Negara: Taiwan

  • 6 Tanda Mengkhawatirkan AS dan Inggris Antisipasi Perang Dunia III

    6 Tanda Mengkhawatirkan AS dan Inggris Antisipasi Perang Dunia III

    Jakarta

    Sejarah dunia dipenuhi konflik mengerikan, termasuk tentu saja Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Bahkan saat ini, terkait berbagai perang besar yang berkecamuk, beberapa pakar mulai menyerukan kemungkinan munculnya Perang Dunia III. Berikut beberapa tandanya yang dikutip detikINET dari Mirror:

    Peringatan Menhan Inggris

    Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps belum lama ini memperingatkan bahwa kita sedang bergerak dari dunia pasca perang ke dunia sebelum perang. Menurutnya dalam 5 tahun ke depan, mungkin akan terjadi perang yang melibatkan China, Rusia, Korea Utara, dan Iran. Komentarnya diamini Menhan Jerman, Boris Pistorius.

    “Kita harus memperhitungkan bahwa Vladimir Putin mungkin akan menyerang negara NATO suatu hari nanti,” katanya. Serangan seperti itu memang tak mungkin terjadi saat ini, tapi ada risiko terjadi dalam lima hingga delapan tahun.

    “Konflik akan datang pada akhir dekade ini, apakah itu perang dingin atau panas, perang akan datang. Kita hanya perlu menyadari bahwa untuk menghalanginya, kita harus siap dan harus punya perlengkapan dan berdiri bersama teman dan sekutu,” ucap mantan Menhan Inggris, Ben Wallace.

    Kemungkinan wajib militer

    Jenderal Sir Patrick Sanders di Inggris memperingatkan warga sipil Inggris perlu bersiap melawan Rusia di masa depan. Dia mengatakan pada konferensi International Armoured Vehicles bahwa Angkatan Darat tidak cukup besar untuk berperang habis-habisan dengan Rusia, meski jumlah pasukan mencapai 120.000 orang.

    Menurutnya, Inggris perlu melatih serta memperlengkapi tentara sipil. Namun pada hari yang sama, juru bicara Perdana Menteri Inggris mencoba meredakan suasana. “Militer Inggris bangga sebagai pasukan sukarela. Seperti yang saya katakan, tidak ada rencana untuk wajib militer,” katanya.

    AS berencana kirim nuklir ke Inggris

    Dilaporkan, AS bermaksud menempatkan senjata nuklir di Inggris untuk pertama kalinya dalam 15 tahun karena meningkatnya kekhawatiran mengenai prospek Perang Dunia III dengan Rusia. Menurut dokumen Pentagon, RAF Lakenheath di Suffolk akan jadi rumah bagi hulu ledak tiga kali lebih kuat dari bom yang menghancurkan Hiroshima.

    Pangkalan RAF Lakenheath pernah menampung rudal-rudal nuklir AS, namun senjata tersebut diambil tahun 2008 ketika dianggap bahaya Rusia untuk memulai Perang Dingin baru telah berkurang. Tetapi kini, potensi konflik Rusia dengan NATO dinilai makin terbuka.

    Konflik di Timur Tengah

    Israel terus menyerang Gaza dan menimbulkan puluhan ribu korban tidak bersalah. Di saat yang sama, AS dan Inggris makin dalam terlibat dengan menyerang Houthi di Yaman, kelompok yang didukung Iran. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik di Timur Tengah bisa semakin meluas.

    Kebiadaban Israel dengan terus menyerang Gaza juga telah meningkatkan ketegangan dengan negara tetangga Mesir. “Setiap langkah Israel ke arah ini akan menimbulkan ancaman serius terhadap hubungan Mesir-Israel,” kata Diaa Rashwan, kepala Layanan Informasi Negara Mesir.

    Konflik yang terus berlangsung di Gaza juga meningkatkan kekhawatiran bahwa Iran mungkin akan bertindak. Pekan lalu, serangan udara Israel menewaskan lima perwira Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, dan pihak Iran mengatakan serangan tersebut “tidak akan dibiarkan begitu saja”.

    Peringatan bos NATO

    Seorang pemimpin NATO menyerukan kepada negara-negara Barat untuk bersiap menghadapi era perang karena mereka harus menyadari bahwa perdamaian bukanlah sebuah hal yang pasti. Laksamana Belanda Rob Bauer, ketua komite militer NATO, mengatakan di Brussels: “Kita harus menyadari bahwa perdamaian tidak selalu ada. Dan itulah sebabnya kami (pasukan NATO) sedang mempersiapkan konflik dengan Rusia.”

    Dia mengatakan aliansi NATO harus waspada terhadap perang dan mengantisipasi hal yang tidak terduga. “Agar menjadi efektif sepenuhnya, juga di masa depan, kita memerlukan transformasi perang NATO,” katanya.

    AS kerahkan banyak Kapal Induk ke Asia

    Amerika Serikat baru-baru ini mengerahkan 3 kapal induk canggihnya sekaligus ke kawasan Asia. Pakar mengatakan, hal ini dilakukan sebagai antisipasi memanasnya situasi dan agresifitas China serta Korea Utara.

    Tiga kapal induk tersebut adalah USS Carl Vinson, USS Theodore Roosevelt dan USS Ronald Reagan. USS Carl Vinson dan USS Theodore Rooselvelt terlibat latihan perang dengan militer Jepang di Laut Filipina di timur Taiwan. Semua kapal induk itu bertenaga nuklir dan dibekali beragam senjata canggih.

    Lusinan kapal perang AS dan Jepang ikut serta dalam latihan, ketika ketegangan antara China dan Jepang serta negara lainnya sedang tinggi. “Ini adalah demonstrasi komitmen AS ke wilayah ini meskipun sedang ada kejadian di Timur Tengah,” kata Collin Loh, pakar dari S. Rajaratnam School of International Studies in Singapore.

    (fyk/fay)

  • Bos Semikonduktor Taiwan Berbagi Resep Sukses hingga Peluang Investasi

    Bos Semikonduktor Taiwan Berbagi Resep Sukses hingga Peluang Investasi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Taiwan memiliki peran penting dalam perkembangan teknologi dunia. Maklum, mayoritas semikonduktor global, terutama yang tercanggih, berasal dari Negeri Formosa itu.

    Semikonduktor kerap dianggap sebagai ‘otak’ dari beragam alat elektronik sehari-hari dan teknologi yang bisa mengubah masa depan manusia mulai dari kecerdasan buatan hingga 5G.

    CNN Indonesia berkesempatan untuk wawancara eksklusif dengan Chairman Win Semiconductors Corp Dennis Chen melalui program Asia Forward yang ditayangkan pada Kamis (25/1) lalu.

    Perusahaan yang berdiri sejak Oktober 1999 ini merupakan produsen cip 6 inchi dari GalliumArsenida (GaAs) pertama di dunia dan menjadi pemimpin di kelasnya. Cip produksi perusahaan banyak digunakan pada piranti komunikasi seperti telepon pintar hingga wifi.

    Pria penggemar olahraga ini membagikan soal resep Taiwan menjadi pemain industri global hingga dampak gejolak geopolitik terhadap industri semikonduktor.

    Chen juga membagikan sejumlah saran bagi Indonesia jika ingin membangun industri berteknologi tinggi.

    Berikut petikan wawancaranya:

    1. Sekitar 50 hingga 60 persen pasokan semikonduktor yang dibutuhkan dunia berasal dari Taiwan. Mengapa Taiwan memiliki industri semikonduktor yang begitu kuat?

    Saya pikir hasil dari industri semikonduktor Taiwan tidak terbentuk dalam satu atau dua hari karena ini merupakan masa akumulasi yang sangat lama.

    Taiwan memiliki beberapa poin spesial. Pertama, orang Taiwan pekerja keras, berbeda dengan yang biasa kami lakukan di daratan.

    Kami melewati Selat Taiwan dan Ngarai Heishui, kami berbincang tentang semangat reklamasi lahan kosong di jalan biru dan hijau dari Ngarai Heishui menuju Taiwan.

    Kedua, pendidikan di Taiwan cukup populer sehingga tingkat pendidikan seluruh masyarakat pada umumnya cukup tinggi. Itu karena kerja keras dan standar pendidikan yang tinggi.

    Kemudian, ketiga, jiwa tanggung jawabnya cukup besar, yang ini lumayan bagus.

    Apa yang menyebabkan berbagai faktor ini? Dimulai dari industri yang sangat tradisional. Perlahan, perlahan, perlahan, ia berkembang menjadi industri semikonduktor, dan dengan cara ini, seluruh rantai industri terbentuk sedikit demi sedikit, sedikit demi sedikit.

    Untuk melengkapi semikonduktor ini lebih dari setelah tiga puluh atau empat puluh tahun, ini merupakan hasil kumulatif. Jadi bukan suatu kebetulan.

    2. Apakah pemerintah Taiwan juga memberikan dukungan kepada industri semikonduktor?

    Saya pikir dukungan pemerintah tidak bisa dihindari. Pemerintah Taiwan pada awalnya tentu saja dia pemimpin satu arah. Bagaimana dengan masyarakat sipil Taiwan yang cukup kuat?

    Oleh karena itu, setelah arahan pemerintah relatif jelas dan Taiwan karena negara kepulauan, berkembang sampai mendunia.

    Hampir semua orang mempunyai gagasan ini. Jadi penjualan ekspor Taiwan menyumbang hampir setengah dari penjualan ekspor kami. Sekitar 70 persen pendapatan warga negara kami. Jadi, disinilah orang tersebut menetap dan tinggal.

    Satu demi satu, kita mempelajari model ekonomi ilmu ekonomi. Oleh karena itu, masyarakat Taiwan bekerja sama dengan pemerintah dalam hal ini agar dapat bertahan hidup, jaraknya cukup dekat.

    3. Menurut Anda, apa yang akan ditimbulkan oleh kebijakan atau situasi geopolitik saat ini terhadap industri semikonduktor?

    Saya kira dampaknya cukup besar. Geopolitik sebenarnya adalah perubahan besar. Seluruh industri terdampak, bukan hanya semikonduktor.

    Anda bilang rantai pasokan dunia berasal dari globalisasi dan kemudian tiba-tiba menjadi teregionalisasi. Dengan kata lain, biaya globalisasi adalah rantai pasokan yang relatif panjang.

    Mari kita membagi pekerjaan dan bekerja sama, bagaimana setelah menjadi satu blok? Kemudian akan putus dan rantai panjang tersebut akan menjadi rantai pendek maka seluruh dunia juga akan menjadi dunia dengan dua rantai pasokan.

    Kalau begitu, tentu saja ini dampaknya besar. Bukan hanya semikonduktor saja. Setiap industri juga punya dampak yang besar.

    Tentu saja, di antara mereka, semikonduktor ini punya dampak yang lebih besar. Karena tiba-tiba semua orang mengetahui bahwa semikonduktor adalah bahan strategis negara. Jadi setelah geopolitik, maka setiap negara harus menganggapnya sebagai sesuatu yang harus dimiliki negaranya.

    Materi strategis, khususnya bagi negara maju. Negara-negara berkembang juga secara aktif berharap untuk berkembang. Jika Anda berdiri di posisi Taiwan, Anda akan ingin keluar.

    Ternyata tentu saja dia (industri semikonduktor) berada di Taiwan karena hal tersebut integrasi waktu yang tepat, tempat yang tepat, orang yang tepat dan seluruh kondisi sangat baik.

    Tapi karena harus berhadapan dengan hubungan geopolitik, jadi juga harus keluar. Sekarang kalau lihat Taiwan Semiconductor Manufacturing Company Limited (TSMC), Anda pergi ke Amerika Serikat, Jepang, atau Jerman. Itu disebut dispersi. Maka saya yakin tren ini tidak akan berubah.

    Ketika industri semikonduktor Taiwan menghadapi situasi seperti ini, hal itu mungkin akan terjadi. Letakkan ini milik Anda sendiri. Industri semikonduktor telah menyebar dan menyebar ke seluruh dunia adalah tren yang tidak berubah pasti akan menjadi seperti ini.

    4. Beberapa pabrik TSMC telah dipindahkan ke negara lain, mungkin karena kebijakan beberapa negara mengharuskan Anda untuk berproduksi. Apakah semikonduktor perdagangan luar negeri juga menghadapi situasi seperti ini sekarang?

    Tentu saja kami juga dihadapkan pada tuntutan seperti itu. Namun, perkembangan industri semikonduktor berbeda dengan industri pada umumnya.

    Industri semikonduktor memiliki rantai pasokan yang cukup kompleks. Kebutuhan. Lihatlah titik pendaratan yang sudah dipindahkan sekarang, mungkin semuanya terjadi di negara-negara maju, misalnya, di Amerika Serikat. Dalam hal peralatan dan desain, ini relatif maju. Jadi sekarang ini menggantikan bagian yang dibuatnya.

    Tentu saja biayanya akan bertambah karena sebelumnya tidak ada basis manufaktur, kemudian ada pembatasan ketenagakerjaan, undang-undang, dan aspek lainnya.

    Untuk berada dalam substansi itu mungkin biaya bukanlah faktor yang mereka pertimbangkan.

    Bagaimana dengan yang kedua, seperti Jepang, Jepang mempunyai bahan yang sangat kuat. Dia bisa, dan sebelum Plaza Accord ini. Faktanya, semikonduktor Jepang cukup kuat, terutama pada memori akses acak dinamis (DRAM) penyimpanan.

    Jadi pada dasarnya Jepang sudah memiliki rantai pasokan untuk manufaktur dan material semikonduktor. Ada juga peluang sukses di sini dan ditambah dengan semangat keahlian Jepang dalam mengerjakan sesuatu.

    Artinya, semangat mengejar kualitas ini dan mereka juga cukup rajin. Bagaimana dengan sikap ini, sikap terhadap kualitas? Peluang keberhasilan mereka, menurut saya, lebih besar dibandingkan Amerika Serikat.

    Jepang juga memilikinya ketekunan dan tanggung jawab. Negara-negara Asia seperti itu.

    Bersambung ke halaman berikutnya.

    5. Apa pendapat Anda tentang industri semikonduktor China?

    Saya telah ditanyai pertanyaan ini oleh banyak orang. Lalu jawaban saya adalah selama masih ada, selama diberi waktu, suatu saat dia (China) akan mendirikan industri semikonduktor.

    Karena saya telah berbicara tentang kerja keras, Seiring berjalannya waktu, dia akan melakukannya. Hasilnya berhasil.

    Segera setelah saya mulai, saya berkata konon industri ini mengandalkan akumulasi untuk maju selangkah demi selangkah.

    Bagaimana dengan China? Ini bersifat nasional. Saya harus mempercayainya pada akhirnya akan berhasil. Mengapa? Karena setelah perdagangan Sino-AS dan perang teknologi, Amerika Serikat memberikan pembatasan yang besar.

    Tentu saja saya berbicara tentang kualitas masyarakat. Jalanan seharusnya baik-baik saja. Tapi keterampilan, peralatan, dan material Anda kuat kelengkapan tersebut sangat diperlukan, waktu untuk berlatih.

    Itu karena teknologi dan peralatan canggih ini untuk sementara dikendalikan di luar China. Jadi dia masih harus membeli kunci untuk pergi ke sana.

    Dapatkan peralatan dan teknologi ini, atau andalkan kekuatan Anda sendiri. Pembangunan, itu yang perlu, memang butuh waktu. Saya percaya itu, perlahan dan perlahan kesenjangan ini secara bertahap akan berkurang.

    6. Bagaimana dengan perkembangan teknologi di Indonesia?

    Saya yakin Indonesia adalah negara unggulan di Asia. Misalnya saja, India yang terus memiliki keunggulan yakni memiliki populasi 4 miliar jiwa. Kedua, tentu saja Indonesia.

    Bagaimana dengan Indonesia? Saya yakin populasi pertama Indonesia adalah 280 juta jiwa. Ditambah lagi ASEAN bisa menggambarkan seluruh jangkauannya.

    Potensi Indonesia sangat besar. Kedua, sejujurnya tingkat perdagangan Indonesia cukup bagus. Tentu saja, di masa lalu, di industri yang lebih tradisional, berdasarkan pengalaman Taiwan.

    Saya yakin mereka juga bisa perlahan-lahan beralih ke industri ICT.
    Dari pendirian industri TIK hingga industri semikonduktor tapi ini harus dilakukan selangkah demi selangkah, sulit dilakukan dengan kecepatan jumbo.

    Saya yakin Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang baik dan sistem perdagangan yang baik. Ada juga sumber daya bahan mentah yang kaya. Jadi ini sangat penting untuk pengembangan semikonduktor di masa depan.

    Tapi bagaimana cara mewujudkannya? Hal pertama yang saya pikirkan adalah semikonduktor baru saja berbicara tentang perlunya talenta.
    Oleh karena itu, dalam hal kebijakan perdagangan, mungkin perlu untuk mulai mengembangkan beberapa bakat ilmiah terkait semikonduktor. Pelatihan bakat dasar harus.

    Saran kedua adalah memulai dari kedua sisi, dari perspektif keseluruhan rantai pasokan.

    Industri TIK final dapat dikembangkan terlebih dahulu dari perakitan lalu pengemasan. Dari perakitan ke pengemasan, lalu naik. Sebaliknya, karena desain IC, dia tidak membutuhkan terlalu banyak peralatan, dia membutuhkan bakat.

    Setelah talenta dilatih bisa juga mulai dengan IC Design karena ini hanya bisa dicapai oleh talenta elit. Jadi bagian atas dan bawah dibuat bersamaan, padahal pembuatannya adalah bagian yang paling rumit.

    Mari kita mulai dengan kedua ujungnya, seperti desain IC. Sangat penting bagi orang lain untuk menjadi lebih penting.

    Tidak ada masalah pada bagian pendukung ini, yang berdasarkan transaksi tingkat tinggi di Indonesia. Untuk sistem berikut ini mari kita mulai dengan pembuatan sistemnya, komputer dan laptop pada sistem tersebut.

    Kemudian ke pengemasan, pengemasan IC, dan pengemasan naik ke manufaktur. IC juga diproduksi, jadi kedua sisi bertemu di sini.
    Seluruh rantai pasokan perlahan terbentuk.

    Saya tetap menekankan bahwa itu membutuhkan waktu. Tapi jangan terburu-buru, kita akan mencapainya suatu hari nanti. Selama metode Anda benar, menurut saya hasilnya akan dua kali lipat dengan setengah usaha.

    7. Apakah mungkin berinvestasi di Indonesia dalam waktu dekat?

    Kami tidak menutup kemungkinan investasi asing sekarang, kami akan melakukan sosialisasi di setiap negara. Selama waktunya tepat, saya yakin kita akan berangkat.

    8. Pemerintah Indonesia saat ini sedang berencana memindahkan ibu kota. Ada banyak kebijakan preferensial, sudahkah Anda mempertimbangkannya?

    Ini pasti akan menjadi pertimbangan yaitu semua negara Asia, termasuk Jepang, Indonesia, bahkan Amerika Serikat.

    Semua itu akan dipertimbangkan. Adapun apa yang akan terjadi di masa depan, sangat tergantung pada perubahan lingkungan eksternal dan internal.

    Ini adalah bagian yang sangat penting dalam industri, seperti tambang litium dan litium dalam elektronik litium.

    Piramida litium sedang dalam produksi litium, menurut saya ini merupakan keunggulan absolut di Indonesia, bagian ini sangat tidak nyaman dalam hal baterai untuk kendaraan listrik di masa depan.

    Peluang di Indonesia akan sangat besar. Saya kira begitu. Industri ini harus bisa terus maju.

     

    [Gambas:Photo CNN]

    9. Apakah Anda memiliki saran untuk Indonesia agar bisa membangun industri berteknologi tinggi?

    Saya pikir hal pertama yang selalu saya tekankan adalah pengembangan bakat, ini sangat penting.

    Yang kedua, tentu saja, pemerintah harus memberikan arah dan penghargaan yang lebih jelas kepada industri-industri ini. Saya rasa ini juga sangat penting. Dalam hal talenta wirausaha.

    Saran saya, belum tentu semua, Indonesia sendiri yang membudidayakannya, seperti Taiwan, Jepang, dan Amerika.

    Pelajar luar negeri dalam jumlah besar dapat dikirim untuk melakukan studi semacam ini Lalu menurut saya hal ini dapat mempercepat kembalinya teknologi tersebut ke Indonesia. Ini pasti akan membuat kemajuan untuk keseluruhan pembangunan.

    Karena banyak sekali orang di Indonesia yang sebenarnya bisa mengirimnya ke Taiwan, jaraknya pun tidak jauh dari Jepang.
    Bahkan, Amerika Serikat saya yakin bisa membantu Indonesia lagi karena aspek kesepakatan ini dan karena bakat semikonduktor.

    Karena Indonesia belum pernah mengalami hal ini sebelumnya, alangkah baiknya jika Anda bisa pergi ke luar negeri untuk mempelajari lebih lanjut.

    Jika Anda ingin pergi ke Indonesia untuk mendirikan pabrik dan mengembangkan bisnis Anda, talenta-talenta ini bisa melakukannya. Sangat pasti, sesuai dengan kebutuhan, mereka dapat menggunakan talenta lokal untuk perusahaan yang berinvestasi di Indonesia.

    Saksikan wawancara lengkap bersama Chairman Win Semiconductors Corp Dennis Chen dalam tayangan program Asia Forward sebagai berikut:

    [Gambas:Youtube]

  • Belajar Membangun Industri Unggulan dari Raja Semikonduktor Taiwan

    Belajar Membangun Industri Unggulan dari Raja Semikonduktor Taiwan

    Taipei, CNN Indonesia

    Suhu dingin menyambut saat tiba di Hwaya Technology Park, Distrik Guishan, Kota Taoyuan, Taiwan, jelang penghujung 2023. Sepanjang mata memandang gedung-gedung perkantoran berdiri ditemani hamparan rumput hijau dan pepohonan yang tampak asri.

    Hwaya Technology Park adalah kawasan yang diperuntukkan bagi pengembangan dan inovasi teknologi. Di taman sains itu, banyak perusahaan teknologi Taiwan berada, termasuk pabrik-pabrik semikonduktor yang menjadi andalan Negeri Formasa.

    Taiwan merupakan pemasok cip semikonduktor terbesar di dunia, tulang punggung perkembangan elektronik dan teknologi dewasa ini. Maklum, semikonduktor merupakan komponen penting dan kerap dianggap sebagai ‘otak’ pada piranti elektronik yang digunakan sehari-hari mulai dari kulkas, televisi, komputer, telepon genggam, hingga kendaraan.

    Asosiasi Industri Semikonduktor (SIA) memperkirakan penjualan semikonduktor global mencapai US$588,4 miliar atau sekitar Rp9.114 ribu triliun (asumsi kurs Rp15.490 per dolar AS) tahun ini.

    Taiwan merupakan pemain paling dominan. Tercatat, lebih dari 60 persen produksi cip dari lini foundry global berasal dari Taiwan yang dipimpin oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing Company Limited (TSMC).

    Pagi itu, CNN Indonesia berkesempatan untuk mengunjungi pabrik salah satu produsen semikonduktor besar Taiwan, Win Semiconductors Corp (WIN).

    Perusahaan yang berdiri sejak Oktober 1999 ini merupakan produsen cip 6 inchi dari Gallium Arsenida (GaAs) pertama di dunia dan menjadi pemimpin di kelasnya. Cip produksi perusahaan banyak digunakan pada piranti komunikasi seperti telepon pintar hingga wifi.

    Setelah diajak melihat proses litograf pada ruang bersih bercahaya kuning, CNNIndonesia berbincang-bincang dengan Chairman WIN Dennis Chen (Chin-Tsai Chen).

    Chen mengungkapkan industri semikonduktor Taiwan tidak dibangun dalam semalam. Industri ini merupakan akumulasi dari pengembangan dan konsistensi hingga terbentuk satu rantai produksi.

    Taiwan melakukannya secara bertahap mulai dari perakitan, pengemasan, manufaktur semikonduktor (foundry), hingga kini unggul dalam hal riset dan pengembangan.

    “Dimulai dari industri yang sangat tradisional, perlahan, perlahan berkembang menjadi industri semi konduktor. Dengan cara ini, seluruh rantai industri terbentuk sedikit demi sedikit,” ujar Chen di kantornya.

    Chen menilai modal penting untuk membangun industri berbasis teknologi adalah talenta sumber daya manusia. Beruntung, menurut Chen, Taiwan diberkati oleh warganya yang pekerja keras, berpendidikan tinggi, dan bertanggung jawab besar. Dengan modal itu, Taiwan bisa mewujudkan riset dan pengembangan (R&D) di bidang teknologi yang mumpuni.

    Hal itu penting mengingat kebutuhan semikonduktor terus berkembang. Saat ini, lanjut Chen, perkembangan teknologi semikonduktor akan mengarah ke piranti kecerdasan buatan dan internet untuk segala (internet of things).

    Selain itu, permintaan semikonduktor masa depan juga akan meningkat untuk piranti realitas virtual, kendaraan listrik, rumah pintar, kota pintar, kendaraan otonom dan komunikasi satelit. Tak ayal, pihaknya juga bersiap untuk mengembangkan infrastruktur dan melakukan riset terkait kebutuhan permintaan itu agar bisa mengimbangi pasar.

    “Ada ciri (industri semikonduktor), pabrik baru dibangun ketika permintaan datang, sudah terlambat. Semikonduktor merupakan industri yang berisiko tinggi. Anda harus memprediksi permintaan di masa depan, dan Anda harus membangun pabriknya terlebih dahulu. Jadi belanja modalnya tinggi, risikonya juga tinggi,” terang Chen.

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    Berawal dari Meja Sarapan

    Melihat ke belakang, perkembangan industri semikonduktor Taiwan tak bisa lepas dari peran pemerintah yang mengubah ekonomi dari yang tadinya berorientasi ekspor ke teknologi.

    Mengutip situs resmi Institut Riset Teknologi Industri (ITRI), pada 1974 lalu, sehari setelah Tahun Baru Imlek, menteri urusan ekonomi Taiwan kala itu Sun Yun-suan sarapan di sebuah kedai di Kota Taipei bersama enam orang pejabat lainnya.

    Keenamnya yakni Dirjen Transportasi dan Komunikasi Yu-Shu Kao, Pimpinan Institut Riset Teknologi Industri (ITRI) Chao-chen Wang, Direktur Laboratorium Telekomunikasi Bao-Huang Kang, Sekjen Eksekutif Hua Fei, Dirjen Telekomunikasi Hsien-Chi Fang, dan Direktur Radio Corporation of America (RCA) Wen-Yuan Pan.

    Mereka berbincang mengenai cara meningkatkan industri Taiwan yang saat itu masih berorientasi padat karya. Salah seorang dari mereka menyarankan kepada Sun untuk melirik industri sirkuit terpadu (IC), semikonduktor yang digunakan pada alat elektronik.

    Setelah itu dimulailah penyusunan cetak biru untuk mengembangkan industri IC berteknologi tinggi dengan melibatkan ITRI yang baru berdiri pada 1973. Sebagai proyek awal, Taiwan menyiapkan anggaran sekitar US$10 juta.

    Pada 1976, ITRI bekerja sama dengan RCA untuk melakukan transfer teknologi IC dan kontrak lisensi senilai US$4 juta. RCA memperkenalkan wafer 3 inci ke Taiwan dan mulai mengembangkan teknologi manufaktur semikonduktor.

    Selang dua tahun, Taiwan berhasil memproduksi IC yang digunakan untuk jam tangan elektronik. Setelah itu, teknologi semikonduktor kian melaju dan menjadi masa depan industri Taiwan.

    SVP ITRI Stephen Su mengungkapkan lembaganya memang berperan dalam membantu industri Taiwan berkembang dan bisa bersaing di kancah internasional.

    Selain dari pemerintah, sebagian dana operasional dan riset juga berasal dari industri. Dengan demikian, pihaknya bisa menjadi jembatan untuk memastikan riset terapan yang dilakukan bermanfaat dan menjawab kebutuhan pelaku pasar.

    Upaya riset dan pengembangan dilakukan Taiwan secara terbuka dengan menggandeng negara lain. Ketika industri semikonduktor mulai dirintis, ITRI banyak mengirimkan putra-putri terbaik Taiwan untuk belajar ke AS.

    Setelah mereka pulang ke Taiwan, mereka menggunakan ilmunya untuk membangun pabrik demo sebelum akhirnya berkembang menjadi pabrik manufaktur.

    “Kami pergi ke luar negeri untuk belajar dari pengalaman,” ujar Su saat ditemui di Kantor ITRI di Taipei.

    Dengan cara itu, industri semikonduktor Taiwan terus berkembang. Pada saat yang sama, pemerintah dan industri memahami pentingnya peran ITRI. Saat ini, ITRI mendapat alokasi anggaran lebih dari US$600 juta dolar (sekitar Rp9,3 triliun) dan didukung oleh staf dan peneliti sekitar 6.000 orang.

    “Kami tidak melakukan penelitian-penelitian yang ujung-ujungnya hanya menulis makalah. Penemuan teknologi adalah penelitian yang kami lakukan untuk membantu masyarakat dan membantu industri berkembang,” terang Su.

    Bagaimana dengan Indonesia?

    Su menilai Indonesia memiliki keunggulan tersendiri yakni sumber daya alam yang melimpah dan bonus demografi. Kondisi ini berbeda dengan Taiwan yang populasi dan pasar domestiknya relatif kecil.

    Untuk membangun industri unggulan, menurut Su, Indonesia bisa fokus pada satu bidang dan mengembangkannya. Tentu, hal itu tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Dalam hal ini, perlu perencanaan, riset, dan peta jalan yang jelas.

    Indonesia sendiri sudah memiliki semangat untuk membangun industri unggulan. Hal itu diawali dengan langkah pemerintah melarang ekspor barang mentah, salah satunya nikel.

    Sejak 1 Januari 2020, Indonesia melarang ekspor bijih nikel.

    Larangan itu dimaksudkan agar industri hilirisasi nikel tumbuh di dalam negeri. Momentum itu pas mengingat kesadaran dunia untuk menciptakan ekonomi hijau kian meningkat, salah satunya dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik.

    Sementara, nikel merupakan salah satu komponen penting baterai kendaraan listrik. Tak heran, pemerintah bercita-cita agar Indonesia menjadi pemasok baterai kendaraan listrik terbesar di dunia.

    Nilai tambah nikel pada 2013 memang sudah melonjak dari US$2,1 miliar menjadi US$33,8 miliar (setara Rp510 triliun) sejak larangan ekspor diberlakukan. Namun, untuk membangun industri baterai kendaraan listrik masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan.

    [Gambas:Photo CNN]

    Berdasarkan Kementerian Ekonomi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mengutip United State Geological Survey (USGS), pemanfaatan nikel untuk membuat baterai kendaraan listrik baru 5 persen. Mayoritas nikel masih digunakan untuk membuat baja anti karat (stainless steel).

    Perjalanan Indonesia untuk membangun industri unggulan seperti Taiwan memang masih panjang. Kendati demikian, hal itu bukanlah tidak mungkin jika Indonesia terus konsisten dalam mengembangkan industrinya.

  • Bos Win Semiconductors Ungkap Resep Taiwan Jadi Pemain Industri Global

    Bos Win Semiconductors Ungkap Resep Taiwan Jadi Pemain Industri Global

    Jakarta, CNN Indonesia

    Taiwan merupakan produsen cip semikonduktor terbesar di dunia, tulang punggung industri elektronik dan teknologi masa kini.

    Semikonduktor merupakan komponen penting dan kerap dianggap sebagai ‘otak’ pada piranti elektronik yang digunakan sehari-hari mulai dari kulkas, televisi, komputer, telepon genggam, hingga kendaraan.

    Asosiasi Industri Semikonduktor (SIA) memperkirakan penjualan semikonduktor global mencapai US$588,4 miliar atau sekitar Rp9.114 ribu triliun (asumsi kurs Rp15.490 per dolar AS) tahun ini.

    Taiwan merupakan pemain paling dominan. Tercatat, lebih dari 60 persen produksi cip dari lini foundry berasal dari Negeri Formosa itu.

    Salah satu perusahaan semikonduktor ternama di Taiwan adalah Win Semiconductor.

    Perusahaan yang berdiri sejak Oktober 1999 ini merupakan produsen cip 6 inchi dari GalliumArsenida (GaAs) pertama di dunia dan menjadi pemimpin di kelasnya.

    Cip produksi perusahaan banyak digunakan pada piranti komunikasi seperti telepon pintar hingga wifi.

    Anchor CNN Indonesia TV Maggie Calista berkesempatan untuk berbicara dengan Chairman Win Semiconductors Corp Dennis Chen melalui program
    ‘Asia Forward’.

    Wawancara eksklusif ini dilakukan di Kantor Pusat Win Semiconductors Corp di Hwaya Technology Park di Distrik Guishan, Kota Taoyuan, Taiwan pada pekan terakhir Desember 2023.

    Dalam wawancara tersebut, Chen membahas resep sukses Taiwan menjadi pemimpin industri semikonduktor global beserta peluang dan tantangan industri ke depan.

    Untuk lebih lengkapnya, saksikan wawancara CNN Indonesia dengan Chairman Win Semiconductors Corp Dennis Chen dalam ‘Asia Forward’ bersama Maggie Calista pada Kamis (25/1) pukul 19.00 WIB di CNN Indonesia TV dan live streaming di cnnindonesia.com.

     

    (sfr/sfr)

  • Ke Mana Arah Hubungan Taiwan-China di Bawah Pemimpin Baru?

    Ke Mana Arah Hubungan Taiwan-China di Bawah Pemimpin Baru?

    Beijing

    Hasil pemilihan presiden dan parlemen Taiwan menjadi berita buruk bagi Beijing dan kemungkinan akan membuat hubungan kedua belah pihak tetap dingin, kata para ahli kepada DW.

    Pada Sabtu (13/01) malam, Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa di Taiwan berhasil mengamankan jabatan presiden ketiga berturut-turut. Hal ini memecahkan rekor karena tidak ada partai politik yang berkuasa lebih dari dua periode sejak pulau tersebut memilih pemimpin pertamanya di tahun 1996.

    Presiden terpilih William Lai Ching-te baru akan memulai masa jabatannya pada tanggal 20 Mei. Dalam pidato kemenangannya, ia mengatakan bahwa Taiwan telah memilih untuk “berpihak pada demokrasi” alih-alih menuju otoritarianisme.

    Malamnya, Kantor Urusan Taiwan di bawah pemerintah China menganggap sepi kemenangan ini. Kantor tersebut menyatakan bahwa hasil pemilu tidak mewakili opini publik arus utama Taiwan. Kantor Urusan Taiwan menambahkan bahwa pemilu ini tidak dapat membendung “tren yang tidak dapat dihentikan menuju penyatuan kembali tanah air.”

    Beijing memang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya. Di bawah pemerintahan pemimpin Xi Jinping selama satu dekade terakhir, China memperkuat tekadnya untuk bersatu kembali dengan pulau yang diperintah secara demokratis tersebut.

    William Lai Ching-te yang berusia 67 tahun meraih sekitar 40% suara melawan dua kandidat lainnya yakni Hou Yu-ih dari partai oposisi utama Kuomintang (KMT) dan Ko Wen-je dari Partai Rakyat Taiwan (TPP) yang relatif baru berdiri.

    “Mereka (China) tidak menyukai Lai. Ini berita buruk karena orang yang mereka tidak inginkan untuk menang justru menang,” kata Lev Nachman, ilmuwan politik di Universitas Nasional Chengchi Taiwan, kepada DW.

    Sementara pakar lain percaya bahwa kemenangan DPP telah sesuai ekspektasi China. Chang Wu-ueh, pakar hubungan lintas selat di Universitas Tamkang, mengatakan kepada DW bahwa sebagian besar pejabat China telah memperkirakan hasil ini dan sedang mempersiapkan kemungkinan tanggapan.

    “Langkah-langkah intimidasi militer dan tekanan ekonomi sebelum pemilu kemungkinan besar akan ditingkatkan di era setelah pemilu,” menurut Chang Wu-ueh.

    Hubungan China-Taiwan diperkirakan tetap dingin

    Taiwan, yang berjarak sekitar 1,6 kilometer dari China, berpotensi menjadi salah satu titik konflik paling krusial di dunia. Dalam delapan tahun terakhir kekuasaan DPP, dialog resmi antara kedua kubu terhenti.

    Dengan mulai menjabatnya Lai, Washington dan negara-negara Barat lainnya pun secara cermat mengamati bagaimana kebijakannya terhadap China dapat mengubah situasi yang sudah tegang.

    “Saya tidak berpikir akan ada perang, namun saya pikir RRC akan tetap tidak mengangkat teleponnya,” kata Nachman, seraya menambahkan bahwa “hubungan yang lebih dingin” diperkirakan akan berlarut-larut dan Lai kemungkinan besar tidak akan melakukan hal untuk mengubah status quo.

    Sementara Chong Ja Ian, profesor ilmu politik di Universitas Nasional Singapura, mengatakan kepada DW bahwa Xi Jinping memang tidak puas dengan hasil pemilu Taiwan dan ingin meningkatkan tekanan terhadap Taiwan. Namun Xi juga diperkirakan “khawatir akan terjadinya eskalasi yang tidak terkendali pada saat perekonomian RRC sedang terpuruk.”

    Dalam pidato kemenangannya pada hari Sabtu, Lai berjanji akan bertindak sesuai dengan konstitusi “Republik China,” nama resmi Taiwan, dengan cara yang “mempertahankan status quo lintas selat.”

    Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dalam pernyataan ucapan selamat kepada Taiwan menegaskan kembali komitmen untuk “menjaga perdamaian dan stabilitas lintas selat.” Dia juga berjanji untuk melanjutkan “hubungan tidak resmi yang telah lama terjalin.”

    Ujian nyata bagi pemerintahan Taiwan

    Para pakar juga percaya bahwa parlemen baru akan menjadi ujian besar bagi kepemimpinan Lai. Hal ini mengingat fakta bahwa tidak ada partai politik yang mendapatkan mayoritas absolut di badan legislatif.

    Chong, profesor politik di Singapura, menjelaskan bahwa “seorang presiden tanpa (dukungan) mayoritas legislatif harus menangani agenda legislatifnya, yang dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri.”

    Di parlemen Taiwan yang memiliki 113 kursi, DPP kehilangan 11 kursi pada pemilu terakhir, sehingga memberikan dominasi kepada KMT, yang memperoleh 52 kursi. Sementara TPP yang hanya memiliki 8 kursi, siap menjadi minoritas penting.

    Situasi serupa, ketika partai berkuasa gagal memperoleh mayoritas, terjadi pada tahun 2000 ketika mantan Presiden Chen Shui-bian dari DPP terpilih.

    Profesor Chong mengatakan, ada saat-saat ketika Chen Shui-bian semakin frustrasi, ia mulai menyusun kebijakan lintas selat dengan cara yang lebih berisiko, termasuk kebijakan “Satu Negara di Setiap Sisi” yang mengindikasikan China dan Taiwan adalah dua negara berbeda.

    Meskipun karakter William Lai Ching-te terlihat berbeda dengan karakter Chen Shui-bian, Chong menekankan, “tidak ada yang tahu pada saat ini” bagaimana pemimpin baru akan merespons tekanan ekstrem ketika berdiri di posisi teratas.

    (ae/hp)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tegang dengan China, Filipina Kembangkan Pulau di Laut China Selatan

    Tegang dengan China, Filipina Kembangkan Pulau di Laut China Selatan

    Manila

    Pemerintah Filipina berencana mengembangkan pulau-pulau yang ada di perairan Laut China Selatan, yang dianggapnya sebagai bagian wilayahnya, agar lebih layak huni bagi personel militernya. Rencana ini diungkapkan ke publik saat ketegangan antara Filipina dan China meningkat.

    Seperti dilansir Reuters, Senin (15/1/2024), Manila dan Beijing terlibat ketegangan karena sama-sama mengklaim wilayah di Laut China Selatan, dan beberapa waktu terakhir, saling melempar tuduhan terkait perilaku agresif di jalur perairan strategis itu.

    Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Romeo Brawner Jr, mengungkapkan rencana pengembangan pulau-pulau di Laut China Selatan itu saat berbicara kepada wartawan pada Senin (15/1) waktu setempat.

    Selain Second Thomas Shoal yang secara lokal dikenal sebagai Ayungin, Filipina menduduki delapan pulau lainnya di Laut China Selatan dan menganggapnya sebagai bagian dari zona ekonomi eksklusif negara tersebut.

    “Kami ingin meningkatkan seluruh sembilan pulau tersebut, terutama pulau-pulau yang kami duduki,” ucap Brawner dalam pernyataannya, setelah menghadiri konferensi komando yang dipimpin Presiden Ferdinand Marcos Jr di markas militer Filipina.

    Pulau-pulau yang dimaksud mencakup Thitu, yang merupakan pulau terbesar dan paling penting secara strategis di Laut China Selatan. Dikenal secara lokal sebagai Pag-asa, Thitu terletak sekitar 480 kilometer sebelah barat Provinsi Palawan.

    Lebih lanjut, Brawner menjelaskan bahwa militer Filipina ingin menghadirkan mesin desalinasi untuk tentara-tentara yang tinggal di atas kapal perang yang sengaja dikaramkan oleh Manila di area Second Thomas Shoal sejak tahun 1999 lalu untuk menegaskan kedaulatannya.

    Lihat juga Video ‘Detik-detik Kapal Filipina Ditembak Meriam Air oleh Kapal China’:

    Juga disertakan dalam rencana modernisasi militer, sebut Brawner, adalah akuisisi lebih banyak kapal, radar, dan pesawat terbang seiring Filipina mengalihkan fokusnya ke pertahanan teritorial dari pertahanan dalam negeri.

    Selain Filipina, beberapa negara lainnya seperti China, Brunei, Malaysia, Taiwan dan Vietnam juga berebut klaim kedaulatan atas Laut China Selatan, yang menjadi jalur pengiriman laut untuk barang-barang senilai lebih dari US$ 3 triliun setiap tahunnya.

    Belum ada tanggapan China atas rencana Filipina ini.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dibayangi Ancaman China, Taiwan Gelar Pemilihan Presiden

    Dibayangi Ancaman China, Taiwan Gelar Pemilihan Presiden

    Jakarta

    Jutaan warga Taiwan pada hari Sabtu (13/1) memilih presiden baru di tengah ancaman dari China bahwa pemilihan pemimpin yang salah dapat memicu perang di pulau yang memiliki pemerintahan sendiri tersebut.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (13/1/2024), pemilihan umum dimulai pada pukul 8:00 pagi waktu setempat di hampir 18.000 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Taiwan, dengan hampir 20 juta orang berhak memberikan suara.

    Pemerintah China mengklaim Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai wilayahnya, dan mengatakan pihaknya tidak akan mengesampingkan penggunaan kekerasan untuk mewujudkan “unifikasi”.

    Sebelumnya, beberapa hari menjelang pemilu Taiwan, Beijing mengecam capres terdepan Lai Ching-te, wakil presiden Taiwan saat ini, sebagai seorang “separatis” yang berbahaya. Beijing bahkan mengingatkan para pemilih untuk membuat “pilihan yang tepat” jika mereka ingin menghindari perang.

    Hasil pemilu ini akan diawasi dengan ketat mulai dari Beijing hingga Washington, mitra militer utama Taiwan, seiring kedua negara adidaya tersebut berebut pengaruh di wilayah yang sangat penting dan strategis ini.

    Selama kampanye, Lai dari Partai Progresif Demokratik (DPP) menyatakan dirinya sebagai pembela cara hidup demokratis Taiwan.

    Rival utamanya Hou Yu-ih, dari oposisi Kuomintang (KMT), lebih menyukai hubungan yang lebih hangat dengan China dan menuduh DPP memusuhi Beijing dengan pandangannya bahwa Taiwan “sudah merdeka”.

    Dalam pemilu ini, selain memilih presiden, para pemilih akan juga memilih anggota parlemen.

    Para pengamat politik mengatakan Lai yang berusia 64 tahun diperkirakan akan memenangkan kursi tertinggi, meskipun partainya kemungkinan akan kehilangan mayoritas di badan legislatif yang memiliki 113 kursi.

    Dalam beberapa tahun terakhir, China telah meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan, yang memicu kekhawatiran tentang potensi invasi.

    Ada retorika baru yang penuh permusuhan dari Beijing pada Jumat (12/1) malam, ketika Kementerian Pertahanan China mengeluarkan pernyataan hampir 12 jam sebelum pemilu dimulai, dan bersumpah untuk “menghancurkan” segala upaya untuk mempromosikan kemerdekaan Taiwan.

    Pesawat tempur dan kapal angkatan laut China hampir setiap hari melakukan penyusupan ke dekat wilayah Taiwan. Beijing juga telah melakukan latihan perang besar-besaran, mensimulasikan blokade terhadap pulau tersebut dan mengirimkan rudal ke perairan sekitarnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Balon Mata-mata China ‘Mengintai’ Taiwan Jelang Pilpres 13 Januari

    Balon Mata-mata China ‘Mengintai’ Taiwan Jelang Pilpres 13 Januari

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemerintah Taiwan kembali mendeteksi dua balon mata-mata diduga milik China, bergerak melintasi garis tengah median yang memisahkan wilayah Taiwan dengan China.

    Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan menyebut balon mata-mata itu melintasi garis tengah Selat Taiwan pada 1 Januari di dua lokasi. Satu balon ditemukan dekat kota Chiayi dan satu lainnya di dekat Keelung.

    Grafik yang dirilis oleh Kemhan Taiwan menunjukkan satu balon mengarah ke timur tepat di atas wilayah Taiwan, usai muncul di wilayah barat laut Chiayi.

    Balon mata-mata itu disebut berada di ketinggian sekitar 30 ribu sampai 32 ribu kaki.

    “Balon tersebut mengarah ke timur laut dan menghilang pada pukul 23.43 kemarin dan 00.43 hari ini,” demikian pernyataan Kemhan Taiwan seperti dikutip AFP.

    Laporan soal penampakan balon mata-mata China dimulai sejak bulan lalu, menjelang pemilu presiden Taiwan yang akan digelar pada 13 Januari 2024.

    Sejak Desember lalu, Taiwan telah melaporkan enam insiden penampakan balon mata-mata China.

    Sebelumnya balon mata-mata China menjadi sorotan sejak tahun lalu terutama pada Februari lalu ditemukan di Amerika Serikat.

    Pada Februari 2023, militer Amerika Serikat menembak objek diduga balon mata-mata AS di atas Samudra Atlantik.

    China pun marah dengan penembakan itu. Beijing menegaskan balon udara itu adalah alat penelitian sipil yang tak sengaja terbang mengarah ke AS.

    “AS menggunakan kekuatan untuk menyerang pesawat tak berawak sipil kami, yang jelas-jelas merupakan reaksi berlebihan. Kami menyatakan protes serius terhadap tindakan pihak AS ini,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan China Tan Kefei, Minggu (5/2).

    (dna/dna)

  • 2 Balon Udara China yang Mencurigakan Lintasi Selat Taiwan

    2 Balon Udara China yang Mencurigakan Lintasi Selat Taiwan

    Taipei

    Otoritas Taiwan mendeteksi lebih banyak balon udara, yang diduga milik China, yang terbang secara mencurigakan melintasi Selat Taiwan. Sedikitnya ada dua balon udara mencurigakan yang terdeteksi mengudara di atas perairan sensitif yang memisahkan pulau Taiwan dan daratan China.

    Seperti dilansir Reuters, Senin (18/12/2023), ini merupakan insiden kedua dalam sebulan terakhir ketika Taipei melaporkan keberadaan balon udara mencurigakan di dekat wilayahnya.

    Kementerian Pertahanan Taiwan dalam penyataan terbaru melaporkan bahwa dua balon udara, yang diduga merupakan balon cuaca milik China, terdeteksi mengudara di atas Selat Taiwan pada Minggu (17/12) waktu setempat. Rute yang ditempuh balon udara itu tetap berada di sebelah utara Taiwan.

    Laporan Kementerian Pertahanan Taiwan menyebut dua balon udara itu terdeteksi pada Minggu (17/12) sekitar pukul 09.03 waktu setempat dan pukul 14.43 waktu setempat, setelah melintasi garis median Selat Taiwan, yang berjarak 110 mil laut (204 kilometer) sebelah barat laut kota pelabuhan Keelung, Taiwan bagian utara.

    Kedua balon udara itu, menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, mengudara di ketinggian sekitar 27.000 kaki (3.230 meter) dan bergerak ke arah timur, sebelum menghilang masing-masing sekitar pukul 09.36 waktu setempat dan pukul 16.35 waktu setempat.

    Juru bicara Kementerian Pertahanan Taiwan, Sun Li-fang, menyebut penilaian awal menunjukkan balon-balon udara itu merupakan balon cuaca.

    Belum ada tanggapan resmi dari China atas laporan Taiwan tersebut.

    Lihat juga Video ‘Tegang! Kapal Perang China ‘Potong Laju’ Kapal Penghancur AS di Selat Taiwan’:

    Taiwan sedang dalam kondisi sangat waspada terhadap aktivitas China, baik militer maupun politik, menjelang pemilu presiden dan parlemen yang dijadwalkan digelar 13 Januari tahun depan.

    Taipei telah memperingatkan adanya upaya-upaya Beijing untuk mencampuri pemungutan suara agar para pemilih memilih kandidat yang mungkin disukai China.

    Sebelum insiden pada Minggu (17/12) waktu setempat, Taiwan juga mendeteksi keberadaan sebuah balon udara yang melintasi Selat Taiwan pada 7 Desember lalu. Pada saat itu, otoritas pertahanan Taipei menduga balon itu merupakan balon cuaca.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 2 Balon Udara China yang Mencurigakan Lintasi Selat Taiwan

    Balon Udara China Terdeteksi Mengudara di Sekitar Taiwan

    Taipei

    Kementerian Pertahanan Taiwan mendeteksi sebuah balon udara China terbang hingga melintasi garis median Selat Taiwan, yang memisahkan pulau tersebut dengan daratan utama China.

    “Satu balon RRC (Republik Rakyat China) terdeteksi pada pukul 11.52 kemarin setelah melintasi garis media di Selat Taiwan … berjarak 101 mil laut (187 kilometer) di sebelah barat daya Keelung (kota di Taiwan bagian utara),” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan, seperti dilansir AFP, Jumat (8/12/2023).

    “Balon tersebut mengarah ke timur dan menghilang pada pukul 12.55 waktu setempat,” imbuh pernyataan tersebut.

    Kementerian Pertahanan Taiwan menyertakan gambar yang menunjukkan pergerakan balon udara itu dalam rute yang berkelok-kelok.

    Pada Kamis (7/12) waktu setempat, Kementerian Pertahanan Taiwan mendeteksi tujuh pesawat militer China yang mengudara hingga melintasi garis median tersebut pada pukul 19.30 waktu setempat.

    “Pesawat itu juga melakukan patroli tempur gabungan dengan kapal-kapal (China),” sebut Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataannya.

    Disebutkan juga oleh Kementerian Pertahanan Taiwan bahwa pihaknya memantau dan mengerahkan ‘sistem rudal berbasis darat untuk merespons’.

    Belum ada tanggapan pemerintah China atas pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan tersebut.

    China, dalam beberapa tahun terakhir, semakin meningkatkan tekanan militer dan politik terhadap Taiwan, yang diklaim sebagai wilayah kedaulatannya.

    Meskipun Beijing mengerahkan sejumlah pesawat tempur dan kapal ke sekitar wilayah Taiwan hampir setiap hari, aktivitas malam hari oleh pesawat militer China dan kemunculan balon udara jarang terjadi.

    Pada Februari lalu, sebuah balon mata-mata China yang terdeteksi mengudara melintasi wilayah Amerika Serikat (AS) ditembak jatuh oleh jet tempur Washington, yang kemudian memicu kehebohan diplomatik antara kedua negara.

    Balon berukuran raksasa, yang membawa muatan perangkat elektronik berukuran besar itu, terbang melintasi sejumlah instalasi militer AS yang sensitif dan memicu kekhawatiran bahwa Beijing sedang mengambil data intelijen penting.

    Seorang pejabat AS, yang tidak disebut namanya, menyatakan pada saat itu bahwa balon tersebut memiliki beberapa antena termasuk seorang rangkaian yang kemungkinan mampu mengumpulkan dan melakukan geolokasi komunikasi.

    China membantah balon udara itu bertujuan mengumpulkan informasi intelijen dan menjelaskan bahwa balon itu menyimpang dari jalur penerbangannya saat memasuki wilayah udara AS.

    Pada Juni lalu, Pentagon menyimpulkan bahwa balon udara itu tidak mengumpulkan data apa pun.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu