Negara: Singapura

  • Boeing Rayu Maskapai RI Tambah Pesawat, Pelita Air Tak Tertarik

    Boeing Rayu Maskapai RI Tambah Pesawat, Pelita Air Tak Tertarik

    Bisnis.com, JAKARTA — Maskapai penerbangan lokal belum tertarik untuk menyewa pesawat Boeing. Salah satu pertimbangannya adalah perihal efisiensi operasional.

    Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan mengungkapkan pihaknya masih akan fokus pada operasional armada Airbus dan belum melirik Boeing untuk menggantikan pesawat-pesawatnya.  

    Sampai saat ini pun, pihaknya juga belum ada pembicaraan maupun rencana untuk pembelian Boeing. 

    “Kami fokus untuk Airbus dulu dan belum melihat merk lain, supaya lebih efisien & simple dalam beroperasi,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (27/8/2025). 

     Untuk diketahui, saat ini PT Pelita Air Service (PAS) mengoperasionalkan armada Airbus A320 untuk mengangkut penumpang domestik, maupun penerbangan internasional perdananya ke Singapura, beberapa waktu lalu. 

     Berbeda dengan Garuda Indonesia yang memang sejak sebelum Covid-19 sudah teken kontrak pembelian 50 pesawat Boeing 777. Dalam hal ini, Dave enggan berkomentar soal kabar pembelian tersebut. 

    Sebelumnya, Comercial Marketing Managing Director Boeing for Asia Pacific (APAC) Dave Schulte memprediksikan Indonesia masih membutuhkan 600 unit pesawat agar angka departing seats per capita dapat setara dengan rata-rata negara di Asia Tenggara serta mendukung pertumbuhan ekonomi. 

    Dave menyampaikan bahwa saat ini rata-rata ada sekitar 0,4 kursi per kapita yang berangkat dari Indonesia.  

    Membandingkan dengan Malaysia dengan angka 1,83, sementara rata-rata di Asia Tenggara adalah sekitar 0,65 kursi per kapita. Sedangkan Thailand, Vietnam, dan Singapura memiliki angka yang sangat tinggi, masing-masing sebesar 1,18, 0,65, dan 6,97. Pasalnya, angka tersebut tidak sejalan dengan jumlah penduduk Indonesia yang hampir 300 juta penduduk—jauh lebih besar dari Singapura maupun Malaysia. 

    “Jika kita ingin meningkatkan jumlah kursi per kapita di Indonesia hingga rata-rata Asia Tenggara, itu berarti bahwa melakukannya secara instan akan membutuhkan sekitar 600 pesawat baru untuk masuk ke Indonesia dalam waktu dekat,” ungkapnya dalam Commercial Market Outlook (CMO) 2025 di kantor Boeing Indonesia, Rabu (27/8/2025). 

    Mengingat, Indonesia memang memiliki armada dengan jumlah terbesar, tetapi juga tertua karena rata-rata umur pesawat 14,4 tahun dan hanya 5% dari total pesawat yang merupakan generasi baru. 

    Sementara armada-armada baru dari Boeing seperti 737 Max maupun 777X dengan keandalan tinggi serta efisiensi operasional yang mendukung dapat menurunkan tarif pesawat yang cukup tinggi di Indonesia. Alhasil, lalu lintas penumpang di Indonesia pun juga dapat tumbuh. 

    “Semoga pesawat generasi baru dapat membantu meningkatkan efisiensi maskapai penerbangan, yang pada gilirannya akan membantu posisi penumpang dalam hal tarif penerbangan,” lanjutnya. 

  • CELIOS sebut aturan bunga pindar Indonesia terbaik di ASEAN

    CELIOS sebut aturan bunga pindar Indonesia terbaik di ASEAN

    Jakarta (ANTARA) – Center for Economic and Law Studies (CELIOS) mengungkapkan bahwa regulasi terkait bunga pinjaman daring (pindar) di Indonesia merupakan implementasi yang terbaik di antara negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

    Dalam riset terbarunya yang berjudul “Dampak Regulasi Batas Maksimum Manfaat Ekonomi Pinjaman Daring”, CELIOS membandingkan pendekatan sejumlah negara ASEAN dalam mengatur industri pinjaman daring, salah satunya terkait pengenaan bunga pinjaman.

    Direktur Ekonomi Digital CELIOS Nailul Huda menyampaikan dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Rabu, bahwa Singapura tidak menetapkan batas bunga pindar, sementara Malaysia menerapkannya tapi hanya di pasar pinjaman konvensional (conventional lending).

    Vietnam bahkan baru mulai memperkenalkan regulasi tersebut melalui regulatory sandbox pada 2025 dengan ketentuan bunga yang masih bersifat sementara.

    Sementara Indonesia telah sejak awal menerapkan regulasi ketat bagi industri pindar, termasuk terkait tata kelola, kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam industri pindar, hingga pelindungan pemberi pinjaman (lender) melalui Rapat Umum Pemberi Dana (RUPD).

    Meskipun demikian, Nailul menggarisbawahi perlunya konsistensi dalam penetapan bunga untuk menjaga stabilitas industri.

    “Pengaturan (bunga pindar) harus memperhatikan dua sisi market (pasar), yakni lender dan borrower (peminjam),” ujarnya.

    Per 1 Januari 2025, batas maksimum manfaat ekonomi per hari bagi pinjaman konsumtif dengan tenor di bawah 6 bulan tetap 0,3 persen.

    Sementara batas maksimum manfaat ekonomi harian bagi pinjaman konsumtif dengan tenor di atas 6 bulan turun menjadi 0,2 persen dari sebelumnya 0,3 persen.

    Ia menyampaikan bahwa pihaknya juga menetapkan batas maksimum bunga harian untuk pinjaman produktif.

    Peminjam dari sektor usaha mikro dan ultra mikro dibebankan batas maksimum manfaat ekonomi per hari sebesar 0,275 persen untuk tenor di bawah 6 bulan dan 0,1 persen untuk tenor di atas 6 bulan.

    Sedangkan pinjaman produktif untuk usaha kecil dan menengah batas maksimum bunga hariannya sama bagi tenor di bawah 6 bulan maupun tenor di atas 6 bulan, yakni 0,1 persen.

    Selain itu, Nailul juga menyoroti pentingnya penindakan pinjaman online (pinjol) ilegal melalui pelacakan, pemblokiran, dan pengawasan pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE), peningkatan literasi keuangan digital, serta penyusunan peta jalan regulasi yang menyeimbangkan kepentingan industri dan pelindungan konsumen.

    Ia mengatakan literasi keuangan digital harus menjadi tanggung jawab bersama bagi seluruh pemangku kepentingan agar masyarakat tidak lagi terjebak dalam pinjaman ilegal.

    “Selalu kita sampaikan (melalui) kolaborasi dan kampanye untuk mendorong bahwa literasi keuangan (digital) itu bukan hanya (peran) di OJK, Kemenkomdigi (Kementerian Komunikasi dan Digital), tapi juga setiap sektor, termasuk pendidikan,” kata Nailul Huda.

    Direktur Pengembangan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hari Gamawan menyampaikan bahwa Indonesia menjadi satu dari 108 negara di dunia yang menerapkan mekanisme pembatasan bunga pindar.

    “Latar belakang kenapa (regulasi) manfaat ekonomi (suku bunga) dilakukan oleh OJK adalah (untuk) penguatan pelindungan konsumen. (Ini juga) untuk mendorong inklusi keuangan yang bertanggung jawab, yang memberikan manfaat,” ujar Hari Gamawan.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Siasat Menkes Perbanyak Dokter Spesialis RI, Belajar dari Singapura-India

    Siasat Menkes Perbanyak Dokter Spesialis RI, Belajar dari Singapura-India

    Jakarta

    Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan saat ini Indonesia masih kekurangan sekitar 70.000 dokter spesialis. Ini membuat Kemenkes akan meniru cara Singapura dan India untuk meningkatkan jumlah dokter.

    Kemenkes bekerja sama dengan Accreditation Council for Graduate Medical Education (ACGME) International, yakni organisasi yang menetapkan dan memantau standar pendidikan kedokteran pascasarjana di Amerika Serikat.

    “Kenapa ACGME kita ajak? Karena dia sudah melakukan reformasi dari pendidikan dokter spesialis di Singapura. Singapura menghadapi masalah yang sama (kurang dokter spesialis), tapi mereka melakukan apa yang kita lakukan yaitu back in early 2000,” kata Menkes Budi dalam sambutannya di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/8/2025).

    “Mereka reformasi, undang ACGME untuk masuk, ACGME menolong mereka, sehingga naik hampir dua kali lipat produksi dokter spesialisnya,” lanjutnya.

    Lalu, Menkes Budi juga ingin mencontoh apa yang dilakukan oleh India untuk melahirkan banyak dokter spesialis.

    “India adalah salah satu contoh, di mana bisa naik 4 kali lipat dalam waktu yang lebih singkat untuk pendidikan dokter spesialisnya,” katanya.

    Menkes berharap ACGME dapat membantu pemerintah dalam hal memperbaiki pendidikan kedokteran dengan kualitas standar internasional.

    “Malah suatu saat nanti, syukur-syukur dokter spesialis kita sudah setara dengan dokter spesialis Amerika, jadi kalau mau kerja puter-puter lebih gampang. Karena udah certified by ACGME (mendapatkan sertifikasi ACGME),” tutupnya.

    (dpy/naf)

  • Indonesia akan Menjadi Pusat Halal Regional dan Global, Tapi Butuh Kerja Sama hingga Promosi

    Indonesia akan Menjadi Pusat Halal Regional dan Global, Tapi Butuh Kerja Sama hingga Promosi

    JAKARTA – Indonesia akan menjadi pusat halal di kawasan regional dan global, tapi itu memerlukan kerja sama yang erat dengan mitra hingga promosi.

    Hal itu dikatakan Staf Ahli Bidang Diplomasi Ekonomi, Kementerian Luar Negeri RI, Duta Besar Dindin Wahyudin saat membuka “Halal Indonesia Go Regional: Dialogue on Market Expansion of Indonesian Halal Industrial Zones with Representatives of Southeast Asian, South and Central Asia, and Middle Eastern Countries” di Surabaya Hari Selasa.

    Kegiatan yang digelar Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri RI tersebut bertujuan untuk mempromosikan kawasan industri halal Indonesia kepada perwakilan negara-negara Asia Tenggara, Asia Selatan dan Tengah, serta Timur Tengah. Selain itu, forum ini juga membuka peluang dan memperluas akses pasar produk, jasa, dan investasi sektor halal Indonesia di kawasan tersebut.

    Dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut Dubes Dindin menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi salah satu pusat halal dunia. Lebih lanjut, Dubes Dindin menekankan,  kawasan industri halal memainkan peran penting dalam penyediaan fasilitas terintegrasi yang mendukung sertifikasi, logistik, hingga ekspor produk halal Indonesia.

    “Indonesia akan menegaskan posisinya sebagai pusat halal regional dalam waktu dekat, dan seiring berjalannya waktu akan menjadi pusat halal global. Untuk itu, kita perlu memperkuat kerja sama dengan para mitra dalam mengharmonisasikan standar halal, membangun rantai pasok yang kokoh, meningkatkan investasi di kawasan industri halal, serta mempromosikan produk dan gaya hidup halal secara global,” ujar Dubes Dindin melansir keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Rabu 27 Agustus.

    Kegiatan ini digelar dalam dua sesia. Pada sesi pertama, Putu Rahwidhiyasa dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) memaparkan Rencana Induk Industri Halal Indonesia sebagai panduan strategis menuju visi Indonesia sebagai pusat halal dunia. Panelis dari Kementerian Perindustrian menyampaikan dukungan pemerintah dalam penguatan infrastruktur, pembentukan kawasan industri halal, serta fasilitasi sertifikasi halal bagi UMKM. Sementara itu, Adi Tedja, Presiden Direktur Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS), mempresentasikan fasilitas terintegrasi HIPS yang berfokus pada enam sektor unggulan; makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, elektronik, tekstil dan fesyen, serta multi-logistik.

    Pada sesi kedua, diskusi menghadirkan perwakilan Indonesia, Malaysia, Singapura, Persatuan Emirat Arab, dan Pakistan yang berbagi pengalaman mengenai perkembangan industri halal di negara masing-masing. Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hassan, menekankan pentingnya sertifikasi halal di Indonesia.

    “Sesuai amanat undang-undang, seluruh produk impor yang masuk ke pasar Indonesia diharapkan telah memiliki sertifikasi halal. Hal ini untuk memastikan perlindungan konsumen sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem halal global,” jelas Haikal.

    Diketahui, kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid, mempertemukan pemangku kepentingan halal lintas negara, dan menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Kementerian Luar Negeri RI dalam mendorong perkembangan industri halal serta mewujudkan cita-cita menjadikan Indonesia sebagai pusat halal global.

  • Dispar Riau klaim 1,6 juta wisatawan saksikan Festival Pacu Jalur

    Dispar Riau klaim 1,6 juta wisatawan saksikan Festival Pacu Jalur

    Pekanbaru, (ANTARA) – Dinas Pariwisata Riau mengklaim sebanyak 1,6 juta orang wisatawan domestik dan mancanegara menyaksikan Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi selama 5 hari pelaksana ajang tradisional tersebut pada 20-24 Agustus lalu.

    Kepala Dispar Riau, Roni Rakhmat, mengungkapkan bahwa jumlah kunjungan tersebut berdasarkan hitungan yang disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten Kuansing. Kunjungan tahun lalu 1,3 juta orang sehingga tahun 2025 diprediksi meningkat dengan viralnya pacu jalur di media sosial hingga mendunia.

    “Itu kunjungan selama lima hari, kalau bagaimana cara hitungnya itu teknis. Ini data dari Pemkab Kuansing, katanya bekerja sama dengan badan pusat statistik,” kata Roni di Pekanbaru, Rabu.

    Yang jelas lanjutnya kunjungan tahun ini pasti meningkat dari tahun lalu yang jumlahnya 1,3 juta orang. Pasalnya fenomena “aura farming” di media sosial membuat pacu jalur mendunia.

    Berdasarkan arena penonton di pacu jalur diperkirakan ada sepanjang 1,5 kilometer dan lebar 1 km pada dua sisi Tapian Narosa Sungai Kuantan tersebut. Jika satu orang memerlukan ruang 30 centimeter maka paling tidak 500 ribu orang menyaksikan ajang tersebut dalam satu hari.

    Namun begitu tidak setiap hari dihitung 500 ribu dan diprediksi hanya pada dua hari terakhir saja. Tiga hari lainnya diprediksi penonton berkisar 200-400 ribu menyaksikan ajang tersebut.

    Untuk wisatawan asing terdata ada 1.374 orang yang datang langsung untuk menyaksikan tradisi budaya tersebut. Padahal pada tahun lalu jumlahnya hanya mencapai puluhan orang.

    Wisatawan asing yang datang berasal dari berbagai negara, mulai dari Nigeria, Maroko, Turki, Slovenia, Brasil, Malaysia, Singapura, Belanda, Australia hingga Amerika Serikat. Fenomena ini lanjutnya menunjukkan bahwa promosi Pacu Jalur melalui berbagai media, terutama media sosial, berhasil menjangkau audiens di seluruh dunia.

    Pewarta: Bayu Agustari Adha
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • RI diperkirakan butuh 600 pesawat baru untuk manfaatkan potensi pasar

    RI diperkirakan butuh 600 pesawat baru untuk manfaatkan potensi pasar

    Indonesia memiliki demografi usia muda yang tinggi, berarti keinginan dan hasrat bepergian mungkin lebih tinggi daripada yang menua

    Jakarta (ANTARA) – Indonesia diperkirakan membutuhkan investasi sekitar 600 pesawat baru dalam jangka pendek untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan yang masif di sektor penerbangan.

    Proyeksi itu muncul dalam laporan Commercial Market Outlook (CMO) 2025 yang dirilis Boeing berdasarkan analisis terhadap berbagai faktor, termasuk kondisi demografi, pertumbuhan ekonomi dan kondisi armada pesawat Indonesia saat ini.

    Managing Director of Boeing Commercial Marketing, Northeast Asia, Southeast Asia and Oceania, David Schulte di Jakarta, Rabu, mengatakan Indonesia memiliki keunggulan demografi.

    Populasi usia muda Indonesia yang besar, dari 30 juta pada 2024 dan diperkirakan menjadi 35 juta pada 2044, menjadi motor penggerak utama.

    “Indonesia memiliki demografi usia muda yang tinggi, yang berarti keinginan dan hasrat untuk bepergian mungkin sedikit lebih tinggi daripada demografi yang menua,” kata Schulte.

    Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang solid turut menjadi katalis. Kelas menengah Indonesia diproyeksikan tumbuh sekitar 3 persen per tahun, sementara kelas menengah ke atas diproyeksikan tumbuh lebih cepat lagi, yaitu 8 persen per tahun.

    Selain itu, sektor pariwisata berperan penting sebagai motor penggerak. Laporan tersebut menyebut hingga akhir tahun 2024, pariwisata berkontribusi sekitar 5 persen terhadap total produk domestik bruto (PDB) dan diproyeksikan akan terus meningkat.

    Dengan 12 juta tenaga kerja dan perkiraan pengeluaran wisatawan internasional mencapai Rp291 triliun pada 2024, potensi besar ini membutuhkan dukungan infrastruktur penerbangan yang memadai.

    Schulte menyebut kondisi armada pesawat Indonesia juga menjadi alasan Indonesia perlu menambah pesawat baru.

    Data menunjukkan bahwa meski jumlah pesawat bertambah dari 398 pada 2014 menjadi 480 pada 2024, pengiriman pesawat baru ke Indonesia sangat rendah dalam beberapa tahun terakhir.

    Schulte menjelaskan bahwa sebelum pandemi, Indonesia rata-rata menerima 30 hingga 40 pesawat baru per tahun. Namun, angka ini anjlok drastis pasca-pandemi, dengan hanya empat unit pada 2020 dan satu unit pada 2023.

    Menurut Schulte, kondisi ini mengakibatkan tingginya penggunaan pesawat dan tingkat okupansi (load factor).

    Perbandingan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara menunjukkan bahwa armada pesawat Indonesia adalah yang tertua di kawasan, dengan usia rata-rata hampir 15 tahun.

    Angka ini jauh di atas usia rata-rata armada di Malaysia (10,9 tahun), Thailand (11 tahun), Vietnam (8 tahun), dan Singapura (8,3 tahun).

    “Jika Indonesia ingin menyamai rata-rata jumlah kursi penerbangan per kapita di Asia Tenggara, yang saat ini berada di angka 0,65 (berbanding 0,4 di Indonesia), maka dibutuhkan tambahan sekitar 600 pesawat baru,” katanya.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Diresmikan Prabowo, Gedung Baru RS PON Telan Biaya Rp 1 T

    Diresmikan Prabowo, Gedung Baru RS PON Telan Biaya Rp 1 T

    Jakarta

    Gedung Layanan terpadu dan Institusi Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Mahar Mardjono, di Cawang, Jakarta Timur, baru saja diresmikan Presiden Prabowo Subianto. Pembangunan gedung baru ini menelan biaya hingga triliunan rupiah.

    Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bangunan baru di RS PON menelan biaya pembangunan senilai Rp 1,03 triliun. Anggaran itu berasal dari APBN tahun anggaran 2023 dan 2024 senilai Rp 756,7 miliar, pembiayaan dari PT SMI di tahun 2024 dan 2025 senilai Rp 250 miliar, hingga dana sendiri dari BLU RS PON Mahar Mardjono senilai Rp 31,36 miliar.

    “Pengembangan Gedung Layanan Terpadu dan Gedung INN RS PON dibangun dengan total nilai kontrak sebesar Rp 1,038 triliun,” kata Sri Mulyani dilansir dari unggahan Instagram resmi @smindrawati di Instagram, Rabu (27/8/2025).

    Data terkini menunjukkan total aset RS PON sebesar Rp 2,83 triliun dengan pendapatan rata-rata per bulan mencapai Rp 37,5 miliar, serta tercatat target pendapatan pada tahun 2025 sebesar Rp 521 miliar.

    Selain fasilitas kesehatan, Sri Mulyani menyatakan rumah sakit ini memiliki pusat pendidikan dan penelitian untuk para dokter spesialis di bidang syaraf dan otak dengan standar internasional. Pendidikan bekerja sama dengan beberapa institusi kesehatan internasional, di antaranya dari AS, Inggris, Belanda, Jepang, Malaysia, dan Singapura.

    Gedung Layanan Terpadu seluas ±76.554 m² dengan total 211 kamar rawat. Gedung Institut Neurosains Nasional (INN) seluas ±33.901 m² sebagai pusat pengembangan kedokteran, dan riset klinis serta inovasi. Ada juga hilirisasi hasil penelitian dengan fasilitas meliputi 18 clinical research unit (CRU), laboratorium riset, fasilitas biobank berskala nasional, dan skill lab nasional.

    “Semoga dengan adanya fasilitas kesehatan baru ini akan meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan di Indonesia, sebagaimana pesan Presiden @prabowo. Keduanya adalah faktor penting untuk mewujudkan kesejahteraan,” kata Sri Mulyani.

    (acd/acd)

  • Telkom Siapkan Triliunan Bangun Kabel Keliling Dunia, Ini Jalurnya

    Telkom Siapkan Triliunan Bangun Kabel Keliling Dunia, Ini Jalurnya

    Nusa Dua, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. berencana memperpanjang pembangunan kabel laut dalam proyek Indonesia Cable Express (ICE) hingga ke Afrika dan Samudra Atlantik.

    Direktur Utama Telkom Dian Siswarini menyatakan penambahan panjang kabel laut ICE adalah bagian dari ambisi perusahaan membentuk sabuk dunia (belting the world).

    “Perkembangan AI dan cloud membuat permintaan makin tinggi. Telkom lewat Telin ingin memperluas proyek ICE hingga belting the world,” katanya dalam pembukaan Bali Annual Telkom International Conference (Batic) 2025, Rabu (27/8/2025).

    Proyek ICE adalah konsorsium pembangunan infrastruktur kabel fiber optik di dasar laut (submarine cable) yang menghubungkan wilayah Asia Pasifik dengan Amerika dan Timur Tengah dengan nilai investasi mencapai US$ 2.660 juta (Rp 43 triliun). Kontribusi Telkom dalam proyek ICE diperkirakan antara US$ 420-620 juta (Rp 6,8-10,1 triliun).

    Dian menyatakan Telkom mempersiapkan dana investasi senilai US$ 200 juta (Rp 3,27 triliun) untuk perluasan jaringan ICE. Dana tambahan itu akan digunakan untuk tiga inisiatif.

    Pertama, Telkom ingin membangun tiga rute tambahan yaitu Singapura-Jepang melewati Selat Luzon, Timur Tengah ke Eropa, dan Manado ke Amerika bagian utara. Kedua, akuisisi jalur kabel laut lintas Samudra Atlantik yang menghubungkan Eropa dan Amerika. Ketiga, akuisisi kabel laut yang menghubungkan Afrika.

    Lewat proyek ini, Telkom ingin menjadikan Indonesia sebagai hub internet dunia. Saat ini, Telkom telah terlibat dalam pembangunan dan pengelolaan jaringan serat optik sepanjang 177.443 kilometer. Mayoritas merupakan kabel laut di wilayah Indonesia yaitu sepanjang 112.743 kilometer.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kondisi Vidi Aldiano Terkini Pasca Operasi Kanker

    Kondisi Vidi Aldiano Terkini Pasca Operasi Kanker

    Jakarta

    Belum lama ini, penampilan Vidi Aldiano di salah satu acara televisi menjadi sorotan. Vidi membuat banyak penggemarnya khawatir lantaran ia harus duduk ketika latihan untuk sebuah acara. Bahkan, setelah tampil, ia turun dari panggung dituntun oleh Deddy Corbuzier.

    “Yuk, bisa jalan? Sehat? Anda kok jalannya pelan-pelan gini sih,” seloroh Deddy saat menuntun Vidi Aldiano berjalan.

    “Aku tuh nggak sesakit itu kok, om, ini sakit sedikit,” sambungnya.

    Seperti yang diketahui, Vidi Aldiano memang tengah berjuang melawan kanker ginjal stadium tiga. Meski masih dalam perawatan, ia memilih untuk tetap aktif bekerja agar bisa menghibur penggemar-penggemarnya.

    Kondisi Terkini Vidi Aldiano

    Pada Juli 2025, Vidi sempat buka-bukaan soal kondisi medis yang dialaminya. Akibat rangkaian perawatan yang dijalani, berat badannya turun drastis hingga terpangkas 10 kg. Tidak hanya itu, ia mengaku lebih sering merasa lelah akibat kanker yang diidapnya.

    “Berat badan gue sampai turun 10 kg. Prinsip hidup gue sekarang, gapapa kanker, yang penting badan gue bagus,” ucap Vidi saat itu melalui salah satu postingannya di media sosial.

    Vidi mengaku akan berusaha meningkatkan berat badannya agar lebih berisi. Meski begitu, ia tak menampik usaha tersebut begitu berat.

    Belum lama ini, ayah Vidi, Harry Aprianto Kissowo mengungkapkan ucapan terima kasihnya pada Deddy Corbuzier. Sejak putranya terlibat dalam program PodHub di kanal Youtube sang mantan pesulap, Vidi tampak lebih bahagia dan senang.

    “Kami itu sangat berterima kasih sama Om Deddy. Dia bikin Vidi happy dan sehat,” ungkap Herry dikutip dari detikHot, Selasa (26/8/2025).

    Menurut Harry, Vidi kini masih rutin menjalani kemoterapi untuk perawatan kanker ginjalnya.

    “Masih kemoterapi, dua minggu sekali,” tandas Herry.

    Jalani Operasi dan Kanker Bermetastasis

    Vidi pertama kali didiagnosis kanker ginjal pada Desember tahun 2019. Suami artis Sheila Dara Aisha itu akhirnya menjalani operasi kanker ginjal di Singapura. Setelah diteliti, kanker yang diidap oleh Vidi cukup ganas.

    Pada tahun 2020 ia sebenarnya sempat dinyatakan sehat, tapi melalui pemeriksaan rutin pada tahun 2021 kankernya ditemukan lagi. Pada tahun 2023, ia bahkan mengabarkan kankernya sudah mengalami metastasis atau menyebar ke bagian tubuh yang lain.

    “Mungkin banyak yang belum tahu bahwa tahun lalu, titipan Tuhan berupa kanker ini sudah menyebar ke beberapa titik, sehingga mengharuskan gue punya appointment spa day tiap tiga minggu. Seiring waktu berjalan. I learn to make peace with my condition and be grateful for whatever God has given me throughout these years,” ujar Vidi.

    Melalui akun media sosialnya pada tahun 2024, Vidi sempat memberikan sedikit update terkait hasil pemeriksaan Positron Emission Tomography scan (PET scan). Menurutnya, saat itu hasil pemeriksaan tidak sesuai dengan harapannya.

    Pemeriksaan secara rutin ia lakukan di Penang, Malaysia.

    “Hasil PET scan-nya itu belum sesuai dengan harapan saya. It’s not bad but it’s not good also yet, masih hopeful untuk terus berjuang melawan penyakit aku ini. It was not easy, still not easy juga sampai hari ini melihat hasil yang masih belum sesuai ekspektasi itu terkadang bikin kita down dan bisa stres juga,” jelasnya saat itu.

    Efek Kemoterapi dan Obat Kanker

    Vidi mengaku mengalami beberapa efek samping kemoterapi yang tidak nyaman. Beberapa di antaranya seperti menggigil, nyeri tubuh, hingga detak jantung tinggi ketika bangun tidur.

    Karena kemoterapi membutuhkan waktu yang panjang dan begitu menguras kondisi psikologisnya, ia juga terus berusaha untuk mengelola emosi dan stres lebih baik.

    Pada tahun 2025, Vidi Aldiano mengganti jenis obat yang dikonsumsi. Ini berawal dari penurunan kondisi tubuhnya setelah Idul Fitri 2025.

    “Namun, April kemarin setelah Lebaran kita melakukan another scan untuk mengecek apakah obatnya yang sudah aku pakai 5 tahun itu masih berfungsi atau nggak,” beber Vidi.

    “Dan hasilnya April itu lumayan bikin aku tidak bisa berfungsi beberapa waktu, karena hasilnya tidak sesuai dengan harapan kali ya, tidak sesuai dengan ekspektasi aku gitu,” sambungnya.

    Vidi menyebut obat yang dikonsumsinya saat ini memiliki efek samping yang lebih kuat. Dalam beberapa bulan terakhir, ia masih berusaha mengatasi efek samping obat tersebut.

    “Tapi aku berusaha untuk terus bisa maju setiap harinya dengan tersenyum gitu. Intinya dengan kondisi aku sekarang, aku akan terus fokus untuk bisa menyehatkan badanku dan pikiranku juga,” pungkasnya.

    (avk/kna)

  • Banyak Maling di HP Android Warga RI, Begini Respons Google

    Banyak Maling di HP Android Warga RI, Begini Respons Google

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebanyakan pengguna HP Android menginstal aplikasi dari toko resmi Google Play Store. Kendati demikian, ada segelintir yang memilih menginstal aplikasi dari website atau sumber luar alias ‘sideloading’.

    Pasalnya, ada beberapa aplikasi yang dibutuhkan pengguna tetapi tak tersedia di Google Play Store. Biasanya ini disebabkan pengembang aplikasi tak ingin ribet dengan syarat verifikasi Google.

    Sayangnya, banyak ‘maling’ siber yang mendistribusikan malware pada aplikasi-aplikasi yang diinstal dengan mekanisme sideloading. Pasalnya, menyusupkan malware pada aplikasi yang dikurasi di Google Play Store akan lebih sulit.

    Merespons fenomena ini, Google mengumumkan ‘persyaratan verifikasi pengembang’ untuk semua aplikasi yang diinstal di perangkat Android, terlepas sumbernya dari toko resmi atau website lain.

    Dikutip dari AndroidAuthority, Selasa (26/8/2025), Google ingin memverifikasi identitas semua pengembang yang mendistribusikan aplikasi di Android, meskipun aplikasi tersebut tidak ada di Play Store.

    Menurut Google, hal ini menambahkan lapisan akuntabilitas krusial bagi ekosistem dan dirancang untuk melindungi pengguna dari malware dan penipuan keuangan.

    Persyaratan ini akan mulai berlaku massal pada September 2026 untuk pengguna di Brasil, Indonesia, Singapura, dan Thailand. Setelah itu, aplikasi apa pun yang diinstal pengguna di negara-negara tersebut harus berasal dari developer terverifikasi.

    Google menargetkan wilayah-wilayah ini untuk peluncuran awal karena wilayah-wilayah tersebut sangat terdampak oleh penipuan aplikasi palsu yang sering dilakukan oleh pelaku berulang. Peluncuran global direncanakan akan berlanjut hingga tahun 2027.

    Google menyatakan hanya akan memverifikasi identitas pengembang, bukan konten atau asal aplikasi mereka. Namun, perlu dicatat bahwa Google Play Protect, layanan pemindaian malware yang terintegrasi ke dalam Play Store, sudah memindai semua aplikasi yang terinstal, terlepas dari asal aplikasi tersebut.

    Dengan demikian, menurut AndroidAuthority, persyaratan baru ini tidak mencegah aplikasi berbahaya menjangkau pengguna, tetapi justru mempersulit pengembangnya untuk tetap anonim.

    Google menyamakan persyaratan baru ini dengan pemeriksaan identitas di bandara, yang memverifikasi identitas wisatawan, tetapi bukan untuk memastikan apakah mereka membawa sesuatu yang berbahaya.

    Pengembang yang mendistribusikan aplikasi di luar Play Store perlu memverifikasi identitas mereka melalui Konsol Pengembang Android baru yang sedang dikembangkan Google. Konsol ini setara dengan Konsol Google Play yang saat ini digunakan pengembang Play Store, tetapi Google mengatakan akan menyediakan proses verifikasi yang lebih sederhana dan efisien.

    Persyaratan baru ini akan efektif berlaku secara bertahap. Program akses awal akan dibuka pada Oktober 2025 mendatang. Dalam tahap ini, pengembang diizinkan berpartisipasi dalam diskusi, menerima dukungan prioritas, dan memberikan masukan.

    Selanjutnya, pada Maret 2025, program ini akan terbuka untuk semua pengembang. Lalu pada September 2026, program akan mulai ditegakkan untuk pengguna di Brasil, Indonesia, Singapura, dan Thailand.

    Pada tahap ini, aplikasi apa pun yang diinstal pengguna di negara-negara tersebut harus berasal dari developer terverifikasi.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]