Negara: Selandia Baru

  • Batas Omzet UMKM Bebas Pajak Bakal Turun Jadi Rp 3,6 M

    Batas Omzet UMKM Bebas Pajak Bakal Turun Jadi Rp 3,6 M

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah berencana menurunkan ambang batas atau omzet usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bisa memanfaatkan tarif pajak penghasilan (PPh) final dari yang saat ini di level Rp 4,8 miliar menjadi Rp 3,6 miliar per tahun.

    Sekertaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, rencana kebijakan penurunan threshold omzet PPh Final UMKM ini didasari dari rekomendasi Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan atau OECD.

    “Sebenarnya rencana penurunan sudah disampaikan Bu Menkeu (Sri Mulyani) dan Pak Menko (Airlangga) di beberapa kesempatan karena ada catatan rekomendasi OECD juga, untuk lebih disesuaikan thresholdnya dengan best practices negara lain, terkait keadilan dan perluasan tax base,” ucap Susiwijono di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (17/12/2024).

    Meski begitu, Susiwijono menegaskan bahwa rencana kebijakan ini baru sebatas kajian di internal pemerintahan, belum ada keputusan resmi terkait itu. Ia juga menekankan kebijakan ini tidak akan termasuk ke dalam paket kebijakan ekonomi yang dirilis pemerintah tentang kelanjutan PPh Final UMKM orang pribadi yang dapat memanfaatkan PPh Final 0,5% sampai dengan 2025.

    “Kemarin ini tidak disinggung karena konteksnya kan adalah insentif-insentif untuk meringankan UMKM dalam rangka adanya pemberlakuan PPN 12% per 1 Januari 2025. Tapi, setelah itu nanti pasti disampaikan,” ucap Susiwijono.

    Bila nantinya hasil proses pembahasan threshold omzet PPh final UMKM diputuskan diturunkan menjadi Rp 3,6 miliar per tahun, Susiwijono memastikan, pemberlakuannya akan ditetapkan dengan mengubah PP, seperti Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2022.

    Perubahan PP itu ia akui pada akhirnya juga akan menjadi acuan batasan omzet untuk memberikan insentif PPh Final 0,5% bagi UMKM. Namun, ia kembali menegaskan bahwa rencana ini juga belum tentu menghasilkan keputusan threshold omzet pengusaha kena pajak yang senilai Rp 4,8 miliar akan ikut turun.

    “Kita lihat perubahan PP nya nanti ya, threshold yang mana ini kan harus ubah PP, nanti pasti pemerintah akan sampaikan hitung-hitungannya, kita perlu juga arah kajiannya bagaimana meski sudah ada ke sana terkait rekomendasi OECD, cuma konteks sekarang kan ke insentif PPh Final UMKM,” ungkap Susiwijono.

    Sebagai informasi, Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau OECD menganggap, batasan omzet usaha di Indonesia yang terbebas dari pajak pertambahan nilai (PPN) ketinggian. Penilaian ini tertuang dalam Survei Ekonomi OECD Indonesia edisi November 2024. Batasan omzet usaha yang dimaksud OECD ini ialah senilai Rp 4,8 miliar atau setara US$ 300.000.

    “Usaha beromzet kurang dari Rp 4,8 miliar (US$ 300.000) masih dibebaskan dari PPN. Ambang batas ini lebih tinggi daripada di kebanyakan negara OECD, dikutip dari survei OECD itu, Kamis (28/11/2024).

    OECD mencatat, negara-negara anggotanya yang memiliki batasan omzet bebas PPN tertinggi hanya di atas US$ 80.000 per tahun. Negara yang menerapkan batasan itu adalah Prancis, Irlandia, Italia, Jepang, Lithuania, Polandia, Republik Slovakia, Slovenia, Swiss, dan Inggris.

    Sementara itu, yang ambang batasnya US$ 40.000-US$ 80.000 per tahun adalah Australia, Austria, Republik Ceko, Estonia, Hungaria, Korea, Latvia, Luksemburg, dan Selandia Baru.

    Adapun di bawah US$ 40.000 ialah Belgia, Kanada, Denmark, Finlandia, Jerman, Yunani, Islandia, Israel, Belanda, Norwegia, Portugal, dan Swedia. Di antara negara-negara ini, tiga negara memiliki ambang batas yang sangat rendah di bawah US$ 10.000 adalah Denmark, Norwegia, dan Swedia.

    Dibanding negara tetangga seperti Thailand dan Filipina, batasan omzet yang terbebas PPN di Indonesia juga OECD sudah lebih melampaui. Sebab, Thailand dan Filipina hanya US$ 50.000.

    “Jauh lebih tinggi daripada Thailand dan Filipina, yang hanya sekitar US$ 50.000,” tulis OECD dalam surveinya.

    Oleh sebab itu, OECD menganggap, hal ini yang membuat setoran pajak di Indonesia menjadi rendah. Merekapun merekomendasikan supaya ambang batas omzet yang bebas PPN itu ditinjau ulang.

    “Penurunan ambang batas PPN, serta pengurangan jumlah sektor yang tidak dikenakan PPN, akan meningkatkan penerimaan PPN dari sektor-sektor yang baru maupun yang sudah dikenakan,” tulis OECD.

    (arj/mij)

  • BPS Laporkan Impor Susu RI Turun 6,19% di Januari-November 2024

    BPS Laporkan Impor Susu RI Turun 6,19% di Januari-November 2024

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan impor susu selama periode Januari hingga November 2024. Hal ini diungkapkan oleh Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers Neraca Perdagangan November 2024, pada Senin (16/12/2024).

    Amalia menyampaikan nilai impor susu sepanjang Januari-November 2024 mencapai US$ 834 juta, mengalami penurunan sebesar 6,19% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

    Adapun komoditas susu yang diimpor mayoritas berupa susu bubuk atau skim milk, yang menjadi bahan baku penting dalam industri pengolahan susu di Indonesia.

    “Mayoritas yang diimpor adalah dalam bentuk susu bubuk atau skim milk,” kata Amelia, Senin (16/12/2024).

    Dia mengungkapkan, Selandia Baru menjadi pemasok utama susu impor ke Indonesia, menyumbang sekitar 53,28% dari total impor susu Indonesia. Posisi kedua diisi oleh Amerika Serikat (AS) dengan kontribusi 17,44%, kemudian diikuti oleh Australia sebesar 14,84% dari total impor.

    Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan, kebijakan impor susu, khususnya dari negara-negara mitra seperti Australia dan Selandia Baru (New Zealand) sudah diatur dengan instrumen yang ada.

    Budi Santoso mengatakan, kebijakan impor susu diatur dalam Permendag 36/2023 juncto Permendag 8/2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, yang mewajibkan adanya rekomendasi teknis dari kementerian teknis, dalam hal ini Kementerian Pertanian sebelum impor dilakukan.

    “Kami sudah komunikasi dengan Kementan, apakah nanti persyaratan rekomendasi itu harus ada penyerapan susu lokal dulu oleh industri misalnya, ini akan dibicarakan atau seperti apa mekanisme, itu mungkin yang paling tepat,” kata Budi Santoso saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (20/11/2024).

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono menekankan, susu impor dari Selandia Baru dan Australia umumnya adalah susu bubuk skim (skim milk powder), bukan susu segar. Hal ini menurutnya tidak langsung bersaing dengan susu segar yang dihasilkan oleh para peternak lokal.

    “Skim milk itu bahan baku yang digunakan oleh industri susu di Indonesia. Kita nggak bisa bikin itu, makanya kita impor. Kita nggak punya (skim milk),” jelas Djatmiko.

    Ia pun menyoroti kondisi permintaan susu nasional yang terus meningkat, namun produksi susu segar lokal belum mencukupi dan tidak seluruhnya memenuhi standar industri. “Nah itu harus ada peningkatan kualitas dari produksi peternak, yang jumlahnya juga sebenarnya nggak lebih banyak. Justru peningkatan demand itu lebih tinggi,” lanjut dia.

    (haa/haa)

  • 7 Tsunami Masa Kuno dan Prasejarah yang Mengerikan

    7 Tsunami Masa Kuno dan Prasejarah yang Mengerikan

    Jakarta: Tsunami telah menjadi salah satu bencana alam paling mematikan sepanjang sejarah, termasuk pada zaman kuno. Berikut adalah tujuh tsunami mengerikan dari masa lalu yang tidak hanya menghancurkan wilayah tetapi juga meninggalkan jejak sejarah yang abadi.
     
    1. Tsunami Abad 15 yang Menghancurkan Budaya Maori
    Pada abad ke-15, tsunami setinggi delapan lantai menghantam pesisir Selandia Baru, menghapus komunitas-komunitas Maori yang tinggal di sepanjang pantai

    Gelombang ini tidak hanya merenggut nyawa tetapi juga menghancurkan seni, teknologi perikanan, dan pengetahuan pelayaran mereka. Tanah yang tersisa menjadi terlalu asin untuk bercocok tanam, menyebabkan kelaparan massal dan penurunan budaya yang signifikan.
     
    2. Tsunami di New York pada 300 SM
    Wilayah yang kini menjadi New York City mengalami tsunami setinggi 4 meter sekitar 300 SM. Gelombang ini menyebarkan material laut seperti cangkang dan fosil ke Long Island dan New Jersey.

    Keberadaan nanodiamond menunjukkan bahwa tsunami ini kemungkinan dipicu oleh asteroid yang jatuh ke laut, menciptakan gelombang besar yang menghancurkan.
     
    3. Kehancuran Lebanon pada 551 M
    Tsunami dahsyat menghantam pesisir Lebanon setelah gempa besar mengguncang dasar laut Mediterania. Kota-kota seperti Tripoli dan Beirut hancur total, dengan korban tewas di Beirut saja mencapai 30.000 jiwa.

    Peristiwa ini mengingatkan kita pada risiko besar yang dihadapi wilayah tersebut akibat aktivitas seismik yang terus berlangsung hingga kini.
     
    4. Tsunami Alexandria pada 365 M
    Gempa di lepas pantai Yunani memicu tsunami yang menghancurkan pelabuhan Alexandria di Mesir. Gelombang ini menewaskan ribuan orang dan merusak 50.000 rumah.

    Bahkan, beberapa desa pertanian di sekitarnya hilang sepenuhnya. Tsunami ini juga meracuni tanah dengan air asin, membuat pertanian menjadi mustahil selama bertahun-tahun.
     
    5. Landslide dan Tsunami Fogo, 73.000 Tahun Lalu
    Di Cape Verde, tsunami setinggi 170 meter yang dihasilkan oleh tanah longsor vulkanik menghantam pulau Santiago.

    Batuan besar seberat 770 ton ditemukan jauh di atas permukaan laut, menjadi bukti kekuatan gelombang ini. Peristiwa ini menggarisbawahi potensi bahaya dari aktivitas vulkanik di wilayah tersebut.
     
    6. Tsunami Doggerland, 8.000 Tahun Lalu
    Doggerland, tanah yang menghubungkan Inggris dengan daratan Eropa, tenggelam sepenuhnya akibat tsunami yang dipicu oleh longsoran bawah laut dekat Norwegia.

    Gelombang setinggi 5 meter menghancurkan wilayah tersebut, memaksa penduduk terakhirnya untuk meninggalkan tanah mereka. Kini, Doggerland sepenuhnya berada di bawah Laut Utara.
     
    7. Tsunami Nea Potidea, 479 SM
    Tsunami ini dikenal sebagai “Gelombang Poseidon” dalam catatan Herodotus. Gelombang besar menghancurkan pasukan Persia yang menyerang Nea Potidea di Yunani.

    Penelitian modern menunjukkan adanya sedimen laut yang mendukung cerita ini, menjadikannya salah satu tsunami paling legendaris dalam sejarah.

    Tsunami kuno ini menunjukkan bahwa bencana alam telah memengaruhi peradaban manusia selama ribuan tahun.

    Dari kehancuran budaya hingga perubahan geografis, gelombang besar ini mengingatkan kita akan kekuatan alam yang tak terduga.

    Baca Juga:
    Refleksi 20 Tahun Tsunami Aceh: 5 Film Bertema Bencana Tsunami

    Jakarta: Tsunami telah menjadi salah satu bencana alam paling mematikan sepanjang sejarah, termasuk pada zaman kuno. Berikut adalah tujuh tsunami mengerikan dari masa lalu yang tidak hanya menghancurkan wilayah tetapi juga meninggalkan jejak sejarah yang abadi.
     
    1. Tsunami Abad 15 yang Menghancurkan Budaya Maori
    Pada abad ke-15, tsunami setinggi delapan lantai menghantam pesisir Selandia Baru, menghapus komunitas-komunitas Maori yang tinggal di sepanjang pantai
     
    Gelombang ini tidak hanya merenggut nyawa tetapi juga menghancurkan seni, teknologi perikanan, dan pengetahuan pelayaran mereka. Tanah yang tersisa menjadi terlalu asin untuk bercocok tanam, menyebabkan kelaparan massal dan penurunan budaya yang signifikan.
     
    2. Tsunami di New York pada 300 SM
    Wilayah yang kini menjadi New York City mengalami tsunami setinggi 4 meter sekitar 300 SM. Gelombang ini menyebarkan material laut seperti cangkang dan fosil ke Long Island dan New Jersey.
     
    Keberadaan nanodiamond menunjukkan bahwa tsunami ini kemungkinan dipicu oleh asteroid yang jatuh ke laut, menciptakan gelombang besar yang menghancurkan.
     
    3. Kehancuran Lebanon pada 551 M
    Tsunami dahsyat menghantam pesisir Lebanon setelah gempa besar mengguncang dasar laut Mediterania. Kota-kota seperti Tripoli dan Beirut hancur total, dengan korban tewas di Beirut saja mencapai 30.000 jiwa.
    Peristiwa ini mengingatkan kita pada risiko besar yang dihadapi wilayah tersebut akibat aktivitas seismik yang terus berlangsung hingga kini.
     
    4. Tsunami Alexandria pada 365 M
    Gempa di lepas pantai Yunani memicu tsunami yang menghancurkan pelabuhan Alexandria di Mesir. Gelombang ini menewaskan ribuan orang dan merusak 50.000 rumah.
     
    Bahkan, beberapa desa pertanian di sekitarnya hilang sepenuhnya. Tsunami ini juga meracuni tanah dengan air asin, membuat pertanian menjadi mustahil selama bertahun-tahun.
     
    5. Landslide dan Tsunami Fogo, 73.000 Tahun Lalu
    Di Cape Verde, tsunami setinggi 170 meter yang dihasilkan oleh tanah longsor vulkanik menghantam pulau Santiago.
     
    Batuan besar seberat 770 ton ditemukan jauh di atas permukaan laut, menjadi bukti kekuatan gelombang ini. Peristiwa ini menggarisbawahi potensi bahaya dari aktivitas vulkanik di wilayah tersebut.
     
    6. Tsunami Doggerland, 8.000 Tahun Lalu
    Doggerland, tanah yang menghubungkan Inggris dengan daratan Eropa, tenggelam sepenuhnya akibat tsunami yang dipicu oleh longsoran bawah laut dekat Norwegia.
     
    Gelombang setinggi 5 meter menghancurkan wilayah tersebut, memaksa penduduk terakhirnya untuk meninggalkan tanah mereka. Kini, Doggerland sepenuhnya berada di bawah Laut Utara.
     
    7. Tsunami Nea Potidea, 479 SM
    Tsunami ini dikenal sebagai “Gelombang Poseidon” dalam catatan Herodotus. Gelombang besar menghancurkan pasukan Persia yang menyerang Nea Potidea di Yunani.
     
    Penelitian modern menunjukkan adanya sedimen laut yang mendukung cerita ini, menjadikannya salah satu tsunami paling legendaris dalam sejarah.
     
    Tsunami kuno ini menunjukkan bahwa bencana alam telah memengaruhi peradaban manusia selama ribuan tahun.
     
    Dari kehancuran budaya hingga perubahan geografis, gelombang besar ini mengingatkan kita akan kekuatan alam yang tak terduga.
     
    Baca Juga:
    Refleksi 20 Tahun Tsunami Aceh: 5 Film Bertema Bencana Tsunami
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SUR)

  • Inggris Resmi Gabung di Pakta Perdagangan Indo-Pasifik

    Inggris Resmi Gabung di Pakta Perdagangan Indo-Pasifik

    Jakarta

    Inggris menjadi anggota ke-12 Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik, atau CPTPP, pada hari Minggu (15/12).

    Tahun lalu, pemerintah Inggris periode sebelumnya menandatangani perjanjian aksesi, dengan sebagian besar anggota blok tersebut telah meratifikasi masuknya Inggris.

    Para pejabat Inggris berharap keanggotaan ini dapat meningkatkan ekonomi negaranya sebanyak $2,5 miliar per tahun.

    Negara tersebut mencoba untuk mencapai kesepakatan perdagangan baru di luar negeri setelah meninggalkan Uni Eropa setelah referendum Brexit tahun 2016.

    Hingga kini, perdagangan Inggris dengan negara-negara anggota Uni Eropa (UE) masih menyumbang lebih dari 40% ekspor Inggris dan lebih dari 50% impor.

    Apa itu CPTPP?

    Sebelum Inggris bergabung, Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik ini punya 11 anggota, yakni Australia, Brunei, Kanada, Chile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam.

    CPTPP dibentuk dari sisa-sisa blok Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) yang sebelumnya direncanakan. Kemitraan TPP seharusnya juga mencakup AS, tapi Washington menarik diri segera setelah pemilihan Donald Trump tahun 2016.

    CPTPP mempertahankan sebagian besar ketentuan kesepakatan itu, dan menurunkan hambatan perdagangan sejumlah barang di antara negara-negara anggota.

    Namun, pakta tersebut menawarkan perdagangan bebas yang jauh lebih terbatas jika dibandingkan dengan pergerakan barang dan jasa tanpa hambatan dengan negara-negara anggota UE.

    Blok tersebut dipandang sebagai semacam penyeimbang ekonomi bagi Cina di kawasan Pasifik. Cina saat ini juga adalah salah satu dari beberapa pelamar yang ingin bergabung. Secara gabungan, para anggotanya saat ini menyumbang sekitar 15% dari PDB global dan populasi sekitar setengah miliar.

    CPTPP disebut sebagai kesepakatan terbesar sejak Brexit

    CPTPP tidak memiliki pasar tunggal untuk barang atau jasa, sehingga harmonisasi regulasi tidak diperlukan, tidak seperti halnya di Uni Eropa,

    Pemerintah Inggris sebelumnya yang berhaluan konservatif menandatangani perjanjian dengan Inggris pada bulan Juli 2023. Menteri Perdagangan dan Bisnis saat itu Kemi Badenoch, yang sekarang pemimpin oposisi dengan Partai Buruh yang berkuasa, menyebutnya sebagai “kesepakatan perdagangan terbesar” sejak Inggris meninggalkan Uni Eropa, atau Brexit.

    Inggris telah mengamankan sejumlah kesepakatan perdagangan, termasuk dengan Australia, Selandia Baru, dan Singapura sejak meninggalkan pasar tunggal UE pada awal 2021.

    Menteri Bisnis Partai Buruh Jonathan Reynolds mengatakan Inggris “diposisikan secara unik untuk memanfaatkan pasar-pasar baru yang menarik, sambil memperkuat hubungan yang sudah ada.”

    “Berita hari ini adalah bukti lebih lanjut bahwa Inggris adalah tempat yang luar biasa untuk berbisnis, dengan ekonomi yang terbuka dan berwawasan ke luar yang mendorong pertumbuhan yang dapat dirasakan masyarakat di komunitas mereka,” kata Reynolds.

    Ia mengatakan pemerintahnya pada tahun 2025 akan menerbitkan strategi perdagangan yang “akan menerapkan rencana strategis jangka panjang untuk perdagangan internasional yang membantu bisnis dan konsumen dan, pada akhirnya, menumbuhkan ekonomi.”

    ae/hp (AFP, dpa, Reuters)

    (ita/ita)

  • RI Jor-joran Impor Susu, Nilainya Tembus Rp12,86 Triliun

    RI Jor-joran Impor Susu, Nilainya Tembus Rp12,86 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor susu Indonesia sepanjang Januari-November 2024 mencapai US$803,4 juta atau sekitar Rp12,86 triliun (asumsi kurs Rp16.016 per dolar AS).

    Nilai impor susu Indonesia pada periode tersebut turun dibandingkan sepanjang periode yang sama tahun lalu. Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan impor susu Indonesia turun tipis 6,19% secara tahunan (year-on-year/yoy).

    “Impor susu Indonesia Januari-November 2024, nilainya adalah sebesar US$803,4 juta, atau turun sebesar 6,19% dibandingkan impor susu Januari—November 2023,” kata Amalia dalam Rilis Berita Resmi Statistik, Senin (16/12/2024).

    Adapun, Amalia mengungkap susu bubuk (skim milk) merupakan jenis impor susu tertinggi sepanjang Januari—November 2024.

    “Dengan asal negara utama impor susu Indonesia dari Selandia Baru sekitar 53,28% dari total impor susu,” ujarnya.

    Adapun, negara utama impor susu yang mendominasi lainnya adalah dari Amerika Serikat 17,44% dari total impor susu. Serta, dari Australia atau sebesar 14,84% dari total impor susu.

    Terkait impor susu, dalam catatan Bisnis, Pengamat Peternakan dari Universitas Padjajaran Rochadi Tawaf setuju agar Kementerian Perdagangan (Kemendag) meninjau ulang tarif bea masuk 0% terhadap produk susu.

    Dia menyarankan agar pemerintah menetapkan bea masuk 5–10% terhadap produk susu yang masuk ke Indonesia sebagai bentuk proteksi terhadap peternak susu perah lokal. Apalagi, produktivitas susu sapi perah dalam negeri masih rendah atau hanya 10-15 liter per ekor per hari.

    Rochadi menjelaskan adanya bea masuk hingga 10% ini agar peternak sapi perah lokal mampu bersaing dengan produk susu luar negeri. Terlebih, pemerintah harus melindungi peternak rakyat.

    Menurut Rochadi, pemerintah perlu menghidupkan kembali Peraturan Presiden (Perpres) tentang Persusuan Nasional yang salah satunya memuat bea masuk atau proteksi.

    Belum lama ini, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso juga memberi sinyal untuk meninjau ulang kembali pengenaan bea masuk impor susu 0%. Dia menyampaikan bahwa setiap perjanjian harus dilakukan negosiasi, termasuk dengan perjanjian eksisting.

    Namun, Budi menyampaikan evaluasi bea masuk impor susu 0% belum dilakukan dalam waktu dekat.

    “Belum, karena kan itu kesepakatan itu pasti dulu sudah dipikirkan matang-matang. Kesepakatan kan kita tidak sendiri, tapi melibatkan kementerian/lembaga semuanya. Kenapa ini 0% dan bukan kami yang memutuskan, jadi semua ikut terlibat,” tuturnya.

    Meski begitu, jika setiap kementerian/lembaga sepakat untuk melakukan evaluasi, Budi mengaku akan mengevaluasi perjanjian tersebut.

    “Semua perjanjian yang dianggap tidak menguntungkan bisa saja dikaji ulang. Tapi kita lihat urgensinya,” pungkasnya.

  • YouTube Update Tampilan Aplikasi dengan Bottom Bar Transparan, Hadirkan Pengalaman Lebih Modern – Page 3

    YouTube Update Tampilan Aplikasi dengan Bottom Bar Transparan, Hadirkan Pengalaman Lebih Modern – Page 3

    Di sisi lain, YouTube lagi-lagi membuat gebrakan baru buat kreator di Shorts. Fitur Dream Screen yang sebelumnya hanya bisa bikin background gambar, sekarang sudah bisa bikin background video berbasis AI.

    Mengutip TechCrunch, Minggu (24/11/2024), fitur baru YouTube Shorts ini hadir berkat teknologi dari Google DeepMind, Veo, yang mampu membuat klip video 1080p dengan berbagai gaya sinematik. Cara menggunakannya juga mudah. 

    Pengguna hanya tinggal buka kamera Shorts, pilih ikon green screen, lalu klik Dream Screen. Masukan teks seperti “Candy landscape” atau “Magical forest with a stream”, pilih gaya animasinya, dan klik Create.

    Kemudian, pengguna kamu akan menemukan beberapa opsi latar belakang video yang siap dipakai untuk membuat konten makin keren.

    Setelah pilih background video Shorts, pengguna juga bisa langsung rekam video dengan latar tersebut. YouTube mengatakan fitur ini sangat cocok untuk membuat suasana kreatif.

    Tidak hanya itu, ke depannya YouTube juga memilki rencana memberikan fitur membuat klip video mandiri berdurasi enam detik langsung dari Dream Screen.

    Fitur Dream Screen ini sekarang sudah tersedia di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Belum diketahui, apakah fitur ini juga akan hadir di negara lain, termasuk Indonesia. 

    Menariknya, fitur Dream Screen ini bisa menjadi salah satu keunggulan YouTube Shorts dibanding TikTok. Sebab, saat ini TikTok baru bisa membuat background gambar berbasis AI, belum sampai ke video.

  • Satu Lagi Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia

    Satu Lagi Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia

    Baca beritanya dalam Bahasa Inggris

    Salah satu sekolah paling elite di Darwin yang bernama Essington akan menutup program Bahasa Indonesia.

    Kepada ABC pihak sekolah mengatakan, “setelah sekian lama mengajarkan Bahasa Indonesia”, mereka akan menutup programnya pada akhir semester satu pada tahun 2025.

    “Keputusan untuk menutup program Bahasa Indonesia didasarkan pada tinjauan menyeluruh terhadap prioritas kurikulum, masukan orang tua, dan keterlibatan siswa,” kata juru bicara sekolah tersebut.

    “Kami akan berkonsultasi dengan pihak keluarga pada awal 2025 untuk menjajaki bahasa yang diminati. Meski bahasa Indonesia jadi pilihan yang berharga, Essington tetap berkomitmen untuk membekali siswa dengan kemampuan global.”Luke Gosling, salah satu anggota parlemen lokal, mengatakan “jadi sebuah kemunduran besar bagi pemerintah dan sekolah-sekolah swasta yang mengabaikan tetangga kita yang besar dan secara strategis penting.”

    ABC menemukan para orang tua belum dikonsultasikan tentang penutupan program bahasa Indonesia dan bahasa pengganti juga belum ditawarkan.

    “Program kami akan terus mengedepankan keterampilan yang mempersiapkan siswa untuk meraih kesuksesan di dunia yang saling terkoneksi,” kata juru bicara Essington.

    “Kami memahami perubahan bisa menjadi tantangan dan kami berkomitmen untuk mendukung siapa pun yang terdampak oleh transisi ini.”

    Minat bahasa Indonesia menurun terus menurun

    Penutupan program Bahasa Indonesia di Essington terjadi setelah Scotch Collge, salah satu sekolah paling elit di Melbourne juga melakukannya awal tahun ini.

    Bayu Prihantoro, yang tiba di Melbourne pertengahan 2023 untuk bekerja sebagai asisten guru Bahasa Indonesia di Scotch, mengatakan murid-muridnya senang belajar Bahasa Indonesia.

    “Bisa dibilang 80, 90 persen anak-anak antusias dan senang belajar Bahasa Indonesia, terutama saat penutur asli datang,” katanya kepada ABC.

    “Tapi tiba-tiba, program itu dihapus. Dihapus dari kurikulum.”

    ABC sudah mencoba menghubungi Scotch College untuk dimintai tanggapan.

    Atase pendidikan dan kebudayaan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra, Mukhamad Najib, berharap pemerintah Australia “lebih serius dalam mengembangkan pembelajaran bahasa negara Asia, khususnya Bahasa Indonesia.”

    Ketika ditanya oleh ABC apakah Pemerintah Indonesia perlu berinvestasi lebih banyak dalam mempromosikan bahasanya di luar negeri, Najib mengatakan beberapa sekolah menutup kelas Bahasa Indonesia karena “kurangnya anggaran”.

    “Nah ini harus menjadi tanggung jawab pemerintah Australia.”

    “Kami tidak mungkin menjadi faktor dominan dalam penguatan pembelajaran Bahasa Indonesia di Australia, pemerintah Australia harus berperan lebih besar lagi dengan mengalokasikan anggaran untuk pembelajaran Bahasa Indonesia,” katanya.

    Sebagai anggota parlemen yang bisa berbahasa Indonesia, Peter mengatakan ia sudah menyampaikan masalah ini ke tingkat pemerintah pusat Australia.Menurutnya negara bagian Australia Barat memiliki model yang sukses dengan melibatkan pengajar yang bisa diterapkan di Kawasan Australia Utara.

    “Saya bekerja dengan pihak [pemerintah] federal, Kawasan Australia Utara, dan Indonesia untuk mengisi kekurangan guru di Kawasan Australia Utara,” ujarnya.

    Alistair Welsh, dosen Bahasa Indonesia di Deakin University Melbourne, mengatakan keputusan untuk mengakhiri program Bahasa Indonesia pada dasarnya bersifat “ideologis.”

    “Alasan yang sering kita dengar dari ditutupnya program Bahasa Indonesia adalah karena mereka tidak mampu mempekerjakan staf,” katanya.

    “Yang mengkhawatirkan, sekarang banyak juga sekolah yang memiliki staf tapi tetap menutup programnya.”

    “Saya mendengar kasus baru-baru ini di mana mereka mengganti Bahasa Indonesia dengan bahasa Prancis … ini adalah keputusan yang didasarkan ideologi.”

    Presiden Asosiasi Guru Bahasa Indonesia Victoria (VILTA) Silvy Wantania mengatakan menurunnya minat untuk belajar Bahasa Indonesia adalah karena orang Australia pada umumnya masih menganggap Indonesia kurang penting dibandingkan negara-negara Barat, atau bahkan negara-negara Asia lainnya.

    “[Banyak orang Australia] mengatakan ‘Saya orang Asia, mengapa saya harus belajar bahasa Asia?’” ujar Silvy, yang juga bekerja sebagai guru Bahasa Indonesia di Melbourne.

    “Banyak orang tidak menganggap Indonesia penting, mereka cuma suka ke Bali untuk berlibur.”

    Minat pariwisata ke Indonesia bagi orang Australia saat ini berada pada titik tertinggi sepanjang masa.

    Indonesia mengalahkan Selandia Baru sebagai tujuan pariwisata warga Australia selama 12 bulan terakhir hingga Juni 2024.

    Tapi, penurunan minat belajar Bahasa Indonesia terlihat di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di Australia.

    Jumlah universitas Australia yang mengajarkan Bahasa Indonesia turun dari yang tadinya 22 pada tahun 1992 menjadi 12 pada tahun 2022.

    ‘Indonesia tidak akan hilang’

    Bayu mengatakan ia khawatir tren sekolah yang berhenti mengajarkan Bahasa Indonesia akan terus berlanjut.

    Ia memperingatkan kendala utama di Australia adalah materi pelajaran yang sudah ketinggalan zaman.

    “Buku pelajaran kami tidak memuat informasi terbaru tentang Indonesia,” katanya.

    “Indonesia sudah berkembang dengan sangat pesat sekarang, tetapi buku-buku masih menggambarkan Indonesia pada tahun 2005.”

    Najib dari KBRI Canberra punya sentimen yang sama soal ini.

    “Guru dan ahli pendidikan di Australia harus duduk bersama, menyusun strategi, dan membuat buku pelajaran yang sesuai dengan kondisi di Australia,” katanya.

    Juru bicara Departemen Pendidikan Australia mengatakan pemerintah “berkomitmen untuk mendukung pengajaran dan penggunaan bahasa di sekolah Australia dan mengakui manfaat kognitif, akademis, dan budaya bagi siswa dalam mempelajari bahasa kedua”.

    Mereka mengatakan kurikulum Australia yang direvisi untuk bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, sudah disetujui oleh menteri pendidikan pada Januari 2023.

    “Otoritas pendidikan, pemimpin sekolah, guru, dan masyarakat menentukan bahasa mana yang diajarkan, dari 14 bahasa pilihan, tergantung pada kebutuhan dan konteks setempat,” kata juru bicara tersebut.

    Silvy mengatakan materi pengajaran Bahasa Indonesia harusnya bukan hanya dari buku pelajaran, melainkan mengintegrasikan aspek budaya pop Indonesia seperti musik dan film.

    Indonesia saat ini menjadi negara dengan penghasilan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, kawasan di mana Australia sedang mencoba melirik agar tidak ketergantungan China.

    Namun, investasi Australia di Indonesia masih kalah jauh dibandingkan investasi yang dilakukan oleh Singapura, China, Jepang, Korea Selatan, dan bahkan Amerika Serikat.

    Alistair mengatakan persepsi publik yang negatif terhadap Indonesia, yang dipicu oleh peristiwa seperti Bom Bali pada tahun 2002 dan Bali Nine pada tahun 2005, menjadi penghambat pembelajaran Bahasa Indonesia di Australia.

    “Dilihat dari jauh, mudah untuk menjelek-jelekkan pihak lain,” katanya.

    “Namun, Indonesia tidak akan hilang begitu saja.

    “Mereka adalah, dan akan selalu, menjadi salah satu tetangga terdekat kita dan salah satu negara terbesar di dunia.”

    Laporan tambahan oleh Erwin Renaldi

  • Pameran Seni Ini Dorong Kesadaran Publik terhadap Krisis Air Global

    Pameran Seni Ini Dorong Kesadaran Publik terhadap Krisis Air Global

    Jakarta: Pameran seni transformatif Constellations H20 resmi diluncurkan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali, Jumat, 13 Desember 2024. Kegiatan ini bagian dari rangkaian acara Tri Hita Karana Universal Reflection Journey (THK URJ). 

    Terinspirasi dari suksesnya World Water Forum yang ke-10 di Bali pada Mei 2024, Constellations H20 mengeksplorasi tantangan krisis air global melalui karya seni dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong aksi nyata.

    Constellations H20 menyoroti isu-isu kritisnya air seperti kelangkaan air, kenaikan permukaan laut, dan polusi air. Pameran ini dikurasi Lance Fung, seorang kurator seni dan produser ternama yang dikenal dengan proyek seni publik berskala besar yang inovatif.

    “Melalui Constellations H20, setiap seniman menawarkan perspektif yang sangat personal mengenai kebutuhan mendesak akan kerja sama global dan perubahan kebijakan untuk menghadapi isu-isu kritis seperti keseimbangan lingkungan, kenaikan permukaan laut, polusi plastic di lautan, serta pentingnya untuk kita kembali pada nilai-nilai kemanusiaan dan empati,” ujar Kurator Lance Fung, Jumat, 13 Desember 2024.

    Pameran ini menampilkan hasil karya dari 12 seniman visioner dari berbagai negara dan komunitas pulau. Seperti Citra Sasmita (Bali, Indonesia), Mariam Alnoaimi (Bahrain), Ragnar Axelsson (Islandia), Carlos Esteves (Kuba), David Gumbs (Martinique), Katie Holton (Irlandia), Sid Natividad (Filipina). Lalu, Donna Ong (Singapura), Gayan Prageeth (Sri Lanka), Alexis Rockman (AS), Abigail Romanchak (Hawaii), dan Michael Tuffery (Selandia Baru). 

    “Setiap karya menyampaikan narasi yang mendalam dan personal, menginspirasi refleksi global serta aksi nyata yang mendukung keberlanjutan,” ujarnya.
     

    Pameran itu, kata dia, juga bertujuan menjembatani perbedaan sosial, ekologis, dan spiritual. Sekaligus, menyatukan keragaman untuk menghadapi tantangan berat dan mengambil tindakan nyata untuk keberlanjutan.

    Koleksi instalasi seni ini juga sejalan dengan Polyhedron Project: HATI Indonesia, sebuah karya seni kolektif yang dibuat oleh lebih dari 1.500 peserta dan sebelumnya ditampilkan di Katedral Jakarta untuk menghormati kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia tahun ini.

    Instalasi ini menampilkan sebuah Polyhedron sebagai simbol hati Indonesia, yang dirancang oleh para peserta untuk mencerminkan kekayaan warisan budaya dan keragaman agama bangsa Indonesia. Karya ini mengusung semboyan Bhinneka Tunggal Ika serta harmoni antara seni, pengetahuan, dan teknologi.

    Peluncuran Constellation H20 merupakan bagian dari acara THK Universal Reflection Journey yang mengusung tema 5P People, Planet, Partnership, Peace, and Prosperity. Didukung oleh pemerintah Indonesia dan diberkati oleh Paus Fransiskus, rangkaian acara ini menciptakan momentum untuk membangun masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

    Jakarta: Pameran seni transformatif Constellations H20 resmi diluncurkan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali, Jumat, 13 Desember 2024. Kegiatan ini bagian dari rangkaian acara Tri Hita Karana Universal Reflection Journey (THK URJ). 
     
    Terinspirasi dari suksesnya World Water Forum yang ke-10 di Bali pada Mei 2024, Constellations H20 mengeksplorasi tantangan krisis air global melalui karya seni dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong aksi nyata.
     
    Constellations H20 menyoroti isu-isu kritisnya air seperti kelangkaan air, kenaikan permukaan laut, dan polusi air. Pameran ini dikurasi Lance Fung, seorang kurator seni dan produser ternama yang dikenal dengan proyek seni publik berskala besar yang inovatif.
    “Melalui Constellations H20, setiap seniman menawarkan perspektif yang sangat personal mengenai kebutuhan mendesak akan kerja sama global dan perubahan kebijakan untuk menghadapi isu-isu kritis seperti keseimbangan lingkungan, kenaikan permukaan laut, polusi plastic di lautan, serta pentingnya untuk kita kembali pada nilai-nilai kemanusiaan dan empati,” ujar Kurator Lance Fung, Jumat, 13 Desember 2024.
     
    Pameran ini menampilkan hasil karya dari 12 seniman visioner dari berbagai negara dan komunitas pulau. Seperti Citra Sasmita (Bali, Indonesia), Mariam Alnoaimi (Bahrain), Ragnar Axelsson (Islandia), Carlos Esteves (Kuba), David Gumbs (Martinique), Katie Holton (Irlandia), Sid Natividad (Filipina). Lalu, Donna Ong (Singapura), Gayan Prageeth (Sri Lanka), Alexis Rockman (AS), Abigail Romanchak (Hawaii), dan Michael Tuffery (Selandia Baru). 
     
    “Setiap karya menyampaikan narasi yang mendalam dan personal, menginspirasi refleksi global serta aksi nyata yang mendukung keberlanjutan,” ujarnya.
     

    Pameran itu, kata dia, juga bertujuan menjembatani perbedaan sosial, ekologis, dan spiritual. Sekaligus, menyatukan keragaman untuk menghadapi tantangan berat dan mengambil tindakan nyata untuk keberlanjutan.
     
    Koleksi instalasi seni ini juga sejalan dengan Polyhedron Project: HATI Indonesia, sebuah karya seni kolektif yang dibuat oleh lebih dari 1.500 peserta dan sebelumnya ditampilkan di Katedral Jakarta untuk menghormati kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia tahun ini.
     
    Instalasi ini menampilkan sebuah Polyhedron sebagai simbol hati Indonesia, yang dirancang oleh para peserta untuk mencerminkan kekayaan warisan budaya dan keragaman agama bangsa Indonesia. Karya ini mengusung semboyan Bhinneka Tunggal Ika serta harmoni antara seni, pengetahuan, dan teknologi.
     
    Peluncuran Constellation H20 merupakan bagian dari acara THK Universal Reflection Journey yang mengusung tema 5P People, Planet, Partnership, Peace, and Prosperity. Didukung oleh pemerintah Indonesia dan diberkati oleh Paus Fransiskus, rangkaian acara ini menciptakan momentum untuk membangun masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AGA)

  • Mahfud MD dan Tantangannya pada Komnas HAM

    Mahfud MD dan Tantangannya pada Komnas HAM

    JAKARTA – Segala tuntutan pengusutan kasus pelanggaran HAM di Indonesia, khususnya di masa lalu, harus segera diselesaikan agar tidak ada lagi pihak yang memanfaatkan sebagai komoditas politik. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD setelah dirinya menerima kunjungan dari utusan parlemen Selandia Baru.

    Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengatakan, saat melakukan pertemuan, dia memberikan penjelasan pada utusan parlemen Selandia Baru terkait pelanggaran HAM di Indonesia. Mahfud bilang, kasus pelanggaran hak asasi ini terbagi tiga yaitu, pelanggaran masa lalu, masa kini, dan masa depan.

    “(Pelanggaran) yang masa lalu sebenarnya selalu menjadi komoditas politik yang harus diselesaikan. Salah satu cara penyelesaiannya adalah non-yudisial,” kata Mahfud kepada wartawan di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa, 19 November.

    Cara non-yudisial seperti apa, Mahfud memang tak menjelaskan. Tapi, cara ini diambil karena menurutnya korban, pelaku, dan barang buktinya kini sudah tak ada lagi.

    Untuk membuktikan komitmennya melakukan penyelesaian kasus HAM, Mahfud kemudian menantang Komisi Nasional (Komnas) HAM untuk memberikan bukti terkait pelanggaran hak asasi di masa lalu. Termasuk pelanggaran HAM berat yang terjadi saat peristiwa tahun 1956.

    Menurutnya, selama ini Komnas HAM justru kerap tarik ulur dengan Kejaksaan Agung. Hal ini dinilai Mahfud, karena tiap Komnas HAM menyerahkan bukti pada Kejaksaan Agung dan bukti itu dikembalikan karena kurang lengkap, alih-alih melengkapi bukti pelanggaran, mereka tak memperbaikinya.

    “Jaksa Agung mengembalikan, ‘nih anda perbaiki’, lalu bukan perbaikan yang diberikan, tapi tanggapan. Sampai berkali-kali itu. Nah kita clear-kan saja itu,” ungkapnya.

    Sehingga, Mahfud meminta agar Komnas HAM bisa menunjukkan bukti yang kuat untuk mengusut tuntas kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.

    Bahkan, dia mengatakan, jika bukti dan data yang disampaikan sudah kuat maka bukan tak mungkin dirinya sendiri yang membawa ke pengadilan untuk penyelesaian kasus tersebut.

    “Saya kira Komnas HAM cukup dewasa untuk tahu. Kalau memang bisa, ayo, saya yang bawa ke pengadilan,” tegas dia.

    Sedangkan di Papua, Mahfud meminta agar pihak lain tak selalu mengaitkan tindakan represif yang ada di sana sebagai salah satu pelanggaran HAM. Sebab, yang terjadi bukan selalu soal pelanggaran hak asasi tapi penegakan hukum di wilayah Indonesia.

    Apalagi, penegakan hukum ini dirasa perlu mengingat ketika kerusuhan terjadi, peristiwa ini kerap ditunggangi oleh pihak separatis. “Kita punya UU juga keamanan dan ketertiban yang menjamin memberi hak kepada negara untuk melakukan langkah-langkah keamanan. Jadi bukan pelanggaran HAM,” ungkap dia.

    “Nah, yang saya katakan pelanggaran HAM di Papua itu terjadi secara horizontal. Kelompok dengan kelompok lainnya di tingkat rakyat sendiri, itu tidak bisa dibantah,” imbuhnya.

    Terkait pelanggaran hak asasi secara horizontal, Mahfud mengatakan hal itu sedang diupayakan oleh pemerintah agar bisa segera diselesaikan dan prosesnya masih berlangsung hingga saat ini.

    Mahfud, yang dilantik sebagai Menkopolhukam pada 20 Oktober 2019 ini, mengatakan dirinya mendapat mandat untuk segera menyelesaikan kasus pelanggaran HAM di Indonesia khususnya pelanggaran berat masa lalu. Kata dia, mandat ini disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara usai pelantikan para menteri.

    Sebagai tindak lanjut, Mahfud bahkan mengatakan dia bakal menghidupkan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran hak asasi. Gagasan ini juga sudah disampaikan pada Presiden Joko Widodo.

    Komisi ini bukan barang baru sebenarnya. Karena sebelumnya, KKR pernah diundangkan dalam UU 27/2004. Namun di tahun 2006, perundangan ini dibatalkan oleh Ketua Mahkamah Konstitusi saat itu, Jimly Asshidiqie. Pembatalan ini disebabkan undang-undang ini dianggap tak memiliki konsistensi sehingga bisa menimbulkan ketidakpastian hukum.

  • Revolusi Tembakau Bebas Asap di Jepang, Apa yang Bisa Dipelajari RI?

    Revolusi Tembakau Bebas Asap di Jepang, Apa yang Bisa Dipelajari RI?

    Abu Dhabi

    Induk perusahaan PT HM Sampoerna Tbk, Philip Morris International (PMI) melaporkan Jepang jadi contoh sukses dalam menurunkan angka perokok signifikan lewat produk tembakau bebas asap. Dalam laporan PMI, lebih dari 50% volume produk tembakau dan nikotin kini menggunakan produk bebas asap. Bahkan, sekitar 70% pengguna di Jepang memilih produk bebas asap. Hal itu terjadi hanya dalam kurun waktu 10 tahun.

    VP External Affairs kawasan South & Southeast Asia (SSEA), Commonwealth of Independent States (CIS), Middle East & Africa (MEA) PMI, Andrea Gontkovicova, berbagi pandangan tentang upaya yang bisa diambil dalam mengurangi jumlah perokok konvensional. PMI sendiri memiliki sejumlah produk alternatif tembakau bebas asap, salah satunya IQOS yang pertama kali diperkenalkan di Jepang di 2014. Hal pertama yang paling dibutuhkan adalah kerja sama banyak pihak.

    “Hal yang paling penting adalah, dibutuhkan kerja sama banyak pihak untuk menciptakan produk bebas asap, untuk mewujudkan masa depan bebas asap, dan ini membutuhkan semua orang. Kami memiliki produk kami, kami memiliki ilmu pengetahuan, tetapi kami membutuhkan semua pihak, kami membutuhkan Anda,” ujarnya dalam Olczak dalam Technovation: Smoke-Free by PMI di Abu Dhabi, ditulis Jumat (13/12/2024).

    Menurut Andrea, kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, ilmuwan, pakar medis, dan media, memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung produk tembakau bebas asap. Ia tak memungkiri produk tembakau bebas asap juga memang perlu diatur.

    “Kami membutuhkan regulator yang menentukan aturan, dan kami ingin produk ini diatur, karena ini adalah nikotin, yang bersifat adiktif, benar, jadi memang pantas dan seharusnya diatur. Pada saat yang sama, kami juga ingin produk ini diizinkan,” ujarnya.

    Menurutnya, pendekatan ini sudah terlihat di Jepang, di mana produk tembakau bebas asap telah diperkenalkan lebih dari sepuluh tahun lalu. Andrea menyebutkan penurunan jumlah perokok di Jepang menjadi contoh bagaimana produk tersebut dapat membantu konsumen beralih dari rokok konvensional ke alternatif yang lebih rendah risiko.

    “Kita dapat melihat apa yang terjadi di Jepang, terutama dalam hal penurunan jumlah perokok. Di sisi lain, kita melihat negara-negara seperti Selandia Baru, di mana pemerintah memberikan dukungan penuh kepada produk bebas asap untuk mewujudkan masa depan bebas asap,” jelasnya.

    Andrea menegaskan untuk menciptakan perubahan yang nyata, ada tiga elemen yang diperlukan. Tiga elemen itu adalah ketersediaan produk, penerimaan konsumen, dan kesadaran masyarakat.

    “Ketersediaan produk penting agar perokok dewasa dapat memiliki akses ke produk ini. Kami percaya setiap perokok dewasa yang seharusnya akan terus merokok perlu diizinkan untuk memiliki akses ke produk ini. Produk tersebut harus tersedia,” kata Andrea.

    Dia juga menjelaskan penerimaan produk bukan hanya soal akses, tapi juga mengenai preferensi konsumen. Selain itu, edukasi dan pemahaman kepada para konsumen juga sangat dibutuhkan untuk mengurangi tingkat perokok konvensional.

    “Bagaimana produk ini bekerja? Bagaimana cara memulainya? Bagaimana cara berhenti? Konsumen juga perlu memahami hal-hal ini. Ketersediaan informasi memiliki peran yang sangat besar,” ujarnya.

    Selain itu, Andrea menyoroti aspek keterjangkauan. Menurutnya, pajak harus proporsional sesuai tingkat risiko produk tembakau. Seharusnya, produk yang lebih beresiko dikenakan pajak yang lebih tinggi. Sebaliknya, produk yang aman idealnya dikenakan pajak lebih rendah. Pengurangan pajak dapat menjadi insentif bagi industri untuk berinvestasi lebih banyak dalam teknologi dan inovasi.

    “Hal ini bukan hanya soal membuat produk tersedia, tetapi membuatnya hadir lebih cepat dan lebih efektif,” kata Andrea.

    Andrea mengajak semua pihak untuk bekerja sama mewujudkan solusi bebas asap di banyak negara, termasuk Indonesia. Dengan pendekatan seperti yang dicontohkan oleh Andrea, Indonesia punya peluang besar untuk mengadopsi langkah serupa, menciptakan lingkungan yang mendukung pergeseran dari rokok konvensional ke produk bebas asap yang lebih aman bagi masyarakat.

    “Kami membutuhkan Anda, kami membutuhkan regulator, kami membutuhkan ilmuwan, kami membutuhkan pakar medis. Kami melakukan apa yang bisa kami lakukan, tetapi kami tidak bisa melakukannya sendirian,” tutupnya.

    Lihat juga Video: Fakta Kesamaan Rokok Konvensional dan Vape yang Perlu Kamu Tahu!

    (fdl/ara)