Negara: Selandia Baru

  • Selandia Baru Menuju Negara Bebas Asap Tahun 2025, Ini Cara Tekan Angka Perokok Remaja – Halaman all

    Selandia Baru Menuju Negara Bebas Asap Tahun 2025, Ini Cara Tekan Angka Perokok Remaja – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Pemerintah Selandia Baru mengumumkan akan menjadi negara bebas asap pada tahun 2025 (Smoke-free 2025).

    Cara yang ditetapkan pemerintah Selandia Baru menggunakan regulasi berbasis pendekatan rendah risiko kesehatan.

    Pihak terkait memanfaatkan produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik (vape) dan produk tembakau yang dipanaskan.

    Direktur Action on Smoking and Health Foundation (ASH) Selandia Baru, Ben Youdan, menjelaskan, pemerintah Selandia Baru pernah gagal dalam mencapai target untuk mengurangi tingkat perokok dewasa menjadi 10 persen pada tahun 2018.

    Saat itu, Pemerintah Selandia mengimplementasikan kampanye dan tindakan berdasarkan Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau (FCTC) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), namun hasilnya tidak membawa perubahan apapun

    Pemerintah Selandia Baru mulai melihat penurunan tajam dalam jumlah perokok ketika produk tembakau alternatif diperkenalkan.

    “Tingkat merokok turun menjadi sekitar 6,86 persen. Ini merupakan perubahan jelas yang menunjukkan bahwa penggunaan produk tembakau alternatif semakin meningkat dalam mengurangi jumlah perokok,” papar Ben dalam diskusi publik The E-Cigarette Summit UK 2024 di London, beberapa waktu lalu.

    Melalui implementasi regulasi menuju negara Bebas Asap 2025, pemerintah Selandia Baru lebih terbuka dalam memberikan ragam pilihan produk tembakau rendah risiko bagi perokok untuk beralih dari kebiasaan merokok, seperti produk tembakau alternatif.

    Pada akhir Desember 2024, pemerintah Selandia Baru telah mengumumkan pembagian peralatan rokok elektronik gratis bagi perokok yang ingin beralih dari kebiasaan merokok.

    Program ini juga sudah diimplementasikan di negara Inggris dengan menawarkan vape kit gratis kepada satu juta perokok pada 2023 lalu.

    Selain mengupayakan berkurangnya jumlah perokok, Ben menambahkan, pemerintah Selandia Baru juga mengantisipasi terhadap pertumbuhan pengguna produk tembakau alternatif di kalangan remaja.

    Di Indonesia pemerintah terus berupaya menurunkan jumlah perokok.

    Sekretaris Jenderal Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Garindra Kartasasmita menjelaskan komitmen asosiasi industri yang hanya menjual produk pada konsumen dewasa demi mencegah perokok baru.

    “Kami berkomitmen untuk hanya menjual produk kepada konsumen dewasa dan tidak menjual kepada yang di bawah umur. Kami akan memastikan bahwa seluruh anggota asosiasi mematuhi peraturan dan regulasi yang berlaku terkait penjualan produk ini,” ujarnya, seperti dikutip Selasa (28/1/2025).

    Senada dengan Garindra, Ketua Asosiasi Vaper Indonesia (AVI) Johan Sumantri mengatakan, produk tembakau alternatif hanya diperuntukkan bagi usia 18 tahun ke atas dan perokok aktif yang ingin beralih.

    “Hak-hak konsumen pengguna juga penting untuk diberikan perlakuan yang berbeda dengan perokok seperti membedakan aturan kawasan tanpa rokok dan akses penggunaan rokok,” ungkapnya.

  • Usai Kirim Wood Pallet ke Korsel, Diskopindag Kota Malang Bakal Ekspor Daun Pisang ke Australia

    Usai Kirim Wood Pallet ke Korsel, Diskopindag Kota Malang Bakal Ekspor Daun Pisang ke Australia

    Malang(beritajatim.com) – Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang bakal mengekspor sejumlah produk UMKM ke luar negeri. Ada 2 negara yang menjadi tujuan ekspor dalam waktu dekat yakni Australia dan Selandia Baru.

    Kepala Diskopindag Kota Malang, Sri Eko Yuliadi mengatakan, bahwa rencana pelepasan ekspor ke Australia dan Selandia Baru dilakukan pada Februari 2025 mendatang. Produk UMKM yang di ekspor berupa keripik, kain hingga daun pisang.

    “Kita akan ekspor ke Australia, paling lambat juga Februari kita ke New Zealand untuk ekspor dari produk UMKM. Produknya ada keripik dan kain konveksi ketiga ada daun pisang ini yang akan kita ekspor ke New Zealand dan Australia,” ujar Eko, Senin, (27/1/2025).

    Upaya ekspor ke sejumlah negara dilakukan karena mereka ingin membantu UMKM di Kota Malang semakin berkembang. Sehingga produk UMKM yang diproduksi tidak hanya laku di dalam negeri namun juga diminati mancanegara.

    Eko mengungkapkan beberapa waktu lalu Diskopindag Kota Malang juga mendampingi pelepasan produk UMKM berupa wood pallet atau pellet kayu bahan bakar. Ekspor yang dikirim cukup besar yakni 300 kontainer.

    “Salah satu contohnya pelepasan 300 kontainer ekspor, di bawah bea cukai, dinas koperasi dan perindustrian dan perdagangan provinsi (Jatim) dan Diskopindag Kota Malang wood pallet,” ujar Eko.

    Eko mengungkapkan bahwa tujuan ekspor wood pallet adalah Korea Selatan. Wood pallet ini merupakan produk asli Malang yang memanfaatkan limbah tempat sampah.

    “Wood pallet produk dari Malang memanfaatkan tempat sampah dijadikan wood pallet yang akan diekspor ke Korea Selatan. (luc/ted)

  • Bahas Isu Global, Sembilan Siswa jadi Delegasi pada Konferensi AYIMUN di Malaysia – Halaman all

    Bahas Isu Global, Sembilan Siswa jadi Delegasi pada Konferensi AYIMUN di Malaysia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sembilan pelajar asal Indonesia berpartisipasi dalam konferensi internasional Asia Youth International Model United Nations (AYIMUN) ke-16, yang diadakan di Hotel Berjaya Times Square, Kuala Lumpur, Malaysia. 

    Dengan lebih dari 1.000 delegasi dari 38 negara, acara ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk berdiskusi dan mencari solusi atas isu-isu global yang relevan.

    Siswa asal SMA Islam Sinar Cendekia ini mengambil peran sebagai delegasi dari berbagai negara di tiga council yang berbeda, yaitu Social, Humanitarian, and Cultural Committee (SOCHUM), United Nations Human Rights Council  (UNHRC), dan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC). 

    Masing-masing council menyajikan topik kompleks untuk didiskusikan. 

    Mulai dari SOCHUM dengan tema “Navigating The Balance Between Censorship and Free Speech”. 

    UNHRC dengan tema “The Right to Live vs The Right to Die: Assisted Suicide for Terminally Ill Individuals”, dan UNODC, dengan tema “Mitigating the Worst Impact of Illicit Online Activities: Illegal Gambling and Cybercrime”.

    Muhammad Fahrizal, Presiden International Global Network selaku penyelenggara AYIMUN, memberikan apresiasi kepada para siswa dan sekolah atas partisipasi mereka.

    “Saya patut mengacungi jempol pada teman-teman dari SMA Islam Sinar Cendekia atas keberaniannya tampil di dalam forum internasional ini. Apalagi, di AYIMUN 16 ini kami banyak mengangkat tema yang cukup rumit namun juga sangat penting untuk dibahas,” katanya Fahrizal melalui keterangan tertulis, Minggu (26/1/2025).

    Nama-nama peserta beserta council dan negara yang mereka wakili yakni untuk UNHCR, yakni Kayyisha (Mesir), Cheryl (Sri Lanka), Nurul Ashilah (Kuwait), dan Sazhia Ghina (Bangladesh) 

    Lalu untuk UNODC, adalah Taskiyah (Republik Ceko), Izzuddin (China), dan Nayla (Yordania). Serta untuk SOCHUM, adalah Salma Dhiya Melbina Astra (Swiss) dan Maysa (Selandia Baru). 

    “Saya harap sepulangnya dari acara ini, mereka mendapatkan pengetahuan dan perspektif baru dari teman-teman lainnya yang mereka temui di sini,” pungkasnya. 

    Partisipasi aktif para siswa ini mencerminkan semangat belajar dan keberanian untuk terlibat dalam diskursus global bersama para pelajar dari belahan dunia yang lain. 

    Variasi pengalaman dan perspektif adalah hal yang penting untuk dimiliki generasi muda Indonesia agar lebih siap menghadapi masa depan yang serba tak pasti. 

  • Geely Comeback Bikin Proton Batal Balik ke Indonesia?

    Geely Comeback Bikin Proton Batal Balik ke Indonesia?

    Jakarta

    Geely dipastikan kembali meramaikan pasar otomotif Indonesia. Dengan kembalinya Geely, rencana Proton yang juga mau comeback ke RI jadi batal?

    Geely akhirnya comeback ke Indonesia. Kembalinya Geely, menambah jajaran mobil China yang meramaikan pasar otomotif dalam negeri. Geely mengklaim bakal memulai babak baru di Tanah Air. Rencananya Geely bakal meluncurkan SUV listrik EX5 yang merupakan kembaran Proton eMas 7.

    “Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk mewakili Geely Automobile Group dalam memulal babak baru yang telah ditunggu di Indonesia. Membawa team Leading the Future, illuminating Indonesia,” kata Vice President of Geely Auto International Corporation, Evin Ye saat peluncuran Geely di Jakarta.

    Seiring dengan kembalinya Geely itu justru menimbulkan pertanyaan lain berkaitan dengan merek Malaysia, Proton. Untuk diketahui, pada tahun 2017, Geely dan Proton ‘menikah’. Dalam ikatan janji itu, salah satunya disebutkan akan menggunakan merek Proton untuk pasar setir kanan dan sejumlah negara ASEAN. Tak cuma itu, Malaysia juga akan dijadikan pusat setir kanan regional Geely.

    Dikutip Paultan, pada tahun 2020, Geely meminta Proton untuk melebarkan sayapnya di ASEAN, terutama di Thailand dan Indonesia. Selanjutnya pada tahun 2021, Proton mengkonfirmasi akan kembali ke dua pasar tersebut untuk mewujudkan targetnya menjadi nomor tiga terbesar se-ASEAN.

    Nyatanya empat tahun berselang dan hampir delapan tahun setelah keduanya mengikat janji, Geely justru terlihat lebih agresif. Geely saat ini sudah hadir di Thailand, Australia/Selandia Baru, dan teranyar Indonesia. Di ketiga pasar itu, Geely menggunakan namanya sendiri bukan hadir lewat Proton. Tak cuma itu, Geely juga akan masuk ke pasar Afrika Selatan dengan mereknya sendiri.

    Bulan lalu, Geely menegaskan komitmennya terhadap Malaysia sebagai pusat produksi dan juga riset serta pengembangan di pasar regional tepatnya di kawasan Tanjung Malim.

    Geely dalam pernyataannya menyebut akan masuk dan membangun jaringan dealer di pasar Proton yang belum ada. Saat ini Proton mengisi pasar setir kanan yang berada di Bangladesh, Kenya, dan Brunei. Tetapi beberapa negara itu, Proton bukanlah pasar yang besar.

    (dry/lth)

  • Kolinlamil pastikan akan terlibat dalam MNEK 2025

    Kolinlamil pastikan akan terlibat dalam MNEK 2025

    Memang tugas dan tanggung jawab Kolinlamil ini melaksanakan pergeseran material dan logistik, pastinya kami akan terlibat

    Jakarta (ANTARA) – Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksda TNI Hudiarto Krisno Utomo memastikan pihaknya akan mengirim Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dalam ajang latihan bersama Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) Ke-5 tahun 2025.

    “Insyaallah dari 17 kapal yang ikut serta itu nanti Kolinlamil akan dapat (kuota KRI) tapi untuk komposisinya saat ini juga masih akan ditentukan dengan luasan area, karena kami juga masih menunggu kepastian akhir dari pada negara-negara lain yang akan bergabung,” kata Krisno saat ditemui di Kolinlamil, Jakarta Utara, Kamis.

    Walau belum ditentukan jumlah KRI yang akan dikerahkan, Krisno memastikan KRI di bawah naungannya siap untuk diterjunkan sesuai dengan kuota yang disediakan Markas Besar TNI AL.

    Saat ini, pihaknya hanya fokus mengatur persiapan pendistribusian logistik, pergeseran pasukan hingga armada untuk persiapan ajang MNEK mendatang.

    “Memang tugas dan tanggung jawab Kolinlamil ini melaksanakan pergeseran material dan logistik, pastinya kami akan terlibat untuk menggeser logistik personel yang berasal dari daerah-daerah lain seperti Jakarta, Surabaya, kemudian dari pulau-pulau lain,” kata dia.

    MNEK merupakan latihan non-kombatan yang digelar rutin tiap dua tahun sekali oleh TNI AL sejak 2014. Latihan itu bertujuan untuk membangun kerja sama dan memperkuat interoperabilitas angkatan laut dari negara-negara di kawasan Asia Pasifik dalam operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana (HA/DR), dan memperkuat kerja sama menjaga keamanan di laut.

    TNI AL telah mengundang angkatan laut dari 58 negara, dan sejauh ini ada 38 negara termasuk Indonesia selaku tuan rumah yang mengonfirmasi kehadirannya mengikuti latihan MNEK di Bali. Dari 38 negara itu, sejumlah negara juga mengonfirmasi akan mengirimkan kapal-kapal perangnya.

    Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (3/1), menyebut ada 21 kapal perang asing dan 17 KRI yang akan latihan bersama-sama di Selat Badung saat MNEK Ke-5 tahun 2025.

    “Di samping itu, ada juga lima helikopter dan tiga pesawat patroli maritim (MPA), dan 17 KRI dari TNI AL,” kata Laksamana Ali.

    Negara-negara yang mengirimkan kapal perangnya, yaitu Australia, Perancis, India, Jepang, Malaysia, Pakistan, Filipina, Rusia, Singapura, Thailand, Inggris, Amerika Serikat, Vietnam, Iran, Korea Selatan, dan China. Masing-masing negara mengirimkan satu kapal, kecuali Rusia tiga kapal, Malaysia 2 kapal, Iran 2 kapal, Singapura 2 kapal, dan India 2 kapal.

    Kemudian, negara peserta MNEK Ke-5 lainnya, yaitu Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, Kanada, Chile, Kolombia, Fiji, Irak, dan Italia. Kemudian, ada pula Kenya, Laos, Belanda, Selandia Baru, Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab (UAE), dan Qatar.

    Dalam rangkaian acara MNEK, kegiatan latihan itu mencakup latihan fase pangkalan dan fase laut, kemudian ada juga forum pertukaran pengalaman dan wawasan antarperwira (SMEE), pertemuan bilateral dengan angkatan laut berbagai negara, International Maritime Security Symposium (IMSS), pameran pertahanan, kegiatan budaya dan parade budaya di Bali.

    Dalam rangkaian yang sama, ada juga program bakti sosial yang juga disebut engineering civic action program (ENCAP) dalam Latihan Bersama MNEK 2025.

    ENCAP berlangsung di Desa Antiga Kelod, Karangasem, Bali, selama 45 hari yang dimulai sejak 1 Januari. Program-program pembangunan yang direncanakan meliputi renovasi gudang peralatan nelayan, pembangunan fasilitas MCK, dan pengaspalan jalan sepanjang 1 kilometer.

    Sementara itu, ada juga bakti kesehatan atau yang disebut juga medical civic assistance program (MEDCAP). Kegiatan MEDCAP mencakup pemeriksaan kesehatan lengkap, pemeriksaan kesehatan gigi, donor darah, sunatan massal, operasi katarak dan operasi bibir sumbing untuk warga di Karangasem, Bali.

    Bakti kesehatan itu akan digelar di kapal bantu rumah sakit KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 yang dijadwalkan bersandar di Dermaga Tanah Ampo, Karangasem, pada 17 Februari 2025.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tanda Kiamat Muncul di Dekat RI, Ilmuwan Buka-bukaan Fakta

    Tanda Kiamat Muncul di Dekat RI, Ilmuwan Buka-bukaan Fakta

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah wilayah di dekat RI yakni di Selandia Baru menunjukkan tanda-tanda ‘kiamat’. Para ilmuwan memperingatkan bahwa gletser di negara tetangga tersebut menyusut lebih cepat seiring dengan semakin cepatnya pencairan es.

    Berdasarkan survei, fenomena tersebut terlihat setelah lembaga iklim negara tersebut menyelesaikan ekspedisi pemantauan di Pegunungan Alpen Selatan.

    Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa garis salju telah meningkat dan dalam beberapa tahun terakhir dikatakan peningkatan tersebut semakin cepat.

    “Sehingga kita terus mengalami tren hilangnya es glasial,” kata ilmuwan Institut Nasional Penelitian Air dan Atmosfer, Andrew Lorrey dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP beberapa saat lalu.

    Ia juga mengatakan banyak gletser yang dulunya besar kini tampak hancur. Ilmuwan memantau kesehatan gletser di negara tersebut selama hampir 50 tahun.

    “Kami terbang ke gletser paling selatan, gletser yang belum pernah kami lihat sejak 2018,” kata Lorrey setelah melakukan perjalanan tahun ini.

    “Satunya sekarang dua pertiga dari ukuran pada kunjungan terakhir kami,” tambahnya.

    Lembaga tersebut mengatakan bahwa Selandia Baru telah mengalami tujuh tahun terpanas sepanjang dekade terakhir. Sekalipun tren ini harus dibalik, Lorrey mengatakan bahwa banyak gletser yang sudah terlalu jauh untuk diselamatkan.

    “Bahkan jika kita mengalami beberapa musim dingin, itu tidak akan cukup untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi,” ujarnya.

    “Hal ini sangat parah dan tidak hanya terjadi di Selandia Baru namun juga di seluruh dunia,” ungkapnya.

    Gletser Selandia Baru unik karena banyak di antaranya dapat diakses oleh wisatawan. Gletser Franz Josef dan Gletser Fox termasuk di antara daya tarik wisata paling menguntungkan di Selandia Baru.

    “Mereka mempunyai nilai yang luar biasa, tapi saya khawatir mereka tidak akan bisa dinikmati oleh anak-anak kita,” kata Lorrey.

    “Pesannya tetap sama: kita harus mengatasi masalah peningkatan gas rumah kaca jika kita ingin menyelamatkan gletser kita agar tidak mencair,” tegasnya.

    (fab/fab)

  • AS Perketat Aturan Ekspor Chip AI, 18 Negara Sekutu Dapat Akses Penuh – Page 3

    AS Perketat Aturan Ekspor Chip AI, 18 Negara Sekutu Dapat Akses Penuh – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan akan memperketat aturan ekspor chip AI ke sejumlah negara. Disebutkan, aturan ini akan fokus pada chip yang diproduksi dengan teknologi 14nm, 16nm atau yang lebih maju.

    Lewat aturan ini, pemerintah AS akan menerapkan kebijakan ekspor chip AI yang berbeda, tergantung tier negara tersebut. Dikutip dari BBC, Kamis (17/1/2025), ada 18 negara yang masuk dalam tier 1 kebijakan ini.

    Dari informasi yang dihimpun, negara-negara tersebut kebanyakan merupakan sekutu maupun mitra dekat Amerika Serikat. Beberapa di antaranya adalah Britania Raya, Korea Selatan, Jepang, Belanda, serta Australia dan Selandia Baru.

    Sementara kebanyakan negara-negara lain di dunia, dilaporkan masuk dalam tier 2. Tier ini diisi negara lain yang tidak ada di tier 1 maupun 3 seperti Singapura, Israel, Arab Saudi, Indonesia, termasuk negara Uni Eropa seperti Polandia.

    Sementara untuk tier 3, secara keseluruhan ada 22 negara yang masuk di dalamnya, termasuk China, Hong Kong dan Macau, Rusia, Iran, Korea Utara, Venezuela, Nikaragua, dan Suriah.

    Adapun peraturan baru pembatasan ekspor chip AI ini disebut untuk mendukung keamanan nasional dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat.

    Selain itu, regulasi ini juga mendukung strategi pemerintah mengembangkan ekosistem teknologi yang aman dan terpercaya, serta penyebaran AI yang bertanggung jawab.

    Disebutkan pula, aturan ini akan fokus pada chip yang diproduksi dengan teknologi 14nm atau 16nm serta yang lebih maju, dan mengandung lebih dari 30 miliar transistor.

    Untuk itu, chip yang memiliki kekuatan komputasi kolektif hingga sekitar 1.700 GPU tidak masuk dalam pembatasan ini. Biasanya, chip tersebut dimanfaatkan untuk kebutuhan universitas, institusi, atau penelitian yang tidak berbahaya.

    Nantinya, dengan pembatasan ini, 18 negara yang masuk dalam tier 1 disebut akan bisa mendapatkan akses penuh ke teknologi chip AI besutan perusahaan AS.

    Sementara negara lain yang tidak masuk dalam tier 1 serta bukan negara yang menjadi perhatian, dapat mengajukan izin untuk membeli hingga 320.000 GPU. Lalu, negara lain hanya dapat membeli hingga 50.000 GPU per negara.

  • Apakah Hewan yang Mengidap PMK Bisa Dikonsumsi? Ini Penjelasannya

    Apakah Hewan yang Mengidap PMK Bisa Dikonsumsi? Ini Penjelasannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyakit mulut dan kuku (PMK) merupakan penyakit yang berdampak besar pada kesehatan hewan dan sektor ekonomi, sehingga menimbulkan banyak kekhawatiran. Namun, apakah hewan yang mengidap penyakit mulut dan kuku bisa dikonsumsi?

    Dikutip dari berbagai sumber, daging dan produk susu dari hewan yang terinfeksi PMK sebenarnya dapat dikonsumsi, asalkan memenuhi persyaratan tertentu dan diolah dengan benar.

    Namun, bagian dari hewan yang terinfeksi PMK, seperti jeroan, mulut, dan kaki, tidak disarankan untuk dikonsumsi. Bagian lain, seperti daging masih aman jika melalui proses pengolahan yang baik.

    Organisasi internasional, seperti World Health Organization (WHO), United States Department of Agriculture (USDA), dan Food and Drug Administration (FDA) juga menegaskan PMK tidak menular ke manusia melalui konsumsi daging atau produk susu. Pada beberapa negara, seperti Selandia Baru, semua hewan yang disembelih untuk konsumsi wajib melalui pemeriksaan ketat sebelum dan sesudah penyembelihan untuk memastikan keamanan produk yang dihasilkan.

    Meskipun risiko penularan virus PMK ke manusia sangat kecil, ada kondisi tertentu yang memerlukan perhatian khusus. Penularan hanya mungkin terjadi melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang belum diproses dengan benar, seperti susu yang tidak dipasteurisasi.

    Oleh karena itu, penting memastikan produk susu telah melewati proses pasteurisasi sebelum dikonsumsi. Langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya mencegah potensi risiko terhadap kesehatan manusia.

    Keamanan pangan juga sangat bergantung pada praktik memasak yang benar. Untuk membunuh virus PMK yang mungkin ada, daging harus dimasak hingga suhu internal minimal 70 derajat celsius selama 30 menit. Selain itu, bagian tertentu, seperti organ dalam harus ditangani dengan hati-hati setelah penyembelihan. Daging tanpa tulang lebih direkomendasikan untuk dikonsumsi karena dianggap lebih aman.

    Kesimpulannya, produk daging dan susu dari hewan yang mengidap PMK dapat dikonsumsi dengan aman selama diproses dan dimasak dengan tepat. Masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan, tetapi tetap disarankan untuk mengikuti pedoman keamanan pangan.

    Dengan mematuhi prosedur yang benar, konsumsi daging dari hewan terinfeksi PMK dapat dilakukan tanpa membahayakan kesehatan. Jadi, apakah hewan yang mengidap penyakit mulut dan kuku bisa dikonsumsi? Jawabannya adalah bisa, asalkan memenuhi persyaratan keamanan dan pengolahan yang sesuai.

  • Revisi Permendag 8/2024, Mendag Mulai dengan Pakaian Jadi – Page 3

    Revisi Permendag 8/2024, Mendag Mulai dengan Pakaian Jadi – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso (Busan) melepas ekspor baja welded beam sebesar 1.200 metrik ton milik PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP). Ekspor baja ini dikirimkan dari pabrik GPR di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi menuju Selandia Baru.

    Mendag Busan menyampaikan, total nilai ekspor baja yang dilepas GPR ke Selandia Baru mencapai USD 1,5 juta, atau setara Rp 24,45 miliar (kurs Rp 16.300 per dolar AS).

    “Ekspor ke New Zealand ini USD 1,5 juta. Sementara ekspor kita ke New Zealand itu USD 10,9 juta. Jadi GRP sudah memberikan kontribusi USD 1,5 juta,” ujar Mendag dalam acara pelepasan ekspor produk baja welded beam GRP di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Rabu (15/1/2025).

    Menurut pemaparannya, permintaan dunia untuk produk baja Indonesia konsisten tumbuh positif selama 5 tahun terakhir, sebesar 9,13 persen. Adapun total permintaan pasar global untuk produk baja mencapai USD 866 miliar.

    Saat ini, kata Mendag, Indonesia masih menjadi eksportir baja nomor 7 terbesar di dunia. Namun, rupanya kebutuhan produk baja di dalam negeri masih belum mencukupi, sehingga masih membutuhkan suplai impor.

    “Di dalam negeri kita masih butuh 4 juta ton. Ya makanya kita juga masih impor, masih impor baja. Tapi kita kalau ada pasar besar untuk ekspor, ya kita tetap ekspor,” ungkap dia.

     

  • Gunung Raja Paksi (GGRP) Ekspor Baja Rp24,45 Miliar ke Selandia Baru

    Gunung Raja Paksi (GGRP) Ekspor Baja Rp24,45 Miliar ke Selandia Baru

    Bisnis.com, CIKARANG — Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan pelepasan ekspor produk baja welded beam sebanyak 1.200 metrik ton milik PT Gunung Raja Paksi Tbk. (GGRP) ke Selandia Baru. Nilai ekspor ini mencapai US$1,5 juta atau setara Rp24,45 miliar (asumsi kurs Rp16.300 per dolar AS).

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menuturkan bahwa ekspor baja yang dilakukan GGRP diharapkan bisa memotivasi eksportir pelaku baja ke kancah luar internasional. Apalagi, kata dia, emiten produsen baja bersandi saham GGRP ini telah mengambil andil dengan mengekspor ke Selandia Baru.

    “Ekspor [produk baja welded beam Gunung Raja Paksi] ke New Zealand ini US$1,5 juta. Sementara ekspor kita ke New Zealand adalah US$10,9 juta. Jadi [GGRP] sudah memberikan kontribusi US$1,5 juta,” kata Budi di Cikarang Barat, Jawa Barat, Rabu (15/1/2025).

    Di samping itu, Budi menyebut ekspor produk baja yang dilakukan GGRP dikenakan bea masuk 0% ke Selandia Baru. Hal ini mengingat adanya perjanjian perdagangan bebas Asean-Australia-Selandia Baru (AANZFTA).

    “Ketika kita ekspor baja ke New Zealand jadi bea masuknya 0%, karena kita ada ASEAN FTA, sehingga baja [bea] masuknya 0%,” ungkapnya.

    Adapun, Budi menuturkan bahwa Indonesia sendiri menjadi negara nomor 7 eksportir baja. Kendati demikian, dia juga tak menyangkal bahwa kebutuhan baja dalam negeri juga masih membutuhkan sekitar 4 juta ton. Alhasil, Indonesia masih mengimpor baja.

    “Makanya kita juga masih impor baja, tetapi kita kalau ada pasar dalam negeri untuk ekspor, ya, kita ekspor,” jelasnya.

    Di sisi lain, Budi menyebut permintaan dunia selama 5 tahun terakhir berada di angka 9,13% atau dengan nilai mencapai US$865 miliar. 

    Presiden Direktur Gunung Raja Paksi Fedaus mengatakan bahwa sebanyak 1.200 metrik ton produk baja welded beam GGRP ini akan diekspor secara bertahap ke Selandia Baru.

    Fedaus menjelaskan bahwa ekspor baja ini akan digunakan untuk mendukung pengembangan infrastruktur vital di Selandia Baru. Produk ini, kata dia, tidak hanya mencerminkan kualitas tinggi, melainkan juga komitmen GGRP terhadap keberlanjutan dan inovasi.

    “Ekspor ini kami kirimkan secara bertahap dari Desember sampai Maret 2025, dan total mencapai US$1,5 juta,” kata Fedaus.

    Adapun pada tahun lalu, Fedaus mengungkap bahwa GGRP berhasil membukukan nilai ekspor senilai US$20 juta. Bukan hanya itu, selama tiga tahun berturut-turut, akumulasi ekspor Gunung Raja Paksi mencapai hampir US$87 juta.

    “Capaian ini tentu sangat membanggakan bagi kami, tidak hanya karena produk kami diminati pasar global, tapi juga karena kami dapat memberikan kontribusi positif terhadap neraca perdagangan ekspor Indonesia,” ujarnya.

    Menurutnya, hal ini menunjukkan produk Indonesia, terutama produk baja dari GRPP dapat bersaing di pasar internasional, baik dari sisi kualitas maupun keberlanjutan.

    Dia mengeklaim bahwa produk ini telah mendapatkan sertifikasi Environmental Product Decoration (EPD). Kami bangga dan dipakai di New Zealand dan Australia.

    “Sertifikasi ini menjadi bukti, bahwa produk dalam negeri Indonesia mampu memenuhi persyaratan nilai emisi green ke negara-negara maju, seperti Selandia Baru,” ujarnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi memandang bahwa pelepasan ekspor baja welded beam Gunung Raja Paksi ke Selandia Baru membuktikan produk baja nasional mampu bersaing di pasar global.

    “Kami percaya kolaborasi antara pemerintah pusat daerah dan pelaku usaha adalah kunci untuk membuka ruang baru di pasar global,” pungkasnya.