketika China dan Jepang lebih dekattelah berlalu, kata Prof. He.

    Situasi ini malah diperparah oleh sikap Jepang yang menyangkal kejahatan perang. Sejumlah tokoh sayap kanan terkemuka Jepang membantah pembantaian Nanjing pernah terjadi, atau bahwa tentara Jepang memaksa begitu banyak perempuan di Asia menjadi budak seks.

    Bahkan, sejumlah pejabat Jepang kerap mendatangi Kuil Yasukuni, yang menghormati para korban perang Jepang, termasuk beberapa tokoh militer yang dicap sebagai penjahat perang.

    Permusuhan antara China dan Jepang ini telah merembet ke kehidupan sehari-hari seiring memuncaknya nasionalisme kedua negara. Orang Tiongkok dan Jepang telah diserang di negara masing-masing. Bahkan, seorang anak sekolah Jepang tewas di Shenzhen tahun lalu.

    Kebangkitan ekonomi dan ketegasan Tiongkok di kawasan Asia Timur dan sekitarnya kembali mengubah dinamika antara kedua negara. China telah melampaui Jepang sebagai kekuatan global.

    Waktu terbaik untuk mencari penyelesaiannya itu tahun 1970-an, ketika kedua negara lebih dekat, telah berlalu, kata Prof. He.

    “Mereka hanya berkata, ‘mari kita lupakan itu, mari kita kesampingkan itu’. Mereka tidak pernah mengurusi sejarah dan sekarang masalah itu kembali menghantui mereka.”

    Lihat juga Video ‘China Marah AS Masih ‘Main Api’ dengan Taiwan’:

    (ita/ita)

  • HTC Vive Eagle Meluncur, Kacamata AI Ringan Penantang Ray-Ban Meta

    HTC Vive Eagle Meluncur, Kacamata AI Ringan Penantang Ray-Ban Meta

    Jakarta

    HTC resmi meluncurkan Vive Eagle, kacamata AI ringan yang dirancang untuk aktivitas sehari-hari. Produk ini digadang menjadi penantang langsung Ray-Ban Meta, menawarkan desain minimalis layaknya kacamata biasa namun dibekali teknologi canggih.

    Desain Ringan dengan Lensa ZEISS

    Berbobot hanya 49 gram, Vive Eagle mengusung lensa ZEISS untuk kualitas optik premium. Bagian bantalan hidung bisa disesuaikan, sedangkan gagang ergonomis memastikan kenyamanan penggunaan dalam jangka panjang.

    Sistem audio open-ear stereo dilengkapi driver besar dan bass virtual, menghadirkan suara spasial tanpa menutup suara sekitar. Cocok untuk menerima panggilan, merekam momen, hingga menerjemahkan menu tanpa perlu memegang ponsel.

    Performa Didukung Snapdragon AR1 Gen 1

    Vive Eagle ditenagai Qualcomm Snapdragon AR1 Gen 1, RAM 4 GB, dan penyimpanan internal 32 GB. Kameranya beresolusi 12 MP ultra-wide, mampu menghasilkan foto 3.024 × 4.032 piksel dan video 1.512 × 2.016 piksel pada 30fps.

    HTC menambahkan LED indikator perekaman di bingkai kanan untuk menjaga privasi orang sekitar. Lampu ini otomatis menyala saat kamera aktif dan perekaman akan berhenti jika kacamata dilepas atau LED terhalang.

    HTC Vive Eagle Foto: HTC

    Fitur AI dan Penerjemahan Real-Time

    Asisten suara Vive AI mendukung OpenAI GPT dan Google Gemini, memungkinkan pengguna memberi perintah suara untuk mengambil foto, membuat catatan, atau mencari rekomendasi tempat makan.

    Fitur unggulan lainnya adalah penerjemahan real-time untuk 13 bahasa, termasuk Inggris, Mandarin, Jepang, hingga Arab. Hasil terjemahan langsung diubah menjadi audio tanpa aplikasi tambahan.

    HTC Vive Eagle Foto: HTC

    Privasi dan Baterai

    HTC menegaskan seluruh data disimpan lokal dengan enkripsi AES-256 dan tidak digunakan untuk pelatihan AI. Perusahaan juga sedang menjalani sertifikasi ISO 27001 dan ISO 27701 untuk memperkuat keamanan.

    Baterai 235 mAh memungkinkan penggunaan hingga 36 jam dalam mode siaga atau 4,5 jam memutar musik. Pengisian cepat magnetik mengisi 50% baterai hanya dalam 10 menit.

    Kacamata ini mendukung Wi-Fi 6E, Bluetooth 5.3, serta kompatibel dengan iOS 17.6+ dan Android 10+ melalui aplikasi Vive Connect. Sertifikasi IP54 memastikan ketahanan terhadap air dan debu.

    HTC Vive Eagle Foto: HTC

    Harga dan Ketersediaan

    HTC Vive Eagle tersedia dalam warna transparan Hitam, Berry, Kopi, dan Abu-abu. Dibanderol NTD 15.600 (sekitar Rp8,2 juta), kacamata ini sudah bisa dipesan di Taiwan dengan penjualan resmi mulai 1 September 2025. Belum ada informasi terkait peluncuran global.

    (afr/afr)

  • Harga Minyak Mentah Indonesia Juli 2025 Turun ke USD 68,59 per Barel – Page 3

    Harga Minyak Mentah Indonesia Juli 2025 Turun ke USD 68,59 per Barel – Page 3

    Tri mengungkapkan, beberapa faktor lain yang turut mempengaruhi turunnya harga minyak mentah Juli 2025 adalah kekhawatiran pasar terkait potensi kenaikan tarif perdagangan global akibat kebijakan AS, dan peningkatan stok crude oil Amerika Serikat.

    “Stok crude oil naik sebesar 7,7 juta barel menjadi 426,7 juta barel pada akhir Juli 2025 yang menyebabkan peningkatan pasokan minyak mentah dunia,” jelasnya.

    Sementara untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah dipengaruhi oleh run rate kilang di Taiwan mengalami penurunan pada akhir Juli 2025, menjadi 780 ribu barel per hari (71,5 persen dari total kapasitas) dibandingkan awal Juni 2025 sebesar 835 ribu barel per hari (76,6 persen dari total kapasitas).

     

  • OPEC Revisi Estimasi Pasokan Minyak, ICP Juli 2025 Turun ke Level US,59 per Barel

    OPEC Revisi Estimasi Pasokan Minyak, ICP Juli 2025 Turun ke Level US$68,59 per Barel

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian crude price/ICP) Juli 2025 pada angka US$68,59 per barel. Angka tersebut turun US$0,74 dibanding ICP Juni 2025 yang senilai US$69,33 per barel.

    Adapun, penetapan ICP Juli ini tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 269.K/MG.01/MEM.M/2025 pada tanggal 8 Agustus 2025.  

    Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tri Winarno menjelaskan beberapa faktor menjadi pemicu penurunan harga ICP Juli 2025. Faktor itu yakni pasokan minyak mentah di mana Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang merevisi estimasi pasokan Declaration of Cooperation (DoC) pada 2025 naik sebesar 349.000 barel per hari, menjadi 41,56 juta barel per hari dibandingkan proyeksi publikasi sebelumnya.

    “Hal tersebut ditandai oleh Keputusan 8 negara OPEC+ untuk kembali meningkatkan produksi pada periode Agustus 2025 sebesar 548 ribu barel per hari yang berpotensi menambah pasokan minyak mentah untuk pasar,” ungkap Tri Winarno melalui keterangan resmi, Rabu (13/8/2025).

    Tri mengungkapkan, beberapa faktor lain yang turut mempengaruhi turunnya harga minyak mentah bulan Juli 2025 ini adalah kekhawatiran pasar terkait potensi kenaikan tarif perdagangan global akibat kebijakan AS dan peningkatan stok minyak mentah Negeri Paman Sam.

    “Stok crude oil naik sebesar 7,7 juta barel menjadi 426,7 juta barel pada akhir Juli 2025 yang menyebabkan peningkatan pasokan minyak mentah dunia,” jelasnya.

    Sementara untuk kawasan Asia Pasifik, kata Tri, penurunan harga minyak mentah dipengaruhi oleh run rate kilang di Taiwan mengalami penurunan pada akhir Juli 2025 menjadi 780.000 barel per hari (71,5% dari total kapasitas) dibandingkan dengan awal Juni 2025 sebesar 835.000 barel per hari (76,6% dari total kapasitas).

    Adapun, perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada Juli 2025 dibanding Juni 2025 mengalami penurunan sebagai berikut: 

     Dated Brent turun sebesar US$0,47 dari US$71,46 menjadi US$70,99 per barel
    WTI (Nymex) turun sebesar US$0,08 dari US$67,33 menjadi US$67,24 per barel
    Brent (ICE) turun sebesar US$0,25 dari US$69,80 menjadi US$69,55 per barel
    Basket OPEC naik sebesar US$1,04 dari US$69,73 menjadi US$70,78 per barel
    Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia turun sebesar US$0,74 dari US$69,33 menjadi US$68,59 per barel

  • Potret Taiwan Porak-poranda Digulung Topan Podul, Bangunan Hancur

    Potret Taiwan Porak-poranda Digulung Topan Podul, Bangunan Hancur

    HOME

    MARKET

    MY MONEY

    NEWS

    TECH

    LIFESTYLE

    SHARIA

    ENTREPRENEUR

    CUAP CUAP CUAN

    CNBC TV

    Loading…

    `

    $(‘#loaderAuth’).remove()
    const dcUrl=”https://connect.detik.com/dashboard/”;

    if (data.is_login) {
    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    My Profile

    Logout

    ${suffix}
    `);

    $(“#alloCardIframe”).iFrameResize();

    } else {
    prefix = “

    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    REGISTER

    LOGIN
    ${suffix}
    `);
    }
    }

  • Kisah Siswa SMAK 4 Penabur Raih Perunggu di Ajang The World GreenMech Robotics Competition 2025 – Page 3

    Kisah Siswa SMAK 4 Penabur Raih Perunggu di Ajang The World GreenMech Robotics Competition 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Prestasi membanggakan kembali diukir oleh siswa Indonesia di kancah internasional. Tim Robotik SMAK 4 Penabur sukses membawa pulang medali perunggu dalam ajang The World GreenMech Robotics Competition 2025 yang digelar di Taichung, Taiwan, belum lama ini.

    Prestasi gemilang tersebut menjadi bukti nyata kemampuan siswa Indonesia dalam bidang teknologi dan robotika.

    Turnamen bergengsi ini diikuti oleh 387 tim yang melibatkan 1.258 siswa dari 10 negara, mulai dari tingkat SD hingga SMA.

    The World GreenMech Robotics Competition 2025 berfokus pada pengembangan kemampuan robotika berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics).

    Tim kebanggaan SMAK 4 Penabur, yang beranggotakan Samuel Nathan Hendrajaya, Max Lucky Hau, Daren Hope, dan Kezia Sales Rossi Sitorus, berhasil mengalahkan para pesaingnya.

    “Kami sangat bangga dan puas dengan pencapaian ini,” ungkap Samuel, dikutip Selasa (13/8/2025).

    Prestasi di tingkat internasional ini merupakan hasil dari perjalanan panjang yang penuh tantangan. Tim robotika SMAK 4 Penabur memulai langkah mereka dari kompetisi regional.

    Mereka meraih honorable mention di Greenmech and R4M Regional Competition yang diadakan pada 1 Februari 2025 di Universitas Bina Nusantara (Binus) Alam Sutera, Tangerang.

    Keberhasilan di tingkat regional membawa mereka ke The 2025 Greenmech and R4M National Competition di Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), Bandung, pada 26-27 April 2025.

    Di ajang nasional ini, mereka bersaing ketat dengan 150 tim dari 10 provinsi di Indonesia dan berhasil meraih medali perunggu. Kemenangan ini membuka jalan bagi mereka untuk melaju ke kompetisi internasional bersama tiga tim lainnya yang lolos.

    “Kami mempersiapkan diri kurang lebih satu bulan untuk kompetisi regional dan nasional. Sedangkan untuk kompetisi di Taiwan, persiapannya lebih panjang, sekitar dua bulan,” ungkap Samuel.

     

  • Tegang! Militer China Usir Kapal Perang AS di Laut China Selatan

    Tegang! Militer China Usir Kapal Perang AS di Laut China Selatan

    Beijing

    Militer China mengatakan pihaknya memantau dan mengusir sebuah kapal penghancur Amerika Serikat (AS), USS Higgins, yang terdeteksi berlayar tanpa izin di perairan dekat Scarborough Shoal yang menjadi sengketa di Laut China Selatan.

    Terdeteksinya kapal perang itu menjadi operasi militer pertama AS yang diketahui publik dalam setidaknya enam tahun terakhir di area perairan tersebut. Ini terjadi sehari setelah Filipina, sekutu AS, menuduh kapal-kapal China melakukan “manuver berbahaya dan gangguan yang melanggar hukum” saat kapal Manila melaksanakan misi pasokan ulang untuk para nelayannya di sekitar atol tersebut.

    Komando Zona Selatan militer China dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Rabu (18/6/2025), menuduh kapal perang AS itu memasuki perairan tersebut “tanpa persetujuan pemerintah China” pada Rabu (18/6) waktu setempat.

    “Langkah AS itu secara serius melanggar kedaulatan dan keamanan China, sangat merusak perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan,” sebut Komando Zona Selatan militer China dalam pernyataannya.

    Komando Zona Selatan militer China bersumpah untuk tetap dalam kondisi “siaga tinggi setiap saat”.

    Belum ada tanggapan langsung dari Komando Indo-Pasifik AS dan Kedutaan Besar AS di Beijing atas laporan tersebut.

    China mengklaim hampir seluruh perairan Laut China Selatan, meskipun terdapat klaim yang tumpang tindih oleh Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.

    AS secara rutin melakukan operasi yang disebutnya mempraktikkan “kebebasan navigasi” di perairan strategis Laut China Selatan. Operasi itu menentang apa yang disebutnya sebagai pembatasan perlintasan yang diberlakukan oleh China dan negara-negara pengklaim lainnya.

    Scarborough Shoal menjadi sumber ketegangan utama di Laut China Selatan, jalur perdagangan strategis dengan nilai tahunan mencapai lebih dari US$ 3 triliun.

    Dalam insiden terbaru di area tersebut, menurut laporan otoritas Manila, dua kapal China — terdiri atas kapal Angkatan Laut dan kapal Penjaga Pantai China — saling bertabrakan saat sedang mengejar kapal Filipina. Itu menjadi insiden pertama yang diketahui di wilayah tersebut.

    Otoritas Penjaga Pantai China, dalam pernyataannya, mengatakan pihaknya telah mengambil “langkah-langkah yang diperlukan” untuk mengusir kapal-kapal Filipina dari perairan tersebut.

    Pengadilan arbitrase internasional, pada tahun 2016 lalu, memutuskan bahwa klaim Beijing atas Laut China Selatan, berdasarkan pet-peta historisnya, tidak memiliki dasar dalam hukum internasional. Namun, China tidak mengakui putusan tersebut.

    Lihat juga Video: Detik-detik 2 Kapal China Tabrakan Saat Kejar Kapal Filipina

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Shopee dan Free Fire Dongkrak Kinerja SEA Semester I/2025

    Shopee dan Free Fire Dongkrak Kinerja SEA Semester I/2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Sea Ltd berhasil melampaui estimasi pasar untuk pendapatan kuartalan berkat permintaan yang kuat dalam bisnis e-commerce Shopee dan divisi permainannya. 

    Permintaan yang kuat terhadap dua divisi tersebut menyebabkan saham perusahaan meningkat 19% dari perdagangan awal.

    Aplikasi Shopee yang populer di Asia Tenggara dan Taiwan melihat adanya permintaan konsumen yang kuat. 

    Hal tersebut berkat upaya perusahaan dalam menawarkan harga kompetitif, serta meningkatkan pengalaman pelanggan yang beberapa dari caranya adalah dengan memperkenalkan live streaming dan minigames dengan hadiah yang dapat ditukarkan.

    Pendapatan dari unit e-commerce Sea Ltd melonjak 33,7% YoY menjadi US$3,8 miliarpada kuartal April-Juni.

    Sementara itu, nilai barang dagangan kotor (Gross Merchandise Value/GMV) Shopee naik 28% menjadi US$29,8 miliar. 

    Pertumbuhan GMV tahunan Shopee tersebut diakui oleh pihak perusahaan “melebihi ekspektasi”, yang sebelumnya hanya diperkirakan meningkat sebesar 20%.

    Untuk unit hiburan Sea Ltd, pendapatan mereka naik 28,4% menjadi US$559,1 juta. Segmen tersebut menaungi pengembang dan penerbit game online, Garena, yang dikenal luas dengan game tembak-menembak selulernya, Free Fire.

    Garena melaporkan kenaikan 17,8% dalam jumlah pengguna yang membayar dan kenaikan 23% dalam pemesanan pada kuartal Juni.

    Menanggapi hal-hal tersebut, CEO Sea Ltd, Forrest Li, mengklaim perusahaannya telah menghasilkan pertumbuhan yang kuat, serta optimis akan menghasilkan “tahun yang hebat”.

    “Perusahaan kami telah mencapai tahap untuk dapat mengejar peluang pertumbuhan sekaligus meningkatkan profitabilitas,” jelas Forrest Li, dilansir Reuters, Rabu (13/08/2025).

    Selain Shopee dan Garena, lengan produk keuangan digital Sea, yang menaungi aplikasi Monee juga melaporkan kenaikan pendapatan sebesar 70% menjadi US$882,8 juta atau Rp14,3 triliun.

    Sea Ltd yang berkantor pusat di Singapura melaporkan total pendapatan kuartal kedua sebesar 38,2% menjadi US$5,26 miliar atau Rp85,4 triliun. Jumlah tersebut jauh melampaui perkiraan sebesar US$4,98 atau Rp80,8 triliun (Kurs: Rp16.000), menurut data yang dikumpulkan LSEG. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Potret Taiwan Shutdown, Ratusan Penerbangan Dibatalkan

    Potret Taiwan Shutdown, Ratusan Penerbangan Dibatalkan

    Diketahui, sembilan kota dan kabupaten mengumumkan penangguhan kegiatan belajar dan mengajar hari ini, termasuk kota-kota metropolitan di selatan Taiwan, Kaohsiung dan Tainan. Namun ibu kota Taipei, pusat pasar keuangan Taiwan, tidak ada dampak. (REUTERS/Ann Wang)

  • Alasan Trump Tunda Tarif Tinggi ke China

    Alasan Trump Tunda Tarif Tinggi ke China

    Jakarta

    Penerapan tarif tinggi pada produk China yang diimpor Amerika Serikat (AS) ditunda hingga pertengahan November. Hal ini dilakukan usai Presiden Donald Trump meneken perintah eksekutif khusus soal hal tersebut.

    Trump seolah sedang memperpanjang gencatan senjata perang dagang dengan China untuk membuka opsi-opsi negosiasi lebih lanjut dengan Negeri Tirai Bambu ini.

    Dilansir dari Reuters, Selasa (12/8/2025), gencatan senjata perang dagang itu akan dilakukan selama 90 hari ke depan sejak Senin kemarin. Kebijakan ini mencegah pengenaan bea masuk 145% untuk barang-barang China.

    Alasan Trump Tahan Tarif

    Kebijakan itu diambil karena para peritel AS bersiap menghadapi musim liburan akhir tahun yang cukup krusial menggerakkan perekonomian. Lonjakan impor akan terjadi, bila tarif diberlakukan bisa-bisa inflasi besar terjadi di AS.

    Gencatan senjata tarif antara Beijing dan Washington seharusnya berakhir pada hari Selasa waktu AS. Perpanjangan waktu penundaan tarif tinggi hingga awal November memberikan waktu yang krusial bagi lonjakan impor produk untuk musim gugur hingga musim Natal. Termasuk untuk barang elektronik, pakaian jadi, dan mainan.

    Gencatan senjata tarif ini setidaknya menunda tarif sebesar 30% atas impor barang China ke AS.

    “Ini berita positif. Dikombinasikan dengan beberapa langkah de-eskalasi yang telah diambil Amerika Serikat dan Tiongkok dalam beberapa pekan terakhir,” kata Wendy Cutler, Wakil Presiden di Asia Society Policy Institute.

    “Ini menunjukkan bahwa kedua belah pihak sedang mencoba untuk melihat apakah mereka dapat mencapai semacam kesepakatan yang akan meletakkan dasar bagi pertemuan Xi Jinping dan Trump musim gugur ini,” tambahnya menjelaskan.

    Pekan lalu, Trump mengatakan AS dan China akan semakin dekat mencapai kesepakatan perdagangan dan dia sendiri yang menyatakan akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping sebelum akhir tahun jika kesepakatan tercapai.

    Lihat juga Video: China Marah AS Masih ‘Main Api’ dengan Taiwan

    (acd/acd)