Negara: Suriah

  • Akhir dari 50 Tahun Kekuasaan Dinasti Keluarga Assad di Suriah

    Akhir dari 50 Tahun Kekuasaan Dinasti Keluarga Assad di Suriah

    Jakarta, CNN Indonesia
    Pemberontak Suriah menggulingkan Presiden Bashar Al-Assad, menandakan rezim diktator selama 24 tahun sekaligus 50 tahun dinasti keluarga Assad berakhir.

    Bagikan:

    url telah tercopy

  • PBB: Aktivitas Israel di Zona Penyangga Dataran Tinggi Golan di Suriah Langgar Perjanjian 1974 – Halaman all

    PBB: Aktivitas Israel di Zona Penyangga Dataran Tinggi Golan di Suriah Langgar Perjanjian 1974 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan, aktivitas militer Israel di sepanjang zona penyangga Dataran Tinggi Golan di Suriah melanggar perjanjian pelepasan tahun 1974 antara Israel dan Suriah.

    Peringatan ini disampaikan oleh juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam sebuah konferensi pers pada Senin (8/12/2024).

    Dujarric menyatakan, Pasukan Pengamat Pelepasan PBB (UNDOF) telah mengamati kehadiran individu bersenjata tak dikenal di pos pemeriksaan dan mengonfirmasi bahwa tentara Israel telah memasuki area pemisahan.

    “Tindakan ini akan menjadi pelanggaran terhadap perjanjian tahun 1974 yang melarang adanya pasukan atau kegiatan militer di wilayah pemisahan,” ujarnya.

    Israel beralasan, langkah-langkah ini diambil sebagai tindakan pertahanan untuk mencegah pendudukan oleh kelompok bersenjata non-negara.

    “Kami berhak mengambil tindakan apa pun terhadap ancaman apa pun terhadap negara Israel,” tambah Dujarric.

    Dalam surat kepada Dewan Keamanan PBB, Duta Besar Israel, Danny Danon mengeklaim, tentara Israel membantu UNDOF dalam mengatasi serangan kelompok bersenjata.

    Danon menekankan bahwa langkah-langkah yang diambil Israel bersifat terbatas dan sementara, serta ditujukan untuk melindungi warga Dataran Tinggi Golan.

    “Israel tidak melakukan intervensi dalam konflik yang sedang berlangsung di Suriah. Tindakan kami semata-mata difokuskan pada menjaga keamanan kami,” tegasnya.

    Perjanjian pelepasan yang ditandatangani pada 31 Mei 1974 menetapkan penarikan Israel dari wilayah yang diduduki selama Perang Arab-Israel 1973.

    Perjanjian ini juga mendefinisikan perbatasan antara Israel dan Suriah, serta menciptakan zona penyangga yang dipantau oleh UNDOF.

    Sejak 1974, UNDOF telah berpatroli di zona penyangga, yang terletak di antara wilayah yang dikuasai Israel dan Suriah.

    Namun, Israel telah menduduki sebagian besar Dataran Tinggi Golan sejak Perang Enam Hari pada tahun 1967, dan tindakan ini tidak diakui oleh masyarakat internasional.

    Israel Caplok Dataran Tinggi Golan

    Sebelumnya, Tel Aviv telah mengumumkan pencaplokan Dataran Tinggi Golan.

    Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan, Dataran Tinggi Golan akan selamanya menjadi bagian tak terpisahkan dari Israel.

    Pernyataan Netanyahu disampaikan di tengah serangan udara Israel yang intensif terhadap berbagai basis militer Suriah.

    Serangan udara Israel dilaporkan mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Sekitar 300 serangan yang diluncurkan Israel disebut telah menghancurkan sejumlah besar aset militer Suriah, termasuk helikopter dan jet tempur.

    “Serangan ini adalah yang terberat hingga saat ini, menghancurkan instalasi militer di seluruh Suriah,” ungkap sumber keamanan regional kepada Reuters.

    Netanyahu menegaskan bahwa kontrol atas Dataran Tinggi Golan sangat penting untuk keamanan dan kedaulatan Israel.

    Ia menyebut bahwa situasi di Suriah, setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad, memberikan kesempatan bagi Israel untuk memperkuat posisinya di kawasan.

    “Ini menandai awal babak baru yang dramatis dalam sejarah Timur Tengah,” kata Netanyahu.

    Menurut laporan, tank-tank IDF (Angkatan Pertahanan Israel) kini berada cuma sekitar 20 kilometer dari ibu kota Suriah, Damaskus.

    Sumber keamanan Suriah menyatakan bahwa pasukan Israel telah mencapai Qatana, yang berjarak 10 kilometer dari zona demiliterisasi yang memisahkan Dataran Tinggi Golan dari Suriah.

    Meskipun IDF menyatakan bahwa mereka hanya berencana untuk beroperasi di dalam zona penyangga, situasi di lapangan tetap tidak menentu.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani, Malvyn)

  • Penampakan Rumah Mewah Bashar Al Assad Dibajak Warga Suriah

    Penampakan Rumah Mewah Bashar Al Assad Dibajak Warga Suriah

    Jakarta, CNN Indonesia
    Rumah mewah eks Presiden Suriah Bashar Al Assad diserbu warga, sejumlah barang mewah hingga mobil dijarah.

    Bagikan:

    url telah tercopy

  • 13 Update Perang Arab, Israel Menggila di Suriah-Kapal Perang AS Dibom

    13 Update Perang Arab, Israel Menggila di Suriah-Kapal Perang AS Dibom

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang di Jazirah Arab masih terus terjadi. Israel yang masih terlibat peperangan di Gaza, Palestina, dan ketegangan dengan Hizbullah, di Lebanon, kini melancarkan serangan ke Suriah.

    Negara yang baru jatuh dari rezim Bashar Al-Assad tersebut dilaporkan digempur habis-habisan dalam 48 jam terakhir. Bahkan ada 480 serangan yang dilakukan negara zionis.

    Bukan itu saja, di Laut Merah, pasukan Houthi dari Yaman juga menyerang kapal perang AS. Ini merupakan bagian dari protes lama kelompok itu atas serangan Israel ke Gaza yang tak berakhir sejak Oktober 2023 hingga kini, yang telah memakan korban 40.000 lebih warga.

    Lalu apa saja update lengkapnya? Berikut rangkuman CNBC Indonesia, Rabu (11/12/2024).

    1.Israel Bombardir 480 Serangan ke Suriah

    Israel melancarkan sekitar 480 serangan selama 48 jam terakhir terhadap target militer strategis di Suriah. Pengumuman diberikan tentara IDF, Selasa waktu setempat.

    “Dalam 48 jam terakhir, IDF (tentara) menyerang sebagian besar persediaan senjata strategis di Suriah, mencegahnya jatuh ke tangan elemen teroris,” kata militer dikutip AFP.

    “Target tersebut termasuk 15 kapal angkatan laut, baterai antipesawat, dan lokasi produksi senjata di beberapa kota,” tambahnya.

    2.PM Suriah Transisi Ditunjuk

    Perdana menteri transisi baru Suriah ditunjuk pada Selasa waktu setempat. Kelompok pemberontak yang berhasil menggulingkan Assad menunjuk Mohammad al-Bashir sebagai kepala pemerintahan sementara untuk menjalankan negara itu hingga 1 Maret.

    “Kini saatnya bagi rakyat ini untuk menikmati stabilitas dan ketenangan,” kata Bashir kepada televisi Qatar Al Jazeera dalam wawancara pertamanya sejak diangkat.

    Minggu, Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan faksi-faksi pemberontak sekutu menduduki Damaskus setelah serangan 14 hari yang melumpuhkan pasukan Assad di sejumlah kota besar, seperti Aleppo, Hama, dan Homs. Assad sendiri melarikan diri dan mendapat suaka dari Moskow, Rusia.

    Pemimpin HTS Abu Mohammed al-Jolani, telah mengumumkan pembicaraan tentang pengalihan kekuasaan dan bersumpah untuk mengejar mantan pejabat senior yang bertanggung jawab atas penyiksaan dan kejahatan perang. Ini merujuk perang saudara sejak 2011, di mana rezim Assad yang otoriter melakukan pembantaian terhadap suara-suara oposisi, menewaskan lebih dari 500.000 orang dan membuat belalasan juta orang mengungsi baik di dalam negeri maupun ke luar negeri.

    Jolani sendiri Selasa berusaha meredakan kekhawatiran tentang bagaimana Suriah akan diperintah. Ia mengatakan ke laman Inggris Sky News bahwa Suriah “kelelahan” oleh perang dan tidak akan kembali ke perang.

    3.AS Dukung Israel Invasi Suriah?

    AS telah membela serangan militer Israel ke Suriah. Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller menekankan bahwa operasi tersebut dilakukan untuk membela diri.

    Hal ini terkait mobilitas pasukan Israel ke sisi Suriah di Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Dalam jumpa pers Miller mengklaim bahwa gerakan IDF dilakukan untuk mencegah militan yang berbasis di Suriah mengambil alih wilayah perbatasan dan melancarkan serangan ke Israel di masa mendatang.

    Pasukan Israel bergerak ke zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan yang diduduki pada hari Minggu. Ini setelah pasukan pemberontak Suriah merebut Damaskus dan memaksa mantan Presiden Bashar Assad meninggalkan negara itu.

    Pada hari Senin, pasukan Israel bergerak melewati zona penyangga dan memasuki wilayah Suriah, dengan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa mereka bermaksud untuk menciptakan “wilayah keamanan” baru di sana yang akan bebas dari “senjata strategis berat dan infrastruktur teroris”. Menurut Miller, dengan meninggalkan posisinya di wilayah sekitar zona penyangga, Tentara Suriah “berpotensi menciptakan kekosongan” yang dapat diisi oleh organisasi teroris.

    PBB mengecam Israel atas serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa serangan itu melanggar perjanjian pelepasan dan menekankan bahwa “tidak boleh ada pasukan atau aktivitas militer di wilayah pemisahan”. Sejumlah negara Timur Tengah juga mengecam langkah Israel melewati Dataran Tinggi Golan, menuduhnya mengatur perampasan tanah secara ilegal.

    Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri Qatar mengecam tindakan tersebut sebagai “serangan terang-terangan terhadap kedaulatan dan persatuan Suriah” dan “pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional”. Pernyataan serupa disampaikan oleh Mesir, Arab Saudi, dan Yordania.

    4.Warning Uni Eropa

    Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Kaja Kallas memperingatkan tentang risiko kekerasan sektarian dan kebangkitan ekstremis di Suriah. Ia bahkan mendesak kekuatan internasional untuk membantu transisi damai setelah jatuhnya Assad.

    “Kita harus menghindari terulangnya skenario mengerikan di Irak, Libya, dan Afghanistan,” kata Kallas dalam sidang anggota parlemen UE, dikutip AFP.

    “Merupakan peran kami sebagai mitra internasional untuk mendampingi rakyat Suriah dalam menyatukan kembali masyarakat yang hancur,” tambahnya.

    Kallas mengatakan ada pertanyaan mengenai apakah kelompok Islamis HTS, yang mempelopori penggulingan presiden Suriah Bashar al-Assad dan pernah berakar di Al-Qaeda, “telah berubah”. Diplomat tertinggi Uni Eropa itu mengatakan penggulingan Assad merupakan “pukulan telak” bagi sekutu-sekutunya, Rusia dan Iran.

    “Mereka melemah, teralihkan, dan kewalahan di wilayah-wilayah lain di Timur Tengah dan Ukraina,” katanya.

    Kallas mengatakan Suriah membutuhkan “proses pembangunan kembali yang inklusif” yang melibatkan kaum minoritas serta perempuan dan anak perempuan.

    UE, tambahnya, akan memantau kondisi kemanusiaan untuk melihat apakah lebih banyak bantuan diperlukan dan akan membantu upaya untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Assad atas kejahatannya.

    5.Erdogan Buka Suara soal Suriah

    Presiden Recep Tayyip Erdogan buka suara soal Suriah. Ia mengatakan negeri itu tidak boleh dibagi lagi.

    Turki pun akan bertindak terhadap siapa pun yang berusaha membahayakan wilayahnya. Perlu diketahui kedua negara merupakan tetangga dekat yang berbagi perbatasan.

    “Mulai sekarang, kita tidak dapat membiarkan Suriah terbagi lagi,” katanya merujuk kekhawatiran muncul periode ketidakpastian di Suriah setelah penggulingan Assad.

    “Setiap serangan terhadap kebebasan rakyat Suriah, stabilitas pemerintahan baru, dan integritas tanahnya akan membuat kita menentangnya,” tambahnya.

    Turki telah lama berupaya mencegah separatis Kurdi memperluas pengaruh mereka di Suriah, tempat mereka mendominasi wilayah timur laut yang luas sejak 2012. Ankara melihat pasukan Kurdi, terutama kelompok militan YPG, sebagai perpanjangan dari organisasi PKK yang dilarang, yang telah melakukan pemberontakan berdarah terhadap negara Turki sejak 1980-an.

    Pada hari Minggu, diplomat utama Turki, Hakan Fidan, memperingatkan para pejuang Kurdi untuk tidak mencoba memperluas pengaruh mereka di Suriah. Selama 10 hari terakhir, pasukan yang didukung Turki di Suriah utara telah melakukan serangan di utara, merebut beberapa wilayah yang dikuasai Kurdi.

    Turki juga mengecam Israel karena memperluas wilayahnya ke Suriah setelah pasukannya memasuki zona penyangga yang dipatroli PBB di Dataran Tinggi Golan setelah penggulingan Assad. Turki menegaskan kembali dukungannya terhadap “integritas teritorial” Suriah.

    6.PBB: HTS Beri Pesan Baik ke Warga Suriah

    PBB memberi respons sendiri terhadap kelompok bersenjata yang memaksa presiden Suriah Assad melarikan diri, HTS. Meski HTS terkait dengan Front Al-Nusra, yang sempat menjadi bagian dari Al-Qaeda dan sembilan tahun lalu dimasukkan dalam daftar organisasi teroris, Dewan Keamanan PBB mengatakan “ada pesan baik” yang dikirim badan itu ke Suriah.

    “Realitas sejauh ini adalah bahwa HTS dan juga kelompok bersenjata lainnya telah mengirimkan pesan yang baik kepada rakyat Suriah,” kata utusan khusus PBB untuk Suriah Geir Pedersen mengatakan kepada wartawan di Jenewa.

    “Mereka telah mengirimkan pesan persatuan, inklusivitas,” tambahnya seraya menambahkan bahwa di Aleppo dan Hama pihaknya melihat hal-hal “meyakinkan di lapangan”.

    “Namun yang tidak perlu kita lihat tentu saja adalah pernyataan yang baik dan apa yang kita lihat di lapangan pada awalnya, bahwa ini tidak ditindaklanjuti dalam praktik pada hari-hari dan minggu-minggu mendatang,” tambahnya lagi.

    7.Nasib Iran-Rusia yang Bela Assad

    Kejatuhan Assad membuat sejumlah negara meyoroti Iran dan Rusia. Keduanya merupakan sekutu Assad kala ia memimpin.

    Beberapa jam setelah Assad jatuh pada hari Minggu pagi, Iran mengatakan pihaknya memperkirakan hubungan dengan Damaskus akan terus berlanjut berdasarkan ‘pendekatan yang berwawasan jauh dan bijaksana’ kedua negara. Teheran juga menyerukan pembentukan pemerintahan inklusif yang mewakili semua elemen masyarakat Suriah.

    Di sisi lain, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengonfirmasi pada hari Senin bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin secara pribadi telah memberikan suaka kepada Assad. Ia menolak berkomentar mengenai keberadaan Assad secara spesifik dan mengatakan Putin tidak berencana untuk menemuinya.

    Meski begitu, kantor berita Rusia Interfax, mengutip seorang anggota parlemen, mengatakan Moskow akan menanggapi dengan keras setiap serangan terhadap pangkalan militernya di Suriah. Diketahui, pangkalan Angkatan Laut Timur Tengah terbesar Rusia berada di Tartus di pantai Mediterania Suriah.

    Bersambung ke halaman 2>>

    8.Kedutaan AS Minta Warganya Segera Tinggalkan Suriah

    Kedutaan AS meminta semua warganya meninggalkan Suriah. Negeri itu memperingatkan situasi keamanan yang “tidak menentu dan tidak dapat diprediksi” di seluruh negeri.

    “Pemerintah AS tidak dapat menyediakan layanan konsuler rutin atau darurat apa pun kepada warga AS di Suriah,” bunyi postingan X tersebut dikutip Al-Jazeera.

    Pilihan utama yang diberikan kepada warga negara adalah pergi melalui perbatasan Turki. Namun kedutaan besar AS di Turki harus memfasilitasi pemindahan ini.

    “Jika Anda berada di Suriah, bersiaplah untuk berlindung di tempat jika situasinya memburuk,” kata postingan tersebut lagi.

    9.Hizbullah Respons Suriah

    Kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon pada hari Selasa menyatakan harapan bahwa penguasa baru Suriah akan menolak “pendudukan Israel” atas tanah mereka. Hizbullah sendiri telah bertempur dalam perang Suriah untuk mendukung Assad, yang telah memainkan peran kunci dalam membantu Iran, pemasok senjata kepada kelompok Lebanon tersebut.

    “Kami berharap melihat Suriah menjadi stabil … dan mengambil sikap tegas terhadap pendudukan Israel, sambil mencegah campur tangan asing dalam urusannya,” kata kelompok yang didukung Iran itu dalam sebuah pernyataan.

    10.Update Terbaru Gaza

    Kekerasan di Gaza masih terjadi. Dalam update AFP Rabu, jumlah korban tewas di Gaza, Palestina, akibat serangan Israel terus bertambah.

    Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan setidaknya 44.786 orang tewas selama lebih dari 14 bulan terakhir sejak Israel menyerang Gaza. Jumlah tersebut mencakup sedikitnya 28 orang tewas dalam 24 jam terakhir.

    11.Netanyahu Tak Akan Hetikan Perang Gaza

    PM Israel Benjamin Netanyahu menegaskan tidak akan menghentikan perang yang berkecamuk di Jalur Gaza sekarang. Penegasan ini disampaikan setelah upaya terbaru untuk mewujudkan gencatan senjata sedang dilakukan.

    “Jika kita menghentikan perang sekarang, Hamas akan kembali, memulihkan diri, membangun kembali kelompok mereka dan menyerang kita lagi — dan itulah yang tidak inginkan terjadi kembali,” tegas Netanyahu dalam konferensi pers di Yerusalem, seperti dilansir AFP.

    Ditegaskan oleh Netanyahu bahwa dirinya telah menetapkan tujuan “pembinasaan Hamas, pemusnahan kemampuan militer dan administratifnya” untuk mencegah serangan di masa depan. Dia menyebut tujuan tersebut belum tercapai.

    12.Gedung Putih: Pasukan AS Tetap di Suriah

    Pasukan AS akan tetap berada di Suriah setelah jatuhnya Assad. Seorang pejabat Gedung Putih menegaskannya merujuk langkah itu sebagai bagian dari misi kontraterorisme yang difokuskan pada penghancuran pejuang ISIL (ISIS).

    “Pasukan itu berada di sana untuk alasan yang sangat spesifik dan penting, bukan sebagai semacam alat tawar-menawar,” kata Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS Jon Finer dalam sebuah wawancara di konferensi Reuters NEXT di New York.

    “Pasukan AS telah berada di sana selama lebih dari satu dekade untuk memerangi ISIS … kami masih berkomitmen pada misi itu,” tambahnya.

    13.Kapal Perang AS Didrone

    Jakarta, CNBC Indonesia – Laut Merah masih membara. Terbaru, Rabu (11/12/2024), AFP melaporkan serangan dilakukan kelompok Houthi Yaman ke dua kapal perang Amerika Serikan (AS) jenis perusak, yang tengah mengawal tiga kapal dagang melalui wilayah tersebut.

    Perlu diketahui, Houthi terus menyerang kapal-kapal di wilayah tersebut sejak November 2023. Pemberontak Yaman itu beralasan, ini bagian dari dampak perang Israel yang menghancurkan Gaza sejak Oktober tahun lalu hingga kini, dengan 40.000 lebih korban tewas.

    Houthi mengatakan akan menyerang kapal-kapal yang memiliki kepentingan dengan Israel. AS sendiri merupakan sekutu Tel Aviv.

    Dalam pernyataannya Houthi mengaku menargetkan lima kapal. “Bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza,” tegasnya dalam pernyataan resmi.

    Meski begitu, AS menegaskan kapal perangnya telah menangkis serangan tersebut. Dikatakan bahwa kapal perusak telah mengalahkan beberapa sistem udara tak berawak (OWA UAS/drone) dan satu rudal jelajah antikapal (ASCM) Houthi.

    “Memastikan keselamatan kapal dan personelnya, serta kapal sipil dan awaknya,” kata Komando Pusat AS (CENTCOM) di media sosial.

    “Serangan sembrono tersebut tidak mengakibatkan cedera dan tidak ada kerusakan pada kapal mana pun,” tambah CENTCOM, yang mencatat bahwa kapal perang yang sama telah menangkis serangan Huthi lainnya dalam dua minggu terakhir.

    AS dan sejumlah sekutunya telah mengerahkan kapal-kapal militer untuk membantu melindungi pengiriman logistik dari serangan-serangan Huthi. Pasukan Washington juga telah melakukan serangan-serangan udara yang sering terhadap Huthi dalam upaya untuk melemahkan kemampuan mereka dalam menargetkan pengiriman.

    Pages

  • Harga Minyak Mentah Naik Dipicu Kenaikan Permintaan China

    Harga Minyak Mentah Naik Dipicu Kenaikan Permintaan China

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga minyak mentah mengalami kenaikan pada Selasa (10/12/2024), didorong oleh peningkatan permintaan di China sebagai importir minyak terbesar dunia, serta potensi ketatnya pasokan energi di Eropa saat musim dingin mendatang.

    Dilansir dari Reuters, minyak mentah Brent ditutup menguat 0,07% menjadi US$ 72,19 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) naik 0,32% ke level US$ 68,59 per barel. Sebelumnya, kedua acuan harga minyak ini mencatat kenaikan lebih dari 1% pada perdagangan Senin.

    Kenaikan harga minyak mentah turut didukung oleh laporan bahwa China akan menerapkan kebijakan moneter “cukup longgar” pada 2025 untuk mendorong pertumbuhan ekonominya. Hal ini merupakan langkah pelonggaran pertama dalam 14 tahun terakhir. Selain itu, data menunjukkan impor minyak mentah China meningkat secara tahunan pada November 2024 yang menunjukkan pertumbuhan pertama dalam tujuh bulan terakhir.

    Namun, Tamas Varga, analis dari PVM Oil, menilai lonjakan impor ini lebih disebabkan oleh aktivitas penimbunan minyak daripada peningkatan konsumsi nyata. 

    “Ekonomi China akan pulih apabila sentimen membaik dan konsumsi domestik naik, tercermin dari pertumbuhan inflasi konsumen yang sehat,” jelasnya.

    Di pasar Eropa, spekulasi terkait permintaan musim dingin juga mendukung kenaikan harga. Sementara itu, stabilitas geopolitik di Timur Tengah turut menjadi sorotan. Meski Suriah bukan produsen minyak utama, posisinya yang strategis dan hubungannya dengan Rusia dan Iran tetap menjadi faktor penting. 

    Ahli strategi IG, Yeap Jun Rong, menyatakan ketegangan yang terkendali di kawasan ini mengurangi kekhawatiran terkait gangguan pasokan minyak global.

    Kebijakan moneter AS juga berpotensi memengaruhi harga minyak mentah. Apabila Federal Reserve memangkas suku bunga hingga 0,25% pada pertemuan 17-18 Desember mendatang, permintaan minyak di AS, sebagai ekonomi terbesar dunia, bisa meningkat. Namun, keputusan tersebut masih bergantung pada data inflasi terbaru yang akan dirilis pekan ini.

  • Blogger Wanita Suriah Bebas Usai Dipenjara 15 Tahun oleh Rezim Assad

    Blogger Wanita Suriah Bebas Usai Dipenjara 15 Tahun oleh Rezim Assad

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang blogger (penulis) wanita asal Suriah, Tal al-Mallouhi akhirnya bebas setelah dipenjara selama 15 tahun pada pemerintahan bekas Presiden Bashar Al Assad.

    Laporan dari AFP, Selasa (10/12), ibu dari Mallouhi mengatakan bahwa putrinya dipenjara oleh rezim Assad ketika masih berusia 19 tahun.

    Mallaouhi yang keluar dari jeruji besi pada usia 33 tahun sebelumnya merupakan seorang blogger yang menulis terkait puisi dan komentar sosial.

    Dia ditahan pada 2009 sebelum demonstrasi dari kelompok pro-demokrasi yang meletus di penjuru wilayah Suriah.

    Pada 2011, Mallouhi kembali mendapatkan tambahan masa hukuman setelah pemerintahan Assad menuding dia bekerja sama dengan CIA.

    Keluarga Mallouhi menyesalkan tuduhan pemerintahan Assad karena salah alamat.

    Kasus yang menimpa Mallouhi lalu menjadi perhatian dan dikecam oleh dunia internasional.

    Setelah menjalani masa hukuman, Mallouhi masih belum bisa menghirup udara bebas karena pihak berwenang menolak untuk membebaskannya.

    Dia lalu baru dibebaskan pada pekan lalu bersama ribuan orang lainnya ketika terjadi pemberontakan yang dimotori Hayat Tharir Al Sham (HTS), kelompok milisi yang berhasil menggulingkan Assad hanya dalam 11 hari.

    “Saya diliputi perasaan yang tidak bisa digambarkan, kegembiraan yang luar biasa,” ucap Ibu Mallouhi kepada AFP.

    Sang ibu menjelaskan Mallouhi masih tak terbayang bisa bebas dari penjara. Ia memastikannya anak perempuannya itu sudah tidak takut lagi.

    “Menyadari bahwa dia sudah keluar, dia baik-baik saja sekarang, dan bahwa rasa takut serta teror telah hilang”, katanya.

    Hal ini mengingat penjara yang dibentuk Assad merupakan warisan dari ayahnya, Hafez, yaitu pusat penahanan dengan sistem yang keji dengan membatasi perbincangan dan mencurigai setiap orang.

    “Saya biasa menemuinya selama setengah jam selama kunjungan, dan setiap kata kami diawasi,” ujarnya.

    Dia mengatakan bahwa keluarganya butuh waktu untuk pulih, “untuk berbicara satu sama lain lagi dan membuka diri”. Namun, terlepas dari tantangan yang ada, dia mengatakan bahwa dia yakin negaranya sekarang sedang menuju hari-hari yang lebih baik.

    “Suriah dibebaskan terlebih dahulu, kemudian putri saya dibebaskan bersama dengan yang lainnya,” katanya.

    “Mungkin jika putri saya dibebaskan sendirian, saya masih akan mengkhawatirkannya, masih takut mereka dapat menangkapnya kapan saja.”

    Menurut kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights, setidaknya 100.000 orang tewas di penjara yang dikelola pemerintah Assad.

    (AFP/fra)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pesawat Tempur Israel Gempur Suriah saat Pasukan Zionis Bergerak Maju, Lancarkan Serangan Udara – Halaman all

    Pesawat Tempur Israel Gempur Suriah saat Pasukan Zionis Bergerak Maju, Lancarkan Serangan Udara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Israel melancarkan serangkaian serangan udara besar-besaran di Suriah saat pasukannya maju semakin dalam ke negara itu.

    Hal ini sebagaimana dilaporkan pemantau perang oposisi Suriah pada Selasa (10/12/2024).

    Sementara itu, Israel membantah pasukannya maju ke Damaskus setelah mereka maju ke zona penyangga di dalam Suriah menyusul penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

    Reporter Associated Press di ibu kota mendengar serangan udara besar-besaran di kota dan daerah pinggirannya.

    Foto-foto yang beredar daring menunjukkan peluncur rudal, helikopter, dan pesawat tempur hancur.

    Namun, tidak ada komentar langsung dari kelompok pemberontak – yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) – yang telah menguasai sebagian besar negara tersebut.

    Serangan kilat mereka mengakhiri kekuasaan keluarga Assad selama setengah abad setelah hampir 14 tahun perang saudara.

    Selain itu, ada kekhawatiran tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

    Segera setelah jatuhnya rezim Assad, pasukan Israel pindah ke zona penyangga seluas sekitar 400 kilometer persegi (155 mil persegi) di dalam wilayah Suriah yang telah didirikan setelah perang Timur Tengah 1973.

    Israel menyebutnya sebagai sebuah langkah yang diambil untuk mencegah serangan terhadap warganya.

    Israel juga mengatakan pihaknya menyerang lokasi yang diduga sebagai tempat penyimpanan senjata kimia dan senjata berat untuk mencegahnya jatuh ke tangan para ekstremis.

    Pejabat Israel jarang mengakui serangan perorangan.

    Israel memiliki sejarah panjang dalam merebut wilayah selama perang dengan negara-negara tetangganya dan mendudukinya tanpa batas waktu, dengan alasan masalah keamanan.

    Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam perang Timur Tengah tahun 1967 dan mencaploknya dalam tindakan yang tidak diakui secara internasional, kecuali oleh Amerika Serikat.

    Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berpusat di Inggris, yang telah memantau konflik tersebut sejak perang saudara meletus pada tahun 2011, mengatakan Israel telah melancarkan lebih dari 300 serangan udara di seluruh negeri sejak pemberontak menggulingkan Assad.

    Observatory dan Mayadeen TV yang berkantor pusat di Beirut, yang memiliki reporter di Suriah, mengatakan pasukan Israel tengah bergerak maju ke sisi perbatasan Suriah dengan Lebanon dan telah mencapai jarak 25 kilometer (15 mil) dari Damaskus, yang dibantah oleh militer Israel.

    Janji Pemimpin HTS

    Sementara itu, pemimpin militan Islam Suriah, Hayat Tahrir Al-Sham (HTS), Abu Mohammed Al-Golani, berjanji untuk mengejar mantan pejabat senior pemerintah yang bertanggung jawab atas penyiksaan dan kejahatan perang.

    Pernyataan pemimpin pemberontak di Suriah ini disampaikan sehari setelah ia memulai pembicaraan tentang pengalihan kekuasaan menyusul penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

    Dilansir Arab News, Bashar al-Assad melarikan diri dari Suriah saat aliansi oposisi yang dipimpin Islam menyerbu ibu kota Damaskus, mengakhiri lima dekade pemerintahan klannya pada Minggu (8/12/2024).

    “Kami tidak akan ragu untuk meminta pertanggungjawaban para penjahat, pembunuh, perwira keamanan dan militer yang terlibat dalam penyiksaan rakyat Suriah,” kata Abu Mohammed Al-Golani, yang sekarang menggunakan nama aslinya Ahmed Al-Sharaa, pada Selasa (10/12/2024), dalam sebuah pernyataan di Telegram.

    “Kami akan menawarkan hadiah kepada siapa pun yang memberikan informasi tentang perwira senior militer dan keamanan yang terlibat dalam kejahatan perang,” jelasnya.

    Anggota masyarakat Suriah meneriakkan slogan-slogan saat berkumpul di Lapangan Syntagma di Athena untuk merayakan berakhirnya rezim diktator Suriah Bashar al-Assad setelah pejuang pemberontak menguasai ibu kota Suriah, Damaskus, pada malam hari, 8 Desember 2024. (AFP/ANGELOS TZORTZINIS)

    Ia menambahkan, otoritas yang baru akan mengupayakan pemulangan para pejabat yang telah melarikan diri ke luar negeri.

    Diketahui, Suriah telah berperang selama lebih dari 13 tahun.

    Keruntuhan pemerintah terjadi dalam hitungan hari dalam serangan kilat yang dipimpin oleh Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) Islamis pimpinan Sharaa.

    Bahkan ketika beberapa warga Suriah bersukacita dan yang lainnya bergegas mencari orang-orang terkasih di penjara-penjara terkenal milik Assad, Israel terus melakukan serangan udara yang ditujukan untuk menghancurkan kemampuan militer pemerintah sebelumnya, kata Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris.

    Pada Selasa pagi, wartawan AFP mendengar lebih banyak ledakan keras di Damaskus.

    Israel mengatakan pihaknya melancarkan serangan udara terhadap lokasi yang diduga sebagai tempat penyimpanan senjata kimia dan roket jarak jauh untuk mencegahnya jatuh ke tangan para ekstremis.

    Israel juga merebut zona penyangga di dalam wilayah Suriah setelah pasukan Suriah mundur.

    Di dekat kota pelabuhan Latakia, Israel menargetkan fasilitas pertahanan udara dan merusak kapal angkatan laut Suriah serta gudang militer.

    Di dan sekitar ibu kota Damaskus, serangan menargetkan instalasi militer, pusat penelitian, dan administrasi peperangan elektronik.

    Israel, yang berbatasan dengan Suriah, juga mengirim pasukan ke zona penyangga di sebelah timur Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel setelah jatuhnya Assad, dalam apa yang Menteri Luar Negeri, Gideon Saar, gambarkan sebagai “langkah terbatas dan sementara” untuk “alasan keamanan.”

    Hizbullah Lebanon, yang bersekutu dengan Assad, mengutuk serangan tersebut pada Senin malam dan mengecam Israel karena “menduduki lebih banyak tanah di Dataran Tinggi Golan.”

    Di Suriah utara, Turki mengatakan pasukan oposisi sekutu merebut kota Manbij dari pasukan pimpinan Kurdi yang didukung oleh Amerika Serikat, sebuah pengingat bahwa bahkan setelah kepergian Assad, negara itu tetap terpecah di antara kelompok-kelompok bersenjata yang pernah bertempur di masa lalu.

    Sebelumnya, Kremlin mengatakan Rusia telah memberikan suaka politik kepada Assad, sebuah keputusan yang dibuat oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak berkomentar mengenai keberadaan Assad secara spesifik.

    Ia mengatakan Putin tidak berencana untuk bertemu dengannya.

    Kedatangan Assad dan keluarganya di Moskow dilaporkan oleh kantor berita Rusia Tass dan RIA, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya di Kremlin.

    RIA juga mengatakan pemberontak Suriah telah menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan pos diplomatik di Suriah.

    Rusia mengatakan Assad meninggalkan Suriah setelah bernegosiasi dengan kelompok pemberontak dan bahwa ia telah memberikan instruksi untuk menyerahkan kekuasaan secara damai.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Suriah

  • PD 3 di Depan Mata? Ini Gambarannya Jika Benar-Benar Terjadi

    PD 3 di Depan Mata? Ini Gambarannya Jika Benar-Benar Terjadi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wacana perang dunia ketiga (PD 3) masih kencang disuarakan sejumlah analis dunia. Hal ini terjadi pasca perang Rusia-Ukraina, yang akhirnya menyeret kekuatan Barat pimpinan Amerika Serikat (AS) dan Eropa dalam aliansi NATO.

    Negara-negara Eropa telah mulai diam-diam meletakkan fondasi untuk kemungkinan perang dengan Rusia. NATO pun telah menyiapkan sejumlah skenario perang, mulai dari tembak-menembak habis-habisan hingga merusak stabilitas negara lawan.

    “Rusia sedang mempersiapkan perang dengan Barat,” kata Bruno Kahl, Kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Jerman, pada akhir November, dikutip Newsweek, dikutip Rabu (11/12/2024).

    Namun, Rusia bukanlah satu-satunya kemungkinan pemicu konflik global. Laksamana Muda pensiunan Mark Montgomery dan mantan pejabat Menteri Pertahanan AS James Anderson mengatakan bahwa setiap perang besar hampir pasti akan terjadi akibat ketegangan antara lima pemain utama yakni Rusia, China, Korea Utara (Korut), Iran, dan AS.

    Berikut sejumlah fakta dan skenario PD 3 bila benar-benar terjadi dikutip Selasa (10/12/2024).

    1. Bagaimana Perang Dunia III Bisa Mulai?

    Setiap konflik besar dapat dipicu karena ketegangan regional atas sejumlah topik yang menjadi titik api, yang paling utama adalah kekhawatiran bahwa China pada akhirnya akan melakukan invasi ke Taiwan, Rusia dapat memperluas ambisinya di luar Ukraina, atau bahwa Korea Utara atau Iran memulai konflik dengan pesaing regional.

    Anderson menyoroti negara-negara Baltik atau Polandia sebagai titik api potensial yang dapat dipicu pertentangan Rusia dengan NATO. Hal ini pun dapat secara efektif memperpanjang konflik Ukraina sekaligus memperluas cakupannya menjadi perang ‘panas’ global yang sesungguhnya.

    Sementara Timur Tengah telah mengalami kekacauan yang jauh lebih besar terkait Israel dan milisi Palestina Hamas dan perang di Suriah, Anderson tetap waspada bahwa tindakan Israel dapat menyebabkan konflik regional yang lebih luas.

    “Saya tidak berpikir Israel akan sembrono itu,” kata Anderson. “Saya pikir mereka benar-benar dibenarkan dalam menanggapi serangan rudal Iran seperti yang mereka lakukan di luar itu, saya tidak melihat bahaya besar dalam kasus khusus itu.”

    “Demikian pula, di Indo Pasifik, saya pikir para pemimpin di Taipei cukup cerdik untuk tidak melakukan sesuatu seperti tiba-tiba mendeklarasikan kemerdekaan mereka, yang akan menjadi garis merah bagi China,” tambahnya.

    Montgomery, pensiunan laksamana muda, setuju bahwa Rusia akan menjadi pemicu yang paling mungkin untuk perang yang lebih luas. Ia mencatat bahwa Moskow memiliki andil dalam konflik yang lebih kecil di negara-negara seperti Georgia dan Serbia.

    “Dia (Presiden Rusia Vladimir Putin) telah mendorong batas dengan Serbia dan Bosnia dan Republik Srpska (bagian Serbia dari Bosnia), mendorong keras untuk konflik di sana,” kata Montgomery.

    “Dia juga menekan keras Georgia dan menekan partai yang berkuasa di Georgia untuk melepaskan semakin banyak identitas UE-nya, sampai pada titik di mana dalam minggu terakhir, mereka telah mengumumkan bahwa mereka tidak lagi mengejar UE selama empat tahun lagi,” jelasnya.

    Montgomery kemudian menyebut Iran sebagai titik nyala kedua yang paling mungkin, dengan mengutip berbagai kelompok proksi dan kelompok militan yang dipersenjatai Iran, seperti Hamas, Hizbullah, dan Houthi, selain keinginan baru Teheran untuk melakukan serangan langsung terhadap Israel.

    2. Negara yang Terlibat

    Salah satu poin kesepakatan dan perhatian yang konsisten di antara para ahli strategi adalah bahwa konflik apa pun kemungkinan akan melibatkan kerja sama antara poros di luar negara Barat dan sekutu, yang meliputi Rusia, China, Korea Utara, dan Iran.

    Beijing, Pyongyang, dan Teheran telah menunjukkan kerja sama mereka dalam mendukung Rusia dengan invasinya ke Ukraina. Korea Utara bahkan telah mengerahkan pasukan ke garis depan setelah memasok amunisi ke Moskow karena persediaannya menyusut setelah dua tahun pertempuran sengit.

    Iran juga telah memasok Rusia dengan pesawat nirawak. China pun telah membeli energi Rusia untuk menjaga ekonominya agar tidak runtuh akibat sanksi Barat.

    Rusia dan China juga merupakan anggota dari dua kelompok perdagangan, blok ekonomi BRICS dan Organisasi Kerjasama Shanghai, yang telah meningkatkan hubungan ekonomi antara kedua negara meski ada sanksi Barat

    “Ukraina tidak berperang melawan satu negara. Ukraina berperang melawan empat negara: Mereka berperang melawan (pesawat nirawak) Iran setiap malam. Mereka berperang melawan artileri Korea Utara, ada pasukan Korea Utara, dan itu tampaknya menjadi kesepakatan terbesar,” ungkap Montgomery.

    “Baik Iran maupun Korea Utara memberikan sejumlah rudal balistik atau suku cadang rudal balistik, dan China sepenuhnya mendukung ekonomi Rusia, sehingga ekonomi Rusia masih berjalan lancar, menguras sumber daya alam, minyak dan gas alam, serta menghabiskan 40% dana pemerintah untuk Kementerian Pertahanan,” tambahnya.

    3. Tempat Teraman saat PD 3 Terjadi

    Karena sifat konflik global yang meluas, hanya sedikit tempat yang akan sepenuhnya aman, terutama jika konflik yang berlarut-larut mendorong negara-negara besar untuk mulai memperebutkan sumber daya, seperti minyak Venezuela atau logam mulia yang ditemukan di beberapa bagian Afrika.

    Baik Montgomery dan Anderson sepakat bahwa meski tidak benar-benar aman, tempat yang lebih aman akan tetap berada di lokasi di seluruh belahan Bumi Selatan. Namun, Anderson melangkah lebih jauh dan menyarankan bahwa menjauh dari instalasi militer dan target infrastruktur utama, seperti kota-kota besar, akan menjadi strategi terbaik.

    “Jika terjadi PD 3, seseorang akan lebih aman di pedesaan Oklahoma daripada di dan sekitar Kota New York,” ujarnya, sambil mencatat bahwa beberapa lokasi di Mountain West yang mungkin tampak terlindungi juga menjadi lokasi instalasi militer penting yang strategis seperti bunker nuklir.

    “Tentu saja ada banyak pegunungan dan daerah pedesaan yang akan lebih aman daripada berdekatan dengan pangkalan militer besar atau infrastruktur utama di AS, yang umumnya melibatkan kota-kota,” ujarnya.

    4. Perang Nuklir

    Bagian yang paling rapuh dari kemungkinan terjadinya PD 3 adalah potensi konflik yang meningkat menjadi ledakan nuklir. Pasalnya, kepercayaan umum adalah bahwa PD 3 akan memerlukan konflik nuklir dan melibatkan tiga raksasa senjata berbahaya itu yakni AS, Rusia, dan China.

    Namun kedua ahli menyarankan bahwa senjata nuklir tidak akan langsung digunakan. Bahkan jika digunakan, kemungkinan besar akan melibatkan senjata taktis yang akan membatasi dampaknya.

    Para ahli menunjuk pada ancaman Rusia yang berulang untuk menggunakan senjata nuklir tetapi enggan mengambil langkah-langkah untuk benar-benar mengerahkan senjata itu. Mereka berpendapat bahwa Moskow memahami itu sebagai garis merah peperangan.

    “Dalam konteks PD 3, senjata nuklir mungkin akan berada pada tahap akhir, [digunakan] oleh negara-negara yang merasa putus asa, yang merasa keberadaan mereka terancam dan mereka tidak punya pilihan lain,” tutur Anderson.

    Montgomery menambahkan bahwa setiap potensi penggunaan senjata nuklir AS kemungkinan akan terjadi sebagai ‘respons’ daripada serangan pertama.

    “Saya hanya tidak berpikir kami akan menjadi yang pertama. Lalu muncul pertanyaan, kapan China atau Rusia akan menggunakannya lagi? Vladimir Putin telah menunjukkan pengambilan risiko paling besar dari semua pemimpin yang telah kita sebutkan,” pungkasnya.

    (sef/sef)

  • Netanyahu Peringatkan Pasukan Pemberontak Suriah Tak Gabung dengan Iran

    Netanyahu Peringatkan Pasukan Pemberontak Suriah Tak Gabung dengan Iran

    Jakarta

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan pasukan pemberontak Suriah untuk tidak mengikuti jejak Bashar al-Assad dan membiarkan Iran membangun kembali kekuasaannya di negara tersebut. Netanyahu mewanti-wanti akan melancarkan serangan jika hal itu terjadi.

    “Jika rezim ini mengizinkan Iran untuk membangun kembali kekuasaannya di Suriah, atau mengizinkan transfer senjata Iran atau senjata lainnya ke Hizbullah, atau jika mereka menyerang kami, kami akan membalas dengan kekerasan dan kami akan menuntut harga yang mahal,” kata Netanyahu dalam sebuah video yang diunggah di X dilansir BBC, Rabu (11/12/2024).

    “Apa yang terjadi pada rezim sebelumnya, akan terjadi juga pada rezim ini,” imbuhnya.

    Untuk diketahui, Iran adalah salah satu sekutu terpenting Bashar al-Assad dan Hizbullah, yang didukung oleh Iran, mengirim ratusan pejuang untuk bergabung dalam perang saudara Suriah dan telah menjadi kunci dalam menguasai wilayah rezim.

    Pernyataan Netanyahu muncul setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa pasukannya beroperasi di luar zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan.

    Mohammed Al Bashir Ditunjuk Jadi Perdana Menteri Sementara Suriah

    Sementara itu, Mohammed Al Bashir ditunjuk menjadi Perdana Menteri (PM) sementara Pemerintah Suriah. Al Bashir menyatakan akan menjabat hingga 1 Maret 2025 untuk memimpin pemerintahan transisi.

    Al Bashir akan memimpin kabinet kecil untuk memastikan layanan publik dapat dilanjutkan. Hal ini, katanya, karena beberapa lembaga pemerintah di Suriah telah meminta pegawai negeri dan petugas kesehatan untuk kembali bertugas.

    Seperti dilansir National, surat kabar yang berbasis di Abu Dhabi, Al Bashir memerintah wilayah barat laut yaitu Provinsi Idlib Suriah sebagai bagian dari Pemerintahan Keselamatan Suriah, yang merupakan kelompok yang terkait dengan Hayat Tahrir-al Shams (HTS).

    Rezim Assad Tumbang

    Rezim Assad tumbang setelah kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menyatakan telah menguasai pusat Damaskus, ibu kota Suriah pada akhir pekan lalu.

    Pemimpin HTS, Abu Mohammed al-Jolani, dengan penuh kemenangan mengumumkan “penaklukan Damaskus”. Sekarang dia menggunakan nama aslinya, Ahmed al-Sharaa, alih-alih nama samaran sebagai tanda kebangkitannya yang tiba-tiba ke panggung nasional.

    (whn/whn)

  • Netanyahu Ancam Penguasa Baru Suriah Jika Dukung Iran

    Netanyahu Ancam Penguasa Baru Suriah Jika Dukung Iran

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan para penguasa baru di Suriah agar tidak mengikuti jejak bekas Presiden Bashar Al Assad dan membiarkan Iran membangun kembali kekuatannya di negara itu.

    “Jika rezim ini mengizinkan Iran membangun kembali dirinya di Suriah, atau mengizinkan transfer senjata Iran atau senjata lainnya ke Hizbullah, atau jika menyerang kami – kami akan menanggapi dengan tegas, dan kami akan menuntut harga yang mahal,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video dari Tel Aviv, dikutip dari Aljazeera, Selasa (10/12).

    “Apa yang terjadi pada rezim sebelumnya akan terjadi pada rezim ini.”

    Militer Israel mengatakan bahwa mereka melakukan sekitar 480 serangan selama 48 jam terakhir terhadap target militer strategis di Suriah, beberapa hari setelah penggulingan presiden Bashar al-Assad.

    “Dalam 48 jam terakhir, [tentara Israel] menyerang sebagian besar gudang senjata strategis di Suriah, mencegahnya jatuh ke tangan elemen teroris,” kata militer dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa targetnya termasuk 15 kapal angkatan laut, baterai antipesawat, dan lokasi produksi senjata di beberapa kota.

    Sementara itu Uni Emirat Arab “mengutuk keras” perampasan zona penyangga oleh Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, kata Kementerian Luar Negeri UEA, “menegaskan kembali komitmen UEA terhadap persatuan, kedaulatan, dan integritas teritorial negara Suriah”.

    Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (10/12), kementerian tersebut mengatakan bahwa pendudukan wilayah tersebut merupakan pelanggaran hukum internasional, khususnya perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani oleh Israel dan Suriah pada tahun 1974.

    “Lebih jauh, UEA menggarisbawahi penolakan tegasnya terhadap praktik-praktik semacam itu yang mengancam eskalasi lebih lanjut, memperburuk ketegangan di kawasan tersebut, dan menghambat upaya untuk mencapai perdamaian dan stabilitas,” katanya.

    Pasukan Israel merebut zona penyangga di Dataran Tinggi Golan yang diduduki pada hari Minggu (8/12). Israel mengatakan bahwa perjanjian gencatan senjata yang telah berlangsung selama puluhan tahun telah runtuh dan bahwa tentara Suriah telah meninggalkan posisi mereka setelah jatuhnya Presiden Suriah yang digulingkan Bashar al-Assad.

    (tim/fra)

    [Gambas:Video CNN]