Negara: Swedia

  • Betapa ‘Neraka’-nya Kehidupan di Abad ke-17

    Betapa ‘Neraka’-nya Kehidupan di Abad ke-17

    Jakarta

    Wabah Black Death tahun 1300-an jelas masa sangat suram untuk hidup manusia. Tahun 563 Masehi juga tergolong mengerikan dan paruh pertama abad ke-20 penuh penderitaan. Namun jika bicara soal masa terburuk, betapa mengerikan abad ke-17 sering luput dari perhatian.

    Para sejarawan sering menyebut periode ini sebagai Krisis Umum (The General Crisis), era yang didefinisikan konflik dan ketidakstabilan luas yang berlangsung dari awal abad ke-17 hingga awal abad ke-18, terutama di Eropa tapi juga di bagian-bagian penting Asia.

    Sebagai tanda betapa berat kehidupan di abad ini, masa itu diyakini sebagai kali terakhir populasi manusia global mengalami penurunan. Penyebab utamanya adalah jumlah perang yang tak masuk akal banyaknya pada tahun 1600-an.

    Sebut saja perang saudara Inggris, perang saudara Fronde di Prancis, Perang Delapan Puluh Tahun, Perang Prancis-Spanyol, Perang Inggris-Belanda Pertama, Perang Polandia-Swedia, Perang Mughal-Maratha di India, jatuhnya dinasti Ming selama penaklukan Manchu di China, dan konflik Ottoman-Safavid, dan lainnya.

    Puncaknya Perang Tiga Puluh Tahun (1618-1648), mimpi buruk yang menyeret hampir setiap kekuatan besar Eropa. Sebagai salah satu konflik paling mematikan, perang ini menewaskan hingga 8 juta orang dan membuat sebagian Eropa Tengah hancur lebur.

    Dikutip detikINET dari IFL Science, banyak kekacauan tersebut terkait dengan pergeseran demografis, perubahan sosial, kerusakan akibat perang, dan Zaman Es Kecil (Little Ice Age) yang terjadi sekitar masa itu.

    Menurut NASA, periode dingin ekstrem terjadi sekitar tahun 1550 M hingga 1850 M di Eropa, Amerika Utara, dan Asia, dengan puncaknya terjadi tepat di pertengahan abad ke-17. Penyebab Zaman Es Kecil belum diketahui pasti, tapi salah satu penjelasan yang paling dipercaya terkait peningkatan aktivitas vulkanik.

    Seolah ingin membuat abad pertumpahan darah ini semakin tidak nyaman, cuacanya pun buruk. Jika melihat lukisan-lukisan Eropa dari abad ini, banyak di antaranya menampilkan pemandangan bersalju. Ini kemungkinan bukan kebetulan, suhu di banyak bagian Eropa Barat mendingin 2°C.

    Sebuah studi tahun 2011 berpendapat Zaman Es Kecil berdampak drastis pada produksi pertanian. Itu menyebabkan kekurangan pangan, kekacauan ekonomi, kemarahan penduduk di seluruh Eropa dan akhirnya memicu banyak perang, pemberontakan, dan revolusi.

    Dengan membandingkan data iklim dan variabel lain termasuk populasi, perang, kerusuhan, produksi pertanian, harga gandum, dan upah, peneliti menyimpulkan Krisis Umum memiliki hubungan sebab-akibat dengan pendinginan global antara tahun 1560 dan 1660.

    Jelas bahwa orang di abad ke-17 sangat sadar betapa suram era mereka. Sebuah dokumen tahun 1641 dari China dilaporkan berbunyi: “Di antara semua kejadian aneh berupa bencana dan pemberontakan, tidak pernah ada yang lebih buruk dari ini.”

    Dua tahun kemudian, sebuah pamflet dari Spanyol menjelaskan: “Ini tampaknya menjadi salah satu zaman di mana setiap bangsa dijungkirbalikkan, membuat beberapa pemikir besar curiga bahwa kita sedang mendekati akhir dunia.”

    (fyk/rns)

  • Flu Burung Mewabah, Apa Risikonya Bagi Manusia?

    Flu Burung Mewabah, Apa Risikonya Bagi Manusia?

    Jakarta

    Merujuk lembaga kesehatan masyarakat dan para ahli di Amerika Serikat (AS), risiko terjadinya pandemi manusia lainnya saat ini tetap rendah Meskipun seorang pria di AS meninggal akibat flu burung.

    Pria yang meninggal pada November 2025 adalah kasus manusia pertama di AS sejak Januari tahun ini. Meskipun, tampaknya tidak menularkan penyakit tersebut kepada manusia lain. Menurut para ahli, hal ini membuat risiko terjadinya wabah penyakit baru bagi manusia tetap rendah. Hal yang sama berlaku untuk kasus flu burung pada manusia lainnya pada 2025.

    Namun, bagi hewan, penyakit ini sudah menimbulkan dampak yang mengerikan.

    “Ini bukan lagi hanya berdampak pada sektor unggas atau burung liar,” kata Gregorio Torres, Kepala Divisi Sains di Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH), kepada DW.

    Data yang diperoleh DW menunjukkan hampir sembilan juta unggas telah dimusnahkan di seluruh dunia sejak Oktober. Sebagian besar dilakukan di AS, Kanada, dan Jerman. Hal ini karena Amerika Utara dan Eropa menghadapi wabah di peternakan dan di alam liar.

    Virus ini telah menyebar ke berbagai jenis hewan, tidak hanya burung. Gelombang saat ini, yang sebagian besar disebabkan oleh subtipe H5N1, telah menyebabkan ternak sapi, babi, kucing, anjing, dan mamalia liar juga terinfeksi.

    Flu burung: Penyakit dan kematian

    Influenza unggas yang sangat patogenik (HPAI) merujuk pada virus flu burung yang menyebabkan infeksi parah pada unggas.

    WOAH, organisasi antarpemerintah yang bertanggung jawab mengoordinasikan dan memantau kesehatan hewan di seluruh dunia, menganggap virus, khususnya jenis 2.3.4.4b H5N1 flu burung, sebagai ancaman serius bagi keanekaragaman hayati. Virus ini menjadi penyebab utama infeksi pada spesies hewan.

    Penanganan wabah penyakit merupakan tugas yang intensif. Kerja sama antara lembaga pemantau hewan, seperti WOAH, ilmuwan kedokteran hewan (veteriner) dan satwa liar, serta lembaga kesehatan masyarakat manusia, dianggap penting untuk mengendalikan penyebaran.

    Risiko rendah bagi manusia, berdampak besar pada hewan

    HPAI telah terdeteksi di setiap benua pada tahun 2025, baik di darat maupun di laut. Skala penyebaran ini menjadi sorotan pada 25 November ketika otoritas Australia mengonfirmasi bahwa flu burung telah mencapai wilayah terpencil mereka di Samudra Hindia, tepatnya di Pulau Heard, sekitar 4.300 kilometer sebelah barat daya daratan utama benua Australia. Di wilayah tersebut, penyakit ini telah menginfeksi singa laut.

    Sebelumnya, flu burung telah menyebabkan kematian massal pada populasi serupa di sepanjang pantai Amerika Selatan. Selain itu, para peneliti juga mendeteksi infeksi pada lumba-lumba.

    Namun, flu burung tetap menjadi ancaman utama bagi sektor pertanian.

    Pada musim gugur 2025, peternak unggas Jerman dihadapkan pada awal musim flu burung yang datang lebih cepat. Penyakit tersebut menyebar melalui burung bangau yang bermigrasi dari Swedia untuk pertama kalinya. Hal ini menyebabkan lebih dari satu juta unggas dimusnahkan di Jerman.

    Burung yang bermigrasi adalah penyebab utama penyebaran flu burung antarbenua.

    Ketika mereka meninggalkan belahan utara saat musim dingin semakin dekat, burung-burung ini berhenti di dekat rawa-rawa untuk beristirahat dan memulihkan energi. Persinggahan ini dapat membuat mereka bersentuhan dengan populasi burung lokal.

    Mutasi membuat flu burung lebih mudah menyebar

    Jika terinfeksi HPAI, burung yang bermigrasi memiliki kemungkinan tinggi untuk menularkan patogen ke burung liar atau ternak lainnya. Hal ini memicu reaksi berantai penularan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mutasi pada klad 2.3.4.4b H5N1 telah membuat infeksi pada semua jenis burung liar menjadi lebih mudah.

    Artinya, penyebaran penyakit melalui udara di antara populasi bebek, angsa, atau itik lokal dapat secara efektif membawa penyakit tersebut ke suatu wilayah, di mana penyakit tersebut dapat terus menyebar bahkan tanpa bantuan burung migran.

    Salah satu solusinya terletak pada langkah-langkah “biosekuriti yang ketat,” kata para ahli kepada DW. Artinya, pemerintah harus memiliki protokol ketat yang diterapkan untuk memastikan ruang pertanian dapat mengurangi risiko flu burung di tingkat lokal.

    Biosekuriti yang kuat sangat penting untuk mengendalikan wabah, mencegah penularan, dan mengurangi risiko kejadian di masa mendatang, kata Justin Bahl, seorang epidemiolog dan biologi evolusioner dari University of Georgia, AS.

    “Selama kita memiliki biosekuriti dan tetap waspada, maka saya pikir kita berada dalam posisi yang baik saat ini,” kata Bahl kepada DW. “Biosekuriti yang longgar justru menjadi risiko yang lebih besar.”

    Mengendalikan penyebaran virus di antara hewan mengurangi risiko skenario terburuk, yakni mutasi yang memudahkan penularan ke manusia dan bahkan antarmanusia.

    Pandangan ini juga diungkapkan oleh Amira Roess, seorang epidemiolog kesehatan global di Universitas George Mason, AS. Roess mengatakan kepada DW bahwa pemantauan aktif dan pengujian penyakit membantu mencegah penyebaran flu burung di antara kawanan unggas, sekaligus mengurangi risiko mutasi yang dapat membuat penularan ke manusia lebih mudah terjadi.

    “Setiap kali kita melihat peningkatan kematian akibat influenza pada unggas atau burung liar, kita perlu memperhatikan dan menerapkan pengawasan yang kuat agar dapat mengidentifikasi mutasi penting jika muncul,” kata Roess melalui email. “Fakta bahwa kita belum melihat kasus manusia yang parah menunjukkan bahwa sejauh ini varian virus yang beredar tampaknya tidak menimbulkan ancaman signifikan bagi kesehatan manusia.”

    Para ahli yang diwawancarai DW untuk artikel ini juga menekankan pentingnya kerja sama antar negara karena burung liar tidak mengenal batas negara. Seperti yang ditunjukkan oleh pandemi COVID-19, virus pun tidak mengenal batas negara.

    “Ini adalah masalah global,” kata Torres. “Kita perlu transparan, dan informasi perlu dibagikan demi kepentingan semua pihak, termasuk kesehatan manusia dan hewan.”

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Algadri Muhammad

    Editor: Tezar Aditya

    (ita/ita)

  • Waduh! Penelitian Ungkap Keseringan Makan Sendiri Bisa Picu Masalah Mental-Fisik

    Waduh! Penelitian Ungkap Keseringan Makan Sendiri Bisa Picu Masalah Mental-Fisik

    Jakarta

    Sebuah studi terbaru mengungkapkan kebiasaan makan sendirian rupanya dapat berpengaruh pada kesehatan mental dan fisik. Dalam jurnal Appetite, makan malam seorang diri dikaitkan dengan pola makan yang lebih buruk, kurang gizi, penurunan berat badan, hingga meningkatkan risiko kerapuhan mental dibandingkan mereka yang makan bersama-sama.

    Para peneliti dari Flinders University Australia meninjau 24 studi yang diterbitkan dalam dua dekade terakhir yang berfokus pada orang tua yang makan sendirian. Hasilnya cukup mengkhawatirkan.

    “Perbedaannya sangat terlihat pada konsumsi buah dan sayur. Di Taiwan, pria yang makan sendirian mengonsumsi sayur sekitar dua kali sehari, sedangkan mereka yang makan bersama mengonsumsinya hampir dua setengah kali sehari,” ucap peneliti dikutip dari Daily Mail, Minggu (30/11/2025).

    Makan sehat seperti buah dan sayur tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan tubuh, tapi juga kesehatan mental. Studi itu juga menemukan lansia di Swedia yang makan sendirian empat kali lebih mungkin makan junk food, dibanding makan bersama orang lain.

    Makanan siap saji biasanya memiliki kandungan garam lebih tinggi, meningkatkan gula darah, dan berkontribusi pada meningkatnya tekanan darah.

    Peneliti menambahkan makan bersama dapat membangun ikatan sosial yang kuat, meningkatkan kesehatan mental, serta memberi dampak positif saat makan.

    “Menyiapkan makanan bergizi terasa kurang berharga jika hanya untuk diri sendiri. Isyarat sosial yang biasanya mendorong kita makan lebih banyak dan mencoba beragam makanan menghilang. Dan beban psikologis dari rasa kesepian memberi dampaknya sendiri,” ungkap peneliti.

    Untuk mencegah masalah ini berkembang, peneliti menyarankan agar dokter dan perawat secara rutin menanyakan kebiasaan makan kebiasaan makan pasien lansia saat pemeriksaan.

    “Bagi keluarga yang memiliki orang tua atau kerabat lansia yang tinggal sendirian, pesannya sangat praktis. Makan malam keluarga secara rutin atau janjian makan siang bisa sama pentingnya dengan apa yang sebenarnya ada di atas piring,” tandas peneliti.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/up)

  • Mobil Paus Fransiskus Diubah Jadi Klinik Keliling untuk Rawat Anak Gaza

    Mobil Paus Fransiskus Diubah Jadi Klinik Keliling untuk Rawat Anak Gaza

    Jakarta

    Sebuah popemobile atau mobil khusus yang digunakan mendiang Paus Fransiskus diubah menjadi klinik kesehatan keliling di Gaza, Palestina. Klinik ini akan merawat anak-anak di Gaza, Palestina.

    Dilansir Reuters, Kamis (27/11/2025), mobil ini pernah dipakai Paus Fransiskus saat berkunjung ke Betlehem, Tepi Barat lebih dari satu dekade lalu. Adapun ide ini telah disetujui Paus Fransiskus sebelum wafat pada April 2025 lalu.

    Mobil ini dipercayakan kepada organisasi Katolik Caritas, yang mengawasi proyek konversi kendaraan yang diresmikan pada hari Selasa (25/11).

    “Kami senang bahwa kami memiliki kontribusi serius terhadap layanan kesehatan anak-anak di Gaza,” ujar Sekretaris Jenderal Caritas, Alistair Dutton, dalam konferensi pers di Betlehem.

    “Kendaraan ini menjadi bukti bahwa dunia tidak melupakan anak-anak Gaza,” kata Kardinal Anders Arborelius dari Stockholm.

    Sekretaris Jenderal Caritas Swedia, Peter Brune, mengatakan bahwa klinik keliling tersebut mampu merawat sekitar 200 anak per hari.

    Namun, belum jelas kapan kendaraan tersebut beroperasi di Gaza. Sebab, meskipun gencatan senjata masih berlaku, serangan udara Israel masih sering terjadi.

    (rdp/imk)

  • Maher Zain Cosplay Jadi Mas Mas Jawa, Pakai Blangkon Konser Penutup di Surabaya Memukau

    Maher Zain Cosplay Jadi Mas Mas Jawa, Pakai Blangkon Konser Penutup di Surabaya Memukau

    Surabaya (beritajatim.com) – Konser penutup ‘BSI Maher Zain Live In Concert: Indonesia Tour 2025’ di Surabaya Convention Center (SCC) pada Minggu (16/11/2025) malam menyajikan pemandangan unik dan penuh keakraban.

    Setelah dua konser sukses digelar di Jakarta dan Makassar, musisi Islam internasional, Maher Zain, tampil di hadapan penggemarnya di Kota Pahlawan dengan penampilan yang berbeda, mengenakan blangkon penutup kepala berwarna putih, menambah nuansa lokal yang kental dengan mas-mas jawa.

    Konser ketiga sekaligus terakhir dari Maher Zain di Indonesia ini dibuka dengan penampilan kolaborator tur, Harris J, sebelum akhirnya musisi berwarga negara Swedia itu mengambil alih panggung dan membawakan total 20 lagu.

    Di tengah-tengah pertunjukan, Maher Zain yang dikenal humble dan ramah, sering menyapa penggemarnya dari atas panggung, bahkan sempat melontarkan sapaan bercanda dengan logat khas Jawa Timur, “Halo Bagus Mas Bro, Mbak Sis,” seperti mas-mas jawa.

    Saapaan akrab itu sontak terhubung dengan para penggemar yang tumpah ruah bersorak sorai, antusias menyahuti sapaan dan juga senandung yang Maher Zain nyanyikan.

    Salah seorang penggemar, Adelia Insan mengatakan telah menunggu lama kesempatan untuk ingin melihat langsung konser Maher Zain di Jawa Timur. Ia mengaku menggemari Maher Zain sejak kecil, dengan pertama kali mengenal lagu-lagunya saat bulan puasa.

    “Datang ke sini dari rumah di Sidoarjo. Nge-fans banget sama Maher Zain dan lagu-lagunya sejak kecil, waktu itu pertama mengenal lagu-lagunya di TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) saat bulan Ramadhan,” ujar Adelia diwawancara, Minggu (16/11/2025) malam.

    Adelia menonton konser Maher Zain tidak sendiri, melainkan ditemani bersama dua orang temannya, Nurul Farida dan Diana Maulidia. Mereka juga sejak lama mengagumi lagu-lagu Maher Zain, bahkan hampir hafal semua lagunya.

    “Memang kita janjian untuk nonton konser. Kalau lagu-lagunya Maher Zain ya bagus semuanya, dan kita banyak yang hafal karena sering diputar, sering dengerin, nyanyi bareng,” ucap Adelia.

    Konser penutup tour Maher Zain di Indonesia yang digelar di SSC malam itu menciptakan suasana yang hangat dan penuh kolaborasi, para penggemar turut hanyut bernyanyi religi beriringan dengan sang idola.

    Adapun 20 lagu yang dibawakan Maher Zain dalam konser penutup tur ‘BSI Maher Zain Live In Concert: Indonesia Tour 2025’ di Surabaya, antara lain sebagai berikut:

    – Assalamu Alayka
    – Huwa Ahmadun
    – Raditu Billahi Rabba
    – Good Day
    – InshaAllah
    – Alayka Salla Allah – Love You So
    – Palestine Will Be Free – We Will Not Go Down
    – Sallah Alayka Salam
    – Rahmatun Lil’Allameen
    – Mawlaya – Kia Karo
    – Medina
    – Qalbi Fil Madina
    – For The Rest Of My Live
    – BarakaAllah
    – Number 1 – Close 2 U
    – Free Palestine
    – Ya Nabi Salam Alayka

    [rma/aje]

  • Tanaman RI Ini Diincar Jepang-Swiss, Padahal Tumbuh Liar Dekat Got

    Tanaman RI Ini Diincar Jepang-Swiss, Padahal Tumbuh Liar Dekat Got

    Jakarta, CNBC Indonesia – Siapa sangka tanaman lumut yang kerap tumbuh liar di pinggir parit tetrnyata memiliki nilai ekonomi yang besar. Tanaman yang sering dianggap tak berguna ini diburu beberapa negara.

    Lumut menjadi salah satu komoditas ekspor unik dari Indonesia. Namun, nilai ekspor lumut Indonesia tercatat melemah di tengah meningkatnya permintaan global untuk bahan alami dalam industri dekorasi dan hortikultura.

    Berdasarkan data Satu Data Kementerian Perdagangan, ekspor lumut Indonesia dari Oktober 2024 hingga Oktober 2025 mencapai US$0,711 juta, atau setara Rp11,6 miliar (kurs Rp16.300/US$). Angka ini turun 5,75% secara tahunan (YoY), menandakan tekanan pada salah satu komoditas niche yang biasanya luput dari perhatian publik.

    Lumut yang diekspor Indonesia dikategorikan dalam HS 06049010, yakni mosses and lichens-jenis lumut yang sudah dikeringkan, diwarnai, diputihkan, atau diawetkan untuk kebutuhan industri. Meskipun tampak sederhana, lumut jenis ini memiliki nilai tambah tinggi di pasar internasional, terutama untuk keperluan florikultura, desain interior, dan industri kerajinan tangan.

    Jepang menjadi pasar utama ekspor lumut Indonesia dengan nilai mencapai US$0,62 juta, atau sekitar 87% dari total ekspor nasional.

    Disusul Spanyol sebesar US$0,07 juta, Inggris US$0,012 juta, dan Swedia US$0,003 juta. Keempat negara ini dikenal memiliki pasar kuat untuk produk hortikultura dan dekoratif alami, mulai dari taman mini hingga instalasi seni berbasis tanaman.

    Jepang sudah lama menjadi pembeli utama lumut asal Asia Tenggara karena memiliki tradisi kuat dalam bonsai, ikebana (seni merangkai bunga), dan terrarium. Lumut digunakan untuk menutup media tanah, menjaga kelembapan akar, serta memperindah tampilan tanaman. Bahkan di pasar Jepang, satu kilogram lumut kering berkualitas tinggi bisa dijual hingga puluhan dolar AS.

    Secara alami, lumut tumbuh subur di musim penghujan, terutama di daerah berhawa lembap seperti hutan tropis Sumatra, Jawa bagian barat, dan Sulawesi. Jenis yang banyak diekspor adalah lumut daun (Bryophyta) dan lumut kerak (Lichenes) yang mudah dikeringkan tanpa kehilangan teksturnya. Petani umumnya memanen lumut dari hutan dan kemudian menjemurnya, mewarnai, atau merendamnya dalam bahan pengawet alami sebelum dikirim ke luar negeri.

    Meski ekspornya tergolong kecil dibandingkan komoditas lain, lumut memiliki nilai ekonomi unik karena memadukan aspek ekologi dan seni. Lumut digunakan juga sebagai media penelitian, bahan kosmetik alami, dan biofilter udara. Beberapa perusahaan di Eropa bahkan memanfaatkan lumut kering untuk panel dinding akustik ramah lingkungan.

    Penurunan ekspor sebesar 5,75% dalam setahun terakhir kemungkinan besar dipicu oleh cuaca ekstrem dan perubahan pola hujan, yang memengaruhi produksi di daerah-daerah penghasil.

    Selama ini, sebagian besar lumut masih dipanen langsung dari alam tanpa sistem tanam ulang. Tanaman ini dibiarkan tumbuh liar di dekat got ataupun tempat lembab lainnya seperti dekat sumur. Padahal, negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan telah mulai menerapkan teknik kultur jaringan untuk menjaga pasokan tanpa merusak ekosistem.

    Selain Jepang, Spanyol juga menjadi pasar potensial, banyak digunakan di restoran, hotel, dan ruang publik. Indonesia sebenarnya memiliki peluang untuk memosisikan diri sebagai pemasok utama lumut tropis, asalkan ada sertifikasi hijau dan rantai pasok yang terverifikasi.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Menyerah Jualan HP, Nokia Mendadak Bangkit dari Kubur

    Menyerah Jualan HP, Nokia Mendadak Bangkit dari Kubur

    Jakarta, CNBC Indonesia – Upaya ekspansi Nvidia di sektor infrastruktur kecerdasan buatan (AI) kian agresif. Terbaru, raksasa chip asal AS itu menggelontorkan US$1 miliar (sekitar Rp 16,6 triliun) untuk membeli 2,9% saham Nokia, sebagai bagian dari kemitraan pengembangan AI dan data center.

    Aksi korporasi tersebut langsung membuat saham Nokia ke posisi tertinggi dalam satu dekade. Lonjakan ini mencerminkan optimisme pasar terhadap nilai tambah kolaborasi kedua perusahaan.

    Nokia sendiri dulunya dikenal sebagai ‘raja’ HP di era 90-an hingga 2000-an awal. Bahkan, produk-produk Nokia mendapat julukan ‘HP sejuta umat’. Namun, perkembangan smartphone yang kompetitif membuat Nokia pelan-pelan kehilangan masa kejayaan dan akhirnya berhenti fokus pada consumer electronic dan beralih ke bisnis telekomunikasi.

    Dalam kerja sama baru ini, Nvidia dan Nokia akan mengembangkan solusi jaringan berbasis AI dan menyertakan produk data center Nokia ke dalam ekosistem infrastruktur AI milik Nvidia.

    Lewat kesepakatan ini, Nvidia memperkuat posisinya sebagai pemasok utama data center dunia. McKinsey memperkirakan belanja modal pembangunan infrastruktur data center bakal melampaui US$ 1,7 triliun pada 2030 didongkrak oleh ekspansi AI.

    Nvidia kini menguasai pasar chip AI untuk data center lewat kemitraan dengan perusahaan raksasa seperti OpenAI dan Microsoft.

    CEO Nvidia Jensen Huang menyatakan kesepakatan dengan Nokia akan membantu Amerika Serikat menjadi pusat revolusi 6G.

    “Terima kasih telah membantu AS membawa teknologi telekomunikasi kembali ke Amerika,” kata Huang kepada CEO Nokia Justin Hotard, dalam pidato di Washington.

    Dalam wawancara dengan Reuters, Hotard menyatakan kunci dari kesepakatan adalah “teknologi Amerika memberikan kapabilitas dasar, yaitu platform komputasi dari Nvidia, kini dibangun khusus untuk mobile.”

    Peralatan yang dikembangkan lewat kerja sama Nokia dan Nvidia ditargetkan dirilis komersial pada 2027, sebagai bagian dari teknologi 5G kemudian teknologi 6G.

    Hotard bergabung dengan Nokia pada April dari Intel. Ia memimpin Nokia untuk mengubah fokus ke bisnis data center. Kerja sama dan investasi Nvidia membuat perusahaan perancang chip tersebut sebagai pemegang saham terbesar kedua di Nokia.

    Nokia asal Finlandia dan Ericsson asal Swedia adalah produsen peralatan konektivitas di dalam data center dan antara data center. Pengembangan AI mendongkrak permintaan atas produk buatan kedua perusahaan.

    Saat ini, Nokia menggunakan chip buatan Marvell untuk mayoritas produknya. Chip buatan Nvidia bakal lebih mahal. Namun, Mads Rosendal dari Danske Bank Credit Research menyatakan Nokia bakal diuntungkan dengan dominasi Nvidia di pasar data center AS.

    Nvidia dan Nokia juga bermitra dengan operator telekomunikasi AS, T-Mobile untuk mengembangkan teknologi radio berbasis AI dan 6G yang ditargetkan mulai diuji coba pada 2026.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bus Tabrak Antrean Penumpang di Halte Swedia, Beberapa Orang Tewas

    Bus Tabrak Antrean Penumpang di Halte Swedia, Beberapa Orang Tewas

    Stockholm

    Sebuah bus menabrak antrean penumpang di halte bus di pusat kota Stockholm, Swedia. Akibatnya beberapa orang tewas dan lainnya luka-luka.

    Dilansir AFP, Sabtu (15/11/2025), gambar-gambar di media Swedia menampilkan kerumunan polisi dan ambulans. Sejumlah kru penyelamat berjongkok di sekitar bagian bawah bus tingkat untuk membantu orang-orang yang terjebak di bawahnya.

    “Ada korban luka dan meninggal dalam insiden itu. Polisi untuk saat ini belum berkomentar mengenai jumlah, jenis kelamin, atau usia korban,” kata pernyataan polisi Swedia.

    Juru bicara otoritas kesehatan Michelle Marcher mengatakan kepada AFP bahwa dua orang yang mengalami luka parah telah dibawa ke rumah sakit. Sementara, Juru bicara kepolisian Nadya Norton mengatakan penyebab kecelakaan masih belum diketahui.

    “Penyelidikan harus menentukan apa yang terjadi. Masih terlalu dini untuk mengatakannya dan saya tidak ingin berspekulasi,” kata Nadya kepada AFP.

    Ia mengatakan pengemudi bus telah ditangkap. Penyelidikan pembunuhan telah dibuka oleh pihak kepolisian.

    Lihat juga Video ‘Ngeri! Bus Terjun ke Jurang di Peru, 37 Orang Tewas’:

    (isa/isa)

  • Uang Pensiunan Rp 109 Triliun Dirampok, Pelakunya Kabur ke Luar Negeri

    Uang Pensiunan Rp 109 Triliun Dirampok, Pelakunya Kabur ke Luar Negeri

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang perempuan asal China dijatuhi hukuman 11 tahun 8 bulan penjara di Inggris setelah terbukti mencuci uang hasil penipuan berskema kripto yang menelan dana para pensiunan hingga Rp 109 triliun.

    Pelaku bernama Qian Zhimin disebut sebagai otak di balik skema investasi palsu yang menjerat lebih dari 100.000 warga China, sebagian besar berusia lanjut. Ia menggunakan uang curian itu untuk membeli aset kripto yang kini nilainya melonjak hingga miliaran poundsterling.

    Hakim Sally-Ann Hales dari Pengadilan Southwark Crown, London, menyebut Qian sebagai orang yang merancang kejahatan dari awal hingga akhir dengan motif murni karena keserakahan.

    Polisi Inggris mengungkap Qian mendirikan perusahaan bernama Lantian Gerui atau Bluesky Greet, yang mengklaim menambang Bitcoin dan mengembangkan produk kesehatan berteknologi tinggi. Namun, kenyataannya, perusahaan itu hanya kedok untuk menggelapkan dana investasi, demikian dikutip dari laporan BBC, Rabu (12/11/2025).

    Menurut Crown Prosecution Service (CPS) Inggris, total dana yang berhasil dicuri mencapai lebih dari 40 miliar yuan atau setara Rp 109 triliun dengan jumlah korban mencapai 120.000 orang di seluruh provinsi China.

    Para korban dijanjikan keuntungan hingga 200% dalam dua setengah tahun, dan sebagian menerima pembayaran kecil harian untuk menumbuhkan kepercayaan. Skema ini ternyata dijalankan dengan memutar uang dari investor baru untuk membayar yang lama, sama dengan pola ponzi.

    Setelah skandalnya terbongkar di China pada 2017, Qian melarikan diri ke Inggris dengan paspor palsu. Ia kemudian menyewa rumah mewah di kawasan elit Hampstead, London Utara, dengan biaya mencapai 17.000 euro per bulan.

    Untuk mendanai gaya hidupnya, Qian berpura-pura sebagai pewaris berlian dan barang antik, serta memerintahkan asistennya untuk menukar Bitcoin ke uang tunai dan properti.

    Ketika harga Bitcoin melonjak, aset yang ia simpan pun ikut berlipat ganda. Namun, penyelidikan polisi dimulai ketika Qian mencoba membeli properti besar di kawasan Totteridge Common dan asistennya gagal menjelaskan asal usul kekayaannya.

    Polisi akhirnya menggerebek rumah sewanya di Hampstead dan menemukan puluhan ribu Bitcoin di hard drive dan laptop, disebut sebagai penyitaan kripto terbesar dalam sejarah Inggris.

    Qian, yang dikenal dengan nama samaran “Huahua” atau “Little Flower”, dikenal pandai melakukan pencitraan. Ia menulis puisi bertema sosial untuk menarik simpati investor lansia, menggelar acara wisata massal, bahkan mengundang tokoh publik untuk mendukung perusahaannya.

    Dalam catatan pribadinya, Qian sempat menulis ambisi untuk menjadi “Ratu Liberland”, negara mikro tak diakui di perbatasan Kroasia dan Serbia, sekaligus mendirikan bank internasional dan membeli kastel di Swedia.

    Namun, semua mimpi itu kandas. Pada April 2024, polisi Inggris menangkap Qian di kota York. Ia kedapatan tinggal bersama empat orang pekerja ilegal yang dipekerjakannya untuk membersihkan rumah dan berbelanja.

    Awalnya Qian membantah semua tuduhan dan mengaku hanya korban penindasan pemerintah China terhadap pelaku industri kripto. Namun pada September lalu, ia akhirnya mengaku bersalah atas tuduhan pencucian uang dan kepemilikan aset ilegal.

    Menariknya, nilai aset kripto yang disita dari Qian kini telah melonjak lebih dari 20 kali lipat sejak 2017.

    Kasus ini kini berlanjut ke sidang perdata “proceeds of crime” untuk menentukan apakah aset tersebut akan dikembalikan kepada korban atau menjadi milik pemerintah Inggris.

    Ribuan investor China tengah bersiap mengajukan klaim, meski prosesnya diperkirakan rumit karena sebagian besar dana ditransfer melalui perantara lokal. Jika tidak ada klaim yang sah, aset itu secara hukum akan menjadi milik pemerintah Inggris.

    “Jika semua bukti bisa dikumpulkan, kami berharap pemerintah Inggris, Kejaksaan Agung, dan Pengadilan Tinggi bisa menunjukkan belas kasihan. Karena kini, hanya Bitcoin hasil sitaan itu yang bisa mengembalikan sebagian kecil dari apa yang kami kehilangan,” ujar salah satu korban yang disebut sebagai Tuan Yu.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jerman Pertimbangkan ‘Model Nordik’ untuk Tekan Praktik Kerja Seks

    Jerman Pertimbangkan ‘Model Nordik’ untuk Tekan Praktik Kerja Seks

    Jakarta

    Presiden Bundestag Julia Klckner dari Partai Kristen Demokrat (CDU) yang berhaluan tengah kanan baru-baru ini mengatakan bahwa Jerman telah menjadi “rumah bordil Eropa”, dan pernyataannya kembali memicu perdebatan nasional soal industri seks.

    Dalam pidato yang dibacakan pada sebuah acara penghargaan Selasa (4/11) lalu, Klckner mengkritik undang-undang yang berlaku saat ini dan menilai pekerja seks belum mendapatkan perlindungan yang memadai. “Saya sangat yakin kita akhirnya harus melarang prostitusi dan pembelian jasa seks di negara ini,” ujar Klckner.

    Klckner langsung mendapat dukungan dari Menteri Kesehatan Nina Warken, yang juga berasal dari CDU. “Seperti negara lain, Jerman perlu menetapkan larangan pidana bagi pembeli jasa seks,” kata Warken kepada harian Rheinische Post. “Pekerja seks seharusnya dibebaskan dari hukuman dan mendapat dukungan menyeluruh untuk keluar dari industri ini.”

    Industri seks di Jerman

    Pekerjaan seks tidak lagi dianggap “tidak bermoral” sejak Undang-Undang Prostitusi diberlakukan pada 2002. Kini pekerjaan ini diakui secara resmi sebagai layanan legal, yang berarti pekerja seks berhak menerima bayaran sesuai kesepakatan.

    Pada 2017, Undang-Undang Perlindungan Prostitusi disahkan untuk memperbaiki kondisi hukum dan sosial pekerja seks. Mereka diwajibkan mendaftarkan aktivitasnya ke otoritas setempat, sementara rumah bordil harus memiliki izin operasi yang hanya diberikan jika memenuhi standar minimum keamanan, kebersihan, dan fasilitas.

    Menurut Kantor Statistik Federal, terdapat sekitar 32.300 pekerja seks terdaftar di Jerman pada akhir 2024, dengan hanya 5.600 di antaranya warga negara Jerman. Sekitar 11.500 berasal dari Rumania dan 3.400 dari Bulgaria.

    Peneliti memperkirakan jumlah pekerja seks yang tidak terdaftar berkisar 200.000 hingga 400.000 orang, bahkan bisa mencapai 1 juta.

    Para pengkritik undang-undang yang berlaku mengatakan legalisasi prostitusi justru membuat pasar membengkak, harga turun karena persaingan meningkat, dan kasus perdagangan manusia serta prostitusi paksa bertambah. Laporan tahunan “Federal Situation Reports on Human Trafficking” dari Kepolisian Kriminal Federal juga menunjukkan peningkatan kekerasan seksual terhadap pekerja seks.

    Model Nordik Dilirik

    Klckner dan Warken mendorong agar Jerman menerapkan apa yang dikenal sebagai “model Nordik”, yang kembali membuka perdebatan panjang di negara tersebut.

    Model ini pertama kali diterapkan di Swedia pada 1999 dan kemudian di Norwegia pada 2009, sebelum diadopsi oleh Islandia, Kanada, Prancis, Irlandia, dan Israel. Model ini melarang pembelian jasa seksual dan kegiatan terorganisir yang berkaitan, tetapi tidak melarang penjualan langsung oleh pekerja seks. Artinya, klien dan muncikari yang dipidana, sementara pekerja seks tidak dikenai hukuman.

    Pendekatan ini juga mencakup program dukungan dan jalan keluar bagi pekerja seks. Klien dapat dikenai denda, dan di Swedia, hukuman penjara hingga satu tahun. Norwegia bahkan menjerat warga negaranya yang membeli jasa seksual di luar negeri.

    Pro dan kontra

    Banyak pihak yang menentang model ini berpendapat bahwa pekerjaan seks adalah pekerjaan sah dan seharusnya difokuskan pada penguatan hak pekerja, agar mereka bisa bekerja secara aman dan mandiri. Mereka menilai cara terbaik memerangi prostitusi paksa adalah dengan memperkuat hak korban serta menghapus stigma terhadap pekerja seks.

    Namun, para pembela hak pekerja seks khawatir kriminalisasi pembelian jasa seks justru mendorong mereka bekerja di ranah ilegal dan semakin tidak terlindungi, termasuk di platform daring.

    Sementara itu, para pendukung model Nordik berpendapat praktik prostitusi sebagian besar memang sudah berlangsung diam-diam, di luar jangkauan hukum. Karena itu, yang seharusnya dihukum bukan pekerja yang dipaksa, tetapi pihak yang membayar dan memaksa mereka.

    Menurut mereka, dekriminalisasi terhadap pekerja seks akan membuat mereka lebih berani melapor ke polisi atau pengadilan karena memiliki hak atas perlindungan dan bantuan hukum. Jika pembeli jasa seks dijerat pidana, maka jumlah praktik prostitusi diyakini akan menurun.

    Negara-negara yang menerapkan model Nordik menunjukkan penurunan signifikan jumlah pekerja seks dan klien yang tercatat. Studi terbaru dari Universitas Tbingen menyimpulkan bahwa model ini “berkontribusi nyata dalam mengurangi jumlah korban perdagangan manusia dalam jangka panjang.”

    Namun, menurut Asosiasi Federal untuk Model Nordik, penerapan undang-undang saja tidak cukup untuk memperbaiki situasi prostitusi paksa.

    Kelompok tersebut menegaskan bahwa dukungan menyeluruh bagi mereka yang ingin keluar dari industri seks harus dibiayai, dan hak korban perlu diperkuat secara nyata.

    Mereka juga menyerukan pendanaan untuk dukungan sosial yang lebih luas, agar korban bisa mendapatkan tempat tinggal, perawatan psikologis, dan akses pendidikan. Selain itu, pendanaan untuk pencegahan serta penindakan tegas terhadap perdagangan manusia dan praktik pemaksaan prostitusi dinilai penting untuk menekan pasar prostitusi paksa secara keseluruhan.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Jerman
    Diadaptasi oleh Rivi Satrianegara
    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)