Negara: Singapura

  • Ada Apa dengan Singapura? Ratusan Restoran Tiba-tiba Tumbang dalam Sebulan!

    Ada Apa dengan Singapura? Ratusan Restoran Tiba-tiba Tumbang dalam Sebulan!

    Jakarta

    Fenomena penutupan restoran banyak terjadi di Singapura belakangan ini. Beberapa tempat makan legendaris di Negeri Singa terpaksa gulung tikar karena ditekan harga sewa lahan yang meningkat tajam.

    Dilansir dari Channel News Asia, Jumat (10/10/2025), salah satu restoran makanan kanton legendaris di Greenwood Avenue, Ka-Soh, gulung tikar. Restoran 86 tahun itu menyajikan semangkuk sup ikan terakhirnya pada 28 September.

    Cedric Tang, pemilik restoran yang sudah turun temurun hingga ke generasi ke tiga itu merasa pihaknya sudah dikalahkan oleh keadaan. Meski sudah bekerja keras selama bertahun-tahun, usahanya tetap tak bisa dipertahankan.

    “(Meskipun kami) telah bekerja keras selama bertahun-tahun. Kami sudah cukup,” cerita Tang.

    Keputusan menutup restoran legendarisnya itu menurut Tang dipaksakan oleh berbagai faktor, yang paling kuat adalah kenaikan sewa sebesar 30% yang akan terjadi ketika masa sewa berakhir tahun ini.

    Harga sewanya naik menjadi S$ 15 ribu atau Rp 190 juta per bulan (kurs Rp 12.700) akhir tahun ini. Naik S$ 3 ribu dari tahun ini.

    Untuk membayar hal tersebut pihaknya perlu menjual rata-rata 300 mangkuk mi kuah ikan tambahan setiap bulan. Target ini dinilai sangat sulit untuk dicapai. Opsi menaikkan harga dirasa tidak bisa lagi dilakukan melihat kondisi yang ada saat ini.

    “Untuk bisnis warisan, kami berusaha untuk tidak menaikkan harga terlalu tinggi karena kami ingin tetap terjangkau bagi pelanggan lama kami,” ujar Tang.

    Beberapa waktu terakhir, Tang mengaku sudah sangat bekerja keras, meski statusnya sebagai pemilik dia sampai rela untuk turun menjadi pencuci piring hingga pelayan di dapur demi menghemat biaya karyawan. Namun, hal ini tak juga bisa menyelematkan usahanya.

    Sebelum Ka-Soh, sudah banyak usaha makanan yang berhenti operasi di Singapura. Di antaranya adalah Burp Kitchen & Bar, restoran favorit keluarga lainnya yang merupakan salah satu dari 320 restoran yang tutup pada bulan Juli.

    Ada juga jaringan restoran Prive Group, yang menutup semua restorannya per 31 Agustus. Di bulan yang sama ada 360 restoran yang tutup.

    Datanya lebih mencengangkan lagi, ada lebih dari 3.000 bisnis F&B tutup tahun 2024 yang lalu, rata-rata sekitar 250 restoran setiap bulan. Ini merupakan jumlah tertinggi dalam hampir dua dekade.

    Biaya Sewa Meroket

    Bagi banyak pemilik restoran, biaya sewa adalah penyebab utama penutupan restoran. Kenaikan sewa sudah terjadi 20-49% di berbagai tempat, membuat arus kas restoran berdarah-darah dan pada akhirnya gulung tikar.

    “Di komunitas kami, mayoritas penyewa melaporkan kenaikan sewa antara 20 sampai 49%,” kata Terence Yow, Ketua Asosiasi Penyewa Singapura (Singapore Tenants United for Fairness/SGTUFF).

    SGTUFF mewakili lebih dari 1.000 pemilik usaha F&B dan bisnis lainnya di Singapura yang melakukan penyewaan tempat usaha. Yow menilai hal semacam ini belum pernah terjadi selama 2 dekade terakhir.

    Di sisi lain, Ethan Hsu dari Knight Frank Singapura menjelaskan sewa properti memang sudah harus naik agar tingkat harga pasar yang wajar bisa didapatkan para pemilik properti.

    “Jika sewa seseorang diperbarui sekarang, tiga tahun setelah COVID, bahkan dengan kenaikan sewa sebesar 50-100%, mungkin tidak akan mencapai tingkat harga pasar saat ini,” ujar Hsu.

    Menurut spesialis real estat tersebut, biaya konstruksi saja telah naik sekitar 30% dan biaya pemeliharaan naik setidaknya 10%. “Banyak orang terpaku pada gagasan tentang pemilik properti yang serakah. Kenyataannya, nilai sewa hanyalah salah satu komponen biaya yang dihadapi penyewa,” kata Hsu.

    Simak juga Video ‘Singapura Siap Coba Taksi Tanpa Sopir’:

    (hal/fdl)

  • 192 Perusahaan Kepincut Program Sulap Sampah Jadi Listrik, Ada China-Jerman

    192 Perusahaan Kepincut Program Sulap Sampah Jadi Listrik, Ada China-Jerman

    Jakarta

    Sebanyak 192 perusahaan dilaporkan tertarik ikut serta dalam proyek waste to energy (WTE) atau sulap sampah menjadi listrik. Hal ini diungkap langsung CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani.

    Proyek WTE akan dimulai di 10 kota terlebih dahulu sebelum diperluas ke 23 kota lainnya. Totalnya ada 33 kota lokasi WTE dengan kebutuhan investasi Rp 91 triliun.

    “Tadi saya disampaikan yang ingin ikut program itu terdaftar sudah mencapai 192 perusahaan untuk program Waste to Energy yang baru saja kita sampaikan ini,” ujar Rosan dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) di Jakarta Convention Center, Jumat (10/10/2025).

    Rosan tidak merinci nama perusahaan yang menyatakan minatnya bergabung di proyek WTE. Namun perusahaan itu berasal dari dalam dan luar negeri, termasuk perusahaan terbuka atau Tbk.

    “Dari perusahaan dalam, luar negeri, perusahaan Tbk dalam dan luar negeri. Kalau dari luar negeri dari China ada, Korea ada, Belanda ada, Jerman ada, Jepang juga ada. Australia juga ada, Singapura apalagi, Malaysia juga ada. Jadi ketertarikannya sih lumayan tingginya,” tuturnya.

    Rosan mengaku sudah berbicara dengan para kepala daerah dalam implementasi WTE. Program ini sendiri ditargetkan meluncur pada awal November 2025.

    “Kita mulai dengan 10 pertama, baru kemarin oleh LH (Kementerian Lingkungan Hidup) yang melakukan asesmen dari segi ketersediaan sampahnya dan airnya. Dan kita sudah bicara dengan para gubernur dan wali kota itu, bupati, jadi ada 10 daerah yang kita mulai launching pertama kemudian nanti menyusul daerah-daerah lainnya,” tutup Rosan.

    Lihat juga Video: Ubah Sampah Jadi Energi, Bagaimana Caranya?

    (ily/rrd)

  • Cetak Pendapatan Rp 34,6 Triliun, Industri Kosmetik Diprediksi Tumbuh 4,73% per Tahun – Page 3

    Cetak Pendapatan Rp 34,6 Triliun, Industri Kosmetik Diprediksi Tumbuh 4,73% per Tahun – Page 3

    Lebih dari 500 exhibitor dari 17 negara/wilayah serta 10 paviliun seperti Arab Saudi, China, Hong Kong, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jordania, Korea, Malaysia, Pakistan, Prancis, Singapura, Taiwan, Turki dan Thailand, turut serta menampilkan 1,300 produk kecantikan selama tiga hari pameran.

    Keikutsertaan ribuan produk kecantikan tersebut menjadikan Cosmobeauté Indonesia pameran yang memperkuat posisi Indonesia sebagai pasar strategis dengan daya tarik global melalui partisipasi brand internasional.

    “Dengan proyeksi pasar kecantikan Indonesia yang akan terus tumbuh hingga 2028, menjadikan industri pada sektor ini sebagai peluang besar yang harus dimaksimalkan bersama. Cosmobeauté Indonesia hadir bukan hanya sebagai pameran, tetapi sebagai platform strategis yang mempertemukan seluruh ekosistem industri, mendorong pelaku usaha lokal untuk memperluas cakupan pasar, memperkuat daya saing regional, sekaligus menjadi wadah kolaborasi, inovasi, dan pertukaran pengetahuan menuju pertumbuhan industri kecantikan Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan,” jelas Portfolio Director Cosmobeauté Indonesia, Juanita Soerakoesoemah.

     

  • Fakta Persidangan Mega Korupsi Tata Kelola Minyak Rp285 Triliun

    Fakta Persidangan Mega Korupsi Tata Kelola Minyak Rp285 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – Kasus korupsi tata kelola minyak yan diduga merugikan negara hingga Rp285 triliun di PN Tipikor telah digelar.

    Adapun sidang perdana kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS periode 2018-2023 dimulai pada Kamis (9/10/2025). Muncul empat tersangka dalam kasus ini, lengkap dengan borgol masing-masing di tangan.

    Berikut fakta persidangan kasus mega korupsi tata Kelola minyak:

    1. Empat Didakwa

    Sebanyak empat orang yang didakwa. Sebelum sidang dimulai, majelis hakim mulanya menanyakan terkait dengan identitas keempatnya. Satu per satu keempat tersangka itu menjawab pertanyaan pendahuluan dari hakim.

    Keempat orang tersebut adalah Riva Siahaan (RS) selaku eks Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Sani Dinar Saifuddin (SDS) selaku eks Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional, Maya Kusmaya (MK) selaku eks Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, dan Edward Corne (EC) selaku eks VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga.

    2. Dugaan Penyimpangan 

    Keempat terdakwa ini diduga melakukan penyimpangan mulai dari hulu sampai hilir. Penyimpangan itu terdiri atas kegiatan ekspor minyak mentah, impor minyak mentah, impor BBM, pengapalan minyak mentah/BBM, sewa terminal BBM.

    Tak hanya itu, perbuatan lainnya seperti pemberian kompensasi BBM dan penjualan solar subsidi di bawah harga bottom price turut dilakukan oleh para terdakwa.

    “Oleh karena perbuatan terdakwa dan tersangka tersebut telah mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp285.185.919.576.620 [Rp285,18 triliun],” ujar Kepala Kejari Jakarta Pusat Safrianto Zuriat Putra.

    Adapun, pasal yang disangkakan terhadap Riva Cs yakni Pasal 2 Ayat (1), Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP.

    3. Menguntungkan Korporasi Tertentu

    Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengungkap dalam perkara korupsi dugaan tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS periode 2018-2023 telah menguntungkan sejumlah pihak korporasi.

    Jaksa menjelaskan setidaknya ada dua perusahaan luar dan 13 perusahaan lokal yang telah diuntungkan dalam dua kategori. Pertama, dalam impor produk kilang atau BBM.

    Ada dua perusahaan luar yang diuntungkan yaitu BP Singapore Pte. Ltd dalam pengadaan Ron 90 pada 2023 sebesar US$3,6 juta. Selanjutnya, BP Singapore juga diuntungkan dalam pengadaan BBM dengan Ron 92 sebesar US$745.493.

    Kemudian, perusahaan Singapura lainnya yakni Sinochem International Oil Pte. Ltd dalam pengadaan BBM Ron 90 pada 2023 sebesar US$ 1,39 juta.

    Kategori selanjutnya terkait dengan keuntungan dalam penjualan non-subsidi. Mereka yakni PT Berau Coal; PT Adaro Indonesia; PT Merah Putih Petroleum; PT Buma; PT Pama Persada Nusantara; PT Ganda Alam Makmur; dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

    Selanjutnya, PT Aneka Tambang Tbk.; PT Maritim Barito Perkasa; PT Vale Indonesia Tbk; PT Nusa Halmahera Minerals; PT Indo Tambangraya Megah; PT Purinusa Eka Persada. Total keuntungan yang diperoleh belasan korporasi ini mencapai Rp2,5 triliun.

    “[Keuntungan] dengan jumlah keseluruhan Rp2,54 triliun,” tutur jaksa.

    Adapun, total baru ada empat tersangka yang telah didakwa dalam perkara ini. Mereka yakni Eks Dirut Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dan Maya Kusmaya (MK) selaku eks Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga.

    Selanjutnya, Edward Corne (EC) selaku eks VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga dan Sani Dinar Saifuddin (SDS) selaku eks Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional.

    Mereka telah didakwa merugikan keuangan negara Rp285,18 triliun dengan rincian kerugian dalam pengadaan impor produk kilang/ BBM US$5,7 juta; dalam penjualan solar non subsidi selama periode tahun 2021-2023 yaitu sebesar Rp2,5 triliun.

    Dua kerugian itu masuk dalam total kerugian keuangan sebesar US$2,7 miliar dan Rp25,4 triliun. Sementara itu, kerugian perekonomian negara dalam perkara ini mencapai Rp171,9 triliun.

    Selain itu, jaksa penuntut umum juga turut memasukkan kerugian negara yang diperoleh dari perhitungan keuntungan ilegal dari selisih antara harga perolehan impor BBM yang melebihi kuota dengan harga perolehan minyak mentah dan BBM dari pembelian yang bersumber di dalam negeri sebesar US$2,6 miliar.

  • Gang Clop Bobol Oracle, Puluhan Data Eksekutif Korporasi Dunia Dicuri

    Gang Clop Bobol Oracle, Puluhan Data Eksekutif Korporasi Dunia Dicuri

    Bisnis.com, JAKARTA — Peneliti keamanan dari Google mengungkap pencurian data eksekutif bisnis melalui kampanye pemerasan yang melibatkan puluhan organisasi global.

    Geng ransomware Clop mengeksploitasi rangkaian kerentanan pada perangkat lunak Oracle E-Business Suite sehingga data penting, seperti identitas eksekutif, pelanggan, dan dokumen HR, berhasil diambil.

    Pelaku utama adalah geng Clop yang berafiliasi dengan kelompok ransomware Rusia, dikenal atas serangan besar menggunakan kerentanan zero-day pada perangkat lunak populer.

    Korban berasal dari perusahaan multinasional yang memakai Oracle E-Business Suite untuk mengelola operasi bisnis dan data SDM.

    Dalam memeras korban, kata Analis utama Google Threat Intelligence Group John Hultquist, Clop mengirimkan email pemerasan kepada para eksekutif korporasi, menyertakan bukti pencurian data dan menuntut pembayaran tinggi untuk mencegah publikasi atau penjualan data.

    Penyerang menggabungkan lima kerentanan pada E-Business Suite untuk mendapatkan akses remote, dan exploit script kini telah beredar luas di dunia maya.

    Clop memanfaatkan celah keamanan kritis (CVE-2025-61882), sebuah zero-day bug yang dapat dieksploitasi secara remote tanpa autentikasi.

    “Sayangnya kampanye zero-day skala besar seperti ini semakin jadi fenomena baru kejahatan siber,” kata John dilansir dari TechCrunh, Jumat (10/10/2025).

    Badan Keamanan Siber Singapura (CSA) dalam laman resminya menjelaskan kerentanan ini memungkinkan penyerang mengambil kendali penuh server korban dan mengakses data sensitif tanpa batas.

    Oracle dan peneliti WatchTowr mengonfirmasi rangkaian bug belum diketahui vendor ketika dieksploitasi dan patch baru tersedia Oktober lalu.

    Serangan diketahui aktif sejak 10 Juli 2025—lebih awal dari deteksi publik—dan mencapai puncaknya ketika email pemerasan dikirimkan ke para eksekutif mulai akhir September.

    Target utamanya adalah sistem Oracle E-Business Suite yang digunakan perusahaan-perusahaan di berbagai negara, dengan puluhan organisasi sudah teridentifikasi sebagai korban. Sebagian besar server rentan terdeteksi berada di Amerika Serikat.

  • Cari Kerja Makin Susah, Kena PHK Banting Setir Jadi Virtual Assistant

    Cari Kerja Makin Susah, Kena PHK Banting Setir Jadi Virtual Assistant

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mencari pekerjaan di tengah ketidakpastian ekonomi kini bukan perkara mudah. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang masih terjadi di Indonesia membuat banyak orang harus memutar otak untuk mencari penghasilan baru.

    Satu Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat, pada Agustus 2025 terdapat 830 pekerja yang terkena PHK. Pada Juli 2025, jumlahnya lebih besar yakni 1.118 orang.

    Jumlah PHK terbanyak berasal dari Jawa Barat (261 orang), disusul Sumatra Selatan (113 orang), dan Kalimantan Timur (100 orang). Sementara itu, DKI Jakarta mencatat 48 pekerja terdampak PHK, Jawa Timur 51 orang, dan Banten sebanyak 36 pekerja.

    Di sisi lain, lulusan kuliah juga makin susah mendapat kerja, dikarenakan persaingan yang makin sengit dan industri yang makin efisien gara-gara perkembangan teknologi. Dalam beberapa ‘job fair’ yang digelar, tampak para fresh graduate berlomba-lomba menyebar CV, tetapi tak semua mendapat kabar baik. 

    Sebagai orang tua, Ia mengaku prihatin dengan kondisi dunia kerja saat ini. Pihaknya mengatakan kondisi saat ini makin susah untuk mencari kerja, berbeda jauh dari saat dirinya mencari kerja 1985 silam.

    “Wah, memang kasian anak muda sekarang, nyari kerja makin susah karena makin banyak orang. Dulu saya di 1985, masih agak gampang karena belum banyak orang, beda banget kondisinya. Dulu saya kirim lamaran, banyak yang cari saya, sekarang boro-boro,” kata Suparman, orang tua yang mengantar anaknya mencari kerja di Job Fest 2025 beberapa saat lalu.

    Virtual Assistant, Profesi Baru di Era Serba Digital

    Di tengah sulitnya mencari pekerjaan kantoran, profesi virtual assistant (VA) muncul sebagai alternatif baru yang diminati banyak orang.

    Virtual assistant adalah seseorang yang memberikan layanan dukungan administratif atau operasional kepada bisnis secara jarak jauh.

    Seiring berkembangnya teknologi dan budaya kerja fleksibel, profesi ini makin populer, terutama di kalangan pekerja lepas, ibu rumah tangga, hingga korban PHK.

    Tugas seorang VA sangat beragam, mulai dari membalas email, membuat laporan, mengelola media sosial, hingga membantu strategi pemasaran digital.

    Virtual assistant banyak dicari oleh wirausaha, startup, dan bisnis online yang membutuhkan tenaga tambahan tanpa harus mempekerjakan karyawan tetap atau menyewa kantor.

    Dari Jurnalis ke Virtual Assistant

    Setelah lebih dari 11 tahun berkarier sebagai wartawan, Dinda Juwita tak pernah menyangka harus kehilangan pekerjaannya akibat PHK pada Mei 2025. Alih-alih sedih karena di PHK, ia memilih memanfaatkan masa jedanya untuk belajar hal baru.

    “Sebetulnya aku nggak buru-buru cari kerja baru banget. Karena yaudahlah pengen istirahat dulu, udah belasan tahun kerja,” kata Dinda saat berbincang dengan CNBC Indonesia.

    Namun, setelah beberapa minggu beristirahat, Dinda merasa tidak betah menganggur. Terbiasa dengan ritme kerja cepat sebagai jurnalis, ia kemudian mencari kegiatan produktif.

    Dari situ, ia ingat pernah muncul kursus SGB VA, lembaga pelatihan yang sering ia lihat iklannya di media sosial.

    “Awalnya aku ikut free webinar-nya dulu. Di akhir acara, mereka jelaskan detail soal kursus, mulai dari jenisnya, biaya, sampai perbedaan antara kelas premium dan reguler,” ujarnya.

    Kursus tersebut memberikan pembekalan mulai dari pengenalan profesi VA, pelatihan, hingga membuka jaringan klien bagi pesertanya. Ketika mengikut kelas tersebut, Dinda juga mendapatkan sesi mentoring pribadi untuk membahas perkembangan kemampuannya dengan mengambil ‘penjurusan’ minat yang dia inginkan.

    “Kalau di tempat kursusku itu ada penjurusan kayak di kampus. Jadi ada semacam kita maunya fokus di social media specialist, atau marketer,” jelasnya.

    Apa yang Dikerjakan?

    Meski masih baru di dunia virtual assistant, Dinda sudah mendapatkan satu klien asal dari luar negeri.

    “Aku beruntung dapat klien dari mutual friend yang butuh bantuan short term, nggak sampe 2 bulan. Karena aku ambil jalur social media specialist, tugasnya bantu bikin konten untuk akun media sosial bisnisnya,” jelas Dinda.

    Dinda mengatakan bahwa kliennya adalah seorang perempuan asal Singapura yang merupakan mantan profesional venture capital dan kini membangun platform edukasi investasi. Dalam proyek itu, Dinda membantu membuat materi konten dan strategi di media sosial.

    Salah satu tugas utamanya adalah mengolah ulang atau repurpose materi dari podcast yang dimiliki kliennya menjadi berbagai bentuk konten baru di media sosial.

    “Jadi fokus konten yang aku kerjakan itu adalah rerpurpose dari konten yang dia bikin. Klienku punya semacam podcast, dan aku mengembangkan ide lanjutan dari situ,” jelasnya.

    Ia menjelaskan, podcast milik kliennya berdurasi cukup panjang, sekitar 40 menit per episode, dengan topik yang beragam. Salah satu tema yang pernah diangkat, misalnya, membahas tentang bagaimana teknologi kecerdasan buatan (AI) membantu venture capital dalam mengembangkan bisnis.

    Dinda bertugas mendengarkan setiap episode secara menyeluruh untuk menemukan bagian-bagian menarik yang bisa diolah menjadi konten baru. “Dari 10 podcast misalnya, aku pilih satu per satu, aku dengerin dulu pembicaraannya. Untungnya klienku ini cukup terorganisir, jadi setiap episode sudah punya summary per bagian,” ujarnya.

    Setelah menentukan bagian menarik, Dinda mengembangkannya dan kemudian membuat versi konten yang akan dipublikasikan di platform seperti Instagram dan LinkedIn.

    “Aku bikin postingan untuk suplai konten di Instagram dan LinkedIn sesuai dengan brand guideline yang sudah ada. Mulai dari warna, font, sampai template-nya, semua sudah disiapkan klien,” jelasnya.

    Menurut Dinda, proses kerjanya juga melibatkan beberapa kali revisi dan persetujuan dari klien sebelum konten diunggah. “Setelah selesai dan disetujui, itu sudah bukan bagian tugasku lagi. Urusan metrics atau engagement itu tanggung jawab tim klien,” tambahnya.

    Kemampuan Bahasa Inggris Diperlukan

    Ia menambahkan, kemampuan berbahasa Inggris menjadi keterampilan dasar yang penting dimiliki seorang virtual assistant. “Gak harus fasih, tapi setidaknya punya kemampuan basic English sudah cukup. Yang penting bisa berkomunikasi, karena sebagian besar klien berasal dari luar negeri,” ujarnya.

    Menurut Dinda, dengan kemauan belajar dan komunikasi yang baik, profesi asisten virtual bisa menjadi jalan baru untuk tetap produktif sekaligus menambah penghasilan di tengah ketatnya persaingan dunia kerja.

    “Jadi apa ya, menurutku sangat membantu buat orang-orang yang mau switch career, mau menjadikan virtual assistant sebagai pekerjaan sampingannya, itu sangat menjanjikan, tapi aku juga gak mau lebay ya. Tapi emang semua itu tergantung kitanya. Tergantung kita ulet juga, tergantung mau gak belajar,” pungkasnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 15 Korporasi Diuntungkan Rp2,5 Triliun Pada Kasus Tata Kelola Minyak Pertamina

    15 Korporasi Diuntungkan Rp2,5 Triliun Pada Kasus Tata Kelola Minyak Pertamina

    Bisnis.com, JAKARTA — Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengungkap dalam perkara korupsi dugaan tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS periode 2018-2023 telah menguntungkan sejumlah pihak korporasi.

    Adapun, dalam surat dakwaan milik eks Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga (PPN), Riva Siahaan keuntungan yang diperoleh 13 korporasi ini berasal dari penjulan dari kontrak penjualan BBM solar/Bio solar periode tahun 2021-2023 dengan harga dibawah bottom price.

    “Bahwa kontrak penjualan BBM solar/Bio solar yang ditandatangani oleh terdakwa Riva Siahaan selama periode tahun 2021—2023 dengan harga dibawah bottom price,” kata jaksa di ruang sidang PN Tipikor, Jakarta Pusat Kamis (9/10/2025).

    Jaksa menjelaskan setidaknya ada dua perusahaan luar dan 13 perusahaan lokal yang telah diuntungkan dalam dua kategori. Pertama, dalam impor produk kilang atau BBM.

    Dalam kategori ini, ada dua perusahaan luar yang diuntungkan yaitu BP Singapore Pte. Ltd dalam pengadaan Ron 90 pada 2023 sebesar US$3,6 juta. Selanjutnya, BP Singapore juga diuntungkan dalam pengadaan BBM dengan Ron 92 sebesar US$745.493.

    Kemudian, perusahaan Singapura lainnya yakni Sinochem International Oil Pte. Ltd dalam pengadaan BBM Ron 90 pada 2023 sebesar US$ 1,39 juta.

    Kategori selanjutnya terkait dengan keuntungan dalam penjualan non-subsidi. Mereka yakni PT Berau Coal; PT Adaro Indonesia; PT Merah Putih Petroleum; PT Buma; PT Pama Persada Nusantara; PT Ganda Alam Makmur; dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

    Selanjutnya, PT Aneka Tambang Tbk.; PT Maritim Barito Perkasa; PT Vale Indonesia Tbk; PT Nusa Halmahera Minerals; PT Indo Tambangraya Megah; PT Puranusa Eka Persada. Total keuntungan yang diperoleh belasan korporasi ini mencapai Rp2,5 triliun.

    “[Keuntungan] dengan jumlah keseluruhan Rp2,54 triliun,” tutur jaksa.

    Adapun, total baru ada empat tersangka yang telah didakwa dalam perkara ini. Mereka yakni Eks Dirut Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dan Maya Kusmaya (MK) selaku eks Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga.

    Selanjutnya, Edward Corne (EC) selaku eks VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga dan Sani Dinar Saifuddin (SDS) selaku eks Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional.

    Mereka telah didakwa merugikan keuangan negara Rp285,18 triliun dengan rincian kerugian dalam pengadaan impor produk kilang/ BBM US$5,7 juta; dalam penjualan solar non subsidi selama periode tahun 2021-2023 yaitu sebesar Rp2,5 triliun.

    Dua kerugian itu masuk dalam total kerugian keuangan sebesar US$2,7 miliar dan Rp25,4 triliun. Sementara itu, kerugian perekonomian negara dalam perkara ini mencapai Rp171,9 triliun.

    Selain itu, jaksa penuntut umum juga turut memasukkan kerugian negara yang diperoleh dari perhitungan keuntungan ilegal dari selisih antara harga perolehan impor BBM yang melebihi kuota dengan harga perolehan minyak mentah dan BBM dari pembelian yang bersumber di dalam negeri sebesar US$2,6 miliar.

  • Pram nilai JIF Summit 2025 perkuat posisi Jakarta sebagai kota global

    Pram nilai JIF Summit 2025 perkuat posisi Jakarta sebagai kota global

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menilai penyelenggaraan Jakarta Investment Festival (JIF) Summit 2025 sebagai momen memperkuat Jakarta sebagai kota global.

    “Alhamdulillah, Jakarta Investment Festival 2025 dapat terlaksana dengan baik. Ini menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi Jakarta sebagai kota yang terbuka, inklusif, dan kompetitif di tingkat global,” ujar Pramono saat membuka JIF Summit 2025 di St. Regis Jakarta, Jakarta Selatan, Kamis.

    Lebih lanjut Pramono menyampaikan, realisasi investasi di Jakarta terus menunjukkan tren positif.

    Hingga Semester I Tahun 2025, total realisasi kumulatif Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp140,8 triliun, meningkat 16,9 persen dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar Rp120,42 triliun.

    Ia memandang, peningkatan ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas dan prospek ekonomi Jakarta.

    Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan terus menjaga kepercayaan ini melalui kebijakan yang transparan, efisien, dan berpihak pada kemajuan bersama.

    Pramono menerangkan, beberapa negara tercatat sebagai investor terbesar di Jakarta, antara lain Singapura, Jepang, Malaysia, Hong Kong, dan Tiongkok.

    Sementara itu, sektor investasi yang paling diminati meliputi transportasi, pergudangan, telekomunikasi, jasa lainnya, serta perdagangan dan reparasi.

    Tahun ini, JIF menghadirkan 32 proyek siap tawar (ready to offer) mencakup pengembangan 13 kawasan prioritas dan infrastruktur sektor telekomunikasi, dengan total nilai proyek mencapai Rp430,9 triliun atau sekitar 26,9 juta dollar AS.

    Proyek-proyek tersebut akan dijalankan oleh 10 BUMD dan satu BLUD DKI Jakarta.

    Kegiatan bertema “Invest SMART for A Global Start” ini menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan investor untuk membangun Jakarta yang semakin berdaya saing global.

    Adapun konsep SMART Investment yang diusung terdiri dari lima prinsip utama, yakni Sustainable, Mutual collaboration, Adding value, Research and data-based, serta Tech and Innovation oriented.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kasus Korupsi Impor BBM, 2 Perusahaan Singapura Diduga Dapat Perlakuan Istimewa
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        9 Oktober 2025

    Kasus Korupsi Impor BBM, 2 Perusahaan Singapura Diduga Dapat Perlakuan Istimewa Nasional 9 Oktober 2025

    Kasus Korupsi Impor BBM, 2 Perusahaan Singapura Diduga Dapat Perlakuan Istimewa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Agung (Kejagung) menyebut, pejabat di PT Pertamina Patra Niaga memberikan perlakuan istimewa kepada dua perusahaan Singapura dalam proses lelang pengadaan bahan bakar minyak (BBM).
    Kedua perusahaan itu adalah BP Singapore Pte Ltd dan Sinochem International Oil (Singapore) Pte Ltd, keduanya terlibat dalam importasi gasoline RON 90 (pertalite) dan gasoline RON 90 (Pertamax) Term H1 2023.
    Perbuatan pejabat anak perusahaan BUMN itu diungkap jaksa dalam sidang dugaan korupsi yang menjerat eks Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dan sejumlah anak buahnya.
    Jaksa menyebut, Riva yang pada kurun 2023 menjadi Direktur Pemasaran dan Niaga perusahaan itu, mengusulkan dua perusahaan Singapura tersebut ke Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga.
    “Setelah diberikan perlakuan istimewa dalam proses pelelangan oleh Edward Corne,” kata jaksa di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Kamis (9/10/2025).
    Edward merupakan Manajer Impor dan Ekspor Produk Trading pada Trading and Other Business di bawah direktorat yang dipimpin Riva.
    Perlakuan istimewa itu dilakukan dengan memberikan informasi “alpha” pengadaan BBM.
    “Sehingga BP Singapore Pte. Ltd. dan Sinochem International Oil (Singapore) Pte. Ltd. memenangkan tender tersebut,” tutur jaksa.
    Selain itu, Edward juga memberikan perlakuan istimewa kepada BP Singapore dan Sinochem International Oil (Singapore) dengan memberikan tambahan waktu penawaran.
    Dengan tambahan waktu ini, kedua perusahaan internasional itu akhirnya memenangkan tender.
    Setelah itu, Edward diduga menerima hadiah parcel berupa tas golf dari Originator Specialist – Business Development pada PT Jasatama Petroindo, Ferry Mahendra Setya Putra.
    “Perusahaan yang terafiliasi BP Singapore Group,” kata jaksa.
    Akibat perbuatan itu, Riva dan anak buahnya didakwa melakukan perbuatan melawan hukum yang memperkaya diri sendiri, orang lain, atau suatu korporasi dan merugikan keuangan negara.
    Perbuatan Riva dan kawan-kawan disebut memperkaya BP Singapore sebesar 3.651.000 dollar AS (setara Rp 60.424.050.000) dan 745.493,31 dollar Singapura.
    Sementara, Sinochem International Oil (Singapore) diperkaya 1.394.988.000,19 dollar AS dalam pengadaan gasoline 90 H1 2023.
    Perbuatan mereka dalam kegiatan importasi ini disebut merugikan keuangan negara sebesar 5.740.532,61 dollar AS.
    Kerugian itu merupakan bagian dari kerugian keuangan negara sebesar 2.732.816.820,63 sen (2,7 miliar) dollar AS dan sebesar Rp 25.439.881.674.368,30 (Rp 25,4 triliun).
    Jaksa lantas mendakwa Riva dan sejumlah anak buahnya melanggar Pasal 2 Ayat 1 atau Pasal 3 juncto Pasal 18 juncto Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Schneider Electric Bidik Ekspansi Bisnis di Italia Semester I/2026

    Schneider Electric Bidik Ekspansi Bisnis di Italia Semester I/2026

    Bisnis.com, SINGAPURA – Motivair by Schneider Electric mengungkap rencana untuk membuka pabrik baru di Italia yang akan memproduksi produk pendinginan berbasis cairan atau liquid cooling solution mencakup Coolant Distribution Units (CDU), ChilledDoor rear door heat exchangers, serta Dynamic Cold Plates.

    Vice President of Sales at Motivair Schneider Electric, Andrew Whitmore menjelaskan bahwa rencana ekspansi usaha itu bakal dilakukan selambat-lambatnya dalam enam bulan mendatang atau jatuh pada April 2026.

    “Dalam enam bulan, dan mungkin sedikit lebih singkat dari itu, kami telah sepenuhnya mengindustrialisasikan produk kami di fasilitas manufaktur Italia untuk mendukung pasar Eropa dan Timur Tengah,” jelasnya saat ditemui di Sands Expo & Convention Centre, Rabu (8/9/2025).

    Di samping itu, Andrew juga menyebut peningkatan kapasitas industri itu dijalankan untuk menjangkau pasar Timur Tengah serta Asia Timur.

    Sayangnya, dia belum merinci berapa modal yang dikucurkan perseroan untuk mewujudkan hal tersebut. Dia mengaku pihaknya memang telah siap melakukan ekspansi bisnis dalam rangka memenuhi kebutuhan pengembangan data center di dunia.

    Sebagai informasi, Motivair merupakan sebuah perusahaan yang fokus bergerak di bidang pendinginan cairan dan solusi manajemen termal untuk sistem komputasi berkemampuan tinggi.

    Schneider Electric mulai melakukan akuisisi terhadap perusahaan asal AS, Motivair pada Oktober 2024. Di mana, proses aksi korporasi itu baru rampung sepenuhnya pada Februari 2025.

    “Jadi, tanggal resmi pertama Motivair menjadi bagian dari Schneider Electric adalah 3 Maret 2025. Dan saat ini, kami sudah hampir tujuh bulan menjalani proses integrasi formal ini,” pungkas Andrew.

    Adapun, saat ini Schneider Electric menggenggam 75% saham Motivair, menjadikannya sebagai pemegang saham mayoritas perusahaan. Dalam laporannya nilai Akuisisi tersebut mencapai US$850 juta.

    Lebih lanjut, Schneider Electric juga disebut akan kembali melakukan akuisisi sisa 25% saham minoritas Motivair pada 2028.