Negara: Suriah

  • Jepang Tawarkan Bantuan Medis untuk 12 Ribu Warga Gaza yang Butuh Perawatan

    Jepang Tawarkan Bantuan Medis untuk 12 Ribu Warga Gaza yang Butuh Perawatan

    Jakarta

    Jepang tengah mempertimbangkan penawaran perawatan medis untuk watga Gaza yang sakit dan terluka. Perdana Menteri Shigeru Ishiba menyebut pemerintahnya tengah menyusun kebijakan untuk menyediakan dukungan di Jepang bagi warga Gaza.

    Ia mengatakan bahwa kesempatan pendidikan juga dapat ditawarkan kepada orang-orang dari Gaza, yang berada di bawah gencatan senjata saat kondisinya sudah terlampau rapuh pasca serangan Israel.

    Ishiba menanggapi seorang anggota parlemen yang bertanya apakah skema pada 2017 untuk menerima pengungsi Suriah sebagai siswa dapat digunakan sebagai titik acuan untuk membantu penduduk Gaza.

    “Kami tengah mempertimbangkan untuk meluncurkan program serupa untuk Gaza, dan pemerintah akan berupaya mewujudkan rencana ini,” kata Ishiba.

    Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan 50 pasien Palestina, termasuk 30 anak-anak pengidap kanker, dan rekan-rekan mereka, melewati penyeberangan Rafah yang dibuka kembali ke Mesir pada hari Sabtu.

    Hal ini sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, yang mulai berlaku pada 19 Januari. Direktur rumah sakit Gaza mengatakan 6.000 pasien siap dipindahkan dari wilayah Palestina, dan lebih dari 12.000 orang sangat membutuhkan perawatan.

    (naf/kna)

  • Dunia Hari Ini: Rentetan Gempa Mengguncang Pulau Santorini di Yunani

    Dunia Hari Ini: Rentetan Gempa Mengguncang Pulau Santorini di Yunani

    Selamat hari Selasa! Berikut sejumlah informasi pilihan dari berbagai negara yang telah kami rangkumkan untuk Anda.

    Dunia Hari Ini edisi Selasa, 4 Februari 2025, kami awali dari wilayah Mediterania.

    Rentetan gempa guncang Pulau Santorini

    Pemerintah Yunani menutup sekolah dan mengirim tim penyelamat ke pulau Santorini, setelah aktivitas sesimik meningkat di kawasan yang dikenal sebagai tujuan wisata tersebut.

    Kementerian Perlindungan Sipil Yunani mengatakan lebih dari 200 gempa tercatat sejak akhir pekan lalu antara pulau vulkanik Santorini dan Amorgos.

    Gempa terkuat, berkekuatan 4,6 skala Richter, melanda perairan antara Santorini dan Amorgos, Minggu sore lalu (01/02).

    Tapi pemerintah Yunani mengatakan para ahli menyimpulkan rentetan gempa tidak terkait dengan aktivitas vulkanik.

    Warga di Santorini didesak untuk menjauh dari pelabuhan kecil Ammoudi, Armeni, Korfos, dan pelabuhan Fira, yang sebagian besar melayani kapal pesiar dan dikelilingi oleh tebing batu yang terjal.

    Setidaknya 19 orang tewas dalam ledakan bom di Suriah

    Bom mobil meledak di pinggiran kota Manbij di Suriah utara dan menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai belasan lainnya, menurut rumah sakit setempat.

    Mobil meledak di samping kendaraan lain yang membawa sebagian besar pekerja petani perempuan.

    Perawat di rumah sakit, Mohammad Ahmad, mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa mereka yang tewas terdiri dari 18 perempuan dan satu laki-laki, sementara15 perempuan lainnya terluka dan ada yang dalam kondisi kritis.

    Belum ada kelompok yang langsung mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu.

    Bom di Moskow menewaskan pemimpin pro-Rusia

    Sebuah bom di blok apartemen mewah di Moskow menewaskan seorang pemimpin paramiliter pro-Rusia.

    Armen Sarkisyan, dari Ukraina timur, tewas akibat ledakan bahan meledak di lobi ‘Scarlet Sails’, sebuah kompleks di tepi Sungai Moskva hanya 12 kilometer dari Kremlin.

    Surat kabar Kommersant melaporkan seorang pengawal tewas dan tiga lainnya terluka, sementara kantor berita TASS menyebut aksi pengeboman sebagai pembunuhan yang direncanakan dengan matang.

    Armen dilaporkan merupakan pendiri batalion sukarelawan yang bertempur di Ukraina dan kepala federasi tinju di wilayah Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia.

    Dugaan kekerasan seksual terhadap pesepakbola Spanyol

    Pesepakbola Spanyol Jenni Hermoso mengatakan salah satu momen paling membahagiakannya “ternoda”, ketika Luis Rubiales, mantan presiden Federasi Sepak Bola Spanyol, menciumnya.

    Luis dituduh melakukan kekerasan seksual setelah diduga mencoba menekan Jenni kalau hal tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka.

    Di hadapan pengadilan, Jenni mengatakan “tidak pernah” menyetujui tindakan yang membuatnya merasa tidak dihargai.

    “Saya tidak mendengar atau mengerti apa pun. Hal berikutnya yang dilakukannya adalah mencengkeram telinga saya dan mencium mulut saya,” katanya.

    “Saya tahu saya dicium oleh bos saya dan itu tidak seharusnya terjadi di lingkungan kerja mana pun.”

    Lihat juga Video ‘Santorini Diguncang Ratusan Gempa, Warga Berbondong-bondong ke Athena’:

  • IRFS Lahir, Faksi Baru Suriah Mulai Serang Pasukan Israel dan Recoki Geng Presiden – Halaman all

    IRFS Lahir, Faksi Baru Suriah Mulai Serang Pasukan Israel dan Recoki Geng Presiden – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Faksi baru di Suriah mulai melancarkan serangan terhadap Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Provinsi Quneitra.

    Faksi itu menyebut diri sebagai Front Perlawanan Israel di Suriah (IRFS) dan mengklaim berada di balik serangan yang dilancarkan akhir Januari lalu.

    IRFS tidak hanya mengumumkan serangan terhadap Israel, tetapi juga dimulainya operasi militer terhadap “geng Julani”. Julani yang dimaksud ialah Abu Muhammad Al Julani atau Ahmed al-Sharaa yang saat ini menjadi Presiden Suriah

    Dikutip dari The Cradle, IRFS mengklaim serangan yang dilancarkannya tanggal 31 Januari berhasil memukul mundur tentara israel.

    “Kami tidak akan mengizinkan Israel menduduki negeri kami, dan kami akan terus mencari kalian dan geng Julani dengan sergapan akurat dan serangan kejutan kami,” kata IRFS.

    Army Radio Israel juga melaporkan adanya serangan yang dilancarkan oleh sekelompok orang. Mereka menembaki tentara Israel di pedesaan Quneitra. Tidak ada laporan korban jiwa.

    Seorang jurnalis Israel bernama Doron Kadosh menyebut serangan itu sebagai “insiden yang tidak biasa”. Momen itu adalah pertama kalinya kelompok bersenjata mencapai area operasionel tentara Israel dalam dua bulan terakhir.

    “Kelompok yang menyebut diri sebagai Front Perlawanan Islam di Suriah mengaku bertanggung jawab atas penembakan terhadap pasukan kita, dan terlalu awal untuk mengetahui apakah ini adalah dimulainya perlawanan bersenjata yang terorganisir terhadap aktivitas IDF di Suriah,” kata Kadosh.

    Dilaporkan bahwa sebagian besar anggota IRFS berasal dari sekte Syiah minoritas di Suriah. IRFS dibentuk sebagai sebuah cabang Partai Nasional Sosialis Suriah (SSNP).

    SSNP pada tanggal 17 Desember mengeluarnya pernyataan resmi mengenai dibentuknya Front Pembebasan Selatan. Beberapa minggu kemudian nama front itu diubah menjadi Front Perlawanan Islam di Suriah”.

    Faksi itu disebut dibentuk demi melindungi rakyat Suriah dan mengusir Israel dari wilayah Suriah.

    Menurut SSNP, pembentukan IRFS adalah respons atas bungkamnya pemerintah baru Suriah perihal serangan Israel.

    Sejak Presiden Bashar al-Assad digulingkan oleh Hayat Tahrir al-Sham bulan Desember 2024, Israel mulai menyerang dan menduduki wilayah Israel. Otoritas yang berkuasa di Suriah memilih untuk tidak melawan.

    IDF kemudian membentuk enam pos militer di Provinsi Quneittra. Keenamnya berada di Hadar, Qurs al-Nafal, Al-Tulul al-Hamr, Al-Hamidiyah, Kodna, dan Al-Mantara Dam.

    Pada tanggal 28 Januari lalu Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan tentaranya akan menduduki Gunung Hermon dan area lain di Suriah selatan.

    “IDF akan tetap berada di puncak Hermon dan zona keamanan tanpa batas waktu untuk memastikan keamanan masyarakat di Dataran Tinggi Golan dan di utara, dan semua warga Israel,” ujar Katz.

    Pusat Kajian Alma menyebut SSNP telah terlibat dalam serangan terhadap Israel sejak pendudukan di Lebanon selatan tahun 1980-an.

    Alma mengatakan SSNP barangkali adalah upaya Iran untuk membentuk legitimasinya dalam menghadapi kekalahan strategis setelah Israel melancarkan aksi militer.

    SSNP adalah pendukung kuat rezim Assad di Suriah dan kelompok Hizbullah di Lebanon.

    SNNP pernah berkolaborasi dengan Hizbullah saat Perang Saudara Lebanon. Adapun dalam Perang Saudara Suriah, faksi itu bertempur di pihak Assad.

    (*)

     

  • Jepang Tawarkan Perawatan Medis untuk Warga Gaza yang Sakit-Terluka    
        Jepang Tawarkan Perawatan Medis untuk Warga Gaza yang Sakit-Terluka

    Jepang Tawarkan Perawatan Medis untuk Warga Gaza yang Sakit-Terluka Jepang Tawarkan Perawatan Medis untuk Warga Gaza yang Sakit-Terluka

    Tokyo

    Pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan untuk menawarkan perawatan medis di wilayahnya kepada warga Jalur Gaza yang dalam keadaan sakit atau mengalami luka-luka akibat perang yang terus berkecamuk.

    Tawaran itu, seperti dilansir AFP, Selasa (4/2/2025), disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba saat berbicara dalam sidang parlemen pada Senin (3/2) waktu setempat.

    Kepada parlemen, Ishiba mengatakan pemerintahannya sedang menyusun kebijakan untuk memberikan dukungan di Jepang bagi “mereka yang sakit atau luka-luka di Gaza”. Diketahui bahwa Gaza dilanda perang antara Hamas dan Israel sejak Oktober 2023 lalu, yang memicu kehancuran dan banyak korban jiwa.

    Disebutkan juga oleh Ishiba dalam pernyataannya bahwa peluang pendidikan juga dapat ditawarkan kepada orang-orang dari Gaza, yang kini berada di bawah gencatan senjata yang rapuh.

    Pernyataan Ishiba itu disampaikan menanggapi pertanyaan salah satu anggota parlemen Jepang, yang bertanya apakah skema penerimaan pengungsi Suriah sebagai mahasiswa pada tahun 2017 lalu bisa digunakan sebagai referensi untuk membantu warga Gaza.

    “Kami sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan program serupa di Gaza, dan pemerintah akan berupaya mewujudkan rencana ini,” kata Ishiba.

    Langkah-langkah yang dibahas dalam parlemen itu berbeda dengan kebijakan utama untuk suaka di Jepang, yang telah sejak lama dikritik karena rendahnya jumlah permohonan suaka yang dikabulkan oleh Tokyo.

    Tahun 2023 lalu, Jepang hanya menerima 1.310 pencari suaka — kurang dari 10 persen dari total 13.823 pemohon pada tahun itu.

    Lihat juga Video ‘Hamas Siap Berunding soal Gencatan Senjata Tahap kedua’:

    Di bawah kerangka yang berbeda, pada akhir tahun lalu, Tokyo menerima total 82 orang sebagai mahasiswa dari Suriah yang diakui sebagai pengungsi oleh badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Skema ini, menurut pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang yang bertanggung jawab atas program tersebut, bertujuan untuk mendidik para pemimpin masa depan Suriah sebagai bagian dari kebijakan bantuan luar negeri jangka panjang Jepang.

    Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikuasai Hamas, mengatakan bahwa 50 pasien Palestina, termasuk 30 anak penderita kanker, dan pendamping mereka telah melewati perlintasan perbatasan Rafah, yang telah dibuka kembali, ke wilayah Mesir pada Sabtu (1/2) sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata.

    Direktur rumah sakit di Gaza mengatakan bahwa 6.000 pasien siap dievakuasi dari wilayah Palestina, dan lebih dari 12.000 orang lainnya “sangat membutuhkan perawatan”.

    Lihat juga Video ‘Hamas Siap Berunding soal Gencatan Senjata Tahap kedua’:

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Ahmed al-Sharaa: Pemilu Suriah Bisa Memakan Waktu hingga Lima Tahun – Halaman all

    Ahmed al-Sharaa: Pemilu Suriah Bisa Memakan Waktu hingga Lima Tahun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa menyatakan, penyelenggaraan pemilu di negara tersebut bisa memakan waktu hingga lima tahun.

    Pernyataan ini disampaikannya dalam wawancara pra-rekaman yang ditayangkan di sebuah saluran televisi swasta Suriah pada Senin (3/2/2025).

    “Perkiraan saya, masa waktunya kira-kira antara empat dan lima tahun hingga pemilu,” ujar al-Sharaa, dikutip dari Al-Arabiya.

    Pernyataan ini sejalan dengan komentarnya sebelumnya pada akhir Desember kepada Al Arabiya, di mana ia memperkirakan bahwa proses pemilu dapat berlangsung selama empat tahun.

    Alasan utama di balik estimasi waktu tersebut adalah perlunya membangun kembali infrastruktur yang diperlukan untuk proses pemungutan suara.

    “Infrastruktur untuk mengumpulkan suara perlu dibangun kembali, dan ini membutuhkan waktu,” tambahnya.

    Dalam upayanya untuk membangun sistem politik yang lebih demokratis, al-Sharaa menjanjikan pembentukan ‘undang-undang yang mengatur partai politik’.

    Tidak hanya itu, ia juga menegaskan Suriah akan menjadi “sebuah republik dengan parlemen dan pemerintahan eksekutif.”

    Hal ini menandakan rencana besar pemerintah sementara untuk menciptakan sistem politik yang lebih terbuka dan terstruktur di masa depan.

    Selain itu, al-Sharaa juga mengungkapkan bahwa Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang dipimpin oleh kelompok Kurdi, telah menyatakan kesiapannya untuk menyerahkan senjata mereka kepada otoritas negara pusat.

    Namun, ia mengakui bahwa masih terdapat beberapa perbedaan pendapat mengenai rincian kesepakatan ini.

    Sebagai informasi, Al-Sharaa telah ditunjuk sebagai presiden sementara Suriah oleh komandan militer pada Rabu (29/1/2025).

    Penunjukan Al-Sharaa disambut baik oleh pemain regional utama Arab Saudi, Mesir, Qatar dan Turki.

    Setelah resmi ditunjuk sebagai presiden Suriah, Ahmed al-Sharaa menggelar pidato pertamanya pada hari Kamis (30/1/2025).

    Dalam pidatonya, Al-Sharaa menjelaskan langkah pertama dalam proses transisi ini adalah pembentukan dua komite utama. 

    Komite pertama bertugas untuk memilih parlemen yang lebih kecil yang akan menjalankan fungsi legislatif sementara selama periode transisi.

    Komite kedua, yang tidak kalah penting, akan mempersiapkan konferensi dialog nasional, yang diharapkan menjadi platform untuk diskusi mendalam tentang masa depan politik Suriah.

    Kemudian ia menekankan bahwa selama kepemimpinannya, ia akan berjanji menerapkan pemerintahan transisi yang komprehensif.

    Al-Sharaa juga menjelaskan bahwa setelah pembentukan komite-komite tersebut, langkah selanjutnya adalah penyusunan deklarasi konstitusional yang akan menjadi dasar hukum bagi seluruh proses transisi. 

    Al-Sharaa telah menjadi penguasa de facto Suriah sejak memimpin penggulingan presiden Bashar Al-Assad pada Desember.

    Setelah al-Assad terguling, kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) pimpinan al-Sharaa menjadi partai yang memerintah secara de facto.

    (Tribunnews.com/Farrah)

     

  • Turki Berencana Bangun 2 Pangkalan Militer di Suriah, Bagaimana Nasib Rusia? – Halaman all

    Turki Berencana Bangun 2 Pangkalan Militer di Suriah, Bagaimana Nasib Rusia? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Militer Turki berencana membangun dua pangkalan militer baru di Suriah yang akan digunakan untuk melatih angkatan bersenjata baru negara tersebut.

    Laporan ini bersumber dari informasi yang dikutip oleh surat kabar Türkiye Newspaper pada 3 Februari 2025 dari beberapa sumber Arab yang tidak disebutkan namanya.

    “Turki akan melatih anggota militer di dua pangkalan yang akan dibangun di Suriah,” menurut laporan tersebut.

    “Turki dan Suriah akan menandatangani perjanjian pertahanan bersama.”

    Laporan itu juga menambahkan, “Berdasarkan perjanjian yang diharapkan segera ditandatangani, Turki akan membantu Suriah jika negara tersebut menghadapi ancaman mendadak.”

    Militer Turki akan melatih tentara Suriah, termasuk pilot, dengan tujuan membangun angkatan udara untuk Suriah.

    Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa Turki akan menempatkan 50 pesawat tempur F-16 di dua pangkalan baru tersebut hingga Angkatan Udara Suriah terbentuk sepenuhnya.

    “Langkah ini bertujuan untuk mencegah serangan apapun terhadap kedaulatan Suriah.”

    Selain itu, pihak berwenang Suriah juga dilaporkan meminta agar Turki mengerahkan pesawat nirawak, radar, dan sistem perang elektronik di sepanjang perbatasan Suriah dengan Israel.

    Mengutip The Cradle, setelah Ahmad al-Sharaa dilantik sebagai Presiden Suriah, diumumkan bahwa semua faksi bersenjata, termasuk kelompok ekstremis Hayat Tahrir al-Sham (HTS), akan dibubarkan dan digabungkan ke dalam institusi negara, termasuk militer.

    Banyak pejuang asing datang ke Suriah pasca-2011 untuk melawan pemerintahan mantan Presiden Bashar al-Assad.

    Mereka berasal dari Uighur Tiongkok, Albania, Turki, dan Yordania.

    Setelah Assad digulingkan, banyak dari mereka yang diberi posisi tinggi di militer baru Suriah, meskipun sebelumnya mereka adalah anggota ISIS atau faksi yang berhubungan dengan Al-Qaeda.

    Laporan ini muncul sehari sebelum Al-Sharaa (yang sebelumnya dikenal sebagai Abu Mohammad al-Julani), mantan pemimpin Al-Qaeda dan ISIS, dijadwalkan melakukan kunjungan resmi pertamanya ke Turki setelah perjalanannya ke Arab Saudi, di mana ia bertemu dengan Putra Mahkota Saudi, Mohamed bin Salman (MBS).

    Sharaa diperkirakan akan bertemu dengan pejabat dan pemimpin Turki untuk membahas sejumlah isu, termasuk pemulihan ekonomi dan keamanan.

    “Kami yakin hubungan antara Turki dan Suriah, yang telah kembali terbangun setelah pembebasan Suriah, akan semakin kuat dan berkembang dengan kunjungan Ahmad al-Sharaa dan delegasinya,” ujar Fahrettin Altun, Kepala Direktorat Komunikasi Kepresidenan Turki.

    Turki telah lama mendukung HTS dan berperan dalam operasi militer yang menyebabkan runtuhnya pemerintahan Assad pada 8 Desember 2024.

    Militer Turki telah berada di Suriah sejak 2016, terutama untuk memerangi pasukan Kurdi yang didukung AS.

    Bagaimana dengan Rusia?

    Selama pemerintahan Bashar al-Assad, Rusia memiliki dua pangkalan militer di Suriah, yakni Pangkalan Udara Khmeimim dan pangkalan angkatan laut di Tartus.

    PANGKALAN MILITER RUSIA – Kapal angkatan laut Rusia terlihat di Tartus pada tanggal 5 Desember (atas). Kapal-kapal tersebut hilang dalam gambar tanggal 10 Desember. (Maxar Technologies)

    Namun, situasi berubah setelah Assad digulingkan oleh kelompok yang dipimpin oleh Sharaa.

    Assad melarikan diri ke sekutunya, Rusia.

    Setelah itu, Rusia dilaporkan telah memindahkan peralatan militernya dari kedua pangkalan tersebut, meski tidak jelas apakah pemindahan itu hanya sementara atau permanen.

    Pada akhir Januari lalu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan ada “pembicaraan terbuka” terkait isu pangkalan militer ini, menurut Reuters.

    Kedua pihak masih melakukan kontak untuk mencapai kesepakatan lebih lanjut.

    Diplomat Rusia kemudian dikirim ke Damaskus untuk merundingkan masalah tersebut.

    Menurut laporan The New York Times pada 2 Februari 2025, delegasi diplomat Rusia tiba pada Selasa (28/1/2025) untuk menghadiri pertemuan di Damaskus.

    Namun pembicaraan berakhir tanpa kesepakatan.

    Pertemuan ini mencerminkan tawar-menawar geopolitik yang telah berlangsung pasca-perang saudara Suriah — dengan potensi membentuk kembali Timur Tengah, tulis The New York Times.

    Kekuatan-kekuatan dunia bersaing memperebutkan pengaruh, sementara pemimpin muda Suriah berupaya memperoleh legitimasi, keamanan, dan bantuan melalui pendekatan realpolitik yang pragmatis.

    “Saya rasa suasana umum di Damaskus saat ini adalah, ‘Kami orang Suriah tidak perlu bertengkar dengan siapa pun, termasuk mantan musuh kami,’” kata Charles Lister, peneliti senior di Middle East Institute di Washington.

    “Jadi, de-eskalasi dan pragmatisme adalah kuncinya.”

    Namun, Rusia diminta untuk membuat konsesi.

    Al-Sharaa menekankan bahwa setiap hubungan baru dengan Rusia harus menyelesaikan kesalahan masa lalu terlebih dahulu.

    Dia meminta kompensasi atas kerusakan yang disebabkan oleh Rusia dan menuntut agar Assad serta rekan-rekannya diserahkan untuk diadili, menurut dua pejabat yang mengetahui pertemuan tersebut.

    Presiden Rusia, Vladimir Putin, kemungkinan besar tidak akan setuju.

    Ketika ditanya mengenai ekstradisi Assad sehari setelah pertemuan para diplomat tersebut, juru bicara Putin menolak berkomentar.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Presiden Sementara Suriah Yakin Dapatkan Dukungan Saudi

    Presiden Sementara Suriah Yakin Dapatkan Dukungan Saudi

    Jakarta

    Presiden sementara Suriah, Ahmad al-Sharaa, tiba di Arab Saudi pada hari Minggu (02/02) dalam perjalanan internasional pertama sejak kelompok militan pemberontaknya menggulingkan mantan Presiden Bashar al-Assad pada Desember 2024.

    Setelah bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, Ahmad al-Sharaa mengatakan Arab Saudi berkomitmen mendukung negara yang dilanda perang itu.

    “Kami mengadakan pertemuan panjang di mana kami merasakan dan mendengar keinginan yang tulus untuk mendukung Suriah dalam membangun masa depannya,” kata al-Sharaa dalam sebuah pernyataan di Telegram.

    Perjalanan pemimpin sementara Suriah ke Riyadh secara luas dipandang sebagai tanda minat pemerintahnya untuk menyelaraskan diri lebih erat dengan Teluk dan menjauh dari Iran.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Iran menghabiskan sekitar US$30-50 miliar di Suriah untuk memastikan stabilitas rezim Bashar Assad dalam tiga belas tahun terakhir.

    Di sisi lain, Arab Saudi telah menjadi salah satu negara Arab yang menggelontorkan uang ke kelompok pemberontak yang mencoba menggulingkan Bashar Assad selama perang saudara Suriah. Namun, pemberontak saat itu dapat dipukul mundur oleh Assad, yang didukung oleh Iran dan Rusia.

    Presiden Suriah terbang dengan jet Saudi

    Al-Sharaa, yang pernah bersekutu dengan kelompok militan Islam al-Qaeda, mendarat di Riyadh bersama menteri luar negeri pemerintahnya, Asaad al-Shaibani.

    Keduanya melakukan perjalanan dengan jet milik Arab Saudi, bendera Saudi juga terlihat di atas meja di belakang mereka.

    Bendera tiga bintang dan tiga warna baru Suriah berkibar di sebelah bendera Arab Saudi di bandara saat al-Sharaa yang mengenakan jas dan dasi berjalan keluar dari pesawat.

    Menggalang dukungan untuk mencabut sanksi internasional terhadap Suriah menjadi topik utama diskusi selama perjalanan tersebut, menurut media Saudi.

    Transisi politik Suriah setelah Assad

    Al-Sharaa adalah pemimpin kelompok militan Hayat Tahrir Al-Sham atau HTS yang mempelopori serangan kilat yang menggulingkan Bashar Assad pada bulan Desember.

    Al-Sharaa ditunjuk sebagai penjabat presiden untuk masa transisi pada awal minggu ini.

    Selain itu, kelompok HTS juga membuat perubahan lain untuk memberi jalan bagi transisi politik di Suriah, menurut media pemerintah negara itu.

    ae/yf (AFP, AP)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Ledakan Bom Mobil Tewaskan 15 Orang di Suriah    
        Ledakan Bom Mobil Tewaskan 15 Orang di Suriah

    Ledakan Bom Mobil Tewaskan 15 Orang di Suriah Ledakan Bom Mobil Tewaskan 15 Orang di Suriah

    Jakarta

    Ledakan bom mobil menewaskan 15 orang, sebagian besar perempuan yang menjadi pekerja pertanian, di kota Manbij di Suriah utara, tempat pasukan Kurdi bertempur melawan kelompok-kelompok yang didukung Turki.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (3/2/2025), mengutip tim penyelamat White Helmet, kantor berita Suriah, SANA mengatakan telah terjadi “pembantaian” di jalan lokal, dengan “ledakan bom mobil di dekat kendaraan yang mengangkut para pekerja pertanian” menewaskan 14 perempuan dan satu laki-laki.

    Serangan itu juga melukai 15 perempuan, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis, lapor SANA, seraya menambahkan jumlah korban bisa bertambah.

    Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan yang terjadi pada Senin (3/2) tersebut.

    Ledakan bom ini adalah serangan kedua dalam beberapa hari terakhir di Suriah yang dilanda perang, di mana para pemberontak berhasil menggulingkan presiden Bashar al-Assad pada bulan Desember lalu.

    Sebelumnya, kelompok pemantau perang, Syrian Observatory for Human Rights melaporkan sembilan orang, termasuk sejumlah petempur pro-Turki yang tidak disebutkan jumlahnya, tewas pada hari Sabtu lalu “ketika sebuah bom mobil meledak di dekat posisi militer” di Manbij.

    Pasukan yang didukung Turki di wilayah utara Suriah melancarkan serangan terhadap kelompok Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi dan didukung Amerika Serikat pada bulan November lalu. Mereka berhasil merebut beberapa daerah kantong yang dikuasai Kurdi di wilayah utara meskipun AS berupaya menengahi gencatan senjata.

    Lihat juga Video: Meksiko Diguncang 2 Serangan Bom Mobil yang Meledak Bersamaan

    Dengan dukungan AS, SDF mempelopori kampanye militer yang mengusir kelompok ISIS dari Suriah pada tahun 2019.

    Namun, Turki menuduh komponen utama kelompok tersebut — Unit Perlindungan Rakyat (YPG) — berafiliasi dengan kelompok Pekerja Kurdistan (PKK).

    Baik Turki maupun Amerika Serikat telah menetapkan PKK, yang telah melancarkan pemberontakan selama puluhan tahun di wilayah Turki, sebagai kelompok teroris.

    Penguasa baru Suriah telah meminta SDF untuk menyerahkan senjata mereka, menolak tuntutan untuk segala bentuk pemerintahan sendiri Kurdi.

    Lihat juga Video: Meksiko Diguncang 2 Serangan Bom Mobil yang Meledak Bersamaan

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Bom Mobil Meledak Tewaskan 15 Orang, Mayoritas Perempuan

    Bom Mobil Meledak Tewaskan 15 Orang, Mayoritas Perempuan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah bom mobil meledak pada Senin (3/2/2025) di kota Manbij, Suriah utara, menewaskan 15 orang, sebagian besar di antaranya adalah pekerja perempuan di sektor pertanian.

    Serangan ini terjadi di tengah pertempuran antara pasukan Kurdi dan kelompok-kelompok yang didukung oleh Turki. Media pemerintah Suriah, SANA, melaporkan bahwa ledakan tersebut terjadi di dekat kendaraan yang mengangkut pekerja pertanian, menyebabkan “pembantaian” di jalan setempat.

    Menurut SANA, yang mengutip keterangan dari tim penyelamat White Helmets, ledakan bom mobil tersebut menewaskan 14 perempuan dan satu laki-laki. Serangan ini juga melukai 15 perempuan, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.

    SANA menambahkan bahwa jumlah korban mungkin akan bertambah. Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

    Ini adalah serangan kedua dalam beberapa hari terakhir di Suriah yang dilanda perang. Sebelumnya, pada Sabtu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan bahwa sembilan orang, termasuk sejumlah pejuang yang didukung Turki, tewas dalam ledakan bom mobil di dekat posisi militer di Manbij.

    Sebelumnya, pasukan yang didukung Turki di utara Suriah melancarkan serangan terhadap Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi dan didukung AS pada November lalu. Mereka berhasil merebut beberapa wilayah yang dikuasai Kurdi di utara, meskipun AS berupaya menjadi penengah gencatan senjata.

    Dengan dukungan AS, SDF memimpin kampanye militer yang berhasil mengusir kelompok jihadis Negara Islam (ISIS) dari Suriah pada 2019.

    Namun, Turki menuduh komponen utama SDF, yaitu Unit Perlindungan Rakyat (YPG), memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Turki dan AS. PKK telah melakukan pemberontakan selama beberapa dekade di wilayah Turki.

    Pemerintah Suriah yang baru, setelah jatuhnya rezim otokratis Bashar al-Assad pada Desember lalu, menyerukan agar SDF menyerahkan senjata mereka dan menolak segala bentuk tuntutan otonomi Kurdi.

    Assad, yang memerintah Suriah dengan tangan besi, melakukan tindakan keras berdarah terhadap protes anti-pemerintah pada 2011, memicu perang yang telah menewaskan lebih dari 500.000 orang dan mengakibatkan jutaan lainnya mengungsi.

    (luc/luc)

  • Turki Siap Tampung Tahanan Palestina yang Dibebaskan dari Penjara Israel    
        Turki Siap Tampung Tahanan Palestina yang Dibebaskan dari Penjara Israel

    Turki Siap Tampung Tahanan Palestina yang Dibebaskan dari Penjara Israel Turki Siap Tampung Tahanan Palestina yang Dibebaskan dari Penjara Israel

    Ankara

    Turki menyatakan siap untuk menampung sejumlah tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara-penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Tel Aviv di Jalur Gaza.

    Hal ini, seperti dilansir AFP, Senin (3/2/2025), disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Hakan Fidan saat melakukan kunjungan ke Qatar pada Minggu (2/2) waktu setempat.

    Fidan menyebut kesediaan Ankara menampung warga Palestina yang dibebaskan Tel Aviv itu mendapat dukungan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

    “Presiden kami telah menyatakan bahwa kami siap untuk menampung sejumlah warga Palestina yang telah dibebaskan… demi mendukung perjanjian tersebut,” ucap Fidan saat berbicara dalam konferensi pers di Doha.

    “Turki, bersama dengan negara-negara lainnya, akan mengambil bagian dalam hal ini sehingga perjanjian gencatan senjata dapat tetap berlaku,” sebutnya.

    Tahap pertama gencatan senjata Gaza fokus pada pembebasan 33 sandera Israel yang ditahan Hamas, yang ditukarkan dengan pembebasan sekitar 1.900 tahanan, sebagian besar warga Palestina, yang ditahan di penjara-penjara Israel.

    Kebanyakan dari tahanan Palestina yang dibebaskan Tel Aviv itu akan diasingkan secara permanen setelah mereka dibebaskan. Namun belum diketahui secara jelas ke mana saja para tahanan itu akan diasingkan.

    Total 183 tahanan dibebaskan oleh Israel pada Sabtu (1/2) waktu setempat, yang ditukarkan dengan tiga sandera Israel yang dibebaskan Hamas di Jalur Gaza. Sebanyak tujuh tahanan Palestina dan satu tahanan asal Mesir telah dideportasi usai dibebaskan oleh Tel Aviv.

    Berbicara dalam konferensi pers yang sama, Perdana Menteri (PM) Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani mengatakan dirinya dan Fidan membahas soal “perkembangan di wilayah Palestina yang diduduki dan Suriah” dalam pertemuan mereka yang digelar tertutup.

    Qatar merupakan salah satu mediator untuk gencatan senjata Gaza, bersama dengan Mesir dan Amerika Serikat (AS).

    Dalam pernyataannya, PM Qatar menyerukan “semua pihak untuk menghormati semua ketentuan perjanjian dan memulai (perundingan) tahap kedua”, yang dimaksudkan untuk mengakhiri pertempuran Hamas dan Israel secara lebih pemanen.

    Tanggal untuk perundingan resmi yang melibatkan para mediator dan delegasi dari Hamas dan Israel belum ditentukan, dengan tahap pertama gencatan senjata yang berlangsung selama 42 hari akan berakhir bulan depan.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu