Negara: Sudan

  • Drone Siluman Iran Bikin Musuh Ketar-ketir, Jadi Inspirasi Negara Lain

    Drone Siluman Iran Bikin Musuh Ketar-ketir, Jadi Inspirasi Negara Lain

    Jakarta

    Dalam lanskap konflik global yang terus berubah, Iran telah mengambil langkah besar dengan pengembangan dan pengerahan drone siluman. Keberhasilan ini tidak hanya menandai kemajuan teknologi militer Iran tetapi juga menetapkan standar baru dalam peperangan internasional.

    Pada tanggal 14 April 2024, Iran meluncurkan lebih dari 200 drone, rudal balistik, dan rudal jelajah ke arah Israel. Serangan ini merupakan bagian dari serangan berkelanjutan yang menunjukkan kemampuan dan keberanian Iran.

    Selain itu penggunaan drone siluman dalam serangan ke Israel juga memperlihatkan pergeseran dalam taktik perang. Alih-alih mengandalkan kekuatan konvensional, Iran kini memanfaatkan teknologi canggih untuk mencapai tujuan strategisnya.

    Drone siluman, yang dikembangkan oleh Iran, kini menjadi sorotan karena kemampuannya yang luar biasa dalam menghindari deteksi radar dan sistem pertahanan udara. Dengan menggunakan teknologi siluman, drone-drone ini dapat melaksanakan misi dengan risiko yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan pesawat tanpa awak konvensional.

    Komandan Pasukan Dirgantara IRGC, Brigjen Hajizadeh, menyatakan bahwa Iran saat ini mampu menyerang target bergerak di permukaan laut atau melacak target di mana pun berada dengan drone-drone siluman. Ini menunjukkan bahwa Iran tidak hanya fokus pada pengembangan drone tetapi juga pada peningkatan kemampuan operasional mereka.

    AS maupun Israel – dua negara dengan kekuatan militer paling kuat di dunia – dilaporkan tengah berjuang untuk mempertahankan diri dari drone siluman Iran yang diklaim dapat menghindari pertahanan Barat dengan membayangi drone Amerika.

    Inspirasi Negara Lain

    Drone siluman Iran dan tiruannya bermunculan di medan perang mulai dari Ukraina hingga Sudan, membuatnya menonjol dalam peperangan drone global dan meningkatkan kekhawatiran akan meningkatnya ketidakstabilan militer di seluruh dunia.

    Dalam empat puluh tahun terakhir, Iran telah muncul sebagai ahli dalam perang drone berteknologi rendah berkat sanksi Barat selama beberapa dekade yang memaksa negara tersebut untuk berinovasi dalam produksi senjata dengan segala cara.

    Negara-negara di seluruh dunia kini semakin banyak mengambil inspirasi dari drone Iran. Bloomberg melaporkan bahwa setidaknya enam negara telah meningkatkan produksi drone Iran dalam dua tahun terakhir, sehingga jumlah total negara yang memproduksi drone dengan bantuan Iran menjadi setidaknya selusin.

    Rusia bahkan kini lebih bergantung pada teknologi Iran untuk memproduksi drone untuk perang di Ukraina. Iran menyatakan bahwa mereka tidak menjual drone ke Rusia, namun dokumen dan laporan ekstensif menunjukkan sebaliknya.

    “Rusia dan Iran saling belajar. Hal ini hampir sama pentingnya dengan berbagi teknologi itu sendiri,” kata Matthew McInnis, seorang perwira intelijen Pentagon yang merupakan perwakilan Departemen Luar Negeri untuk Iran

    Business Insider melaporkan pada bulan Januari bahwa Rusia mungkin sudah memiliki versi baru drone Shahed Iran yang bersifat eksplosif, sehingga menyebabkan masalah besar bagi pertahanan udara Ukraina.

    Sementara itu Bloomberg melaporkan bahwa Ethiopia telah menggunakan drone Iran untuk meredam pemberontakan di negara tersebut, sementara Tajikistan, Aljazair, dan Venezuela juga bermitra dengan Iran.

    (afr/afr)

  • Joe Biden Ucapkan Selamat Idul Fitri: Waktunya Membangun Perdamaian

    Joe Biden Ucapkan Selamat Idul Fitri: Waktunya Membangun Perdamaian

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Biden bicara soal penderitaan umat muslim di Gaza dan mengajak semua membangun perdamaian.

    Hal ini disampaikan Joe Biden melalui akun X resmi kepresidenan AS, @potus, Rabu (10/4/2024). Pada momen Idul Fitri ini, Biden mengajak semua merenungkan penderitaan yang dirasakan banyak orang.

    “Saat keluarga dan komunitas Muslim berkumpul untuk merayakan Idul Fitri, mereka juga merenungkan penderitaan yang dirasakan banyak orang,” katanya.

    Biden juga mengatakan bahwa saat ini ia tengah memikirkan masalah di kawasan konflik. Dia membicarakan penderitaan warga di Gaza hingga Sudan.

    “Pikiran saya tertuju pada mereka yang berada di seluruh dunia yang mengalami konflik, kelaparan, dan pengungsian, termasuk di tempat-tempat seperti Gaza dan Sudan,” katanya.

    “Sekarang adalah waktunya untuk berkomitmen kembali pada upaya membangun perdamaian dan membela martabat semua orang,” katanya.

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pemerintah Indonesia Kirim Bantuan ke Palestina dan Sudan

    Pemerintah Indonesia Kirim Bantuan ke Palestina dan Sudan

    Jakarta (beritajatim.com) – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melepas bantuan obat-obatan dan peralatan menuju Palestina dan Sudan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu (3/4). Bantuan kemanusian ini untuk negara sahabat yang terdampak bencana, baik itu bencana alam maupun krisis kemanusiaan akibat perang.

    Presiden Jokowi mengatakan, pengiriman bantuan ini sebagai bentuk solidaritas dan komitmen pemerintah, salah satunya dalam memelihara perdamaian dunia.

    “Pemerintah Indonesia selalu berkomitmen menjaga perdamaian dunia serta terlibat aktif dalam misi-misi kemanusiaan baik akibat perang maupun karena bencana (alam),” kata Presiden Jokowi.

    “Kita turut prihatin atas persitiwa kemanusiaan yang terjadi di Gaza dan juga konflik internal di Sudan yang menimbulkan banyak korban,” imbuhnya.

    Bantuan kali ini berisikan bantuan yang merupakan permintaan langsung oleh pemerintah setempat, khusus untuk bantuan ke Palestina akan dikirimkan dari Indonesia melalui Mesir dan selanjutnya akan dikirimkan menuju Palestina.

    “Karena itu, untuk kesekian kalinya, kita kembali melakukan misi kemanusiaan ke Mesir dan Sudan untuk membantu saudara – saudara kita yang membutuhkan bantuan. Bantuan kali ini senilai 30 miliar rupiah. Berupa obat-obatan dan peralatan kesehatan, dan juga bantuan yang lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan, sesuai dengan permintaan resmi dari Pemerintah Mesir dan Pemerintah Sudan,” tutur Presiden Jokowi.

    Presiden Jokowi menambahkan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto ditunjuk untuk memimpin pengiriman bantuan kemanusiaan ini.

    “Bantuan ini akan diantar langsung ke Mesir dan Sudan, delegasi dipimpin oleh Pak Suharyanto, Kepala BNPB, yang beranggotakan seluruh unsur kementerian dan lembaga mitra pemerintah. Semoga bantuan ini dapat membantu meringankan saudara-saudara kita yang sedang tertmpa musibah di Gaza dan Sudan,” ujarnya.

    Adapun bantuan ini diterbangkan menggunakan dua pesawat Garuda Indonesia dengan tipe Airbus A330-200 menuju Sudan, sedangkan satu pesawat lainnya menggunakan tipe Airbus A330-900 menuju Mesir. Kedua pesawat tersebut direncanakan akan tiba pada Kamis (4/4) waktu setempat.

    Turut hadir dalam pelepasan bantuan ini yaitu, Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan, Menteri Luar Negeri, Panglima TNI, Kapolri, Wakil Menteri Pertahanan, perwakilan Komisi VIII DPR RI, perwakilan Kementerian Serkretaris Negara, perwakilan BPKP, perwakilan Duta Besar Sudan, Duta Besar Mesir, Kepalat Staf Angkatan Udara, Danlannud Halim, perwakilan Bea Cukai Halim, Direktur Utama Garuda Indonesia dan perwakilan lembaga lain. [hen/beq]

  • 7 Orang Tewas Usai Serangan Drone Hantam Kota Atbara di Sudan

    7 Orang Tewas Usai Serangan Drone Hantam Kota Atbara di Sudan

    Jakarta

    Serangan pesawat drone menghantam kota Atbara di timur laut Sudan. Serangan itu mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia.

    Dilansir AFP, Rabu (3/4/2024), serangan drone terjadi pada Selasa (2/4) waktu setempat. Serangan tersebut disebut berlangsung ketika waktu berbuka puasa.

    “Kebakaran terjadi setelah serangan pesawat tak berawak saat berbuka puasa,” kata seorang saksi kepada AFP.

    Wilayah di Sudan diketahui telah terjadi perang selama hampir satu tahun yang melibatkan tentara dengan pasukan paramiliter. Kota Atbara menjadi satu-satunya daerah di Sudan yang terhindar dari perang.

    Laporan AFP mengatakan ada 13 orang terluka akibat serangan drone di Atbara. 7 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

    “Jenazah tujuh orang tewas dan enam luka-luka tiba di sebuah rumah sakit di Atbara,” kata sumber tenaga medis kepada AFP.

    Perang di Sudan telah berkecamuk sejak 15 April tahun lalu. PBB mencatat perang tersebut telah menewaskan ribuan orang dan 8,5 juta warga di Sudan mengungsi.

    Lihat juga Video: Sekolah di Sudan Selatan Tutup Gegara Gelombang Panas Ekstrem

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Unik, Ribuan Makam Islam Kuno di Sudan Disusun Menyerupai Galaksi

    Unik, Ribuan Makam Islam Kuno di Sudan Disusun Menyerupai Galaksi

    Jakarta

    Para arkeolog di Sudan timur menemukan ribuan makam Islam abad pertengahan yang disusun dalam pola menyerupai galaksi. Penguburannya tampaknya berkumpul di sekitar satu makam yang menjadi pusat atau induknya dan dianggap sangat penting.

    Pemakaman ini ditemukan pada Juli di negara bagian Kassala. Tim peneliti internasional menggunakan citra satelit dan kerja lapangan untuk mengidentifikasi lebih dari 10 ribu makam yang tersebar di area seluas 4.144 meter persegi lebih. Temuan ini dipublikasikan di jurnal ilmiah PLOS One.

    “Dengan mata telanjang, jelas bahwa makam-makam yang bergerombol itu dikondisikan oleh lingkungan, namun makna yang lebih dalam mungkin tersirat dalam penataan ruangnya,” kata penulis utama studi Stefano Costanzo, arkeolog di University of Naples L’Orientale dikutip dari Live Science.

    Costanzo dan rekan-rekannya menggunakan proses Neyman-Scott Cluster, sebuah model yang awalnya dikembangkan untuk mempelajari pola spasial bintang dan galaksi untuk menganalisis penguburan dan menentukan lokasinya.

    Jenis makam yang tercatat termasuk qubba yang menarik secara visual, yang sejarah dan desain arsitekturnya menjadi bahan perdebatan, dan tumuli batu yang merupakan struktur relatif sederhana, tersebar luas di seluruh prasejarah dan sejarah Afrika.

    Analisis tersebut mengungkapkan enam kelompok dengan sub-kelompok penguburan yang bersarang di dalamnya. Para peneliti berpendapat bahwa makam induk, yang mirip dengan pusat galaksi, adalah makam tua yang memiliki makna budaya, dan makam yang lebih muda menyebar di sekelilingnya seperti bintang di cakram galaksi.

    Foto: Plos One

    “Pemakaman yang lebih tua dan lebih besar ini cenderung terkonsentrasi di lokasi yang menguntungkan dengan bahan bangunan yang tersedia,” kata penelitian tersebut.

    Menurut peneliti, masyarakat seminomaden Beja mungkin menjadikan kuburan tersebut sebagai kuburan suku atau keluarga. Suku Beja telah menghuni wilayah tersebut setidaknya selama 2.000 tahun, meskipun kelompok lain telah menetap di wilayah tersebut sebelum mereka.

    Para peneliti berharap penemuan ini akan menjelaskan sejarah kelompok tersebut. “Kebanyakan sarjana modern harus memanfaatkan referensi yang tersebar dalam teks sastra untuk menulis sejarah Beja, dan hasilnya kurang memuaskan,” kata Giovanni Ruffini , seorang sejarawan di University of Fairfield yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

    Jauh dari letaknya yang acak di lanskap Sudan, penempatan gundukan kuburan tersebut mungkin dipengaruhi oleh faktor geologis dan sosial, demikian menurut pernyataan tersebut.

    Rekan penulis studi Habab Idriss Ahmed, seorang arkeolog di Sudanese National Corporation for Antiquities and Museums yang memimpin kerja lapangan tim, mengatakan, “Studi semacam ini dapat menambah banyak informasi bagi kami sebagai arkeolog. Ini memberi kami banyak informasi mengenai luas wilayah yang diperluas oleh monumen pemakaman ini.”

    Foto: Plos One

    Para arkeolog lokal, yang terkadang bekerja sama dengan para cendekiawan dari tempat yang jauh, telah lama mempelajari Kassala. Namun, kurangnya infrastruktur dan lokasi terpencil di wilayah tersebut membuat sejarah budayanya belum sepenuhnya terungkap.

    “Saya pikir Sudan bagian timur, secara keseluruhan, layak mendapat pengakuan lebih secara resmi, tidak hanya dalam arti melindungi situs-situs dari penambangan emas, tapi bahkan mungkin untuk dicantumkan sebagai situs warisan resmi. Itu akan menjadi hasil yang sangat besar untuk penelitian semacam ini,” kata Costanzo.

    Di luar gundukan kuburan yang baru didokumentasikan, Sudan adalah rumah bagi kekayaan arkeologi, termasuk monumen pemakaman dan sisa-sisa peradaban kuno Lembah Nil. Kota Meroe, misalnya, adalah rumah bagi piramida menakjubkan berusia ribuan tahun yang berdiri setinggi 30 meter.

    Dan, awal tahun 2021, tim peneliti terpisah menemukan sebuah katedral abad pertengahan yang sangat besar di Sudan utara. Sebagai bagian dari Makuria, sebuah kerajaan dongeng Nubia yang sebagian besar telah dilupakan, gereja tersebut kemungkinan besar berfungsi sebagai pusat kekuasaan Kristen sekitar 1.000 tahun yang lalu, kata arkeolog Arthur Obluski.

    Ia menambahkan bahwa kerajaan tersebut menghentikan kemajuan Islam di Afrika selama beberapa ratus tahun, bahkan ketika umat Islam menaklukkan setengah dari Kekaisaran Bizantium.

    [Gambas:Youtube]

    (rns/rns)

  • Warga Mesir Ikut Pemilu di Tengah Konflik Gaza dan Inflasi Ekonomi

    Warga Mesir Ikut Pemilu di Tengah Konflik Gaza dan Inflasi Ekonomi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Warga Mesir akan menuju ke tempat pemungutan suara pada Minggu (10/12) untuk menyampaikan pilihannya dalam pemilihan presiden yang kembali diikuti petahana Presiden Abdul Fattah al-Sisi ketiga kalinya.

    Dalam pilpres kali ini, al-Sisi diprediksi akan memenangkan pertarungan dan kembali menjabat sebagai presiden untuk periode ketiga, di tengah situasi krisis ekonomi negara itu dan bayang-bayang perang di perbatasan dengan Jalur Gaza.

    Perang antara Israel dengan Hamas di perbatasan tersebut sedikit banyak memberi dampak yang cukup besar bagi sebagian besar masyarakat di Mesir.

    Kemenangan dalam pemilu kali ini nanti bisa membawa Sisi untuk menjabat selama enam tahun.

    Prioritas utama yang mesti dia selesaikan adalah mengendalikan inflasi yang hampir mencapai rekor tertinggi, mengelola kekurangan mata uang asing yang kronis, dan mencegah meluasnya konflik antara Israel dan penguasa Hamas di Gaza.

    Diberitakan Reuters, pemungutan suara berlangsung dari jam sembilan pagi waktu setempat hingga jam sembilan malam, atau mulai pukul 14.00 WIB hingga 2.00 WIB esok hari.

    Pemungutan suara ini akan digelar selama tiga hari. Hasilnya baru bisa diumumkan pada 18 Desember mendatang.

    Di sisi lain, kritikus memandang pemilu yang digelar di Mesir ini sebuah kepalsuan. Apalagi sebelumnya, tindakan keras terhadap yang berbeda pendapat dengan pemerintah terus terjadi.

    Meski begitu, media pemerintah justru menyebutnya sebagai langkah menuju pluralisme politik.

    Sementara itu, tiga kandidat yang memenuhi syarat untuk melawan Sisi dalam pemilu kali ini adalah tokoh yang sama sekali tidak terkenal di masyarakat. Calon penantang yang menonjol malah dihentikan pencalonannya pada Oktober lalu.

    Pihak berwenang dan komentator di media lokal yang diawasi ketat oleh pemerintah mendesak warga Mesir untuk keluar dan memberikan suaranya.

    Meski begitu, sejumlah orang mengatakan mereka tak tahu kapan pemilihan umum akan digelar hingga beberapa hari sebelumnya. Sementara yang lainnya mengatakan pemilihan ini tak akan mengubah banyak hal.

    Lanjut ke sebelah..

    “Saya mengetahui ada pemilu yang akan diadakan, tapi saya tidak tahu kapan. Saya hanya mengetahui hal tersebut karena kampanye besar-besaran Sisi di jalanan,” kata Aya Mohamed, seorang eksekutif pemasaran berusia 35 tahun.

    “Saya merasa tak ada bedanya dari pemilu ini karena tak akan ada banyak perubahan berarti,” lanjutnya.

    Sebagai panglima militer, Abdul Fattah al-Sisi memimpin penggulingan presiden pertama Mesir yang terpilih pada 2013, Mohamed Mursi, dari Ikhwanul Muslimin. Ia kemudian terpilih menjadi presiden pada tahun berikutnya dengan 97 persen suara.

    Sejak saat itu, ia mengawasi tindakan keras yang melanda aktivis liberal dan sayap kiri serta kelompok Islam dan yang menurut kelompok hak asasi manusia telah menyebabkan puluhan ribu orang dipenjara.

    Dia terpilih kembali pada 2018, sekali lagi dengan 97 persen. Sisi dan para pendukungnya mengatakan tindakan keras tersebut diperlukan untuk menstabilkan Mesir dan melawan ekstremisme Islam.

    Sebagai panglima militer, Abdul Fattah al-Sisi memimpin penggulingan presiden pertama Mesir yang terpilih pada 2013, Mohamed Mursi, dari Ikhwanul Muslimin. Ia kemudian terpilih menjadi presiden pada tahun berikutnya dengan 97 persen suara. (AFP/KHALED DESOUKI)

    Dia banyak dilaporkan sudah menampilkan diri sebagai benteng stabilitas ketika konflik meletus di perbatasan Mesir di Libya, dan awal tahun ini di Sudan dan Gaza.

    Pemilu ini juga digelar di bawah tekanan ekonomi yang sudah menjadi isu dominan bagi 104 juta jiwa penduduk Mesir.

    Beberapa orang mengeluh pemerintah hanya memprioritaskan proyek-proyek besar yang memakan banyak biaya. Sementara itu, negara menanggung lebih banyak utang dan warganya kesulitan menghadapi harga-harga yang melambung tinggi.

    “Cukup banyak proyek dan infrastruktur, kami ingin harga turun, kami ingin masyarakat miskin bisa makan dan masyarakat punya penghidupan,” kata Imad Atef, seorang penjual sayur di Kairo.

    Beberapa analis mengatakan, pemilu yang semula diharapkan pada awal 2024 sengaja dimajukan agar perubahan ekonomi, termasuk devaluasi mata uang yang sudah melemah, dapat dilaksanakan setelah pemungutan suara.

  • Dua Orang Lansia Curhat ke Polisi Gresik Soal Bantuan Sosial

    Dua Orang Lansia Curhat ke Polisi Gresik Soal Bantuan Sosial

    Gresik (beritajatim.com) – Keberadaan petugas kepolisian sekarang tidak hanya mengurusi soal tindak kejahatan. Persoalan sosial pun disampaikan oleh masyarakat terhadap aparat penegak hukum ini. Seperti yang dilakukan oleh dua orang lanjut usia (Lansia) yakni Mariyam (50) dan Musaelan (70).

    Dua warga asal Desa Putat, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik itu curhat soal bantuan sosial yang dianggap belum mencukupi. Pasalnya, kedua orang tersebut hanya berprofesi sebagai tukang angkut sampah. Tempat tinggalnya pun menumpang di lahan milik PT Semen Indonesia (persero) Tbk.

    “Kami mengeluhkan bantuan dari pemerintah yang belum mencukupi semua kebutuhan warga disini,” ujar Mariyam, Jumat (27/10/2023).

    Baca Juga: Demo Day Wirausaha Merdeka Universitas Ciputra Diikuti 80 Kelompok Bisnis

    Hal senada juga dikemukakan oleh Musaelan. Dirinya mengaku masih kekurangan. Pasalnya, hanya berprofesi sebagai tukang angkut sampah yang sudan dijalaninya puluhan tahun.

    “Saya cuma berprofesi kerja mengangkut sampah yang secara ekonomi cukup kekurangan buat kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya.

    Terkait dengan ini, sejumlah perwira pertama dari Polres Gresik melakukan kegiatan door to door. Kali ini yang menjadi perhatiannya adalah warga Desa Putat yang kekurangan. Dengan membawa bantuan sembako mereka mendatangi dua lansia yang memerlukan bantuan.

    “Keluhan dari dua warga itu nantinya kami teruskan ke atasan serta pemerintah daerah supaya ditindaklanjuti,” ujar Kasat Binmas Polres Gresik Iptu Ali Fauzi.

    Baca Juga: Tuban Gelar Pelatihan Kompetensi Pencari Kerja, Ada 419 Peserta

    Perwira pertama Polri itu menambahkan, dirinya juga mengingatkan perangkat desa untuk memperhatikan tentang kesehatan warga maupun baksos sebagai tanggungjawab sosial.

    “Kami juga menghimbau agar warga berhati-hati tentang bahaya kebakaran. Ini karena rata-rata rumah warga dari kayu, dan jangan membakar sampah atau lainnya sembarangan,” pungkasnya. (dny/ian)

  • AS Jatuhkan Sanksi terhadap 10 Anggota-Penyandang Dana Hamas

    AS Jatuhkan Sanksi terhadap 10 Anggota-Penyandang Dana Hamas

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi terhadap 10 anggota dan fasilitator keuangan Hamas, yang menguasai Jalur Gaza dan sedang berperang melawan Israel. Penjatuhan sanksi dilakukan Washington menyusul serangan mengejutkan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu yang menewaskan lebih dari 1.400 orang.

    Seperti dilansir AFP, Kamis (19/10/2023), Departemen Keuangan AS dalam pernyataannya menyebut sanksi-sanksi terbaru ini menargetkan individu-individu yang berbasis di Gaza dan beberapa lokasi lainnya, seperti Sudan, Turki, Aljazair dan Qatar.

    “Amerika Serikat mengambil tindakan cepat dan tegas untuk menargetkan penyandang dana dan fasilitator Hamas, menyusul pembantaian brutal dan tidak berperikemanusiaan terhadap warga sipil Israel, termasuk anak-anak,” sebut Menteri Keuangan AS Janet Yellen.

    Hamas melancarkan serangan besar-besaran dengan mengirimkan ratusan militer bersenjata yang menyerbu wilayah Israel bagian selatan pada 7 Oktober lalu, dengan rentetan roket ditembakkan dari Jalur Gaza. Tidak hanya menewaskan 1.400 orang, Hamas juga menyandera ratusan orang yang dibawa ke Jalur Gaza.

    Serangan Hamas itu memicu gempuran besar-besaran Israel terhadap Jalur Gaza yang sudah berlangsung selama lebih dari sepekan terakhir. Menurut otoritas kesehatan Gaza, sedikitnya 3.478 orang tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza sejauh ini. Lebih dari 12.000 orang lainnya mengalami luka-luka.

    Penjatuhan sanksi terhadap Hamas itu diumumkan saat Presiden AS Joe Biden mengunjungi Israel pada Rabu (18/10) waktu setempat, untuk bertemu Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

    Dalam pernyataan terpisah, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken menyebut bahwa pihak-pihak yang dikenai sanksi telah membantu dalam memungkinkan Hamas ‘melancarkan tindakan-tindakan seperti serangan keji terhadap Israel’.

  • Sudan Membara, Kantor Atase Kebudayaan Arab Saudi Dijarah!

    Sudan Membara, Kantor Atase Kebudayaan Arab Saudi Dijarah!

    Jakarta

    Kantor Atase Kebudayaan Arab Saudi di Sudan dijarah dan diserang pada hari Selasa (2/5) waktu setempat. Penyerangan ini terjadi seiring peperangan melanda negara Afrika itu.

    Dilansir Al-Arabiya, Rabu (3/5/2023), Kementerian Luar Negeri Saudi menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sekelompok pria bersenjata tak dikenal mencuri sejumlah properti dari kantor atase, melumpuhkan sistem dan server.

    Pemerintah Saudi mengutuk serangan itu “sekeras mungkin” dan menyerukan untuk menghormati misi diplomatik dan meminta pertanggungjawaban para penyerang atas tindakan mereka.

    Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Saudi menegaskan kembali seruan pemerintah Arab Saudi sebelumnya untuk menghentikan eskalasi konflik di Sudan antara pihak-pihak yang bertikai dan memastikan perlindungan bagi diplomat, penduduk, dan warga sipil Sudan.

    Dilansir DW, pertempuran masih terus terjadi di Khartoum, ibu kota Sudan. Serangan udara, tembakan, dan ledakan masih terus terjadi, meskipun ada perpanjangan kedua dari gencatan senjata selama 72 jam.

    Perebutan kekuasaan antara pemimpin de facto Sudan, panglima militer Abdel Fattah Burhan, dan mantan wakilnya Mohammed Hamdan Dagalo (lebih dikenal sebagai Hemeti) yang memimpin kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat sudah memasuki minggu ketiga.

    Pertempuran itu telah menewaskan lebih dari 500 orang, dengan ribuan lainnya terluka. Setidaknya 75.000 warga Sudan telah mengungsi di dalam negeri, dengan lebih dari 50.000 orang lainnya mengungsi lewat darat ke negara-negara tetangga, demikian data yang dilaporkan PBB.

  • Sudan Makin Memanas, AS-Turki Evakuasi Warganya

    Sudan Makin Memanas, AS-Turki Evakuasi Warganya

    Khartoum

    Sejumlah negara mengevakuasi warganya dari Khartoum buntut semakin memanasnya pertempuran di Sudan. Deretan negara yang mengevakuasi warganya itu yakni Amerika Serikat (AS) hingga Turki.

    Dilansir AFP, Minggu (23/4/2023), pasukan AS menyerbu dengan helikopter untuk mengevakuasi staf kedutaannya dari Khartoum. Lebih dari 100 pasukan operasi khusus AS mengambil bagian dalam penyelamatan untuk mengekstraksi kurang dari 100 orang.

    Presiden AS Joe Biden mengatakan militer AS “melakukan operasi” untuk mengekstraksi personel pemerintahannya. Biden juga mengutuk kekerasan tersebut, dengan mengatakan “itu tidak masuk akal dan harus dihentikan”.

    Prancis dan Turki pada hari ini waktu setempat juga meluncurkan operasi evakuasi dari negara Afrika timur laut yang dilanda kekacauan itu, di mana pertempuran yang sedang berlangsung telah memasuki minggu kedua.

    Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan bahwa “operasi evakuasi cepat” telah dimulai, dan bahwa warga negara Eropa dan orang-orang dari “negara mitra sekutu” juga akan dibantu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    Sementara, Turki memulai operasi penyelamatan saat fajar melalui jalan darat dari kota selatan Wad Medani. Tetapi rencana ditunda dari satu lokasi di Khartoum setelah “ledakan” di dekat masjid yang ditunjuk sebagai tempat berkumpul.

    Lebih dari 150 orang dari berbagai negara juga telah mencapai Arab Saudi setelah pasukan angkatan laut melancarkan penyelamatan melintasi Laut Merah pada hari Sabtu, mengumpulkan warga dan warga negara Saudi dari 12 negara lain dari Port Sudan.

    Tiga pesawat angkut militer Jerman akan kembali pada hari Rabu, menurut mingguan Jerman Der Spiegel.

    Namun perebutan orang asing untuk melarikan diri telah memicu kekhawatiran di antara warga Sudan tentang apa yang akan terjadi ketika diplomat yang dapat bertindak sebagai mediator potensial telah pergi.

    “Mendorong jalan yang aman untuk mengevakuasi warga internasional tanpa secara bersamaan mendorong untuk mengakhiri perang akan sangat mengerikan”, kata peneliti Hamid Khalafallah.

    “Aktor internasional akan memiliki dampak yang lebih kecil begitu mereka berada di luar negeri,” katanya, menambahkan dalam pesan kepada negara-negara asing: “Lakukan semua yang Anda bisa untuk pergi dengan aman, tetapi jangan tinggalkan orang-orang Sudan tanpa perlindungan.”

    Sebagai informasi, pertempuran sengit antara tentara Sudan dan kelompok paramiliter — di mana terlihat bertempur dengan tank dan jet tempur yang meluncurkan serangan udara — telah menewaskan lebih dari 400 orang dan menyebabkan ribuan orang terluka di kota yang padat penduduk itu.

    Saksi mata mengungkapkan, pertempuran terus berlanjut hingga hari ini dengan deru tembakan otomatis bergema di Khartoum dan pesawat militer Sudan meraung di atas kepala.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Saksikan juga ‘Perang Saudara di Sudan! Indonesia Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak’: