Negara: Taiwan

  • AS-Filipina Bakal Patroli Gabungan di Laut China Selatan

    AS-Filipina Bakal Patroli Gabungan di Laut China Selatan

    Namun Galvez menuturkan kepada wartawan setempat pada Senin (8/5) waktu setempat bahwa tidak ada diskusi resmi soal patroli gabungan kedua negara.

    Hubungan antara AS dan Filipina mengalami kebangkitan kembali di bawah pemerintahan penerus Duterte, Presiden Ferdinand Marcos Jr, yang pekan lalu berkunjung selama empat hari ke Washington dan bertemu langsung dengan Presiden Joe Biden.

    Selama Marcos Jr berkunjung, Pentagon menerbitkan pedoman yang membeberkan sejauh mana komitmen perjanjian pertahanan AS untuk Filipina, yang secara khusus merujuk pada serangan di Laut China Selatan, termasuk terhadap personel penjaga pantai.

    Ketika ditanya soal waktu dimulainya kembali patroli gabungan, juru bicara Kedutaan Besar AS di Manila, Kanishka Gangopadhyay. menjawab: “Pembicaraan kami soal aktivitas maritim gabungan dengan Filipina terus berlanjut, dan para perencana militer kami bekerja keras untuk isu-isu spesifik seperti logistik.”

    Australia, sebut Romualdez, juga bisa berpartisipasi dalam aktivitas maritim gabungan itu.

    China mengklaim sebagian besar perairan Laut China Selatan, yang menjadi jalur pengiriman perdagangan dunia senilai lebih dari US$ 3 triliun setiap tahunnya. Vietnam, Malaysia, Brunei, Taiwan dan Fiipina sama-sama mengklaim perairan strategis itu.

    (nvc/ita)

  • Panas! Drone Tempur Terbaru China Terbang Kelilingi Taiwan

    Panas! Drone Tempur Terbaru China Terbang Kelilingi Taiwan

    Taipei

    Sebuah drone tempur jenis terbaru buatan China, yang diklaim oleh Beijing mampu membawa muatan senjata berat, dilaporkan terbang mengelilingi wilayah Taiwan. Drone tempur itu mengudara bersama belasan pesawat militer China yang terdeteksi memasuki zona pertahanan udara Taiwan, pekan ini.

    Seperti dilansir Reuters, Jumat (28/4/2023), Beijing yang menganggap Taiwan sebagai wilayahnya, terus meningkatkan tekanan militer terhadap pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu selama tiga tahun terakhir demi memaksa Taipei menerima klaim kedaulatannya.

    Bulan ini, China menggelar latihan perang di sekitar wilayah Taiwan setelah Presiden Tsai Ing-wen bertemu dengan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Kevin McCarthy di Los Angeles. Pertemuan itu memicu amarah Beijing, yang selama ini menentang setiap interaksi antara Taipei dengan negara-negara lainnya.

    Dalam pernyataan terbaru soal aktivitas militer China dalam 24 jam terakhir, Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan sedikitnya 19 pesawat militer China terdeteksi terbang memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan.

    Salah satunya disebut sebagai drone TB-001 buatan China yang terdeteksi terbang mengelilingi wilayah Taiwan.

    Menurut peta yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Taiwan, drone tempur China itu terdeteksi mengudara di atas Selat Bashi yang memisahkan Taiwan dari Filipina, kemudian ke arah timur Taiwan sebelum menyeberang kembali ke pantai China.

    Media pemerintah China menyebut drone TB-001 sebagai ‘kalajengking berekor ganda’ dan pernah merilis gambarnya dengan penampakan rudal di bawah sayap. Beijing mengklaim drone tempur itu mampu menjalankan misi di ketinggian yang tinggi dan jarak jauh.

    Lihat juga Video: China Minta AS Ubah Pandangan Atau Bakal Berakhir Konflik

  • China Lacak Kapal Perang AS Lintasi Selat Taiwan: Waspada Tinggi!

    China Lacak Kapal Perang AS Lintasi Selat Taiwan: Waspada Tinggi!

    Beijing

    China melacak pergerakan kapal perang Amerika Serikat (AS) yang berlayar melintasi perairan Selat Taiwan. Beijing juga menyebut Washington terlalu ‘menggembar-gemborkan secara publik’ aktivitas transit kapal perangnya di perairan sensitif itu.

    “Pasukan komando tetap dalam kondisi waspada tinggi setiap saat dan akan dengan tegas mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional serta perdamaian dan stabilitas regional,” tegas juru bicara militer China, Kolonel Shi Yi, seperti dilansir AFP, Senin (17/4/2023)

    Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengumumkan kapal penghancur rudal USS Milius ‘melakukan transit rutin di Selat Taiwan’ pada Minggu (16/4) waktu setempat. Ditegaskan bahwa aktivitas USS Milius itu dimaksudkan untuk menegaskan status internasional dari perairan regional, seperti Selat Taiwan dan Laut China Selatan.

    “Melintasi perairan di mana kebebasan navigasi dan penerbangan di laut lepas berlaku sesuai dengan hukum internasional,” sebut Armada ke-7 Angkatan Laut AS dalam pernyataannya.

    Armada ke-7 Angkatan Laut AS juga membagikan sejumlah foto, pada Senin (17/4), yang menunjukkan para awak kapal sedang memandang ke arah Selat Taiwan, salah satu perairan paling penting di dunia untuk pelayaran internasional.

    “Kapal itu transit melalui koridor di Selat (Taiwan) yang berada di luar laut teritorial pantai negara manapun,” sebut Angkatan Laut AS dalam pernyataannya.

    Ditegaskan juga bahwa aktivitas USS Milius itu menunjukkan komitmen AS terhadap kawasan Asia-Pasifik yang bebas dan terbuka. “Militer Amerika Serikat terbang, berlayar dan beroperasi di mana saja yang diizinkan oleh hukum internasional,” tegas Angkatan Laut AS.

  • Kapal Perang AS Lintasi Selat Taiwan, Berpotensi Picu Amarah China

    Kapal Perang AS Lintasi Selat Taiwan, Berpotensi Picu Amarah China

    Washington DC

    Sebuah kapal penghancur rudal milik Amerika Serikat (AS), USS Milius, berlayar melintasi perairan Selat Taiwan pada Minggu (16/4) waktu setempat. Angkatan Laut AS menyatakan kapal perangnya ini menjalankan operasi ‘kebebasan navigasi’ di perairan tersebut.

    Seperti dilansir AFP, Senin (17/4/2023), aktivitas kapal perang AS di perairan sensitif yang dilakukan beberapa hari setelah China menggelar latihan perang besar-besaran di sekitar wilayah Taiwan ini berpotensi memancing kemarahan Beijing.

    Armada ke-7 Angkatan Laut AS dalam pernyataannya menyebut USS Milius ‘melakukan transit rutin di Selat Taiwan’ pada Minggu (16/4) waktu setempat.

    “Melintasi perairan di mana kebebasan navigasi dan penerbangan di laut lepas berlaku sesuai dengan hukum internasional,” sebut Armada ke-7 Angkatan Laut AS dalam pernyataannya.

    China memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan bersumpah untuk merebut kembali pulau itu suatu hari nanti.

    Beijing meluncurkan latihan militer besar-besaran selama tiga hari di sekitar wilayah Taiwan pada 8 April lalu, yang mencakup simulasi serangan terarah dan simulasi blokade wilayah Taiwan.

    Armada ke-7 Angkatan Laut AS membagikan sejumlah foto, pada Senin (17/4), yang menunjukkan para awak kapal sedang memandang ke arah Selat Taiwan, salah satu perairan paling penting di dunia untuk pelayaran internasional.

    Saksikan juga ‘Pesta Ulang Tahun Jadi TKP Penembakan Massal di AS, 4 Orang Tewas’:

  • Usai Picu Kontroversi, Macron Tegaskan Dukung Status Quo Taiwan

    Usai Picu Kontroversi, Macron Tegaskan Dukung Status Quo Taiwan

    Amsterdam

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan posisi negaranya soal Taiwan tidak berubah. Penegasan ini disampaikan setelah Macron memicu kontroversi dengan komentarnya bahwa Eropa tidak seharusnya menjadi ‘pengikut’ Amerika Serikat (AS) atau China soal isu Taiwan. Komentar itu menuai kecaman Eropa dan AS.

    Seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (13/4/2023), Macron juga menyatakan bahwa dirinya mendukung ‘status quo’ terkini soal Taiwan saat diminta mengklarifikasi komentar sebelumnya yang menuai kritikan itu.

    Dalam wawancara dengan media terkemuka seperti Politico dan media lokal Prancis Les Echos yang dipublikasikan Minggu (9/4) waktu setempat, Macron memperingatkan negara-negara Eropa untuk tidak terseret ke dalam krisis terkait Taiwan yang didorong oleh ‘ritme Amerika dan reaksi berlebihan China’.

    Komentar itu memicu kritikan dari sejumlah politisi dan pengamat di Eropa dan AS, termasuk mantan Presiden AS Donald Trump yang menuduh Macron sedang ‘mencium bokong’ Presiden China Xi Jinping.

    “Posisi Prancis dan Eropa soal Taiwan adalah sama. Kami mendukung status quo. Kebijakan ini konstan dan tidak berubah,” tegas Macron dalam konferensi pers di sela-sela kunjungan kenegaraan ke Belanda, pekan ini.

    “Ini adalah kebijakan Satu-China dan resolusi situasi di Pasifik. Itulah yang saya katakan dalam pertemuan empat mata dengan Xi Jinping, itulah yang dikatakan di mana-mana, kami tidak berubah,” ucapnya menjelaskan.

    Namun diketahui bahwa Macron tidak menyebut Taiwan dalam pernyataan publiknya kepada media saat mengunjungi Beijing pekan lalu. Hal itu memicu kritikan sejumlah pihak.

    Lihat juga Video: Prancis Mencekam Bak ‘Medan Perang’ Akibat UU Kenaikan Usia Pensiun

  • China Akan Tutup Wilayah Udara Dekat Taiwan, Bisa Ganggu Penerbangan

    China Akan Tutup Wilayah Udara Dekat Taiwan, Bisa Ganggu Penerbangan

    Beijing

    China berencana untuk menutup wilayah udaranya yang berada di sebelah utara Taiwan selama tiga hari, yakni pada 16-18 April mendatang. Penutupan wilayah udara ini berpotensi mengganggu penerbangan di sekitar kawasan tersebut.

    Seperti dilansir Reuters, Rabu (12/4/2023), rencana penutupan wilayah udara oleh Beijing itu diungkapkan oleh empat pejabat yang mengetahui rencana tersebut kepada Reuters. Namun keempat pejabat yang berada di luar wilayah China itu tidak bisa disebut identitasnya karena sensitivitas persoalan itu.

    Kementerian Luar Negeri China dan Taiwan belum memberikan komentar resmi atas laporan tersebut.

    Disebutkan keempat sumber itu bahwa pembatasan wilayah udara oleh China tersebut akan mengganggu wilayah informasi penerbangan (FIR) di wilayah Taiwan bagian utara.

    Soal alasan penutupan wilayah udara di dekat Taiwan itu, keempat sumber itu mengaku tidak mengetahui secara jelas alasannya.

    Rencana menutup wilayah udara itu mencuat setelah China selesai menggelar latihan perang besar-besaran selama beberapa hari di perairan sekitar Taiwan.

    Latihan perang itu menjadi respons atas kunjungan Presiden Tsai Ing Wen ke Amerika Serikat (AS) dan pertemuannya dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California, yang memicu kemarahan Beijing.

  • China Kian Pamer Kekuatan Sampai Bikin Simulasi Kepung Taiwan

    China Kian Pamer Kekuatan Sampai Bikin Simulasi Kepung Taiwan

    Kepung Taiwan

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan 42 jet tempur dan 8 kapal perang China terdeteksi di sekitar pulau itu pada hari Sabtu (8/4). China seolah membuat simulasi pengepungan Taiwan.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (8/4/2022), kementerian Taiwan tersebut mengatakan penyusupan itu termasuk 29 jet tempur yang menyeberang ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) barat daya Taiwan, jumlah tertinggi dalam satu hari tahun ini, menurut data yang dikumpulkan oleh AFP.

    Unjuk kekuatan ini dilakukan sehari setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mendarat di Taipei usai bertemu dengan Ketua DPR Amerika Serikat Kevin McCarthy di Los Angeles, AS.

    Tsai mengatakan pada hari Sabtu bahwa Taiwan telah “menghadapi ekspansionisme otoriter yang berkelanjutan” dalam beberapa tahun terakhir, membuat kerja sama antara negara-negara demokratis menjadi lebih penting.

    “Kami akan terus bekerja sama dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain yang berpikiran sama untuk bersama-sama mempertahankan nilai-nilai kebebasan dan demokrasi,” katanya.

    Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan penyusupan itu terdeteksi antara pukul 6 dan 11 pagi waktu setempat.

    Dewan Urusan Daratan Taiwan meminta China untuk “menahan diri”. “PKC (Partai Komunis China) terus mengintimidasi Taiwan secara militer untuk merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan serta di kawasan,” kata Dewan Urusan Daratan Taiwan.

    (rdp/rdp)

  • China Simulasi Serang Taiwan, 9 Kapal Perang dan 58 Jet Tempur Terdeteksi

    China Simulasi Serang Taiwan, 9 Kapal Perang dan 58 Jet Tempur Terdeteksi

    Jakarta

    China benar-benar serius menunjukkan kekuatan militernya di hadapan Taiwan. Deretan persenjataan China dipertontonkan dalam latihan militer hari kedua.

    Dilansir kantor berita AFP, Minggu (9/4/2023), Kementerian Pertahanan (Kemhan) Taiwan mendeteksi 9 kapal perang dan 58 jet tempur milik China yang mengelilingi Taiwan. Pengerahan alutsista itu terjadi dalam latihan militer hari kedua yang digelar China.

    Sedangkan Reuters menyebutkan bila di hari kedua latihan militer itu China melakukan simulasi penyerangan presisi ke Taiwan. Pihak Taiwan juga melaporkan sejumlah pengerahan militer udara.

    Kemhan Taiwan mengaku sedang memantau pergerakan militer China itu melalui sistem pengawasan dan pengintaian intelijen bersama. Kemhan Taiwan juga mengatakan bila pesawat China yang terdeteksi termasuk jet tempur dan jet pengebom.

    Sebelumnya China meluncurkan latihan militer di sekitar Taiwan pada hari Sabtu (8/4) yang akan berlangsung selama tiga hari. China menyebut latihan ini sebagai ‘peringatan keras’ untuk pemerintah Taiwan setelah pertemuan antara presidennya dan ketua DPR Amerika Serikat (AS).

    Militer China, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa latihan yang diberi nama “Pedang Tajam Bersatu”, itu akan berlangsung hingga Senin mendatang.

    Latihan itu akan berlangsung di “wilayah maritim dan ruang udara Selat Taiwan, di lepas pantai utara dan selatan pulau itu, dan di timur pulau itu”, kata Shi Yin, juru bicara PLA, menurut kantor berita Xinhua.

    Latihan itu dilakukan setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen membuat marah Beijing dengan bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California.

    China memandang Taiwan yang demokratis dan berpemerintahan sendiri sebagai bagian dari wilayahnya, dan telah bersumpah suatu hari akan merebutnya, dengan paksa jika perlu.

    “Operasi ini berfungsi sebagai peringatan keras terhadap kolusi antara pasukan separatis yang mencari ‘kemerdekaan Taiwan’ dan kekuatan eksternal dan terhadap kegiatan provokatif mereka,” kata Shi, juru bicara PLA.

    “Operasi itu diperlukan untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial China,” imbuh Shi.

    (dhn/lir)

  • China Simulasi Serang Taiwan, 9 Kapal Perang dan 58 Jet Tempur Terdeteksi

    Tambahan 1 Kapal Perang dan 29 Pesawat China Terdeteksi di Dekat Taiwan

    Jakarta

    Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan telah mendeteksi satu lagi kapal perang China dan 29 pesawat tambahan di sekitar pulau itu. Kapal dan pesawat tersebut terdeteksi pada Sabtu waktu setempat saat China melakukan latihan militer selama tiga hari.

    “(Partai Komunis China) dengan sengaja menciptakan ketegangan di Selat Taiwan, yang berdampak negatif pada keamanan dan perkembangan ekonomi masyarakat internasional,” kata kementerian pertahanan Taiwan, seperti dilansir AFP, Minggu (9/4/2023).

    Kementerian Pertahanan Taiwan menambahkan bahwa jumlah kapal perang itu terdeteksi pada pukul 4 sore (0800 GMT) telah meningkat menjadi sembilan, bersama dengan 71 pesawat militer.

    China meluncurkan latihan militer di sekitar Taiwan PAda Sabtu (8/4) waktu setempat dan akan berlangsung selama tiga hari. Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengatakan latihan yang diberi nama “Pedang Tajam Bersatu” itu akan berlangsung hingga Senin mendatang.

    Latihan itu akan berlangsung di “wilayah maritim dan ruang udara Selat Taiwan, di lepas pantai utara dan selatan pulau itu, dan di timur pulau itu”, kata Shi Yin, juru bicara PLA, menurut kantor berita Xinhua.

    Latihan tersebut juga akan mencakup latihan tembakan langsung di lepas pantai provinsi Fujian, China, yang berhadapan dengan Taiwan. Latihan itu dilakukan setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen membuat marah Beijing gara-gara bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California.

  • China Kian Pamer Kekuatan Sampai Bikin Simulasi Kepung Taiwan

    Peringatan Keras Negeri Tirai Bambu Lewat Latihan ‘Pedang Tajam Bersatu’

    Beijing

    China memberi peringatan keras kepada Taiwan buntut pertemuan Presiden Taiwan dengan Ketua DPR Amerika Serikat (AS). Peringatan keras itu disampaikan lewat latihan militer bertajuk ‘Pedang Tajam Bersatu’.

    Dilansir AFP, Sabtu (8/4/2023), China meluncurkan latihan militer di sekitar Taiwan hari ini dan akan berlangsung selama tiga hari. Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengatakan latihan yang diberi nama “Pedang Tajam Bersatu” itu akan berlangsung hingga Senin mendatang.

    Latihan itu akan berlangsung di “wilayah maritim dan ruang udara Selat Taiwan, di lepas pantai utara dan selatan pulau itu, dan di timur pulau itu”, kata Shi Yin, juru bicara PLA, menurut kantor berita Xinhua.

    Latihan tersebut juga akan mencakup latihan tembakan langsung di lepas pantai provinsi Fujian, China, yang berhadapan dengan Taiwan. Latihan itu dilakukan setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen membuat marah Beijing gara-gara bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California.

    Pemerintah Negeri Tirai Bambu menganggap Taiwan yang demokratis dan berpemerintahan sendiri sebagai bagian dari wilayahnya dan bersumpah suatu hari akan merebutnya, bahkan dengan paksa jika perlu.

    “Operasi ini berfungsi sebagai peringatan keras terhadap kolusi antara pasukan separatis yang mencari ‘kemerdekaan Taiwan’ dan kekuatan eksternal dan terhadap kegiatan provokatif mereka,” kata Shi.

    “Operasi itu diperlukan untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial China,” sambung Shi.

    China menggunakan kunjungan Tsai ke AS sebagai “alasan untuk melakukan latihan militer, yang secara serius merusak perdamaian, stabilitas, dan keamanan di kawasan”, kata Kemhan Taiwan.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.