Negara: Suriah

  • Pesawat Tempur Israel Gempur Suriah saat Pasukan Zionis Bergerak Maju, Lancarkan Serangan Udara – Halaman all

    Pesawat Tempur Israel Gempur Suriah saat Pasukan Zionis Bergerak Maju, Lancarkan Serangan Udara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Israel melancarkan serangkaian serangan udara besar-besaran di Suriah saat pasukannya maju semakin dalam ke negara itu.

    Hal ini sebagaimana dilaporkan pemantau perang oposisi Suriah pada Selasa (10/12/2024).

    Sementara itu, Israel membantah pasukannya maju ke Damaskus setelah mereka maju ke zona penyangga di dalam Suriah menyusul penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

    Reporter Associated Press di ibu kota mendengar serangan udara besar-besaran di kota dan daerah pinggirannya.

    Foto-foto yang beredar daring menunjukkan peluncur rudal, helikopter, dan pesawat tempur hancur.

    Namun, tidak ada komentar langsung dari kelompok pemberontak – yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) – yang telah menguasai sebagian besar negara tersebut.

    Serangan kilat mereka mengakhiri kekuasaan keluarga Assad selama setengah abad setelah hampir 14 tahun perang saudara.

    Selain itu, ada kekhawatiran tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

    Segera setelah jatuhnya rezim Assad, pasukan Israel pindah ke zona penyangga seluas sekitar 400 kilometer persegi (155 mil persegi) di dalam wilayah Suriah yang telah didirikan setelah perang Timur Tengah 1973.

    Israel menyebutnya sebagai sebuah langkah yang diambil untuk mencegah serangan terhadap warganya.

    Israel juga mengatakan pihaknya menyerang lokasi yang diduga sebagai tempat penyimpanan senjata kimia dan senjata berat untuk mencegahnya jatuh ke tangan para ekstremis.

    Pejabat Israel jarang mengakui serangan perorangan.

    Israel memiliki sejarah panjang dalam merebut wilayah selama perang dengan negara-negara tetangganya dan mendudukinya tanpa batas waktu, dengan alasan masalah keamanan.

    Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam perang Timur Tengah tahun 1967 dan mencaploknya dalam tindakan yang tidak diakui secara internasional, kecuali oleh Amerika Serikat.

    Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berpusat di Inggris, yang telah memantau konflik tersebut sejak perang saudara meletus pada tahun 2011, mengatakan Israel telah melancarkan lebih dari 300 serangan udara di seluruh negeri sejak pemberontak menggulingkan Assad.

    Observatory dan Mayadeen TV yang berkantor pusat di Beirut, yang memiliki reporter di Suriah, mengatakan pasukan Israel tengah bergerak maju ke sisi perbatasan Suriah dengan Lebanon dan telah mencapai jarak 25 kilometer (15 mil) dari Damaskus, yang dibantah oleh militer Israel.

    Janji Pemimpin HTS

    Sementara itu, pemimpin militan Islam Suriah, Hayat Tahrir Al-Sham (HTS), Abu Mohammed Al-Golani, berjanji untuk mengejar mantan pejabat senior pemerintah yang bertanggung jawab atas penyiksaan dan kejahatan perang.

    Pernyataan pemimpin pemberontak di Suriah ini disampaikan sehari setelah ia memulai pembicaraan tentang pengalihan kekuasaan menyusul penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

    Dilansir Arab News, Bashar al-Assad melarikan diri dari Suriah saat aliansi oposisi yang dipimpin Islam menyerbu ibu kota Damaskus, mengakhiri lima dekade pemerintahan klannya pada Minggu (8/12/2024).

    “Kami tidak akan ragu untuk meminta pertanggungjawaban para penjahat, pembunuh, perwira keamanan dan militer yang terlibat dalam penyiksaan rakyat Suriah,” kata Abu Mohammed Al-Golani, yang sekarang menggunakan nama aslinya Ahmed Al-Sharaa, pada Selasa (10/12/2024), dalam sebuah pernyataan di Telegram.

    “Kami akan menawarkan hadiah kepada siapa pun yang memberikan informasi tentang perwira senior militer dan keamanan yang terlibat dalam kejahatan perang,” jelasnya.

    Anggota masyarakat Suriah meneriakkan slogan-slogan saat berkumpul di Lapangan Syntagma di Athena untuk merayakan berakhirnya rezim diktator Suriah Bashar al-Assad setelah pejuang pemberontak menguasai ibu kota Suriah, Damaskus, pada malam hari, 8 Desember 2024. (AFP/ANGELOS TZORTZINIS)

    Ia menambahkan, otoritas yang baru akan mengupayakan pemulangan para pejabat yang telah melarikan diri ke luar negeri.

    Diketahui, Suriah telah berperang selama lebih dari 13 tahun.

    Keruntuhan pemerintah terjadi dalam hitungan hari dalam serangan kilat yang dipimpin oleh Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) Islamis pimpinan Sharaa.

    Bahkan ketika beberapa warga Suriah bersukacita dan yang lainnya bergegas mencari orang-orang terkasih di penjara-penjara terkenal milik Assad, Israel terus melakukan serangan udara yang ditujukan untuk menghancurkan kemampuan militer pemerintah sebelumnya, kata Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris.

    Pada Selasa pagi, wartawan AFP mendengar lebih banyak ledakan keras di Damaskus.

    Israel mengatakan pihaknya melancarkan serangan udara terhadap lokasi yang diduga sebagai tempat penyimpanan senjata kimia dan roket jarak jauh untuk mencegahnya jatuh ke tangan para ekstremis.

    Israel juga merebut zona penyangga di dalam wilayah Suriah setelah pasukan Suriah mundur.

    Di dekat kota pelabuhan Latakia, Israel menargetkan fasilitas pertahanan udara dan merusak kapal angkatan laut Suriah serta gudang militer.

    Di dan sekitar ibu kota Damaskus, serangan menargetkan instalasi militer, pusat penelitian, dan administrasi peperangan elektronik.

    Israel, yang berbatasan dengan Suriah, juga mengirim pasukan ke zona penyangga di sebelah timur Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel setelah jatuhnya Assad, dalam apa yang Menteri Luar Negeri, Gideon Saar, gambarkan sebagai “langkah terbatas dan sementara” untuk “alasan keamanan.”

    Hizbullah Lebanon, yang bersekutu dengan Assad, mengutuk serangan tersebut pada Senin malam dan mengecam Israel karena “menduduki lebih banyak tanah di Dataran Tinggi Golan.”

    Di Suriah utara, Turki mengatakan pasukan oposisi sekutu merebut kota Manbij dari pasukan pimpinan Kurdi yang didukung oleh Amerika Serikat, sebuah pengingat bahwa bahkan setelah kepergian Assad, negara itu tetap terpecah di antara kelompok-kelompok bersenjata yang pernah bertempur di masa lalu.

    Sebelumnya, Kremlin mengatakan Rusia telah memberikan suaka politik kepada Assad, sebuah keputusan yang dibuat oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak berkomentar mengenai keberadaan Assad secara spesifik.

    Ia mengatakan Putin tidak berencana untuk bertemu dengannya.

    Kedatangan Assad dan keluarganya di Moskow dilaporkan oleh kantor berita Rusia Tass dan RIA, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya di Kremlin.

    RIA juga mengatakan pemberontak Suriah telah menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan pos diplomatik di Suriah.

    Rusia mengatakan Assad meninggalkan Suriah setelah bernegosiasi dengan kelompok pemberontak dan bahwa ia telah memberikan instruksi untuk menyerahkan kekuasaan secara damai.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Suriah

  • PD 3 di Depan Mata? Ini Gambarannya Jika Benar-Benar Terjadi

    PD 3 di Depan Mata? Ini Gambarannya Jika Benar-Benar Terjadi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wacana perang dunia ketiga (PD 3) masih kencang disuarakan sejumlah analis dunia. Hal ini terjadi pasca perang Rusia-Ukraina, yang akhirnya menyeret kekuatan Barat pimpinan Amerika Serikat (AS) dan Eropa dalam aliansi NATO.

    Negara-negara Eropa telah mulai diam-diam meletakkan fondasi untuk kemungkinan perang dengan Rusia. NATO pun telah menyiapkan sejumlah skenario perang, mulai dari tembak-menembak habis-habisan hingga merusak stabilitas negara lawan.

    “Rusia sedang mempersiapkan perang dengan Barat,” kata Bruno Kahl, Kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Jerman, pada akhir November, dikutip Newsweek, dikutip Rabu (11/12/2024).

    Namun, Rusia bukanlah satu-satunya kemungkinan pemicu konflik global. Laksamana Muda pensiunan Mark Montgomery dan mantan pejabat Menteri Pertahanan AS James Anderson mengatakan bahwa setiap perang besar hampir pasti akan terjadi akibat ketegangan antara lima pemain utama yakni Rusia, China, Korea Utara (Korut), Iran, dan AS.

    Berikut sejumlah fakta dan skenario PD 3 bila benar-benar terjadi dikutip Selasa (10/12/2024).

    1. Bagaimana Perang Dunia III Bisa Mulai?

    Setiap konflik besar dapat dipicu karena ketegangan regional atas sejumlah topik yang menjadi titik api, yang paling utama adalah kekhawatiran bahwa China pada akhirnya akan melakukan invasi ke Taiwan, Rusia dapat memperluas ambisinya di luar Ukraina, atau bahwa Korea Utara atau Iran memulai konflik dengan pesaing regional.

    Anderson menyoroti negara-negara Baltik atau Polandia sebagai titik api potensial yang dapat dipicu pertentangan Rusia dengan NATO. Hal ini pun dapat secara efektif memperpanjang konflik Ukraina sekaligus memperluas cakupannya menjadi perang ‘panas’ global yang sesungguhnya.

    Sementara Timur Tengah telah mengalami kekacauan yang jauh lebih besar terkait Israel dan milisi Palestina Hamas dan perang di Suriah, Anderson tetap waspada bahwa tindakan Israel dapat menyebabkan konflik regional yang lebih luas.

    “Saya tidak berpikir Israel akan sembrono itu,” kata Anderson. “Saya pikir mereka benar-benar dibenarkan dalam menanggapi serangan rudal Iran seperti yang mereka lakukan di luar itu, saya tidak melihat bahaya besar dalam kasus khusus itu.”

    “Demikian pula, di Indo Pasifik, saya pikir para pemimpin di Taipei cukup cerdik untuk tidak melakukan sesuatu seperti tiba-tiba mendeklarasikan kemerdekaan mereka, yang akan menjadi garis merah bagi China,” tambahnya.

    Montgomery, pensiunan laksamana muda, setuju bahwa Rusia akan menjadi pemicu yang paling mungkin untuk perang yang lebih luas. Ia mencatat bahwa Moskow memiliki andil dalam konflik yang lebih kecil di negara-negara seperti Georgia dan Serbia.

    “Dia (Presiden Rusia Vladimir Putin) telah mendorong batas dengan Serbia dan Bosnia dan Republik Srpska (bagian Serbia dari Bosnia), mendorong keras untuk konflik di sana,” kata Montgomery.

    “Dia juga menekan keras Georgia dan menekan partai yang berkuasa di Georgia untuk melepaskan semakin banyak identitas UE-nya, sampai pada titik di mana dalam minggu terakhir, mereka telah mengumumkan bahwa mereka tidak lagi mengejar UE selama empat tahun lagi,” jelasnya.

    Montgomery kemudian menyebut Iran sebagai titik nyala kedua yang paling mungkin, dengan mengutip berbagai kelompok proksi dan kelompok militan yang dipersenjatai Iran, seperti Hamas, Hizbullah, dan Houthi, selain keinginan baru Teheran untuk melakukan serangan langsung terhadap Israel.

    2. Negara yang Terlibat

    Salah satu poin kesepakatan dan perhatian yang konsisten di antara para ahli strategi adalah bahwa konflik apa pun kemungkinan akan melibatkan kerja sama antara poros di luar negara Barat dan sekutu, yang meliputi Rusia, China, Korea Utara, dan Iran.

    Beijing, Pyongyang, dan Teheran telah menunjukkan kerja sama mereka dalam mendukung Rusia dengan invasinya ke Ukraina. Korea Utara bahkan telah mengerahkan pasukan ke garis depan setelah memasok amunisi ke Moskow karena persediaannya menyusut setelah dua tahun pertempuran sengit.

    Iran juga telah memasok Rusia dengan pesawat nirawak. China pun telah membeli energi Rusia untuk menjaga ekonominya agar tidak runtuh akibat sanksi Barat.

    Rusia dan China juga merupakan anggota dari dua kelompok perdagangan, blok ekonomi BRICS dan Organisasi Kerjasama Shanghai, yang telah meningkatkan hubungan ekonomi antara kedua negara meski ada sanksi Barat

    “Ukraina tidak berperang melawan satu negara. Ukraina berperang melawan empat negara: Mereka berperang melawan (pesawat nirawak) Iran setiap malam. Mereka berperang melawan artileri Korea Utara, ada pasukan Korea Utara, dan itu tampaknya menjadi kesepakatan terbesar,” ungkap Montgomery.

    “Baik Iran maupun Korea Utara memberikan sejumlah rudal balistik atau suku cadang rudal balistik, dan China sepenuhnya mendukung ekonomi Rusia, sehingga ekonomi Rusia masih berjalan lancar, menguras sumber daya alam, minyak dan gas alam, serta menghabiskan 40% dana pemerintah untuk Kementerian Pertahanan,” tambahnya.

    3. Tempat Teraman saat PD 3 Terjadi

    Karena sifat konflik global yang meluas, hanya sedikit tempat yang akan sepenuhnya aman, terutama jika konflik yang berlarut-larut mendorong negara-negara besar untuk mulai memperebutkan sumber daya, seperti minyak Venezuela atau logam mulia yang ditemukan di beberapa bagian Afrika.

    Baik Montgomery dan Anderson sepakat bahwa meski tidak benar-benar aman, tempat yang lebih aman akan tetap berada di lokasi di seluruh belahan Bumi Selatan. Namun, Anderson melangkah lebih jauh dan menyarankan bahwa menjauh dari instalasi militer dan target infrastruktur utama, seperti kota-kota besar, akan menjadi strategi terbaik.

    “Jika terjadi PD 3, seseorang akan lebih aman di pedesaan Oklahoma daripada di dan sekitar Kota New York,” ujarnya, sambil mencatat bahwa beberapa lokasi di Mountain West yang mungkin tampak terlindungi juga menjadi lokasi instalasi militer penting yang strategis seperti bunker nuklir.

    “Tentu saja ada banyak pegunungan dan daerah pedesaan yang akan lebih aman daripada berdekatan dengan pangkalan militer besar atau infrastruktur utama di AS, yang umumnya melibatkan kota-kota,” ujarnya.

    4. Perang Nuklir

    Bagian yang paling rapuh dari kemungkinan terjadinya PD 3 adalah potensi konflik yang meningkat menjadi ledakan nuklir. Pasalnya, kepercayaan umum adalah bahwa PD 3 akan memerlukan konflik nuklir dan melibatkan tiga raksasa senjata berbahaya itu yakni AS, Rusia, dan China.

    Namun kedua ahli menyarankan bahwa senjata nuklir tidak akan langsung digunakan. Bahkan jika digunakan, kemungkinan besar akan melibatkan senjata taktis yang akan membatasi dampaknya.

    Para ahli menunjuk pada ancaman Rusia yang berulang untuk menggunakan senjata nuklir tetapi enggan mengambil langkah-langkah untuk benar-benar mengerahkan senjata itu. Mereka berpendapat bahwa Moskow memahami itu sebagai garis merah peperangan.

    “Dalam konteks PD 3, senjata nuklir mungkin akan berada pada tahap akhir, [digunakan] oleh negara-negara yang merasa putus asa, yang merasa keberadaan mereka terancam dan mereka tidak punya pilihan lain,” tutur Anderson.

    Montgomery menambahkan bahwa setiap potensi penggunaan senjata nuklir AS kemungkinan akan terjadi sebagai ‘respons’ daripada serangan pertama.

    “Saya hanya tidak berpikir kami akan menjadi yang pertama. Lalu muncul pertanyaan, kapan China atau Rusia akan menggunakannya lagi? Vladimir Putin telah menunjukkan pengambilan risiko paling besar dari semua pemimpin yang telah kita sebutkan,” pungkasnya.

    (sef/sef)

  • Netanyahu Ancam Penguasa Baru Suriah Jika Dukung Iran

    Netanyahu Ancam Penguasa Baru Suriah Jika Dukung Iran

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan para penguasa baru di Suriah agar tidak mengikuti jejak bekas Presiden Bashar Al Assad dan membiarkan Iran membangun kembali kekuatannya di negara itu.

    “Jika rezim ini mengizinkan Iran membangun kembali dirinya di Suriah, atau mengizinkan transfer senjata Iran atau senjata lainnya ke Hizbullah, atau jika menyerang kami – kami akan menanggapi dengan tegas, dan kami akan menuntut harga yang mahal,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video dari Tel Aviv, dikutip dari Aljazeera, Selasa (10/12).

    “Apa yang terjadi pada rezim sebelumnya akan terjadi pada rezim ini.”

    Militer Israel mengatakan bahwa mereka melakukan sekitar 480 serangan selama 48 jam terakhir terhadap target militer strategis di Suriah, beberapa hari setelah penggulingan presiden Bashar al-Assad.

    “Dalam 48 jam terakhir, [tentara Israel] menyerang sebagian besar gudang senjata strategis di Suriah, mencegahnya jatuh ke tangan elemen teroris,” kata militer dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa targetnya termasuk 15 kapal angkatan laut, baterai antipesawat, dan lokasi produksi senjata di beberapa kota.

    Sementara itu Uni Emirat Arab “mengutuk keras” perampasan zona penyangga oleh Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, kata Kementerian Luar Negeri UEA, “menegaskan kembali komitmen UEA terhadap persatuan, kedaulatan, dan integritas teritorial negara Suriah”.

    Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (10/12), kementerian tersebut mengatakan bahwa pendudukan wilayah tersebut merupakan pelanggaran hukum internasional, khususnya perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani oleh Israel dan Suriah pada tahun 1974.

    “Lebih jauh, UEA menggarisbawahi penolakan tegasnya terhadap praktik-praktik semacam itu yang mengancam eskalasi lebih lanjut, memperburuk ketegangan di kawasan tersebut, dan menghambat upaya untuk mencapai perdamaian dan stabilitas,” katanya.

    Pasukan Israel merebut zona penyangga di Dataran Tinggi Golan yang diduduki pada hari Minggu (8/12). Israel mengatakan bahwa perjanjian gencatan senjata yang telah berlangsung selama puluhan tahun telah runtuh dan bahwa tentara Suriah telah meninggalkan posisi mereka setelah jatuhnya Presiden Suriah yang digulingkan Bashar al-Assad.

    (tim/fra)

    [Gambas:Video CNN]

  • Netanyahu Ancam Pasukan Pemberontak Suriah Jika Dukung Iran

    Netanyahu Ancam Pasukan Pemberontak Suriah Jika Dukung Iran

    Jakarta

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan pasukan pemberontak Suriah untuk tidak mengikuti jejak Bashar al-Assad dan membiarkan Iran membangun kembali kekuasaannya di negara tersebut. Netanyahu mewanti-wanti akan melancarkan serangan jika hal itu terjadi.

    “Jika rezim ini mengizinkan Iran untuk membangun kembali kekuasaannya di Suriah, atau mengizinkan transfer senjata Iran atau senjata lainnya ke Hizbullah, atau jika mereka menyerang kami, kami akan membalas dengan kekerasan dan kami akan menuntut harga yang mahal,” kata Netanyahu dalam sebuah video yang diunggah di X dilansir BBC, Rabu (11/12/2024).

    “Apa yang terjadi pada rezim sebelumnya, akan terjadi juga pada rezim ini,” imbuhnya.

    Untuk diketahui, Iran adalah salah satu sekutu terpenting Bashar al-Assad dan Hizbullah, yang didukung oleh Iran, mengirim ratusan pejuang untuk bergabung dalam perang saudara Suriah dan telah menjadi kunci dalam menguasai wilayah rezim.

    Pernyataan Netanyahu muncul setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa pasukannya beroperasi di luar zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan.

    Mohammed Al Bashir Ditunjuk Jadi Perdana Menteri Sementara Suriah

    Sementara itu, Mohammed Al Bashir ditunjuk menjadi Perdana Menteri (PM) sementara Pemerintah Suriah. Al Bashir menyatakan akan menjabat hingga 1 Maret 2025 untuk memimpin pemerintahan transisi.

    Pengumuman itu disampaikan dalam pidato Al Bashir yang disiarkan televisi setempat. Mohammed Al Bashir merupakan pemimpin pemberontak yang membantu menggulingkan rezim Bashar al-Assad.

    Seperti dilansir National, surat kabar yang berbasis di Abu Dhabi, Al Bashir memerintah wilayah barat laut yaitu Provinsi Idlib Suriah sebagai bagian dari Pemerintahan Keselamatan Suriah, yang merupakan kelompok yang terkait dengan Hayat Tahrir-al Shams (HTS).

    Sebelumnya, utusan khusus PBB untuk Suriah mengatakan penting bagi semua kelompok di Suriah untuk bekerja sama. Namun Geir Pedersen menambahkan: “Secara umum kami telah melihat pernyataan yang meyakinkan dari HTS dan berbagai kelompok bersenjata”. Meskipun demikian, Pedersen melanjutkan dengan mengatakan masih ada beberapa masalah hukum dan ketertiban.

    Rezim Assad Tumbang

    Rezim Assad tumbang setelah kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menyatakan telah menguasai pusat Damaskus, ibu kota Suriah pada akhir pekan lalu.

    Pemimpin HTS, Abu Mohammed al-Jolani, dengan penuh kemenangan mengumumkan “penaklukan Damaskus”. Sekarang dia menggunakan nama aslinya, Ahmed al-Sharaa, alih-alih nama samaran sebagai tanda kebangkitannya yang tiba-tiba ke panggung nasional.

    (whn/whn)

  • Netanyahu Ancam Pasukan Pemberontak Suriah Jika Dukung Iran

    Netanyahu Peringatkan Pasukan Pemberontak Suriah Tak Gabung dengan Iran

    Jakarta

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan pasukan pemberontak Suriah untuk tidak mengikuti jejak Bashar al-Assad dan membiarkan Iran membangun kembali kekuasaannya di negara tersebut. Netanyahu mewanti-wanti akan melancarkan serangan jika hal itu terjadi.

    “Jika rezim ini mengizinkan Iran untuk membangun kembali kekuasaannya di Suriah, atau mengizinkan transfer senjata Iran atau senjata lainnya ke Hizbullah, atau jika mereka menyerang kami, kami akan membalas dengan kekerasan dan kami akan menuntut harga yang mahal,” kata Netanyahu dalam sebuah video yang diunggah di X dilansir BBC, Rabu (11/12/2024).

    “Apa yang terjadi pada rezim sebelumnya, akan terjadi juga pada rezim ini,” imbuhnya.

    Untuk diketahui, Iran adalah salah satu sekutu terpenting Bashar al-Assad dan Hizbullah, yang didukung oleh Iran, mengirim ratusan pejuang untuk bergabung dalam perang saudara Suriah dan telah menjadi kunci dalam menguasai wilayah rezim.

    Pernyataan Netanyahu muncul setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa pasukannya beroperasi di luar zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan.

    Mohammed Al Bashir Ditunjuk Jadi Perdana Menteri Sementara Suriah

    Sementara itu, Mohammed Al Bashir ditunjuk menjadi Perdana Menteri (PM) sementara Pemerintah Suriah. Al Bashir menyatakan akan menjabat hingga 1 Maret 2025 untuk memimpin pemerintahan transisi.

    Al Bashir akan memimpin kabinet kecil untuk memastikan layanan publik dapat dilanjutkan. Hal ini, katanya, karena beberapa lembaga pemerintah di Suriah telah meminta pegawai negeri dan petugas kesehatan untuk kembali bertugas.

    Seperti dilansir National, surat kabar yang berbasis di Abu Dhabi, Al Bashir memerintah wilayah barat laut yaitu Provinsi Idlib Suriah sebagai bagian dari Pemerintahan Keselamatan Suriah, yang merupakan kelompok yang terkait dengan Hayat Tahrir-al Shams (HTS).

    Rezim Assad Tumbang

    Rezim Assad tumbang setelah kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menyatakan telah menguasai pusat Damaskus, ibu kota Suriah pada akhir pekan lalu.

    Pemimpin HTS, Abu Mohammed al-Jolani, dengan penuh kemenangan mengumumkan “penaklukan Damaskus”. Sekarang dia menggunakan nama aslinya, Ahmed al-Sharaa, alih-alih nama samaran sebagai tanda kebangkitannya yang tiba-tiba ke panggung nasional.

    (whn/whn)

  • Israel Bombardir Suriah Usai Rezim Bashar Al-Assad Tumbang

    Israel Bombardir Suriah Usai Rezim Bashar Al-Assad Tumbang

    “Israel menghancurkan situs militer terpenting di Suriah, termasuk bandara Suriah dan gudang-gudangnya, skuadron pesawat, radar, stasiun sinyal militer, dan banyak depot senjata dan amunisi di berbagai lokasi di sebagian besar wilayah Suriah,” ujar SOHR dan dikutip AFP. (Photo by LOUAI BESHARA / AFP)

  • Minta PBB Bertindak Atas Serangan Israel, Dubes Suriah: Kami Akan Membangun Negara Bersama

    Minta PBB Bertindak Atas Serangan Israel, Dubes Suriah: Kami Akan Membangun Negara Bersama

    ERA.id – Duta Besar Suriah untuk PBB Qusay Al-Dahhak menyatakan bahwa Suriah telah mengajukan dua surat yang sama kepada Sekjen PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB. Surat itu untuk mengecam serangan Israel baru-baru ini di wilayah Suriah.

    “Kami menyampaikan surat yang sama hari ini atas instruksi dari pemerintah Suriah kepada Sekretaris Jenderal, kepada Dewan Keamanan, untuk mengutuk serangan Israel ini,” kata Al-Dahhak, dikutip Anadolu, Selasa (10/12/2024).

    Dalam surat itu, Al-Dhhak mendesak PBB dan DK PBB untuk bertanggung jawab menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Pihaknya juga meminta Isreal untuk menghentikan serangan ke Suriah.

    Al-Dahhak mengutuk serangan Israel baru-baru ini, yang menurut dia menyasar warga sipil dan infrastruktur militer. Dia menuduh Israel memanfaatkan masa transisi di Suriah untuk melakukan agenda pendudukan.

    Selain itu, ia juga meminta DK PBB untuk memaksa Tel Aviv menghormati hukum dan resolusi internasional, termasuk Perjanjian Pelepasan 1974.

    “Rakyat Suriah dan Suriah kini tengah menyaksikan era perubahan baru, babak baru sejarah. Rakyat Suriah berharap dapat mendirikan negara yang bebas, setara, menjunjung tinggi hukum, dan demokrasi,” tegasnya.

    “Kami akan bergabung dalam upaya membangun kembali negara kami, membangun kembali apa yang telah hancur, dan membangun kembali masa depan, masa depan Suriah yang lebih baik bagi seluruh warga Suriah,” tambahnya.

    Al-Dahhak juga mengaku bahwa dia sama terkejutnya atas kemajuan pesat kelompok anti-rezim seperti dengan semua orang lainnya. Dia pun menyatakan kembali komitmennya kepada bangsanya.

    “Saya dan rekan-rekan saya adalah bagian dari rakyat Suriah. Kami adalah pelayan masyarakat. Kami bekerja untuk Suriah. Kami bekerja untuk membantu rakyat Suriah. Kami telah membela rakyat Suriah, dan kami telah membela kepentingan negara kami selama bertahun-tahun, dan kami akan terus melakukannya,” ujarnya.

    “Ketika warga Suriah bahagia, kami pun bahagia. Ketika warga Suriah menderita, kami pun menderita,” pungkasnya.

  • Kini Saatnya Rakyat Menikmati Stabilitas

    Kini Saatnya Rakyat Menikmati Stabilitas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perdana Menteri sementara Suriah Mohammad Al Bashir mengatakan bahwa negaranya membutuhkan perdamaian dan stabilitas setelah hampir 14 tahun berperang.

    “Kini saatnya bagi rakyat ini untuk menikmati stabilitas dan ketenangan,” kata Mohammad Al Bashir dalam wawancara pertamanya kepada Aljazeera, Selasa (10/12), seperti dikutip dari AFP.

    Al Bashir diangkat sebagai PM sementara Suriah setelah presiden lama Bashar Al Assad digulingkan

    Al Bashir juga telah bertemu dengan anggota pemerintahan transisi.

    “Kami mengundang anggota dari pemerintahan lama dan beberapa direktur dari pemerintahan di Idlib dan daerah sekitarnya untuk memfasilitasi semua pekerjaan yang diperlukan selama dua bulan ke depan hingga kita memiliki sistem konstitusional untuk dapat melayani rakyat Suriah,” kata al-Bashir kepada Al Jazeera.

    “Hari ini, kami mengadakan pertemuan lain untuk memulai kembali lembaga-lembaga agar dapat melayani rakyat kami di Suriah,” imbuhnya.

    Al Bashir ditunjuk sebagai PM sementara sampai 1 Maret 2025.

    Al Bashir merupakan pemimpi Pemerintah Keselamatan Suriah (Salvation Government) yang menguasai Sebagian wilayah barat laut Suriah dan Idlib.

    Pemerintah Keselamatan Suriah berafiliasi dengan Hayat Tharir Al Sham (HTS), kelompok milisi yang berhasil menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar Al Assad hanya dalam 11 hari.

    Sejumlah media melaporkan Al Bashir telah bertemu dengan petinggi HTS, termasuk pemimpinnya, Abu Mohammed Al Julani.

    (AFP/fra)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pejuang ISIS Bunuh 54 Tentara Suriah Usai Rezim Assad Tumbang

    Pejuang ISIS Bunuh 54 Tentara Suriah Usai Rezim Assad Tumbang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemantau perang Suriah mengatakan bahwa kelompok ISIS di Provinsi Homs telah membunuh 54 tentara yang melarikan diri ketika kelompok pemberontak tersebut melancarkan serangan besar-besaran di daerah yang dikuasai pemerintah.

    “Personel yang melarikan diri dari dinas militer di padang pasir, saat runtuhnya rezim presiden Bashar al-Assad dengan mengeksekusi 54 (tentara) di daerah Sukhna di Provinsi Homs,” bunyi laporan Pemantau Suriah untuk Hak Asasi Manusia, dikutip dari AFP., Selasa (10/12).

    ISIS sebagai informasi sudah menginvasi sebagian besar wilayah Suriah dan Irak sejak 2014. Mereka juga mendeklarasikan sistem kekhalifahan dan menciptakan teror.

    ISIS pernah dikalahkan secara teritorial di Suriah pada 2019. Namun, beberapa kombatan tersisa masih melakukan perlawanan khususnya di Gurun Badia dari pinggiran Damaskus hingga perbatasan Irak dengan menargetkan para loyalis pemerintah dan pejuang yang dipimpin kelompok Kurdi.

    Kelompok pemberontak Islam lainnya pimpinan Hayat Tahrir al-Sham ditambah faksi-faksi sekutu melancarkan serangan kilat terhadap pasukan pemerintah pada 27 November dengan menyapu bersih sebagian besar wilayah Suriah dari kendali pemerintah dan menggulingkan kekuasaan Assad pada Minggu.

    Lembaga pemantau asal di Inggris, yang mengandalkan jaringan sumber di dalam Suriah, telah melaporkan adanya sedikit perlawanan nyata dari angkatan bersenjata negara yang kelelahan di beberapa daerah.

    Sedangkan menurut laporan militer Amerika Serikat (AS), pesawat tempur AS juga menyerang lebih dari 75 target ISIS di Suriah pada hari Minggu dengan menghantam para pemimpin, operator, dan kamp kelompok tersebut, kata militer AS.

    Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kemudian mengatakan pada hari Senin bahwa ISIS akan memanfaatkan situasi yang terjadi di Suriah.

    “Untuk membangun kembali kemampuannya, untuk menciptakan tempat berlindung yang aman. Seperti yang ditunjukkan oleh serangan presisi kami selama akhir pekan, kami bertekad untuk tidak membiarkan hal itu terjadi”.

    Pada Minggu (8/12), Presiden Suriah Bashar al-Assad digulingkan usai HTS memimpin upaya pemberontakan selama kurang dari dua pekan.

    Pasukan milisi yang dipimpin oleh HTS merebut ibu kota Damaskus dalam serangan kilat hingga al-Assad melarikan diri ke Rusia.

    Upaya penggulingan ini sebetulnya telah terjadi sejak lebih dari satu dekade lalu. Suriah dilanda perang saudara selama 13 tahun buntut dominasi kekuasaan al-Assad.

    Mohammed Al Bashir ditunjuk menjadi perdana menteri sementara pemerintah transisi Suriah. Penunjukkan itu diutrakan Al Bashir sendiri dalam pernyataannya yang disiarkan di televisi Suriah pada Selasa (10/12) Waktu setempat.

    (AFP/fra)

    [Gambas:Video CNN]

  • Lanjutkan Hidup Mewah di Rusia, Berapa Kekayaan Bashar al-Assad dan Di Mana Lokasinya?

    Lanjutkan Hidup Mewah di Rusia, Berapa Kekayaan Bashar al-Assad dan Di Mana Lokasinya?

    GELORA.CO  – Kepergian Bashar al-Assad ke Rusia membuka lembaran baru dari masa pemerintahannya yang panjang dan kini berakhir di Suriah.

    Pada saat yang sama, kehidupan baru Assad di Rusia membuka pintu pertanyaan banyak pihak yang mencari alasan dan motivasi Assad memilih tujuan tersebut.

    “Selain itu, kepergian Assad ke Rusia menimbulkan banyak pertanyaan mengenai besarnya kekayaannya di sana,” tulis ulasan Khaberni, pada Selasa (10/12/2024).

    Baca juga: Dari Masjid Umayyah di Damaskus, Pidato Kemenangan Al-Julani Berisi Pesan ke Iran, AS, dan Israel

    Al-Assad, istrinya, ketiga anaknya, dan keluarga besarnya menjalani kehidupan mewah di Suriah.

    Sehari setelah kejatuhannya, terungkap istana-istana mewah dan apartemen-apartemen lengkap di lingkungan kelas atas di ibu kota, Damaskus, yang mungkin tidak dimilikinya di tujuan barunya, Rusia.

    Asmaa, istri Assad, dikenal karena kemewahan dan kebiasaannya menjalani kehidupan mewah, dan menghabiskan banyak uang untuk membeli furnitur mewah, rumah, dan pakaian mahal yang elegan. 

    Jumlah sebenarnya kekayaan Assad dan jumlah uang serta asetnya tidak diketahui, namun perkiraan menunjukkan kalau keluarga tersebut, yang telah memerintah Suriah sejak tahun 1950-an, memiliki sekitar 2 miliar dolar AS (sekitar Rp 31,7 triliun), menurut Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS).

    “Tampaknya kekayaan besar ini tidak hanya ada di Suriah, dan keluarga Assad berupaya untuk mendistribusikannya di beberapa tempat dan menyembunyikannya di banyak rekening, perusahaan fiktif, surga pajak asing, dan portofolio real estate,” menurut laporan surat kabar Inggris, daily mail dikutip Khaberni.

    Lanjutkan Hidup Mewah

    Ulasan itu menyatakan kalau Assad melanjutkan kehidupan mewah mereka di Rusia.

    “Mengingat Assad dan keluarganya terbiasa dengan kemakmuran dan penghidupan yang berkecukupan, mereka diharapkan dapat melanjutkan kehidupan mereka dengan cara yang sama di Rusia, dengan memanfaatkan hubungan yang kuat dengan negara Rusia dan Presiden Vladimir Putin, serta memanfaatkan banyak aset yang dimiliki  mereka di Moskow,” menurut laporan itu.

    Laporan tersebut menegaskan bahwa keluarga Assad membeli setidaknya 20 apartemen di ibu kota Rusia, Moskow, senilai lebih dari 30 juta pound sterling (sekitar Rp 606,3 M) dalam beberapa tahun terakhir.

    “Hal menunjukkan status Rusia sebagai tujuan pertama jika aturan main di Damaskus berubah, dan ini itulah yang terjadi,” kata laporan itu.

    Kremlin mengkonfirmasi pada Minggu (8/12/2024), kalau Assad dan keluarganya telah diberikan suaka berdasarkan perintah langsung dari Presiden Vladimir Putin.

    “Al-Assad dan keluarganya telah menghilang dari pandangan sejak kedatangan mereka di Rusia, dan belum jelas apakah mereka akan tinggal di properti pribadi yang mereka miliki, atau akan terpaksa tinggal di rumah persembunyian di bawah perlindungan Rusia,” kata laporan tersebut.

    Apapun masalahnya, laporan tersebut menambahkan, keluarga Assad kemungkinan besar akan hidup mewah, mengingat kondisi kehidupan mereka sebelumnya dan kekayaan yang sangat besar.

    Perabotan Mewah

    Pada 2012 lalu, WikiLeaks mengungkap korespondensi pribadi Asma al-Assad, yang menunjukkan kalau dia menghabiskan 350.000 dolar AS untuk furnitur istana dan 7.000 dolar AS untuk sepatu bertatahkan kristal.

    Kekayaan ekstrem juga dimiliki oleh keluarga ibu Assad, Anisa Makhlouf, dan saudara laki-lakinya, Muhammad Makhlouf, yang dianggap sebagai orang terkaya dan terpenting kedua di Suriah, dan memiliki aset besar di Rusia.

    Menurut Financial Times, keluarga Assad telah bergegas membeli setidaknya 18 apartemen mewah di kompleks Kota Ibu Kota, yang terletak di distrik pencakar langit Moskow, sejak awal perang di Suriah pada tahun 2011