Negara: Suriah

  • Makin Banyak Warga Turki yang Ingin Paspor Jerman

    Makin Banyak Warga Turki yang Ingin Paspor Jerman

    Ankara

    Jerman menjadi semakin menarik bagi migran asal Turki – baik untuk tinggal, belajar, atau bekerja. Menurut statistik resmi Jerman Statista, pada tahun 2024, sebanyak 22.525 warga negara Turki yang memperoleh kewarganegaraan Jerman.

    Jumlah ini merupakan peningkatan sekitar 110 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam daftar negara asal, Turki menempati peringkat kedua setelah Suriah.

    Alaz Smer juga memutuskan untuk menjadi warga negara Jerman. Dia datang sekitar delapan tahun lalu untuk meraih gelar master. Pengacara itu sekarang bekerja untuk sebuah organisasi non-pemerintah di Berlin dan sedang menyelesaikan gelar doktornya dalam hukum tata negara.

    Dalam wawancara dengan DW, dia mengatakan bahwa untuk alasan praktis, tujuan hampir setiap migran adalah kewarganegaraan. “Kalau tidak, Anda akan terus-menerus harus berhadapan dengan birokrasi—dan di sini birokrasinya sangat ketat. Bahkan, mendapatkan izin tinggal pun bisa menjadi tantangan berat.”

    Burak Keceli, ilmuwan komputer dan lulusan Universitas Bogazici di Istanbul, datang ke Jerman tahun 2016. Setelah beberapa tahun bekerja di sektor swasta, dia menetap di Berlin – awalnya untuk berkarier.

    “Saya telah tinggal di Jerman selama bertahun-tahun dan fasih berbahasa Jerman. Setelah sekian lama, saya ingin dapat bersuara dalam politik. Paspor Jerman yang kuat juga merupakan faktor penting: Dengan paspor itu, saya dapat bepergian ke banyak negara tanpa visa.”

    Menurut Indeks Paspor Global 2025, paspor Jerman menempati peringkat kelima di dunia – di belakang Uni Emirat Arab, Spanyol, Singapura, dan Prancis. Dengan paspor Jerman, orang dapat bepergian bebas visa atau dengan visa on arrival ke 122 negara, dengan paspor Turki hanya ke 69 negara.

    Kewarganegaraan ganda insentif penting

    Alaz Smer juga tidak ingin menyerahkan paspor Turki miliknya: “Saya tidak ingin kehilangan hak untuk memilih,” katanya. Paspor Turki juga menawarkan keuntungan ketika bepergian ke negara-negara yang memiliki hubungan dekat dengan Turki – keuntungan yang tidak dimiliki paspor Jerman.

    Burak Keceli juga berkewarganegaraan ganda. Dia menggambarkan kemungkinan kewarganegaraan ganda sebagai “sangat positif.” Kemungkinan untuk mempertahankan kewarganegaraan asli adalah hak yang sangat penting bagi banyak orang dengan latar belakang migrasi.

    Hingga kini, kecuali bagi warga negara Uni Eropa dan warga negara Swiss, seseorang harus melepaskan kewarganegaraan sebelum mendapat paspor Jerman. Tapi dengan opsi kewarganegaraan ganda, keputusan naturalisasi jadi lebih mudah. Namun opsi itu hanya bisa ditawarkan, jika negara asal juga mengizinkan kewarganegaraan ganda. Indonesia misalnya, selama ini menolak opsi itu.

    Tekanan politik di Turki makin meningkat, situasi ekonomi memburuk

    Situasi politik, sosial dan ekonomi di Turki juga memainkan peran utama dalam proses naturalisasi. “Saya sebenarnya ingin menjadi akademisi,” kata Alaz Smer.

    “Tetapi saya merasa bahwa hal ini tidak mungkin dilakukan secara bebas di Turki. Ketika situasi terus memburuk, saya memilih tetap tinggal (di Jerman).”

    Organisasi hak asasi manusia secara teratur melaporkan tekanan terhadap kebebasan berekspresi dan kebebasan pers di Turki. Kasus besar terbaru, penangkapan Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu pada bulan Maret lalu yang menimbulkan kehebohan – sebuah langkah drastis yang diambil oleh pemerintah Erdogan. Imamoglu dianggap sebagai calon presiden kubu oposisi yang menjanjikan untuk mengganti Erdogan.

    Selain itu, Turki juga telah menghadapi krisis ekonomi akut selama bertahun-tahun: pada tahun 2015, nilai tukar satu euro sekitar 2,3 lira Turki. Saat ini, satu euro sekitar 46 lira Turki.

    Meskipun telah dinaturalisasi dan bertahun-tahun tinggal di Jerman, banyak warga Jerman asal Turki tetap menyebut Turki sebagai kampung halaman mereka. Alaz Smer menekankan bahwa dia “sangat menikmati” kehidupan di Jerman, tetapi dia tidak benar-benar merasa menjadi bagian dari masyarakat.

    Dia menggambarkan pengalaman negatif yang dialami banyak orang dengan latar belakang migran. Dia juga melaporkan rasisme dan diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari. Setelah dinaturalisasi, dia misalnya mencari apartemen tetapi tidak mendapat tanggapan apapun di aplikasi daring karena menggunakan nama aslinya.

    “Jika nama Anda bukan nama Jerman, paspor Jerman tidak akan berguna bagi Anda,” katanya.

    Artikel ini pertama kali dirilis dalam bahasa Jerman
    Diadaptasi oleh: Hendra Pasuhuk
    Editor: Rizki Nugraha

    Tonton juga Video Culture Shock Setelah #KaburAjaDulu ke Jerman

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Ledakkan Mobil di Lebanon, Klaim Tewaskan Komandan Hizbullah

    Israel Ledakkan Mobil di Lebanon, Klaim Tewaskan Komandan Hizbullah

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan Israel di Lebanon Selatan pada Jumat (20/6) menewaskan satu orang. Korban meninggal adalah anggota kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran.

    Dilansir AFP, Jumat (20/6), Israel terus melakukan serangan hampir setiap hari di Lebanon, meskipun ada gencatan senjata dengan Hizbullah pada bulan November serta pengeboman yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilancarkannya terhadap Iran minggu lalu.

    Dalam pernyataannya di Kantor Berita Nasional Lebanon, kementerian mengatakan pesawat tak berawak Israel menyerang sebuah kendaraan menewaskan satu orang dekat Desa Abbassiyeh bagian selatan.

    Tentara Israel menyebut targetnya sebagai Mohammed Khadr al-Husseini dan mengatakan bahwa ia adalah “Komandan dari susunan senjata Hizbullah di sektor Litani”.

    Militer menuduh bahwa Husseini “melancarkan sejumlah serangan ke Nahariya, Haifa dan kota-kota lain” selama perang. Mereka juga menuduhnya mendukung upaya-upaya untuk membangun kembali persenjataan Hizbullah.

    Israel telah berulang kali mengebom negara tetangganya di utara itu, meskipun gencatan senjata pada November lalu telah mengakhiri lebih dari satu tahun permusuhan dengan Hizbullah.

    Israel mengatakan akan melanjutkan serangannya ke Lebanon sampai Hizbullah dilucuti sepenuhnya.

    “Jika ada terorisme, maka tidak akan ada Hizbullah,” kata Katz.

    Utusan khusus AS untuk Suriah Thomas Barrack pada Kamis lalu mengatakan bahwa setiap intervensi oleh Hizbullah akan menjadi “keputusan yang sangat, sangat, sangat buruk”.

    (wnv/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Video: Konflik Israel-Iran Memanas, Hizbullah Angkat Suara

    Video: Konflik Israel-Iran Memanas, Hizbullah Angkat Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penguasa Lebanon, Hizbullah, memberi respons terkait situasi Israel dan Iran. Pemimpinnya Naim Qassem berkomentar setelah utusan khusus AS untuk suriah memperingatkan hizbullah agar tidak terlibat dalam perang.

    Selengkapnya dalam program Nation Hub CNBC Indonesia, Jumat (20/06/2025).

  • WNA Asal Suriah Diamankan Imigrasi Saat Melamar Gadis Ponorogo
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        20 Juni 2025

    WNA Asal Suriah Diamankan Imigrasi Saat Melamar Gadis Ponorogo Surabaya 20 Juni 2025

    WNA Asal Suriah Diamankan Imigrasi Saat Melamar Gadis Ponorogo
    Tim Redaksi
    PONOROGO KOMPAS.com
    – BD (24), warga negara asing (
    WNA
    ) asal Suriah diamankan oleh Kantor Imigrasi Kelas II non-TPI Ponorogo karena menyalahi izin tinggal.
    Kepala Kantor Imigrasi Kelas II non TPI Ponorogo,
    Happy Reza Dwipa Yuda
    , mengatakan, keberadaan BD diketahui pihak Imigrasi karena ada laporan warga.
    “Ada laporan orang asing berada di Jalan Brigjend Katamso, Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Dari Imigrasi Ponorogo menindaklanjuti informasi tersebut dengan melakukan identifikasi dan pengecekan
    database
    pada Sistem Keimigrasian (Aplikasi Penegakan Hukum/APGAKUM), yang kemudian diketahui bahwa izin tinggal milik orang asing tersebut telah berakhir,” ujarnya melalui pesan singkat, Jumat (20/6/2025).
    Happy Reza menyampaikan, BD diamankan oleh petugas Imigrasi Ponorogo pada Jumat (13/6/2025) atau sehari setelah kedatangannya di Ponorogo.
    Keberadaan BD di Ponorogo karena hendak melamar kekasihnya, warga Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Babadan, Ponorogo.
    BD masuk ke Indonesia melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali pada 24 Juli 2024 dengan menggunakan visa kunjungan elektronik, sedangkan ITK-nya berlaku sampai 21 September 2024.
    “Kenapa sampai Ponorogo? Ya ke tempat kekasihnya asal Ponorogo. Di sini dia ini nembung atau melamar kekasihnya itu. Di Ponorogo, BD tinggal di rumah kekasihnya itu,” ucapnya. 
    Happy Reza mengatakan, ITK hanya untuk berlibur, melihat tempat wisata, atau rapat yang non-profit.
    Namun, BD memanfaatkannya untuk bekerja sebagai model.
    Imigrasi pada awalnya menduga BD melanggar
    overstay
    dari bulan September 2024.
    Overstay, 
    menurutnya, bukan merupakan tindak pidana berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011.
    “Tadinya kita proyeksinya laksanakan deportasi. Tapi dari hasil pemeriksaan bukti permulaan di
    digital evidence
    -nya kita ketahui bahwa yang bersangkutan pernah bekerja sebagai model di Malang dan beberapa tempat. Maka saat ini prosesnya masih penyelidikan,” katanya.
    Dari hasil pemeriksaan Imigrasi Ponorogo, diketahui bahwa BD dengan sengaja tidak melakukan perpanjangan izin tinggalnya.
    Bahkan, saat masa berlaku paspornya akan berakhir, BD malah mengajukan permohonan status pengungsi kepada
    United Nations High Commissioner for Refugees
    (UNHCR) dan
    under consideration letter
    -nya baru terbit.
    “Jadi dia itu mengajukan permohonan status pengungsi kepada UNHCR, di mana
    under consideration letter-
    nya baru terbit 17 Desember 2024 dan berlaku sampai 4 Juni 2025,” ujarnya. 
    Saat ini, BD ditempatkan di ruang detensi pada
    Kantor Imigrasi Ponorogo
    untuk dilakukan pendalaman terkait dugaan tindak pidana penyalahgunaan izin tinggal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lihai Bermanuver dan Menghindari Deteksi

    Lihai Bermanuver dan Menghindari Deteksi

    JAKARTA – Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengklaim untuk pertama kalinya menggunakan rudal Sejjil untuk menyerang target-target di wilayah Israel dalam gelombang ke-12 serangan rudal balasan yang juga bagian dari “Operasi True Promise III” pada Rabu malam waktu setempat.

    Dalam sebuah pernyataan, kantor hubungan masyarakat IRGC mengumumkan peluncuran operasi tersebut, memperingatkan para pemukim Israel untuk meninggalkan wilayah yang diduduki.

    “Gelombang kedua belas Operasi True Promise III dimulai dengan penembakan rudal Sejjil dua tahap yang sangat berat dan jarak jauh,” menurut IRGC, dikutip dari Tasnim 19 Juni.

    IRGC mengatakan serangan rudal akan tepat menyasar sasaran seperti sebelumnya, Markas Mossad dan pangkalan militer Israel di seluruh wilayah negara itu.

    Sejjil adalah rudal balistik permukaan-ke-permukaan berbahan bakar padat dua tahap yang dikembangkan oleh Iran, dikutip dari The Economic Times.

    Jangkauannya diperkirakan mencapai 2.000 kilometer (1.242 mil), yang dapat menyerang jauh di dalam wilayah musuh, termasuk semua wilayah Israel dan Eropa tenggara. Rudal tersebut berukuran panjang 18 meter (59 kaki) dan dapat membawa muatan sekitar 700 kilogram (1.543 pon).

    Laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan rudal ini memiliki varian lain yang memiliki jangkauan maksimum hingga 4.000 kilometer.

    Tidak seperti rudal berbahan bakar cair yang lebih tua, propulsi berbahan bakar padat Sejjil berarti waktu peluncuran yang lebih cepat, mobilitas yang lebih mudah, dan kemampuan bertahan yang lebih besar terhadap serangan pendahuluan.

    Rudal tersebut sangat mudah bermanuver dan dirancang untuk menghindari sistem deteksi musuh, meningkatkan peluangnya untuk menembus perisai pertahanan udara canggih seperti sistem Iron Dome dan Arrow milik Israel.

    Sejak meluncurkan serangan balasan, rudal serta drone Iran diketahui mampu menembus pertahanan Israel dan menghantam sejumlah sasaran. IRGC mengklaim telah menyerang kantor Mossad, pangkalan angkatan udara, dan pusat intelijen di seluruh Israel.

    Terbaru, rentetan rudal Iran kembali menyasar sejumlah wilayah Israel pada Hari kamis. Israel Defense Forces (IDF) sebelumnya mengidentifikasi rudal yang diluncurkan dari Iran pada Kamis pagi waktu setempat. Sirine diaktifkan di seluruh Israel.

    “Sistem pertahanan beroperasi untuk mencegat ancaman tersebut,” kata IDF, dikutip dari Reuters.

    Penggunaan rudal Sejjil dapat menjadi titik balik dalam konflik Israel-Iran. Jangkauan rudal yang jauh memungkinkan Iran untuk menyerang Israel tanpa meluncurkan rudal dari proksi seperti Hizbullah di Lebanon atau milisi di Suriah atau Irak.

    Penggunaan bahan bakar padat mempersingkat persiapan peluncuran Sejjil, sehingga sistem pertahanan Israel memiliki sedikit waktu untuk peringatan dan reaksi.

  • Israel Memiliki Bom Nukir, tapi Ketakutan pada Iran yang Tak Memilikinya

    Israel Memiliki Bom Nukir, tapi Ketakutan pada Iran yang Tak Memilikinya

    GELORA.CO – Israel meluncurkan perang melawan Iran sejak Jumat pekan lalu dengan dalih ketakutan rezim Zionis bahwa Teheran akan memiliki senjata nuklir. Ironisnya, rezim Zionis justru memiliki bom nuklir sejak puluhan tahun lalu dan memilih bungkam.

    Iran membantah bahwa mereka berusaha memproduksi senjata nuklir, dan bahwa program nuklirnya saat ini ditujukan untuk tujuan sipil.

    Iran merupakan penanda tangan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), yang menyatakan bahwa negara-negara yang belum memiliki senjata nuklir tidak dapat memperolehnya.

    NPT memberikan wewenang kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk memantau dan memverifikasi bahwa negara-negara non-nuklir mematuhinya. Minggu lalu, IAEA mengatakan bahwa Iran telah melanggar kewajibannya—sebuah tuduhan yang dikecam keras oleh Teheran, dan diklaim sebagai dalih untuk serangan mendadak Israel.

    Beberapa situs nuklir dan militer Iran telah dibombardir Israel sejak Jumat pekan lalu dalam Operasi Rising Lion. Hingga hari ini, lebih dari 200 orang tewas akibat agresi militer Zionis.

    Iran telah membalas dengan meluncurkan gelombang serangan rudal dan drone ke Israel dengan nama sandi Operasi True Promise III. Situs militer dan intelijen Zionis diserang, lebih dari 20 orang tewas.

    Sejarah Israel Memiliki Bom Nuklir

    Tidak seperti Iran, Israel tidak menandatangani NPT, dan merupakan satu dari lima negara yang tidak menjadi pihak dalam perjanjian 1968. Ini berarti bahwa IAEA tidak memiliki cara untuk memantau atau memverifikasi persenjataan nuklir Israel.

    Sedikit yang diketahui tentang program nuklir Israel, yang memiliki kebijakan untuk tidak mengonfirmasi atau menyangkalnya.

    Namun, dokumen yang dideklasifikasi, dokumen investigasi, dan pengungkapan whistleblower dari tahun 1980-an telah menunjukkan Israel memiliki bom nuklir.

    Israel adalah satu dari sembilan negara yang diketahui memiliki senjata nuklir, bersama dengan AS, Rusia, Inggris, Prancis, China, India, Pakistan, dan Korea Utara.

    Israel diyakini memiliki sekitar 90 hulu ledak nuklir dan cukup plutonium untuk menghasilkan sekitar 200 senjata nuklir lagi, menurut Nuclear Threat Initiative.

    Menurut laporan Middle East Eye, Kamis (19/6/2025), Israel memiliki antara 750 dan 1.110 kg plutonium, yang cukup untuk membuat 187 hingga 277 senjata nuklir.

    Senjata-senjata nuklir Israel dapat ditembakkan dari udara, laut, dan darat.

    Israel memiliki pesawat F-15, F-16, dan F-35 produksi AS, yang semuanya dapat dimodifikasi untuk membawa bom nuklir. Israel juga diyakini memiliki enam kapal selam kelas Dolphin, yang diproduksi oleh perusahaan Jerman, yang kemungkinan mampu meluncurkan rudal jelajah nuklir.

    Rezim Zionis juga memiliki beragam rudal balistik Jericho yang berbasis di darat dengan jangkauan hingga 4.000 km. Para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 24 di antaranya dapat membawa hulu ledak nuklir, meskipun jumlah pastinya tidak jelas.

    Bagaimana program nuklir Israel dimulai? David Ben Gurion, perdana menteri pertama Israel, meluncurkan proyek nuklir pada pertengahan hingga akhir 1950-an. Sebuah kompleks besar dibangun di Dimona, sebuah kota di gurun Negev (situs tersebut disebut sebagai Dimona).

    Di sanalah produksi plutonium tahap pertama, dengan bantuan dari pemerintah Prancis.

    “Sebagian besar catatan yang kredibel menunjukkan peran Prancis pada akhir 1950-an,” kata Shawn Rostker, seorang analis riset di Pusat Pengendalian Senjata dan Non-Proliferasi, kepada Middle East Eye.

    “Prancis membantu membangun reaktor Dimona, memasok teknologi reaktor utama, dan mendukung kemampuan pemrosesan ulang plutonium, yang menjadi dasar bagi kemajuan nuklir Israel,” paparnya.

    Koordinasi antara Paris dan Israel lahir dari permusuhan bersama terhadap Gamal Abdel Nasser, presiden Mesir saat itu, menurut para sejarawan Prancis.

    Kerja sama Prancis-Israel dirahasiakan. Bahkan Amerika Serikat; sekutu terdekat Israel, awalnya tidak mengetahuinya.

    Avner Cohen, seorang sejarawan dan profesor Israel-Amerika, adalah salah satu peneliti paling terkemuka tentang sejarah nuklir Israel dan telah menulis beberapa buku tentang subjek tersebut, termasuk “Israel and the Bomb”.

    “Sekitar setengah abad yang lalu Israel memperoleh kemampuan senjata nuklir, tetapi telah melakukannya dengan cara yang tidak seperti yang dilakukan negara pemilik senjata nuklir lainnya, baik sebelum maupun sesudahnya,” katanya kepada Middle East Eye.

    Penelitiannya, yang mencakup analisis dokumen AS yang baru-baru ini dideklasifikasi, menemukan bahwa Washington selama akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an berulang kali menanyai Israel tentang apa yang dilakukan di Dimona.

    Akhirnya, di bawah tekanan AS, Ben Gurion mengatakan kepada Knesset (Parlemen Israel) pada bulan Desember 1960 bahwa reaktor Dimona adalah “reaktor penelitian” yang akan melayani “industri, pertanian, kesehatan, dan sains”.

    Maka dimulailah penipuan yang rumit dan berlangsung lama, karena pejabat AS memeriksa lokasi tersebut sebanyak delapan kali antara tahun 1961 dan 1969.

    Selama kunjungan tersebut, pabrik pemisahan bawah tanah, yang penting untuk produksi plutonium tingkat senjata, disembunyikan. Bagian lain dari lokasi tersebut disamarkan untuk menyamarkan tujuan kompleks tersebut.

    Israel membuat kemajuan yang signifikan di antara kunjungan tersebut.

    Diyakini bahwa Israel telah menyelesaikan pabrik pemisahan bawah tanah rahasianya pada tahun 1965; telah mulai memproduksi plutonium tingkat senjata pada tahun 1966; dan telah merakit senjata nuklir sebelum bulan Juni 1967 dan dimulainya perang Timur Tengah.

    Misteri Kesepakatan Nixon-Meir Tahun 1969?

    Pada akhir tahun 1960-an, AS akhirnya mengetahui tujuan sebenarnya dari Dimona. Menurut Cohen, sebuah kesepakatan rahasia telah dibuat, yang masih berlaku, bahwa Washington tidak akan mengajukan pertanyaan jika Israel tetap diam.

    “Pada tahun 1969, AS menerima status nuklir Israel yang luar biasa, selama Israel berkomitmen untuk menjaga kehadirannya tetap tidak terlihat dan tidak transparan. Ini dikenal sebagai kesepakatan nuklir Nixon-Meir tahun 1969,” kata Cohen kepada Middle East Eye, merujuk pada para pemimpin saat itu, Presiden AS Richard Nixon dan Perdana Menteri Israel Golda Meir.

    Sejak saat itu, Israel tetap berada di pihaknya dan menjalankan kebijakan yang sengaja dibuat samar, dengan para pejabat tidak mengakui atau menyangkal keberadaan persenjataan nuklir.

    AS pun menyetujuinya, bahkan dilaporkan mengeluarkan ancaman tindakan disipliner terhadap pejabat AS mana pun yang secara terbuka mengakui program tersebut.

    Pada tahun 2009, Presiden AS Barack Obama ditanya apakah ada negara di Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir. Dia menjawab bahwa dia tidak akan berspekulasi.

    Apakah Israel Telah Menguji Senjata Nuklir?

    Dari sembilan negara pemilik senjata nuklir, Israel adalah satu-satunya yang tidak secara terbuka melakukan uji coba nuklir.

    Bukti terdekat adalah apa yang dikenal sebagai “insiden Vela” pada bulan September 1979, ketika Israel dan Afrika Selatan era apartheid mungkin telah melakukan uji coba nuklir bersama di sebuah pulau tempat Atlantik Selatan bertemu dengan Samudra Hindia.

    Satelit AS pada saat itu mendeteksi kilatan cahaya ganda yang tidak dapat dijelaskan, yang biasanya merupakan tanda ledakan nuklir.

    Pemerintah apartheid Afrika Selatan mengembangkan senjata pemusnah massal selama lima dekade, tetapi mengakhiri program nuklirnya pada tahun 1989. Negara ini adalah satu-satunya yang telah mencapai kemampuan senjata nuklir tetapi melepaskannya secara sukarela.

    Jimmy Carter, yang menjabat sebagai presiden AS pada saat insiden tersebut, mengatakan bahwa dia yakin insiden Vela adalah uji coba nuklir Israel.

    “Kami memiliki keyakinan yang berkembang di antara para ilmuwan kami bahwa Israel memang melakukan uji coba ledakan nuklir di lautan dekat ujung selatan Afrika Selatan,” tulisnya dalam White House Diary, versi jurnal beranotasi yang ditulis selama masa jabatannya sebagai presiden yang diterbitkan pada tahun 2010.

    Kapan Senjata Nuklir Israel Mulai Dikenal?

    Program nuklir Israel menjadi berita utama pada bulan Oktober 1986, ketika mantan teknisi nuklir Mordechai Vanunu mengungkapkan rincian tentang Dimona kepada Sunday Times.

    Vanunu, yang telah bekerja di lokasi tersebut selama sembilan tahun, mengatakan bahwa lokasi tersebut mampu memproduksi 1,2 kg plutonium seminggu, yang cukup untuk sekitar 12 hulu ledak nuklir setahun.

    Dia mengatakan bahwa selama kunjungan AS pada tahun 1960-an, pejabat Amerika telah ditipu oleh dinding palsu dan lift tersembunyi, dan bahwa mereka tidak menyadari bahwa ada enam lantai tersembunyi di bawah tanah.

    Vanunu mengambil 60 foto Dimona, beberapa di antaranya diterbitkan oleh surat kabar Inggris.

    Pada tahun-tahun menjelang kebocoran informasi, Vanunu menjadi kecewa dengan tindakan Israel, menentang invasinya ke Lebanon pada tahun 1982 dan menyerukan hak yang sama bagi warga Palestina.

    Namun sebelum ceritanya dipublikasikan, Vanunu diculik oleh agen Israel. Tinggal di London dengan biaya The Sunday Times, dia dibujuk oleh seorang agen Mossad wanita untuk pergi ke Roma. Di sanalah dia, dibius, dibawa ke Israel, dinyatakan bersalah atas spionase dan menjalani hukuman 18 tahun penjara—lebih dari separuhnya di sel isolasi.

    Setelah dibebaskan pada tahun 2004, dia dilarang bepergian ke luar negeri atau bertemu wartawan asing. Pembatasan tersebut tetap berlaku.

    Apa Strategi Israel dalam Menggunakan Senjata Nuklir?

    Pada tahun 2011, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diminta oleh Piers Morgan untuk mengonfirmasi bahwa Israel tidak memiliki senjata nuklir. Dia menjawab: “Itu kebijakan kami. Bukan menjadi yang pertama memperkenalkan senjata nuklir ke Timur Tengah.”

    Itu adalah kalimat yang sering diulang oleh pejabat Israel ketika didesak mengenai masalah tersebut.

    “Israel tidak pernah menjelaskan secara terbuka apa arti ‘pengenalan’,” kata Cohen, seraya menambahkan bahwa Israel memperlakukan aktivitas nuklir sebagai sesuatu yang rahasia dan di luar kebijakan pertahanan dan luar negerinya.

    “Oleh karena itu, Israel tidak memiliki strategi publik yang melibatkan penggunaan nuklir. Dapat dipahami bahwa Israel tidak melihat penggunaan senjata nuklir kecuali dalam skenario paling ekstrem dari ‘upaya terakhir’,” paparnya.

    “Juga dipahami secara luas bahwa selama Israel mempertahankan monopoli regionalnya yang jinak, ia tidak melihat kemampuannya sebagai senjata.”

    “Skenario pilihan terakhir” terkadang disebut sebagai “Opsi Samson”, merupakan sebuah frasa yang diyakini dicetuskan oleh para pemimpin Israel pada pertengahan tahun 1960-an. Prinsipnya adalah Israel akan menggunakan pembalasan nuklir jika menghadapi ancaman eksistensial.

    Samson adalah tokoh Yahudi dalam Alkitab yang, dirantai oleh musuh-musuhnya; orang Filistin, di sebuah kuil, menggunakan kekuatan yang diberikan Tuhan untuk merobohkan sebuah pilar, membunuh dirinya sendiri dan para penculiknya.

    Menurut para analis, hal ini sangat kontras dengan doktrin Mutually Assured Destruction (MAD), di mana jika satu kekuatan nuklir menyerang yang lain terlebih dahulu, maka negara yang menjadi sasaran masih akan punya waktu untuk membalas, memastikan tidak ada yang akan selamat.

    Namun secara teori, Opsi Samson dapat diterapkan jika Israel menghadapi kekalahan militer yang dianggapnya eksistensial, bahkan dari kekuatan non-nuklir.

    Cohen dan beberapa peneliti lain mengatakan bahwa selama perang Timur Tengah tahun 1973, ketika Mesir dan Suriah melancarkan serangan mendadak, Israel mempertimbangkan pilihan.

    Namun, meski tidak pernah mengakui keberadaan senjata nuklir, para pemimpin Israel menyiratkan bahwa senjata itu dapat digunakan jika diperlukan.

    “Armada kapal selam kami bertindak sebagai pencegah bagi musuh-musuh kami,” kata Netanyahu dalam pidatonya tahun 2016. “Mereka perlu tahu bahwa Israel dapat menyerang, dengan kekuatan besar, siapa pun yang mencoba melukainya.”

    Baru-baru ini, pada bulan November 2023, seorang menteri pemerintah Israel secara terbuka menyatakan bahwa menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza oleh Israel adalah “sebuah pilihan”.

    Amichai Eliyahu, menteri warisan Israel, sempat diskors dari rapat-rapat pemerintah karena komentarnya itu, dan kemudian menggunakan media sosial untuk menyatakan bahwa komentar itu dimaksudkan sebagai “metaforis”.

  • Mengenal Mobil Nasional Iran Khodro: Harga Terjangkau, Sudah Ekspor

    Mengenal Mobil Nasional Iran Khodro: Harga Terjangkau, Sudah Ekspor

    Jakarta

    Iran ternyata punya industri otomotif dalam negeri yang sudah lama eksis. Iran memiliki mobil nasional sendiri yang sudah berkiprah sejak 1960-an, malah sudah diekspor.

    Merek mobil nasional Iran itu namanya Khodro. Sejarah ini bermula sejak pendirian Iran Khodro Company (IKCO) oleh keluarga Khayami pada Agustus 1962. Saat itu IKCO menjadi produsen bus LP (Long Platform) yang mengimpor sasis dari Jerman. Merek ini punya fasilitas perakitan di Teheran.

    Arti Mobil Khodro

    Dalam bahasa Persia, Khodro berarti mobil. Jadi, Iran Khodro berarti Mobil Iran.

    Khodro sudah memproduksi mobil penumpang pada 1966. Dikutip dari situs resmi IKCO, Khodro menandatangani kerja sama dengan perusahaan Inggris Rootes untuk membuat sedan dengan nama ‘Paykan’. Setahun berselang, IKCO untuk pertama kalinya membuat mobil nasional Iran.

    Sejak 1967 hingga 1978, Khodro Paykan terus diproduksi dengan berbagai model seperti sport, wagon, dan pikap. Hingga 1977, Paykan sudah diproduksi sebanyak 98 ribu unit. Tak hanya memproduksi mobil untuk merek sendiri, pada 1974 Khodro juga merakit mobil asal Prancis, Peugeot. Khodro pun tercatat pernah memproduksi Peugeot 206 dan 405.

    Line Up Mobil Khodro: Sedan sampai Pikap

    Khodro tak hanya fokus pada model sedan Paykan. Di situs resminya, Khodro memiliki model Samand LX, Soren ELX, Runna, dan Dena. Kesemuanya merupakan mobil jenis sedan. Khodro juga punya satu model pikap dengan nama Arisun.

    Selain membuat mobil dengan merek Iran Khodro dan bekerja sama dengan Peugeot, IKCO juga memproduksi beberapa model lain di bawah lisensi perusahaan otomotif ternama. IKCO memproduksi truk, bus, dan mobil penumpang dengan lisensi dari Mercedes-Benz. IKCO juga memproduksi Grand Vitara yang berada di bawah lisensi Suzuki.

    Khodro diklaim menjadi salah satu pemain otomotif besar di Timur Tengah, Asia Tengah, dan Afrika Utara. Pada 2010, merek ini memproduksi sekitar 775.000 mobil penumpang dan kendaraan komersial.

    Mobil-mobil buatan IKCO diekspor ke beberapa negara seperti Rusia, Suriah, Turki, Irak, Azerbaijan, Ukraina, Mesir, Aljazair, dan Bulgaria.

    Lini produk mobil nasional Iran ini kebanyakan model sedan. Salah satu modelnya adalah IKCO Runna yang menggunakan basis Peugeot 206. IKCO Runna mengisi segmen sedan kelas B.

    Harga Mobil Nasional Iran Khodro

    Mobil ini pakai mesin bensin 1.600 cc empat silinder bertenaga 108 daya kuda. IKCO Runna kabarnya dijual setara 7.000 USD atau sekitar Rp 115 jutaan. Harganya bahkan lebih murah daripada LCGC di Indonesia yang saat ini sekitar Rp 130 jutaan sampai Rp 200 jutaan.

    Selain itu, ada juga IKCO Tara yang mengisi segmen sedan kompak segmen C. Mobil itu diproduksi oleh Iran Khodro sejak tahun 2021. Sedan IKCO Tara merupakan turunan dari Peugeot 301 dan didasarkan pada platform IKP1 Iran Khodro, yang merupakan versi modifikasi dari platform PSA PF1.

    Platform ini digunakan bersama dengan Peugeot 208, Peugeot 2008, dan Citroën C-Elysée. Mobil itu menggunakan mesin 1.600 cc, empat silinder, bertenaga maksimal 1 15 PS dengan torsi 144 Nm. Mesin tersebut bisa membawa mobil melaju hingga 190 km/jam. Sedan IKCO Tara dijual dengan kisaran harga setara 12.000-13.000 USD atau sekitar Rp 196-200 jutaan.

    Yang terbaru, Khodro juga merilis crossover bernama Reera. Mobil itu mengusung mesin 1.700 cc turbocharged bertenaga 160 daya kuda. Harganya sekitar 23.000 USD atau setara Rp 370 jutaan.

    (rgr/din)

  • Israel Tak Bisa Menang di Iran Tanpa Bantuan AS, Ini Buktinya

    Israel Tak Bisa Menang di Iran Tanpa Bantuan AS, Ini Buktinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kendali Israel atas wilayah udara Iran membuka jalan bagi serangan udara yang semakin meluas terhadap target-target strategis di Republik Islam itu. Namun, para analis meyakini pasukan Tel Aviv akan kesulitan untuk menghancurkan fasilitas nuklir terdalam Iran tanpa campur tangan langsung militer Amerika Serikat.

    Sejak kampanye serangan dimulai Jumat lalu, jet-jet tempur Israel telah menyasar fasilitas nuklir, gudang peluru kendali, para ilmuwan, dan jenderal-jenderal senior Iran. Militer Israel bahkan menyatakan telah mencapai dominasi udara atas Iran, sebuah langkah besar yang digambarkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai “pengubah permainan”.

    “Kontrol udara atas Iran adalah perubahan besar dalam permainan,” kata Netanyahu, dilansir dari Reuters, Rabu (18/6/2025).

    Penasehat Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi menambahkan bahwa para pilot Israel kini dapat “menyerang jauh lebih banyak target di Tehran” berkat hancurnya “puluhan dan puluhan” sistem pertahanan udara Iran.

    Militer Israel menyamakan kendali udaranya atas Iran dengan kontrol udara yang telah lama mereka miliki atas wilayah-wilayah konflik yang dihuni kelompok sekutu Iran, seperti Gaza dan Lebanon. Dalam perang sebelumnya, Israel dapat menyerang kapan saja di dua wilayah itu.

    Sumber intelijen regional menyebut keberhasilan Israel menembus ibu kota Iran sebagai sesuatu yang “benar-benar mengejutkan”, dengan jaringan agen rahasia yang telah dibangun dan serangan yang sangat terarah terhadap tokoh-tokoh penting, mirip dengan pola serangan Israel terhadap Hizbullah di Lebanon pada 2024, yang menewaskan pemimpin kelompok itu, Hassan Nasrallah.

    Meski Iran mengeklaim telah menembak jatuh beberapa pesawat tempur Israel, pihak Israel menyangkalnya. Israel menyatakan tidak ada pesawat atau awaknya yang terluka dalam misi-misi udara, yang menempuh jarak pulang-pergi lebih dari 3.000 kilometer.

    Seorang sumber pertahanan Barat mengatakan, jet-jet tempur Israel telah mengisi bahan bakar di wilayah udara Suriah, negara yang dulu merupakan benteng pengaruh Iran hingga Presiden Bashar al-Assad terguling pada Desember lalu. Kini, Israel dikabarkan beroperasi di Suriah dengan “kebebasan hampir total”.

    Israel juga menerbitkan peringatan evakuasi untuk area tertentu di Tehran pada Senin, menyatakan rencana untuk menyerang “infrastruktur militer rezim Iran” di ibu kota.

    Sejumlah media Israel juga melaporkan bahwa pengiriman besar-besaran bom dari Amerika Serikat tiba pada April, termasuk bom penghancur bunker. Serangan-serangan awal pekan lalu diyakini telah difasilitasi oleh pasukan khusus Mossad di darat yang menghancurkan sistem anti-pesawat Iran.

    Justin Bronk dari lembaga riset RUSI di London mengatakan, Iran memiliki “sedikit solusi teknis” untuk menghadapi kombinasi jet siluman F-35 Israel yang mampu melakukan peperangan elektronik terhadap sistem anti-pesawat, ditambah dengan F-16 dan F-15 yang membawa rudal balistik presisi.

    Sementara itu, Barin Kayaoglu, analis pertahanan asal Turki, menyebut bahwa meskipun Israel memang unggul secara militer, kecepatan dan efektivitas serangan udara kali ini telah mengejutkan banyak pihak. “Militer Iran seperti tertidur di kemudi,” katanya.

    Namun, ia mengingatkan bahwa mempertahankan ritme serangan akan menjadi tantangan tersendiri bagi Israel karena stok amunisi dan perawatan pesawat.

    Bom Fasilitas Nuklir

    Dua gedung yang menjadi lokasi produksi komponen sentrifus untuk program nuklir Iran telah hancur di Karaj, tepat di luar ibu kota Teheran, kata Badan Tenaga Atom Internasional, Rabu (18/6/2025). Pengumuman badan PBB itu muncul beberapa jam setelah militer Israel mengatakan telah melancarkan serangkaian serangan udara di Teheran dan sekitarnya.

    “IAEA memiliki informasi bahwa dua fasilitas produksi sentrifus di Iran, bengkel TESA Karaj dan Pusat Penelitian Teheran, terkena serangan,” kata IAEA dalam sebuah unggahan di X.

    “Kedua lokasi itu sebelumnya berada di bawah pemantauan dan verifikasi IAEA sebagai bagian dari JCPOA,” tambahnya, merujuk pada kesepakatan tahun 2015 tentang program nuklir Iran.

    Dalam serangan lain di sebuah lokasi di Teheran, “satu gedung terkena serangan di mana rotor sentrifus canggih diproduksi dan diuji”, badan itu menambahkan dalam sebuah posting di X.

    Bantuan AS

    Kendati kerusakan yang ditimbulkan signifikan, sebelumnya Israel secara terbuka mengakui bahwa mereka tidak dapat sepenuhnya melumpuhkan program nuklir Iran. Satu-satunya fasilitas nuklir Iran yang paling terlindungi, seperti Fordow yang dibangun di bawah gunung di selatan Tehran, belum menjadi target serangan.

    Seorang mantan pejabat keamanan senior Israel menyatakan kepada Reuters bahwa hanya Amerika Serikat yang memiliki kemampuan militer, terutama melalui bom penghancur bunker kelas berat dan pesawat pengebom strategis, untuk menghantam fasilitas semacam Fordow.

    Namun demikian, pejabat itu mengatakan Israel telah cukup merusak program nuklir Iran.

    “Jika setelah konflik berakhir Iran masih memiliki sedikit kemampuan pengayaan uranium, tapi tidak memiliki orang dan fasilitas untuk membuatnya berbahaya, maka itu sudah merupakan pencapaian besar,” katanya, tanpa ingin disebut namanya karena isu yang sensitif.

    Andreas Krieg dari King’s College London menyebut bahwa Israel telah mencapai banyak kesuksesan taktis dan operasional, namun keberhasilan strategis memerlukan lebih dari sekadar kekuatan udara.

    Bahkan jika AS terlibat, katanya, bom bunker terbesar sekalipun bisa kesulitan menembus fasilitas terdalam Iran. “Mungkin dibutuhkan operasi pasukan khusus di darat,” ujarnya.

    Meski begitu, Krieg menegaskan, “Israel kini bisa bertindak tanpa halangan, sebagaimana mereka lakukan di Lebanon.”

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • HNW ingatkan fokus dukungan pada Gaza di tengah konflik Iran-Israel

    HNW ingatkan fokus dukungan pada Gaza di tengah konflik Iran-Israel

    Dokumentasi – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) pada acara Tablig Akbar di depan Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/6/2025). ANTARA/HO-MPR

    HNW ingatkan fokus dukungan pada Gaza di tengah konflik Iran-Israel
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 18 Juni 2025 – 15:41 WIB

    Elshinta.com –  Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengingatkan umat Islam untuk tetap fokus pada situasi di Gaza dan memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina di tengah konflik yang berkecamuk antara Iran dan Israel saat ini.

    “Masyarakat Islam harus tetap waspada karena Palestina belum benar-benar merdeka, termasuk ketika Republik Islam Iran membalas serangan Israel, masyarakat Islam harus tetap fokus pada pokok masalah, yaitu penjajahan dan kejahatan perang atau kemanusiaan Israel atas Gaza, Palestina dan Masjidilaqsa,” kata HNW dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

    Hal itu disampaikannya saat berorasi pada acara Tablig Akbar dalam rangka aksi Bekasi bela Palestina yang diikuti puluhan ribu peserta dari organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam maupun santri berbagai pondok pesantren di depan Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/6).

    “Dari Bekasi, kami umat Islam dan bangsa Indonesia mengirimkan pesan tegas ini sebagai kontribusi untuk mengakhiri penjajahan dan kejahatan kemanusiaan Israel untuk menghadirkan perdamaian untuk menyelamatkan peradaban global,” ucapnya.

    Diingatkan pula bahwa genosida yang dilakukan Israel terhadap Gaza masih berlangsung dan blokade terus dilakukan, bahkan ditambah dengan blokade internet yang dimatikan di seluruh wilayah Gaza.

    “Ingat, perang di Gaza/Palestina belum selesai, sekarang bahkan Israel memperluas medan perang dengan menyerang Iran. Sebelumnya, menyerang Yaman, Lebanon, dan Suriah. Palestina belum merdeka,” ujarnya.

    Untuk itu, dia mengajak umat Islam untuk tidak melupakan Gaza, Palestina, dan Masjidilaqsa meski hanya sesaat sebab Palestina belum merdeka sampai saat ini, serta masih menjadi korban kejahatan perang oleh Israel.

    Di sisi lain, dia memandang bahwa kemenangan Gaza dan kemerdekaan Palestina sudah berada di depan mata. Hal itu tampak makin banyaknya lembaga internasional, negara, maupun sukarelawan dan aktivis global yang mendukung Gaza dan mengucilkan Israel dari pergaulan dunia.

    HNW menyebut ribuan aktivis dari berbagai penjuru dunia pun tengah melakukan aksi konvoi Long March to Gaza untuk mengakhiri blokade dan tragedi kemanusiaan atas Gaza.

    “Ribuan dari mereka membawa sudah sampai di Libya dan Mesir. Akan tetapi, sangat disayangkan pemerintah di Libya dan Mesir justru tidak membantu, malah menghalangi sehingga mereka belum bisa sampai ke Gaza,” tuturnya.

    Oleh sebab itu, dia mengajak peserta aksi memanjatkan doa demi mendukung konvoi Long March to Gaza dalam mengakhiri blokade di Gaza.

    “Dengan berdoa, semoga kita bisa membukakan jalan bagi mereka yang masih di Libya dan Mesir agar sukses sampai Gaza, mengakhiri blokade, masukkan bantuan kemanusiaan, hentikan genosida, termasuk tentunya sukarelawan Long March to Gaza dari Indonesia agar dijaga Allah disukseskan dan dimenangkan,” katanya.

    Ia juga meminta agar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo, Mesir, membantu dan melindungi para peserta aksi Long March to Gaza dari Indonesia yang melintasi kawasan tersebut.

    “Yang mereka lakukan justru sesuai dengan konstitusi dan sikap resmi Indonesia,” ucap dia.

    Sumber : Antara

  • Konflik Memanas, Kemlu Catat 386 WNI di Iran-194 di Israel

    Konflik Memanas, Kemlu Catat 386 WNI di Iran-194 di Israel

    Jakarta

    Konflik Iran dengan Israel semakin panas. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mencatat ada total 580 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran maupun Israel.

    “Dapat kami sampaikan berdasarkan data terakhir terdapat 386 warga negara Indonesia yang berada di Iran mayoritas berada di kota Qom, mereka ini adalah pelajar dan mahasiswa,” ujar Jubir Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat, dalam konferensi persnya, Rabu (18/6/2025).

    “Kemudian tercatat oleh KBRI Aman terdapat 194 warga negara Indonesia yang berada di Israel, mayoritas adalah peserta magang pendidikan di kota Rafah di bagian selatan Israel,” tambahnya.

    Dia memastikan tak ada WNI yang menjadi korban atas konflik tersebut.

    “Dapat kami sampaikan bahwa dalam komunikasi KBRI Aman dan juga KBRI Teheran dengan WNI hingga saat ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam konflik Iran dan Israel,” katanya.

    Lebih lanjut, Roy mengimbau kepada para WNI untuk menunda perjalanan ke Suriah hingga Lebanon. Dia menyebut Indonesia telah menetapkan status siaga di wilayah tersebut.

    “Bagi warga negara kita yang memiliki rencana penerbangan melewati wilayah timur tengah agar selalu memeriksa jadwal penerbangan terakhir ke maskapai masing-masing, antisipasi buka tutup wilayah udara yang dapat mengganggu jadwal penerbangan,” tambahnya.

    (azh/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini