Negara: Swiss

  • OpenAI Tingkatkan Fitur Memori ChatGPT, Apa Keunggulannya?

    OpenAI Tingkatkan Fitur Memori ChatGPT, Apa Keunggulannya?

    Bisnis.com, JAKARTA — OpenAI memperbarui fitur memori ChatGPT yang memungkinkan chatbot tersebut merujuk pada percakapan sebelumnya dengan pengguna.

    Melansir dari Techcrunch, Jumat (11/4/2025) fitur yang dinamakan “memori” ini dirancang untuk membuat respons ChatGPT menjadi lebih relevan dan personal.

    Dalam pengumuman perilisan, OpenAI menyebut bahwa fitur memori akan memungkinkan ChatGPT mengingat informasi yang dibagikan pengguna, seperti nama, preferensi gaya komunikasi, dan detail lainnya. 

    Informasi ini kemudian akan digunakan untuk menyesuaikan jawaban dalam percakapan berikutnya, tanpa pengguna harus mengulang data yang sama.

    Pembaruan ini awalnya akan diluncurkan untuk pelanggan ChatGPT Pro dan Plus. Namun belum tersedia di beberapa wilayah termasuk Inggris, Uni Eropa, Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss. 

    OpenAI menjelaskan bahwa wilayah-wilayah tersebut memerlukan tinjauan regulasi tambahan, tetapi perusahaan berkomitmen untuk menghadirkan fitur ini di sana di masa mendatang.

    Namun, sampai dengan saat ini belum ada informasi mengenai ketersediaan fitur baru ini bagi pengguna gratis ChatGPT.

    “Kami fokus pada peluncuran ke tingkatan berbayar untuk saat ini,” kata juru bicara OpenAI.

    Fitur memori akan aktif secara default untuk pengguna yang sebelumnya telah mengaktifkan kemampuan memori di ChatGPT. Namun, OpenAI menegaskan bahwa pengguna tetap memiliki kontrol penuh atas data mereka. 

    Fitur ini bisa dinonaktifkan kapan saja melalui pengaturan, dan pengguna juga bisa melihat apa saja yang diingat oleh ChatGPT atau menghapus memori tertentu. Untuk percakapan yang tidak ingin disimpan, pengguna dapat memilih mode Obrolan Sementara.

    Langkah ini menyusul peluncuran fitur serupa oleh Google di chatbot Gemini pada Februari lalu, menandai tren baru dalam pengembangan kecerdasan buatan yang lebih personal dan adaptif.

  • Dolar AS Korban Perang Dagang Akibat Tarif Trump, Kok Bisa?

    Dolar AS Korban Perang Dagang Akibat Tarif Trump, Kok Bisa?

    Bisnis.com, JAKARTA – Dolar Amerika Serikat (AS) menjadi korban terbaru dalam gelombang gejolak pasar global seiring dengan eskalasi perang dagang akibat tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump.

    Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (11/4/2025), indeks dolar AS yang melacak pergerakan mata uang AS ini terhadap sejumlah mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,78% ke level 100,09 pada pukul 11.29 WIB.  Pelemahan dolar menandai eksodus besar-besaran dari aset-aset AS akibat memuncaknya tensi perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia.

    Aset lindung nilai seperti yen, franc Swiss, dan emas menjadi pelarian utama investor.

    Analis valas Oversea-Chinese Banking Corp Christopher Wong mengatakan status dolar AS sebagai mata uang cadangan global kini dipertanyakan, menyusul meredupnya keunggulan ekonomi AS dan lonjakan utang nasional.

    “Kepercayaan terhadap dolar mulai runtuh,” ungkapnya seperti dikutip Bloomberg, Jumat (11/4/2025).

    Pergerakan ini mengakhiri pekan penuh turbulensi di pasar, dipicu oleh strategi perdagangan Presiden Donald Trump yang berubah-ubah dan membuat pelaku pasar kebingungan menentukan arah.

    Dolar mencatat kejatuhan harian terbesar dalam lebih dari dua tahun pada Kamis, seiring meningkatnya keyakinan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga demi meredam dampak kontraktif dari lonjakan tarif.

    Aset-aset AS lain ikut anjlok. Indeks S&P 500 merosot 3,5%, dan obligasi tenor jangka panjang tergelincir. Sementara itu, kontrak swap suku bunga overnight memperkirakan pemangkasan suku bunga the Fed sebesar 90 basis poin sepanjang tahun ini.

    Di sisi lain, aset safe haven melonjak. Yen Jepang terapresiasi lebih dari 1% ke level 142,89 per dolar, level tertinggi sejak September 2024. Franc Swiss menguat ke 0,8141 per dolar, level tertinggi sejak 2015.

    Sementara itu, harga emas kembali mencetak rekor baru, sedangkan euro turut menguat ke US$1,1383, tertinggi sejak awal 2022.

    Pandangan awal bahwa kepemimpinan Trump akan memicu era pertumbuhan tinggi, pajak rendah, dan dolar yang kuat kini berubah menjadi ketidakpastian dan risiko.

    Investor kini menanti respons Beijing setelah Gedung Putih menegaskan tarif AS terhadap China menjadi 145%, di tengah ketidakjelasan nasib tarif baru setelah masa tenggang 90 hari berakhir.

    Analis National Australia Bank Rodrigo Catril mengatakan selama tak ada tanda-tanda resolusi konkret, pasar akan terus menjauh dari dolar AS.

    “Narasi pelarian dari aset-aset AS dan penjualan dolar tampaknya akan terus berlanjut selama tensi dagang tetap tinggi,” pungkasnya.

  • IHSG Melemah Ikuti Bursa Saham Global

    IHSG Melemah Ikuti Bursa Saham Global

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rontok mengikuti bursa saham global. Pada pembukaan perdagangan Jumat (11/4/2025), IHSG terpantau melemah 1,31% ke level 6.172.

    Dikutip dari RTI Business, pelemahan IHSG terjadi mengikuti bursa saham global. Indeks saham blue chip atau perusahaan Amerika Serikat (AS) Dow Jones Index Future (DJIF) misalnya, melemah 0,41% ke level 39.634. Pelemahan juga terjadi pada indeks S&P500 yang terkoreksi 3,46% ke level 5.268. Sementara Nasdaq, melemah 4,31% ke level 16.387.

    Di bursa Asia, Nikkei 225 Index (N225) asal Jepang juga terkoreksi sebesar 4,22% ke level 33.148. Sementara di China, Shanghai Composite Index (SSEC) melemah tipis 0,21% ke level 3.216. Kemudian bursa Singapura, Straits Times Index (STI) terkoreksi 2,14% ke level 3.501.

    Adapun IHSG pada pembukaan perdagangan perdagangan pagi ini sempat mencapai level tertinggi di posisi 6.198 dan terendah di level 6.166. Volume transaksi tercatat 348,18 juta dengan nilai transaksi Rp 365,33 miliar. Sementara frekuensi saham yang diperdagangkan tercatat 29.308 kali. Hanya 95 saham yang menguat, 193 saham melemah, serta 214 saham stagnan.

    Melemahnya IHSG sebelumnya telah diprediksi sejumlah sekuritas. Philip Sekuritas Indonesia, memprediksi pelemahan IHSG imbas indeks saham Asia yang melemah mengikuti saham utama di Wall Street.

    “Indeks saham di Asia pagi ini Jumat di buka melemah mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam,” tulis analisis Phillip Sekuritas, Jumat (11/4/2025).

    Hal ini terjadi lantaran para investor mencari perlindungan pada aset-aset yang dianggap aman atau safe haven, dengan harga emas yang naik hampir 3% ke level tertinggi sepanjang masa.

    Selain itu, nilai tukar dolar AS juga mencapai level terendah dalam 10 tahun terakhir terhadap mata uang franc Swiss (CHF). Aksi jual pun terjadi di tengah kekhawatiran perang dagang yang dilakukan oleh Presiden AS Donald Trump yang telah berubah menjadi konfrontasi langsung dengan China.

    (acd/acd)

  • Daftar Lengkap Negara yang Kena Dampak Usai Jeda 90 Hari

    Daftar Lengkap Negara yang Kena Dampak Usai Jeda 90 Hari

    Jakarta: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali mengambil langkah tegas soal perdagangan internasional. Kali ini, ia mengumumkan jeda tarif selama 90 hari bagi sebagian besar negara kecuali kepada Tiongkok, yang justru mengalami kenaikan tarif signifikan.
     
    Melansir The Guardian, Kamis, 10 April 2025, kemarin Trump menaikkan tarif impor untuk produk dari Tiongkok dari 34 persen menjadi 125 persen.
     
    Sementara untuk negara lain yang belum menerapkan balasan terhadap tarif dari AS, akan diberikan penangguhan dan hanya dikenakan tarif sebesar 10 persen hingga bulan Juli.

    Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyatakan bahwa kenaikan tarif terhadap Tiongkok diambil karena “Saat Amerika Serikat diserang, Presiden Trump akan membalas dengan lebih keras,”
     

    Tarif awal vs tarif baru sementara
    Berikut daftar lengkap tarif yang awalnya diancamkan Trump dan tarif terbaru yang diperbarui per negara:

    Tiongkok: dari 34% menjadi 125%
    Uni Eropa: dari 20% menjadi 10%
    Vietnam: dari 46% menjadi 10%
    Taiwan: dari 32% menjadi 10%
    Jepang: dari 24% menjadi 10%
    India: dari 26% menjadi 10%
    Korea Selatan: dari 25% menjadi 10%
    Thailand: dari 36% menjadi 10%
    Swiss: dari 31% menjadi 10%
    Indonesia: dari 32% menjadi 10%
    Malaysia: dari 24% menjadi 10%
    Kamboja: dari 49% menjadi 10%
    Inggris Raya: tetap 10%
    Afrika Selatan: dari 30% menjadi 10%
    Brasil: tetap 10%
    Bangladesh: dari 37% menjadi 10%
    Singapura: tetap 10%
    Israel: dari 17% menjadi 10%
    Filipina: dari 17% menjadi 10%
    Chile: tetap 10%
    Australia: tetap 10%
    Pakistan: dari 29% menjadi 10%
    Turki: tetap 10%
    Sri Lanka: dari 44% menjadi 10%
    Kolombia: tetap 10%
    Peru: tetap 10%
    Nicaragua: dari 18% menjadi 10%
    Norwegia: dari 15% menjadi 10%
    Kosta Rika: tetap 10%
    Yordania: dari 20% menjadi 10%
    Republik Dominika: tetap 10%
    Uni Emirat Arab: tetap 10%
    Selandia Baru: tetap 10%
    Argentina: tetap 10%
    Ekuador: tetap 10%
    Guatemala: tetap 10%
    Honduras: tetap 10%
    Madagaskar: dari 47% menjadi 10%
    Myanmar: dari 44% menjadi 10%
    Tunisia: dari 28% menjadi 10%
    Kazakhstan: dari 27% menjadi 10%
    Serbia: dari 37% menjadi 10%
    Mesir: tetap 10%
    Arab Saudi: tetap 10%
    El Salvador: tetap 10%
    Pantai Gading: dari 21% menjadi 10%
    Laos: dari 48% menjadi 10%
    Botswana: dari 37% menjadi 10%
    Trinidad dan Tobago: tetap 10%
    Maroko: tetap 10%
    Aljazair: dari 30% menjadi 10%
    Oman: tetap 10%
    Uruguay: tetap 10%
    Bahamas: tetap 10%
    Lesotho: dari 50% menjadi 10%
    Ukraina: tetap 10%
    Bahrain: tetap 10%
    Qatar: tetap 10%
    Mauritius: dari 40% menjadi 10%
    Fiji: dari 32% menjadi 10%
    Islandia: tetap 10%
    Kenya: tetap 10%
    Liechtenstein: dari 37% menjadi 10%
    Guyana: dari 38% menjadi 10%
    Haiti: tetap 10%
    Bosnia dan Herzegovina: dari 35% menjadi 10%
    Nigeria: dari 14% menjadi 10%
    Namibia: dari 21% menjadi 10%
    Brunei: dari 24% menjadi 10%
    Bolivia: tetap 10%
    Panama: tetap 10%
    Venezuela: dari 15% menjadi 10%
    Makedonia Utara: dari 33% menjadi 10%
    Ethiopia: tetap 10%
    Ghana: tetap 10%
    Moldova: dari 31% menjadi 10%
    Angola: dari 32% menjadi 10%
    Republik Demokratik Kongo: dari 11% menjadi 10%
    Jamaika: tetap 10%
    Mozambik: dari 16% menjadi 10%
    Paraguay: tetap 10%
    Zambia: dari 17% menjadi 10%
    Libanon: tetap 10%
    Tanzania: tetap 10%
    Irak: dari 39% menjadi 10%
    Georgia: tetap 10%
    Senegal: tetap 10%
    Azerbaijan: tetap 10%
    Kamerun: dari 11% menjadi 10%
    Uganda: tetap 10%
    Albania: tetap 10%
    Armenia: tetap 10%
    Nepal: tetap 10%
    Sint Maarten: tetap 10%
    Pulau Falkland: dari 41% menjadi 10%
    Gabon: tetap 10%
    Kuwait: tetap 10%
    Togo: tetap 10%
    Suriname: tetap 10%
    Belize: tetap 10%
    Papua Nugini: tetap 10%
    Malawi: dari 17% menjadi 10%
    Liberia: tetap 10%
    British Virgin Islands: tetap 10%
    Afghanistan: tetap 10%
    Zimbabwe: dari 18% menjadi 10%
    Benin: tetap 10%
    Barbados: tetap 10%
    Monako: tetap 10%
    Suriah: dari 41% menjadi 10%
    Uzbekistan: tetap 10%
    Republik Kongo: tetap 10%
    Jibouti: tetap 10%
    French Polynesia: tetap 10%
    Cayman Islands: tetap 10%
    Kosovo: tetap 10%
    Curaçao: tetap 10%
    Vanuatu: dari 22% menjadi 10%
    Rwanda: tetap 10%
    Sierra Leone: tetap 10%
    Mongolia: tetap 10%
    San Marino: tetap 10%
    Antigua and Barbuda: tetap 10%
    Bermuda: tetap 10%
    Eswatini: tetap 10%
    Marshall Islands: tetap 10%
    Saint Pierre and Miquelon: tetap 10%
    Saint Kitts and Nevis: tetap 10%
    Turkmenistan: tetap 10%
    Grenada: tetap 10%
    Sudan: tetap 10%
    Turks and Caicos Islands: tetap 10%
    Aruba: tetap 10%
    Montenegro: tetap 10%
    Saint Helena: tetap 10%
    Kirgistan: tetap 10%
    Yaman: tetap 10%
    Saint Vincent and the Grenadines: tetap 10%
    Niger: tetap 10%
    Saint Lucia: tetap 10%
    Nauru: dari 30% menjadi 10%
    Equatorial Guinea: dari 13% menjadi 10%
    Iran: tetap 10%
    Libya: dari 31% menjadi 10%
    Samoa: tetap 10%
    Guinea: tetap 10%
    Timor Leste: tetap 10%
    Montserrat: tetap 10%
    Chad: dari 13% menjadi 10%
    Mali: tetap 10%
    Maladewa: tetap 10%
    Tajikistan: tetap 10%
    Cabo Verde: tetap 10%
    Burundi: tetap 10%
    Guadalaraja: tetap 10%
    Bhutan: tetap 10%
    Martinique: tetap 10%
    Tonga: tetap 10%
    Mauritania: tetap 10%
    Dominica: tetap 10%
    Micronesia: tetap 10%
    Gambia: tetap 10%
    Guyana Prancis: tetap 10%
    Christmas Island: tetap 10%
    Andora: tetap 10%
    Republik Afrika Tengah: tetap 10%
    Kepulauan Solomon: tetap 10%
    Mayotte: tetap 10%
    Anguilla: tetap 10%
    Cocos (Keeling) Islands: tetap 10%
    Eritrea: tetap 10%
    Cook Islands: tetap 10%
    Sudan Selatan: tetap 10%
    Comoros: tetap 10%
    Kiribati: tetap 10%
    São Tomé and Príncipe: tetap 10%
    Norfolk Island: tetap 10%
    Gibraltar: tetap 10%
    Tuvalu: tetap 10%
    British Indian Ocean Territory: tetap 10%
    Tokelau: tetap 10%
    Guinea-Bissau: tetap 10%
    Svalbard and Jan Mayen: tetap 10%
    Heard and McDonald Islands: tetap 10%
    Réunion: tetap 10%

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Emas laris, analis ingatkan idealnya 30 persen portofolio investasi

    Emas laris, analis ingatkan idealnya 30 persen portofolio investasi

    Wajar, sebagai aset safe haven, permintaan emas meningkat di tengah ketidakpastian perekonomian global

    Jakarta (ANTARA) – Analis mata uang dan komoditas Doo Financial Futures Lukman Leong menyampaikan alokasi investasi aset emas idealnya sebesar 20 sampai 30 persen dari portofolio investasi.

    Bahkan, pada umumnya investor hanya mengalokasikan investasi ke aset emas sekitar 5 persen, terkecuali apabila ada gejolak ekonomi di tingkat global.

    “Sebagai aset safe haven, pada umumnya investor hanya mengalokasikan sekitar 5 persen. Dalam keadaan yang tidak menentu sekarang, bisa menaikkan ke 20 sampai 30 persen,” ujar Lukman kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, apabila investor mengalokasikan investasi seluruhnya ke aset emas dari total portofolio, hal itu cenderung tidak bijaksana dan lebih mengarah ke spekulasi.

    Di sisi lain, membeli aset emas saat kondisi gejolak ekonomi global saat ini merupakan pilihan yang bijaksana.

    “Apabila investor all in 100 persen (emas), maka ini juga tidak bijaksana, dan lebih menjurus ke spekulasi. Namun secara umum, membeli emas di saat seperti sekarang adalah hal yang bijaksana,” ujar Lukman.

    Setelah libur Lebaran, masyarakat terpantau berbondong-bondong berburu emas sebagai instrumen investasi seiring adanya gejolak global imbas dari kebijakan tarif AS.

    “Wajar, sebagai aset safe haven, permintaan emas meningkat di tengah ketidakpastian perekonomian global,” ujar Lukman.

    Selain emas, untuk aset safe haven, Ia merekomendasi aset investasi mata uang asing, di antaranya Franc Swiss (CHF) , Yen Jepang (JPY), serta dolar Amerika Serikat (AS)

    “Selain emas, mata uang CHF, JPY, USD,” ujar Lukman.

    Pada perdagangan hari ini, Kamis (10/040, harga emas Antam melambung sebesar Rp34.000 menjadi Rp1.846.000 dari sebelumnya Rp1.812.000 per gram, dengan harga jual kembali (buyback) emas batangan turut meroket menjadi Rp1.696.000 per gram.

    Pada Rabu (9/4/2025) sore waktu AS, Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan penundaan selama 90 hari atas tarif resiprokal ke berbagai negara mitra dagang, namun tetap menaikkan bea masuk kepada China sebesar 125 persen.

    Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping mengumumkan China akan menaikkan tarif tambahan menjadi 84 persen untuk produk impor dari AS.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • 11 Fakta Baru Trump Tunda Tarif Dagang, AS-China Saling Balas Dendam

    11 Fakta Baru Trump Tunda Tarif Dagang, AS-China Saling Balas Dendam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali meluncurkan gebrakan baru terkait tarif timbal balik (resiprokal) yang ia gaungkan. Pada Rabu waktu setempat, Trump mengumumkan penundaan pemberian tarif tinggi terhadap puluhan negara selama 90 hari, persis beberapa jam setelah tarif diberlakukan.

    Namun ada satu negara yang tak ditunda. Ya, China malah dikenakan tarif makin tinggi hingga 125%.

     

    Lalu apa saja fakta-faktanya? Bagaimana AS dan China saling dekat?

    Berikut update CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Kamis (10/4/2025).

    1.China Kena Tarif Tambahan hingga 125%

    Berbeda dengan negara lain, Trump justru menaikkan tarif China hingga 125%. Hal ini terjadi setelah Beijing bereaksi, akan membalas tarif Trump dengan mengenakan tarif sebesar 84% pada impor AS, Rabu malam.

    “Berdasarkan kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan China kepada Pasar Dunia, dengan ini saya menaikkan Tarif yang dikenakan Amerika Serikat kepada China menjadi 125%, yang berlaku segera,” tulisnya di akun media sosial (medsos) Truth Social.

    “Pada suatu saat, mudah-mudahan dalam waktu dekat, China akan menyadari bahwa hari-hari menipu AS dan negara-negara lain tidak lagi berkelanjutan atau dapat diterima,” tambahnya.

    “Sebaliknya, dan berdasarkan fakta bahwa lebih dari 75 negara telah memanggil perwakilan Amerika Serikat, termasuk Departemen Perdagangan, Keuangan, dan USTR, untuk merundingkan solusi terkait Perdagangan, Hambatan Perdagangan, Tarif, Manipulasi Mata Uang, dan Tarif Non Moneter… atas saran saya yang kuat, membalas dengan cara, bentuk, atau cara apa pun terhadap Amerika Serikat, saya telah mengesahkan PENGHENTIAN selama 90 hari.”

    2.75 Negara Resmi Dapat Penundaan Tarif Balasan Trump

    Trump secara resmi mengumumkan penundaan pemberlakuan tarif balasan atau resiprokal selama 90 hari untuk semua negara terdampak, kecuali China yang justru dinaikkan menjadi 125%. Dalam pernyataan terbarunya, kebijakan tarif baru tersebut akan langsung berlaku.

    Trump menyatakan kebijakan ini merupakan langkah strategis untuk memberi ruang bagi puluhan negara yang ingin bernegosiasi dengan AS. Menurutnya, lebih dari 75 negara mitra dagang AS telah antre untuk menegosiasikan tarif.

    Gedung Putih menegaskan bahwa penundaan ini tidak mencakup seluruh tarif. Tarif umum sebesar 10% atas hampir seluruh barang impor ke AS masih tetap berlaku. Selain itu, tarif yang sudah lebih dahulu diterapkan terhadap mobil, baja, dan aluminium tidak akan diubah.

    Meski menurut Trump ada 75 negara, berdasarkan data Gedung Putih, CNBC Indonesia baru melihat penundaan ke 57 negara. Antara lain: 

    Aljazair 30%
    Angola 32%
    Bangladesh 37%
    Bosnia dan Herzegovina 35%
    Botswana 37%
    Brunei Darussalam 24%
    Kamboja 49%
    Kamerun 11%
    Chad 13%
    China 125% (dikecualikan)
    Pantai Gading (Ivory Coast) 21%
    Republik Demokratik Kongo 11%
    Equatorial Guinea 13%
    Uni Eropa 20%
    Kepulauan Falkland 41%
    Fiji 32%
    Guyana 38%
    India 26%
    Indonesia 32%
    Irak 39%
    Israel 17%
    Jepang 24%
    Yordania 20%
    Kazakhstan 27%
    Laos 48%
    Lesotho 50%
    Libya 31%
    Liechtenstein 37%
    Madagaskar 47%
    Malawi 17%
    Malaysia 24%
    Mauritius 40%
    Moldova 31%
    Mozambik 16%
    Myanmar 44%
    Namibia 21%
    Nauru 30%
    Nikaragua 18%
    Nigeria 14%
    Makedonia Utara 33%
    Norwegia 15%
    Pakistan 29%
    Filipina 17%
    Serbia 37%
    Afrika Selatan 30%
    Korea Selatan 25%
    Sri Lanka 44%
    Swiss 31%
    Suriah 41%
    Taiwan 32%
    Thailand 36%
    Tunisia 28%
    Vanuatu 22%
    Venezuela 15%
    Vietnam 46%
    Zambia 17%
    Zimbabwe 18%

    3.China Beri Tarif 84% ke Barang AS

    Tindakan balasan China terhadap AS mulai berlaku kini. Negeri itu menaikkan tarif pada semua impor AS menjadi 84% sebagai balasan terhadap kenaikan tarif Trump pada impor China hingga ratusan persen.

    Beijing telah berjanji untuk “berjuang sampai akhir” melawan Trump. Negeri Presiden Xi Jinping menolak untuk mundur dalam menghadapi upaya Trump untuk membawa pemerintah dunia ke meja perundingan.

    Angka tarif 84% ini, terjadi setelah sebelumnya China mengumumkan tarif timbal balik sebesar 34% sebagai balasan terhadap tarif resiprokal AS, yang diumumkan 2 April. Trump memperingatkan China untuk menariknya atau dia akan menaikkan tarif mereka lagi.

    Sebelumnya, Beijing juga telah menempatkan 18 perusahaan AS dalam daftar pembatasan perdagangan. Sebuah editorial China Daily yang diterbitkan tadi malam mengatakan “menyerah pada tekanan AS adalah hal yang mustahil bagi Beijing”.

    “Bukan berarti China tidak mengerti apa arti tarif yang sangat tinggi bagi ekspornya dan ekonomi secara umum. Keuntungan industri berorientasi ekspor akan terpukul dan penurunan investasi manufaktur serta sentimen konsumen yang diakibatkannya akan menghambat pertumbuhan ekonomi,” demikian laporan tersebut.

    “Tetapi China juga tahu bahwa tunduk pada intimidasi tarif AS tidak akan menguntungkannya, mengingat bukan rahasia lagi bahwa AS sekarang berniat menyingkirkan China dari pasar konsumennya dan membentuk kembali rantai pasokan global untuk melayani kepentingan sempitnya sendiri,” ujarnya.

    4.Wall Street Cetak Rekor

    Bursa saham Amerika Serikat (AS) melonjak tajam pada Rabu (9/4/2025) setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan penundaan tarif impor selama 90 hari untuk sebagian besar negara. Langkah ini memberi kejutan bagi investor yang khawatir karena ketegangan perang dagang.

    Melansir The Wall Street Journal, Indeks Nasdaq melesat 12%, ini menjadi rekor terbaiknya sejak Januari 2001. Sementara itu, S&P 500 naik 9,5%, pencapaian tertinggi sejak krisis keuangan 2008.

    Indeks Dow Jones juga tak kalah mencetak rekor, dengan kenaikan 7,9% atau 2.963 poin dalam sehari. Menurut data Dow Jones Market Data, kenaikan ini menjadi lonjakan poin terbesar dalam sejarah indeks tersebut. 

    5.Minyak Dunia Melonjak

    Harga minyak dunia melanjutkan reli kenaikan tajamnya pada perdagangan Rabu waktu AS atau Kamis waktu Indonesia. Ini didorong oleh kabar positif dari sisi kebijakan perdagangan Amerika Serikat dan penurunan stok bahan bakar di Negeri Paman Sam.

    Mengutip Refinitiv, harga minyak mentah acuan Brent ditutup di posisi US$64,96 per barel, menguat dibandingkan penutupan sebelumnya di US$65,48. Sementara itu, minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di US$61,95 per barel, sedikit melemah dibandingkan sehari sebelumnya yang sempat ditutup tinggi di US$62,35.

    Namun secara mingguan, reli yang terjadi sejak awal bulan masih tergolong signifikan. Sejak 1 April, harga Brent sempat menyentuh US$74,49 dan terus berfluktuasi tajam hingga menyentuh titik terendah dalam empat tahun terakhir di kisaran US$58-64 pada awal pekan ini.

    Lonjakan harga minyak terjadi usai Trump mengumumkan kebijakan jeda tarif timbal balik selama 90 hari terhadap mayoritas negara mitra dagang. Kebijakan ini dinilai sebagai sinyal deeskalasi tensi dagang dan memberikan ruang bagi perbaikan prospek ekonomi global, terutama dari sisi permintaan energi.

    6.Pasar Asia Menguat

    Kenaikan juga terjadi dengan pasar Asia. Indeks Nikkei Jepang naik sekitar 8% pada pukul 11 pagi hari Kamis setelah Trump membatalkan sebagian besar tarif global.

    Indeks Kospi di Korea Selatan (Korsel) naik 5,5% sementara bursa Hang Seng Hong Kong naik lebih dari 4%. Komposit SSE Shanghai naik sekitar 1,6% sedangkan ASX 200 Australia naik 4% sesaat setelah pukul 12 siang waktu setempat.

    7.Trump “Kuasai” Pasar Modal

    Sebenarnya Trump sudah memberi tanda-tanda kenaikan bursa saham. Pada Rabu pagi waktu AS, beberapa menit sebelum pembukaan Wall Street, ia memosting sejumlah tanda di Truth Social.

    Pertama, ia menyebut slogannya “MAKE AMERICA GREAT AGAIN”. Lalu setelahnya ia menyinggung JPMorgan dengan postingan “Memperbaiki Perdagangan dan Tarif adalah hal yang baik!” Jamie Dimon, JPMorgan Chase, Chairman & CEO, di Maria B Show!”.

    Setelahnya, ia juga mengatakan “BE COOL! Semuanya akan berjalan dengan baik. AS akan menjadi lebih besar dan lebih baik dari sebelumnya!”. Lalu ia mengatakan “THIS IS A GREAT TIME TO BUY!!!” alias “INI WAKTU YANG TEPAT UNTUK MEMBELI”.

    Postingan saatnya membeli bursa juga diberi tanda “DTJ”. Itu merupakan inisial presiden dan ticker untuk Trump Media & Technology, perusahaan induk Truth Social yang saham mayoritasnya dipegangnya.

    Secara teori, bagi siapa pun yang membeli saham di pasar pada menit itu atas desakan Trump, mereka memperoleh keuntungan besar. Saham melonjak dalam pembalikan historis dalam perdagangan sore setelah Trump mengumumkan penarikan kembali beberapa tarif, perubahan tajam setelah pengungkapan rencananya untuk mengenakan pajak impor minggu lalu menghancurkan pasar.

    David Wagner, manajer portofolio di Aptus Capital Advisors LLC, melihat unggahan Trump pada hari Rabu. Awalnya ia tidak percaya bahwa unggahan itu asli.

    “Apakah itu melanggar aturan? Saya tidak tahu, bukan berarti Trump mematuhi serangkaian aturan apa pun,” kata Wagner, seraya menambahkan bahwa hal itu mengubah aturan keterlibatan di pasar.

    “Jelas sekarang Anda akan melihat Trump untuk mendapatkan tanda apa pun,” tegasnya memberi sinyal ke investor untuk mulai mendengarkan Trump.

    “Hal serupa pada masa jabatan pertamanya adalah sesuatu yang mungkin tidak seharusnya kita lupakan. Dia melakukan hal-hal seperti itu,” jelasnya lagi.

    “Aturan telah berubah terkait pasar dan presiden yang secara langsung ikut campur.”

    8. Korsel Nego Tarif ke Trump

    Penjabat Presiden Korsel Han Duck-soo mengatakan negara itu harus bernegosiasi segera dengan AS. Ini dilakukan agar Seoul lepas dari tarif setelah Trump menghentikan sebagian besar pungutan pada hari Rabu.

    “Selama 90 hari ke depan, kita harus membuat kemajuan dalam semua negosiasi untuk terbebas dari beban tarif, dan kita harus berupaya lebih keras lagi,” kata Han dalam rapat Kabinet pada hari Kamis waktu setempat.

    “Sebagai negara seperti Korea Selatan, yang sangat bergantung pada perdagangan untuk pertumbuhan dan pembangunannya, saya mendesak semua menteri untuk melakukan upaya khusus dan menunjukkan tekad,” kata Han.

    9.Jepang Segera Tinjau Lebih Lanjut Penundaan Tarif Trump

    Kepala sekretaris Kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi, mengatakan pada hari Kamis bahwa pemerintah senang Trump menangguhkan tarif. Namun negeri itu mendesak peninjauan lanjutan.

    “Pertama-tama kami ingin memeriksa dengan saksama rincian tentang apa yang akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang,” kata Hayashi, seperti dikutip NBC News.

    “Kami telah menjelaskan kekhawatiran kami di berbagai tingkatan dan telah mendesak agar langkah-langkah ini dipertimbangkan kembali, dan oleh karena itu kami menanggapi pengumuman terbaru oleh pemerintah AS ini secara positif,” katanya kepada wartawan dalam sebuah pengarahan.

    “Kami akan terus mendesak Amerika Serikat untuk meninjau kembali tarif timbal balik dan pungutannya terhadap produk baja dan aluminium, serta mobil dan suku cadang mobil.”

    10.Apple Sewa 5 Pesawat Borong Produk India-China karena Tarif Trump

    Perusahaan Apple dikabarkan menerbangkan lima pesawat. Ini untuk memboyong iPhone dari India dan China menuju AS untuk menghindari tarif Trump.

    Sebagian besar iPhone diketahui diproduksi di pabrik yang ada di India dan China. Kedua negara dikenakan tarif baru oleh AS, yang artinya bisa menaikkan harga jual lebih tinggi nantinya.

    Lima pesawat itu penuh dengan iPhone dan produk Apple lainnya diterbangkan ke AS dalam tiga hari selama minggu terakhir bulan Maret. Seorang pejabat senior India mengonfirmasi laporan tersebut.

    “Pabrik-pabrik di India dan China serta lokasi lainnya telah mengirimkan produk ke AS untuk mengantisipasi tarif yang lebih tinggi,” kata seorang sumber dikutip dari Times of India, Kamis.

    Menurut laporan, langkah ini dilakukan untuk mempertahankan harga produk untuk sementara. Apple mengangkut iPhone tersebut sebelum harga dengan tarif baru ditetapkan.

    Apple telah menganalisa struktur tarif yang berbeda pada tiap pabrik akan berdampak pada rantai pasoknya. Sumber itu juga mengatakan tiap kenaikan harga tidak hanya berdampak pada pasar AS, namun berlaku juga pada seluruh kawasan global.

    “Setiap kenaikan harga mengimbangi dampak tidak bisa terbatas hanya pada pasar AS, namun harus dilakukan untuk seluruh kawasan global termasuk India,” kata sumber itu.

    Sejak pengumuman tarif Trump, spekulasi bermunculan akan adanya kenaikan harga iPhone di AS. Salah satunya diungkapkan dari hasil perhitungan analis UBS, yakni harga iPhone produksi China akan naik 30% untuk ritel.

    11.Orang Dekat Prabowo

    Ray Dalio, pendiri dana lindung nilai terbesar di dunia, menyerukan kesepakatan antara Amerika Serikat (AS) dengan China terkait tarif. Hal ini terjadi di tengah makin panasnya perang dagang keduanya, di mana Washington menerapkan tarif 125% ke Beijing dan Beijing menaikkan tarif 84% ke Washington.

    Pesannya diberikan melalui akun media sosial X-nya, @RayDalio. Penasehat Danantara RI itu menegaskan saat ini adalah waktu yang tepat bagi semua pihak yang terlibat, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping, untuk mempertimbangkan kembali pendekatan yang dipakai.

    “Ada cara yang lebih baik dan lebih buruk untuk menangani masalah kita (AS) dengan utang dan ketidakseimbangan (neraca perdagangan)…,” ujarnya, dilihat CNBC Indonesia.

    “Dan keputusan Presiden Trump untuk mundur dari cara yang lebih buruk (penundaan tarif) dan bernegosiasi tentang cara menangani ketidakseimbangan ini adalah cara yang jauh lebih baik,” ujarnya.

    “Saya berharap dan mengharapkan bahwa ia akan melakukan hal yang sama dengan China,” katanya lagi.

    “Ini akan menjadi situasi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.”

    Negosiasi keduanya bisa terkait kesepakatan yang menghargai RMB (yuan) terhadap dolar, yang dicapai dengan penjualan aset dolar China sekaligus melonggarkan kebijakan fiskal dan moneter mereka untuk merangsang permintaan. China kemudian bisa merestrukturisasi dan memonetisasi utang pemerintah daerah mereka yang berlebihan untuk mengatasi beban utang mereka.

    “Dengan satu atau lain cara, harus ada perubahan besar pada utang/perintah moneter untuk mengatasi masalah ketidakseimbangan utang, perdagangan, dan modal,” ujarnya.

    “Langkah pemerintahan Trump berikutnya adalah menangani defisit dengan baik dengan memangkas defisit menjadi 3% dari PDB,” jelasnya lagi.

    Khusus untuk investor, ia mengatakan ini menjadi waktu yang tepat untuk mempertimbangkan kembali pendekatan dalam menyusun portofolio. Sehingga mereka tidak menghadapi risiko yang tidak dapat ditoleransi.

    “Saya dapat menjamin bahwa kasus terburuk lain dari pergerakan pasar yang membuat mereka takut akan terjadi pada akhirnya,” tambahnya.

    “Meskipun saya tidak dapat menjelaskan cara menyusun portofolio di sini, saya dapat mengarahkan mereka yang tertarik,” ujarnya.

    (sef/sef)

  • Indonesia Buka Akses Terapi Stem Cell dan Anti-Aging ke Swiss – Halaman all

    Indonesia Buka Akses Terapi Stem Cell dan Anti-Aging ke Swiss – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Terapi stem cell dan anti-aging kini semakin diminati masyarakat Indonesia untuk menjaga kualitas hidup yang lebih baik dengan didukung teknologi kedokteran modern yang semakin berkembang.

    Terbaru, dokter di Indonesia kini juga memiliki akses dalam penyediaan layanan stem cell ke Swiss.

    Prof. dr. Deby Vinski, pakar stem cell dan anti-aging asal Indonesia, mengatakan, pihaknya telah membangun jaringan laboratorium dan bank stem cell bertaraf internasional. 

    Melalui kolaborasi ini, pasien yang sebelumnya menjalani terapi di Vinski Tower Jakarta, kini memiliki akses untuk menjalani terapi stem cell di Swiss, Italia, atau negara lain yang tergabung dalam jaringan The Concierge.

    The Concierge merupakan sebuah konsil internasional di mana Deby menjabat sebagai Ketua.

    “Saya sangat bangga dapat bekerja sama dengan para ilmuwan terbaik dunia untuk menghadirkan terapi yang tidak hanya berkualitas tinggi, tetapi juga terjangkau bagi masyarakat global, termasuk Indonesia,” ujar Deby dikutip Kamis, 10 April 2025.

    Dr. Eugene Durenard bersama Claudio M, Presiden Swiss Biotech Stem Cell, menyambut baik kerja sama ini.

    Mereka menilai Prof. Deby memiliki visi besar dalam pengembangan terapi regeneratif. Kolaborasi ini juga mendapat pengakuan dari BD USA dan telah ditetapkan sebagai Centre of Excellence berstandar internasional.

    Swiss selama ini dikenal sebagai pusat terapi stem cell sejak abad lalu bagi kalangan bangsawan dan kepala negara, kini memperkuat sinerginya dengan Indonesia melalui kolaborasi ini.

    Lebih dari 80 jenis penyakit degeneratif dapat ditangani melalui terapi regeneratif ini, termasuk kanker, diabetes tipe 1, Parkinson, ALS, hingga penyakit neurodegeneratif lainnya.

    Terapi ini juga didukung oleh pakar-pakar internasional seperti Prof. Darren Griffin dari University of Kent, dr. Liz dari Bioviva USA, serta dr. Daniel Levi dan pakar hormonal lainnya.

    Prof Deby menyampaikan harapannya agar Indonesia menjadi salah satu pusat unggulan health tourism dunia.

    Ia juga menyebutkan bahwa terapi stem cell dan anti-aging kini tersedia di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman, sebuah RS modern 28 lantai yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.

    “Banyak tokoh nasional seperti Jusuf Kalla, Hotman Paris, H. Abdul Rasyid, hingga Ustazah Oki Setiana Dewi telah memilih terapi di Celltech. Mereka punya akses ke luar negeri, tapi tetap percaya pada teknologi dan keahlian anak bangsa,” ujar Deby.

    Dengan pencapaian ini, Deby Vinski menekankan bahwa ilmuwan Indonesia mampu bersaing di kancah global.

    Prof Deby sendiri kini resmi ditunjuk sebagai Dewan Pakar di Swiss Biotech, sebuah laboratorium stem cell kelas dunia yang berbasis di Swiss yang juga Hybrid bersama Pemerintah Swiss dalam penyimpanan Tali pusat.

    Kolaborasi ini juga menggandeng REYOU Switzerland dan Celltech Stem Cell yang dipimpin langsung oleh Prof. Deby.

    Dia berharap pemerintah semakin mendukung promosi terapi stem cell di dalam negeri, agar Indonesia menjadi tuan rumah di bidang regenerative medicine dan anti-aging.

    “Mari bersama-sama menuju Indonesia Emas melalui kesehatan yang lebih baik,” ajaknya.

  • Daftar 56 Negara Dapat Penundaan Tarif Trump 90 Hari, Ada Indonesia?

    Daftar 56 Negara Dapat Penundaan Tarif Trump 90 Hari, Ada Indonesia?

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara mengejutkan menunda sementara selama 90 hari atas kebijakan tarif impor “balasan” terhadap puluhan negara mitra dagang. 

    Dikutip melalui Bloomberg, keputusan yang telah berjalan sejak diumumkan pada Rabu (9/5/2025) waktu setempat ini terjadi hanya kurang dari 24 jam setelah tarif tersebut diberlakukan.

    Dalam pernyataan resminya, Trump menyebut penundaan ini sebagai strategi untuk memberikan ruang negosiasi bagi negara-negara yang terkena dampak. 

    Dari total 75 negara mitra dagang AS yang disebutnya mengajukan permintaan pembicaraan ulang, sebanyak 56 negara secara spesifik tercantum dalam daftar Gedung Putih sebagai pihak yang dikenai tarif balasan atau tarif resiprokal dengan besaran bervariasi.

    Indonesia termasuk salah satu negara yang menerima tarif resiprokal sebesar 32%. Namun, selama masa penundaan, tarif yang berlaku sementara turun ke level tarif dasar, yakni 10% 

    Berbeda dengan negara-negara lain, China justru mengalami peningkatan tarif secara signifikan hingga 125%. Kenaikan tarif untuk China diumumkan langsung oleh Trump yang kesal dengan sikap Beijing. Kenaikan tajam ini memperkuat indikasi memburuknya hubungan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut. 

    Kebijakan dadakan ini langsung disambut positif oleh pelaku pasar. Bursa saham utama AS melonjak tajam, menandai pemulihan dari ketegangan pasar yang sebelumnya diwarnai volatilitas tinggi—terburuk sejak awal pandemi Covid-19.

    Kendati memberikan kelonggaran sementara, Gedung Putih menegaskan bahwa tidak semua kebijakan tarif terdampak oleh penundaan ini. Tarif dasar sebesar 10% terhadap sebagian besar produk impor tetap diberlakukan. Selain itu, tarif khusus yang telah lebih dahulu dikenakan terhadap mobil, baja, dan aluminium tidak mengalami perubahan.

    Langkah Trump ini dinilai sebagai bagian dari manuver diplomasi ekonomi yang tengah ia bangun, di tengah tekanan global dan domestik terkait arah kebijakan perdagangannya.

    Berikut daftar 56 negara dan kawasan yang dapat penundaan tarif resiprokal oleh AS

    Aljazair 30%
    Angola 32%
    Bangladesh 37%
    Bosnia dan Herzegovina 35%
    Botswana 37%
    Brunei Darussalam 24%
    Kamboja 49%
    Kamerun 11%
    Chad 13%
    Pantai Gading 21%
    Republik Demokratik Kongo 11%
    Equatorial Guinea 13%
    Uni Eropa 20%
    Kepulauan Falkland 41%
    Fiji 32%
    Guyana 38%
    India 26%
    Indonesia 32%
    Irak 39%
    Israel 17%
    Jepang 24%
    Yordania 20%
    Kazakhstan 27%
    Laos 48%
    Lesotho 50%
    Libya 31%
    Liechtenstein 37%
    Madagaskar 47%
    Malawi 17%
    Malaysia 24%
    Mauritius 40%
    Moldova 31%
    Mozambik 16%
    Myanmar 44%
    Namibia 21%
    Nauru 30%
    Nikaragua 18%
    Nigeria 14%
    Makedonia Utara 33%
    Norwegia 15%
    Pakistan 29%
    Filipina 17%
    Serbia 37%
    Afrika Selatan 30%
    Korea Selatan 25%
    Sri Lanka 44%
    Swiss 31%
    Suriah 41%
    Taiwan 32%
    Thailand 36%
    Tunisia 28%
    Vanuatu 22%
    Venezuela 15%
    Vietnam 46%
    Zambia 17%
    Zimbabwe 18%

  • Pemberdayaan BRI Bantu Pelaku UMKM Sidoarjo Ini Sukses Ekspor Produk dan Cetak Omset Ratusan Juta – Page 3

    Pemberdayaan BRI Bantu Pelaku UMKM Sidoarjo Ini Sukses Ekspor Produk dan Cetak Omset Ratusan Juta – Page 3

    Liputan6.com, Sidoarjo Perjalanan UMKM menembus pasar global memang tidak mudah dan penuh tantangan. Namun, dukungan yang tepat membuat hal tersebut bukanlah sesuatu yang mustahil. Misalnya, PT Andara Cantika Indonesia, produsen parfum asal Sidoarjo Jawa Timur menjadi contoh nyata bisnis wewangian lokal dapat menembus panggung internasional berkat dukungan pemberdayaan yang diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI).

    Melalui partisipasinya dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025, produsen parfum Andara Cantika Indonesia berhasil memperluas jangkauan produknya hingga ke Korea Selatan dan Amerika Serikat, kini tengah bersiap merambah pasar Nigeria.

    Seperti diketahui, gelaran BRI UMKM EXPO(RT) 2025 menjadi salah satu wujud komitmen BRI dalam mendorong lebih banyak UMKM binaan BRI untuk go international. Acara yang berlangsung pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD City tersebut, sukses dihadiri oleh lebih dari 69 ribu pengunjung, mencatatkan transaksi lebih dari Rp40 miliar dan berhasil merealisasikan kontrak ekspor mencapai USD 90,6 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.

    Sosok di Balik Lahirnya Andara Cantika Indonesia

    Fanny Lia Sutanto adalah sosok di balik lahirnya PT Andara Cantika Indonesia, sebuah UMKM yang bergerak di bidang industri parfum dan kecantikan. Kecintaannya terhadap dunia wewangian membawanya melanjutkan studi di Grasse Institute of Perfumery, Prancis—pusat industri parfum dunia. Ilmu yang diperolehnya kemudian dituangkan dalam tesis magister di Universitas Ciputra, Surabaya, yang menjadi cikal bakal berdirinya Andara Cantika Indonesia.

    Selain itu, Fanny juga memiliki latar belakang pendidikan di bidang estetika dan kosmetik dari Comité International d’Esthétique et de Cosmétologie (CIDESCO) di Swiss. Berbekal pengetahuan dan pengalaman tersebut, ia mendirikan PT Andara Cantika Indonesia pada tahun 2022 dengan visi menghadirkan produk berkualitas tinggi berbasis bahan alami.

  • Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Asal Sidoarjo Sukses Tembus Pasar Ekspor dan Raup Omzet Ratusan Juta – Halaman all

    Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Asal Sidoarjo Sukses Tembus Pasar Ekspor dan Raup Omzet Ratusan Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perjalanan UMKM menembus pasar global bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan dukungan yang tepat, hal tersebut bukanlah sesuatu yang mustahil. PT Andara Cantika Indonesia misalnya, produsen parfum asal Sidoarjo Jawa Timur menjadi contoh nyata bagaimana bisnis wewangian lokal dapat menembus panggung internasional berkat dukungan pemberdayaan yang diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI).

    Melalui partisipasinya dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025, produsen parfum yang telah berhasil memperluas jangkauan produknya hingga ke Korea Selatan dan Amerika Serikat, kini tengah bersiap merambah pasar Nigeria.

    Seperti diketahui, gelaran BRI UMKM EXPO(RT) 2025 menjadi salah satu wujud komitmen BRI dalam mendorong lebih banyak UMKM binaan BRI untuk go international. Acara yang berlangsung pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD City tersebut, sukses dihadiri oleh lebih dari 69 ribu pengunjung, mencatatkan transaksi lebih dari Rp40 miliar dan berhasil merealisasikan kontrak ekspor mencapai USD 90,6 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.

    Fanny Lia Sutanto adalah sosok di balik lahirnya PT Andara Cantika Indonesia, sebuah UMKM yang bergerak di bidang industri parfum dan kecantikan. Kecintaannya terhadap dunia wewangian membawanya melanjutkan studi di Grasse Institute of Perfumery, Prancis—pusat industri parfum dunia. Ilmu yang diperolehnya kemudian dituangkan dalam tesis magister di Universitas Ciputra, Surabaya, yang menjadi cikal bakal berdirinya Andara Cantika Indonesia.

    Selain itu, Fanny juga memiliki latar belakang pendidikan di bidang estetika dan kosmetik dari Comité International d’Esthétique et de Cosmétologie (CIDESCO) di Swiss. Berbekal pengetahuan dan pengalaman tersebut, ia mendirikan PT Andara Cantika Indonesia pada tahun 2022 dengan visi menghadirkan produk berkualitas tinggi berbasis bahan alami.

    Berkat inovasi dan konsistensinya dalam menjaga kualitas, produk-produk Andara telah mengantongi sertifikasi Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB) Golongan A serta izin ekspor ke berbagai negara.

    Meskipun baru berusia tiga tahun, Andara Cantika telah mencatat pencapaian luar biasa. Omzet bulanannya stabil di angka Rp300 juta, dengan penjualan mencapai 37 ribu unit untuk pasar lokal. Sementara itu, di pasar internasional, produk yang terjual sudah menyentuh angka ribuan dan terus berkembang seiring dengan ekspansi global yang dilakukan.

    Tak berhenti di wewangian, Andara Cantika Indonesia kini merambah bisnis skincare. Setelah sukses dengan serum Le Louvre, mereka memperkenalkan inovasi baru berbasis sarang walet yang dikembangkan selama enam bulan dengan bantuan tiga apoteker. Produk ini mengombinasikan ekstrak sarang walet, DNA salmon, niacinamide, tranexamic acid, serta bahan alami seperti chamomile, ginseng, dan aloe vera.

    Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa BRI berkomitmen untuk terus mendorong para pelaku UMKM naik kelas melalui berbagai program pemberdayaan.

    “Kami percaya, dengan akses dan dukungan yang tepat, UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar global. BRI pun terus berkomitmen untuk menjadi mitra utama dalam pertumbuhan UMKM di Tanah Air,” ujar Hendy.