Negara: Taiwan

  • Melalui Heatech, MEBI harap penggunaan energi Biomassa dapat meningkat

    Melalui Heatech, MEBI harap penggunaan energi Biomassa dapat meningkat

    Kami berharap penggunaan biomassa sebagai sumber energi alternatif akan semakin meningkat, seiring dengan pengenalan sektor industri terhadap produk dan teknologi biomassaJakarta (ANTARA) – Masyarakat Energi Biomassa Indonesia (MEBI)  berharap ajang Heatech Indonesia 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran pada 23 Oktober-25 Oktober 2024 dapat mendorong warga menggunakan biomassa sebagai sumber energi.

    Kegiatan yang terselenggara melalui kerja sama dengan  PT Media Artha Sentosa mencakup pameran ketel uap (boiler), biomassa, dan pameran pompa dan katup (pumps and valves) ini melibatkan 15 negara sebagai peserta.

    Baca juga: Peneliti jelaskan potensi cofiring untuk capai “net zero emission”

    Ketua Umum MEBI Milton Pakpahan di Jakarta, Rabu, mengatakan, pihaknya memiliki agenda penting pada pelaksanaan Heatech Indonesia, khususnya pameran biomassa di tahun ini.

    “Kami berharap penggunaan biomassa sebagai sumber energi alternatif akan semakin meningkat, seiring dengan pengenalan sektor industri terhadap produk dan teknologi biomassa,” paparnya.

    MEBI, lanjut dia, akan terus mendorong sektor industri untuk dapat melakukan alih sumber energi dan giat menyosialisasikan berbagai manfaat produk biomassa sebagai sumber energi bagi kehidupan masyarakat.

    Baca juga: PLN EPI targetkan program GEV Tasikmalaya capai 100 hektare pada 2025

    “Kekayaan alam Indonesia sangatlah mendukung ketersediaan sumber energi biomassa, menjadikannya sebagai jalur tercepat dalam transisi energi sektor industri,” kata Milton.

    Penyelenggara Heatech Indonesia itu guna memperkokoh strategi dalam upaya mendorong sektor industri untuk bergerak menuju dekarbonisasi serta efisiensi energi dalam proses produksinya.

    MEBI akan selalu hadir selama pameran dan bagi kalangan industri yang membutuhkan informasi atau rekomendasi dalam upayanya untuk beralih ke sumber energi biomassa.

    “Ini adalah kesempatan yang baik untuk dimanfaatkan” kata Milton.

    Baca juga: Indonesia sampaikan upaya peningkatan produksi padi-biomassa di Jepang

    Selain menggelar pameran, kata dia, MEBI akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Ke-2 untuk mencari ketua umum yang baru.

    Selain itu, lanjut Milton, pihaknya Kan seminar Biomassa dengan tajuk “Mendorong Pemanfaatan Biomassa untuk Mendukung Dekarbonisasi dan Transisi Energi di Indonesia”, dengan narasumber yang berkompeten di bidangnya.

    “Kami pun mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya menurunkan emisi karbon bagi praktik industri yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ucapnya.

    MEBI juga akan melakukan show atau demonstrasi program apa yang dinamakan magnetis (makan bergizi enak dan gratis).

    “Kita akan memasak makanan menggunakan kompor biomassa, bukan menggunakan kompor elpiji,” tuturnya.

    Direktur PT Media Artha Sentosa, Teddy Halim sebagai penyelenggara Heatech Indonesia menyebutkan sebanyak 70 peserta dari merek (brand) industri terkemuka baik lokal maupun global akan mengikuti kegiatan itu.

    “Kegiatan ini diikuti oleh 70 industri dari 15 negara, termasuk Indonesia,” katanya.

    Diantaranya, Amerika Serikat, China, Denmark, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Perancis, Singapura, Taiwan, Thailand, Turki, dan Vietnam.

    Dia berharap kegiatan Heatech Indonesia akan diramaikan oleh pengunjung dari kalangan pebisnis.

    “Kami targetkan 5.000 pengunjung dari kalangan bisnis selama tiga hari kegiatan,” kata Teddy.

    Menurut dia, kegiatan yang digelar kelima kalinya itu didukung penuh oleh Kementerian Perindustrian yang menghadirkan paviliun Kementerian Perindustrian menampilkan produk dalam negeri yang relevan.

    Selain itu, untuk boiler, Heatech Indonesia juga secara rutin mengadakan bimbingan teknis untuk pengoperasian yang aman dan patuh bersama petugas Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dari Kementerian Ketenagakerjaan.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kapal Induk China Terdeteksi Dekat Wilayahnya, Taiwan Waspada!

    Kapal Induk China Terdeteksi Dekat Wilayahnya, Taiwan Waspada!

    Taipei

    Taiwan dalam keadaan “waspada” setelah mendeteksi keberadaan kapal induk China di perairan selatan wilayahnya pada Minggu (13/10) waktu setempat. Hal ini terjadi saat ketegangan antara kedua negara semakin meningkat.

    “Kelompok kapal induk China Liaoning telah memasuki perairan di dekat Selat Bashi dan kemungkinan akan melanjutkan pelayaran ke Pasifik bagian barat,” sebut Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Minggu (13/10/2024).

    China semakin meningkatkan aktivitas militer di sekitar wilayah Taiwan dalam beberapa tahun terakhir. Beijing mengirimkan rentetan pesawat tempur dan pesawat militer lainnya, dengan kapal-kapal militer negara itu terus mempertahankan kehadiran di sekitar perairan Taiwan.

    Terdeteksinya kapal induk Liaoning di sekitar Taiwan ini terjadi setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, memperingatkan China pada Jumat (11/10) untuk tidak mengambil tindakan “provokatif” terhadap Taipei.

    Peringatan Washington itu disampaikan setelah Presiden Taiwan Lai Ching-te menyampaikan pidato pada perayaan Hari Nasional negara tersebut sehari sebelumnya, yang menuai reaksi keras China.

    Lai, yang disebut oleh Beijing sebagai “separatis”, bersumpah dalam pidatonya untuk “menolak aneksasi” Taiwan. Dia juga menegaskan bahwa Beijing dan Taipei “tidak saling tunduk satu sama lain”.

    Dalam tanggapannya, otoritas China menyebut pidato Lai sebagai “provokasi” yang akan mengakibatkan “bencana” bagi rakyat Taiwan.

    Selama ini, China selalu menegaskan Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya. Beijing bahkan mengatakan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taipei kembali di bawah kendalinya.

    Beberapa waktu terakhir, militer China mengerahkan puluhan pesawat tempur dan kapal angkatan lautnya ke dekat wilayah Taiwan. Laporan Kementerian Pertahanan Taiwan pada 26 September lalu menyebut sedikitnya 43 pesawat militer China dan delapan kapal angkatan laut terdeteksi dalam periode 24 jam di dekat wilayahnya hingga pagi hari.

    Sekitar 29 pesawat militer tambahan — termasuk jet tempur dan pesawat nirawak — terdeteksi hingga sore hari pada hari yang sama.

    Menurut para pakar militer, peningkatan jumlah pesawat, kapal, dan drone yang dilakukan China itu merupakan bentuk “gangguan zona abu-abu” yang membuat Angkatan Bersenjata Taiwan selalu waspada. Para pakar militer menilai taktik-taktik semacam ini, yang tidak termasuk tindakan perang langsung, digunakan untuk menguras habis tenaga pasukan militer Taiwan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/imk)

  • Mayoritas Warga Bertekad Pertahankan Taiwan dari Serangan China

    Mayoritas Warga Bertekad Pertahankan Taiwan dari Serangan China

    Jakarta

    Sebagian besar warga Taiwan bersedia mempertahankan pulau mereka dari serangan Cina, menurut sebuah jajak pendapat yang diterbitkan Rabu (09/10). Sebagian besar juga percaya bahwa kecil kemungkinan serangan itu benar-benar terjadi dalam lima tahun mendatang.

    Jajak pendapat yang ditugaskan oleh Institut Riset Pertahanan dan Keamanan Nasional itu dirilis sehari sebelum Hari Nasional Taiwan, Kamis (10/10).

    Jika Beijing menyerang, 67,8% dari 1.214 orang yang disurvei mengatakan akan “sangat bersedia atau agak bersedia” berperang demi membela Taiwan. Sementara 23,6% mengatakan tidak bersedia.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Hampir 64% mengatakan “ambisi teritorial” Cina di Taiwan adalah “ancaman serius.” Pada saat yang sama, 61% mengatakan kecil kemungkinan Cina akan menyerang dalam waktu dekat.

    Sekitar 52% responden mengatakan yakin sekutu utama Amerika Serikat (AS) akan membantu melawan kemungkinan invasi Cina. Namun, hanya 40% yang percaya bahwa AS akan mengirim angkatan lautnya untuk “mematahkan” kemungkinan blokade oleh Cina.

    Intelijen AS: Cina mungkin menginvasi pada 2027

    Cina, yang meyakini Taiwan adalah bagian dari wilayahnya, menggelar latihan militer hampir setiap hari di laut sekitar pulau tersebut. Tahun lalu, Direktur CIA William Burns mengatakan ada intelijen yang mengindikasikan bahwa Presiden Cina Xi Jinping bermaksud menginvasi Taiwan pada 2027.

    Cina tuduh AS menyiram bensin ke api konflik

    Saat Taiwan mempersiapkan peringatan hari kemerdekaannya, Cina menuduh Presiden Taiwan Lai Ching-te meningkatkan situasi “permusuhan”.

    Cina dan Taiwan berpisah pada akhir perang saudara tahun 1949. Cina menganggap pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya yang pada akhirnya harus dipersatukan kembali, jika perlu dengan kekerasan.

    Tiga anggota Kongres AS akan menjadi tamu asing yang hadir saat Lai menyampaikan pidato Hari Nasionalnya, yang kemungkinan akan menyinggung kebijakan Cina di pulau itu.

    Juru bicara pertahanan Cina Wu Qian mengatakan pada hari Rabu bahwa Amerika Serikat “menyiram bensin ke api masalah Taiwan” dengan menyediakan senjata ke Taipei, dan “mendorong Taiwan selangkah demi selangkah ke dalam situasi perang yang berbahaya.”

    Presiden Cina Xi Jinping baru-baru ini menggunakan perayaan hari nasional negaranya untuk menegaskan kembali seruannya bagi penyatuan kembali Cina dan Taiwan.

    “Mencapai penyatuan kembali nasional yang lengkap adalah aspirasi bersama rakyat Cina,” kata Xi.

    ae/ (AFP, Reuters)

    (ita/ita)

  • Mayoritas Warga Bertekad Pertahankan Taiwan dari Serangan China

    Mayoritas Warga Bertekad Pertahankan Taiwan dari Serangan China

    Jakarta

    Sebagian besar warga Taiwan bersedia mempertahankan pulau mereka dari serangan Cina, menurut sebuah jajak pendapat yang diterbitkan Rabu (09/10). Sebagian besar juga percaya bahwa kecil kemungkinan serangan itu benar-benar terjadi dalam lima tahun mendatang.

    Jajak pendapat yang ditugaskan oleh Institut Riset Pertahanan dan Keamanan Nasional itu dirilis sehari sebelum Hari Nasional Taiwan, Kamis (10/10).

    Jika Beijing menyerang, 67,8% dari 1.214 orang yang disurvei mengatakan akan “sangat bersedia atau agak bersedia” berperang demi membela Taiwan. Sementara 23,6% mengatakan tidak bersedia.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Hampir 64% mengatakan “ambisi teritorial” Cina di Taiwan adalah “ancaman serius.” Pada saat yang sama, 61% mengatakan kecil kemungkinan Cina akan menyerang dalam waktu dekat.

    Sekitar 52% responden mengatakan yakin sekutu utama Amerika Serikat (AS) akan membantu melawan kemungkinan invasi Cina. Namun, hanya 40% yang percaya bahwa AS akan mengirim angkatan lautnya untuk “mematahkan” kemungkinan blokade oleh Cina.

    Intelijen AS: Cina mungkin menginvasi pada 2027

    Cina, yang meyakini Taiwan adalah bagian dari wilayahnya, menggelar latihan militer hampir setiap hari di laut sekitar pulau tersebut. Tahun lalu, Direktur CIA William Burns mengatakan ada intelijen yang mengindikasikan bahwa Presiden Cina Xi Jinping bermaksud menginvasi Taiwan pada 2027.

    Cina tuduh AS menyiram bensin ke api konflik

    Saat Taiwan mempersiapkan peringatan hari kemerdekaannya, Cina menuduh Presiden Taiwan Lai Ching-te meningkatkan situasi “permusuhan”.

    Cina dan Taiwan berpisah pada akhir perang saudara tahun 1949. Cina menganggap pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya yang pada akhirnya harus dipersatukan kembali, jika perlu dengan kekerasan.

    Tiga anggota Kongres AS akan menjadi tamu asing yang hadir saat Lai menyampaikan pidato Hari Nasionalnya, yang kemungkinan akan menyinggung kebijakan Cina di pulau itu.

    Juru bicara pertahanan Cina Wu Qian mengatakan pada hari Rabu bahwa Amerika Serikat “menyiram bensin ke api masalah Taiwan” dengan menyediakan senjata ke Taipei, dan “mendorong Taiwan selangkah demi selangkah ke dalam situasi perang yang berbahaya.”

    Presiden Cina Xi Jinping baru-baru ini menggunakan perayaan hari nasional negaranya untuk menegaskan kembali seruannya bagi penyatuan kembali Cina dan Taiwan.

    “Mencapai penyatuan kembali nasional yang lengkap adalah aspirasi bersama rakyat Cina,” kata Xi.

    ae/ (AFP, Reuters)

    (ita/ita)

  • Disahkan Raja Thailand, Pernikahan Sesama Jenis Legal 2025

    Disahkan Raja Thailand, Pernikahan Sesama Jenis Legal 2025

    Jakarta

    Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn, resmi mengesahkan undang-undang pernikahan sesama jenis yang sebelumnya telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat Thailand pada April dan Juni lalu. Dengan begitu, Thailand menjadi negara pertama di Asia Tenggara dan negara ketiga di Asia yang mengakui pernikahan sesama jenis, setelah Taiwan dan Nepal.

    Pengesahan dari kerajaan ini diterbitkan pada Selasa (24/9), dan akan mulai berlaku dalam 120 hari, yaitu pada 22 Januari 2025. Ini berarti pasangan LGBTQ+ akan dapat mendaftarkan pernikahan mereka secara legal pada Januari mendatang.

    Undang-undang tersebut memberikan hak-hak hukum, keuangan, dan medis secara penuh bagi pasangan pernikahan dari jenis kelamin apa pun.

    “Selamat untuk cinta semua orang,” tulis Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra dengan tagar #LoveWins di media sosial X.

    Selama dua dekade, aktivis Thailand perjuangkan pernikahan sesama jenis

    Thailand merupakan salah satu tujuan wisata paling populer di Asia yang dikenal dengan budaya dan toleransi LGBT. Selama dua dekade, para aktivis di Thailand mengupayakan pengesahan peraturan pernikahan sesama jenis ini. Masyarakat Thailand sebagian besar memegang nilai-nilai konservatif, dan anggota komunitas LGBTQ+ mengatakan bahwa mereka menghadapi diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari.

    Pemerintah dan lembaga-lembaga negara juga secara historis merupakan konservatif, dan para pendukung kesetaraan gender mengalami kesulitan untuk mendorong anggota parlemen dan pegawai negeri untuk menerima perubahan.

    Wakil Gubernur Bangkok, Sanon Wangsrangboon, mengatakan bahwa para pejabat kota akan siap untuk mendaftarkan pernikahan sesama jenis segera setelah undang-undang tersebut diberlakukan.

    Pemerintah yang dipimpin oleh Partai Pheu Thai menjadikan pernikahan sesama jenis sebagai salah satu tujuan utamanya.

    Bagaimana dengan negara-negara lain di Asia Tenggara?

    Pada 2023, Pew Research Center merilis data survei tentang respons terhadap pernikahan sesama jenis di beberapa negara di Asia, khususnya Asia Tenggara. Menurut survei tersebut, pandangan terhadap pernikahan sesama jenis paling disukai di Jepang, di mana sekitar 68% mengatakan bahwa mereka cenderung mendukung untuk mengizinkan pernikahan sesama jenis secara legal.

    Di Singapura, tidak ada mayoritas yang jelas mendukung (45%) atau menentang (51%) pernikahan sesama jenis. Pernikahan sesama jenis tidak sah di Singapura, dan parlemennya mengamandemen konstitusi pada 2022 untuk mencegah gugatan hukum terhadap definisi pernikahan.

    Di Taiwan, jumlah yang kurang lebih sama mengatakan bahwa mereka mendukung (45%) dan menentang (43%) pernikahan sesama jenis. Taiwan merupakan salah satu negara di Asia yang paling awal melegalkan pernikahan sesama jenis.

    Di Thailand, enam dari sepuluh orang dewasa di sana mendukung agar LGBTQ dapat menikah secara legal. Sekitar sepertiga warga Thailand menentangnya.

    Lalu di Korea Selatan, sekitar 56% mengatakan bahwa mereka menentang pernikahan sesama jenis yang sah, sementara 41% lainnya mendukung.

    Mayoritas warga Indonesia menentang pernikahan sesama jenis

    Di Indonesia, 92% mengatakan bahwa mereka menentang, termasuk 88% yang sangat menentangnya. Mayoritas di Malaysia (82%) dan Sri Lanka (69%) juga menentang.

    Di Indonesia dan Malaysia, dua negara dengan mayoritas Muslim yang disurvei oleh Pew Research Center, umat Islam memberikan dukungan terendah terhadap pernikahan sesama jenis dibandingkan dengan kelompok agama lain yang disurvei. Hanya 4% Muslim Indonesia dan 8% Muslim Malaysia yang mendukungnya.

    Aktivis bagi kelompok LGBT di Indonesia sekaligus pendiri Gaya Nusantara pun berpendapat, mayoritas warga Indonesia masih menolak pernikahan sesama jenis, di antaranya karena agama, adat, dan kebudayaan.

    “Indonesia masih lama, tapi perjuangan ke arah sana pasti ada. Mungkin Indonesia akan jadi negara terakhir di Asia Tenggara (yang akan melegalkan pernikahan sesama jenis),” kata Dede kepada DW Indonesia.

    Ia menambahkan “sebagai aktivis, saya pasti menyambut dengan baik (keputusan Kerajaan Thailand). Suatu kemajuan untuk Asia Tenggara. Akhirnya satu lagi negara di Asia Tenggara yang melegalkan pernikahan sesama jenis.”

    Dede tak memungkiri banyak kelompok LGBTQ di Indonesia yang dibenci bahkan dimusuhi karena dianggap melakukan hal yang tidak sesuai dengan agama, adat, dan kebudayaan.

    “Isu ini masih dipulangkan/disangkutkan pada adat dan kebudayaan, padahal sebetulnya di beberapa suku dan etnis di Nusantara seperti Suku Toraja, pernah ada pernikahan sesama jenis tapi sudah dilupakan orang,” tambahnya.

    “Kalau orang berprinsip semua orang sama hak asasinya, maka kalau orang heteroseksual bisa menikah, yang LGBTQ harusnya bisa menikah juga,” tutupnya.

    (Reuters, AP)

    Editor: Rahka Susanto

    (ita/ita)

  • Ini Wanita Misterius yang Dikaitkan dengan Ledakan Pager Hizbullah

    Ini Wanita Misterius yang Dikaitkan dengan Ledakan Pager Hizbullah

    Jakarta

    BAC Consulting, perusahaan yang berbasis di Hungaria, dituding dimanfaatkan oleh dinas rahasia Israel Mossad, memproduksi pager yang meledak di Lebanon. CEO perusahaan ini adalah Cristiana Barsony-Arcidiacono, wanita berusia 49 tahun keturunan Italia-Hungaria.

    Setelah perusahaannya diketahui mendapat lisensi dari produsen pager Taiwan, Gold Apollo, Barsony mengatakan bahwa dia tidak membuat produk itu. “Saya hanya perantara. Saya pikir Anda salah,” katanya yang dikutip detikINET dari Reuters.

    Pemerintah Hungaria menegaskan pager itu tak diproduksi di negaranya. Namun New York Times menyebut BAC Consulting membuat pager biasa untuk klien umum dan di saat yang sama, juga pager yang ditanam peledak oleh Mossad. Tak menutup kemungkinan produksi dilakukan di luar Hungaria.

    Didirikan tahun 2022, BAC Consulting terdaftar di Budapest. Barsony disebut satu-satunya karyawan. Sejak ledakan pager, dia belum muncul. Tetangga mengatakan mereka tidak melihatnya. Dia tidak menanggapi pesan dan apartemennya di sebuah bangunan tua tapi cukup megah di Budapest, telah ditutup.

    Pemerintah Hungaria lalu mengatakan dinas intelijennya menggelar beberapa wawancara dengan Barsony. New York Times melaporkan BAC Consulting merupakan bagian dari kedok yang dibentuk intelijen Israel. Menurut sumber, Israel memproduksi pager itu, tak sekedar menanamnya dengan bom.

    Teman sekolah Barsony menyebut dia tumbuh di Italia. Awal 2000-an, dia meraih gelar doktor bidang fisika di University College London. Namun, dia tampaknya tak mengejar karier ilmiah. “Sejauh saya tahu, dia tidak pernah melakukan pekerjaan ilmiah lagi,” cetus Akos Torok, salah satu profesornya di UCL.

    Resume yang dia gunakan untuk mendapatkan pekerjaan memuat referensi ke gelar pascasarjana dari London School of Economics dan School of Oriental and African Studies. Dia kemudian bekerja pada proyek LSM di Eropa, Afrika, dan Timur Tengah.

    Sejauh ini, belum jelas bagaimana keterlibatan Barsony dalam produksi pager yang meledak di Lebanon atau memang dia tidak tahu menahu. Keberadaannya belum diketahui.

    (fyk/fyk)

  • Terungkap Pager Meledak Massal Sempat Diperiksa Hizbullah

    Terungkap Pager Meledak Massal Sempat Diperiksa Hizbullah

    Jakarta

    Rentetan ledakan dari penyerata (pager) menimbulkan jatuhnya korban di Kelompok Hizbullah. Pihak Hizbullah meyakini perangkat komunikasi itu aman karena sempat diperiksa sebelum dibagikan.

    Seperti dilansir Reuters, Sabtu (21/9/2024), disebutkan kelompok Hizbullah telah memeriksa keamanan terhadap perangkat pager merek Gold Apollo yang meledak massal di Lebanon pada Selasa (17/9). Beberapa pager bahkan baru dibagikan kepada anggota Hizbullah hanya beberapa jam sebelum meledak.

    Dua sumber keamanan yang memahami hal tersebut menyatakan Hizbullah meyakini perangkat komunikasi itu aman sebelum membagikannya kepada para anggotanya di berbagai wilayah Lebanon.

    Salah satu sumber mengatakan bahwa salah satu anggota Hizbullah baru menerima pager pada Senin (16/9) waktu setempat. Sehari kemudian, pager meledak ketika perangkat itu masih berada di dalam kotaknya.

    Sementara, sumber lainnya menyatakan sebuah pager lainnya yang diserahkan kepada seorang anggota senior Hizbullah beberapa hari sebelum insiden, meledak dan melukai seorang bawahannya.

    Rentetan Ledakan Pager dan Walkie-Talkie

    Untuk diketahui, pada Selasa (17/9) waktu setempat, perangkat komunikasi merek Gold Apollo itu meledak secara serentak. Ledakan terjadi di seluruh area yang menjadi markas Hizbullah di pinggiran selatan Beirut dan Lembah Bekaa bagian timur sehingga menimbulkan dugaan serangan ledakan dilakukan secara terkoordinasi.

    Sehari kemudian, pada Rabu (18/9) waktu setempat, ratusan walkie-talkie yang digunakan anggota-anggota Hizbullah juga meledak. Kedua serangan beruntun itu menewaskan total sedikitnya 37 orang, termasuk dua anak-anak, dan melukai nyaris 3.000 orang lainnya.

    Pemerintah Lebanon dan kelompok Hizbullah menuduh Israel sebagai dalang di balik ledakan massal tersebut. Tel Aviv hingga kini belum memberikan komentar langsung atas insiden di Lebanon tersebut.

    Namun sumber keamanan Barat mengatakan kepada Reuters pekan ini bahwa unit intelijen rahasia militer, Unit 8200, terlibat dalam perencanaan serangan itu.

    Analisis Ledakan Pager dan Walkie-Talkie

    Seorang sumber Lebanon yang memahami komponen perangkat itu menurutkan bahwa baterai walkie-talkie yang digunakan Hizbullah telah dicampur dengan senyawa yang sangat mudah meledak yang disebut PETN.

    Sedangkan bahan peledak seberat tiga gram yang ditanam di dalam pager, menurut laporan Reuters, tidak terdeteksi selama berbulan-bulan oleh Hizbullah.

    Menurut salah satu sumber keamanan itu, sangat sulit untuk mendeteksi bahan peledak “dengan perangkat atau pemindai apa pun”. Sumber itu tidak merinci jenis pemindai apa yang digunakan Hizbullah untuk memeriksa pager-pager yang digunakan anggotanya tersebut.

    Hizbullah menggunakan pager, yang merupakan perangkat komunikasi berteknologi rendah ini, untuk menghindari pelacakan atau penyadapan Israel.

    Hizbullah Rutin Periksa Keamanan Pager

    Kelompok Hizbullah, menurut dua sumber lainnya yang berbicara kepada Reuters, langsung memeriksa pager-pager yang tiba di wilayah Lebanon, mulai tahun 2022, termasuk dengan melakukan perjalanan melalui bandara-bandara untuk memastikan perangkat itu tidak akan mengaktifkan alarm.

    Secara total, Reuters berbicara dengan enam sumber yang mengetahui rincian perangkat komunikasi yang meledak di Lebanon tersebut.

    Menurut para sumber keamanan itu, bukannya karena mencurigai pager-pager tertentu, Hizbullah melakukan pemeriksaan sebagai bagian dari “sweeping” rutin terhadap peralatannya, termasuk perangkat komunikasi, untuk mencari tahu apakah peralatan itu dipasangi peledak atau mekanisme pengintaian atau tidak.

    Ledakan massal, dan pendistribusian perangkat komunikasi itu meskipun telah dilakukan pemeriksaan rutin untuk pelanggaran keamanan, telah merusak reputasi Hizbullah sebagai payung pasukan aliansi “Poros Perlawanan” yang pro-Iran dan anti-Israel di kawasan Timur Tengah.

    Dalam pidatonya pada Kamis (19/9), pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menyebut serangan itu menjadi “pukulan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah” kelompoknya.

    Kantor media Hizbullah dan militer Israel belum memberikan komentar atas laporan Reuters ini.

    Gold Apollo yang berbasis di Taiwan menegaskan tidak memproduksi pager yang meledak di Lebanon. Pemerintah Taipei mempertegas bahwa komponen di dalam pager itu tidak dibuat di wilayah Taiwan.

    Gold Apollo menyebut perusahaan Hungaria, BAC, sebagai produsen pager itu. Namun otoritas Budapest menyebut BAC hanyalah perantara perdagangan dan tidak memiliki lokasi produksi atau operasional di Hungaria.

    Total ada 5.000 unit pager yang dikirimkan ke Lebanon pada awal tahun ini. Namun sejauh ini, tidak diketahui secara jelas di mana sebenarnya pager itu diproduksi atau pada tahap apa pager itu disabotase.

    Hizbullah, menurut tiga sumber yang dikutip Reuters, sedang menyelidiki di mana, kapan dan bagaimana perangkat komunikasi itu dicampur bahan peledak.

    Hizbullah Pernah Gagalkan Operasi Intelijen Israel

    Salah satu sumber keamanan yang dikutip Reuters menambahkan bahwa Hizbullah pernah menggagalkan operasi intelijen Israel sebelumnya, yang menargetkan perangkat yang diimpor dari luar negeri oleh kelompok tersebut, mulai dari telepon rumah pribadi hingga unit ventilasi di kantor Hizbullah.

    Itu juga mencakup dugaan pelanggaran keamanan pada tahun lalu. Namun kali ini, Hizbullah tidak menyadari perangkat komunikasi mereka, yang digunakan untuk menghindari pelacakan dan penyadapan Israel, justru menjadi senjata yang mematikan.

    “Ada beberapa masalah elektronik yang bisa kami temukan — tapi bukan pager-nya. Mereka menipu kami, angkat topi untuk musuh,” ucap salah satu sumber yang dikutip Reuters tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (jbr/dhn)

  • Ternyata, Pager yang Meledak Massal Sempat Diperiksa Hizbullah

    Ternyata, Pager yang Meledak Massal Sempat Diperiksa Hizbullah

    Beirut

    Informasi terbaru menyebut kelompok Hizbullah telah melakukan pemeriksaan keamanan terhadap perangkat pager atau penyeranta merek Gold Apollo yang meledak massal di Lebanon pada Selasa (17/9). Beberapa pager bahkan baru dibagikan kepada anggota Hizbullah hanya beberapa jam sebelum meledak.

    Dituturkan dua sumber keamanan yang memahami hal tersebut, seperti dilansir Reuters, Sabtu (21/9/2024), bahwa Hizbullah meyakini perangkat komunikasi itu aman sebelum membagikannya kepada para anggotanya di berbagai wilayah Lebanon.

    Salah satu sumber mengatakan bahwa salah satu anggota Hizbullah baru menerima pager pada Senin (16/9) waktu setempat, yang kemudian meledak keesokan harinya ketika perangkat itu masih berada di dalam kotaknya.

    Menurut sumber lainnya, sebuah pager lainnya yang diserahkan kepada seorang anggota senior Hizbullah beberapa hari sebelum insiden, meledak dan melukai seorang bawahannya.

    Dalam serangan yang tampaknya terkoordinasi, perangkat komunikasi merek Gold Apollo itu meledak secara serentak pada Selasa (17/9) waktu setempat di seluruh area yang menjadi markas Hizbullah di pinggiran selatan Beirut dan Lembah Bekaa bagian timur.

    Pada Rabu (18/9) waktu setempat, ratusan walkie-talkie yang digunakan anggota-anggota Hizbullah juga meledak. Kedua serangan beruntun itu menewaskan total sedikitnya 37 orang, termasuk dua anak-anak, dan melukai nyaris 3.000 orang lainnya.

    Pemerintah Lebanon dan kelompok Hizbullah menuduh Israel sebagai dalang di balik ledakan massal tersebut. Tel Aviv hingga kini belum memberikan komentar langsung atas insiden di Lebanon tersebut.

    Namun sumber keamanan Barat mengatakan kepada Reuters pekan ini bahwa unit intelijen rahasia militer, Unit 8200, terlibat dalam perencanaan serangan itu.

    Dituturkan seorang sumber Lebanon yang memahami komponen perangkat itu bahwa baterai walkie-talkie yang digunakan Hizbullah telah dicampur dengan senyawa yang sangat mudah meledak yang disebut PETN.

    Sedangkan bahan peledak seberat tiga gram yang ditanam di dalam pager, menurut laporan Reuters, tidak terdeteksi selama berbulan-bulan oleh Hizbullah.

    Menurut salah satu sumber keamanan itu, sangat sulit untuk mendeteksi bahan peledak “dengan perangkat atau pemindai apa pun”. Sumber itu tidak merinci jenis pemindai apa yang digunakan Hizbullah untuk memeriksa pager-pager yang digunakan anggotanya tersebut.

    Hizbullah menggunakan pager, yang merupakan perangkat komunikasi berteknologi rendah ini, untuk menghindari pelacakan atau penyadapan Israel.

    Hizbullah Rutin Periksa Keamanan Pager yang Tiba di Lebanon

    Kelompok Hizbullah, menurut dua sumber lainnya yang berbicara kepada Reuters, langsung memeriksa pager-pager yang tiba di wilayah Lebanon, mulai tahun 2022, termasuk dengan melakukan perjalanan melalui bandara-bandara untuk memastikan perangkat itu tidak akan mengaktifkan alarm.

    Secara total, Reuters berbicara dengan enam sumber yang mengetahui rincian perangkat komunikasi yang meledak di Lebanon tersebut.

    Menurut para sumber keamanan itu, bukannya karena mencurigai pager-pager tertentu, Hizbullah melakukan pemeriksaan sebagai bagian dari “sweeping” rutin terhadap peralatannya, termasuk perangkat komunikasi, untuk mencari tahu apakah peralatan itu dipasangi peledak atau mekanisme pengintaian atau tidak.

    Ledakan massal, dan pendistribusian perangkat komunikasi itu meskipun telah dilakukan pemeriksaan rutin untuk pelanggaran keamanan, telah merusak reputasi Hizbullah sebagai payung pasukan aliansi “Poros Perlawanan” yang pro-Iran dan anti-Israel di kawasan Timur Tengah.

    Dalam pidatonya pada Kamis (19/9), pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menyebut serangan itu menjadi “pukulan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah” kelompoknya.

    Kantor media Hizbullah dan militer Israel belum memberikan komentar atas laporan Reuters ini.

    Gold Apollo yang berbasis di Taiwan menegaskan tidak memproduksi pager yang meledak di Lebanon. Pemerintah Taipei mempertegas bahwa komponen di dalam pager itu tidak dibuat di wilayah Taiwan.

    Gold Apollo menyebut perusahaan Hungaria, BAC, sebagai produsen pager itu. Namun otoritas Budapest menyebut BAC hanyalah perantara perdagangan dan tidak memiliki lokasi produksi atau operasional di Hungaria.

    Total ada 5.000 unit pager yang dikirimkan ke Lebanon pada awal tahun ini. Namun sejauh ini, tidak diketahui secara jelas di mana sebenarnya pager itu diproduksi atau pada tahap apa pager itu disabotase.

    Hizbullah, menurut tiga sumber yang dikutip Reuters, sedang menyelidiki di mana, kapan dan bagaimana perangkat komunikasi itu dicampur bahan peledak.

    Hizbullah Pernah Gagalkan Operasi Intelijen Israel Sebelumnya

    Salah satu sumber keamanan yang dikutip Reuters menambahkan bahwa Hizbullah pernah menggagalkan operasi intelijen Israel sebelumnya, yang menargetkan perangkat yang diimpor dari luar negeri oleh kelompok tersebut, mulai dari telepon rumah pribadi hingga unit ventilasi di kantor Hizbullah.

    Itu juga mencakup dugaan pelanggaran keamanan pada tahun lalu. Namun kali ini, Hizbullah tidak menyadari perangkat komunikasi mereka, yang digunakan untuk menghindari pelacakan dan penyadapan Israel, justru menjadi senjata yang mematikan.

    “Ada beberapa masalah elektronik yang bisa kami temukan — tapi bukan pager-nya. Mereka menipu kami, angkat topi untuk musuh,” ucap salah satu sumber yang dikutip Reuters tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/dhn)

  • Lebih Mengerikan daripada Serangan Udara

    Lebih Mengerikan daripada Serangan Udara

    Beirut

    Pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah, mengatakan serangan bom yang menggunakan ribuan pager dan radio walkie-talkie “melewati semua garis merah”. Dia menuduh Israel berada di balik rangkaian peristiwa yang menurutnya merupakan deklarasi perang.

    Seorang WNI di Lebanon mengatakan serangan terbaru yang menyasar perangkat komunikasi nirkabel ini lebih mengerikan dibandingkan serangan udara. Pihak KBRI mendorong evakuasi ratusan WNI yang masih berada di negara itu.

    Dalam pidato yang sangat dinanti-nantikan, Hassan Nasrallah mengakui Hezbollah telah menderita “pukulan yang belum pernah terjadi sebelumnya”. Tapi ia bersumpah akan terus bertempur dan memberikan “hukuman yang adil”.

    “Musuh telah melewati semua aturan, hukum, dan garis merah. Mereka sama sekali tidak peduli dengan apa pun, tidak secara moral, tidak secara manusiawi, tidak secara hukum,” kata Nasrallah.

    “Ini adalah pembantaian, agresi besar terhadap Lebanon, rakyatnya, perlawanannya, kedaulatannya, dan keamanannya. Ini dapat disebut kejahatan perang atau deklarasi perang – apa pun sebutannya, itu pantas dan sesuai dengan deskripsinya. Ini adalah niat musuh,” tambahnya.

    Pemimpin Hezbollah tersebut berkeras bahwa rantai komando dan kemampuan kelompoknya untuk berkomunikasi tetap utuh.

    Nada bicara Nasrallah menantang dan ia bersumpah akan memberikan hukuman yang berat. Namun, sekali lagi, ia menyatakan bahwa Hezbollah tidak tertarik menambah eskalasi konflik dengan Israel.

    Ledakan dilaporkan terjadi di Lebanon selatan, termasuk kota Sidon, serta pinggiran selatan Beirut, dan Lembah Bekaa (AFP)

    Jumlah korban tewas akibat ledakan perangkat komunikasi walkie-talkie bertambah menjadi 25 orang dari sebelumnya sebanyak 20, kata Menteri Kesehatan Firass Abiad.

    Selain korban tewas, setidaknya 608 orang telah terluka, tuturnya. Jumlah ini meningkat dari jumlah sebelumnya yaitu 450 orang.

    Total korban tewas dalam dua hari tersebut kini mencapai 37 orang, karena setidaknya 12 orang tewas akibat serangan pager pada Selasa (17/09).

    Sejumlah walkie-talkie yang digunakan oleh kelompok bersenjata Hezbollah meledak di pinggiran selatan ibu kota Beirut, Lembah Bekaa, dan Lebanon selatan.

    Ledakan sejumlah walkie-talkie terjadi selama pemakaman 12 orang pada insiden ledakan pager.

    Hezbollah menyalahkan Israel atas serangan itu. Israel belum berkomentar soal insiden ini.

    Serangan itu terjadi ketika Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan “fase baru dalam perang”. Pada waktu bersamaan, satu divisi tentara Israel dikerahkan kembali ke utara.

    Sekretaris Jenderal PBB, Antnio Guterres, memperingatkan “risiko serius eskalasi dramatis” dan meminta semua pihak “menahan diri secara maksimal”. “Jelas, logika di balik peledakan semua perangkat ini adalah sebagai serangan pendahuluan sebelum operasi militer besar-besaran,” ujarnya kepada wartawan.

    Israel: serangan terbaru respons atas aksi Hezbollah selama ‘puluhan tahun’

    Dalam perkembangan terakhir, Israel meluncurkan serangan udara terbaru di Lebanon bagian selatan yang videonya beredar di media sosial.

    Kata Israel, ini sebagai tanggapan atas aksi Hezbollah selama ‘puluhan tahun’.

    Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa mereka sedang berupaya untuk “mendegradasi” “kemampuan dan infrastruktur teroris Hezbollah”.

    “Selama beberapa dekade, Hezbollah telah mempersenjatai rumah-rumah warga sipil, menggali terowongan di bawahnya, dan menggunakan warga sipil sebagai tameng – yang telah mengubah Lebanon selatan menjadi zona perang,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

    Tujuannya, menurut pernyataan itu, adalah untuk “membawa keamanan ke Israel utara untuk memungkinkan kembalinya penduduk ke rumah mereka dan mencapai tujuan perang”.

    Potensi konflik besar-besaran

    Kekhawatiran terjadinya konflik besar-besaran sudah meningkat setelah 11 bulan pertempuran lintas batas yang dipicu oleh baku serang antara Israel dan Hamas di Gaza.

    Beberapa jam setelah ledakan pada Rabu (18/09), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk memulangkan puluhan ribu orang yang mengungsi dari wilayah utara negara itu “dengan aman ke rumah mereka”.

    Sementara itu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan Israel “membuka babak baru dalam perang” dan bahwa “pusat gravitasi bergeser ke utara melalui pengalihan sumber daya dan pasukan”.

    Sebuah divisi tentara yang baru-baru ini terlibat di Gaza telah dikerahkan kembali ke utara, demikian dikonfirmasi militer Israel.

    Sejumlah ledakan terjadi ketika berlangsung pemakaman sekitar 12 orang korban ledakan pager termasuk anggota Hezbollah, Mohammed Ammar (Reuters)

    Hezbollah mengatakan bahwa mereka mendukung Hamas – yang juga didukung oleh Iran dan dilarang sebagai organisasi teroris oleh Israel dan banyak negara Barat. Hezbollah menegaskan hanya hanya akan menghentikan serangan lintas batas setelah pertempuran di Gaza berakhir.

    Indikasi tentang apa yang mungkin direncanakan kelompok itu selanjutnya dapat muncul pada hari Kamis (19/09), ketika pemimpinnya yang kuat, Hassan Nasrallah, akan memberikan pidato.

    Kantor media Hezbollah mengumumkan kematian 13 petempurnya, termasuk seorang anak laki-laki berusia 16 tahun, sejak gelombang kedua ledakan.

    Hezbollah mengatakan telah menargetkan pasukan Israel di dekat perbatasan dan di Dataran Tinggi Golan, dengan menembakkan roket ke posisi artileri Israel.

    Militer Israel mengatakan sekitar 30 roket melintas dari Lebanon pada Rabu (18/09). Roket-roket itu memicu kebakaran tetapi tidak menimbulkan korban luka.

    Militer Israel juga menyebut pesawat tempur telah menyerang anggota Hezbollah di Lebanon selatan.

    BBC

    WNI di Lebanon: ‘Sewaktu-waktu bisa saja kejadian lagi’

    Ilham Akbar baru hendak ke luar rumah ketika tiba-tiba dia mendengar suara ledakan yang cukup keras pada Selasa sore.

    “Suaranya itu seperti dekat. Enggak lama kemudian saya dengar suara ambulans datang. Kira-kira lokasi kejadian itu sekitar 500 meter dari rumah saya,” kata Ilham kepada BBC News Indonesia.

    Selama delapan tahun tinggal di Lebanon, Ilham mengaku mulai terbiasa dengan eskalasi situasi akibat serangan udara ke Kota Beirut.

    Namun, saat itu dia merasa ada yang berbeda.

    “Kami yang sudah biasa mengalami serangan udara itu sudah bisa membedakan, karena tidak ada getaran setelah ledakan,” tuturnya.

    Setengah jam kemudian, dia baru mulai memahami bahwa ledakan tersebut bersumber dari pager.

    Situasinya terasa kian mengkhawatirkan setelah terjadi gelombang ledakan kedua pada Rabu yang menewaskan lebih banyak korban.

    Sumber ledakannya pun bukan hanya pager, tapi juga walkie-talkie, alat pembaca sidik jari, dan lain-lain.

    Menurut Ilham, serangan semacam ini terasa lebih mengerikan dibanding ketika menghadapi serangan udara.

    “Kita enggak tahu pasti posisi orang yang punya walkie talkie atau pager dan sejenisnya, apakah ada di dekat kita atau enggak, dan sewaktu-waktu bisa saja kejadian lagi,” tutur Ilham.

    Untuk menghindari ancaman itu, dia memilih bertahan di rumah dan hanya ke luar untuk kebutuhan mendesak.

    Apalagi Ilham tinggal di kawasan Dahiyeh, yang dikenal sebagai benteng pertahanan Hezbollah di selatan Beirut. Banyak dari ledakan itu terjadi di kawasan ini.

    Menurut catatan KBRI Beirut, terdapat 147 WNI yang masih bertahan di Lebanon sampai saat ini. Itu tidak termasuk staf KBRI serta personel TNI yang bergabung dalam misi perdamaian UNIFIL.

    Sejauh ini, ada satu orang WNI yang terkena serpihan ledakan ketika sedang berada di tempat umum.

    Kepala Kantor KBRI Beirut, Yosi Aprizal mengatakan WNI itu mengalami luka ringan dan kini dalam kondisi baik.

    Namun dengan eskalasi situasi yang kembali meningkat pasca-ledakan perangkat komunikasi elektronik ini, Yosi mengatakan akan terus mendorong para WNI agar bersedia dievakuasi.

    Indonesia telah menetapkan status Siaga 1 untuk kawasan Lebanon sejak 4 Agustus 2024, setelah serangan udara Israel menewaskan petinggi Hezbollah.

    Sejak saat itu, sudah ada tiga gelombang WNI yang dievakuasi ke Indonesia. Gelombang evakuasi selanjutnya rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 27 atau 28 September.

    “Kami terus mendorong mereka untuk evakuasi, mumpung kondisi saat ini masih relatif mudah untuk evakuasi, moda transportasi udara masih tersedia,” kata Yosi.

    “Khawatirnya kalau kondisinya memburuk, evakuasi akan semakin sulit,” sambungnya.

    Sejauh ini, sudah ada beberapa WNI yang menyatakan tidak bersedia untuk dievakuasi. Ada pula yang merasa masih bisa bertahan karena dapat menolerir situasi keamanan di Lebanon.

    Yosi mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan rencana darurat untuk mengevakuasi WNI melalui jalur udara, darat, dan laut jika sewaktu-waktu situasinya memburuk.

    Ilham adalah salah satu yang belum berencana meninggalkan Lebanon dalam waktu dekat karena harus menyelesaikan studi pasca-sarjana.

    “Kalau saya lihat, kondisi saat ini masih bisa ditolerir. Kalau sudah keluar dari Lebanon, akan sulit kembali ke sini kalau izin tinggal saya habis. Saya harus mengajukan visa lagi dan itu sulit,” kata Ilham.

    “Banyak dari kami belum menyelesaikan pendidikan kami masing-masing, jadi dilema.”

    Ilham hanya bisa berharap situasi di Lebanon tak memburuk, apalagi sampai berujung pada perang terbuka.

    “Kalau sampai situasinya memburuk, saya mungkin akan mengungsi ke safe house di KBRI,” kata dia.

    BBC

    Jaringan komunikasi Hezbollah disusupi Israel?

    Ledakan mematikan pada Rabu (18/09) merupakan penghinaan bagi Hezbollah mengingat seluruh jaringan komunikasinya kemungkinan telah disusupi Israel.

    Banyak warga Lebanon masih terkejut dan marah dengan gelombang pertama ledakan pada Selasa (16/09). Ketika itu ribuan pager meledak pada saat bersamaan, setelah orang-orang menerima pesan yang mereka yakini berasal dari Hezbollah

    Sumber-sumber AS dan Lebanon mengatakan kepada New York Times dan kantor berita Reuters bahwa Israel telah menanam sejumlah kecil bahan peledak di dalam pager yang meledak pada hari Selasa.

    Sebanyak 12 orang termasuk seorang gadis berusia delapan tahun dan seorang anak laki-laki berusia 11 tahun tewas dan 2.800 lainnya terluka oleh ledakan tersebut, menurut menteri kesehatan Lebanon.

    Baca juga:

    Tim BBC sedang berada di pemakaman empat orang yang tewas di pinggiran selatan Beirut, Dahiyeh, pada Rabu (18/09) ketika mereka mendengar ledakan keras sekitar pukul 17:00 waktu setempat.

    Ledakan tersebut menimbulkan kekacauan dan kebingungan di antara para pelayat. Sesaat kemudian laporan mulai bermunculan tentang ledakan-ledakan yang terjadi di berbagai wilayah di Lebanon.

    Sebuah video media sosial yang belum dikonfirmasi memperlihatkan seorang pria jatuh ke tanah akibat ledakan kecil dalam acara pemakaman Hezbollah yang dihadiri oleh banyak orang.

    Palang Merah Lebanon mengatakan lebih dari 30 ambulans telah merespons ledakan-ledakan di pinggiran selatan ibu kota, di Lebanon selatan, dan Lembah Bekaa.

    Pager dan walkie-talkie yang meledak menyebabkan kerusakan di rumah-rumah dan melukai ribuan orang di seluruh Lebanon pada Selasa (17/09) dan Rabu (18/09) (Getty Images)

    Kementerian kesehatan mengatakan ledakan-ledakan mematikan itu “menargetkan walkie-talkie”.

    Seorang sumber yang dekat dengan Hezbollah juga mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa walkie-talkie yang digunakan oleh para anggotanya telah meledak.

    Seorang dokter mata di sebuah rumah sakit di Beirut mengatakan kepada BBC bahwa sedikitnya 60% dari para korban yang ia tangani telah kehilangan setidaknya satu mata. Sebagian besar korban juga kehilangan satu tangan.

    “Mungkin ini adalah hari terburuk dalam hidup saya sebagai seorang dokter. Saya yakin jumlah korban dan jenis kerusakan yang telah terjadi sangat besar,” kata Dr. Elias Warrak.

    “Sayangnya, kami tidak dapat menyelamatkan banyak mata, dan sayangnya kerusakannya tidak terbatas pada mata. Beberapa orang mengalami kerusakan di otak dan wajah.”

    Walkie-talkie jadi biang keladi

    Seorang pria di Lebanon memegang perangkat Icom yang sudah dilepaskan baterainya. Perangkat yang meledak di Lebanon tampaknya adalah Icom IC-V82 (Getty Images)

    Kantor berita milik pemerintah Lebanon (NNA) mengatakan seorang pria tewas ketika sebuah walkie-talkie meledak di dalam sebuah toko yang menjual perangkat seluler di Chaat, di Lembah Bekaa utara.

    Kantor berita tersebut mengidentifikasi perangkat itu sebagai radio VHF genggam ICOM-V82.

    NNA mengatakan ICOM-V82 lainnya meledak di sebuah rumah di pinggiran kota Baalbek. Rekaman video menunjukkan kerusakan akibat kebakaran pada sebuah meja dan dinding, serta serpihan alat komunikasi seperti walkie-talkie yang bertuliskan “ICOM”.

    Foto-foto di media sosial dari dua lokasi lain menunjukkan model serupa.

    ICOM adalah perusahaan telekomunikasi yang berbasis di Osaka, Jepang.

    Namun, ICOM mengatakan bahwa pihaknya tidak memproduksi atau mengekspor IC-V82, maupun baterai yang dibutuhkan untuk mengoperasikannya, selama 10 tahun.

    Perusahaan ini merupakan perusahaan Asia kedua yang terlibat dalam insiden pengeboman di Lebanon pekan ini. Sehari sebelumnya ribuan pager yang meledak tampaknya terkait dengan perusahaan Taiwan bernama Gold Apollo.

    Pendiri Gold Apollo, Hsu Ching-Kuang, dengan tegas membantah bahwa perusahaannya ada hubungannya dengan serangan tersebut. Dia mengeklaim telah memberikan lisensi merek dagangnya kepada sebuah perusahaan di Hungaria bernama BAC Consulting. Perusahaan ini tidak dapat dihubungi oleh BBC.

    Sebuah walkie talkie merek ICOM meledak dan hancur di sebuah rumah di pinggiran Baalbek, Lebanon (Getty Images)

    ICOM mengatakan kepada BBC bahwa mereka mengetahui adanya laporan bahwa perangkat radio walkie-talkie berlogo ICOM telah meledak di Lebanon. Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki masalah itu.

    “IC-V82 adalah radio genggam yang diproduksi dan diekspor, termasuk ke Timur Tengah, dari tahun 2004 hingga Oktober 2014. Produk itu dihentikan produksinya sekitar 10 tahun lalu. Sejak itu, produk itu tidak pernah lagi dikirim dari perusahaan kami,” kata ICOM dalam sebuah pernyataan.

    “Produksi baterai yang diperlukan untuk mengoperasikan unit utama juga telah dihentikan dan segel hologram untuk membedakan produk palsu tidak dipasang. Jadi tidak mungkin untuk memastikan apakah produk itu dikirim dari perusahaan kami.”

    ICOM menambahkan bahwa semua radionya diproduksi di pabrik yang sama di Jepang. ICOM hanya menjual produk untuk pasar luar negeri melalui distributor resmi.

    Sebelumnya, seorang staf penjualan di anak perusahaan ICOM di AS mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa perangkat radio yang meledak di Lebanon tampaknya merupakan produk tiruan yang tidak dibuat oleh ICOM. Dia menambahkan bahwa mudah untuk menemukan versi palsu secara daring.

    Perangkat tersebut disukai oleh operator radio amatir untuk digunakan dalam komunikasi sosial atau darurat, termasuk oleh orang-orang yang melacak tornado atau badai, katanya.

    Kantor Icom di Jepang. Icom memproduksi walkie-talkie dan perangkat radio untuk khalayak yang bekerja di laut, dunia penerbangan, dan darat (Getty Images)

    Kantor berita Reuters mengutip sumber keamanan Lebanon yang mengatakan bahwa walkie-talkie tersebut dibeli Hezbollah lima bulan lalu pada periode yang sama dengan pembelian pager.

    Situs berita Axios mengutip dua sumber yang menyebut badan intelijen Israel telah memasang jebakan pada ribuan walkie-talkie sebelum mengirimkannya ke Hezbollah. Walkie-talkie adalah bagian dari sistem komunikasi darurat Hezbollah pada masa perang.

    (nvc/nvc)

  • Terkuak Peran Israel di Balik Ribuan Pager Hizbullah Meledak

    Terkuak Peran Israel di Balik Ribuan Pager Hizbullah Meledak

    Jakarta

    Terungkap peran Israel di balik ribuan unit penyeranta atau pager milik kelompok Hizbullah, yang bersekutu dengan Teheran, meledak secara bersamaan. Israel diduga menanam peledak ke dalam ribuan pager.

    Laporan media ternama Amerika Serikat (AS), The New York Times (NYT), yang mengutip sumber dari kalangan pejabat AS dan negara lainnya, seperti dilansir AFP, Rabu (18/9/2024), menyebut pager atau penyeranta yang meledak massal di Lebanon itu dipesan dari perusahaan Taiwan bernama Gold Apollo.

    Sejumlah sumber juga mengatakan kepada NYT bahwa pager-pager itu dimodifikasi oleh Israel sebelum tiba di wilayah Lebanon.

    Salah satu sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kepada AFP bahwa “pager-pager yang meledak berkaitan dengan pengiriman 1.000 perangkat yang baru-baru ini diimpor oleh Hizbullah”, yang tampaknya telah “disabotase pada sumbernya”.

    Laporan NYT menyebut ada sekitar 3.000 unit pager dipesan oleh Hizbullah dari Gold Apollo, dengan sebagian besar model AR924.

    “Agar Israel bisa menanam pemicu ledakan ke dalam pager batch terbaru, mereka mungkin memerlukan akses ke rantai pasokan perangkat ini,” ucap analis militer dan keamanan Elijah Magnier, yang berbasis di Brussels, Belgia, saat berbicara kepada AFP.

    “Intelijen Israel telah menyusup ke dalam proses produksi, menambahkan komponen peledak dan mekanisme pemicu jarak jauh ke dalam pager tanpa menimbulkan kecurigaan,” sebutnya.

    Magnier menambahkan bahwa hal tersebut semakin meningkatkan kemungkinan pihak ketiga yang menjual perangkat tersebut adalah “front intelijen” yang dibentuk oleh Israel untuk tujuan khusus tersebut.

    Belum ada komentar langsung dari Israel atas insiden ledakan massal di Lebanon tersebut.

    Secara terpisah, laporan serupa juga disampaikan oleh media Reuters, yang mengutip sejumlah sumber keamanan Lebanon, yang menyebut perangkat yang dipesan Hizbullah itu dimodifikasi oleh dinas mata-mata Israel atau Mossad “pada tingkat produksi” sebelum dibawa ke Lebanon.

    Menurut laporan Reuters, Mossad menanam sejumlah kecil bom — disebut seberat hanya tiga gram — ke dalam 5.000 unit pager yang dipesan Hizbullah dari perusahaan bernama Gold Apollo yang berbasis di Taiwan, beberapa bulan sebelum insiden terjadi di Lebanon pada Selasa (17/9) waktu setempat.

    Menurut para sumber yang dikutip Reuters, ribuan unit pager itu dibawa ke Lebanon pada awal tahun ini, dan selama berbulan-bulan, peledak yang ada di dalamnya “tidak terdeteksi” oleh Hizbullah.

    Baca halaman selanjutnya>>

    Gold Apollo Bantah Produksi Pager yang Meledak Massal di Lebanon

    Sejumlah foto pager yang hancur usai meledak di Lebanon itu telah dianalisis oleh Reuters, yang hasilnya menunjukkan format dan stiker di bagian belakang yang konsisten dengan pager buatan Gold Apollo yang berkantor di New Taipei, Taiwan.

    Namun Gold Apollo membantah telah memproduksi pager-pager yang meledak massal di Lebanon. Dijelaskan oleh Gold Apollo, seperti dilansir Reuters dan Sky News, bahwa pager model AR924 diproduksi dan dijual di bawah lisensi di Eropa oleh sebuah perusahaan bernama BAC, dengan menggunakan merek Gold Apollo.

    “Produk itu bukan buatan kami. Hanya saja ada merek kami di dalamnya,” ucap pendiri dan presiden Gold Apollo, Hsu Ching-Kuang, saat berbicara kepada wartawan di kantornya pada Rabu (18/9).

    “Kami hanya memberikan otorisasi merek dagang dan tidak terlibat dalam desain atau pembuatan produk ini,” imbuh pernyataan Gold Apollo.

    Gold Apollo mengatakan bahwa BAC merupakan perusahaan Eropa yang berkantor di Budapest, ibu kota Hungaria. Namun informasi lebih detail soal perusahaan BAC itu tidak diberikan oleh Gold Apollo.

    Halaman 2 dari 2

    (whn/rfs)