Negara: Selandia Baru

  • Video: Daftar Negara Puasa Terlama & Terpendek Dunia, RI Masuk Mana?

    Video: Daftar Negara Puasa Terlama & Terpendek Dunia, RI Masuk Mana?

    Jakarta, CNBC Indonesia- Umat Islam seluruh dunia mulai melaksanakan ibadah puasa 1 Ramadan 1446 Hijriah pada hari Sabtu (1/3/2025).

    Namun meski dimulai pada tanggal yang sama, lama puasa di penjuru dunia berbeda disebabkan oleh posisi lokasi-lokasi tersebut relatif terhadap ekuator dan kutub. Kondisi ini menyebabkan lama waktu siang atau matahari bersinar di wilayah-wilayah tertentu lebih panjang bahkan bisa lebih pendek dari negara lain.

    Saat ini di wilayah yang lebih dekat dengan Lingkaran Arktik seperti Skandinavia, jam puasa akan jauh lebih lama sehingga Swedia, Norwegia, dan Finlandia puasa akan sangat lama dan lebih dari 15 jam.

    Di sisi lain, negara-negara di Hemisfer Selatan atau yang berada di bagian selatan garis Khatulistiwa memiliki jam siang lebih pendek sehingga mengalami periode puasa yang jauh lebih pendek.

    Di kota-kota seperti Brasilia, Brasil, dan Harare, Zimbabwe, serta Islamabad, Pakistan, puasa akan berlangsung antara 12 hingga 13 jam.

    Berikut Daftar Kota dengan durasi puasa terlama dalam satuan jam

    Helsinki, Finlandia 17,5 jam
    Nuuk, Greenland 17 Jam
    Glasgow, Skotlandia 16,5 Jam
    Otawa, Kanada 16,5 Jam
    Zurich, Swiss 16,5
    Roma, Italia 16,5
    Madrid, Spanyol 16 jam
    London, Inggris 16 Jam
    Paris, Prancis 15,5 jam
    Reykjavik, Islandia 15 jam

    Daftar Kota dengan durasi puasa terpendek dalam satuan jam

    Christchurch, Selandia Baru 11,5 jam
    Puerto Montt, Chile 11,5 jam
    Karachi, Pakistan 12 jam
    Buenos Aires, Argentina 12 jam
    Cape Town, Afrika Selatan 12,5 jam
    New Delhi, India 12,5 jam
    Jakarta, Indonesia 12,5 Jam
    Dubai, UAE 13 jam
    NIROBI, Kenya 13 jam

  • Latihan Perangnya Bikin 49 Penerbangan Dialihkan, China Ogah Minta Maaf

    Latihan Perangnya Bikin 49 Penerbangan Dialihkan, China Ogah Minta Maaf

    Canberra

    Duta Besar China untuk Australia, Xiao Qian, mengatakan negaranya tidak memiliki alasan untuk meminta maaf atas latihan militer yang digelar di perairan internasional dekat wilayah Australia dan Selandia Baru pekan lalu.

    Sedikitnya 49 penerbangan Australia terpaksa dialihkan akibat latihan militer yang melibatkan kapal-kapal perang Beijing tersebut.

    Baik Australia maupun Selandia Baru telah menyampaikan kekhawatirannya kepada China mengenai latihan tembak yang jarang terjadi di area Laut Tasman pekan lalu. Kedua negara itu sama-sama mengatakan pihaknya tidak menerima pemberitahuan yang memadai dari Angkatan Laut Beijing soal latihan tembak itu.

    Dubes Xiao, seperti dilansir Reuters, Jumat (28/2/2025), mengatakan Angkatan Laut China melakukan latihan yang mematuhi hukum internasional dan telah memberikan pemberitahuan terlebih dahulu sesuai dengan praktik internasional.

    “Saya tidak melihat ada alasan mengapa pihak China harus menyesali hal itu, atau bahkan berpikir untuk meminta maaf atas hal tersebut,” ucap Dubes Xiao dalam wawancara dengan stasiun televisi nasional ABC.

    “Setiap negara memiliki praktik yang berbeda dan berdasarkan sifat latihan, ukuran latihan, dan ruang lingkup latihan, menurut pandangan saya, saran sertifikasi Angkatan Laut China sudah tepat,” sebutnya.

    Ditambahkan oleh Dubes Xiao bahwa latihan militer China itu tidak menimbulkan ancaman apa pun terhadap Australia, yang merupakan salah satu mitra dagang terbesarnya. Dia mengatakan bahwa Canberra seharusnya memperkirakan akan ada lebih banyak kapal China yang berlayar di wilayah itu di masa depan.

    “Sebagai kekuatan besar di kawasan ini, sebagai negara yang memiliki begitu banyak hal yang harus dijaga, wajar jika China mengirimkan kapal-kapal mereka ke berbagai wilayah di kawasan ini untuk melakukan berbagai macam aktivitas,” ucapnya kepada ABC.

    Tonton juga Video: Tegang! Kapal Perang China ‘Potong Laju’ Kapal Penghancur AS di Selat Taiwan

    Tiga kapal perang China, terdiri atas sebuah kapal fregat, kapal penjelajah, dan kapal pengisian ulang pasokan, menggelar serangkaian latihan angkatan laut, pada Jumat (21/2) dan Sabtu (22/2), tepat di bawah jalur penerbangan sibuk yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru.

    Laporan Angkatan Bersenjata Selandia Baru menyebut kapal-kapal perang yang membentuk kelompok tugas Angkatan Laut Beijing itu melanjutkan perjalanan ke arah barat melintasi Great Australian Bright.

    Badan keselamatan penerbangan Australia mengatakan pihaknya pertama kali mengetahui latihan militer China itu ketika salah satu penerbangan komersial menerima broadcast dari kapal perang Beijing pada Jumat (21/2) pagi. Disebutkan bahwa peringatan dari Beijing itu disiarkan pada frekuensi yang dipantau oleh pilot-pilot komersial, tapi bukan oleh operator pengawas lalu lintas udara Australia.

    Disebutkan juga oleh Canberra bahwa sedikitnya 49 penerbangan komersial terpaksa dialihkan di sekitar zona yang menjadi lokasi latihan tembak kapal-kapal perang China itu, setelah bisa dipastikan bahwa peringatan itu sah.

    Tonton juga Video: Tegang! Kapal Perang China ‘Potong Laju’ Kapal Penghancur AS di Selat Taiwan

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • ‘Kepungan’ Jet Tempur dan China Vs Taiwan yang Tak Pernah Akur

    ‘Kepungan’ Jet Tempur dan China Vs Taiwan yang Tak Pernah Akur

    Taipei

    Republik Rakyat China (RRC) ingin merengkuh Taiwan, wilayah yang tidak pernah akur dengannya. Jet-jet tempur dikerahkan. Taiwan kemudian siaga. Begini dinamika dua hari terakhir.

    Dilansir AFP, Rabu (26/2) kemarin, China mengerahkan 32 pesawat di sekitar Taiwan sebagai bagian dari latihan tempur gabungan dan mengumumkan ‘latihan tembak langsung’ di daerah sekitar 40 mil laut (74 km) di lepas pantai selatan Taiwan.

    Taiwan kemudian merespons dengan pengerahan pasukan di hari itu. Pasukan laut, udara, dan darat “memantau, memberi peringatan, dan merespons dengan tepat.” Demikian instruksi dari Kementerian Pertahanan Taiwan.

    Militer China, Tentara Pembebasan Rakyat China “secara terang-terangan melanggar norma internasional dengan secara sepihak menetapkan zona latihan 40 NM di lepas pantai Kaohsiung dan Pingtung, dengan mengklaim melakukan latihan tembak langsung tanpa peringatan sebelumnya,” kata kementerian Taiwan tersebut.

    “Tindakan ini tidak hanya menyebabkan tingkat bahaya yang tinggi terhadap keselamatan penerbangan dan kapal internasional di laut, tetapi juga merupakan provokasi terang-terangan terhadap keamanan dan stabilitas regional,” imbuh kementerian.

    China telah meningkatkan pengerahan jet tempur dan kapal perang di sekitar Taiwan dalam beberapa tahun terakhir untuk menekankan klaim kedaulatannya atas pulau itu — yang ditolak Taipei.

    China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan telah mengancam akan menggunakan kekuatan untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya.

    Halaman selanjutnya, 45 pesawat militer China kepung Taiwan:

    Jet Tempur China Kepung Taiwan

    Bendera Taiwan (Dok. Istimewa)

    Masih dikabarkan AFP, perkembangan terbaru menunjukkan eskalasi. Kamis (27/2/2025) tadi pagi, Taiwan mendeteksi ada 45 pesawat militer China terbang mendekat.

    Itu adalah jumlah jet tempur China tertinggi di tahun ini. Selain itu, ada pula 14 kapal perang China yang terlihat di dekat Taiwan.

    Pekan lalu, pesawat komersial terdampak

    Sebelumnya, puluhan penerbangan komersial terpaksa dialihkan ketika kapal-kapal perang China secara tak terduga menggelar latihan tembak di lepas pantai Australia bagian timur pekan lalu. Canberra mengeluhkan langkah Beijing yang tidak memberikan peringatan lebih awal kepada pihaknya soal latihan tembak itu.

    Tiga kapal perang China menggelar serangkaian latihan angkatan laut, pada Jumat (21/2) dan Sabtu (22/2) waktu setempat, tepat di bawah jalur penerbangan sibuk yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru.

    Badan keselamatan penerbangan Australia, seperti dilansir AFP, Selasa (25/2/2025), mengatakan pihaknya pertama kali mengetahui latihan militer China itu ketika salah satu penerbangan komersial menerima broadcast dari kapal-kapal perang Beijing pada Jumat (21/2) pagi waktu setempat.

    “Pada saat itu, kami tidak mengetahui apakah itu hanya hoaks atau nyata,” ucap wakil kepala eksekutif Air Services Australia, Peter Curran, dalam rapat dengan pemerintah pada Senin (24/2) malam.

    Curran mengungkapkan bahwa peringatan dari China disiarkan pada frekuensi yang dipantau oleh pilot-pilot komersial, tapi bukan oleh operator pengawas lalu lintas udara Australia.

    “Itu adalah frekuensi yang dijaga secara internasional. Pengawas lalu lintas udara tidak memonitor frekuensi tersebut, tetapi para pilot memantaunya. Jadi kami tidak bisa mendengar apa yang dikatakan,” ujar Curran dalam pernyataannya.

    Disebutkan juga oleh Curran bahwa sedikitnya 49 penerbangan komersial terpaksa dialihkan di sekitar zona yang menjadi lokasi latihan tembak kapal-kapal perang China itu, setelah bisa dipastikan bahwa peringatan itu sah.

    “Beberapa di antaranya adalah pesawat yang berada di udara pada saat kami pertama kali menyadarinya,” sebutnya.

    Halaman 2 dari 2

    (dnu/dnu)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Mobil China Dominasi Penjualan Mobil Listrik Dunia

    Mobil China Dominasi Penjualan Mobil Listrik Dunia

    Jakarta

    Produsen mobil China memimpin dalam hal kendaraan listrik dunia. Mobil China mendominasi penjualan mobil listrik secara global.

    Menurut data terbaru dari Rho Motion, perusahaan penelitian pasar kendaraan listrik, merek mobil China menguasai 76 persen pangsa pasar mobil listrik dan plug-in hybrid (PHEV) global. Hal itu terjadi berkat ekspansi agresif pabrikan China ke berbagai wilayah baru di dunia.

    Di Eropa, pangsa pasar mobil listrik China bervariasi menurut negara, tetapi mereka telah membuat keuntungan yang sangat kuat di pasar yang kurang berkembang di seluruh dunia.

    Di Jerman, pasar mobil terbesar di Eropa, produsen China menyumbang sekitar 4% dari 578.000 unit mobil listrik yang terjual tahun lalu. Perolehannya sedikit lebih tinggi di Inggris dan Prancis, di mana mereka masing-masing menguasai 7% dan 5% dari total penjualan mobil listrik.

    Di Belanda, Swedia, Norwegia, dan Belgia, mobil listrik China menguasai 6%, 5%, 8%, dan 3% pasar. Sementara itu, kehadiran mereka bahkan lebih menonjol di Spanyol dan Austria, di mana mereka menguasai 10% dan 11% dari total penjualan mobil listrik.

    Di luar Eropa, produsen mobil China menikmati kesuksesan yang lebih signifikan. Di Brasil, 82% dari semua mobil listrik dan PHEV yang terjual pada tahun 2024 berasal dari merek China. Mobil listrik China juga memiliki 77% pangsa pasar di Thailand dan 70% pangsa pasar di Meksiko.

    Laporan itu menyampaikan, mobil China juga menguasai 75% dari semua mobil listrik dan PHEV di Indonesia, 52% di Malaysia, dan 74% di Nepal. Kendaraan listrik juga populer di Australia dan Selandia Baru, dengan penjualan masing-masing sebesar 26% dan 15%.

    Dikutip Carscoops, sebagian dari pencapaian itu dapat dikaitkan dengan fakta bahwa banyak negara yang tidak memiliki industri mobil lokal yang kuat, sehingga merek-merek China memiliki jalan yang lebih mudah untuk mendominasi pasar. Selain itu, industri kendaraan listrik China telah diuntungkan oleh subsidi dan bantuan pemerintah sejak tahun 2009 hingga akhir tahun 2023. Dukungan finansial yang substansial ini memungkinkan mobil listrik dan PHEV China menjadi lebih terjangkau daripada kendaraan dari produsen mobil tradisional.

    (rgr/dry)

  • Jelang Ramadan, Kemenag Kirim 1.000 Pendakwah ke Wilayah 3T hingga Luar Negeri

    Jelang Ramadan, Kemenag Kirim 1.000 Pendakwah ke Wilayah 3T hingga Luar Negeri

    loading…

    Menjelang Ramadan 1446H, Kemenag mengirim 1.000 dai dan daiyah ke wilayah 3T, wilayah khusus, hingga luar negeri. Foto/istimewa

    JAKARTA – Menjelang Ramadan 1446H, Kementerian Agama (Kemenag) mengirim 1.000 dai dan daiyah dari berbagai daerah di Indonesia ke wilayah 3T yakni, Terdepan, Terluar, dan Tertinggal. Termasuk wilayah khusus, hingga luar negeri.

    Pelepasan secara resmi para pendakwah itu ditandai dengan penyerahan bendera Merah Putih oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Abu Rokhmad kepada perwakilan dai, pada Rabu, 26 Februari 2025.

    Menteri Agama Nasaruddin Umar, berpesan agar para dai selalu menjaga sikap rendah hati dalam berdakwah. Menteri Agama mengingatkan dakwah bukan ajang mencari popularitas, melainkan bentuk pengabdian kepada umat. “Orang yang puas dengan pujian sudah selesai, tetapi mereka yang terus dikritik akan berkembang. Jangan mencari popularitas di tempat tugas,” ujarnya, Kamis (27/2/2025).

    Nasaruddin juga menekankan pentingnya menjaga wudu sebagai bentuk penyucian diri. Sebab setiap tetesan air wudu dapat menghapus dosa-dosa masa lalu. Nasaruddin pun mengingatkan para dai agar tidak melupakan orang tua dalam doa mereka.

    “Ananda sekalian, tolong doakan orang tua. Anda tidak akan menjadi seperti ini tanpa mereka. (Jangan sampai) sibuk memimpin doa untuk orang lain, tetapi lupa mendoakan orang tua sendiri. Ziarahi makam ibu dan bapak. Cium, jangan hanya tangannya, tapi juga kakinya,” pesannya.

    Selain itu, Nasaruddin menganjurkan para dai untuk memperbanyak ibadah sunnah, seperti membaca surah Al-Kahfi, Yasin, Ar-Rahman, dan Al-Mulk, serta menjalankan salat sunnah, termasuk Salat Tasbih di tengah malam.

    Pengiriman dai ke wilayah 3T merupakan program tahunan Kemenag yang telah berjalan sejak 2021 setiap Ramadan. Tahun ini, Kemenag juga memperluas akses layanan keagamaan bagi diaspora Indonesia di luar negeri dengan mengirim lima dai ke Australia, Jerman, dan Selandia Baru. Para pendakwah yang ditugaskan di luar negeri merupakan peraih juara MTQ tingkat nasional.

    Direktur Jenderal Bimas Islam Abu Rokhmad menjelaskan, saat ini, dibutuhkan para pendakwah yang mampu mengajak masyarakat untuk membangun negara. “Negara membutuhkan tangan-tangan kreatif dan niat baik para dai. Bantu negara ini dengan mengajak masyarakat bekerja keras sesuai bidangnya,” harap Abu.

    Abu juga meminta setiap dai melaporkan aktivitasnya dakwahnya, mengaktifkan media sosial, serta membuat laporan berbasis data untuk mengukur perubahan di masyarakat. Selain itu, Abu berharap, para dai dapat memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat dan keluarga yang mereka bina.

  • Tegang! China Latihan Perang, Taiwan Kerahkan Pasukan

    Tegang! China Latihan Perang, Taiwan Kerahkan Pasukan

    Jakarta

    Taiwan mengerahkan pasukan pada hari Rabu (26/2) setelah China mengumumkan latihan militer di wilayah lepas pantai pulau tersebut. Demikian disampaikan Kementerian Pertahanan Taiwan, yang mengecam latihan perang China itu sebagai berbahaya.

    Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, China mengerahkan 32 pesawat di sekitar Taiwan sebagai bagian dari latihan tempur gabungan dan mengumumkan “latihan tembak langsung” di daerah sekitar 40 mil laut (74 kilometer) di lepas pantai selatan Taiwan.

    Militer Taiwan pun merespons dengan mengerahkan pasukan laut, udara, dan darat untuk “memantau, memberi peringatan, dan merespons dengan tepat”, kata pernyataan kementerian tersebut, dilansir kantor berita AFP, Rabu (26/2/2025).

    Militer China, Tentara Pembebasan Rakyat China “secara terang-terangan melanggar norma internasional dengan secara sepihak menetapkan zona latihan 40 NM di lepas pantai Kaohsiung dan Pingtung, dengan mengklaim melakukan latihan tembak langsung tanpa peringatan sebelumnya,” kata kementerian Taiwan tersebut.

    “Tindakan ini tidak hanya menyebabkan tingkat bahaya yang tinggi terhadap keselamatan penerbangan dan kapal internasional di laut, tetapi juga merupakan provokasi terang-terangan terhadap keamanan dan stabilitas regional,” imbuh kementerian.

    China telah meningkatkan pengerahan jet tempur dan kapal perang di sekitar Taiwan dalam beberapa tahun terakhir untuk menekankan klaim kedaulatannya atas pulau itu — yang ditolak Taipei.

    Sebelumnya, puluhan penerbangan komersial terpaksa dialihkan ketika kapal-kapal perang China secara tak terduga menggelar latihan tembak di lepas pantai Australia bagian timur pekan lalu. Canberra mengeluhkan langkah Beijing yang tidak memberikan peringatan lebih awal kepada pihaknya soal latihan tembak itu.

    Tiga kapal perang China menggelar serangkaian latihan angkatan laut, pada Jumat (21/2) dan Sabtu (22/2) waktu setempat, tepat di bawah jalur penerbangan sibuk yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru.

    Badan keselamatan penerbangan Australia, seperti dilansir AFP, Selasa (25/2/2025), mengatakan pihaknya pertama kali mengetahui latihan militer China itu ketika salah satu penerbangan komersial menerima broadcast dari kapal-kapal perang Beijing pada Jumat (21/2) pagi waktu setempat.

    “Pada saat itu, kami tidak mengetahui apakah itu hanya hoaks atau nyata,” ucap wakil kepala eksekutif Air Services Australia, Peter Curran, dalam rapat dengan pemerintah pada Senin (24/2) malam.

    Curran mengungkapkan bahwa peringatan dari China disiarkan pada frekuensi yang dipantau oleh pilot-pilot komersial, tapi bukan oleh operator pengawas lalu lintas udara Australia.

    “Itu adalah frekuensi yang dijaga secara internasional. Pengawas lalu lintas udara tidak memonitor frekuensi tersebut, tetapi para pilot memantaunya. Jadi kami tidak bisa mendengar apa yang dikatakan,” ujar Curran dalam pernyataannya.

    Disebutkan juga oleh Curran bahwa sedikitnya 49 penerbangan komersial terpaksa dialihkan di sekitar zona yang menjadi lokasi latihan tembak kapal-kapal perang China itu, setelah bisa dipastikan bahwa peringatan itu sah.

    “Beberapa di antaranya adalah pesawat yang berada di udara pada saat kami pertama kali menyadarinya,” sebutnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Sudah Dikecewakan Tak Diajak Rundingan di Arab, AS Kini Tinggalkan Ukraina di Pemungutan Suara PBB – Halaman all

    Sudah Dikecewakan Tak Diajak Rundingan di Arab, AS Kini Tinggalkan Ukraina di Pemungutan Suara PBB – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat (AS) membuat langkah mengejutkan dengan memilih untuk meninggalkan Ukraina dalam pemungutan suara yang dilakukan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai invasi Rusia ke Ukraina.

    Keputusan ini semakin memperburuk hubungan antara AS dan sekutunya di Eropa.

    Pada Senin (24/2/2025) kemarin, PBB mengadakan pemungutan suara terkait tiga resolusi sebagai upaya mengakhiri perang yang sudah berlangsung selama tiga tahun ini di Ukraina.

    Resolusi tersebut disahkan dengan hasil 93 suara setuju, 8 menentang, dan 73 abstain.

    Ukraina memilih untuk mendukung resolusi ini, tetapi AS memilih abstain, sementara Rusia menolak.

    Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru, serta negara-negara Eropa lainnya, mendukung resolusi ini, kecuali Hongaria yang menentang.

    Yang mengejutkan, AS memilih untuk abstain dalam pemungutan suara tersebut.

    Sebuah langkah yang membuat Ukraina merasa terpukul dua kali.

    Sebelumnya, Ukraina merasa dikecewakan karena AS tidak mengundangnya dalam pembicaraan perdamaian dengan Rusia yang berlangsung di Arab Saudi.

    Sementara itu, Rusia mengajukan amandemen yang menyarankan untuk menangani “akar penyebab” konflik, yang akhirnya disetujui.

    Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Mariana Betsa, menegaskan Ukraina memiliki hak untuk membela diri setelah invasi Rusia yang jelas melanggar Piagam PBB.

    Dalam peringatan tiga tahun invasi Rusia, Betsa menyerukan kepada negara-negara dunia untuk mendukung perdamaian yang adil dan abadi, serta berdiri teguh pada prinsip-prinsip Piagam PBB.

    Teguran dari Inggris dan Denmark

    Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, memperingatkan bahwa jika Rusia dibiarkan menang, dunia akan memasuki era di mana batas-batas negara bisa digambar ulang dengan kekerasan.

    Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Denmark, Lotte Machon, menegaskan bahwa dalam perundingan perdamaian, “tidak ada yang namanya Ukraina tanpa Ukraina, tidak ada yang namanya keamanan Eropa tanpa Eropa.”

    Namun, wakil duta besar AS, Dorothy Shea, menanggapi bahwa resolusi-resolusi PBB sebelumnya yang mengecam Rusia tidak berhasil menghentikan perang.

    Menurutnya, perang ini telah menimbulkan kerugian besar bagi Ukraina, Rusia, dan negara-negara sekitarnya.

    Shea mengatakan bahwa yang dibutuhkan sekarang adalah resolusi yang menunjukkan komitmen semua negara PBB untuk mengakhiri perang secara langgeng.

    Dewan Keamanan Terkunci oleh Veto Rusia

    Di Dewan Keamanan PBB, Rusia menggunakan hak vetonya untuk memblokir amandemen Eropa terhadap resolusi AS, yang dianggap tidak efektif.

    Resolusi yang disetujui hanya berisi permintaan agar konflik segera diakhiri dan mendesak perdamaian abadi antara Ukraina dan Rusia.

    Meskipun demikian, Dorothy Shea menyebut resolusi tersebut sebagai “langkah pertama, namun langkah yang sangat penting” menuju perdamaian.

    Majelis Umum PBB kini menjadi badan yang lebih penting bagi Ukraina karena Dewan Keamanan terhalang oleh hak veto Rusia.

    Komitmen Terhadap Kedaulatan Ukraina

    Majelis Umum PBB telah mengesahkan beberapa resolusi yang menuntut Rusia untuk segera menarik pasukannya dari wilayah Ukraina.

    Resolusi terbaru ini menegaskan kembali komitmen terhadap kedaulatan Ukraina, dengan menyatakan bahwa “tidak ada perolehan wilayah yang sah melalui ancaman atau penggunaan kekuatan.”

    Resolusi ini juga menuntut de-eskalasi, penghentian permusuhan, dan penyelesaian damai perang, dengan harapan perang ini dapat berakhir tahun ini.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Menteri Selandia Baru Mundur Usai Diadukan karena Sentuh Lengan Staf

    Menteri Selandia Baru Mundur Usai Diadukan karena Sentuh Lengan Staf

    Wellington

    Seorang menteri dalam pemerintahan Selandia Baru mengundurkan diri dari jabatannya setelah diadukan karena meletakkan tangannya ke lengan seorang staf saat mereka terlibat dalam diskusi yang bersemangat.

    Menteri Perdagangan dan Urusan Konsumen Selandia Baru, Andrew Bayly, mengatakan kepada wartawan bahwa perilakunya terhadap staf tersebut, yang tidak disebut jenis kelamin atau namanya, tergolong “berlebihan”.

    “Untuk itu, saya sangat meminta maaf,” ucap Bayly dalam pengumuman pengunduran dirinya, seperti dilansir AFP, Selasa (25/2/2025).

    “Seperti yang Anda ketahui, saya tidak sabar untuk mendorong perubahan dalam portofolio jabatan menteri saya,” ujarnya.

    Pekan lalu, saya melakukan diskusi bersemangat dengan seorang anggota staf tentang pekerjaan. Saya membawa diskusi terlalu jauh, dan saya meletakkan tangan saya pada lengan atas mereka, dan itu tidak pantas,” kata Bayly dalam pernyataannya.

    Aduan telah diajukan mengenai perilaku Bayly dalam insiden yang terjadi pekan lalu. Namun Bayly menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut soal apa yang sebenarnya terjadi dalam insiden itu.

    Ini menjadi permintaan maaf kedua yang disampaikan Bayly atas perilakunya sebagai menteri. Dalam insiden terpisah pada Oktober lalu ketika mengunjungi sebuah tempat bisnis setempat, Bayly diadukan karena mengumpat dan berulang kali menyebut seorang pekerja di sana sebagai “pecundang”.

    Bayly juga disebut sempat membentuk huruf “L” dengan jari di dahinya saat berbicara dengan pekerja di sana.

    Aduan yang disampaikan seorang pekerja di tempat bisnis itu, pada saat itu, menyebut sang menteri tampaknya minum minuman beralkohol dalam kunjungan tersebut.

    Bayly menyampaikan dua permintaan maaf pada saat itu, dengan mengatakan dirinya “salah membaca momen” dan menyebut komentar-komentarnya dimaksudkan sebagai komentar ringan. Dia juga menegaskan dirinya “tidak sedang mabuk” saat bertemu pekerja itu.

    Meski mundur dari jabatannya sebagai menteri, Bayly masih tetap menjadi anggota parlemen Selandia Baru.

    Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Christopher Luxon, dalam pernyataannya menyebut insiden Bayly itu terjadi pada 18 Februari lalu dan dirinya telah menerima pengunduran diri menterinya itu pada Jumat (21/2) waktu setempat.

    Luxon sengaja menunda pengumuman pengunduran diri Bayly untuk memberikan waktu kepadanya untuk berbicara kepada keluarga dan staf-stafnya.

    Dituturkan Luxon bahwa Bayly mengatakan kepada dirinya jika dia merasa perilakunya “tidak sesuai dengan harapan yang dia tetapkan untuk dirinya sendiri”. Luxon mengatakan dirinya mengapresiasi Bayly yang ingin terus menjadi anggota parlemen dan berterima kasih padanya karena telah melakukan “pekerjaan luar biasa” sebagai menteri.

    Bayly digantikan oleh Scott Simpson yang menjabat Menteri Perdagangan dan Urusan Konsumen yang baru. Simpson merupakan pejabat senior dalam parlemen yang bertanggung jawab atas penegakan disiplin partai-partai.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • China Latihan Militer Dadakan, Puluhan Penerbangan Australia Dialihkan

    China Latihan Militer Dadakan, Puluhan Penerbangan Australia Dialihkan

    Canberra

    Puluhan penerbangan komersial terpaksa dialihkan ketika kapal-kapal perang China secara tak terduga menggelar latihan tembak di lepas pantai Australia bagian timur pekan lalu. Canberra mengeluhkan langkah Beijing yang tidak memberikan peringatan lebih awal kepada pihaknya soal latihan tembak itu.

    Tiga kapal perang China menggelar serangkaian latihan angkatan laut, pada Jumat (21/2) dan Sabtu (22/2) waktu setempat, tepat di bawah jalur penerbangan sibuk yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru.

    Badan keselamatan penerbangan Australia, seperti dilansir AFP, Selasa (25/2/2025), mengatakan pihaknya pertama kali mengetahui latihan militer China itu ketika salah satu penerbangan komersial menerima broadcast dari kapal-kapal perang Beijing pada Jumat (21/2) pagi waktu setempat.

    “Pada saat itu, kami tidak mengetahui apakah itu hanya hoaks atau nyata,” ucap wakil kepala eksekutif Air Services Australia, Peter Curran, dalam rapat dengan pemerintah pada Senin (24/2) malam.

    Curran mengungkapkan bahwa peringatan dari China disiarkan pada frekuensi yang dipantau oleh pilot-pilot komersial, tapi bukan oleh operator pengawas lalu lintas udara Australia.

    “Itu adalah frekuensi yang dijaga secara internasional. Pengawas lalu lintas udara tidak memonitor frekuensi tersebut, tetapi para pilot memantaunya. Jadi kami tidak bisa mendengar apa yang dikatakan,” ujar Curran dalam pernyataannya.

    Disebutkan juga oleh Curran bahwa sedikitnya 49 penerbangan komersial terpaksa dialihkan di sekitar zona yang menjadi lokasi latihan tembak kapal-kapal perang China itu, setelah bisa dipastikan bahwa peringatan itu sah.

    “Beberapa di antaranya adalah pesawat yang berada di udara pada saat kami pertama kali menyadarinya,” sebutnya.

    Australia menyebut latihan tembak kapal-kapal perang China itu berlangsung di perairan internasional, dan mengakui tindakan itu mematuhi hukum internasional. Namun Canberra mengkritik Beijing karena menggelar latihan tembak itu tanpa peringatan yang pantas.

    Otoritas China membela langkahnya sebagai tindakan yang “aman, sesuai standar, dan profesional”.

    Australia dan sekutu dekatnya, Selandia Baru, telah memantau keberadaan kapal-kapal perang China itu — kapal fregat, kapal penjelajah dan kapal tanker pasokan — sejak kapal-kapal itu terdeteksi di lepas pantai Australia pekan lalu.

    Disebutkan pasukan pertahanan Selandia Baru bahwa kapal-kapal perang Beijing itu berada di perairan berjarak 218 mil laut di sebelah timur negara bagian Tasmania, Australia, pada Selasa (25/2) pagi.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • ORI jalin kerja sama dengan Ombudsman Selandia Baru

    ORI jalin kerja sama dengan Ombudsman Selandia Baru

    dalam menindaklanjuti kerja sama ini, kami akan membentuk kelompok kerja teknis yang tentu ini akan ditindaklanjuti dengan kerja-kerja aksi untuk berbagai kegiatan

    Jakarta (ANTARA) – Ombudsman Republik Indonesia (ORI) menjalin kerja sama dengan Ombudsman Selandia Baru guna memperkuat kelembagaan melalui penandatanganan Ombudsman Cooperation and Support Arrangement atau Pengaturan Kerja Sama dan Dukungan Ombudsman.

    Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan oleh Ketua ORI Mokhammad Najih dan Ketua Ombudsman Selandia Baru Peter Boshier di Kantor ORI, Jakarta, Senin.

    “Kerja sama ini bermaksud, pertama, kerja sama saling menguntungkan antara dua pihak dengan tukar pengalaman tentang bagaimana menyelesaikan keluhan-keluhan publik di Selandia Baru dan Indonesia,” kata Najih setelah menandatangani kesepakatan kerja sama tersebut.

    Menurut dia, saling berbagi pengalaman menyelesaikan keluhan publik tersebut dapat memperkaya pengetahuan bagi seluruh insan Ombudsman kedua negara.
    
“Tentu masing-masing negara punya karakter dan masyarakat yang berbeda, dan dari pengalaman-pengalaman itulah kami bisa mengambil pelajaran bagaimana menyelesaikan setiap keluhan publik yang disampaikan lewat Ombudsman,” jelasnya.

    Kedua, kata dia, kerja sama tersebut bertujuan untuk menggalang solidaritas Ombudsman antarnegara di seluruh dunia. Terlebih, lanjut dia, sebelumnya telah terdapat kerja sama yang dimulai oleh International Ombudsman Institute (IOI).

    “Kemudian, dalam menindaklanjuti kerja sama ini, kami akan membentuk kelompok kerja teknis yang tentu ini akan ditindaklanjuti dengan kerja-kerja aksi untuk berbagai kegiatan,” ujarnya.

    Sementara itu, Peter Boshier mengatakan bahwa kerja sama tersebut merupakan bentuk kepercayaan Ombudsman antarkedua negara.

    “Kami percaya satu sama lain. Kami tahu bagaimana kinerja satu sama lain, dan apa yang akan kami lakukan adalah menggunakan kerja sama tersebut untuk bertukar ide, dan berbicara tentang apa yang cocok bagi kami, apa yang cocok bagi Indonesia,” katanya.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025