Negara: Suriah

  • Dari Masjid Umayyah di Damaskus, Pidato Kemenangan Al-Julani Berisi Pesan ke Iran, AS, dan Israel – Halaman all

    Dari Masjid Umayyah di Damaskus, Pidato Kemenangan Al-Julani Berisi Pesan ke Iran, AS, dan Israel – Halaman all

    Dari Masjid Umayyah di Damaskus, Pidato Kemenangan Al-Julani Kirim Pesan ke Iran, AS, dan Israel

    TRIBUNNEWS.COM – Dalam perjalanan panjangnya dari seorang pejuang muda Al-Qaeda dua dekade lalu, menjadi pemimpin pemberontak di Suriah yang menganut toleransi sektarian, Abu Mohammad al-Julani punya banyak waktu untuk merencanakan dan menyempurnakan narasinya.

    Tidak mengherankan jika al-Julani memilih Masjid Umayyah di Damaskus, bukan sebuah studio televisi, atau istana presiden, melainkan sebuah tempat yang memiliki kepentingan keagamaan yang tinggi, yang berusia 1.300 tahun dan salah satu masjid tertua di dunia, sebagai lokasi menyampaikan pidato kemenangan seusai menggulingkan rezim Bashar al-Assad.

    “Pidaro Al-Julani adala sebuah pesan. Itu adalah pesan kepada semua pihak yang membawanya ke tampuk kekuasaan, mendorong pejuang Hay’at Tahrir al-Sham dengan kecepatan luar biasa di seluruh Suriah untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad,” tulis laporan khaberni mengutip dari CNN, Senin (9/12/2024).

    Kepada warga Suriah yang baru dibebaskan: Al-Julani mengirimkan sinyal yang sangat jelas dari Masjid Umayyah.

    “Dia adalah seorang Muslim Sunni, bagian dari mayoritas di Suriah, Assad adalah seorang Alawi, (penduduk Suriah) ada yang Kristen, Druze, Muslim Syiah, Ismaili dan banyak lagi. Namun, tampaknya kata-kata yang dipilihnya dimaksudkan untuk mendobrak batasan-batasan lama tersebut,” tulis Khaberni.

    Al-Julani mengatakan: “Kemenangan baru ini mewakili babak baru dalam sejarah kawasan ini, sebuah sejarah yang penuh dengan bahaya yang membuat Suriah menjadi tempat bermain bagi ambisi Iran untuk menyebarkan sektarianisme dan mengobarkan korupsi.”

    Kepada Iran, dia mengirimkan pesan yang jelas kepada para pemimpin rezim teokratis di Teheran, bahwa campur tangan mereka telah berakhir, begitu pula akses mudah mereka terhadap wilayah yang menjadi proksi raksasa mereka, Hizbullah di Lebanon, dan dukungan mereka terhadap Hizbullah Suriah, dan negara yang pernah tempati untuk menyimpan senjata Iran juga hilang.

    Kepada Amerika Serikat (AS) dan Israel, negara di mana dia dianggap sebagai anggota organisasi teroris terlarang dengan hadiah $10 juta dolar untuk kepalanya, Al-Julani juga mengirimkan pesan.

    Pesan Julani ke AS dan Israel adalah, ‘kepentingan Anda dipahami di Suriah yang baru’.

    CNN menginterpretasikan pesan itu kalau dalam pemahaman Al-Julani,  AS dan Israel berniat memburunya dan kedua negara entitas itu punya kekuatan yang mampu menjatuhkannya.

    Jolani telah bersusah payah dalam perjalanannya ke Damaskus untuk memastikan Presiden AS Joe Biden dan bahkan Presiden terpilih Donald Trump mengetahui niatnya.

    Bukan suatu kebetulan bahwa ia memilih jaringan TV AS, CNN, dan bukan jaringan TV Arab, untuk wawancara penting beberapa hari sebelum ia menggulingkan Assad, dengan mengklaim bahwa ia telah berpisah dengan para jihadis lainnya karena taktik brutal mereka.

    Berbicara beberapa jam kemudian, Biden mengatakan dia mendengar Jolani “mengatakan hal yang benar,” tetapi bersikeras pemimpin pemberontak itu harus dinilai berdasarkan tindakannya.

    Pesan Jolani juga ditujukan kepada kekuatan regional yang harus ia jaga, dengan berjanji untuk membersihkan kekacauan.

     “Suriah sedang dimurnikan,” katanya, mengacu pada reputasi regional negara itu sebagai negara pengedar narkoba, dengan mengatakan Suriah di bawah Assad telah “menjadi sumber utama Captagon,” obat jenis amfetamin, dan kriminalitas di seluruh wilayah.

    “Pidato Jolani di masjid adalah tentang kedatangan dan keselamatan. Namun, tindakannyalah yang akan mengamankan keselamatan,” tulis laporan CNN.

    Ke Mana Iran Saat Assad Tumbang?

    Runtuhnya kekuasaan Bashar Al Assad di Suriah tentu merupakan pukulan berat bagi Teheran.

    Kejatuhan Assad dipastikan melemahkan “Poros Perlawanan” yang diinisiasi Iran untuk melawan Amerika, Israel dan sekutunya di Timur Tengah.

    Kejatuhan Suriah juga bisa diartikan hilangnya jalur distribusi senjata Iran untuk Hizbullah di Lebanon. Mungkin juga Hamas di Gaza.

    Selama empat dekade terakhir, Iran telah mencurahkan pikiran militer terbaiknya, miliaran dolar, dan persenjataan canggih untuk sebuah proyek besar — ​​melawan kekuatan AS dan Israel di Timur Tengah melalui apa yang disebutnya sebagai “poros perlawanan.”

    Namun di sisi lain, kejatuhan Assad menyisakan banyak pertanyaan, terutama soal dukungan Iran dan Rusia mempertahankan sekutu tradisional mereka. 

    Ke mana Iran? Mengapa Damaskus jatuh begitu cepat?

    Arya, pegiat media sosial Iran yang “concern” terhadap isu-isu di Timur Tengah, memberikan analisa yang berbeda dibanding kebanyakan analis dari Barat terkait jatuhnya Damaskus begitu cepat.

    “Dapat dikatakan bahwa semua orang terkejut dengan kejadian di Suriah. Tidak ada yang menduga hal ini akan terjadi sekarang—sebenarnya itu tidak benar,” tulisnya di X.

    Menurutnya, enam bulan yang lalu, pemimpin Iran (Imam Ali Khamenei) telah memperingatkan Bashar Assad mengenai pemberontakan HTS—namun Assad mengabaikannya.

    “Ketika ISIS muncul di Suriah dan situasi keamanan menjadi buruk, pemerintah Suriah secara resmi meminta bantuan dari Iran. “

    “Kehadiran Iran di Suriah dibingkai dalam peran penasehat, yang berarti tentara dan pasukan militer Suriah sendirilah yang memerangi para teroris, sementara para penasihat Iran mendukung mereka.”

    “Meskipun Iran kadang-kadang diharuskan mengirim pasukan khusus terbatas (seperti IRGCQF) karena keadaan khusus, peran utamanya tetap bersifat penasehat.”

    Saat itu, sambungnya, ISIS tengah bergerak maju sedemikian rupa sehingga ketika pasukan sekutu yang mendukung Assad memasuki medan perang, mereka disambut oleh masyarakat.

    Dukungan publik ini, menurutnya, dikombinasikan dengan kehadiran tentara Suriah (SAA) dan upaya konsultasi Iran atas permintaan resmi Suriah, pada akhirnya menghentikan ancaman ISIS.

    Pada tahun 2017, berakhirnya kekuasaan ISIS diumumkan, terutama karena upaya dan kerja keras Jenderal Iran ketika itu, mendiang Qassem Soleimani.

    “Setelah kekalahan ISIS, kehadiran penasihat Iran secara alami berkurang, karena pemerintah Suriah menginginkan pasukannya sendiri untuk mengambil tanggung jawab penuh dalam mengamankan negara.”

    Namun, menurut Arya, apa yang terjadi selanjutnya adalah penting. Ia memberikan tiga catatan. Yaitu:

    1. Transformasi Wajah “Ideologis”

    “Kelompok ekstremis mengubah strategi, mereka meninggalkan “wajah” kekerasan mereka yang nyata dan mengadopsi lebih banyak fasad diplomatik, jelas mereka masih makhluk ISIS. Ini adalah saat pusat pengaruh kekuasaan bergeser dari Arab Saudi ke Turki, yang saya tulis lebih lanjut di tweet lain.”

    “Sementara itu, masyarakat Suriah mulai semakin tidak mendukung tentara Suriah dalam melawan kelompok-kelompok ini seperti yang pernah mereka lakukan. Di beberapa daerah, seperti Aleppo, pintu terbuka bagi pemberontak tetapi tertutup bagi tentara. Ini adalah hasil langsung dari strategi perang hibrida yang berhasil oleh musuh-musuh Suriah.”

    2. Melemahnya Tentara Suriah:

    “Militer Suriah menghadapi berbagai tantangan, termasuk masalah ideologis, ekonomi, dan moral, yang menyebabkan rendahnya motivasi untuk menghadapi teroris. Tidak seperti sebelumnya, ketika penasihat Iran mendukung pasukan Suriah yang termotivasi, kali ini SAA tidak memiliki keinginan untuk berperang, dengan banyak unit yang runtuh saat tanda-tanda pertama konfrontasi.”

    3. Sikap Bashar al-Assad Berubah dari Nexus Perlawanan ke Negara-negara Arab Teluk:

    Perubahan paling signifikan terjadi di dalam diri Assad sendiri. Dalam pertemuan terakhirnya dengan Pemimpin Iran pada 10 Juni, sekitar 6 bulan lalu, Pemimpin Iran memperingatkan Assad:

    “Barat dan sekutu regional mereka bermaksud menggulingkan sistem politik Suriah melalui perang dan menyingkirkan Suriah dari persamaan regional, tetapi gagal. Sekarang, mereka berusaha mencapai tujuan ini melalui cara lain [Perang Hibrida!!], termasuk janji-janji palsu yang tidak akan pernah mereka tepati.”

    “Peringatan ini mencerminkan pemahaman mendalam tentang situasi tersebut. Bahkan sebelum perang darat di Lebanon, Iran telah berulang kali memberi tahu Assad untuk memperkuat pasukannya mengingat meningkatnya ancaman teroris (oleh kelompok yang didukung Turki) dan memberikan saran resmi, tetapi Assad mengabaikan semua peringatan ini.”

    “Assad juga mulai berpihak pada GCC (negara-negara Arab Teluk) dan mereka menekannya untuk menjauhkan diri dari Iran dan perlawanan.”

    “Pola ini berlanjut hingga Assad berada di ambang kehancuran. Iran memiliki pejabat tinggi untuk bernegosiasi dengan Assad mengenai komitmen Iran dalam memperkuat posisi Assad.”

    “Namun, kesalahan strategis yang kritis mendorong Assad menuju kehancurannya: Menaruh harapan pada janji-janji dari para aktor Arab di kawasan tersebut.”

    “Ketika Iran menyadari keengganan Assad untuk memberikan dukungan lapangan, Iran memutuskan untuk tidak melakukan intervensi langsung tetapi terus membujuknya hingga saat-saat terakhir.”

    Sayangnya, kata Arya, Assad baru menyadari janji-janji kosong itu ketika sudah terlambat.

    Arya juga menyebut beberapa momen penting jelang tumbangnya Assad, yang tidak diekspose banyak media Barat.

    Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Larijani dilaporkan telah menawari Assad sejumlah syarat yang telah ditetapkan 2 minggu lalu di Damaskus. Bashar tidak setuju dengan syarat tersebut dan bahkan menolak bertemu dengan Larijani—utusan khusus Iran—ketika ia kembali ke Damaskus pada hari Jumat, 6 Desember.
    Bashar Assad menolak untuk membuka front Golan, meskipun diminta oleh kelompok perlawanan.
    Pemerintah Assad, setelah menjadi terlalu dekat dengan negara-negara Arab Teluk, telah menerapkan banyak pembatasan pada IRGCQF, hal ini memicu ketidakpuasan.
    Mantan perwira IRGCQF mengklaim intelijen Iran tahu sejak 2 bulan lalu bahwa kelompok pemberontak di Idlib sedang merencanakan sesuatu. 
    Ia mengklaim warga Iran berbagi kekhawatiran mereka dengan Turki, tetapi “Turki menipu mereka dan meyakinkan warga Iran bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan—Seharusnya tidak memercayai Turki.
    Situasi di Suriah belum berakhir dan akan memicu kerusuhan. Terutama antara SDF Kurdi vs kelompok pemberontak yang didukung Turki (misalnya HTS) DAN pertikaian internal di antara kelompok pemberontak.

    Iran Terpecah dua Kubu?

    Sementara analis Iran lainnya, Fereshteh Sadeghi menilai ada “perpecahan di antara para pembuat kebijakan, penasihat dan bahkan perwira IRGC menjadi 2 kubu:

    “Satu kelompok menganggap bahwa tugas Iran adalah melindungi Assad dan membantunya dengan satu atau lain cara. kelompok lainnya (termasuk Presiden Pezeshkian dan anak buahnya) percaya Iran harus menghindari keterlibatan di Suriah.

    “Tampaknya jarak yang ditetapkan sendiri oleh Bashar Assad dari Iran, penolakannya untuk membiarkan Front Golan terbuka melawan rezim Zionis pada tahun lalu, kedekatannya dengan UEA dan Rusia juga telah membuat Iran kesal,” ujarnya.

    “Warga Iran pada tahun lalu dari waktu ke waktu mengeluh bahwa pemerintahan Assad dan tentara Suriah telah membatasi #IRGCQF dan pergerakan atau kegiatan keagamaan kaum Syiah di Suriah.”

    Apapun kasusnya, kata Sadeghi, ketidakpuasan dan ketidakpercayaan telah menjadi masalah bersama.

    “Politisi Iran dalam beberapa hari terakhir memahami bahwa dengan penolakan Assad untuk meminta intervensi, kepergiannya hanya masalah waktu.”

    “Mereka mengatakan kepada kelompok bersenjata Suriah bahwa Iran tidak akan turun tangan dan sebagai balasannya mendapat jaminan bahwa komunitas dan tempat suci Syiah Suriah akan dilindungi.”

    Assad di Rusia

    Media Pemerintah Rusia TASS mengeklaim bahwa Presiden Suriah Bashar Al Assad berada di Moskwa bersama keluarga.

    Ia dan dan anggota keluarganya disebut mendapat suaka di ibu kota Rusia.

    “Assad dan anggota keluarganya sudah tiba di Moskwa. Rusia, atas alasan kemanusiaan, (kami) memberi mereka suaka,” kata sumber kantor berita itu.

    Kini pejabat Rusia sedang menghubungi perwakilan oposisi bersenjata Suriah, yang para pemimpinnya menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan lembaga diplomatik di wilayah Suriah.”

    Sebelumnya, keberadaan Assad sempat tidak diketahui setelah ia dilaporkan melarikan diri dari Damaskus sebelum pemberontak tiba di sana pada Minggu pagi.

    Para pemberontak merebut kantor pusat televisi dan radio negara untuk menyiarkan akhir kekuasaan Assad.

    (oln/cnn/*)

  • Masih Awal Pekan Rupiah Sudah Loyo

    Masih Awal Pekan Rupiah Sudah Loyo

    Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin dibuka melemah di tengah ekonomi Amerika Serikat (AS) yang membaik.
     
    Pada awal perdagangan Senin, rupiah turun 10 poin atau 0,06 persen menjadi Rp15.855 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.845 per USD.
     
    “Rupiah berpotensi melemah hari ini dengan beragam data dan event yang terjadi di akhir pekan kemarin seperti data Non Farm Payrolls AS November menunjukkan hasil yang lebih bagus dari proyeksi, 227 ribu versus 220 ribu,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi Antara, Senin, 9 Desember 2024.
    Ariston mengatakan peluang pelemahan rupiah ke arah Rp15.880 per USD sampai dengan Rp15.900 per USD, dengan potensi support di sekitar Rp15.820 per USD hari ini.
     
     

     

    Faktor eksternal

    Selain itu, Ariston menuturkan tingkat kepercayaan konsumen AS Desember juga menunjukkan hasil yang lebih bagus dari sebelumnya, yakni 74 dibanding sebelumnya 71,8. Hal tersebut menunjukkan ekonomi AS yang membaik.
     
    Beberapa petinggi bank sentral AS atau The Fed yang berbicara di akhir pekan lalu mengomentari peluang The Fed memperlambat laju penurunan suku bunga acuannya.
     
    Di sisi lain, konflik yang memanas di Timur Tengah, dengan jatuhnya Ibu Kota Suriah ke tangan pemberontak bisa memicu kekhawatiran pasar bahwa eskalasi akan berlanjut.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Presiden Iran Kecam Israel yang Masuki Wilayah Suriah di Tengah Jatuhnya Assad

    Presiden Iran Kecam Israel yang Masuki Wilayah Suriah di Tengah Jatuhnya Assad

    ERA.id – Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengecam tentara Israel yang masuk ke Suriah di tengah tumbangnya Bashar Assad dari kekuasaan.

    Pezeshkian menyerukan negara-negara Timur Tengah untuk waspada terhadap langkah-langkah Israel terkait dengan rakyat di kawasan, kata kantor Presiden Iran dalam sebuah pernyataan.

    Stasiun penyiaran negara Israel Kan sebelumnya melaporkan bahwa pasukan Israel (IDF) pada Minggu (8/12/2024) telah menduduki pos Suriah di Gunung Hermon setelah tentara Suriah meninggalkan posisinya di zona penyangga.

    Juru bicara IDF dalam bahasa Arab, Avichai Edri, kemudian memperingatkan penduduk lima kota perbatasan di Suriah selatan untuk tetap berada di rumah dan tidak keluar demi alasan keamanan.

    “Pezeshkian dengan tegas mengutuk tindakan rezim Zionis yang melanggar integritas teritorial Suriah. Ia juga menyerukan kepada semua pihak Suriah serta negara-negara tetangga untuk waspada terhadap penyalahgunaan situasi oleh rezim Zionis untuk memperluas dan menerapkan kebijakan ilegalnya terhadap bangsa-bangsa di kawasan ini,” kata kantor Presiden Iran dikutip dari Sputnik.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mengatakan bahwa perjanjian pemisahan dengan Suriah di Dataran Tinggi Golan, yang dicapai segera setelah Perang Yom Kippur 1973, tidak lagi berlaku karena tentara Suriah telah meninggalkan posisinya.

    Netanyahu menegaskan bahwa, bersama dengan kepala pertahanan dan dengan dukungan penuh dari kabinet, ia telah memerintahkan tentara Israel untuk menduduki zona demarkasi dan pos-pos yang mengontrolnya.

    Israel secara aktif memperkuat pertahanannya di Dataran Tinggi Golan di tengah jatuhnya Presiden Bashar Assad di Suriah dan perebutan sebagian besar negara tersebut oleh pasukan oposisi bersenjata.

    Kelompok bersenjata Suriah merebut ibu kota negara Damaskus pada Minggu (8/12/2024).

    Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan bahwa ia dan 18 menteri lainnya memutuskan untuk tetap berada di Damaskus.

    Al-Jalali juga mengatakan bahwa ia telah menghubungi pemimpin kelompok militan yang memasuki kota tersebut.

    Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa Bashar Assad telah mengundurkan diri dan meninggalkan Suriah setelah melakukan negosiasi dengan beberapa pihak yang terlibat dalam konflik Suriah.

  • Warga Suriah Jarah Rumah Presiden Assad, Curi Barang Berharga

    Warga Suriah Jarah Rumah Presiden Assad, Curi Barang Berharga

    Jakarta, CNN Indonesia

    Warga Suriah dilaporkan menjarah rumah Presiden Bashar Al Assad di istana kepresidenan di ibu kota Damaskus pada Minggu (8/12).

    Aksi ini dilakukan di hari yang sam kelompok pemberontak Suriah menguasai ibu kota Damaskus dan menggulingkan rezim otoriter Assad.

    Saat insiden terjadi, Assad dan keluarga sudah meninggalkan Suriah menggunakan pesawat dari bandara Damaskus menuju Moskow, Rusia, untuk mencari suaka politik.

    Video yang beredar di media sosial menunjukkan para warga menjarah rumah Assad dan membawa kabur sejumlah barang berharga. 

    Beberapa di antaranya, seperti lukisan mewah, perabotan, peralatan dapur, sejumlah senjata, hingga uang tunai, demikian dikutip NDTV.

    Selain itu, para warga juga dilaporkan menjarah garasi mobil yang terletak di bawah rumah. Garasi mobil itu berisi sejumlah mobil mewah milik Assad. Beberapa di antaranya, seperti Porsche, Mercedes-Benz, Ferrari, Audi, dan beberapa mobil SUV yang dilapisi baja.

    Rumah Assad di Damaskus ini menjadi saksi bisu perasaan gembira warga Suriah usai rezimnya digulingkan.

    Warga Suriah bersorak sorai sambil mengambil ‘foto narsis’ untuk merayakan tumbangnya rezim otoriter Assad yang sudah berkuasa di Suriah selama 50 tahun.

    “Sebuah sejarah baru, saudara-saudaraku, sedang ditulis di seluruh wilayah setelah kemenangan besar ini,” kata komandan kelompok pemberontak Suriah, Abu Mohammed Al Golani, kepada orang-orang di Damaskus.

    Usai digulingkan oleh warga Suriah, Assad kini melarikan diri ke Rusia. Ia terbang ke Moskow guna meminta suaka politik kepada Presiden Vladimir Putin.

    Saat ini, Rusia dilaporkan juga sudah memberi suaka politik kepada Assad. Suaka ini diberikan sebagai bentuk solidaritas mereka terhadap Suriah yang sudah terjalin sejak lama.

    (gas/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Biden Sebut Jatuhnya Rezim Assad sebagai Tindakan Keadilan: Pemberontak Mengatakan Hal yang Benar – Halaman all

    Biden Sebut Jatuhnya Rezim Assad sebagai Tindakan Keadilan: Pemberontak Mengatakan Hal yang Benar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Suriah Bashar al-Assad melarikan diri ke Moskow dan menerima suaka dari sekutu lamanya, Rusia.

    Hal ini sebagaimana diberitakan media Rusia pada Minggu (8/12/2024), beberapa jam setelah kemajuan pemberontak yang mengejutkan menguasai Damaskus.

    Ribuan warga Suriah turun ke jalan, merayakan kemenangan dengan tembakan dan melambaikan bendera revolusi.

    Peristiwa yang bergerak cepat ini menimbulkan pertanyaan tentang masa depan negara ini dan kawasan yang lebih luas.

    Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, telah memberi tanggapan terkait jatuhnya rezim Bashar al-Assad.

    “Pendekatan kami telah mengubah keseimbangan kekuatan di Timur Tengah,” kata Joe Biden, Minggu, dilansir AP News.

    Joe Biden juga memuji tindakan AS dan sekutunya yang telah melemahkan pendukung Suriah — Rusia, Iran, dan Hizbullah.

    Biden menyebut jatuhnya Assad sebagai “tindakan keadilan yang mendasar” tetapi juga “momen risiko dan ketidakpastian.”

    Ia mengatakan kelompok pemberontak “mengatakan hal yang benar sekarang”, tetapi AS akan menilai tindakan mereka.

    Era Baru Dimulai di Suriah

    Diberitakan Arab News, kemajuan kilat aliansi milisi yang dipelopori oleh Hayat Al-Tahrir Al-Sham (HTS), mantan afiliasi Al-Qaeda, menandai salah satu titik balik terbesar bagi Timur Tengah dalam beberapa generasi.

    Jatuhnya Assad menyapu bersih benteng tempat Iran dan Rusia menjalankan pengaruh di seluruh Arab.

    Pemerintah internasional menyambut baik berakhirnya pemerintahan otokratis Assad, karena mereka berusaha untuk menilai Timur Tengah yang tampak baru.

    HTS masih ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh AS, Turki, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, meskipun telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk melembutkan citranya guna meyakinkan pemerintah internasional dan kelompok minoritas di Suriah.

    Penggulingan Assad membatasi kemampuan Iran untuk menyebarkan senjata ke sekutunya dan dapat membuat Rusia kehilangan pangkalan angkatan laut Mediteranianya.

    Hal itu juga dapat memungkinkan jutaan pengungsi yang tersebar selama lebih dari satu dekade di kamp-kamp di seluruh Turki, Lebanon, dan Yordania untuk akhirnya kembali ke rumah.

    Diketahui, Rusia meminta sesi darurat Dewan Keamanan PBB untuk membahas Suriah, menurut Dmitry Polyansky, wakil duta besarnya untuk PBB, dalam sebuah unggahan di Telegram.

    Kedatangan Assad dan keluarganya di Moskow dilaporkan oleh kantor berita Rusia Tass dan RIA, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya di Kremlin.

    RIA juga mengatakan pemberontak Suriah telah menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan pos diplomatik di Suriah.

    Sebelumnya, Rusia mengatakan Assad meninggalkan Suriah setelah bernegosiasi dengan kelompok pemberontak dan bahwa ia telah memberikan instruksi untuk menyerahkan kekuasaan secara damai.

    Anggota masyarakat Suriah meneriakkan slogan-slogan saat berkumpul di Lapangan Syntagma di Athena untuk merayakan berakhirnya rezim diktator Suriah Bashar al-Assad setelah pejuang pemberontak menguasai ibu kota Suriah, Damaskus, pada malam hari, 8 Desember 2024. (AFP/ANGELOS TZORTZINIS)

    Pemimpin faksi pemberontak terbesar di Suriah, Abu Mohammed al-Golani, siap untuk memetakan masa depan negara tersebut.

    Mantan komandan al-Qaeda itu memutuskan hubungan dengan kelompok tersebut beberapa tahun lalu dan mengatakan bahwa ia menganut pluralisme dan toleransi beragama.

    Kelompok Hayat Tahrir al-Sham miliknya, atau HTS, dianggap sebagai organisasi teroris oleh AS dan PBB.

    Dalam penampilan publik pertamanya sejak para pejuang memasuki pinggiran kota Damaskus pada Sabtu (7/12/2024), al-Golani mengunjungi Masjid Umayyah dan menggambarkan jatuhnya Assad sebagai “kemenangan bagi negara Islam.”

    Menyebut dirinya dengan nama pemberiannya, Ahmad al-Sharaa, dan bukan nama samaran, ia mengatakan Assad telah menjadikan Suriah “ladang bagi keserakahan Iran.”

    Di sisi lain, para pemberontak menghadapi tugas berat untuk menyembuhkan perpecahan yang parah di negara yang dilanda perang dan perpecahan di antara faksi-faksi bersenjata.

    Pejuang oposisi yang didukung Turki memerangi pasukan Kurdi yang bersekutu dengan AS di wilayah utara, dan kelompok ISIS masih aktif di daerah-daerah terpencil.

    Televisi pemerintah Suriah menyiarkan pernyataan pemberontak yang mengatakan Assad telah digulingkan dan semua tahanan telah dibebaskan.

    Mereka mendesak orang-orang untuk melestarikan lembaga-lembaga “negara Suriah yang bebas,” dan mengumumkan jam malam di Damaskus dari pukul 4 sore hingga 5 pagi.

    Sebuah video daring yang diduga memperlihatkan pemberontak membebaskan puluhan wanita di penjara Saydnaya yang terkenal kejam, tempat kelompok hak asasi manusia mengatakan ribuan orang disiksa dan dibunuh.

    Setidaknya seorang anak kecil terlihat di antara mereka.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Suriah

  • Israel Bombardir Gudang Senjata Pasukan Suriah, Curi Kesempatan Caplok Wilayah Rezim Assad – Halaman all

    Israel Bombardir Gudang Senjata Pasukan Suriah, Curi Kesempatan Caplok Wilayah Rezim Assad – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangkaian udara, membombardir sejumlah wilayah di Suriah termasuk Ibu Kota Damaskus, Senin (9/12/2024).

    Tak hanya itu serangan juga dilaporkan menyasar gudang senjata milik pasukan Suriah yang berada di Provinsi Daraa, sekitar 70 kilometer dari selatan Damaskus.

    Hal itu turut dikonfirmasi media lokal Qatar yang melaporkan telah mendengar sebuah ledakan di sekitar area gudang senjata serta pusat penelitian milik Suriah di Distrik Kafr Sousa, Damaskus.

    Adapun gudang senjata itu digunakan pasukan Suriah untuk menyimpan data sensitif militer, peralatan dan bagian-bagian peluru kendali. 

    Hingga saat ini belum ada kabar mengenai korban luka dan korban tewas imbas serangan tersebut.

    Namun, imbas serangan brutal Israel, Kantor Bea Cukai yang bersebelahan dengan kantor intelijen militer mengalami kerusakan besar.

    “Israel telah melancarkan serangan udara terhadap depot senjata dan posisi milik rezim yang sudah tidak berkuasa dan kelompok yang didukung Iran di provinsi Deir Ezzor bagian timur,” kata Rami Abdel Rahman yang mengepalai Syrian Observatory for Human Rights mengutip dari Barrons.

    Banyak pihak berspekulasi bahwa serangan sengaja dilakukan Israel untuk mengambil alih wilayah Suriah pasca kekuasaan rezim Bashar al-Assad yang telah memimpin Suriah selama 50 tahun terakhir dilengserkan secara paksa oleh kelompok pemberontak.

    IDF Ambil Alih Golan

    Selain melakukan serangan militer IDF juga diutus PM Netanyahu untuk menggelar operasi baru di perbatasan Suriah dan Dataran Tinggi Golan.

    Tujuannya untuk mengambil alih kekuasaan di zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan, Suriah, sebagaimana dilansir BBC International.

    Netanyahu mengatakan runtuhnya rezim Assad adalah “hari bersejarah di Timur Tengah”.

    Ini lantaran runtuhnya rezim Assad membuat perjanjian Israel dan Suriah tahun 1974 ikut “runtuh”, memungkinkan Israel untuk bergerak cepat mengambil alih Dataran Golan.

    “Pasukan Pertahanan Israel ditugaskan untuk memasuki zona penyangga dan posisi komando di dekatnya yang merupakan dari bagian Golan yang diduduki Israel,” kata Netanyahu dikutip dari BBC International.

    “Kami tidak akan membiarkan kekuatan musuh mana pun muncul di perbatasan kami,” imbuhnya.

    Sabotase seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan Israel, negara Zionis tersebut sebelumnya pernah merebut Golan dari Suriah pada tahap akhir Perang Enam Hari tahun 1967 dan mencaploknya secara sepihak pada tahun 1981.

    Meski sebagian Golan berhasil diduduki Israel, tindakan tersebut tidak diakui secara internasional.

    Israel  Klaim Bantu PBB Tangkis Serangan di Suriah

    Untuk merespons munculnya isu negatif yang menyebut Israel telah melakukan pencaplokan wilayah di Suriah, pemerintah Netanyahu langsung buka suara.

    Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar di media sosial X menjelaskan bahwa keberadaan angkatan bersenjata di zona penyangga Suriah bertujuan untuk menjaga pasukan penjaga perdamaian (PBB) di daerah tersebut”.

    Hal serupa juga dilontarkan juru bicara  tentara Israel yang mengumumkan pengerahan pasukan di sana, dengan alasan “kemungkinan masuknya individu bersenjata ke zona penyangga”.

    “Menyusul kejadian baru-baru ini di Suriah… IDF telah mengerahkan pasukan di zona penyangga dan di beberapa tempat lain yang diperlukan untuk pertahanannya, untuk menjamin keselamatan masyarakat di Dataran Tinggi Golan dan warga Israel,” kata sebuah pernyataan militer.

    Israel Terapkan Jam Malam

    Setelah mengambil alih Dataran Tinggi Golan, militer Israel langsung memberlakukan jam malam bagi penduduk lima kota Suriah.

    “Jam malam akan berlaku pukul 16.00 hingga 05.00 setiap hari, mulai Minggu (8/12/2024).

    Adapun peraturan itu diterapkan di 5 kota yang berada di zona penyangga demiliterisasi Dataran Tinggi Golan yang kini berada di tangan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

    “Demi keamanan Anda, Anda harus tinggal di rumah dan tidak keluar sampai pemberitahuan lebih lanjut,” Letnan Kolonel Avichay Adraee, juru bicara militer Israel, dilansir dari AFP.

    Israel berdalih penerapan jam malam bertujuan untuk mengkonsolidasikan kendali saat pemberontak merebut Suriah.

    Namun, banyak pihak menilai kebijakan ini diberlakukan demi memperkuat posisi Israel setelah jatuhnya rezim Presiden Bashar al-Assad, yang menandai perubahan dramatis dalam konflik Suriah.

    (Tribunnews.com / Namira Yunia)

  • Apa Arti Tiga Bintang Merah di Bendera Suriah Versi Pemberontak?

    Apa Arti Tiga Bintang Merah di Bendera Suriah Versi Pemberontak?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Simbol tiga bintang di bendera Suriah kini menjadi topik yang diperbincangkan usai sejumlah kedutaan besar negara itu mengubah foto profilnya.

    Kedutaan besar Suriah di Indonesia, Malaysia, dan Mesir dilaporkan telah mengganti foto profil mereka yang semula bergambar bendera Suriah bergaris merah, putih, hitam dan dua bintang hijau dengan bendera bergaris hijau, putih, dan hitam dilengkapi tiga bintang merah di bagian tengah.

    Perubahan ini dilakukan di sejumlah kedubes Suriah usai kelompok pemberontak berhasil merebut ibu kota Damaskus dan menggulingkan rezim otoriter Bashar Al Assad pada Minggu (8/12) lalu.

    Tiga bintang merah yang ada di bendera Suriah saat ini merupakan simbol yang digunakan oleh aktivis anti-Assad dan pasukan pemberontak.

    Lantas, apa arti bintang tiga bintang merah di bendera Suriah?

    Melambangkan perlawanan

    Tiga bintang merah yang ada di bendera Suriah saat ini melambangkan perlawanan kelompok pemberontak Suriah terhadap rezim otoriter Bashar Al Assad.

    Sementara itu, tiga persegi panjang berwarna hijau, putih, dan hitam di bendera tersebut melambangkan kekhalifahan Islam yang dahulu pernah berkuasa di Suriah, yakni Dinasti Rasyidin, Umayyah, dan Abbasiyah.

    Kelompok pemberontak di Suriah lebih suka menggunakan simbol tiga bintang merah daripada dua bintang hijau yang ada di bendera Suriah sebelum rezim Al Assad digulingkan.

    Dilansir NDTV, bendera bercorak hijau, putih, dan hitam yang dilengkapi tiga bintang berwarna merah yang digunakan sebagai bendera Suriah ini merupakan hasil modifikasi dari bendera pertama saat Suriah berhasil merdeka dari Prancis pada 1932.

    Arti bendera Suriah sebelumnya

    Sebelum rezim Bashar Al Assad jatuh pada Minggu lalu, Suriah masih menggunakan bendera lama mereka yang dihiasi tiga persegi panjang berwarna merah, putih, dan hitam dan dua bintang hijau di bagian tengahnya.

    Bendera ini pertama kali digunakan sejak Suriah merdeka dari pengaruh Eropa dan membentuk negara bernama Republik Arab Bersatu pada 1958. Kemudian, bendera ini mulai resmi digunakan sebagai bendera Suriah pada 1980.

    Bendera lama Suriah yang satu ini juga punya arti tersendiri. Warna garis merah yang ada di bendera tersebut melambangkan tumpah darah warga Suriah dalam memerdekakan negaranya dari tangan penjajah.

    Warna putih melambangkan masa depan yang aman dan damai, sedangkan warna hitam melambangkan berbagai penindasan yang dilakukan oleh bangsa Eropa kepada warga Arab.

    Adapun dua bintang hijau melambangkan Suriah dan Mesir yang merupakan pendiri negara Republik Arab Bersatu.

    (bac/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • AS Gempur 75 Target ISIS, Pastikan Mereka Tak Curi Keuntungan dari Runtuhnya Dinasti Assad – Halaman all

    AS Gempur 75 Target ISIS, Pastikan Mereka Tak Curi Keuntungan dari Runtuhnya Dinasti Assad – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat (AS) menggempur puluhan target ISIS sebagai upaya untuk menjegal mereka mencuri keuntungan dari runtuhnya dinasti Bashar al-Assad.

    Pada hari Minggu (8/12/2024), Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan mereka telah menyerang lebih dari 75 target.

    Para pemimpin, anggota dan kamp ISIL (ISIS) termasuk di antara target-target yang disebutkan.

    Serangan tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa kelompok bersenjata itu tidak mengambil keuntungan dari berakhirnya kekuasaan al-Assad.

    Saat ini, CENTCOM sedang melakukan penilaian kerusakan setelah serangan tersebut.

    Pesawat tempur termasuk Boeing B-52 Stratofortress dan McDonnell Douglas F-15 Eagle dikerahkan dalam operasi ini.

    Akan tetapi tidak ada indikasi korban sipil.

    “Kami tidak akan membiarkan ISIS bangkit kembali dan mengambil keuntungan dari situasi terkini di Suriah,” kata Komandan CENTCOM Jenderal Michael Erik Kurilla dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera.

    “Semua organisasi di Suriah harus tahu bahwa kami akan meminta pertanggungjawaban mereka jika mereka bermitra dengan atau mendukung ISIS dengan cara apa pun.”

    Berakhirnya kekuasaan keluarga al-Assad selama 53 tahun secara tiba-tiba telah menimbulkan ketidakpastian atas situasi keamanan di Timur Tengah.

    Termasuk nasib sekitar 900 tentara AS di Suriah.

    Pemberontak Suriah mengumumkan rezim Presiden Bashar Al Assad yang telah berkuasa selama 24 tahun berakhir usai menduduki ibu kota Damaskus pada Minggu (8/12/2024) pagi.

    “Setelah 50 tahun penindasan di bawah pemerintahan Baath dan 13 tahun kejahatan, tirani, serta pengungsian, dan setelah perjuangan panjang melawan segala bentuk kekuatan pendudukan, kami mengumumkan hari ini, 8 Desember 2024, berakhirnya era kelam itu dan dimulainya era baru bagi Suriah,” kata para pemberontak dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Al Jazeera.

    Pemberontak mengumumkan bahwa mereka berhasil “merebut” dan menduduki ibu kota Damaskus, dan Presiden Assad telah keluar dari Suriah.

    “Kami mengumumkan akhir dari era kegelapan dan dimulainya era baru Suriah. Di era baru Suriah, semua orang berdampingan dengan damai, keadilan ditegakkan, dan kebenaran ditetapkan,” bunyi pernyataan pemberontak.

    Dikutip dari CNN, pemberontak juga mengeklaim berhasil “membebaskan ibu kota Damaskus dari Bashar Al Assad.”

    “Kami mendeklarasikan Kota Damaskus bebas dari tirani Bashar Al Assad. Untuk orang-orang yang terusir di dunia, sebuah Suriah yang bebas menunggu kalian semua,” bunyi pernyataan pemberontak di saluran Telegram mereka.

    Pengumuman ini muncul setelah pemberontak berhasil merangsek masuk menduduki ibu kota Damaskus dalam 24 jam terakhir.

    Sejumlah video yang beredar di media social memperlihatkan ribuan warga turun ke jalan bersuka cita.

    Salah satu video memperlihatkan ribuan orang berkumpul di Ummayad Square, berdiri di tank-tank militer pasukan Assad yang ditinggalkan sambil bernyanyi.

    Berikut ini adalah perkembangan utama konflik Suriah, yang dirangkum dari Al Jazeera:

    1. White Helmets mengirim beberapa tim khusus ke penjara Sednaya di Damaskus untuk mencari “ruang bawah tanah rahasia” yang mungkin menampung warga Suriah yang hilang.

    2. Kardinal Mario Zenari, nunsius apostolik untuk Damaskus, mengatakan pasukan pemberontak bertemu dengan para pemimpin Katolik di Aleppo setelah kemenangan mereka dan meyakinkan para uskup tentang rasa hormat terhadap berbagai denominasi agama dan umat Kristen.

    3. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan kepada media Iran bahwa perilaku pasukan Suriah yang menang akan menentukan hubungan Teheran dengan mereka.

    4. AS mengumumkan akan melakukan serangan udara terhadap 75 target ISIS di Suriah, sementara Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan bahwa Israel telah mengebom “gudang senjata” di wilayah timur negara tersebut.

    5. Dewan Keamanan PBB akan bertemu hari ini, atas permintaan Rusia, untuk membahas perkembangan di Suriah.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Presiden Suriah yang Dijatuhkan Kabur ke Moskow, Rusia Menyambut

    Presiden Suriah yang Dijatuhkan Kabur ke Moskow, Rusia Menyambut

    ERA.id – Presiden Suriah yang digulingkan, Bashar al-Assad beserta keluarganya, tiba di Moskow pada Minggu (8/12), dan pemerintah Rusia menawari mereka suaka, menurut laporan kantor berita negara Rusia.

    “Assad dan anggota keluarganya telah tiba di Moskow. Berdasarkan pertimbangan kemanusiaan, Rusia memberikan suaka kepada mereka,” kata kantor berita TASS dengan mengutip sumber dari Kremlin–kantor pemerintah Rusia.

    “Rusia selalu mendukung penyelesaian politik pada krisis Suriah. Kami menegaskan bahwa pembicaraan yang dimediasi oleh PBB harus dilanjutkan,” kata sumber tersebut.

    “Pejabat Rusia juga telah berhubungan dengan perwakilan oposisi bersenjata Suriah, yang para pemimpinnya telah menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan misi diplomatik di wilayah Suriah,” kata sumber itu menambahkan.

    Setelah periode yang relatif tenang, bentrokan antara pasukan rezim Assad dan kelompok anti rezim itu kembali pecah pada 27 November di daerah pedesaan arah barat dari Aleppo, kota besar di utara Suriah.

    Selama lebih dari 10 hari, pasukan oposisi melancarkan serangan kilat, merebut kota-kota penting, dan pada Minggu berhasil menguasai ibu kota Suriah, Damaskus.

    Kemajuan cepat tersebut, yang didukung oleh unit-unit militer yang membelot, menyebabkan keruntuhan rezim Assad setelah 13 tahun perang saudara.

    Sumber: Anadolu

  • Tank-tank Israel Kuasai Golan, Dobrak Pagar Pasukan Suriah

    Tank-tank Israel Kuasai Golan, Dobrak Pagar Pasukan Suriah

    Jakarta, CNN Indonesia
    Israel dilaporkan menguasai buffer zone atau zona penyangga di Dataran Tinggi Golan bagian dari teritori Suriah usai ditinggalkan oleh pasukan Presiden Assad.

    Bagikan:

    url telah tercopy