Negara: Singapura

  • Dunia Hitam Bisnis Perdagangan Bayi di Jabar: Dipesan Sejak dalam Kandungan, Lalu Dijual ke Singapura

    Dunia Hitam Bisnis Perdagangan Bayi di Jabar: Dipesan Sejak dalam Kandungan, Lalu Dijual ke Singapura

    Polda Jawa Barat bekerja sama dengan Interpol untuk menelusuri keberadaan bayi-bayi yang dijual ke Singapura.

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Surawan mengatakan bahwa sindikat itu diduga telah menjual sedikitnya 24 bayi, dengan sebagian besar diduga dikirim ke Singapura.

    “Kami masih mendalami kemungkinan keterlibatan jaringan di luar negeri. Saat ini tengah dilakukan pengembangan kerja sama dengan Interpol untuk menelusuri keberadaan bayi-bayi yang sudah berada di Singapura,” ujar Kombes Pol Surawan dalam keterangan tertulis, dikutip pada Rabu, 16 Juli 2025.

    Bayi-bayi tersebut umumnya berusia 2 hingga 3 bulan. Sebelum dikirim ke luar negeri, mereka dirawat oleh para pelaku dan dipersiapkan dokumen administrasi palsu.

    “Kami mengamankan lima bayi dari Pontianak yang telah dilengkapi dokumen untuk dikirim ke Singapura, serta satu bayi lainnya diamankan di wilayah Tangerang,” tutur Surawan.

     

    Penulis: Arby Salim

  • Hasto Bacakan Duplik 48 Halaman, Sebut Kasusnya Rekayasa Hukum – Page 3

    Hasto Bacakan Duplik 48 Halaman, Sebut Kasusnya Rekayasa Hukum – Page 3

    Jaksa menyebut, Hasto memerintahkan Nur Hasan, penjaga Rumah Aspirasi, untuk merendam ponsel milik Harun ke dalam air usai operasi tangkap tangan KPK terhadap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

    Selain itu, ia juga disebut menyuruh ajudannya, Kusnadi, untuk menenggelamkan telepon genggam sebagai bentuk antisipasi dari upaya paksa penyidik KPK.

    Tak hanya menghalangi penyidikan, Hasto juga didakwa bersekongkol dalam pemberian suap bersama advokat Donny Tri Istiqomah, mantan narapidana kasus Harun Masiku, Saeful Bahri, dan Harun Masiku sendiri.

    Mereka diduga memberikan 57.350 dolar Singapura atau setara sekitar Rp600 juta kepada Wahyu Setiawan dalam periode 2019–2020.

     

  • Rupiah dan Mata Uang Asia Perkasa Lawan Dolar AS

    Rupiah dan Mata Uang Asia Perkasa Lawan Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Jumat (18/7/2025) pagi.

    Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.21 WIB, rupiah di pasar spot exchange berada di posisi Rp 16.301 per dolar AS, naik 39,5 poin atau 0,24% dibandingkan posisi penutupan kemarin. 

    Untuk mata uang Asia lainnya, Yen Jepang juga menguat 0,10%, dolar Hong Kong menguat 0,01%, dolar Singapura menguat 0,12%, dan dolar Taiwan naik 0,19%.

    Sementara itu, won Korea Selatan tercatat naik 0,07, peso Filipina naik 0,23%, rupee India melemah 0,16%, Yuan Tiongkok menguat 0,01%, ringgit Malaysia melemah 0,01%, dan baht Thailand menguat 0,35%.

    Sehari sebelumnya, nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,33% ke level Rp 16.341 per dolar AS di tengah tekanan sentimen pasar global akibat isu penggantian Ketua The Fed Jerome Powell oleh Pemerintahan Donald Trump. Namun, dampak isu ini terhadap penguatan dolar AS hanya sesaat. 

    Sementara itu di pasar saham, indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini dibuka menguat. Pada pukul 09.32 WIB, IHSG naik 1,51% ke level 7.397.

    Kenaikan IHSG ini didorong oleh kesepakatan tarif dagang Amerika Serikat-Indonesia yang dipangkas menjadi 19% dari semula 32%, serta keputusan Bank Indonesia (BI) yang melakukan pemotongan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,25%.

  • 13 Tersangka Perdagangan Bayi ke Singapura Pakai Paspor-KK Palsu

    13 Tersangka Perdagangan Bayi ke Singapura Pakai Paspor-KK Palsu

    Jakarta

    Polda Jawa Barat sudah meringkus 13 tersangka perdagangan bayi ke Singapura. Polisi mengungkap ada kemungkinan pelaku lain masih berkeliaran.

    “Kemungkinan besar ada (tersangka lain),” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan kepada wartawan, Jumat (18/7/2025).

    Hendra juga mengungkap bahwa para pelaku memiliki data palsu kepemilikan anak-anak bayi tersebut. Dia menyebut para pelaku menggunakan jalur udara dalam mengirim para bayi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) tersebut.

    “Kalau dilihat administrasi mereka sudah punya paspor dan KK orang tua palsu, berarti jalan udara,” katanya.

    Sebelumnya, Polda Jawa Barat menangkap 13 pelaku tindak pidana penjualan orang (TPPO) jaringan internasional atau perdagangan bayi ke Singapura. Tiga belas pelaku tampak tertunduk lesu saat ditampilkan ke publik.

    Pantauan di lokasi, para pelaku keluar dari gedung Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda Jabar mengenakan pakaian tahanan berwarna biru dan warna biru-pink, dan kuning-pink. Tampang para pelaku sangat jelas meski menggunakan masker di wajahnya.

    Para pelaku yang didominasi oleh wanita ini hanya dapat menutup wajah dengan kedua tangannya saat digiring anggota Ditreskrimsus Polda Jabar ke lokasi konferensi pers.

    “13 orang yang ada di belakang kita merupakan pelaku TPPO ke Singapura,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan seperti dilansir detikJabar, Kamis (17/7/2025).

    (azh/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Singtel Kaji Kemitraan Regional, Sinergi PDN hingga Pemerataan Internet

    Singtel Kaji Kemitraan Regional, Sinergi PDN hingga Pemerataan Internet

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid tengah mengkaji kolaborasi dengan swasta Singapore Telecommunications Limited (Singtel) dalam membangun infrastruktur internet hingga mengelola pusat data nasional (PDN).

    Saat menerima kunjungan Chairman Singapore Telecommunications Limited (Singtel) Lee Theng Kiat di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025), Meutya mengatakan sejumlah isu dibahas termasuk terkait aliansi strategis untuk memperkuat ekosistem digital kawasan Asia Tenggara, khususnya melalui kerjasama di bidang pusat data, kecerdasan artifisial (AI), dan optimalisasi konektivitas digital hingga ke pelosok negeri.

    Meutya menegaskan perubahan paradigma pembangunan Pusat Data Nasional (PDN). Jika sebelumnya PDN hanya dibangun menggunakan infrastruktur pemerintah, kini pemerintah Indonesia secara terbuka mengundang keterlibatan pihak swasta melalui skema kemitraan publik-swasta (public-private partnership/PPP).

    “Kami mengubah pendekatan, sebelumnya PDN hanya dibangun oleh pemerintah, sekarang kita akan libatkan ekosistem, terbuka peluang PPP untuk digunakan sebagai ekosistem pusat data digital nasional,” kata Meutya.

    Pendekatan kolaboratif ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur digital dasar yang kompetitif, aman, dan dapat diandalkan.

    Lebih lanjut, Meutya juga membahas mengenai urgensi pengembangan AI yang bertanggung jawab. 

    Dia mengakui Singapura sebagai rujukan utama di Asia Tenggara dalam tata kelola dan regulasi AI. Kesamaan visi antara Indonesia dan Singapura, khususnya Singtel, menjadi dasar kuat dalam membangun sinergi strategis di bidang teknologi mutakhir ini.

    “Singapura dalam hal ini akan menjadi panutan bagi kami karena telah memulainya lebih awal,” kata Meutya.

    Terakhir, Meutya dan Singtel membahas mengenai  cara mengatasi blank spot atau wilayah tanpa akses internet di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Dia menegaskan pentingnya peran Telkom, Telkomsel, serta Singtel sebagai katalisator dalam mewujudkan misi zero blank spot di Indonesia.

    “Salah satu quick win kami adalah mewujudkan zero blank spot. Kami percaya kerja sama erat dengan Telkomsel dan Singtel akan mempercepat pencapaian ini,” kata Meutya.

    Diketahui, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) telah menjangkau 4.132 desa di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) mendapatkan koneksi dengan internet pita lebar hingga Juli 2025. 

    Angka tersebut mencakup 41,32% dari yang telah ditargetkan yakni mencapai 10.000 desa digital. Dengan capaian tersebut, sudah lebih dari 3,8 juta warga yang dapat mengakses layanan digital untuk pertama kalinya.

    Pembangunan 7.500 menara BTS telah memperluas layanan 4G ke wilayah non-komersial. Sementara itu, jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring kini telah menjangkau seluruh provinsi.

    “Target kami, 90% populasi Indonesia terkoneksi dengan internet pita lebar pada 2030, dan 100 persen pada 2045. Ini bagian dari Visi Indonesia Digital 2045,” kata Meutya.

    Meutya pun menekankan  pembangunan digital harus menjangkau seluruh warga negara tanpa terkecuali. Menurutnya konektivitas digital adalah hak semua orang, bukan hak istimewa segelintir kelompok. 

    “Internet harus hadir di pedesaan, perkotaan, hingga daerah terpencil,” katanya.

  • Peran 13 Tersangka Sindikat Perdagangan Bayi ke Singapura, 3 Masih Buron

    Peran 13 Tersangka Sindikat Perdagangan Bayi ke Singapura, 3 Masih Buron

    Polda Jawa Barat mengungkap jaringan sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menjual bayi ke Singapura. Saat ini, 13 pelaku telah diamankan.

    Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan mengungkap modus operandi yang dilakukan pelaku. Mulanya, pelaku berinsial AF berpura-pura menjadi calon pengadopsi anak di Facebook.

    “Jadi awal itu komunikasi di Facebook, yang bersangkutan ini ada satu kolom tentang adopsi anak. Jadi modus operandinya seperti itu awalnya,” katanya di Bandung pada Rabu, 16 Juli 2025.

    Kepada orangtua korban, pelaku mengaku sudah memiliki suami tapi tak kunjung dikaruniai buah hati. Aksi tersebut pun sudah dilakukan sindikat itu sejak 2023.

    “Yang bersangkutan melakukan aksinya itu menyatakan bahwa dia sudah mempunyai suami tetapi belum punya anak, jadi sangat berharap punya anak,” pungkas Hendra.

    Komunikasi antara pelaku dan ibu kandung bayi, kata Hendra, dilakukan sejak korban masih berada dalam kandungan. Kesepakatannya, orangtua bayi akan mendapat uang sebesar Rp10 juta dari pelaku.

    “Janjian pada waktunya sudah pembukaan tiga dan empat untuk ke dokter, dengan kesepakatan deal ketika nanti setelah lahir itu mendapatkan Rp10 juta,” ucapnya.

    Namun, pelaku rupanya tak menepati janji. Dari perjanjian awal Rp10 juta, pelaku hanya memberi uang sebesar Rp600 ribu untuk biaya persalinan.

    Merasa ditipu, orangtua korban akhirnya melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.

    “Karena mangkir hanya kirim ongkos bidan, anak sudah dibawa, dan korban lapor kepolisian,” ujar Hendra.

     

    Penulis: Arby Salim

  • IHSG menguat 1,32 persen ditopang saham teknologi

    IHSG menguat 1,32 persen ditopang saham teknologi

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG menguat 1,32 persen ditopang saham teknologi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 17 Juli 2025 – 18:10 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat pada perdagangan Kamis, sebesar 95 poin atau 1,32 persen ke level 7.287.

    Indeks LQ45 juga mencatat kenaikan 1,08 persen atau 8,41 poin ke posisi 787,71. Penguatan ini didorong oleh sentimen positif dari pasar global serta lonjakan saham sektor teknologi.

    “Sektor technology (+7,22 persen) paling kuatnya naiknya, sementara di posisi terendah berada di sektor property & real estate (-0,25 persen),” tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, yang dikutip di Jakarta, Kamis.

    Sepanjang perdagangan, sebanyak 355 saham menguat, 234 saham melemah, dan 217 stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp14,29 triliun dan volume perdagangan 24,37 miliar saham.

    Sektor teknologi memimpin penguatan dengan lonjakan sebesar 7,22 persen.

    Sebaliknya, sektor properti dan real estat menjadi satu-satunya yang melemah, turun tipis 0,25 persen.

    Saham-saham big cap seperti Telkom Indonesia (TLKM) turut mengangkat IHSG setelah menguat 4,53 persen ke level Rp2.770, serta Barito Pacific (BRPT) yang melonjak 8,46 persen ke Rp2.180.

    Saham lainnya yang mendominasi penguatan LQ45 adalah Indosat (ISAT), Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), dan Alfamart (AMRT).

    Adapun saham-saham yang menjadi pemberat indeks antara lain Vale Indonesia (INCO) yang turun 2,29 persen ke Rp3.420, Semen Indonesia (SMGR) minus 3,57 persen ke Rp2.700, dan Map Aktif Adiperkasa (MAPA) yang terkoreksi 2,84 persen ke Rp685.

    Di samping itu, bursa saham Asia mayoritas menguat setelah Presiden AS Donald Trump membantah kabar pemberhentian Ketua The Fed Jerome Powell dan mengumumkan rencana tarif baru bagi lebih dari 150 negara kecil.

    Para investor juga mencermati lonjakan ekspor Jepang ke Uni Eropa, ASEAN, dan Rusia yang menutupi penurunan ke AS dan China, serta menanti keputusan suku bunga acuan dari Bank Sentral China (PBOC) akhir pekan ini.

    Indeks Nikkei 225 naik 0,60 persen, Shanghai Composite menguat 0,37 persen, dan Straits Times Singapura melonjak 0,69 persen ke 4.160,58. Sementara Hang Seng Hong Kong turun tipis 0,08 persen.

    Bursa Eropa juga dibuka di zona hijau. Indeks DAX Jerman menguat 0,94 persen, sedangkan FTSE 100 Inggris naik 0,41 persen. Bursa AS turut mencatat penguatan dengan S&P 500 naik 0,32 persen, Dow Jones 0,53 persen, dan NASDAQ Composite 0,25 persen.

    Sumber : Antara

  • Imigrasi Ungkap Riza Chalid Keluar dari RI Menuju Malaysia Sejak Februari 2025

    Imigrasi Ungkap Riza Chalid Keluar dari RI Menuju Malaysia Sejak Februari 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) mengungkap tersangka Mohamad Riza Chalid (MRC) sempat melintas ke Malaysia.

    Plt Direktur Jenderal Imigrasi Yuldi Yusman mengatakan Riza Chalid tercatat telah meninggalkan Indonesia pada Kamis (6/2/2025).

    “Mohamad Riza Chalid keluar meninggalkan wilayah indonesia pada 6 Februari 2025 menuju Malaysia,” ujar Yuldi saat dihubungi, Kamis (17/7/2025).

    Dia menjelaskan, saudagar minyak asal Tanah Air itu terakhir keluar dari Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta menuju Malaysia. Namun, hingga sampai saat ini belum kembali ke Indonesia.

    Sebagai tindak lanjut, Yuldi mengungkap bahwa saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan keimigrasian Malaysia untuk mencari keberadaan tersangka dari kasus Pertamina itu.

    “Perwakilan kami sudah berkoordinasi dengan jabatan imigresen Malaysia serta polis Malaysia untuk mencari keberadaan Mohamad Riza Chalid,” imbuhnya.

    Adapun, Keimigrasian juga mengaku telah berkoordinasi dengan Immigration Custom Authority (ICA) Singapura. Hasil koordinasi itu mencatat bahwa Riza Chalid sempat mengunjungi Singapura pada Agustus 2024.

    “Apabila ada perkembangan baru akan kami sampaikan terkait keberadaan Mohamad Riza Chalid,” pungkasnya.

  • Respons Kejagung Usai Kemenlu Singapura Bantah Keberadaan Riza Chalid

    Respons Kejagung Usai Kemenlu Singapura Bantah Keberadaan Riza Chalid

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) angkat bicara terkait dengan keberadaan pengusaha Riza Chalid yang dibantah otoritas Singapura.

    Kapuspenkum Kejagung, Anang Supriatna mengatakan bahwa pihaknya terbantu dengan bantahan pihak Singapura. Dengan begitu, penyidik korps Adhyaksa memastikan bahwa Riza Chalid tidak berada di Singapura.

    “Artinya ini kita sudah memastikan bahwa yang tersebut kan tidak ada di sana,” ujar Anang di Kejagung, Kamis (17/7/2025).

    Dia menambahkan, sebagai tindak lanjutnya, penyidik korps Adhyaksa bakal menyisir negara lainnya untuk mencari keberadaan dari tersangka kasus dugaan korupsi pertamina tersebut.

    Di samping itu, Anang juga memastikan bahwa pihaknya akan menampung setiap informasi yang ada terkait dengan keberadaan Riza Chalid, termasuk berkoordinasi dengan Kemlu RI.

    “Yang jelas seandainya ada informasi keberadaan yang bisa menunjukkan kita tampung dan kami akan bekerja sama dengan Kemenlu,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Kementerian memastikan bahwa Riza Chalid tidak berada di Singapura. Bahkan, dia sudah lama tidak mengunjungi negara tersebut.

    Lanjutnya, otoritas Singapura menuturkan bahwa dirinya terbuka untuk bantuan jika nantinya Indonesia membutuhkan bantuan dari Singapura.

    “Catatan imigrasi kami menunjukkan bahwa Muhammad Riza Chalid tidak berada di Singapura dan sudah lama tidak memasuki Singapura,” jelasnya, dikutip pada Kamis (17/7/2025). 

  • Kronologi dan Modus Perdagangan Bayi di Jabar, Diincar Sejak Dalam Kandungan

    Kronologi dan Modus Perdagangan Bayi di Jabar, Diincar Sejak Dalam Kandungan

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Jawa Barat mengungkap sindikat perdagangan bayi internasional sudah memesan anak tersebut sejak di dalam kandungan.

    Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Hendra Rochmawan mengatakan kasus jual beli bayi ini ditemukan di media sosial Facebook. Modusnya, orang tua mulanya “mengiklankan” bayinya saat dalam kandungan ke Facebook untuk mencari adopter.

    Setelah itu, tersangka AF selaku pengumpul bayi menghubungi orang tua bayi untuk menawarkan diri sebagai adopter. Pada intinya, AF mengaku bakal merawat bayi itu dengan suaminya secara pribadi.

    “Modus operandi yang bisa kami sampaikan di sini adalah tersangka AF yang merupakan perekrut dari jaringan bayi ini menghubungi orang tua bayi yang mengiklankan bayi yang masih dalam kandungan lewat media sosial yaitu Facebook,” ujar Hendra kepada wartawan, Kamis (17/7/2025).

    Singkatnya, AF dan orang tua bayi sepakat untuk melakukan pertemuan. Sebelum terjadi kesepakatan, AF menanyakan persyaratan yang diminta orang tua agar bisa menjadi adaptor.

    Setelah pembahasan kesepakatan itu, orang tua dan AF bersepakat bahwa adopsi bayi itu mencapai Rp10 juta. Adapun saat bayi lahir, orang tua bakal diberikan uang Rp600.000 untuk persalinan.

    Hanya saja saat tersangka membawa bayi itu, orang tua sekaligus pelapor tidak bertemu dengan AF.

    “Kemudian sisanya akan diberikan keesokan harinya. Sekaligus memberikan KTP dan KK milik tersangka. Dan tersangka membawa anak pelapor, akan tetapi sampai keesokan harinya tersangka tidak kunjung datang,” imbuhnya.

    Kronologi Perdagangan Bayi ke Singapura 

    Dalam hal ini, Polda Jabar telah menetapkan 13 tersangka dalam perkara ini. Berdasarkan hasil pendalaman, sindikat ini telah melakukan perdagangan bayi sejak 2023. Total, bayi yang telah diperdagangkan mencapai 25 orang.

    Selanjutnya, setelah bayi itu diambil oleh dari orang tuanya, sindikat ini menyalurkannya ke empat orang sebagai penampung berinisial M (35), Y (35), Y (45) dan W (DPO).

    Setelah diterima penampung, bayi itu kemudian disalurkan ke YN sebagai pengasuh sampai berusia dua sampai dengan tiga bulan. Setelahnya, bayi itu dikirimkan ke Jakarta atas perintah tersangka L.

    “Setelah berusia 2 sampai 3 bulan atau sesuai dengan permintaan tersangka L bayi-bayi tersebut dikirim ke Jakarta,” tutur Hendra.

    Setelah di Jakarta, bayi ini kemudian dikirim ke Pontianak untuk dibuatkan berkas dokumen yang berkaitan dengan jati diri bayi seperti akta, KK hingga paspor.

    Selama proses itu, bayi-bayi tersebut diasuh oleh beberapa pengasuh di Pontianak dengan upah Rp2,5 juta. Dalam hal ini, ada juga tersangka S berperan sebagai pembuat dokumen palsu.

    Selain pembuat dokumen palsu, S juga berperan sebagai pencari orang tua kandung palsu dengan imbalan Rp5 juta sampai dengan Rp6 juta.

    “Kemudian bayi-bayi ini selanjutnya diadopsi secara ilegal di Negara Singapura,” pungkasnya.

    6 Bayi Selamat 

    Adapun, Dirkrimum Polda Jabar Kombes Surawan menyatakan bahwa pihaknya telah berhasil menyelamatkan enam bayi dari sindikat ini.

    Dia juga merincikan total ada 15 bayi yang telah dikirimkan ke Singapura. Sementara, empat bayi lainnya masih dilakukan pendalaman.

    “Singapura yang jelas 15. Yang 10? Nah ini yang kemarin 6 diselamatkan di Pontianak. Sisanya kan ada data itu ada yang ngurus dokumen-dokumen tuh ditolak,” tutur Surawan.

    Dia menambahkan pihaknya akan terus melakukan pendalaman terkait kasus ini agar bisa terungkap secara benderang.

    “Masih dicari, iya,” tutur Surawan.