Negara: Swiss

  • BI: Modal asing masuk bersih Rp14,73 triliun pada 19-22 Mei 2025

    BI: Modal asing masuk bersih Rp14,73 triliun pada 19-22 Mei 2025

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk bersih secara agregat ke pasar keuangan domestik sebesar Rp14,73 triliun pada pekan ketiga bulan ini, yakni periode transaksi 19-22 Mei 2025.

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso di Jakarta, Jumat, merinci bahwa jumlah tersebut terdiri dari modal asing masuk bersih di pasar saham dan Surat Berharga Negara (SBN) masing-masing sebesar Rp1,54 triliun dan Rp14,13 triliun.

    Namun terdapat modal asing keluar bersih di pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp950 miliar. Dengan demikian, modal asing masuk bersih menjadi sekitar Rp14,73 triliun.

    Sejak awal tahun ini hingga 22 Mei 2025, modal asing keluar bersih di pasar saham dan SRBI masing-masing sebesar Rp47,52 triliun dan Rp14,52. Sedangkan modal asing masuk bersih di pasar SBN sebesar Rp40,06 triliun.

    Premi risiko investasi (credit default swaps/CDS) Indonesia 5 tahun tercatat naik terbatas dari 81,56 basis point (bps) per 16 Mei 2025 menjadi 82,20 bps per 22 Mei 2025.

    Nilai tukar rupiah dibuka menguat di level Rp16.300 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (23/5), dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Kamis (22/5) di level Rp16.325 per dolar AS.

    Adapun indeks dolar AS (DXY) tercatat melemah ke level 99,96 pada akhir perdagangan Kamis (22/5).

    DXY merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama antara lain euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

    Imbal hasil atau yield SBN 10 tahun turun ke level 6,82 persen pada Jumat (23/5) pagi, dari sebelumnya 6,83 persen pada akhir perdagangan Kamis (22/5).

    Sementara imbal hasil US Treasury Note 10 tahun naik ke level 4,529 persen pada akhir perdagangan Kamis (22/5).

    Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Modantara: Penyeragaman komisi mitra pengemudi dapat hambat inovasi

    Modantara: Penyeragaman komisi mitra pengemudi dapat hambat inovasi

    Ketika niat melindungi justru membuat jutaan mitra kehilangan akses kerja fleksibel, kita perlu berhenti dan bertanya, siapa sebenarnya yang terlindungi?

    Jakarta (ANTARA) – Asosiasi Mobilitas dan Pengantaran Digital Indonesia (Modantara) menyebut penyeragaman komisi bagi mitra pengemudi daring dapat menghambat inovasi, mengancam layanan di daerah dengan margin rendah, serta memaksa efisiensi berlebihan yang berdampak pada kualitas pelayanan.

    “Dengan adanya wacana komisi tunggal 10 persen kepada seluruh platform tidak sesuai dengan dinamika industri. Platform memiliki model bisnis yang beragam, berdasarkan layanan, pasar, dan strategi pemberdayaan mitra yang berbeda-beda,” kata Direktur Eksekutif Modantara, Agung Yudha dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.

    Dia pun mengapresiasi aksi damai sejumlah mitra pengemudi ojek online (ojol) dan kurir digital di sejumlah daerah pada Selasa (20/5).

    Modantara menyatakan dukungan terhadap kebebasan berpendapat. Namun, dia mengingatkan sektor mobilitas dan pengantaran digital merupakan elemen vital dalam kehidupan masyarakat modern dan denyut perekonomian digital nasional.

    Agung menegaskan kebijakan yang akan berdampak besar terhadap jutaan mitra pengemudi dan pengguna layanan harus disusun berdasarkan data dan realitas ekonomi, bukan semata-mata dorongan politik.

    “Kami memahami keresahan mitra, namun solusi harus berpijak pada realitas ekonomi, bukan sekadar wacana politik. Ekosistem ini terbukti menjadi bantalan sosial saat krisis,” ujarnya.

    Oleh karena itu, lanjut dia, kebijakan yang mengaturnya harus berpijak pada data dan mempertimbangkan dampak jangka panjang.

    Modantara juga menyoroti wacana menjadikan mitra pengemudi menjadi pegawai tetap yang dianggap dapat menimbulkan dampak besar terhadap lapangan kerja dan perekonomian nasional.

    Seperti, hilangnya akses layanan bagi kelompok rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas, penurunan pendapatan UMKM yang bergantung pada layanan pengantaran, lonjakan pengangguran informal akibat hilangnya fleksibilitas kerja hingga efek domino terhadap pertumbuhan ekonomi, penerimaan pajak, dan stabilitas sosial.

    Berdasarkan kajian Svara Institute (2023), perubahan status ini berpotensi menghapus 70 hingga 90 persen pekerjaan di sektor ini, serta menyebabkan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia hingga 5,5 persen atau sekitar Rp178 triliun.

    “Ketika niat melindungi justru membuat jutaan mitra kehilangan akses kerja fleksibel, kita perlu berhenti dan bertanya, siapa sebenarnya yang terlindungi?” kata Agung.

    Menurut dia, beberapa negara seperti Spanyol, Swiss, dan Inggris telah mengalami dampak serupa setelah menerapkan kebijakan hal itu, termasuk peningkatan tarif layanan hingga 30 persen, penurunan jumlah mitra aktif, serta hengkangnya sejumlah platform dari pasar.

    Terkait tuntutan penyesuaian tarif, Modantara mendukung upaya peningkatan kesejahteraan mitra, namun menolak pendekatan seragam yang tidak mempertimbangkan kondisi lapangan.

    Hal itu lantaran daya beli konsumen, biaya operasional, serta variasi wilayah layanan harus menjadi pertimbangan utama.

    “Kita harus memperhatikan biaya operasional dan taraf hidup mitra, namun tarif yang terlalu tinggi akan menurunkan minat konsumen, percuma tarif yang tinggi namun yang beli tidak ada,” tutur Agung.

    Regulasi tarif pengantaran

    Modantara menegaskan bahwa regulasi tarif pengantaran makanan dan barang berbasis aplikasi tidak dapat disamakan dengan logistik konvensional. Saat ini, layanan pengantaran berbasis aplikasi (On-Demand Service/ODS) masih tunduk pada UU Pos No. 38/2009 yang sudah tidak relevan.

    Modantara mendorong pembaruan ekosistem regulasi agar dapat mengakomodasi realitas lapangan yang melibatkan berbagai jenis kendaraan, variasi waktu dan jarak, serta pola permintaan yang fluktuatif.

    Modantara juga mengungkapkan bahaya kebijakan pendapatan minimum yang dipaksakan tanpa memperhatikan realitas pasar. Hal ini berisiko membatasi perekrutan mitra baru, meningkatkan harga layanan, serta mendorong platform meninggalkan wilayah-wilayah non-komersial.

    Sebagai alternatif, Modantara mendorong pendekatan kolaboratif berbasis insentif dan perlindungan sosial, seperti skema pembiayaan UMKM, insentif parkir dan perpajakan, serta pelatihan kewirausahaan.

    “Cara kerja, kecepatan, dan fungsi pengiriman ODS dengan logistik konvensional sangat berbeda, menyeragamkan tarif akan membatasi inovasi dan membunuh industri perlahan,” tegas Agung.

    Modantara pun berkomitmen untuk terus berdialog dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, mitra pengemudi, dan masyarakat sipil.

    “Ekosistem mobilitas digital yang sehat membutuhkan kebijakan yang adil, inklusif, dan berpijak pada realitas ekonomi,” kata dia.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tarif 10% jadi Batas Bawah, Donald Trump Sebut Sejumlah Negara Bakal Hadapi Tarif Lebih Tinggi – Page 3

    Tarif 10% jadi Batas Bawah, Donald Trump Sebut Sejumlah Negara Bakal Hadapi Tarif Lebih Tinggi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, tarif 10% akan menjadi batas bawah tarif atas impor dari negara lain. Hal ini terutama yang berupaya mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS.

    “Beberapa akan jauh lebih tinggi karena mereka memiliki surplus perdagangan yang besar dan dalam banyak kasus, mereka tidak memperlakukan kita dengan benar,” ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dikutip dari CNBC, Jumat (9/5/2025).

    Pernyataan Trump hadir saat ia membahas perjanjian perdagangan baru dengan Inggris. Selama kegiatan di ruang oval itu, dalam akun Truth Social Trump menyebutkan, tarif AS atas impor dari Inggris akan tetap pada tingkat dasar 10% yang ia kenakan kepada sebagian besar negara di dunia pada awal April 2025.

    Ketika ditanya oleh seorang wartawan apakah itu adalah pola untuk kesepakatan perdagangan masa depan, Trump menjawab tidak. “Tidak,tidak. Itu angka yang rendah, mereka membuat kesepakatan yang bagus,” ujar Trump tentang Inggris.

    “Satu hal dengan Inggris. Mereka selalu memperlakukan kami dengan sangat hormat,” ia menambahkan.

    Bursa Saham Eropa Menguat

    Di tengah kesepakatan perdagangan AS dan Inggris, bursa saham Eropa mengawali sesi perdagangan pada Jumat, 9 Mei 2025 dengan positif.

    Selain itu, investor menantikan negosiasi perdagangan AS-China yang akan dimulai akhir pekan ini. Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,4% pada pukul 09.41 pagi di London. Indeks FTSE 100 menguat 0,4%, dan indeks DAX Jerman dan CAC 40 Prancis masing-masing menguat lebih dari 0,5%.

    Pada perdagangan Kamis, sebagian besar indeks saham utama Eropa ditutup menguat. Namun, FTSE 100 Inggris melawan tren dan merosot 0,32% setelah menghentikan rekor kenaikan beruntunnya pada Rabu pekan ini.

    Selama akhir pekan nanti, Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Perdagangan Jamieson Greer akan bertemu dengan pejabat tinggi China di Swiss untuk membicarakan masalah ekonomi dan perdagangan. Bessent sebelumnya mengatakan pertemuan itu membahas tentang “de-eskalasi, bukan, kesepakatan dagang besar.”

     

  • The Fed Tahan Suku Bunga, Bitcoin Melejit! Siap-Siap Tembus USD 100 Ribu?

    The Fed Tahan Suku Bunga, Bitcoin Melejit! Siap-Siap Tembus USD 100 Ribu?

    Jakarta: Federal Reserve (The Fed) kembali mempertahankan suku bunga acuannya di level 4,25–4,50 persen dalam rapat FOMC yang digelar Rabu malam waktu AS (8 Mei 2025). 
     
    Keputusan ini diambil di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global akibat kebijakan tarif impor baru dari pemerintahan Presiden Donald Trump.
     
    Meski kondisi ekonomi Amerika Serikat dinilai masih solid, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa bank sentral tetap waspada terhadap potensi lonjakan inflasi dan meningkatnya angka pengangguran.
    Bitcoin hampir sentuh USD100.000!
    Keputusan The Fed ini langsung membawa angin segar ke pasar kripto. Harga Bitcoin melonjak tajam dari USD93.000 pada 6 Mei menjadi USD99.000 per 8 Mei.

    Menurut analis dari Reku, Fahmi Almuttaqin, tidak adanya sinyal negatif dari The Fed jadi pemicu utama sentimen positif di pasar kripto dan saham.
     
    “Khususnya setelah Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan akan mengumumkan kesepakatan dagang besar dengan sebuah negara yang disebut sangat dihormatinya, yang menurut spekulasi adalah Inggris. Bitcoin yang baru pada 6 Mei kemarin diperdagangkan di level USD 93.000 kini sudah menembus level USD99.000 (8 Mei 2025)), pasca perkembangan situasi AS tersebut,” jelas Fahmi dalam keterangan tertulis, Jumat, 9 Mei 2025.
     
    Bila sentimen positif ini berlanjut, bukan tak mungkin Bitcoin akan menembus resistance psikologis di USD100.000 dalam waktu dekat.
     

    Pasar saham AS ikut bergairah
    Tak hanya crypto, pasar saham AS juga menikmati euforia. Indeks Dow Jones naik 0,7 persen dan Nasdaq menguat 0,4 persen usai keputusan The Fed. 
     
    Saham Disney ikut melesat usai laporan keuangan positif dan rencana pembangunan taman hiburan baru di Abu Dhabi.
     
    Meski begitu, saham Alphabet harus rela turun 7,5 persen akibat tekanan di bisnis pencarian.
     
    Pasar juga menyambut baik kabar potensi pelonggaran ekspor chip AI oleh Trump serta rencana pembicaraan dagang antara AS dan Tiongkok di Swiss.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • IHSG Menguat Tipis Jelang Libur Panjang, Tapi Masih Rawan Terkoreksi! Simak Faktornya

    IHSG Menguat Tipis Jelang Libur Panjang, Tapi Masih Rawan Terkoreksi! Simak Faktornya

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Jumat pagi ini dengan sentimen positif. 
     
    Melansir Antara, Jumat, 9 Mei 2025, IHSG tercatat naik 21,70 poin atau 0,32 persen ke level 6.849,45. Saham-saham unggulan yang tergabung dalam indeks LQ45 juga ikut naik 3,05 poin atau 0,40 persen ke posisi 766,81.
     
    Meski dibuka menguat, analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini cenderung terbatas. Pasalnya, pelaku pasar masih wait and see menyambut sejumlah agenda penting global dan domestik.

    “IHSG berpeluang sideways (mendatar) pada hari ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya.

    Fokus ke Pertemuan Amerika Serikat-Tiongkok
    Pasar global saat ini menaruh perhatian pada pertemuan penting antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Menteri Keuangan AS Scott Bessent dijadwalkan bertemu dengan mitranya dari Tiongkok di Swiss dalam waktu dekat. 
     
    Agenda ini diperkirakan bakal membahas isu perdagangan dan ekonomi dua negara dengan perekonomian terbesar dunia tersebut.
     
    Sinyal dari hasil pembicaraan ini bisa menjadi katalis penting bagi pasar global, termasuk Indonesia. Jika hasilnya positif, potensi arus modal asing masuk ke negara berkembang bisa meningkat.
    The Fed tahan suku bunga
    Dari sisi kebijakan moneter, bank sentral Amerika Serikat (The Fed) baru saja mengumumkan keputusan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 4,25-4,5 persen. Ini sesuai ekspektasi pelaku pasar, tapi belum sepenuhnya meredakan kekhawatiran.
     
    Ketua The Fed Jerome Powell mengingatkan bahwa suku bunga tinggi yang dipertahankan terlalu lama berisiko memperlambat pertumbuhan ekonomi dan bisa mendorong inflasi jangka panjang. Pernyataan ini membuat investor cenderung lebih berhati-hati.
     

    Cadangan devisa turun, pasar ikut cemas?
    Dari dalam negeri, kabar kurang menggembirakan datang dari posisi cadangan devisa Indonesia. Pada April 2025, cadangan devisa turun tajam menjadi USD152,5 miliar. Angka ini menyusut sekitar USD4,6 miliar dolar dibandingkan bulan sebelumnya.
     
    Meski level tersebut masih tergolong aman, penurunan signifikan ini bisa memicu kecemasan pasar, terutama jika dikaitkan dengan potensi pelemahan nilai tukar rupiah dan pengaruhnya terhadap arus modal keluar.
    Libur panjang jadi faktor penahan laju IHSG
    Pasar saham Indonesia juga akan menghadapi libur panjang empat hari berturut-turut, mulai Sabtu hingga Selasa depan (12–13 Mei 2025), dalam rangka perayaan Hari Raya Waisak 2569 BE dan cuti bersama.
     
    Momentum libur panjang seperti ini kerap membuat pelaku pasar cenderung mengurangi aktivitasnya. Akibatnya, IHSG berpotensi mengalami koreksi teknikal menjelang akhir pekan.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Bursa Asia Bergerak Variatif jelang Pertemuan AS-China Bahas Perang Dagang

    Bursa Asia Bergerak Variatif jelang Pertemuan AS-China Bahas Perang Dagang

    Bisnis.com, JAKARTA – Saham-saham Asia menguat pada perdagangan Jumat (9/5/2025) seiring dengan rencana pembicaraan antara AS dan China soal perdagangan pada akhir pekan ini.

    Sebelumnya, AS dan Inggris telah menyepakati perjanjian dagang yang menimbulkan keyakinan perang dagang mereda.

    Dilansir Bloomberg, Jumat (9/5/2025), indeks Jepang Topix menguat 1,5% selama 11 hari, yang merupakan reli paling panjang sejak Oktober 2017, bursa Hong Kong meningkat 0,5%. Bursa Australias S&P ASX 200 juga menguat sebesar 0,5%.

    Namun, saham di Korea Selatan mengalami pelemahan usai Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyampaikan kesepakatan dagang antara AS dengan Korsel dan Jepang butuh lebih banyak waktu ketimbang Inggris. The Shanghai Composite juga turun 0,5%.

    Pasar saat ini fokus pada hasil perundingan dagang akhir pekan setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan yakin negosiasi tersebut dapat menghasilkan kemajuan nyata, dengan China membuat konsesi.

    Pasar merasa sedikit lega dan saham AS menguat pada perdagangan Kamis kemarin, saat Trump mengajukan kerangka kerja perdagangannya dengan Inggris sebagai langkah pertama dalam upayanya untuk merombak ekonomi global.

    “Terdapat tingkat optimisme yang lebih tinggi bahwa akan ada beberapa pembatalan kenaikan tarif yang sangat ekstrem yang telah diberlakukan,” kata Marc Franklin, seorang manajer portofolio senior di Manulife Investment Management.

    Dia menambahkan jika optimisme telah sampai pada titik di mana orang berpikir akan ada solusi yang cepat dan mudah untuk negosiasi atau keterlibatan China-AS, maka hal itu mungkin terbukti tidak berdasar. Dalam skenario seperti ini, volatilitas pasar akan kembali, katanya.

    Sebelumnya, Trump juga mengatakan bahwa berita perdagangan yang menjanjikan yang dipadukan dengan upaya Partai Republik untuk meloloskan undang-undang yang memperpanjang dan memperluas pemotongan pajak seharusnya menjadi alasan untuk optimisme investor.

    Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer akan bertemu di Swiss dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng. Trump mengatakan bahwa jika pembicaraan berjalan dengan baik, dia dapat mempertimbangkan untuk menurunkan tarif 145% yang telah dikenakannya pada banyak barang China.

    “Kita juga dapat mengharapkan beberapa kemajuan dalam perjanjian mendatang dengan negara-negara lain. Sentimen risiko menyebar sebagai respons terhadap kinerja saham AS yang kuat,” kata Hideyuki Suzuki, seorang manajer umum di SBI Securities di Tokyo.

  • Jerman Bakal Lebih Banyak Tolak Pencari Suaka

    Jerman Bakal Lebih Banyak Tolak Pencari Suaka

    Jakarta

    Langkah ini menjadi bagian penting dari rencana kanselir baru Jerman, Friedrich Merz untuk merebut kembali kendali dari partai antiimigrasi Alternative fr Deutschland (AfD), yang menempati posisi kedua raihan suara dalam pemilu bulan Februari lalu, dan dalam jajak pendapat teranyar terus menunjukkan peningkatan jumlah dukungan secara signifikan.

    Merz mengatakan kepada Welt TV, ia telah memberi tahu Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk terlebih dahulu, dan lebih lanjut mengatakan, langkah-langkah “sementara” ini “diperlukan selama tingkat migrasi ilegal di Uni Eropa masih setinggi ini.”

    Jumlah polisi perbatasan diperbanyak

    Pemerintah baru Jerman, yang mulai menjabat pada hari Selasa (07/05), telah mengambil langkah untuk menambah kekuatan petugas kepolisian di perbatasan. “Kami memerintahkan petugas untuk menolak migran tanpa dokumen, termasuk pencari suaka,” demikian ditegaskan Menteri Dalam Negeri Alexander Dobrindt.

    Namun pengecualian akan diberikan kepada “kelompok rentan” termasuk perempuan hamil dan anak-anak, tambahnya.

    Untuk melaksanakan langkah ini, Dobrindt membatalkan keputusan dari tahun 2015 — pada puncak krisis migrasi Eropa — saat Jerman menerima lebih dari satu juta imigran, terutama dari Suriah dan Afganistan.

    Harian Bild melaporkan, Dobrindt telah memerintahkan pengiriman tambahan 2.000 hingga 3.000 petugas polisi federal ke perbatasan Jerman, memperkuat 11.000 petugas yang sudah ditempatkan di sana.

    Media Der Spiegel melaporkan, polisi harus bekerja dalam shift hingga 12 jam per hari untuk menegakkan aturan baru ini.

    Rasa kemanusiaan harus ditegakkan

    Dobrindt mengatakan lebih lanjut, tujuan kebijakan ini adalah untuk menjamin “rasa kemanusiaan dan ketertiban” dalam migrasi, dan bahwa ketertiban harus “diberi bobot dan kekuatan lebih besar daripada yang terlihat di masa lalu.”

    Langkah pemerintah baru ini membuat beberapa negara tetangga kecewa, dengan Swiss menyatakan bahwa mereka “menyesalkan” bahwa langkah-langkah ini diambil “tanpa konsultasi”.

    Berbicara bersama Merz dalam konferensi pers di Warsawa, Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mendesak Jerman untuk “memusatkan perhatian pada perbatasan eksternal Uni Eropa” dan menjaga zona Schengen.

    Merz menekankan, Jerman akan menerapkan politik migrasi yang lebih ketat, namun pengendalian ini akan dilakukan “dengan cara yang tidak akan menimbulkan masalah bagi negara tetangga”, dan menambahkan, Jerman ingin “menyelesaikan masalah ini bersama” negara-negara Uni Eropa lainnya.

    Di dalam negeri, Merz berargumen bahwa tindakan tegas diperlukan untuk meredakan kekhawatiran pemilih dan menghentikan kebangkitan AfD.

    AfD mencatat rekor dengan meraih lebih dari 20 persen suara dalam pemilu lalu, dan menempati posisi kedua setelah aliansi konservatif Partai Kristen Demokrat (CDU), Partai Kristen Sosialis (CSU), yang dipimpin Merz, dan sejak itu terus naik dalam jajak pendapat, bahkan kadang menempati posisi pertama.

    Perjanjian aliansi yang picu kontroversi

    Perjanjian koalisi antara CDU/CSU dan Partai Sosial Demokrat (SPD) menyatakan, semua orang yang tiba di perbatasan Jerman tanpa dokumen akan ditolak masuk, termasuk mereka yang mengajukan suaka.

    Poin terakhir ini memicu kontroversi, karena sebagian anggota SPD khawatir, kebijakan tersebut mungkin tidak sesuai dengan hukum Uni Eropa.

    Perjanjian itu juga menyebutkan, pemeriksaan perbatasan yang ditingkatkan akan tetap diberlakukan hingga “perlindungan efektif terhadap perbatasan eksternal UE tercapai.”

    Di tengah serangkaian serangan kekerasan menjelang pemilu Februari, yang sebagian besar pelakunya adalah imigran pencari suaka, Merz menjadikan penindakan terhadap migrasi ilegal sebagai tema utama kampanyenya.

    Pada satu kesempatan, ia bahkan mengandalkan dukungan AfD di parlemen untuk meloloskan mosi yang menuntut pengetatan imigrasi — sebuah langkah yang secara luas dianggap melanggar “tembok api” (prinsip nonkerja sama) terhadap partai tersebut.

    Minggu lalu, badan intelijen dalam negeri Jerman, BfV, menyatakan AfD sebagai organisasi ekstrem kanan.

    Penetapan itu didasarkan pada laporan internal BfV setebal 1100 halaman, yang diserahkan kepada kementerian dalam negeri namun tidak dipublikasikan.

    Media der Spiegel melaporkan, laporan tersebut mengutip pernyataan dari ratusan anggota AfD di berbagai tingkatan, yang menunjukkan bahwa partai ini melakukan “agitasi terus-menerus” terhadap migran, pengungsi, dan muslim.

    Laporan itu juga menyoroti penggunaan slogan “remigrasi” oleh tokoh-tokoh AfD — sebuah istilah yang merujuk pada deportasi massal terhadap warga asing.

    Langkah BfV itu memicu seruan baru untuk melarang partai tersebut, serta memicu reaksi keras dari AfD, yang telah mengajukan gugatan hukum terhadap penetapan itu pada hari Senin (05/05).

    Editor: Agus Setiawan

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • IHSG Dibuka Menguat, LQ45 Ikut Menanjak

    IHSG Dibuka Menguat, LQ45 Ikut Menanjak

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat pada perdagangan Kamis pagi, 8 Mei 2025. IHSG naik 19,75 poin atau 0,29 persen ke level 6.945,98.
     
    Sejalan dengan IHSG, indeks saham unggulan LQ45 juga turut menanjak sebesar 2,54 poin atau 0,33 persen ke posisi 779,59.
    Pasar cenderung mendatar, menanti kepastian global
    Meski dibuka menguat, analis memperkirakan IHSG hari ini bergerak mendatar. Hal ini tak lepas dari sikap wait and see investor terhadap kondisi global, khususnya keputusan The Fed yang kembali menahan suku bunga acuan di kisaran 4,25–4,5 persen.
     
    “IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran level 6.850 sampai 6.970 pada perdagangan Kamis,” ujar Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan dilansir Antara, Kamis, 8 Mei 2025.
     

    The Fed tahan suku bunga
    Keputusan The Federal Reserve sesuai ekspektasi pasar. Namun, pernyataan dari Ketua The Fed Jerome Powell masih menyisakan kekhawatiran.

    Powell menegaskan risiko lonjakan inflasi akibat kebijakan tarif impor tinggi yang diterapkan pemerintah AS. Ia juga mengingatkan potensi naiknya angka pengangguran serta perlambatan pertumbuhan ekonomi, bahkan ancaman kontraksi.

    Pertemuan AS-Tiongkok di Swiss jadi sorotan
    Dari sisi positif, pelaku pasar menyambut baik rencana pertemuan dagang antara AS dan Tiongkok. Delegasi dari kedua negara dijadwalkan bertemu di Swiss pada Sabtu dan Minggu, 10–11 Mei 2025.
     
    Investor berharap, pertemuan ini dapat meredakan tensi dagang yang selama ini menekan sentimen pasar global. Jika hasilnya positif, kekhawatiran atas inflasi dan perlambatan ekonomi global bisa sedikit mereda.
    Cadangan devisa April 2025
    Dari dalam negeri, pelaku pasar menanti rilis data cadangan devisa (cadev) oleh Bank Indonesia untuk periode April 2025. Meski dampaknya relatif terbatas terhadap pergerakan indeks, data ini tetap menjadi salah satu indikator penting kondisi ekonomi nasional.

    Konflik India-Pakistan dan dinamika global
    Selain itu, ketegangan geopolitik antara India dan Pakistan turut membayangi sentimen pasar, terutama jika konflik berkembang lebih luas dan mengganggu stabilitas kawasan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Harga Minyak Turun Imbas Isu Perdagangan AS-China – Page 3

    Harga Minyak Turun Imbas Isu Perdagangan AS-China – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Harga minyak dunia melemah pada Rabu (waktu setempat) di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi yang disoroti oleh Federal Reserve (The Fed). Sentimen harga minyak lainnya, menanti pertemuan dagang antara Amerika Serikat dan China akhir pekan ini.

    Dikutip dari CNBC, Kamis (8/5/2025), Harga minyak Brent turun sebesar USD 1,03 atau 1,66% ke level USD 61,12 per barel, sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) melemah USD 1,02 atau 1,73% menjadi USD 58,07 per barel.

    The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan, namun menyatakan bahwa ketidakpastian terhadap prospek ekonomi telah meningkat. Dalam pernyataannya, The Fed juga menilai risiko inflasi dan pengangguran lebih tinggi kini makin nyata.

    Sentimen negatif juga diperburuk oleh keputusan OPEC+ untuk mempercepat peningkatan produksi minyak, yang memicu kekhawatiran akan kelebihan pasokan global di tengah tekanan permintaan akibat tarif AS yang semakin membebani ekonomi global.

    Pertemuan Dagang AS-China Dinanti, Namun Ekspektasi Tetap Rendah

    Pertemuan antara AS dan China yang dijadwalkan berlangsung di Swiss menjadi fokus investor. Ini dianggap sebagai langkah awal untuk meredakan perang dagang yang telah mengganggu perekonomian dunia. Namun, analis menilai peluang tercapainya terobosan signifikan masih rendah.

    “Meski pertemuan ini bisa menjadi tanda mencairnya hubungan, ekspektasi untuk hasil konkret tetap tipis,” ujar Thiago Duarte, analis pasar dari Axi.

    Menurutnya, tanpa konsesi besar dari China, kecil kemungkinan akan terjadi deeskalasi lebih lanjut. Investor juga menantikan arah kebijakan The Fed selanjutnya, dengan ekspektasi suku bunga tetap di kisaran 4,25%–4,50% hingga pertemuan berikutnya pada 29-30 Juli.

     

  • Bantu Warga AS Menghindari Pajak, Bank Swiss Ini Kena Denda Rp 8,4 Triliun – Page 3

    Bantu Warga AS Menghindari Pajak, Bank Swiss Ini Kena Denda Rp 8,4 Triliun – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Unit Credit Suisse mengaku bersalah atas tuduhan Amerika Serikat (AS) membantu orang kaya AS menghindari pajak. Credit Suisse pun akan membayar denda lebih dari USD 510 juta atau sekitar Rp 8,41 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.493).

    Mengutip CNN, ditulis Kamis (8/5/2025), Departemen Kehakiman AS menyatakan pada Senin, 5 Mei 2025 kalau Credit Suisse Services mengaku bersalah dan dijatuhi hukuman karena berkonspirasi menyembunyikan lebih dari USD 4 miliar atau Rp 65,97 triliun dalam 475 rekening luar negeri.

    Berdasarkan pernyataan itu, bank Swiss yang mengelola rekening di Singapura atas nama pembayar pajak AS yang menggunakan rekening luar negeri untuk menghindari pajak AS dan persyaratan pelaporan.

    “Di antara tindakan penipuan lainnya, bankir di Credit Suisse memalsukan catatan, memproses dokumen sumbangan fiktif, dan melayani lebih dari USD 1 miliar dalam rekening tanpa dokumentasi kepatuhan pajak,” kata departemen kehakiman.

    “Dengan melakukan hal itu, Credit Suisse AG melakukan kejahatan baru dan melanggar perjanjian pembelaan Mei 2014 dengan Amerika Serikat.”

    Pada 2014, Credit Suisse menjadi bank terbesar dalam 20 tahun yang mengaku bersalah atas tuduhan pidana AS, dengan menyetujui membayar denda sebesar USD 2,5 miliar atau Rp 41,2 triliun karena membantu warga AS menghindari pajak dalam konspirasi yang berlangsung selama beberapa dekade.

    Sebelum penyelesaian pada Senin, Komite Keuangan Senat AS pada 2023 telah menemukan bahwa Credit Suisse melanggar kesepakatan 2014 yang dibuat dengan otoritas AS dengan terus membantu penghindaran pajak dan menyembunyikan lebih dari USD 700 juta atau sekitar Rp 11,5 triliun dari pemerintah.