Negara: Singapura

  • BYD Siapkan Sealion 6 Buat Jegal Toyota Harrier-Mitsubishi Outlander

    BYD Siapkan Sealion 6 Buat Jegal Toyota Harrier-Mitsubishi Outlander

    Jakarta

    BYD makin agresif di pasar otomotif Jepang. Dalam waktu dekat, BYD bakal meluncurkan Sealion 6 PHEV untuk menjegal penjualan Toyota Harrier hingga Mitsubishi Outlander PHEV.

    BYD berencana untuk mengenalkan mobil berteknologi PHEV (plug-in hybrid) di Jepang mulai Januari 2026. Kabarnya, mobil PHEV pertama BYD yang akan dijual di Jepang itu adalah Sealion 6 atau kalau di China dikenal dengan nama Song Plus. BYD disebut bakal mengumumkan kehadiran Sealion 6 itu pada ajang Japan Mobility Show di Tokyo pada Oktober 2025.

    Diberitakan Car News China, Presiden BYD Jepang Atsuki Tofukuji menyebut peluncuran mobil PHEV itu diharap bisa meningkatkan konsen soal jarak tempuh yang sering dikaitkan dengan mobil listrik. Ia menggambarkan langkah ini juga sekaligus penting untuk memperluas kehadiran BYD di Jepang.

    Langkah BYD ini terbilang berani, mengingat pasar Jepang cukup didominasi mobil domestik. Lebih lagi, segmen PHEV di Jepang didominasi mobil populer sekelas Toyota Harrier dan Mitsubishi Outlander. BYD berupaya keras menjegal laju keduanya dengan kehadiran Sealion 6 tersebut.

    Sejatinya Sealion 6 dianggap kurang kompetitif dari sisi jangkauan dan efisiensi bahan bakar ketimbang para rivalnya itu, BYD bakal menggunakan strategi harga. Di Jepang, mobil PHEV umumnya ditawarkan dengan banderol di atas lima juta yen (di atas Rp 500 jutaan), nah BYD justru berencana menjualnya di bawah ambang harga tersebut. Kabarnya, BYD Sealion 6 PHEV ini bakal dibanderol USD 24.130 atau sekitar Rp 400 jutaan.

    Secara global, mobil PHEV BYD ini mencatatkan pangsa pasar lebih tinggi ketimbang mobil listrik murni. Pada tahun 2024, BYD menjual 4,27 juta kendaraan, di mana 2,48 juta (58 persen) di antaranya disumbang dari PHEV. Sebagai perbandingan pada periode yang sama, mobil listrik BYD terjual sebanyak 1,76 juta unit (41 persen). Di luar Jepang, mobil PHEV BYD ini sudah merambah Eropa dan juga beberapa negara di Asia Tenggara termasuk Thailand, Filipina, dan Singapura.

    (dry/din)

  • Banyuwangi Ijen Geopark Downhill Diikuti Ratusan Pembalap dari 7 Negara

    Banyuwangi Ijen Geopark Downhill Diikuti Ratusan Pembalap dari 7 Negara

    Liputan6.com, Banyuwangi – Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur (Jatim) kembali menghelat kejuaraan sepeda internasional Banyuwangi Ijen Geopark Downhill, di Gantasan Bike Park, Kecamatan Licin, Banyuwangi, 20-21 September 2025.

    Kejuaraan yang masuk agenda resmi Union Cycliste Internationale (UCI/Federasi Balap Sepeda Internasional) ini diikuti 313 pembalap dari 7 negara.

    Selain pembalap dari berbagai daerah di tanah air, kejuaraan ini diikuti pembalap Australia, Filipina, Malaysia, Rusia, Singapura, dan Timor Leste.

    Setelah pada hari pertama para pembalap mengikuti babak kualifikasi untuk menentukan pole position, hari kedua ratusan pembalap memasuki putaran final, Minggu 21 September 2025.

    Trek yang basah dan licin usai diguyur hujan, membuat putaran final berlangsung sengit, bahkan membuat sejumlah pembalap terjungkal. Para pembalap harus ekstra hati-hati menaklukkan lintasan dengan rute sulit.

    “Treknya menantang, jalurnya berlumpur sangat licin. Terutama trek bebatuannya. Jadi, trek di sini berbeda dari trek di Indonesia yang pernah saya ikuti sebelumnya,” ujar pembalap kategori men junior dari Singapura Luke.

    Hal yang sama dilontarkan Stephen Girys, pembalap asal Australia.

    “Top section track itu susah sekali. Di luar itu, saya suka dengan Banyuwangi, tempatnya bagus dan indah,” kata Stephen.

    Para pembalap harus melintasi trek sepanjang 2,3 kilometer. Mulai dari jalur tanjakan, menurun, tikungan tajam, bebatuan, drop pohon, wallret kayu, super bowll, hingga big drop.

    Rendy Varera Sanjaya dari team XTR menjadi yang tercepat untuk kategori men elite dengan catatan waktu 4 menit 08,442 detik. Pandu Satrio Perkasa (Sego Anget Racing Team Banyuwangi) berada di posisi kedua, dan tempat ketiga diamankan Andy Prayoga (Polair DH Team).

     

    Seorang warga Banyuwangi Jawa Timur menangguk untuk dari budi daya tanaman Kaktus di lahan yang sempit di kediamannya. Omset usahanya ini mencapai puluhan juta rupiah.

  • Fakta-fakta WNI Berenang ke Singapura dan Tinggal 11 Bulan Lamanya

    Fakta-fakta WNI Berenang ke Singapura dan Tinggal 11 Bulan Lamanya

    Jakarta

    Seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Jamaludin Taipabu (49) masuk ke Singapura dengan cara berenang setelah melompat dari perahu. Dia berhasil tinggal di negara tersebut hampir satu tahun sebelum akhirnya ditangkap.

    Dari proses persidangan terungkap, Jamaludin masuk secara ilegal karena alasan ekonomi. Dia kemudian divonis penjara dan hukuman cambuk setelah kedapatan hidup di Singapura selama 11 bulan tanpa dokumen resmi.

    Berikut rangkaian fakta kasus tersebut.

    Berenang 90 Menit ke Singapura

    Dilansir Channel News Asia (CNA), Minggu (21/9/2025), perjalanan Jamaludin dimulai pada September tahun lalu. Dia menaiki speedboat dari Batam yang dikapteni oleh seseorang bernama Azwar. Setelah sekitar satu setengah jam perjalanan, Azwar menyuruhnya melompat ke laut ketika mereka sudah berada di perairan Singapura.

    Jamaludin kemudian berenang selama kurang lebih satu jam dengan menggunakan alat pengapung rakitan. Ia berhasil mencapai pantai di Singapura tanpa terdeteksi otoritas setempat. Dari situlah perjalanannya hidup ilegal di negara tersebut dimulai.

    Hidup Selama 11 Bulan

    Setelah masuk, Jamaludin bertahan hidup dengan bekerja serabutan dan menjual rokok selundupan. Dia mengaku melakukan semua itu karena kesulitan keuangan dan tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarganya di Indonesia.

    Namun pelariannya tidak berlangsung lama. Pada 12 Agustus 2025, dia ditangkap petugas Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan (ICA) di kawasan Sungei Kadut, sekitar distrik Woodlands. Saat diperiksa, Jamaludin tidak bisa menunjukkan dokumen perjalanan maupun izin tinggal yang sah.

    Divonis Penjara dan Cambuk

    Jamaludin akhirnya dihadapkan ke pengadilan pada 16 September lalu. Dia dijatuhi hukuman penjara enam minggu serta tiga kali cambukan rotan karena melanggar Undang-Undang Imigrasi Singapura.

    Dalam sidang, Jamaludin mengaku bersalah. Dia menyampaikan bahwa keputusannya masuk ke Singapura secara ilegal semata-mata karena ingin mencari nafkah. Ia juga mengaku menyesal dan memohon hukuman yang lebih ringan.

    Otoritas Singapura menegaskan tidak akan memberi kelonggaran terhadap pelanggaran serupa.

    “Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Imigrasi, setiap orang yang memasuki Singapura tanpa memiliki izin masuk yang sah yang diberikan kepadanya akan bersalah atas suatu pelanggaran,” bunyi pernyataan mereka.

    Kasus Jamaludin sekaligus menjadi pengingat bahwa pelanggaran imigrasi di Singapura ditindak tegas. Selain hukuman penjara, pelaku juga dapat dikenai cambukan rotan sebagai bagian dari sanksi.

    Halaman 2 dari 2

    (wia/idn)

  • WNI Nekat Berenang ke Singapura Buat Cari Kerja, Akhirnya Dipenjara

    WNI Nekat Berenang ke Singapura Buat Cari Kerja, Akhirnya Dipenjara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang pria asal Indonesia bernama Jamaludin Taipabu nekat masuk ke Singapura secara ilegal demi mencari penghidupan. Dirinya berangkat dari Batam dengan speedboat pada September tahun lalu, dengan cara melompat ke laut dan berenang menuju Singapura.

    Melansir Channel News Asia, Minggu (21/9/2025), pria berusia 49 tahun itu berhasil tinggal di negeri tetangga selama kurang lebih 11 bulan sebelum akhirnya tertangkap bulan lalu. Pada Selasa (16/9), pengadilan menjatuhkan hukuman enam minggu penjara dan tiga kali cambukan rotan.

    Jamaludin mengaku bersalah melanggar Undang-Undang Imigrasi arena masuk tanpa izin. Kepada pengadilan, dirinya mengaku terpaksa mengambil jalan berbahaya tersebut lantaran gajinya di Indonesia tak cukup untuk menghidupi keluarga.

    Ia meminta bantuan temannya, yang dalam dokumen pengadilan disebut hanya sebagai “Azwar”. Ia setuju untuk membayar Azwar 5 juta rupiah (US$305) untuk memfasilitasi masuknya secara ilegal.

    Sekitar pukul 23.00 pertengahan September tahun lalu, Jamaludin bertemu Azwar di sebuah pantai di Batam. Ia naik speedboat yang dikapteni Azwar dan ia tetap berjongkok selama sekitar satu setengah jam sementara speedboat tersebut diarahkan menuju Singapura.

    Kemudian, Azwar memberi tahu Jamaludin bahwa mereka berada di perairan Singapura dan menyuruhnya melompat ke laut.

    Jamaludin melakukannya dan berenang menuju Singapura menggunakan alat pengapung rakitan. Ia mencapai garis pantai yang tidak diketahui di Singapura sekitar satu jam kemudian dan memasuki negara itu tanpa terdeteksi.

    Di Singapura, Jamaludin bekerja serabutan dan menjual rokok selundupan untuk mencari nafkah. Ia ditangkap pada 12 Agustus tahun ini di sekitar Sungei Kadut, di sekitar distrik Woodlands.

    Ketika ditangkap oleh petugas dari Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan (ICA), ia tidak dapat menunjukkan bukti apa pun yang menunjukkan bahwa ia tinggal di Singapura secara legal dan tidak memiliki dokumen perjalanan.

    Tidak ada catatan pergerakan yang menunjukkan bahwa Jamaludin telah memasuki Singapura secara legal, tetapi sidik jarinya terlacak ke seseorang yang memiliki namanya.

    Berbicara melalui seorang penerjemah di pengadilan, Jamaludin mengatakan bahwa ia menyesali perbuatannya dan memohon hukuman yang lebih ringan.

    Dalam sebuah pernyataan kepada CNA, ICA mengatakan bahwa mereka mengambil sikap tegas terhadap individu yang memasuki Singapura secara ilegal.

    “Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Imigrasi, setiap orang yang memasuki Singapura tanpa memiliki izin masuk yang sah yang diberikan kepadanya akan dikenai pelanggaran,” tambahnya.

    Seseorang yang terbukti bersalah atas pelanggaran tersebut dapat menghadapi hukuman penjara hingga enam bulan.

    Pelanggar laki-laki dapat dikenakan hukuman minimal tiga kali cambukan, sementara pelanggar perempuan dapat dikenakan denda hingga S$6.000.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Timnas Basket 3×3 Putra Menjalani Pemanasan SEA Games 2025 di Filipina

    Timnas Basket 3×3 Putra Menjalani Pemanasan SEA Games 2025 di Filipina

    JAKARTA – Timnas Basket 3×3 Putra Indonesia mengikuti Manila Challenger 2025 sebagai bagian dari persiapan menyambut SEA Games 2025 di Thailand pada akhir tahun ini.

    Manila Challenger berlangsung selama dua hari pada 20-21 September 2025. Di ajang ini, tim nasional basket 3×3 Indonesia memakai nama East Jakarta.

    Empat pemain yang masuk di dalam daftar untuk mengikuti ajang tersebut adalah Nickson Gosal, Sandy Ibrahim, Surliyadin, dan Diftha Pratama.

    Pelatih Timnas 3×3 Fandi Andika Ramadhani mengatakan bahwa pemain-pemain yang berangkat untuk Manila Challenger semua sudah pernah bermain di kategori 3×3.

    “Akan tetapi, kita sedang mencoba dan melihat lagi mereka karena game 3×3 yang sekarang ini berbeda sekali dengan game 3×3 yang sudah pernah mereka ikuti sebelumnya beberapa tahun lalu,” katanya.

    East Jakarta akan memulai perjalanan dari babak kualifikasi Grup B. Di tahap ini Nickson Gosal dan kolega akan bersaing dengan Shanghai China dan SG Marina Bay Jumpshot SGP.

    East Jakarta langsung kalah dua kali dalam laga perdana. Mereka takluk 8-21 atas Shanghai China dan menyerah 16-21 dari SG Marina Bay Jumpshot Singapura.

    Fandi Andika menambahkan bahwa para pemain menjadikan ajang ini sebagai pembelajaran. Ini karena Manila Challenger diikuti banyak tim bagus.

    “Manila Challenger bisa jadi pembelajaran yang baik untuk tim karena tim-tim yang berpatisipasi sangat bagus di Manila Challenger ini,” ujar dia.

  • Krisis Baru Hantam Singapura, Ramai-ramai Restoran Bangkrut-Tutup

    Krisis Baru Hantam Singapura, Ramai-ramai Restoran Bangkrut-Tutup

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena miris terjadi di Singapura. Sepanjang tahun lalu, dilaporkan lebih dari 3.000 bisnis kuliner (F&B) tutup. Angka itu setara dengan rata-rata 250 restoran tutup setiap bulan.

    Dikutip dari Channel News Asia, Minggu (21/9/2025), angka tersebut merupakan jumlah tertinggi dalam hampir dua dekade terakhir. Beberapa restoran yang terpaksa gulung tikar bahkan merupakan tempat makan legendaris yang sudah berdiri selama bertahun-tahun.

    Salah satunya Ka-Soh, restoran Kanton berusia 86 tahun yang pernah menjadi favorit banyak orang. Mereka terpaksa harus menyajikan mangkuk sup ikan terakhirnya pada 28 September mendatang.

    “Kalah,” begitulah perasaan Cedric Tang, pemilik generasi ketiga Ka-Soh.

    “(Meskipun kami) telah bekerja keras selama bertahun-tahun, kami [akhirnya] sudah cukup,” ia menuturkan.

    Menurut Tang, tak mungkin menaikkan harga jual makanan di Ka-Soh. Sebab, restoran tersebut merupakan bisnis warisan yang ingin menjaga esensi ‘terjangkau’ bagi pelanggan lama.

    Ka-Soh terpaksa bergabung dengan banyak restoran lain yang terpaksa gulung tikar di Singapura. Di antaranya adalah Burp Kitchen & Bar, restoran favorit keluarga lainnya yang menjadi salah satu dari 320 restoran yang tutup pada Juli 2025.

    Ka-Soh juga mengikuti jejak Prive Group, yang menutup semua restorannya per 31 Agustus, bulan yang mencatat 360 penutupan.

    “Bahkan [restoran] yang paling ‘sehat’ pun tidak dapat bertahan hidup saat ini,” kata mantan pemilik restoran Chua Ee Chien. Pasalnya, dua restoran dalam Michelin Guide Singapura pun harus tutup.

    Biaya Sewa Makin Mahal

    Bagi banyak pemilik, termasuk Ka-Soh, biaya sewa adalah penyebab banyak restoran yang terpaksa tutup, meskipun bukan faktor satu-satunya.

    “Di komunitas kami, mayoritas penyewa melaporkan kenaikan sewa antara 20 (dan) 49 persen,” kata Terence Yow, ketua Singapore Tenants United for Fairness (SGTUFF), yang mewakili lebih dari 1.000 pemilik usaha F&B dan bisnis lainnya.

    “Ini sesuatu yang belum pernah kita lihat selama 15, 20 tahun terakhir,” ia menuturkan.

    Belakangan, rumah toko (ruko) menjadi properti yang diminati investor lokal maupun asing, di tengah langkah-langkah ‘pendinginan’ baru-baru ini untuk pembelian hunian.

    Alhasil, ada dampak investor berekspektasi tinggi terhadap imbal hasil sewa. Pasalnya, para pemilik properti juga menghadapi tekanan.

    “Jika sewa seseorang diperbarui sekarang, tiga tahun setelah COVID, maka bahkan dengan kenaikan sewa sebesar 50 (hingga) 100 persen, mungkin tidak akan mencapai tingkat pasar saat ini,” kata Ethan Hsu dari Knight Frank Singapura

    Menurut spesialis real estat tersebut, biaya konstruksi telah naik sekitar 30 persen dan biaya pemeliharaan setidaknya 10 persen.

    “Banyak orang terpaku pada gagasan tentang pemilik properti yang serakah. Kenyataannya, sewa hanyalah salah satu komponen biaya yang dihadapi penyewa,” ia menuturkan.

    Di Burp Kitchen & Bar, meningkatnya biaya tenaga kerja ditambah dengan penurunan permintaan telah mencapai titik kritisnya. Dengan jumlah juru masak yang makin sedikit, pemain besar berlomba-lomba menggandakan gaji normal untuk mengamankan staf.

    Restoran kecil seperti Burp Kitchen hanya bisa bertahan dalam jangka waktu yang singkat, bahkan setelah menaikkan gaji dan memangkas jam kerja.

    Asosiasi Restoran Singapura telah membunyikan alarm pada Maret lalu tentang krisis tenaga kerja yang serius dan menyerukan peninjauan kuota pekerja asing. Namun, pihak berwenang melihat krisis ini sebagai masalah kelebihan pasokan.

    Singapura dipenuhi hampir 23.600 gerai makanan ritel pada tahun lalu, naik dari hampir 17.200 pada tahun 2016. Meskipun 3.047 bisnis tutup tahun lalu, hampir 3.800 bisnis baru dibuka. Namun, jaringan restoran berkantong tebal justru menyingkirkan gerai independen kecil.

    Menurut Indeks Jasa Makanan dan Minuman dari Badan Pusat Statistik pada Juni 2025, katering dan gerai makanan cepat saji mengalami peningkatan penjualan tahunan, sementara omzet restoran menurun sebesar 5,6 persen. Kafe, pusat jajanan, dan tempat makan lainnya mengalami penurunan sebesar 0,1 persen.

    “Kami mengamati perubahan drastis dalam perilaku pelanggan,” kata Ronald Chye, salah satu pemilik Burp Kitchen, merujuk pada penurunan pengeluaran.

    “Ada begitu banyak pilihan di luar sana,” tambah istri sekaligus pemilik Burp Kitchen, Sarah Lim.

    “Frekuensi kunjungan pelanggan turun dari tiga, empat kali seminggu menjadi mungkin sebulan sekali,” ia menuturkan.

    Perubahan Perilaku Konsumen

    Dalam hal menemukan restoran baru, lebih dari separuh warga Singapura, termasuk 59 persen Gen Z, mengandalkan media sosial, menurut survei tahun 2023 yang dilakukan oleh perusahaan teknologi perhotelan SevenRooms.

    Ada profesional yang membantu operator F&B mempertajam kehadiran online mereka. Talking Point menggandeng salah satunya, salah satu pendiri Craft Creative, Dylan Tan, untuk bekerja sama dengan Christopher Lim yang berusia 62 tahun, yang mengelola Marie’s Lapis Cafe di Bedok North.

    Sudah lima tahun sejak kafe ini mulai menyajikan makanan dan hidangan penutup Peranakan buatan tangan, yang diwariskan turun-temurun.

    “Kami hanya bertahan hidup di atas tali,” kata Lim, yang menjual rumahnya dan mencairkan tabungan Dana Pensiun Pusat serta polis asuransinya untuk mempertahankan kafenya.

    Di bawah bimbingan Tan, kafe ini meluncurkan video pendek yang menyoroti warisan dan hidangan khasnya.

    Lim juga didorong untuk memposting di media sosial setidaknya seminggu sekali, secara aktif membalas komentar, meluncurkan promosi sesekali dan akhirnya bekerja sama dengan influencer atau menyelenggarakan acara bertema.

    Setelah dua minggu, kafe tersebut sudah penuh untuk layanan makan siang hari Minggu, dan juga untuk bulan berikutnya. Bisnis melonjak sekitar 30 hingga 40 persen, dan Lim bertekad untuk “mempertahankannya”.

    Namun, jumlah like dan share tidak dapat menyelesaikan semua masalah. Anggota Parlemen untuk Holland-Bukit Timah GRC, Edward Chia, yang juga mantan pemilik F&B, telah menyerukan peningkatan jangka pendek dalam jumlah pekerja asing yang dapat dipekerjakan oleh bisnis.

    Namun, ia juga melihat perlunya membantu usaha kecil menemukan cara untuk meningkatkan produktivitas dengan jumlah staf yang sama atau bahkanlebih sedikit.

    Beberapa bisnis sudah beradaptasi. Jaringan “zi char” generasi ketiga, Keng Eng Kee Seafood, telah berinvestasi dalam perangkat lunak manajemen hubungan pelanggan dan sistem keanggotaan.

    “Ini memberi kami masukan tentang bagaimana kami dapat meningkatkan pengalaman pelanggan,” kata salah satu pemilik, Paul Liew, 44 tahun.

    “Kami juga mencari tahu preferensi staf tertentu untuk membantu mengurangi pengunduran diri karyawan,” ia menuturkan.

    Chia yakin usaha kecil juga dapat memperoleh manfaat dari dukungan sumber daya manusia seperti kepala SDM sebagai layanan, di mana praktisi SDM bersertifikat dapat melayani beberapa usaha kecil dan menengah sekaligus, sehingga hemat biaya.

    Sementara itu, kelompok penyewa seperti SGTUFF melobi untuk sewa yang lebih adil dalam bentuk batas perpanjangan sewa yang dipatok pada inflasi atau pertumbuhan produk domestik bruto.

    “(Ini memastikan) bahwa setelah penyewa telah berupaya dua atau tiga tahun atau lebih untuk membangun bisnis, penyewa tersebut tidak akan mengalami kenaikan harga yang tiba-tiba dan besar sebesar 50, 60, 70 persen,” kata Yow.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kronologi WNI Masuk Singapura Ilegal: Naik Speedboat, Berenang hingga Dihukum

    Kronologi WNI Masuk Singapura Ilegal: Naik Speedboat, Berenang hingga Dihukum

    Jakarta

    Seorang WNI, Jamaludin Taipabu (49), nekat berenang ke Singapura hingga akhirnya dihukum penjara dan dicambuk. Pria tersebut berangkat dari Batam dengan perahu sebelum akhirnya melompat dan nekat berenang ke Singapura.

    Diketahui, Jamaludin ditangkap pada bulan lalu, setelah tinggal di Singapura selama sekitar 11 bulan tanpa dokumen resmi. Ia dijatuhi hukuman penjara enam minggu dan tiga kali cambukan rotan pada hari Selasa 16 September lalu.

    Dilansir Channel News Asia (CNA), Minggu (21/9/2025), WNI tersebut menghadapi kesulitan keuangan sehingga memutuskan untuk masuk ke Singapura secara ilegal dan bekerja. Ia masuk ke Singapura pada September tahun lalu.

    Kronologi

    Kasus itu bermula pada sekitar pukul 23.00 pada pertengahan September tahun lalu, Jamaludin bertemu Azwar di sebuah pantai di Batam. Ia menaiki speedboat yang dikapteni Azwar dan ia berjongkok selama sekitar satu setengah jam sementara speedboat tersebut diarahkan menuju Singapura.

    Kemudian, Azwar memberi tahu Jamaludin bahwa mereka berada di perairan Singapura dan menyuruhnya untuk terjun ke laut.

    Jamaludin pun melakukannya dan berenang menuju Singapura menggunakan alat pengapung rakitan. Ia mencapai garis pantai yang tidak diketahui di Singapura sekitar satu jam kemudian dan memasuki negara itu tanpa terdeteksi.

    Di Singapura, Jamaludin bekerja serabutan dan menjual rokok selundupan untuk mencari uang. Ia ditangkap pada 12 Agustus tahun ini di sekitar Sungei Kadut, di sekitar distrik Woodlands.

    Ketika ditangkap oleh petugas dari Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan (ICA), ia tidak dapat menunjukkan bukti apa pun yang menunjukkan bahwa ia tinggal di Singapura secara legal dan tidak memiliki dokumen perjalanan.

    Tidak ada catatan pergerakan yang menunjukkan bahwa Jamaludin telah memasuki Singapura secara legal, tetapi sidik jarinya dapat dilacak ke seseorang yang memiliki namanya.

    Sementara itu, Jamaludin mengaku menyesali perbuatan dan memohon hukuman yang lebih ringan.

    Dalam sebuah pernyataan kepada CNA, otoritas Singapura mengatakan bahwa mereka mengambil sikap tegas terhadap individu yang memasuki Singapura secara ilegal.

    “Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Imigrasi, setiap orang yang memasuki Singapura tanpa memiliki izin masuk yang sah yang diberikan kepadanya akan bersalah atas suatu pelanggaran,” tambahnya.

    (yld/knv)

  • Mendagri apresiasi Kepri mampu tangkap pasar ekspor Singapura

    Mendagri apresiasi Kepri mampu tangkap pasar ekspor Singapura

    Batam (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengapresiasi keberhasilan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menangkap pasar ekspor Singapura untuk mengisi kebutuhan pangan di negara tersebut.

    Menurutnya, kondisi saat ini menjadi momentum yang tepat karena Johor Malaysia, yang biasanya menjadi pemasok utama, kini lebih memilih memenuhi kebutuhan domestik.

    “Kepri bisa menangkap peluang ekspor pangan ke Singapura. Ada permintaan besar, baik untuk ayam maupun produk hidroponik. Silakan berkoordinasi dengan Pak Gubernur Ansar jika ingin bergabung melakukan ekspor ke pasar Singapura,” kata saat menghadiri Rapat Koordinasi Pemerintahan se-Wilayah Sumatera di Batam, Minggu.

    Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengungkapkan, pemerintah daerah bersama Kementerian Perdagangan telah meluncurkan fasilitas Hub Ekspor di Sumatera Promotion Center, di Mal Pelayanan Publik (MPP) Batam.

    Kehadiran hub ini diharapkan menjadi pintu gerbang produk Kepri menuju pasar internasional, terutama Singapura.

    “Johor yang biasanya ekspor ke Singapura kini memprioritaskan untuk memasok kebutuhan sendiri. Food Security Agency Singapura sudah beberapa kali bertemu dengan kami,” katanya.

    Ia menyampaikan bahwa Kepri telah melakukan ekspor sekitar 6.000 ton tanaman hidroponik.

    “Itu baru memasok 2-3 mal saja, masih sangat besar peluangnya,” ujar Ansar.

    Selain sayuran hidroponik, Ansar juga menyebut Kepri telah mengekspor ayam hidup asal Kabupaten Bintan, sejumlah 1,5 juta ekor untuk memasok kebutuhan beberapa mal.

    Gubernur mengatakan bahwa pihaknya terus membuka komunikasi dengan Food Security Agency Singapura, untuk memperluas jenis komoditas yang bisa diekspor.

    “Kami akan bahas lebih luas ruang kerja sama ini, karena Singapura terus mencari pasokan dari luar. Kerja sama antarnegara ini bisa mengoptimalkan potensi Kepri dan Sumatera untuk menjadi penyuplai pangan yang berkelanjutan,” katanya.

    Dalam kesempatan tersebut, Menteri Tito mengajak kepala daerah se-Wilayah Sumatera untuk ikut mengambil peluang tersebut, sebagai upaya meningkatkan pendapatan daerah.

    Dengan kondisi geografis yang strategis dan ketersediaan komoditas pangan, Kepri diyakini mampu menjadi mitra penting bagi Singapura dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus memperkuat perekonomian daerah.

    Pewarta: Amandine Nadja
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • WNI Nekat Berenang Masuk Singapura, Berujung Dihukum Cambuk dan Penjara

    WNI Nekat Berenang Masuk Singapura, Berujung Dihukum Cambuk dan Penjara

    Jakarta

    Seorang WNI, Jamaludin Taipabu (49) nekat berenang selama satu jam ke Singapura setelah melompat dari perahu. Ia dihukum penjara 6 minggu dan 3 kali dicambuk akibat masuk ke Singapura tanpa membawa dokumen resmi.

    Dilansir Channel News Asia (CNA), Minggu (21/9/2025), WNI tersebut menghadapi kesulitan keuangan sehingga memutuskan untuk masuk ke Singapura secara ilegal dan bekerja.

    Pada September tahun lalu, Jamaludin naik speedboat dari Batam lalu melompat ke laut. Kemudian setelah melompat dari perahu, ia menggunakan alat pengapung rakitan untuk berenang selama satu jam ke Singapura.

    Jamaludin ditangkap bulan lalu, setelah tinggal di Singapura selama sekitar 11 bulan. Ia dijatuhi hukuman penjara enam minggu dan tiga kali cambukan rotan pada hari Selasa 16 September lalu.

    Ia mengaku bersalah atas tuduhan pelanggaran Undang-Undang Imigrasi karena memasuki Singapura tanpa izin yang sah dan dikeluarkan secara sah.

    Di pengadilan, Jamaludin mengaku masuk ke Singapura secara ilegal untuk mencari nafkah karena ia kesulitan menghidupi keluarganya dengan gajinya di Indonesia.

    Ia meminta bantuan temannya bernama Azwar. Ia setuju membayar Azwar 5 juta rupiah (US$305) untuk memfasilitasi masuknya Jamaludin secara ilegal.

    (yld/knv)

  • Singapura Siap Coba Taksi Tanpa Sopir

    Singapura Siap Coba Taksi Tanpa Sopir

    Dua perusahaan teknologi asal Tiongkok, WeRide dan Pony.ai, mengumumkan rencana peluncuran layanan taksi tanpa sopir alias robotaxi di Singapura. WeRide akan bekerja sama dengan Grab, sementara Pony.ai menggandeng ComfortDelGro.

    Meski masih menunggu izin regulator, taksi tanpa sopir ini diharapkan mulai beroperasi tahun depan. Otoritas Transportasi Darat Singapura menyebut kedua perusahaan berpengalaman mengoperasikan kendaraan otonom di berbagai negara, sejalan dengan upaya pemerintah Singapura yang aktif mengembangkan teknologi ini lewat uji coba terbatas di sejumlah zona khusus.

    Klik di sini untuk menonton video-video lainnya!