Negara: Suriah

  • 5 Bukit Lokasi Pasukan Israel di Lebanon Selatan, Cegat Hizbullah Jika Perang Kembali Pecah di Gaza – Halaman all

    5 Bukit Lokasi Pasukan Israel di Lebanon Selatan, Cegat Hizbullah Jika Perang Kembali Pecah di Gaza – Halaman all

    Israel Sukses Rayu AS, Ini 5 Bukit Utama Lokasi Pasukan IDF Ditempatkan di Lebanon Selatan

    TRIBUNNEWS.COM – Israel dilaporkan terus membujuk Amerika Serikat (AS) untuk mempertimbangkan kembali penolakan atas permintaan Tel Aviv untuk memperpanjang kehadiran militer Israel (IDF) di Lebanon.

    Menurut sumber-sumber Israel, sebelumnya AS telah menegaskan kalau tentara Israel harus mundur paling lambat tanggal 18 Februari.

    Media Lebanon, LBCI melansir bujukan Israel ke AS itu berhasil menghasilkan kompromi kalau IDF akan tetap ditempatkan di lima lokasi utama di Lebanon selatan.

    Kompromi ini terjadi hasil negosiasi pihak Israel dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio di Tel Aviv.

    “Sebuah unit militer Israel telah mulai mempersiapkan lima lokasi militer di Lebanon Selatan, dengan mengklaim bahwa lokasi-lokasi tersebut merupakan bagian dari sebuah perjanjian dengan Amerika Serikat,” kata LBCI, dikutip Jumat (14/2/2025). 

    “Pengaturan ini dilaporkan dicapai sebagai sebuah kompromi setelah Washington menolak permintaan Israel untuk memperpanjang masa tinggalnya di Lebanon setelah tanggal 18 Februari,” tambah laporan tersebut.

    Penetapan kelima lokasi bagi Pasukan Israel di Lebanon Selatan ini telah dikonfirmasi.

    “Kelima lokasi tersebut akan berlokasi di antara Garis Biru dan kota-kota Israel utara, dengan perhatian khusus diberikan kepada wilayah-wilayah yang berseberangan dengan desa-desa Lebanon di Metula dan Manara,” tulis laporan tersebut.  

    LBCI melaporkan bukit-bukit tersebut adalah:

    – Bukit Aaziyyeh: Terletak 2 km dari perbatasan dekat Deir Seryan. Bukit ini menghadap ke Sungai Litani dari Mahmoudiyeh dan menghadap ke sisi Lebanon.

    – Bukit Al-Awaida: Terletak 1 km dari perbatasan antara Odaisseh dan Kfarkela, bukit ini adalah satu-satunya yang mengawasi pemukiman Israel di Metula dan pemukiman di dekatnya.

    – Bukit Labbouneh: Hanya 300 meter dari perbatasan, kawasan hutan lebat ini membentang di sepanjang Aalma El Chaeb dan Naqoura. Menghadap ke wilayah Lebanon dan Palestina.

    – Bukit El-Hamames: Ditemukan 1 km dari Garis Biru, di pinggiran Khiam, menghadap ke Metula dari utara.

    – Jabal Blat: Terletak 1 km dari Garis Biru antara Ramyeh dan Marwahin, bukit ini menghadap kedua sisi sektor barat dan tengah.

    MENYUSURI BUKIT – Pasukan infanteri Israel menyusuri kontur berbukit di perbatasan Lebanon. IDF melakukan invasi darat melawan milisi Hizbullah. (tangkap layar Amir Levy/Getty Images)

    Waktu Penarikan Mundur Penuh Pasukan Belum Pasti

    Perlu dicatat, penempatan pasukan Israel di lima bukit teritorial Lebanon Selatan itu dilaporkan hanya bersifat sementara.

    Meski begitu, ada laporan-laporan berbeda mengenai kapan waktu penarikan penuh Israel dari wilayah-wilayah pendudukan lainnya di Lebanon Selatan. 

    Beberapa sumber mengindikasikan penarikan akan terjadi pada tanggal 18 Februari, sementara yang lain memperkirakan akan terjadi pada tanggal 28 Februari.

    Washington juga telah menegaskan kalau Angkatan Darat Lebanon melaksanakan perjanjian gencatan senjata dan sejauh ini telah mengerahkan pasukannya sesuai dengan ketentuan kesepakatan.  

    Dorongan Israel untuk memperpanjang kehadiran militer tidak semata-mata terkait dengan tujuan militernya untuk menargetkan depot senjata Hizbullah, seperti yang diklaim dalam pernyataan resmi IDF. 

    Menurut sumber-sumber yang mengetahui masalah ini, Tel Aviv ingin memperpanjang masa invasinya di Lebanon Selatan untuk bisa meyakinkan para pemukim Yahudi di Utara untuk mau kembali ke rumah-rumah mereka.

    “Israel juga menggunakan permintaan ini sebagai daya ungkit di tengah meningkatnya pertentangan dari penduduk Israel utara, yang menolak rencana untuk kembali ke rumah mereka pada tanggal 1 Maret,” kata laporan tersebut.

    Ancaman protes dan demonstrasi dari para pemukim Yahudi di Utara sudah dilontarkan jika masalah keamanan tidak ditangani.  

    Sementara itu, badan-badan keamanan Israel telah menurunkan pentingnya front Lebanon, menempatkannya pada posisi ketiga setelah Tepi Barat, Gaza, dan Suriah. 

    Akan tetapi, militer Israel telah menyatakan bahwa mereka menunggu arahan politik mengenai jadwal penarikan pasukan dari Lebanon sambil melanjutkan operasinya, termasuk penarikan pasukan secara terbatas.  

    Pada saat yang sama, angkatan udara Israel, yang berkoordinasi dengan intelijen militer, memantau dengan saksama perbatasan Lebanon-Suriah. 

    Di lapangan, militer Israel memperdalam kehadirannya di Suriah, memperkuat unit-unitnya untuk mengantisipasi apa yang oleh pejabat Israel digambarkan sebagai tantangan baru yang ditimbulkan oleh Front Perlawanan Islam, yang telah menjadi fokus utama bagi lembaga militer dan keamanan di Tel Aviv.

    MENYUSURI BUKIT – Tangkap Layar dari LCBI, Jumat (14/2/2025) menunjukkan pasukan infanteri Israel menyusuri kontur berbukit di perbatasan Lebanon. IDF memperpanjang kehadiran mereka di Lebanon Selatan dalam invasi darat melawan milisi Hizbullah.

    Mau Tetap Pegang Kendali di Dua Front

    Menanggapi protes Israel tentang penarikan pasukan tanpa jaminan zona penyangga, komandan wilayah utara Israel meyakinkan pemukim Utara, dengan menyatakan bahwa kesepakatan untuk tetap berada di lima lokasi ini memberikan jaminan keamanan yang lebih besar bagi Israel.

    Lima lokasi penempatan Pasukan Israel di Lebanon Selatan ini punya makna strategis. 

    “Antara front selatan dan utara, pemerintah Israel juga berupaya untuk memastikan kelanjutan fase pertama kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas,” kata ulasan LCBI. 

    Tujuan dari fase ini bukan hanya untuk menenangkan warga Israel yang menuntut implementasi penuh dari kesepakatan tersebut, tetapi juga untuk mempertahankan kendali atas keputusan untuk melanjutkan peperangan di Gaza kapan saja. 

    Selain itu, Israel berupaya untuk memastikan Hamas tidak berperan dalam membentuk masa depan Jalur Gaza pascaperang.

    Sebagai konteks, keterlibatan Hizbullah dalam Perang Gaza terjadi karena kelompok perlawanan Lebanon itu menyerang wilayah Israel di utara sebagai bagian dukungan terhadap perjuangan Hamas dan faksi lain milisi perlawanan Palestina di Gaza.

    Serangan Hizbullah intensif sepanjang tahun lalu, membuat ratusan ribu pemukim Yahudi Israel di utara terpaksa mengungsi dan pemerintah Israel menanggung kompensasi yang sangat besar.

    Penempatan pasukan Israel di lima titik ini sebagai bentuk strategi cepat merespons Hizbullah saat situasi di Gaza kembali perang dan gencatan senjata berakhir.

    (oln/LCBI/*)

     

     

     

  • Sebanyak 124 Jurnalis Terbunuh Tahun Lalu, 2024 Jadi Tahun Paling Mematikan bagi Pekerja Media

    Sebanyak 124 Jurnalis Terbunuh Tahun Lalu, 2024 Jadi Tahun Paling Mematikan bagi Pekerja Media

    PIKIRAN RAKYAT – Jumlah jurnalis yang terbunuh pada tahun 2024 mencapai rekor, menurut laporan yang dirilis oleh Committee to Protect Journalists. Setidaknya 124 jurnalis dan pekerja media terbunuh di seluruh dunia, dan sekitar dua pertiga dari mereka adalah warga Palestina yang dibunuh oleh Israel selama perang melawan Hamas di Gaza.

    Rekor sebelumnya adalah 113 jurnalis yang terbunuh pada tahun 2007, selama Perang Irak.

    Negara-negara lain termasuk Sudan, Pakistan, Meksiko, dan Suriah juga memiliki beberapa kasus jurnalis yang terbunuh tahun lalu, menurut laporan tersebut.

    CPJ menganggap jurnalis atau pekerja media sebagai seseorang yang meliput berita atau mengomentari urusan publik, dalam media apa pun. Agar dapat dimasukkan dalam daftarnya, kematian orang tersebut harus terkait dengan pekerjaan. Kematian tersebut dapat disengaja atau tidak disengaja, seperti jika seorang jurnalis terbunuh di zona konflik.

    Kematian seorang jurnalis tidak akan dimasukkan jika ada bukti bahwa mereka menghasut kekerasan dengan efek yang akan segera terjadi atau secara langsung berpartisipasi sebagai kombatan dalam konflik bersenjata pada saat kematian mereka.

    CPJ mengatakan bahwa mereka hanya memasukkan kasus yang dikonfirmasi dalam laporannya, yang berarti mereka menemukan bukti yang menunjukkan bahwa jurnalis tersebut terbunuh sehubungan dengan pekerjaan mereka; mereka mengatakan menganggap semua kasus zona perang sebagai yang dikonfirmasi.

    Meningkatnya Konflik Global Menyebabkan Rekor Kematian

    Dari 124 jurnalis yang terbunuh pada tahun 2024, laporan CPJ mengatakan 82 orang tewas di tengah perang di Gaza dan tiga orang tewas di Lebanon, tempat Israel memerangi Hizbullah. Dalam sedikitnya 10 kasus, CPJ mengatakan penyelidikannya menentukan bahwa para jurnalis itu sengaja menjadi sasaran. Kelompok itu mengatakan terus menyelidiki apakah sedikitnya 20 kasus lainnya mungkin disengaja.

    Tiga puluh satu jurnalis yang terbunuh di Gaza adalah pekerja lepas Palestina yang menurut CPJ masuk untuk mengisi kekosongan informasi setelah banyak outlet berita berhenti beroperasi di wilayah tersebut.

    Peningkatan kematian jurnalis terjadi di tengah meningkatnya jumlah konflik secara global, menurut CPJ. Pembunuhan jurnalis lainnya pada tahun 2024 terjadi di lebih dari puluhan negara, termasuk Sudan, Pakistan, dan Meksiko.

    Sudan dan Pakistan masing-masing menyaksikan enam pembunuhan jurnalis, sementara Meksiko mengalami lima pembunuhan. Empat jurnalis tewas di Suriah. Tiga tewas di Myanmar, di mana wartawan bawah tanah semakin diperlakukan sebagai kombatan musuh, menurut CPJ. Tiga kematian jurnalis lainnya tercatat di Irak, menandai kematian jurnalis pertama di sana sejak 2020. Dua jurnalis tewas di Haiti, tempat geng-geng sekarang secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan jurnalis.

    CPJ mengatakan bahwa mereka menemukan negara-negara tempat jurnalis dibunuh dengan sengaja sering kali mencoba mengubur bukti pembunuhan, mengalihkan kesalahan, dan menghindari akuntabilitas. Tindakan semacam itu menempatkan jurnalis yang masih hidup dalam bahaya yang lebih besar, kata kelompok itu, dan menghilangkan kemungkinan keadilan bagi mereka yang telah meninggal.

    Di seluruh dunia, jurnalis juga telah diintimidasi, disensor, dan ditangkap atau diserang. Insiden semacam itu dilaporkan di Kamerun, Somalia, dan Afghanistan, meskipun tidak ada jurnalis yang tewas di negara-negara tersebut. Tidak ada juga kematian jurnalis dalam perang antara Ukraina dan Rusia, meskipun beberapa serangan yang mungkin ditargetkan menyebabkan wartawan terluka, kata CPJ. Seorang jurnalis Ukraina yang ditahan pada Agustus 2023 meninggal dalam tahanan Rusia tahun lalu.

    “Kondisi dapat menjadi lebih mematikan bagi pers ketika mereka yang membunuh wartawan tidak dimintai pertanggungjawaban. Dan semakin sedikit wartawan berarti semakin sedikit informasi bagi warga yang mencari kebenaran,” kata CPJ.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Apa yang Spesial di Berlinale 2025? – Halaman all

    Apa yang Spesial di Berlinale 2025? – Halaman all

    Festival Film Internasional Berlinale ke-75 berlangsung dari tanggal 13 hingga 23 Februari 2025 dengan menampilkan hampir 250 film. Festival dimulai pada hari Kamis dengan pemutaran perdana “The Light”, karya Tom Tykwer. Sineas Jerman di balik film “Run Lola Run” (1998) dan serial “Babylon Berlin” ini kembali dengan film drama yang dibintangi oleh Lars Eidinger dan Nicolette Krebitz. Film ini menggambarkan sebuah keluarga kelas menengah yang kehidupannya berubah setelah seorang pembantu rumah tangga dari Suriah memasuki kehidupan mereka.

    Dalam acara pembukaan, aktris Inggris, Tilda Swinton, menerima penghargaan Honorary Golden Bear, penghargaan Beruang Emas Kehormatan tersebut diberikan untuk dedikasi dan pengabdian seumur hidup aktris tersebut di industri perfilman. Aktris asal Skotlandia ini rutin menghadiri Berlinale selama bertahun-tahun, baik sebagai ketua juri di tahun 2009 maupun mendampingi film-filmnya. Sejauh ini 26 filmnya telah ditayangkan pada festival film tersebut.

    Edward Berger akan menyampaikan pidato pada malam penghargaan tersebut. Sutradara yang dinominasikan Oscar untuk film “Conclave” dan “All Quiet on the Western Front” itu kini sedang menggarap film produksi Netflix yang dibintangi oleh Swinton, berjudul “The Ballad of a Small Player.”

    Juri internasional juga akan diperkenalkan pada upacara pembukaan Berlinale. Sutradara Amerika Serikat, Todd Haynes (Film “Carol,” “I’m Not There”) akan menjadi ketua juri internasional.

    Rekan-rekan juri adalah artis Cina, Fan Bingbing, sutradara dan aktor Jerman, Maria Schrader, sutradara Maroko-Prancis, Nabil Ayouch, desainer kostum Jerman Bina Daigeler, sutradara Argentina, Rodrigo Moreno, serta kritikus film dan pembawa acara podcast AS, Amy Nicholson.

    Tujuh anggota juri akan memilih pemenang Beruang Emas dan Perak tahun ini, yang penganugrahannya akan dilakukan pada tanggal 22 Februari.

    Sorotan kompetisi

    Keseluruhan program menampilkan hampir 250 film yang terbagi dalam beberapa kategori. Kompetisi utama Berlinale terdiri dari 19 karya film, yang mewakili 26 negara.

    ‘Mantan’ Pemenang Berlinale 2021 kembali mengikuti kompetisi adalah sineas Rumania, Radu Jude, yang mempersembahkan “Kontinental ’25.” Empat tahun lalu, Radu Jude memenangkan Beruang Emas melalui film “Bad Luck Banging atau Loony Porn.” Sutradara Korea, Hong Sang-soo, yang telah mengoleksi beberapa penghargaan Silver Bears beberapa tahun terakhir, kembali dengan film “What Does that Nature Say to You.”

    Dua film Tiongkok, “Girls on Wire,” yang disutradarai oleh Vivian Qu, dan ‘Living the Land,’ yang disutradarai oleh Huo Meng membuat debut dunia mereka lewat kompetisi ini.

    Ada juga produksi film bersama antar negara Jerman, Kanada, Italia, Palestina, Qatar, Yordania dan Arab Saudi – yakni film “Yunan” karya Ameer Fakher Eldin dan dibintangi oleh komedian Lebanon, Georges Khabbaz, dan aktris legendaris Jerman, Hanna Schygulla, yang terkenal dengan filmnya bersama sutradara Rainer Werner Fassbinder.

    Hanya ada satu film dokumenter dalam kompetisi utama, “Timestamp,” karya Kateryna Gornostai. Film ini memberikan wawasan tentang kehidupan sekolah di Ukraina setelah invasi Rusia ke negara tersebut.

    Bintang film yang akan menghadiri di festival ini

    Film-film kompetisi akan menghadirkan para selebriti di Berlin: “Blue Moon” karya Richard Linklater, yang dibintangi oleh Ethan Hawke, Margaret Qualley, dan Andrew Scott. Sineas Amerika Serikat ini pernah memenangkan penghargaan Silver Bear untuk sutradara terbaik untuk film “Before Sunrise” (1995) dan “Boyhood” (2014).

    “If I Had Legs I’d Kick You,” karya Mary Bronstein, dibintangi oleh Rose Byrne dan A$AP Rocky. “The Ice Tower,” yang disutradarai oleh Lucile Hadzihalilovic, menampilkan bintang Prancis Marion Cotillard. Sebagai pemeran utama dalam film “Dreams” karya Michel Franco, aktris Jessica Chastain juga akan hadir di Berlin.

    Berlinale Special adalah bagian dari festival ini yang menyorot para selebritas dalam perayaan dengan menggelar karpet merah. Bong Joon Ho, pembuat film “Parasite” yang meraih penghargaan, akan hadir di Berlin untuk pemutaran perdana film fiksi ilmiah terbarunya, “Mickey 17”, yang dibintangi oleh Robert Pattinson.

    Timothee Chalamet juga dijadwalkan akan hadir di Berlinale untuk debut film “A Complete Unknown,” di mana ia berperan sebagai Bob Dylan.

    Festival ini juga akan menyambut bintang “Euphoria”, Jacob Elordi, yang akan menemani serial TV Justin Kurzel, “The Narrow Road to the Deep North.”

    Dan tak ketinggalan, aktor Inggris, pemeran Doctor Strange, Benedict Cumberbatch, juga akan hadir di Berlin untuk pemutaran perdana “The Thing with Feathers” di Eropa.

    Adakah film Indonesia?

    Tahun ini terdapat empat film Indonesia yang ditampilkan di Berlinale. Untuk Kategori Penonton Muda atau Generation Kplus, terdapat film Little Rebel Cinema Club garapan Sutradara Khozy Rizal. Khozy Rizal memulai debutnya di dunia perfilman Indonesia lewat Film Makassar is a City for Footballl Fans di tahun 2021.

    Untuk Kategori Berlinale Shorts, yaitu film pendek yang akan ditampilkan, terdapat dua film dari Indonesia. Film bergenre horror Sammi, Who Can Detach His Body Parts karya Rein Maychaelson yang dibintangi Mai Djenar Maisa Ayu dan Jefri Nichol, serta film garapan Timoteus Anggawan Kusno, berjudul After Colossus, kisah fiksi mistis di era Reformasi.

    Selain itu tak ketinggalan untuk kategori Forum Expanded, dimana dalam kategori ini para pembuat film melakukan ekplorasi terhadap medium film itu sendiri. Film Mirage:Eigenstate karya Riar Rizaldi, mengeksplorasi ragam interpretasi tentang realitas melalui interpretasi mistis sufi monorealisme, hingga teori mekanika kuantum.

    Masih merupakan festival politik

    Di luar acara karpet merah yang mewah, festival ini juga menyoroti berbagai peristiwa terkini dan bersejarah.

    Dengan festival film yang berlangsung 80 tahun setelah pembebasan Auschwitz, pemutaran film monumental “Shoah” (1985) karya Claude Lanzmann menjadi bagian dari program khusus. Selain itu ada film dokumenter baru yang mengulas kembali karya terobosan representasi Holocaust dalam sinema, berjudul “All I Had was Nothingness”, karya Guillaume Ribot.

    “Teman-teman yang Tak Diinginkan: Bagian I – Udara Terakhir di Moskow” adalah film dokumenter tentang para intelektual yang diusir ke pengasingan di bawah rezim Rusia saat ini. “Das Deutsche Volk” mengulas kembali penembakan rasis di Hanau pada tahun 2020. Dan “A Letter to David” adalah sebuah surat sinematik untuk sandera Hamas, David Cunio, yang masih ditahan di Gaza.

    Tantangan yang ‘menyenangkan’ dan debut direktur Tricia Tuttle

    Dibandingkan dengan Cannes dan Venesia, Berlin selalu dianggap sebagai festival film yang paling politis di Eropa.

    “Orang-orang sering bertanya kepada kami apakah kami adalah festival yang politis. Dan ya, meskipun saya akan mengatakan bahwa kami adalah festival sosial, politik ada dalam DNA kami. […] Berlin adalah kota yang sarat dengan sejarah. Kami tidak menghindar dari hal ini,” kata direktur festival, Tricia Tuttle, menjelang acara tahun ini. Ini adalah edisi pertama Berlinale di bawah kepemimpinan Tuttle.

    Tahun lalu, kritik terhadap politik Israel selama acara penghargaan – khususnya oleh sutradara Israel dan Palestina dalam film dokumenter “No Other Land” – menimbulkan tuduhan antisemitisme dari beberapa politisi Jerman.

    Dengan festival yang sebagian besar didanai oleh publik, Tuttle kini menghadapi tantangan untuk memenuhi persyaratan anggota parlemen Jerman, sambil tetap mengizinkan para seniman untuk mengekspresikan diri mereka secara bebas.

    Kurator kelahiran AS ini pada presentasi Berlinale mengatakan, “banyak pembuat film dari negara-negara Arab yang telah mendekati kami selama beberapa minggu terakhir, hanya untuk memastikan bahwa festival ini merupakan ruang untuk dialog dan wacana yang terbuka.”

    “Jujur saja, ini adalah sebuah tantangan. Tahun ini benar-benar menantang. Setiap festival selalu menantang. Kita hidup di dunia yang sangat terpecah belah dan terbagi-bagi dan [di mana] wacana tidak selalu ramah dan terbuka,” ujarnya, sambil menambahkan, proses penyusunan program bersama tim festival ”sangat menggembirakan dan menyenangkan, serta merupakan suatu keistimewaan tersendiri.”

    Di luar perdebatan politik, salah satu misi Tuttle adalah merevitalisasi festival Berlin melalui program yang modern dan menyegarkan.

    Salah satu contoh perubahan yang telah dipelopori oleh Tuttle untuk mencapai tujuan ini adalah dengan memperkenalkan sebuah program baru yang kompetitif, yang disebut Perspectives. Ini secara eksklusif akan menampilkan debut film panjang demi menyediakan “platform yang lebih menonjol bagi para pembuat film baru,” katanya. Salah satu karya yang berkompetisi akan memenangkan penghargaan Best First Feature Award, yang akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar €50.000, atau setara 851 juta rupiah.

    Diharapkan dalam perjalanannya, para penggemar film akan menemukan kisah baru yang ingin mereka ikuti di tahun-tahun mendatang.

    Diadaptasi dari artikel DW Bahasa Inggris

  • ISIS Siaga di Suriah, Langkah Trump Selanjutnya Bisa Menentukan Apakah ISIS Akan Bangkit Lagi – Halaman all

    ISIS Siaga di Suriah, Langkah Trump Selanjutnya Bisa Menentukan Apakah ISIS Akan Bangkit Lagi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Di berbagai penjara dan kamp penahanan di wilayah timur laut Suriah, kelompok militan ISIS terkurung tetapi memiliki kekuatan yang siap siaga, NBC News melaporkan.

    Untuk saat ini, penjara dan kamp tersebut dijaga oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung oleh Amerika Serikat dan dipimpin oleh pasukan Kurdi.

    Keduanya bersatu untuk menghancurkan ISIS, namun ideologi radikal kelompok tersebut belum sepenuhnya dihancurkan.

    Sejak penggulingan diktator Suriah, Bashar al-Assad, akhir tahun lalu dan pemerintahan baru di AS, kekhawatiran akan kebangkitan ISIS mulai muncul kembali.

    Di utara Suriah, sekitar 10.000 terduga anggota ISIS dipenjara di 28 fasilitas, termasuk penjara terbesar di Al Sina, di pinggiran Hasakah.

    Penjara ini menahan ribuan pria, banyak di antaranya ditangkap selama pertempuran terakhir ISIS pada 2019.

    Salah satu tahanan, Ibrahim, seorang warga negara Maroko, mengakui dalam wawancara dengan NBC News bahwa ia adalah mantan pejuang ISIS, tetapi bersikeras bahwa ia tidak lagi menjadi ancaman.

    “Jika saya berbahaya, saya tidak akan menyerahkan diri,” ujarnya, sambil berharap bisa kembali ke negaranya.

    Bagi komandan SDF, Jenderal Mazloum Abdi, para tahanan ini tetap menjadi ancaman besar.

    “Mereka adalah garis keras,” katanya.

    “Kami memiliki banyak tahanan, dan mereka merupakan ancaman yang terus berlanjut.”

    Serangan ISIS ke Penjara Al Sina lebih dari tiga tahun lalu menunjukkan betapa serius ancaman ini.

    Dalam serangan tersebut, ratusan tahanan dibebaskan setelah serangan besar-besaran yang menewaskan puluhan penjaga.

    Pertempuran untuk menguasai penjara berlangsung selama lebih dari seminggu sebelum dipadamkan dengan bantuan militer AS.

    “Kami memiliki informasi intelijen bahwa ISIS berencana menyerang penjara lagi,” kata Abdi.

    “Jika mereka berhasil, ISIS bisa bangkit kembali.”

    Kamp Al Hol

    Sekitar 26 mil di sebelah timur Hasakah, Kamp Al Hol menampung sekitar 40.000 orang, 93 persen di antaranya adalah wanita dan anak-anak, berdasarkan data terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    Banyak dari mereka adalah keluarga anggota ISIS, dan pejabat SDF memperingatkan bahwa kamp tersebut menjadi sarang bagi generasi militan berikutnya.

    “Pola pikir radikal berkembang di dalam kamp ini,” kata Jihan Hanan, direktur Al Hol.

    “Mereka semakin ekstrem.”

    Dengan sumber daya yang terbatas, penjagaan hanya bisa dilakukan di perimeter, sehingga kekerasan di dalam kamp sering kali tidak dapat dicegah.

    Di bagian yang disebut “The Annex”, istri-istri anggota ISIS asing dan anak-anak mereka ditahan.

    Banyak dari mereka telah berada di sana selama enam tahun tanpa ada minat dari negara asal mereka untuk memulangkan mereka.

    Langkah Trump Bisa Jadi Penentu

    Pasukan SDF sangat bergantung pada bantuan militer dan dukungan finansial dari Amerika Serikat.

    Namun, keputusan Presiden Donald Trump untuk membekukan bantuan luar negeri AS selama 90 hari, serta dorongannya untuk menutup Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), dapat membuat bantuan yang sangat dibutuhkan tidak sampai ke SDF dan pemerintahan Kurdi.

    Jenderal Abdi dan Direktur Hanan sepakat bahwa solusi terbaik adalah memulangkan para tahanan ke negara asal mereka, tetapi banyak negara enggan menerima mereka kembali.

    Dengan pemerintahan Bashar al-Assad yang digulingkan oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), situasi politik di Suriah berubah drastis.

    Meskipun SDF mempertahankan otonomi Kurdi di timur laut Suriah, dinamika politik baik di dalam negeri maupun luar negeri terus bergeser.

    Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, mendukung HTS dan telah lama memandang SDF sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Turki, yang dianggap sebagai organisasi teroris.

    Keputusan Trump untuk menarik 2.000 tentara AS yang masih bertugas di Suriah dapat membuka jalan bagi kebangkitan ISIS.

    Jika pasukan AS ditarik, kekosongan keamanan yang tersisa bisa dimanfaatkan oleh kelompok militan.

    “Kekosongan keamanan ini bisa menjadi ancaman besar bagi kami,” ujar Hanan.

    “Kami mungkin bisa bertahan selama beberapa bulan, tetapi setelah itu, situasinya akan tidak terduga.”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Video Presiden Prabowo Sepakat dengan Presiden Turki Erdogan Kemerdekaan Palestina Solusi Perdamaian – Halaman all

    Video Presiden Prabowo Sepakat dengan Presiden Turki Erdogan Kemerdekaan Palestina Solusi Perdamaian – Halaman all

    Prabowo Subianto menyampaikan kesepakatan Indonesia dan Turky atas kemerdekaan Palestina menjadi solusi dari konflik yang terjadi di negara tersebut.

    Tayang: Rabu, 12 Februari 2025 18:38 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan kesepakatan Indonesia dan Turki atas kemerdekaan Palestina menjadi solusi dari konflik yang terjadi di negara tersebut.

    “Di bidang hubungan internasional kami menegaskan bahwa Indonesia dan Turkiye berpandangan tetap bahwa solusi untuk perdamaian di Palestina adalah kemerdekaan bagi Palestina dengan solusi dua negara, two state solution,” kata Prabowo usai pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/2/2025).

    “Kita juga mendukung perdamaian di Suriah dan Ukraina,” ujar Prabowo.(*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Prabowo dan Erdogan Sepakati 13 Kerja Sama Indonesia-Turki, Ini Daftar Lengkapnya

    Prabowo dan Erdogan Sepakati 13 Kerja Sama Indonesia-Turki, Ini Daftar Lengkapnya

    Bogor, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyepakati 13 kerja sama Indonesia-Turki seusai pertemuan high-level strategic cooperation council (HLSCC) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/2/2025).

    “Ini adalah mekanisme hubungan bilateral tertinggi di antara kedua negara. Pertemuan berlangsung sangat intensif, dan produktif. Kami memiliki komitmen yang sama untuk memperkokoh kemitraan,” kata Prabowo dalam jumpa pers.

    Prabowo menjelaskan pertemuan dengan Erdogan menghasilkan berbagai kerja sama prioritas yang sejalan antarkedua negara.

    “Dalam bidang ekonomi dan perdagangan kami berkomitmen untuk meningkatkan perdagangan antara dua negara dengan saling menguntungkan kedua negara,” imbuh Prabowo.

    Selanjutnya, Prabowo dan Erdogan bersepakat untuk mempercepat finalisasi Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA).

    “Kami sepakat untuk memperluas akses pasar bagi produk-produk kedua negara. Indonesia dan Turki akan memperkuat kerja sama pertahanan dan keamanan,” papar Prabowo.

    Kedua kepala negara juga sepakat bekerja sama dalam bidang pendidikan dan pelatihan personel militer, intelijen, serta kontraterorisme.

    “Kami sepakat untuk juga tingkatkan produksi bersama dan kerja sama di industri pertahanan, di bidang kesehatan kami juga ingin tingkatkan kerja sama,” ungkap Prabowo.

    “Dalam bidang ekonomi dan perdagangan kami berkomitmen untuk meningkatkan perdagangan antara dua negara dengan saling menguntungkan kedua negara,” imbuh Prabowo.

    Selain itu, Prabowo dan Erdogan sepakat mendorong kemerdekaan Palestina sebagai solusi perdamaian dua negara (two state solution).

    “Kami menegaskan bahwa Indonesia dan Turki berpandangan tetap bahwa solusi perdamaian dan Palestina adalah kemerdekaan bagi Palestina dengan solusi dua negara. Two state solution. Kita juga mendukung perdamaian di Suriah dan Ukraina,” jelas Prabowo.

    Prabowo gembira atas kunjungan Erdogan yang sangat produktif dan menjadi babak baru dalam kemitraan strategis Indonesia-Turki menuju 100 tahun hubungan bilateral pada 2050.

    Berikut 13 kerja sama Indonesia-Turki yang disepakati Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan:

    1. Memorandum saling pengertian antara Kementerian Agama dan kepala Bidang Urusan Agama Republik Turki tentang kerja sama di bidang layanan keagamaan dan pendidikan keagamaan.

    2. Memorandum kerja sama antara Kementerian ESDM dan Kementerian ESDM Turki di bidang energi dan sumber daya mineral.

    3. Memorandum saling pengertian tentang kerja sama di Bidang pendidikan tinggi antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI dan Dewan Pendidikan Tinggi Republik Turki.

    4. Perjanjian antara Pemerintah RI dan Pemerintah Republik Turki pada kerja sama bidang kesehatan dan ilmu kedokteran.

    5. Memorandum saling pengertian tentang kerja sama strategis di bidang industri pertahanan antara Kementerian Pertahanan RI dan Sekretariat Industri Pertahanan Kepresidenan Republik Turki.

    6. Memorandum saling pengertian antara Kementerian Perdagangan RI dan Kementerian Perdagangan Republik Turki tentang peningkatan kerja sama di bidang perdagangan.

    7. Memorandum saling pengertian antara Pemerintah RI dan Pemerintah Republik Turki tentang kerja sama di bidang pertanian.

  • Bertemu Erdogan, Prabowo Ulas Tingginya Bea Masuk Barang Indonesia-Turki – Page 3

    Bertemu Erdogan, Prabowo Ulas Tingginya Bea Masuk Barang Indonesia-Turki – Page 3

    Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersepakat bahwa two state solution merupakan solusi untuk kemerdekaan Palestina. Hal itu disampaikan Prabowo usai pertemuan bilateral Indonesia-Turki di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/2/2025).

    “Di bidang Hubungan Internasional kami menegaskan bahwa Indonesia dan Turkiye berpandangan tetap, bahwa solusi perdamaian Palestina adalah kemerdekaan bagi Palestina dengan solusi dua negara, two state solution,” tutur Prabowo di Istana Bogor, Rabu.

    Tak hanya itu, Prabowo dan Erdogan juga menyatakan dukungan perdamaian di negara-negara lain yang tengah berkonflik. “Kita juga mendukung perdamaian di Suriah dan Ukraina,” sambungnya.

    Presiden Erdogan membenarkan adanya pembahasan tentang kemerdekaan Palestina bersama dengan Prabowo. Termasuk penandatanganan 12 nota kesepahaman antar-kementerian Indonesia dan Turki.

    “Kami membahas hubungan kami secara komprehensif, baik dalam pertemuan kami dengan saudara saya tercinta Prabowo maupun dalam konsultasi antar delegasi. Kami juga bertukar pandangan tentang isu-isu regional dan global terkini, khususnya Palestina dan Suriah,” ungkap Erdogan.

    “Dalam konteks ini, kami menandatangani 12 nota kesepahaman di hadapan Anda di berbagai bidang, seperti energi, pertanian, perdagangan dan industri pertahanan, komunikasi dan pendidikan,” ucap Presiden Erdogan.

  • Prabowo dan Erdogan Sepakati 13 Kerja Sama, Ini Daftarnya

    Prabowo dan Erdogan Sepakati 13 Kerja Sama, Ini Daftarnya

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengaku telah menyepakati sejumlah kerja sama setelah melaksanakan pertemuan High Level Strategic Council dengan Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan.

    Prabowo mengatakan bahwa dalam diskusi bersama Erdogan dan delegasi pertemuan berlangsung sangat intensif, dan produktif. Kedua Negara pun memiliki komitmen yang sama untuk memperkokoh kemitraan.

    Hal ini disampaikannya saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdoğan usai melaksanakan pertemuan High Level Strategic Council di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu (12/2/2025).

    “Kemitraan ini adalah untuk kemakmuran rakyat kedua negara, dan juga untuk bekerja demi tatanan dunia baru yang lebih baik mengarah ke perdamaian dan stabilitas dunia,” ucapnya dalam forum itu.

    Prabowo memerinci bahwa dalam bidang ekonomi dan perdagangan kedua Negara berkomitmen untuk meningkatkan perdagangan dengan saling menguntungkan kedua negara juga mempercepat finalisasi kesepakatan CEPA.

    Prabowo dan Erdogan pun sepakat guna memperluas akses pasar bagi produk-produk kedua negara.

    Selain itu, dia melanjutkan bahwa Indonesia dan turki akan memperkuat kerja sama pertahanan dan keamanan. Termasuk pendidikan dan latihan bagi personel angkatan bersenjata kita, kerja sama intelejen, dan kontra terorisme. 

    “Kami sepakat untuk juga tingkatkan produksi bersama dan kerja sama di industri pertahanan di bidang kesehatan kami juga ingin tingkatkan kerja sama,” katanya. 

    Lalu, dia melanjutkan bahwa di bidang hubungan internasional, kedua negara menegaskan bahwa indonesia dan turki berpandangan tetap bahwa solusi perdamaian di Palestina, Suriah, dan Ukraina serta Rusia. Khususnya, Palestina melalui kemerdekaan dengan solusi dua negara atau two state solution. 

    “Saya sangat gembira bahwa kunjungan ini sangat produktif. Kunjungan presiden Erdogan adalah babak baru dalam kemitraan strategis kami dan akan menjadi momentum sejarah menuju 100 tahun kemitraan indonesia dan turki pada 2050,” pungkas Prabowo.

    Berikut 13 Kesepakatan Antara Pemerintah Indonesia dan Turki:

    1. Memorandum Saling Pengertian Antara Kementerian Agama dan Kepala Bidang Urusan Agama Republik Turki Tentang Kerja Sama Di Bidang Layanan Keagamaan dan Pendidikan Keagamaan.

    2. Memorandum Kerja Sama Antara Kementerian ESDM dan Kementerian ESDM Turki di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral

    3. Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama di Bidang Pendidikan Tinggi Antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI dan Dewan Pendidikan Tinggi Republik Turki

    4. Perjanjian antara Pemerintah RI dan Pemerintah Republik Turki pada Kerja Sama bidang Kesehatan dan Ilmu Kedokteran

    5. Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Strategis di Bidang Industri Pertahanan Antara Kementerian Pertahanan RI dan Sekretariat Industri Pertahanan Kepresidenan Republik Turki

    6. Memorandum Saling Pengertian Antara Kementerian Perdagangan RI dan Kementerian Perdagangan Republik Turki Tentang Peningkatan Kerja Sama di Bidang Perdagangan

    7. Memorandum Saling Pengertian Antara Pemerintah RI dan Pemerintah Republik Turki tentang Kerja Sama di Bidang Pertanian

    8. Surat Pernyataan Kehendak Antara Pemerintah RI dan Pemerintah Republik Turki tentang Promosi dan Fasilitas Investasi

    9. Memorandum Saling Pengertian Antara Kementerian Perindustrian RI dan Kementerian Industri dan Teknologi Republik Turki tentang Pembentukan Komite Bersama Untuk Kerja Sama Industri.

    10. Perjanjian Joint Venture Antara Republikorp dan Baykar Untuk Pembuatan Pabrik Drone Di Indonesia

    11. Protokol Kerja Sama Antara Turkish Radio Television Corporation (TRT) dan Lembaga Penyiaran Publik Televisi RI (LPP TVRI) di Bidang Televisi

    12. Nota Kesepahaman Antara Turkish Radio Television Corporation (TRT) dan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) di Bidang Keradioan

    13. Perjanjian Kerja Sama Antara Anadolu Ajansi  (AA) dan Kantor Berita Antara Indonesia

  • Donald Trump dan Raja Abdullah Yordania Bertemu di Tengah Rencana Kontroversial Pengambilalihan Gaza – Halaman all

    Donald Trump dan Raja Abdullah Yordania Bertemu di Tengah Rencana Kontroversial Pengambilalihan Gaza – Halaman all

    Donald Trump dan Raja Yordania Bertemu di Tengah Rencana Kontroversial Pengambilalihan Gaza

    TRIBUNNEWS.COM- Raja Abdullah dengan tegas menentang segala upaya untuk “mencaplok” tanah atau menggusur paksa warga Palestina.

    Donald Trump bertemu dengan Raja Yordania Abdullah pada hari Selasa. Menjadi pertemuan yang menegangkan, menyusul usulan kontroversial presiden AS untuk pembangunan kembali Gaza.

    Ada ancamannya untuk memotong bantuan ke Yordania jika negara itu menolak menampung warga Palestina yang mengungsi dari daerah kantong itu.

    Usulan Trump yang diajukan seminggu lalu menyarankan agar AS “mengambil alih” Gaza , mengusir penduduknya, dan mengubah wilayah itu menjadi “Riviera Timur Tengah,” dalam rencana yang telah menemui tentangan keras dari dunia Arab.

    Usulan tersebut telah menambah kerumitan baru pada situasi regional yang sudah rapuh, termasuk gencatan senjata yang rapuh antara “Israel” dan Hamas.

    Pada hari Senin, kelompok Palestina mengumumkan akan menghentikan pembebasan tawanan Israel dari Gaza, dengan menuduh “Israel” melanggar perjanjian gencatan senjata. Sebagai tanggapan, Trump mengusulkan pembatalan gencatan senjata jika Hamas tidak membebaskan semua tawanan yang tersisa pada akhir pekan.

    Raja Abdullah dengan tegas menentang segala upaya untuk “mencaplok” wilayah atau menggusur paksa warga Palestina. Dalam pertemuan hari Selasa, ia diperkirakan akan memperingatkan Trump bahwa tindakan tersebut dapat memicu radikalisme, mengganggu stabilitas kawasan, dan membahayakan perjanjian normalisasi Yordania tahun 1994 dengan “Israel”, Reuters memberitakan.

    Sementara itu, Trump semakin tidak sabar dengan para pemimpin Arab yang menolak gagasan tersebut.

    “Saya kira dia akan menerima” pengungsi, kata presiden AS kepada wartawan di Gedung Putih pada hari Senin ketika ditanya tentang sikap Raja Abdullah.

    Ketika didesak apakah ia akan menahan bantuan dari Yordania dan Mesir jika mereka menolak, Trump menjawab, “Ya, mungkin, tentu saja, kenapa tidak… jika mereka tidak setuju, saya mungkin akan menahan bantuan.”

    Ancaman itu muncul setelah Mesir pada hari Senin menolak “kompromi apa pun” yang akan melanggar hak-hak Palestina, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah Menteri Luar Negeri Badr Abdelatty bertemu dengan mitranya dari AS di Washington.

    Trump sebelumnya mengatakan dalam wawancaranya dengan Bret Baier dari Fox News Channel bahwa warga Palestina tidak akan memiliki hak untuk kembali ke Gaza di bawah rencana pengambilalihan AS, yang ia ungkapkan dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu minggu lalu.

    “Tidak, mereka tidak akan melakukannya, karena mereka akan mendapatkan perumahan yang jauh lebih baik,” kata Trump saat Baier bertanya apakah warga Palestina akan memiliki hak untuk kembali ke wilayah kantong tersebut, yang sebagian besarnya telah dihancurkan menjadi puing-puing oleh militer Israel sejak Oktober 2023.

    “Dengan kata lain, saya berbicara tentang membangun tempat tinggal permanen bagi mereka karena jika mereka harus kembali sekarang, akan butuh waktu bertahun-tahun sebelum Anda bisa – tempat itu tidak layak huni.”

    Yordania, yang berbatasan dengan Arab Saudi, Suriah, dan Palestina yang diduduki, saat ini menjadi rumah bagi lebih dari dua juta pengungsi Palestina dari total populasi 11 juta jiwa.

    Patut dicatat bahwa Amman telah mengandalkan Washington sebagai sumber utama bantuan ekonomi dan militernya selama beberapa dekade, menerima lebih dari $1 miliar setiap tahunnya.

     

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • PBB Peringatkan Israel, Pemindahan Paksa Warga Palestina akan Meningkat, Tepi Barat akan Dicaplok – Halaman all

    PBB Peringatkan Israel, Pemindahan Paksa Warga Palestina akan Meningkat, Tepi Barat akan Dicaplok – Halaman all

    PBB Peringatkan Israel bahwa Pemindahan Paksa Warga Palestina akan Meningkat, Tepi Barat akan Dicaplok

    TRIBUNNEWS.COM- Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah memperingatkan bahwa pengusiran paksa warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki “meningkat dengan kecepatan yang mengkhawatirkan”.

    Di tengah peringatan dari kelompok-kelompok hak asasi manusia bahwa Israel sedang mempersiapkan jalan untuk mencaplok wilayah Palestina yang diduduki secara ilegal, Middle East Eye melaporkan pada 11 Februari.

    “Kamp Jenin kosong saat ini, mengingatkan kita pada intifada kedua. Pemandangan ini akan terulang di kamp-kamp lain,” kata UNRWA, seraya mencatat bahwa 40.000 warga Palestina baru-baru ini telah mengungsi dari Tepi Barat yang diduduki.

    “Operasi yang berulang dan merusak telah membuat kamp pengungsi di utara tidak dapat dihuni, menjebak penduduk dalam pengungsian berulang,” imbuh badan PBB tersebut.  

    Pada tanggal 21 Januari, Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki dan sekitarnya, menewaskan 25 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

    Pasukan Israel menyerang kota Tulkarem pada 27 Januari, menewaskan lima warga Palestina. Serangan tersebut kemudian meluas ke Tamoun dan Kamp Al-Faraa di Tubas pada 2 Februari.

    Pasukan pendudukan Israel mengalihkan perhatian mereka untuk menyerang kelompok perlawanan Palestina di Tepi Barat yang diduduki hanya beberapa hari setelah menyetujui gencatan senjata di Gaza dengan Hamas. 

    Selama 15 bulan terakhir, pemboman tanpa henti oleh pesawat tempur Israel dan penghancuran oleh buldoser telah mengubah sebagian besar wilayah yang dikepung menjadi sesuatu yang menyerupai pemandangan bulan. 

    Setelah kehancuran tersebut, para pemimpin Israel menganjurkan pencaplokan Gaza demi pemukiman Yahudi.

    Jamal Jumaa, pimpinan kampanye Stop the Wall yang menentang apartheid Israel, mengatakan kepada Middle East Eye bahwa serangan Israel serupa di Tepi Barat yang diduduki “jelas bertujuan untuk mempersiapkan infrastruktur bagi aneksasi tanah.”

    Para pemimpin Israel juga secara terbuka menyatakan niat mereka untuk mencaplok wilayah Tepi Barat yang diduduki – yang ilegal menurut hukum internasional. 

    Mereka menggambarkan rencana pencurian tanah Palestina dengan menggunakan eufemisme “menerapkan kedaulatan.”

    Selama Perang Enam Hari pada tahun 1967, Israel menduduki Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Dataran Tinggi Golan Suriah. 

    Israel mencaplok dua wilayah terakhir, meskipun ada kecaman internasional dan resolusi PBB yang menuntut Israel menarik diri dari wilayah yang didudukinya selama perang.

    Namun, Israel belum mampu melakukan pembersihan etnis terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, sehingga sulit untuk dianeksasi tanpa mengancam mayoritas demografi Yahudi di Israel.

    “Mereka ingin menyingkirkan isu pengungsi karena ini adalah bukti kejahatan besar genosida yang mereka lakukan pada tahun 1948,” kata Jumaa.

    Jumaa juga mengatakan bahwa pemerintah Israel saat ini, “yang didukung oleh sebagian besar masyarakat Israel,” percaya sekarang adalah waktu yang tepat untuk melakukan pembersihan etnis di Tepi Barat yang diduduki dan mencaploknya setelah terpilihnya Presiden AS Donald Trump.

     

    SUMBER: THE CRADLE