Negara: Rusia

  • AS Cuan Usai Beli Murah Alaska dari Rusia, Emas-Minyak Berhamburan

    AS Cuan Usai Beli Murah Alaska dari Rusia, Emas-Minyak Berhamburan

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Anchorage, Alaska. Pertemuan itu membahas sejumlah isu khususnya upaya menghentikan perang di Ukraina.

    Pertemuan penting ini diadakan di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson, sebuah pangkalan militer Amerika Serikat yang terletak di sisi utara kota terpadat Alaska. Dengan luas mencapai 64.000 hektare, Elmendorf-Richardson merupakan pangkalan militer terbesar di Alaska sekaligus menjadi lokasi strategis bagi AS dalam latihan dan kesiapan militer di kawasan Arktik.

    Saat mengunjungi pangkalan tersebut pada masa jabatan pertamanya pada tahun 2019, Trump menyebut pasukan di sana sebagai “garis pertahanan pertama Amerika” yang bertugas di perbatasan negara terakhir.

    Namun, kondisi itu tidak selalu demikian. Alaska sendiri baru menjadi bagian dari Amerika Serikat setelah dibeli dari Rusia pada tahun 1867. Jarak kedua negara pun sangat dekat, hanya sekitar 90 km di titik tersempit Selat Bering.

    Dalam konferensi pers pada 9 Agustus lalu, Asisten Presiden Rusia Yuri Ushakov menekankan kedekatan lokasi geografis tersebut.

    “Tampaknya cukup logis bagi delegasi kami untuk terbang di atas Selat Bering dan untuk pertemuan puncak penting para pemimpin kedua negara yang akan diadakan di Alaska,” kata Ushakov, melansir Al-Jazeera, dikutip Minggu (24/8/2025).

    Kapan Rusia Menguasai Alaska?

    Ketertarikan Rusia terhadap Alaska dimulai sejak Tsar Peter yang Agung mengutus navigator Denmark, Vitus Bering, pada 1725 untuk menjelajahi wilayah pesisir Alaska. Saat itu, Alaska dipandang menjanjikan karena kaya sumber daya alam, terutama bulu berang-berang laut yang bernilai tinggi, sementara penduduknya relatif sedikit.

    Pada 1799, Kaisar Paul I memberikan hak monopoli kepada “Perusahaan Rusia-Amerika” untuk mengelola Alaska. Perusahaan ini kemudian membangun permukiman, termasuk Sitka, yang dijadikan ibu kota kolonial setelah Rusia menaklukkan suku Tlingit pada 1804.

    Namun, penguasaan Rusia di Alaska tidak berjalan mulus. Jarak yang jauh dari St. Petersburg, iklim ekstrem, keterbatasan pasokan, serta meningkatnya persaingan dengan penjelajah Amerika membuat ambisi Rusia sulit terwujud. Pada awal abad ke-19, ketika Amerika terus berekspansi ke arah barat, persaingan dengan pedagang Rusia semakin nyata. Lemahnya sumber daya membuat Rusia tidak mampu mendirikan permukiman besar ataupun mempertahankan kehadiran militer di pesisir Pasifik.

    Mengapa Rusia Menjual Alaska?

    Situasi semakin berubah setelah Perang Krimea (1853-1856). Perang ini pecah ketika Rusia menginvasi wilayah Moldavia dan Wallachia milik Turki. Inggris dan Prancis, khawatir terhadap ekspansi Rusia, bergabung dengan Kesultanan Utsmaniyah untuk melawan Rusia. Pertempuran besar berlangsung di Semenanjung Krimea, pusat posisi Rusia di Laut Hitam.

    Setelah tiga tahun, Rusia kalah telak. Perang ini membuat Rusia menghabiskan dana besar, setara dengan 160 juta pound sterling. Kekalahan tersebut memaksa Moskow mengevaluasi ulang prioritas kolonialnya. Pada saat yang sama, perburuan berlebihan membuat Alaska tidak lagi menguntungkan, sementara kedekatannya dengan Kanada yang dikuasai Inggris justru menjadi beban geopolitik.

    Memasuki 1860-an, Tsar Alexander II memutuskan menjual Alaska untuk mendapatkan dana segar sekaligus mencegah kemungkinan jatuhnya wilayah itu ke tangan Inggris. Amerika Serikat, yang saat itu tengah gencar berekspansi, muncul sebagai pembeli yang bersedia.

    Bagaimana Amerika Membelinya?

    Setelah Perang Saudara AS berakhir pada 1865, Menteri Luar Negeri AS William Seward menerima tawaran Rusia. Pada 30 Maret 1867, AS resmi membeli Alaska seharga US$ 7,2 juta. Dengan harga kurang dari dua sen per acre, Washington memperoleh wilayah seluas hampir 1,5 juta km² yang memberikan akses langsung ke utara Samudra Pasifik.

    Namun, pembelian ini awalnya mendapat kritik keras. Banyak pihak menganggap Alaska tidak bernilai, hanya “gurun es” tak berguna. Media bahkan menyebut transaksi itu sebagai “Kebodohan Seward” atau “Kotak Es Seward”. Seperti ditulis New York Daily Tribune pada April 1867: “Kita hanya mendapatkan kepemilikan nominal atas gurun salju yang tak tertembus, hamparan hutan kerdil yang luas… kita mendapatkan Sitka dan Kepulauan Prince of Wales. Sisanya adalah wilayah terlantar.”

    Pandangan itu berubah drastis setelah ditemukannya emas pada 1896, yang memicu Demam Emas Klondike. Sejak itu, nilai strategis Alaska semakin diakui, hingga akhirnya resmi menjadi negara bagian AS pada Januari 1959.

    Bagaimana Ekonomi Alaska Berkembang?

    Pada awal abad ke-20, ekonomi Alaska mulai beragam. Penangkapan ikan, khususnya salmon dan halibut, menjadi industri besar. Penambangan tembaga juga berkembang pesat, terutama di Kennecott.

    Saat Perang Dunia II, pembangunan pangkalan militer membawa infrastruktur baru dan peningkatan populasi. Namun, titik balik terbesar terjadi pada 1968, ketika cadangan minyak raksasa ditemukan di Teluk Prudhoe, pesisir Arktik. Pendapatan minyak kemudian menjadi pilar utama ekonomi Alaska, membiayai layanan publik sekaligus membentuk Dana Permanen Alaska.

    Dana ini mengelola investasi dari minyak dalam bentuk saham, obligasi, dan aset lainnya, lalu membagikan dividen tahunan kepada warga. Sistem ini membuat Alaska tidak memberlakukan pajak penghasilan maupun pajak penjualan negara bagian, sesuatu yang jarang ada di AS.

    Belakangan, pariwisata juga tumbuh pesat, menarik jutaan pengunjung ke taman nasional dan gletser. Kini, Alaska telah bertransformasi dari “pembelian yang diremehkan” menjadi negara bagian kaya sumber daya, dengan ekonomi yang bertumpu pada minyak, perikanan, dan pariwisata.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pembangkit Nuklir Terbakar Usai Rusia Tembak Jatuh Drone Ukraina

    Pembangkit Nuklir Terbakar Usai Rusia Tembak Jatuh Drone Ukraina

    Jakarta

    Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Kursk di Rusia kebakaran setelah militer negara tersebut menembak jatuh sebuah pesawat nirawak Ukraina. Saat ini kobaran api di PLTN tersebut telah berhasil dipadamkan.

    “Perangkat itu meledak saat menghantam PLTN Kursk di Rusia barat”, ujar pihak PLTN Kursk, dilansir AFP, Minggu (24/8/2025).

    Usai jatuh menghantam PLTN, drone tersebut memicu kobaran api yang menurut pihak PLTN “telah dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran”.

    Berdasarkan laporan, tidak ada korban jiwa atas jatuhnya pesawat nirawak di lokasi tersebut.

    “Latar belakang radiasi di lokasi industri PLTN Kursk dan sekitarnya tidak berubah dan masih berada dalam batas alami,” tulis pihak PLTN di Telegram.

    Sementara itu, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) telah berulang kali memperingatkan bahaya pertempuran di sekitar PLTN setelah Rusia melancarkan serangan militernya ke Ukraina pada Februari 2022.

    Rusia kini menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina, termasuk semenanjung Krimea yang dianeksasinya pada tahun 2014.

    Pertempuran tersebut telah menewaskan puluhan ribu orang, memaksa jutaan orang mengungsi dari rumah mereka, dan menghancurkan kota-kota serta desa-desa di wilayah timur dan selatan Ukraina.

    Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali menolak seruan Ukraina dan Barat untuk gencatan senjata tanpa syarat dan segera.

    (yld/idn)

  • Kala Trump Berharap Masuk Surga

    Kala Trump Berharap Masuk Surga

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ternyata punya keinginan yang dia harap terwujud. Harapannya adalah masuk surga.

    Bukan tanpa sebab, harapan ini muncul karena Trump ingin membantu Ukraina dan Rusia mengakhiri perang. Menurutnya, dengan membantu kedua negara itu akan meningkatkan peluangnya untuk masuk surga.

    Dalam penampilannya di acara “Fox & Friends” di Fox News pada 19 Agustus, Trump berbicara tentang panggilan teleponnya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin setelah pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan para pemimpin Eropa lainnya di Gedung Putih, sehari sebelumnya.

    “Saya ingin mengakhiri itu (perang). Anda tahu, kita tidak kehilangan nyawa warga Amerika … kita kehilangan sebagian besar tentara Rusia dan Ukraina,” kata Trump, dilansir media USA Today, Sabtu (23/8/2025).

    Di momen ini, Trump bicara tentang surga. Dia mengatakan jika suatu saat dia masuk surga maka alasannya adalah karena dia membantu Ukraina dan Rusia mengakhiri perang.

    “Saya ingin mencoba dan masuk surga jika memungkinkan. Saya dengar saya tidak baik-baik saja. Saya benar-benar berada di posisi terbawah. Tetapi jika saya bisa masuk surga, ini akan menjadi salah satu alasannya,” tuturnya.

    Trump Merasa Diselamatkan Tuhan

    Trump kemudian melanjutkan pembicaraan tentang nyawanya yang telah diselamatkan Tuhan. Trump mengatakan dia “diselamatkan oleh Tuhan untuk membuat Amerika hebat kembali”.

    Pernyataan Trump ini merujuk ke peristiwa percobaan pembunuhan dirinya pada Juli 2024, ketika sebuah peluru menyerempet telinganya.

    Pada jumpa pers Gedung Putih di hari yang sama, Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt ditanya apakah Trump bercanda dalam komentarnya tersebut, atau apakah ada motivasi spiritual di balik upaya perdamaiannya itu.

    “Saya pikir presiden serius,” kata Leavitt. “Saya pikir presiden ingin masuk surga, seperti yang saya harap kita semua di ruangan ini juga,” imbuhnya.

    Putin Segera Bertemu Zelensky

    Untuk diketahui, Trump sudah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Setelah Trump bertemu dua pemimpin negara itu, kemudian muncul rencana pertemuan Putin dengan Zelensky.

    Pertemuan yang juga akan dihadiri Trump itu tujuannya untuk mengakhiri perang. Namun, hingga saat ini belum diketahui di mana Putin dan Zelensky akan bertemu.

    Dilansir kantor berita CNN, Rabu (20/8), tiga pejabat Gedung Putih kepada CNN mengatakan sejumlah lokasi tengah dipertimbangkan untuk pertemuan Zelensky dan Putin. Masih dari sumber pejabat di Gedung Putih, sejumlah lokasi tengah dipertimbangkan untuk menjadi tempat pertemuan Putin dan Zelensky.

    Lokasi itu di antaranya adalah Budapest dan Swiss. Seorang pejabat mengatakan bahwa Trump sendiri telah membahas kemungkinan Budapest dalam percakapan telepon baru-baru ini dengan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban.

    Pejabat itu mengatakan bahwa perencanaan seputar pertemuan tersebut telah ditunda kemarin setelah Trump mengumumkan bahwa akan ada pertemuan pertama hanya dengan Putin dan Zelensky.

    Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, enggan menjawab perihal lokasi pertemuan Putin dan Zelensky. Dia hanya menyebut AS akan membantu mewujudkan pertemuan Putin dan Zelensky.

    “Kedua pemimpin telah menyatakan kesediaan untuk duduk bersama, sehingga tim keamanan nasional kami akan membantu kedua negara mewujudkannya,” ujar Leavitt kepada wartawan di pengarahan Gedung Putih.

    Zelensky Siap Bertemu Putin

    Zelensky sendiri sudah menyatakan dirinya bersedia bertemu langsung dengan Putin untuk mengakhiri perang.

    Berbicara kepada wartawan setelah pembicaraan dengan Presiden AS Donald Trump dan beberapa pemimpin Eropa di Gedung Putih pada Senin (18/8) waktu setempat, Zelensky mengatakan ia siap untuk pertemuan tatap muka pertamanya dengan Putin sejak invasi Moskow hampir tiga setengah tahun yang lalu.

    “Saya mengonfirmasi — dan semua pemimpin Eropa mendukung saya — bahwa kami siap untuk pertemuan bilateral dengan Putin,” kata Zelensky setelah pertemuan tersebut, dilansir kantor berita AFP, Selasa (19/8).

    Tuntutan Putin ke Ukraina

    Untuk mewujudkan perdamaian itu Putin memiliki sejumlah tuntutan untuk Zelensky menjelang rencana pertemuan keduanya untuk mengakhiri perang. Ada tiga tuntutan Putin.

    Putin, menurut ketiga sumber itu, menuntut Ukraina menyerahkan seluruh wilayah Donbas timur, meninggalkan ambisi bergabung aliansi NATO, tetap netral dan menjauhkan pasukan Barat dari wilayahnya.

    Dalam laporan paling detail mengenai tuntutan Putin yang disampaikan oleh pihak Rusia, Reuters menguraikan garis besar apa yang ingin dilihat Kremlin dalam kemungkinan kesepakatan damai untuk mengakhiri perang.

    Intinya, menurut sumber Rusia yang berbicara kepada Reuters, Putin telah berkompromi dengan tuntutan teritorial yang pernah diajukan pada Juni 2024, yang mengharuskan Kyiv menyerahkan empat provinsi yang diklaim Moskow sebagai bagian dari Rusia: Donetsk dan Luhansk di wilayah timur — yang membentuk Donbas — ditambah Kherson dan Zaporishzhia di wilayah selatan.

    Ukraina sebelumnya menolak tuntutan itu yang dianggap sama saja dengan menyerah.

    Dalam proposal terbarunya, menurut tiga sumber tersebut, Putin tetap pada tuntutan agar Ukraina sepenuhnya menarik diri dari wilayah Donbas yang masih dikuasainya. Sebagai imbalannya, imbuh sumber itu, Moskow akan menghentikan garis depan yang saat ini ada di Zaporizhzhia dan Kherson.

    Rusia, menurut ketiga sumber itu, juga bersedia menyerahkan sebagian kecil wilayah Kharkiv, Sumy, dan Dnipropetrovsk di Ukraina yang dikuasainya sebagai bagian dari kemungkinan kesepakatan.

    Soal rencana Ukraina bergabung NATO, menurut sumber-sumber tersebut, Putin berpegang pada tuntutan sebelumnya agar Kyiv meninggalkan ambisi tersebut. Putin juga menuntut NATO memberikan janji yang mengikat secara hukum bahwa mereka tidak akan memperluas aliansi lebih jauh ke timur Eropa.

    Selain itu, sebut ketiga sumber itu, Putin juga meminta pembatasan jumlah tentara Ukraina dan adanya kesepakatan soal tidak akan ada pasukan Barat yang dikerahkan ke Ukraina sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian. Otoritas Ukraina maupun Zelensky belum memberikan tanggapan langsung atas proposal tersebut.

    Lihat juga Video Trump Sesumbar: Jika Tak Ada Saya, Semua Sandera Gaza Sudah Mati

    Halaman 2 dari 5

    (zap/isa)

  • Perang Rusia-Ukraina Masih Membara, Ini Kata-Kata Tak Terduga Zelensky

    Perang Rusia-Ukraina Masih Membara, Ini Kata-Kata Tak Terduga Zelensky

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membuat pernyataan usai Presiden AS Donald Trump bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pekan lalu. Zelensky menuduh Rusia melakukan segala cara untuk mencegah adanya pertemuan dengan Vladimir Putin guna mengakhiri perang.

    Di satu sisi, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan Putin siap bertemu dengan pemimpin Ukraina ketika agenda untuk KTT. Namun nyatanya, agenda itu sama sekali belum siap, sambil menuduh Zelensky selalu menolak segala hal.

    Setelah pekan diplomasi yang intens, di mana Trump lebih dulu bertemu Putin di Alaska lalu Zelensky bersama para pemimpin Eropa di Washington, Presiden AS itu mengatakan perang tersebut menjadi yang paling sulit untuk dihentikan.

    Trump sebelumnya mengaku tengah menyiapkan pertemuan puncak Putin-Zelensky usai melakukan panggilan dengan pemimpin Rusia pada awal pekan ini. Washington bahkan menggandeng NATO dan Eropa untuk merancang jaminan keamanan yang kuat bagi Ukraina.

    Zelensky menegaskan bahwa negaranya membutuhkan jaminan keamanan dari Barat agar perjanjian damai benar-benar berjalan dan mencegah serangan Rusia di masa depan.

    “Ukraina, berbeda dengan Rusia, tidak takut dengan pertemuan antar-pemimpin,” ujar Zelensky dikutip dari BBC, Minggu (24/8/2025).

    “Ini adalah awal dari sebuah usaha besar, dan ini tidak mudah, karena jaminannya mencakup apa yang dapat diberikan mitra kami kepada Ukraina, seperti apa seharusnya tentara Ukraina, dan di mana kami dapat menemukan peluang bagi tentara untuk mempertahankan kekuatannya,” tuturnya.

    Foto: Pertahanan udara Rusia menembak jatuh puluhan drone Ukraina pada Senin sore (11/8/2025). (via REUTERS/Governor of Belgorod Region Vyac)
    Pertahanan udara Rusia menembak jatuh puluhan drone Ukraina pada Senin sore (11/8/2025). (via REUTERS/Governor of Belgorod Region Vyac)

    Ketika ditanya oleh BBC apa yang akan ia katakan kepada warga Ukraina yang kurang yakin akan adanya hasil dari upaya diplomatik terbaru ini, Zelensky berkata: “Mungkin saya pamer, tetapi Washington merasa berhasil. Mengapa? Karena ya, Ukraina membutuhkan jaminan keamanan. Tetapi tanpa AS, Eropa tidak akan memberikan semua yang bisa diberikannya kepada kita,” ucap dia

    “Saya tidak tahu bagaimana ini akan berakhir, tetapi ini jauh lebih baik daripada satu atau dua minggu yang lalu. Kami melihat persatuan di Washington. Ini masih bersifat politis, tetapi ini hanyalah langkah pertama bagi semua orang untuk mengupayakan jaminan keamanan,” sebutnya

    Sekjen NATO Mark Rutte mengatakan, langkah Trump dimaksudkan untuk memecah kebuntuan konflik, seraya menegaskan aliansi tengah bekerja agar Putin tidak akan pernah mencoba menyerang Ukraina lagi.

    “Terlalu dini untuk mengatakan secara pasti apa yang akan menjadi hasilnya,” ucap Rutte.

    Namun, di tengah upaya mediasi perdamaian Rusia justru meluncurkan salah satu serangan terberat dalam beberapa pekan pada Kamis (21/8) dengan 574 drone dan 40 rudal dalam semalam.

    Sementara itu, drone milik Ukraina menyerang stasiun pompa minyak di Bryansk, Rusia, hingga menghentikan pasokan minyak lewat pipa Druzhba ke Hungaria dan Slovakia.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Rahasia Panjang Umur Nenek Usia 116 Tahun, Ternyata Sesimpel Ini

    Rahasia Panjang Umur Nenek Usia 116 Tahun, Ternyata Sesimpel Ini

    Jakarta

    Seorang nenek berusia 116 menjadi orang tertua di dunia. Hal ini diakui secara resmi oleh Guinnes World Records setelah orang tertua di dunia sebelumnya, Inah Canabarro, meninggal di awal tahun ini.

    Dikutip dari laman Times of India, nenek bernama Ethel Caterham ini lahir pada 21 Agustus 1909 di sebuah desa Hampshire, Inggris. Tepatnya, sebelum Titanic tenggelam dan delapan tahun sebelum Revolusi Rusia.

    Dalam hidupnya, dia melewati dua perang dunia, enam masa pemerintahan raja yang berbeda di Britania Raya, dan 27 perdana menteri. Dari era Edwardian hingga era kecerdasan buatan saat ini, Caterham sudah menyaksikan berbagai sejarah kehidupan.

    Rahasia Umur Panjang Nenek 116 Tahun

    Bukan asupan makanan atau rutinitas olahraga tertentu, rahasia umur panjang yang dia pegang teguh adalah jangan pernah berdebat.

    “Tidak pernah berdebat dengan siapapun, saya mendengarkan dan melakukan apa yang saya suka,” kata Caterham.

    Filosofi untuk tetap tenang dan bebas stres ini menurutnya telah membuat dirinya tetap tenang secara mental serta kuat secara fisik. Para ahli medis memang menyoroti dampak buruk dari stres kronis pada jantung dan otak. Caterham juga pernah berbicara tentang mengambil peluang dengan pikiran terbuka dan menjalani hidup dengan moderasi.

    Perjalanan ke India dan Hong Kong

    Pada usia 18 tahun, Caterham meninggalkan Inggris dan menuju India. Dia bekerja sebagai pengasuh anak di sebuah keluarga Inggris.

    Ketika itu, di tahun 1921, perjalanan internasional bagi seorang perempuan muda bukanlah hal yang umum. Tiga tahun kemudian, dia kembali ke rumah dan bertemu suaminya, Norman di sebuah pesta makan malam.

    Norman adalah seorang mayor di Angkatan Darat Inggris. Dia membawa Caterham ke Hong Kong dan Gibraltar selama bertugas.
    Di Hong Kong, Caterham mendirikan tempat mengajar bahasa Inggris dan kerajinan tangan kepada anak-anak.

    Bersama suaminya, dia kemudian menetap kembali di Inggris dan membesarkan kedua putrinya. Kini, suami dan kedua putrinya sudah meninggal dunia.

    Umur panjang Caterham sepertinya merupakan warisan dalam keluarganya. Salah satu kakak perempuannya, Gladys Babilas hidup sampai usia 104 tahun.

    Kini, Caterham telah menjadi nenek dari tiga cucu dan nenek buyut dari lima cicit. Meski telah melewati masa-masa sulit kehilangan anggota keluarga, dia mampu menjalani semuanya dengan tenang.

    Pada tahun 2020, di usia 111 tahun, Caterham berhasil sembuh dari COVID-19. Keluarganya selalu mengunjungi dia di panti jompo, tempat dan menikmati hari-hari tenang yang penuh dengan kasih sayang.

    Mendapatkan Penghargaan dari Guinness World Records

    Di ulang tahunnya ke 116, Caterham menerima penghormatan dari seluruh dunia, termasuk ucapan dari Guinnes World Records. Panti jompo, tempat dia tinggal, menggambarkan hidupnya sebagai bukti nyata akan kekuatan, semangat, dan kebijaksanaan.

    Halaman 2 dari 2

    (elk/naf)

  • Perang Berkepanjangan, Potret Puluhan Anak di Rusia Latihan Perang

    Perang Berkepanjangan, Potret Puluhan Anak di Rusia Latihan Perang

    HOME

    MARKET

    MY MONEY

    NEWS

    TECH

    LIFESTYLE

    SHARIA

    ENTREPRENEUR

    CUAP CUAP CUAN

    CNBC TV

    Loading…

    `

    $(‘#loaderAuth’).remove()
    const dcUrl=”https://connect.detik.com/dashboard/”;

    if (data.is_login) {
    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    My Profile

    Logout

    ${suffix}
    `);

    $(“#alloCardIframe”).iFrameResize();

    } else {
    prefix = “

    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    REGISTER

    LOGIN
    ${suffix}
    `);
    }
    }

  • Hubungan Memanas, AS dan India Tetap Lanjutkan Negosiasi Dagang

    Hubungan Memanas, AS dan India Tetap Lanjutkan Negosiasi Dagang

    Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat (AS) dan India tetap melanjutkan pembicaraan dagang meski hubungan keduanya memanas akibat tarif impor dan ancaman sanksi Washington ke New Delhi terkait pembelian minyak Rusia.

    “Negosiasi masih berlangsung dan hubungan tidak terputus,” ujar Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar dalam sebuah acara media di New Delhi dikutip dari Bloomberg, Sabtu (23/8/2025).

    Pernyataan Jaishankar memberi sinyal bahwa kedua negara masih mencari jalan keluar sebelum tarif resmi diberlakukan. Jaishankar menyebut, penerapan tarif untuk isu perdagangan adalah hal baru. Dia mengatakan pihaknya belum pernah melihat Presiden AS yang menjalankan kebijakan luar negeri secara terbuka seperti saat ini.

    Jaishankar juga membela keputusan India membeli minyak mentah diskon dari Rusia. Dia mengemukakan bahwa sejak Presiden AS Donald Trump mulai menjabat pada Januari lalu, New Delhi tidak pernah membicarakan soal pembelian energi dengan Washington.

    Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan India Piyush Goyal menambahkan bahwa India mendekati hubungan dagang dengan AS dengan pikiran terbuka dan sudut pandang positif.

    Terkait Quadrilateral Security Dialogue (Quad), aliansi demokrasi yang beranggotakan AS, Jepang, Australia, dan India untuk membendung pengaruh China di Indo-Pasifik, Jaishankar menuturkan bahwa komunikasi tetap berjalan, meski keputusan aksi lanjutan belum ditetapkan. India dijadwalkan menjadi tuan rumah KTT Quad tahun ini dengan menghadirkan Presiden Trump.

    Pembicaraan dagang kedua negara sebelumnya menemui jalan buntu setelah beberapa kali perundingan dalam beberapa bulan terakhir. Trump bahkan mengancam akan melipatgandakan tarif ekspor India hingga 50% pekan depan sebagai bentuk tekanan atas pembelian minyak Rusia oleh New Delhi. Ancaman tarif baru itu jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara kawasan.

    India dan Rusia menargetkan peningkatan perdagangan tahunan hingga US$100 miliar dalam lima tahun, dengan memangkas hambatan tarif di tengah ketegangan kedua negara dengan Amerika Serikat. 

    Dalam kunjungannya ke Moskow, Jaishankar mengatakan kedua negara perlu menghapus hambatan dagang serta mengurangi batasan nontarif guna mencapai target tersebut.  

    Tanpa menyebut langsung AS dan kebijakan dagangnya, Jaishankar menegaskan dalam forum bisnis India-Rusia di Moskow bahwa ketidakpastian global yang kian meningkat menekankan pentingnya memiliki mitra yang andal dan stabil. 

    “Kita semua sadar bahwa pertemuan ini berlangsung di tengah situasi geopolitik yang kompleks. Para pemimpin kita tetap menjalin komunikasi erat dan rutin,” ujarnya.

  • WTO Dukung Indonesia Terkait Sengketa Ekspor Biodiesel ke Eropa – Page 3

    WTO Dukung Indonesia Terkait Sengketa Ekspor Biodiesel ke Eropa – Page 3

    Badan penyelesaian perselisihan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) telah sepakat membentuk sebuah panel untuk mengevaluasi bea masuk yang dikenakan oleh Uni Eropa (UE) terhadap impor biodiesel dari Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh WTO pada Senin 27 November 2023.

    WTO mengungkapkan sejumlah negara yaitu Amerika Serikat (AS), Inggris, Norwegia, Rusia, Thailand, Singapura, Jepang, Kanada, China, Argentina dan Turki menyatakan akan berpartsipasi sebagai pihak ketiga dalam proses evaluasi panel perselisihan tersebut.

    “Upaya banding kasus ini ke WTO sangat strategis untuk menjaga akses pasar produk biodiesel Indonesia di pasar Uni Eropa yang saat ini dikenai bea masuk imbalan sebesar delapan persen hingga 18 persen,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (2022-2024) Budi Santoso, dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (29/11/2023).

     

     

  • Trump Berharap Masuk Surga dengan Bantu Akhiri Perang Ukraina-Rusia

    Trump Berharap Masuk Surga dengan Bantu Akhiri Perang Ukraina-Rusia

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan ia berharap membantu mengakhiri perang antara Ukraina dan Rusia akan meningkatkan peluangnya untuk masuk surga.

    Dalam penampilannya di acara “Fox & Friends” di Fox News pada 19 Agustus, Trump berbicara tentang panggilan teleponnya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin setelah pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan para pemimpin Eropa lainnya di Gedung Putih, sehari sebelumnya.

    “Saya ingin mengakhiri itu (perang). Anda tahu, kita tidak kehilangan nyawa warga Amerika … kita kehilangan sebagian besar tentara Rusia dan Ukraina,” kata Trump, dilansir media USA Today, Sabtu (23/8/2025).

    “Saya ingin mencoba dan masuk surga jika memungkinkan. Saya dengar saya tidak baik-baik saja. Saya benar-benar berada di posisi terbawah. Tetapi jika saya bisa masuk surga, ini akan menjadi salah satu alasannya,” tuturnya.

    Trump kemudian melanjutkan pembicaraan tentang nyawanya yang telah diselamatkan Tuhan. Trump mengatakan dia “diselamatkan oleh Tuhan untuk membuat Amerika hebat kembali”. Pernyataan Trump ini merujuk ke peristiwa percobaan pembunuhan dirinya pada Juli 2024, ketika sebuah peluru menyerempet telinganya.

    Pada jumpa pers Gedung Putih di hari yang sama, Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt ditanya apakah Trump bercanda dalam komentarnya tersebut, atau apakah ada motivasi spiritual di balik upaya perdamaiannya itu.

    (ita/ita)

  • Makhluk Mungil Bawa Kematian Sudah Menyebar, Korbannya Jutaan

    Makhluk Mungil Bawa Kematian Sudah Menyebar, Korbannya Jutaan

    Jakarta, CNBC indonesia – Jamur Aspergillus merupakan makhluk mungil pembawa kematian. Penyebarannya juga kian meluas gara-gara perubahan iklim. 

    Sebagai informasi, Aspergillus merupakan jenis kapang atau jamur yang bisa menyebabkan infeksi paru-paru dan gangguan pernapasan. Spora jamur dapat masuk ke tubuh manusia lewat udara dan menyebabkan penyakit bernama aspergilosis.

    Infeksi dari jamur dapat berisiko pada mereka dengan sistem imun lemah, penderita asma atau fibrosis kistik.

    Jamur itu bisa tumbuh subur pada suhu tinggi, membuatnya mampu bertahan dalam tubuh manusia dengan suhu 37 derajat celcius. Gaya hidup alaminya menurut Elaine Bignell dari University of Exeter membuatnya bisa masuk ke paru-paru manusia.

    Sementara itu, studi dari Manchester University mengungkapkan jamur telah menyebar luas ke wilayah Eropa hingga Asia. Peneliti Norman van Rhijn mengatakan dunia berada dalam titik kritis untuk menghadapi peningkatan patogen jamur dan infeksi jamur bisa menyebabkan kematian jutaan orang secara global.

    “Kita berbicara tentang ratusan ribu nyawa, dan pergeseran benua dalam distribusi spesies. Dalam 50 tahun ke depan, tempat tumbuh berbagai spesies dan jenis infeksi yang kita hadapi akan berubah total,” kata Rhijn, dikutip dari Financial Times.

    The Independent melaporkan Aspergillus bisa meluas hingga 77% wilayah lagi pada 2100. Penyebabnya karena pemanasan global akibat penggunaan bahan bakar fosil.

    Setidaknya fenomena itu akan membuat sembilan juta orang di Eropa menghadapi risiko infeksi mematikan.

    Sementara di Asia, penyebaran jamur mencapai wilayah utara seperti China bagian utara, Rusia, hingga Skandinavia dan Alaska juga diprediksi meningkat signifikan.

    Bukan hanya itu, Aspergillus flavus juga berisiko menyebar ke 16% wilayah baru. Spesies ini tumbuh di tanaman pangan.

    Penyebarannya jadi ancaman serius bagi ketahanan pangan dan ekosistem sekitarnya secara global.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]