Negara: Rusia

  • Stabilitas keamanan kunci capai pertumbuhan ekonomi 8 persen

    Stabilitas keamanan kunci capai pertumbuhan ekonomi 8 persen

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IBC: Stabilitas keamanan kunci capai pertumbuhan ekonomi 8 persen
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 26 Agustus 2025 – 21:21 WIB

    Elshinta.com – Ketua Dewan Pengawas Indonesia Business Council (IBC) Arsjad Rasjid menyebut menjaga stabilitas keamanan di dalam negeri menjadi salah satu kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    Arsjad menjelaskan perekonomian nasional sangat rentan terhadap situasi yang terjadi di dalam negeri maupun luar negeri. Menurutnya, hal tersebut akan secara tidak langsung berdampak pada kenaikan harga pangan dan energi.

    “Kalau tidak ada namanya peacefulness ataupun kedamaian, bagaimana bisa ada pertumbuhan ekonomi,” ujar Arsjad di Jakarta, Selasa.

    Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia, kata Arsjad, tidak hanya menjaga keamanan dalam negeri, tetapi juga harus mempertimbangkan kondisi geopolitik global.

    Lebih lanjut, situasi geopolitik memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Misalnya, konflik Ukraina dan Rusia, Israel-Iran, hingga tarif resiprokal yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump, telah menimbulkan gejolak ekonomi global.

    Ia juga menekankan bahwa Indonesia harus bahu-membahu dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Menurutnya, dengan kondisi negara yang aman dan stabil, maka akan memberikan dampak yang lebih kecil saat terjadi gejolak politik dan ekonomi di dunia.

    “Nah ini yang menjadi dampak perubahan yang sangat drastis, yang tanpa disadari dampaknya terkena pada kita. Nah di sini yang saya ingin suarakan yang satu, bahwa di sinilah persatuan-kesatuan kita yang sangat penting,” ucap Arsjad.

    Arsjad berharap para pengusaha dapat fokus menjaga ekonomi nasional agar tidak terpuruk di tengah ketidakpastian global. Selain itu, para pengusaha juga diminta untuk melakukan diversifikasi pasar. 

    Sumber : Antara

  • Rupiah melemah dipengaruhi perkembangan konflik Rusia dengan Ukraina

    Rupiah melemah dipengaruhi perkembangan konflik Rusia dengan Ukraina

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah dipengaruhi perkembangan konflik Rusia dengan Ukraina
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 26 Agustus 2025 – 18:35 WIB

    Elshinta.com – Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menganggap pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi perkembangan konflik antara Rusia dengan Ukraina.

    “Presiden AS (Amerika Serikat) Donald Trump telah berusaha memposisikan dirinya sebagai mediator, tetapi pekan lalu memperingatkan bahwa ia akan mengenakan sanksi baru terhadap Moskow jika tidak ada kemajuan yang dicapai menuju kesepakatan damai dalam dua minggu,” katanya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa.

    Wakil Presiden AS J.D. Vance mengatakan Rusia telah membuat konsesi yang signifikan, termasuk jaminan keamanan untuk Ukraina, meskipun para diplomat Barat memperingatkan bahwa Moskow belum berkomitmen pada kerangka kerja yang mengikat.

    Trump telah mengusulkan pertemuan puncak trilateral dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Rusia Vladimir Putin, tetapi belum ada tanggal yang ditetapkan.

    Mengutip Kyodo, Trump sudah mengadakan pembicaraan dengan Putin di Alaska pada pekan lalu, yang dilanjutkan pertemuan di Washington dengan Zelenskyy dan para pemimpin Eropa.

    Tak lama setelah pertemuan di Gedung Putih tersebut, Trump mengatakan bahwa dirinya telah mulai mengatur pembicaraan antara Putin dan Zelenskyy di lokasi yang akan ditentukan. Presiden AS mengisyaratkan adanya kemungkinan perkembangan signifikan dalam negosiasi perdamaian dalam satu-dua minggu ke depan.

    Trump mengatakan bahwa pembicaraan yang direncanakan tersebut nantinya bisa dilanjutkan dengan pertemuan lain yang juga melibatkan dirinya.

    Zelenskyy telah menyatakan kesiapan untuk bertemu langsung dengan Putin tanpa syarat apapun. Ia juga menyatakan dukungannya terhadap upaya Trump mencari solusi diplomatik guna mengakhiri konflik yang telah dimulai tiga setengah tahun lalu.

    Namun hingga kini, belum ada tanda-tanda bahwa Rusia berniat mengupayakan pertemuan antara Putin dan Zelenskyy dalam waktu dekat.

    Sentimen pasar juga berasal dari peluang pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) belum sepenuhnya pasti, kendali sejumlah analis memperkirakan Bank Sentral AS akan memangkas 25 basis points (bps) pada bulan depan.

    “Data ekonomi penting seperti Core PCE (Personal Consumption Expenditures) pada pekan ini, laporan tenaga kerja (NFP/Non-Farm Payroll) pekan depan, serta inflasi (CPI/Consumer Price Index) Agustus akan menjadi penentu arah kebijakan The Fed. Situasi ini mendorong aksi lindung nilai atau hedging dan membuat dolar kembali menguat secara luas,” ucap Ibrahim.

    Pelaku pasar turut mencermati dinamika politik di AS, dimana Trump kembali melontarkan kritik terhadap Gubernur The Fed Jerome Powell dan jajarannya, bahkan dikabarkan mempertimbangkan langkah untuk mengganti Powell.

    Meski demikian, lanjutnya, penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett menyebut proses penggantian membutuhkan waktu berbulan-bulan.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Selasa sore melemah sebesar 40 poin atau 0,24 persen menjadi Rp16.299 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.259 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga melemah ke level Rp16.277 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.255 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Alert! Wilayah Caplokan Rusia di Ukraina dalam Bahaya, Kena Krisis Ini

    Alert! Wilayah Caplokan Rusia di Ukraina dalam Bahaya, Kena Krisis Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wilayah Donetsk yang dicaplok Rusia dari Ukraina memasuki kondisi krisis air bersih. Hal ini terjadi setelah kanal yang menampung pasokan air untuk wilayah tersebut masih dalam penguasaan pasukan Ukraina.

    Mengutip The Guardian, Denis Pushilin, pejabat Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin sebagai kepala wilayah itu, mengatakan Ukraina telah melakukan blokade air di kanal yang menghubungkan dua sungai vital di wilayah itu. Pushilin mengatakan air hanya tersedia selama beberapa jam setiap tiga hari, dan menggambarkan situasinya “sensitif”.

    “Krisis air yang memaksa orang untuk mengantri di truk tanker hanya dapat diperbaiki jika Rusia mengambil kendali penuh atas wilayah tersebut dan kanal vital,” tuturnya.

    Dibangun pada 1950-an, kanal 83 mil (135 km), yang menghubungkan dua sungai, dimulai sekitar 12 mil timur laut Sloviansk, yang dipegang oleh pasukan Ukraina, dan selesai di dekat Kota Donetsk di daerah yang dikendalikan oleh pasukan Rusia.

    Di sisi lain, warga telah mempermalukan pushilin dan memberi tekanan pada rezim pendudukan Donetsk dengan mengirimkan surat terbuka kepada Putin yang memintanya untuk campur tangan apa yang mereka sebut “bencana kemanusiaan dan ekologis”. Komentator Ukraina telah menunjukkan masalah untuk mengkritik pemerintahan Rusia.

    Di Donetsk, Reuters melaporkan bahwa orang-orang mengantri di sebuah truk air untuk mengisi botol plastik lima liter dan tabung bensin dengan air sebelum mengangkutnya di troli atau di tempat penampungan yang telah disiapkan di mobil mereka.

    “Saya berusia 78 tahun,” kata seorang pensiunan yang memberikan namanya sebagai Lyubov dan tampak kesal. “Bagaimana aku bisa datang ke sini, mengumpulkan air, dan membawanya pulang? Aku harus pergi ke toilet dan mencuci,” tuturnya.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • IBC: Stabilitas keamanan kunci capai pertumbuhan ekonomi 8 persen

    IBC: Stabilitas keamanan kunci capai pertumbuhan ekonomi 8 persen

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Pengawas Indonesia Business Council (IBC) Arsjad Rasjid menyebut menjaga stabilitas keamanan di dalam negeri menjadi salah satu kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    Arsjad menjelaskan perekonomian nasional sangat rentan terhadap situasi yang terjadi di dalam negeri maupun luar negeri. Menurutnya, hal tersebut akan secara tidak langsung berdampak pada kenaikan harga pangan dan energi.

    “Kalau tidak ada namanya peacefulness ataupun kedamaian, bagaimana bisa ada pertumbuhan ekonomi,” ujar Arsjad di Jakarta, Selasa.

    Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia, kata Arsjad, tidak hanya menjaga keamanan dalam negeri, tetapi juga harus mempertimbangkan kondisi geopolitik global.

    Lebih lanjut, situasi geopolitik memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Misalnya, konflik Ukraina dan Rusia, Israel-Iran, hingga tarif resiprokal yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump, telah menimbulkan gejolak ekonomi global.

    Ia juga menekankan bahwa Indonesia harus bahu-membahu dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Menurutnya, dengan kondisi negara yang aman dan stabil, maka akan memberikan dampak yang lebih kecil saat terjadi gejolak politik dan ekonomi di dunia.

    “Nah ini yang menjadi dampak perubahan yang sangat drastis, yang tanpa disadari dampaknya terkena pada kita. Nah di sini yang saya ingin suarakan yang satu, bahwa di sinilah persatuan-kesatuan kita yang sangat penting,” ucap Arsjad.

    Arsjad berharap para pengusaha dapat fokus menjaga ekonomi nasional agar tidak terpuruk di tengah ketidakpastian global. Selain itu, para pengusaha juga diminta untuk melakukan diversifikasi pasar.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pengusaha Respons Demo di DPR, Minta Ini biar Ekonomi Tumbuh 8%

    Pengusaha Respons Demo di DPR, Minta Ini biar Ekonomi Tumbuh 8%

    Jakarta

    Aksi demonstrasi berlangsung di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (25/8/2025). Aksi ini dipicu oleh sejumlah isu seperti tunjangan jumbo untuk anggota DPR RI hingga rilis data pertumbuhan ekonomi 5,12% yang dipandang tidak sesuai.

    Ketua Dewan Pengawas Indonesia Business Council (IBC) Arsjad Rasjid mengingatkan agar pemerintah bisa menjaga perdamaian di dalam negeri. Hal ini demi mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 8% sesuai dengan target Presiden Prabowo Subianto, mengingat ekonomi nasional rentan terdampak.

    “Kita ini memiliki tantangan yang besar atas dampak daripada situasi global yang uncertain. Ada Trump effects, ada perubahan-perubahan, konflik-konflik yang terjadi misalnya di ASEAN aja kemarin, ada Thailand dan Kamboja,” kata Arsjad, dalam Press Conference Kick-Off Indonesia Economic Summit (IES) 2026 di Fairmont Hotel, Jakarta, Selasa (26/8/2025).

    Menurut Arsjad, tanpa adanya kedamaian di dalam negeri akan sulit untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut. Belum lagi ditambah dengan gejolak perekonomian dan geopolitik global, beberapa persoalan ini pun berdampak langsung ke Indonesia.

    “Kalau tidak ada namanya peacefulness ataupun kedamaian, bagaimana bisa ada pertumbuhan ekonomi?” ujarnya.

    Beberapa konflik yang langsung berdampak ke Indonesia mulai dari tensi antara Ukraina dan Rusia hingga perang Israel dan Iran. Pergolakan geopolitik hingga perekonomian global sedikit banyak berdampak pada harga energi hingga komoditas pangan Indonesia.

    Menurutnya, kondisi banyaknya gejolak geopolitik dalam waktu berdekatan seperti sekarang ini belum pernah terjadi sebelumnya. Atas hal ini, Arsjad menekankan pentingnya persatuan dan semangat gotong-royong.

    “Ini semua keadaan yang sejak Perang Dunia Kedua mungkin, saya rasa belum ada setingkat setinggi ini. Nah ini yang menjadi dampak perubahan yang sangat drastis, yang tanpa disadari dampaknya terkena pada kita. Nah di sini yang saya ingin suarakan bahwa persatuan-kesatuan kita yang sangat penting,” kata Arsjad.

    Tonton juga video “Besarnya Potensi Industri Halal Indonesia, Bisa Dongkrak Ekonomi” di sini:

    (acd/acd)

  • Rusia “Main Api” di Asia, Tebar Jet Tempur Siluman Dekat Sekutu Abadi

    Rusia “Main Api” di Asia, Tebar Jet Tempur Siluman Dekat Sekutu Abadi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rusia dilaporkan telah menempatkan jet tempur siluman generasi kelima Su-57 di wilayah Timur Jauh, langkah yang menandai peningkatan signifikan dalam postur militernya di dekat China, mitra strategis yang oleh Presiden Vladimir Putin disebut sebagai “kemitraan tanpa batas”.

    Gambar-gambar yang beredar di media sosial menunjukkan dua unit Su-57 sedang terbang berdampingan. Kanal Telegram Fighterbomber, yang berafiliasi dengan Angkatan Udara Rusia, mengeklaim bahwa ini adalah kali pertama pesawat tempur siluman tersebut ditempatkan pada satuan tempur garis depan.

    Meski tidak disebutkan secara resmi, analis pertahanan spesialis militer Rusia, Guy Plopsky, mengatakan kedua pesawat kemungkinan besar bergabung dengan Resimen Penerbangan Tempur Garda ke-23 (23rd Guards Fighter Aviation Regiment/IAP) yang berbasis di Dzyomgi.

    Pangkalan udara ini terletak di timur laut kota Komsomolsk-on-Amur, wilayah Khabarovsk Krai, hanya 300 kilometer dari perbatasan Rusia-China dan sekitar 660 kilometer dari Hokkaido, pulau utama paling utara Jepang yang merupakan sekutu Amerika Serikat.

    Laporan ini muncul tak lama setelah pernyataan Letnan Jenderal Alexander Maksimtsev, Wakil Panglima Angkatan Dirgantara Rusia, mengungkapkan bahwa Su-57 kini telah dipersenjatai dengan senjata hipersonik.

    “Sesuai dengan pesanan pertahanan negara, Angkatan Dirgantara setiap tahun menerima sistem senjata canggih dan termodernisasi. Kecepatan pengiriman pesawat Su-57 generasi kelima terus meningkat, bersama dengan sistem serangan udara modern dan senjata hipersonik,” ujarnya kepada kantor berita TASS.

    Senjata hipersonik mampu melesat lebih dari lima kali kecepatan suara dan bermanuver saat terbang, sehingga sangat sulit dicegat. Rusia dan China sudah mengoperasikan senjata jenis ini, sementara Amerika Serikat masih berusaha mengejar ketertinggalan.

    Adapun penempatan Su-57 ini menambah lapisan baru dalam dinamika keamanan di kawasan Asia-Pasifik. Amerika Serikat telah menempatkan jet tempur siluman F-35 di Jepang, sementara Jepang dan Korea Selatan juga mengoperasikan jenis pesawat yang sama. Sementara itu, China menjadi satu-satunya negara selain AS yang mengembangkan dua tipe jet tempur siluman-J-20 dan J-35A.

    Dengan keberadaan Su-57 di Timur Jauh, Rusia menegaskan kehadirannya di kawasan yang kian diperebutkan pengaruhnya, di mana aliansi AS bersama Jepang dan Korea Selatan terus berupaya membendung manuver militer Moskow dan Beijing.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Langka, Pejabat Iran Tuduh Rusia Bocorkan Posisi Pertahanan Udara ke Israel

    Langka, Pejabat Iran Tuduh Rusia Bocorkan Posisi Pertahanan Udara ke Israel

    Teheran

    Seorang pejabat tinggi Iran melontarkan tuduhan yang belum pernah disampaikan sebelumnya terhadap Rusia, sekutu negara Syiah tersebut. Sang pejabat Teheran itu menuduh Moskow telah memberikan informasi intelijen kepada Israel soal posisi pertahanan udara Iran ketika perang berkecamuk pada Juni lalu.

    Tuduhan langka ini, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (26/8/2025), dilontarkan oleh Mohammad Sadr yang merupakan salah satu anggota Majelis Penegasan Kebijaksanaan Iran — badan penasihat dan penyelesaian konflik yang para anggotanya ditunjuk oleh pemimpin tertinggi Iran.

    “Rusia memberikan informasi kepada Israel tentang situs-situs pertahanan udara Iran,” kata Sadr dalam pernyataan pers yang dirilis pada Minggu (24/8) malam waktu setempat. Dia tidak memberikan bukti lebih lanjut untuk mendukung tuduhannya tersebut.

    Sadr, dalam pernyataannya, mengecam aliansi yang selama ini terjalin antara Iran dan Rusia.

    “Perang ini membuktikan bahwa aliansi strategis dengan Moskow tidak ada gunanya,” sebutnya, merujuk pada perang selama 12 hari yang berlangsung antara Iran dan Israel pada Juni lalu.

    Tidak hanya itu, Sadr juga melontarkan tuduhan bahwa Israel telah membunuh mantan Presiden Ebrahim Raisi, yang tewas dalam kecelakaan helikopter bersama beberapa pejabat Teheran lainnya pada Mei 2024 lalu.

    “Sejak awal saya mengatakan ini adalah pembunuhan… yang dilakukan oleh Israel,” cetus Sadr.

    Pertengahan Juni lalu, Israel melancarkan rentetan pengeboman terhadap fasilitas nuklir dan militer, serta kawasan permukiman, di berbagai wilayah Iran.

    Lebih dari 1.000 orang tewas akibat rentetan serangan militer Tel Aviv dalam perang tersebut. Para komandan senior dan ilmuwan nuklir Iran termasuk di antara korban tewas.

    Iran membalas dengan melancarkan rentetan serangan rudal dan drone, yang menewaskan puluhan orang di wilayah Israel.

    Amerika Serikat (AS), sekutu Israel, sempat bergabung dalam perang itu dengan turut mengebom situs-situs nuklir Iran. Namun setelah itu, Washington melakukan mediasi dan mengumumkan penghentian pertempuran antara kedua negara yang bermusuhan itu pada 24 Juni lalu.

    Ketika perang Iran-Israel berlangsung, Rusia membatasi diri untuk mengutuk serangan-serangan Tel Aviv terhadap sekutunya, Teheran. Moskow, menurut pengamat Iran yang dikutip Al Arabiya, juga tidak mengambil tindakan militer apa pun atau memberikan tekanan diplomatik untuk mendukung sekutunya.

    Padahal pada 17 Januari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian menandatangani perjanjian kemitraan strategis antara kedua negara di Moskow.

    Kedua negara, menurut laporan AFP pada saat itu, menekan perjanjian tersebut untuk memperkuat hubungan mereka, terutama di bidang “kerja sama militer”. Namun kesepakatan itu tidak mencapai level pakta pertahanan bersama seperti yang ditandatangani Moskow dengan Korea Utara (Korut).

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/zap)

  • Terkuak! Presiden AS Ucap Janji ke Putin Rusia Bisa Jadi Anggota NATO

    Terkuak! Presiden AS Ucap Janji ke Putin Rusia Bisa Jadi Anggota NATO

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) pernah menjanjikan keanggotaan aliansi pertahanan NATO kepada Rusia. Hal ini terungkap dari sebuah dokumen lembaga penelitian independen di Universitas George Washington, Arsip Keamanan Nasional, yang dirilis Kamis (21/8/2025).

    Dalam dokumen itu, Mantan Presiden AS Bill Clinton berjanji kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan antara kedua pemimpin di Kremlin, 4 Juni 2000, bahwa ia akan mempertimbangkan keanggotaan Rusia di NATO. Clinton juga mengeklaim bahwa perluasan blok militer tersebut tidak akan mengancam Moskow.

    “Sejak awal proses perluasan NATO, saya tahu bahwa hal itu dapat menjadi masalah bagi Rusia. Saya peka terhadap hal ini, dan saya ingin dipahami bahwa perluasan NATO tidak mengancam Rusia dengan cara apapun,” kata Clinton.

    Ia menambahkan bahwa ia memahami bahwa pertimbangan domestik di Rusia menghalangi hal ini, tetapi seiring waktu, negara tersebut harus menjadi bagian dari setiap organisasi yang menyatukan dunia yang beradab. Menurut dokumen tersebut, Putin mengatakan ia “mendukung” gagasan tersebut.

    Tahun lalu, dalam sebuah wawancara dengan jurnalis Amerika Tucker Carlson, Putin mengatakan ia telah membahas hal tersebut dengan Clinton.

    “Meskipun Clinton awalnya setuju, ia kemudian menolak gagasan tersebut setelah berbicara dengan timnya. Seandainya Clinton setuju, hal itu akan mengarah pada periode baru pemulihan hubungan antara Moskow dan blok militer,” tambah Putin.

    NATO telah berkembang enam kali lipat sejak percakapan kedua pemimpin pada tahun 2000, dengan penambahan 12 negara lagi selama periode tersebut. Dalam wawancara dengan Carlson, Putin mengatakan ada kekhawatiran besar dari Moskow melihat hal ini.

    “Setelah gelombang demi gelombang ekspansi… kami terus-menerus diberi tahu: ‘Anda tidak perlu takut akan hal ini, ini tidak mengancam Anda’,” ungkap Putin. “Namun mereka mengabaikan kekhawatiran kami begitu saja, menolak untuk mengakui atau bahkan mempertimbangkan posisi kami.”

    “Kami lebih tahu daripada siapapun apa yang mengancam kami dan apa yang tidak,” katanya.

    Moskow telah menyebut ambisi Ukriana untuk bergabung dengan NATO sebagai salah satu penyebab utama konflik saat ini antara dua tetangga mantan Uni Soviet itu. Kremlin menyatakan perang ini dipandangnya sebagai perang proksi yang diatur oleh blok militer tersebut melawan Rusia.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Satriya Arta Kumbara Bisa Jadi WNI Lagi Lewat Naturalisasi, Syaratnya?

    Satriya Arta Kumbara Bisa Jadi WNI Lagi Lewat Naturalisasi, Syaratnya?

    GELORA.CO – Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum menegaskan status WNI Satriya Arta Kumbara, eks marinir yang jadi tentara bayaran di Rusia dan berperang melawan Ukraina telah hilang. Hal itu dia paparkan saat menjawab pertanyaan anggota Komisi XIII saat rapat dengar pendapat umum (RDPU) terkait RUU Pengesahan Perjanjian Indonesia-Rusia tentang Ekstradisi.

    Direktur Jenderal AHU Kemenkum, Widodo, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Mabes TNI untuk memastikan bahwa Satriya tak lagi dinas di TNI.

    “Kami kemarin sudah berkoordinasi dengan Kadispenal, dari Mabes TNI. Pada pokoknya karena beliau melakukan suatu tindakan, pertama yang bersangkutan desersi, kemudian berkali-kali dipanggil pidana militer tidak datang-datang, akhirnya inabsensia, diberi hukuman,” kata Widodo di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (25/8).

    “Kemudian hukuman itu dipertegas lagi dalam pidana militernya, akhirnya dikeluarkan dari kedinasan Tentara Nasional Indonesia,” sambungnya.

    Widodo mengatakan, setelah tak lagi berdinas di TNI, otomatis Satriya berstatus sebagai warga sipil. Pada saat Satriya bergabung dengan tentara Rusia, berdasarkan Undang-undang Kewarganegaraan, status WNI Satriya otomatis hilang.

    Widodo juga menegaskan bahwa sebagai mantan prajurit, seharusnya Satriya paham akan konsekuensi apabila bergabung dengan dinas militer negara lain.

    “Seharusnya dia sadar karena dia menandatangani perjanjian sebagai tentara bayaran atau kombatan bayaran, dan seharusnya seorang tentara sudah tahu betul kalau dia mendukung salah satu itu akan kehilangan statusnya,” tuturnya.

    Widodo mengatakan secara yuridis, Satriya bisa kembali jadi WNI dengan memenuhi persyaratan dalam aturan yang berlaku, yakni melalui proses naturalisasi.

    Adapun proses naturalisasi itu dimohonkan seorang warga negara asing yang ingin menjadi WNI, dengan syarat harus tinggal di Indonesia selama 5 tahun atau 10 tahun berturut-turut.

    “Yang bersangkutan (Satriya) tentu ketika ingin kembali akan mengikuti prosedur naturalisasi murni yaitu harus 5 tahun berturut-turut atau 10 tahun (tinggal di Indonesia),” ungkap Widodo.

    Selain syarat tinggal di Indonesia dalam jangka waktu tertentu selama bertahun-tahun, Satriya juga harus diakui terlebih dahulu sebagai warga negara Rusia.

    “Dengan catatan membawa dokumen sebagai warga negara asing. Harusnya mereka ketika di sana, dia menjadi warga negara di negara di tempat negara itu dibelanya,” pungkasnya.

    Tanggapan Dubes Rusia soal Satriya Jadi Tentara Bayaran

    Sebelumnya, Duta Besar Rusia untuk RI Sergei Tolchenov mengaku tidak tahu keberadaan Satriya sebagai tentara bayaran yang berperang dengan Rusia.

    “Tentang hal ini, saya hanya baca lewat media di Indonesia. Secara resmi saya menyampaikan bahwa Kedutaan Besar Rusia di Jakarta atau Kedutaan Besar Rusia di luar negeri tidak membuka pendaftaran (bagi warga negara asing) pasukan bersenjata Rusia. Jadi ketika saya mengetahui berita ini, saya bertanya kepada Atase Militer kami dan dia menyatakan tidak tahu soal informasi ini. Kami tidak tahu,” kata Tolchenov dalam press briefing di Kediaman Duta Besar Rusia, Kuningan, Jakarta, Rabu (20/6).

    Ia tak mengetahui aturan warga Indonesia untuk bergabung dinas militer negara lain akan kehilangan kewargenaraan. Ia menilai, apabila Satriya memang melakukan pelanggaran, itu menjadi tanggung jawabnya sendiri.

    “Dan sepertinya inilah yang dilakukan oleh (Satriya) orang ini. Tapi konsekuensi ditanggung sendiri, karena ada banyak negara yang melarang warga negaranya menandatangani kontrak dengan pasukan bersenjata asing. Contohnya negara seperti Australia, Selandia Baru, dan banyak negara lain melarang hal ini,” tuturnya.

  • Bahlil: 5 Negara Siap Danai Proyek Tenaga Nuklir di Indonesia

    Bahlil: 5 Negara Siap Danai Proyek Tenaga Nuklir di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan sebanyak 5 negara asing telah menyampaikan minat untuk berinvestasi dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia. 

    “Beberapa negara sudah kita identifikasi, ada sekitar 4 atau 5 negara yang berminat mengembangkan tenaga nuklir di Indonesia. Sekarang proposalnya sedang dipelajari,” katanya usai menghadiri upacara penganugerahan gelar dan tanda kehormatan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (22/8/2025).

    Bahlil menyebutkan, dua negara yang sudah terkonfirmasi menjajaki kerja sama adalah Kanada dan Rusia.

    “Salah satunya Kanada, ya Rusia juga. Sudah ketemu,” ujarnya.

    Pemerintah, lanjut Bahlil, masih menelaah setiap proposal yang diajukan untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan energi nasional, aspek keselamatan, dan kepatuhan pada regulasi internasional. 

    “Semua masih dipelajari,” tandas Bahlil.

    Sekadar informasi, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P Hutajulu, menyebut rencana pembangunan PLTN sudah dicantumkan secara eksplisit dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) serta Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025-2034.

    Dia menyebut bahwa sesuai dokumen tersebut, dua unit PLTN dengan kapasitas masing-masing 250 MW akan dibangun. Namun, Jisman menegaskan pembangunan PLTN tidak bisa dilakukan terburu-buru.

    Penyebabnya, pemerintah perlu mematangkan regulasi, termasuk membentuk organisasi Nuclear Energy Program Implementing Organization (NEPIO) atau Badan Pelaksana Program Energi Nuklir dan BUMN harus dilibatkan agar pengelolaan tetap dalam kendali negara.