Negara: Swedia

  • Gokil! Nenek Umur 70 Jadi Juara Dunia Angkat Beban, Ini Rahasia Bugarnya

    Gokil! Nenek Umur 70 Jadi Juara Dunia Angkat Beban, Ini Rahasia Bugarnya

    Jakarta

    Seorang nenek dengan anak empat di Inggris bernama Susan Sabuda (70) menjadi inspirasi karena menjadi atlet angkat beban di usia yang tidak muda. Bahkan ia baru pertama kali terjun ke dunia angkat beban di usia 60-an tahun.

    Sabuda bisa menghabiskan latihan hingga 10 jam seminggu di pusat kebugaran. Latihannya meliputi squat, bench press, deadlifting, hingga angkat berat. Hingga saat ini ia telah ikut berkompetisi di Kanada, Spanyol, Swedia, Hungaria, dan Lithuania.

    Ia menceritakan bahwa orang-orang lain sering kali keheranan melihat dirinya menjadi bagian dari tim angkat beban. Susan yang merupakan seorang pensiunan tukang kebun kini dinobatkan sebagai juara dunia di divisi master four dari Kejuaraan Angkat Beban Dunia IPF.

    “Mengetahui bahwa saya adalah juara dunia cukup sulit untuk diterima, itu cukup membuat kewalahan. Orang-orang selalu sangat kagum, itu sangat saya hargai karena itu sangat baik,” kata Sabuda dikutip dari Mirror, Senin (18/11/2024).

    Susan sebelumnya mengikuti atletik dan binaraga ketika masih muda. Namun, dirinya memutuskan untuk berhenti selama beberapa tahun karena dia merasa ‘ketagihan’.

    Kemudian, sebuah pusat kebugaran baru buka di dekat rumahnya, Haltwhistle, Northumberland dan ia mulai menekuni angkat beban.

    “Ketika masuk di pusat kebugaran tersebut, saya merasa seperti di rumah karena diperkenalkan dengan angka beban. Saya mengikuti kompetisi pertama saya dan menganggapnya luar biasa, prosesnya seperti bola salju,” sambung Sabuda.

    Sabuda mulai berkompetisi dengan tim Inggris Raya pada tahun 2020. Ia mengaku tidak pernah mengira bahwa hal ini bakal terjadi pada dirinya. Dirinya merasa sangat bahagia ketika pertama kali mendapatkan undangan tersebut untuk mewakili negara.

    “Semua orang sangat ramah dan inklusif, mereka menganggap saya bagian dari keluarga mereka. Anda tidak bersaing satu sama lain, Anda berada di sana untuk bersaing sebagai satu tim demi negara kita. Saya sangat bangga bisa melakukannya,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • Kasus Pertama ‘Cacar Monyet’ Mpox Clade I Muncul di AS

    Kasus Pertama ‘Cacar Monyet’ Mpox Clade I Muncul di AS

    Jakarta

    Amerika Serikat melaporkan kasus cacar monyet mpox clade I pada seorang warga yang baru kembali dari Afrika Timur. Pasien dirawat usai mengalami gejala ringan di San Mateo County, California.

    “California Department of Public Health (CDPH) melaporkan kasus pertama cacar monyet klade I di Amerika Serikat kepada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Pasien mengisolasi diri di rumah dan risiko terhadap masyarakat masih sangat rendah,” menurut pernyataan CDPH.

    Pasien yang didiagnosis mpox clade I baru-baru ini melakukan perjalanan dari Afrika Timur, tempat wabah mpox sedang berlangsung. Orang tersebut dirawat di fasilitas medis setempat dan dipulangkan karena kondisinya sudah membaik.

    Dilaporkan CDC, mpox Clade II telah beredar di Amerika Serikat sejak wabah besar terjadi pada tahun 2022 dan 2023. Wabah yang lebih baru di Afrika disebabkan oleh clade I, yang diketahui menyebabkan penyakit yang lebih parah.

    Subtipe yang bertanggung jawab atas sebagian besar penyebaran yang sedang berlangsung, clade Ib, relatif baru. Kasus mpox clade Ib terkait perjalanan telah dilaporkan di Jerman, India, Kenya, Swedia, Thailand, Zimbabwe, dan Inggris. Beberapa negara di luar Afrika juga melaporkan kasus-kasus yang ditularkan secara lokal.

    “Kasus mpox clade I terkait perjalanan baru-baru ini di luar Afrika semuanya dikaitkan dengan subclade Ib; tidak ada kematian yang terkait dengan kasus-kasus ini dan data yang tersedia untuk sebagian kasus merinci perjalanan penyakit yang relatif ringan,” kata CDC.

    (sao/kna)

  • Produk kriya khas Kaltara semakin diminati pasar internasional

    Produk kriya khas Kaltara semakin diminati pasar internasional

    ANTARA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara terus mendorong pelaku Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di provinsi setempat untuk mengembangkan usaha dan kreativitasnya dalam mengolah hasil sumber daya alam menjadi kerajinan tangan atau kriya. Produk kriya yang memiliki ciri terbuat dari kulit kayu dan pohon khas Kaltara ini banyak diminati konsumen dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Swedia, China dan Thailand. (Cica Andriyani/Andi Bagasela/Gracia Simanjuntak)

  • Lagi Akur! Gerak Rupiah Senada dengan Dolar AS

    Lagi Akur! Gerak Rupiah Senada dengan Dolar AS

    Jakarta: Nilai tukar rupiah menguat pada pembukaan perdagangan pagi ini. Mata uang Garuda itu mengikuti jejak dolar AS yang menguat.
     
    Melansir data Bloomberg, Rabu, 13 November 2024, rupiah menguat ke level Rp15.775 per USD dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp15.781 per USD.
     
    Selama perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah sudah bergerak menguat hingga 6,5 poin atau setara 0,04 persen.
    Senada, melansir data Yahoo Finance, rupiah diperdagangkan ke posisi Rp15.784 per USD. Gerak rupiah terpantau menguat hingga 10 poin atau setara 0,06 persen.
     
     

     

    Dolar AS perkasa

    Mata uang dolar AS menguat pada perdagangan terakhir pada Selasa waktu setempat. Dolar AS terus melesat sejak Donad Trump jadi presiden lagi.
     
    Melansir Xinhua, Rabu, 13 November 2024, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,45 persen menjadi 106,024.
     
    Pada perdagangan terakhir di New York, euro turun menjadi 1,0612 dolar AS dari 1,0651 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2736 dolar dari 1,2862 dolar pada sesi sebelumnya.
     
    Adapun dolar AS dibeli 154,75 yen Jepang, lebih tinggi dari 153,77 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS menguat menjadi 0,8824 franc Swiss dari 0,8809 franc Swiss, dan bertambah menjadi 1,3946 dolar Kanada dari 1,3926 dolar Kanada. Dolar AS menguat menjadi 10,9065 Kronor Swedia dari 10,8486 Kronor Swedia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Negara Bagian di India Ini Minta Warganya Memiliki Lebih Banyak Anak

    Negara Bagian di India Ini Minta Warganya Memiliki Lebih Banyak Anak

    Jakarta

    Tahun lalu, India menyalip China dan menjadi negara dengan penduduk terbanyak di dunia, dengan jumlah penduduk sekitar 1,45 miliar jiwa.

    Selama beberapa dekade, pertumbuhan penduduk yang pesat dipandang sebagai tantangan besar, dan pemerintah di New Delhi terus menekankan pengendalian populasi.

    Pada tahun 2019, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, populasi yang besar menghambat pembangunan negara, dan mendesak pemerintah negara bagian untuk mengatasi masalah tersebut.

    Namun, beberapa pemimpin politik di India kini khawatir tentang masalah yang sebaliknya — tingkat kesuburan yang menurun dan tidak cukupnya jumlah kelahiran untuk memastikan populasi yang stabil.

    ‘Seruan untuk lebih banyak anak’

    Nara Chandrababu Naidu, kepala menteri negara bagian Andhra Pradesh di selatan India, baru-baru ini mengubah fokusnya dari mempromosikan pengendalian populasi, menjadi justru mendorong keluarga untuk memiliki lebih banyak anak.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Beberapa hari kemudian, kepala menteri lainnya, M.K. Stalin, dari negara bagian tetangga Tamil Nadu, menyuarakan pemikiran serupa dan juga mendesak orang-orang di sana untuk memiliki lebih banyak anak.

    Selama beberapa dekade, Andhra Pradesh, Tamil Nadu, dan negara bagian India lainnya secara aktif mempromosikan keluarga kecil, mendorong orang untuk membatasi diri mereka sendiri dengan dua anak. Jadi, mengapa para pemimpin politik dari India selatan sekarang mendorong keluarga yang lebih besar?

    Penurunan besar dalam tingkat kesuburan

    Namun pada tahun 2022, angka reproduksi ini telah turun menjadi sekitar 2,01 anak per perempuan, di bawah apa yang disebut tingkat penggantian — angka yang dibutuhkan untuk menstabilkan populasi.

    “Negara-negara Eropa seperti Prancis dan Inggris membutuhkan waktu lebih dari 200 tahun untuk menurunkan angka kelahiran mereka, sementara AS membutuhkan waktu sekitar 145 tahun,” kata Srinivas Goli, seorang profesor demografi di Institut Internasional untuk Ilmu Kependudukan, kepada DW.

    “Namun, di India, perubahan ini terjadi hanya dalam waktu 45 tahun. Kecepatan transisi ini menjadi perhatian terbesar,” sambungnya

    Karena penurunan angka kelahiran yang cepat ini, India juga mengalami peningkatan populasi lansia lebih cepat dari yang diperkirakan. “Meskipun saat ini terdapat lebih banyak orang usia kerja, meningkatnya jumlah lansia dapat menimbulkan tantangan di masa mendatang,” ujar Goli.

    Angka kelahiran di India Selatan setara dengan negara-negara Nordik

    Meskipun tingkat kelahiran yang rendah menjadi perhatian yang terus berkembang di seluruh India, negara-negara bagian selatan khususnya merasa paling khawatir.

    Lima negara bagian selatan India, yakni Tamil Nadu, Kerala, Andhra Pradesh, Telangana, dan Karnataka, dengan jumlah penduduk gabungan lebih dari 240 juta orang — menghadapi penurunan tajam dalam tingkat kelahiran, jauh di bawah rata-rata nasional sebesar 2,01.

    India adalah negara pertama yang mengadopsi kebijakan keluarga berencana nasional pada tahun 1950-an, untuk mengendalikan ledakan penduduknya. “Negara-negara bagian selatan mengadaptasi kebijakan ini dengan sangat ketat,” kata Goli.

    Ia menambahkan bahwa negara-negara bagian seperti Andhra Pradesh dan Tamil Nadu sekarang memiliki tingkat kelahiran yang sebanding dengan negara-negara Nordik di Eropa. Misalnya, pada tahun 2023, tingkat kelahiran Finlandia adalah 1,3 menurut PBB.

    Namun, ada perbedaan yang mencolok dalam status ekonomi.

    “Dalam hal pendapatan per kapita atau indikator pembangunan manusia, India tertinggal jauh di belakang negara-negara lain,” kata Goli. “Misalnya, pendapatan per kapita Andhra Pradesh 22 kali lebih rendah daripada Swedia.” Selain konsekuensi ekonomi, negara bagian selatan juga bergulat dengan dampak politik akibat menurunnya angka kelahiran.

    “Angka kelahiran yang lebih rendah di selatan berarti pertumbuhan populasi yang lebih lambat dibandingkan dengan negara bagian utara. Hal ini dapat berdampak pada pengaruh politik mereka, karena kursi di parlemen dan pendanaan federal didasarkan pada jumlah populasi,” kata Jeyaranjan.

    Di India, negara bagian menerima bagian dari pendapatan pemerintah yang dihasilkan dari pajak pusat, seperti pajak penghasilan dan pajak perusahaan, berdasarkan faktor-faktor seperti populasi, kebutuhan fiskal, dan indikator sosial ekonomi lainnya seperti pendapatan per kapita.

    Akibatnya, dengan populasi yang lebih kecil dan pendapatan per kapita yang lebih tinggi, negara bagian selatan menerima lebih sedikit pendanaan dan bagian anggaran, sehingga mereka dirugikan.

    Akankah lebih banyak anak menyelesaikan masalah tersebut?

    Goli berpendapat, para pemimpin politik yang mendorong angka kelahiran yang lebih tinggi mungkin bukan solusi yang efektif untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh menurunnya angka kelahiran.

    “Melahirkan menjadi semakin mahal, sehingga menjadi tantangan bagi keluarga untuk membesarkan anak sambil memenuhi standar hidup modern,” jelasnya, menggarisbawahi mengapa banyak pasangan ragu untuk memiliki anak.

    Pakar tersebut mengatakan India dapat mengekang penurunan angka kelahiran dengan memastikan kesetaraan gender dan menerapkan kebijakan kerja-keluarga yang mendukung. Namun, ia menekankan bahwa pembalikan tren secara menyeluruh hampir mustahil.

    “Tidak ada negara di dunia yang berhasil membalikkan angka kelahiran setelah mencoba selama beberapa dekade.”

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    (haf/haf)

  • Susu Non-Fermentasi Dapat Memicu Risiko Penyakit Jantung pada Wanita, Ini Penjelasannya

    Susu Non-Fermentasi Dapat Memicu Risiko Penyakit Jantung pada Wanita, Ini Penjelasannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, mengonsumsi susu yang tidak difermentasi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada wanita. Sebaliknya, beralih ke produk susu yang difermentasi, seperti yoghurt, dapat membantu menurunkan risiko tersebut.

    Dikutip dari Medical Daily Selasa (12/11/2024), penelitian ini menyelidiki dampak konsumsi susu fermentasi dan non-fermentasi terhadap kemungkinan berkembangnya penyakit jantung iskemik (IHD) dan infark miokard akut (MI) pada lebih dari 60 ribu wanita dan lebih dari 40 ribu pria yang berasal dari dua studi yang dilakukan di Swedia.

    Penyakit jantung iskemik terjadi ketika aliran darah ke jantung terbatas akibat penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah, sementara infark miokard (serangan jantung) terjadi ketika pasokan darah ke jantung terputus sepenuhnya, yang bisa berakibat fatal.

    Pada awal penelitian, semua peserta tidak memiliki riwayat penyakit jantung atau kanker, serta tidak merokok atau mengonsumsi alkohol. Peneliti mencatat jumlah porsi susu fermentasi dan non-fermentasi yang dikonsumsi oleh masing-masing peserta setiap hari.

    Selama 33 tahun tindak lanjut, ditemukan 17.896 peserta mengembangkan penyakit jantung iskemik, termasuk 10.714 kasus serangan jantung.

    Selain itu, analisis tersebut menunjukkan konsumsi lebih dari 1,25 cangkir (300 mililiter) susu per hari berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, termasuk IHD dan MI.

    Secara memerinci, risiko IHD meningkat sebesar 5% pada konsumsi 400 mililiter, 12% pada 600 mililiter, dan 21% pada 800 mililiter susu per hari. Pola serupa juga ditemukan pada wanita terkait dengan peningkatan risiko MI. Menariknya, meskipun kandungan lemak susu bervariasi, peningkatan risiko penyakit jantung tetap ada.

    Namun, pada pria, konsumsi susu tidak menunjukkan peningkatan risiko penyakit jantung.

    Yang menarik, ketika wanita menggantikan 200 mililiter susu non-fermentasi dengan alternatif susu fermentasi, penurunan risiko IHD tercatat sebesar 5% sementara risiko MI berkurang sebesar 4%.

    Peneliti mengaitkan peningkatan risiko penyakit jantung dengan efek susu non-fermentasi terhadap dua protein kardiometabolik utama: enzim pengubah angiotensin 2 (ACE2) dan faktor pertumbuhan fibroblas 21 (FGF21), yakni berperan penting dalam pengaturan tekanan darah dan aliran darah.

    “Analisis kami terhadap mekanisme protein yang mendasari temuan ini menunjukkan bahwa konsumsi susu non-fermentasi berhubungan dengan perubahan tingkat ACE2 dan FGF21 yang beredar pada wanita, dua protein penting yang juga terkait dengan IHD dalam penelitian kami,” tulis para peneliti dalam jurnal BMC Medicine.

    Meskipun demikian, para peneliti mengingatkan hasil penelitian ini mungkin tidak berlaku untuk populasi dunia, karena peserta hanya berasal dari wilayah Skandinavia. 

    Selain itu, karena ini adalah penelitian observasional, tidak dapat disimpulkan hubungan kausal yang langsung antara konsumsi susu non-fermentasi pada wanita dan peningkatan risiko penyakit jantung iskemik.

  • Edan! Emisi Karbon dari Jet Pribadi Naik 46% Hanya dalam 4 Tahun

    Edan! Emisi Karbon dari Jet Pribadi Naik 46% Hanya dalam 4 Tahun

    Jakarta

    Tren penggunaan private jet oleh orang-orang kaya dan terkenal berdampak pada kenaikan emisi karbon yang signifikan. Memang, jet pribadi hanya digunakan oleh 0,003% orang dari total populasi dunia, tapi efeknya… ngeri banget.

    Studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Communications Earth & Environment menyebut bahwa nol sekian persen itu menyumbang 15,6 juta ton karbon dioksida (CO2) untuk emisi langsung pada tahun 2023. Kalau susah membayangkan seberapa besarnya angka ini, jumlah tersebut lebih besar dari produksi negara-negara kecil Eropa seperti Slovenia atau Lithuania.

    Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa orang-orang yang pakai jet pribadi menghasilkan lebih dari 500 kali lipat CO2 per tahunnya, ketimbang rata-rata orang pada umumnya.

    Melansir IFLScience, Senin (11/11/2024) emisi dari jet pribadi mencapai puncaknya di sekitar acara-acara internasional besar, seperti Piala Dunia FIFA 2022 dan (ironisnya) perundingan iklim COP28 di Dubai. Setidaknya 644 penerbangan pribadi dikaitkan dengan COP28 dan menghasilkan 4.800 ton CO2. Piala Dunia FIFA 2022 bahkan lebih buruk, dikaitkan dengan 1.846 penerbangan pribadi yang menghasilkan 14.700 ton CO2.

    Temuan lainnya lebih mengejutkan, karena private jet paling banyak digunakan untuk jalan-jalan, bukan untuk urusan bisnis. Studi mendapati penerbangan privat mencapai puncak saat musim panas, ke destinasi populer, lalu penerbangannya paling sering dilakukan pada Jumat. Baliknya? Hari Minggu.

    Dari mana data tersebut dikumpulkan, semua hasil kerja keras dari peneliti Linnaeus University, Swedia Munich University of Applied Sciences, Jerman, juga rekan-rekan dari Copenhagen, Denmark. Tim tersebut meneliti data dari 18.655.789 penerbangan pribadi yang dilakukan antara tahun 2019 sampai 2023, lalu menghitung emisi CO2 dari setiap penerbangan dengan menggabungkan konsumsi bahan bakar pesawat dengan durasi dan lintasan penerbangannya.

    Ditemukan, hampir setengah dari semua penerbangan (47,4%) memiliki jarak kurang dari 500 km. Lebih pendek sedikit dari jarak Jakarta ke Surakarta (537-an km).

    Fakta lainnya, penerbangan pribadi sangat terkonsentrasi di AS. Tahu tidak, kalau 68,7% jet pribadi yang terdaftar sebenarnya milik dari 4% populasi dunia. Wilayah Miami mencakup 6% dari semua keberangkatan pakai jet pribadi.

    Brasil memiliki jumlah pesawat pribadi tertinggi kedua (927 jet), diikuti oleh Kanada (770), Jerman (630), Meksiko (534), dan Inggris (522).

    Ironi suram lainnya adalah bahwa sebagian besar penerbangan pribadi hanya digunakan oleh sekitar 256.000 orang dengan ‘kekayaan bersih sangat tinggi’. Mereka memiliki rata-rata USD 123 juta (Rp 1,9 triliun) dan kekayaan gabungan sebesar USD 31 triliun (Rp 1.918 kuadriliun — satu kuadriliun setara Rp 1.000 triliun).

    “Pengurangan misi sangat sulit dicapai dalam skenario pertumbuhan berkelanjutan dalam output ekonomi atau kekayaan, dan kebijakan yang berfokus pada CO2 akan secara tidak proporsional memengaruhi kelompok populasi yang kurang kaya,” tulis penulis studi tersebut.

    “Mengingat kesulitan dalam mengurangi emisi sesuai dengan Perjanjian Paris yang terlihat di sebagian besar negara, pertanyaan utamanya adalah bagaimana pertumbuhan lebih lanjut dalam emisi dapat dibatasi. Transportasi udara pribadi menggambarkan teka-teki kebijakan dalam menangani peran orang kaya, karena para pembuat kebijakan enggan untuk fokus pada orang kaya dan berkuasa,” tambahnya.

    (ask/fay)

  • The Fed Bikin Dolar Keok

    The Fed Bikin Dolar Keok

    Washington: Dolar AS mempertahankan penurunan sebelumnya pada perdagangan Kamis waktu setempat.
     
    Hal ini terjadi setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell gagal memberikan petunjuk kuat bank sentral AS kemungkinan akan menghentikan pemotongan suku bunga dalam waktu dekat, setelah pengurangan 25 basis poin yang diharapkan secara luas.
     
    Melansir Investing, Jumat, 8 November 2024, pedagang juga menutup beberapa taruhan yang menguntungkan pada kepresidenan Donald Trump setelah kemenangan pemilihannya. Para pembuat kebijakan Fed memperhatikan pasar kerja yang “secara umum mereda” sementara inflasi terus bergerak menuju target dua persen bank sentral AS.
    Laporan pekerjaan yang jauh lebih kuat dari yang diharapkan untuk September meningkatkan ekspektasi Fed mungkin akan melakukan lebih sedikit pemotongan suku bunga, meskipun diikuti oleh data yang secara mengejutkan lemah untuk Oktober. Analis mengatakan kenaikan pekerjaan bulan lalu dirusak oleh badai dan pemogokan buruh.
     
    “Tidak ada indikasi jeda sedang dipertimbangkan di Fed. Kedengarannya mereka ingin berada di bawah empat persen atau sangat dekat sebelum berpikir untuk berhenti. Itu mengejutkan mengingat kekuatan data ekonomi,” kata Kepala analis mata uang di ForexLive di Toronto, Adam Button.
     
    Powell juga mengatakan pemilihan umum tidak akan memengaruhi kebijakan Fed dalam waktu dekat, dengan mengatakan bank sentral AS tidak akan berspekulasi tentang bagaimana kebijakan akan memengaruhi tujuan Fed.
     
    Para pedagang memperkirakan peluang 75 persen Fed akan memangkas suku bunga lagi pada Desember, naik dari 69 persen pada Rabu, menurut Fed Watch Tool milik CME Group (NASDAQ:CME).
     
     

     

    Indeks dolar melemah

    Indeks dolar terakhir turun 0,67 persen pada 104,40. Indeks mencapai titik tertinggi empat bulan di 105,44 pada Rabu karena investor memperkirakan kebijakan Trump.
     
    Trump diperkirakan akan memberantas imigrasi ilegal, memberlakukan tarif perdagangan baru, mempertahankan atau memperkenalkan pemotongan pajak baru, dan melonggarkan peraturan bisnis, yang menurut para analis akan meningkatkan pertumbuhan dan inflasi. Namun, dolar melemah pada Kamis, karena para pedagang menutup beberapa posisi ini.
     
    “Dalam tiga minggu menjelang pemilihan, ada banyak pembelian dolar dan posisi dolar sudah cukup lama, jadi saya pikir pembalikan hari ini mungkin dijelaskan oleh beberapa perdagangan sapu bersih yang dilakukan sebelum pemilihan yang mungkin sebagian dikuadratkan,” kata Vassili Serebriakov, seorang ahli strategi valas di UBS di New York.
     
    Sterling naik setelah Bank of England memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin tetapi mengatakan pihaknya memperkirakan inflasi dan pertumbuhan Inggris akan meningkat lebih cepat daripada yang diantisipasi sebelumnya.
     
    Euro naik 0,62 persen menjadi USD1,0794. Mata uang tunggal Eropa mengabaikan krisis politik di Jerman, dengan koalisi yang sudah canggung yang dipimpin oleh Kanselir Olaf Scholz runtuh pada Rabu malam.
     
    Mata uang Jepang kemungkinan akan dirugikan oleh perbedaan suku bunga yang lebar dengan Amerika Serikat setelah kemenangan Trump. Itu dapat meningkatkan tekanan pada Bank of Japan untuk menaikkan suku bunga secepatnya pada bulan Desember untuk mencegah yen merosot kembali ke posisi terendah tiga dekade.
     
    Riksbank Swedia memangkas suku bunga setengah poin, seperti yang diharapkan, sehingga mata uang krona naik 1,74 persen terhadap dolar, sementara Norges Bank tidak mengubah suku bunga Norwegia, dengan dolar AS jatuh sekitar 1,8 persen terhadap mata uang tersebut.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Tok! Bank Sentral Inggris Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 4,75%

    Tok! Bank Sentral Inggris Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 4,75%

    Bisnis.com, JAKARTA – Bank sentral Inggris, Bank of England (BOE) kembali memangkas suku bunga untuk kedua kalinya pada tahun ini guna menurunkan biaya pinjaman. Namun, BOE juga tidak memberikan sinyal bahwa pelonggaran moneter akan dilakukan lebih cepat.

    Mengutip dari Bloomberg, BOE memperingatkan bahwa anggaran Inggris terbaru dapat meningkatkan inflasi hingga setengah persen.

    Delapan anggota Komite Kebijakan Moneter (Monetary Policy Comitee/MPC), yang dipimpin oleh Gubernur Andrew Bailey, sepakat menurunkan suku bunga acuan seperempat poin menjadi 4,75%.

    Adapun, satu-satunya yang berbeda pendapat adalah Catherine Mann seorang pejabat eksternal, yang tidak setuju dan memilih untuk mempertahankan suku bunga pada 5%.

    “Kami perlu memastikan inflasi tetap mendekati target, sehingga kami tidak bisa menurunkan suku bunga terlalu cepat atau terlalu banyak,” kata Bailey dalam pernyataan pada Kamis di London yang dikutip dari Bloomberg, Kamis (7/11/2024).

    Meski demikian, lanjutnya, jika ekonomi berkembang seperti yang diharapkan, kemungkinan suku bunga akan terus turun secara bertahap.

    Keputusan ini mendorong pound menguat, sedangkan obligasi Inggris bertenor dua tahun mengalami kenaikan. Para pelaku pasar sepenuhnya memperkirakan akan ada dua kali lagi penurunan seperempat poin hingga akhir tahun depan.

    Langkah BOE menuju pelonggaran lebih lanjut nyatanya menjadi lebih rumit karena pengaruh anggaran yang Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves pada 30 Oktober dan pemilihan Donald Trump sebagai Presiden AS.

    Inggris kini merencanakan pengeluaran besar-besaran senilai £70 miliar [US$90,4 miliar] setahun, yang hampir setengahnya dibiayai dengan pinjaman. Trump juga mengancam akan menerapkan tarif yang lebih tinggi, yang dapat memicu perang dagang global baru.

    Selanjutnya, pasar obligasi pun cemas, dengan biaya pinjaman pemerintah Inggris mencapai level tertinggi dalam setahun sejak anggaran diumumkan. Kenaikan ini mengingatkan kembali kepada krisis keuangan pada tahun 2022 ketika Perdana Menteri Inggris Liz Truss mengumumkan pemotongan pajak senilai £45 miliar tanpa sumber pendanaan yang jelas dan mengguncang investor.

    Pergerakan besar di pasar baru-baru ini membuat Bank of England (BOE) mendasarkan perkiraan mereka pada jalur suku bunga yang lebih rendah daripada yang diperkirakan saat ini. Proyeksi menunjukkan suku bunga akan turun ke 3,7% pada akhir tahun depan dengan inflasi diperkirakan tetap di atas 2% dan mencapai 2,2% setelah dua tahun, sebelum akhirnya melambat menjadi 1,8% pada 2027.

    Pasar pun kini memperkirakan bahwa suku bunga yang bertahan sekitar setengah poin lebih tinggi, yang akan menyiratkan perlambatan yang lebih tajam dalam pertumbuhan harga konsumen. Jika ini terjadi, BOE mungkin perlu mengambil tindakan yang lebih besar

    Perlu diketahui bahwa pemangkasan suku bunga oleh BOE lebih dulu diikuti dengan langkah serupa yang kemungkinan akan diambil oleh Federal Reserve pada Kamis nanti, yang menjadi keputusan pertama bank sentral AS sejak kemenangan Trump.

    Sebelumnya pada hari yang sama, Riksbank Swedia sendiri telah mempercepat pelonggaran dengan memangkas suku bunga setengah poin, sementara di Norwegia, pejabat memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tetap.

  • Tim STEM SMP Muhammadiyah 8 Bandung Raih Silver dan Special Awards di Korea Selatan

    Tim STEM SMP Muhammadiyah 8 Bandung Raih Silver dan Special Awards di Korea Selatan

    JABAR EKSPRES – Tim STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) Indonesia yang diwakili oleh SMP Muhammadiyah 8 Bandung mencatat prestasi membanggakan di International Mathematical Science Creativity Competition (IMSCC) 2024 di Seol Korea Selatan pada (19/ 10/2024) kemarin.

    Kompetisi ini mempertemukan pelajar berbakat dari berbagai negara, termasuk Hongkong, China, Swedia, Mongolia, Filipina, dan Oman, untuk mengadu kreativitas dan keahlian di bidang sains, teknologi, dan matematika.

    Pada acara ini Tim Indonesia berhasil meraih Silver Award melalui perwakilan Naima Atsila Diega dan Qisthi Fadia Tsaqifa di kategori Mechatronic II, sementara Abdullah Pasai dan Kiara Putri Iqbal menerima Encouragement Award di kategori yang sama.

    Keberhasilan ini tidak datang dengan mudah. Sejak Juni 2024, tim STEM SMP Muhammadiyah 8 Bandung telah menjalani serangkaian persiapan intensif, dimulai dari Kualifikasi ISTEMCC yang diselenggarakan oleh Pusat Unggulan STEM Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Setelah lolos seleksi, mereka melanjutkan ke Final ISTEMCC pada 27-28 Juli 2024, di mana proyek inovasi mereka berhasil menarik perhatian dewan juri, memastikan langkah mereka ke tahap internasional.

    Dalam persiapan untuk IMSCC, tim menyusun Blueprint dan melakukan Material Submission pada 7-14 September 2024. Rancangan ini menunjukkan integrasi antara matematika, mekatronika, dan sains terapan, menekankan kemampuan mereka dalam menggabungkan teori dengan solusi praktis.

    Sebelum berangkat ke Korea Selatan, mereka mengikuti pembekalan intensif dari STEM Center UPI pada 8-12 Oktober 2024, di mana mereka berlatih dalam keterampilan teknis, presentasi, dan komunikasi internasional.

    Setibanya di Korea Selatan, tim Indonesia bersaing ketat dengan peserta dari berbagai negara, menampilkan solusi kreatif dan aplikatif untuk permasalahan dunia nyata. Proyek mereka menarik perhatian juri berkat pendekatan unik dalam penerapan konsep matematika dan teknologi mekatronika.

    Pada 21 Oktober 2024, setelah pengumuman pemenang, tim berpartisipasi dalam Student Forum, yang mempertemukan peserta untuk bertukar gagasan dan pengalaman. Kesempatan ini membantu mereka membangun jaringan internasional di bidang STEM.

    Dengan pencapaian ini, SMP Muhammadiyah 8 Bandung menunjukkan bahwa pelajar Indonesia mampu berprestasi di panggung internasional. Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 8 Bandung memberikan apresiasi tinggi kepada tim dan pembimbing, berharap prestasi ini menjadi motivasi bagi siswa lainnya.