Negara: Singapura

  • Malaysia-Singapura Duet Bangun KEK Baru Dekat Batam, Nasib RI Gimana?

    Malaysia-Singapura Duet Bangun KEK Baru Dekat Batam, Nasib RI Gimana?

    Jakarta

    Malaysia dan Singapura berencana membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) lintas batas pertama di Asia Tenggara. Hal ini berarti, akan ada saingan baru bagi KEK Batam dan KEK Bintan yang posisinya dekat kedua negara itu dan sudah lebih dulu terbangun di Indonesia. Bagaimana nasib RI yang berbatasan langsung dengan kedua negara itu?

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia siap bersaing menghadapi pembangunan kawasan yang akan dibangun di Johor tersebut. Menurutnya, persaingan seperti ini lumrah terjadi.

    “Ya namanya persaingan boleh aja. Malaysia-Singapura bikin, negara lain juga boleh-boleh aja,” kata Airlangga, ditemui di St. Regis Jakarta, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (11/7/2024).

    Atas kondisi ini, Airlangga menilai bahwa Indonesia sendiri perlu meningkatkan daya saing tinggi sehingga dapat berhadapan dengan KEK lintas batas yang akan dibangun dua tetangga RI itu. “Makanya kita harus bersaing, harus berdaya saing tinggi,” ujarnya.

    Sebagai tambahan informasi, Malaysia dan Singapura berencana berkolaborasi untuk membangun Zona Ekonomi Khusus Johor-Singapura (JS-SEZ) lintas batas pertama di Asia Tenggara. Rencana ini diungkapkan oleh Menteri Ekonomi Malaysia Rafizi Ramli.

    Dikutip dari CNA, Rafizi mengatakan, penandatanganan perjanjian JS-SEZ dijadwalkan pada bulan September 2024. Para pejabat dari kedua belah pihak tengah menggeber penyelesaian rincian lanjutan menjelang Retret Pemimpin Malaysia-Singapura bulan itu.

    “Malaysia telah menyampaikan kerangka kerjanya kepada Singapura dan sedang menunggu tanggapan,” kata Rafizi.

    Pada bulan Januari, Singapura dan Malaysia telah menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) mengenai JS-SEZ, yang diharapkan dapat menawarkan insentif fiskal dan non-fiskal seperti keringanan pajak dan perjalanan yang lebih mudah antara kedua negara.

    (shc/fdl)

  • Mengapa Sejumlah Negara Asia Tenggara Ingin Bergabung dengan BRICS?

    Mengapa Sejumlah Negara Asia Tenggara Ingin Bergabung dengan BRICS?

    Jakarta

    BRICS menarik perhatian negara-negara Asia Tenggara. Thailand dan Malaysia baru-baru ini menyatakan ketertarikan mereka untuk bergabung dengan blok ini.

    Thailand bulan lalu mengajukan permohonan keanggotaan, sementara Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam sebuah wawancara dengan portal berita RRT Guancha mengatakan, negaranya akan segera memulai prosedur formal dalam BRICS.

    “Menjadi anggota BRICS akan membuka peluang perdagangan dan investasi, jadi mengapa tidak?” Piti Srisangam, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, mengatakan kepada DW.

    “Blok ini memiliki anggota dari seluruh dunia, namun belum ada yang berasal dari Asia Tenggara,” tambahnya.

    James Chin, seorang profesor Studi Asia di University of Tasmania mengatakan, “Baik Thailand maupun Malaysia dipandang sebagai kekuatan menengah.”

    “Lebih baik mereka bergabung dengan kelompok-kelompok seperti BRICS agar mereka memiliki suara yang lebih besar di kancah internasional. Namun, manfaat utamanya adalah perdagangan,” tambahnya.

    Peluang ekonomi yang lebih besar

    Tahun lalu, BRICS–sebuah akronim yang awalnya digunakan untuk merujuk pada Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan, memutuskan untuk memperluas keanggotaannya, dengan mengundang Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab agar bergabung dengan blok tersebut.

    “Blok ini dapat membantu ekonomi digital Malaysia tumbuh lebih cepat, dengan memungkinkannya untuk berintegrasi dengan negara-negara yang memiliki pasar digital yang kuat, dan juga memanfaatkan praktik-praktik terbaik dari anggota lainnya,” kata Rahul Mishra, profesor di Pusat Studi Indo-Pasifik Universitas Jawaharlal Nehru di New Delhi, kepada DW.

    “Thailand juga akan dapat menarik investasi di industri-industri penting termasuk jasa, manufaktur, dan pertanian,” tambahnya.

    Profesor Studi Asia di University of Tasmania, James Chin, meyakini hubungan perdagangan yang telah dimiliki Cina dengan Malaysia dan Thailand telah memengaruhi keputusan mereka untuk bergabung dengan BRICS.

    Cina telah menjadi mitra dagang terbesar Malaysia selama 15 tahun terakhir dan mitra dagang Thailand selama 11 tahun. Menurut Chin, bergabungnya kedua negara Asia Tenggara ini dengan BRICS akan meningkatkan hubungan mereka dengan Cina.

    Bergabung dengan BRICS bukan untuk memihak

    Bulan lalu, Menteri Luar Negeri Thailand Maris Sangiampongsa menegaskan, langkah Bangkok bergabung dengan BRICS bukan tindakan “memilih-milih,” atau sebagai cara untuk mengimbangi blok lainnya.

    “Thailand unik karena kami berteman dengan semua negara dan tidak memiliki musuh. Kami dapat bertindak sebagai jembatan antara negara-negara berkembang dan anggota BRICS,” kata Maris.

    Selain BRICS, Thailand juga telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) yang berbasis di Paris, yang beranggotakan 38 negara–yang sebagian besar berasal dari Barat.

    “Negara-negara kecil dan menengah tidak memiliki banyak pilihan,” kata Piti Srisangam, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation.

    “Apa yang dilakukan Thailand adalah sebuah tindakan penyeimbang, satu kaki dengan demokrasi liberal Barat dan kaki lainnya dengan negara-negara berkembang,” lanjutnya.

    Di Malaysia, sentimen publik saat ini lebih berpihak pada Cina, yang jadi ekonomi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, menurut survei terbaru oleh ISEAS-Yusof Ishak Institute, sebuah lembaga pemikir Singapura.

    Hampir tiga perempat dari responden survei tersebut menyebutkan, ASEAN harus lebih mendukung Cina daripada AS jika blok ini dipaksa untuk bersekutu dengan salah satu dari dua negara adidaya tersebut.

    Pada bulan Juni, selama kunjungan tiga hari Perdana Menteri Cina Li Qiang ke Malaysia, Anwar mengkritik “propaganda yang tak henti-hentinya bahwa kita harus melontarkan kebencian dan ketakutan terhadap dominasi Cina secara ekonomi, militer, dan teknologi.”

    “Kami tidak melakukannya. Kami di Malaysia, dengan sikap netral, memiliki tekad untuk bekerja sama dengan semua negara dan dengan Cina,” tambahnya.

    Apakah negara-negara ASEAN lainnya akan mengikuti?

    Negara di Asia Tenggara yang tertarik untuk bergabung dengan BRICS bukan cuma Malaysia dan Thailand.

    Pada bulan Mei silam, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Pham Thu Hang mengatakan pada sebuah konferensi pers di Hanoi; “Seperti banyak negara di seluruh dunia, kami memantau dengan saksama proses perluasan keanggotaan BRICS.”

    Rahul Mishra, profesor di Pusat Studi Indo-Pasifik Universitas Jawaharlal Nehru di New Delhi, juga meyakini bahwa Vietnam, Laos dan Kamboja dapat menjadi calon anggota yang potensial” karena mereka telah memiliki hubungan yang baik dengan Cina, India, dan Rusia–yang merupakan para pemain kunci di BRICS.

    “Bagi Vietnam, yang telah mencatatkan investasi yang signifikan, ini adalah kesempatan yang baik untuk meningkatkan perdagangannya di luar pasar tradisional mereka ke Timur Tengah, Amerika Latin, dan Afrika,” tambahnya.

    Menjelang KTT BRICS di Afrika Selatan tahun lalu, ada spekulasi bahwa Indonesia–satu-satunya negara G20 di Asia Tenggara yang berharap untuk menyelesaikan proses aksesi dengan OECD dalam waktu tiga tahun, dapat menjadi anggota BRICS.

    Namun pada akhirnya, Presiden Joko Widodo mengatakan kepada publik, pemerintahannya telah memutuskan untuk tidak mengajukan surat minat untuk bergabung dengan BRICS. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada sebuah konferensi pers di bulan Januari lalu mengatakan, Jakarta masih menimbang-nimbang pro dan kontra dari keanggotaan BRICS.

    mel/as

    (ita/ita)

  • Eks Dirjen Keuangan Kemendagri Ardian Noervianto Dituntut 5 Tahun Penjara di Kasus PEN Muna

    Eks Dirjen Keuangan Kemendagri Ardian Noervianto Dituntut 5 Tahun Penjara di Kasus PEN Muna

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut majelis hakim menghukum mantan Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Mochamad Ardian Noervianto, pidana penjara selama lima tahun dan empat bulan dalam kasus dugaan penerimaan suap pengajuan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Kabupaten Muna tahun 2021–2022.

    Selain itu, jaksa KPK turut menuntut Ardian Noervianto dijatuhi denda sebesar Rp250 juta.

    “Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa M. Ardian Noervianto berupa pidana penjara selama lima tahun dan empat bulan dan pidana denda sebesar Rp250 juta subsider pidana kurungan selama enam bulan,” kata jaksa KPK di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (26/6/2024).

    Tak hanya itu, penuntut umum juga menuntut Ardian Noervianto membayar uang pengganti Rp2.876.999.000. 

    Dengan ketentuan jika denda tersebut tidak dibayar satu bulan pasca-putusan berkekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita dan dilelang atau dipidana penjara selama dua tahun.

    “Menghukum terdakwa dengan pidana tambahan berupa uang pengganti kepada negara Rp2.976.999.000 dikurangi uang sejumlah Rp100 juta sebagai barang bukti, sehingga sisa uang pengganti yang harus dibayarkan oleh terdakwa sebesar Rp2.876.999.000,” ucap jaksa.

    Menurut jaksa, perbuatan Ardian tidak mendukung program pemerintah dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN). 

    Selain itu, perbuatannya juga dinilai merusak kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara.

    Sebagai pertimbangan meringankan, Ardian mempunyai tanggungan keluarga, serta ia dinilai bersikap sopan dan menghargai persidangan.

    Jaksa menyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dan berlanjut.

    Ardian Noervianto dinilai terbukti melanggar Pasal 12 huruf a juncto Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.

    Diketahui, pada Rabu, 28 September 2022, Ardian juga telah divonis enam tahun penjara dan denda Rp250 subsider tiga bulan penjara dalam perkara penerimaan suap untuk persetujuan dana pinjaman program PEN Kabupaten Kolaka Timur tahun 2021.

    Selain itu, Ardian juga dihukum membayar uang pengganti kepada negara sebesar 131.000 dolar Singapura. 

    Jika uang pengganti itu tidak dibayar paling lama satu bulan setelah putusan pengadilan memperoleh keputusan hukum tetap, harta bendanya disita oleh jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut atau dipidana penjara selama satu tahun.

  • Mesin Virgin Airlines Australia Terbakar karena Tabrak Burung

    Mesin Virgin Airlines Australia Terbakar karena Tabrak Burung

    Dunia Hari Ini kembali dengan sejumlah laporan dari beberapa belahan dunia.

    Edisi Selasa, 18 Juni 2024 kami awali dengan berita dari Australia.

    Mesin pesawat Australia terbakar

    Pesawat Virgin Australia mendarat dengan selamat di Selandia Baru setelah salah satu mesinnya terbakar.

    Pesawat jet Boeing 737-800 tersebut sedang menuju Melbourne dari Queenstwon, dengan 67 penumpang dan enam awak di dalamnya, dan terpaksa dialihkan ke bandara Invercargill.

    Pihak Virgin Australia mengatakan peristiwa tersebut kemungkinan terjadi karena pesawat menabrak burung.

    Kobaran api terlihat tak lama di badan pesawat sesaat setelah lepas landas, namun tidak ada laporan adanya yang cedera, seperti yang dijelaskan juru bicara bandara setempat.

    China beri kemudahan bagi warga Australia

    China menawarkan akses bebas visa yang berlaku hingga 15 hari bagi warga Australia yang ingin berkunjung ke negaranya.

    Kemudahan ini diumumkan saat Premier China Li Qiang berkunjung ke Australia dan bertemu dengan Perdana Menteri Anthony Albanese.

    Keduanya berharap hubungan Australia dan CHina dapat “diperbarui dan direvitalisasi”.

    “Kami sepakat untuk saling memberikan akses timbal balik berupa visa masuk selama lima tahun untuk pariwisata, bisnis, dan kunjungan anggota keluarga,” kata PM Albanese.

    Tabrakan kereta, belasan warga tewas

    Tabrakan kereta di India menewaskan sedikitnya 15 penumpang dan melukai 54 lainnya.

    Menurut polisi, kecelakaan tersebut merupakan kesalahan pengemudi.

    Tim penyelamat dari polisi dan petugas tanggap bencana nasional masih membersihkan puing-puing dari gerbong yang lepas.

    Tidak jelas berapa banyak penumpang yang ada di dalam kereta saat itu.

    Tumpahan minyak akibat tabrakan kapal di Singapura

    Tumpahan minyak terlihat di laut Singapura akibat peristiwa tabrakan yang terjadi antara kapal keruk dan kapal tanker kargo.

    Pihak berwenang Singapura mengatakan kapal keruk berbendera Belanda Vox Maxima yang kehilangan kendali menabrak kapal pasokan bahan bakar Singapura Marine Honor pada hari Jumat.

    Kapal tersebut memecahkan salah satu tangki kargo di Marine Honor, hingga menyebabkan kebocoran minyak berkadar sulfur rendah ke laut.

    Sementara itu pantai Sentosa tetap dibuka untuk umum, tetapi pengunjung tidak diperbolehkan berenang atau melakukan aktivitas laut lainnya.

    Tertuduh pelopor gerakan separatis Sikh mengaku tidak bersalah

    Seorang pria India, yang diduga terlibat dalam rencana pembunuhan separatis Sikh di New York, mengaku tidak bersalah atas tuduhan konspirasi pembunuhan bayaran.

    Nikhil Gupta diperintahkan untuk ditahan selama persidangan di pengadilan federal di Manhattan kemarin.

    Jaksa federal Amerika menuduh Nikhil berkomplot dengan pejabat pemerintah India untuk membunuh Gurpatwant Singh Pannun, penduduk Amerika yang memperjuangkan kedaulatan negara Sikh di India utara, dengan rencana berakhir gagal.

    Juni lalu, Nikhil melakukan perjalanan ke Praha dari India dan ditangkap oleh otoritas Ceko, sementara pengadilan Ceko bulan lalu menolak petisinya agar tidak diekstradisi ke Amerika Serikat.

  • Singapore Airlines Beri Kompensasi Rp 163 Juta ke Korban Turbulensi

    Singapore Airlines Beri Kompensasi Rp 163 Juta ke Korban Turbulensi

    Singapura

    Maskapai Singapore Airlines menyampaikan permintaan maaf pada Selasa (11/6) dan mengumumkan tawaran kompensasi uang sebesar US$ 10.000 (Rp 163 juta) untuk para penumpang yang mengalami luka-luka dalam insiden turbulensi ekstrem pada Mei lalu.

    Seperti dilansir Channel News Asia, Selasa (11/6/2024), puluhan penumpang dan awak mengalami luka-luka, mulai dari luka ringan hingga luka parah, dengan satu penumpang meninggal usai turbulensi ekstrem melanda Boeing 777 yang digunakan Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ321 pada 20 Mei lalu.

    Maskapai Singapore Airlines (SIA) menawarkan kompensasi uang kepada seluruh 211 penumpang dalam penerbangan yang mengalami insiden mengerikan itu. Bagi para penumpang yang mengalami luka ringan akibat insiden itu, SIA menawarkan kompensasi sebesar US$ 10.000 atau setara Rp 163 juta.

    “Bagi mereka yang mengalami luka-luka lebih serius akibat insiden itu, kami telah mengundang mereka untuk mendiskusikan tawaran kompensasi demi memenuhi kondisi spesifik mereka ketika mereka merasa sudah sehat dan siap untuk melakukan diskusi,” demikian pernyataan SIA via Facebook.

    “Para penumpang yang dinilai secara medis mengalami luka serius, membutuhkan perawatan medis jangka panjang, dan meminta bantuan keuangan akan diberikan pembayaran di muka sebesar US$ 25.000 (Rp 407,5 juta) untuk memenuhi kebutuhan mendesak mereka. Ini akan menjadi bagian dari kompensasi akhir yang akan diterima penumpang-penumpang ini,” imbuh pernyataan SIA tersebut.

    Pengembalian dana (refund) penuh atas tiket pesawat, sebut SIA, akan ditawarkan kepada semua penumpang SQ321, termasuk penumpang yang tidak mengalami cedera apa pun dalam insiden tersebut.

    Ditambahkan SIA bahwa para penumpang juga akan menerima kompensasi keterlambatan sesuai dengan peraturan Uni Eropa atau Inggris, mengingat penerbangan SQ321 memiliki rute London-Singapura.

    SIA, yang merupakan maskapai nasional Singapura ini, juga mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan masing-masing US$ 1.000 (Rp 16,3 juta) kepada semua penumpang pada saat keberangkatan dari Bangkok dengan penerbangan alternatif untuk memenuhi kebutuhan langsung mereka usai insiden turbulensi terjadi.

    Diketahui bahwa sejumlah besar penumpang diberangkatkan dari Bangkok ke Singapura dengan penerbangan alternatif usai insiden terjadi, sedangkan puluhan penumpang yang mengalami luka-luka masih menjalani perawatan medis di ibu kota Thailand tersebut.

    SIA menambahkan bahwa pihaknya menanggung biaya pengobatan para penumpang yang luka-luka, dan mengatur agar anggota keluarga mereka bisa terbang ke Bangkok jika ingin menjenguk.

    “SIA tetap berkomitmen untuk mendukung para penumpang yang terdampak di penerbangan SQ321. Semua penumpang yang terkena dampak seharusnya menerima tawaran kompensasi melalui email, bersama dengan informasi tentang bagaimana mereka dapat memproses klaim mereka,” imbuh SIA dalam pernyataannya.

    Saat ditanya oleh Channel News Asia soal berapa banyak penumpang yang telah menerima tawaran kompensasi itu, pihak SIA menolak untuk memberikan rincian spesifik dengan mengutip alasan privasi.

    Seorang penumpang asal Inggris bernama Geoff Kitchen (73) meninggal di dalam pesawat, kemungkinan besar karena serangan jantung. Dalam pernyataannya, SIA menyatakan siap mendiskusikan tawaran kompensasi dengan keluarga mendiang Kitchen ketika “mereka mampu dan siap melakukannya”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pembabatan Parah Hutan Kalimantan Hancurkan Habitat Orangutan

    Pembabatan Parah Hutan Kalimantan Hancurkan Habitat Orangutan

    Jakarta

    Tagar All Eyes on Papua yang viral menyoroti kondisi hutan Papua membuka mata betapa parahnya penggundulan hutan di Indonesia. Selain hutan Papua, hutan Kalimantan pun selalu disebut. Koalisi organisasi lingkungan menerbitkan laporan ‘Deforestation Anonymous’ yang menyoroti kebangkitan kembali deforestasi yang mengkhawatirkan di Indonesia.

    Laporan ini dirilis oleh lima organisasi lingkungan terkemuka, yakni Auriga Nusantara, Environmental Paper Network, Greenpeace International, Woods & Wayside International, dan Rainforest Action Network pada Maret 2024.

    “Bukti-bukti yang disajikan dalam laporan ini mendokumentasikan kasus pembabatan hutan terbesar saat ini di antara seluruh perusahaan pulpwood dan perkebunan kelapa sawit di Indonesia,” demikian seperti dikutip dari situs resmi Greenpeace.

    Deforestasi besar-besaran ini didorong oleh PT Mayawana Persada. Dalam tiga tahun terakhir, PT Mayawana Persada, yang mengoperasikan konsesi kehutanan di provinsi Kalimantan Barat, telah menebangi lebih dari 33.000 hektar hutan hujan, hampir setengah luas Singapura.

    Laporan tersebut mengungkapkan bahwa Mayawana adalah bagian dari tren pembalakan liar yang lebih besar ini. Perusahaan tersebut menggunakan struktur perusahaan yang kompleks yang melibatkan yurisdiksi kerahasiaan lepas pantai untuk terus menebangi hutan tropis.

    Sungguh memilukan, deforestasi ini telah menghancurkan habitat orangutan Kalimantan dan spesies terancam punah lainnya, serta memicu konflik antara perusahaan dan masyarakat Dayak setempat.

    Pulau Kalimantan adalah salah satu paru-paru dunia karena luas hutannya, yaitu sekitar 40,8 juta hektar. Berbagai jenis pohon tumbuh disana, bahkan orang lebih mengenal hutan Kalimantan dengan sebutan Borneo yang berasal dari nama pohon Borneol yang banyak tumbuh di sana. Hutan Kalimantan pun menjadi habitat berbagai jenis satwa liar khususnya bagi primata, mulai dari primata kecil hingga primata besar seperti orangutan.

    “Lebih dari 55.000 hektar hutan hujan masih tersisa di konsesi Mayawana, menjadikannya sebuah uji coba penting bagi upaya mengendalikan deforestasi di Indonesia,” kata Hilman Afif dari Auriga Nusantara, salah satu kelompok lingkungan hidup yang ikut menerbitkan investigasi tersebut.

    Namun struktur kepemilikan perusahaan yang tidak jelas membuatnya sulit untuk mengetahui siapa yang harus bertanggung jawab atas aktivitas destruktif perusahaan.

    Mayawana dimiliki oleh rantai perusahaan induk yang berada di yurisdiksi kerahasiaan Kepulauan Virgin Britania Raya dan Samoa, yang keduanya tidak mengharuskan nama pemegang saham diungkapkan kepada publik.

    “Struktur perusahaan yang rumit ini, pada dasarnya, menyembunyikan pemilik manfaat utama perusahaan dan dapat melindungi mereka dari risiko hukum dan reputasi akibat rusaknya hutan tropis yang begitu luas,” kata Arie Rompas dari Greenpeace Indonesia.

    Dalam kasus ini, dokumen perusahaan, hubungan manajemen operasional, dan hubungan rantai pasokan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut terkait dengan Royal Golden Eagle Group (RGE).

    RGE adalah produsen pulp, kertas, kemasan, tisu, viscose, dan minyak sawit global, serta merupakan konglomerat induk dari APRIL, Asia Symbol, Sateri, Apical, dan Asian Agri. Pada tahun 2015, RGE dan beberapa anak perusahaannya termasuk APRIL, memulai kebijakan ‘zero deforestation’ dalam rantai pasokannya.

    Pembeli produk RGE mencakup beberapa merek fesyen, produsen barang konsumsi, dan pengecer massal terbesar di dunia, yang banyak di antaranya membuat klaim keberlanjutan kepada pelanggan karena tidak menyebabkan kerusakan hutan hujan atau merugikan masyarakat. Klaim keberlanjutan ini kini dipertanyakan karena deforestasi yang terus dilakukan Mayawana di Kalimantan.

    Organisasi-organisasi yang menerbitkan laporan ini menyerukan kepada Mayawana untuk segera menghentikan deforestasi dan konversi lahan gambut di dalam konsesinya, menyelesaikan konfliknya dengan masyarakat lokal, dan mengungkapkan nama-nama pemilik manfaatnya.

    Deforestasi yang dilakukan Mayawana membuat upaya Forest Stewardship Council (FSC) selama bertahun-tahun untuk kembali bekerja sama dengan APRIL, perusahaan induk Grup RGE untuk operasi pulp dan kertasnya di Indonesia, tidak dapat dipertahankan, setelah mereka dipisahkan dari organisasi tersebut satu dekade lalu karena praktik yang merusak hutan.

    Organisasi-organisasi yang menerbitkan laporan ini menyerukan kepada FSC untuk menunda proses ‘perbaikan’ bagi APRIL agar dapat masuk kembali ke dalam skema sertifikasi keberlanjutan, setidaknya sampai deforestasi di Mayawana berhenti dan perusahaan tersebut menyelesaikan konfliknya dengan masyarakat secara adil dan akuntabel.

    Menanggapi laporan ini melalui pernyataan yang dikeluarkan APRIL, RGE Group membantah adanya hubungan dengan PT Mayawana Persada. Laporan lengkap ‘Deforestation Anonymous‘ dapat diakses oleh publik dan tersedia juga dalam bahasa Indonesia.

    (rns/rns)

  • AS-China Cari Cara Tangani Risiko di Tengah Ketegangan Taiwan

    AS-China Cari Cara Tangani Risiko di Tengah Ketegangan Taiwan

    Jakarta

    Menteri Pertahanan Cina Dong Jun bertemu dengan mitranya dari Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, di sela-sela KTT keamanan Shangri-La di Singapura. Pentagon menyambut baik rencana pembentukan “kelompok komunikasi krisis” AS-Cina, sementara Beijing menyebut pembicaraan itu “positif, praktis, dan konstruktif.”

    Dialog Shangri-La, yang diselenggarakan oleh International Institute for Strategic Studies (IISS) yang berbasis di London, menjadi barometer bagi intensitas ketegangan AS-Cina dalam beberapa tahun terakhir.

    Pertemuan menhan kedua negara adidaya itu selama satu jam pada Jumat (31/5), merupakan pertemuan militer tingkat tinggi AS-Cina pertama setelah Presiden AS Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping sepakat untuk membuka kembali kontak militer-ke-militer pada November 2023.

    Cina telah memutuskan kontak setelah Ketua DPR AS saat itu, Nancy Pelosi, membuat marah Beijing dengan mengunjungi Taiwan pada Agustus 2022.

    “Kami setidaknya memiliki serangkaian komunikasi reguler antara kedua belah pihak untuk mengurangi kemungkinan salah perhitungan,” kata Amanda Hsiao, seorang ahli senior Cina di International Crisis Group (ICG), kepada DW.

    Meskipun membuka jalur komunikasi adalah tanda bahwa AS dan Cina ingin mengelola risiko konfrontasi dengan lebih baik, pidato dari Austin dan Dong di KTT tersebut menunjukkan bahwa kedua negara memiliki sudut pandang yang berlawanan tentang keamanan regional di Asia.

    Cina menyinggung “kekuatan eksternal”

    Dalam sesi pada Minggu (2/6) yang berjudul “Pendekatan Cina terhadap Keamanan Global”, Menteri Pertahanan Dong menekankan pentingnya hubungan militer-ke-militer yang stabil antara Cina dan AS.

    Pada saat yang sama, Dong menyalahkan “kekuatan eksternal” yang memicu ketegangan di Asia-Pasifik melalui “konfrontasi blok”. Dong tidak secara eksplisit menyebut nama AS, tetapi menyinggung pembangunan aliansi strategis Washington sebagai kekuatan yang mengganggu stabilitas akibat kekuatan eksternal.

    Sehari sebelumnya, pidato Menteri Pertahanan AS Austin di KTT tersebut menyoroti pembangunan aliansi Washington di bawah pemerintahan Biden sebagai ujung tombak keamanan regional.

    “Kami bekerja sama dengan sekutu dan mitra kami tidak seperti sebelumnya,” kata Austin, merujuk pada latihan militer bersama dengan Jepang, Korea Selatan, dan Filipina.

    Sebelum berangkat ke Singapura, Austin telah menulis di X bahwa AS telah “memberikan hasil bersejarah” di Indo-Pasifik dengan “berinvestasi dalam kemampuan, mengubah postur pasukan AS, dan menghubungkan sekutu dan mitra.”

    Menanggapi pidato Austin, Letnan Jenderal Cina Jing Jianfeng mengatakan, strategi AS dimaksudkan “untuk menciptakan perpecahan, memprovokasi konfrontasi, dan merusak stabilitas.”

    Menurut pakar ICG Hsiao, narasinya adalah bahwa “Cina memiliki niat damai, dan masalahnya bukan pada Cina, melainkan pada AS.”

    Cina memperingatkan ‘kelompok separatis’ Taiwan

    Soal Taiwan, yang menjadi pemantik utama yang berpotensi menimbulkan konflik di Asia, Dong menuduh AS telah mengirimkan “sinyal yang sangat salah” kepada “pasukan separatis” di pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

    Cina mengklaim Taiwan sebagai wilayanya, dan meskipun para pejabat Cina berulang kali mengatakan “penyatuan kembali secara damai”, retorika Beijing menyiratkan bahwa mereka bersedia untuk menggunakan kekuatan jika diperlukan.

    AS adalah penyokong keamanan utama Taiwan, dan Beijing menganggap hal ini sebagai campur tangan pihak luar dalam “urusan dalam negerinya.”

    AS dan negara-negara Barat lainnya tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan. Namun, memberikan dukungan tidak langsung, misalnya, melalui kunjungan politik tingkat tinggi, tanpa secara langsung mengakui pulau itu sebagai negara yang merdeka.

    Ketegangan di Laut Cina Selatan

    Selain masalah Taiwan, perselisihan maritim di Laut Cina Selatan adalah titik sengketa lainnya antara AS dan Cina.

    Meskipun ada keputusan internasional pada tahun 2016 yang menolak klaim teritorial Cina, Beijing bersikeras bahwa sebagian besar Laut Cina Selatan adalah milik Cina, bahkan bagian yang berjarak lebih dari seribu mil dari daratan Cina.

    Bulan lalu, AS dan Filipina mengakhiri latihan militer gabungan berskala besar, saat kapal-kapal Cina terus mengganggu kapal-kapal Filipina di Zona Ekonomi Eksklusif Filipina yang diklaim oleh Cina.

    Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menjadi pembicara utama di KTT Singapura dan membuka dengan pidato yang bersumpah bahwa Filipina akan merespons jika ada tentara Filipina yang terbunuh oleh penggunaan meriam air oleh Cina terhadap kapal-kapal Filipina. Dia juga menegaskan, “Filipina tidak akan mengalah” dalam masalah kedaulatan.

    Menteri Pertahanan AS Austin juga memperingatkan, “pelecehan yang dihadapi Filipina sangat berbahaya.” Dia menekankan, “setiap negara, besar atau kecil, memiliki hak untuk menikmati sumber daya maritimnya sendiri.”

    pkp/as

    (ita/ita)

  • Prabowo Desak Investigasi Komprehensif atas Serangan Israel di Rafah

    Prabowo Desak Investigasi Komprehensif atas Serangan Israel di Rafah

    Jakarta

    Presiden terpilih Prabowo Subianto menegaskan Indonesia bersedia mengirim pasukan penjaga perdamaian untuk gencatan senjata di Gaza, Palestina. Prabowo juga mendesak agar dilakukan investigasi komprehensif atas serangan Israel di Rafah yang baru-baru ini terjadi.

    Dilansir Reuters, Sabtu (1/6/2024), pernyataan itu disampaikan Prabowo dalam Opening Reception IISS Shangri-La Dialogue Edisi ke-21 yang digelar di Hotel Shangri-La, Singapura. Mulanya, Prabowo mengatakan Indonesia bersedia mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Gaza.

    Prabowo menyebut proposal tiga fase gencatan senjata di Gaza yang diajukan Presiden Amerika Serikat Joe Biden merupakan langkah benar. Prabowo kemudian menegaskan Indonesia bersedia mengirim pasukan penjaga perdamaian untuk menegakkan gencatan senjata di Gaza, Palestina.

    “Jika diperlukan dan diminta oleh PBB, kami siap menyumbangkan pasukan penjaga perdamaian yang signifikan untuk menjaga dan memantau prospek gencatan senjata ini serta memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua pihak dan semua pihak,” kata Prabowo.

    Menteri Pertahanan ini mengungkap Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikannya untuk mengumumkan bahwa Indonesia juga siap mengevakuasi, menerima dan merawat hingga 1.000 pasien dengan perawatan medis dari Gaza. Seperti diketahui, Rumah Sakit Indonesia di Gaza ditutup pada November lalu di tengah gempuran serangan Israel.

    Selain itu, Prabowo mengatakan investigasi komprehensif diperlukan terhadap serangan Israel yang baru-baru ini membombardir tempat pengungsian di Rafah, Gaza. Prabowo menyebut masyarakat Palestina memiliki hak tanah airnya sendiri, negaranya sendiri, dan hidup dalam damai.

    “Dan itu berarti bukan hanya hak Israel untuk hidup, tapi juga hak rakyat Palestina untuk memiliki tanah airnya sendiri, negaranya sendiri, dan hidup dalam damai,” ujarnya.

    (whn/dhn)

  • Asia-Pasifik Prioritas, AS Akan Aman Jika Asia Juga Aman

    Asia-Pasifik Prioritas, AS Akan Aman Jika Asia Juga Aman

    Jakarta

    Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan bahwa kawasan Asia-Pasifik tetap menjadi “prioritas” bagi Washington. Dia mengatakan bahwa Amerika Serikat akan aman “hanya jika Asia juga aman”.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (1/6/2024), Lloyd menyampaikan pernyataan tersebut di forum keamanan besar di Singapura, sehari setelah dia bertemu dengan Menhan China Dong Jun.

    “Amerika Serikat hanya bisa aman jika Asia aman dan itulah sebabnya Amerika Serikat telah lama mempertahankan kehadirannya di kawasan ini,” kata Austin pada forum Dialog Shangri-La, yang dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi barometer hubungan AS-China.

    Austin mengatakan, meskipun konflik bersejarah terjadi di Eropa dan Timur Tengah, Asia-Pasifik “tetap menjadi wilayah operasi prioritas kami”.

    Amerika Serikat terus berupaya memperkuat aliansi dan kemitraan di kawasan Asia-Pasifik, khususnya dengan Filipina, dalam upayanya melawan kekuatan dan pengaruh militer China yang semakin besar.

    Seiring dengan memperdalam hubungan pertahanan, AS juga meningkatkan latihan militer gabungan, sambil secara teratur mengerahkan kapal perang dan jet tempur di Selat Taiwan dan Laut China Selatan – yang membuat marah para pemimpin China.

    Pemerintah China memandang hal ini sebagai bagian dari upaya AS selama puluhan tahun untuk membendungnya.

    Dialog Shangri-La tahun ini digelar seminggu setelah China mengadakan latihan militer di sekitar Taiwan setelah pelantikan Presiden Lai Ching-te, yang oleh Beijing digambarkan sebagai “separatis berbahaya”.

    Filipina, sekutu Amerika Serikat, merupakan fokus utama upaya Washington di kawasan Asia.

    Mengingat posisinya di Laut China Selatan dan kedekatannya dengan Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya, dukungan Filipina akan sangat penting bagi Amerika Serikat jika terjadi konflik.

    Austin menegaskan pada hari Sabtu (1/6), bahwa komitmen AS untuk membela Filipina berdasarkan perjanjian pertahanan bersama mereka tetap “kuat”. Hal ini disampaikan seiring konfrontasi yang berulang kali antara kapal-kapal China dan Filipina di Laut Cina Selatan telah memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • 43 Orang Masih Dirawat di RS Thailand Buntut Turbulensi Ekstrem Boeing 777

    43 Orang Masih Dirawat di RS Thailand Buntut Turbulensi Ekstrem Boeing 777

    Bangkok

    Sebanyak 43 orang masih dirawat di sejumlah rumah sakit di Thailand, setelah menjadi korban luka dalam insiden turbulensi ekstrem yang dialami pesawat Boeing 777-300ER yang dioperasikan maskapai Singapore Airlines pada 21 Mei lalu. Beberapa pasien di antaranya berada dalam perawatan intensif.

    Seperti dilansir Reuters, Sabtu (25/5/2024), otoritas Rumah Sakit (RS) Samitivej Srinakarin yang berada di Bangkok dalam pernyataan terbaru menyebut sebanyak 43 pasien itu masih dirawat di tiga rumah sakit berbeda di ibu kota Thailand sekitar empat hari setelah insiden turbulensi ekstrem terjadi.

    Di RS Samitivej Srinakarin sendiri, terdapat 34 pasien yang masih menjalani perawatan medis, dengan tujuh pasien di antaranya berada dalam perawatan intensif. Ketujuh pasien yang dirawat intensif itu terdiri atas tiga warga Australia, dua warga Malaysia, satu warga Inggris dan satu warga Selandia Baru.

    Sebanyak 27 pasien lainnya yang dirawat di RS Samitivej Srinakarin terdiri atas delapan warga Inggris, enam warga Australia, lima warga Malaysia, dan dua warga Filipina.

    Dua pasien di antaranya telah diperbolehkan pulang usai dirawat di rumah sakit tersebut, sementara dua pasien lainnya dari RS Samitivej Sukhumvit dipindahkan ke RS Samitivej Srinakarin untuk bergabung dengan kerabatnya yang dirawat di sana.

    Pada Kamis (24/5) waktu setempat, direktur RS Samitivej Srinakarin menuturkan kepada wartawan setempat bahwa 22 pasien di antaranya mengalami cedera tulang belakang dan enam pasien lainnya mengalami cedera otak dan tulang tengkorak. Namun demikian tidak ada yang kondisinya mengancam nyawa.

    Sedikitnya satu orang meninggal akibat dugaan serangan jantung usai turbulensi ekstrem terjadi pada penerbangan Singapore Airlines dengan nomor SQ321 tersebut, yang mengudara dari London menuju ke Singapura. Satu korban tewas itu diidentifikasi sebagai seorang penumpang asal Inggris berusia 73 tahun.

    Pihak maskapai Singapore Airlines menyebut penerbangan itu mengalami turbulensi ekstrem secara tiba-tiba saat mengudara di atas wilayah Myanmar.

    Penerbangan yang membawa total 211 penumpang, termasuk dua warga negara Indonesia (WNI), dan 18 awak itu dialihkan ke Bangkok untuk pendaratan darurat.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)