Negara: Taiwan

  • 7 Hal Diketahui terkait Pager Hizbullah Meledak Massal

    7 Hal Diketahui terkait Pager Hizbullah Meledak Massal

    Jakarta

    Alat komunikasi elektronik, pager yang dipakai oleh personel Hizbullah (Hezbollah) meledak di Beirut, Lebanon. Ledakan yang diduga dilakukan oleh Mossad ini memakan korban jiwa dan membuat ribuan orang terluka.

    Dilansir BBC, Selasa (17/9/2024), ledakan ini terjadi di Beirut selatan. Ada sembilan orang yang tewas. Selain sembilan orang tewas, ada hampir 3 ribu orang cedera akibat ledakan dari barang kecil pendahulu ponsel genggam itu.

    Israel dicurigai sebagai dalang ledakan mematikan tersebut. Hizbullah memang menyalahkan Israel.

    “Musuh berbahaya dan jahat ini tentu akan menerima hukuman atas agresi yang keji ini, entah mereka menduganya atau tidak,” kata Hizbullah.

    Belum ada komentar dari pihak militer Israel sejauh ini. Namun demikian, peristiwa ledakan terjadi beberapa jam setelah kabinet Israel memulangkan 60 ribu penduduk yang sempat diungsikan sementara dari kawasan utara, kawasan yang berbatasan dengan Lebanon.

    Frank Gardner, koresponden BBC, menjelaskan peristiwa ini tergolong langka. Dia menyebut ini sebagai sabotase massal pager-pager Lebanon, bukan satu pager saja yang kena sabotase.

    Lantas, apa saja hal yang diketahui sejauh ini terkait ledakan massal tersebut?

    1. Mossad Dilaporkan Tanam Peladak dalam Pager

    Badan intelijen Israel, Mossad, dilaporkan menanam sejumlah kecil bahan peledak di dalam sebanyak 5.000 penyeranta (pager) buatan Taiwan yang dipesan kelompok Hizbullah beberapa bulan lalu.

    Informasi ini diungkap oleh sumber keamanan senior Lebanon dan seorang sumber lainnya, seperti dilansir Reuters, Rabu (18/9).

    Insiden ini menandai pelanggaran keamanan Hizbullah secara besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Apa lagi fakta seputar ledakan massal ini? Baca halaman selanjutnya.

    2. Diduga Telah Direncanakan Selama Berbulan-bulan

    Sejumlah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa plot tersebut telah direncanakan selama berbulan-bulan. Seorang sumber keamanan senior Lebanon mengungkapkan bahwa Hizbullah memesan 5.000 unit pager yang dibuat oleh perusahaan bernama Gold Apollo yang berbasis di Taiwan.

    Menurut para sumber, ribuan pager itu dibawa ke Lebanon pada awal tahun ini.

    Sumber keamanan senior Lebanon mengidentifikasi foto model pager, jenis AP924, yang sama seperti pager lainnya secara wireless atau nirkabel bisa menerima dan menampilkan pesan teks, tetapi tidak bisa melakukan panggilan telepon.

    Para petempur Hizbullah, menurut dua sumber yang memahami operasi kelompok tersebut, telah menggunakan pager sebagai sarana komunikasi berteknologi rendah dalam upaya menghindari pelacakan lokasi oleh Israel.

    3. Pager Dimodifikasi

    Namun sumber keamanan senior Lebanon mengatakan bahwa perangkat tersebut telah dimodifikasi oleh dinas mata-mata Israel “pada tingkat produksi”.

    “Mossad menanam papan ke dalam perangkat, yang berisi bahan peledak yang menerima kode. Sangat sulit untuk mendeteksinya melalui cara apa pun. Bahkan dengan perangkat atau pemindai apa pun,” sebut sumber keamanan senior Lebanon yang dikutip Reuters tersebut.

    4. Pager Meledak Saat Kode Pesan Dikirim

    Disebutkan juga oleh sumber tersebut bahwa sebanyak 3.000 pager meledak ketika pesan berkode dikirimkan kepada mereka, yang sekaligus mengaktifkan peledak yang ada di dalamnya.

    Seorang sumber keamanan lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa bahan peledak seberat hanya 3 gram disembunyikan di dalam pager-pager baru dan “tidak terdeteksi” oleh Hizbullah selama berbulan-bulan.

    Pihak Gold Apollo juga belum memberikan komentarnya. Namun berdasarkan analisis Reuters terhadap foto pager yang hancur usai meledak, terlihat format dan stiker di bagian belakang yang konsisten dengan pager buatan Gold Apollo yang berbasis di Taipei.

    5. Duta Besar Iran di Lebanon Ikut Terluka

    Ledakan massal ini juga membuat Duta Besar Iran di Lebanon terluka. Media pemerintah Iran melaporkan bahwa luka-lukanya tidak parah.

    “Duta Besar Iran untuk Lebanon Mojtaba Amani terluka dalam ledakan pager,” kata televisi pemerintah Iran, seraya menambahkan bahwa dia “sadar dan tidak dalam bahaya,” kata laporan tersebut.

    6. Iran Hingga Rusia Kutuk Israel

    Pemerintah Iran menuduh Israel telah melakukan “pembunuhan massal” setelah ribuan unit penyeranta atau pager milik kelompok Hizbullah, yang bersekutu dengan Teheran, meledak secara bersamaan.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (18/9/2024), menyatakan Teheran “mengutuk tindakan teroris rezim Zionis… sebagai contoh pembunuhan massal”.

    Pemerintah Rusia juga menyampaikan kecaman keras hal ini. Moskow menyerukan “semua pihak yang terlibat untuk menahan diri”.

    “Kami mengutuk keras serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Lebanon dan warga negaranya, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan mereka dan menjadi tantangan serius bagi hukum internasional melalui penggunaan senjata yang tidak konvensional,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan kantor berita TASS, Rabu (18/9/2024).

    7. AS Bantah Terlibat

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) menegaskan pihaknya tidak terlibat dalam ledakan massal tersebut. Washington juga menyatakan tidak mengetahui sebelumnya soal insiden yang menewaskan sembilan orang dan melukai ribuan orang lainnya.

    Otoritas AS, seperti dilansir AFP, Rabu (18/9/2024), juga memperingatkan Iran, sekutu Hizbullah, untuk menahan diri dalam menanggapi insiden tersebut.

    “Saya bisa memberitahu Anda bahwa AS tidak terlibat di dalamnya, AS tidak mengetahui insiden ini sebelumnya, dan pada saat ini, kami sedang mengumpulkan informasi,” tegas juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller saat berbicara kepada wartawan.

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rfs)

  • Pertama Kali, Kapal Induk China Lintasi Pulau-pulau di Jepang

    Pertama Kali, Kapal Induk China Lintasi Pulau-pulau di Jepang

    Tokyo

    Sebuah kapal induk China dan dua kapal Angkatan Laut lainnya kedapatan berlayar di perairan Jepang, tepatnya di antara dua pulau, yang terletak dekat wilayah Taiwan.

    Militer Jepang dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Rabu (18/9/2024), menyebut itu sebagai momen pertama kalinya bagi sebuah kapal induk China berlayar di antara pulau-pulau di wilayahnya.

    “Ini pertama kalinya sebuah kapal induk milik Angkatan Laut China dikonfirmasi berlayar melalui perairan di antara Yonaguni dan Iriomote,” sebut staf gabungan Kementerian Pertahanan Jepang dalam pernyataannya.

    Disebutkan oleh staf gabungan Kementerian Pertahanan Jepang bahwa kapal induk China, Liaoning, bersama “dua kapal penghancur rudal kelas Luyang III” terlihat berlayar ke arah selatan di antara pulau-pulau di wilayah selatan Okinawa sejak Selasa (17/9) hingga Rabu (18/9) waktu setempat.

    Televisi terkemuka Jepang, NHK, dan media lokal lainnya yang mengutip sumber pertahanan setempat melaporkan bahwa ini adalah pertama kalinya sebuah kapal induk China memasuki perairan Jepang yang berdekatan.

    Perairan yang berdekatan merujuk pada jalur perairan sepanjang 12 mil laut, atau setara 22 kilometer, yang melampaui perairan teritorial.

    Dalam pernyataan terpisah, pemerintah Taiwan juga melaporkan kehadiran formasi Angkatan Laut China yang dipimpin oleh kapal induk Liaoning yang berlayar melintasi perairan timur laut Taiwan pada Rabu (18/9) waktu setempat dan melanjutkan pelayaran menuju ke Pulau Yonaguni di Jepang.

    Semakin meningkatnya kekuatan ekonomi dan militer China di kawasan Asia-Pasifik dan ketegangan Beijing dalam sengketa wilayah — yang terbaru dengan Filipina — telah mengguncang Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya.

    Insiden menegangkan yang melibatkan kapal-kapal Jepang dan China terjadi di area-area sengketa beberapa waktu terakhir, terutama di area Kepulauan Senkaku di Laut China Timur, yang juga disebut oleh Beijing sebagai Diayou.

    Tokyo telah melaporkan keberadaan kapal-kapal Penjaga Pantai China, kapal Angkatan Laut China dan kapal selam bertenaga nuklir di gugusan kepulauan terpencil tersebut.

    Bulan ini, Jepang menyatakan “keprihatinan dan protes yang kuat” ketika sebuah kapal Angkatan Laut China terdeteksi berlayar memasuki perairan teritorialnya.

    Pemerintah Jepang, pada Agustus lalu, mengecam aksi yang disebutnya sebagai penyusupan pertama oleh pesawat militer China terhadap wilayah udara negara tersebut, sebagai “pelanggaran serius” terhadap kedaulatannya.

    Tokyo meningkatkan belanja pertahanannya dengan dorongan dari AS, berupaya mendapatkan kemampuan serangan balik dan melonggarkan aturan ekspor senjata. Jepang juga menyediakan dana dan peralatan seperti kapal patroli ke negara-negara lainnya di kawasan.

    Pada Juli lalu, otoritas Jepang mencapai kesepakatan dengan Filipina yang mengizinkan penempatan pasukan di wilayah masing-masing.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pager Hizbullah yang Meledak Massal Diproduksi di Hungaria

    Pager Hizbullah yang Meledak Massal Diproduksi di Hungaria

    Taipei

    Nama perusahaan Taiwan, Gold Apollo, menjadi sorotan setelah disebut sebagai produsen pager atau penyeranta, yang digunakan Hizbullah, yang meledak massal di Lebanon. Namun, Gold Apollo membantah telah memproduksi ribuan pager yang meledak secara serentak di berbagai wilayah Lebanon.

    Perusahaan Gold Apollo, seperti dilansir AFP dan Sky News, Rabu (18/9/2024), menjelaskan bahwa pager dengan model yang diduga digunakan oleh para anggota Hizbullah di Lebanon, yang meledak secara bersamaan dan menewaskan sedikitnya sembilan orang, diproduksi oleh rekanannya di Hungaria.

    Dalam pernyataannya, pada Rabu (18/9) waktu setempat, Gold Apollo menyebut pihaknya telah menjalin “kemitraan jangka panjang” dengan BAC Consulting KFT, yang berbasis di Budapest, Hungaria, untuk menggunakan merek dagangnya.

    Pager dengan model yang disebutkan dalam laporan sejumlah media, menurut Gold Apollo, “diproduksi dan dijual oleh BAC”.

    Pendiri dan presiden Gold Apollo, Hsu Ching-Kuang, saat berbicara kepada wartawan di kantornya di New Taipei pada Rabu (18/9), menyebut pager model AR924, yang dilaporkan meledak massal di Lebanon, diproduksi dan dijual di bawah lisensi di Eropa oleh BAC, dengan menggunakan nama Gold Apollo.

    “Apollo Gold Corporation telah menjadi otorisasi label privat untuk jangka panjang dan kerja sama agensi regional dengan BAC,” demikian pernyataan perusahaan Gold Apollo kepada Sky News.

    “Sesuai perjanjian, kami mengizinkan BAC untuk menggunakan merek dagang kami untuk penjualan produksi di wilayah-wilayah tertentu, namun desain dan pembuatan produk sepenuhnya ditangani oleh BAC,” jelas pernyataan tersebut.

    Pihak Gold Apollo tidak memberikan informasi lebih detail soal perusahaan BAC tersebut.

    Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan sedikitnya sembilan orang tewas dan 2.750 orang lainnya, termasuk para petempur Hizbullah dan Duta Besar Iran untuk Lebanon, mengalami luka-luka dalam insiden pager meledak massal tersebut.

    Menteri Informasi Lebanon Ziad Makary mengecam ledakan massal yang melanda ribuan unit pager di wilayahnya tersebut sebagai “agresi Israel”. Sementara Hizbullah menegaskan bahwa Israel akan menerima “hukuman yang adil” atas ledakan-ledakan tersebut.

    Tel Aviv sejauh ini belum berkomentar apa pun soal insiden di Lebanon tersebut.

    Namun laporan sejumlah media menyebut pager atau penyeranta yang meledak itu dimodifikasi atau disabotase, dengan ditanam sejumlah kecil peledak di dalamnya, oleh badan intelijen Israel sebelum tiba di wilayah Lebanon.

    Menurut analis militer dan keamanan Elijah Magnier, yang berbasis di Brussels, hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa pihak ketiga yang menjual perangkat itu merupakan “front intelijen” yang dibentuk Israel untuk tujuan tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Israel Tanam Peledak ke Pager Pesanan Hizbullah Sebelum Tiba di Lebanon

    Israel Tanam Peledak ke Pager Pesanan Hizbullah Sebelum Tiba di Lebanon

    Beirut

    Badan intelijen Israel diduga menanam peledak ke dalam ribuan pager atau penyeranta yang dipesan Hizbullah sebelum pengiriman itu tiba di wilayah Lebanon. Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa pihak ketiga yang menjual perangkat itu merupakan “front intelijen” yang dibentuk Israel untuk tujuan tersebut.

    Laporan media ternama Amerika Serikat (AS), The New York Times (NYT), yang mengutip sumber dari kalangan pejabat AS dan negara lainnya, seperti dilansir AFP, Rabu (18/9/2024), menyebut pager atau penyeranta yang meledak massal di Lebanon itu dipesan dari perusahaan Taiwan bernama Gold Apollo.

    Sejumlah sumber juga mengatakan kepada NYT bahwa pager-pager itu dimodifikasi oleh Israel sebelum tiba di wilayah Lebanon.

    Salah satu sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kepada AFP bahwa “pager-pager yang meledak berkaitan dengan pengiriman 1.000 perangkat yang baru-baru ini diimpor oleh Hizbullah”, yang tampaknya telah “disabotase pada sumbernya”.

    Laporan NYT menyebut ada sekitar 3.000 unit pager dipesan oleh Hizbullah dari Gold Apollo, dengan sebagian besar model AR924.

    “Agar Israel bisa menanam pemicu ledakan ke dalam pager batch terbaru, mereka mungkin memerlukan akses ke rantai pasokan perangkat ini,” ucap analis militer dan keamanan Elijah Magnier, yang berbasis di Brussels, Belgia, saat berbicara kepada AFP.

    “Intelijen Israel telah menyusup ke dalam proses produksi, menambahkan komponen peledak dan mekanisme pemicu jarak jauh ke dalam pager tanpa menimbulkan kecurigaan,” sebutnya.

    Magnier menambahkan bahwa hal tersebut semakin meningkatkan kemungkinan pihak ketiga yang menjual perangkat tersebut adalah “front intelijen” yang dibentuk oleh Israel untuk tujuan khusus tersebut.

    Belum ada komentar langsung dari Israel atas insiden ledakan massal di Lebanon tersebut.

    Secara terpisah, laporan serupa juga disampaikan oleh media Reuters, yang mengutip sejumlah sumber keamanan Lebanon, yang menyebut perangkat yang dipesan Hizbullah itu dimodifikasi oleh dinas mata-mata Israel atau Mossad “pada tingkat produksi” sebelum dibawa ke Lebanon.

    Menurut laporan Reuters, Mossad menanam sejumlah kecil bom — disebut seberat hanya tiga gram — ke dalam 5.000 unit pager yang dipesan Hizbullah dari perusahaan bernama Gold Apollo yang berbasis di Taiwan, beberapa bulan sebelum insiden terjadi di Lebanon pada Selasa (17/9) waktu setempat.

    Menurut para sumber yang dikutip Reuters, ribuan unit pager itu dibawa ke Lebanon pada awal tahun ini, dan selama berbulan-bulan, peledak yang ada di dalamnya “tidak terdeteksi” oleh Hizbullah.

    Gold Apollo Bantah Produksi Pager yang Meledak Massal di Lebanon

    Sejumlah foto pager yang hancur usai meledak di Lebanon itu telah dianalisis oleh Reuters, yang hasilnya menunjukkan format dan stiker di bagian belakang yang konsisten dengan pager buatan Gold Apollo yang berkantor di New Taipei, Taiwan.

    Namun Gold Apollo membantah telah memproduksi pager-pager yang meledak massal di Lebanon. Dijelaskan oleh Gold Apollo, seperti dilansir Reuters dan Sky News, bahwa pager model AR924 diproduksi dan dijual di bawah lisensi di Eropa oleh sebuah perusahaan bernama BAC, dengan menggunakan merek Gold Apollo.

    “Produk itu bukan buatan kami. Hanya saja ada merek kami di dalamnya,” ucap pendiri dan presiden Gold Apollo, Hsu Ching-Kuang, saat berbicara kepada wartawan di kantornya pada Rabu (18/9).

    “Kami hanya memberikan otorisasi merek dagang dan tidak terlibat dalam desain atau pembuatan produk ini,” imbuh pernyataan Gold Apollo.

    Gold Apollo mengatakan bahwa BAC merupakan perusahaan Eropa yang berkantor di Budapest, ibu kota Hungaria. Namun informasi lebih detail soal perusahaan BAC itu tidak diberikan oleh Gold Apollo.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Gempar Ledakan Pager Hizbullah, Penerbangan ke Lebanon-Israel Ditunda

    Gempar Ledakan Pager Hizbullah, Penerbangan ke Lebanon-Israel Ditunda

    Beirut

    Maskapai Air France dan Lufthansa menunda penerbangan tujuan Beirut di Lebanon dan Tel Aviv di Israel, saat meningkatnya kekhawatiran keamanan di kawasan Timur Tengah. Penundaan penerbangan diberlakukan setelah ledakan massal melanda ribuan unit pager atau penyeranta di wilayah Lebanon.

    Maskapai Air France, seperti dilansir Reuters dan Gulf News, Rabu (18/9/2024), mengumumkan pihaknya menangguhkan layanan dari Bandara Charles de Gaulle di ibu kota Prancis untuk rute Beirut dan Tel Aviv mulai Selasa (17/9) hingga Kamis (19/9) besok.

    Operasional penerbangan menuju ke dua rute tersebut, menurut maskapai asal Prancis itu, akan kembali dilanjutkan setelah penilaian situasi terkini dilakukan.

    Air France menambahkan bahwa para pelanggan yang terkena dampak penundaan penerbangan itu telah diberitahu dan ditawarkan pengembalian uang atau penerbangan lainnya di tanggal yang berbeda.

    Maskapai Lufthansa yang berasal dari Jerman, secara terpisah, mengumumkan penangguhan penerbangan dari dan ke Tel Aviv dan Teheran di Iran.

    Disebutkan juga oleh Lufthansa Group bahwa layanan penerbangannya untuk sementara akan menghindari wilayah udara Israel dan Iran hingga Kamis (19/9) besok.

    Maskapai-maskapai penerbangan internasional harus menghadapi lanskap geopolitik yang terus berubah di kawasan Timur Tengah, yang membuat operasional penerbangan menjadi lebih rumit, dan sebelumnya memicu penangguhan penerbangan ke sejumlah tujuan dalam waktu singkat.

    Pada Selasa (17/9), kekhawatiran akan terjadinya perang besar-besaran mencuat setelah kelompok Hizbullah, yang bermarkas di Lebanon dan didukung Iran, menuduh Israel mendalangi ledakan ribuan unit pager atau penyeranta yang digunakan oleh para petempur Hizbullah dan pihak-pihak lainnya.

    Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan sedikitnya sembilan orang tewas dan nyaris 3.000 orang lainnya, atau tepatnya 2.750 orang, termasuk para petempur Hizbullah dan Duta Besar Iran untuk Lebanon, mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.

    Ledakan ribuan unit pager itu terjadi kebanyakan di wilayah Lebanon bagian selatan, pinggiran selatan Berut yang dikenal sebagai Dahiyeh dan Lembah Bekaa bagian timur — semuanya merupakan markas kelompok Hizbullah.

    Menurut laporan Reuters, ledakan itu melukai banyak petempur Hizbullah di Lebanon, dengan para pria mengalami luka-luka dengan kondisi yang bervariasi di bagian wajah, ada yang kehilangan jari, dan ada yang menderita luka menganga di bagian pinggul yang menjadi tempat pager kemungkinan dipakai.

    Dua sumber keamanan setempat menuturkan kepada Reuters bahwa salah satu petempur Hizbullah yang tewas merupakan anak laki-laki dari salah satu anggota Hizbullah di parlemen Lebanon.

    Pager merupakan alat telekomunikasi yang secara wireless bisa menerima dan menampilkan pesan teks, tetapi tidak bisa melakukan panggilan telepon.

    Para petempur Hizbullah, menurut dua sumber yang memahami operasi kelompok itu seperti dikutip Reuters, telah menggunakan pager atau penyeranta sebagai sarana komunikasi berteknologi rendah dalam upaya menghindari pelacakan lokasi oleh Israel.

    Laporan Reuters juga menyebut Hizbullah mendistribusikan pager atau penyeranta kepada para anggotanya di berbagai cabang dalam kelompok tersebut, mulai dari petempur hingga petugas medis yang bekerja pada layanan bantuan mereka.

    Menteri Informasi Lebanon Ziad Makary mengecam ledakan massal yang melanda ribuan unit pager di wilayahnya tersebut sebagai “agresi Israel”. Hizbullah sendiri menegaskan bahwa Israel akan menerima “hukuman yang adil” atas ledakan-ledakan tersebut.

    Militer Israel sejauh ini belum memberikan komentar resmi atas insiden ledakan massal di Lebanon tersebut.

    Namun laporan Reuters, yang mengutip sejumlah sumber keamanan Lebanon, menyebut badan intelijen Israel, Mossad, menanam sejumlah kecil bom — disebut seberat hanya tiga gram — ke dalam 5.000 unit pager yang dipesan Hizbullah dari perusahaan bernama Gold Apollo yang berbasis di Taiwan.

    Menurut para sumber, ribuan pager itu dibawa ke Lebanon pada awal tahun ini, dan selama berbulan-bulan, peledak yang ada di dalamnya “tidak terdeteksi” oleh Hizbullah. Sumber keamanan senior Lebanon menyebut perangkat yang dipesan Hizbullah itu dimodifikasi oleh Mossad “pada tingkat produksi” sebelum dibawa ke Lebanon.

    Disebutkan juga oleh sumber tersebut bahwa sebanyak 3.000 pager di Lebanon meledak pada Selasa (17/9) ketika pesan berkode dikirimkan kepada mereka, yang sekaligus mengaktifkan peledak yang ada di dalamnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Israel Disebut Dalang Ledakan Pager Hizbullah, Ini Caranya

    Israel Disebut Dalang Ledakan Pager Hizbullah, Ini Caranya

    Jakarta

    Ledakan perangkat pager yang digunakan kelompok Hizbullah di Lebanon sejauh ini menewaskan 9 orang dan melukai ribuan lainnya. Israel diduga sebagai dalang insiden ini. Bagaimana cara mereka meledakkan pager secara serentak?

    Hizbullah telah lama mengabaikan perangkat berteknologi tinggi untuk menghindari infiltrasi dari spyware Israel dan AS. Hizbullah pun memilh perangkat teknologi rendah seperti pager, yang populer di tahun 1990-an.

    “Hizbullah kembali ke perangkat ini karena berpikir pager akan lebih aman digunakan para pejuangnya daripada telepon yang dapat menjadi target GPS,” kata Avi Melamed, mantan pejabat intelijen Israel dan analis Timur Tengah.

    Namun kini, pager yang diandalkan itu meledak dan menimbulkan korban jiwa dengan Israel diduga kuat sebagai pekakunya. New York Times melaporkan Israel menyembunyikan bahan peledak di sejumlah pager yang dipesan dari produsen asal Taiwan, Gold Apollo, dan ditujukan untuk Hizbullah. Sebuah sakelar ditanamkan untuk meledakkannya dari jarak jauh.

    Beberapa foto dari Lebanon di media sosial tampak memperlihatkan pager Gold Apollo yang rusak. Dikutip detikINET dari CNN, setidaknya satu pager yang ditunjukkan dalam gambar adalah model Gold Apollo AR924.

    Pendiri Gold Apollo Hsu Ching-kuang menjelaskan perusahaannya menandatangani kontrak dengan distributor Eropa yang tak disebut namanya untuk menggunakan merek Gold Apollo. Hsu mengatakan distributor tersebut menjalin hubungan dengan Gold Apollo sekitar tiga tahun lalu.

    Awalnya, perusahaan Eropa itu hanya mengimpor pager dan produk komunikasi Gold Apollo lainnya. Kemudian, mereka memberi tahu Gold Apollo ingin membuat pager sendiri dan minta hak menggunakan merek perusahaan Taiwan tersebut. Ini memperkuat spekulasi bahwa pager yang dikirim ke Hizbullah sudah diutak atik terlebih dahulu dan dimasukkan bahan peledak.

    David Kennedy, mantan analis intelijen Badan Keamanan Nasional AS, mengatakan ledakan yang terlihat dalam video tampaknya terlalu besar jika penyebabnya hanya serangan hacker.

    Dia menambahkan bahwa operasi di dalam Hezbollah menjadi kunci operasi tersebut. “Ini adalah salah satu serangan berskala paling luas dan terkoordinasi yang pernah saya lihat secara pribadi. Kompleksitas yang dibutuhkan untuk melakukan ini luar biasa,” katanya.

    “Itu akan membutuhkan banyak komponen intelijen dan eksekusi yang berbeda. Intelijen manusia akan menjadi metode utama yang digunakan untuk melakukan ini, bersama dengan mencegat rantai pasokan untuk melakukan modifikasi pada pager,” tambahnya.

    (fyk/fyk)

  • Anak Buah Sri Mulyani Beberkan Kondisi Inflasi Terkini di RI

    Anak Buah Sri Mulyani Beberkan Kondisi Inflasi Terkini di RI

    Jakarta

    Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan menanggapi inflasi Agustus 2024 yang tercatat 2,12% (yoy). Capaian itu lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 2,13% (yoy), yang menurutnya karena didorong oleh penurunan sebagian besar harga pangan.

    Kepala BKF Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan terkendalinya harga pangan diharapkan menjadi sinyal positif bahwa harga pangan semakin terjangkau bagi masyarakat. Meskipun begitu, pemerintah tetap mewaspadai potensi risiko musim kemarau yang dapat berdampak pada produksi beras dan hortikultura.

    “Koordinasi TPIP-TPID terus dilanjutkan untuk menjaga stabilitas harga, serta mengantisipasi potensi kebencanaan dan cuaca ekstrem. Selain itu, komunikasi efektif terus dilakukan untuk mendukung terjaganya ekspektasi inflasi,” kata Febrio dalam keterangan tertulis, Selasa (3/9/2024).

    Menurut komponen, inflasi inti mengalami kenaikan menjadi sebesar 2,02% (yoy). Peningkatan ini didukung kenaikan inflasi pada kelompok pakaian dan alas kaki, perumahan, rekreasi dan perawatan pribadi (termasuk emas).

    Inflasi harga diatur pemerintah (adminis-tered price) juga tercatat mengalami kenaikan, yaitu menjadi sebesar 1,68% (yoy) yang didorong oleh kenaikan harga BBM nonsubsidi dan rokok. Sementara itu, inflasi harga bergejolak (volatile food) melanjutkan tren penurunan yakni 3,04% (yoy).

    Febrio menyebut penurunan harga pangan terutama didorong oleh pasokan yang melimpah seiring masa panen, serta turunnya biaya produksi seperti pakan jagung. Beberapa komoditas yang tercatat mengalami penurunan harga di antaranya bawang merah, daging ayam ras, tomat dan telur ayam ras.

    Sementara itu, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Agustus 2024 tercatat pada level 48,9. Hal ini, kata Febrio, tidak terlepas dari menurunnya kinerja sektor manufaktur global di tengah tekanan permintaan.

    “Pelemahan pertumbuhan ekonomi Tiongkok, Kawasan Eropa dan Amerika harus semakin diantisipasi ke depannya. Aktivitas manufaktur negara mitra dagang dan kawasan ASEAN juga mengalami tantangan yang sama, antara lain Amerika Serikat (48,0) dan Jepang (49,8). Negara tetangga seperti Malaysia dan Australia juga kembali mencatatkan PMI manufaktur yang terkontraksi masing-masing pada level 49,7 dan 48,5,” jelasnya.

    Di tengah perlambatan PMI Indonesia, optimisme diklaim masih terjaga dengan kinerja sejumlah leading industry di Tanah Air. Industri makanan dan minuman, serta kimia farmasi hingga triwulan II-2024 konsisten tumbuh di atas 5% (yoy), bahkan industri logam dasar tumbuh hingga 18,1% (yoy) seiring proses hilirisasi yang semakin menunjukkan hasil.

    Kendati demikian, perhatian terus diberikan untuk lagging industry yang menghadapi tantangan berat.

    “Industri padat karya seperti Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dan Alas Kaki saat ini tengah menghadapi tantangan berat. Tidak hanya dari sisi kinerja ekspor, namun juga daya saing di pasar domestik yang tergerus produk impor. Pemerintah terus berupaya mendorong daya saing industri seperti ini dengan berbagai bauran kebijakan,” ujar Febrio.

    Sebagai langkah menjaga daya saing produk TPT, pemerintah telah menerapkan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) di antaranya untuk Pakaian dan Asesori Pakaian s.d. November 2024; Tirai, Kelambu Tempat Tidur, serta Benang dari Serat Staple Sintetik dan Arti-fisial s.d. Mei 2026; Kain dan Karpet s.d. Agustus 2027; serta penerapan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) untuk produk Poliester Staple Fiber (benang) dari India, Tiongkok dan Taiwan s.d. Desember 2027. Kebijakan ini dimaksudkan untuk melindungi dan meningkatkan daya saing industri TPT dalam negeri yang memiliki serapan tenaga kerja besar.

    (aid/rrd)

  • Ikan ‘Hari Kiamat’ Muncul, Ini Mitos Seram di Baliknya

    Ikan ‘Hari Kiamat’ Muncul, Ini Mitos Seram di Baliknya

    California

    Oarfish adalah spesies ikan yang sangat langka dan jarang menampakkan diri karena tinggal di lautan yang sangat dalam. Makhluk yang satu ini juga sering dijuluki ikan hari kiamat karena menurut kisah yang berasal dari Jepang, kemunculan ikan ini menandakan akan ada bencana, khususnya gempa Bumi.

    Nah, para penyelam dan pendayung di selatan California baru-baru ini dikagetkan dengan kemunculan oarfish yang sudah mati di permukaan air. Selama 125 tahun, tercatat hanya 20 kali ada penampakan oarfish di area itu.

    Penemuan ikan yang dapat tumbuh sampai sepanjang 8 meter ini membuat sekelompok ilmuwan dan tim penjaga pantai bekerja sama untuk membawanya ke fasilitas National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) untuk diteliti lebih lanjut.

    Para ilmuwan masih menyelidiki mengapa ikan oarfish itu bisa terdampar di California. Setiap spesimen yang dikumpulkan memberikan kesempatan unik untuk mempelajari lebih lanjut tentang spesies tersebut.

    Seperti dikutip detikINET dari USA Today, kepercayaan bahwa kemunculan oarfish merupakan pertanda buruk akan datangnya bencana seperti gempa Bumi mulai merebak pada abad ke-17 di Jepang. Ikan yang di Negeri Sakura dikenal dengan nama ryugu no tsukai ini diyakini sebagai pelayan dewa lautan, yaitu Ryujin.

    Dipercayai bahwa ryugu no tsukai atau utusan dari istana dewa laut dikirim dari istana menuju permukaan untuk memperingatkan orang-orang tentang gempa Bumi. Memang ada beberapa penampakan ikan ini yang dilaporkan jelang gempa bumi Tohoku 2011 dan bencana nuklir Fukishima, tapi tak ada bukti ilmiah bahwa kedua peristiwa itu berhubungan.

    “Saya percaya ikan-ikan ini cenderung naik ke permukaan ketika kondisi fisik mereka buruk, naik mengikuti arus air. Itu sebabnya mereka sering mati ketika ditemukan,” kata Hiroyuki Motomura, profesor di Universitas Kagoshima

    Makhluk ini telah beberapa kali terlihat di perairan di seluruh dunia, dengan penampakan yang dilaporkan di California, Maine, New Jersey, Taiwan, dan tentu saja Jepang.

    (fyk/fay)

  • Korban Tewas Akibat Topan Gaemi di China Meningkat Jadi 50 Orang

    Korban Tewas Akibat Topan Gaemi di China Meningkat Jadi 50 Orang

    Beijing

    Korban tewas akibat hujan lebat yang dipicu Topan Gaemi di China meningkat menjadi 50 orang. Jumlah ini dipastikan usai upaya pencarian dan penyelamatan pada hari ini.

    Dilansir AFP, Senin (19/8/2024), hujan lebat ini diketahui melanda Tiongkok tengah pada akhir Juli lalu. Selain 50 korban tewas, ada 15 orang lainnya masih hilang di Kota Zixing di Provinsi Hunan.

    “Semua desa administratif di wilayah yang terkena bencana di Kota Zixing pada awalnya telah mendapatkan akses jalan, listrik, komunikasi, dan air,” kata stasiun televisi negara CCTV.

    “Penduduk yang terkena dampak telah dimukimkan kembali dengan baik, dan rekonstruksi pascabencana sedang berlangsung.”

    Hujan deras dipicu oleh Topan Gaemi, yang bergerak dari Filipina dan Taiwan hingga mencapai Tiongkok ini menghantam Provinsi Hunan yang berbukit-bukit dan tidak memiliki daratan.

    Pihak berwenang mengevakuasi hampir 300.000 orang dan menghentikan transportasi umum di Tiongkok timur pada bulan lalu.

    China telah mengalami cuaca ekstrem pada musim panas, dengan hujan lebat di wilayah timur dan selatan, dan sebagian besar wilayah utara dilanda gelombang panas berturut-turut.

    (fas/idn)

  • AS-Jepang Kritik China dan Rusia di Pertemuan Tingkat Tinggi

    AS-Jepang Kritik China dan Rusia di Pertemuan Tingkat Tinggi

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa dan Menteri Pertahanan Minoru Kihara di Tokyo Jepang. Amerika Serikat dan Jepang mengeluarkan kritik yang pedas terhadap China dan Rusia usai diskusi tingkat tinggi tersebut.

    Dilansir AFP, Minggu (28/7/2024), pertemuan 2+2 itu bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi pertahanan yang sudah erat antara Jepang dan AS di kawasan yang semakin tidak stabil.

    “Kebijakan luar negeri Tiongkok berupaya untuk membentuk kembali tatanan internasional demi keuntungannya sendiri dengan mengorbankan orang lain,” demikian pernyataan bersama setelah pembicaraan ‘2+2’ antara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Pertahanan Lloyd Austin, dan mitra mereka dari Jepang.

    Mereka “menegaskan kembali keberatan keras mereka terhadap klaim maritim RRC (Republik Rakyat China) yang melanggar hukum, militerisasi fitur-fitur yang direklamasi, dan aktivitas yang mengancam dan provokatif di Laut Cina Selatan”, kata pernyataan itu.

    “Tindakan-tindakan destabilisasi China di kawasan ini mencakup pertemuan-pertemuan yang tidak aman di laut dan di udara, upaya-upaya untuk mengganggu eksploitasi sumber daya lepas pantai negara-negara lain, serta penggunaan kapal-kapal Penjaga Pantai dan milisi maritim yang berbahaya”, lanjut pernyataan itu.

    Selain itu, mereka juga menyatakan keprihatinan tentang “ekspansi persenjataan nuklir China yang terus berlanjut dan cepat, yang terus berlanjut tanpa transparansi apa pun mengenai maksudnya dan yang ditolak untuk diakui oleh RRC, meskipun ada bukti-bukti yang tersedia untuk umum”.

    Pernyataan itu “menyoroti dengan keprihatinan kerja sama militer strategis Rusia yang berkembang dan provokatif dengan RRC, termasuk melalui operasi-operasi dan latihan-latihan bersama di sekitar Jepang, dan dukungan RRC terhadap pangkalan industri pertahanan Rusia”.

    Pernyataan tersebut, yang dikeluarkan setelah pembicaraan Blinken dan Austin dengan Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa dan Menteri Pertahanan Minoru Kihara, juga mengonfirmasi rencana untuk mendirikan Markas Besar Pasukan Gabungan baru di Jepang, yang dipimpin oleh seorang komandan AS bintang tiga, untuk 54.000 personel militer yang ditempatkan di sana.

    Markas ini akan berfungsi sebagai mitra Komando Operasi Gabungan yang direncanakan Jepang untuk semua angkatan bersenjatanya, yang membuat kedua militer lebih gesit jika terjadi krisis di Taiwan atau semenanjung Korea.

    Pasukan AS di Jepang saat ini melapor kembali ke Komando Indo-Pasifik di Hawaii, sekitar 6.500 kilometer (4.000 mil).

    (yld/idn)