Negara: Selandia Baru

  • Akal-akalan Israel Tak Ada Kelaparan di Gaza Tak Masuk Akal

    Akal-akalan Israel Tak Ada Kelaparan di Gaza Tak Masuk Akal

    Gaza City

    Kelaparan hebat terjadi di Jalur Gaza, Palestina yang terus dibombardir oleh Israel. Namun, Israel membuat klaim tak masuk akal soal tak ada kelaparan di Gaza.

    Dilansir AFP, situasi krisis di Jalur Gaza semakin memprihatinkan, dengan badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam beberapa pekan terakhir memperingatkan akan terjadinya kelaparan yang mengancam jiwa seiring menipisnya pasokan bantuan.

    Tekanan internasional juga semakin meningkat untuk gencatan senjata guna memungkinkan operasi penyaluran bantuan secara besar-besaran.

    Namun pemerintah Israel, di bawah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, dengan tegas membantah tuduhan bahwa mereka menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.

    Sementara itu, dilansir BBC pada Senin (28/7), menyebut kondisi saat ini sebagai “masa paling berat yang pernah saya alami sejak lahir. Ini adalah krisis dahsyat yang penuh penderitaan dan kondisi penuh kekurangan.”

    Pakar ketahanan pangan global belum mengklasifikasikan situasi di Gaza sebagai bencana kelaparan, tapi badan-badan di bawah PBB telah memperingatkan bahwa situasi kelaparan massal akibat perbuatan manusia tengah berlangsung di wilayah tersebut. Israel membantah atas kesalahan kontrol pangan berlebihan terhadap wilayah Palestina.

    Mereka–identitas para jurnalis disenyumbinyakan atas alasan keselamatan–menuturkan, kondisi paling menyakitkan saat ini adalah ketidakmampuan mereka memberi makan orang-orang terdekat, terutama anak kecil dan kelompok rentan.

    “Anak saya yang mengidap autisme tidak menyadari situasi yang tengah terjadi. Dia tidak bisa bicara dan tidak paham bahwa kami sedang terjebak di tengah peperangan,” ujar salah seorang juru kamera di Gaza yang memiliki empat anak.

    “Hari-hari belakangan dia sangat kelaparan, bahkan sampai memukul-mukul perutnya untuk mengisyaratkan bahwa dia ingin makan.”

    Jurnalis muda yang bertugas di Gaza selatan mengisahkan bahwa dia merupakan tulang punggung keluarga yang harus menghidupi orang tua dan saudaranya. “Saya terus memikirkan cara mendapatkan makanan untuk keluarga,” ujarnya.

    Israel Klaim Kirim Bantuan

    Israel mengatakan pihaknya telah mengirimkan bantuan melalui udara ke Jalur Gaza usai menghadapi kecaman internasional atas krisis kelaparan yang semakin dalam di wilayah Palestina. Israel juga akan membuka koridor kemanusiaan buntut kecaman tersebut.

    Dilansir AFP, Minggu (27/7/2025), sebelumnya Israel memberlakukan blokade total terhadap Gaza pada 2 Maret setelah perundingan gencatan senjata gagal. Pada akhir Mei, Israel mulai mengizinkan sedikit bantuan untuk dilanjutkan.

    Sebelum Israel mengumumkan pengiriman tujuh paket bantuan, Uni Emirat Arab telah mengatakan akan memulai kembali pengiriman bantuan dan Inggris mengatakan akan bekerja sama dengan mitra termasuk Yordania untuk membantu mereka.

    Keputusan untuk melonggarkan aliran bantuan muncul ketika badan pertahanan sipil Palestina mengatakan lebih dari 50 warga Palestina tewas dalam serangan dan penembakan Israel, beberapa di antaranya saat mereka menunggu di dekat pusat distribusi bantuan.

    “Ini akan memperbaiki situasi kemanusiaan, dan membantah “klaim palsu tentang kelaparan yang disengaja di Jalur Gaza”, tambahnya.

    PM Australia Heran dengan Klaim Israel

    Dilansir ABC Australia, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyatakan heran atas klaim Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengatakan “tidak ada kelaparan di Gaza.”

    Kepada anggota parlemen Partai Buruh yang dipimimpinnya, PM Albanese mengatakan pernyataan tersebut “tidak masuk akal.”

    Albanese melontarkan komentar tersebut menanggapi pertanyaan dari seorang anggota parlemen dari Partai Buruh tentang kapan Australia akan mengakui kenegaraan Palestina.

    PM Albanese sepertinya secara langsung mengkritik PM Netanyahu, yang mengunggah sebuah video ke X dengan mengatakan “tidak ada kelaparan di Gaza, tidak ada kebijakan kelaparan di Gaza.”

    PM Australia Heran dengan Pernyataan Israel yang Menyangkal Tidak Ada Kelaparan di Gaza (Foto: ABC Australia)

    Pernyataan tersebut juga pernah diucapkan oleh Wakil Duta Besar Israel untuk Australia, Amir Meron.

    “Klaim bahwa tidak ada kelaparan di Gaza tidak masuk akal,” kata PM Albanese kepada anggota Partai Buruh, menurut seorang juru bicara.

    Ia kemudian menjelaskan prasyarat Australia untuk mengakui Palestina, salah satunya “reformasi demokratis” di wilayah tersebut.

    Tapi ia mengindikasikan adanya hambatan yang bukannya tidak dapat diatasi, merujuk pada kutipan terkenal dari Nelson Mandela yang mengatakan “segalanya selalu tampak mustahil sampai terwujud.”

    Pemimpin Oposisi di Australia, Sussan Ley dari Partai Liberal, mengatakan ia “sangat terpukul melihat gambar-gambar” yang muncul dari Gaza, tetapi menolak mengatakan apakah menurutnya kelaparan sedang terjadi.

    “Ini adalah situasi yang kompleks di lapangan … saya senang melihat bantuan mengalir lebih jauh dan lebih baik,” ujarnya kepada para wartawan di Canberra.

    Belanda Bakal Panggil Dubes Israel

    Pemerintah Belanda mengatakan pihaknya akan memanggil Duta Besar (Dubes) Israel yang bertugas di wilayahnya. Pemanggilan itu dimaksudkan untuk menyampaikan kecaman terhadap situasi yang “tak tertahankan” di wilayah Jalur Gaza, yang terus dilanda perang.

    Rencana pemanggilan itu, seperti dilansir Reuters, Selasa (29/7/2025), diumumkan melalui sebuah surat pernyataan yang dirilis oleh pemerintah Belanda pada Senin (28/7) tengah malam waktu setempat.

    Disebutkan pemerintah Belanda dalam pernyataannya bahwa Duta Besar Israel akan dipanggil untuk mendengarkan kecaman terhadap situasi yang “tak tertahankan dan tak dapat dimaafkan” di wilayah Jalur Gaza, yang diselimuti perang antara Israel dan Hamas selama 21 bulan terakhir.

    Pemerintah Belanda, dalam pengumumannya, juga mengatakan akan memberlakukan larangan perjalanan terhadap dua menteri kontroversial Israel, yakni Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, dan Menteri Keuangan, Bezalel Smotrich.

    Kedua menteri dalam kabinet pemerintah Israel, yang beraliran sayap kanan itu, tidak akan lagi diizinkan memasuki wilayah Belanda.

    Otoritas Belanda menuduh Ben-Gvir dan Smotrich telah berulang kali memicu kekerasan terhadap warga Palestina dan menyerukan “pembersihan etnis” di wilayah Jalur Gaza.

    Keputusan Belanda ini menyusul langkah serupa yang diambil terlebih dahulu oleh beberapa negara lainnya, seperti Inggris, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Norwegia, bulan lalu.

    Halaman 2 dari 4

    (rdp/rdp)

  • Selandia Baru dan Malaysia tingkatkan perdagangan daging halal

    Selandia Baru dan Malaysia tingkatkan perdagangan daging halal

    Wellington (ANTARA) – Selandia Baru dan Malaysia meluncurkan inisiatif bersama untuk menggenjot perdagangan daging halal premium, yang dibangun berdasarkan reputasi pengolahan daging halal Selandia Baru yang kuat.

    Langkah itu, yang diluncurkan dalam Forum Halal di Wellington pada Rabu (16/7) dan turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dari kedua negara, diharapkan dapat membuka jalur ekspor baru bagi para produsen Selandia Baru, ungkap pernyataan pemerintah Selandia Baru.

    Selandia Baru telah mengekspor daging halal senilai lebih dari 60 juta dolar Selandia Baru (1 dolar Selandia Baru = Rp9.673) atau 35,68 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.285) ke Malaysia pada tahun lalu, urai pernyataan tersebut.

    Sebagai bagian dari perjanjian itu, otoritas Malaysia akan mengunjungi beberapa fasilitas milik Selandia Baru yang mengupayakan akses ke pasar Malaysia untuk kali pertama, langkah yang dianggap krusial demi pertumbuhan ekspor lebih lanjut.

    Dengan populasi Malaysia yang melampaui 35 juta jiwa, sejumlah pejabat dari kedua negara mengantisipasi ekspansi pasar yang signifikan, ujar Menteri Keamanan Pangan Selandia Baru Andrew Hoggard.

    “Setelah disetujui, hal ini akan meningkatkan keuntungan bagi para peternak, pengolah, dan pengekspor (dari negeri) Kiwi,” tutur Hoggard, sembari menambahkan bahwa upaya sedang dilakukan untuk menyederhanakan aturan ekspor bagi para produsen Selandia Baru, melalui pembaruan persyaratan pendaftaran, dokumentasi, pengolahan, dan pengemasan, demikian warta Xinhua.

    Penerjemah: Xinhua
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ilmuwan Bongkar Pemicu Asam Urat, Ternyata Tak Melulu karena Makan Jeroan

    Ilmuwan Bongkar Pemicu Asam Urat, Ternyata Tak Melulu karena Makan Jeroan

    Jakarta

    Asam urat sering dikaitkan kurang makan sehat, seperti kebanyakan makan jeroan, tetapi penelitian menunjukkan bahwa genetika memainkan faktor yang lebih besar dalam perkembangan kondisi ini daripada yang diperkirakan sebelumnya.

    Sebuah studi terbaru, yang dilakukan oleh tim ilmuwan internasional, mengamati data genetik yang dikumpulkan dari 2,6 juta orang di 13 kohort data DNA yang berbeda. Data tersebut mencakup 120.295 orang dengan ‘asam urat prevalen’.

    Diberitakan Science Direct, dengan membandingkan kode genetik orang dengan asam urat dan orang tanpa asam urat, tim menemukan 377 wilayah DNA spesifik yang memiliki variasi spesifik untuk kondisi tersebut, 149 di antaranya sebelumnya tidak terkait dengan asam urat.

    Meskipun faktor gaya hidup dan lingkungan masih berperan, temuan ini menunjukkan bahwa genetika memainkan peran utama dalam menentukan apakah seseorang akan mengalami asam urat atau tidak. Para peneliti berpikir mungkin masih ada lebih banyak hubungan genetik yang belum ditemukan yang masih perlu ditemukan.

    “Gout atau asam urat adalah penyakit kronis dengan dasar genetik dan bukan kesalahan penderitanya, mitos bahwa gout disebabkan oleh gaya hidup atau pola makan perlu dipatahkan,” kata ahli epidemiologi Tony Merriman dari Universitas Otago di Selandia Baru.

    Gout muncul ketika kadar asam urat dalam darah tinggi, yang kemudian membentuk jarum kristal tajam di persendian. Ketika sistem kekebalan tubuh mulai menyerang kristal-kristal tersebut, hal itu menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang signifikan.

    Genetika berperan penting dalam setiap tahap proses tersebut, menurut para peneliti. Genetika khususnya memengaruhi kemungkinan sistem kekebalan tubuh menyerang kristal, dan cara asam urat diangkut ke seluruh tubuh.

    Gout dapat datang dan pergi, tetapi ada pengobatan yang tersedia – dan para penulis di balik studi tersebut berpendapat bahwa kesalahpahaman dapat membuat orang enggan menjalani pengobatan tersebut. Hal itu menjadi masalah nyata dengan kasus kondisi yang terus meningkat.

    “Mitos yang tersebar luas ini menyebabkan rasa malu pada penderita asam urat, sehingga sebagian orang lebih cenderung menderita dalam diam dan tidak pergi ke dokter untuk mendapatkan obat pencegahan yang menurunkan kadar urat dalam darah dan akan mencegah rasa sakit mereka,” kata Merriman.

    (kna/kna)

  • Australia Gelar Latihan Perang Terbesar

    Australia Gelar Latihan Perang Terbesar

    Jakarta

    Latihan militer terbesar dalam sejarah Australia resmi dimulai pada hari Minggu (13/6), dan diperkirakan akan kembali dibayangi kapal mata-mata Cina.

    Latihan bernama Talisman Sabre itu pertama kali dilaksanakan pada 2005 sebagai latihan bersama dua tahunan antara Amerika Serikat dan Australia. Tahun ini, lebih dari 35.000 personel militer dari 19 negara akan ambil bagian dalam latihan selama tiga pekan, demikian disampaikan Departemen Pertahanan Australia pada Minggu (13/6).

    Negara yang turut mengirimkan militernya antara lain mencakup Kanada, Fiji, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Jepang, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Papua Nugini, Filipina, Korea Selatan, Singapura, Thailand, Tonga, dan Inggris

    Sedangkan Malaysia dan Vietnam turut hadir sebagai pengamat.

    Latihan juga akan digelar di perairan Papua Nugini yang menandai pertama kalinya aktivitas Talisman Sabre berlangsung di luar wilayah Australia.

    Aksi spionase Tiongkok

    Menteri Industri Pertahanan Australia, Pat Conroy, mengatakan bahwa kapal pengintai Cina telah memantau latihan laut di lepas pantai Australia dalam empat pelaksanaan Talisman Sabre sebelumnya, dan diperkirakan akan kembali melakukan pengawasan pada latihan kali ini.

    “Militer Cina telah mengamati latihan ini sejak 2017. Akan sangat tidak biasa jika mereka tidak mengamatinya kali ini,” ujar Conroy kepada Australian Broadcasting Corporation.

    Conroy menyebutkan bahwa hingga hari Minggu, belum ada tanda-tanda adanya kapal Tiongkok yang membayangi armada latihan.

    Latihan resmi dimulai pada Minggu dengan sebuah upacara di Sydney yang dihadiri oleh Wakil Komandan Jenderal Angkatan Darat Pasifik AS Letnan Jenderal J.B. Vowell serta Kepala Operasi Gabungan Angkatan Bersenjata Australia Laksamana Madya Justin Jones.

    Albanese melawat ke Cina

    Latihan Talisman Sabre dimulai sehari setelah Perdana Menteri Australia Anthony Albanese memulai kunjungan selama enam hari ke Cina. Dia dijadwalkan bertemu Presiden Xi Jinping untuk keempat kalinya secara langsung di Beijing pada Selasa (15/6).

    Albanese mengatakan kegiatan spionase oleh Cina terhadap Talisman Sabre tidak akan menjadi topik pembahasan dengan Xi.

    “Bukanlah hal yang luar biasa. Itu sudah terjadi sebelumnya dan saya akan terus menyuarakan kepentingan nasional Australia, seperti yang selalu saya lakukan,” ujar Albanese kepada wartawan di Shanghai pada Senin.

    Albanese juga menekankan bahwa meskipun dia telah lima kali mengunjungi Amerika Serikat sebagai perdana menteri, baru dua kali dia melawat ke Beijing.

    Dia banyak dikritik di dalam negeri karena dianggap gagal mengatur pertemuan langsung dengan Presiden AS Donald Trump.

    “Saya menantikan keterlibatan yang konstruktif dengan Presiden Trump. Kami telah melakukan tiga percakapan telepon yang konstruktif,” kata Albanese.

    Kembali mesra usai kisruh kapal selam

    Australia semakin menggantungkan keamanan kepada AS, terutama sejak membatalkan pembelian kapal selam dari Prancis dan sebaliknya memilih kapal selam bertenaga nuklir melalui pakta trilateral AUKUS bersama Amerika Serikat dan Inggris.

    Polemik tersebut membuat Paris meradang, dan akibatnya, relasi antara kedua negara pun merenggang.

    Namun sejak terpilihnya Perdana Menteri Anthony Albanese pada pemilu 2022, hubungan pertahanan antara Australia dan Prancis mengalami “awal yang baru,” ujar Duta Besar Prancis Pierre-Andre Imbert, Sabtu (13/6).

    “Saat ini, pilar pertama kerja sama kami adalah pertahanan dan keamanan, jadi kami memiliki tingkat kerja sama yang sangat baik,” kata sang duta besar kepada AFP saat pasukan Prancis turut ambil bagian dalam latihan Talisman Sabre.

    Perkara bagi Canberra, ketika seorang pejabat pertahanan AS bulan lalu mengungkapkan bahwa kesepakatan AUKUS tengah ditinjau ulang guna memastikan kesesuaiannya dengan “agenda America First dari Presiden” dan untuk menilai kemampuan industri pertahanan AS “memenuhi kebutuhan kami.”

    Dalam kerangka AUKUS, Australia direncanakan akan mengakuisisi sedikitnya tiga kapal selam kelas Virginia dari Amerika Serikat dalam 15 tahun ke depan, sebelum akhirnya memproduksi kapal selamnya sendiri.

    Saat ini, Angkatan Laut AS memiliki 24 kapal selam kelas Virginia, tetapi galangan kapal AS tengah kesulitan memenuhi target produksi dua kapal baru per tahun.

    Ketika ditanya apakah Prancis akan mempertimbangkan untuk kembali membuka pembicaraan terkait kapal selam dengan Australia jika kesepakatan AUKUS dibatalkan akibat hasil tinjauan tersebut, duta besar Prancis enggan berspekulasi.

    “Saya kira itu lebih merupakan isu bagi Australia untuk saat ini. Dan tentu saja, kami selalu berdiskusi dengan sahabat kami di Australia,” ujarnya.

    “Tetapi untuk saat ini, mereka telah memilih AUKUS,” lanjutnya. “Jika itu berubah dan mereka meminta kerja sama, kita akan lihat nanti.”

    Editor: Hendra Pasuhuk

    Lihat juga Video ‘Backpacker Jerman Selamat Setelah 2 Minggu Hilang di Alam Australia’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Indonesia butuh koperasi mandiri, kuat, dan berkelanjutan

    Indonesia butuh koperasi mandiri, kuat, dan berkelanjutan

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Menkop: Indonesia butuh koperasi mandiri, kuat, dan berkelanjutan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Minggu, 13 Juli 2025 – 00:05 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan Indonesia membutuhkan koperasi yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan untuk mendukung visi Indonesia Emas 2056.

    “Kita semua tentu ingin melihat Indonesia yang bukan hanya maju secara teknologi, tapi juga adil dan berdaulat secara ekonomi. Di sinilah koperasi punya peran besar. Kita tidak bisa mewujudkan Indonesia Emas dengan meninggalkan rakyat. Kita butuh koperasi yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan,” kata dia dalam agenda Upacara Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 di Gedung Kementerian Koperasi (Kemenkop), Jakarta, Sabtu.

    Dia mengharapkan bahwa koperasi tak hanya tumbuh di angka saja, tetapi juga mengakar di hati masyarakat guna mendukung perwujudan inklusi ekonomi.

    Budi menganggap koperasi sangat relevan dan strategis dalam mewujudkan Asta Cita, Presiden RI Prabowo. Mulai dari yang bergerak di sektor pertanian untuk mendukung pencapaian swasembada pangan, pengembangan industri agro maritim, hingga pengembangan koperasi berbasis kearifan lokal.

    Karena itu, inisiatif program Kopdes Merah Putih dinilai sangat relevan dengan pembangunan dari desa untuk pemerataan ekonomi hingga pemberantasan kemiskinan ekstrim.

    Hingga 2024, ada sebanyak 131.617 koperasi aktif dengan hampir 30 juta anggota. Artinya, satu dari sepuluh warga Indonesia bagian dari koperasi.

    Adapun volume usaha koperasi mencapai Rp214 triliun, menyumbang hampir 1 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, yang berarti masih sangat besar untuk ditumbuhkan lagi.

    “Di dunia internasional koperasi-koperasi besar seperti Mondragon di Spanyol, koperasi pertanian NongHyup di Korea Selatan, Zen-Noh di Jepang, IFFCO di India, Fonterra di Selandia Baru, serta NTUC di Singapura sudah lebih dahulu melesat maju. Kita tidak boleh apatis, kita akan menuju ke sana, mendorong tumbuhnya koperasi besar dengan memanfaatkan kekuatan desa,” ucap Budi.

    Di desa, kata dia, terdapat kebutuhan mendesak untuk mengatasi kesenjangan pembangunan antara desa dan kota.

    Di sisi lain, desa juga menyimpan potensi yang luar biasa dari sektor pertanian, perikanan, kerajinan, pariwisata, bahkan energi baru terbarukan.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, terdapat 84.276 wilayah administrasi pemerintahan setingkat desa yang terdiri dari 75.753 desa, 8.486 kelurahan, dan 37 unit pemukiman transmigrasi atau satuan pemukiman transmigrasi di 7.281 kecamatan pada 514 kabupaten/kota. Secara total, ada 66.002 desa/kelurahan yang sebagian besar masyarakatnya bekerja di bidang pertanian, kehutanan, dan perikanan.

    “Inilah potensi yang harus dikelola dengan tepat dan benar,” ungkap Menkop.

    Sumber : Antara

  • Banggar Soroti Koperasi, Minim Kontribusi ke PDB

    Banggar Soroti Koperasi, Minim Kontribusi ke PDB

    Bisnis.com, JAKARTA — Peringatan Hari Koperasi Nasional ke-98 jatuh pada Sabtu (12/7/2024) kemarin. Hanya saja hingga kini kontribusi koperasi terhadap pertumbuhan ekonomi masih sangat rendah.

    Ketua Dewan Pengawas Dewan Koperasi Nasional (Dekopin) Said Abdullah mendorong agar Peringatan Hari Koperasi Nasional ke-98 ini menjadi momentum untuk mengevaluasi peran koperasi dalam sistem ekonomi nasional.

    Salah satu sorotan utama adalah rendahnya kontribusi koperasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume usaha koperasi baru mencapai Rp214 triliun atau hanya setara 0,97% dari PDB nasional sebesar Rp22.139 triliun pada 2024.

    Said pun mengungkapkan kontribusi koperasi ke PDB kalah jauh dibanding negara-negara kapitalis. Padahal, sambungnya, koperasi merupakan perwujudan paling kongkrit dari maksud perekonomian Pancasila seperti yang diusung Bapak Koperasi Indonesia Mohammad Hatta.

    Sebagai perbandingan, dia mencatat kontribusi koperasi terhadap PDB di Amerika Serikat mencapai 5%, di Jerman 6%, Belanda dan Prancis 18%, bahkan di Selandia Baru menembus 20%.

    “Di negara negara kapitalis kontribusi koperasi terhadap perekonomian nasionalnya jauh lebih besar ketimbang di negara kita yang menganut Pancasila, yang kurang dari 1%,” ujar Said dalam keterangannya, Sabtu (12/7/2025).

    Said menilai rendahnya kontribusi koperasi mencerminkan kuatnya kecenderungan individualisme dalam dunia usaha. Menurutnya, individualisme itu berseberangan dengan semangat gotong royong dan kolektivitas yang menjadi fondasi koperasi.

    Ketua Badan Anggaran DPR itu juga menyoroti dominasi koperasi di sektor simpan pinjam. Meski sah secara prinsip, dia mengingatkan kondisi itu menunjukkan keterbatasan dalam menjangkau sektor usaha produktif lain.

    Said mencontohkan koperasi global seperti Mondragon di Spanyol, yang bergerak di sektor manufaktur dan dimiliki para pekerjanya, serta Norges Kooperative Landsforening (NKL) di Norwegia yang sukses di sektor perdagangan dengan aset lebih dari US$9,6 miliar.

    “Tantangan kedepan pemerintah dan insan koperasi lebih mengembankan keragaman bentuk bentuk usaha koperasi,” katanya.

    Tantangan besar lainnya adalah citra koperasi yang tercoreng akibat kasus-kasus penipuan di masa lalu. Said menilai perlu ada transformasi serius dalam tata kelola koperasi agar dapat kembali dipercaya publik.

    Dia kembali menekankan bahwa koperasi sejatinya merupakan bentuk paling nyata dari sistem ekonomi Pancasila, yang seharusnya mengedepankan prinsip gotong royong, demokrasi, serta kepemilikan dan pengambilan keputusan yang setara antaranggota.

  • Wamendag kembali tekankan perluasan pasar selama negosiasi tarif AS

    Wamendag kembali tekankan perluasan pasar selama negosiasi tarif AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Wamendag kembali tekankan perluasan pasar selama negosiasi tarif AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 10 Juli 2025 – 20:23 WIB

    Elshinta.com – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Astuti kembali menekankan bahwa pemerintah saat ini terus memperluas akses pasar ekspor produk domestik ke negara lain selama proses negosiasi tarif resiprokal yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS).

    Dirinya di Jakarta, Kamis menyampaikan upaya yang dilakukan pihaknya untuk memperluas akses pasar ekspor yakni dengan memperkuat dan mengakselerasi negosiasi perdagangan dengan negara lain, salah satunya Tunisia yang dalam waktu dekat perjanjian kerja sama perdagangan akan segera diratifikasi.

    “Tahun ini, Insya Allah ratifikasi,” katanya.

    Wamen Roro menyampaikan, selain Tunisia, pemerintah juga tengah melakukan negosiasi dagang dengan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), Srilanka, ASEAN-Canada Free Trade Agreement (FTA), Turki, serta pasar bersama Negara Selatan/Mercosur.

    Disampaikannya saat ini, Indonesia memiliki 19 perjanjian kerja sama pasar bebas atau perjanjian partner ekonomi komprehensif (CEPA) yang sudah mencakup negara ASEAN, China, Jepang, Korea, Australia, Selandia Baru, Hong Kong, Pakistan, dan Chili.

    Sebelumnya, Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan pemerintah telah menyelesaikan berbagai perundingan perdagangan strategis untuk memperluas akses ekspor ke kawasan nontradisional.

    Beberapa di antaranya yakni perjanjian dagang Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA), Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Area (I-EAEU FTA), serta perjanjian dagang dengan Tunisia.

    “Perundingan IUAE-CEPA dan I-EAEU FTA sudah selesai. Tunisia juga sudah selesai bulan ini. Itu semua pasar-pasar besar yang bisa kita masuki,” ujarnya.

    Langkah tersebut, menurut Budi, merupakan bentuk antisipasi terhadap potensi gangguan pasokan atau permintaan dari pasar yang terdampak konflik.

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan tetap mengenakan tarif impor 32 persen kepada Indonesia, tidak berubah dari nilai “tarif resiprokal” yang diumumkan sebelumnya pada April lalu, meski proses negosiasi dengan pihak Indonesia terus berlangsung intensif.

    “Mulai 1 Agustus 2025, kami akan mengenakan Tarif kepada Indonesia hanya sebesar 32 persen untuk semua produk Indonesia yang dikirimkan ke Amerika Serikat, terpisah dari Tarif Sektoral lain,” kata Trump dalam surat berkop Gedung Putih tertanggal 7 Juli yang ditujukan kepada Presiden RI Prabowo Subianto.

    Sumber : Antara

  • Studi Ungkap Mencairnya Gletser dapat Memicu Letusan Gunung Berapi di Seluruh Dunia

    Studi Ungkap Mencairnya Gletser dapat Memicu Letusan Gunung Berapi di Seluruh Dunia

    Bisnis.com, JAKARTA – Para peneliti memperingatkan mencairnya gletser dapat membuat letusan gunung berapi lebih eksplosif dan sering terjadi, sehingga memperburuk perubahan iklim.

    Hal ini, karena ratusan gunung berapi di Antartika, Rusia, Selandia Baru, dan Amerika Utara berada di bawah gletser. Namun, seiring planet ini menghangat dan lapisan es ini mencair serta menyusut, gunung berapi ini kemungkinan akan menjadi lebih aktif, menurut penulis sebuah studi baru yang menganalisis aktivitas enam gunung berapi di Chili selatan selama zaman es terakhir.

    “Gletser cenderung menekan volume letusan gunung berapi di bawahnya. Namun, seiring mencairnya gletser akibat perubahan iklim, temuan kami menunjukkan bahwa gunung berapi ini akan meletus lebih sering dan lebih eksplosif,” ujar penulis utama studi Pablo Moreno Yaeger, mahasiswa pascasarjana di University of Wisconsin-Madison, dilansir dari livescience.

    Proses ini telah diketahui telah mengubah Islandia secara fundamental, yang terletak di atas lempeng tektonik Amerika Utara dan Eurasia yang sedang menyimpang. Pada tahun 2002, para ilmuwan menghitung perubahan aktivitas vulkanik Islandia seiring mencairnya gletser di akhir zaman es terakhir, sekitar 10.000 tahun yang lalu. Gunung-gunung berapi di pulau itu merespons dengan gelombang letusan, yang berhembus dengan kecepatan 30 hingga 50 kali lebih dahsyat daripada sebelumnya atau sesudahnya.

    Namun, bahaya yang mungkin mengintai di dalam sistem vulkanik kontinental masih kurang dipelajari. Untuk menyelidikinya, para ahli geosains mengamati enam gunung berapi yang terletak di Chili selatan, termasuk gunung berapi Mocho-Choshuenco yang kini tidak aktif, dan bagaimana mereka merespons pencairan Lapisan Es Patagonia ribuan tahun yang lalu.

    Dengan menggunakan peluruhan radioaktif argon yang dilepaskan oleh gunung berapi yang meletus di wilayah tersebut sebagai jam isotop, dan dengan mempelajari kristal yang mulai terbentuk di dalam batuan magmatik yang dimuntahkan ketika gunung berapi meletus, para peneliti dapat melacak aktivitas vulkanik di wilayah tersebut dan hubungannya dengan hilangnya es di sana.

    Mereka menemukan bahwa antara 26.000 hingga 18.000 tahun yang lalu, selama puncak zaman es terakhir, lapisan es meredam volume letusan, menyebabkan reservoir magma raksasa terakumulasi di bawah permukaan wilayah tersebut. Ketika lapisan es mencair, tekanan di dalam reservoir ini meningkat dan akhirnya terlepas untuk membentuk gunung berapi Mocho-Choshuenco.

    Ancaman ini bersifat planet dalam lingkupnya: 245 gunung berapi yang berpotensi aktif di dunia terletak di bawah atau dalam jarak 3 mil (5 kilometer) es, menurut sebuah studi tahun 2020.

    Ia menambahkan bahwa wilayah lain yang menjadi perhatian termasuk Amerika Utara, Selandia Baru, dan Rusia, dengan mengatakan bahwa wilayah-wilayah ini “memerlukan perhatian ilmiah yang lebih dekat.”

    Dalam periode waktu yang singkat, letusan biasanya melepaskan aerosol sulfat yang memantulkan sinar matahari kembali ke luar angkasa. Hal ini telah menyebabkan peristiwa pendinginan setelah letusan sebelumnya, beberapa di antaranya telah memicu bencana kelaparan besar. Namun dalam jangka panjang, gas rumah kaca dari gunung berapi ini kemungkinan akan mempercepat perubahan iklim, kata para peneliti.

    “Seiring waktu, efek kumulatif dari beberapa letusan dapat berkontribusi pada pemanasan global jangka panjang karena penumpukan gas rumah kaca,” kata Moreno Yaeger. “Ini menciptakan lingkaran umpan balik positif, di mana gletser yang mencair memicu letusan, dan letusan tersebut pada gilirannya dapat berkontribusi pada pemanasan dan pencairan lebih lanjut.”

  • Tanda Dunia Sekarat, Gunung Berapi Meletus Bergantian

    Tanda Dunia Sekarat, Gunung Berapi Meletus Bergantian

    Jakarta, CNBC Indoensia – Krisis iklim yang membuat gletser dan lapisan es mencair berdampak juga pada gunung berapi. Sebuah penelitian mengungkapkan bakal ada serangkaian letusan gunung berapi.

    Hilangnya es akibat “kiamat” pemanasan global, melepaskan tekanan di ruang magma. Pada akhirnya membuat letusan gunung berapi terjadi.

    Penelitian di Cile mengungkapkan adanya lonjakan vulkanisme di sebuah benua sesaat setelah zaman es terakhir berakhir. Nampaknya hal serupa juga bakal terjadi di masa depan.

    “Seiring mencairnya gletser karena perubahan iklim, temuan kami menunjukkan gunung api akan meletus lebih sering dan dahsyat,” karena pemimpin penelitian dari Universitas Wisconsin-Madison, Pablo Moreno-Yaeger, dikutip dari The Guardian, Rabu (9/7/2025).

    Dari hasil penelitian, dia menjelaskan menemukan gunung api meletus lebih banyak setelah gletser mencair. Selain itu juga mengubah komposisi saat magma melelehkan batuan keran saat letusan ditekan.

    Dengan begitu membuat batuan cair lebih kenyal dan eksplosif saat gunung api meletus.

    Proses ruang magma yang tertekan sudah terlihat di Islandia. Namun, diperkirakan juga bisa terjadi di tempat lain di Bumi.

    Salah satunya di Antartika Barat. Di sana terdapat sekitar 100 gunung berapi, saat es juga akan menghilang dalam beberapa dekade karena pemanasan global.

    “Studi kami menunjukkan fenomena tidak terbatas di Islandia, tempat peningkatan aktivitas vulkanik diamati, namun bisa terjadi di Antartika,” kata Moreno-Yaeger.

    “Wilayah benua lainnya seperti sebagian Amerika Utara, Selandia Baru dan Rusia juga perlu jadi perhatian,” dia menambahkan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Panda, Kalkun, dan Deretan Hewan Dengan IQ Terendah di Dunia

    Panda, Kalkun, dan Deretan Hewan Dengan IQ Terendah di Dunia

    Jakarta

    Menilai kecerdasan hewan bukanlah hal yang mudah. Meski demikian, ada beberapa indikator umum yang sering digunakan untuk mengevaluasi kognitif hewan, seperti kemampuan belajar, kesadaran akan diri sendiri, pemecahan masalah, ingatan, hingga kemampuan mengambil keputusan.

    Walaupun ada sejumlah hewan yang dikenal cerdas, seperti lumba-lumba dan burung gagak, ada juga yang dianggap kurang cerdas. Berikut sejumlah hewan yang dikatakan paling tidak cerdas, atau jika menurut standar manusia adalah yang memiliki IQ terendah.

    Deretan Hewan dengan IQ Terendah di Dunia

    Deretan hewan-hewan yang dianggap memiliki IQ rendah di antaranya panda, kalkun, hingga kungkang. Dikutip dari Planet Natural dan Wild Explained, berikut informasinya.

    1. Panda

    Panda adalah mamalia besar yang beradaptasi dengan kehidupan di alam liar. Anggota ordo karnivora ini memiliki cakar yang kuat dan gigi yang tajam.

    Alih-alih menggunakan cakar dan giginya untuk menangkap mangsa, panda justru suka mengunyah bambu sebagai makanannya. Mereka harus mengonsumsi lebih dari 20-30 pon bambu setiap harinya hanya untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.

    Tanpa protein dan lemak dari bambu, hewan malas ini tidak memiliki energi untuk berburu, memanjat pohon, bahkan kawin. Hal itu yang menyebabkan jumlah panda di alam liar menurun.

    Karena sifat kecanggungannya, mereka sering jatuh dari pohon karena tidak seimbang. Meski lucu, tapi perilaku ini bisa membahayakan.

    2. Kalkun

    Wild Turkey, (Meleagris gallopavo), Germany, captive Foto: GettyImages/ModernFarmer

    Kalkun mengenali hal pertama yang mereka lihat saat menetas adalah induknya. Sehingga seekor kalkun bisa mengikuti manusia, anjing, ataupun benda mati dan mempercayainya sebagai induknya. Hal ini merupakan indikasi kurangnya kompleksitas kognitif.

    Beberapa peternak melaporkan kalkun mereka sering menatap langit saat hujan dengan paruh terbuka. Dan saat mereka menikmati pemandangan hujan itu air hujan mengalir ke tenggorokan dan menyebabkan hewan ini mati.

    Selain itu, kalkun memiliki karakter yang ramah. Namun inilah yang membuat mereka sering mendapat masalah. Sebab sangat lambat dan seringkali memiliki bobot yang berat, burung-burung ini menjadi sasaran empuk para predator.

    3. Kakapo

    Atatu atau burung kakapo (Strigops habroptilus) Foto: Getty Images/iStockphoto/Imogen Warren

    Kakapo adalah burung yang tidak bisa terbang dan menyerupai burung hantu. Di Selandia Baru, mereka berhabitat di lingkungan dengan persediaan banyak makanan tanpa predator. Jadi, burung-burung ini belum megembangkan naluri untuk mengenali bahaya dan bertahan hidup.

    Namun, dengan adanya pemukiman di wilayah Selandia Baru, hewan yang lebih cakap dan cerdas berdatangan. Hal tersebut membuat kakapo menjadi mangsa empuk bagi mereka.

    Salah satu perilaku yang membingungkan dari kakapo adalah ritual kawinnya. Kakapo jantan akan mengeluarkan suara keras berfrekuensi rendah untuk menarik perhatian betina. Suaranya bisa terdengar hingga lima kilometer jauhnya. Sehingga, hal itu juga memberitahu predator akan kehadiranya.

    4. Koala

    Koala (Phascolarctos cinereus) memakan daun eucalyptus. Foto: Getty Images/iStockphoto/Freder

    Meski terlihat imut, kemampuan intelektual koala agak terbatas. Alasan utama kurangnya kecerdasan mereka adalah pola makan mereka yang hampir seluruhnya terdiri dari daun eukaliptus.

    Daun-daun ini rendah nutrisi dan mengandung banyak racun, sehingga menjadi tantangan besar bagi sistem pencernaan koala. Otak mereka sangat kecil, dibandingkan dengan ukuran tubuhnya.

    Bahkan otak koala merupakan yang terkecil dari otak semua mamalia. Otak mereka juga sangat halus, suatu sifat yang terkait dengan proses berpikir yang kurang kompleks. Hewan ini kikuk dan lemah, sehingga mereka tidak mencoba melarikan diri saat terancam.

    5. Flamingo

    Flamingo (Phoenicopterus minor). Foto: Getty Images/GomezDavid

    Burung flamingo terkenal dengan penampilannya yang cantik dan posturnya yang fotogenic. Namun, dalam hal kecerdasan, mereka kalah dibandingkan dengan spesies burung lainnya,

    Burung ini memiliki proses berpikir yang sangat sederhana. Otak mereka terutama bekerja untuk naluri bertahan hidup dasar, seperti makan, kawin, dan menghindari predator.

    Mereka tidak memiliki kemampuan kognitif untuk memecahkan masalah, belajar dari pengalaman, atau menunjukkan perilaku sosial yang kompleks.

    Keterbatasan kecerdasan flamingo bisa dilihat dari cara mereka makan. Flamingo memakan alga dan invertebrata kecil yang mereka saring dari air dengan paruhnya.

    Cara makan seperti ini bukan hanya tidak efisien, tapi juga membuat mereka terpapar berbagai risiko. Mereka harus menghabiskan banyak waktu dengan kepala terendam air, sehingga rentan terhadap predator. Sikap mereka berdiri dengan satu kaki juga tidak memiliki tujuan yang signifikan.

    6. Burung Sekretaris

    Secretarybird atau burung sekretaris. Foto: Getty Images/phototrip

    Kemampuan terbang merupakan anugerah alamiah dalam dunia burung. Sayap memungkinkan mereka berburu dengan lebih efisien dan terhindar dari pemangsa.

    Meski begitu, burung yang memiliki sayap besar ini jarang terbang. Mereka seringkali memanfaatkan kemampuan terbangnya untuk mencapai sarang.

    Mereka juga menangkap mangsanya sambil berjalan di tanah. Padahal, cara itu mengurangi penglihatan meeka secara signifikan dan justru berisiko menjadi mangsa. Saat menangkap reptil atau hewan pengerat, burung ini malah menggunakan paruh bukan cakarnya.

    7. Kungkang

    Sloth atau kungkang. Foto: Getty Images/iStockphoto/Jonathan Ross

    Kungkang merupakan salah satu hewan yang ada dalam karakter film Ice Age. Jika di dalam film, Sid si kungkang begitu jenius, di dunia nyata malah sebaliknya.

    Kungkang memiliki sifat yang lamban, sering ceroboh, dan tidak peduli dengan lingkungan. Hewan ini juga menghabiskan sebagian hari mereka untuk tidur. Terkadang, mereka tertidur sangat lelap sampai-sampai terjatuh tanpa sadar dan mati. Tidak jarang, kungkang juga salah mengira dahan pohon sebagai anggota tubuhnya.

    (elk/tgm)