Negara: Singapura

  • Kasus Penyakit Ginjal Melonjak di Singapura, Inikah Pemicunya?

    Kasus Penyakit Ginjal Melonjak di Singapura, Inikah Pemicunya?

    Jakarta

    Seiring meningkatnya kasus gagal ginjal di Singapura, negara tersebut kini menempati peringkat keempat dunia dalam hal prevalensi, atau jumlah kasus gagal ginjal yang tercatat.

    Proyeksi juga menunjukkan bahwa pada 2035, satu dari empat warga Singapura diperkirakan akan hidup dengan penyakit ginjal kronis atau chronic kidney disease (CKD).

    Lonjakan ini terbilang ‘mencolok’ jika dibandingkan dengan penyakit kronis utama lainnya. National Population Health Survey (NPHS) 2024 yang dirilis Ministry of Health Singapura (MOH) dan Health Promotion Board (HPB) mencatat prevalensi diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi relatif stabil atau bahkan menurun.

    Sebaliknya, prevalensi penyakit ginjal kronis melonjak tajam dari 8,7 persen pada 2019-2020 menjadi 14,9 persen pada 2023-2024.

    “Peningkatan tajam ini kemungkinan disebabkan oleh semakin banyaknya tes darah dan urine yang dilanjutkan setelah pandemi COVID-19, serta dorongan dari lembaga kesehatan masyarakat untuk melakukan skrining dini penyakit ginjal kronis pada pasien berisiko tinggi,” kata Adjunct Associate Professor Dr Chua Horng Ruey, Kepala Divisi Nefrologi di National University Hospital (NUH), dikutip dari CNA.

    Saat ini, Singapura memiliki lebih dari 9.000 pasien dialisis, sekitar 60 persen di antaranya menerima layanan bersubsidi melalui National Kidney Foundation (NKF).

    Mengapa Kasus Penyakit Ginjal di Singapura Terus Meningkat?

    Peningkatan prevalensi penyakit ginjal di Singapura erat kaitannya dengan penyakit kronis utama seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular. Singapura tercatat sebagai peringkat ketiga dunia untuk gagal ginjal akibat diabetes, dan sekitar dua pertiga pasien NKF mengalami gagal ginjal karena diabetes.

    Selain itu, populasi yang menua dan tingginya angka penyakit kardiovaskular turut memperluas kelompok masyarakat yang rentan terhadap penyakit ginjal kronis.

    Meski demikian, proporsi pasien baru dialisis akibat diabetes menurun dari sekitar 68 persen pada 2019 menjadi 63 persen pada tahun lalu. Penurunan ini, meski belum signifikan, dinilai menunjukkan dampak awal dari upaya nasional seperti kampanye Beat Diabetes.

    CEO NKF Yen Tan, yang mulai menjabat Februari tahun ini, menyebutkan bahwa faktor gaya hidup juga berperan besar. Banyak warga Singapura mengonsumsi makanan tinggi natrium dari garam tambahan, saus, dan makanan olahan. Kebiasaan makan di luar juga berkontribusi, mengingat kandungan garam dan gula tersembunyi serta porsi yang lebih besar kerap ditemukan pada makanan siap saji.

    Pola makan seperti itu meningkatkan tekanan darah dan membebani ginjal, sementara kalori berlebih berkontribusi pada obesitas, yang merupakan faktor risiko diabetes dan hipertensi. Risiko tersebut semakin meningkat ketika pola makan yang buruk ini ditambah dengan gaya hidup yang kurang aktif.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Setengah Juta Warga di Singapura Kena Penyakit Ginjal “
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/suc)

  • Kuota Besar, Roaming Murah, hingga Hiburan Streaming

    Kuota Besar, Roaming Murah, hingga Hiburan Streaming

    AXIS menghadirkan program yang menyasar gaya hidup digital anak muda. Melalui A Lifetime Loyalty Program, AXIS menawarkan program loyalitas seumur hidup dengan berbagai promo menarik dari mitra, mulai dari Voucher Cashback Kopi Kenangan 30%, Flash Coffee, Zalora 12.12, hingga hadiah spesial akhir tahun lainnya yang siap memberikan kejutan bagi pengguna setia.

    Untuk memudahkan transaksi, AXIS memberikan Promo E-Wallet berupa cashback GoPay untuk pelanggan yang membeli paket data melalui kanal GoPay.

    Tak ketinggalan, AXIS juga merilis paket Bundled OTT Streaming untuk para pecinta drama dan film. Layanan VIU, WeTV, CATCHPLAY+, hingga KlikFilm hadir dengan skema Buy 1 Get More yang memungkinkan pelanggan menikmati tontonan favorit tanpa batas sepanjang musim liburan.

    XL Prepaid: Kuota Nataru, Roaming Hemat, hingga Layanan Hiburan

    Bagi pelanggan XL Prepaid, tersedia berbagai penawaran spesial yang dirancang untuk mendukung aktivitas liburan yang fleksibel dan hemat. Salah satunya adalah Paket Data Kuota Nataru 11GB yang dibanderol mulai Rp26 ribu dengan masa aktif 5 hari, cukup untuk memastikan pelanggan tetap terhubung sepanjang liburan.

    Untuk kebutuhan roaming, XL Prepaid menyediakan paket khusus destinasi populer Malaysia dan Singapura. Pelanggan bisa mendapatkan Paket Roaming 40GB untuk 3 hari seharga Rp75 ribu. Paket ini juga disertai Voucher GoPay QRIS Cross Border, sehingga pelanggan dapat bertransaksi secara lebih praktis di kedua negara tersebut.

    Selain itu, XL Prepaid menyediakan Paket Hiburan berupa akses konten premium Video Platinum Extra seharga Rp26 ribu per 30 hari, serta akses WeTV VIP seharga Rp26 ribu per hari. Penawaran ini menambah opsi hiburan bagi pelanggan selama masa liburan Nataru.

    XL PRIORITAS: Kuota Jumbo, Roaming Nyaman, hingga Paket Umroh

    Untuk pelanggan yang menginginkan kenyamanan lebih tinggi, XL PRIORITAS menghadirkan paket baru dengan kuota yang lebih besar, bahkan mencapai dua kali lipat. Salah satunya adalah paket mulai Rp90 ribu yang memberikan kuota 80GB per bulan. Khusus pembelian melalui kanal prioritas.xl.co.id, pelanggan berkesempatan menikmati diskon hingga 30%.

    Bagi yang berencana bepergian ke luar negeri, XL PRIORITAS menyediakan layanan roaming fleksibel lewat PRIO Pass. Pelanggan bisa tetap internetan menggunakan kuota domestik mereka dengan biaya mulai dari Rp124 ribu untuk 3 hari. Ada juga promo gratis PRIO Pass untuk pelanggan paket Platinum ke atas yang bepergian ke Singapura dan Malaysia.

    Sementara itu, untuk pelanggan yang akan menjalankan ibadah umroh pada periode liburan, XL PRIORITAS menawarkan Paket Umroh Plus seharga Rp292 ribu dengan kuota 10GB selama 15 hari, memberikan kemudahan berkomunikasi selama berada di Tanah Suci.

    Dengan beragam pilihan paket data, roaming, hiburan digital, hingga program loyalitas, XLSMART berupaya memastikan pelanggan dapat menikmati pengalaman komunikasi yang lebih nyaman sepanjang libur Natal dan Tahun Baru. Yuk, nikmati liburanmu bareng XLSMART!

  • Eksekutif Global Ragukan Informasi AI, Tidak Transparan hingga Penjelasan Terbatas

    Eksekutif Global Ragukan Informasi AI, Tidak Transparan hingga Penjelasan Terbatas

    Bisnis.com, JAKARTA— Pemimpin data global meragukan informasi yang disajikan kecerdasan buatan (AI) karena kurangnya visibilitas terhadap cara AI mengambil keputusan. 

    Laporan “Global AI Confessions Report: Data Leaders Edition” dari Dataiku, The Universal AI Platform™, mengungkap 95% pemimpin data mengaku tidak memiliki pemahaman penuh atas proses pengambilan keputusan AI yang digunakan di organisasi mereka. 

    Laporan ini disusun berdasarkan survei The Harris Poll terhadap lebih dari 800 eksekutif senior bidang data di Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Uni Emirat Arab, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan. 

    Hasilnya menunjukkan meskipun 86% responden menilai AI telah menjadi bagian dari operasi sehari-hari, masih terdapat kekhawatiran besar terkait lemahnya tata kelola, minimnya kemampuan penjelasan (explainability), serta adanya kepercayaan yang keliru terhadap kemampuan AI. 

    Bahkan, hanya 19% pemimpin data yang secara konsisten meminta agen AI untuk menunjukkan proses kerjanya sebelum digunakan, sementara 52% pernah menunda atau membatalkan implementasi agen AI tertentu karena keterbatasan penjelasan.

    Kondisi ini menempatkan Chief Information Officer dan Chief Data Officer pada posisi yang serba tertekan. 

    Di satu sisi, mereka kerap mendapat pengakuan atas keberhasilan implementasi AI, namun di sisi lain juga menjadi pihak yang paling berisiko disalahkan ketika teknologi tersebut menimbulkan kerugian bisnis. 

    Tekanan tersebut diperparah oleh kekhawatiran akan keberlangsungan karier, di mana 60% pemimpin data mengaku cemas kehilangan pekerjaan apabila AI gagal memberikan hasil nyata dalam dua tahun ke depan. 

    Co-founder and Chief Executive Officer Dataiku Florian Douetteau mengatakan temuan paling mengkhawatirkan dari laporan ini adalah perusahaan di seluruh dunia sedang mempertaruhkan masa depan mereka pada sistem AI yang belum sepenuhnya mereka percayai. 

    Kabar baiknya, lanjut dia, sebagian besar kegagalan inisiatif AI disebabkan oleh hambatan umum yang bisa diatasi melalui peningkatan keterjelasan, keterlacakan (traceability), dan tata kelola yang kuat. 

    “Itulah cara AI bisa beralih dari sekadar sensasi [hype] menjadi sebuah dampak nyata bagi bisnis,” kata Florian dalam keterangan resmi pada Senin (15/12/2025). 

    Masalah kepercayaan terhadap AI juga tercermin dari pengalaman nyata perusahaan. Dalam setahun terakhir, 59% responden menyebut halusinasi atau ketidakakuratan AI telah menimbulkan persoalan bisnis. 

    Walaupun 82% percaya AI mampu melampaui kemampuan atasan mereka dalam analisis bisnis, sebanyak 74% menyatakan akan kembali ke proses manual apabila tingkat kesalahan AI melampaui 6%. 

    Hampir seluruh pemimpin data, atau 89%, juga mengakui ada setidaknya satu fungsi bisnis yang tidak akan pernah sepenuhnya mereka serahkan kepada AI. 

    Perbedaan pandangan antara pemimpin data dan Chief Executive Officer turut menjadi penghambat pemanfaatan AI secara optimal. 

    Laporan ini dibandingkan dengan “Global AI Confessions Report: CEO Edition” yang dirilis sebelumnya, yang menunjukkan optimisme tinggi dari kalangan CEO. Sebaliknya, hanya 39% pemimpin data menilai jajaran eksekutif puncak benar-benar memahami AI. 

    Sebanyak 68% percaya para eksekutif melebih-lebihkan tingkat akurasi AI, dan 73% menilai mereka meremehkan kompleksitas dalam mencapai reliabilitas AI sebelum masuk tahap produksi.

    Kesenjangan tersebut dinilai menjadi salah satu alasan utama mengapa banyak proyek AI masih terjebak di fase proof-of-concept atau uji coba. 

    Taruhannya tidak kecil, karena 56% pemimpin data memperkirakan akan ada Chief Executive Officer yang kehilangan jabatan pada 2026 akibat strategi AI yang gagal. Survei ini dilakukan secara daring pada 20–29 Agustus 2025 dan melibatkan total 812 responden. 

    Seluruh responden merupakan pemimpin data di perusahaan besar dengan pendapatan tahunan minimal US$1 miliar, atau setara sekitar Rp15 triliun per tahun, dengan jabatan mulai dari Vice President, Director, Managing Director, hingga jajaran eksekutif puncak atau C-suite.

  • Wushu Tambah Dua Medali Emas, Balap Sepeda Satu Emas

    Wushu Tambah Dua Medali Emas, Balap Sepeda Satu Emas

    JAKARTA – Cabang olahraga (cabor) wushu berhasil menambah dua medali emas untuk Indonesia dalam SEA Games 2025 di Thailand. Koleksi medali emas Indonesia sekarang pun menjadi 46 keping.

    Emas pertama dari wushu pada hari ini Senin, 15 Desember 2025, dipersembahkan oleh Patricia Geraldine. Dia berhasil menjadi yang terbaik di nomor changquan, jianshu, dan gianshu.

    Patricia mendapatkan skor tertinggi setelah melakoni tiga penampilan. Dia secara keseluruhan memperoleh 29.266 poin untuk memastikan medali emas ke-44 Indonesia dari ajang dua tahunan tersebut.

    Posisi kedua dari nomor ini didapat oleh atlet wushu Pang Pui Yee dari Malaysia yang menorehkan skor 29.109 untuk mendapat perak. Adapun tempat ketiga diamankan oleh Le Yin Shuen (Singapura) dengan skor 29.055 untuk mengamankan perunggu.

    Berikutnya, wushu mendapat emas dari nomor duilian bare-handed putra. Tim putra Indonesia yang terbaik di nomor tersebut diperkuat oleh Ahmad Ghozali Fuaiz, Ahmad Ghifari Fuaiz, dan Terrence Tjahyadi.

    Ketiganya berhasil memperoleh 9.746 poin dalam pertandingan final yang berlangsung di Multi Purpose Space 2nd Floord Ratthaprasasanphakdi Building Government Complex Chaeng Watthana, Bang.

    Sebelum medali emas ke-46 dari duilian bare-handed, Indonesia juga menambah medali emas melalui atlet Ayustina Delia Priatna dari cabang olahraga balap sepeda. Ayustina berhasil menjadi terbaik di nomor individual time trial putri.

    Para atlet unggulan yang berhasil dikalahkan oleh Ayustina di antaranya Salazar Phoebe (Filipina), Batriya Chaniporn (Thailand), Ngan Lam Thi Kim (Vietnam), dan Zhen Yi Yeong (Malaysia).

  • 3
                    
                        Penampakan Zarof Ricar Makelar Kasus yang Timbun Uang Hampir Rp 1 Triliun di Rumah
                        Nasional

    3 Penampakan Zarof Ricar Makelar Kasus yang Timbun Uang Hampir Rp 1 Triliun di Rumah Nasional

    Penampakan Zarof Ricar Makelar Kasus yang Timbun Uang Hampir Rp 1 Triliun di Rumah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Zarof Ricar, terpidana kasus suap hakim dalam perkara Ronald Tannur, tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, pada Senin (15/12/2025).
    Berdasarkan pantauan Kompas.com, mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan (Balitbang Diklat Kumdil) Mahkamah Agung (MA) itu turun dari mobil tahanan dengan pengawalan dari
    KPK
    pada pukul 10.45 WIB.
    Zarof terlihat mengenakan kemeja putih kotak-kotak dengan tangan diborgol.
    Di saku kemejanya terlihat pulpen yang digantung.
    Saat ditanya soal pemeriksaan hari ini di KPK, Zarof mengatakan akan memberikan keterangan terkait kasus dugaan korupsi eks Sekretaris MA
    Hasbi Hasan
    .
    “Jadi dimintai keterangan mengenai pak Hasbi Hasan,” kata Zarof.
    Meski demikian, Zarof tak menjelaskan keterlibatannya dalam kasus dugaan korupsi tersebut.
    Dia hanya bungkam dan berjalan menuju ruang pemeriksaan dengan pengawalan tim KPK.
    Zarof Ricar
    sebelumnya telah terbukti bersalah melakukan pemufakatan jahat percobaan suap hakim agung dan menerima gratifikasi dengan nilai Rp 1 triliun lebih, yang berupa uang Rp 915 miliar dan 51 kilogram emas.
    Dalam penggeledahan di rumahnya di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, penyidik menyita uang hampir Rp 1 triliun, termasuk 74.494.427 dollar Singapura, 1.897.362 dollar Amerika Serikat, 71.200 euro, 483.320 dollar Hong Kong, dan Rp 5.725.075.000, yang diduga berasal dari pengurusan perkara.
    Sebelumnya, KPK menjadwalkan pemeriksaan Zarof Ricar sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) mantan Sekretaris MA Hasbi Hasan pada Senin (15/12/2025).
    “Benar, hari ini Senin (15/12), KPK menjadwalkan pemanggilan pemeriksaan terhadap saudara ZR (Zarof Ricar), mantan Kepala Balitbang Diklat Hukum dan Peradilan MA, dalam kapasitas sebagai saksi, pada penyidikan perkara dugaan tipikor/TPPU terkait pengurusan perkara di MA,” kata Budi dalam keterangannya, Senin.
    Meski demikian, Budi belum menjelaskan keterkaitan Zarof Ricar dalam perkara yang menjerat Hasbi Hasan.
    KPK biasanya memberikan keterangan setelah saksi diperiksa penyidik.
    Diketahui, Zarof Ricar dikenal sebagai makelar kasus.
    Pada 12 November 2025, MA menolak kasasi Zarof Ricar atas putusan banding dalam kasus suap dan gratifikasi penanganan perkara Ronald Tannur, terdakwa pembunuh Dini Sera Afriyanti.
    “Amar putusan: Tolak kasasi penuntut umum dan terdakwa,” demikian tertulis dalam salinan putusan di laman resmi MA yang diakses Kompas.com, Jumat (14/11/2025).
    Dengan demikian, hukuman Zarof diperberat dari 16 tahun menjadi 18 tahun penjara pada tingkat banding.
    Selain pidana badan, majelis hakim PT DKI Jakarta juga tetap menghukum Zarof membayar denda Rp 1 miliar subsidair 6 bulan kurungan.
    Sementara itu, barang bukti berupa uang Rp 915 miliar dan 51 kilogram emas yang ditetapkan sebagai barang bukti tetap disita untuk negara.
    Perbuatan Zarof dinilai terbukti melanggar Pasal 6 Ayat (1) juncto Pasal 15 dan Pasal 12 B juncto Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
    Zarof dinilai terbukti bermufakat dengan pengacara pelaku pembunuhan Gregorius Ronald Tannur, Lisa Rachmat, untuk menyuap Hakim Agung Soesilo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga Minyak Global Menguat, Pasar Cermati Potensi Surplus Pasokan

    Harga Minyak Global Menguat, Pasar Cermati Potensi Surplus Pasokan

    Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak dunia terpantau naik pada perdagangan awal pekan, Senin (15/12/2025) di tengah sentimen potensi kelebihan pasokan global dan meningkatnya ketegangan geopolitik.

    Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak jenis Brent terpantau menguat 0,4% ke level US$61,36 per barel. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik 0,4% ke level US$57,68 per barel.

    Adapun, harga minyak dunia masih bergerak di dekat level terendah dalam hampir dua bulan. 

    Sepanjang tahun ini, harga minyak berpotensi mencatatkan penurunan tahunan, dipicu ekspektasi surplus pasokan yang kian membesar di tengah peningkatan produksi OPEC+ dan produsen lain, meski pertumbuhan konsumsi masih lesu.

    Aktivitas perdagangan minyak diperkirakan menipis menjelang libur Natal dan Tahun Baru, yang berpotensi membuat pergerakan harga lebih bergejolak. Pada awal perdagangan Asia, volume agregat kontrak Brent tercatat berada di bawah rata-rata harian.

    Meski demikian, ketidakpastian geopolitik masih menyuntikkan premi risiko ke harga minyak dan menahan pelemahan lebih dalam. Ukraina terus melancarkan serangan terhadap fasilitas energi Rusia, termasuk menghantam kilang utama dan depot minyak sepanjang akhir pekan. 

    Sementara itu, Amerika Serikat juga kembali mengirimkan utusan untuk putaran baru perundingan guna mengakhiri perang tersebut.

    Di kawasan lain, Iran mengklaim telah menyita sebuah kapal tanker asing di Teluk Oman yang dicurigai membawa bahan bakar selundupan. Sementara itu, AS mencegat sebuah kapal di lepas pantai Venezuela pekan lalu, seiring Presiden AS Donald Trump meningkatkan tekanan terhadap rezim Nicolas Maduro. 

    Selain itu, Trump juga berjanji akan melancarkan serangan AS terhadap kartel narkoba di daratan. “Premi geopolitik belum sepenuhnya hilang, tetapi untuk sementara tersisih oleh narasi kelebihan pasokan,” ujar Chief Investment Strategist Saxo Markets di Singapura, Charu Chanana. 

    Menurut Chanana, faktor geopolitik saat ini lebih berperan sebagai penahan penurunan harga ketimbang pemicu reli harga yang berkelanjutan.

  • Bantuan Bencana Sumatra dari Luar Negeri Kena Pajak, Preciosa: Sebodoh Inikah Pejabat Indonesia?

    Bantuan Bencana Sumatra dari Luar Negeri Kena Pajak, Preciosa: Sebodoh Inikah Pejabat Indonesia?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Preciosa Kanti, merespons kabar bantuan bencana untuk wilayah Sumatra yang berasal dari luar negeri namun justru dikenakan pajak oleh pemerintah.

    Ia mengungkapkan keprihatinan sekaligus kemarahan atas kebijakan tersebut yang dianggap tidak masuk akal di tengah situasi darurat kemanusiaan.

    “Paringono sabar, Gusti,” ujar Kanti di X @PreciosaKanti (14/12/2025).

    Ia kemudian mempertanyakan nalar para pengambil kebijakan di Indonesia yang dinilainya gagal menunjukkan empati terhadap korban bencana.

    “Sebodoh inikah pejabat publik Indonesia?,” tegasnya.

    Sebelumnya diketahui, kebijakan pemerintah terkait mekanisme masuknya bantuan kemanusiaan dari luar negeri menuai sorotan dari warga diaspora Indonesia.

    Bantuan untuk korban bencana di sejumlah wilayah Sumatra dikabarkan masih dikenakan pajak impor, meski dikirim dalam situasi darurat.

    Kondisi tersebut dinilai menghambat respons cepat solidaritas kemanusiaan dari warga Indonesia yang berada di luar negeri.

    Sejumlah diaspora menyampaikan kekecewaan karena bantuan yang sejatinya bersifat darurat justru diperlakukan sebagai barang impor biasa.

    Keluhan ini datang dari diaspora Indonesia yang tersebar di berbagai negara, salah satunya dari Singapura.

    Mereka menyebut, pengiriman bantuan berupa barang masih terkendala aturan kepabeanan selama status bencana nasional belum ditetapkan oleh pemerintah pusat.

    Salah seorang diaspora Indonesia, Fika, menyampaikan pengalamannya melalui unggahan di media sosial.

    Ia menjelaskan bahwa bantuan yang dikirim dari luar negeri akan tetap dikenai pajak apabila bencana tersebut belum berstatus nasional.

  • Klasemen Medali SEA Games 2025 Minggu Pagi, Indonesia Ungguli Vietnam

    Klasemen Medali SEA Games 2025 Minggu Pagi, Indonesia Ungguli Vietnam

    JAKARTA – Sejumlah pertandingan dari berbagai cabang olahraga di SEA Games 2025 akan kembali dipertandingkan pada Minggu, 14 Desember. Hingga Minggu pagi, kontingen Indonesia berhasil mengungguli perolehan medali emas Vietnam.

    Jumlah itu didapat berkat perolehan 11 medali emas di hari sebelumnya. Total hingga Minggu pagi, Indonesia berhasil meraih 31 medali emas, 42 medali perak, dan 35 perunggu.

    Torehan itu membawa Indonesia menempati peringkat runner up klasemen medali SEA Games 2025. Thailand masih memimpin klasemen medali dengan mengemas 92 medali emas, 59 medali perak, dan 36 medali perunggu.

    Sedangkan Vietnam berada di posisi ketiga klasemen dengan koleksi 30 medali emas, 27 perak, dan 53 perunggu.

    Pada Sabtu, 13 Desember Indonesia berhasil meraih medali emas dari cabor menembak nomor air rifle team 10m putri yang diperkuat Yasmin Figlia Achadiat.

    Kemudian di nomor menembak air rifle putri 10 meter juga berhasil meraih medali emas lewat Dewi Laila Mubrarokah. Lalu dari cabor angkat besi putri 48 kg, Luluk Diana Tri Wijayana sukses menyumbangkan medali emas untuk Indonesia.

    Dari cabor karate nomor Kumite putra 75kg, Ignatius Joshua Kandou juga berhasil menorehkan medali emas.

    Selanjutnya atlet taekwondo Arya Danu Susilo juga berhasil medali emas SEA Games 2025 di nomor putra 74kg. Kemudian I Made Sastra Dharma juga berhasil menyumbangkan medali emas di nomor Judo putra 90kg.

    Lalu atlet atletik andalan Indonesia Maria Natalia Londa sukses meraih medali emas lewat lompat jangkit putri.

    Selain itu, tim tenis putra dan putri mengukir prestasi tertinggi dengan meraih medali emas.

    Klasemen Medali SEA Games 2025

    1. Thailand 94 emas 59 perak 36 perunggu (total 189 medali)

    2. Indonesia 31 emas 42 perak 35 perunggu (total 108 medali)

    3. Vietnam 30 27 53 110

    4. Singapura 16 18 25 59

    5. Malaysia 15 14 47 76

    6. Filipina 14 23 52 89

    7. Myanmar 2 12 16 30

    8. Laos 2 3 13 18

    9. Brunei Darussalam 0 1 4 5

    10. Timor Leste 0 0 2 2.

  • Aksesi OECD Jadi Jalan Indonesia Keluar dari Negara Berpendapatan Rendah

    Aksesi OECD Jadi Jalan Indonesia Keluar dari Negara Berpendapatan Rendah

    Liputan6.com, Jakarta – Dekan ADB Institute, Prof. Bambang Brodjonegoro, menilai aksesi OECD dapat mengarahkan jalan yang tepat bagi Indonesia untuk keluar dari Middle-Income Trap (MIT) dan menuju negara High-Income Country. 

    Ia menjelaskan menjelaskan bahwa hanya sedikit negara Asia yang berhasil keluar dari MIT, yaitu Jepang sebagai negara pertama dan diikuti “The Four Asian Tigers” (Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, Singapura).

    “Beberapa negara ASEAN yang juga diproyeksikan keluar dari MIT yaitu Malaysia pada 2028, Thailand pada 2037, dan Indonesia baru pada tahun 2045,” kata Bambang Guest Lecture bertema Progress and Benefits of Indonesia’s Accession to the OECD bertempat di Auditorium MM FEB UI, dikutip dari laman Kemenko Perekonomian, Minggu (14/12/2025).

    Prof. Bambang memaparkan bahwa aksesi OECD dapat menjadi anchor reformasi bagi Indonesia. Kerangka standar dan praktik terbaik OECD memberikan arah yang jelas untuk memperkuat tata Kelola regulasi, meningkatkan produktivitas, serta memastikan konsistensi kebijakan dalam jangka panjang.

    Dalam kesemptan yang sama, Sesmenko Susiwijono menekankan kembali pentingnya dukungan akademisi dan seluruh Stakeholders dalam keseluruhan proses aksesi OECD.

    “Kegiatan seperti ini menjadi sarana yang penting untuk memastikan bahwa reformasi yang kita jalankan dapat dipahami secara luas dan mendapat dukungan dari masyarakat. Ini akan semakin menguatkan komitmen semua pihak, dalam mewujudkan transformasi ekonomi melalui penerapan standar OECD,” ujar Sesmenko Susiwijono.

     

     

  • Bandara Ngurah Rai Layani 22,1 Juta Penumpang per November 2025

    Bandara Ngurah Rai Layani 22,1 Juta Penumpang per November 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, mencatat pertumbuhan penumpang sangat tipis sepanjang Januari–November 2025 dengan total pelayanan mencapai 22,1 juta orang.

    General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab mengatakan jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    “Pelayanan kepada 22.118.214 penumpang pada periode Januari-November 2025 atau mengalami peningkatan 1% dibandingkan tahun sebelumnya yang melayani 21.869.747 pergerakan penumpang,” kata dikutip dari Antara, Minggu (14/12/2025).

    Dari total tersebut, mayoritas penumpang berasal dari rute internasional. Sepanjang 2025, penumpang internasional tercatat sebanyak 13.465.786 orang atau sekitar 63%, sedangkan penumpang domestik mencapai 8.141.278 orang.

    Jika dilihat secara bulanan, pada November 2025 Bandara I Gusti Ngurah Rai melayani 1.788.540 penumpang. “Jumlah ini terbagi dalam pelayanan penumpang domestik sebanyak 685.445 penumpang dan penumpang internasional 1.103.095 penumpang,” ujar Ahmad Syaugi.

    Dari sisi operasional penerbangan, selama November 2025 tercatat 11.369 pergerakan pesawat datang dan berangkat, yang terdiri atas 5.096 penerbangan rute domestik dan 6.273 penerbangan rute internasional.

    Untuk rute domestik, Jakarta (CKG) menjadi tujuan tersibuk dengan melayani 340.687 penumpang. Rute ini diikuti Surabaya dengan 93.594 penumpang dan Makassar sebanyak 44.132 penumpang. Sementara itu, pada rute internasional, Singapura mencatat jumlah penumpang tertinggi dengan 172.040 orang, disusul Kuala Lumpur 128.796 penumpang dan Perth 88.118 penumpang.

    Berdasarkan data kunjungan warga negara asing (WNA) ke Bali selama November, Australia menjadi negara asal dengan jumlah wisatawan terbanyak, yakni 124.548 orang. India berada di posisi kedua dengan 44.179 orang, disusul China sebanyak 35.918 orang.

    “Jumlah tersebut kami yakini juga dipengaruhi dengan bertambahnya konektivitas baru dengan tiga negara itu di antaranya rute Newcastle, Australia; Mumbai, India; dan Sichuan, China,” kata Ahmad Syaugi.

    Ke depan, pengelola bandara berharap pembukaan rute-rute internasional baru dapat terus memperkuat konektivitas langsung ke Bali. Dengan capaian hingga November 2025, Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mulai mengantisipasi lonjakan penumpang pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

    “Seperti yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, kami akan menggelar posko Natal-tahun baru di Desember ini sebagai langkah pelayanan prima kepada pengguna jasa,” ucapnya.