Negara: Selandia Baru

  • RI Impor Cabai hingga Bawang Merah, Begini Datanya

    RI Impor Cabai hingga Bawang Merah, Begini Datanya

    Jakarta

    Indonesia melakukan importasi untuk sejumlah komoditas pangan, mulai dari susu, cabai, beras, kedelai, daging sapi, telur hingga bawang merah. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) selama periode Januari-Maret 2025, beberapa komoditas impor mengalami kenaikan.

    Untuk importasi cabai Januari-Maret 2025 sebanyak 13.629 ton, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 9.693 ton. Kenaikannya 155%.

    Adapun negara asal impor cabai terbanyak dari India sebanyak 10.072 ton, China 3.555 ton, Malaysia 3 ton, Jepang 9 kilogram (kg), dan lainnya 306 kg.

    Indonesia juga tercatat impor bawang merah. Sepanjang Januari-Maret 2025 tercatat sebanyak 1.011 ton bawang merah yang diimpor dari India, China dan Thailand. Padahal tahun lalu Indonesia tidak melakukan impor bawang merah.

    Kemudian impor susu juga tercatat mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sepanjang Januari-Maret 2025, impor susu tercatat 79.713 ton, naik dari tahun lalu 78.899 ton.

    Asal negara impor susu terbanyak dari Selandia Baru 50.464 ton, Australia 10.245 ton, Amerika Serikat (AS) 5.295 ton, Malaysia 4.707 ton, Belgia 5.646 ton, dan lainnya 3.353 ton.

    Kemudian impor gandum dan meslin tercatat mencapai 2.666.946 ton, turun dibandingkan tahun lalu 3.614.051 ton. Asal negara impor gandum dan meslin dari Australia, Argentina, Kanada, Brasil, AS, dan lainnya.

    Impor kedelai tahun ini tercatat 652.525 ton, turun dari tahun lalu 678.227 ton. Asal negara impor kedelai, AS, Kanada, Bolivia, Malaysia, Jepang, dan lainnya.

    Jagung juga diimpor dari berbagai negara sebanyak 196.402 ton, naik dibandingkan Januari-Maret 2024 sebanyak 238.320 ton. Asal negara impor jagung, Argentina, AS, Thailand, Brasil, Malaysia, dan lainnya.

    Impor gula tahun ini mencapai 760.477 ton, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu 1,22 juta ton. Kemudian impor bawang putih juga tercatat turun dari 67.222 ton, menjadi 40.738 ton.

    Impor telur unggas juga dilakukan Indonesia, yakni sebanyak 599 ton tahun ini. Lebih banyak dibandingkan tahun lalu 406 ton. Asal negaranya yakni India, Jerman, AS, dan lainnya.

    Sementara impor jenis lembu hanya dari Australia 31.744 ton. Kemudian impor daging jenis lembu tahun ini 31.723 ton, naik dari tahun lalu 11.945 ton. Sumber impor daging jenis lembu dari Australia, Jepang, AS, Selandia Baru, India dan lainnya.

    Beras impor yang masuk tahun ini tercatat jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu. BPS mencatat Indonesia melakukan impor beras sebanyak 112.123 ton pada Januari-Maret 2025.

    Negara asal beras terbanyak dari Vietnam yakni 25.050 ton, kedua Thailand 25.044 ton. Ketiga impor beras dari Myanmar 17.860 ton, Pakistan 17.376 ton, Singapura 233 kilogram (kg), dan lainnya 26.793 ton.

    (ada/kil)

  • Negara Anggota WHO Rampungkan Perjanjian Atasi Pandemi Masa Depan

    Negara Anggota WHO Rampungkan Perjanjian Atasi Pandemi Masa Depan

    Jenewa

    Setelah tiga tahun bernegosiasi, pada Rabu (16/4), 194 negara-negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyelesaikan draf perjanjian bersejarah untuk menangani pandemi di masa depan.

    Draf perjanjian ini kemudian akan diajukan kepada World Health Assembly atau Majelis Kesehatan Dunia – untuk proses pengambilan keputusan di bulan Mei 2025.

    Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan selesainya draf perjanjian tersebut menunjukkan, “multilateralisme masih hidup dan dapat terus berjalan”, dan bahwa di dunia yang kian terpolarisasi ini, negara-negara masih dapat bekerja sama untuk mencari kesamaan, dan bersama-sama menanggapi ancaman besar.”

    Apa saja yang ada di dalam rancangan perjanjian pandemi WHO?

    Perjanjian Pandemi memetakan langkah-langkah untuk mencegah pandemi dan meningkatkan kolaborasi global, merujuk situasi kaos saat wabah COVID-19 melanda.

    Salah satu poin yang diperdebatkan selama negosiasi adalah Pasal 11, yang berkaitan dengan transfer teknologi medis ke negara-negara berkembang.

    Selama pandemi Covid-19 negara-negara berkembang menuduh negara-negara kaya menimbun vaksin dan alat tes. Negara-negara yang memiliki industri farmasi besar, menentang keras gagasan atas kewajiban transfer teknologi.

    Perjanjian yang rampung di hari Rabu(16/5) ini menyerukan, agar transfer teknologi diberi insentif melalui peraturan, kesepakatan lisensi, dan dukungan pembiayaan yang menguntungkan. Perjanjian juga turut menekankan bahwa kompromi dalam transfer teknologi ini haruslah didasarkan pada “kesepakatan bersama”.

    Menghormati kedaulatan negara

    Masing-masing negara memiliki kedaulatan penuh dalam menangani masalah kesehatan di wilayahnya. Hal ini kembali ditegaskan dalam draf perjanjian tersebut, setelah menyebarnya rentetan disinformasi yang mengklaim bahwa WHO akan mencampuri kedaulatan negara dengan pemberlakuan karantina wilayah dan mandat vaksin.

    Dalam draf tersebut turut disebutkan bahwa “tidak ada satu pun poin dalam draf perjanjian ini yang dapat ditafsirkan sebagai pemberian wewenang kepada WHO untuk mengarahkan, memerintahkan, mengubah, atau menetapkan hukum atau kebijakan nasional, atau memberikan mandat kepada negara-negara angora WHO untuk mengambil tindakan tertentu, seperti melarang atau menerima wisatawan, memberlakukan mandat vaksinasi atau tindakan kuratif atau diagnostik atau menerapkan karantina wilayah.”

    Perjanjian ini hanya akan mengikat bagi negara-negara yang memilih untuk meratifikasinya.

    “Pada saat multilateralisme terancam, negara-negara anggota WHO bersatu untuk mengalahkan ancaman pandemi berikutnya dengan satu-satunya cara yang mungkin: dengan bekerja sama,” kata mantan perdana menteri Selandia Baru Helen Clark, salah satu ketua Panel Independen WHO untuk Kesiagaan dan Respons Pandemi.

    Artikel ini pertama kali diterbitkan dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh: Sorta Lidia Caroline

    Editor: Agus Setiawan

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rekor! Penjualan Tahunan Royal Enfield Tembus 1 Juta Unit

    Rekor! Penjualan Tahunan Royal Enfield Tembus 1 Juta Unit

    Jakarta

    Royal Enfield mencatatkan rekor penjualan tahunan melampaui angka 1 juta unit. Dalam total penjualan sepeda motor untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2025, merek asal Inggris yang kini dimiliki India itu mengalami peningkatan sebesar 11%.

    Kawasan Asia Pasifik mencatat pertumbuhan tahunan 13%, dengan persentase penjualan terbesar di negara-negara kunci seperti Australia, Thailand, Jepang, Selandia Baru, dan Malaysia.

    Tahun yang memecahkan rekor ini juga mencatat Hunter 350 melampaui angka 500.000 unit sejak diluncurkan, sementara Super Meteor 650 mencatat penjualan kumulatif sebanyak 50.000 unit hingga saat ini.

    Royal Enfield Hunter 350 Foto: 20 Detik

    Secara rinci, perusahaan mencatat penjualan sebesar 1,09 juta unit sepanjang tahun fiskal ini, meningkat 11% dibandingkan tahun fiskal 2023-24. Penjualan di Maret 2025 sendiri meningkat 34%, dan ekspor naik hingga 37%.

    “Tahun ini benar-benar luar biasa bagi Royal Enfield. Melampaui tonggak penjualan tahunan 1 juta unit-yang tertinggi dalam sejarah kami-adalah bukti sejauh mana kami telah melangkah. Dari masa ketika menjual 50.000 unit dalam setahun saja terasa seperti kemenangan besar, hingga kini menetapkan standar global baru di segmen sepeda motor mid-size, perjalanan kami sungguh luar biasa. Respons luar biasa terhadap Bullet Battalion Black dan Classic 350 terbaru, ditambah kemampuan kami dalam merespon cepat masukan pengendara lewat berbagai varian baru, menjadikan tahun ini sebagai tahun terbaik kami,” bilang B. Govindarajan, Managing Director Eicher Motors dan CEO Royal Enfield, dalam keterangan resminya.

    “Secara global, ekspansi kami belum pernah sebesar ini. Peluncuran Pabrik Perakitan di Thailand dan masuknya kami ke pasar Bangladesh bisa menjadi langkah penting dalam memperkuat kehadiran internasional kami. Peluncuran empat sepeda motor revolusioner dan langkah awal kami di mobilitas listrik lewat Flying Flea telah membuka batasan baru. Ditambah lagi, Royal Enfield meraih peringkat tertinggi dalam studi J.D. Power 2025 India Two-Wheeler Initial Quality, mempertegas komitmen kami terhadap kualitas kelas dunia. Memasuki tahun ke-125 kami, ini baru permulaan. Jalan di depan penuh peluang baru, dan kami sangat antusias untuk terus membentuk masa depan dunia motor,” sambung dia.

    Di wilayah Asia Pasifik, Royal Enfield mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 13%. Merek ini kini menjadi salah satu yang terdepan di segmen motor mid-size di pasar-pasar utama seperti Thailand, Australia, Jepang, Malaysia, dan Selandia Baru.

    “Ini adalah bukti nyata dari upaya kami yang konsisten dan rencana pertumbuhan strategis kami di pasar-pasar utama. Kami selalu bertekad untuk tidak hanya memimpin, tetapi juga memperluas segmen motor mid-size secara global. Pencapaian luar biasa ini adalah hasil dari semua itu-dan baru permulaan dari tahun luar biasa berikutnya,” tambah Anuj Dua, Business Head Asia Pasifik di Royal Enfield.

    (lua/lth)

  • Harga PlayStation 5 Mendadak Dinaikkan Sony, Ini Alasannya

    Harga PlayStation 5 Mendadak Dinaikkan Sony, Ini Alasannya

    Jakarta

    Sony mendadak menaikkan harga konsol PlayStation 5 di berbagai belahan dunia, dengan alasan kondisi pasar yang menantang. Harga konsol PS5 edisi digital di Inggris misalnya, telah meningkat sebesar 40 poundsterling menjadi 429,99 poundsterling.

    Adapun banderol untuk pelanggan Eropa telah meningkat sekitar 50 euro menjadi 499,99 euro. Raksasa eletrobik asal Jepang tersebut tersebut menunjuk pada inflasi yang tinggi dan nilai tukar yang berfluktuasi di blog untuk menjelaskan keputusannya menaikkan harga PS 5.

    Eksekutif Sony Interactive Entertainment (SIE) Isabelle Tomatis mengatakan harga PS5 di Australia dan Selandia Baru juga akan naik, termasuk untuk versi fisik yang memiliki drive disk. Adapun harga konsol edisi fisik belum akan berubah di Inggris.

    Ada teori bahwa kenaikan harga ini terkait dengan rencana tarif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Meskipun belakangan ada pengecualian tarif untuk beberapa barang elektronik, konsol game diperkirakan tidak termasuk di antaranya.

    Christopher Dring, yang menulis tentang industri game di The Game Business, mengatakan walau Sony tidak secara langsung menyebutkan tarif dalam keputusan menaikkan harga PlayStation 5, dampak berantai tarif tersebut dapat berdampak pada harga di seluruh dunia.

    “AS adalah pasar terbesar untuk konsol gim video, dan daripada sekadar menaikkan harga di sana, ada kemungkinan perusahaan seperti PlayStation dapat menaikkan harga secara global dalam upaya untuk melindungi sebaik mungkin pasar AS,” katanya.

    Menurutnya, harga konsol game cenderung tidak akan turun di masa depan. “Pada akhirnya, era ketika konsol game turun harganya seiring waktu tentu sudah berakhir,” tambahnya yang dikutip detikINET dari BBC.

    (fyk/hps)

  • Netflix Uji Pencarian Dengan Dukungan Pembuat ChatGPT

    Netflix Uji Pencarian Dengan Dukungan Pembuat ChatGPT

    Jakarta

    Netflix dilaporkan telah memulai uji coba fitur pencarian baru yang didukung teknologi dari OpenAI, fitur ini akan membantu pengguna untuk menemukan film dan acara yang ingin ditonton.

    Dilansir detiKINET dari Engadget, Selasa (15/4/2025) berdasarkan laporan dari Bloomberg, layanan streaming dilaporkan telah memberikan opsi kepada beberapa pengguna tertentu di Australia dan Selandia Baru untuk menggunakan fitur ini.

    Fitur tersebut akan memungkinkan pengguna untuk mencari istilah selain judul acara tertentu, nama aktor, atau genre yang ingin mereka tonton.

    Bloomberg melaporkan bahwa ini akan memberi mereka cara untuk mencari konten menggunakan istilah yang lebih spesifik, seperti suasana hati mereka.

    Mungkin, ini berarti layanan ini dapat menampilkan tayangan dramatis untuk permintaan pencarian yang mengatakan ‘sedih’, dan karena didukung oleh AI generatif, pengguna kemungkinan besar akan dapat menggunakan bahasa alami dalam istilah pencarian mereka.

    Netflix sudah menggunakan kecerdasan buatan untuk beberapa fitur yang ada, seperti mempelajari preferensi pengguna berdasarkan riwayat tontonan mereka untuk merekomendasikan judul-judul yang kemungkinan besar akan mereka tonton. Dan mereka sedang mencari lebih banyak cara untuk menggunakan teknologi ini.

    Saat ini, pencarian yang didukung OpenAI hanya diuji coba di dua negara, tetapi Netflix dilaporkan memiliki rencana untuk memperluas pengujiannya ke lebih banyak pasar, termasuk Amerika Serikat.

    Perusahaan ini memiliki sejarah dalam meluncurkan fitur-fitur untuk pengguna Android terlebih dahulu sebelum menyediakannya di iOS.

    Namun kali ini, fitur tersebut saat ini hanya dapat diakses di perangkat iOS, dan tidak jelas apakah pasar pengujian berikutnya akan dapat mengaksesnya di Android.

    (jsn/jsn)

  • UMKM Indonesia tumbuh pesat di tengah ketidakpastian global

    UMKM Indonesia tumbuh pesat di tengah ketidakpastian global

    Ilustrasi UMKM. (ANTARA/HO/23)

    UMKM Indonesia tumbuh pesat di tengah ketidakpastian global
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 14 April 2025 – 10:09 WIB

    Elshinta.com – Usaha kecil Indonesia tengah berada pada momentum transformasi yang luar biasa. Di tengah ketidakpastian global dan tekanan geopolitik, sektor ini justru menunjukkan semangat ekspansi yang kuat dan adaptasi teknologi yang signifikan. Berdasarkan survei tahunan CPA Australia, badan akuntansi profesional terbesar di dunia, tahun 2024 menjadi tahun terbaik dalam lima tahun terakhir bagi usaha kecil Indonesia dengan 83 persen pertumbuhan, meningkat dari 80 persen pada tahun sebelumnya.

    Optimisme pun berlanjut ke tahun 2025, dengan prediksi 87 persen pelaku usaha akan tumbuh, menempatkan Indonesia sebagai salah satu dari tiga negara dengan prospek pertumbuhan tertinggi di kawasan Asia-Pasifik. Angka-angka ini bukan sekadar statistik, tetapi cerminan dari vitalitas ekonomi domestik yang digerakkan oleh kekuatan wirausaha muda.

    Ketua Komite Penasihat CPA Australia di Indonesia Dr Hendro Lukman menilai optimisme ini dipengaruhi oleh fokus yang kuat pada teknologi dan ekonomi yang stabil.

    Dengan 85 persen pemilik usaha berusia di bawah 50 tahun, pelaku usaha kecil Indonesia tidak hanya mewakili generasi baru yang paham teknologi, tetapi juga menandai pergeseran paradigma bisnis dari sekadar bertahan hidup menjadi berorientasi inovasi dan ekspansi.

    Hal itu terlihat dari 37 persen yang berencana memperkenalkan produk, layanan, atau model bisnis baru di tahun ini. Mereka tidak sekadar mengadopsi teknologi sebagai alat bantu, melainkan menjadikannya tulang punggung model bisnis mulai dari penggunaan sistem pembayaran digital hingga strategi pemasaran daring.

    Transformasi digital ini juga menunjukkan hasil konkret. Sebanyak 68 persen usaha kecil yang berinvestasi dalam teknologi melaporkan peningkatan profit. Lebih dari 74 persen penjualan diperoleh melalui pembayaran digital seperti OVO, GoPay, Dana, atau ShopeePay.

    Angka ini melonjak jauh dari 54 persen sebelum pandemi, menandakan bahwa digitalisasi bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan kebutuhan utama. Hal ini membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan adopsi teknologi paling progresif di antara 11 negara yang disurvei (Australia, Tiongkok, Hong Kong, India, Indonesia, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Taiwan, dan Vietnam), bersaing dengan pusat-pusat inovasi seperti Tiongkok dan India.

    Serangan siber

    Namun, kemajuan ini tidak datang tanpa risiko. Meningkatnya kebergantungan pada teknologi membuat usaha kecil Indonesia semakin rentan terhadap serangan siber. Sebanyak 50 persen usaha kecil melaporkan kerugian akibat serangan siber pada tahun 2024, melampaui rata-rata kawasan sebesar 40 persen.

    Lebih mengkhawatirkan lagi, hanya 48 persen yang meninjau keamanan digital mereka dalam enam bulan terakhir. Di tengah lonjakan digitalisasi, langkah-langkah mitigasi dan perlindungan data menjadi sangat krusial. Tanpa ketahanan siber yang memadai, bukan hanya sistem internal yang terancam, tetapi juga kepercayaan pelanggan yang menjadi fondasi keberlangsungan usaha kecil.

    Di sisi lain, dinamika pembiayaan menunjukkan adanya dorongan kuat untuk ekspansi. Tiga dari empat usaha kecil mencari pembiayaan eksternal tahun lalu, dan 59 persennya bertujuan untuk mendukung pertumbuhan usaha, bukan sekadar mempertahankan operasional.

    Meskipun tantangan dalam mengakses pembiayaan masih menjadi isu, dengan lebih dari sepertiga pelaku usaha melaporkan hambatan dalam mendapatkan modal, dominasi perbankan sebagai sumber utama pembiayaan tetap menunjukkan stabilitas sistem keuangan nasional.

    Namun, agar pembiayaan benar-benar inklusif, peningkatan literasi keuangan menjadi keniscayaan. Banyak pelaku usaha belum memahami cara menyusun proposal bisnis yang solid atau memanfaatkan skema pembiayaan alternatif seperti modal ventura dan platform pinjaman digital.

    Otoritas Jasa Keuangan Indonesia telah merancang regulasi untuk mempermudah akses pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dinilai sebagai langkah positif untuk memperluas basis pertumbuhan sektor ini. Di sisi lain, CPA Australia turut mendukung upaya ini dengan meluncurkan Panduan Pengelolaan UMKM, perangkat edukasi yang bertujuan meningkatkan literasi keuangan pelaku usaha kecil.

    Kombinasi antara regulasi yang proaktif dan upaya peningkatan kapasitas akan menciptakan ekosistem yang memungkinkan usaha kecil tidak hanya bertahan, tetapi juga berekspansi secara berkelanjutan.

    Perang dagang

    Ancaman eksternal juga tidak bisa diabaikan. Tarif impor sebesar 32 persen terhadap produk Indonesia ke Amerika Serikat menciptakan tantangan baru bagi usaha kecil yang sedang merintis ekspor, meskipun implementasinya ditunda hingga beberapa bulan ke depan. Namun, alih-alih menjadi tembok penghalang, tarif ini dapat menjadi katalis bagi diversifikasi pasar.

    Pelaku usaha yang visioner melihat kebijakan ini sebagai panggilan untuk menjajaki pasar non-AS, seperti Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika, yang mulai menunjukkan potensi konsumsi yang menjanjikan. Dengan pendekatan yang strategis dan berbasis riset pasar, hambatan ini dapat diubah menjadi peluang.

    Di tengah segala tantangan dan peluang, satu hal yang menonjol adalah daya tahan mental dan semangat maju para pelaku usaha kecil Indonesia. Mereka bukan sekadar penopang ekonomi nasional, melainkan simbol dari kebangkitan ekonomi berbasis rakyat.

    Mereka membuktikan bahwa ketika diberi ruang tumbuh dan akses terhadap teknologi, pembiayaan, serta perlindungan digital yang memadai, usaha kecil mampu menjadi penggerak utama ekonomi yang inklusif dan tangguh. Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Maman Abdurahman bahkan menyebut pengusaha UMKM sebagai simbol optimisme yang berperan untuk merawat harapan di tengah kondisi perekonomian yang diramalkan lesu oleh sejumlah pihak.

    “Sebagian dari kita mungkin melihat potensi pasar saat ini sedang lesu, tapi perspektif UMKM tidak seperti itu. Hal itu dibuktikan saat pandemi COVID-19 melanda. Pengusaha UMKM merupakan simbol optimisme,” ujar Menteri UMKM Maman.

    Menurut Menteri Maman, pengusaha UMKM terbukti mampu bertahan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Maka tugas Pemerintah hanya tinggal mengamankan dan mendukung pengusaha UMKM demi pemerataan pertumbuhan ekonomi. Masa depan ekonomi Indonesia akan sangat ditentukan oleh kemampuan sektor usaha kecil dalam mempertahankan momentumnya, berinovasi tanpa henti, dan membangun jejaring yang memperluas pasar.

    Dalam konteks inilah, usaha kecil bukan sekadar sektor, mereka adalah fondasi masa depan.

    Sumber : Antara

  • Negara-negara Korban Tarif Trump Harus Ajukan Gugatan ke WTO

    Negara-negara Korban Tarif Trump Harus Ajukan Gugatan ke WTO

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arrmanatha Nasir menyatakan kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sudah sewajarnya dibawa ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) oleh negara-negara yang terkena dampaknya.

    “Kalau kita masih berkomitmen kepada sistem multilateral, semestinya kita (negara-negara korban tarif AS) ramai-ramai membawa AS ke WTO karena yang dilakukan oleh Presiden Trump melanggar prinsip-prinsip WTO,” ungkap Wamenlu di Jakarta, Minggu (13/4/2025), dilansir dari Antara.

    Alih-alih menempuh jalur multilateral, negara-negara yang terancam tarif tinggi dari AS justru memilih pendekatan bilateral. Contohnya, Vietnam memberikan konsesi berupa tarif 0%, dan Indonesia sendiri berencana mengirim delegasi untuk bernegosiasi langsung dengan pihak AS.

    Arrmanatha menilai bahwa tindakan AS juga melanggar prinsip perlakuan yang sama bagi seluruh anggota WTO (most-favoured nation), terutama karena Washington menerapkan tarif yang sangat tinggi terhadap produk asal Tiongkok.

    Tak hanya itu, permintaan AS agar Indonesia menurunkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) guna memperoleh keringanan tarif dinilai bertentangan dengan prinsip national treatment WTO, yang menjunjung kesetaraan perlakuan antara produk domestik dan impor.

    Menurutnya, pendekatan kolektif untuk menggugat AS akan lebih kuat secara hukum dan politis karena mencerminkan solidaritas antarnegara dan komitmen pada sistem perdagangan global yang adil.

    Pada awal April, Presiden Trump menandatangani dekrit yang menetapkan tarif resiprokal kepada sejumlah negara, termasuk Indonesia yang dikenakan tarif hingga 32%. Namun, saat aturan ini seharusnya mulai berlaku pada 9 April, hanya tarif dasar sebesar 10% yang akhirnya diterapkan untuk sementara selama 90 hari.

    Meski demikian, AS tetap memberlakukan tarif tambahan hingga 145% terhadap produk dari Tiongkok, yang dibalas Beijing dengan tarif hingga 125% atas barang asal AS.

    Sementara itu, dalam pertemuan Dewan Perdagangan Barang WTO, sekitar 20 negara anggota telah mengkritik kebijakan tarif impor Trump. Negara-negara tersebut termasuk Tiongkok, Kanada, Jepang, Inggris, Norwegia, Australia, Selandia Baru, Singapura, dan Swiss.

  • Netflix Uji Coba Pakai AI untuk Pencarian Film, Kerja Sama dengan OpenAI

    Netflix Uji Coba Pakai AI untuk Pencarian Film, Kerja Sama dengan OpenAI

    Bisnis.com, JAKARTA — Netflix Inc. sedang melakukan uji coba pengembangan teknologi pencarian terbaru yang akan memudahkan para penggunanya menemukan sejumlah serial TV hingga film yang tepat untuk ditonton. 

    Adapun, mesin pencari berbasis kecerdasan buatan tersebut didukung oleh OpenAI. Lewat kerja sama ini, Netflix memungkinkan para pelanggannya mencari acara dengan menggunakan istilah yang jauh lebih spesifik, termasuk dapat menyesuaikan dengan suasana hati para pelanggan.

    Nantinya, kolom pencarian itu bakal merekomendasikan film pilihan dari katalog yang ada yang telah disortir sesuai dengan pencarian dan suasana hati yang telah dijelaskan oleh konsumen.

    Sayangnya, karena masih dalam tahap uji coba, fitur anyar tersebut baru dapat dirasakan oleh pelanggan asal Australia dan Selandia Baru. Di mana, khusus saat ini fitur pencarian berbasis AI yang dikembangkan oleh Netflix hanya tersedia pada perangkat iOS.

    “Uji coba ini akan segera diperluas ke beberapa pasar, termasuk AS, kata Netflix,” melansir Bloomberg, Minggu (12/4/2025).

    Fitur kolom pencarian berbasis AI itu diyakini bakal memudahkan para pelanggan untuk menemukan film yang pas lebih dari sekedar genre atau nama aktornya saja.

    Asal tahu saja, Netflix memang telah lama menggunakan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin untuk tujuan tertentu, salah satunya untuk pengembangan algoritma rekomendasinya yang disesuaikan berdasarkan riwayat tontonan pelanggan. 

    Perusahaan ini telah bereksperimen dengan berbagai cara untuk memperluas penggunaan AI baik untuk proses internal maupun pembuatan film. 

    Meski banyak mendapat banyak keuntungan dari penerapan AI, Netflix mengaku tetap skeptis dan terus memperhatikan potensi kritik terhadap penggunaan teknologi tersebut. Pasalnya, banyak pihak di Hollywood khawatir bahwa perusahaan seperti Netflix akan menggunakan kecerdasan buatan untuk memangkas pekerjaan dan mengurangi biaya.

    Menanggapi hal itu, Co-Chief Executive Officer Ted Sarandos mengatakan bahwa AI akan membantu meningkatkan pembuatan film, namun tidak akan menggantikan tenaga kreatif seperti penulis skenario dan aktor.

  • Pelindo ungkap kedatangan kapal pesiar di Bali genjot kinerja UMKM

    Pelindo ungkap kedatangan kapal pesiar di Bali genjot kinerja UMKM

    Tidak hanya berdampak ke sektor pariwisata, tapi juga memberi efek langsung kepada pelaku ekonomi lokal

    Denpasar (ANTARA) –

    Pelindo Sub Regional 3 Bali dan Nusa Tenggara mengungkapkan kedatangan kembali tiga kapal pesiar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, pada 11-13 April 2025 dapat menggenjot kinerja ekonomi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

    “Tidak hanya berdampak ke sektor pariwisata, tapi juga memberi efek langsung kepada pelaku ekonomi lokal,” kata General Manager Pelabuhan Benoa Anak Agung Gde Agung Mataram di Denpasar, Bali, Jumat.

    Ia menjelaskan wisatawan asing yang kapalnya sandar dan penumpang turun di Pelabuhan Benoa diharapkan akan berbelanja buah tangan yang ditawarkan penjual kerajinan di area parkir terminal kedatangan internasional.

    Selain itu, mereka juga membelanjakan uangnya untuk agenda wisata mengunjungi sejumlah tempat wisata di Bali sehingga memberikan pemasukan kepada pemandu wisata, destinasi wisata dan jasa transportasi lokal.

    Tak hanya itu, kedatangan wisatawan mancanegara tersebut juga menjadi ajang promosi budaya Bali karena mereka disambut atraksi seni budaya.

    Pada 11-13 April 2025, kembali bersandar tiga kapal pesiar mewah di Pelabuhan Benoa yakni Seven Seas Voyager pada Jumat (11/4).

    Kapal dengan panjang 206 meter berbendera Bahama itu membawa 648 penumpang yang berangkat dari titik awal di Auckland, Selandia Baru.

    Rencananya, ada 416 penumpang yang turun di Benoa dan 500 penumpang baru yang akan berangkat dari Pelabuhan Benoa.

    Dari Benoa, kemudian berlayar dan singgah selama sekitar 10 jam di Pelabuhan Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng, Bali, pada Minggu (13/4), selanjutnya menuju Surabaya, Semarang, Singapura hingga tujuan akhir di Laem Chabang di Thailand pada Sabtu (26/4).

    Kapal pesiar kedua yakni Oceania Nautica yang membawa 536 orang penumpang dan rencananya singgah hingga Sabtu (12/4).

    Kapal berbendera Kepulauan Marshall dengan panjang 181 meter itu melayani pelayaran dari Papeete, Polinesia Prancis dengan tujuan akhir di Singapura.

    Kapal pesiar ketiga yang saat ini sedang dalam perjalanan menuju Bali yakni Oviation of the Seas berbendera Bahama yang dijadwalkan sandar di Benoa pada Minggu (13/4) pukul 06.00 Wita.

    Kapal pesiar mewah dengan panjang 348 meter itu membawa 4.461 orang penumpang yang berangkat dari Sydney, Australia sejak Kamis (3/4).

    Rencananya, kapal itu bertolak langsung menuju tujuan akhir di Singapura pada hari yang sama sekitar pukul 18.00 Wita.

    Oviation of the Seas akan menjadi kapal pesiar terpanjang kedua yang pernah mengunjungi Indonesia melalui Pelabuhan Benoa Bali, setelah sebelumnya ada Anthem of the Seas dengan panjang yang sama sudah lebih dulu sandar di Benoa pada Jumat (28/2).

    Sebelumnya, sudah ada empat kapal pesiar yang sandar di Benoa, Bali dalam satu pekan ini sehingga total akan ada 36 kapal pesiar yang sudah singgah di Pulau Dewata selama Januari hingga pekan kedua April 2025.

    Pada 2024, Pelabuhan Benoa melayani 59 kunjungan kapal pesiar atau meningkat dibandingkan 2023 mencapai 48 kapal dan pada 2025 diperkirakan meningkat hingga 77 kunjungan kapal pesiar.

    Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Daftar Lengkap Negara yang Kena Dampak Usai Jeda 90 Hari

    Daftar Lengkap Negara yang Kena Dampak Usai Jeda 90 Hari

    Jakarta: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali mengambil langkah tegas soal perdagangan internasional. Kali ini, ia mengumumkan jeda tarif selama 90 hari bagi sebagian besar negara kecuali kepada Tiongkok, yang justru mengalami kenaikan tarif signifikan.
     
    Melansir The Guardian, Kamis, 10 April 2025, kemarin Trump menaikkan tarif impor untuk produk dari Tiongkok dari 34 persen menjadi 125 persen.
     
    Sementara untuk negara lain yang belum menerapkan balasan terhadap tarif dari AS, akan diberikan penangguhan dan hanya dikenakan tarif sebesar 10 persen hingga bulan Juli.

    Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyatakan bahwa kenaikan tarif terhadap Tiongkok diambil karena “Saat Amerika Serikat diserang, Presiden Trump akan membalas dengan lebih keras,”
     

    Tarif awal vs tarif baru sementara
    Berikut daftar lengkap tarif yang awalnya diancamkan Trump dan tarif terbaru yang diperbarui per negara:

    Tiongkok: dari 34% menjadi 125%
    Uni Eropa: dari 20% menjadi 10%
    Vietnam: dari 46% menjadi 10%
    Taiwan: dari 32% menjadi 10%
    Jepang: dari 24% menjadi 10%
    India: dari 26% menjadi 10%
    Korea Selatan: dari 25% menjadi 10%
    Thailand: dari 36% menjadi 10%
    Swiss: dari 31% menjadi 10%
    Indonesia: dari 32% menjadi 10%
    Malaysia: dari 24% menjadi 10%
    Kamboja: dari 49% menjadi 10%
    Inggris Raya: tetap 10%
    Afrika Selatan: dari 30% menjadi 10%
    Brasil: tetap 10%
    Bangladesh: dari 37% menjadi 10%
    Singapura: tetap 10%
    Israel: dari 17% menjadi 10%
    Filipina: dari 17% menjadi 10%
    Chile: tetap 10%
    Australia: tetap 10%
    Pakistan: dari 29% menjadi 10%
    Turki: tetap 10%
    Sri Lanka: dari 44% menjadi 10%
    Kolombia: tetap 10%
    Peru: tetap 10%
    Nicaragua: dari 18% menjadi 10%
    Norwegia: dari 15% menjadi 10%
    Kosta Rika: tetap 10%
    Yordania: dari 20% menjadi 10%
    Republik Dominika: tetap 10%
    Uni Emirat Arab: tetap 10%
    Selandia Baru: tetap 10%
    Argentina: tetap 10%
    Ekuador: tetap 10%
    Guatemala: tetap 10%
    Honduras: tetap 10%
    Madagaskar: dari 47% menjadi 10%
    Myanmar: dari 44% menjadi 10%
    Tunisia: dari 28% menjadi 10%
    Kazakhstan: dari 27% menjadi 10%
    Serbia: dari 37% menjadi 10%
    Mesir: tetap 10%
    Arab Saudi: tetap 10%
    El Salvador: tetap 10%
    Pantai Gading: dari 21% menjadi 10%
    Laos: dari 48% menjadi 10%
    Botswana: dari 37% menjadi 10%
    Trinidad dan Tobago: tetap 10%
    Maroko: tetap 10%
    Aljazair: dari 30% menjadi 10%
    Oman: tetap 10%
    Uruguay: tetap 10%
    Bahamas: tetap 10%
    Lesotho: dari 50% menjadi 10%
    Ukraina: tetap 10%
    Bahrain: tetap 10%
    Qatar: tetap 10%
    Mauritius: dari 40% menjadi 10%
    Fiji: dari 32% menjadi 10%
    Islandia: tetap 10%
    Kenya: tetap 10%
    Liechtenstein: dari 37% menjadi 10%
    Guyana: dari 38% menjadi 10%
    Haiti: tetap 10%
    Bosnia dan Herzegovina: dari 35% menjadi 10%
    Nigeria: dari 14% menjadi 10%
    Namibia: dari 21% menjadi 10%
    Brunei: dari 24% menjadi 10%
    Bolivia: tetap 10%
    Panama: tetap 10%
    Venezuela: dari 15% menjadi 10%
    Makedonia Utara: dari 33% menjadi 10%
    Ethiopia: tetap 10%
    Ghana: tetap 10%
    Moldova: dari 31% menjadi 10%
    Angola: dari 32% menjadi 10%
    Republik Demokratik Kongo: dari 11% menjadi 10%
    Jamaika: tetap 10%
    Mozambik: dari 16% menjadi 10%
    Paraguay: tetap 10%
    Zambia: dari 17% menjadi 10%
    Libanon: tetap 10%
    Tanzania: tetap 10%
    Irak: dari 39% menjadi 10%
    Georgia: tetap 10%
    Senegal: tetap 10%
    Azerbaijan: tetap 10%
    Kamerun: dari 11% menjadi 10%
    Uganda: tetap 10%
    Albania: tetap 10%
    Armenia: tetap 10%
    Nepal: tetap 10%
    Sint Maarten: tetap 10%
    Pulau Falkland: dari 41% menjadi 10%
    Gabon: tetap 10%
    Kuwait: tetap 10%
    Togo: tetap 10%
    Suriname: tetap 10%
    Belize: tetap 10%
    Papua Nugini: tetap 10%
    Malawi: dari 17% menjadi 10%
    Liberia: tetap 10%
    British Virgin Islands: tetap 10%
    Afghanistan: tetap 10%
    Zimbabwe: dari 18% menjadi 10%
    Benin: tetap 10%
    Barbados: tetap 10%
    Monako: tetap 10%
    Suriah: dari 41% menjadi 10%
    Uzbekistan: tetap 10%
    Republik Kongo: tetap 10%
    Jibouti: tetap 10%
    French Polynesia: tetap 10%
    Cayman Islands: tetap 10%
    Kosovo: tetap 10%
    Curaçao: tetap 10%
    Vanuatu: dari 22% menjadi 10%
    Rwanda: tetap 10%
    Sierra Leone: tetap 10%
    Mongolia: tetap 10%
    San Marino: tetap 10%
    Antigua and Barbuda: tetap 10%
    Bermuda: tetap 10%
    Eswatini: tetap 10%
    Marshall Islands: tetap 10%
    Saint Pierre and Miquelon: tetap 10%
    Saint Kitts and Nevis: tetap 10%
    Turkmenistan: tetap 10%
    Grenada: tetap 10%
    Sudan: tetap 10%
    Turks and Caicos Islands: tetap 10%
    Aruba: tetap 10%
    Montenegro: tetap 10%
    Saint Helena: tetap 10%
    Kirgistan: tetap 10%
    Yaman: tetap 10%
    Saint Vincent and the Grenadines: tetap 10%
    Niger: tetap 10%
    Saint Lucia: tetap 10%
    Nauru: dari 30% menjadi 10%
    Equatorial Guinea: dari 13% menjadi 10%
    Iran: tetap 10%
    Libya: dari 31% menjadi 10%
    Samoa: tetap 10%
    Guinea: tetap 10%
    Timor Leste: tetap 10%
    Montserrat: tetap 10%
    Chad: dari 13% menjadi 10%
    Mali: tetap 10%
    Maladewa: tetap 10%
    Tajikistan: tetap 10%
    Cabo Verde: tetap 10%
    Burundi: tetap 10%
    Guadalaraja: tetap 10%
    Bhutan: tetap 10%
    Martinique: tetap 10%
    Tonga: tetap 10%
    Mauritania: tetap 10%
    Dominica: tetap 10%
    Micronesia: tetap 10%
    Gambia: tetap 10%
    Guyana Prancis: tetap 10%
    Christmas Island: tetap 10%
    Andora: tetap 10%
    Republik Afrika Tengah: tetap 10%
    Kepulauan Solomon: tetap 10%
    Mayotte: tetap 10%
    Anguilla: tetap 10%
    Cocos (Keeling) Islands: tetap 10%
    Eritrea: tetap 10%
    Cook Islands: tetap 10%
    Sudan Selatan: tetap 10%
    Comoros: tetap 10%
    Kiribati: tetap 10%
    São Tomé and Príncipe: tetap 10%
    Norfolk Island: tetap 10%
    Gibraltar: tetap 10%
    Tuvalu: tetap 10%
    British Indian Ocean Territory: tetap 10%
    Tokelau: tetap 10%
    Guinea-Bissau: tetap 10%
    Svalbard and Jan Mayen: tetap 10%
    Heard and McDonald Islands: tetap 10%
    Réunion: tetap 10%

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)