Negara: Sudan

  • Syahrul Aidi Gantikan Mardani Ali Sera sebagai Ketua BKSAP, Perkuat Posisi Indonesia di Forum Internasional

    Syahrul Aidi Gantikan Mardani Ali Sera sebagai Ketua BKSAP, Perkuat Posisi Indonesia di Forum Internasional

    PIKIRAN RAKYAT – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menggelar Rapat Pleno Penetapan Ketua BKSAP DPR RI di Ruang Diplomasi BKSAP, Lantai 6 Gedung Nusantara III, Selasa, (18/11/2025).

    Rapat yang dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPR RI Koordinator Politik dan Keamanan (Korpolkam) Sufmi Dasco Ahmad, ini menandai babak baru kepemimpinan di tubuh BKSAP dengan ditetapkannya Syahrul Aidi Maazat dari Fraksi PKS sebagai Ketua BKSAP DPR RI menggantikan Mardani Ali Sera.

    Penetapan ini menjadi bagian dari proses reorganisasi internal untuk meningkatkan efektivitas diplomasi parlemen Indonesia di tengah dinamika global yang berkembang semakin cepat. Kehadiran Syahrul Aidi sebagai ketua baru diharapkan membawa energi segar sekaligus memperkuat kapasitas BKSAP dalam merespons beragam isu internasional yang menjadi perhatian dunia.

    Dalam arahannya, Syahrul Aidi menyampaikan bahwa situasi global saat ini berada pada titik yang semakin strategis dan menuntut sikap yang lebih aktif dari parlemen Indonesia. Ia menyoroti sejumlah isu kemanusiaan yang belakangan menjadi sorotan dunia, terutama tragedi kemanusiaan di Gaza dan krisis berkepanjangan di Sudan.

    “Baru-baru ini, selain tragedi di Gaza, kawasan Timur Tengah juga tengah diguncang situasi di Sudan yang menjadi perhatian dunia internasional. Perjuangan mewujudkan pemerintahan Palestina yang hakiki akan terus kita gaungkan, karena Indonesia selalu berkomitmen menghapus segala bentuk penjajahan di muka bumi,” tegas Syahrul Aidi.

    Ia menambahkan bahwa dinamika geopolitik, tantangan geopolitik, krisis kemanusiaan, hingga pergerakan ekonomi regional maupun internasional, menghadirkan konsekuensi yang harus dijawab dengan kesiapan diplomasi parlemen yang lebih maksimal. Menurutnya, BKSAP memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa posisi Indonesia tetap kuat dan dihormati dalam berbagai forum internasional.

    Lebih lanjut, Syahrul Aidi menekankan bahwa BKSAP memiliki peran strategis sebagai jembatan hubungan antarlembaga parlemen dunia. Dalam berbagai forum multilateral baik bilateral, regional, hingga internasional. BKSAP menjadi representasi resmi diplomasi parlemen Indonesia yang membawa mandat konstitusional dan aspirasi rakyat.

    “Tantangan global hari ini tidak bisa kita hadapi secara parsial. Dengan kekuatan kolektif yang dimiliki, saya percaya BKSAP dapat terus menjadi garda depan diplomasi parlemen yang dihormati dalam berbagai forum internasional,” ujar Anggota Komisi I DPR RI ini.

    Ia juga menegaskan bahwa kerja diplomasi parlemen tidak hanya menyangkut agenda politik dan keamanan, tetapi juga meliputi isu perdagangan, ekonomi, perubahan iklim, migrasi, kemanusiaan, hingga pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, kolaborasi internal antara pimpinan dan anggota BKSAP menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi agenda internasional tersebut.

    Di hadapan pimpinan dan anggota BKSAP yang hadir, Syahrul Aidi menyampaikan apresiasi mendalam atas kerja kolektif yang selama ini telah dilakukan. Menurutnya, keberhasilan diplomasi parlemen Indonesia tidak terlepas dari kontribusi bersama seluruh unsur dalam BKSAP.

    “Selain dukungan struktural, keberhasilan diplomasi parlemen membutuhkan komitmen, ketekunan, serta kerja sinergis dari seluruh pimpinan dan anggota. Saya sangat mengapresiasi kerja keras yang telah dilakukan BKSAP selama ini,” ungkapnya.

    Ia berharap kepemimpinan yang baru ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat fondasi kerja BKSAP sekaligus memperluas jejaring diplomasi Indonesia di berbagai kawasan dunia.

    Rapat pleno ini menjadi penegasan komitmen DPR RI, khususnya BKSAP, dalam memperkuat diplomasi parlemen yang berorientasi pada kepentingan nasional dan kontribusi aktif terhadap stabilitas global. BKSAP bertekad terus mengawal isu-isu strategis yang berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap posisi Indonesia di kancah internasional.

    Melalui kepemimpinan Syahrul Aidi Maazat, BKSAP optimistis dapat memperkuat peran, posisi, dan pengaruh parlemen Indonesia dalam berbagai agenda bilateral serta multilateral mulai dari isu kemanusiaan, penyelesaian konflik, kerja sama ekonomi, hingga upaya menciptakan perdamaian dunia.***

     

  • BKSAP DPR RI tetapkan Syahrul Aidi Maazat sebagai ketua

    BKSAP DPR RI tetapkan Syahrul Aidi Maazat sebagai ketua

    Jakarta, (ANTARA) – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI resmi menetapkan Syahrul Aidi Maazat sebagai Ketua menggantikan Mardani Ali Sera dalam rapat pleno yang dipimpin Wakil Ketua Koordinator Politik dan Keamanan, Sufmi Dasco Ahmad di Jakarta, Selasa.

    Syahrul dalam keterangannya menegaskan bahwa situasi global saat ini menuntut parlemen semakin responsif terhadap perkembangan geopolitik dan isu kemanusiaan. Ia menyoroti dua isu besar yang kini menjadi perhatian dunia yakni tragedi kemanusiaan di Gaza dan krisis berkepanjangan di Sudan.

    “Selain tragedi di Gaza, kawasan Timur Tengah juga tengah diguncang situasi di Sudan yang menjadi perhatian dunia internasional. Perjuangan mewujudkan kemerdekaan Palestina yang hakiki akan terus kita gaungkan, karena Indonesia memiliki komitmen untuk menghapus segala bentuk penjajahan di muka bumi,” kata Syahrul.

    Ia menyebut bahwa tantangan global hari ini berkaitan dengan geopolitik, perubahan ekonomi regional, hingga isu kemanusiaan lintas negara. Situasi tersebut, menurutnya, membutuhkan diplomasi parlemen yang jauh lebih kuat dan terkoordinasi.

    BKSAP, sebagai lembaga yang mengemban mandat diplomasi parlemen, memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan posisi Indonesia tetap dihormati dalam forum-forum dunia.

    Syahrul juga menegaskan pentingnya peran BKSAP sebagai penghubung parlemen Indonesia dengan parlemen negara lain, baik dalam forum multilateral regional maupun global. BKSAP tidak hanya mengurusi agenda politik dan keamanan, tetapi juga isu perdagangan, ekonomi, perubahan iklim, migrasi, hingga pembangunan berkelanjutan.

    “Tantangan global hari ini tidak bisa kita hadapi secara parsial. Dengan kekuatan kolektif yang dimiliki, saya percaya BKSAP dapat terus menjadi garda depan diplomasi parlemen yang dihormati dalam berbagai forum internasional,” tambahnya.

    Di hadapan pimpinan dan anggota BKSAP, Syahrul menyampaikan apresiasi atas kerja kolektif yang telah dibangun selama ini.

    Menurutnya, keberhasilan diplomasi parlemen Indonesia merupakan hasil kerja bersama seluruh unsur BKSAP, sehingga kolaborasi internal menjadi kunci dalam menghadapi agenda internasional yang semakin kompleks.

    Ia berharap kepemimpinan baru ini dapat menjadi momentum memperkuat fondasi diplomasi parlemen Indonesia, sekaligus memperluas jejaring kerja sama dengan parlemen di berbagai kawasan dunia. BKSAP, kata Syahrul, akan terus mengawal isu strategis yang memiliki dampak langsung maupun tidak langsung terhadap kepentingan nasional.

    Dengan penetapan ini, DPR RI menegaskan kembali komitmennya memperkuat diplomasi parlemen Indonesia. Melalui kepemimpinan Syahrul Aidi Maazat, BKSAP menargetkan peningkatan peran dan pengaruh Indonesia dalam berbagai agenda bilateral maupun multilateral, mulai dari penyelesaian konflik, isu kemanusiaan, kerja sama ekonomi, hingga kontribusi bagi perdamaian dunia.

    Pewarta: Bayu Agustari Adha
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • ALKIS serukan kepedulian dunia pada krisis kemanusiaan di Sudan

    ALKIS serukan kepedulian dunia pada krisis kemanusiaan di Sudan

    Mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan jalur pasokan senjata kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik agar gencatan senjata segera tercapai

    Depok (ANTARA) – Koordinator Aliansi Kemanusiaan Indonesia Untuk Sudan (ALKIS) KH. Moch. Hilmi Asshiddiqi Al-Aroky menyerukan kepedulian dunia pada krisis kemanusiaan yang terjadi di Sudan.

    “Saya prihatin dengan apa yang terjadi di Sudan,” kata KH. Moch. Hilmi Asshiddiqi Al-Aroky yang juga juga Wakil Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok di Depok, Selasa.

    Krisis kemanusiaan di Sudan semakin memprihatinkan dan membutuhkan perhatian. Sebagaimana diketahui, dalam beberapa bulan terakhir, Sudan sedang menghadapi krisis kemanusiaan yang sangat serius.

    Pertempuran bersenjata antarfaksi militer telah menyebabkan ratusan ribu korban jiwa, puluhan juta warga sipil mengungsi, dan runtuhnya layanan dasar seperti kesehatan, pangan, pendidikan, dan lain sebagainya.

    Menurutnya, kondisi tersebut tidak hanya mengancam keberlangsungan hidup rakyat Sudan, namun juga stabilitas kawasan Afrika Timur secara keseluruhan.

    “Indonesia, sebagai bangsa yang berlandaskan kemanusiaan dan perdamaian dunia sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. Indonesia memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk mengambil peran aktif dalam upaya penyelesaian tragedi ini,” ujarnya.

    Ketiga, Pemerintah Indonesia agar menugaskan Lembaga Negara yang berwenang seperti Kementerian Luar Negeri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Palang Merah Indonesia (PMI) serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Salah satu tujuannya, agar segera mengirimkan bantuan nyata, baik berupa tenaga medis, logistik, dan perlindungan bagi pengungsi.

    “Keempat, menggagas forum lintas lembaga dan masyarakat sipil Indonesia untuk menghimpun solidaritas dan dukungan bagi rakyat Sudan,” harapnya.

    Dirinya berharap Indonesia bisa mengambil peran dalam mengatasi krisis kemanusiaan yang melanda masyarakat Sudan. Terlebih lagi, lanjutnya, peran Indonesia saat ini di kancah Internasional sangat diperhitungkan.

    “Tentu, kita berharap agar krisis kemanusiaan tersebut bisa segera selesai. Peran Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia bisa berjalan dengan baik,” tandasnya.

    Sebagaimana diketahui upaya ALKIS dalam menyuarakan kepedulian pada krisis kemanusiaan di Sudan mendapatkan dukungan penuh dari sejumlah tokoh nasional.

    Pewarta: Feru Lantara
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Fenomena Langka Hyena Tutul Muncul Lagi Setelah 5.000 Tahun

    Fenomena Langka Hyena Tutul Muncul Lagi Setelah 5.000 Tahun

    Jakarta

    Seekor hyena tutul (Crocuta crocuta) ditemukan di Mesir Tenggara. Ini adalah spesies pertama makhluk tersebut yang tercatat di wilayah ini selama ribuan tahun.

    Sayangnya, hewan tersebut ditangkap dan dibunuh oleh orang-orang sekitar 30 km dari perbatasan dengan Sudan, demikian laporan media setempat.

    “Reaksi pertama saya adalah tidak percaya sampai saya memeriksa foto dan video bangkai hewan tersebut,” kata penulis utama penelitian, Dr. Abdullah Nagy dari Universitas Al-Azhar, Mesir, dikutip dari Phys.org.

    “Melihat buktinya, saya benar-benar terkejut. Itu di luar dugaan kami hewan tersebut ditemukan di Mesir,” sambungnya.

    Penampakan itu terjadi sekitar 500 km di utara wilayah yang diketahui dihuni hyena tutul di negara tetangga Sudan. Para peneliti berteori bahwa siklus cuaca regional dan dekade, bagian dari fenomena Palung Laut Merah Aktif, dapat mengakibatkan peningkatan curah hujan dan pertumbuhan tanaman. Kondisi ini membuka koridor migrasi bagi hyena dan mendukung ketersediaan mangsa yang cukup.

    Untuk menguji gagasan ini, mereka menggunakan indeks vegetasi perbedaan yang dinormalisasi (NDVI) sebagai ukuran curah hujan dan peluang penggembalaan yang sesuai, dengan nilai NDVI yang diperoleh dari citra satelit Landsat 5 dan 7 antara 1984 hingga 2022.

    Hasil analisis mengungkap kekeringan selama beberapa tahun dengan periode basah yang lebih pendek. Selama lima tahun terakhir, wilayah tersebut memiliki nilai NDVI yang lebih tinggi daripada dua dekade sebelumnya, yang menunjukkan peningkatan pertumbuhan tanaman dapat mendukung mangsa bagi hyena tutul yang penasaran saat berpindah tempat.

    “Fakta bahwa area koridor tersebut telah menjadi kurang ramah lingkungan, sehingga memungkinkan perjalanan yang lebih mudah di sepanjang ‘jalan raya’, mungkin menjelaskan bagaimana hyena mencapai wilayah utara sejauh ini,” kata Nagy.

    “Namun, motivasi perjalanannya yang panjang ke Mesir masih menjadi misteri yang membutuhkan penelitian lebih lanjut,” sebutnya.

    Hyena tutul merupakan predator berkelompok yang sukses, biasanya ditemukan di berbagai habitat di Afrika sub-Sahara. Mereka dapat menempuh jarak hingga 27 km dalam sehari, mengikuti migrasi ternak semi-nomaden yang dikelola manusia dan bertahan hidup dengan sesekali membunuh ternak.

    Individu yang dideskripsikan dalam penelitian ini, membunuh dua kambing yang digembalakan oleh masyarakat di Wadi Yahmib di Kawasan Lindung Elba, dan kemudian dilacak, ditemukan, dikejar, dan dibunuh pada akhir Februari 2024. Pembunuhan tersebut difoto dan diberi keterangan lokasi geografis, sehingga memberikan kesempatan bagi ahli ekologi hewan untuk menindaklanjuti penampakan tersebut.

    Temuan penelitian ini memaksa pemikiran ulang tentang distribusi hyena tutul yang disepakati dan menambah data yang tersedia tentang bagaimana perubahan iklim regional dapat memengaruhi migrasi hewan.

    (rns/rns)

  • TNI Siap Kirim 20 Ribu Personel Jadi Pasukan Perdamaian ke Gaza

    TNI Siap Kirim 20 Ribu Personel Jadi Pasukan Perdamaian ke Gaza

    Jakarta

    Pemerintah berencana mengirim sebanyak 20 ribu pasukan perdamaian ke Gaza. TNI memastikan personelnya siap untuk memenuhi perintah tersebut dan telah melakukan pelatihan sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan nanti.

    “Terkait kesiapan 20.000 prajurit dan latihan. Angka 20.000 adalah kapasitas kekuatan TNI yang telah disiapkan dalam kerangka dukungan perdamaian dan kemanusiaan,” ujar Kapuspen TNI Mayjen Freddy Ardianzah kepada wartawan, Minggu (16/11/2025).

    “Personel tersebut berasal dari satuan yang rutin menjalani pembinaan OMSP dan misi PBB, sehingga kemampuan dasar, interoperabilitas, kesiapsiagaan logistik, dan operasi di berbagai medan sudah terbentuk,” tambahnya.

    Freddy menyebut para personel tersebut kini tinggal menunggu keputusan pemerintah selanjutnya. Dia memastikan semua kriteria yang dibutuhkan telah disesuaikan.

    “Untuk latihan khusus, TNI tetap menunggu mandat final, namun secara prinsip pasukan siap melaksanakan keputusan pemerintah secara profesional, proporsional, dan sesuai legal standing nasional dan internasional,” katanya.

    Lebih lanjut, Freddy menyebut TNI juga akan mengirim rumah sakit lapangan hingga ambulans ke Gqza. Ia mengaku belum menerima informasi berapa banyak logistik yang dibutuhkan di Gaza.

    “Peralatan yang dipersiapkan mengikuti standar operasi kemanusiaan dan peacekeeping, seperti fasilitas rumah sakit lapangan, peralatan medis emergensi, ambulans, perlengkapan air bersih dan sanitasi, serta kemampuan konstruksi zeni termasuk alat berat dan sarana rekonstruksi,” ujarnya.

    Pernyataan Prabowo

    Presiden Prabowo Subianto menyebut Indonesia salah satu penyumbang terbesar pasukan penjaga perdamaian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dia menegaskan Indonesia siap mengirimkan puluhan ribu pasukan perdamaian untuk menjaga kedamaian dunia.

    “Indonesia saat ini adalah salah satu penyumbang terbesar pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kami percaya pada Perserikatan Bangsa-Bangsa, kami akan terus mengabdi, di mana perdamaian membutuhkan penjaga, bukan hanya dengan kata-kata tetapi dengan pasukan di lapangan,” kata Prabowo saat pidato dalam bahasa Inggris di Sidang Umum PBB, dilihat dari YouTube United Nations, Selasa (23/9/2025).

    Prabowo mengatakan jika PBB membutuhkan pasukan perdamaian, Indonesia siap mengirimkan hingga 20.000 putra-putrinya untuk menciptakan perdamaian di mana pun. Seperti di Gaza hingga Ukraina.

    “Jika dan ketika Dewan Sekretaris Perserikatan Bangsa-Bangsa dan majelis agung ini memutuskan, Indonesia siap untuk mengerahkan 20.000 putra putri kami atau bahkan lebih untuk membantu mengamankan perdamaian di Gaza atau di tempat lain di Ukraina, di Sudan, di Libya, di mana pun ketika perdamaian perlu ditegakkan, perdamaian perlu dijaga,” ucap Prabowo.

    (azh/dhn)

  • Perang Menggila, 30 Juta Warga Sudan Butuh Bantuan

    Perang Menggila, 30 Juta Warga Sudan Butuh Bantuan

    Jakarta

    Lebih dari separuh penduduk Sudan saat ini membutuhkan bantuan kemanusiaan di tengah pertempuran yang melanda negara Afrika timur laut itu.

    Sejak pecah pada April 2023, perang antara tentara Sudan dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF), telah menewaskan puluhan ribu orang. Perang tersebut juga telah membuat hampir 12 juta orang mengungsi, dan memicu salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

    “Kami melihat situasi di mana lebih dari 30 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan. Jumlah tersebut setara dengan separuh penduduk Sudan,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Pengungsi Denmark, Charlotte Slente, setelah kunjungan ke wilayah perbatasan di negara tetangga, Chad.

    “Penderitaan yang kami saksikan sungguh tak terbayangkan,” ujar kepala NGO tersebut, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (15/11/2025).

    Sudan memiliki populasi sekitar 50 juta jiwa pada tahun 2024, menurut Bank Dunia.

    Komentar pejabat NGO tersebut muncul setelah kunjungan ke daerah di Chad yang berbatasan dengan wilayah Darfur di Sudan bagian barat, yang belakangan ini dilanda pertempuran sengit.

    Kekerasan telah meningkat drastis dalam beberapa pekan terakhir. RSF menguasai kota penting El-Fasher — benteng terakhir tentara Sudan di Darfur — setelah pengepungan selama 18 bulan dan laporan kekejaman yang terus bertambah.

    “Ada pelanggaran yang melanggar semua hukum kemanusiaan internasional,” imbuh Slente.

    Slente mengatakan NGO tersebut telah melihat bukti pembantaian massal dan kekerasan seksual di Sudan.

    “Kami melihat penahanan, penculikan, pemindahan paksa, dan penyiksaan,” kata Slente.

    Ia menuduh komunitas internasional tidak berbuat cukup.

    Ia pun memperingatkan bahwa masih ada kota-kota lain yang masih dikepung dan tidak mendapatkan perhatian yang sama.

    Kota Babanusa, benteng terakhir tentara di negara bagian Kordofan Barat, telah dikepung selama beberapa bulan, begitu pula ibu kota negara bagian Kordofan Utara, El-Obeid, serta Kadugli dan Dilling di Kordofan Selatan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: UEA Dituding Menjadi Dalang Serangan Drone di Port Sudan”
    [Gambas:Video 20detik]
    (ita/ita)

  • Jejak Pengabdian Prajurit Menjaga Merah Putih di Ujung Timur

    Jejak Pengabdian Prajurit Menjaga Merah Putih di Ujung Timur

    Liputan6.com, Jakarta Senja di Markas Yonif Raider 136/Tuah Sakti, Batam, tepatnya di halaman batalyon berubah menjadi saksi lautan doa dan haru untuk ratusan prajurit berseragam loreng yang duduk bersila, berbaur dengan anak-anak yatim.

    Dalam keheningan yang khidmat, Komandan Batalyon Letkol Inf Yudi Satria Prabowo memimpin doa bersama sebelum 450 prajuritnya diberangkatkan Pada 17 November ke medan tugas pengamanan Pucak Jaya Papua.

    Tradisi ini bukan sekadar seremoni. Bagi mereka, doa adalah bekal pertama dalam perjalanan panjang menjaga negeri.

    “Kita sebagai insan hamba Tuhan harus selalu mengingat Allah SWT di setiap langkah. Semoga tugas ini dimudahkan, diberi kelancaran dan kesuksesan,” ujar Yudi, suaranya tenang namun berwibawa, dalam cengkraman di Mako Yonif Raider TS 136, Trans Barelang, Batam, Rabu (12/11/2025).

    Dia akan turun langsung memimpin Sebanyak 450 prajurit Yonif Raider 136/Tuah Sakti akan berangkat ke Kabupaten Puncak Jaya, Papua, menjalankan misi pengamanan wilayah perbatasan (Satgas Pamtas RI–PNG) selama satu tahun penuh.

    Persiapan mereka bukan main-main. Sejak Januari 2025, pasukan ini sudah ditempa latihan bertahap, mulai dari home base di Batam, latihan medan gunung hutan, hingga latihan permukiman. Puncaknya nanti, pada akhir November, mereka akan mengikuti latihan pratugas di Pusdiklatpassus, Cipatat Bandung, sebelum berlayar ke timur Indonesia.

    “Kita berangkat dari Batu Ampar menuju Tanjung Priok, lalu melintas laut ke Papua. Semua sudah siap, baik personel, logistik, maupun dukungan medis,” jelas Yudi.

    Yudi bukan perwira biasa, ia pernah membawa nama Indonesia di misi perdamaian dunia PBB di Sudan Selatan (UNMISS) selama 15 bulan.

    “Waktu itu kami menjaga stabilitas di tengah perang saudara. Prinsipnya sama: netral, imparsial, dan melindungi masyarakat sipil,” kenangnya.

    “Di sana saya belajar, bahwa di manapun prajurit Indonesia bertugas — entah di Afrika atau di Papua — nilai utamanya tetap sama: kemanusiaan,” lanjutnya.

    Tugas Satgas bukan hanya soal menjaga keamanan dari ancaman bersenjata. Lebih dari itu, mereka mengemban misi memenangkan hati dan pikiran rakyat di wilayah tugasnya.

    “Kami berangkat bukan untuk perang,” kata Letkol Yudi pelan.

    “tapi untuk membawa damai, menjaga saudara-saudara kita, dan memastikan merah putih tetap berkibar di ujung timur negeri,” tegasnya.

    Dari kota industri di pesisir barat, mereka akan menempuh ribuan kilometer ke pegunungan timur. Dari Batam menuju Puncak Jaya, dari markas ke medan, dari doa ke pengabdian.

    Di sela-sela mendampingi Komandan Letnan Satu (Letu) Inf Ola Ditya Prabowo, perwira muda lulusan Akmil 2021, menceritakan pengalamannya pernah bertugas di Papua Barat pada 2022. Saat itu, ia menjabat Wadan Pos Meirga di Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni.

    “Sukanya banyak, terutama saat bisa berinteraksi dengan anak-anak Papua. Kami sering datang ke sekolah-sekolah — SD, SMP, SMA — untuk mengajar dan memberi semangat belajar,” cerita Letu Ola.

    “Dukanya, masih ada anak-anak yang lebih memilih membantu orang tua berkebun daripada sekolah. Jadi kami mendatangi rumah-rumah mereka, bicara baik-baik dengan orang tua, menjelaskan pentingnya pendidikan,” tutur Ola.

    Bagi mereka, pendidikan adalah bentuk nyata dari pertahanan. “Kalau anak-anak bisa membaca, menulis, dan punya mimpi, maka itulah kemenangan sejati,” ujar Ola dengan senyum kecil.

    Namun, di balik cerita manis, tugas di Papua tak selalu tenang. Dalam penugasannya di Moskona Barat, Letu Ola sempat menyaksikan peristiwa kelam — serangan oleh kelompok bersenjata (OPM) terhadap pekerja proyek jalan.

    “da empat korban. Dua dibakar, dua lainnya tewas dipotong,” menangnya pelan.

    “Kami dari Pos Meirga langsung evakuasi jenazah, mengamankan area, dan menyerahkan ke keluarga. Semua dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan rasa hormat.”

    Meski keras dan berisiko, tugas itu justru memperkuat tekad mereka. “Papua bukan tempat yang harus ditakuti, tapi disayangi. Di sana banyak saudara kita yang tulus dan bersahabat,” ucapnya.

    Bagi keluarga yang ditinggalkan, perasaan haru tak bisa disembunyikan. Ada sedih, ada bangga. Tapi setiap istri dan anak prajurit sudah tahu sejak awal, cinta kepada Tanah Air adalah bagian dari pengabdian.

    “Mereka sudah siap. Saat menikah dengan prajurit, sudah tahu konsekuensinya: tugas adalah panggilan jiwa,” ujar Ola Ditya.

    Malam itu, sebelum apel doa bersama ditutup, anak-anak yatim dari panti asuhan melantunkan doa dengan suara lirih.

    Para prajurit menunduk bersimpuh doa Di hadapan mereka terbentang dua medan: Batam yang modern dan damai, serta Papua yang penuh tantangan namun menyimpan harapan.

  • Di Forum MIKTA, Puan Maharani Serukan Kolaborasi Global Tangani Krisis Palestina dan Sudan

    Di Forum MIKTA, Puan Maharani Serukan Kolaborasi Global Tangani Krisis Palestina dan Sudan

    Dalam kesempatan itu, cucu Proklamator RI Bung Karno ini juga menyinggung krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina, Ukraina, Sudan, dan Yaman, yang menurutnya harus menjadi perhatian global.

    “Konsekuensi kemanusiaan di Palestina, Ukraina, Sudan, dan Yaman bukanlah berita yang jauh dari topik utama, tetapi menuntut kita segera mengambil langkah nyata untuk menyelesaikannya,” tegasnya.

    Puan juga menyoroti kondisi di Semenanjung Korea yang masih berpotensi mengalami eskalasi konflik, dan menilai bahwa MIKTA memiliki tanggung jawab moral untuk memperkuat manajemen krisis di kawasan tersebut.

    Lebih lanjut, Puan menegaskan bahwa parlemen tidak boleh hanya menjadi penonton dalam pembangunan perdamaian. Menurutnya, parlemen memiliki peran strategis dalam menerjemahkan komitmen global menjadi kebijakan nyata.

    “Peran kita adalah memastikan mandat dan sumber daya selaras dengan kenyataan di lapangan, bukan pola yang dipaksakan dari jauh,” ucapnya.

    Puan juga menekankan pentingnya inklusi komunitas lokal, perempuan, dan pemuda dalam perancangan dan evaluasi program peacebuilding.

    “Hal ini dapat memperkuat legitimasi dan mengurangi risiko krisis yang berulang,” lanjutnya.

     

     

  • JMFW 2026 Raup US,51 Juta, Lampaui Target dan Tunjukkan Daya Saing Modest Fashion Indonesia

    JMFW 2026 Raup US$19,51 Juta, Lampaui Target dan Tunjukkan Daya Saing Modest Fashion Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perdagangan Budi Santoso secara resmi menutup perhelatan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026 pada Minggu, (9/11/2025) di Kartika Expo Center, Balai Kartini, Jakarta. Pameran modest fashion berskala internasional yang berlangsung pada 6-9 November ini berhasil mencatatkan total transaksi sebesar US$19,51 juta atau setara Rp 321,88 miliar, melampaui target awal sebesar US$10 juta.

    “Total transaksi dari 6-9 November 2025 tercatat sebesar US$19,51 juta atau sekitar Rp 321,88 miliar. Capaian ini melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar US$10 juta,” ujar Mendag Busan.

    Mendag Busan merinci, transaksi JMFW 2026 berasal dari beberapa sumber, yakni penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) senilai US$15,30 juta, transaksi fairground atau langsung di tempat selama pameran sebesar US$436,28 ribu, dan transaksi hasil business matching senilai US$3,77 juta.

    “Sekitar Rp 122,23 miliar atau 37,97 persen dari total transaksi dicatatkan oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Capaian ini tidak hanya mencerminkan kreativitas desainer Indonesia, tetapi juga hasil kerja sama yang solid antara pemerintah, pelaku usaha, dan seluruh pemangku kepentingan dalam memperkuat ekosistem industri modest fashion nasional,” ungkap Mendag Busan.

    Selama empat hari pelaksanaan, JMFW 2026 yang mengusung tema “Essential Lab” dikunjungi oleh 11.459 orang. JMFW 2026 juga diikuti oleh 242 jenama kebanggaan tanah air yang menampilkan beragam karya kreatif dari desainer serta pelaku usaha modest fashion dan industri penunjang fesyen lainnya.

    Mendag Busan menyampaikan, JMFW 2026 berhasil menarik perhatian buyer luar negeri, meskipun tahun ini tidak diselenggarakan bersamaan dengan Trade Expo Indonesia (TEI) seperti pada tahun- tahun sebelumnya. Kehadiran para buyer tersebut merupakan hasil penjaringan aktif yang dilakukan oleh perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri serta kerja sama dengan sejumlah jenama peserta JMFW.

    “Tahun ini, JMFW kembali membuktikan modest fashion Indonesia memiliki daya tarik kuat di mata dunia. Tercatat, buyer internasional yang hadir dalam JMFW 2026 berasal dari Malaysia, Prancis, Italia, Singapura, Uni Emirat Arab, Jepang, dan Sudan. Kehadiran mereka menunjukkan besarnya minat pasar global terhadap produk modest fashion Indonesia yang semakin inovatif dan berdaya saing tinggi,” kata Mendag Busan

    Mendag Busan mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga semangat kolaborasi dan inovasi. Menurutnya, keberhasilan penyelenggaraan JMFW 2026 ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi lintas sektor dapat melahirkan karya dan peluang baru bagi industri fesyen tanah air.

    “Tujuan utama JMFW adalah menggaungkan kembali bahwa Indonesia adalah pusat modest fashion dunia. Saya mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga semangat kolaborasi dan inovasi agar tahun depan JMFW dapat terselenggara lebih besar dan berdampak lebih luas,” ujar Mendag Busan.

    Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Imam Hartono menyampaikan apresiasinya kepada Kemendag beserta seluruh kementerian, lembaga, dan mitra terkait yang telah bersinergi dengan baik dalam mendorong perkembangan industri modest fashion nasional.

    “Modest fashion global saat ini mengalami tren yang positif, Indonesia tidak boleh ketinggalan. Oleh karena itu, kita harus mengambil inisiatif dan memanfaatkan peluang besar ini untuk mendorong peningkatan ekonomi, khususnya di sektor modest fashion,” ujar Imam.

    Sementara itu, pemilik jenama Kami, Istafiana Candarini atau Irin, menyampaikan tahun ini merupakan tahun kelimanya bergabung dengan JMFW. Pada pergelaran kali ini, Kami menampilkan koleksi bertajuk “Kami’s Love for Wastra”. Menurutnya, partisipasi dalam JMFW tidak hanya menjadi ajang untuk menampilkan karya, tetapi juga membuka peluang baru.

    “Kemarin kami berkesempatan bertemu dengan salah satu buyer dari Milan, Italia yang tertarik pada koleksi sportswear dan basic wear dari Kami. Pertemuan ini masih dalam tahap penjajakan, dan mudah-mudahan bisa berlanjut ke kerja sama,” ujar Irin.

    Penutupan JMFW 2025 menampilkan parade fashion show jenama kebanggaan Indonesia yang meliputi Unique Indonesia x Kantor Perwakilan (KPw) BI Jawa Barat, Rumah Kebaya Velga x KPw BI DKI Jakarta, Tarasari x KPw BI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Pelanusa x KPw BI Malang, Visa Cottonbatik x KPw BI Solo, Nora Indonesia x KPw BI Malang, Kami, PUTHIC By Nissa Khoirina x KPW BI DIY, dan Nina Nugroho.

    JMFW 2026 terlaksana berkat dukungan dan sinergi berbagai pihak, antara lain Bank Indonesia, Kementerian Ekonomi Kreatif, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta (Disperindag DIY), Sarinah, Pegadaian, PT ΚΑΙ, Bank Syariah Indonesia, Wardah, Shopee Indonesia, Ditali Cipta Kreatif, dan Balai Kartini.

    Selanjutnya, Kementerian Perdagangan juga menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh Asia Pacific Rayon, UBS, Google Indonesia, Panasonic, Century Textile Industry, dan Deatextile. Kolaborasi ini turut diperkuat dengan partisipasi Indonesia Fashion Chamber (IFC) dan Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) yang turut berperan penting memajukan industri modest fashion Indonesia.

  • CIIE kian berperan sebagai platform pertumbuhan bersama

    CIIE kian berperan sebagai platform pertumbuhan bersama

    Beijing (ANTARA) – Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) kedelapan, yang dibuka pekan lalu di Shanghai, menarik perhatian dunia sebagai bukti vitalitas ekonomi China dan komitmennya terhadap keterbukaan. Para pemimpin dan pengusaha dari seluruh dunia memuji ajang ini sebagai platform utama untuk kerja sama perdagangan dan kemakmuran bersama.

    Ajang yang berlangsung selama enam hari ini mencatat rekor baru dalam hal skala, dengan partisipasi dari 155 negara, kawasan, dan organisasi internasional. Menurut Kementerian Perdagangan China, pameran ini menghadirkan 4.108 peserta pameran dari luar China di area pameran seluas lebih dari 430.000 meter persegi.

    Marko Lotric, selaku presiden Dewan Nasional Slovenia, mengatakan dalam wawancara tertulis dengan Xinhua sebelum kunjungannya ke China bahwa CIIE mewakili kesempatan untuk menampilkan inovasi, teknologi, dan produk berkualitas Slovenia baik ke pasar China maupun global.

    Lotric memimpin delegasi yang terdiri dari tujuh perusahaan Slovenia dari berbagai sektor untuk berpartisipasi dalam acara tersebut dan menyampaikan pidato pada upacara pembukaan. “Kami berharap CIIE dapat menghasilkan peluang bisnis baru, mendorong pertukaran pengetahuan, dan memperkuat kemitraan jangka panjang antara perusahaan Slovenia dan China,” katanya.

    Seorang pengunjung mempelajari produk mawar dari Iran di area pameran Barang Konsumen pada Pameran Impor Internasional China (CIIE) kedelapan di Shanghai, China, pada 7 November 2025. (Xinhua/Ding He)

    Dia memuji CIIE sebagai platform global yang mendorong keterbukaan, kolaborasi, dan berbagi inovasi. “Ini membantu negara-negara seperti Slovenia membangun kemitraan baru, menjelajahi pasar baru, dan berkontribusi terhadap pembangunan yang saling menguntungkan,” ujarnya.

    Lotric menambahkan bahwa Slovenia menghargai upaya China untuk mendukung ekonomi global yang terbuka dan inklusif, yang memperkuat konektivitas, memfasilitasi akses pasar, dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan.

    Pakar media Kirgizstan Taalaibek Oroskulov menggambarkan CIIE sebagai platform unggulan untuk menampilkan teknologi mutakhir, serta menuturkan bahwa signifikansi globalnya “sangatlah besar”.

    “Para pengusaha China dapat melihat berbagai inovasi global di satu tempat, sementara para pebisnis asing menemukan kondisi yang lebih menguntungkan di China untuk memperluas produksi mereka, yang pada akhirnya mengarah pada kesuksesan.”

    Oroskulov menyoroti bahwa keberhasilan China di pasar global tidak hanya bergantung pada kapasitas industri dan produksi yang kuat, tetapi juga pada filosofi kerja sama terbuka yang didasarkan pada rasa hormat dan kemitraan setara yang memberikan hasil yang saling menguntungkan.

    Perusahaan keluarga bernama Zotter Chocolate dari Austria telah berpartisipasi dalam setiap edisi CIIE sejak 2018. Pameran ini adalah “pameran terbesar dan paling penting yang kami ikuti di China, karena pengaruhnya dapat membuat merek kami dikenal oleh orang-orang dari seluruh China,” kata Julia Zotter, CEO junior di perusahaan tersebut.

    Seorang pria berpartisipasi dalam tantangan angkat beban di stan Johnson Health Tech di area Pameran Barang Konsumen dalam ajang Pameran Impor Internasional China (CIIE) kedelapan di Shanghai, China, pada 8 November 2025. (Xinhua/Wang Zecong)

    Dia mengatakan bahwa perusahaannya merasa diterima di China sejak mulai berinvestasi di pasar tersebut 12 tahun lalu, dengan otoritas setempat memberikan dukungan kuat dan memperlakukan mereka sebagai bagian dari komunitas bisnis lokal.

    Melalui platform seperti CIIE, perusahaan ini juga menyaksikan ketangguhan ekonomi China. “Saya yakin pada prospek perekonomian China karena saya yakin China memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan, memungkinkan semua orang untuk bekerja bersama ke arah yang benar,” kata Zotter.

    Safari Import and Export Company dari Sudan terus berpartisipasi setiap tahun dalam CIIE, memperkenalkan produk pertanian Sudan seperti wijen, gom akasia, dan kacang tanah ke China.

    Direktur jenderal perusahaan tersebut, Mamdouh Shenouda Mamlouk, menyebut pameran ini sebagai “platform untuk ketahanan ekonomi dan peluang penting untuk memperkuat kerja sama antara Sudan dan China.”

    “Setiap partisipasi baru mendatangkan lebih banyak mitra dan peluang yang lebih besar,” kata Mamlouk, seraya menyebutkan bahwa nilai kontrak meningkat dari 8 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.704) pada 2019 menjadi lebih dari 27 juta dolar AS pada 2024.

    “Pameran ini telah memberi kami jendela nyata ke pasar China dan memperkuat keyakinan mitra-mitra kami terhadap Sudan sebagai pemasok tepercaya untuk produk-produk alami bernilai tinggi,” ujar Mamlouk.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Junaydi Suswanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.