Negara: Swiss

  • Tentang Sapi Simental, Jenis Sapi Bruno Gemoy Milik Prabowo

    Tentang Sapi Simental, Jenis Sapi Bruno Gemoy Milik Prabowo

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto memiliki sapi kurban bernana Bruno Gemoy yang merupakan jenis sapi simental. Sapi tersebut dia peroleh dari peternak asal Surabaya.

    Diketahui bahwa Bruno Gemoy memiliki bobot fantastis yakni 845 kg. Melansir Dimensions, sapi jenis simental memang mempunyai berat yang besar.

    “Berat Sapi Simmental bervariasi antara jantan dan betina, dengan berat jantan antara 2.315-2.865 lb (1.050-1.300 kg) dan betina antara 1.545-1.985 lb (700-900 kg),” begitu deskripsi dari Dimensions.

    Sapi Simental memiliki rentang hidup produktif rata-rata 1-1,5 tahun dan rentang hidup alami 15-20 tahun. Sementara itu, tak hanya dagingnya yang dipakai untuk konsumsi, susu dari sapi simental juga dapat diminum.

    Simental atau yang biasa disebut sebagai ‘Swiss Fleckvieh’ mendapatkan namanya dari lembah Sungai Simme di Swiss tempat asal mereka. Warna Simmental berkisar dari emas, merah, dan putih.

    Lebih lanjut, simental umumnya dapat dibedakan dari punggungnya yang putih bercak-bercak, kepalanya yang putih, dan terkadang bahunya yang putih. Simmental telah menyebar ke keenam benua sejak asalnya di Swiss dan catatan menunjukkan bahwa 40 hingga 60 juta Simmental tersebar di seluruh dunia, namun sebagian besar dari mereka berada di Eropa.

    Sedangkan untuk makanannya, sapi adalah hewan herbivora dan membutuhkan banyak nutrisi untuk menghasilkan susu. Makanan sapi terdiri dari rumput silase, jerami, jerami alfalfa, biji-bijian, dan jagung. Biasanya, jelai, gandum, mineral, dan vitamin dicampur ke dalam makanannya. Sapi minum sekitar 25 galon air sehari.

    Sapi kurban Idul Adha Presiden Prabowo Subiantomemiliki berat 845 kilogram dan berumur empat tahun lebih. Sapi ini dibeli dari peternak bernama Suyatno (55) asal Rojo Koyo Farm, Sidorejo, Pakal, Surabaya.

    Menjelang Idul Adha, Suyatno memberikan perawatan khusus untuk Bruno. Agar sapi itu tetap sehat, di antaranya dengan dipijat, disediakan alas karpet, disetel alunan musik serta diberikan kipas angin.

    “Perawatannya mulai dari sterilisasi kandang dan di kandang harus ada ventilasi udara. Kebersihan lantai diberi karpet lantai, rutin dipijat, dimandikan,” kata Suyatno, Rabu (28/5).

    (ask/ask)

  • Perang Dagang AS-China Bawa Berkah Buat India, Trump Langsung Bereaksi

    Perang Dagang AS-China Bawa Berkah Buat India, Trump Langsung Bereaksi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengiriman iPhone dari India ke Amerika Serikat (AS) naik 76% di April 2025 secara tahun-ke-tahun (YoY), menurut estimasi dari firma analis pasar teknologi.

    Peningkatan tersebut dipercepat oleh rencana iPhone ‘made in India’ yang digaungkan Apple demi menghindari dampak perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China.

    Menurut data dari Canalys yang merupakan bagian dari Omdia, pengiriman iPhone ke AS dari India pada April 2025 mencapai 3 juta unit. Angka itu kontras dengan pengiriman iPhone ke AS dari China yang anjlok 76% YoY menjadi ‘hanya’ 900.000 unit.

    Omdia mengatakan estimasi angka pengapalan tersebut berdasarkan catatan dan data dari distributor iPhone, dikutip dari CNBC International, Rabu (28/5/2025).

    Menurut manajer riset Omdia, Le Xuan Chiew, data pengapalan pada April menunjukkan peralihan agresif Apple sebagai bentuk adaptasi menghadapi perang geopolitik antara AS dan China. Sebagai catatan, sebelum perang tarif, 90% manufaktur iPhone berada di China.

    “Perang dagang terbaru dengan China ini adalah jenis gangguan yang sudah lama coba dihadapi Apple,” kata Chiew, seraya menambahkan bahwa Apple pertama kali mulai berinvestasi besar-besaran dalam rantai pasokan di India selama pandemi Covid-19.

    Menurut perkiraan Omdia, India juga melampaui China dalam pengiriman iPhone ke AS pada Maret 2025. Peningkatan ini terjadi menjelang penerapan “tarif timbal balik” pertama Trump pada tanggal 2 April 2025.

    Menurut Chiew, jumlah pengiriman pada bulan itu luar biasa tinggi dan tampaknya merupakan hasil dari penimbunan stok perusahaan.

    Keputusan pemerintahan Trump untuk membebaskan iPhone dan barang elektronik konsumen lainnya dari tarif timbal baliknya pada tanggal 11 April 2025 tidak membalikkan tren tersebut, dengan CEO Apple Tim Cook pada awal Mei menegaskan kembali rencana agar sebagian besar iPhone yang dijual di AS diproduksi di India.

    Saat ini, perang tarif AS-China memang ditangguhkan selama 90 hari, berdasarkan kesepakatan kedua negara di Jenewa, Swiss, beberapa saat lalu.

    Petaka Baru Trump

    iPhone yang diimpor dari China berdasarkan tarif Trump saat ini masih dikenakan bea masuk tambahan sebesar 30%, sementara tarif dasar saat ini adalah 10% untuk sebagian besar negara lain, termasuk India.

    Di saat Apple memindahkan manufaktur dari China ke India, muncul petaka baru dari Trump. Presiden AS itu mengancam pengenaan tarif 25% bagi HP yang dijual di AS, tetapi tidak diproduksi di negara Paman Sam.

    Trump tak puas jika Apple hanya memindahkan produksi iPhone dari China ke India. Trump ingin Apple memproduksi iPhone di AS.

    Di sisi lain, meskipun lonjakan pengiriman iPhone di India pada Maret dan April menunjukkan kemampuan adaptasi rantai pasokan Apple, pertumbuhan tersebut diperkirakan akan melambat hingga akhir tahun, menurut Chiew.

    “Kapasitas produksi India diperkirakan tidak akan tumbuh cukup cepat untuk memenuhi seluruh permintaan AS. Masih terlalu dini,” katanya.

    Omdia memperkirakan permintaan iPhone di AS sekitar 20 juta per kuartal, dan India diperkirakan baru dapat menyamai level tersebut pada tahun 2026.

    Sementara itu, Daniel Newman, CEO dan analis utama di firma riset Futurum Group, mencatat bahwa jumlah pengiriman mencerminkan perakitan akhir, tetapi tidak mewakili keseluruhan rantai pasokan dan proses manufaktur.

    “Sebenarnya, sangat sedikit bagi mereka untuk memindahkan lebih banyak perakitan akhir dari China ke India,” katanya, seraya menambahkan bahwa sebagian besar sub-perakitan masih berada di China.

    (fab/fab)

  • Di Tengah Kontroversi, Organisasi Bantuan Gaza Mulai Beroperasi

    Di Tengah Kontroversi, Organisasi Bantuan Gaza Mulai Beroperasi

    Gaza City

    Organisasi bantuan kemanusiaan yang didukung Amerika Serikat mulai beroperasi di Gaza di tengah gelombang kritik dari sektor kemanusiaan, pengamat internasional, hingga direktur eksekutifnya sendiri yang telah mengundurkan diri.

    Yayasan Kemanusiaan Gaza, atau yang dikenal sebagai Gaza Humanitarian Foundation (GHF) ditugaskan menyalurkan bantuan di Jalur Gaza, dengan distribusi yang dilaporkan telah dimulai pada Senin (26/05).

    Langkah ini mungkin merupakan penyaluran bantuan pangan terbesar sejak Israel menutup akses bagi lembaga-lembaga kemanusiaan ke wilayah tersebut pada awal Maret lalu.

    Namun, GHF yang dikelola secara privat hanya diizinkan beroperasi dengan dukungan dari Israel dan Amerika Serikat. Sementara itu, sejumlah lembaga bantuan kemanusiaan yang telah lama beroperasi, termasuk jaringan lembaga PBB, masih dilarang masuk ke wilayah Gaza.

    Oleh karena itu, operasi GHF menuai kecaman luas karena dinilai tidak berlandaskan pada prinsip-prinsip kemanusiaan.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Apa itu GHF dan apa yang sudah dilakukannya?

    Gaza Humanitarian Foundation (GHF) adalah lembaga bantuan kemanusiaan yang terdaftar di Jenewa, Swiss. Menurut kantor berita Reuters, GHF beroperasi dengan bantuan perusahaan keamanan dan logistik swasta, yakni UG Solutions dan Safe Reach Solutions.

    Dalam pernyataannya, GHF menyebut akan mendirikan empat titik distribusi untuk menyalurkan makanan dan pasokan medis kepada warga Gaza. Organisasi ini menargetkan distribusi sebanyak 300 juta porsi makanan dalam 90 hari pertama operasinya, serta menjangkau satu juta warga Palestina dalam waktu satu minggu.

    Saat ini, sekitar dua juta warga Palestina tinggal di Jalur Gaza.

    Operasi GHF resmi dimulai pada Senin, 26 Mei, beberapa jam setelah direktur eksekutifnya, mantan Marinir AS Jake Wood, mengundurkan diri.

    Wood sebelumnya menjadi wajah dari GHF sejak organisasi ini dipilih sebagai mitra utama penyaluran bantuan oleh pemerintah AS dan Israel. Sebelum bergabung dengan GHF, Wood dikenal sebagai pendiri Team Rubicon, organisasi yang fokus pada bantuan penanggulangan bencana, didirikan pada tahun 2010.

    Dalam pernyataan pengunduran dirinya, Wood menyebut GHF tidak mampu mematuhi “prinsip-prinsip dasar kemanusiaan, netralitas, ketidakberpihakan, dan independensi, prinsip yang tidak akan saya abaikan.”

    Rencana GHF dikritik luas oleh komunitas kemanusiaan

    Pengunduran diri Wood terjadi di tengah gelombang kritik dari PBB, organisasi bantuan independen, dan pakar kemanusiaan terkait rencana penyaluran bantuan GHF di Gaza yang dilakukan dengan persetujuan serta keterlibatan Israel.

    “Bantuan seharusnya disalurkan oleh pihak netral yang tidak terlibat dalam konflik,” kata Thea Hilhorst, peneliti bantuan kemanusiaan dari Erasmus University Rotterdam, Belanda.

    “Dalam kasus ini, Israel yang memegang kendali. Israel bukan pihak netral, Israel adalah okupan dan pihak yang ikut bertikai.”

    Salah satu sorotan utama terhadap rencana GHF adalah lokasi distribusi bantuan.

    Pekan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memaparkan rencana yang terdiri dari tiga tahap. Rencana ini mencakup penggunaan militer Israel untuk mengamankan distribusi bantuan serta “pembentukan zona steril di wilayah selatan [Gaza], tempat warga sipil akan dipindahkan.”

    Hingga kini, empat titik distribusi GHF telah ditetapkan di Selatan, wilayah yang dihuni sedikit warga Palestina. Pemerintah Israel mengklaim pendekatan ini bertujuan agar bantuan tidak diperoleh Hamas. Israel sendiri masih aktif dalam perang yang tengah berlangsung dengan kelompok militan tersebut sejak serangan 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan 250 orang disandera.

    Laporan menunjukkan bahwa warga yang ingin mengakses bantuan harus melewati penjagaan militer terlebih dahulu.

    Langkah ini memicu kekhawatiran akan potensi pemindahan paksa warga dari wilayah utara Gaza yang padat penduduk. Netanyahu menyatakan bahwa warga yang memasuki zona steril di selatan Gaza “tidak otomatis bisa kembali [ke wilayah utara].”

    Hilhorst mengatakan kepada DW bahwa langkah tersebut bisa dianggap sebagai pembersihan etnis, karena telah melanggar prinsip bantuan kemanusiaan yang mewajibkan bantuan untuk diberikan di tempat di mana warga berada, bukan dengan memaksa mereka melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkannya.

    “Dia (Netanyahu) menggunakan bantuan sebagai alat untuk memindahkan penduduk dari Gaza. Ini adalah bentuk instrumentalitas bantuan untuk kepentingan perang,” ujar Hilhorst.

    “Satu-satunya hal yang seharusnya dilakukan [Netanyahu] saat ini adalah membuka akses perbatasan untuk bantuan kemanusiaan. Tapi itu tidak dilakukan, dan ia justru menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.”

    Koordinator Badan Bantuan Darurat PBB, Tom Fletcher, juga menyampaikan keprihatinan serupa di hadapan Dewan Keamanan PBB pada 13 Mei lalu. Ia mengatakan bahwa taktik tersebut tampaknya “lebih memprioritaskan tujuan depopulasi Gaza daripada menyelamatkan nyawa warga sipil.”

    Sementara itu, kelompok Hamas pada Senin memperingatkan warga Palestina di Gaza untuk tidak bekerja sama dengan GHF. Dalam keterangan kepada media, Hamas menyebut sistem yang diajukan GHF justru akan “menggantikan tatanan dengan kekacauan, memperkuat kebijakan kelaparan sistematis terhadap warga Palestina, dan menjadikan makanan sebagai senjata di masa perang.”

    Bantuan PBB masih terhalang masuk Gaza

    Dengan beroperasinya GHF, sejumlah lembaga kemanusiaan kembali mendesak agar layanan bantuan kemanusiaan bisa kembali dijalankan secara penuh di Gaza.

    Jonathan Fowler, juru bicara badan PBB untuk pengungsi Palestina UNRWA, mengatakan kepada DW bahwa sudah ada sistem kemanusiaan internasional yang terbukti efektif dan menghormati hukum humaniter internasional.

    “Tidak perlu sistem baru. Sistem yang sudah ada bisa bekerja secara maksimal untuk menyalurkan bantuan jika diizinkan. Masalahnya, sekarang justru tidak diizinkan,” ujar Fowler.

    Meski begitu, seperti telah diperingatkan organisasi-organisasi kemanusiaan akan terjadinya bencana kelaparan di Gaza, distribusi makanan merupakan intervensi yang diperlukan dan penting.

    Namun, walau GHF telah memulai distribusi logistik, kendaraan dari lembaga bantuan independen masih dilarang masuk ke wilayah Gaza.

    Menurut Sarah Schiffling, wakil direktur Humanitarian Logistics and Supply Chain Research Institute yang berbasis di Finlandia, larangan terhadap distribusi bantuan non-makanan bisa dianggap sebagai pengepungan.

    “Pengepungan berarti memutus akses suatu wilayah dari dunia luar, dan itulah yang kita lihat saat ini dari sisi logistik,” ujar Schiffling kepada DW.

    Ia menilai, meski diizinkannya GHF untuk membawa bantuan merupakan langkah yang “sangat positif”, bantuan dari organisasi kemanusiaan lainnya tetap penting, terutama untuk menyuplai kebutuhan lain seperti bahan bakar, alat masak, tempat tinggal, obat-obatan, dan barang-barang esensial lainnya.

    “Ada banyak sekali truk bermuatan barang bantuan yang sangat dibutuhkan, menumpuk di sepanjang perbatasan Gaza, tapi tidak kunjung diberi izin masuk,” katanya.

    “Ini benar-benar soal akses, bukan masalah pengadaan barang, bukan masalah pengiriman barang ke perbatasan.”

    UNRWA juga menyebut sekitar 3.000 truk masih tertahan di Yordania dan Mesir, menunggu izin melintasi perbatasan Israel. Beberapa di antaranya membawa obat-obatan yang terancam kedaluwarsa.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Adelia Dinda Sani

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 47 Orang Luka-luka dalam Ricuh Distribusi Bantuan Kemanusiaan Gaza

    47 Orang Luka-luka dalam Ricuh Distribusi Bantuan Kemanusiaan Gaza

    Gaza City

    Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa sekitar 47 orang mengalami luka-luka dalam kericuhan yang terjadi ketika ribuan orang menyerbu pusat distribusi bantuan kemanusiaan terbaru, yang dikelola kelompok kemanusiaan yang didukung Amerika Serikat (AS), di Jalur Gaza bagian selatan.

    Disebutkan PBB bahwa sebagian besar korban luka itu terkena tembakan yang dilepaskan oleh tentara-tentara Israel saat kericuhan terjadi pada Selasa (27/5).

    Kericuhan itu terjadi di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, ketika pusat distribusi bantuan kemanusiaan terbaru yang dikelola Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang didukung AS, diserbu oleh ribuan warga Gaza yang sangat kekurangan pasokan makanan dan obat-obatan akibat blokade bantuan kemanusiaan oleh Israel.

    “Dari informasi yang kami miliki, ada sekitar 47 orang yang mengalami luka-luka,” sebut Kepala Kantor Hak Asasi Manusia PBB di wilayah Palestina, Ajith Sunghay, saat berbicara kepada asosiasi koresponden PBB di Jenewa, Swiss, seperti dilansir AFP, Rabu (28/5/2025).

    Dia menambahkan bahwa “sebagian besar dari mereka yang terluka disebabkan oleh tembakan”, dan berdasarkan informasi yang dia miliki, “itu merupakan tembakan dari IDF” — menyebut nama resmi Angkatan Bersenjata Israel.

    Insiden itu terjadi beberapa hari setelah Tel Aviv melonggarkan blokade bantuan kemanusiaan Gaza yang diberlakukan sejak 2 Maret lalu.

    Penyaluran bantuan kemanusiaan Gaza dengan mekanisme baru yang dicetuskan AS dan sekutunya, Israel, itu menuai kritikan organisasi kemanusiaan internasional karena dianggap mem-bypass sistem PBB yang sudah ada dan gagal memenuhi prinsip-prinsip kemanusiaan.

    Sunghay, dalam pernyataannya, menekankan bahwa pihaknya masih melakukan penaksiran dan mengumpulkan informasi tentang gambaran lengkap insiden itu.

    “Jumlahnya bisa bertambah. Kami mencoba untuk mengonfirmasi apa yang telah terjadi pada mereka,” sebutnya, merujuk pada kondisi para korban luka.

    Militer Israel sebelumnya mengatakan “pasukannya melepaskan tembakan peringatan di area luar kompleks” distribusi bantuan pada Selasa (27/5), dan bahwa mereka telah berhasil memulihkan “kendali atas situasi”.

    PBB dan badan-badan bantuan kemanusiaan internasional telah menegaskan tidak akan bekerja sama dengan GHF, di tengah tuduhan bahwa GHF bekerja sama dengan Israel tanpa melibatkan Palestina.

    “Kami telah menyampaikan banyak kekhawatiran terhadap mekanisme ini. Apa yang kami lihat kemarin adalah contoh yang sangat jelas tentang bahaya mendistribusikan makanan dalam situasi seperti yang dilakukan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza,” ucap Sunghay.

    Sekjen PBB Sebut Kericuhan Distribusi Bantuan Gaza ‘Memilukan’

    Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyebut pemandangan ribuan orang menyerbu pusat distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza bagian selatan sebagai situasi “memilukan”. Dalam pernyataan melalui juru bicaranya Stephane Dujarric, Guterres menegaskan perlunya “rencana operasional yang baik”.

    “Kita telah menyaksikan video yang muncul dari Gaza di sekitar salah satu titik distribusi yang ditetapkan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza. Dan sejujurnya, video ini, dan gambar ini, sangat memilukan,” ucap Dujarric dalam pernyataan mewakili Guterres.

    “Seperti yang disampaikan Sekretaris Jenderal pekan lalu, kami dan mitra kami memiliki rencana yang detail, berprinsip, dan operasional yang baik yang didukung oleh negara-negara anggota untuk menyalurkan bantuan kepada penduduk yang putus asa,” imbuh pernyataan itu.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap Bidik Pelaku Wisata

    Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap Bidik Pelaku Wisata

    Bali: Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap mulai menyasar pelaku wisata seperti yang terjadi di Swiss-belResort Pecatu. Penggunaan PLTS atap ini diperkirakan dapat menghasilkan energi bersih sebesar 246.316 kWh per tahun.

    Langkah ini menjadi bukti nyata dukungan terhadap transisi menuju energi bersih dan komitmen jaringan hotel asal Hong Kong ini dalam mewujudkan eco-tourism yakni konsep wisata yang bertanggung jawab dan minim dampak terhadap lingkungan.

    Hal ini pun selaras dengan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 5 Tahun 20221 yang berisi dorongan pemerintah agar sektor pariwisata, khususnya perhotelan, dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mulai beralih ke sumber energi terbarukan.

    Provinsi Bali memiliki potensi energi surya yang besar, hampir sekitar 22 GW2 . Dari total tersebut, potensi PLTS atap diperkirakan mencapai 3,3 hingga 10,9 GW. Hingga saat ini pemanfaatan energi tersebut baru mencapai sekitar 8,91 MWp.

    Dengan potensi sebesar itu, pulau Bali sebenarnya berpeluang untuk memenuhi kebutuhan listriknya secara mandiri melalui sumber-sumber energi terbarukan. Inisiatif pemasangan PLTS atap oleh Swiss-belResort Pecatu selaras dengan program Bali Mandiri Energi yang baru saja diluncurkan.

    Akselerasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dibutuhkan agar program ini dapat terlaksana dengan baik dan meningkatkan citra pariwisata Bali di mata domestik dan dunia. 

    Dalam pemasangan PLTS atap ini, Swiss-belResort Pecatu bekerja sama dengan Xurya Daya Indonesia (Xurya). Xurya adalah perusahaan energi terbarukan yang berbasis di Indonesia yang memiliki visi untuk merevolusi industri energi di Indonesia. 

    Managing Director, Xurya Eka Himawan menuturkan dengan memberikan solusi lengkap, mulai dari desain teknis, pengurusan izin, hingga pengoperasian dan pemeliharaan, Xurya memastikan pelaku usaha dapat beralih ke energi surya dengan mudah dan sesuai dengan peraturan pemerintah.

    “Sektor perhotelan memegang peranan penting dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau. Dengan pemanfaatan PLTS atap, Swiss-Belresort Pecatu ini tidak hanya mencerminkan efisiensi energi tetapi juga berkontribusi besar dalam pengurangan emisi karbon sebesar 220.207 kilogram per tahun atau setara dengan menanam sekitar 2.953 pohon,” tegas dia dikutip Senin, 27 Mei 2025.

    Dia berharap inisiatif ini dapat mendorong lebih banyak sektor perhotelan untuk beralih ke energi terbarukan dan turut mendukung upaya Indonesia dalam mencapai tujuan keberlanjutan energi.
     
    Sampai saat ini, Xurya berhasil mengoperasikan PLTS atap dengan kapasitas lebih dari 100 MW di lebih dari 100 perusahaan dari berbagai segmen industri yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.

    Sebagai salah satu ikon pariwisata dunia, Bali terus memperkuat langkah-langkah konkret dalam mewujudkan pariwisata hijau dan penggunaan energi terbarukan.

    Upaya Swiss-belResort Pecatu dalam mengadopsi PLTS atap menjadi langkah awal yang mendukung terwujudnya Bali Mandiri Energi, sekaligus menjadi bukti pelaku industri pariwisata Bali mampu mengambil peran strategis dalam mendukung transisi energi, sekaligus menjaga harmoni antara alam, budaya, dan masyarakat lokal.

    Sementara itu, President Director PT. Tujuh Havenindo Hotel yang menaungi Swiss-belResort Pecatu  Ricky Teguh Utama Argawa menjelaskan Swiss-belResort Pecatu dapat menjadi pelopor di jaringan Swiss-Belhotel International dalam pengoperasian PLTS atap.

    “Sebagai bagian dari industri pariwisata, khususnya perhotelan, kami merasa memiliki tanggung jawab untuk mendukung transisi menuju energi bersih dan misi untuk mewujudkan pariwisata hijau,” ujar dia.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SAW)

  • Dolar AS Berbalik Arah, Menguat Tipis ke Level Rp 16.286

    Dolar AS Berbalik Arah, Menguat Tipis ke Level Rp 16.286

    Jakarta

    Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) berbalik arah usai mengalami pelemahan terhadap rupiah. Mata uang Paman Sam pada pembukaan hari ini berada di level Rp 16.200-an.

    Mengutip data Bloomberg, Rabu (28/5/2025) pukul 09.00 WIB, nilai tukar dolar AS berada pada level Rp 16.286 atau menguat 37.50 poin (0,23%). Adapun pada pembukaan Selasa (27/5/2025), dolar AS merosot 0,50 poin (0,01%) ke level Rp 16.284.

    Selanjutnya, pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang lainnya mayoritas terpantau melemah. Dolar AS terpantau melemah 0,10% terhadap EUR.

    Sementara terhadap mata uang Jepang JPY, dolar AS melemah 0,02%. Kemudian, dolar AS melemah terhadap GBP sebesar 0,11%.

    Dolar AS juga melemah terhadap dolar Australia (AUD) sebesar 0,23%. Kemudian dolar AS menguat terhadap mata uang CHF Swiss sebesar 0,06% dan dolar Kanada (CAD) 0,12%.

    Sementara berdasarkan data Reuters, dolar AS justru melemah 28.76 poin (0,18%) ke level Rp 16.243 pukul 09.02 WIB. Mata uang Paman Sam ini sempat menyentuh level tertinggi di Rp 16.270.

    (rrd/rrd)

  • Planet Venus Masih Hidup, Peneliti NASA Ungkap Temuan Mencengangkan

    Planet Venus Masih Hidup, Peneliti NASA Ungkap Temuan Mencengangkan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para peneliti menemukan planet Venus belum mati. Setidaknya secara geologis, tetangga Bumi itu masih dinyatakan hidup.

    Kedua planet diketahui memiliki ukuran yang sama. Bahkan memiliki total jumlah air yang sama dalam waktu bersamaan.

    Namun dalam perkembangannya hanya Bumi yang kemudian diisi berbagai macam makhluk hidup. Adapun, Venus berubah menjadi dunia yang mengerikan dan tidak bisa dihuni siapapun dan apapun.

    Dalam penelitian terbaru terungkap Venus tak sepenuhnya mati. Masih banyak bukti yang menyebutkan planet tersebut memiliki lebih banyak dinamika internal dengan Bumi dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya.

    “Penelitian ini memberikan wawasan baru dan penting soal proses bawah permukaan yang membentuk permukaan Venus,” kata asisten ilmuwan di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA, Gael Cascioli dikutip dari Live Science, Selasa (27/5/2025).

    Para peneliti menemukan sejumlah bukti berbentuk cincin di permukaan Venus. Fitur yang disebut korona disebutkan terbentuk saat gumpalan panas naik dari bagian mantel dan mendorong kerak menuju ke atas.

    Saat mendingin dan runtuh, struktur melingkar yang kemudian tertinggal.

    Tim peneliti melakukan beberapa simulasi untuk pembentukan tersebut. Termasuk dengan hasil dari data dari Magellan, pesawat antariksa milik NASA yang bertugas memetakan permukaan Venus.

    Hasil temuan peneliti adalah 52 dari 75 korona yang diteliti berada di atas gumpalan mantel. Mereka juga memastikan adanya proses aktif yang mendorong pembentukannya, ungkap pemimpin studi Anna Gulcher dari Universitas Bern Swiss.

    “Kami percaya proses serupa mungkin terjadi di awal sejarah Bumi,” jelasnya.

    Dari penelitian yang sama ditemukan kerak Venus bisa pecah atau mencair saat memiliki ketebalan 65 kilometer. Namun bisa saja terjadi saat keadaan lebih tipis lagi.

    Proses pencairan ini tidak hanya membantu mengatur struktur permukaan, tetapi mengatur ulang air serta material lain ke bagian dalam planet. Pada akhirnya proses tersebut dapat memicu aktivitas vulkanik dan berdampak pada atmosfer planet.

    (dem/dem)

  • ASEAN Perkuat Relasi dengan China dan Negara-negara Teluk

    ASEAN Perkuat Relasi dengan China dan Negara-negara Teluk

    Jakarta

    Para pemimpin Asia Tenggara berkumpul di Kuala Lumpur, Malaysia, berdialog bersama Perdana Menteri Cina Li Qiang serta para pejabat tinggi negara-negara Teluk pada hari Selasa (27/05). Mereka membahas gelombang ketidakpastian geopolitik yang menggerus ekonomi dunia, termasuk di kawasan Asia Tenggara.

    Pada bulan April, Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara tiba-tiba meruntuhkan norma-norma perdagangan global, dengan mengumumkan serangkaian tarif pasar yang menyasar negara-negara di seluruh dunia, termasuk sekutu dekatnya sendiri.

    Walau kemudian diberlakukan jeda 90 hari untuk sebagian besar negara, kejadian tersebut telah menggerakkan ASEAN untuk mempercepat diversifikasi jejaring perdagangan mereka.

    “Transisi dalam tatanan geopolitik tengah berlangsung,” ujar Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada hari Senin (26/05). Setelah menikmati santap malam gala yang mewah pada malam sebelumnya, pertemuan puncak perdana antara ASEAN, Cina, dan Dewan Kerjasama Teluk (GCC)—yang terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab—dilaksanakan.

    ASEAN, selama ini berperan sebagai “semacam perantara” antara ekonomi maju seperti Amerika Serikat dan Cina, demikian menurut pengamatan Chong Ja Ian dari Universitas Nasional Singapura.

    Namun dengan Washington yang semakin sulit diandalkan, negara-negara anggota ASEAN berusaha merengkuh diversifikasi. “Memfasilitasi pertukaran antara negara-negara Teluk dan Republik Rakyat Cina adalah bagian penting dari strategi ini.”

    Malaysia, yang kini memegang jabatan ketua bergilir ASEAN dan menjadi tuan rumah pertemuan ke-46 blok tersebut, tampil sebagai kekuatan penggerak utama.

    Beijing, yang turut menanggung beban tarif dari kebijakan Trump, juga gencar menopang pasar-pasar lain. Kementerian Luar Negeri Cina menyampaikan harapan mereka untuk “memperkuat kerja sama” dengan ASEAN dan GCC.

    Cina atau ‘Amrik’?

    Hubungan dagang antara Cina dan ASEAN sudah sedemikian erat, bahkan ekspor Cina ke Thailand, Indonesia, dan Vietnam melonjak dua digit pada bulan April—didorong oleh pergeseran jalur barang yang biasanya menuju Amerika Serikat.

    Keikutsertaan Perdana Menteri Li disebut “tepat waktu dan penuh perhitungan,” demikian menurut Khoo Ying Hooi dari Universitas Malaya. “Cina melihat peluang untuk memperkuat citranya sebagai mitra ekonomi yang dapat diandalkan, terutama saat menghadapi upaya pemisahan dari Barat.”

    Memang, Beijing dan Washington terlibat dalam perang tarif yang berkelanjutan hingga pertemuan di Swiss menghasilkan kesepakatan pengurangan dan penundaan tarif sementara. Meski demikian, produk-produk Cina masih harus menanggung tarif yang lebih tinggi dibanding mayoritas barang lain.

    Dalam rancangan pernyataan yang diperoleh kantor berita AFP, ASEAN menyampaikan “kekhawatiran yang mendalam atas penerapan tindakan tarif sepihak.” Namun, pada awal tahun ini ASEAN memutuskan untuk tidak mengenakan bea balasan.

    Sebagai sebuah entitas, ASEAN cenderung menghindari pilihan antara Amerika Serikat dan Cina. Cina hanya menjadi sumber investasi asing langsung keempat terbesar di Asia Tenggara, setelah Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa, tandas Chong.

    Anwar menyebutkan bahwa ia telah mengirim surat untuk mengajukan pertemuan puncak ASEAN-AS tahun ini. Namun Menteri Luar Negeri Malaysia itu menyatakan bahwa Amerika Serikat belum menanggapi. Namun, mendekatkan diri ke Beijing membawa tantangan tersendiri, walau Anwar menegaskan, “apa pun yang dikatakan, kami hadir di sini sebagai teman Cina.”

    Sengketa Laut Cina Selatan yang tak kunjung usai

    Pada hari Senin (26/05), Presiden Filipina Ferdinand Marcos mengungkapkan “kebutuhan mendesak” untuk mengadopsi kode etik yang mengikat secara hukum di Laut Cina Selatan.

    Sengketa wilayah antara Beijing dan lima negara anggota ASEAN di kawasan itu masih memanas, dengan ketegangan antara Cina dan Filipina yang berlangsung berbulan-bulan.

    Anwar sempat mengangkat isu Laut Cina Selatan dalam pertemuan dengan Li, dan menegaskan bahwa ASEAN “menghargai dedikasi Cina terhadap kolaborasi regional,” dengan fokus pembahasan sebagian besar terpaku pada isu perdagangan.

    Menurut Chong, “pihak-pihak yang bersengketa mungkin membiarkan Filipina menanggung beban tekanan,” sehingga isu ini tidak akan surut ke latar belakang, berbeda dengan negara-negara Asia Tenggara lain yang ingin mengutamakan fokus pada persoalan ekonomi, pungkasnya.

    Editor: Hendra Pasuhuk

    Tonton juga “PM Malaysia Anwar Ibrahim Buka KTT ASEAN-GCC” di sini:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pabrik China Ramai-ramai Tumbang Gara-gara Trump

    Pabrik China Ramai-ramai Tumbang Gara-gara Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pabrik penyuplai Apple yang terdaftar di bursa China rontok berjamaah pada Senin (26/5) waktu setempat, usai pengumuman tarif baru dari Presiden AS Donald Trump untuk impor iPhone sebesar 25%.

    Saham Luxshare yang merupakan perakit iPhone dan AirPods anjlok 2,2%. Sementara itu, Lens Tech yang membuat layar iPhone ambruk 1,8%.

    Pabrik pembuat AirPods, Goertek, juga terkoreksi 1,1%, dikutip dari Reuters, Selasa (27/5/2025).

    Pada Jumat (23/5) waktu setempat, Trump mengancam akan memberlakukan tarif 25% untuk iPhone yang dijual di AS dan tidak diproduksi di negeri Paman Sam.

    Tarif terbaru ini tak cuma berlaku khusus bagi Apple, melainkan semua produsen HP yang menjual barang ke AS tetapi tidak memiliki fasilitas manufaktur di negara tersebut.

    Ancaman ini merupakan bagian dari ambisi AS untuk mendorong industri manufaktur domestik. Sebelumnya, Apple sudah terdampak ancaman tarif tinggi 145% dari AS untuk barang-barang impor dari China.

    Apple lantas menggenjot pemindahan manufakturnya dari China ke India. Namun, hal ini tak membuat Trump puas. Ia ingin iPhone diproduksi di AS.

    Sebagai informasi, tarif tinggi 145% dari AS untuk barang impor China saat ini ditangguhkan hingga 90 hari, menurut kesepakatan AS-China di Jenewa, Swiss, beberapa saat lalu.

    Apple sempat bernapas lega dan memiliki waktu lebih banyak untuk memindahkan manufaktur ke India. Namun, perang dagang terbaru yang dilontarkan Trump kali ini terkhusus bagi produsen perangkat elektronik, termasuk Apple.

    Sebelumnya, Apple mengumbar rencana untuk mempercepat pemindahan manufaktur untuk iPhone yang dijual di AS dari China ke India pada 2026 mendatang. Agaknya Apple perlu memikirkan strategi baru dengan penetapan tarif teranyar dari Trump.

    Trump menekankan bahwa Apple boleh saja memindahkan manufaktur ke India. Namun, Apple harus menanggung konsekuensi tarif 25% untuk menjual iPhone buatan India di AS.

    (fab/fab)

  • Video: Langkah Indonesia Pindah dari WHO Asia Tenggara ke Pasifik Barat

    Video: Langkah Indonesia Pindah dari WHO Asia Tenggara ke Pasifik Barat

    Jakarta – Indonesia resmi pindah dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Kawasan Asia Tenggara ke Kawasan Pasifik Barat. Perpindahan ini disahkan pada Sidang World Health Assembly ke-78 di Jenewa, Swiss, pada 23 Mei 2025.

    Pengalaman menangani pandemi Covid-19 termasuk dalam pertimbangan terhadap perpindahan ini. Pandemi Covid-19 disebut menyadarkan Indonesia untuk memperkuat kolaborasi negara-negara

    (/)