Negara: Swiss

  • Tekanan Eropa Jelang Jumpa Trump dan Putin Bahas Perang Ukraina

    Tekanan Eropa Jelang Jumpa Trump dan Putin Bahas Perang Ukraina

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska, AS pada Jumat pekan ini. Para pemimpin Eropa mendesak ‘tekanan’ yang lebih besar ke Rusia untuk mengakhiri perang Ukraina-Rusia.

    “Hanya pendekatan yang menggabungkan diplomasi aktif, dukungan untuk Ukraina, dan tekanan pada Federasi Rusia untuk mengakhiri perang ilegal yang dapat berhasil,” demikian kata pemimpin Eropa dalam pernyataan bersama, Minggu (10/8/2025).

    Pernyataan pemimpin Eropa itu ditandatangani oleh Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Inggris, Finlandia, dan Ketua Komisi Uni Eropa Ursula Von Der Leyen.

    Para pemimpin negara Eropa sejatinya menyambut baik upaya Trump dan mengaku siap membantu secara diplomatis, dengan mempertahankan dukungan untuk Ukraina, serta dengan menegakkan dan memberlakukan langkah-langkah pembatasan terhadap Rusia.

    “Jalur kontak saat ini harus menjadi titik awal negosiasi”, demikian pernyataan bersama pemimpin Eropa tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    Para pemimpin Eropa itu juga mengatakan, sebuah resolusi “harus melindungi kepentingan keamanan vital Ukraina dan Eropa”. Mereka juga menegaskan perlunya jaminan keamanan yang kuat dan kredibel yang memungkinkan Ukraina untuk secara efektif mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorial.

    “Jalan menuju perdamaian di Ukraina tidak dapat diputuskan tanpa Ukraina,” kata pimpinan Eropa.

    Para penasihat keamanan nasional dari sekutu Kyiv termasuk Amerika Serikat, negara-negara Uni Eropa, dan Inggris sebelumnya berkumpul di Inggris pada hari Sabtu untuk menyelaraskan pandangan mereka menjelang KTT Putin-Trump.

    Rencana pertemuan dengan Putin diumumkan oleh Trump. Dia mengatakan bahwa “akan ada pertukaran wilayah demi kebaikan Ukraina dan Rusia”, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    KTT Alaska pada 15 Agustus nanti akan menjadi yang pertama antara presiden AS dan Rusia yang sedang menjabat sejak mantan presiden AS Joe Biden bertemu Putin di Jenewa, Swiss pada Juni 2021.

    Trump dan Putin terakhir kali bertemu pada tahun 2019 di sebuah pertemuan puncak G20 di Jepang selama masa jabatan pertama Trump. Kedua pemimpin telah berbicara melalui telepon beberapa kali sejak Januari lalu.

    Zelensky Dukung Tekanan Eropa

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendukung pernyataan para pemimpin Eropa tentang pencapaian perdamaian dan melindungi kepentingan Ukraina dan Eropa. Menurut Zelensky, akhir perang harus memberikan keadilan.

    Diketahui, para pemimpin Eropa seperti Prancis, Italia, Jerman, Polandia, Inggris, Finlandia, dan Komisi Eropa menyambut baik upaya Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Trump akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada Jumat pekan depan. Akan tetapi, para pemimpin Eropa menekankan perlunya menekan Rusia dan memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina.

    “Akhir perang harus adil, dan saya berterima kasih kepada semua orang yang mendukung Ukraina dan rakyat kita hari ini demi perdamaian di Ukraina, yang membela kepentingan keamanan vital negara-negara Eropa kita,” tulis Zelenskiy di X (Twitter), Minggu (10/8/2025).

    “Ukraina menghargai dan sepenuhnya mendukung pernyataan Presiden Macron, Perdana Menteri Meloni, Kanselir Merz, Perdana Menteri Tusk, Perdana Menteri Starmer, Presiden Ursula von der Leyen, dan Presiden Stubb tentang perdamaian untuk Ukraina,” sambungnya.

    Simak Video: Trump Bakal Bertemu Putin di Alaska, Bahas Perang Ukraina

    Halaman 2 dari 2

    (kny/idn)

  • Tekanan Eropa Jelang Jumpa Trump dan Putin Bahas Perang Ukraina

    Trump-Putin Akan Bertemu, Pemimpin Eropa Desak Tekanan Lebih Besar ke Rusia

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska, AS pada Jumat pekan depan. Para pemimpin Eropa mendesak ‘tekanan’ yang lebih besar ke Rusia untuk mengakhiri perang Ukraina-Rusia.

    “Hanya pendekatan yang menggabungkan diplomasi aktif, dukungan untuk Ukraina, dan tekanan pada Federasi Rusia untuk mengakhiri perang ilegal yang dapat berhasil,” demikian kata pemimpin Eropa dalam pernyataan bersama, Minggu (10/8/2025).

    Pernyataan pemimpin Eropa itu ditandatangani oleh Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Inggris, Finlandia, dan Ketua Komisi Uni Eropa Ursula Von Der Leyen.

    Para pemimpin negara Eropa sejatinya menyambut baik upaya Trump dan mengaku siap membantu secara diplomatis, dengan mempertahankan dukungan untuk Ukraina, serta dengan menegakkan dan memberlakukan langkah-langkah pembatasan terhadap Rusia.

    “Jalur kontak saat ini harus menjadi titik awal negosiasi”, demikian pernyataan bersama pemimpin Eropa tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    Para pemimpin Eropa itu juga mengatakan, sebuah resolusi “harus melindungi kepentingan keamanan vital Ukraina dan Eropa”. Mereka juga menegaskan perlunya jaminan keamanan yang kuat dan kredibel yang memungkinkan Ukraina untuk secara efektif mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorial.

    Para penasihat keamanan nasional dari sekutu Kyiv termasuk Amerika Serikat, negara-negara Uni Eropa, dan Inggris sebelumnya berkumpul di Inggris pada hari Sabtu untuk menyelaraskan pandangan mereka menjelang KTT Putin-Trump.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron, setelah panggilan telepon dengan Zelensky, Starmer, dan Kanselir Jerman Friedrich Merz, mengatakan “masa depan Ukraina tidak dapat diputuskan tanpa Ukraina” dan bahwa Eropa juga harus dilibatkan dalam negosiasi.

    Sebelumnya, pada Jumat (8/8) waktu setempat, Trump mengumumkan akan menggelar pertemuan dengan Putin pada hari Jumat (15/9) mendatang di Alaska. Trump mengatakan bahwa “akan ada pertukaran wilayah demi kebaikan Ukraina dan Rusia”, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    KTT Alaska pada 15 Agustus nanti akan menjadi yang pertama antara presiden AS dan Rusia yang sedang menjabat sejak mantan presiden AS Joe Biden bertemu Putin di Jenewa, Swiss pada Juni 2021.

    Trump dan Putin terakhir kali bertemu pada tahun 2019 di sebuah pertemuan puncak G20 di Jepang selama masa jabatan pertama Trump. Kedua pemimpin telah berbicara melalui telepon beberapa kali sejak Januari lalu.

    Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengingatkan bahwa “keputusan tanpa Ukraina” tidak akan membawa perdamaian. Dia juga menolak menyerahkan wilayah kepada Rusia.

    “Rakyat Ukraina tidak akan menyerahkan tanah mereka kepada penjajah,” tulisnya di media sosial, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (9/8/2025). Hal ini disampaikannya seiring Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin bersiap untuk mengadakan pertemuan minggu depan di Alaska, AS guna membahas perdamaian di Ukraina.

    (yld/gbr)

  • Gedung Putih Tegaskan Emas Tak Kena Tarif Impor: Itu Informasi Keliru

    Gedung Putih Tegaskan Emas Tak Kena Tarif Impor: Itu Informasi Keliru

    Bisnis.com, JAKARTA – Gedung Putih membantah laporan sebelumnya bahwa Amerika Serikat memberlakukan tarif impor terhadap emas batangan asal Swiss. Kabar ini sempat mengguncang pasar emas global.

    Melansir Kitco News, Sabtu (9/8/2025), Juru bicara pemerintahan Trump mengatakan pihaknya akan segera mengeluarkan kebijakan yang memperjelas bahwa impor emas batangan tidak akan dikenakan tarif.

    Kepanikan sempat melanda pasar setelah Financial Times melaporkan adanya surat tertanggal 31 Juli dari Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS kepada salah satu perusahaan pemurnian emas di Swiss.

    Surat itu menyebut emas batangan berukuran 1 kilogram dan 100 ons akan dikenakan tarif tinggi — dengan angka 39% yang baru diumumkan Swiss, termasuk salah satu tarif tertinggi dalam kebijakan perdagangan Trump.

    Kabar tersebut mendorong harga emas berjangka Comex melonjak ke rekor baru US$3.534,10 per troy ounce pada sekitar pukul 18.00 waktu setempat, sementara harga spot tembus di atas US$3.400.

    Pada akhir perdagangan Jumat (8/8/2025), harga emas di pasar spot ditutup menguat tipis 0,04% ke US$3.397,75 per troy ounce. Sementara itu, harga emas berjangka Comex melonjak 1,09% ke level US$3.491,30 per troy ounce.

    Para pelaku industri memperkirakan bahwa meski reaksi awal pasar sangat dramatis, keputusan tarif semacam itu berpotensi mengubah wajah perdagangan emas global dalam jangka panjang.

    Namun, pada Jumat sore, Gedung Putih menyebut laporan tersebut sebagai “informasi keliru” dan meyakinkan pasar bahwa emas tidak masuk daftar barang yang akan dikenai tarif. Meski sempat terjadi aksi jual cepat, harga emas berhasil mempertahankan hampir seluruh kenaikan yang dicapai sepanjang pekan.

    Selain itu, Gedung Putih juga akan mengeluarkan kebijakan baru yang menegaskan bahwa impor emas batangan tidak akan dikenakan tarif.

    Dalam pernyataan tertulis kepada Bloomberg, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan perintah eksekutif itu akan diterbitkan dalam waktu dekat untuk meluruskan “informasi keliru” terkait pengenaan tarif emas dan produk khusus lainnya.

    Saham-saham sektor emas pun terseret turun. Raksasa tambang seperti Newmont Corp. dan Agnico Eagle Mines Ltd., penyedia royalti emas Franco-Nevada Corp., hingga reksa dana VanEck Gold Miners ETF, semuanya menghapus keuntungan yang sempat diraih sebelumnya.

    Tidak seperti tembaga, baja, dan aluminium yang telah menjadi sasaran tarif Trump, emas memegang peran istimewa sebagai aset keuangan dan mata uang global. Keputusan untuk mengenakan tarif membuat arus pengiriman emas terhenti, kata para pelaku pasar.

    Jika terbit, perintah eksekutif Gedung Putih akan menjadi langkah penting untuk meredakan kepanikan pasar akibat kekhawatiran terhadap tarif impor emas.

    Pemerintahan Trump selama ini berulang kali menegaskan bahwa kebijakan tarif di masa jabatan kedua tidak akan diwarnai pengecualian, setelah banyaknya dispensasi pada periode pertama dinilai mereduksi efektivitas pungutan sebelumnya.

     

  • Trump-Putin Akan Ketemuan Bahas Ukraina, Zelensky Ingatkan Ini!

    Trump-Putin Akan Ketemuan Bahas Ukraina, Zelensky Ingatkan Ini!

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengingatkan bahwa “keputusan tanpa Ukraina” tidak akan membawa perdamaian. Dia juga menolak menyerahkan wilayah kepada Rusia.

    “Rakyat Ukraina tidak akan menyerahkan tanah mereka kepada penjajah,” tulisnya di media sosial, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (9/8/2025). Hal ini disampaikannya seiring Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin bersiap untuk mengadakan pertemuan minggu depan di Alaska, AS guna membahas perdamaian di Ukraina.

    “Keputusan apa pun yang berlawanan dengan kami, keputusan apa pun tanpa Ukraina, juga merupakan keputusan yang menentang perdamaian. Keputusan itu tidak akan mencapai apa pun,” tegas Zelensky, seraya menambahkan bahwa perang “tidak dapat diakhiri tanpa kami, tanpa Ukraina”.

    Zelensky mengatakan Ukraina “siap untuk keputusan nyata yang dapat membawa perdamaian”, tetapi mengatakan itu harus menjadi “perdamaian yang bermartabat”, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    Puluhan ribu orang telah tewas sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, dengan jutaan orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

    Tiga putaran negosiasi antara Rusia dan Ukraina tahun ini gagal membuahkan hasil, dan masih belum jelas apakah pertemuan Trump dan Putin pekan depan akan membawa perdamaian lebih dekat.

    Putin sebelumnya telah menolak berbagai seruan dari Amerika Serikat, Eropa, dan Ukraina untuk gencatan senjata.

    Ia juga mengesampingkan kemungkinan mengadakan pembicaraan dengan Zelensky pada tahap ini, sebuah pertemuan yang menurut presiden Ukraina tersebut diperlukan untuk mencapai kemajuan dalam kesepakatan.

    Pada Jumat (8/8) waktu setempat, Trump mengumumkan akan menggelar pertemuan dengan Putin pada hari Jumat (15/9) mendatang di Alaska. Trump mengatakan bahwa “akan ada pertukaran wilayah demi kebaikan Ukraina dan Rusia”, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    KTT Alaska pada 15 Agustus nanti akan menjadi yang pertama antara presiden AS dan Rusia yang sedang menjabat sejak mantan presiden AS Joe Biden bertemu Putin di Jenewa, Swiss pada Juni 2021.

    Trump dan Putin terakhir kali bertemu pada tahun 2019 di sebuah pertemuan puncak G20 di Jepang selama masa jabatan pertama Trump. Kedua pemimpin telah berbicara melalui telepon beberapa kali sejak Januari lalu.

    Lihat juga Video ‘Drone Ukraina Hantam Stasiun Kereta Api Rusia’:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Buyback Naik Rp 45.000, Cek Daftar Harga Emas Antam Hari Ini 9 Agustus 2025 – Page 3

    Buyback Naik Rp 45.000, Cek Daftar Harga Emas Antam Hari Ini 9 Agustus 2025 – Page 3

    Harga emas naik ke level tertinggi dalam dua minggu pada hari Kamis (Jumat waktu Jakarta), didorong oleh permintaan aset safe haven setelah tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai berlaku dan data pekerjaan AS menambah ekspektasi penurunan suku bunga.

    Dikutip dari CNBC, Jumat (8/8/2025), harga emas dunia di pasar spot naik 0,5% menjadi USD 3.385,07 per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak 23 Juli di awal sesi perdagangan. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,6% menjadi USD 3.452,6.

    “Ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung, dan meningkatnya ketegangan geopolitik terus menopang pasar dengan minat terhadap aset safe haven,” kata Wakil Presiden dan Ahli Strategi Logam Senior Zaner Metals, Peter Grant.

    Tarif lebih tinggi yang diberlakukan Trump terhadap impor dari sejumlah negara mulai berlaku pada hari Kamis, membuat beberapa mitra dagang seperti Swiss, Brasil, dan India berebut untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik.

    Sementara itu, jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran naik ke titik tertinggi dalam satu bulan minggu lalu, mengisyaratkan adanya pelonggaran di pasar tenaga kerja AS.

    Data tersebut mendukung meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga The Fed. “Jika data (AS) terus menunjukkan pelemahan, kita bisa melihat ekspektasi yang lebih dovish berkembang dan hal tersebut secara umum juga mendukung emas,” ungkap Grant.

     

  • Paru-paru Berusia 107 Tahun Ungkap Mutasi Mematikan Virus Flu Spanyol

    Paru-paru Berusia 107 Tahun Ungkap Mutasi Mematikan Virus Flu Spanyol

    Jakarta

    Genom lengkap dari strain awal virus flu Spanyol, yang menewaskan hingga 100.000 orang antara tahun 1918 dan 1920, berhasil diurutkan dari paru-paru seorang pemuda yang meninggal akibat penyakit tersebut.

    Dalam sebuah studi baru yang dipublikasikan di BMC Biology, para peneliti menemukan virus tersebut memiliki mutasi yang meningkatkan kemampuannya menginfeksi sel manusia dan secara signifikan memperbesar tingkat fatalitasnya, bahkan pada awal pandemi.

    Wabah global tersebut tetap menjadi pandemi virus influenza A (IAV) paling mematikan dalam sejarah. Namun, para ilmuwan menghadapi tantangan besar saat mempelajarinya, sebab materi genetik IAV berupa RNA, yang jauh lebih cepat terurai dibandingkan DNA. Selain itu, semua sampel jaringan yang ada diawetkan dalam formalin, sehingga tidak cocok untuk analisis RNA.

    Namun, dengan menggunakan protokol pengurutan RNA yang baru, para peneliti sukses mengekstrak dan menganalisis informasi genetik virus dari paru-paru yang diawetkan milik seorang pemuda 18 tahun yang meninggal di Zurich pada 15 Juli 1918. Ia menjadi korban dari strain awal patogen ini selama gelombang pertama pandemi.

    “Ini adalah pertama kalinya kami memiliki akses ke genom influenza dari pandemi 1918-1920 di Swiss,” kata penulis studi Verena Schünemann dikutip dari IFL Science.

    Studi ini menemukan fakta mengejutkan: tiga dari mutasi mematikan tersebut sudah ada pada strain yang beredar di Swiss sejak awal pandemi. Padahal, para ahli sebelumnya menduga virus baru menjadi sangat mematikan pada gelombang kedua.

    Kemampuan menghindari imun

    Para peneliti menemukan, dua dari mutasi yang teridentifikasi membantu virus menghindari protein antivirus utama yang merupakan bagian dari sistem kekebalan manusia, yang dikenal sebagai human myxovirus resistance protein 1 (MxA). Ini memungkinkan patogen tersebut mengatasi respons kekebalan kritis tubuh terhadap virus flu.

    Selain itu, adaptasi lain mengubah bentuk protein permukaan yang disebut hemaglutinin. Perubahan ini meningkatkan kemampuan IAV untuk mengikat reseptor pada sel manusia, sama seperti cara SARS-CoV-2 menargetkan reseptor ACE2 untuk masuk ke sel kita.

    Menurut para peneliti, sampel dari paru-paru pemuda itu adalah satu-satunya genom gelombang pertama dengan mutasi-mutasi ini. Mereka menyimpulkan bahwa mutasi ini memberikan keunggulan pada strain tersebut, karena semua genom gelombang kedua yang dianalisis juga membawa mutasi serupa.

    “Ini membuka wawasan baru tentang dinamika bagaimana virus beradaptasi di Eropa pada awal pandemi,” tutup peneliti.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Harga Emas Amblas Usai Sentuh Rekor Tertinggi – Page 3

    Harga Emas Amblas Usai Sentuh Rekor Tertinggi – Page 3

    Sebelumnya, harga emas naik ke level tertinggi dalam dua minggu pada hari Kamis (Jumat waktu Jakarta), didorong oleh permintaan aset safe haven setelah tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai berlaku dan data pekerjaan AS menambah ekspektasi penurunan suku bunga.

    Dikutip dari CNBC, Jumat (8/8/2025), harga emas dunia di pasar spot naik 0,5% menjadi USD 3.385,07 per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak 23 Juli di awal sesi perdagangan. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,6% menjadi USD 3.452,6.

    “Ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung, dan meningkatnya ketegangan geopolitik terus menopang pasar dengan minat terhadap aset safe haven,” kata Wakil Presiden dan Ahli Strategi Logam Senior Zaner Metals, Peter Grant.

    Tarif lebih tinggi yang diberlakukan Trump terhadap impor dari sejumlah negara mulai berlaku pada hari Kamis, membuat beberapa mitra dagang seperti Swiss, Brasil, dan India berebut untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik.

    Sementara itu, jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran naik ke titik tertinggi dalam satu bulan minggu lalu, mengisyaratkan adanya pelonggaran di pasar tenaga kerja AS.

    Data tersebut mendukung meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga The Fed. “Jika data (AS) terus menunjukkan pelemahan, kita bisa melihat ekspektasi yang lebih dovish berkembang dan hal tersebut secara umum juga mendukung emas,” ungkap Grant.

     

  • Modal asing masuk bersih Rp9,24 triliun pada pekan pertama Agustus

    Modal asing masuk bersih Rp9,24 triliun pada pekan pertama Agustus

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso usai menghadiri acara Taklimat Media di Kantor Pusat BI, Jakarta, Senin (26/5/2025). (ANTARA/Rizka Khaerunissa)

    BI: Modal asing masuk bersih Rp9,24 triliun pada pekan pertama Agustus
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 08 Agustus 2025 – 23:15 WIB

    Elshinta.com – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk bersih ke pasar keuangan domestik sebesar Rp9,24 triliun pada pekan pertama bulan ini yakni periode transaksi 4-7 Agustus 2025.

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso melalui keterangannya di Jakarta, Jumat (8/8), merinci bahwa jumlah tersebut terdiri dari modal asing masuk bersih di pasar saham, Surat Berharga Negara (SBN), dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) masing-masing sebesar Rp0,64 triliun, Rp6,27 triliun dan Rp2,33 triliun.

    Sejak awal tahun ini hingga 7 Agustus 2025, modal asing keluar bersih di pasar saham dan SRBI masing-masing sebesar Rp61,13 triliun dan Rp98,77 triliun. Sedangkan modal asing masuk bersih di pasar SBN sebesar Rp58,73 triliun.

    Premi risiko investasi (credit default swaps/CDS) Indonesia 5 tahun tercatat naik dari 73,68 basis poin (bps) per 1 Agustus 2025 menjadi 74,21 bps per 7 Agustus 2025.

    Nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis di level Rp16.300 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (8/8), dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Kamis (7/8) di level Rp16.285 per dolar AS.

    Adapun indeks dolar AS (DXY) tercatat melemah ke level 98,40 pada akhir perdagangan Kamis (7/8).

    DXY merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama antara lain euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

    Imbal hasil atau yield SBN 10 tahun tercatat stabil di level 6,44 persen pada Jumat (8/8) pagi, sama seperti pada akhir perdagangan Kamis (7/8).

    Sementara imbal hasil US Treasury Note 10 tahun naik ke level 4,250 persen pada akhir perdagangan Kamis (7/8).

    Bank Indonesia pun terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

    Sumber : Antara

  • Kabur dari China, Banyak yang Pindah ke Tetangga RI

    Kabur dari China, Banyak yang Pindah ke Tetangga RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah perusahaan teknologi tak lagi berminat membuka pabrikannya di China. Ini jadi cara mereka untuk menghindari tarif yang ditetapkan pemerintahan Amerika Serikat (AS) serta risiko ketegangan geopolitik.

    Beberapa industri diketahui memilih hengkang dari China karena masalah ini. Beberapa negara tercatat jadi tujuan baru untuk perusahaan teknologi bisa melakukan produksi sambil menekan dampak tarif AS.

    Salah satunya adalah perusahaan asal Swiss-AS, Logitech. Perusahaan itu memindahkan pabriknya dari China ke beberapa negara, termasuk tetangga Indonesia yakni Malaysia, Vietnam, Thailand, Meksiko, dan Taiwan.

    CEO Logitech, Hanneke Faber mengatakan relokasi pabriknya dilakukan untuk mengurangi dampak tarif AS. Produk seperti keyboard dan mouse buatan China terancam dibebankan tarif mencapai 30% oleh pemerintahan Donald Trump.

    “Saat ini kami sudah sedikit lebih baik dari 30%. Kami berada di jalur yang tepat,” kata Faber, dikutip dari Reuters.

    Menurutnya tidak akan ada lonjakan biaya karena relokasi. Bahkan Logitech menaikkan harga sebesar 10% untuk pasar AS sebagai cara untuk penyesuaian tarif baru.

    Hal serupa juga terjadi di industri smartphone. India jadi tempat favorit baru setelah beberapa perusahaan memindahkan fasilitas produksinya dari China.

    Apple diketahui telah merakit sejumlah model iPhone 16 Pro di negara tersebut. Perusahaan dikabarkan berambisi memproduksi seperempat total iPhone di India.

    Data Canalys juga mengungkapkan India menggeser dominasi China sebagai eksportir terbesar ke AS. Jumlahnya mencapai 44% pada kuartal II-2025 atau naik 13% dari tahun lalu, dan jauh lebih tinggi dari ponsel China ke AS hanya 25%.

    Sementara itu, produsen alat tambang Bitcoin asal China memiliki AS untuk pabrik baru mereka. Perusahaan yang melakukan hal tersebut seperti Bitmain, Canaan, dan MicroBT.

    Kini mereka memilih membangun lini perakitan di AS sebagai cara untuk menghindari tarif baru 20% dari Trump.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tarif Balasan Resmi Berlaku, Trump Senang Miliaran Dolar Mengalir ke AS

    Tarif Balasan Resmi Berlaku, Trump Senang Miliaran Dolar Mengalir ke AS

    Jakarta

    Presiden Donald Trump secara resmi telah menerapkan tarif impor terhadap sejumlah negara mitra dagang Amerika Serikat mulai hari ini, Kamis 7 Agustus 2025 waktu setempat. Tarif baru tersebut berlaku untuk lebih dari 90 negara.

    Melalui unggahan di media sosialnya, Trump menyebut kebijakan tersebut akan membawa miliaran dolar masuk ke AS.

    “(Tarif resiprokal) telah berlaku tengah malam ini! Miliaran dolar sekarang mengalir ke Amerika Serikat,” tulis Trump di platform media sosial Truth Social, dikutip dari CNBC International, Kamis (7/8/2025).

    Melalui unggahan sebelumnya, Trump menyebut sasaran dari tarif tersebut yakni negara-negara yang selama ini telah mengalami surplus perdagangan dari AS. Menurut dia, negara-negara itu telah mengambil keuntungan dari AS selama bertahun-tahun.

    Trump sempat menunda waktu penerapan tarif yang sebelumnya berlaku 1 Agustus menjadi 7 Agustus. Beberapa pungutan tarif tertinggi jatuh pada Suriah sebesar 41%, Laos dan Myanmar masing-masing sebesar 40% serta Swiss 39%.

    Tim negosiasi Swiss pekan ini telah terbang ke AS untuk merundingkan kenaikan tarif yang dikenakan Trump ke negara tersebut. Namun, sejauh ini belum ada kesepakatan yang dicapai.

    Secara terpisah, Brasil dan India kini terkena pungutan sebesar 50%. Trump menaikkan tarif untuk India semula 25% menjadi 50% lantaran masih mengimpor minyak mentah dari Rusia. Namun, tambahan tarif 25% akan berlaku 21 hari setelah 7 Agustus.

    Sementara itu, negara dan kawasan lain telah berhasil mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS, seperti Uni Eropa, Jepang, dan Korea Selatan yang semuanya kini terkena tarif 15%, serta Inggris yang berhasil negosiasi tarif jadi 10%.

    Negara-negara lain, termasuk China dan Meksiko , masih belum jelas. China saat ini sedang terlibat dalam semacam gencatan senjata perdagangan dengan AS. Sementara tarif yang diumumkan sebelumnya untuk Meksiko masih ditangguhkan.

    (rea/hns)