Negara: Taiwan

  • Sumber Duit Manusia Rp 2.500 Triliun Goyang Dihajar China

    Sumber Duit Manusia Rp 2.500 Triliun Goyang Dihajar China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Regulator pasar China menemukan dugaan pelanggaran undang-undang antimonopoli oleh Nvidia. Badan Negara untuk Regulasi Pasar (State Administration for Market Regulation/SAMR) menyebut investigasi awal menunjukkan pelanggaran dilakukan oleh raksasa chip asal Amerika Serikat itu.

    Namun dalam pernyataan singkatnya, mereka tidak memerinci bagaimana perusahaan yang dikenal dengan chip kecerdasan buatan (AI) dan gaming itu melanggar aturan antimonopoli China, demikian dikutip dari laporan Reuters, Senin (15/9/2025).

    Pada Desember lalu, China meluncurkan penyelidikan terhadap Nvidia atas dugaan pelanggaran hukum antimonopoli. Langkah ini secara luas dipandang sebagai respons terhadap pembatasan yang diberlakukan Washington terhadap sektor chip China.

    Nvidia adalah perusahaan yang dipimpin oleh Jensen Huang, pria kelahiran Taiwan yang kini menjadi salah satu orang terkaya dunia dengan harta Rp 2.500 triliun.

    Penyelidikan resmi diluncurkan sejak Desember 2024 atas dugaan pelanggaran aturan antimonopoli, yang dinilai sebagai respons Beijing terhadap pembatasan Washington di sektor chip.

    SAMR juga menyoroti dugaan pelanggaran komitmen Nvidia saat mengakuisisi Mellanox Technologies pada 2020.

    Berdasarkan aturan, pelanggaran antimonopoli dapat dikenakan denda 1%-10% dari penjualan tahunan. China sendiri menyumbang US$17 miliar atau 13% dari total pendapatan Nvidia pada tahun fiskal yang berakhir 26 Januari 2025.

    Pengumuman ini membuat saham Nvidia turun 2% dalam perdagangan pra-pasar Senin (15/9).

    Kasus ini muncul di tengah perundingan dagang AS-China di Madrid, dengan isu chip diperkirakan jadi agenda utama. Akses Beijing ke chip AI canggih, termasuk produk Nvidia, menjadi salah satu titik panas dalam persaingan teknologi kedua negara.

    Otoritas China sebelumnya juga memanggil perusahaan seperti Tencent dan ByteDance terkait pembelian chip H20 Nvidia, sekaligus meminta klarifikasi atas potensi risiko keamanan data dari chip tersebut.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Penjelasan BPOM soal Taiwan Larang Indomie Soto Banjar

    Video: Penjelasan BPOM soal Taiwan Larang Indomie Soto Banjar

    JakartaKepada Badan POM (BPOM) RI, Taruna Ikrar, memberikan penjelasan terkait temuan kandungan etilen oksida pada produk Indomie Rasa Soto Banjar Limau Kulit yang tak sesuai standar Taiwan. Ikrar mengatakan standar pemakaian kandungan tersebut pada makanan menurut WHO tidak boleh melebihi 0,1 mg/kg, sedangkan otoritas Taiwan disebut menerapkan aturan zero.

    Ia juga mengatakan bahwa produsen belum memiliki agen khusus untuk mengedarkan produk tersebut di Taiwan.

    Tonton video lainnya di sini ya!

    (/)

    indomie soto banjar taiwan bpom indomie

  • Pasutri Stres Barengan, Ternyata Gangguan Jiwa Bisa ‘Menular’ ke Pasangan

    Pasutri Stres Barengan, Ternyata Gangguan Jiwa Bisa ‘Menular’ ke Pasangan

    Jakarta

    Studi terbaru menemukan penyakit jiwa bisa ‘menular’ antar pasangan suami-istri. Berdasarkan analisis terhadap 6 juta pasangan di Taiwan, Denmark, dan Swedia, peneliti menemukan seseorang memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami gangguan jiwa yang sama dengan pasangan.

    Gangguan yang dimaksud mencakup skizofrenia, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), depresi, autisme, kecemasan, gangguan bipolar, obsessive-compulsive disorder (OCD), penyalahgunaan zat, dan anoreksia nervosa.

    “Kami menemukan bahwa sebagian besar gangguan kejiwaan memiliki korelasi pasangan yang konsisten lintas negara dan lintas generasi, yang menunjukkan pentingnya hal ini dalam dinamika populasi gangguan kejiwaan,” tulis peneliti dikutip dari Science Alert, Senin (15/9/2025).

    Mereka menyebut ini sebagai fenomena spousal correlation atau korelasi pasangan. Sebelumnya, ditemukan korelasi tertinggi ada pada agama, pandangan politik, tingkat pendidikan, serta kebiasaan penggunaan zat.

    Menurut ahli ada tiga faktor yang berperan dari kejadian ini. Ini meliputi manusia cenderung memilih pasangan yang mirip, manusia memilih pasangan di lingkungan atau lingkaran terbatas, hingga pasangan yang hidup bersama dalam waktu lama cenderung semakin mirip.

    Ketiga negara sebenarnya memiliki budaya dan sistem kesehatan yang berbeda. Meski ada terdapat perbedaan pada kasus OCD, bipolar, dan anoreksia, hasil penelitian menunjukkan kesamaan statistik di seluruh dataset lainnya.

    “Seperti yang ditunjukkan hasil kami, kemiripan pasangan dalam dan antar-pasangan gangguan kejiwaan konsisten di berbagai negara dan bertahan lintas generasi, menunjukkan fenomena universal,” tulis peneliti.

    Terdapat sejumlah keterbatasan dalam studi ini, misal studi ini tidak membedakan pasangan yang bertemu sebelum atau setelah diagnosis. Meski begitu, pola yang terlihat cukup kuat sehingga tetap bermakna bagi kajian kesehatan mental.

    Peneliti juga menambahkan, dua orang tua dengan gangguan jiwa yang sama meningkatkan risiko gangguan itu juga muncul pada anak.

    “Mengingat begitu meluasnya korelasi pasangan, penting untuk mempertimbangkan pola pasangan yang tidak acak ketika merancang studi genetika tentang gangguan kejiwaan,” tandas peneliti.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Kapal Perang AS-Inggris Lintasi Selat Taiwan, China Berang!

    Kapal Perang AS-Inggris Lintasi Selat Taiwan, China Berang!

    Beijing

    China memberikan reaksi keras terhadap aktivitas kapal-kapal perang Amerika Serikat (AS) dan Inggris melintasi perairan Selat Taiwan yang sensitif. Beijing mengecam pergerakan kapal perang kedua negara Barat itu sebagai “provokasi”.

    Aktivitas terbaru kapal perang AS dan Inggris itu terdeteksi sesaat setelah China mengumumkan kapal induk terbarunya, Fujian, berlayar melintasi perairan sensitif tersebut.

    Militer China dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (13/9/2025), menyebut kapal perang AS dan Inggris itu berlayar melintasi Selat Taiwan pada Jumat (12/9) waktu setempat.

    “Pada 12 September, kapal penghancur AS Higgins dan kapal frigate Inggris Richmond melintasi Selat Taiwan dan terlibat dalam gangguan dan provokasi,” ujar juru bicara Komando Teater Timur militer China, Kolonel Senior Shi Yi, dalam pernyataannya.

    Dikatakan oleh Shi Yi bahwa militer China “mengerahkan angkatan laut dan udara untuk melacak dan memantau pelayaran kapal-kapal itu selama proses tersebut”.

    “Tindakan tersebut… merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” sebutnya.

    Beijing memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan mengklaim yurisdiksi atas perairan yang memisahkan pulau yang memiliki pemerintahan demokratis itu dengan daratan utama China.

    AS, Inggris, dan negara-negara lainnya memandang Selat Taiwan sebagai perairan internasional yang terbuka untuk semua kapal.

    China mengumumkan pada Jumat (12/9) bahwa kapal induk Fujian, kapal induk ketiga Beijing, telah melintasi Selat Taiwan untuk melakukan uji coba sebagai persiapan untuk operasional di masa mendatang.

    Pekan lalu, kapal-kapal perang Australia dan Kanada juga berlayar melintasi jalur perairan tersebut, yang menuai kritikan keras China.

    Lihat juga Video ‘Kapal Rombongan Aktivis Pro-Palestina Diserang Drone Saat Menuju Gaza’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Pendapatan Pajak Surplus, Negara Ini Bagi-bagi Rp 5,4 Juta ke Tiap Warganya

    Pendapatan Pajak Surplus, Negara Ini Bagi-bagi Rp 5,4 Juta ke Tiap Warganya

    Jakarta

    Pemerintah Taiwan sedang bersiap untuk meluncurkan bantuan uang tunai sebesar NT$ 10.000 atau Rp 5.415.000 (Rp 541,50 per dolar Taiwan) untuk seluruh warganya berkat surplus penerimaan pajak negara. Rencananya dana tunai ini akan dibagikan pada Oktober mendatang.

    Melansir Taiwan News, Sabtu (13/9/2025), keputusan ini tidak lepas dari usulan Partai Kuomintang (KMT) yang meminta kenaikan batas maksimal anggaran pemerintah dari NT$ 410 miliar atau Rp 222,01 triliun menjadi NT$ 545 miliar atau Rp 295,11 triliun.

    Usulan itu juga sudah termasuk pemakaian anggaran tambahan NT$ 150 miliar (Rp 81,22 triliun) untuk pertahanan nasional, NT$ 93 miliar (Rp 50,35 triliun) untuk bantuan industri dan lapangan kerja, serta NT$ 67 miliar (Rp 36,28 triliun) untuk bantuan sosial.

    “Sesuai perkiraan, paket baru yang disetujui oleh partai oposisi KMT dan Partai Rakyat Taiwan tidak memuat usulan pemerintah untuk hibah sebesar NT$ 100 juta (Rp 54,15 miliar) kepada Perusahaan Listrik Taiwan,” tulis laporan itu.

    Batas kenaikan pemakaian anggaran pemerintah sekaligus pembagian bantuan uang tunai untuk masyarakat dilakukan sebab penerimaan pajak Taiwan mengalami surplus atau kelebihan.

    Berdasarkan laporan Focus Taiwan, total penerimaan pajak Taiwan mencapai NT$ 3,7619 triliun (sekitar Rp 2.037,05 triliun) pada tahun fiskal 2024, menjadikannya sebagai rekor penerimaan pajak tertinggi yang melampaui perkiraan tahunan sebesar NT$ 528,3 miliar.

    Dengan penambahan anggaran pemerintah serta pemberian dana segar hingga Rp 5,4 juta kepada seluruh rakyatnya, negara yang kini dipimpin oleh Perdana Menteri Cho Jung-tai itu berharap dapat meminimalisir dampak kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta gejolak ekonomi global lainnya.

    “Undang-undang khusus ini dimaksudkan untuk memperkuat infrastruktur keamanan Taiwan dan memberikan bantuan kepada bisnis dan individu yang diperkirakan akan terkena dampak langsung dan tidak langsung oleh tarif AS yang baru-baru ini diberlakukan terhadap ekspor Taiwan,” terang Focus Taiwan dalam laporannya.

    (igo/eds)

  • Gaduh Lagi Cemaran Pestisida, Mi Instan Indonesia Sebenarnya Aman Nggak Sih?

    Gaduh Lagi Cemaran Pestisida, Mi Instan Indonesia Sebenarnya Aman Nggak Sih?

    Jakarta

    Kasus dugaan cemaran etilen oksida (EtO) kembali mencuat dan lagi-lagi menyeret mi instan produksi Indonesia. Otoritas keamanan pangan Taiwan melaporkan adanya residu EtO pada Indomie varian Soto Banjar Limau Kuit, yang melebihi ambang batas aman versi regulasi setempat.

    Sebagai langkah cepat pemerintah Taiwan, produk Indomie dengan varian Soto Banjar Limau Kuit ditarik dari peredaran dan masyarakat diimbau tidak mengonsumsinya.

    Laporan resmi Food and Drug Administration (FDA) Taiwan menyebut satu batch Indomie Soto Banjar Limau Kuit dengan tanggal kedaluwarsa 19 Maret 2026 mengandung EtO di atas standar atau batas aman yang ditolerir. Produk yang terdeteksi mengandung residu pestisida itu dinilai tidak memenuhi persyaratan keamanan pangan Taiwan.

    Menindaklanjuti laporan tersebut, Centre for Food Safety (CFS) Taiwan menarik seluruh stok Indomie Soto Banjar Limau Kuit dari pasaran, mengimbau masyarakat membuang produk dan berhenti mengonsumsinya, hingga melakukan investigasi terkait kemungkinan distribusi produk ke Hong Kong dan pasar internasional.

    Mereka juga memantau penjualan daring serta pergerakan lintas negara untuk memastikan konsumen tidak lagi mendapatkan akses pembelian Indomie varian Soto Banjar Limau Kuit.

    “Pembelian produk melalui platform daring atau perjalanan internasional tidak dapat dikecualikan. Konsumen harus membuang produk dan tidak mengonsumsinya,” tulis pernyataan CFS pada 9 September 2025.

    BPOM RI Buka Suara

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) langsung merespons laporan Taiwan tersebut. Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan bahwa produk yang ada di Taiwan bukan berasal dari eksportir resmi.

    “Produk tersebut bukan merupakan ekspor secara resmi dari produsen ke Taiwan,” tulis BPOM RI dalam keterangan resminya, Jumat (12/9/2025.

    “Ekspor produk diduga dilakukan oleh trader dan bukan importir resmi dari produsen serta diekspor tanpa sepengetahuan produsen,” lanjut pernyataan tersebut.

    BPOM menegaskan bahwa saat ini, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah melakukan penelusuran bahan baku yang digunakan serta penyebab terjadinya temuan.

    “Hasil penelusuran akan dilaporkan segera kepada BPOM,” kata BPOM.

    Indomie Varian Sama di RI Aman Dikonsumsi

    BPOM sadar bahwa temuan ini membuat konsumen dalam negeri menjadi panik. BPOM menegaskan bahwa mi instan varian yang sama di dalam negeri aman untuk dikonsumsi.

    “Berdasarkan hasil penelusuran pada data registrasi BPOM, produk dengan varian tersebut telah memiliki izin edar BPOM sehingga dapat beredar di Indonesia dan tetap dapat dikonsumsi,” kata BPOM.

    Apa Itu Etilen Oksida?

    Etilen oksida adalah zat kimia berbentuk gas tak berwarna dengan bau manis. Dalam industri pangan, EtO digunakan untuk fumigasi, sterilisasi, dan pengawetan. Namun, menurut Cancer.gov, paparan jangka panjang EtO dapat menimbulkan efek kesehatan serius. Zat ini dikategorikan karsinogenik, dengan risiko:

    Kanker darah seperti limfoma dan leukemia,Kanker lambung dan kanker payudara,Gangguan reproduksi dan efek genotoksik pada sel.

    Meski beberapa negara masih memperbolehkan penggunaan EtO dalam batas tertentu, standar ambang batas berbeda-beda antar negara, sehingga sering menimbulkan perbedaan kebijakan ekspor-impor.

    Untuk diketahui, Taiwan menerapkan kadar EtO total harus tidak terdeteksi dalam produk pangan. Standar ini berbeda dengan standar beberapa negara lain termasuk Amerika, Uni Eropa, dan Indonesia yang memisahkan batasan syarat untuk EtO dengan 2-kloroetanol (2-CE) sebagai analitnya dan bukan sebagai batasan EtO total.

    Sampai saat ini, Codex Allimentarius Commission (CAC) sebagai organisasi internasional di bawah WHO/FAO belum mengatur batas maksimal residu EtO.

    Bukan Kasus Pertama

    Kasus cemaran EtO pada produk Indomie bukan yang pertama. Pernah terjadi pada Indomie varian lain. Namun saat itu, BPOM RI memastikan produk Indomie Rasa Ayam Spesial Aman dikonsumsi karena residu etilen oksida masih berada di bawah ambang batas maksimal 85 ppm. Ini mengacu pada regulasi Kepala BPOM Nomor 229 Tahun 2022 soal Pedoman Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida.

    “Dengan demikian, kadar yang terdeteksi pada sampel mi instan di Taiwan (0,34 ppm) masih jauh di bawah batas maksimal residu di Indonesia dan di sejumlah negara lain, seperti Amerika dan Kanada. Oleh karena itu, di Indonesia produk mi instan tersebut aman dikonsumsi, karena telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk sebelum beredar,” kata pihak BPOM.

    Pada 2022, produk Mie Sedaap juga pernah mengalami kasus yang sama. Tiga negara termasuk Hong Kong, Singapura, hingga Malaysia meminta warganya untuk lebih hati-hati dalam konsumsi beberapa varian Mie Sedaap.

    Pihak Mie Sedaap saat itu juga sudah membantah adanya kandungan etilen oksida atau pestisida yang kemungkinan dipakai sebagai bahan pengawet.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video Langkah BPOM Usai Taiwan Larang Produk Indomie Soto Banjar”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/up)

  • Beda Aturan RI Vs Taiwan, Sisi Lain Gaduh Residu Pestisida dalam Mi Instan

    Beda Aturan RI Vs Taiwan, Sisi Lain Gaduh Residu Pestisida dalam Mi Instan

    Jakarta

    Baru-baru ini, produk mi instan asal Indonesia kembali jadi sorotan internasional. Food and Drug Administration (FDA) Taiwan menemukan adanya kandungan etilen oksida (EtO) dalam varian Indomie Mi Instan Rasa Soto Banjar Limau Kuit. Akibat temuan ini, produk tersebut dinyatakan tidak memenuhi standar keamanan pangan di Taiwan dan dilarang beredar.

    Lalu, apa sebenarnya etilen oksida? Seberapa berbahaya bila terkandung dalam makanan, dan kenapa kasus ini viral?

    Apa Itu Etilen Oksida?

    Etilen oksida (EtO) adalah senyawa kimia berbentuk gas yang sangat reaktif. EtO adalah gas beracun yang tidak berwarna, memiliki bau seperti eter, reaktif dan mudah terbakar, serta memiliki rumus kimia C2H4O. Di dunia industri, EtO digunakan untuk mensterilkan alat medis, membasmi mikroorganisme, hingga menjadi bahan baku kimia lain.

    Pada berbagai studi, EtO ditemukan sebagai senyawa genotoksik dan mutagenik. EtO mampu menembus bahan berpori dan membunuh bakteri, jamur, maupun virus tanpa perlu suhu tinggi. Itulah sebabnya gas ini banyak dipilih untuk sterilisasi produk yang sensitif terhadap panas.

    Indomie rasa soto banjar limau kuit. Foto: Aida Adha Siregar/detikHealth

    Fungsi Penggunaan Etilen Oksida pada Makanan

    Dalam industri pangan, etilen oksida digunakan sebagai agen fumigasi. Tujuannya adalah membunuh mikroorganisme yang bisa menurunkan mutu produk, terutama pada rempah-rempah, herba, dan bumbu kering.

    Jika bumbu hanya dipanaskan, risiko kerusakan aroma dan cita rasa sangat tinggi. Oleh karena itu, beberapa produsen memilih sterilisasi dengan EtO agar bumbu tetap wangi dan tidak berubah warna.

    Namun, permasalahannya, EtO bisa meninggalkan residu berbahaya jika proses aerasi (penghilangan gas sisa) tidak dilakukan sempurna. EtO akan bereaksi dengan ion klorida yang terkandung dalam pangan membentuk 2-kloroetanol (2-CE).

    Bagaimana EtO Bisa Ada di Mi Instan?

    Berdasarkan laporan FDA Taiwan, residu EtO sebesar 0,1 mg/kg ditemukan pada bumbu penyedap mi instan, bukan pada mie-nya. Artinya, kemungkinan besar proses sterilisasi menggunakan EtO dilakukan pada rempah atau bumbu untuk mencegah kontaminasi bakteri.

    Dalam kondisi ideal, sisa EtO akan hilang setelah bumbu didiamkan beberapa waktu atau saat dimasak. Tetapi bila EtO yang ditemukan adalah analitnya yaitu 2-kloroetanol (2-CE) maka menghilangkan kadar 2-CE harus dilakukan pada suhu 430-496 derajat celcius. Hal ini terdapat pada Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 229 Tahun 2022.

    Bahaya EtO bagi Kesehatan

    Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), etilen oksida dikategorikan sebagai karsinogen bagi manusia (kelompok 1). Paparan jangka panjang dapat meningkatkan risiko:

    Kanker (leukemia, limfoma, dan kanker payudara)Kerusakan DNA dan mutasi genetikGangguan sistem saraf

    Selain itu, EtO juga bisa berubah menjadi senyawa lain ketika terpapar pada makanan bernama 2-chloroethanol (2-CE), yang sama-sama bersifat toksik. Karena sifatnya ini, banyak negara menerapkan kebijakan nol toleransi terhadap EtO dalam makanan.

    Perbedaan Standar Taiwan vs Indonesia

    Setiap negara punya regulasi yang berbeda. Taiwan melarang total residu EtO pada produk pangan, sedangkan Indonesia (BPOM) memisahkan syarat antara EtO dan 2-CE. Batas maksimal residu EtO dan 2-CE diatur yaitu 0,01 mg/kg dan 85 ppm (85 mg/kg).

    Inilah sebabnya, produk yang dianggap aman di Indonesia bisa saja ditolak di luar negeri. Perbedaan regulasi sering menimbulkan kontroversi ketika produk ekspor diuji dengan standar yang lebih ketat.

    Kenapa Kasus Ini Jadi Viral?

    Mi instan adalah makanan favorit masyarakat Indonesia, bahkan populer di seluruh dunia. Ketika ada isu keamanan pangan, wajar publik jadi heboh.

    Selain itu, kasus ini juga menyoroti:

    Kredibilitas produk lokal di pasar globalKesenjangan standar keamanan antarnegaraTingginya kepercayaan masyarakat terhadap mi instan

    Tidak heran, kabar tentang EtO pada mi instan asal Indonesia langsung viral karena menyangkut produk yang sehari-hari dikonsumsi banyak orang.

    Di Indonesia sendiri, isu ini menimbulkan kecemasan masyarakat terhadap keamanan mi instan yang beredar di pasaran. Banyak konsumen khawatir, apakah produk yang mereka beli di toko juga mengandung EtO, meski BPOM sudah menyatakan produk yang beredar di dalam negeri aman.

    Apa yang Bisa Dilakukan Konsumen?

    Sebagai konsumen, ada beberapa langkah bijak yang bisa dilakukan:

    Pantau informasi resmi dari BPOM terkait keamanan pangan.Batasi konsumsi mi instan, bukan hanya karena isu EtO, tapi juga karena tinggi garam, lemak, dan kalori.Lengkapi pola makan dengan sayur, buah, dan protein segar supaya kebutuhan gizi tetap seimbang.

    Kesimpulan

    Kasus Indomie Soto Banjar Limau Kuit yang ditolak di Taiwan membuka mata kita bahwa perbedaan standar keamanan pangan antarnegara bisa menimbulkan polemik. Hal ini dikarenakan Codex Allimentarius Commission (CAC) sebagai organisasi internasional di bawah WHO/FAO belum mengatur batas maksimal residu EtO. Etilen oksida memang bermanfaat untuk sterilisasi, tapi keberadaannya dalam makanan berisiko bagi kesehatan bila dikonsumsi terus-menerus.

    Isu ini harus menjadi pengingat pentingnya transparansi industri pangan, pengawasan ketat dari regulator, serta kesadaran konsumen untuk lebih selektif dalam memilih makanan.

    Catatan redaksi:

    Dalam keterangan resminya, BPOM RI menyampaikan penjelasan produsen bahwa produk mi instan yang bermasalah di Taiwan bukan merupakan ekspor resmi. Diduga, ekspor dilakukan oleh trader dan tanpa sepengetahuan produsen.

    Berdasarkan penelusuran data registrasi, BPOM RI juga menegaskan produk tersebut memiliki izin edar sehingga dapat diedarkan di Indonesia. BPOM juga memastikan produk tersebut tetap dapat dikonsumsi.

    Halaman 2 dari 5

    Simak Video “Video Langkah BPOM Usai Taiwan Larang Produk Indomie Soto Banjar”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

  • Purbaya Rombak RAPBN Sri Mulyani – Taiwan Boikot Indomie Soto Banjar

    Purbaya Rombak RAPBN Sri Mulyani – Taiwan Boikot Indomie Soto Banjar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberi sinyal akan adanya perubahan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN tahun 2026.

    Sementara itu, produk Indomie Soto Banjar Limau Kuit ditarik dari pasaran Taiwan. Penarikan ini dilakukan setelah otoritas setempat, menemukan residu pestisida jenis etilen oksida yang melebihi batas aman.

    Simak informasi selengkapnyadalam Program Nation Hub CNBC Indonesia, Jumat (12/09/2025).

  • BPOM: Indomie Mengandung Pestisida di Taiwan Bukan Ekspor Resmi, Diduga Ulah Trader!

    BPOM: Indomie Mengandung Pestisida di Taiwan Bukan Ekspor Resmi, Diduga Ulah Trader!

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan RI buka suara terkait produk mi instan Indomie rasa Soto Banjar Limau Kuit ditemukan mengandung etilen oksida di Taiwan. Menurut BPOM, produk tersebut tidak diekspor secara resmi.

    “BPOM telah menerima laporan dan penjelasan produsen bahwa produk yang ditemukan tidak memenuhi ketentuan di Taiwan. Produk tersebut bukan merupakan ekspor secara resmi dari produsen ke Taiwan,” tulis BPOM RI dalam keterangan resminya, Jumat (12/9/2025).

    “Ekspor produk diduga dilakukan oleh trader dan bukan importir resmi dari produsen serta diekspor tanpa sepengetahuan produsen,” lanjut pernyataan tersebut.

    BPOM menegaskan bahwa saat ini, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah melakukan penelusuran bahan baku yang digunakan serta penyebab terjadinya temuan.

    “Hasil penelusuran akan dilaporkan segera kepada BPOM,” kata BPOM.

    Untuk diketahui, Taiwan menerapkan kadar EtO total harus tidak terdeteksi dalam produk pangan. Standar ini berbeda dengan standar beberapa negara lain termasuk Amerika, Uni Eropa, dan Indonesia yang memisahkan batasan syarat untuk EtO dengan 2-kloroetanol (2-CE) sebagai analitnya dan bukan sebagai batasan EtO total.

    Sampai saat ini, Codex Allimentarius Commission (CAC) sebagai organisasi internasional di bawah WHO/FAO belum mengatur batas maksimal residu EtO.

    “BPOM akan terus berkoordinasi dengan otoritas kompeten di Taiwan serta pihak lain yang terkait untuk menindaklanjuti dan memantau perkembangan hal ini,” tutur BPOM.

    Produk Aman di Indonesia

    BPOM sadar bahwa temuan ini membuat konsumen dalam negeri menjadi panik. BPOM menegaskan bahwa mi instan varian yang sama di dalam negeri aman untuk dikonsumsi.

    “Berdasarkan hasil penelusuran pada data registrasi BPOM, produk dengan varian tersebut telah memiliki izin edar BPOM sehingga dapat beredar di Indonesia dan tetap dapat dikonsumsi,” kata BPOM.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/up)

  • ATA Lolos Dewas PDAM Makassar, Ini Tanggapan Peneliti Utama Polmetrik Indonesia

    ATA Lolos Dewas PDAM Makassar, Ini Tanggapan Peneliti Utama Polmetrik Indonesia

    Sebagai warga Kota Makassar, ia bukan hanya memahami kebutuhan masyarakat, tetapi juga merasakan langsung tantangan pelayanan air bersih di perkotaan. Sosoknya yang sederhana, berkacamata, namun kritis, memberi warna tersendiri dalam kepemimpinan Dewan Pengawas PDAM.

    Tidak hanya sukses berkiprah di pendampingan politik dan kebijakan publik, namun sosok Andi Taufiq Aris (ATA), ternyata punya kepiawaian membesarkan perusahaan bertaraf nasional.

    Berdasarkan catatan yang dihimpun. Nama ATA juga cukup dikenal oleh kalangan masyarakat pebisnis di kalangan rumahan seantero negeri, bahkan sampai ke mancanegara.

    Hal ini dikarenakan Andi Taufiq Aris pernah memegang jabatan strategis di salah satu perusahaan produk kesehatan dan kecantikan. Ia sukses sebagai pendiri jaringan di perusahaan tersebut.

    Tak tanggung, ATA berhasil mengembangkan dan membangun jaringan se-Indonesia, hingga ke Taiwan, Singapura, Dubai, Hong Kong, dan beberapa negara lain nya.

    Dikutip dari pemberitaan BI Marketing edisi 2014, Andi Taufiq Aris sukses membentuk jaringan bisnis hanya hitungan bulan, beliau sukses membentuk 2300 jaringan bisnis se indonesia. Hasil kerja kerasnya, perusahaan menaikan status jabatan sebagai presiden direktur.

    Muhammad Taufik selaku Peneliti utama lembaga Polmetrik Indonesia, yang juga tenaga ahli di DPR-RI, menilai lolosnya ATA di Dewan Pengawas Perumda PDAM Makassar, sangat tepat dan dapat membawa kemajuan bagi perusahaan Air Minum dan juga peningkatan kinerja serta pelayanan prima.

    Taufiq berharap, hadirnya Ata di jajaran Dewan Pengas nantinya pelayanan air bersih semakin baik dirasahkan masyarakat. Dan juga hadirnya transparansi berorientasi pada kepentingan publik. (*)