Negara: Suriah

  • Suriah Geger Serangan Pemberontak: AS, Yordania, Irak Desak Warga Angkat Kaki Tinggalkan Damaskus – Halaman all

    Suriah Geger Serangan Pemberontak: AS, Yordania, Irak Desak Warga Angkat Kaki Tinggalkan Damaskus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendesak warga negaranya untuk segera meninggalkan ibu kota Suriah, Damaskus di tengah meningkatnya pertempuran antara pemberontak dan pasukan rezim.

    Desakan itu disampaikan Kedubes AS di Damaskus, Suriah, Sabtu (7/12/2024).

    Dalam keterangan resmi yang dikutip dari Anadolu, Kedubes AS menghimbau warga negaranya untuk segera meninggalkan Suriah karena situasi keamanan di wilayah itu terus bergejolak buntut pertempuran antar kelompok bersenjata.

    Terlebih saat ini Kedubes AS di Damaskus telah menghentikan operasinya sejak 2012.

    Oleh karena itu pemerintah AS tidak dapat memberikan layanan konsuler bagi warga AS apabila tidak segera mengevakuasi dirinya dari Suriah

    “Departemen Luar Negeri mendesak warga AS untuk meninggalkan Suriah sekarang sementara opsi komersial masih tersedia di Damaskus,” kata Kedubes AS.

    Tak hanya AS, Yordania turut mengeluarkan peringatan keamanan dan meminta warganya untuk segera meninggalkan Suriah sesegera mungkin.

    “Kami mendesak warganya untuk evakuasi secepatnya karena adanya perang saudara di Suriah. Untuk mempercepat evakuasi pemerintah telah membentuk tim krisis yang bertugas membawa warga negara Yordania kembali dengan selamat,” tegas Kementerian Luar Negeri Yordania

    Langkah serupa juga diikuti  Kedutaan Irak di Damaskus, yang mendesak warganya agar menghubungi fasilitas diplomatik untuk membantu mereka kembali ke Irak.

    Menyusul yang lainnya, Rusia melalui kedutaannya juga mengimbau warganya “untuk meninggalkan Suriah menggunakan pesawat komersial dari bandara yang masih beroperasi,”

    Geger Serangan Pemberontak di Suriah

    Ketegangan di Suriah mulai memanas setelah Kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham (sebelumnya dikenal sebagai Front Nusra) dan sejumlah kelompok bersenjata lainnya melancarkan operasi besar-besaran terhadap pemerintah Suriah.

    Mereka perlahan bergerak maju dari arah utara di wilayah Idlib, di sebelah barat laut Suriah, menuju Kota Aleppo dan Hama.

    Hingga akhirnya Aleppo kota terbesar kedua di Suriah, berhasil direbut yang adalah kelompok-kelompok militan itu.

    Terbaru, para pasukan pemberontak dikabarkan mulai memasuki ibu kota Suriah, Damaskus pada Minggu (8/7/2024).

    Pemimpin Hay’at Tahrir Al-Sham (HTS), Abu Mohammed Al-Jolani,mengungkap ada 2 tujuan utama mengapa para pemberontak menggulingkan pemerintahan Bashar Al Assad.

    Pertama untuk menciptakan pemerintahan yang didasarkan pada lembaga dan dewan yang “dipilih oleh rakyat.”

    Kedua, menerapkan praktik Islam yang tidak brutal. Ini lantaran beberapa praktik Islam ekstrem yang diterapkan presiden Bashar Al Assad telah menciptakan “perpecahan” antara HTS dan kelompok jihad.

    Presiden Suriah Kabur

    Pasca pasukan pemberontak memasuki kota Damaskus, Presiden Suriah Bashar Al Assad melarikan diri.

    Pemerintah Suriah belum mengonfirmasi kepergian Assad, tetapi menurut badan pemantau perang Syrian Observatory for Human Rights ia terbang ke luar negeri.

    Hal serupa juga dikonfirmasi dua perwira senior militer, mereka mengatakan kepada Reuters, bahwa Assad telah kabur namun belum diketahui kepergiannya.

    Namun, setelah pesawat tersebut pergi meninggalkan Suriah, jurnalis Mesir Khaled Mahmoued mengatakan pesawat itu menunjukkan pergerakan yang tidak biasa dan dilaporkan mengalami penurunan ketinggian dengan cepat.

    Tak lama kemudian, pesawat tersebut dikabarkan hilang dari radar setelah mengalami kecelakaan di dekat Al-Suwayri dan jatuh di suatu tempat di luar kota Homs, mengutip dari Next.

    “Pesawat yang dilaporkan membawa Assad telah menghilang dari radar dan tiba-tiba jatuh dari ketinggian lebih dari 3.650 meter ke 1.070 meter dalam beberapa menit,” ungkap Khaled Mahmoued di X, mengutip dari Newsx.

    Meski demikian laporan media setempat belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai munculkan isu ini

    (Tribunnews.com / Namira Yunia)

  • Keberadaan Assad Misterius, Penerbangan Terakhir dari Damaskus Hilang di Radar

    Keberadaan Assad Misterius, Penerbangan Terakhir dari Damaskus Hilang di Radar

    Damaskus

    Presiden Suriah Bashar al-Assad telah kabur setelah pemberontak memasuki ibu kota Damaskus. Kini, keberadaannya misterius setelah pesawat terakhir yang terbang dari Bandara Damaskus menghilang dari radar.

    Dilansir Reuters, CNN dan Al Jazeera, Minggu (8/12/2024), pasukan pemberontak awalnya menyatakan Assad telah meninggalkan Suriah. Beberapa saat sebelum pemberontak menguasai bandara, pelacak penerbangan sumber terbuka Flightradar24 mencatat satu pesawat di wilayah udara Suriah.

    Sebuah pesawat Ilyushin76 dengan nomor penerbangan Syrian Air 9218 menjadi penerbangan terakhir yang lepas landas dari Damaskus. Pertama, pesawat itu terbang ke timur, lalu berbelok ke utara.

    Beberapa menit kemudian, sinyalnya menghilang saat berputar di atas Homs. Kini, pencarian aktif terhadap Bashar al-Assad dilakukan.

    Pemberontak melakukan interogasi terhadap perwira militer Suriah dan pejabat intelijen yang mungkin mengetahui pergerakannya. Pasukan pemberontak sendiri telah menyatakan Damaskus ‘bebas’.

    Assad telah memimpin Suriah sejak tahun 2000. Dia menjadi presiden setelah ayahnya, Hafez al-Assad, yang menjadi Presiden Suriah sejak 1971 hingga meninggal pada tahun 2000.

    Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan dirinya tidak berencana kabur seperti Assad. Dia ingin memastikan lembaga publik di Suriah tetap berfungsi dan pengalihan kekuasaan berlangsung damai.

    “Tetap berada di bawah pengawasan mantan Perdana Menteri sampai diserahkan secara resmi. Tembakan perayaan juga dilarang,” ujar Al-Julani dalam sebuah pernyataan.

    (haf/imk)

  • Tentara Suriah Kabur ke Irak usai Rezim Assad Tumbang oleh Pemberontak

    Tentara Suriah Kabur ke Irak usai Rezim Assad Tumbang oleh Pemberontak

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tentara dari angkatan bersenjata Suriah yang loyal terhadap Presiden Bashar Al Assad dilaporkan mulai melarikan diri ke Irak menyusul kejatuhan rezim oleh pemberontak yang mulai menduduki ibu kota Damaskus, Minggu (8/12).

    Menurut sejumlah rekaman video yang tersebar di media sosial, Al Jazeera melaporkan sejumlah besar tentara Suriah terus melarikan diri ke Irak melalui pos perbatasan al-Qaim.

    Sebuah video yang diposting oleh Anbar Media Centre menunjukkan para tentara yang berada di atas tank dan kendaraan militer di jalan-jalan Al Qaim.

    Media tersebut menyebutkan bahwa “ribuan” pasukan telah memasuki Irak setelah “melarikan diri dari pertempuran yang sedang berlangsung di negara mereka”.

    Video lain yang diverifikasi oleh Al Jazeera menunjukkan warga Irak membagikan makanan kepada para tentara yang “kelelahan”.

    Pada Sabtu (7/12) atau sehari sebelum pemberontak merangsek Damaskus, Wali Kota  A Qaim mengatakan bahwa sekitar 2.000 tentara Suriah telah menyeberang ke Irak untuk mencari perlindungan.

    Militer Suriah sebelumnya juga telah memberitahukan para perwira bahwa pemerintahan Presiden Bashar Al Assad telah berakhir setelah serangan kilat pemberontak berhasil menduduki sejumlah besar wilayah, termasuk ibu kota Damaskus pada Minggu (8/12).

    [Gambas:Twitter]

    Dikutip Reuters, seorang personel militer Suriah mengatakan pengumuman itu diutarakan oleh komandan militernya.

    Laporan ini muncul tak lama setelah pemberontak Suriah mendeklarasikan bahwa rezim Assad telah berakhir.

    “Setelah 50 tahun penindasan di bawah pemerintahan Baath dan 13 tahun kejahatan, tirani, serta pengungsian, dan setelah perjuangan panjang melawan segala bentuk kekuatan pendudukan, kami mengumumkan hari ini, 8 Desember 2024, berakhirnya era kelam itu dan dimulainya era baru bagi Suriah,” kata para pemberontak dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Al Jazeera.

    Pemberontak mengumumkan bahwa mereka berhasil “merebut” dan menduduki ibu kota Damaskus, dan Presiden Assad telah keluar dari Suriah.

    “Kami mengumumkan akhir dari era kegelapan dan dimulainya era baru Suriah. Di era baru Suriah, semua orang berdampingan dengan damai, keadilan ditegakkan, dan kebenaran ditetapkan,” bunyi pernyataan pemberontak.

    Sementara itu, keberadaan Assad belum diketahui. Namun, sejumlah laporan menyebutkan Assad telah kabur keluar Suriah menggunakan pesawat dari bandara Damaskus.

    (rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Rezim Assad Runtuh, Analis Militer: Tidak Ada yang Menduga Tentara Suriah Begitu Rapuh – Halaman all

    Rezim Assad Runtuh, Analis Militer: Tidak Ada yang Menduga Tentara Suriah Begitu Rapuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Banyak pihak terkejut dengan rapuhnya Tentara Suriah, yang telah bertempur selama bertahun-tahun dalam perang saudara yang mengerikan.

    Elias Hanna, seorang analis militer, menyoroti bahwa meskipun pasukan Suriah terus mengumumkan penempatan ulang dari berbagai kota, mereka gagal membangun pertahanan yang memadai terhadap kemajuan pemberontak.

    “Tidak seorang pun menduga Tentara Suriah begitu rapuh,” ungkapnya, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (8/12/2024).

    Ini menunjukkan bahwa ada kurangnya keinginan dari pasukan untuk bertempur, terutama dari Aleppo hingga ke ibu kota.

    Hanna juga mengajukan pertanyaan penting tentang ketidakhadiran Divisi Keempat Tentara Arab Suriah, yang merupakan pasukan bersenjata lengkap di bawah komando Maher al-Assad, saudara dari Presiden Bashar al-Assad.

    “Ke mana pasukan ini pergi? Ke mana peralatan mereka?” tanya Hanna, menciptakan keraguan tentang struktur dan kesiapan Tentara Suriah.

    David Des Roches, seorang profesor madya di Pusat Studi Keamanan Asia Selatan-Timur Dekat, menjelaskan bahwa keberhasilan serangan pemberontak berkaitan erat dengan kurangnya moral dan kepemimpinan dalam Tentara Suriah.

    Menurutnya, sejak intervensi Iran dan Rusia pada tahun 2014, laporan mengenai kepemimpinan yang buruk dan korupsi di antara pasukan rezim semakin marak.

    Ia menegaskan, “Ketika kekuatan udara Rusia disingkirkan, yang tersisa adalah lembaga yang mengalami demoralasi dan dipimpin dengan buruk.”

    Hal ini semakin memperburuk kondisi tentara, yang kini enggan mengambil risiko dalam situasi kritis.

    Pemerintahan Al-Assad

    Keluarga al-Assad telah memerintah Suriah selama lebih dari 50 tahun.

    Hafez al-Assad, ayah dari Bashar al-Assad, mulai berkuasa sejak tahun 1971 hingga kematiannya pada tahun 2000.

    Setelah itu, Bashar, mantan mahasiswa kedokteran, menggantikan posisi sebagai presiden dan pemimpin Partai Baath.

    11 tahun setelah Bashar al-Assad mengambil alih, warga Suriah mulai menuntut reformasi demokrasi.

    Respons al-Assad terhadap protes ini adalah tindakan keras, yang berujung pada konflik bersenjata yang mengakibatkan ratusan ribu jiwa melayang.

    Ia dituduh menggunakan senjata kimia terhadap warga sipil dan meski tidak pernah memenangkan perang.

    Al-Assad berhasil mempertahankan kekuasaan dengan dukungan dari pengikutnya, termasuk partai politik minoritas Alawite.

    Awal Era Baru di Suriah

    Oposisi bersenjata Suriah menyatakan bahwa runtuhnya pemerintahan al-Assad menandai akhir dari era penindasan yang panjang.

    Dengan demikian, meskipun keruntuhan rezim Assad menunjukkan potensi perubahan, tantangan besar masih mengadang di depan.

    Apakah Suriah akan mampu bertransisi menuju pemerintahan yang lebih stabil dan demokratis?

    Hanya waktu yang akan menjawab pertanyaan tersebut.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Penampakan Bandara Suriah Usai Dikuasai Pemberontak

    Penampakan Bandara Suriah Usai Dikuasai Pemberontak

    Jakarta, CNN Indonesia
    Pasukan pemberontakSuriah merangsek dan menduduki Ibu Kota Damaskus, Minggu (8/12).

    Bagikan:

    url telah tercopy

  • Pemerintahan 24 Tahun Presiden Assad Berakhir, Warga Suriah Berpesta

    Pemerintahan 24 Tahun Presiden Assad Berakhir, Warga Suriah Berpesta

    Damaskus

    Komando militer Suriah telah memberi tahu para perwira bahwa pemerintahan Presiden Bashar al-Assad selama 24 tahun telah berakhir. Assad telah kabur usai pemberontak masuk ke ibu kota Suriah, Damaskus.

    Dilansir Reuters dan BBC, Minggu (8/12/2024), seorang perwira Suriah mengatakan pengumuman itu disampaikan ke perwira militer usai serangan pemberontak yang cepat dan mengejutkan.

    Pejabat Kementerian Pertahanan Suriah juga telah menarik diri dari markas mereka di Damaskus. Pemberontak Suriah mengatakan Damaskus ‘sekarang bebas dari Assad’.

    Militer sebelumnya telah menyebut Assad terbang keluar dari Damaskus ke tujuan yang tidak diketahui. Pemberontak memasuki ibu kota tanpa tanda-tanda ada pengerahan militer.

    Kini, ribuan orang di dalam mobil dan berjalan kaki pun berkumpul di alun-alun utama Damaskus sambil melambaikan tangan dan meneriakkan ‘Kebebasan’ dari pemerintahan keluarga Assad yang telah berkuasa sekitar 50 tahun.

    Foto: Situasi di Suriah usai pemberontak deklarasikan era baru (AFP/LOUAI BESHARA)

    “Kami merayakan bersama rakyat Suriah berita tentang pembebasan tahanan kami dan pelepasan rantai mereka serta mengumumkan berakhirnya era ketidakadilan di penjara Sednaya,” kata para pemberontak.

    Sednaya adalah penjara militer besar di pinggiran Damaskus tempat pemerintah Suriah menahan ribuan orang. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan musik yang diputar kencang dan orang-orang menari di sekitar tank yang dilaporkan ditinggalkan oleh militer Suriah.

    Foto: Situasi di Suriah usai pemberontak deklarasikan era baru (AFP/LOUAI BESHARA)

    Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan dirinya tidak berencana kabur seperti Assad. Dia ingin memastikan lembaga publik di Suriah tetap berfungsi dan pengalihan kekuasaan berlangsung damai.

    Pimpinan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Al Julani mengatakan semua pasukan oposisi di Damaskus dilarang mengambil alih lembaga publik. Dia mengatakan seluruh lembaga pemerintah tetap berada di bawah pengawasan PM Suriah sampai pengalihan kekuasaan secara resmi. Dia juga melarang ada tembakan perayaan.

    “Tetap berada di bawah pengawasan mantan Perdana Menteri sampai diserahkan secara resmi. Tembakan perayaan juga dilarang,” ujar Al-Julani dalam sebuah pernyataan.

    (haf/imk)

  • Bashar al-Assad Kabur dari Damaskus: Oposisi Rayakan Kebebasan – Halaman all

    Bashar al-Assad Kabur dari Damaskus: Oposisi Rayakan Kebebasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan telah melarikan diri dari Damaskus ke lokasi yang tidak diketahui.

    Hal ini terjadi saat pejuang oposisi memasuki ibu kota dan warga merayakan kebebasan dari pemerintahan Assad yang telah berlangsung lebih dari 50 tahun.

    Para pejuang oposisi berhasil memasuki jantung kota Damaskus, dengan Hadi al-Bahra, pemimpin koalisi oposisi politik Suriah di luar negeri, menyatakan bahwa Damaskus kini bebas dari kekuasaan al-Assad.

    “Selamat kepada rakyat Suriah,” ungkap al-Bahra dalam pernyataannya, dikutip dari Al Jazeera.

    Sementara itu, Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali menyatakan bahwa ia tetap berada di rumahnya dan bersedia bekerja sama dengan oposisi.

    Al-Jalali juga menekankan pentingnya memastikan lembaga-lembaga publik tetap berfungsi.

    Abu Mohamed al-Julani, kepala kelompok pejuang utama Hayat Tahrir al-Sham, telah menginstruksikan para pejuang untuk tidak menyerang lembaga dan layanan publik.

    Hal ini menunjukkan upaya untuk menjaga stabilitas di tengah perubahan yang cepat.

    Perayaan Kebebasan

    Kegembiraan melanda Damaskus dengan teriakan “Kebebasan! Kebebasan!” saat warga merayakan berakhirnya pemerintahan al-Assad.

    Para pejuang juga membebaskan tahanan di Penjara Sednaya, mirip dengan yang dilakukan di kota-kota lain yang telah mereka kuasai dalam serangan kilat selama sepuluh hari terakhir.

    Laporan menunjukkan bahwa tentara Suriah mulai menjatuhkan senjata mereka saat menghadapi pasukan pemberontak yang terus maju.

    Pada Minggu (8/12/2024) pagi, komando militer mengonfirmasi bahwa pemerintahan al-Assad telah berakhir, menurut laporan Reuters.

    Sebelumnya, para pejuang juga menguasai kota Homs, yang terletak dua jam perjalanan ke utara Damaskus.

    Penguasaan Homs yang strategis memutus hubungan antara ibu kota dan benteng pesisir al-Assad di Lattakia dan Tartus, menambah tekanan pada rezim yang telah berkuasa selama beberapa dekade.

    Perkembangan ini menunjukkan momen penting dalam konflik Suriah, dengan harapan baru bagi warga yang mendambakan perubahan.

    Kuasai Penjara

    Dikutip dair CNN, pemberontak Suriah yang berperang melawan pemerintah Bashar al-Assad mengklaim mereka telah menguasai Penjara Militer Saydnaya yang terkenal kejam di utara Damaskus, menurut sebuah pernyataan pada hari Minggu (8/12/2024).

    “Kami sampaikan berita kepada rakyat Suriah tentang pembebasan tahanan kami dan pelepasan belenggu mereka, serta mengumumkan berakhirnya era ketidakadilan di Penjara Saydnaya,” kata pernyataan itu.

    Amnesty International menjuluki Saydnaya sebagai “rumah pemotongan manusia ” dalam laporan tahun 2017 setelah mendokumentasikan secara ekstensif hukuman gantung massal di sana.

    Laporan Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia pada bulan Juli 2023 menyoroti “pola penyiksaan dan perlakuan kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat yang terus meluas dan sistematis, termasuk penghilangan paksa” di dalam fasilitas penahanan Suriah termasuk Saydnaya.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Presiden Kabur, Militer Suriah Umumkan Rezim Assad Berakhir

    Presiden Kabur, Militer Suriah Umumkan Rezim Assad Berakhir

    Jakarta, CNN Indonesia

    Militer Suriah memberitahukan para perwira bahwa pemerintahan Presiden Bashar Al Assad telah berakhir setelah serangan kilat pemberontak berhasil menduduki sejumlah besar wilayah, termasuk ibu kota Damaskus pada Minggu (8/12).

    Dikutip Reuters, seorang personel militer Suriah mengatakan pengumuman itu diutarakan oleh komandan militernya.

    Laporan ini muncul tak lama setelah pemberontak Suriah mendeklarasikan bahwa rezim Assad telah berakhir.

    “Setelah 50 tahun penindasan di bawah pemerintahan Baath dan 13 tahun kejahatan, tirani, serta pengungsian, dan setelah perjuangan panjang melawan segala bentuk kekuatan pendudukan, kami mengumumkan hari ini, 8 Desember 2024, berakhirnya era kelam itu dan dimulainya era baru bagi Suriah,” kata para pemberontak dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Al Jazeera.

    Pemberontak mengumumkan bahwa mereka berhasil “merebut” dan menduduki ibu kota Damaskus, dan Presiden Assad telah keluar dari Suriah.

    “Kami mengumumkan akhir dari era kegelapan dan dimulainya era baru Suriah. Di era baru Suriah, semua orang berdampingan dengan damai, keadilan ditegakkan, dan kebenaran ditetapkan,” bunyi pernyataan pemberontak.

    Seorang pejabat keamanan di Suriah mengatakan kepada CNN bahwa rezim Assad sudah runtuh.

    “Dari segi militer, Damaskus telah jatuh,” kata seorang sumber yang mengetahui kemajuan pemberontak itu kepada CNN.

    Sumber tersebut bahkan menuturkan unit pengintaian telah memasuki Damaskus semalam dan mencari Presiden Bashar Al Assad selama 24 jam terakhir, namun tidak berhasil menemukannya.

    Operasi pemberontak khusus juga disebut telah memasuki Damaskus dan mengambil posisi-posisi kunci di “tempat-tempat strategis.”

    Pemberontak mengatakan mereka sedang berkomunikasi dengan elemen-elemen senior rezim Assad yang sedang mempertimbangkan untuk membelot.

    Sementara itu, Presiden Assad tak lama dikabarkan telah meninggalkan Suriah menggunakan pesawat ke lokasi yang belum diketahui.

    (rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Tak Kabur Bareng Assad, PM Suriah Siap Alihkan Kekuasaan ke Pemberontak

    Tak Kabur Bareng Assad, PM Suriah Siap Alihkan Kekuasaan ke Pemberontak

    Damaskus

    Perdana Menteri (PM) Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan dirinya tidak berencana kabur. Dia ingin memastikan lembaga publik di Suriah tetap berfungsi dan pengalihan kekuasaan berlangsung damai.

    “Saya mendesak semua orang untuk berpikir rasional dan memikirkan negara,” kata al-Jalali seperti dilansir Al Jazeera, Minggu (8/12/2024).

    Dia mengaku siap untuk proses pergantian kekuasaan kepada pihak pemberontak. Dia meminta agar pemberontak memberi jaminan tidak akan menyakiti siapapun.

    “Kami mengulurkan tangan kepada oposisi yang telah mengulurkan tangan dan menegaskan bahwa mereka tidak akan menyakiti siapa pun yang menjadi bagian dari negara ini,” ucapnya.

    Dia juga meminta warga negara Suriah untuk menjaga fasilitas publik. Sementara, Pimpinan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Al Julani mengatakan semua pasukan oposisi di Damaskus dilarang mengambil alih lembaga publik. Dia mengatakan seluruh lembaga pemerintah tetap berada di bawah pengawasan PM Suriah sampai pengalihan kekuasaan secara resmi. Dia juga melarang ada tembakan perayaan.

    “Tetap berada di bawah pengawasan mantan Perdana Menteri sampai diserahkan secara resmi. Tembakan perayaan juga dilarang,” ujar Al-Julani dalam sebuah pernyataan.

    Pemimpin kelompok pemberontak Suriah itu telah menandatangani pernyataannya dengan nama resminya, Ahmed al-Sharaa. Dia melakukan hal itu dalam upaya untuk menjauhkan diri dari hubungan masa lalunya dengan al-Qaeda.

    Lihat juga video: Pemberontak Suriah Klaim Kuasai Hama: Bobol Penjara-Bebaskan Narapidana

    (haf/imk)

  • Presiden Assad Kabur, Pemberontak Deklarasikan Era Baru di Suriah!

    Presiden Assad Kabur, Pemberontak Deklarasikan Era Baru di Suriah!

    Damaskus

    Pemberontak Suriah mengumumkan mereka telah merebut ibu kota, Damaskus. Mereka juga mengumumkan jatuhnya pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad.

    “Tiran Bashar al-Assad telah melarikan diri,” kata pemberontak bersenjata dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Al Jazeera, Minggu (8/12/2024).

    “Kami nyatakan Damaskus bebas dari tiran Bashar al-Assad,” sambung mereka.

    Pemberontak juga membanggakan kejatuhan pemerintah Suriah yang konon sebagai ‘momen kebebasan setelah puluhan tahun penuh rasa sakit dan penderitaan’. Mereka mengajak warga negara Suriah untuk pulang kampung.

    “Kepada warga Suriah di luar negeri di seluruh dunia, Suriah menanti Anda,” kata mereka.

    Pemberontak mengatakan berakhirnya pemerintahan Assad sebagai era baru dalam sejarah Suriah. Mereka juga menyebut Assad telah meninggalkan negara itu.

    “Setelah 50 tahun penindasan di bawah pemerintahan Baath dan 13 tahun kriminalitas, tirani, dan pengungsian, dan setelah perjuangan panjang, menghadapi segala macam kekuatan pendudukan, kami nyatakan hari ini, 8 Desember 2024, berakhirnya era gelap itu dan dimulainya era baru bagi Suriah,” kata pemberontak.

    “Kami membalik halaman masa lalu yang gelap dan membuka cakrawala baru untuk masa depan,” kata pemberontak.

    Para pemimpin oposisi, termasuk kepala HTS al-Julani, telah menekankan dalam beberapa minggu terakhir mereka bertujuan untuk membangun negara bagi semua warga Suriah dalam upaya untuk menghilangkan kekhawatiran tentang sektarianisme dan hubungan kelompok itu sebelumnya dengan al-Qaeda. Assad sendiri dikabarkan telah meninggalkan ibu kota Suriah, meski belum diketahui ke mana tujuannya.

    Assad telah memimpin Suriah sejak tahun 2000. Dia menjadi presiden setelah ayahnya, Hafez al-Assad, yang menjadi Presiden Suriah sejak 1971 hingga meninggal pada tahun 2000.

    Tonton juga video: PBB Desak Pertumpahan Darah di Suriah Segera Dihentikan

    (haf/imk)