Negara: Suriah

  • Ngeri 35 Orang Dieksekusi Mati di Suriah dalam 3 Hari

    Ngeri 35 Orang Dieksekusi Mati di Suriah dalam 3 Hari

    Jakarta

    Para petempur yang berafiliasi dengan pemimpin baru Suriah telah melakukan 35 eksekusi mati dalam 72 jam atau tiga hari terakhir, sebagian besar terhadap perwira era mantan Presiden Bashar al-Assad.

    Otoritas yang dibentuk oleh pasukan pemberontak yang menggulingkan Assad bulan lalu, mengatakan mereka telah melakukan beberapa penangkapan di wilayah Homs, Suriah barat atas “pelanggaran” yang tidak disebutkan.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (27/1/2025), kantor berita resmi Suriah, SANA mengatakan otoritas pada hari Jumat menuduh anggota “kelompok kriminal” yang menggunakan operasi keamanan untuk melakukan pelanggaran terhadap penduduk, “menyamar sebagai anggota dinas keamanan”.

    Kelompok pemantau Syrian Observatory for Human Rights mengatakan bahwa “penangkapan ini menyusul pelanggaran berat dan eksekusi mati yang telah merenggut nyawa 35 orang selama 72 jam terakhir”.

    Dikatakan pula bahwa “anggota kelompok minoritas agama” telah mengalami “penghinaan”.

    Sebagian besar dari mereka yang dieksekusi adalah mantan perwira di pemerintahan Assad yang telah menyerahkan diri mereka di pusat-pusat yang didirikan oleh otoritas baru. Demikian menurut Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris yang memiliki jaringan sumber yang luas di dalam Suriah.

    “Puluhan anggota kelompok bersenjata lokal di bawah kendali koalisi Islam Sunni baru yang berkuasa yang berpartisipasi dalam operasi keamanan” di wilayah Homs “telah ditangkap”, kata Observatory.

    Lihat juga Video: Horor Puluhan Mayat Ditemukan dalam Gudang Obat-obatan di Suriah

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Israel Bilang UNRWA Harus Pergi dari Yerusalem pada 30 Januari

    Israel Bilang UNRWA Harus Pergi dari Yerusalem pada 30 Januari

    Jakarta

    Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA harus mengakhiri operasinya dan meninggalkan semua tempatnya di Yerusalem paling lambat 30 Januari ini. Demikian disampaikan Duta Besar (Dubes) Israel untuk PBB Danny Danon, menegaskan jadwal yang ditetapkan dalam undang-undang Israel yang kontroversial.

    Sebelumnya, parlemen Israel telah meloloskan undang-undang yang melarang UNRWA, beroperasi di Israel dan Yerusalem timur, bagian kota yang dianeksasi oleh Israel setelah Perang Enam Hari tahun 1967.

    Badan tersebut telah menghadapi kritik dari Israel yang telah meningkat sejak dimulainya perang, termasuk klaim bahwa selusin dari 13.000 karyawannya di Gaza terlibat dalam serangan Hamas ke Israel tanggal 7 Oktober 2023.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (25/1/2025), dalam surat yang ditujukan kepada Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Dubes Danny Danon mengatakan “UNRWA diharuskan menghentikan operasinya di Yerusalem, dan mengosongkan semua tempat di mana ia beroperasi di kota itu, paling lambat tanggal 30 Januari 2025.”

    UNRWA selama ini dianggap sebagai tulang punggung operasi kemanusiaan untuk warga Palestina.

    UNRWA menyediakan bantuan untuk sekitar enam juta pengungsi Palestina di Gaza, Tepi Barat yang diduduki, Lebanon, Yordania, dan Suriah.

    Meskipun Yerusalem timur telah lama menjadi pusat administratif bagi badan tersebut, lembaga itu juga mengelola sekolah dan klinik kesehatan di wilayah tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Gaza Harus Bangun Ulang 60 Tahun Pembangunan yang Hilang

    Gaza Harus Bangun Ulang 60 Tahun Pembangunan yang Hilang

    Jakarta

    Penduduk Palestina di Jalur Gaza menghadapi tantangan besar untuk memulihkan “lebih dari 60 tahun pembangunan yang telah hilang,” selama perang 15 bulan antara Israel dan Hamas, menurut Direktur UNDP Achim Steiner.

    Sejak dimulainya gencatan senjata pada hari Minggu (19/1) kemarin, perhatian kini beralih untuk membantu warga Palestina membangun kembali Gaza dari reruntuhan.

    Perserikatan Bangsa-bangsa memperkirakan, saat ini sekitar 42 juta ton puing berserakan di penjuru Gaza, dan lebih dari dua pertiga infrastruktur hancur dalam serangan udara dan serangan darat Israel.

    Perang tersebut juga menyebabkan kematian 46.000 orang di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas. Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat karena masih banyak jenazah yang belum teridentifikasi.

    PBB juga mengatakan proses membangun kembali di Jalur Gaza kemungkinan akan memakan waktu puluhan tahun, dengan biaya mencapai USD80 miliar atau sekitar Rp1.200 triliun.

    ‘Lingkungan yang sangat beracun’

    Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNDP, yang dikepalai Steiner merupakan salah satu badan PBB yang menyalurkan bantuan untuk Palestina, dengan fokus pada infrastruktur di wilayah tersebut.

    “Kami memperkirakan, pembangunan selama lebih dari 60 tahun telah musnah. Sebanyak 67% infrastruktur rusak atau hancur,” katanya kepada DW dalam sebuah wawancara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

    ‘Tidak hanya infrastruktur fisik’

    Selain menyalurkan bahan makanan pokok dan suplai medis ke Gaza secepat mungkin, Steiner mendesak agar infrastruktur vital segera dibangun ulang, seperti instalasi pemurnian air bertenaga surya. Setelah itu, tugas membersihkan puing dan membangun kembali sekolah atau rumah sakit sudah harus dimulai.

    Selain bantuan fisik, UNDP melaporkan warga Gaza juga membutuhkan bantuan menemukan kerabat yang hilang, atau dukungan konsultasi psikologis.

    “Jika Anda melihat trauma yang dialami orang-orang, bukan hanya infrastruktur fisik yang mengalami kerusakan besar. Orang-orang telah kehilangan puluhan ribu kerabat,” katanya.

    “Seperti yang kita tahu dari masa lalu, ada tingkat trauma yang jelas akan memengaruhi kesehatan mental warga selama bertahun-tahun yang akan datang.

    “Banyak anak mungkin menjadi yatim piatu saat ini. Mereka dirawat oleh keluarga lain di tenda mereka.”

    ‘Perjuangan berat’ memulihkan Gaza

    Agar rekonstruksi dapat dimulai, gencatan senjata antara Israel dan Hamas harus dipertahankan. “Masih ada banyak kegugupan,” kata Steiner. “Apakah gencatan senjata akan dipertahankan, apakah fase ke2 dan ke3 benar-benar akan berjalan?”

    Tahap kedua gencatan senjata mencakup penghentian pertempuran secara permanen, pemulangan sandera yang tersisa, dan penarikan pasukan Israel dari Gaza. Tahap ketiga menyangkut pembangunan kembali Gaza.

    Jika gencatan senjata berhasil ditegakkan, Steiner mengatakan dunia internasional telah menyiapkan dana untuk membiayai bantuan kemanusiaan secara dini.

    Namun, upaya untuk membangun kembali Gaza akan membutuhkan komitmen jangka panjang dari negara-negara anggota PBB dan sektor swasta, imbuhnya.

    ” Untuk pekerjaan pemulihan di awal saja, diperlukan dana miliaran dolar. Dalam jangka panjang, biaya rekonstruksi akan mencapai puluhan miliar,” kata Steiner.

    “Masyarakat internasional akan diminta untuk melangkah maju. Sektor swasta juga dapat berinvestasi… dalam upaya pemulihan dan rekonstruksi. Akan menjadi perjuangan yang sangat berat untuk memobilisasi dana dan sumber daya bagi upaya pemulihan dan rekonstruksi awal selama beberapa tahun ke depan.”

    Israel harus tunjukkan ‘itikad baik’

    Steiner melihat peran penting Amerika Serikat dan Eropa dalam membiayai dan mendukung pembangunan kembali Gaza, dengan alasan bahwa kedua pihak memiliki kepentingan politik dalam perdamaian di Gaza.

    Dia juga mengharapkan dukungan signifikan dari negara-negara di Timur Tengah, meskipun Lebanon dan Suriah saat ini tengah menghadapi upaya rekonstruksinya sendiri.

    Steiner juga melihat pentingnya Israel untuk menjaga dialog. “Saya pikir Israel, seperti dalam konflik apa pun, harus menjadi mitra negosiasi dengan itikad baik,” katanya.

    Perang antara Israel dan Hamas dimulai setelah kelompok militan itu melancarkan serangan teror ke Israel pada 7 Oktober 2023.

    Serangan itu menyebabkan lebih dari 1.200 kematian dan penyanderaan hampir 250 orang. Sembilan puluh satu dari sandera hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.

    Wawancara oleh Pemimpin Redaksi DW Manuela Kasper-Claridge.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Israel Berusaha Melobi Trump, Cari Dukungan untuk Tunda Penarikan Pasukan dari Lebanon – Halaman all

    Israel Berusaha Melobi Trump, Cari Dukungan untuk Tunda Penarikan Pasukan dari Lebanon – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Israel mencari dukungan pemerintahan Donald Trump untuk menunda penarikan militernya dari Lebanon selatan.

    Israel berusaha melobi Trump, meskipun ada perjanjian gencatan senjata yang menetapkan semua pasukan Israel harus pergi pada Minggu (26/1/2025).

    Permohonan perpanjangan 30 hari ini menyusul klaim bahwa Israel ingin mempertahankan hingga lima pos terdepan di Lebanon selatan.

    Berdasarkan gencatan senjata yang disepakati, yang mengakhiri perang dengan Hizbullah di Lebanon, pasukan Israel seharusnya menyelesaikan penarikan mereka dalam waktu 60 hari, atau pada batas waktu 26 Januari.

    Namun, laporan di Israel menunjukkan Donald Trump enggan menyetujui penundaan tersebut.

    Mengonfirmasi upaya Israel untuk memperluas pendudukannya di Lebanon selatan, duta besar negara itu untuk AS, Michael Herzog, mengatakan mereka yakin lebih banyak waktu diperlukan dari tentara Lebanon untuk dikerahkan di selatan Sungai Litani, yang menunjukkan kesepakatan itu tidak dapat diubah.

    “Perjanjian tersebut mencakup target 60 hari untuk menyelesaikan penarikan pasukan IDF dari Lebanon selatan dan menempatkan tentara Lebanon di tempatnya, tetapi kesepakatan tersebut tidak bersifat mutlak dan dibuat dengan sedikit fleksibilitas,” kata Herzog kepada Radio Angkatan Darat Israel, seperti dilansir The Guardian.

    “Kami tengah berdiskusi dengan pemerintahan Trump untuk memperpanjang waktu yang dibutuhkan agar Angkatan Darat Lebanon dapat benar-benar dikerahkan dan menjalankan perannya berdasarkan perjanjian tersebut. Diskusi ini masih berlangsung,” jelasnya.

    Israel Berusaha Kuasai Wilayah Perbatasan Lebanon

    Pada Rabu (22/1/2025), pasukan Israel maju ke Kota Taybeh di Lebanon.

    Israel melakukan pencarian ekstensif di daerah tersebut hingga Adchit Al-Qusayr dan membakar beberapa rumah.

    Selain itu, pesawat tak berawak Israel menyerang daerah antara Wadi Khansa dan Al-Majidiya di distrik Hasbaya.

    Tentara Israel memanfaatkan sisa waktu dalam kesepakatan gencatan senjata dengan Hizbullah untuk menguasai wilayah perbatasan Lebanon.

    Sumber keamanan melaporkan tentara Israel memasang kembali kamera pengintai dan alat penyadap di sepanjang perbatasan.

    Tentara Israel juga dilaporkan menyelesaikan pembangunan tembok pemisah beton di sepanjang Garis Biru dari Yarin ke Dahira.

    Saat tentara Lebanon terus membangun posisi di daerah yang dikosongkan oleh tentara Israel dan bersiap memasuki kota Hanine di distrik Bint Jbeil, sejumlah penduduk dari kota Al-Bayyadah, Shamaa, Alma Al-Shaab, dan Naqoura di sektor barat, diizinkan untuk mengunjungi kampung halaman mereka.

    Aktivis di media sosial menyebarkan pernyataan yang mendesak penduduk setempat untuk “bersiap untuk hari Minggu, tanggal di mana menurut perjanjian gencatan senjata, Israel harus menarik pasukannya dari wilayah perbatasan, sehingga penduduk dapat kembali ke kota mereka,” dikutip dari Arab News.

    Namun, tentara Israel terus melarang penduduk setempat memasuki kota-kota tersebut, menggunakan tembakan sebagai peringatan.

    Sebagai informasi, keengganan Israel untuk meninggalkan Lebanon muncul di saat yang menegangkan dalam fase pertama gencatan senjata yang telah berlangsung seminggu di Gaza, dengan operasi besar-besaran Israel yang sedang berlangsung di Tepi Barat yang diduduki, dan kurangnya kejelasan mengenai seperti apa kebijakan Trump di Timur Tengah nantinya.

    Meskipun retorikanya baru-baru ini, Hizbullah yang didukung Iran menderita kerugian besar dalam hal personel dan materiil selama konflik, yang menurut Israel telah menewaskan sekretaris jenderalnya yang sudah lama menjabat, Hassan Nasrallah.

    Penggulingan Bashar al-Assad di Suriah pada Desember 2024 juga menutup rute pasokan senjata utama Iran untuk Hizbullah.

    Konflik skala penuh meletus pada bulan September, setelah hampir setahun terjadi pertukaran lintas perbatasan antara Israel dan Hizbullah, yang mengakibatkan puluhan ribu warga sipil di kedua belah pihak mengungsi.

    Pasukan Israel masih beroperasi di zona penyangga di negara tetangga Suriah, yang dimasuki pasukan Israel setelah jatuhnya Assad meskipun ada seruan internasional untuk mundur.

    Menurut laporan di surat kabar Haaretz, pejabat Israel mengantisipasi bahwa batas waktu 26 Januari tidak mungkin terpenuhi, bahkan sebelum perjanjian gencatan senjata ditandatangani.

    Tentara Lebanon dan seorang pria sipil berlatar kerusakan parah bangunan di Lebanon Selatan. (Anews/Tangkap Layar)

    Sebelumnya, Hizbullah telah mengalami serangkaian pukulan berat dalam beberapa bulan terakhir.

    Serangan Israel telah menghancurkan kepemimpinan puncaknya dan sebagian besar persenjataan berat serta infrastruktur militernya.

    Selama kunjungan ke Lebanon pada 7 Januari, utusan AS, Amos Hochstein, mengatakan bahwa pasukan Israel akan terus menarik diri dari Lebanon, tanpa menyebutkan kapan penarikan mereka akan selesai. 

    Ori Goldberg, seorang analis politik dan akademisi Israel, mengatakan kepada TNA, ia memperkirakan pemerintahan Donald Trump akan menekan Israel agar mematuhi ketentuan gencatan senjata.

    Tidak seperti Gaza dan Suriah – tempat pasukan Israel telah mengumumkan niat mereka untuk tetap ditempatkan – para analis mengatakan Israel tidak mungkin menduduki Lebanon selatan secara permanen, bahkan jika mereka tinggal melebihi waktu yang ditetapkan dalam kesepakatan gencatan senjata.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Arab Saudi Bidik Investasi dan Perdagangan AS Senilai 600 Miliar Dolar Selama Empat Tahun – Halaman all

    Arab Saudi Bidik Investasi dan Perdagangan AS Senilai 600 Miliar Dolar Selama Empat Tahun – Halaman all

    Arab Saudi Bidik Investasi dan Perdagangan AS Senilai 600 Miliar Dolar Selama Empat Tahun

    TRIBUNNEWS.COM- Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman memberi tahu Presiden AS Donald Trump bahwa investasi “dapat meningkat lebih jauh jika peluang tambahan muncul.”

    Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman memberi tahu Presiden AS Donald Trump bahwa Arab Saudi bermaksud mengalokasikan $600 miliar untuk perluasan investasi dan perdagangan dengan Amerika Serikat selama empat tahun ke depan, kantor berita pemerintah Saudi melaporkan pada hari Kamis.

    Dalam percakapan telepon, bin Salman menyatakan optimismenya mengenai reformasi yang diantisipasi pemerintahan Trump, dengan menyatakan bahwa reformasi tersebut dapat mendatangkan “kemakmuran ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” menurut lembaga tersebut.

    Laporan tersebut mengindikasikan bahwa Arab Saudi berencana untuk memanfaatkan investasinya untuk mendapatkan keuntungan dari kondisi yang menguntungkan ini. Namun, laporan tersebut tidak menyebutkan apakah $600 miliar akan berasal dari dana publik atau swasta dan tidak memberikan rincian tentang bagaimana modal tersebut akan digunakan.

    Putra mahkota juga mencatat bahwa investasi “dapat meningkat lebih lanjut jika peluang tambahan muncul,” seperti yang dikutip oleh lembaga tersebut.

    Trump menjalin hubungan yang kuat dengan negara-negara Teluk selama masa jabatan pertamanya, termasuk Arab Saudi. Setelah Trump lengser dari jabatannya, Arab Saudi menginvestasikan $2 miliar di sebuah perusahaan yang didirikan oleh Jared Kushner, menantu Trump dan mantan penasihat senior.

    Setelah pelantikannya pada hari Senin, Trump menyatakan bahwa ia mungkin mempertimbangkan menjadikan Arab Saudi sebagai tujuan luar negeri pertamanya jika Riyadh setuju untuk membeli produk Amerika senilai $500 miliar, mencerminkan pengaturan serupa selama masa jabatan pertamanya.

    “Saya melakukannya dengan Arab Saudi terakhir kali karena mereka setuju untuk membeli produk kami senilai $450 miliar. Saya bilang saya akan melakukannya tetapi Anda harus membeli produk Amerika, dan mereka setuju untuk melakukannya,” katanya, merujuk pada kunjungannya tahun 2017 ke negara Teluk tersebut.

    Pada masa jabatan pertamanya, Trump secara aktif menjalin hubungan dengan Arab Saudi, mitra lama Amerika Serikat dalam bidang energi dan keamanan. Perjalanan luar negeri perdananya pada tahun 2017 adalah ke Riyadh, di mana ia disambut dengan upacara mewah yang menampilkan tarian pedang tradisional dan atraksi militer.

    Namun, hubungan mendingin setelah bin Salman menyatakan ketidakpuasannya dengan respons Trump terhadap serangan tahun 2019 yang sempat memangkas separuh produksi minyak Arab Saudi. Meskipun demikian, Riyadh dan tim Trump berupaya memperkuat hubungan setelah ia lengser dari jabatannya, dengan fokus pada investasi dan kesepakatan konstruksi yang melibatkan Trump Organization.

    Saat berkampanye, Presiden Joe Biden mengkritik keras Arab Saudi atas pelanggaran hak asasi manusia, termasuk pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi tahun 2018.

    Meskipun demikian, pemerintahan Biden kemudian berupaya membangun kembali hubungan, dengan mencoba menegosiasikan perjanjian besar yang mengharuskan Arab Saudi menormalisasi hubungan dengan “Israel” sebagai imbalan atas pakta pertahanan AS dan dukungan untuk program nuklir sipil. Kesepakatan yang diusulkan ini ditunda setelah pecahnya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023.

    Dalam panggilan telepon terpisah dengan bin Salman pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri AS yang baru diangkat Marco Rubio membahas berbagai masalah, termasuk Suriah, Lebanon, Gaza, dan “ancaman yang ditimbulkan oleh Iran dan proksinya,” kata juru bicara Rubio.

    “Mereka juga membahas manfaat kemitraan ekonomi AS-Saudi dan peluang untuk mengembangkan ekonomi mereka di berbagai bidang termasuk AI.”

     

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • Trump Beri Kebebasan ke Israel untuk Menyerang Tepi Barat, Bagaimana Nasib Gencatan Senjata di Gaza? – Halaman all

    Trump Beri Kebebasan ke Israel untuk Menyerang Tepi Barat, Bagaimana Nasib Gencatan Senjata di Gaza? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memberi ‘lampu hijau’ kepada Israel untuk melakukan serangan di Tepi Barat.

    Dukungan ini membuat Israel berharap bahwa nantinya Trump akan memberikan lampu hijau kepada negara pendudukan untuk mencaplok Tepi Barat.

    Selama masa jabatan pertamanya, Trump menjauh dari solusi dua negara dan berpihak pada Israel dengan cara yang lebih jelas.

    Ia juga telah mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke kota yang diduduki.

    AS juga mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki.

    Tak hanya itu, AS telah melunakkan pendiriannya terhadap permukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki, meninggalkan posisinya selama empat dekade bahwa permukiman itu “tidak sesuai dengan hukum internasional”.

    Bahkan, utusan Trump untuk PBB, Elise Stefanik telah mendukung pandangan kontroversial bahwa Israel memiliki “hak alkitabiah” atas Tepi Barat.

    Dikutip dari Middle East Monitor, Stefanik secara terbuka mendukung posisi yang dipegang oleh menteri sayap kanan Israel seperti Bezalel Smotrich dan Itamar Ben-Gvir, yang mendukung kedaulatan Israel atas Tepi Barat yang diduduki berdasarkan klaim Alkitab.

    Ketika didesak oleh Senator Chris Van Hollen untuk berbagi pandangan Smotrich mengenai hak-hak alkitabiah atas seluruh Tepi Barat dan apakah ia percaya bahwa Israel telah diberi wilayah itu oleh Tuhan, Stefanik secara eksplisit menegaskan posisinya dengan jawaban “ya”.

    Van Hollen mencatat bahwa pandangan seperti itu bahkan tidak dianut oleh para pendiri Israel, yang merupakan “Zionis sekuler, bukan Zionis religius”.

    Posisi Stefanik sejalan dengan faksi politik sayap kanan Israel, yang berupaya menciptakan kembali apa yang mereka anggap sebagai batas-batas kuno Alkitab, yang secara efektif mengabaikan sejarah dua ribu tahun dan hukum internasional saat ini.

    Penafsiran ini digunakan untuk membenarkan perluasan pemukiman ilegal di Wilayah Pendudukan.

    Selama sidang, Stefanik secara khusus menghindari pengakuan langsung atas hak Palestina untuk menentukan nasib sendiri.

    Sambil menyatakan bahwa “rakyat Palestina berhak atas hak asasi manusia”, ia mengalihkan pertanyaan tentang hak mereka untuk menentukan nasib sendiri dengan berfokus pada kritik terhadap Hamas.

    Nasib Gencatan Senjata di Gaza

    Pasca serangan Israel di Tepi Barat, banyak yang menyebut tindakan ini akan merusak kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas di Gaza.

    Selama empat hari berturut-turut, tentara Israel melancarkan serangan militer besar-besaran ke Kota Jenin, Tepi Barat dengan dalih melenyapkan “perlawanan Palestina”.

    Sejauh ini, tentara Israel telah menewaskan sekitar 12 warga Palestina, termasuk anak-anak, dan memaksa ratusan keluarga mengungsi dari rumah mereka.

    Serangan Israel terhadap Jenin mendorong banyak penduduk di Jalur Gaza yang dilanda perang untuk mengungkapkan rasa takut yang semakin besar bahwa serangan di Tepi Barat dapat meluas kembali ke daerah kantong pantai yang terkepung itu.

    Berbicara kepada The New Arab, warga Palestina di Gaza berpendapat bahwa kejahatan Israel di Jenin bertujuan untuk memprovokasi perlawanan Palestina di Gaza untuk meluncurkan roket.

    Hal itu berarti bahwa gencatan senjata yang rapuh akan segera berakhir.

    “Kami hampir tidak punya waktu untuk bernapas sejak gencatan senjata dimulai beberapa hari lalu.”

    “Kami masih terjebak dalam masa depan yang tidak diketahui, jadi kami tidak sanggup menanggung perang lagi,” kata Om Ismail, seorang perempuan Palestina yang mengungsi di Deir al-Balah.

    “Kini kami mendengar tentang penderitaan di Jenin, dan rasanya hanya masalah waktu sebelum bom kembali jatuh di sini. Saya takut perang akan kembali terjadi,” kata ibu tiga anak itu.

    Di tengah meningkatnya ketegangan, banyak warga di Gaza mendesak Hamas dan faksi bersenjata Palestina lainnya untuk menahan diri dan menghindari tindakan yang dapat menyebabkan perang yang menghancurkan lagi.

    Setelah mengalami konflik berulang kali, warga Palestina di Gaza sangat waspada terhadap konsekuensi bencana dari permusuhan yang baru terjadi.

    Meskipun ada seruan untuk menahan diri, pejabat senior Hamas telah mengulangi peringatan kepada Israel mengenai kekerasan yang terus berlanjut di Tepi Barat yang diduduki.

    “Darah rakyat kami di Jenin tidak akan diabaikan. Gaza siap membela semua tanah Palestina, dan perlawanan akan dilakukan, jika perlu,” kata seorang pejabat senior Hamas yang berkantor di Turki.

    “Agresi terhadap rakyat kami di Tepi Barat merupakan kelanjutan dari kejahatan pendudukan Zionis. Kekerasan sistematis ini hanya akan memperkuat tekad perlawanan,” imbuhnya.

    Ia juga meminta negara-negara Arab dan Islam untuk menekan Israel agar menghentikan perangnya terhadap Palestina.

    “Di Palestina, ada tempat-tempat suci Islam yang bukan hanya milik Palestina tetapi juga milik semua umat Islam. Kami (Hamas) tidak tahu mengapa seluruh dunia tetap bungkam terhadap kejahatan Israel,” tegasnya.

    (Tribunnews.com/Whiesa)

  • Nonton TV Online Ini Link Live Streaming Timnas U-20 Indonesia Vs Yordania Mandiri Challenge Series

    Nonton TV Online Ini Link Live Streaming Timnas U-20 Indonesia Vs Yordania Mandiri Challenge Series

    Nonton TV Online Ini Link Live Streaming Timnas U-20 Indonesia Vs Yordania Mandiri Challenge Series

    TRIBUNJATENG.COM – Pertandingan Timnas U-20 Indonesia Vs Yordania di Mandiri U-20 Challenge Series 2025 dapat ditonton secara live streaming, Jumat (24/2/2025) malam. 

    Duel Garuda Muda asuhan Indra Sjafri akan berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. 

    Link live streaming pertandingan Timnas U-20 Indonesia Vs Yordania dapat ditonton di Indosiar dan Vidio.com.

    Pemain Timnas U20 Indonesia sebelum manjalani laga kedua Seoul Earth On Us Cup 2024 melawan Thailand yang berakhir dengan skor 0-2 di Mokdong Stadium Seoul Korea Selatan, Jumat (30/8/2024) siang. (Dokumentasi PSSI)

    Empat negara yang ikut turnamen eksibisi ini adalah Indonesia, Suriah, Yordania, dan India.

    Pertandingan ini dirancang sebagai persiapan utama untuk menghadapi tantangan besar di Piala Asia U-20 2025 mendatang.

    Tujuan Utama Uji Coba: Persiapan Piala Asia U-20 2025

    Turnamen ini sangat penting bagi Timnas U-20 Indonesia karena digunakan sebagai simulasi untuk fase grup Piala Asia U-20 2025. 

    Dalam tiga pertandingan uji coba yang digelar di Sidoarjo, Timnas U-20 Indonesia akan diuji dengan suasana yang hampir mirip dengan pertandingan sesungguhnya di Piala Asia nanti. 

    Pertandingan pertama melawan Yordania, yang akan menjadi lawan perdana Indonesia di ajang Piala Asia U-20 2025, diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kekuatan dan kelemahan skuad Garuda Nusantara.

    Timnas U-20 Indonesia diharapkan bisa menunjukkan performa terbaiknya dan memanfaatkan setiap laga uji coba untuk meraih pengalaman dan chemistry antar pemain. 

    Sebagai langkah awal menuju Piala Asia, pertandingan melawan Yordania ini menjadi ujian yang tidak boleh dilewatkan oleh Garuda Nusantara.

    Indra Sjafri Siapkan Skuad Terbaik

    Pelatih Timnas U-20 Indonesia, Indra Sjafri, diprediksi akan langsung menurunkan skuad terbaiknya dalam laga perdana ini. 

    Dalam pertandingan tersebut, Ikram Algiffari tetap menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang. 

    Di lini belakang, Indra Sjafri akan mengandalkan Iqbal Gwijangge, Kadek Arel, dan Alfharezzi Buffon sebagai trio bek tengah yang solid. 

    Ketiganya akan bertanggung jawab dalam menjaga pertahanan sekaligus menjadi ancaman bagi lawan melalui set-piece.

    Di sektor sayap, Mufli Hidayat dan Dony Tri Pamungkas akan mengisi posisi bek sayap, berperan penting dalam menjaga sisi pertahanan Indonesia agar tetap kokoh menghadapi gempuran serangan Yordania. 

    Sementara itu, di lini tengah, Toni Firmansyah dan Welber Jardim akan menjadi kunci pengatur ritme permainan. 

    Welber Jardim, dengan peran sebagai “destroyer”, akan menghalau pergerakan lawan, sementara Toni Firmansyah bertugas menyuplai bola ke lini depan.

    Penyerang Timnas U-20 Indonesia

    Meski Kafiatur Rizky absen, lini depan Timnas U-20 Indonesia tetap menjanjikan. Riski Afrisal di sisi kiri dan Arlyansyah Abdulmanan di sisi kanan diharapkan dapat memberikan ancaman serius bagi pertahanan lawan. 

    Di posisi ujung tombak, Jens Raven akan tetap menjadi pilihan utama Indra Sjafri untuk mengisi posisi penyerang nomor sembilan.

    Prediksi Susunan Pemain Timnas U-20 Indonesia

    Berikut ini adalah prediksi susunan pemain yang akan diturunkan oleh Indra Sjafri dalam laga perdana melawan Yordania:

    Kiper: Ikram Algiffari  

    Bek: Iqbal Gwijangge, Kadek Arel, Alfharezzi Buffon  

    Gelandang: Toni Firmansyah, Welber Jardim, Dony Tri Pamungkas, Mufli Hidayat  

    Striker: Riski Afrisal, Jens Raven, Arlyansyah Abdulmanan  

    Jadwal Pertandingan Timnas U-20 Indonesia:
    Jumat, 24 Januari 2025
    Waktu: 19:00 WIB
    Tempat: Stadion Gelora Delta Sidoarjo

    Jadwal Mandiri U20 Challenge Series 2025

    Jumat, 24 Januari 2025

    16.00 WIB – India vs Suriah 
    19.30 WIB – Indonesia vs Jordan

    Senin, 27 Januari 2025

    16.00 WIB – Jordan vs India
    19.30 WIB – Indonesia vs Suriah

    Kamis, 30 Januari 2025

    16.00 WIB – Suriah vs Jordan
    19.30 WIB – Indonesia vs India

    Link Live Streaming

    LINK 1

    LINK 2

    (*)

  • Prediksi Timnas U-20 India Vs Suriah U-20 di Mandiri Challenge Series 2025: Siapa yang Lebih Siap?

    Prediksi Timnas U-20 India Vs Suriah U-20 di Mandiri Challenge Series 2025: Siapa yang Lebih Siap?

    Prediksi dan Jadwal Timnas U-20 India Vs Suriah U-20 di Mandiri U20 Challenge Series 2025: Siapa yang Lebih Siap?

    TRIBUNJATENG.COM – Timnas U-20 India akan menghadapi tantangan besar dalam laga persahabatan melawan Timnas U-20 Suriah dalam rangka Mandiri U20 Challenge Series 2025, Jumat (24/1/2025) sore.

    Pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, ini menjadi bagian dari persiapan kedua tim untuk ajang bergengsi Piala Asia U-20 2025. 

    Link live streaming pertandingan tercantum di akhir artikel dan akan dimulai pukul 16.00 WIB.

    Mandiri U20 Challenge Series 2025

    Persiapan Timnas U-20 India: Fokus pada Pengembangan Pemain Muda

    Sebagai tim dengan komposisi pemain yang lebih muda, India akan mengandalkan kecepatan dan dinamisme anak-anak muda mereka. 

    Pelatih Biby Thomas telah mempersiapkan skuad yang sebagian besar terdiri dari pemain kelahiran 2007 dan 2008. 

    Fokus utama mereka adalah pengembangan teknik dan pemahaman taktik dasar.

    India juga diprediksi akan memanfaatkan serangan balik yang cepat untuk membuat peluang. 

    Namun, pengalaman internasional mereka masih terbatas, yang bisa menjadi tantangan besar dalam menghadapi lawan yang lebih berpengalaman seperti Suriah.

    Timnas U-20 Suriah: Kekuatan Fisik dan Pengalaman Internasional

    Di sisi lain, Suriah datang dengan persiapan yang matang. 

    Tim ini telah meraih empat kemenangan beruntun di kualifikasi Piala Asia U-20 dan belum terkalahkan dalam tiga pertandingan persahabatan terakhir. 

    Suriah diprediksi akan mengandalkan permainan kolektif yang solid, dengan fokus pada penguasaan bola.

    Pengalaman internasional serta kekuatan fisik mereka diperkirakan akan menjadi keunggulan dalam pertandingan ini.

    Prediksi Laga: Perbedaan Gaya Permainan yang Menarik

    Pertandingan ini diprediksi akan menampilkan perbedaan gaya permainan yang menarik. 

    India, dengan pemain muda dan penuh semangat, kemungkinan akan berusaha keras untuk menahan dominasi Suriah.

    Mereka akan berfokus pada serangan balik yang cepat dan memanfaatkan peluang yang ada. 

    Sementara itu, Suriah diharapkan akan mendominasi penguasaan bola dan berusaha menembus pertahanan India dengan serangan terorganisir dan solid.

    Live Streaming

    Untuk kamu yang ingin menyaksikan pertandingan seru antara Timnas U-20 India dan Suriah, laga ini akan disiarkan langsung di Indosiar dan dapat diakses melalui layanan streaming Vidio.

    Jadwal Timnas U-20 India vs Suriah U-20:

    Tanggal: Jumat, 24 Januari 2025
    Waktu: 16.00 WIB
    Tempat: Stadion Gelora Delta, Sidoarjo
    Siaran Langsung: Indosiar, Vidio

    Prediksi Skor

    Timnas U-20 India 0-1 Timnas U-20 Suriah

    Jadwal Mandiri U20 Challenge Series 2025

    Jumat, 24 Januari 2025

    16.00 WIB – India vs Suriah 
    19.30 WIB – Indonesia vs Jordan

    Senin, 27 Januari 2025

    16.00 WIB – Jordan vs India
    19.30 WIB – Indonesia vs Suriah

    Kamis, 30 Januari 2025

    16.00 WIB – Suriah vs Jordan
    19.30 WIB – Indonesia vs India

    Link Live Streaming

    LINK 1

    LINK 2

    (*)

  • Prediksi Susunan Pemain Timnas U-20 Indonesia Vs Yordania,  Indra Sjafri Mainkan Skuad Terbaik

    Prediksi Susunan Pemain Timnas U-20 Indonesia Vs Yordania, Indra Sjafri Mainkan Skuad Terbaik

    Prediksi Susunan Pemain Timnas U-20 Indonesia Vs Yordania,  Indra Sjafri Mainkan Skuad Terbaik

    TRIBUNJATENG.COM – Timnas U-20 Indonesia diprediksi memainkan skuad terbaiknya di laga Mandiri U-20 Challenge Series 2025, Jumat (24/1/2025).

    Laga big match bertajuk eksibisi ini akan digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, pukul 19.00 WIB.

    Pertandingan ini merupakan persiapan untuk menghadapi tantangan besar di Piala Asia U-20 2025 mendatang.

    Pemain Timnas U20 Indonesia sebelum manjalani laga kedua Seoul Earth On Us Cup 2024 melawan Thailand yang berakhir dengan skor 0-2 di Mokdong Stadium Seoul Korea Selatan, Jumat (30/8/2024) siang. (Dokumentasi PSSI)

    Tujuan Utama Uji Coba: Persiapan Piala Asia U-20 2025

    Turnamen ini sangat penting bagi Timnas U-20 Indonesia karena digunakan sebagai simulasi untuk fase grup Piala Asia U-20 2025. 

    Dalam tiga pertandingan uji coba yang digelar di Sidoarjo, Timnas U-20 Indonesia akan diuji dengan suasana yang hampir mirip dengan pertandingan sesungguhnya di Piala Asia nanti. 

    Pertandingan pertama melawan Yordania, yang akan menjadi lawan perdana Indonesia di ajang Piala Asia U-20 2025, diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kekuatan dan kelemahan skuad Garuda Nusantara.

    Timnas U-20 Indonesia diharapkan bisa menunjukkan performa terbaiknya dan memanfaatkan setiap laga uji coba untuk meraih pengalaman dan chemistry antar pemain. 

    Sebagai langkah awal menuju Piala Asia, pertandingan melawan Yordania ini menjadi ujian yang tidak boleh dilewatkan oleh Garuda Nusantara.

    Indra Sjafri Siapkan Skuad Terbaik

    Pelatih Timnas U-20 Indonesia, Indra Sjafri, diprediksi akan langsung menurunkan skuad terbaiknya dalam laga perdana ini. 

    Dalam pertandingan tersebut, Ikram Algiffari tetap menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang. 

    Di lini belakang, Indra Sjafri akan mengandalkan Iqbal Gwijangge, Kadek Arel, dan Alfharezzi Buffon sebagai trio bek tengah yang solid. 

    Ketiganya akan bertanggung jawab dalam menjaga pertahanan sekaligus menjadi ancaman bagi lawan melalui set-piece.

    Di sektor sayap, Mufli Hidayat dan Dony Tri Pamungkas akan mengisi posisi bek sayap, berperan penting dalam menjaga sisi pertahanan Indonesia agar tetap kokoh menghadapi gempuran serangan Yordania. 

    Sementara itu, di lini tengah, Toni Firmansyah dan Welber Jardim akan menjadi kunci pengatur ritme permainan. 

    Welber Jardim, dengan peran sebagai “destroyer”, akan menghalau pergerakan lawan, sementara Toni Firmansyah bertugas menyuplai bola ke lini depan.

    Penyerang Timnas U-20 Indonesia

    Meski Kafiatur Rizky absen, lini depan Timnas U-20 Indonesia tetap menjanjikan. Riski Afrisal di sisi kiri dan Arlyansyah Abdulmanan di sisi kanan diharapkan dapat memberikan ancaman serius bagi pertahanan lawan. 

    Di posisi ujung tombak, Jens Raven akan tetap menjadi pilihan utama Indra Sjafri untuk mengisi posisi penyerang nomor sembilan.

    Prediksi Susunan Pemain Timnas U-20 Indonesia

    Berikut ini adalah prediksi susunan pemain yang akan diturunkan oleh Indra Sjafri dalam laga perdana melawan Yordania:

    Kiper: Ikram Algiffari  

    Bek: Iqbal Gwijangge, Kadek Arel, Alfharezzi Buffon  

    Gelandang: Toni Firmansyah, Welber Jardim, Dony Tri Pamungkas, Mufli Hidayat  

    Striker: Riski Afrisal, Jens Raven, Arlyansyah Abdulmanan  

    Jadwal Pertandingan Timnas U-20 Indonesia:
    Jumat, 24 Januari 2025
    Waktu: 19:00 WIB
    Tempat: Stadion Gelora Delta Sidoarjo

    Jadwal Mandiri U20 Challenge Series 2025

    Jumat, 24 Januari 2025

    16.00 WIB – India vs Suriah 
    19.30 WIB – Indonesia vs Jordan

    Senin, 27 Januari 2025

    16.00 WIB – Jordan vs India
    19.30 WIB – Indonesia vs Suriah

    Kamis, 30 Januari 2025

    16.00 WIB – Suriah vs Jordan
    19.30 WIB – Indonesia vs India

    Link Live Streaming

    LINK 1

    LINK 2

    (*)

  • Potret Pemerintah Suriah Bakar 30 Ton Narkoba, Hapus Sisa Rezim Assad

    Potret Pemerintah Suriah Bakar 30 Ton Narkoba, Hapus Sisa Rezim Assad

    Seorang anggota bekas kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham berjaga di dekat tumpukan obat-obatan terlarang yang dibakar, di bawah pengawasan Departemen Pengendalian Narkotika di Kementerian Dalam Negeri Suriah, di Damaskus, Suriah, Kamis (23/1/2025). (REUTERS/Yamam Al Shaar)