Negara: Suriah

  • Kedubes Iran di Suriah Diserang Orang-orang Bersenjata

    Kedubes Iran di Suriah Diserang Orang-orang Bersenjata

    Damaskus

    Kedutaan Besar (Kedubes) Iran di Damaskus, Suriah, dikabarkan diserang orang-orang bersenjata. Sejumlah ruangan rusak akibat peristiwa itu.

    Dilansir AFP dan Al Jazeera, Minggu (8/12/2024), kantor berita Iran, IRNA, melaporkan banyak ‘elemen bersenjata’ memasuki gedung Kedutaan Besar Iran di Damasku.

    Rekaman yang beredar menunjukkan ruangan-ruangan yang hancur di dalam kedutaan dan foto-foto yang dirobek dari para pemimpin yang dibunuh. Foto-foto itu termasuk foto Qassem Soleimani dari Iran dan Hassan Nasrallah dari Hizbullah.

    Serangan itu terjadi setelah pemberontak mendeklarasikan jatuhnya Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang merupakan sekutu Iran. Namun, belum ada informasi siapa yang menyerang Kedubes Iran tersebut.

    “Orang-orang tak dikenal telah menyerang kedutaan besar Iran, seperti yang dapat Anda lihat dalam gambar-gambar ini, yang dibagikan oleh berbagai jaringan,” kata seorang penyiar TV pemerintah, yang menunjukkan rekaman yang dikatakan berasal dari dalam kompleks diplomatik.

    Assad telah kabur dari Damaskus usai pemberontak memasuki ibu kota pada Minggu pagi waktu setempat. Setelah itu, pemberontak mendeklarasikan era baru di Suriah dan menyatakan pemerintahan Assad telah berakhir.

    Assad sendiri telah memimpin Suriah sejak tahun 2000. Dia menjadi presiden setelah ayahnya, Hafez al-Assad, yang menjadi Presiden Suriah sejak 1971 meninggal pada tahun 2000.

    Pimpinan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Al Julani mengatakan semua pasukan oposisi di Damaskus dilarang mengambil alih lembaga publik. Dia mengatakan seluruh lembaga pemerintah tetap berada di bawah pengawasan PM Suriah sampai pengalihan kekuasaan secara resmi. Dia juga melarang ada tembakan perayaan.

    “Tetap berada di bawah pengawasan mantan Perdana Menteri sampai diserahkan secara resmi. Tembakan perayaan juga dilarang,” ujar Al-Julani dalam sebuah pernyataan.

    Namun, pasukan oposisi dan warga tetap merayakan runtuhnya rezim Assad. Sejumlah foto juga menunjukkan tembakan perayaan yang dilepaskan oleh pasukan oposisi.

    Saksikan juga video: Kedubes Iran Gelar Doa-Tahlilan Bersama Kenang Wafatnya Ebrahim Raisi

    (haf/imk)

  • Momen Pemberontak Berpesta, Deklarasi Era Baru Suriah

    Momen Pemberontak Berpesta, Deklarasi Era Baru Suriah

    Assad telah memimpin Suriah sejak tahun 2000. Dia menjadi presiden setelah ayahnya, Hafez al-Assad, yang menjadi Presiden Suriah sejak 1971 hingga meninggal pada tahun 2000. Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan dirinya tidak berencana kabur seperti Assad. Dia ingin memastikan lembaga publik di Suriah tetap berfungsi dan pengalihan kekuasaan berlangsung damai. (AP Photo/Omar Sanadiki)

  • Profil Asma Al Assad, Istri Presiden Suriah yang Dikabarkan Kabur ke Rusia Bersama Anak-anaknya – Halaman all

    Profil Asma Al Assad, Istri Presiden Suriah yang Dikabarkan Kabur ke Rusia Bersama Anak-anaknya – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, SURIAH – Dunia pernah terpikat dengan Asma Al Assad.

    Kecantikan  wanita asal Inggris ini dipuji di Timur Tengah setelah menikahi Presiden Suriah Bashar Al-Assad.

    Namun kemudian dia dibenci setelah muncul perang saudara di Suriah 14 tahun lalu.

    Dia pernah digambarkan sebagai “mawar di padang pasir”, inti dari lingkaran gelap presiden Bashar al-Assad.

    Dan kini Asma Al Assad kembali jadi sorotan.

    Wall Street Journal, Minggu (8/12/2024) melaporkan Asma al-Assad  melarikan diri bersama ketiga anak mereka ke Rusia. mengutip keterangan pejabat keamanan Suriah dan pejabat Arab yang tidak disebutkan namanya.

    Kedua saudara iparnya juga dilaporkan telah meninggalkan Suriah menuju Uni Emirat Arab.

    Ibu negara Suriah, Asma al-Assad.

    Sementara suaminya Bashar Al-Assad kini belum diketahui rimbanya.

    JPost mengabarkan dia juga kabur ke Rusia.

    Bashar al-Assad dan keluarganya dikabarkan kabur ke Rusia setelah 24 tahun berkuasa di Suriah.

    Kekuasannya kini direbut oleh kelompok pemberontak oposisi bersenjata Hayat Tahrir al-Sham yang telah menguasai hampir semua kota-kota besar di Suriah, termasuk Ibu Kota Suriah Damaskus.

    Sosok Asma Al Assad

    Asma Al Assad lahir di Inggris, 11 Agustus 1975.

    Dia merupakan keturunan Suriah tetapi menghabiskan sebagian besar hidupnya di London barat.

    Asma Al Assad dituding ikut berperan dalam perang saudara di Suriah tahun 2011, dimana ribuan warga Suriah tewas kala itu.

    Saat itu, Uni Eropa memberlakukan larangan perjalanan dan pembekuan asetnya.

    Asma Al Assad putri seorang ahli jantung Harley Street,  bersekolah di sekolah elite Inggris, teman-temannya memanggilnya Emma.

    Dia mendapat gelar dalam ilmu komputer di King’s College, London.

    Kemudian dia berkarier sebagai bankir investasi di City of London.

    Perempuan cantik ini seorang Muslim Sunni dan bertemu dengan Bashar Al-Assad saat sama-sama belajar di London.

    Mereka menikah pada tahun 2000.

    Kehidupan mereka pun penuh kemewahan.

    Pasangan itu memiliki tiga anak.

    Dikenal hidup glamor, Asma Al Assad senang dengan sepatu Christian Louboutin bertahtakan kristal dan gaun Chanel.

    “Dia sangat condong ke kiri. Dia tampak sangat cerdas dan sangat menghormati orang lain,” kata Gaia Servadio, seorang penulis dan sejarawan yang pernah bekerja dengan Assad.

    Di media Barat, dia awalnya digambarkan sebagai sosok yang cerdas, elegan, percaya diri, dengan “IQ tinggi” dan memiliki minat untuk membuka Suriah dengan dunia luar.

    Sebuah artikel yang bagus di majalah Vogue menggambarkannya sebagai “mawar di padang pasir” dan rumah tangganya sebagai “sangat demokratis”.

    Sementara itu, surat kabar Prancis Paris Match mengatakan dia adalah “elemen cahaya di negara yang penuh dengan zona bayangan” .

    Orang-orang terpesona oleh sikapnya yang berkelas, pandangan liberal, dan aksen Inggrisnya.

    Ia menerima Medali Emas dari Kepresidenan Republik Italia untuk pekerjaan kemanusiaan pada tahun 2008 dan memenangkan gelar doktor arkeologi kehormatan dari Universitas La Sapienza di Roma.

    Pertemuan di Inggris

    Dikenal sebagai Emma oleh teman-teman Inggrisnya, Asma Al-Assad  merupakan bintang yang sedang naik daun di JP Morgan.

    Saat itu dia bertemu Bashar, yang pernah belajar oftalmologi di London.

    Namun awal tahun 2000-an  dipulangkan untuk dipersiapkan menjadi presiden setelah kakak laki-lakinya, Basil, meninggal dalam kecelakaan mobil pada tahun 1994.

    Mereka menikah pada tahun 2000. Kehidupan mereka pun penuh kemewahan.

    Mereka pernah makan malam dengan Angelina Jolie dan Brad Pitt di Suriah.

    Menurut Vogue, Tn. Assad bercanda “Brad Pitt ingin mengirim pengawalnya ke sini untuk datang dan mendapatkan pelatihan!”

    Namun, pihak klan Assad dilaporkan tidak menyukai Nyonya Assad, terutama karena asal usulnya yang merupakan Muslim Sunni.

    Assad terpilih sebagai presiden dengan 97 persen suara pada tahun 2000 setelah kematian ayahnya, Hafez al-Assad, yang telah memerintah Suriah dengan tangan besi selama beberapa dekade.

    Sebelum dimulainya pemberontakan tahun 2011, ada harapan Suriah bisa berubah. Warga Suriah melihat pilihan istrinya sebagai bukti bahwa keadaan akan berubah.

    Namun harapan tersebut pudar seiring dengan pemberontakan yang terjadi. Seiring dengan meningkatnya jumlah korban tewas akibat pertempuran, Istri Assad perlahan menghilang dari pandangan publik.

    Sumber:  ABC/Reuters/BBC/Newsweek

  • Bashar Al-Assad Hilang Misterius, Ini Lokasi Terakhirnya

    Bashar Al-Assad Hilang Misterius, Ini Lokasi Terakhirnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Suriah Bashar Al-Assad menghilang secara misterius. Kabarnya dia menghilang setelah menaiki pesawat dari bandara Damaskus pada hari Minggu waktu setempat.

    Dalam waktu bersamaan, berdasarkan laporan data Flight Radar, pesawat Syrian Air lepas landas dari bandara Damaskus. Ada yang menyebut bahwa pesawat itu dijatuhkan oleh pemberontak.

    Pesawat disebut terbang menuju wilayah pesisir Suriah, benteng sekte Alawite Assad. Namun kemudian berbalik arah dan terbang ke arah berlawan selama beberapa menit.

    Kemudian pesawat menghilang tanpa jejak dari radar. Reuters menyatakan tidak bisa memastikan siapa yang ada di dalam pesawat, dikutip Minggu (8/12/2024).

    Reuters mengutip dua sumber, menyebutkan Assad mungkin tewas dalam kecelakaan pesawat. Hilangnya pesawat dari radar kemungkinan karena transponder yang dimatikan.

    “Namun saya yakin kemungkinan besar pesawat ditembak jatuh,” jelas seorang sumber Suriah.

    Sementara itu, pemberontah Suriah mengumumkan berhasil menggulingkan Al-Assad. Kepada para perwira, komando militer menyampaikan rezim presiden Suriah telah berakhir.

    “Setelah 50 tahun penindasan di bawah pemerintahan Baath dan 13 tahun kejahatan, tirani, serta pengungsian, dan setelah perjuangan panjang melawan segala bentuk kekuatan pendudukan, kami mengumumkan hari ini, 8 Desember 2024, berakhirnya era kelam itu dan dimulainya era baru bagi Suriah,” kata para pemberontak dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Al Jazeera, dikutip Minggu (8/12/2024).

    Banyak orang yang menyambut akhir dari pemerintahan dinasti keluarga Al-Assad yang berjalan 50 tahun. Ribuan orang turun ke jalan dan berkumpul di alun-alun utama Damaskus sambil meneriakkan ‘kebebasan’.

    Di saat bersamaan, Perdana Menteri Mohammad Ghazi Al-Jalali mengingatkan negara perlu melakukan pemilu. Dengan begitu masyarakat bisa memilih pemimpin yang diinginkan.

    (mkh/mkh)

  • Misteri Hilangnya Pesawat Assad dan Reaksi Masyarakat Suriah – Halaman all

    Misteri Hilangnya Pesawat Assad dan Reaksi Masyarakat Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pesawat yang mengangkut Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan hilang dari radar setelah mencoba melarikan diri dari situasi kacau di negaranya.

    Kejadian ini menimbulkan banyak spekulasi mengenai nasib presiden dan situasi politik Suriah.

    Kapan Pesawat Assad Menghilang?

    Pesawat Ilyushin 76 yang digunakan oleh presiden Assad menghilang secara misterius dari radar tak lama setelah lepas landas dari ibu kota Damaskus pada Minggu, 8 Desember 2024.

    Data dari situs pemantau penerbangan, Flightradar, memperkuat laporan mengenai hilangnya pesawat tersebut.

    Pemantau perang Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) melaporkan bahwa pesawat itu terpantau meninggalkan Bandara Damaskus.

    Sebelum hilang, pesawat tersebut semula terbang menuju wilayah pesisir Suriah, yang merupakan basis kuat sekte Alawite tempat Assad berasal.

    Namun, tak lama kemudian, pesawat tersebut secara tiba-tiba memutar balik dan terbang ke arah berlawanan sebelum akhirnya menghilang dari radar.

    Laporan dari jurnalis Mesir, Khaled Mahmoued, menyebutkan bahwa pesawat itu mengalami penurunan ketinggian yang dramatis.

    Dari ketinggian awal sekitar 3.650 meter, pesawat anjlok ke ketinggian 1.070 meter dalam beberapa menit.

    Pada pukul 09:48 WIB, pesawat tersebut dilaporkan mengalami kecelakaan di dekat Al-Suwayri.

    Apa Penyebab Hilangnya Pesawat?

    Walaupun tidak ada penjelasan resmi mengenai hilangnya pesawat tersebut, Khaled Mahmoued berspekulasi bahwa pesawat itu jatuh akibat diberondong tembakan.

    Data radar penerbangan menunjukkan bahwa pesawat kemungkinan besar telah ditembak jatuh.

    “Ketinggian pesawat Syrian Air IL-76 turun tiba-tiba dan tampaknya ditembak jatuh,” ujar Mahmoud di platform media sosial X, mengutip Newsx.

    Apa Dampak dari Kejadian Ini Terhadap Pemerintahan Suriah?

    Setelah pelarian presiden Assad, komando militer Suriah mengumumkan bahwa era pemerintahannya telah runtuh akibat serangan pemberontak yang mengguncang negara tersebut.

    Perdana Menteri Suriah, Mohammad Ghazi al-Jalali, berusaha menstabilkan keadaan dengan memastikan lembaga publik tetap berfungsi.

    Bagaimana Respon Perdana Menteri?

    Al-Jalali menyatakan kesiapannya untuk mendukung transisi pemerintahan dan meminta agar pemberontak memberikan jaminan untuk tidak menyakiti siapa pun.

    “Kami siap untuk mengulurkan tangan kepada oposisi dan menyerahkan fungsi pemerintahan kepada pemerintah transisi,” ungkapnya dalam pernyataan video yang dirilis oleh Associated Press.

    Sementara itu Pimpinan Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Al Julani, menyatakan bahwa seluruh pasukan oposisi di Damaskus dilarang mengambil alih lembaga publik.

    Ia menekankan bahwa semua lembaga pemerintah tetap berada di bawah pengawasan Perdana Menteri Suriah hingga pengalihan kekuasaan secara resmi terjadi.

    “Tembakan perayaan juga dilarang,” ujar Al Julani.

    Bagaimana Reaksi Masyarakat Terhadap Kejadian Ini?

    Penggulingan rezim Assad disambut suka cita oleh masyarakat di Damaskus.

    Selebrasi besar-besaran dilakukan untuk merayakan pencopotan rezim yang telah berkuasa selama 50 tahun.

    Rekaman video menunjukkan para pemberontak berseragam melepaskan tembakan ke udara dan meneriakkan “Allahu Akbar.” Warga di ibu kota bahkan menaiki tank dan berkumpul untuk merayakan peristiwa monumental ini.

    Kejadian hilangnya pesawat presiden Assad menandai sebuah titik balik dalam sejarah Suriah.

    Sementara situasi di lapangan masih tidak menentu, gelombang harapan untuk perubahan dan stabilitas di Suriah tampaknya mulai terlihat di antara masyarakat.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Tentara Suriah Cari Perlindungan di Irak usai Damaskus Dikuasai

    Tentara Suriah Cari Perlindungan di Irak usai Damaskus Dikuasai

    Jakarta, CNN Indonesia

    Setidaknya dua ribu tentara Suriah menyeberangi perbatasan ke Irak untuk mencari perlindungan pada Sabtu (7/12).

    Kendaraan militer, tentara Irak dan beberapa perangkat keras militer dikumpulkan di perbatasan.

    Pemberontak Suriah dilaporkan telah merangsek ibu kota Damaskus di saat perang sipil berkecamuk.

  • Trump Sebut ‘Assad is Gone’ karena Tak Lagi Didukung Rusia

    Trump Sebut ‘Assad is Gone’ karena Tak Lagi Didukung Rusia

    Washington DC

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan Presiden Suriah Bashar al-Assad meninggalkan Suriah usai tak lagi mendapat dukungan dari Rusia. Trump menyebut Assad selama ini bertahan karena didukung Presiden Rusia Vladimir Putin.

    “Assad is gone (Assad telah pergi),” tulis Trump di akun Truth Social seperti dilansir Al Jazeera, Minggu (8/12/2024).

    Dia mengatakan Rusia tak lagi tertarik melindungi Assad. Hal itu dianggapnya membuat pemberontak berhasil masuk ke ibu kota Suriah, Damaskus, dan mendeklarasikan berakhirnya rezim Assad yang telah berlangsung 24 tahun.

    “Pelindungnya, Rusia, Rusia, Rusia, yang dipimpin oleh Vladimir Putin, tidak tertarik lagi untuk melindunginya,” tulis Trump.

    Trump sebelumnya telah menyatakan tidak akan ikut campur dalam urusan Suriah. Dia mengatakan pertempuran yang terjadi di Suriah bukan urusan AS.

    “Tidak pernah ada banyak manfaat di Suriah bagi Rusia, selain membuat Obama terlihat sangat bodoh. Bagaimanapun, Suriah memang kacau, tetapi bukanlah teman kita, dan Amerika Serikat tidak harus terlibat dengan ini. Ini bukan perjuangan kita. iarkan saja terjadi. Jangan terlibat,” ujar Trump lewat akun X-nya pada Sabtu (7/12).

    Sebelumnya, Assad dilaporkan kabur dari Damaskus usai pemberontak memasuki ibu kota pada Minggu pagi waktu setempat. Setelah itu, pemberontak mendeklarasikan era baru di Suriah dan menyatakan pemerintahan Assad telah berakhir.

    Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan dirinya tidak berencana kabur seperti Assad. Dia ingin memastikan lembaga publik di Suriah tetap berfungsi dan pengalihan kekuasaan berlangsung damai.

    Pimpinan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Al Julani mengatakan semua pasukan oposisi di Damaskus dilarang mengambil alih lembaga publik. Dia mengatakan seluruh lembaga pemerintah tetap berada di bawah pengawasan PM Suriah sampai pengalihan kekuasaan secara resmi. Dia juga melarang ada tembakan perayaan.

    “Tetap berada di bawah pengawasan mantan Perdana Menteri sampai diserahkan secara resmi. Tembakan perayaan juga dilarang,” ujar Al-Julani dalam sebuah pernyataan.

    Meski demikian, pasukan oposisi dan warga tetap merayakan runtuhnya rezim Assad. Sejumlah foto juga menunjukkan tembakan perayaan yang dilepaskan oleh pasukan oposisi.

    (haf/imk)

  • Rezim Bashar al-Assad Runtuh, PM Suriah Tuntut Pemilu Segera Digelar – Halaman all

    Rezim Bashar al-Assad Runtuh, PM Suriah Tuntut Pemilu Segera Digelar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rezim Presiden Bashar al-Assad di Suriah sepertinya berakhir pada hari Minggu (8/12/2024) ini setelah pemberontakan yang dipimpin kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Suriah mengumumkan penggulingan kekuasaan melalui siaran televisi nasional.

    Pengumuman tersebut, pun mengakhiri dinasti keluarga Assad yang telah berkuasa di Suriah selama 50 tahun terakhir.

    “Kami merayakan bersama rakyat Suriah berita tentang pembebasan para tahanan kami, pembebasan rantai mereka, dan pengumuman berakhirnya era ketidakadilan di penjara Sednaya,” kata seorang pemberontak kepada Reuters, merujuk pada penjara militer besar di pinggiran Damaskus tempat pemerintah Suriah menahan ribuan orang.

    Saat warga Suriah mengungkapkan kegembiraan atas tergulingnya rezim Assad, hal berbeda dirasakan oleh sosok Perdana Menteri Suriah saat ini, Mohammad Ghazi al-Jalali.

    Jalali mengaku, dirinya khawatir terkait kekosongan pemerintahan pasca jatuhnya rezim Assad di Suriah.

    Sosok yang ditunjuk sebagai Perdana Menteri Suriah pada 14 September 2024 lalu ini, mengatakan negara harus segera mengadakan pemilihan umum (pemilu) untuk mengisi kekosongan tersebut.

    Guna mengisi pemerintahan yang ada, Jalali menilai pemilu yang bersifat bebas agar rakyat bisa memilih siapa pun pihak yang mereka inginkan untuk memerintah Suriah.

    Namun demikian, Jalali menilai langkah tersebut adalah hal yang rumit, mengingat Suriah bakal memiliki banyak kepentingan kompleks yang berbenturan pasca rezim Assad runtuh.

    Jalali mengatakan, kini banyak kelompok yang akan mencoba mengisi kekosongan tersebut, mulai dari kubu Islamis hingga kubu yang memiliki hubungan dengan Amerika Serikat, Rusia, dan Turki.

    Dikutip dari Reuters, Jalali juga mengatakan bahwa ia telah berhubungan dengan komandan pemberontak Abu Mohammed al-Golani untuk membahas penyelenggaraan pemilu dalam periode transisi saat ini.

    Jalali menilai, koordinasi dengan militer ini sangat dibutuhkan untuk yang menandai perkembangan penting dalam upaya membentuk masa depan politik Suriah pasca rezim Assad terguling.

    Israel Dibikin Was-was

    Aksi pemberontak yang berhasil menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad di Suriah menarik perhatian Israel. Untuk mencegah konflik yang terjadi di Suriah meluas ke wilayahnya,

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pun mengambil langkah baru terkait keamanan di perbatasan.

    IDF mengumumkan telah memperketat pengamanan di Dataran Tinggi Golan, sebuah wilayah yang menjadi zona penyangga antara Israel dan Suriah.

    Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengantisipasi pergerakan pemberontak Suriah yang mungkin akan menyerang Israel setelah jatuhnya rezim Assad.

    Dalam pernyataan yang diterbitkan pada Minggu (8/12/2024), IDF menegaskan bahwa mereka telah menempatkan pasukan di zona penyangga serta beberapa area lainnya yang dianggap perlu untuk menjaga keamanan wilayah Dataran Tinggi Golan dan warga Israel.

    Menurut IDF, langkah tersebut diambil setelah evaluasi terbaru mengenai situasi di Suriah, dengan mempertimbangkan kemungkinan adanya serangan dari pemberontak Suriah yang bisa memasuki zona penyangga.

    Dalam pernyataannya, IDF juga menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam konflik yang sedang berlangsung di Suriah dan tidak mendukung pihak mana pun.

    “Kami menegaskan bahwa IDF tidak campur tangan dalam peristiwa yang terjadi di Suriah,” kata militer Israel.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Pasukan Anti Rezim di Suriah Mulai Masuki Damaskus

    Pasukan Anti Rezim di Suriah Mulai Masuki Damaskus

    ERA.id – Pasukan anti-rezim di Suriah mulai memasuki pusat kota Damaskus pada Minggu (8/12), setelah rezim Assad kehilangan kendali di wilayah tersebut.

    Dilansir dari Antara, gelombang protes terhadap rezim dimulai pada Sabtu (7/12) malam di sejumlah wilayah permukiman.

    Sementara itu, pasukan rezim ditarik dari sejumlah lokasi strategis, seperti Kementerian Pertahanan, Kementerian Dalam Negeri, dan bandara internasional.

    Dengan masuknya para demonstran ke area-area krusial, rezim Assad kehilangan sebagian besar kendali atas ibu kota.

    Di Penjara Sednaya di Damaskus, yang terkenal sebagai simbol kekuasaan rezim dan praktik penyiksaan yang keji, para tahanan dibebaskan oleh demonstran yang menyerbu fasilitas tersebut.

    Di wilayah lain, pasukan oposisi berhasil menguasai sebagian besar pusat kota Aleppo dan mendominasi provinsi Idlib hingga 30 November.

    Setelah pertempuran sengit pada Kamis (5/12), kelompok oposisi merebut pusat kota Hama dari tangan pasukan rezim.

    Di provinsi Homs, yang memiliki nilai strategis tinggi, kelompok anti-rezim berhasil menguasai sejumlah permukiman dan mulai melancarkan serangan lanjutan.

    Pada Jumat (6/12), kelompok oposisi Suriah juga menguasai Daraa, wilayah di selatan Suriah yang berbatasan dengan Yordania.

    Pada Sabtu pagi, mereka merebut kendali atas provinsi Suwayda di bagian selatan. Sementara itu, kelompok oposisi setempat di Quneitra berhasil menguasai ibu kota provinsi tersebut.

    Tentara Nasional Suriah (SNA) oposisi meluncurkan Operasi Fajar Kebebasan pada 1 Desember untuk melawan kelompok teroris PKK/YPG di distrik Tel Rifaat, wilayah pedesaan Aleppo, dan berhasil membebaskan daerah tersebut dari elemen-elemen teroris.

  • Sepak Terjang Golani, Bos Pemberontak Suriah Eks Al Qaeda, Lepas Sorban Kini Lebih Moderat – Halaman all

    Sepak Terjang Golani, Bos Pemberontak Suriah Eks Al Qaeda, Lepas Sorban Kini Lebih Moderat – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, SURIAH – Abu Mohammed al-Golani, pemimpin oposisi bersenjata yang dituduh sebagai pemberontak,  klaim telah merebut sebagian besar wilayah Suriah dalam serangan mendadak sejak 27 November 2024 lalu.

    Abu Mohammed al-Golani dulunya adalah seorang ekstremis eks Al Qaeda yang kini berubah lebih moderat.

    Sebagai pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang berakar pada cabang al-Qaeda di Suriah, Golani mengatakan tujuan serangannya adalah untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

    “Ketika kita berbicara tentang tujuan, tujuan revolusi tetaplah menggulingkan rezim ini. Merupakan hak kami untuk menggunakan semua cara yang tersedia untuk mencapai tujuan itu,” kata Golani kepada CNN dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Jumat (6/12/2024).

    Golani selama bertahun-tahun beroperasi dari balik bayang-bayang, lari dan bersembunyi. 

    Sekarang, ia menjadi pusat perhatian setelah pemberontakannya di Suriah terbilang sukses.

    Abu Mohammed al-Golani dulu sering memakai sorban. (MEE)

    Kini dia berani tampil di depan publik, memberikan wawancara kepada media internasional dan memperlihatkan dirinya di kota terbesar kedua di Suriah, Aleppo.

    Selama bertahun-tahun ia berhenti mengenakan sorban yang biasa dikenakan para jihadis, dan lebih memilih seragam militer.

    Pada Rabu lalu, ia mengenakan kemeja khaki dan celana panjang untuk mengunjungi benteng Aleppo.

    Golani berdiri di pintu kendaraan putih yang dinaikininya  sambil melambaikan tangan dan berjalan di antara kerumunan.

    Sejak memutuskan hubungan dengan al-Qaeda pada tahun 2016, Golani berusaha menampilkan dirinya sebagai pemimpin yang lebih moderat.

    Abu Mohammed al-Golani dalam sebuah wawancara eksklusif dengan CNN baru-baru ini. 

    Namun ia belum dapat meredakan kecurigaan di kalangan analis dan pemerintah Barat yang masih menggolongkan HTS sebagai organisasi teroris.

    “Dia seorang radikal pragmatis,” kata Thomas Pierret, seorang spesialis Islam politik, kepada AFP.

    “Pada tahun 2014, ia berada di puncak radikalismenya,” kata Pierret, merujuk pada periode perang ketika ia berusaha bersaing dengan kelompok jihadis ISIS.

    “Sejak saat itu, ia telah memoderasi retorikanya.”

    Sepak Terjang Golani

    Lahir pada tahun 1982, Golani dibesarkan di Mazzeh, distrik kelas atas di Damaskus.

    Ia berasal dari keluarga kaya dan merupakan seorang terpelajar.

    Selama serangan yang dilancarkannya pada tanggal 27 November, ia mulai menandatangani pernyataannya dengan nama aslinya, Ahmed al-Sharaa.

    Pada tahun 2021, ia mengatakan kepada lembaga penyiaran AS PBS bahwa nama samaran yang dipakainya merujuk pada akar keluarganya di Dataran Tinggi Golan.

    Dia mengatakan kakeknya terpaksa melarikan diri setelah Israel mengambil alih wilayah tersebut pada tahun 1967 selama Perang Enam Hari.

    Menurut situs berita Middle East Eye, setelah serangan 11 September 2001, Golani pertama kali tertarik pada pemikiran jihad.

    “Akibat kekagumannya terhadap para penyerang 9/11, tanda-tanda pertama jihadisme mulai muncul dalam kehidupan Golani, saat ia mulai menghadiri ceramah-ceramah rahasia dan diskusi panel di daerah pinggiran kota Damaskus,” kata situs web tersebut.

    Setelah invasi pimpinan AS ke Irak, ia meninggalkan Suriah untuk ikut serta dalam pertempuran.

    Ia bergabung dengan al-Qaeda di Irak, yang dipimpin oleh Abu Musab al-Zarqawi.

    Kemudian ditahan selama lima tahun, sehingga ia tidak dapat naik pangkat dalam organisasi jihad tersebut.

    Pada bulan Maret 2011, ketika pemberontakan terhadap pemerintahan Assad meletus di Suriah.

    Dia kembali ke tanah air dan mendirikan Front Al-Nusra, cabang al-Qaeda di Suriah.

    Pada tahun 2013, ia menolak untuk bersumpah setia kepada Abu Bakr al-Baghdadi, yang kemudian menjadi emir kelompok ISIS.

    Dia sebaliknya menjanjikan kesetiaannya kepada Ayman al-Zawahiri dari al-Qaeda.

    Seorang realis di mata para pendukungnya, seorang oportunis bagi para musuhnya, Golani mengatakan pada bulan Mei 2015 bahwa dia tidak seperti ISIS,.

    Tidak mempunyai niat untuk melancarkan serangan terhadap Barat.

    Ia juga menyatakan bahwa apabila Assad dikalahkan, tidak akan ada serangan balas dendam terhadap minoritas Alawite yang merupakan asal klan presiden.

    Dia memutuskan hubungan dengan al-Qaeda, dengan alasan ingin menghilangkan alasan Barat untuk menyerang organisasinya.

    Menurut Pierret, sejak itu ia berusaha memetakan jalan untuk menjadi negarawan yang kredibel.

    Pada bulan Januari 2017, Golani memaksakan penggabungan dengan HTS terhadap kelompok-kelompok Islam pesaing di Suriah barat laut, dengan demikian mengklaim kendali atas sebagian besar provinsi Idlib yang telah jatuh dari tangan pemerintah.

    Di wilayah kekuasaannya, HTS mengembangkan pemerintahan sipil dan mendirikan negara di provinsi Idlib, sambil menghancurkan para pemberontak yang menjadi pesaingnya.

    Selama proses ini, HTS menghadapi tuduhan dari penduduk dan kelompok hak asasi manusia atas pelanggaran brutal terhadap mereka yang berani menentang, yang oleh PBB digolongkan sebagai kejahatan perang.

    Mungkin menyadari ketakutan dan kebencian yang ditimbulkan kelompoknya, Golani telah berbicara kepada penduduk Aleppo, rumah bagi minoritas Kristen yang cukup besar, dalam upaya untuk meyakinkan mereka bahwa mereka tidak akan menghadapi bahaya apa pun di bawah rezim barunya.

    Ia juga meminta para pejuangnya untuk menjaga keamanan di wilayah yang telah mereka “bebaskan” dari kekuasaan Assad.

    “Saya pikir yang terutama adalah politik yang baik,” kata Aron Lund, seorang peneliti di lembaga pemikir Century International.

    “Semakin sedikit kepanikan lokal dan internasional yang Anda rasakan dan semakin Golani tampak seperti aktor yang bertanggung jawab alih-alih ekstremis jihad yang beracun, semakin mudah pekerjaannya. Apakah itu benar-benar tulus? Tentu saja tidak,” katanya.

    “Tetapi itu adalah hal yang cerdas untuk dikatakan dan dilakukan saat ini.”

    Sumber: CNN/Times of Israel