Negara: Swedia

  • Menteri Kebudayaan Fadli Zon Tegaskan Komitmen Pemerintah Dukung Pelestarian Budaya Keraton Surakarta

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon Tegaskan Komitmen Pemerintah Dukung Pelestarian Budaya Keraton Surakarta

    Kedatangan mereka sebagai bentuk penghormatan pada salah satu raja Jawa dan melestarikan prosesi kebudayaan. Masyarakat sudah mulai berdatangan di kawasan Makam Raja-raja Imogiri. Dari yang berpakaian biasa maupun dengan pakaian khas Jawa.

    Salah satu asal Jakarta, Beni Purwanto (73) mengaku sengaja datang untuk melestarikan budaya. Keterlibatannya datang ke Imogiri sekaligus memberikan penghormatan terakhir ke salah satu raja di tanah Jawa.

    “Dari Tanggerang saya ke Semarang dan turun Terminal Giwangan, Yogyakarta tadi pagi. Terus naik ojek ke sini,” kata Beni, Rabu (5/11/2025).

    Usai pemakaman nanti, Beni mengaku akan langsung balik ke Tanggerang, Banten.

    Mahasiswa UGM, Vioni Sarah pun mengaku sengaja datang ke Imogiri. Sebagai orang asli Medan, Vioni merasa tertarik menyaksikan momen terakhir jenazah Pakubuwono XIII sebelum dikebumikan.

    “Ada unsur peristiwa budayanya. Ini jadi pengalaman yang mungkin sekali seumur saja,” ucap Vioni.

    Tidak hanya masyarakat lokal, terlihat beberapa wisatawan mancanegara terlihat hadir.

    Salah satunya WNA asal Swedia, Hilma Nilsson mengatakan mengatakan ingin menyaksikan peristiwa budaya Jawa. Ia mengaku mendapat kabar duka itu dari temannya orang Indonesia.

    “Saya datang bersama teman-teman kampus untuk datang melihat peristiwa budaya setempat di Indonesia,” ujar Hilma.

    Dalam susunan acara dijadwalkan jenazah PB XIII diberangkat dari Solo ke Yogyakarta pukul 12.00 WIB dan kemungkinan satu jam tiba di Imogiri.

    PB XIII bakal dimakamkan berdampingan PB XII, usai dilaksanakan salat jenazah di Masjid Pajimatam. Peti jenazah akan diusung 30 penandu melintasi 409 anak tangga.

     

  • Tanggung Jawab Saya, Katanya

    Tanggung Jawab Saya, Katanya

    OLEH: AHMADIE THAHA

       

    NAIK kereta Jakarta-Bandung belakangan ini terasa seperti panggung drama musikal: lagunya megah, tarinya garang, tapi tagihan produksinya? Nah, itu yang bikin rakyat mendadak insomnia kolektif. Presiden Prabowo sudah bilang di acara peresmian Stasiun Kereta Api Tanah Abang Baru, dengan gaya seorang jenderal yang meyakinkan, bahwa dialah yang bertanggung jawab penuh atas Whoosh.

    Kedengarannya gagah. Tapi seperti orang tua yang bilang “biaya sekolah anak ‘tanggung jawab saya’”, padahal bulan depan juga ujung-ujungnya mengambil uang tabungan keluarga. Dalam kasus pembayaran hutang kereta cepat Whoosh, kita semua tahu bahwa yang membayar tagihan akhirnya tetap saja rakyat jelata yang bahkan belum tentu pernah foto selfie di Stasiun Whoosh Halim.

    Proyek Whoosh bukan bayi yang lahir tiba-tiba di era baru. Ia adalah karya raksasa yang dipaksakan lahir prematur oleh trio kampiun pembangunan yaitu Joko Widodo, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Erick Thohir. Ketiganya mendorong proyek ini maju meskipun banyak ekonom, insinyur transportasi, dan anggota DPR mengingatkan soal risiko finansial, pembengkakan biaya, serta dampaknya pada utang nasional.

    Ketiganya bersikeras bahwa kereta cepat harus tetap jalan, meski tanah belum siap, kajian belum matang, dan peringatan publik berdatangan seperti hujan deras yang tak dianggap. Dengan demikian, tanggung jawab moral dan politik atas seluruh beban biaya, utang, dan potensi kerugiannya sebenarnya melekat pada mereka sebagai pihak yang memutuskan, mengawal, dan memaksakan proyek itu berjalan, jauh sebelum Prabowo menerimanya sebagai “warisan” negara.

    Mari kita luruskan angka agar tak salah paham bahwa total biaya proyek ini membengkak sampai kira-kira Rp120 triliun lebih. Jangan dibayangkan triliun itu cuma angka di Excel. Itu jumlah yang kalau ditumpuk dalam bentuk pecahan lima ribuan mungkin bisa menutupi separuh jalur tol Cipularang.

    Dari angka itu, sebagian besar dibiayai dari utang konsorsium yang bahkan utang dalam valuta asing pula, dan beban bunganya, ya ampun, bisa mendekati Rp2 triliun per tahun hanya untuk membayar bunga. Bunga saja. Pokoknya? Itu bab lain yang mungkin butuh novel tersendiri. Rakyat membayar lewat pajak, lewat BUMN yang ditekan setor, lewat subsidi silang yang ujungnya seperti aroma bawang goreng yang tak terlihat tapi menyerbak ke mana-mana.

    Di titik ini, ironi kita lengkap bahwa yang naik Whoosh hanya sebagian orang yang punya urusan penting, gaya hidup cepat saji, atau memang ingin mencoba sensasi melesat 40 menit seperti sedang menyalip masa depan. Tapi mayoritas rakyat yang membayar utang itu masih setia naik kereta reguler tiga jam, atau mobil pribadi Jakarta-Bandung empat jam sambil menunggu rest area. Bagi mereka, klaim “hemat waktu” terasa abstrak.

    Secara teori, transportasi publik memang tak dihitung untung-rugi. Itu betul dan sudah lama dipraktikkan dari Tokyo sampai Stockholm. Bedanya, Swedia tidak sedang menanggung utang infrastruktur setinggi monumen nasional versi baru, dan Jepang tidak membangun kereta cepat dengan stasiun yang masih butuh feeder panjang sebelum menyentuh pusat kota.

    Manfaat Whoosh bisa besar, asal aksesnya benar, tarifnya ramah, dan penumpangnya bukan sekadar gelombang awal yang datang karena penasaran, yang menyebabkan target penggunanya jauh meleset. Jangan sampai kereta ini berakhir seperti bandara Kertajati: apik saat grand opening, lalu sisanya jadi tempat angin berwisata.

    Yang lucu lagi, kita diajak percaya bahwa “ini tanggung saya”, seolah Prabowo punya dompet pribadi yang bisa mengeluarkan Rp120 triliun tanpa menengok neraca. Padahal pengakuan jujur Prabowo sendiri, uang itu dari pajak, dari kekayaan negara, yang semuanya milik rakyat.

    Jadi sebenarnya, kalau mau jujur, bukan Prabowo yang menanggung Whoosh. Bukan pemerintah. Kitalah, para pembayar pajak yang kadang masih meminta kuitansi bensin demi laporan kantor, yang kelak harus menutup tagihan bunga tahun demi tahun sambil tetap sabar menunggu jalan desa diperbaiki.

    Namun, baiklah. Di balik semua satire, ada refleksi yang mesti diambil. Proyek sebesar ini mengajarkan kita bahwa modernitas perlu keberanian, tapi keberanian itu harus ditemani kalkulasi yang matang, bukan sekadar semangat melesat seperti kereta peluru tapi lupa rem daruratnya.

    Juga bahwa kecepatan bukan ukuran kemajuan jika ujungnya membuat rakyat tersengal-sengal membayar cicilan nasional. Dan bahwa utang sebesar itu bisa menjadi berkah jika dimanfaatkan optimal, atau menjadi hikmah pahit yang mengingatkan kita agar tak jatuh cinta pada glamor teknologi lebih dalam dari jatuh cinta pada akal sehat ekonominya.

    Pada akhirnya, tragedi utang ini bisa berubah jadi kebijaksanaan bila kita menatapnya tanpa ilusi bahwa pembangunan harus seindah manfaatnya, bukan hanya secepat lajunya. Kehilangan uang bisa jadi kegembiraan bila diganti dengan layanan publik yang benar-benar memudahkan rakyat, dan angka-angka triliunan itu bisa menjadi renungan yang menuntun negara agar lebih jeli dalam melangkah, tidak lagi berlari hanya karena kereta cepat sudah melaju duluan.

  • iOS 26.1 Resmi Dirilis, Ini Fitur Baru dan Cara Downloadnya

    iOS 26.1 Resmi Dirilis, Ini Fitur Baru dan Cara Downloadnya

    Jakarta

    Apple resmi merilis pembaruan iOS 26.1 pada Selasa (4/11/2025), membawa serangkaian fitur baru yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna iPhone. Pembaruan ini hadir sebagai respons terhadap umpan balik dari beta tester dan fokus pada peningkatan privasi, aksesibilitas, serta integrasi kecerdasan buatan.

    Dengan ukuran file sekitar 10-13 GB tergantung model perangkat, iOS 26.1 siap diunduh secara gratis melalui pengaturan bawaan iPhone. Berikut daftar iPhone yang mendapatkan, cara download dan fitur baru yang dibawa.

    Daftar iPhone yang Mendukung iOS 26.1

    iOS 26.1 kompatibel dengan berbagai model iPhone mulai dari seri lama hingga terbaru, memastikan aksesibilitas luas. Daftar lengkapnya meliputi:

    iPhone 17, iPhone 17 Pro, iPhone 17 Pro Max, iPhone AiriPhone 16e, iPhone 16, iPhone 16 Plus, iPhone 16 Pro, iPhone 16 Pro MaxiPhone 15, iPhone 15 Plus, iPhone 15 Pro, iPhone 15 Pro MaxiPhone 14, iPhone 14 Plus, iPhone 14 Pro, iPhone 14 Pro MaxiPhone 13, iPhone 13 mini, iPhone 13 Pro, iPhone 13 Pro MaxiPhone 12, iPhone 12 mini, iPhone 12 Pro, iPhone 12 Pro MaxiPhone 11, iPhone 11 Pro, iPhone 11 Pro MaxiPhone SE (generasi kedua dan seterusnya)Cara Download dan Instal iOS 26.1

    Menginstal iOS 26.1 sangat mudah dan aman, asalkan kamu mengikuti langkah-langkah berikut. Pastikan iPhone terhubung ke Wi-Fi stabil, baterai minimal 50%, dan ruang penyimpanan cukup.

    Selalu lakukan cadangan data terlebih dahulu melalui iCloud atau komputer untuk menghindari kehilangan informasi penting. Kemudian ikuti langkah-langkah berikut:

    Buka aplikasi Pengaturan.Ketuk Umum.Pilih Pembaruan Perangkat Lunak.Ketuk Undah dan InstallProsesunduh memakan waktu 10-30 menit, diikuti instalasi ulang (perangkat akan restart).Setelah instalasi,iPhone akan restart dan menampilkan layar selamat datang.

    Fitur Baru yang Wajib Dicoba di iOS 26.1

    Update iOS 26 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    iOS 26.1 tidak hanya memperbaiki bug dari versi sebelumnya, tetapi juga memperkenalkan inovasi yang membuat interaksi harian lebih intuitif. Berikut adalah daftar fitur utama yang menjadi sorotan:Toggle Liquid Glass untuk Tampilan Lebih Fleksibel

    Pengguna kini dapat menyesuaikan tingkat transparansi elemen antarmuka Liquid Glass melalui Pengaturan > Tampilan & Kecerahan > Liquid Glass. Ada dua opsi: “Clear” untuk tampilan lebih transparan dan jernih, serta “Tinted” yang menambahkan opasitas untuk kontras lebih tinggi, mengurangi kelelahan mata saat penggunaan lama. Fitur ini sangat berguna bagi pengguna dengan sensitivitas visual tinggi.

    Opsi Nonaktifkan Swipe Kamera di Layar Kunci

    Untuk meningkatkan keamanan, Apple menambahkan toggle baru di Pengaturan > Layar Kunci > “Geser untuk Buka Kamera”. Dengan ini, pengguna dapat mematikan fungsi geser ke kiri pada Layar Kunci untuk membuka aplikasi Kamera secara instan, mencegah akses tidak sengaja atau potensi pelanggaran privasi.

    Geser untuk Hentikan Alarm dan Timer

    Aplikasi Jam kini dilengkapi kontrol “geser untuk hentikan” saat alarm atau timer berbunyi. Ini memperbesar tombol stop dan memudahkan pengguna menghentikannya tanpa menyentuh layar secara presisi, terutama saat setengah tidur. Perubahan ini melanjutkan peningkatan ukuran tombol dari iOS 26.

    Geser Lagu di Apple Music

    Penggemar musik akan menyukai penambahan fitur geser pada pemutar Apple Music untuk beralih antar lagu dengan cepat. Cukup geser ke kiri atau kanan pada kontrol pemutar, tanpa perlu menekan tombol navigasi-membuat pengalaman mendengarkan lebih seamless.

    Rebranding Apple TV+ menjadi Apple TV

    Ikon aplikasi Apple TV kini lebih berwarna dan dinamis, sebagai persiapan rebranding Apple TV+ menjadi Apple TV. Ini memudahkan akses konten streaming dan menyatukan pengalaman hiburan di ekosistem Apple.

    Ekspansi Bahasa Apple Intelligence

    Fitur kecerdasan buatan Apple Intelligence kini mendukung delapan bahasa baru: Denmark, Belanda, Norwegia, Portugis (Portugal), Swedia, Turki, Mandarin Tradisional, dan Vietnam. Ini memungkinkan pengguna di wilayah tersebut menikmati asisten AI yang lebih personal, seperti penulisan ulang teks atau ringkasan notifikasi.

    Penerjemahan Langsung AirPods dengan Lebih Banyak Bahasa

    Fitur Live Translation pada AirPods kini mencakup bahasa Jepang, Korea, Italia, serta Mandarin Tradisional dan Sederhana. Tersedia khusus untuk AirPods 4 dengan ANC, AirPods Pro 2, dan AirPods Pro 3, fitur ini ideal untuk perjalanan internasional atau panggilan lintas budaya.

    Peningkatan Keamanan Latar Belakang

    Di Pengaturan > Privasi & Keamanan > Peningkatan Keamanan, pengguna dapat mengaktifkan unduhan otomatis “Peningkatan Keamanan Latar Belakang”. Ini adalah patch keamanan cepat yang dirilis di antara pembaruan penuh, menggantikan Rapid Security Responses, untuk melindungi perangkat dari ancaman tanpa gangguan.

    Selain itu, iOS 26.1 juga membawa optimalisasi baterai yang lebih efisien, dengan klaim penghematan hingga 10% pada penggunaan harian intensif, serta perbaikan bug kecil pada aplikasi Foto dan Pengingat. Apple menekankan komitmennya terhadap privasi, di mana semua pemrosesan Apple Intelligence dilakukan di perangkat atau server anonim.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “4 Fitur iOS 17 yang Sudah Lama Ada di Android”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Ilmu yang Mempelajari Klasifikasi Makhluk Hidup: Taksonomi, Sejarah, dan Manfaatnya

    Ilmu yang Mempelajari Klasifikasi Makhluk Hidup: Taksonomi, Sejarah, dan Manfaatnya

    YOGYAKARTA – Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi. Taksonomi merupakan cabang ilmu biologi yang berfungsi mengelompokkan berbagai jenis makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan cirinya.

    Dengan adanya klasifikasi ini, para ilmuwan dapat mempelajari keanekaragaman hayati secara lebih teratur dan sistematis. Berikut akan dibahas apa itu taksonomi, bagaimana sejarah awal perkembangannya, dan manfaatnya.

    Ilmu yang Mempelajari Klasifikasi Makhluk Hidup

    Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup (taksonomi) memperhatikan beberapa aspek, seperti bentuk luar (morfologi), struktur dalam (anatomi), fungsi tubuh (fisiologi), hingga sejarah evolusi (filogeni). Melalui pendekatan ini, setiap organisme dapat ditempatkan dalam kelompok yang sesuai dengan karakteristiknya.

    Pengelompokan tersebut membantu dalam memahami hubungan kekerabatan antarspesies yang ada di bumi. Pemahaman tentang taksonomi sangat penting, terutama bagi pelajar dan peneliti biologi, untuk mengenali dan memahami keanekaragaman hayati yang begitu luas.

    Taksonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “taxis” yang berarti penyusunan, dan “nomos” yang berarti aturan atau hukum. Secara sederhana, taksonomi adalah ilmu yang mengatur tentang cara mengelompokkan, memberi nama, dan mengidentifikasi makhluk hidup berdasarkan kesamaan serta perbedaan ciri-cirinya.

    Pengelompokan makhluk hidup dilakukan melalui beberapa tahapan berdasarkan tingkat takson, mulai dari yang paling umum hingga yang paling spesifik. Urutan tingkatan takson tersebut meliputi kingdom (kerajaan), filum atau divisi, kelas, ordo, famili, genus, dan spesies.

    Sistem klasifikasi memungkinkan setiap organisme memiliki posisi yang jelas dalam hierarki klasifikasi, sehingga memudahkan proses penelitian dan identifikasi. Sistem ini pertama kali dikenalkan oleh ilmuwan asal Swedia bernama Carolus Linnaeus pada abad ke-18.

    Linnaeus menggunakan dasar persamaan ciri untuk mengelompokkan makhluk hidup dan memperkenalkan sistem penamaan ganda yang disebut binomial nomenclature. Melalui sistem ini, setiap makhluk hidup memiliki nama ilmiah yang terdiri dari dua kata, yaitu nama genus dan nama spesies, misalnya Homo sapiens untuk manusia.

    Mempelajari klasifikasi makhluk hidup memiliki banyak manfaat, terutama dalam bidang biologi dan penelitian ilmiah. Salah satu manfaat utamanya adalah mempermudah proses identifikasi makhluk hidup. Dengan adanya sistem klasifikasi, para ilmuwan dapat mengenali spesies baru serta memahami hubungan kekerabatannya dengan spesies lain.

    Selain itu, taksonomi juga membantu dalam memahami evolusi dan sejarah kehidupan di bumi. Melalui pengelompokan berdasarkan filogeni atau hubungan evolusi, para ilmuwan dapat menelusuri asal-usul suatu spesies serta bagaimana ia berevolusi dari waktu ke waktu.

    Dalam bidang pendidikan, taksonomi berperan penting dalam pembelajaran biologi. Dengan memahami sistem klasifikasi, siswa dapat mempelajari karakteristik dan fungsi berbagai organisme dengan cara yang lebih teratur.

    Selain itu, pengetahuan tentang klasifikasi juga berguna dalam bidang pertanian, kedokteran, hingga konservasi lingkungan, karena membantu manusia mengenali organisme yang bermanfaat maupun yang berpotensi merugikan.

    Demikian penjelasan soal ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup atau taksonomi. Melalui sistem yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus, klasifikasi menjadi lebih sistematis dengan penggunaan nama ilmiah yang seragam di seluruh dunia.

  • Kemenlu Ajak Mitra Strategis Internasional Perkuat Ekosistem Kreatif Banyuwangi

    Kemenlu Ajak Mitra Strategis Internasional Perkuat Ekosistem Kreatif Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia menghubungkan Banyuwangi dengan jaringan industri kreatif dunia. Kemenlu melibatkan sejumlah mitra strategis internasional dari berbagai negara untuk memperkuat ekosistem kreatif yang terus berkembang di Banyuwangi.

    Dukungan Kemenlu merupakan bagian dari program Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) yang kali ini diikuti oleh 18 diplomat muda. Sesdilu adalah diklat fungsional diplomatik berjenjang untuk meningkatkan kompetensi para diplomat muda Indonesia, salah satunya melalui kunjungan lapangan ke daerah.

    “Biasanya lokus kunjungan kami di tingkat provinsi. Namun kali ini kami memilih Banyuwangi karena daerah ini memiliki banyak hal yang bisa dieksplorasi dan layak kami koneksikan dengan mitra internasional Kemenlu,” kata Direktur Sesdilu Kemenlu RI, Tubagus Edwin Suchranudin, saat bertemu Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Kantor Pemkab Banyuwangi, Selasa (28/10/2025).

    Turut hadir para diplomat senior, di antaranya Duta Besar Semuel Samson, Syahrir Rahardjo, dan Diar Nurbiantoro, yang juga menjadi mentor bagi peserta Sesdilu.

    Edwin menjelaskan bahwa Banyuwangi dipilih karena dinilai memiliki komitmen besar dalam mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto melalui berbagai program daerah. “Kami bahkan menggunakan artificial intelligence (AI) untuk mencari daerah yang sesuai dengan kriteria Asta Cita Presiden. Hasilnya, Banyuwangi muncul paling atas — dan ternyata benar, setelah kami datang ke sini,” ujar Edwin.

    Selama berada di Banyuwangi, peserta Sesdilu fokus pada empat sektor pendukung Asta Cita: ketahanan pangan, industri kreatif, energi terbarukan, dan hilirisasi industri.

    Kemenlu juga membawa sejumlah mitra internasional untuk dikoneksikan langsung dengan para pelaku usaha di Banyuwangi, di antaranya Epicenter Stockholm (Swedia), Opus Solution (Hongkong), dan ASEAN SME Academy (Filipina).

    Selain itu, juga hadir BNI Ventures, Pijar Foundation, serta perwakilan dari Kedutaan Besar Korea Selatan, JICA (Jepang), GIZ (Jerman), FAO (PBB), IRRI, ICCWA, Konjen RI di Sydney, dan Kemendag RI di Sydney. “Kami harap, dengan jejaring yang kami bawa, Banyuwangi bisa naik kelas. Kami siap membantu sesuai kebutuhan daerah,” tambah Edwin.

    Sementara itu, Bupati Ipuk Fiestiandani menyampaikan apresiasi atas dukungan Kemenlu. “Ini membuka ruang belajar dari praktik baik mitra internasional. Kami sangat berterima kasih karena Banyuwangi dibukakan akses jejaring global. Semoga ini dapat meningkatkan kapasitas pelaku industri kreatif melalui pembelajaran digital, literasi keuangan, dan promosi bisnis berbasis teknologi,” ujarnya. [kun]

  • Pizza Hut Tutup Puluhan Gerai, Ribuan Karyawan Kena PHK

    Pizza Hut Tutup Puluhan Gerai, Ribuan Karyawan Kena PHK

    FAJAR.CO.ID — Pizza Hut menutup puluhan gerainya. Keputusan ini berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) ribuan karyawan di Inggris.

    Dilansir dari Reuters, operator Pizza Hut Inggris, DC London Pie Limited, resmi menutup 68 dari total 132 restoran yang dikelola, ditambah 11 gerai khusus pesan antar. Langkah ini berdampak pada 1.210 pekerja yang kehilangan pekerjaan.

    Penutupan gerai tersebut dipicu menurunnya daya beli konsumen serta meningkatnya beban operasional.

    April lalu, pemerintah Inggris menaikkan upah minimum hampir 7 persen menjadi 12,21 Pound Sterling per jam atau sekitar Rp247 ribu. Namun kenaikan iuran asuransi perusahaan turut memperberat biaya operasional restoran cepat saji tersebut.

    Langkah penutupan diambil setelah DC London Pie memasuki proses administrasi. FTI Consulting telah ditunjuk sebagai administrator sejak pekan lalu untuk menangani restrukturisasi perusahaan.

    Meski demikian, tak semua gerai gulung tikar. Pemilik global Pizza Hut, Yum! Brands, mengambil alih 64 restoran dan menyelamatkan 1.276 pekerja dari ancaman PHK massal.

    Padahal, DC London Pie baru saja membeli bisnis Pizza Hut Inggris dari kondisi bangkrut pada Januari 2025. Perusahaan itu juga memegang lisensi waralaba Pizza Hut di Swedia dan Denmark.

    Direktur Pelaksana Pasar Internasional Pizza Hut, Nicolas Burquier, menyampaikan, restrukturisasi ini dilakukan untuk menjaga keberlanjutan bisnis di tengah tekanan ekonomi.

    “Prioritas kami adalah melanjutkan kegiatan di 64 restoran dan 343 lokasi pengiriman yang tersisa,” ujar Burquier. (bs-sam/fajar)

  • Kacau! Pizza Hut PHK 1.210 Karyawan Usai Tutup 68 Gerai

    Kacau! Pizza Hut PHK 1.210 Karyawan Usai Tutup 68 Gerai

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di berbagai belahan dunia terus berlanjut. Teranyar, Pizza Huta melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ribuan karyawan.

    Keputusan itu diambil setelah Pizza Hut dikabarkan bakal menutup 68 restoran dan 11 outlet deliverynya di Inggris. Sehingga berdampak pada PHK 1.210 karyawan.

    Perusahaan makanan itu dirundung isu bangkrut. Hal ini berdasarkan laporan yang disampaikan kantor berita BBC, pada Selasa (28/10/2025), yang menyebutkan bahwa DC London Pie Limited, yang mengoperasikan restoran Pizza Hut di Inggris, menunjuk FTI Consulting sebagai administrator pada Senin lalu.

    Namun, pemilik global Pizza Hut, Yum! Brands, setuju menyelamatkan 64 restoran lainnya sehingga 1.276 pekerjaan tetap aman.

    Pizza Hut terkenal sebagai restoran keluarga, namun bisnisnya di Inggris sudah lama kesulitan dan pernah bangkrut juga kurang dari setahun lalu.

    DC London Pie sebelumnya membeli bisnis Pizza Hut Inggris dari kondisi bangkrut pada Januari tahun ini. Perusahaan itu juga punya waralaba Pizza Hut di Swedia dan Denmark.

    Direktur Pizza Hut Eropa dan Kanada, Nicolas Burquier, mengatakan fokus mereka sekarang adalah menjaga operasional restoran yang diambil alih tetap berjalan, serta membantu karyawan selama masa transisi.

    Penyebab bangkrutnya Pizza Hut ini dingkapkan oleh Pengamat dari University of East London, Zoe Adjay disebabkan oleh beberapa faktor.

    Dia menjelaskan, jika Pizza Hut dulu menjadi pelopor fast food di Inggris pada 1970-an, tapi kini kesulitan bersaing karena banyak kompetitor baru. Pizza Hut juga dinilai gagal membangun kehadiran kuat di media sosial seperti para pesaingnya.

  • Daftar Negara yang Paling Sehat di Dunia, Ada Negara Tetangga RI

    Daftar Negara yang Paling Sehat di Dunia, Ada Negara Tetangga RI

    Jakarta

    Ada banyak parameter yang bisa digunakan untuk menilai peringkat suatu negara, mulai dari Produk Domestik Bruto (PDB), biaya hidup, upah minimum, infrastruktur, hingga kualitas pendidikan. Namun, salah satu faktor paling penting adalah kesehatan.

    Meskipun gaya hidup sehat merupakan tanggung jawab pribadi, banyak negara yang terus berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan dan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

    Menurut Bloomberg Global Health Index, beberapa faktor yang digunakan untuk menilai kesehatan suatu negara meliputi:

    Risiko kesehatan (seperti penggunaan tembakau, tekanan darah tinggi, dan obesitas)

    Ketersediaan air bersihRata-rata harapan hidupTingkat malnutrisiPenyebab kematian utama

    Dikutip dari Economy Middle East, berikut daftar negara yang termasuk paling sehat di dunia.

    1. Spanyol (Skor: 92,75/100)

    Spanyol menempati peringkat pertama sebagai negara paling sehat di dunia berdasarkan Bloomberg Global Health Index. Pola makan Mediterania, yang menekankan konsumsi makanan segar, mentah, dan minyak zaitun, memberikan dampak positif bagi kesehatan.

    Dikombinasikan dengan layanan kesehatan berkualitas tinggi dan tingkat perokok yang rendah, hal ini menjadikan Spanyol sebagai contoh sukses dalam menciptakan masyarakat sehat.

    Negara ini memiliki angka kematian akibat penyakit yang bisa dicegah tergolong rendah dan telah menerapkan berbagai inisiatif untuk meminimalkan faktor risiko. Tingkat skrining kanker dan vaksinasi di Spanyol umumnya di atas rata-rata Uni Eropa.

    Rendahnya angka rawat inap akibat gagal jantung dan diabetes mencerminkan sistem perawatan primer dan layanan kesehatan terpadu yang berfungsi baik. Spanyol juga mencatat harapan hidup tertinggi di Uni Eropa, yakni 83,2 tahun pada 2022. Meski sempat turun tajam antara 2019-2020 akibat pandemi COVID-19, angka tersebut kembali meningkat dalam beberapa tahun berikutnya.

    2. Italia (Skor: 91,59/100)

    Italia berada tak jauh di belakang Spanyol. Sama seperti tetangganya, pola makan khas Mediterania dengan bahan segar dan lokal berperan penting dalam menjaga kesehatan warganya. Didukung sistem kesehatan yang kuat serta fokus pada pencegahan penyakit, Italia terus menunjukkan performa baik di sektor kesehatan publik.

    Tingkat kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dan diobati di Italia tercatat lebih rendah dari rata-rata Uni Eropa dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menunjukkan rendahnya prevalensi faktor risiko serta efektivitas sistem kesehatan dalam menangani penyakit serius.

    Meski akses terhadap layanan kesehatan umumnya baik, pandemi COVID-19 sempat menimbulkan gangguan besar. Sekitar 23 persen penduduk Italia melaporkan tertunda mendapat layanan kesehatan selama 12 bulan pertama pandemi, sedikit lebih tinggi dibanding rata-rata Uni Eropa yang sebesar 21 persen.

    3. Islandia (Skor: 91,44/100)

    Islandia termasuk salah satu negara paling sehat di kawasan Nordik. Warga Islandia menjalani gaya hidup sehat di tengah keindahan alam yang luar biasa, dengan kebiasaan aktif di luar ruangan serta pemanfaatan sumber daya panas bumi untuk energi berkelanjutan.

    Angka kematian akibat penyakit yang dapat dicegah di Islandia tergolong rendah dibandingkan sebagian besar negara Uni Eropa. Kasus kematian akibat alkohol, kecelakaan fatal, dan kanker paru juga jauh lebih sedikit.

    Selain itu, Islandia memiliki salah satu tingkat kematian terendah untuk penyakit yang dapat diobati, menandakan bahwa sistem kesehatannya sangat efektif dalam menyelamatkan pasien dari kondisi yang berpotensi mematikan.

    4. Jepang (Skor: 91,38/100)

    Jepang dikenal sebagai negara dengan harapan hidup tertinggi di dunia. Budaya yang menekankan pada pencegahan penyakit, olahraga rutin, serta pola makan sehat berkontribusi besar terhadap kesehatan masyarakatnya.

    Harapan hidup saat lahir di Jepang meningkat dari 81,1 tahun pada tahun 2000 menjadi 84,5 tahun pada 2021. Negara ini juga memiliki angka kematian bayi dan kematian ibu terendah di dunia, mencerminkan keberhasilan sistem kesehatannya yang stabil dan berorientasi pada pencegahan.

    5. Swiss (Skor: 90,93/100)

    Swiss tak hanya terkenal dengan jam tangan dan pegunungannya, tetapi juga sebagai pelopor dalam bidang medis dan kesehatan publik. Negara ini memiliki standar kesehatan nasional yang sangat tinggi berkat sistem asuransi kesehatan universal yang menekankan pada pengobatan preventif dan gaya hidup aktif di alam terbuka.

    Sistem kesehatan Swiss bersifat terdesentralisasi, setiap kanton (negara bagian) memiliki peran penting dalam pengelolaannya. Pendanaannya berasal dari premi peserta, pajak (terutama dari pemerintah daerah), iuran sosial, dan pembayaran pribadi (out-of-pocket). Semua penduduk diwajibkan untuk memiliki asuransi dari penyedia nirlaba swasta.

    6. Swedia (Skor: 90,24/100)

    Swedia menempati posisi keenam sebagai salah satu negara dengan masyarakat paling sehat di dunia. Kombinasi jaminan sosial yang kuat, akses layanan kesehatan yang merata, dan budaya aktif berolahraga membuat tingkat kesehatannya tinggi.

    Negara ini memiliki angka kematian rendah akibat kanker paru, konsumsi alkohol, serta kecelakaan lalu lintas, berkat kebijakan kesehatan publik yang kuat. Rendahnya tingkat kematian akibat penyakit yang dapat diobati juga menunjukkan efektivitas sistem kesehatannya.

    7. Australia (Skor: 89,75/100)

    Australia menempati posisi berikutnya dalam daftar. Warga Australia dikenal dengan gaya hidup sehat, konsumsi makanan segar, dan kecintaan pada aktivitas luar ruangan.

    Negara ini memiliki program asuransi kesehatan publik universal yang dikelola secara regional dan dibiayai melalui pajak umum serta pungutan pemerintah. Warga secara otomatis terdaftar dan mendapatkan layanan rumah sakit publik gratis, termasuk cakupan besar untuk konsultasi medis, obat-obatan, dan layanan kesehatan lainnya.

    Harapan hidup di Australia meningkat dari 79,7 tahun pada tahun 2000 menjadi 83,1 tahun pada 2021, menunjukkan keberhasilan kebijakan kesehatan yang berfokus pada pencegahan dan akses universal.

    8. Singapura (Skor: 89,29/100)

    Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Singapura memiliki salah satu sistem kesehatan terbaik di dunia dalam hal kualitas dan aksesibilitas. Hal ini berkat standar pelatihan medis yang tinggi, teknologi kesehatan canggih, dan sistem pelayanan yang efisien.

    Negara ini juga dikenal memiliki udara dan air yang sangat bersih, yang membantu mencegah penyakit pernapasan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Tingkat penyakit menular seperti tuberkulosis dan HIV-AIDS juga sangat rendah, berkat program kesehatan publik yang kuat seperti kampanye vaksinasi dan sistem pemantauan penyakit yang efektif.

    9. Norwegia (Skor: 89,09/100)

    Norwegia termasuk negara paling sehat di dunia berkat sistem layanan kesehatan universal, gaya hidup aktif di alam terbuka, serta ketersediaan pangan bergizi dan layanan kesehatan berkualitas tinggi.

    Negara ini memiliki sistem kesehatan berbasis pajak yang menjamin akses perawatan dasar bagi semua warganya. Kualitas layanan medisnya pun sangat baik, terlihat dari rasio tenaga kesehatan yang tinggi, yaitu 4,9 dokter serta 18,3 perawat dan bidan per 1.000 penduduk.

    Sementara menurut World Population Review Global Health Index 2024, Singapura menduduki peringkat pertama sebagai negara paling sehat di dunia dengan skor 95,3. Kemudian disusul oleh Jepang, 95,1, Korea Selatan, 94,3, Taiwan, 94,2 Israel, 94,2 hingga Norwegia dengan skor 93,6.

    Halaman 2 dari 4

    (suc/kna)

  • OPINI : Pelajaran dari Nobel Ekonomi

    OPINI : Pelajaran dari Nobel Ekonomi

    Bisnis.com, JAKARTA – Akademi Ilmu Pengetahuan Swedia meng­­­­anu­gerahkan Hadiah Nobel Ekonomi (Sve­­­­riges Riksbank Prize in Economic Sciences) kepada tiga ekonom terkemuka, ya­­­itu Joel Mokyr, Philippe Aghion, dan Peter Howitt atas kontribusi mereka da­­­lam menjelaskan per­tum­­­­buhan ekonomi yang di­­­ge­­­rakkan oleh peranan ino­­­vasi.

    Mokyr menekankan perlunya Pembangunan Teknologi sebagai prasyarat pertumbuhan yang berke­si­­nam­­­bungan sementara Aghion dan Howitt berbagi penghargaan atas teori cre­ative destruction. Teori ini menjelaskan bahwa ino­­vasi baru secara terus-me­­ne­­­rus akan menggantikan teknologi dan perusahaan lama.

    Dalam kehidupan sehari-hari creative destruction ini terlihat dalam berbagai perubahan di sekitar kita. Kamera digital membuat bisnis film gulung seperti Kodak bangkrut, namun melahirkan industri baru fotografi digital dan media sosial.

    Kehadiran Netflix dan Spotify menghilangkan persewaan dan toko DVD/CD dengan layanan streaming yang lebih efisien. Begitu pula Gojek dan Grab yang menggantikan taksi konvensional, atau e-commerce seperti Tokopedia yang menggantikan banyak toko fisik serta menciptakan ekosistem rantai pasok baru yang terintegrasi.

    Secara umum, karya para ekonom ini menegaskan bahwa inovasi tidak boleh lagi dilihat sebagai proses yang terjadi secara otomatis; namun memerlukan kebijakan pemerintah serta perubahan lingkungan yang terbuka terhadap penelitian dan pengembangan.

    Pemikiran di atas juga merupakan kelanjutan dari teori pertumbuhan yang sudah dikenal sejak setengah abad lalu. Robert Solow (1956) menunjukkan bahwa kemajuan teknologi, dan bukan akumulasi modal atau tenaga kerja, yang berperan sebagai pendorong utama pertumbuhan jangka panjang. Paul Romer (1986) memperluas gagasan tersebut dengan pernanan modal manusia (human capital) sebagai sumber pertumbuhan secara endogen. Keduanya pun menerima hadiah Nobel ekonomi, Solow pada 1987 dan Romer pada 2018.

    Bagi Indonesia, terdapat benang merah penting dari pemikiran di atas; apakah negara kita akan terus menyandarkan pertumbuhan ekonomi dari ekstraksi sumber daya alam atau pelan-pelan menuju sumber pertumbuhan berbasis inovasi. Selama 2 dekade terakhir, nilai ekspor RI masih bergantung pada hasil tambang dan pertanian, khususnya batu bara dan minyak sawit.

    Sebagai perbandingan, Vietnam sukses beralih ke komoditas perdagangan dari industri manufaktur bernilai tambah tinggi, khususnya elektronik, sehingga ekspor komputer dan elektroniknya melampaui Indonesia sejak pertengahan 2010-an.

    Hal ini bisa menjadi preseden bahwa Indonesia bergerak lebih lambat untuk bertransformasi menuju pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi dan teknologi.

    Salah satu permasalahan utama terbatasnya peranan inovasi bersifat struktural. Total belanja penelitian dan pengembangan (R&D) Indonesia hanya 0,28% dari PDB, jauh di bawah Malaysia (1,1%), China (1,4%), apalagi rata-rata negara OECD mencapai 2,5% pada 2022.

    Survei Bank Dunia terhadap 123 perusahaan manufaktur menemukan hanya 22 yang perusahaan yang melakukan R&D, dan hanya satu di sektor TIK. Meski 82% perusahaan mengklaim melakukan inovasi, 4 dari 5 di antaranya berasal dari transfer teknologi luar negeri, bukan dari hasil riset lokal.

    Dengan kata lain, lemahnya inovasi, peranan triple helix antara perusahaan dan universitas membuat perusahaan Indonesia lebih sering meminjam inovasi daripada menciptakannya.

    Data tahunan dari Joint Research Centre Komisi Eropa dalam laporan Industrial R&D Investment Scoreboard bisa digunakan sebagai acuan peranan inovasi pada tingkat perusahaan.

    Berdasarkan data ini ditemukan bahwa pada 2024, sejumlah 2.000 perusahaan terbesar dunia menghabiskan 1,25 triliun euro untuk R&D pada 2023, naik 7,5% dari tahun sebelumnya.

    Sektor TIK, kesehatan, dan otomotif menyumbang hampir dua pertiga dari total tersebut. Nama Indonesia hanya muncul sekali, melalui GoTo (hasil merger Gojek dan Tokopedia).

    Sebagai perbandingan, Korea Selatan memiliki 60 perusahaan dalam daftar, dan Taiwan 38. Jumlah ini mencerminkan investasi terkoordinasi selama puluhan tahun dalam R&D dan human capital yang melahirkan banyak sekali perusahaan berbasis inovasi.

    Munculnya nama GoTo di daftar tersebut menunjukkan kemajuan sekaligus keterbatasan. Laporan tersebut menyebutkan bahwa jumlah belanja R&D GoTo tahun 2023 sebesar 210 juta euro dengan nilai penjualan sebesar 864 juta euro. Dengan kata lain R&D intensity atau rasio R&D terhadap penjualan sebesar 24%. Namun, GoTo masih mencatatkan kerugian secara keuangan serta mencatatkan jumlah pendapatan jauh di bawah peers seperti Grab (2,1 miliar euro) dan Lyft (4 miliar euro). Fakta ini menjelaskan, bahkan untuk perusahaan berbasis inovasi terbesar di Indonesia baru bisa mengandalkan basis domestik. Hal ini menandakan belum terbentuknya ekosistem inovasi nasional yang menopang pertumbuhan jangka panjang. Di tingkat menengah, keterbatasan ini kian nyata di tengah kemunculan otomatisasi dan kecerdasan buatan.

    Statistik lain juga menunjukkan kinerja yang kurang menggembirakan. Saat ini, hanya terdapat 0,05 % perusahaan di Indonesia yang berinvestasi dalam R&D. Indonesia memiliki kurang dari 300 peneliti per sejuta penduduk, jauh di bawah Malaysia (1.200) dan Korea Selatan (7.000). Ketimpangan ini menjelaskan mengapa kisah sukses digital Indonesia, meskipun mengesankan, masih sangat bergantung pada teknologi impor dibandingkan dengan hasil inovasi domestik

    Sebagai penutup hadiah Nobel Ekonomi tahun 2025 ini memberikan inspirasi sekaligus peringatan bagi Indonesia. Ekonomi berbasis pengetahuan memang membutuhkan perhatian khusus yang didukung ekosistem berbasis riset. Negara yang berinvestasi dalam riset dan human capital akan mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi optimal di masa depan. Pilihan Indonesia jelas: tetap menjadi pengguna teknologi atau melangkah menjadi produsen pengetahuan.

  • Danau di Bulan Saturnus Mengandung Keanehan Tak Masuk Akal

    Danau di Bulan Saturnus Mengandung Keanehan Tak Masuk Akal

    Jakarta

    Penemuan tentang bulan Saturnus, Titan, telah menantang apa yang dianggap para ilmuwan sebagai aturan dasar kimia.

    Di sana, dalam suhu yang sangat dingin, beberapa molekul yang dianggap tidak kompatibel secara mendasar dapat bergabung membentuk padatan yang belum pernah terlihat sebelumnya di Tata Surya, menurut penelitian baru.

    Materi asing ini, menurut tim yang dipimpin oleh ahli kimia Fernando Izquierdo-Ruiz dari Chalmers University of Technology di Swedia, kemungkinan besar melimpah di Titan.

    “Ini adalah temuan yang sangat menarik yang dapat membantu kita memahami sesuatu dalam skala yang sangat besar, bulan Titan sebesar planet Merkurius,” kata ahli kimia lainnya dari Chalmers University of Technology, Martin Rahm, dikutip dari Science Alert.

    Titan adalah sudut kecil yang menarik di Tata Surya. Danau-danau metana dan hidrokarbonnya mengandung senyawa kimia kompleks yang sangat mirip dengan senyawa kimia prebiotik yang dibutuhkan untuk memicu kehidupan. Hal ini bukan berarti kehidupan mungkin ada di sana, tetapi memberikan peluang untuk memahami kondisi-kondisi yang berpotensi memunculkan kehidupan.

    Salah satu landasan khusus kimia prebiotik adalah hidrogen sianida, yang jika dalam kondisi tepat, membentuk senyawa yang dapat menjadi bahan penyusun kehidupan, seperti nukleobasa dan asam amino. Hidrogen sianida diketahui sangat melimpah di Titan.

    Senyawa ini juga merupakan molekul yang sangat polar, memiliki distribusi elektron yang tidak merata sehingga menghasilkan muatan yang tidak seimbang. Umumnya, molekul polar dan non-polar seperti metana dan etana di Titan, cenderung saling tolak.

    Energi yang dibutuhkan untuk menyatukan keduanya lebih besar daripada energi yang dibutuhkan untuk memisahkannya. Mekanisme inilah yang mencegah air (polar) bercampur dengan minyak (non-polar).

    Investigasi para peneliti tentang kemungkinan perilaku hidrogen sianida di Titan dimulai dengan para ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory NASA yang mencoba mencari tahu apa yang terjadi setelah molekul tersebut terbentuk di atmosfer Titan.

    Mereka melakukan eksperimen pada suhu sekitar -180 derajat Celsius, yang konsisten dengan suhu permukaan Titan. Pada suhu dingin ekstrem ini, hidrogen sianida berbentuk kristal, sementara metana dan etana berbentuk cair.

    Setelah percobaan dijalankan dan mereka menganalisis campuran yang dihasilkan, para peneliti NASA dapat mengetahui sesuatu telah berubah, tetapi tidak yakin apa itu, jadi mereka merekrut ahli kimia di Chalmers.

    “Hal ini menghasilkan kolaborasi teoretis dan eksperimental yang menarik antara Chalmers dan NASA,” ujar Rahm.

    “Pertanyaan yang kami ajukan agak gila, bisakah pengukuran ini dijelaskan oleh struktur kristal di mana metana atau etana dicampur dengan hidrogen sianida? Ini bertentangan dengan aturan kimia, ‘sejenis larut seperti’, yang pada dasarnya berarti bahwa seharusnya tidak mungkin untuk menggabungkan zat-zat polar dan non-polar ini,” urainya.

    Pengaturan eksperimennya serupa, sebuah ruangan yang suhunya diturunkan hingga sekitar -180 derajat Celsius, tempat para peneliti menumbuhkan kristal hidrogen sianida. Ke dalam lingkungan ini, mereka memasukkan metana, etana, propana, dan butana, menggunakan spektroskopi Raman untuk merekam getaran molekul-molekul tersebut.

    Mereka mencatat pergeseran kecil, namun jelas, dalam osilasi hidrogen sianida setelah paparan metana dan etana, yang menunjukkan bahwa zat-zat yang tidak kompatibel ini tidak hanya berada di samping satu sama lain, tetapi juga berinteraksi.

    Arah pergeseran ini menunjukkan bahwa ikatan hidrogen dalam hidrogen sianida secara halus diperkuat, dibengkokkan, dan diregangkan oleh metana dan etana.

    Selanjutnya, tim beralih ke pemodelan komputer untuk mengonfirmasi kecurigaan mereka, Metana dan etana telah menyelinap di antara celah dalam kisi kristal hidrogen sianida, bergabung membentuk struktur yang dikenal sebagai ko-kristal yang tetap stabil pada suhu seperti Titan.

    Dalam kondisi seperti di Titan, para peneliti menyimpulkan, molekul tidak berguncang secara termal seperti yang terjadi pada suhu yang lebih tinggi, yang memungkinkan metana dan etana menembus hidrosianida, menunjukkan bagaimana molekul yang biasanya saling membenci dapat berinteraksi dan bergabung.

    “Penemuan interaksi tak terduga antara zat-zat ini dapat memengaruhi cara kita memahami geologi Titan dan bentang alamnya yang aneh berupa danau, laut, dan bukit pasir,” kata Rahm.

    Kita mungkin harus menunggu beberapa tahun sebelum signifikansi kimia aneh ini dapat dikonfirmasi, sayangnya, karena wahana Dragonfly diperkirakan tidak akan mendarat di bulan aneh Saturnus hingga tahun 2034.

    “Sampai saat itu, struktur-struktur ini merupakan pengingat yang merendahkan hati tentang betapa mengejutkannya kimia fundamental,” tulis para peneliti .

    Dalam penelitian selanjutnya, para peneliti berharap dapat menemukan zat nonpolar lain apa yang mungkin cocok dengan hidrogen sianida jika kondisinya tepat. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.

    (rns/rns)