Negara: Taiwan

  • Bertemu Joe Biden, Xi Jinping Ingatkan ‘Garis Merah’ soal Taiwan

    Bertemu Joe Biden, Xi Jinping Ingatkan ‘Garis Merah’ soal Taiwan

    Jakarta

    Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Presiden AS Joe Biden. Xi Jinping memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak melewati garis merah dalam mendukung Taiwan.

    Dilansir AFP, Minggu (17/11/2024) hal itu disampaikan Xi Jinping saat bertemu dengan Biden di sela KTT Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) di Peru pada Sabtu (16/11). Pertemuan Xi Jinping dan Biden itu digelar 2 bulan sebelum Donald Trump menjabat, di tengah kekhawatiran perang dagang dan pergolakan diplomatik.

    Diketahui, China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya dan menolak untuk mengesampingkan kemungkinan menggunakan kekuatan untuk merebutnya, sementara Amerika Serikat adalah pendukung keamanan utama pulau yang diperintah sendiri itu meskipun tidak mengakui Taipei secara diplomatis.

    Xi Jinping mengatakan kepada Biden terkait masalah Taiwan adalah garis merah yang tidak boleh ditentang.

    “Masalah Taiwan, demokrasi dan hak asasi manusia, jalur dan sistem, serta kepentingan pembangunan adalah empat garis merah Tiongkok yang tidak boleh ditentang”, ujar pernyataan Xi Jinping seperti dilaporkan media negara China CCTV, seperti dilansir AFP.

    “Ini adalah pagar pembatas dan jaring pengaman terpenting bagi hubungan Tiongkok-AS,” tambah pernyataan itu.

    Dalam pernyataan itu, China memperingatkan bahwa tindakan separatis seperti kemerdekaan Taiwan tidak sesuai dengan perdamaian dan stabilitas di selat tersebut

    Xi Jinping juga mengatakan Washington “tidak boleh campur tangan dalam perselisihan bilateral… dan tidak memaafkan atau mendukung dorongan provokatif” di Laut Cina Selatan.

    Diketahui, China pada tahun ini telah menekan klaimnya di jalur air yang disengketakan dengan lebih tegas, meskipun ada peningkatan gesekan dengan tetangga regional dan putusan internasional yang sudah lama berlaku bahwa klaimnya tidak memiliki dasar hukum.

    Pada pertemuan itu, Xi Jinping juga mengatakan posisi Tiongkok dalam perang di Ukraina “terbuka dan jujur”. China juga tidak akan membiarkan ketegangan di semenanjung Korea “menjadi konflik atau kekacauan”, ujar pernyataan Xi Jinping seperti dilaporkan CCTV.

    (yld/gbr)

  • Xi Jinping Bertemu Biden, Siap Transisi Kerja Sama ke Pemerintahan Trump

    Xi Jinping Bertemu Biden, Siap Transisi Kerja Sama ke Pemerintahan Trump

    Jakarta

    Presiden China, Xi Jinping bertemu dengan Presiden AS Joe Biden yang masa jabatannya akan segera berakhir. Xi Jinping mengatakan dia siap bekerja sama dengan pemerintahan baru Presiden AS terpilih Donald Trump.

    Pertemuan Xi Jinping dengan Biden dilakukan di sela KTT Asia-Pasifik di Lima, Peru pada Sabtu (16/11/2024). Pertemuan itu dibayangi kekhawatiran perang dagang baru dan ketegangan diplomatik ketika Trump kembali menjabat pada Januari mendatang.

    Xi Jinping dan Biden awalnya berjabat tangan pada awal pertemuannya di hotel tempat Xi Jinping menginap di ibu kota Peru. Xi Jinping menyebut tujuan China adalah kerjasama yang stabil dengan Washington tetap tidak berubah.

    “China siap bekerja sama dengan pemerintahan AS yang baru untuk menjaga komunikasi, memperluas kerja sama, dan mengelola perbedaan, sehingga dapat mengupayakan transisi hubungan China-AS yang lancar,” katanya dalam komentar yang diterjemahkan, dilansir AFP, Minggu (17/11/2024).

    Xi Jinping dan Biden telah memimpin upaya untuk meredakan ketegangan atas berbagai isu, mulai dari perdagangan hingga Taiwan.

    Sementara itu Biden mengatakan bahwa dia “sangat bangga dengan kemajuan yang telah kita buat bersama.” Biden juga menyebut tidak boleh membiarkan persaingan berubah menjadi konflik.

    “Kedua negara kita tidak boleh membiarkan persaingan ini berubah menjadi konflik. Itu tanggung jawab kita dan selama empat tahun terakhir saya pikir kita telah membuktikan bahwa hubungan ini mungkin untuk terjalin,” kata Biden.

    (yld/knv)

  • Bertemu Xi Jinping, PM Jepang Bahas Kekhawatiran Soal Laut China Selatan

    Bertemu Xi Jinping, PM Jepang Bahas Kekhawatiran Soal Laut China Selatan

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba menyampaikan “kekhawatiran serius atas situasi di sekitar Laut China Selatan, Hong Kong, dan Xinjiang” kepada Presiden China Xi Jinping. Hal itu disampaikan Ishiba dalam pembicaraan tatap muka pertama kalinya dengan Xi.

    Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (16/11/2024), dalam pembicaraan di sela-sela KTT APEC di Peru, keduanya juga sepakat untuk “berusaha mewujudkan kunjungan bersama oleh masing-masing menteri luar negeri, serta dialog tingkat tinggi tentang pertukaran budaya dan ekonomi pada waktu yang tepat”.

    Hubungan antara Jepang dan China memburuk karena Beijing membangun kapasitas militernya di kawasan tersebut, dan Tokyo meningkatkan hubungan keamanan dengan Amerika Serikat dan sekutunya.

    Dalam pertemuan tersebut, Ishiba juga “menyampaikan kekhawatiran serius atas meningkatnya aktivitas militer China”, sambil menekankan “perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan sangat penting bagi Jepang dan masyarakat internasional”, kata Kementerian Luar Negeri Jepang.

    China telah meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan dalam beberapa tahun terakhir, untuk menekan Taipei agar menerima klaim kedaulatannya, yang ditolak oleh pemerintah Taiwan.

  • Founder Nvidia Jensen Huang Keringetan Makan Gultik Blok M, Tengok Jumlah Hartanya – Page 3

    Founder Nvidia Jensen Huang Keringetan Makan Gultik Blok M, Tengok Jumlah Hartanya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Founder sekaligus CEO Nvidia, Jensen Huang, mengunjungi Indonesia pada Kamis, 14 November 2024. Ia menjadi pembicara utama di acara bergengsi Indonesia AI Day 2024, yang diselenggarakan oleh Indosat Ooredoo Hutchison.

    Dalam acara tersebut, Founder dan CEO Nvidia Jensen Huang mengungkap pentingnya masyarakat dan pengguna intenet saat ini untuk menggunakan AI atau kecerdasan buatan.Pasalnya menurut Jensen, AI akan mendemokratisasi teknologi bagi semua orang.

    “Semua orang memiliki akses ke pengetahuan dan teknologi dan kecerdasan buatan. Kita tahu, semua informasi dan pengetahuan ada di internet tapi kadang sulit diakses,” katanya saat menjadi pembicara di Indonesia AI Day 2024, di Jakarta, dikutip Sabtu (16/11/2024). 

    Usai acara, Founder dan CEO Nvidia Jensen Huang tampak menikmati kuliner kaki lima Jakarta, gulai tikungan (gultik), di kawasan Blok M. Momen ini diunggah oleh CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, melalui akun Instagram.

    Tampak Founder sekaligus CEO Nvidia, Jensen Huang, keringetan saat duduk di kursi plastik ditemani oleh CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha dan Najwa Shihab.

    Huang tampak mengenakan pakaian kasual kaos dan celana jeans hitam, di samping Najwa Shihab yang pakai kaos berlengan panjang hitam dan jeans abu-abu.

    Profil Jensen Huang

    Jensen Huang dikenal sebagai inovator di dunia teknologi, terutama dalam pengembangan graphics processing units (GPU) yang mendukung berbagai industri, termasuk game, kecerdasan buatan (AI), dan kendaraan otonom. Sebagai seorang pengusaha dan insinyur Taiwan-Amerika, Huang mendirikan Nvidia pada tahun 1993 bersama Chris Malachowsky dan Curties Priem, dengan tujuan untuk menciptakan chip grafis 3D untuk PC.

    Huang merupakan salah satu dari sedikit pendiri Silicon Valley yang masih menjabat sebagai CEO setelah tiga dekade. Di bawah kepemimpinannya, Nvidia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan, terutama dalam beberapa tahun terakhir. Kenaikan harga saham perusahaan telah mengangkatnya ke jajaran orang terkaya di dunia, menjadikannya sosok sentral dalam lanskap teknologi dan investasi global.

    Kekayaan yang Meningkat

    Kekayaan Jensen Huang mengalami lonjakan signifikan sejak 2019, seiring Nvidia menjadi pemimpin dalam teknologi grafis dan kecerdasan buatan. Perkembangan ini tidak hanya meningkatkan nilai perusahaan, tetapi juga memperkuat posisi Huang sebagai salah satu tokoh terpenting di industri teknologi saat ini.

    Dengan kehadiran Jensen Huang di Indonesia, diharapkan dapat mendorong inovasi dan perkembangan lebih lanjut dalam bidang kecerdasan buatan di tanah air.

  • Pabrik iPhone Banting Setir Kejar Sumber Cuan Baru

    Pabrik iPhone Banting Setir Kejar Sumber Cuan Baru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Foxconn banting setir mengejar sumber penghasilan baru dari bisnis server kecerdasan buatan (AI). Bahkan, rencana perusahaan untuk diversifikasi di sektor mobil listrik (EV) dan menargetkan pangsa pasar 5% di pada 2025 mendatang terpaksa ditunda. 

    Perusahaan asal Taiwan itu mengharapkan peningkatan pendapatan pada bisnis tersebut mulai tahun depan. Pabrik iPhone itu juga akan meningkatkan investasi di beberapa negara di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

    Presiden terpilih AS Donald Trump telah mengancam akan mengenakan tarif 10% pada semua impor AS dan pungutan 60% khusus pada produk buatan China.

    Kebijakan Trump akan berdampak pada Foxconn, mengingat pabrik perakitan mereka berlokasi di Zhengzhou, China.

    Foxconn telah melakukan diversifikasi rantai pasokan, khususnya memperluas produksi di India.

    Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka akan terus meningkatkan investasi di negara-negara termasuk Amerika Serikat, Meksiko, dan Vietnam.

    “Trump baru saja terpilih. Tidak pasti kebijakan apa yang akan dia terapkan kita akan mengamati perubahan apa yang akan terjadi dari pemerintahan AS yang baru,” kata Chairman Foxconn Young Liu setelah melaporkan hasil kuartalannya, dikutip dari Reuters, Jumat (15/11/2024).

    Dia mengatakan pabriknya di Wisconsin dan Texas telah mengalami pertumbuhan penjualan yang stabil karena permintaan yang kuat untuk server AI, dan prospek operasinya di AS positif.

    Foxconn, yang juga merupakan pemasok utama Nvidia, mempertahankan panduannya untuk 2024 tentang pertumbuhan penjualan yang signifikan karena peningkatan penjualan yang kuat dalam bisnis server AI membantu perusahaan mengatasi penurunan permintaan untuk barang elektronik konsumen yang disebabkan oleh faktor geopolitik dan ekonomi makro.

    (fab/fab)

  • Donald Trump Ingin Marco Rubio jadi Menteri Luar Negeri, Pendorong Tarif Mahal untuk China

    Donald Trump Ingin Marco Rubio jadi Menteri Luar Negeri, Pendorong Tarif Mahal untuk China

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengindikasikan menunjuk Marco Rubio sebagai Menteri Luar Negeri. Arah ini sekaligus menguatkan kebijakan yang lebih hawkish terhadap China selain fokus utamanya pada tarif dan perdagangan.

    Penunjukkan Rubio dilakukan bersamaan dengan pemilihan kabinet lainnya yang mungkin akan mengecewakan China, seperti Perwakilan Mike Waltz sebagai penasihat keamanan nasional dan John Ratcliffe untuk memimpin Central Inteligence Agency (CIA).

    Secara keseluruhan, pilihan-pilihan tersebut menunjukkan bahwa Trump ingin mengubah pendekatan pemerintahan Biden dalam mengelola persaingan dengan Beijing dalam berbagai isu mulai dari dukungan untuk Taiwan hingga peran China dalam krisis fentanil AS.

    Adapun, posisi Biden selama ini kerap menjadi sasaran Kritik Partai Republik karena cenderung mengarah ke upaya berdamai.

    “Rubio dalam hatinya percaya bahwa China adalah musuh Amerika Serikat,” kata David Firestein, mantan diplomat AS yang memiliki keahlian di bidang China dikutip dari Reuters, Kamis (14/11/2024).

    Firestein menuturkan hal itu akan mewarnai semua yang dia lakukan sehubungan dengan China. Dia menambahkan, keyakinan Rubio pada persaingan zero-sum dengan China akan meningkatkan tingkat desibel hubungan AS-China.

    Sebagai menteri luar negeri, Rubio akan membantu melaksanakan, bukan menentukan, kebijakan luar negeri Trump, namun pemilihannya akan menempatkan tokoh antagonis China dengan pengalaman kebijakan luar negeri yang signifikan sebagai pusat perdebatan kabinetnya.

    Trump telah berjanji untuk mengakhiri status perdagangan negara yang paling disukai China dan menerapkan tarif terhadap impor China yang melebihi 60% – jauh lebih tinggi daripada yang diberlakukan pada masa jabatan pertamanya.

    Rubio hampir pasti akan mendapat konfirmasi dari Senat AS, di mana ia adalah anggota senior komite hubungan luar negeri dan intelijen. Dukungan keras warga Kuba-Amerika yang anti-komunis terhadap pengunjuk rasa demokrasi Hong Kong membuatnya mendapatkan sanksi China pada 2020 lalu.

    Ini akan menjadi pertama kalinya China memberlakukan pembatasan perjalanan aktif terhadap Menteri Luar Negeri AS, yang merupakan ujian awal tentang bagaimana Tiongkok dapat terlibat dengan pemerintahan Trump yang baru.

    Sementara itu, Rubio telah menjadi pendukung sanksi visa AS terhadap pejabat China, dan mendorong Departemen Luar Negeri untuk melarang kepala eksekutif Hong Kong, John Lee, melakukan perjalanan ke San Francisco untuk menghadiri KTT APEC 2023.

    Kedutaan Besar China di Washington tidak mengomentari sanksi Rubio atau pencalonannya, namun juru bicara Liu Pengyu mengatakan Beijing berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahan baru untuk meningkatkan hubungan ke arah yang stabil, sehat dan berkelanjutan.

    Fokus Pada HAM

    Catatan China mengenai hak asasi manusia, yang secara historis merupakan isu kontroversial antar negara, telah menjadi fokus Rubio. Dia ikut mensponsori Undang-Undang Pencegahan Kerja Paksa Uyghur, yang memberikan pemerintah AS alat baru untuk melarang impor China karena kekhawatiran akan pelanggaran hak asasi terhadap minoritas Muslim di China, klaim yang membuat marah Beijing.

    Aktivis Hong Kong melihat Rubio, yang mensponsori undang-undang termasuk Undang-Undang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong tahun 2019, sebagai pendukung perjuangan mereka.

    “Kami jelas sangat bersemangat dan berharap dapat bekerja sama dengannya dalam masalah ini,” kata Frances Hui, seorang aktivis di Washington yang tergabung dalam Komite Kebebasan di Hong Kong Foundation yang penangkapannya ditawarkan hadiah oleh China.

  • Tukang Cuci Piring Jadi Miliuner Raja AI, Ini Kunci Sukses Jensen Huang

    Tukang Cuci Piring Jadi Miliuner Raja AI, Ini Kunci Sukses Jensen Huang

    Jakarta

    Chip AI atau kecerdasan buatan Nvidia, laku di mana-mana. Itu membuat Jensen Huang selaku pendiri dan CEO Nvidia, jadi kaya raya. Padahal dulu, pekerjaan pertamanya adalah cuci piring dan juga membersihkan toilet di restoran. Apa rahasia suksesnya?

    Pelajaran karier terbesar Jensen Huang tidak datang dari seorang mentor atau sesama CEO teknologi. Siapa sangka, hal itu rupanya datang dari seorang tukang kebun yang dia temui saat bepergian ke luar negeri.

    “Saya dulu bekerja dari salah satu lokasi internasional kami selama sebulan setiap musim panas. Saat anak-anak kami remaja, kami menghabiskan musim panas di Jepang. Pada suatu akhir pekan, kami mengunjungi Kyoto dan Kuil Perak,” katanya beberapa waktu silam, dikutip detikINET dari CNBC.

    Saat berada di sana, Huang bertemu seorang pria sedang bekerja di taman luas. Menurutnya hari itu panas sekali, lembap, dan lengket. Namun lelaki itu rajin merawat tanaman meski cuaca panas terik.

    “Saya menghampirinya dan berkata, apa yang kamu lakukan? Dia berkata, saya sedang memetik lumut mati. Saya merawat kebun saya. Dan saya berkata, tetapi kebunmu sangat luas. Dan dia menjawab, saya telah merawat kebun saya selama 25 tahun. Saya punya banyak waktu,” papar Huang. Sang tukang kebun selalu memprioritaskan waktu untuk merawat tanaman sehingga punya banyak waktu setelahnya.

    Interaksi mereka singkat, namun kata-kata tukang kebun itu jadi salah satu pembelajaran mendalam dalam hidup Huang. “Itu benar-benar mengajari saya sesuatu. Tukang kebun ini telah mendedikasikan dirinya pada keahliannya dan melakukan pekerjaan hidupnya. Dan ketika Anda melakukan itu, Anda punya banyak waktu,” cetusnya.

    Dengan memprioritaskan waktunya secara bijak, Huang berkata bahwa dia dapat fokus pada hal yang paling penting baginya, yakni membantu karyawannya tumbuh dan berkembang.

    “Saya menghabiskan tiap pagi dengan cara persis sama. Saya memulai setiap pagi dengan melakukan pekerjaan dengan prioritas tertinggi terlebih dahulu. Bahkan sebelum saya mulai bekerja, hari saya sudah sukses. Saya telah menyelesaikan pekerjaan terpenting dan dapat mendedikasikan hari untuk membantu orang lain. Ketika orang minta maaf karena mengganggu saya, saya selalu berkata saya punya banyak waktu. Dan saya melakukannya,” jelasnya.

    Hormat pada orang tua

    Jensen Huang lahir di Taiwan, kemudian pindah ke Amerika Serikat saat kecil bersama orang tuanya. Dalam sebuah wawancara, pria yang sekarang berusia 61 tahun itu memuji orang tuanya karena telah mengantarkannya menuju kesuksesan. “Saya adalah produk dari impian dan aspirasi orang tua saya,” kata Huang.

    Akhir tahun 1960-an, ayah Huang yang saat itu berusia 30-an, mengunjungi Amerika Serikat untuk pertama kali. Dia melakukan perjalanan dari Taiwan ke New York untuk program pelatihan pegawai. Ayahnya pun bersumpah mengirim Jensen dan kakak laki-lakinya ke Amerika demi kehidupan lebih baik.

    ″Dalam tahun-tahun berikutnya, ibu saya mengajari kami bahasa Inggris untuk mempersiapkan kami. Saat itu, ibuku sama sekali tidak mengerti bahasa Inggris,” kisahnya.

    “Setiap hari, dia memilih 10 kata secara acak dari kamus dan meminta kami mengejanya serta meminta kami memberi tahu artinya,” tambahnya.

    “Dia tak tahu apakah kami mengatakannya dengan benar atau tidak. Namun, impian ayah saya dan aspirasi ibu saya untuk kesuksesan kami adalah yang pada akhirnya membawa kami ke sini. Saya berutang banyak pada mereka,” pungkasnya.

    (fyk/fay)

  • Akhir Pekan Ini, 1.800 Marga Huang Kumpul di Yogyakarta

    Akhir Pekan Ini, 1.800 Marga Huang Kumpul di Yogyakarta

    Liputan6.com, Yogyakarta – Di ajang World Huang Family Conference yang bakal berlangsung di Jogja Expo Center (JEC) Daerah Istimewa Yogyakarta pada 15-16 November, 1.800 orang bermarga Huang dari seluruh dunia berkumpul. Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah ajang tahunan setelah Thailand.

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Komunikasi Keluarga Besar Huang Indonesia, Ardy Susanto menyatakan dipilihnya Yogyakarta sebagai lokasi konferensi. Karena kota ini memiliki keunikan, yaitu budaya dan kearifan lokalnya yang masih otentik, serta banyaknya lokasi wisata yang bisa dinikmati peserta.

    “Perkumpulan Marga Huang di seluruh dunia selalu digelar setiap tahun Pada 2023 tuan rumahnya Thailand, tahun 2025 tuan rumahnya Taiwan,” kata Ardy, Kamis (14/11/2024).

    Sebelumnya Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah, yaitu di tahun 2000 di Jakarta, 2006 di Surabaya, dan 2015 di Medan.

    World Huang Family Conference, kata Ardy, menjadi momentum Marga Huang di Indonesia untuk mempromosikan Indonesia ke masyarakat dunia, terutama dari Marga Huang. Huang, Oey, atau Wong adalah nama yang sama.

    Perkumpulan Marga Huang banyak berdiri di kota-kota besar seperti Lampung, Bandung, Jakarta, Semarang, dan Medan. Sedangkan peserta dari luar negeri berasal dari 20 negara seperti dari China, Amerika, Malaysia, dan Taiwan.

    “Sebenarnya ada sekitar 5.000 orang bermarga Huang yang mau ikut World Huang Family Conference di Yogyakarta. Tapi , karena tidak adanya penerbangan langsung ke Yogyakarta, akhirnya banyak yang urung untuk datang,” jelasnya.

    Misalnya, peserta dari Kinabalu Malaysia. Mereka yang ingin datang sebanyak 80 orang. Namun, karena tidak adanya penerbangan langsung (direct flight) ke Yogyakarta, akhirnya peserta dari Kinabalu menyusut menjadi 20 orang saja.

    Peserta terbanyak berasal dari China. Bahkan peserta dari Taiwan, yang tahun 2025 akan menjadi tuan rumah, sudah datang lebih dulu ke Indonesia.

    “Pada 10 November 2024 mereka sudah datang. Sebelum ke Yogyakarta, mampir dulu ke Jakarta, Bali, Bandung, dan juga ke Borobudur,” terang Ardy.

    Sedangkan rangkaian acara World Huang Family Conference tersebut berupa pertemuan keluarga besar Huang, seminar peluang bisnis, tukar menukar informasi kegiatan, dan juga program beasiswa.

    Yogyakarta juga dekat dengan Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang memiliki sejarah kebesaran masa lalu. Ardy meyakini ajang ini akan lebih mengenalkan ke dunia dunia bahwa Indonesia, khususnya Yogyakarta, memiliki banyak keunikan.

  • Saham Asia Melemah Seiring Menguatnya Dolar AS

    Saham Asia Melemah Seiring Menguatnya Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Pasar saham di Asia melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (14/11/2024), seiring menguatnya dolar Amerika Serikat (AS).

    Indeks Nikkei 225 di Jepang melemah 0,4% menjadi 38.535,70, sedangkan Kospi Korea Selatan turun 0,1% ke level 2.415,23. S&P/ASX 200 di Australia naik 0,4% menjadi 8.224,00.

    Pasar saham China juga merosot. Hang Seng di Hong Kong turun 2% menjadi 19.435,95, sementara indeks Shanghai Composite melemah 1,7% menjadi 3.379,84.

    Indeks SET di Bangkok turun 0,2%, Taiex di Taiwan melemah 0,6%, dan Sensex di India turun 0,2%.

    Stephen Innes dari Capital Economics mengatakan, penguatan dolar cenderung memberikan tekanan pada ekonomi negara lain. Baht Thailand juga melemah terhadap dolar, begitu juga yuan China, yang saat ini berada pada level 7,2245 per dolar AS.

    “Bagi kawasan Asia, terutama negara-negara yang ekonominya terkait erat dengan China, dominasi dolar akan menjadi tantangan besar. Negara-negara dengan utang dalam dolar AS yang besar kini bersiap menghadapi dampaknya,” kata Stephen, dilansir dari AP.

    Sehari sebelumnya, indeks utama Wall Street ditutup bervariasi setelah laporan inflasi terbaru menambah harapan bahwa penurunan suku bunga bulan depan dapat memberi dorongan lebih bagi perekonomian.

  • 6 Alasan HYFE Jadi Pilihan Ideal Bagi Pengguna Internet Masa Kini – Page 3

    6 Alasan HYFE Jadi Pilihan Ideal Bagi Pengguna Internet Masa Kini – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Hingga awal 2024, jumlahnya sudah mencapai lebih dari 221,5 juta pengguna. Mayoritas dari mereka menggunakan paket data smartphone untuk berselancar di internet dibandingkan pakai Wi-Fi. Artinya belanja kuota data internet masih menjadi pengeluaran rutin bulanan.

    Seiring kebutuhan kuota data yang terus meningkat di berbagai kalangan, baik untuk urusan pekerjaan, membuat konten, live streaming, bermain game hingga eksplor social media, maka pemilihan paket data internet sangat penting supaya setiap pengguna bisa bebas berinternet tanpa khawatir kehabisan kuota data sebelum masa aktif berakhir.

    Untuk memenuhi kebutuhan konektivitas, HYFE dari XL Prioritas hadir sebagai solusi utama bagi mereka yang menginginkan pengalaman digital yang seamless dan sesuai dengan gaya hidup dinamis. Berikut ini adalah beberapa alasan yang membuat HYFE menjadi pilihan yang ideal bagi para pengguna internet masa kini.

    1.  HYFE Tawarkan Paket eSIM Unlimited  

    HYFE dengan bangga memperkenalkan paket eSIM unlimited sehingga membuat konektivitas pengguna untuk mengakses internet menjadi tanpa batas. Setelah mencapai batas Fair Use Policy (FUP), koneksi internet akan tetap aktif dan kamu tetap bisa melakukan berbagai hal untuk streaming, gaming, dan bersosial media kapan saja. Kamu bisa mengikuti uji coba eSIM gratis untuk setiap pembelian.

    2.  Paket eSIM Terjangkau, Hanya Rp90 Ribuan 

    Paket eSIM HYFE terjangkau untuk pengguna internet di Indonesia. Hanya dengan harga Rp90.000 per bulan, setiap individu memiliki  kebebasan penuh dalam berinternet dan bisa online kapan pun dan di mana pun. Nggak perlu khawatir pengeluaran kuota data internet bulanan membengkak. 

    3. Bonus Roaming Instan Gratis ke 9 Negara

    Buat kamu yang berencana traveling ke luar negeri atau memang memiliki agenda rutin untuk bepergian ke negara lain, paket HYFE menyediakan bonus roaming instan gratis ke sembilan negara melalui PRIO Pass Lite selama satu tahun. 9 negara tersebut adalah Malaysia, Singapura, Hong Kong, Kamboja, Taiwan, Sri Lanka, Macau, Bangladesh, dan Nepal.