Negara: Suriah

  • FBI Rilis Foto Terbaru Austin Tice, Harapan Baru untuk Temukan Jurnalis AS yang 12 Tahun Hilang – Halaman all

    FBI Rilis Foto Terbaru Austin Tice, Harapan Baru untuk Temukan Jurnalis AS yang 12 Tahun Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  Badan investigasi utama dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat, FBI telah merilis foto jurnalis Amerika, Austin Tice yang 12 tahun hilang di Suriah.

    Dalam foto yang dirilis FBI pada hari Jumat (13/12/2024), terlihat pertambahan usia Austin Tice.

    Penampilannya terlihat seperti berusia 40-an.

    Alasan FBI merilis foto terbaru Austin adalah sebagai upaya pencarian jurnalis AS ini setelah jatuhnya rezim Assad di Suriah pada minggu lalu.

    “Mengingat kejadian terkini di Suriah, FBI memperbarui seruan kami untuk mendapatkan informasi yang dapat mengarah pada lokasi yang aman, pemulihan, dan pengembalian Austin Bennett Tice, yang ditahan di Damaskus pada bulan Agustus 2012,” kata FBI dalam pernyataannya di X, dikutip dari Anadolu Anjansi.

    Untuk mempermudah pencarian Tice, FBI menawarkan hadiah 1 juta USD atau sekitar Rp 15,8 M bagi seseorang yang dapat membawa jurnalis ini kembali dengan selamat.

    “FBI dan mitra pemerintah kami tetap berkomitmen untuk membawa Austin pulang ke keluarganya, dan kami masih menawarkan hadiah hingga $1 juta untuk informasi yang mengarah pada pengembalian Austin dengan selamat,” tambahnya.

    Austin Tice Terakhir Terlihat Pada Tahun 2012

    Austin Tice adalah seorang kapten veteran Korps Marinir AS yang juga merupakan jurnalis lepas.

    Pada bulan Agustus 2012, Tice melakukan perjalanan ke selatan Damaskus, ibu kota Suriah untuk meliput perang saudara.

    Keluarga Tice mengatakan di situs webnya bahwa ia berencana berangkat ke Lebanon pada tanggal 14 Agustus.

    Namun, tak lama setelah meninggalkan pinggiran kota Damaskus, Darayya, Austin dikabarkan telah ditahan, dikutip dari NPR.

    Tice terakhir terlihat oleh dunia dalam sebuah video yang dirilis beberapa minggu setelah ia ditahan.

    Video yang berdurasi 46 detik tersebut memperlihatkan Austin mengenakan  pakaian robek dan penutup mata serta dituntun oleh pria bertopeng bersenjata. 

    Sejak video tersebut dirilis, pemerintah AS mengatakan bahwa Tice ditahan oleh pemerintah Suriah 

    Tidak ada yang secara terbuka mengaku bertanggung jawab atas penangkapannya atau atas video tersebut. 

    Sejak saat itu, keluarga Tice juga tidak mendapatkan informasi apapun terkait keberadaannya.

    Pemerintahan Baru Suriah Janji Bantu Cari Austin Tice

    Kepemimpinan baru Suriah mengatakan bahwa pihaknya berjanji menemukan jurnalis AS yang diculik selama 12 tahun, Austin Tice.

    “Kami mengonfirmasi kesiapan kami untuk bekerja sama secara langsung dengan pemerintah AS guna mencari warga negara Amerika yang hilang oleh rezim al-Assad sebelumnya,” kata departemen urusan politik pemerintah transisi dalam sebuah pernyataan di Telegram, dikutip dari Al-Arabiya.

    Menurut pemerintahan transisi yang mengambil alih kendali Suriah mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan pencarian Austin Tice.

    “Pencarian warga negara Amerika Austin Tice masih berlangsung,” jelasnya.

    Sebelumnya, Amerika Serikat mengirimkan permintaan kepada kelompok oposisi Suriah Hayat Tahrir al-Sham (HTS) untuk membantu menemukan dan membebaskan jurnalis Amerika yang hilang Austin Tice saat membebaskan para tahanan di lapas negara itu.

    Juru bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller mengatakan bahwa saat ini HTS harus memprioritaskan pembebasan Miller.

    “Dalam semua komunikasi kami dengan pihak-pihak yang kami ketahui berbicara dengan HTS, kami telah mengirim pesan yang sangat jelas bahwa saat mereka bergerak maju membebaskan penjara-penjara di Suriah, prioritas utama kami adalah memulangkan Austin Tice,” katanya.

    Tidak hanya meminta bantuan ke HTS, Miller meminta kepada semua yang berada di Suriah untuk membantu pencarian Austin.

    “Kami ingin siapa pun yang bertugas di Suriah untuk mencarinya, dan jika mereka menemukannya, untuk segera mengembalikannya kepada kami dengan selamat,” tambahnya.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait FBI dan Austin Tice

  • HTS Berkuasa di Suriah, Pemerintah Diminta Waspadai Bibit Radikalisme di Indonesia

    HTS Berkuasa di Suriah, Pemerintah Diminta Waspadai Bibit Radikalisme di Indonesia

    HTS Berkuasa di Suriah, Pemerintah Diminta Waspadai Bibit Radikalisme di Indonesia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pakar Hubungan Internasional (HI) Universitas Padjadjaran
    Dina Sulaeman
    mengatakan, pemerintah perlu mewaspadai potensi munculnya bibit-bibit
    radikalisme
    usai pasukan pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (
    HTS
    ) menduduki
    Suriah
    .
    Ia menyebutkan, kemenangan pasukan pemberontak HTS di Suriah akan membangkitkan bibit radikalisme karena kelompok-kelompok yang tergabung dalam pemberontakan punya banyak simpatisan di Indonesia.
    “Saya melihatnya kayak gitu (muncul bibit-bibit radikalisme). Makanya pemerintah saya pikir perlu cepat tanggap, jangan membiarkan berlarut-larut. Pemerintah harusnya waspada, ya,” kata Dina kepada
    Kompas.com
    , Sabtu (14/12/2024).
    Beberapa kelompok yang dimaksud adalah ISIS, HTS yang sebelumnya bernama Al-Qaeda, dan Free Syrian Army yang memiliki afiliasi dengan Ikhwanul Muslimin.
    Dina menuturkan, kemenangan HTS di Suriah bisa saja memberikan inspirasi serupa untuk pendukungnya di Indonesia.
    Pasalnya, para simpatisan bisa saja tetap menyetujui apa yang dilakukan oleh HTS, meski pemimpin tertingginya, Mohammed Al Julani, baru-baru ini menyatakan sudah berubah usai keluar dari keanggotaan ISIS di Irak.
    Terlebih, tanpa diketahui, donasi kemanusiaan untuk korban perang yang disalurkan masyarakat Indonesia sempat terbukti dialirkan ke Idlib, Suriah, markas utama HTS.
    “Contohnya ada lembaga yang waktu itu ditangkap oleh Densus. Itu ternyata mengirimkan donasi orang-orang Indonesia yang dikumpulkan dari rakyat Indonesia ke Idlib. Nah ini juga saya khawatir (suplai) ini juga akan berlanjut,” kata Dina.
    Padahal, lanjut Dina, melakukan pemberontakan dengan menyebar teror karena alasan menggulingkan pemerintahan diktator, tetap tidak dapat dibenarkan.
    Diketahui, kelompok itu melakukan pemberontakan ke pemerintah Suriah yang dinilai diktator.
    Kelompok ekstrem ini melakukan aksi pembunuhan secara acak dengan pengeboman di pasar, masjid, hingga sekolah. Sebaliknya, mereka tidak mengetahui pasti afiliasi politik orang-orang yang menjadi korban.
    Menurut Dina, ideologi-ideologi yang berisi kekerasan dan menyebar kebencian pada kelompok lain ini akan sangat berbahaya jika berkembang di dalam negeri.
    “Tentu bahaya sekali ya, buat kita ya. Karena di kita pun banyak pertentangan politik juga. Padahal pertanyaannya, apakah untuk menggulingkan seorang diktator harus melakukan aksi teror? Harus membenarkan aksi teror? Enggak, ya. Nanti kalau kita nggak setuju sama pemerintah, apakah kita harus menyetujui aksi teror?” kata dia.
    Harus sensitif
    Lebih lanjut, ia merekomendasikan pemerintah perlu lebih sensitif ketika melihat perkembangan narasi yang mendukung gerakan “jihad” versi kelompok tersebut di Suriah.
    Dina bilang, narasi-narasi itu sudah berkembang di media sosial sehingga perlu diawasi lebih ketat.
    Kelompok-kelompok yang terafiliasi ini menyebarkan ulang narasi-narasi pemberontakan yang dahulu sempat disebarluaskan ketika awal perang Suriah pada tahun 2012-2017.
    “Berarti kan kelihatan bahwa sel-sel ini masih ada, selama ini masih ada. Sekarang ada momentum untuk bangkit lagi menyebarluaskan narasi mereka. Itu pertama, (perlu) pengawasan. Dan kemudian edukasi publik itu penting banget,” kata Dina.
    Sebelumnya diberitakan, peralihan kekuasaan di Suriah dari rezim Bashar Al-Assad kepada kelompok pemberontak Abu Mohammed Al Julani terjadi pada Minggu (8/12/2024).
    Kelompok pemberontak berhasil menguasai dua kota besar Suriah, Aleppo dan Damaskus. Sedangkan Assad diketahui melarikan diri ke Rusia.
    Transisi kepemimpinan kini di tangan Julani dengan pemerintahan sementara hingga 1 Maret 2025 sebelum dilakukan pemilihan kepala negara yang baru.
    Konflik bersenjata di Suriah turut menyerap perhatian pemerintah. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melalui KBRI telah melakukan evakuasi warga negara Indonesia dari kota-kota yang bergejolak ke Indonesia.
    Pemerintah telah mengevakuasi 37 WNI yang terdiri dari 35 WNI dan 2 staf pendamping KBRI Damaskus. Puluhan orang itu telah tiba di Indonesia yang terbagi dalam tiga penerbangan.
    Pasca evakuasi 37 WNI, KBRI Damaskus kembali mencatat sebanyak 97 WNI lainnya turut bersedia dievakuasi. Namun, pola evakuasi selanjutnya akan memperhatikan situasi keamanan di lapangan yang sangat dinamis.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemimpin G7 Dukung Kemerdekaan Suriah, Pantau Ketat Keselamatan Rakyat

    Pemimpin G7 Dukung Kemerdekaan Suriah, Pantau Ketat Keselamatan Rakyat

    ERA.id – Para pemimpin G7 sepakat untuk menghormati integritas teritorial, kemerdekaan, dan kedaulatan Suriah selama proses transisi. Para pemimpin juga mengingatkan pentingnya keselamatan rakyat Suriah.

    Selama pertemuan virtual, para pemimpin Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, AS, dan UE membahas situasi terkini di Suriah setelah jatuhnya rezim Bashar Assad.

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan bahwa jatuhnya rezim brutal Assad harus disambut baik, seraya mengingatkan kehati-hatian tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

    “Prioritasnya adalah keselamatan rakyat Suriah sambil mendukung transisi politik yang mengarah pada pemerintahan yang kredibel, inklusif, dan non-sektarian atas nama semua warga Suriah,” kata pernyataan dari kantor Starmer, dikutip Anadolu, Sabtu (14/12/2024).

    Selama pertemuan itu, semua pemimpin sepakat bahwa integritas teritorial, kemerdekaan, dan kedaulatan Suriah harus dihormati selama proses transisi dan di masa mendatang.

    Pernyataan ini muncul di tengah perebutan zona penyangga di wilayah Suriah oleh Israel.

    Setelah jatuhnya rezim Assad pada 8 Desember, tentara Israel merebut zona penyangga di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Suriah. Perebutan ini tak lama setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan runtuhnya perjanjian pelepasan yang dipantau PBB dengan Damaskus.

    Tentara Israel melancarkan ratusan serangan udara terhadap pangkalan militer, stasiun pertahanan udara, dan markas intelijen, serta depot rudal jarak jauh dan pendek serta persediaan senjata nonkonvensional di seluruh Suriah.

    Antonio Costa, presiden Dewan Eropa, mengatakan akan fokus pada dukungan transisi damai di Suriah dan memastikan kebebasan beragama serta perlindungan rakyat.

    “Kami menyatakan komitmen kami kepada rakyat Suriah dan akan fokus pada dukungan transisi damai dan memastikan integritas teritorial, kebebasan beragama, dan perlindungan terhadap kaum minoritas,” katanya.

    Bashar al-Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok anti-rezim menguasai Damaskus, mengakhiri rezim Partai Baath, yang telah berkuasa di Suriah sejak 1963.

  • Kegembiraan Salat Jumat Pertama Warga Suriah di Masjid Umayyah setelah Tergulingnya Assad – Halaman all

    Kegembiraan Salat Jumat Pertama Warga Suriah di Masjid Umayyah setelah Tergulingnya Assad – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setelah jatuhnya rezim Presiden Bashar al-Assad, warga Suriah merayakan shalat Jumat pertama mereka dengan penuh semangat di berbagai jalan dan masjid, 13 Desember 2024.

    Pemimpin oposisi Suriah, Abu Mohammed al-Julani, melalui aplikasi Telegram, mengajak masyarakat untuk turun ke jalan dan mengekspresikan kegembiraan mereka.

    Di ibu kota Damaskus, masjid al-Umayyah menjadi tempat berkumpul bagi ratusan warga.

    Mereka berdesakan untuk mendapatkan tempat di dalam masjid, namun banyak yang tidak berhasil masuk karena halaman masjid penuh sesak.

    Anak-anak tampak berlarian sambil melambaikan bendera Suriah yang baru, menciptakan suasana yang lebih mirip festival daripada sebuah peribadatan, sebagaimana dilaporkan oleh NPR.

    Masjid al-Umayyah, yang memiliki nilai sejarah yang tinggi, juga berfungsi sebagai latar belakang bagi momen-momen penting ini.

    Pekarangan marmernya sebelumnya menjadi saksi bisu kekejaman pasukan keamanan Assad dalam menekan protes antipemerintah selama bertahun-tahun.

    Setelah shalat, banyak orang mengambil foto bersama keluarga mereka dan saling berpelukan.

    Beberapa di antara mereka baru pertama kali mengunjungi masjid yang telah menjadi simbol harapan dan kebebasan ini.

    Sejumlah pria menari di luar Masjid Umayyah di Damaskus, Suriah, pada hari Jumat 13 Desember 2024 (Claire Harbage/NPR)

    Apa Itu Masjid Umayyah?

    Masjid Umayyah, juga dikenal sebagai Masjid Agung Damaskus, adalah salah satu masjid terbesar dan tertua di dunia.

    Masyarakat dapat menghargai warisan arsitektur Islam di tempat yang awalnya adalah kuil untuk berhala Hadad pada era Aram, yang dibangun sekitar 3000 tahun yang lalu.

    Ketika bangsa Romawi menguasai Damaskus, sebuah kuil dibangun untuk memuja Jupiter, yang kemudian berubah menjadi gereja Kristen yang didedikasikan untuk Yohanes Pembaptis pada akhir abad keempat.

    Setelah ditaklukkan oleh umat Muslim di bawah pimpinan Khalid bin Walid pada tahun 636 M, masjid ini menjadi simbol persatuan bagi umat Muslim dan Kristen yang membagi bangunan untuk beribadah.

    Desain masjid ini terinspirasi oleh masjid Nabi Muhammad di Madinah, dan memiliki beragam fungsi sosial dan spiritual.

    Mengapa Masjid Ini Penting Bagi Umat Islam?

    Masjid Umayyah bukan hanya sebuah tempat ibadah, tetapi juga merupakan simbol sejarah dan budaya yang penting bagi umat Islam, terutama Syiah.

    Dikenal karena keindahan arsitekturnya, masjid ini telah menjadi tujuan bagi para keturunan Nabi yang datang dari Irak setelah Pertempuran Karbala.

    Dengan dinding eksterior yang megah dan ruangan shalat yang luas, masjid ini terus menjadi salah satu keajaiban dunia yang memikat umat manusia.

    Melalui momen shalat Jumat pertama ini, warga Suriah menunjukkan semangat dan harapan mereka untuk masa depan yang lebih baik, serta pengakuan akan warisan budaya yang kaya dari masjid Umayyah.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Assad Tumbang, Rusia Kemasi Peralatan Militer di Pangkalan Udara Suriah

    Assad Tumbang, Rusia Kemasi Peralatan Militer di Pangkalan Udara Suriah

    Jakarta

    Rusia tampaknya tengah mengemasi peralatan militer di pangkalan udara di Suriah. Hal ini terlihat dari citra satelit yang dirilis oleh Maxar menyusul penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad oleh oposisi akhir pekan lalu.

    Citra satelit yang diambil pada hari Jumat (13/12) waktu setempat itu, menunjukkan setidaknya dua Antonov AN-124, salah satu pesawat kargo terbesar di dunia, dengan kerucut hidung terbuka di pangkalan udara Hmeimim di provinsi pesisir Latakia, Suriah.

    “Dua pesawat angkut berat An-124 berada di lapangan terbang, keduanya dengan kerucut hidung terangkat dan siap memuat peralatan/kargo,” kata Maxar, dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (14/12/2024).

    “Di dekatnya, helikopter serang Ka-52 sedang dibongkar dan kemungkinan dipersiapkan untuk transpor sementara elemen unit-unit pertahanan udara S-400 juga bersiap untuk berangkat dari lokasi penempatan sebelumnya di pangkalan udara tersebut,” imbuh Maxar.

    Pangkalan angkatan laut Rusia di Tartous, satu-satunya pusat perbaikan dan pengisian ulang Rusia di Mediterania, “sebagian besar tetap tidak berubah sejak liputan citra kami pada 10 Desember dengan dua fregat terus terlihat di lepas pantai Tartous,” kata Maxar.

    Media Inggris, Channel 4 melaporkan bahwa mereka telah melihat konvoi lebih dari 150 kendaraan militer Rusia bergerak di sepanjang jalan. Channel 4 mengatakan militer Rusia bergerak dengan tertib, dan tampaknya telah terjadi kesepakatan yang memungkinkan Rusia keluar dari Suriah dengan tertib.

  • PBB Ungkap Peningkatan Pasukan Israel di Zona Penyangga Golan Suriah

    PBB Ungkap Peningkatan Pasukan Israel di Zona Penyangga Golan Suriah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengamati terjadinya peningkatan kehadiran militer Israel di sepanjang zona penyangga atau buffer zone di Dataran Tinggi GolanSuriah pada Jumat (13/12) waktu setempat.

    Kondisi ini berdasarkan temuan dari pasukan penjaga perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan, yang dikenal sebagai UNDOF yang telah melaksanakan kegiatan sejak minggu lalu.

    “Telah mengamati peningkatan signifikan dalam pergerakan Pasukan Pertahanan Israel di dalam area pemisahan dan di sepanjang garis gencatan senjata, tempat mereka telah membangun penghalang mobilitas sejak Juli 2024,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah konferensi pers.

    “UNDOF mengonfirmasi bahwa hingga 13 Desember, IDF masih berada di area pemisahan di beberapa lokasi,” tambahnya.

    Dujarric juga mengatakan UNDOF telah memperingatkan Israel yang beroperasi di Dataran Tinggi Golan sebagai tindakan “pelanggaran terhadap perjanjian 1974.” Perjanjian itu disepakati antara Israel dan Suriah yang menetapkan batas-batas zona penyangga dan daerah demiliterisasi.

    Pasukan ini diawasi oleh UNDOF karena bertugas menjaga gencatan senjata antara Israel dan Suriah setelah Perang Timur Tengah 1973.

    “UNDOF mendesak mereka untuk menghentikan semua kegiatan militer di wilayah pemisahan dan menegakkan ketentuan perjanjian untuk menjaga stabilitas di Golan,” kata Dujarric.

    Sebelumnya pasukan militer Israel beroperasi di zona penyangga antara Suriah dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada Kamis (12/12).

    Operasi ini dilakukan usai pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad runtuh, menciptakan kekosongan kekuasaan di wilayah perbatasan. PM Israel Benjamin Netanyahu berdalih operasi untuk mencegah ancaman kelompok jihadis ke komunitas Israel di Golan.

    (rzr/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Bergembira, Ribuan Warga Suriah Rayakan Tergulingnya Assad

    Bergembira, Ribuan Warga Suriah Rayakan Tergulingnya Assad

    “Ini pertama kalinya kami berkumpul dalam jumlah besar dan pertama kalinya kami menyaksikan acara seperti ini,” katanya, berseri-seri karena gembira.

    Warga ;ainnya, Omar al-Khaled, 23 tahun, menyuarakan komentarnya. “Semangat kami sangat tinggi dan kami berharap Suriah akan menuju masa depan yang lebih baik,” katanya.

    Sementara itu, menurut laporan koresponden AFP, ratusan orang berkumpul dalam suasana yang meriah dan santai di alun-alun utama kota kedua Suriah, Aleppo. Kota ini merupakan medan pertempuran sengit selama perang saudara yang panjang di negara itu.

    Sebuah papan reklame besar yang bergambar Assad dan ayahnya, Hafez, dibakar.

    “Ayah Assad dan anaknya menindas kami, tetapi kami telah membebaskan negara kami dari ketidakadilan,” kata seorang polisi di lokasi.

    Di kota Suriah lainnya, Sweida, jantung minoritas Druze Suriah, tempat demonstrasi antipemerintah telah diadakan selama lebih dari setahun, ratusan orang turun ke jalan, bernyanyi dan bertepuk tangan dengan gembira.

    “Kegembiraan kami tak terlukiskan,” kata Haitham Hudeifa, 54 tahun. “Setiap provinsi merayakan kemenangan besar ini,” ujarnya.

    (ita/ita)

  • Breaking: Israel Bombardir Suriah, Ledakan Besar Terdengar di Damaskus

    Breaking: Israel Bombardir Suriah, Ledakan Besar Terdengar di Damaskus

    Jakarta, CNBC Indonesia – Damaskus kembali diguncang oleh serangkaian ledakan pada Jumat (13/12/2024) malam waktu setempat, dengan sebuah ledakan besar terdengar dan diikuti beberapa ledakan kecil lainnya.

    Al Jazeera melaporkan bahwa insiden ini mengguncang sebuah hotel yang menjadi tempat menginap para jurnalis di ibu kota Suriah tersebut.

    Resul Serdar, koresponden Al Jazeera yang berada di lokasi, mengatakan bahwa “ledakan keras” tersebut terasa cukup kuat hingga mengguncang hotel tempat ia berada. “Setelah ledakan besar itu, terdengar beberapa ledakan kecil lainnya,” ujar Serdar dalam laporannya.

    Meskipun sumber dan lokasi pasti ledakan belum dapat dikonfirmasi, dugaan awal mengarah pada kemungkinan serangan udara Israel.

    Serdar mencatat bahwa selama beberapa hari terakhir, Israel telah melakukan serangkaian pengeboman udara yang menargetkan “area strategis” di Suriah, terutama di dalam dan sekitar Damaskus.

    Serangan Udara Israel di Suriah

    Israel secara rutin melakukan serangan udara di wilayah Suriah, dengan alasan untuk menargetkan posisi militer Iran dan sekutunya, termasuk kelompok Hizbullah, yang dianggap mengancam keamanan Israel.

    Meskipun Israel jarang mengeklaim tanggung jawab secara langsung atas serangan-serangan ini, pengamat internasional sering mengaitkannya dengan aktivitas militer mereka di wilayah tersebut.

    Serangan udara sebelumnya telah menargetkan lokasi-lokasi strategis, seperti bandara internasional Damaskus, depot senjata, dan fasilitas militer yang diduga terkait dengan pasukan Iran. Namun, dampak serangan terbaru ini, baik dari segi kerusakan maupun korban jiwa, belum dilaporkan secara rinci.

    (luc/luc)

  • Populer Internasional: HTS Temukan Gudang Captagon di Damaskus – Di Balik Jatuhnya Pokrovsk – Halaman all

    Populer Internasional: HTS Temukan Gudang Captagon di Damaskus – Di Balik Jatuhnya Pokrovsk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal internasional dapat disimak di sini.

    Gudang Captagon ditemukan di Damaskus setelah tumbangnya rezim Bashar al-Assad, HTS bersumpah untuk menghancurkannya.

    Sementara itu, Israel dilaporkan menyiapkan serangan ke fasilitas nuklir Iran.

    Di Ukraina, sirene terdengar meraung-raung, rudal Rusia datang dari utara dan selatan.

    Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

    1. Rezim Assad Tumbang, HTS Temukan Gudang Captagon di Damaskus, Bersumpah Hancurkan

    Ribuan Pil Captagon Ditemukan di Sebuah Pabrik Milik Maher Al-Assad. (X/Twitter)

    Sejak Presiden Suriah, Bashar Al-Assad digulingkan, sisi gelap kekuasaannya satu per satu mulai terungkap.

    Mulai dari penyiksaan, senjata kimia hingga ekspor obat terlarang.

    Kelompok oposisi yang dipimpin oleh kelompok Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) setelah berhasil menggulingkan Assad, telah menemukan pusat distribusi stimulan jenis amfetamin yaitu pil captagon.

    Selama ini, obat terlarang ini diketahui telah membanjiri pasar gelap di seluruh Timur Tengah.

    Pil captagon dalam jumlah banyak ini ditemukan dalam gudang di sebuah tambang di pinggiran Damaskus.

    Tempat pil captagon disembunyikan di dalam komponen listrik untuk diekspor.

    Ribuan pil ini berwarna krem berdebu yang tertutup kemasan kumparan tembaga pentabil tegangan rumah tangga baru.

    “Kami menemukan sejumlah besar perangkat yang berisi paket pil captagon yang dimaksudkan untuk diselundupkan ke luar negeri. Jumlahnya sangat besar. Tidak mungkin untuk memastikannya,” kata  salah seorang anggota kelompok HTS, Abu Malek al-Shami, dikutip dari Al-Arabiya.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Israel Siapkan Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran, IAEA Meradang: Dilarang Hukum Internasional

    Angkatan Udara Israel sedang menyiapkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Informasi ini dibocorkan pejabat militer kepada Times of Israel.

    Negara Yahudi tersebut percaya bahwa pengambilalihan Suriah secara tiba-tiba oleh pemberontak jihadis telah melemahkan posisi Teheran di wilayah tersebut, yang dapat mendorong Iran untuk mempercepat program atomnya, kata outlet tersebut.

    Sementara itu, serangan udara Israel telah menghancurkan sebagian besar pertahanan udara Suriah, sehingga membuka jalan bagi operasi melawan Iran.

    Teheran telah lama bersikeras bahwa program nuklirnya bersifat damai dan bersifat sipil, bertolak belakang dengan tuduhan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa Iran sedang mencari bom atom.

    Di 2015, lima negara kekuatan nuklir terbesar di dunia membuat perjanjian dengan Iran untuk memantau aktivitas nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.

    Namun AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut pada tahun 2018.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Sirine Meraung-raung di Ukraina, Pembalasan Rusia Dimulai, Rudal Datang dari Utara dan Selatan

    Sirine serangan udara merang-rang di seluruh penjuru Ukraina, Jumat (13/12/2024) pagi atau siang waktu Indonesia.

    Rusia diperkirakan melakukan aksi pembalasan terhadap serangan Ukraina.

    Media Kiev, Ukrinform mengabarkan dalam breaking newsnya hari ini, Rusia meluncurkan sejumlah besar rudal ke Ukraina.

    Rudal ini meluncur dari satu MiG-31K yang berpotensi membawa rudal Kinzhal.

    Pesawat tersebut lepas landas dari lapangan udara Savasleyka, sebelah timur Moskow.

    Angkatan Udara Ukraina mengingatkan kepada warga Ukraina agar semakin berhati-hati karena ancaman Rusia yang bakal kembali menyerang Ukraina.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Di Balik Jatuhnya Pokrovsk, Ada Harta Karun Bernilai Tinggi Incaran Kremlin

    Benteng terkuat sekaligus pusat logistik militer Ukraina di oblast Donetsk, Ukraina timur, Pokrovsk, semakin terancam jatuh.

    Pasukan Ukraina tak mampu membendung datangnya invader Rusia, hingga terus mengalami kemunduran yang signifikan.

    Bahkan sebuah benteng penting yang baru dibangun oleh militer Kiev pun dikuasai oleh pasukan Vladimir Putin secara gratis.

    Marinir Moskow langsung menempati lokasi tersebut tanpa menembakkan sebutir peluru pun, karena kosong tak sempat ditempati oleh pasukan Kiev.

    Media-media Barat pun menyebutkan bahwa situasi Ukraina di kota perbatasan dengan oblast Dnipropetrovsk itu semakin memburuk.

    Jika saat kota terdekat di sebelah tenggara yaitu Selydovo diambil alih dan serdadu Rusia mendekat hingga 10 kilometer pada Agustus. Pada Rabu (12/12/2024) pasukan Rusia telah masuk ke Pokrovsk menyusul takluknya desa besar Sevchenko di selatan kota.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Pemberontak Suriah Temukan Gudang Narkoba Assad, Ungkap Fakta Captagon

    Pemberontak Suriah Temukan Gudang Narkoba Assad, Ungkap Fakta Captagon

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para pemberontak Suriah mengungkap peran rezim Presiden Bashar al-Assad dalam produksi obat-obatan terlarang dunia. Hal ini terjadi setelah kelompok perlawanan Hayat Tahrir Al Syam (HTS) merebut pangkalan militer dan sebuah pusat distribusi amfetamin yang dipercaya dimiliki Assad.

    Para pejuang HTS pun mengizinkan jurnalis AFP masuk ke gudang di sebuah gudang di pinggiran Damaskus. Dalam tempat itu, nampak pil captagon disembunyikan di dalam komponen listrik untuk diekspor.

    Seorang pejuang bertopeng hitam, Abu Malek Al Shami, mengeklaim pabrik itu terkait dengan Maher al-Assad dan Amer Khiti. Maher Al Assad, saudara Bashar Al Assad, adalah seorang komandan militer dan sekarang diduga sedang dalam pelarian. Ia secara luas dituduh sebagai kekuatan di balik perdagangan captagon yang menguntungkan.

    “Kami menemukan sejumlah besar perangkat yang diisi dengan paket pil captagon yang dimaksudkan untuk diselundupkan ke luar negeri. Jumlahnya sangat besar. Tidak mungkin untuk mengatakannya,” kata Shami kepada AFP yang juga dikutip The Guardian, Jumat (13/12/2024).

    Di gudang, peti-peti kardus siap digunakan untuk menyamarkan kargo mereka sebagai tumpukan barang standar, di samping karung demi karung soda api. Diketahui, soda api, atau natrium hidroksida, adalah bahan utama dalam produksi metamfetamin serta stimulan lainnya.

    Selain di gudang Damaskus itu, pemberontak juga menemukan pil captagon di tanah pangkalan udara Mazzeh. Serupa, barang haram itu diyakini terkait dengan unit-unit di bawah komando Maher Assad.

    Selain captagon, pemberontak juga menemukan komoditas ekspor ilegal lainnya, termasuk obat impotensi Viagra merek palsu dan uang kertas US$100 yang dipalsukan.

    “Saat kami memasuki daerah itu, kami menemukan captagon dalam jumlah besar. Jadi kami menghancurkannya dan membakarnya. Jumlahnya sangat besar, saudaraku,” kata seorang pejuang HTS yang menggunakan nama samaran ‘Khattab’.

    “Kami menghancurkan dan membakarnya karena berbahaya bagi manusia. Itu membahayakan alam, masyarakat, dan manusia.”

    Assad tumbang pada akhir pekan lalu akibat serangan kilat HTS, yang otomatis juga mengakhiri kekuasaannya selama 24 tahun, serta keterlibatannya dalam Perang Saudara Suriah yang berlangsung hampir 13 tahun. Diyakini Captagon dan obat-obat terlarang lainnya telah menopang pemerintahan Assad dalam perang saudara.

    Captagon mengubah Suriah menjadi negara narkotika terbesar di dunia. Narkoba jenis Amfetamin ini menjadi ekspor terbesar Suriah, bahkan mengerdilkan semua ekspor legalnya secara keseluruhan.

    Para ahli, seperti penulis laporan bulan Juli dari Carnegie Middle East Center, juga percaya bahwa Assad menggunakan ancaman kerusuhan yang dipicu narkoba untuk menekan pemerintah Arab.

    “Captagon memicu epidemi penyalahgunaan narkoba di negara-negara Teluk yang kaya, mengancam perdamaian sosial,” tulis akademisi Carnegie Hesham Alghannam.

    “Assad memanfaatkan perdagangan captagon sebagai sarana untuk memberikan tekanan pada negara-negara Teluk, terutama Arab Saudi, untuk mengintegrasikan kembali Suriah ke dunia Arab, yang dilakukannya pada tahun 2023 ketika bergabung kembali dengan blok Liga Arab,” tambahnya.

    (luc/luc)