Negara: Suriah

  • Pemberontak Masuk Ibu Kota Suriah, Presiden Bashar Al Assad Kabur!

    Pemberontak Masuk Ibu Kota Suriah, Presiden Bashar Al Assad Kabur!

    Damaskus

    Presiden Suriah Bashar Al Assad dikabarkan telah menaiki pesawat dan meninggalkan ibu kota Suriah, Damaskus. Namun, belum ada informasi ke mana Assad hendak pergi.

    Dilansir Reuters dan CNN, Minggu (8/12/2024), dua perwira senior Suriah melaporkan Assad telah meninggalkan ibu kota.

    Pemantau perang SOHR juga mengatakan sebuah pesawat pribadi telah meninggalkan bandara Damaskus kemungkinan membawa Assad. Pasukan pemerintah di bandara dipulangkan setelah pesawat itu berangkat.

    Hal ini terjadi saat pasukan pemberontak telah mulai memasuki ibu kota Suriah. Ribuan orang yang mengendarai mobil dan berjalan kaki telah berkumpul di alun-alun utama di Damaskus sambil melambaikan tangan dan meneriakkan ‘Kebebasan’.

    “Kami merayakan bersama rakyat Suriah berita pembebasan tahanan kami dan pelepasan rantai mereka serta mengumumkan berakhirnya era ketidakadilan di penjara Sednaya,” kata para pemberontak.

    Sednaya adalah penjara militer besar di pinggiran Damaskus yang menjadi tempat pemerintah Suriah menahan ribuan orang. Selain itu, situs pelacakan penerbangan Flightradar juga melaporkan pesawat Syrian Air lepas landas dari Bandara Damaskus saat ibu kota dilaporkan telah direbut oleh pemberontak.

    Pesawat itu awalnya terbang menuju wilayah pesisir Suriah, benteng sekte Alawite Assad. Pesawat itu kemudian berbalik arah secara tiba-tiba dan terbang ke arah yang berlawanan selama beberapa menit sebelum menghilang dari peta.

    (haf/imk)

  • Update Suriah: Kepanikan di Bandara, Presiden Tinggalkan Damaskus, Pemberontak Kuasai TV Pemerintah – Halaman all

    Update Suriah: Kepanikan di Bandara, Presiden Tinggalkan Damaskus, Pemberontak Kuasai TV Pemerintah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kekacauan dan kepanikan terjadi di dalam Bandara Damaskus pada Minggu (8/12/2024) pagi waktu setempat, saat pasukan pemberontak Suriah terus bergerak cepat menuju ibu kota.

    Middle East Spectator, media independen yang meliput situasi di Timur Tengah mengunggah video situasi di Bandara Damaskus.

    Dalam video tersebut, puluhan orang terlihat berlarian melewati pos pemeriksaan keamanan dan bergegas menuju gerbang keberangkatan.

    Mengutip CNN, bandara tersebut tampaknya kekurangan staf, dan situs web pemantauan penerbangan tidak menunjukkan jadwal keberangkatan dalam waktu dekat.

    Sementara itu, Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan telah menaiki pesawat dan meninggalkan Damaskus menuju lokasi yang tidak diketahui, lapor kantor berita Reuters, mengutip dua perwira senior Suriah.

    Pemantau perang Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) juga melaporkan bahwa sebuah pesawat pribadi yang meninggalkan Bandara Damaskus diduga membawa Assad.

    Pasukan pemerintah di bandara tersebut dipulangkan setelah kepergiannya, tambah SOHR.

    Kejadian ini berlangsung ketika pasukan pemberontak mengklaim telah memasuki ibu kota Suriah.

    Namun, Middle East Spectator melaporkan melalui akun Telegram-nya bahwa pesawat yang diduga membawa Assad mengalami kecelakaan.

    Dengan menyertakan tangkapan layar dari FlightRadar24, Middle East Spectator menduga bahwa Assad meninggalkan Damaskus dengan pesawat Ilyushin-76T.

    Tangkapan layar FlightRadar24 (FlightRadar24)

    Namun, pesawat tersebut menunjukkan pergerakan yang tidak biasa dan dilaporkan mengalami penurunan ketinggian dengan cepat.

    Tak lama kemudian, pesawat tersebut dikabarkan hilang dari radar.

    Pada pukul 09.48 WIB, pesawat tersebut dilaporkan mengalami kecelakaan di dekat Al-Suwayri.

    Hingga berita ini ditulis, media arus utama belum melaporkan mengenai kecelakaan tersebut.

    Kronologi serangan mendadak pemberontak Suriah, dari Aleppo hingga Damaskus

    Mengutip Al Jazeera, berikut timeline serangan pemberontak di Suriah serta perkembangan terkini.

    27 November: Pemberontak Suriah melancarkan serangan mendadak ke kota terbesar kedua di negara itu, Aleppo, yang membuat al-Assad, sekutunya, dan sebagian besar dunia, lengah.

    1 Desember: Dalam beberapa hari, pemberontak menguasai Aleppo, kecuali beberapa distrik yang mayoritas dihuni Kurdi yang dikuasai oleh pejuang Kurdi.

    5 Desember: Pemberontak melanjutkan serangan mereka, mengumumkan bahwa mereka telah merebut Hama, kota terbesar keempat di negara itu.

    7 Desember: Pemberontak mengatakan bahwa mereka telah memulai operasi untuk mengepung ibu kota Damaskus yang dikuasai pemerintah setelah merebut kota-kota di dekatnya.

    8 Desember:

    Pemberontak mengumumkan telah menguasai Homs, kota terbesar ketiga di Suriah, dan mengatakan bahwa mereka sekarang memasuki Damaskus.

    – Administrasi Urusan Militer, yang mewakili oposisi bersenjata, mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat:

    “Pasukan kami telah mulai memasuki ibu kota Damaskus.”

    – Oposisi Suriah mengatakan para pejuangnya telah membebaskan semua tahanan di Penjara Sednaya dekat Damaskus.

    Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan penjara tersebut adalah tempat pasukan pemerintah melakukan penyiksaan yang mengerikan terhadap para tahanan.

    “Kami mengumumkan berakhirnya era tirani di Penjara Sednaya,” kata pihak oposisi dalam sebuah pernyataan.

    – Oposisi Suriah rebut gedung Radio dan TV Publik di Damaskus

    Kontributor Al Jazeera Arabic, mengutip sumber-sumber oposisi, melaporkan bahwa pemberontak telah mengambil alih gedung Radio dan TV Publik di ibu kota Suriah.

    Gedung Radio dan TV Publik merupakan situs penting dan simbolis di Suriah.

    Selain berlokasi di jantung kota Damaskus, gedung tersebut digunakan untuk mengumumkan pemerintahan baru selama era kudeta berturut-turut di Suriah pada tahun 1950-an dan 1960-an.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Pemberontak Suriah Sukses Rebut Homs, Bersiap Serang Damaskus

    Pemberontak Suriah Sukses Rebut Homs, Bersiap Serang Damaskus

    GELORA.CO -Hanya dalam 24 jam, kelompok pemberontak Suriah yang dipimpin oleh Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) berhasil menguasai wilayah baru yakni Homs pada Minggu pagi, 8 Desember 2024.

    Kesuksesan pemberontak merebut lebih dari empat kota besar dalam sepekan merupakan tamparan keras bagi pasukan Suriah di bawah kepemimpinan Presiden Bashar Al Assad.

    Komandan pemberontak HTS, Abu Mohammed al-Golani menyebut penguasaan Homs sebagai momen bersejarah dan mendesak para pejuang untuk tidak melukai tentara yang sudah menyerah.

    Golani juga mengungkap rencana mereka selanjutnya untuk menyerang Damaskus dan menggulingkan Assad.

    “Operasi sedang berlangsung untuk membebaskan sepenuhnya pedesaan di sekitar Damaskus dan pasukan pemberontak sedang mengincar ibu kota,” tegasnya, seperti dimuat Reuters.

    Di satu daerah pinggiran kota, patung ayah Assad, mendiang Presiden Hafez al-Assad, dirobohkan dan dirobek.

    Penguasaan Homs merupakan simbol kuat dari kebangkitan dramatis gerakan pemberontak dalam konflik yang telah berlangsung selama 13 tahun.

    Selain itu, Homs akan memberi pemberontak kendali atas jantung strategis Suriah dan persimpangan jalan raya utama.

    Kondisi ini membuat Ibu Kota Damaskus, tempat rezim Assad berada menjadi terpisah dari wilayah pesisir yang merupakan benteng sekte Alawite Assad dan tempat sekutu Rusia-nya memiliki pangkalan angkatan laut dan pangkalan udara.

    Tentara Suriah mengatakan mereka memperkuat pasukan di sekitar Damaskus, dan televisi pemerintah melaporkan pada Sabtu, 7 Desember 2024, bahwa Assad masih berada di kota itu.

    Jatuhnya Homs dan ancaman terhadap ibu kota menimbulkan bahaya eksistensial langsung terhadap pemerintahan dinasti Assad.

     

    Pejabat asing mengatakan pemerintah mungkin berada di ambang kehancuran. Seorang pejabat AS memperkirakan jangka waktu lima hingga 10 hari, sementara yang lain mengatakan Assad dapat digulingkan dalam minggu mendatang.

    Laju kejadian telah mengejutkan ibu kota Arab dan menimbulkan kekhawatiran akan gelombang baru ketidakstabilan regional.

    Qatar, Arab Saudi, Yordania, Mesir, Irak, Iran, Turki, dan Rusia mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan bahwa krisis tersebut merupakan perkembangan yang berbahaya dan menyerukan solusi politik.

    Namun, tidak ada indikasi bahwa mereka menyetujui langkah konkret apapun, karena situasi di dalam Suriah berubah setiap jam.

  • Pemberontak Suriah Serbu Damaskus, Rezim Bashar Al Assad Kolaps

    Pemberontak Suriah Serbu Damaskus, Rezim Bashar Al Assad Kolaps

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan pemberontak Suriah dilaporkan telah merangsek ibu kota Damaskus di saat perang sipil kembali berkecamuk dan pertahanan rezim Presiden Bashar Al Assad menunjukkan tanda-tanda keruntuhan.

    Seorang warga yang berbicara kepada CNN melaporkan “pemberontak sudah masuk di Barzeh”, sebuah lingkungan di dalam kota Damaskus dan tengah terlibat pertempuran langsung dengan pasukan rezim Assad.

    “Saya melihat pejuang pemberontak bergerak melalui gang-gang dalam Barzeh menuju Jalan Klub Polisi, dan saya bisa mendengar suara bentrokan yang sangat keras. Listrik padam, dan internet sangat lemah, orang-orang tetap tinggal di rumah mereka,” ucap warga tersebut.

    Sementara itu, seorang pejabat keamanan di Suriah mengatakan kepada CNN bahwa rezim Assad sedang menghadapi keruntuhan.

    “Dari segi militer, Damaskus telah jatuh,” kata seorang sumber yang mengetahui kemajuan pemberontak itu kepada CNN.

    Sumber tersebut bahkan menuturkan unit pengintaian telah memasuki Damaskus semalam dan mencari Presiden Bashar Al Assad, namun tidak berhasil menemukannya.

    Operasi pemberontak khusus juga disebut telah memasuki Damaskus dan mengambil posisi-posisi kunci di “tempat-tempat strategis.”

    Pemberontak mengatakan mereka sedang berkomunikasi dengan elemen-elemen senior rezim Assad yang sedang mempertimbangkan untuk membelot.

    Sepanjang hari, pasukan anti-rezim bergerak dari utara, selatan, dan timur menuju Damaskus, mencapai pinggiran kota yang berjarak kurang dari 5 mil dari pusat ibu kota Suriah tersebut.

    Pemberontak Suriah mengeklaim telah mulai mengepung ibu kota Damaskus sejak Sabtu (7/12). Namun pemerintah Suriah membantah klaim tersebut.

    “Pasukan kami telah memulai tahap akhir pengepungan ibu kota Damaskus,” kata komandan pemberontak Hassan Abdel Ghani, dikutip AFP.

    Kementerian Pertahanan Suriah dengan tegas membantah bahwa tentara mereka telah meninggalkan posisi dekat kota Damaskus.

    “Tidak ada kebenaran dalam berita yang mengeklaim pasukan bersenjata kami, yang siaga di seluruh wilayah Damaskus, telah ditarik,” kata Ghani.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pemberontak Mulai Kepung Ibu Kota Suriah, Pejabat AS: Damaskus Akan Jatuh – Halaman all

    Pemberontak Mulai Kepung Ibu Kota Suriah, Pejabat AS: Damaskus Akan Jatuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Damaskus diperkirakan akan jatuh, menurut tiga pejabat AS yang berbicara kepada CBS News, setelah pemberontak Suriah mulai mengepung ibu kota dalam serangan cepat.

    Tiga pejabat AS tersebut mengatakan bahwa kekuasaan keluarga Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang dimulai pada tahun 1971, tampaknya akan segera berakhir.

    Bashar al-Assad juga dikabarkan telah meninggalkan Suriah, meski kantornya membantah kabar tersebut.

    Pemberontak Suriah mengklaim telah merebut kota Homs, salah satu kota utama di Suriah tengah, pada Minggu (8/12/2024) dini hari.

    Pemberontak mencapai pinggiran Kota Damaskus pada hari Sabtu setelah sebelumnya berhasil menguasai beberapa kota besar di Suriah.

    Rami Abdurrahman, pemimpin Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris, sebuah lembaga pemantau perang oposisi, mengatakan bahwa pemberontak sekarang aktif di pinggiran kota Damaskus, seperti Maadamiyah, Jaramana, dan Daraya.

    Ia menambahkan bahwa pasukan oposisi juga bergerak dari timur Suriah menuju pinggiran Damaskus di Harasta pada hari Sabtu.

    Seorang komandan pemberontak, Hassan Abdul-Ghani, memposting di aplikasi perpesanan Telegram bahwa pasukannya telah memulai “tahap akhir” serangan mereka dengan mengepung Damaskus.

    Orang-orang bersenjata di jalanan Hama. Setelah mengambil kendali atas sejumlah kota dan distrik strategis, termasuk Hama dan Homs, koalisi faksi oposisi anti-rezim Pemerintah Suriah, Sabtu (7/12/2024) mulai mengepung ibu kota, Damaskus. (khaberni/HO)

    Ia juga menambahkan bahwa pemberontak bergerak dari selatan Suriah menuju Damaskus.

    Pada Minggu dini hari waktu setempat, Ghani menyatakan bahwa pasukan pemberontak telah “sepenuhnya membebaskan” Homs, kota terbesar ketiga di Suriah, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.

    Pasukan pemerintah diduga telah meninggalkan kota tersebut.

    Jika pemberontak benar-benar menguasai Homs, mereka akan memutus jalur komunikasi antara Damaskus, pusat kekuasaan Bashar al-Assad, dengan wilayah pesisir utara yang merupakan basis pendukung presiden.

    Bagaimana Reaksi Rusia, Iran, dan Amerika Serikat?

    Assad sebenarnya memiliki sekutu kuat, yakni Iran dan Rusia.

    Namun, Rusia tengah disibukkan dengan konfliknya sendiri di Ukraina.

    Sementara itu, Hizbullah Lebanon, yang didukung Iran, telah melemah akibat konflik setahun terakhir dengan Israel.

    Proksi Iran lainnya di kawasan tersebut juga terpukul oleh serangan udara Israel.

    Pada hari Sabtu, Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengomentari situasi tersebut melalui platform Truth Social.

    “AMERIKA SERIKAT TIDAK BOLEH TERLIBAT DALAM INI. INI BUKAN PERJUANGAN KITA. BIARKAN SAJA. JANGAN TERLIBAT!” tulisnya.

    Sementara itu, di Forum Pertahanan Nasional Reagan di California, penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan menyatakan:

    “Amerika Serikat tidak akan… secara militer terjun ke tengah-tengah perang saudara di Suriah.”

    “Kami akan fokus pada prioritas dan kepentingan keamanan nasional Amerika.”

    Ia menambahkan bahwa AS akan terus bertindak jika diperlukan untuk mencegah ISIS memanfaatkan kekacauan yang terjadi akibat pertempuran tersebut.

    Kolase foto Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan kelompok Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) (Syrian Presidency/AFP)

    Bagaimana Konflik Kembali Berkobar?

    Pemerintah Suriah dan kelompok anti-pemerintah telah terlibat dalam konflik selama bertahun-tahun.

    Ribuan orang telah melarikan diri dari wilayah tersebut.

    Sebelumnya, tidak ada kemajuan signifikan dari kedua belah pihak.

    Namun, situasi berubah ketika pemberontak melancarkan serangan mendadak sekitar dua minggu lalu, tepat setelah Hizbullah dan Israel menyepakati gencatan senjata.

    Pemberontak dengan cepat menguasai kota Hama, dan sekitar seminggu kemudian mereka melancarkan serangan besar-besaran di wilayah utara negara itu.

    Langkah besar pertama pemberontak adalah merebut Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, seminggu yang lalu.

    Pemimpin kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammed al-Golani, mengatakan kepada CNN dalam sebuah wawancara eksklusif pada Kamis bahwa tujuan utama serangan mereka adalah menggulingkan pemerintahan Assad.

    Tentara Suriah mundur dari sebagian besar wilayah selatan Suriah pada Sabtu (7/12/2024).

    Akibatnya, lebih banyak wilayah di Suriah, termasuk dua ibu kota provinsi, jatuh ke tangan pasukan oposisi, menurut pernyataan militer dan lembaga pemantau perang oposisi.

    Penarikan pasukan dari provinsi selatan Daraa dan Sweida terjadi setelah pos-pos pemeriksaan militer diserang oleh kelompok yang mereka sebut sebagai “teroris.”

    Militer Suriah menyatakan pada Sabtu pagi bahwa mereka sedang melakukan penataan ulang prajurit di Sweida dan Daraa, sambil membangun sabuk pertahanan dan keamanan di daerah tersebut untuk melindungi Damaskus dari selatan.

    Sejak konflik Suriah pecah pada Maret 2011, pemerintah Suriah telah menyebut pasukan oposisi bersenjata sebagai “teroris.”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Populer Internasional: Tentara Suriah Mundur dari Timur Sungai Eufrat – Yordania Tutup Perbatasan – Halaman all

    Populer Internasional: Tentara Suriah Mundur dari Timur Sungai Eufrat – Yordania Tutup Perbatasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kelompok pemberontak Suriah mengumumkan bahwa mereka telah memulai fase pengepungan di Damaskus, apa yang akan terjadi dengan rezim Bashar Al-Assad sekarang?

    Yordania pun menutup perbatasannya dengan Suriah buntut meningkatnya ketegangan di negara tersebut.

    Soal konflik lainnya di Timur Tengah, Mesir meminta Hamas untuk tidak memasukkan frasa “penghentian perang” dalam perundingan gencatan senjatanya dengan Israel.

    Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

    1. Tentara Suriah Mundur dari Timur Sungai Eufrat, Pengepungan Damaskus Dimulai

    Orang-orang bersenjata di jalanan Hama. Setelah mengambil kendali atas sejumlah kota dan distrik strategis, termasuk Hama dan Homs, koalisi faksi oposisi anti-rezim Pemerintah Suriah, Sabtu (7/12/2024) mulai mengepung ibu kota, Damaskus. (khaberni/HO)

    Faksi oposisi bersenjata Suriah pada Sabtu (7/12/2024), mengumumkan bahwa mereka telah memulai fase pengepungan ibu kota Suriah, Damaskus, Khaberni melaporkan.

    Komandan operasi militer koalisi faksi oposisi, Ahmed Al-Sharaa, julukan dari Panglima Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Abu Mohammed al-Julani  Al-Julani, memberikan instruksi bagi para petempur anti-rezim pemerintah Suriah untuk berfokus pada ibu kota, Damaskus.

    “Serahkan kota-kota yang telah dibebaskan kepada polisi, Damaskus sedang menunggu Anda,” kata Al-Julani, Sabtu.

    Adapun kementerian Pertahanan Suriah membantah penarikan pasukan militer dari daerah sekitar ibu kota.

    Di sisi lain, dalam sebuah postingan di Telegram, Hassan Abdel Ghani, seorang pemimpin faksi oposisi bersenjata, mengatakan, “Pasukan kami telah mulai menerapkan tahap akhir untuk mengepung ibu kota, Damaskus.”

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Yordania Tutup Perbatasan Saat Tentara Suriah Mau Rebut Kembali Homs dan Hama dari Oposisi

    Tentara Suriah mengumumkan penempatan kembali sebagian besar pasukannya di provinsi selatan Daraa dan Suwayda.

    Pengumpulan kekuatan itu, dinyatakan untuk merebut kembali kendali atas Kota Hama dan Homs yang sebagian besar sudah dikuasai oposisi bersenjata, RNTV melaporkan Sabtu (7/12/2024).

    Upaya pengambilalihan kembali Hama dan Homs yang menjadi lokasi strategis terjadi  di tengah meningkatnya ketegangan keamanan dan serangan terhadap posisi militer Suriah.

    Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu, Komando Umum Angkatan Darat dan Angkatan Bersenjata Suriah mengatakan sejumlah langkah taktis sudah diambil guna merebut kembali Hama dan Homs.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Pokrovsk dan Kurakhovo Terdesak, Eks Presiden Tuding Militer Ukraina Pakai Taktik Giling Daging

    Ukraina makin terdesak di dua benteng terakhir di barat Donetsk, Pokrovsk dan Kurakhovo.

    Akibatnya, Kiev melakukan taktik pertahanan ketat dan melayani serangan Rusia yang terus merangsek memasuki wilayah tersebut.

    Strategi ini ternyata mendapatkan kritikan dari mantan presiden Ukraina, Petro Poroshenko.

    Poroshenko yang dikenal sebagai mantan presiden yang pro Rusia tersebut, menuduh bahwa militer Ukraina kembali mengerahkan pasukan penggiling daging, seperti halnya yang dilakukan oleh Rusia.

    Ia meminta agar Kiev menghentikan serangan tersebut untuk menyelamatkan prajurit yang semakin menipis.

    “Kita harus berhenti menggunakan rakyat Ukraina sebagai alat untuk operasi dengan “serangan daging,”” kata Poroshenko dikutip dari Strana, Sabtu (7/12/2024).

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Mesir Tekan Hamas Tak Masukkan Frasa ‘Penghentian Perang’, Israel Kontak Elon Musk

    Media Israel, Channel 13 melaporkan pada Jumat (6/12/2024) malam kalau Mesir mengintensifkan upayanya untuk mencapai pemahaman yang mengarah pada pembebasan tahanan Israel dalam kerangka perjanjian yang bertujuan untuk gencatan senjata antara milisi perlawanan Palestina dan Israel.

    Menurut sumber-sumber di Mesir, Kairo menekan kelompok perlawanan Hamas untuk membuat “konsesi” terhadap beberapa tuntutannya, sehingga memungkinkan terciptanya garis besar perjanjian yang memuaskan kedua belah pihak.

    Sumber tersebut mengindikasikan kalau Mesir mendesak kelompok perlawanan Palestina untuk menyetujui formula yang tidak memasukkan frasa “menghentikan perang” di antara syarat-syarat perjanjian.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Suriah Dikepung, Iran Bakal Bantu Kirim Rudal

    Suriah Dikepung, Iran Bakal Bantu Kirim Rudal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Iran dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk mengirim rudal dan pesawat nirawak ke Suriah. Tak cuma itu, Iran juga akan menambah jumlah penasihat militernya di sana untuk mendukung pemerintah Presiden Bashar al-Assad.

    Sebagaimana diberitakan, Presiden Suriah Assad kini semakin “terhimpit”, imbas serangan kelompok-kelompok pemberontak di wilayah utara hingga selatan Suriah. Mereka bahkan disebut semakin mendekat ke ibu kota Damaskus.

    “Kemungkinan besar Teheran perlu mengirim peralatan militer, rudal, dan pesawat nirawak ke Suriah,” kata seorang pejabat senior Iran, mengutip Reuters, Minggu (8/12/2024).

    “Teheran telah mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menambah jumlah penasihat militernya di Suriah dan mengerahkan pasukan. Sekarang, Teheran menyediakan dukungan intelijen dan satelit ke Suriah,” ujarnya.

    Bagi Iran, Assad merupakan sekutu penting yang juga termasuk dalam “Poros Perlawanan” melawan Israel dan pengaruh Amerika Serikat di Timur Tengah.

    Selain Iran, Rusia juga memberikan dukungan militer dan ekonomi kepada pemerintah Assad. “Iran dan Suriah bersatu dalam mencegah pemberontak maju ke kota-kota besar. Suriah belum meminta pasukan darat dari Iran,” ujar pejabat tersebut.

    Dia mengatakan untuk saat ini keputusannya adalah Suriah dan Rusia mengintensifkan serangan udara ke kelompok pemberontak.

    Sementara itu, Iran juga disebut telah meminta Turki untuk “tidak berpihak pada AS dan Israel”. Iran juga yakin Israel dan AS akan bekerja sama untuk mencegah sekutu-sekutu Iran di Timteng kembali mendapatkan kekuatan.

    Sebelumnya pasukan oposisi Suriah mengklaim telah menguasai kota Daraa di barat daya Suriah pada Jumat (6/12). Ini berarti kelompok itu sudah semakin dekat ke ibu kota Damaskus.

    “Pasukan kami telah menguasai penuh seluruh kota Daraa dan mulai menyisir permukimannya, serta mengamankan lembaga dan kantor pemerintahannya,” kata pihak oposisi yang dikenal sebagai Southern Operation Rooms, dikutip CNN.

    Daraa adalah tempat pemberontakan Suriah dimulai pada 2011 lalu. Kementerian Pertahanan Suriah sejauh ini belum mengonfirmasi maupun membantah klaim kelompok pemberontak itu.

    Kemarin, pemberontak di Suriah selatan juga menguasai perbatasan Suriah-Yordania setelah melancarkan serangan baru. Perbatasan Nassib menandai titik paling selatan jalan raya utama M5, yang membentang dari kota Aleppo di utara dan melalui ibu kota.

    Sementara para pemberontak di utara setelah merebut Aleppo pekan lalu, telah bergerak maju ke selatan di sepanjang jalan raya dan merebut kota Hama pada Kamis (5/12) lalu.

    (pgr/pgr)

  • Pemberontak Mendekat ke Damaskus, Yordania dan Irak Minta Warganya Keluar dari Suriah

    Pemberontak Mendekat ke Damaskus, Yordania dan Irak Minta Warganya Keluar dari Suriah

    JAKARTA – Pemerintah Yordania dan Irak mengimbau warga mereka untuk meninggalkan Suriah di tengah perkembangan eskalasi militer.

    Kementerian Luar Negeri Yordania mendesak warganya untuk evakuasi secepatnya karena adanya perang saudara di Suriah.

    Dilansir ANTARA dari Anadolu, Sabtu, 7 Desember, Kemlu Yordania membentuk tim krisis yang bertugas mengevakuasi warga negara Yordania dan memastikan mereka kembali dengan selamat ke negara kerajaan itu.

    Sementara itu, Kedutaan Irak di Damaskus, mendesak warganya yang ingin meninggalkan Suriah untuk menghubungi fasilitas diplomatik untuk membantu mereka kembali ke Irak.

    Dalam pernyataan yang dikutip oleh kantor berita negara Irak (INA), kedutaan besar meminta warga Irak di Suriah yang ingin pergi untuk mendaftar guna memfasilitasi perjalanan, bersama dengan istri warga Suriah mereka, atau anak-anak perempuan Irak yang memiliki suami warga Suriah.

    Selain Yordania dan Irak, Rusia melalui kedutaannya pada Jumat juga mengimbau warganya “untuk meninggalkan Suriah menggunakan pesawat komersial dari bandara yang masih beroperasi,” karena memburuknya situasi militer dan politik di negara itu.

    Terbaru, pemberontak Suriah mengklaim menguasai kota Daraa di selatan pada Sabtu. Daraa menjadi tempat lahirnya pemberontakan tahun 2011 melawan Presiden Bashar al-Assad.

    Sumber-sumber di pemberontak mengatakan militer Suriah setuju menarik diri dari Daraa berdasarkan kesepakatan yang memberikan jalan aman bagi para pejabat militer ke ibu kota Damaskus, sekitar 100 km (60 mil) utara.

    Dilansir Reuters, Sabtu, 7 Desember, video di media sosial menunjukkan pemberontak yang mengendarai sepeda motor dan lainnya berbaur dengan warga di jalanan. Orang-orang melepaskan tembakan ke udara di alun-alun utama kota untuk merayakannya, menurut video tersebut.

    Belum ada komentar langsung dari militer atau pemerintah Assad. Reuters tidak dapat memverifikasi klaim pemberontak secara independen.

    Dengan jatuhnya Daraa, pasukan Assad telah menyerahkan empat pusat penting kepada pemberontak dalam sepakan.

    Daraa, yang berpenduduk lebih dari 100.000 jiwa sebelum perang saudara dimulai 13 tahun lalu, memiliki kepentingan simbolis sebagai tempat lahirnya pemberontakan.

    Ini adalah ibu kota provinsi berpenduduk sekitar 1 juta orang, berbatasan dengan Yordania.

  • Trump Nilai AS Seharusnya Tak Terlibat Perang Suriah

    Trump Nilai AS Seharusnya Tak Terlibat Perang Suriah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden terpilih AS Donald Trump menilai Gedung Putih seharusnya tidak ikut campur perang Suriah di mana pasukan pemberontak mulai mengepung ibu kota Damaskus.

    “Suriah memang kacau, tetapi bukan teman kita, & AMERIKA SERIKAT TIDAK BOLEH BERGABUNG DENGANNYA. INI BUKAN PERJUANGAN KITA. BIARKAN SAJA BERLANGSUNG. JANGAN TERLIBAT!” ujar Trump melalui platform Truth Social-nya, Sabtu (7/11), seperti dikutip AFP.

    Ia mengunggah pesan tersebut sesaat sebelum tiba di Istana Elysees untuk bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam rangka menghadiri upacara pembukaan kembali katedral Notre Dame.

    Belum diketahui pasti motif Trump menyinggung isu konflik di Suriah. Namun, AFP memperkirakan Trump ingin memastikan Presiden Joe Biden menghindari keterlibatan apa pun di sana sebelum menyerahkan kekuasaan kepada Trump pada tanggal 20 Januari.

    Trump sendiri telah lama mengambil pendekatan isolasionis, dan selama kampanye presiden tahun ini ia sering mengatakan dapat dengan cepat mengakhiri perang Ukraina dan Gaza.

    Kunjungan Trump ke Paris, tempat sekitar 50 pemimpin dunia berkumpul untuk upacara Notre Dame, memberinya kesempatan awal untuk kembali menunjukkan kemampuannya di panggung dunia.

    Di antara para pemimpin itu adalah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang diperkirakan akan berunding dengan presiden terpilih.

    Trump mengatakan dalam unggahannya bahwa Rusia, “dengan hilangnya lebih dari 600 ribu tentara, tampaknya tidak mampu menghentikan pawai literal ini melalui Suriah, negara yang telah mereka lindungi selama bertahun-tahun.”

    “Namun sekarang mereka, seperti mungkin Assad sendiri, dipaksa keluar, dan itu mungkin sebenarnya hal terbaik yang dapat terjadi pada mereka. Tidak pernah ada banyak manfaat di Suriah bagi Rusia,” sambungnya.

    (sfr/sfr)

    [Gambas:Video CNN]

  • Tentara Suriah Mundur dari Timur Sungai Eufrat, Pengepungan Damaskus Dimulai – Halaman all

    Tentara Suriah Mundur dari Timur Sungai Eufrat, Pengepungan Damaskus Dimulai – Halaman all

    Tentara Suriah Mundur dari Timur Sungai Eufrat, Pengepungan Damaskus Dimulai

    TRIBUNNEWS.COM – Faksi oposisi bersenjata Suriah pada Sabtu (7/12/2024), mengumumkan bahwa mereka telah memulai fase pengepungan ibu kota Suriah, Damaskus, Khaberni melaporkan.

    Komandan operasi militer koalisi faksi oposisi, Ahmed Al-Sharaa, julukan dari Panglima Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Abu Mohammed al-Julani  Al-Julani, memberikan instruksi bagi para petempur anti-rezim pemerintah Suriah untuk berfokus pada ibu kota, Damaskus.

    “Serahkan kota-kota yang telah dibebaskan kepada polisi, Damaskus sedang menunggu Anda,” kata Al-Julani, Sabtu.

    Adapun kementerian Pertahanan Suriah membantah penarikan pasukan militer dari daerah sekitar ibu kota.

    Di sisi lain, dalam sebuah postingan di Telegram, Hassan Abdel Ghani, seorang pemimpin faksi oposisi bersenjata, mengatakan, “Pasukan kami telah mulai menerapkan tahap akhir untuk mengepung ibu kota, Damaskus.”

    Kementerian Pertahanan Suriah menegaskan, “tidak ada kebenaran atas berita apa pun yang diterima mengenai penarikan unit angkatan bersenjata kami yang ada di seluruh wilayah Damaskus.”

    tentara suriah ()

    Rezim Suriah Mundur dari Timur Sungai Eufrat

    Dalam perkembangan terbaru, Pasukan rezim Suriah, di bawah Presiden Bashar al-Assad, dilaporkan menarik diri dari daerah-daerah utama di Suriah timur laut, termasuk pusat provinsi al-Hasakah dan distrik Qamishli.

    Kekosongan dari pasukan rezim Suriah ini membuat wilayah-wilayah itu kini di bawah kendali kelompok Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang jadi satu di antara bagian koalisi faksi oposisi anti-rezim Suriah.

    SDF diketahui memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan Unit Perlindungan Rakyat (YPG).
     
    SDF diketahui didominasi oleh YPG, yang merupakan cabang dari PKK. SDF merupakan persekutuan militer multi etnis yang bertempur dalam perang sipil Suriah. SDF bermitra dengan negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.  

    Pasukan Demokratik Suriah (SDF) (Rudaw)

     Adapun YPG adalah sayap bersenjata dari PKK yang didominasi oleh suku Kurdi.

    YPG didirikan sebagai respons terhadap kerusuhan di kota Qamishli, Suriah pada tahun 2004. YPG memperoleh pengakuan internasional setelah memerangi ISIS selama perang saudara Suriah.  
     
    SDF memiliki hubungan dengan PKK yang diragukan karena Uni Eropa menggolongkan PKK sebagai organisasi teroris.

    Selain itu, Turki juga bermusuhan dengan pemerintahan suku Kurdi. Turki telah melakukan operasi militer untuk mengamankan perbatasannya dari YPG sejak tahun 2015.  

    “Pasukan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad menarik diri dari pusat provinsi al-Hasakah dan distrik Qamishli di timur laut negara itu, timur Sungai Efrat, meninggalkan mereka di bawah pendudukan kelompok PKK/YPG,” tulis laporan Anews mengutip sumber-sumber lokal, Sabtu.

    Tentara rezim Suriah pada Jumat juga telah menarik beberapa pasukannya yang ditempatkan di provinsi Deir ez-Zor di timur negara itu yang berbatasan dengan Irak dan menyerahkan pusat provinsi kepada PKK/YPG.

    Langkah ini mengikuti lebih dari seminggu perkembangan dramatis di negara itu, dengan pasukan yang menentang Assad membuat keuntungan dengan mengorbankan pasukan rezim.

    Di tengah kemunduran bagi rezim Assad, kelompok PKK/YPG berusaha mengeksploitasi situasi keamanan yang tidak jelas.

    Hingga saat ini, situasi di lapangan masih dalam perkembangan.