Negara: Singapura

  • Investasi Asing Susut Dua Kuartal Beruntun, Kadin: Pemerintah Perlu Evaluasi

    Investasi Asing Susut Dua Kuartal Beruntun, Kadin: Pemerintah Perlu Evaluasi

    Bisnis.com, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyoroti susutnya realisasi penanaman modal asing (PMA) di Indonesia selama dua kuartal beruntun.

    Realisasi PMA pada kuartal III/2025 tercatat sebesar Rp212 triliun atau 43,1% dari total investasi. Nilainya sudah lebih rendah dari PMA pada kuartal III/2024 yakni Rp232,65 triliun.

    Kontraksi itu juga sudah terjadi pada kuartal II/2025, ketika PMA tercatat sebesar Rp202,2 triliun atau hanya 42,3% dari total investasi.

    Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Sarman Simanjorang mengatakan penurunan PMA harus dievaluasi. Pemerintah harus menggali akar masalah penurunan minat investor asing. 

    “Bila perlu, pemerintah melakukan survei kepada calon investor maupun investor yang sudah masuk, apa kira-kira keluhan dan harapan mereka,” ujar Sarman kepada Bisnis, dikutip Sabtu (18/10/2025).

    Menurutnya, faktor-faktor seperti perizinan, kebijakan pemerintah, infrastruktur, keamanan politik, situasi ekonomi dan industri, hingga ketenagakerjaan perlu diperbaiki agar para investor asing memiliki tingkat keyakinan yang tinggi menanamkan modalnya di RI.

    Lebih lanjut dia mengatakan pelaku usaha dalam negeri selama ini menunjukkan keterbukaan tinggi terhadap kemitraan dengan investor asing. Kalangan pengusaha domestik juga tidak melihat adanya hambatan berarti dalam menjalin kerja sama dengan mitra luar negeri. 

    Sebaliknya, meningkatnya arus investasi asing dinilai membuka peluang lebih besar bagi kolaborasi dan pengembangan usaha bersama di tingkat nasional.

    Di lain sisi, saat investasi asing telah terkontraksi selama dua kuartal berturut-turut, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) justru meningkat. Pada kuartal III/2025, PMDN tercatat sebesar Rp279,4 triliun atau 56,9% dari total investasi. Realisasi itu lebih tinggi dari kuartal II/2025 yakni Rp275,5 triliun.

    Secara keseluruhan, realisasi investasi kuartal III/2025 sebesar Rp491,4 triliun, serta menyerap tenaga kerja 696.478 orang. 

    Terkait dengan negara asal PMA, negara penyumbang investasi asing masih tertinggi dari Singapura yakni US$3,8 miliar. Kemudian, diikuti oleh Hong Kong US$2,7 miliar, China US$1,9 miliar, Malaysia US$1 miliar dan Amerika Serikat (AS) US$800 juta.

    Alhasil, Sarman menilai pemerintah perlu segera mencari akar penyebab turunnya investasi asing di Indonesia, agar realisasi PMA dapat meningkat.

    “Saya melihat pasti ada sesuatu yang harus kita cari akar masalahnya. Presiden setiap kunjungan luar negeri selalu meyakinkan investor bahwa Indonesia adalah negara yang sangat terbuka dengan investor,” pungkasnya.

  • Prabowo Sebut Program MBG Telah Menjangkau 36,2 Juta Penerima

    Prabowo Sebut Program MBG Telah Menjangkau 36,2 Juta Penerima

    Bisnis.com, BANDUNG — Presiden Prabowo Subianto menyebutkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini telah menjangkau 36,2 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia.

    Dalam sambutannya pada Sidang Senat Terbuka Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Sabtu (18/10/2025), Prabowo menyebut pencapaian tersebut sebagai tonggak besar dalam upaya meningkatkan gizi anak bangsa dan sekaligus menciptakan lapangan kerja luas di sektor pangan.

    “Hari ini Makan Bergizi sudah mencapai 36,2 juta penerima manfaat. Artinya, bangsa Indonesia, pemerintahmu sekarang, mampu memberi makan kepada tujuh Singapura,” ujar Prabowo disambut tepuk tangan hadirin.

    Prabowo menjelaskan pelaksanaan program MBG melibatkan 12.205 dapur di seluruh Indonesia, dengan setiap dapur mempekerjakan sekitar 50 orang.

    Selain itu, masing-masing dapur memiliki sekitar 15 pemasok bahan pangan di tingkat desa, yang turut membuka lapangan kerja bagi petani dan pelaku UMKM lokal. “Ini prestasi yang tidak kecil. Program ini bahkan sudah menjadi pembicaraan di dunia internasional,” katanya.

    Prabowo mengungkapkan lembaga riset internasional Rockefeller Institute, yang telah lebih dari satu abad bergerak dalam bidang ketahanan pangan, memberikan apresiasi terhadap capaian Indonesia.

    “Mereka mengatakan, program yang sedang dijalankan Indonesia ini menjadi perhatian seluruh dunia. Saat kita mulai, baru 77 negara yang punya program serupa. Kita waktu itu negara ke-78 atau ke-79. Sekarang sudah ada 112 negara, dan sebagian besar ikut contoh kita,” ungkapnya.

  • 2
                    
                        Kasus Influenza A Meningkat, Puan: Kalau Tak Ditangani, Bebani Fasilitas Kesehatan
                        Nasional

    2 Kasus Influenza A Meningkat, Puan: Kalau Tak Ditangani, Bebani Fasilitas Kesehatan Nasional

    Kasus Influenza A Meningkat, Puan: Kalau Tak Ditangani, Bebani Fasilitas Kesehatan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti lonjakan kasus Influenza A yang tengah terjadi di Indonesia.
    Menurutnya, jika tidak ditangani, peningkatan kasus ini akan membebani fasilitas kesehatan.
    “Lonjakan kasus Influenza A ini menunjukkan bahwa kita tidak boleh lengah. Jika tidak ditangani serius, ini bisa membebani fasilitas kesehatan dan mengancam keselamatan masyarakat secara luas,” ujar Puan dalam siaran pers, Sabtu (18/10/2025).
    Puan mengungkapkan, peningkatan kasus bukan hanya menjadi indikator risiko kesehatan yang meningkat, tetapi juga peringatan penting agar pemerintah segera memperkuat sistem kesehatan nasional secara menyeluruh.
    Oleh karenanya, ia menegaskan pemerintah perlu memberikan respons strategis dan terintegrasi.
    “Penguatan sistem kewaspadaan dini di seluruh fasilitas kesehatan, mulai dari tingkat puskesmas hingga rumah sakit, menjadi keharusan. Kita harus memastikan deteksi dan respons cepat agar penanganan dilakukan secara efektif dan tepat sasaran,” paparnya.
    Selain itu, Puan mengingatkan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai protokol kesehatan yang harus terus dijaga.
    Edukasi itu meliputi perilaku hidup bersih dan sehat, memakai masker di tempat ramai, menjaga sirkulasi udara yang baik, serta melakukan vaksinasi influenza bila vaksin sudah tersedia.
    Ia pun meminta pemerintah memastikan ketersediaan obat-obatan dan fasilitas pelayanan kesehatan memadai, terutama di daerah padat penduduk.
    Terlebih, anak kecil dan lansia dilaporkan menjadi kelompok paling rentan terhadap infeksi berat akibat influenza A.
    “Maka sistem kesehatan nasional harus diperkuat agar masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat saat terinfeksi penyakit,” tegasnya.
    Sebagai informasi, Kemenkes mengingatkan potensi lonjakan kasus influenza A, khususnya subtipe H3N2, yang kini mulai mendominasi di kawasan Asia Tenggara.
    Mengutip data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui sistem FluNet, Kemenkes menyatakan sebagian besar kasus influenza di Indonesia terkait dengan varian H3N2.
    Namun, hingga saat ini belum ada rincian spesifik mengenai wilayah di Indonesia yang mencatat jumlah kasus tertinggi.
    Tren peningkatan kasus influenza A juga terlihat di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand yang didominasi virus influenza tipe A.
    Kasus influenza A, khususnya subtipe H3N2 kini dilaporkan mendominasi di kawasan Asia Tenggara.
    Salah satu lonjakan terbesar terjadi di Thailand, dengan 61 kematian dari 702.308 kasus sejak 1 Januari hingga 8 Oktober 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Muncul Suara Ledakan-Roda Pesawat Gagal Keluar, Pilot Bisa Apa?

    Muncul Suara Ledakan-Roda Pesawat Gagal Keluar, Pilot Bisa Apa?

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bepergian menggunakan pesawat menjadi pilihan yang tepat karena dapat tiba di tujuan lebih cepat. Seluruh penumpang tentunya juga mempertimbangkan keselamatan yang menjadi aspek utama. Seluruh penumpang tentu memperhatikan kondisi operasional saat bepergian seperti peringatan tekanan udara dan mengikuti prosedur.

    Namun, ada sejumlah kondisi tertentu yang terlihat menyeramkan, namun ternyata dapat ditangani dengan baik oleh para pilot dan awak kabin.

    Mengutip Guido Carik Junior dari Universitas Griffith dalam tulisannya yang ditayangkan The Cinversation pada tanggal 6 Oktober 2025, beberapa permasalahan teknis bisa saja terjadi dan menjadi bagian dari penerbangan. Namun, para penumpang sebaiknya tidak perlu cemas karena pilot telah berlatih secara ekstensif untuk menanganinya.

    Mereka mempelajari sejumlah daftar periksa berisi instruksi terperinci tentang cara menangani setiap masalah. Pesawat terbang dibangun dengan lapisan redundansi, dan sistem peringatan untuk memperingatkan pilot jika terjadi masalah. Karena sistem keselamatan inilah sebagian besar penerbangan yang mengalami masalah teknis berakhir dengan selamat.

    Berikut adalah 4 kondisi yang terdengar menakutkan yang mungkin dialami penumpang, namun dapat tertangani oleh pilot dan para awak kabin:

    1. Masalah AC dan tekanan udara

    Pada ketinggian jelajah sekitar 36.000 kaki, kabin pesawat dijaga pada ketinggian kabin yang nyaman, yaitu 8.000 kaki dengan menggunakan udara dari mesin yang didinginkan melalui AC.

    Tekanan udara buatan ini memungkinkan kita untuk bertahan hidup sementara di atmosfer karena kondisi di luar pesawat sangat tidak bersahabat dengan kehidupan manusia yang memiliki suhu sekitar -55°C dan tidak ada udara yang dapat dihirup.

    Namun, jika sistem ini bermasalah atau ketinggian kabin mulai meningkat karena sejumlah alasan, awak kabin mengkategorikannya sebagai potensi masalah tekanan udara dan segera memulai prosedur pencegahan.

    Kondisi yang dirasakan penumpang

    Penurunan yang cepat dapat terasa dramatis sehingga telinga berdengung, hingga terkadang membuat masker oksigen diatas kursi turun secara otomatis. Kondisi tersebut bisa saja terjadi pada ketinggian kabin melebihi sekitar 14.000 kaki.

    Apa yang dilakukan pilot?

    Setelah pilot menyadari adanya masalah dengan tekanan kabin, mereka akan mengenakan masker oksigen dan menyatakan keadaan darurat. Selanjutnya, mengikuti daftar periksa pendaratan darurat, membawa pesawat secepat mungkin ke ketinggian sekitar 10.000 kaki. Biasanya, dalam kondisi ini kembali ke bandara keberangkatan atau pengalihan.

    2. Kerusakan Mesin

    Pesawat bermesin ganda disertifikasi untuk terbang dengan aman pada satu mesin. Namun, jika mesin bermasalah tentunya menjadi hal yang paling ditakuiti oleh semua orang. Ternyata, penanganan kerusakan mesin masuk dalam simulator penerbangan setidaknya setiap tahun.

    Kegagalan penerbangan dalam keadaan mesin pesawat rusak sangat jarang terjadi. “Miracle on the Hudson” pada tahun 2009, misalnya, merupakan kejadian sekali dalam satu generasi yang menyebabkan kedua mesin pesawat mati. Pesawat mendarat dengan selamat di Sungai Hudson di New York tanpa ada korban jiwa.

    Kondisi yang dialami penumpang adalah terdengar ledakan keras, getaran, percikan api yang keluar dari mesin, bau terbakar, atau suara yang tiba-tiba senyap. Kondisi ini memungkinkan pesawat kembali ke bandara keberangkatan seperti yang dialami oleh pesawat 737 di Sydney hingga penerbangan yang mengalami beberapa kali pemogokan burung di Amerika Serikat namun berakhir dengan pendaratan yang aman.

    Apa yang dilakukan pilot?

    Setelah mendapat peringatan dari sistem peringatan, pilot mengidentifikasi mesin yang bermasalah dan mengikuti daftar periksa. Daftar periksa tersebut biasanya mengharuskan mereka untuk mematikan mesin yang bermasalah, turun ke ketinggian yang sesuai dan mengalihkan ke bandara terdekat, atau kembali ke bandara keberangkatan jika baru saja lepas landas.

    Bahkan ketika kerusakan mesin merusak sistem lain, awak pesawat dilatih untuk mengelola serangkaian peringatan seperti yang dilakukan oleh awak pesawat Qantas A380 penerbangan QF32 pada tahun 2010, yang kembali dengan selamat ke Singapura.

    3. Masalah hidrolik dan kontrol penerbangan

    Banyak kontrol penerbangan pesawat yang bergerak karena adanya beberapa sistem hidrolik atau elektrik. Jika salah satu sistem mengalami masalah, misalnya aileron sayap kiri yang digunakan untuk membelokan pesawat tidak mau bergerak, redundansi membuat pesawat tetap dapat terbang karena aileron sayap kanan masih dapat berfungsi.

    Awak pesawat menggunakan daftar periksa khusus dan menyesuaikan kecepatan, jarak, dan konfigurasi pendaratan untuk memastikan kembali ke darat dengan selamat.

    Dalam kondisi ini, penumpang akan merasakan penerbangan lebih lama karena awak kabin harus menyelesaikan masalah, atau bahkan kembali ke bandara keberangkatan, atau pendaratan yang lebih cepat dari biasanya.

    Pada bulan Juli, penerbangan regional Qantas ke Melbourne melakukan pendaratan darurat di Mildura setelah mengalami masalah hidrolik.

    Setelah sistem peringatan terdeteksi, pilot menjalankan daftar periksa, memutuskan konfigurasi pendaratan, meminta landasan pacu terpanjang yang sesuai, dan layanan darurat untuk berjaga-jaga.

    Semua sumber daya ini tersedia karena pelajaran yang dipetik dari peristiwa ekstrem seperti hilangnya semua sistem hidrolik United 232 pada tahun 1989.

    4. Drama roda pendaratan dan sistem rem

    Pesawat memiliki roda pendaratan yang dapat ditarik yang tetap berada di dalam kompartemen selama penerbangan berlangsung. Roda itu keluar dari perut pesawat sebelum mendarat. Di dalam roda tersebut terdapat rem. Rem ini bertujuan untuk mengurangi kecepatan pesawat setelah mendarat, seperti pada mobil.

    Dengan begitu banyak bagian yang bergerak jika roda pendaratan tidak memanjang atau memendek dengan benar, atau sistem pengereman kehilangan efektivitasnya, seperti hilangnya sistem hidrolik.

    Penumpang akan mengalami pendaratan darurat, persiapan kabin untuk kemungkinan pendaratan paksa, atau instruksi bersiap menghadapi benturan dari awak kabin tepat sebelum pendaratan dapat terjadi.

    Meskipun menakutkan, ini adalah tindakan pencegahan jika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana. Awal tahun ini, penerbangan Qantas kembali ke Brisbane setelah mengalami masalah pada roda pendaratannya. Penumpang diminta untuk tetap menunduk dan pesawat tersebut berhasil mendarat dengan selamat.

    Dalam kondisi ini, para pilot akan menggunakan daftar periksa yang panjang dan akhirnya menghubungi teknisi pemeliharaan untuk memecahkan masalah. Ada juga opsi untuk menurunkan roda pendaratan dan menggunakan rem.

    Dalam kasus ekstrim, mereka mungkin diminta untuk mendarat di landasan pacu terpanjang yang tersedia jika terjadi masalah rem atau mendarat dengan posisi tengkurap jika roda pendaratan tidak dapat diturunkan.

    Sebagian besar kegagalan dalam penerbangan memicu serangkaian pertahanan yang bertujuan untuk menjaga penerbangan tetap aman. Daftar periksa, pelatihan ekstensif, dan keahlian selama puluhan tahun didukung oleh beberapa redundansi dan desain yang kuat. Dan penerbangan ini biasanya berakhir mendarat dengan selamat, mekipun penumpang yang sedikit terguncang.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pakar sebut pusat keuangan Bali bisa perkuat posisi Indonesia di ASEAN

    Pakar sebut pusat keuangan Bali bisa perkuat posisi Indonesia di ASEAN

    Yogyakarta (ANTARA) – Pakar Akuntansi Forensik Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta Seto Satriyo Bayu Aji menilai rencana pemerintah menjadikan Bali sebagai pusat keuangan internasional merupakan langkah strategis yang dapat memperkuat posisi Indonesia di ASEAN.

    “Rencana menjadikan Bali sebagai pusat keuangan internasional adalah langkah yang sangat bagus dan strategis. Ini akan memperkuat posisi Indonesia di Asia Tenggara agar tidak hanya terpusat di Singapura atau Kuala Lumpur,” ujar Seto di Yogyakarta, Sabtu.

    Ia menilai kebijakan tersebut bisa menjadi momentum bagi Indonesia untuk menarik lebih banyak investasi dan memperluas jaringan ekonomi regional.

    Namun, menurutnya, kesiapan menyeluruh menjadi kunci keberhasilan transformasi itu.

    “Investornya harus disiapkan dulu, begitu juga regulasinya, infrastruktur, dan yang paling penting adalah stabilitas politik. Kalau situasi politik dalam negeri masih bergejolak, investor tentu akan berpikir dua kali,” kata dia.

    Menanggapi kebijakan pemerintah yang menolak penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membiayai proyek tersebut, Seto menyebut keputusan itu sejalan dengan prinsip kehati-hatian fiskal (fiscal prudence).

    “Tidak masalah jika tidak menggunakan APBN. Justru bagus karena mendorong pihak swasta dan lembaga keuangan untuk ikut berperan. Ini bisa mengurangi beban fiskal negara,” jelas dia.

    Ia mengatakan Danantara Investment Holding memiliki peluang besar untuk berperan dalam pembiayaan proyek itu karena memiliki kapasitas dan jaringan investasi yang luas seperti halnya Temasek Holdings di Singapura.

    “Peluangnya besar karena Danantara berfungsi sebagai investment holding pemerintah. Dari pengalaman dan jaringannya, lembaga ini mampu mengelola investasi lintas sektor,” ujarnya.

    Kendati demikian, ia mengingatkan agar sumber pembiayaan tidak hanya bergantung pada Danantara semata.

    “Jika seluruh pembiayaan diserahkan pada Danantara saja, risikonya terlalu tinggi karena akan ada concentration risk. Maka perlu diimbangi dengan sektor swasta dan investor asing agar risikonya terbagi dan tetap terkendali,” ujar Seto.

    Menurutnya, dengan pembagian risiko yang proporsional, proyek tersebut dapat berjalan berkelanjutan tanpa membebani keuangan negara maupun lembaga investasi pemerintah.

    Seto menambahkan, transformasi Bali menjadi pusat keuangan internasional juga akan membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal dan nasional.

    Jika proyek itu terealisasi, ia memperkirakan Bali tidak lagi hanya bergantung pada sektor pariwisata.

    “Akan muncul industri keuangan baru yang membuka lapangan kerja dan menarik tenaga profesional dari dalam maupun luar negeri,” katanya.

    Menurut dia, keberadaan family office di Bali akan mendorong peningkatan arus modal masuk (capital inflow) dan memperkuat industri jasa keuangan di dalam negeri.

    “Dengan bertambahnya ekspatriat dan aktivitas ekonomi baru, daya saing keuangan nasional meningkat, dan Bali bisa menjadi wajah baru ekonomi Indonesia di mata dunia,” ujarnya.

    Selain itu, ia menekankan pentingnya kesiapan sumber daya manusia (SDM) agar dapat bersaing di industri keuangan global.

    “Persiapan SDM menjadi kunci. Jika tenaga kerja lokal siap, dampaknya tidak hanya pada pertumbuhan ekonomi Bali, tetapi juga peningkatan kapasitas nasional,” tutur Seto.

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Di Tengah Gempuran Trump, Malaysia Bisa Tumbuh 5,2% di Kuartal III/2025

    Di Tengah Gempuran Trump, Malaysia Bisa Tumbuh 5,2% di Kuartal III/2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Perang dagang global yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump sejauh ini belum mampu mengguncang perekonomian Asia Tenggara, meskipun negara-negara di kawasan tersebut menghadapi tarif impor yang tinggi.

    Sejumlah negara Asia Tenggara, yakni Malaysia, Vietnam, dan Singapura berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi di atas ekspektasi pada kuartal III/2025 di tengah gempuran kebijakan tarif tersebut.

    Terbaru, Malaysia berhasil mencetak pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dari perkiraan pada kuartal III/2025 yang ditopang oleh kinerja positif di seluruh sektor dan ekspor yang tetap tangguh.

    Berdasarkan estimasi awal dari Departemen Statistik Malaysia yang dirilis pada Jumat (17/10/2025), produk domestik bruto (PDB) negara tersebut tumbuh 5,2% secara tahunan pada periode Juli–September. Capaian ini melampaui perkiraan tertinggi dalam survei Bloomberg dan lebih cepat dibandingkan laju ekspansi pada tiga kuartal sebelumnya.

    “Permintaan domestik terus menjadi pendorong utama pertumbuhan, terutama pada aktivitas yang terkait dengan pariwisata selama libur umum dan sekolah,” ujar Kepala Statistik Malaysia Mohd Uzir Mahidin dalam keterangan resmi dikutip dari Bloomberg. 

    Dia menambahkan, aktivitas ekonomi juga mendapat dukungan dari penyaluran bantuan tunai serta penurunan suku bunga.

    Selain itu, investasi modal yang berkelanjutan dan meningkatnya permintaan eksternal turut memperkuat ekspansi ekonomi, meskipun ketidakpastian kebijakan perdagangan global masih menjadi tantangan.

    Dengan hasil ini, Malaysia berada di jalur untuk mencapai target pertumbuhan resmi pemerintah antara 4% hingga 4,8% pada tahun ini. Pemerintah mengandalkan ketahanan permintaan domestik untuk menahan dampak tekanan ekspor akibat kebijakan tarif dari AS. Namun, pada 2026, laju pertumbuhan diperkirakan akan melambat ke kisaran 4%–4,5% seiring dengan meningkatnya volatilitas eksternal.

    Sebelumnya, Vietnam mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 8,23% pada kuartal III/2025. Catatan itu menjadi laju ekspansi tercepat sejak 2022. Lonjakan tersebut didorong oleh peningkatan aktivitas pabrik yang mempercepat pengiriman barang ke AS sebelum pemberlakuan kebijakan tarif.

    Berdasarkan data Kantor Statistik Nasional, Senin (6/10/2025), produk domestik bruto (PDB) Vietnam tumbuh 8,23% secara year on year (yoy). Angka tersebut melampaui estimasi median analis yang disurvei Bloomberg sebesar 7,15%.  

    Sementara itu, pertumbuhan ekonomi kuartal II/2025 juga direvisi naik menjadi 8,19% dari perkiraan sebelumnya 7,96%. Adapun, secara keseluruhan pertumbuhan PDB Vietnam pada kuartal I hingga III 2025 mencapai 7,85% (year-on-year).

    “Kenaikan manufaktur terjadi karena banyak perusahaan mempercepat produksi menjelang tenggat penerapan tarif baru AS,” ujar Kepala Kantor Statistik Nasional Nguyen Thi Huong dalam konferensi pers dikutip dari Bloomberg. 

    Sektor industri tetap menjadi motor utama ekspansi ekonomi, dengan manufaktur naik 9,92% sepanjang Januari–September 2025 dibandingkan periode sama tahun lalu.

    Sementara itu, ekspor Vietnam pada September 2025 tumbuh 24,7% yoy, sedangkan impor naik 24,9% yoy. Kemudian, indeks harga konsumen atau inflasi naik 3,38% yoy pada September.

    Adapun, pertumbuhan ekonomi Singapura melambat menjadi 2,9% secara tahunan pada kuartal yang sama. Meski demikian, catatan tersebut masih lebih baik dari perkiraan, melampaui proyeksi para ekonom yang memproyeksikan pertumbuhan hanya sebesar 2% menurut survei Bloomberg.

    Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura (MTI), memaparkan, secara kuartalan dan disesuaikan secara musiman, perekonomian Singapura tumbuh 1,3% pada kuartal III/2025. Angka tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 1,5% yang tercatat pada kuartal sebelumnya.

    MTI pada Agustus lalu menyampaikan bahwa perekonomian tumbuh 4,4% pada kuartal II/2025, sedikit direvisi naik dari estimasi awal sebesar 4,3%. Adapun pada kuartal I/2025, pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 4,1%.

    Sementara itu, Otoritas Moneter Singapura atau Monetary Authority of Singapore (MAS) mencatat perekonomian negara tersebut tumbuh 3,9% sepanjang tiga kuartal pertama 2025, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Dalam keterangan resminya, MAS menyampaikan pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan melambat pada kuartal-kuartal berikutnya seiring dengan normalisasi aktivitas di sektor-sektor yang terkait perdagangan.

    Dalam tinjauan makroekonominya, bank sentral Singapura tersebut menilai selama tidak terjadi lonjakan tarif secara tiba-tiba atau penurunan permintaan yang tajam, perusahaan manufaktur masih memiliki bantalan yang cukup untuk menahan penurunan harga tanpa harus memangkas produksi secara signifikan, setidaknya hingga akhir tahun ini.

    Lebih lanjut, MAS menambahkan bahwa tingginya investasi global perusahaan teknologi dalam infrastruktur kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) akan mendukung kinerja sektor-sektor terkait perdagangan di Singapura.

    Peningkatan permintaan terhadap produk yang menunjang aplikasi AI, seperti chip memori dan server, juga diperkirakan akan memberikan dorongan positif bagi perekonomian Singapura.

  • Antam Dukung Rencana Pemerintah Perkuat Pasokan Emas Nasional Lewat DMO

    Antam Dukung Rencana Pemerintah Perkuat Pasokan Emas Nasional Lewat DMO

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Aneka Tambang Tbk atau Antam menyambut baik rencana pemerintah untuk memperkuat ketersediaan emas bagi masyarakat melalui optimalisasi pasokan dari sumber domestik.

    Hal ini merespons Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) yang mengkaji untuk menerapkan skema kewajiban pasok dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) emas

    Adapun wacana Kementerian ESDM itu tak lepas dari Antam yang diketahui masih mengimpor emas sebagai bahan baku logam mulia seberat 30 ton per tahun dari Singapura dan Australia untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

    Corporate Secretary Division Head Antam Wisnu Danandi Haryanto menyampaikan, kebijakan pemerintah merupakan langkah strategis dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan masyarakat, keberlanjutan industri, dan peningkatan nilai tambah komoditas mineral nasional.

    “Secara prinsip, Antam memandang rencana pemerintah untuk memperkuat pasokan emas dari sumber domestik sebagai langkah positif dalam mendukung ketersediaan emas bagi masyarakat Indonesia. Inisiatif ini juga sejalan dengan arah kebijakan hilirisasi nasional serta semangat penguatan nilai tambah mineral sebagaimana diatur dalam ketentuan terbaru Pemerintah,” ujar Wisnu melalui keterangan resmi, Jumat (17/10/2025).

    Wisnu menegaskan bahwa besaran kewajiban DMO sepenuhnya merupakan kewenangan Pemerintah. Kebijakan tersebut akan mempertimbangkan kebutuhan pasar domestik, kapasitas produksi nasional, serta dinamika industri emas dan perak secara menyeluruh.

    “Antam mendukung penuh langkah Pemerintah dalam memastikan masyarakat Indonesia dapat memperoleh akses terhadap emas dari dalam negeri. Kami siap melaksanakan arahan Pemerintah dalam rangka memperkuat pasokan emas domestik,” katanya.

    Dalam implementasinya, Antam menilai pentingnya penerapan prinsip fairness agar seluruh pelaku industri, baik penambang maupun pengolah, memperoleh kepastian usaha dan nilai ekonomi yang seimbang.

    “Kebijakan DMO diharapkan disusun dengan prinsip yang transparan dan berkeadilan, sehingga seluruh pelaku di rantai pasok dapat berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan industri emas nasional,” jelas Wisnu.

    Selain itu, Antam juga memandang perlu adanya sinkronisasi kebijakan lintas sektor agar implementasi DMO berjalan efektif. Aspek perpajakan, tata niaga, dan regulasi pendukung lainnya perlu diharmonisasikan untuk menciptakan ekosistem logam mulia emas dan perak yang kuat dan berdaya saing.

    “Antam percaya bahwa penyesuaian kebijakan yang tepat akan mendorong tumbuhnya industri logam mulia emas dan perak nasional yang berdaya saing dan berkelanjutan, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan perekonomian nasional,” tutup Wisnu.

    Sebelumnya, Dirjen Minerba Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan, penerapan skema DMO perlu dikaji secara mendalam mengenai efeknya secara jangka panjang. Terlebih, Antam sudah memiliki kerja sama jual beli emas dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) sekitar 25 ton sampai 30 ton emas per tahun.

    Memang saat ini pasokan emas dari Freeport belum optimal lantaran adanya beberapa permasalahan yang dialami smelter Freeport. Belum lagi, insiden luncuran material basah di tambang bawah tanah Freeport pada awal September 2025 lalu membuat operasional smelter terhenti sementara. 

    “Cuma kalau seandainya ada DMO, nanti kalau sana [smelter Freeport]-nya beroperasi seperti apa? Jangan sampai malah numpuk,” ujar Tri ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Senin (13/10/2025).

    Di sisi lain, Tri juga akan meninjau dari sisi perpajakan ekspor-impor emas, serta menimbang opsi mana yang lebih menguntungkan. 

    “Itu juga sedang kita ini [kaji], saya belum tahu komposisinya seperti apa antara beli di dalam negeri sama impor,” katanya. 

  • 5 Besar Negara Investasi Asing RI: Singapura, China hingga AS

    5 Besar Negara Investasi Asing RI: Singapura, China hingga AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan lima negara dengan investasi atau penanaman modal asing terbesar selama kuartal III/2025. 

    Selama Juli-September 2025, realisasi investasi mencapai Rp491,4 triliun dan menyerap tenaga kerja 696.478 orang. Berdasarkan porsinya, PMA mencapai Rp212 triliun atau 43,1% dari total investasi. Sementara itu, penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp279,4 triliun atau 56,9% dari total investasi.

    Berdasarkan peringkatnya, Singapura masih menduduki peringkat pertama negara dengan investasi terbesar di Indonesia senilai US$3,8 miliar. Kemudian, investasi terbesar diikuti oleh Hong Kong dan China dengan investasi masing-masing US$2,7 miliar dan US$1,9 miliar. 

    “Sebetulnya kalau kita combine dua ini [Hong Kong dan China] angkanya menjadi US$4,6 miliar, lebih besar dari Singapura,” terang Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani pada konferensi pers di kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Jumat (17/10/2025). 

    Selanjutnya, investasi terbesar berasal dari Malaysia US$1 miliar dan Amerika Serikat (AS) US$800 juta. 

    Adapun apabila selama Januari-September 2025 atau year-to-date (ytd), realisasi investasi sudah mencapai Rp1.434,3 triliun atau 75,3% dari target tahun ini Rp1.905,6 triliun. Porsi PMA sebesar Rp644 triliun atau 44,9%, sedangkan PMDN Rp789,7 triliun atau 55,1%. 

    Urutan negara dengan PMA terbesar tahun ini sampai dengan September 2025 yaitu Singapura US$12,6 miliar, Hong Kong US$7,3 miliar, China US$5,4 miliar, dan Malaysia US$2,7 miliar. 

    Namun, posisi AS digeser oleh Jepang apabila berdasarkan investasi Januari-September 2025 yakni senilai US$2,3 miliar.

  • Kripto Mulai Ditinggal, Tetangga RI Bilang Tidak Menguntungkan

    Kripto Mulai Ditinggal, Tetangga RI Bilang Tidak Menguntungkan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Laos berencana menghentikan pasokan listrik untuk penambangan kripto mulai kuartal pertama 2026. Langkah ini diambil karena pemerintah negara tetangga RI tersebut menilai industri kripto tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.

    Pemerintah Laos menilai ada sektor industri lain yang lebih menarik untuk perekonomian, misalnya pusat data kecerdasan buatan (AI), pemurnian logam, dan kendaraan listrik.

    Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Energi Laos, Chanthaboun Soukaloun.

    Soukaloun menjelaskan, pemerintah Laos ingin mengalihkan energi domestik ke sektor-sektor yang menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja lebih besar.

    “Penambangan kripto tidak menciptakan nilai ekonomi sebesar pasokan ke sektor industri atau komersial,” ujar Soukaloun, dikutip dari Reuters, Jumat (17/10/2025).

    “Kami mengusulkan kepada pemerintah pada 2021 untuk memasok listrik ke sektor kripto karena saat itu terjadi kelebihan pasokan listrik domestik,” imbuhnya.

    Laos sebelumnya menjadi magnet bagi penambang kripto sejak 2021 karena ketersediaan energi murah berbasis non-fosil.

    Namun kini, konsumsi listrik oleh sektor tersebut telah turun drastis menjadi sekitar 150 megawatt (MW), atau anjlok 70% dibandingkan puncaknya pada 2021-2022 yang mencapai 500 MW.

    Soukaloun mengatakan, pemerintah sebenarnya telah berencana menghentikan pasokan listrik bagi penambang kripto tahun ini. Namun kebijakan itu tertunda karena curah hujan yang tinggi meningkatkan produksi tenaga air, sehingga memungkinkan ekspor lebih besar ke Thailand dan Vietnam.

    Pemerintah Laos kini memprioritaskan pasokan listrik untuk sektor yang dinilai lebih strategis dalam jangka panjang, seperti pusat data AI dan kendaraan listrik, yang dianggap mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi asing.

    Laos juga memperkuat posisi sebagai eksportir energi bersih regional. Negara yang dijuluki “baterai Asia Tenggara” ini memasok sebagian besar tenaga airnya ke Thailand dan Vietnam, dan tengah mempertimbangkan peningkatan kapasitas ekspor bilateral ke Vietnam dari 8.000 MW saat ini.

    Selain itu, Laos berharap dapat segera melanjutkan ekspor listrik ke Singapura melalui jalur transmisiLao-Thailand-Malaysia-Singapore (LTMS).

    Ekspor melalui koridor tersebut sempat terhenti karena belum ada kesepakatan perpanjangan antara Thailand dan Singapura.

    Keempat negara, Laos, Thailand, Malaysia, dan Singapura, telah mengeluarkan pernyataan bersama yang menegaskan komitmen untuk melanjutkan perdagangan listrik lintas batas multilateral dan mempercepat pembahasan kerja sama energi di kawasan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Skandal Naturalisasi Malaysia, Peringatan untuk Asia Tenggara

    Skandal Naturalisasi Malaysia, Peringatan untuk Asia Tenggara

    Jakarta

    Skandal dugaan penggunaan pemain asing secara ilegal oleh Malaysia dalam kualifikasi Piala Asia menyoroti praktik naturalisasi untuk memperkuat tim nasional.

    Kemenangan Malaysia 4-0 atas Vietnam pada bulan Juni terlihat mengesankan. Namun, menurut badan sepak bola dunia, FIFA, kemenangan itu dicapai dengan tujuh pemain kelahiran luar negeri yang menggunakan akta kelahiran palsu untuk mengklaim bahwa kakek-nenek mereka lahir di Malaysia.

    Pada September, FIFA mendenda Asosiasi Sepak Bola Malaysia (Football Association of Malaysia/FAM) sebesar 438.000 dolar AS (sekitar Rp7 miliar) dan menangguhkan para pemain tersebut.

    FAM menyatakan awal bulan ini bahwa mereka akan mengajukan banding atas keputusan tersebut, sambil menegaskan bahwa mereka percaya “tidak ada bukti yang mendukung tuduhan yang diajukan FIFA.”

    Skandal ini menempatkan isu naturalisasi sebagai berita utama di media-media di kawasan Asia Tenggara, yang sudah terbiasa dengan praktik ini.

    Peringatan bagi sepak bola Asia Tenggara

    “Ini adalah peringatan bagi Asia Tenggara,” kata Sasi Kumar, mantan pemain internasional Singapura, kepada DW. Dia juga menambahkan bahwa negara lain pasti berpikir, dan itulah kenapa ”kita harus lebih berhati-hati.’”

    Pakar pemasaran olahraga yang berbasis di Madrid; Spanyol, ini menyinggung negaranya sendiri.
    “Malaysia menaturalisasi pemain-pemain ini dengan sangat cepat, tapi di Singapura kami melakukannya secara bertahap. Kami mencoba mendapatkan seorang pemain dari (klub Wales) Cardiff (Perry Ng) dan hampir dua tahun belum berhasil,” tambahnya.

    Terlebih sejak 2008, FIFA memperketat aturan jalur lain, yakni pemain harus bermain lima tahun berturut-turut di liga domestik agar bisa membela tim nasional. Aturan ini naik dari yang sebelumnya dua tahun, setelah negara-negara seperti Qatar menaturalisasi sejumlah pemain Brasil.

    Meski begitu, tidak ada harapan bahwa FIFA akan memperketat aturan hanya karena kasus Malaysia.

    “Sangat sulit untuk mengubah regulasi, jadi aturan yang ada harus diikuti dengan sistem cek dan keseimbangan serta dokumentasi yang jelas,” ujar Shaji Prabhakaran, anggota Komite Eksekutif Konfederasi Sepak Bola Asia, kepada DW.

    “Ini bukan hanya soal regulasi FIFA, tapi juga regulasi kewarganegaraan berbeda di tiap negara, jadi situasinya kompleks. Keterbukaan adalah kuncinya.”

    Seperti apa pengaruh pemain naturalisasi terhadap tim?

    Upaya Malaysia mencari talenta luar negeri untuk masuk ke timnya bukan hal mengejutkan, mengingat rival besarnya, Indonesia, hampir lolos ke Piala Dunia 2026. Indonesia sudah hampir sembilan dekade tidak tampil lagi di Piala Dunia, sejak penampilan pertamanya pada 1938, yang sebagian besarnya berhasil berkat naturalisasi pemain kelahiran Eropa yang memiliki kakek-nenek Indonesia.

    Uni Emirat Arab juga hampir lolos, dengan sebagian besar timnya lahir di luar negeri, tetapi sudah bermain di sana lebih dari lima tahun.

    Prabhakaran menyebut peningkatan naturalisasi dipicu oleh globalisasi yang semakin meluas di segala aspek kehidupan, serta perluasan Piala Dunia 2026 menjadi 48 tim, naik dari 32 tim empat tahun lalu.

    “Ini memicu dorongan itu,” ujarnya. “Memberi harapan lebih bagi negara mana pun dan membuka peluang lebih luas. Sekarang, naturalisasi bisa jadi cara cepat meningkatkan performa dan kualitas, serta memberi lebih banyak negara kesempatan lolos.”

    Keuntungan jangka pendek vs keberlanjutan

    Tim nasional yang kuat dan lolos ke turnamen bisa mendorong popularitas, profil, dan finansial sepak bola domestik, tapi terlalu fokus pada pemain asing bisa berdampak negatif pada liga domestik. Menemukan keseimbangan yang tepat sangat penting.

    “Kamu harus bekerja dari bawah ke atas, itu harus selalu menjadi fokus. Tidak bisa hanya mendatangkan pemain bagus dari negara lain tanpa usaha lain,” kata Prabhakaran.
    “Kamu bisa melihat jangka pendeknya untuk hasil yang cepat, tapi harus ada investasi lebih di tingkat akar rumput. Harus ada keseimbangan.”

    Di Indonesia, tampaknya inilah rencananya.

    “Mereka sedang menghasilkan pemain muda bagus yang akan muncul dalam jangka menengah,” kata Kumar. “Jadi Indonesia berpikir, ‘Mari kita fokus di atas dulu, menangkan sesuatu, lalu efek domino terjadi dan pemain Eropa ini secara bertahap diganti.’ Malaysia tidak punya rencana dan akhirnya gagal.”

    Pertanyaan identitas

    Ada juga pertanyaan tentang bagaimana tim nasional yang dipenuhi pemain kelahiran luar negeri mewakili rakyatnya. Era di mana pemain terbaik satu negara menghadapi yang terbaik dari negara lain, bisa saja berakhir, jika semua negara bisa memilih pemain dari seluruh dunia.

    “Banyak orang di Vietnam tergoda konsep ini karena ingin menang. Mereka melihat negara lain menang dan ingin hal yang sama, ini sifat manusiawi,” kata Velizar Popov, pelatih klub Vietnam The Cong-Viettel, kepada DW.

    Popov pernah menangani klub Malaysia Kelantan dan meragukan posisi FAM.

    “Tim Malaysia yang mengalahkan Vietnam, seberapa Malaysian mereka? Sekarang kita tahu banyak pemain di sana tidak punya hubungan dengan fans, tidak ada keterkaitan dengan negara. Ini bukan tim Malaysia.”

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Prita Kusumaputri

    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)