Negara: Rusia

  • Korut Makin Sering Eksekusi Mati Warga yang Nonton Film Asing

    Korut Makin Sering Eksekusi Mati Warga yang Nonton Film Asing

    Jakarta

    Pemerintah Korea Utara makin gencar menerapkan hukuman mati, termasuk kepada orang-orang yang ketahuan menonton dan membagikan film dan drama TV asing, demikian temuan laporan penting PBB.

    Rezim kediktatoran Korut juga makin sering menghukum rakyatnya mengikuti kerja paksa seraya membatasi kebebasan mereka, tambah laporan tersebut.

    Kantor Hak Asasi Manusia PBB menemukan bahwa selama satu dekade terakhir, Korea Utara memperketat kendali atas “semua aspek kehidupan warga negara”.

    “Tidak ada populasi lain yang berada di bawah pembatasan seperti itu di dunia saat ini,” sebut laporan PBB.

    Lebih lanjut, menurut laporan itu, pengawasan “lebih meluas”, sebagian karena dibantu oleh kemajuan teknologi.

    Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Trk, mengatakan bahwa apabila situasi ini berlanjut, warga Korea Utara “akan mengalami lebih banyak penderitaan, penindasan brutal, dan ketakutan yang telah mereka alami begitu lama”.

    Laporan tersebut, yang didasarkan pada lebih dari 300 wawancara dengan orang-orang yang melarikan diri dari Korea Utara dalam 10 tahun terakhir, menemukan bahwa hukuman mati makin sering digunakan.

    Menonton film asing, ditembak di depan umum

    Setidaknya enam undang-undang baru telah diberlakukan sejak 2015 yang memungkinkan hukuman mati dijatuhkan.

    Salah satu kejahatan yang kini dapat dihukum mati adalah menonton dan membagikan konten media asing seperti film dan drama TV. Hukuman itu diterapkan karena Kim Jong Un berupaya membatasi akses masyarakat terhadap informasi.

    KCNA via EPALaporan PBB menemukan bahwa pemerintah Korut menggunakan lebih banyak kerja paksa dibandingkan satu dekade lalu.

    Para penyintas mengatakan kepada para peneliti PBB bahwa sejak 2020 dan seterusnya, makin banyak orang yang dieksekusi mati karena mendistribusikan konten asing.

    Warga yang ketahuan menonton atau membagikan film asing, menurut para penyintas, ditembak mati oleh regu tembak di depan umum untuk menanamkan rasa takut pada masyarakat.

    Baca juga:

    Kang Gyuri, yang melarikan diri pada 2023, mengatakan kepada BBC bahwa tiga temannya dieksekusi setelah tertangkap membawa film Korea Selatan.

    Ia menghadiri persidangan salah seorang temannya yang dijatuhi hukuman mati. Temannya berusia 23 tahun.

    “Dia diadili bersama para penjahat narkoba. Dia diperlakukan sama dengan orang yang melakukan kejahatan narkoba,” ujarnya.

    Dia menambahkan bahwa sejak 2020 orang-orang menjadi lebih takut.

    Berharap pada pemimpin baru, tapi rakyat makin lapar

    Pengalaman Kang Gyuri dan para penyintas Korut bertolak belakang dengan apa yang diharapkan rakyat Korea Utara lebih dari 10 tahun lalu.

    Ketika Kim Jong Un pertama kali berkuasa pada 2011, warga Korut yang diwawancarai mengaku berharap kehidupan mereka akan membaik, karena Kim telah berjanji bahwa mereka tidak perlu lagi “mengencangkan ikat pinggang”. Artinya mereka akan memiliki cukup makanan.

    Saat itu, Kim berjanji menumbuhkan ekonomi sekaligus melindungi negara dengan mengembangkan senjata nuklir.

    AFP via Getty ImagesWarga Korut membungkuk di hadapan mosaik yang menggambarkan ayah dan kakek Kim Jong Un di Pyongyang. Foto ini diabadikan pada 9 September.

    Namun, laporan PBB menemukan bahwa sejak Kim berfokus pada program persenjataan serta menghindari diplomasi dengan Barat dan AS pada 2019, situasi kehidupan dan hak asasi manusia rakyat Korut telah “menurun”.

    Hampir semua orang yang diwawancarai mengatakan mereka tidak memiliki cukup makanan. Bahkan, makan tiga kali sehari adalah sebuah “kemewahan”.

    Selama pandemi Covid, banyak pelarian mengatakan bahwa terjadi kekurangan makanan yang parah sehingga banyak orang meninggal karena kelaparan.

    Baca juga:

    Pada saat yang sama, pemerintah Korut menindak pasar-pasar informal tempat penduduk berdagang, sehingga mempersulit mereka untuk mencari nafkah.

    Rezim Korut juga membuat hampir mustahil bagi warganya untuk melarikan diri dengan memperketat kontrol di sepanjang perbatasan dengan China. Para prajurit diperintahkan untuk menembak warga yang mencoba menyeberang.

    “Pada masa-masa awal Kim Jong Un, kami punya sedikit harapan, tetapi harapan itu tidak bertahan lama,” kata seorang perempuan muda yang melarikan diri dari Korut pada 2018 di usia 17 tahun.

    “Pemerintah secara bertahap menghalangi orang-orang untuk mencari nafkah secara mandiri, dan menjalani hidup menjadi siksaan setiap hari,” ia bersaksi kepada para peneliti.

    ‘Rezim Korut menutup mata dan telinga rakyat’

    Laporan PBB menyatakan bahwa “selama 10 tahun terakhir, pemerintah menjalankan kendali hampir total atas rakyat, membuat mereka tidak mampu membuat keputusan sendiri”baik di bidang ekonomi, sosial, maupun politik.

    Laporan tersebut menambahkan bahwa kemajuan teknologi pengawasan telah membantu mewujudkan hal ini.

    Seorang warga Korut yang melarikan dari negara tersebut mengatakan kepada para peneliti bahwa tindakan keras rezim Pyongyang dimaksudkan “untuk menutup mata dan telinga rakyat”.

    “Ini adalah bentuk kendali yang bertujuan menghilangkan tanda-tanda ketidakpuasan atau keluhan sekecil apa pun,” kata mereka yang berbicara secara anonim.

    Baca juga:

    Laporan tersebut juga menemukan bahwa pemerintah menggunakan lebih banyak kerja paksa dibandingkan satu dekade lalu.

    Orang-orang dari keluarga miskin direkrut ke dalam “brigade kejut” untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menuntut kerja fisik, seperti proyek konstruksi atau pertambangan.

    Para pekerja berharap ini akan meningkatkan status sosial mereka, tetapi pekerjaan tersebut berbahaya, dan kematian merupakan hal yang umum.

    Alih-alih meningkatkan keselamatan pekerja, pemerintah justru mengagungkan kematian, melabeli mereka sebagai pengorbanan bagi Kim Jong Un.

    Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah bahkan telah merekrut ribuan anak yatim dan anak jalanan, klaim laporan tersebut.

    Kejahatan terhadap kemanusiaan

    Penelitian terbaru ini menindaklanjuti laporan komisi penyelidikan PBB pada 2014, yang untuk pertama kalinya menemukan bahwa pemerintah Korea Utara melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

    Baca juga:

    Beberapa pelanggaran hak asasi manusia yang paling parah ditemukan terjadi di kamp-kamp penjara politik yang terkenal kejam di negara itu, tempat orang-orang dapat dikurung seumur hidup dan “dihilangkan”.

    Laporan 2025 ini menemukan bahwa setidaknya empat dari kamp-kamp ini masih beroperasi, sementara para tahanan di penjara biasa masih disiksa dan dianiaya.

    Banyak tahanan yang melarikan diri mengatakan mereka telah menyaksikan kematian para tahanan akibat perlakuan buruk, kerja berlebihan, dan malnutrisi, meskipun PBB mendengar adanya “beberapa perbaikan terbatas” di fasilitas-fasilitas tersebut, termasuk “sedikit penurunan kekerasan oleh para penjaga”.

    Dilindungi China dan Rusia

    PBB menyerukan agar situasi ini diserahkan kepada Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag.

    Namun, agar hal ini bisa terwujud, Dewan Keamanan PBB perlu mendukungnya.

    Sejak 2019, dua anggota tetap DK PBB, China dan Rusia, telah berulang kali memblokir upaya untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Korea Utara.

    KCNA via ReutersDari kiri ke kanan: Vladimir Putin, Xi Jinping, dan Kim Jong Un di Beijing.

    Pekan lalu, Kim Jong Un bergabung dengan pemimpin China, Xi Jinping, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam sebuah parade militer di Beijing. Peristiwa ini menandakan penerimaan kedua negara tersebut terhadap program senjata nuklir Korea Utara dan perlakuan terhadap warga Korut.

    Selain mendesak masyarakat internasional untuk bertindak, PBB meminta pemerintah Korea Utara untuk menghapuskan kamp-kamp penjara politiknya, mengakhiri penggunaan hukuman mati, dan mendidik warganya tentang hak asasi manusia.

    “Laporan kami menunjukkan keinginan yang jelas dan kuat untuk perubahan, terutama di kalangan anak muda (Korea Utara),” kata kepala hak asasi manusia PBB, Trk.

    (ita/ita)

  • Awas PD3! Rusia Pamer ‘Otot’, Tembak Rudal Hipersonik

    Awas PD3! Rusia Pamer ‘Otot’, Tembak Rudal Hipersonik

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rusia kembali unjuk kekuatan militer dengan menembakkan rudal jelajah hipersonik Zirkon ke Laut Barents serta mengerahkan pesawat tempur-pengebom Su-34 dalam latihan strategis gabungan dengan Belarus.

    Melansir Reuters, Kementerian Pertahanan Rusia pada Minggu (14/9/2025) mengatakan latihan bertajuk Zapad atau Barat itu dimulai sejak 12 September dengan tujuan meningkatkan komando dan koordinasi militer jika terjadi serangan terhadap Rusia maupun Belarus.

    “Menurut data pemantauan objektif, target tersebut hancur oleh serangan langsung,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan resminya, merujuk pada uji coba rudal hipersonik Zirkon yang ditembakkan dari fregat Laksamana Golovko milik Armada Utara.

    Selain rudal, pesawat anti-kapal selam jarak jauh juga dikerahkan. Awak jet tempur Sukhoi Su-34 turut berlatih serangan bom terhadap target darat.

    Moskow dan Minsk menegaskan latihan tersebut murni bersifat defensif dan tidak ditujukan untuk menyerang negara NATO. Namun, ketegangan meningkat setelah NATO mengumumkan operasi “Penjaga Timur” pasca serangan pesawat nirawak Rusia ke Polandia pada 9-10 September.

    Rudal hipersonik Zirkon sendiri pertama kali diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 2019. Menurutnya, rudal ini mampu terbang dengan kecepatan sembilan kali lipat kecepatan suara dengan jangkauan lebih dari 1.000 kilometer.

    Mengutip media Rusia, rudal yang dikenal sebagai 3M22 Zircon di Rusia dan SS-N-33 oleh NATO ini memiliki jangkauan antara 400 hingga 1.000 kilometer dengan hulu ledak seberat 300 hingga 400 kilogram.

    (tfa/tfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ukraina Ledakkan Jalur Kereta Api di Rusia, 3 Orang Tewas

    Ukraina Ledakkan Jalur Kereta Api di Rusia, 3 Orang Tewas

    Kyiv

    Militer Ukraina meledakkan jalur kereta api di Rusia. Akibatnya, 3 orang tewas.

    Dilansir AFP, Senin (15/9/2025), sebuah alat peledak meledak di salah satu ruas rel kereta api di wilayah Oryol, Rusia barat. Tiga petugas Garda Nasional Rusia dilaporkan tewas.

    Dua kereta api di beberapa bagian wilayah Leningrad, Rusia barat, tergelincir akibat rusaknya jalur kereta api. Peristiwa ini menewaskan seorang masinis kereta api.

    Sebuah sumber di badan intelijen militer Ukraina mengaku bertanggung jawab atas dua serangan tersebut. Namun, ia menepis keterlibatan Ukraina terkait kasus tergelincirnya kereta api yang menewaskan seorang masinis.

    Sabotase tersebut merupakan insiden terbaru yang mengguncang sistem kereta api Rusia. Otoritas Ukraina menuding Rusia menggunakan kereta api untuk mengirimkan pasukan dan bahan bakar bagi tentaranya yang bertempur di Ukraina.

    “Upaya pemulihan sedang dilakukan menyusul tergelincirnya satu lokomotif diesel di dekat stasiun Semrino di distrik Gatchina, Leningrad,” kata Gubernur Leningrad, Alexander Drozdenko.

    “Masinis kereta tewas. Ia terjebak di kabin dan meninggal di ambulans setelah berhasil dibuka,” tambahnya.

    (isa/isa)

  • Kirim Surat, Trump Minta Negara-Negara NATO Setop Beli Minyak Rusia

    Kirim Surat, Trump Minta Negara-Negara NATO Setop Beli Minyak Rusia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika (AS) Serikat Donald Trump mendesak seluruh negara anggota NATO untuk segera menghentikan pembelian minyak dari Rusia. Hal ini diketahui melalui surat terbuka yang dikirim Trump ke NATO.

    Surat tersebut dikirim melalui unggahan di platform Truth Social yang ditujukan kepada semua negara NATO. Dalam surat tersebut, ada ancaman Trump yang akan menahan sanksi AS jika aliansi Barat tidak kompak menjatuhkan embargo energi terhadap Moskow.

    “Saya siap memberikan sanksi berat kepada Rusia ketika semua negara NATO telah sepakat untuk melakukan hal yang sama, dan ketika semua negara NATO BERHENTI MEMBELI MINYAK DARI RUSIA,” tulis Trump, Sabtu (13/9/2025), dalam unggahan yang ia sebut sebagai surat kepada NATO dan dunia.

    Trump menilai komitmen NATO untuk memenangkan perang Ukraina masih lemah, terlebih karena sejumlah anggota aliansi tetap membeli energi dari Rusia. “Ini sangat melemahkan posisi negosiasi dan daya tawar Anda terhadap Rusia,” kata Trump.

    Ia juga mengusulkan agar NATO menjatuhkan tarif 50-100% kepada China, yang dianggap menopang ekonomi Rusia di tengah isolasi global.

    “Jika NATO melakukan apa yang saya katakan, perang akan segera berakhir. Jika tidak, Anda hanya membuang-buang waktu saya,” tulisnya.

    Menurut Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA), Turki menjadi pembeli minyak Rusia terbesar ketiga di dunia setelah China dan India. Negara anggota NATO lain yang masih mengimpor minyak Rusia termasuk Hongaria dan Slovakia.

    Pengamat hubungan internasional dari Atlantic Council, Daniel Fried, menilai sikap Trump menunjukkan pola lama tekanan terhadap sekutu.

    “Trump kembali menempatkan NATO di bawah ultimatum. Namun, menghentikan minyak Rusia sepenuhnya akan sulit karena beberapa anggota masih sangat bergantung pada pasokan tersebut,” ujar Fried.

    Unggahan Trump muncul di tengah meningkatnya eskalasi militer Rusia di Eropa Timur. Pekan lalu, pasukan Polandia dan NATO menembak jatuh drone Rusia yang melanggar wilayah udara Polandia, dalam serangan terbesar Moskow terhadap Ukraina sejak 2022.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ada Tetangga RI, Ini 10 Negara Tolak Resolusi PBB Bentuk Negara Palestina

    Ada Tetangga RI, Ini 10 Negara Tolak Resolusi PBB Bentuk Negara Palestina

    New York

    Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menggelar voting yang hasilnya menyepakati resolusi mendukung terbentuknya negara Palestina merdeka. Sebanyak 142 negara mendukung resolusi itu, 10 negara menolak dan 12 negara abstain.

    Dikutip dari situs resmi PBB, Minggu (14/9/2025), Deklarasi New York merupakan hasil konferensi internasional yang diselenggarakan pada Juli lalu di Markas Besar PBB. Konferensi itu digagas Prancis dan Arab Saudi.

    Sebelum pemungutan suara, Duta Besar Prancis di PBB, Jérôme Bonnafont, mengingatkan Deklarasi New York akan menyusun satu peta jalan untuk mewujudkan solusi dua negara. Dia mengatakan deklarasi itu melibatkan gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan semua sandera yang ditawan di Gaza, dan pembentukan Negara Palestina yang layak dan berdaulat.

    Peta jalan tersebut selanjutnya menyerukan pelucutan senjata Hamas dan pengucilannya dari pemerintahan di Gaza. Deklarasi itu juga berisi poin normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab, serta jaminan keamanan kolektif.

    Menjelang pemungutan suara, Duta Besar Israel Danny Danon mengatakan deklarasi sepihak itu tidak akan dikenang sebagai langkah menuju perdamaian. Dia menganggapnya sebagai isyarat kosong yang melemahkan kredibilitas Majelis PBB.

    “Hamas adalah pemenang terbesar dari setiap dukungan yang diberikan hari ini,” ujar Danon.

    Konferensi internasional tingkat tinggi pada bulan Juli diadakan dengan latar belakang perang di Gaza dan memburuknya prospek solusi dua negara. Dalam sambutannya di segmen pembukaan, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mencatat ‘pertanyaan sentral bagi perdamaian Timur Tengah adalah implementasi solusi dua negara, di mana dua negara yang merdeka, berdaulat, dan demokratis – Israel dan Palestina – hidup berdampingan dalam damai dan aman’.

    Resolusi itu sendiri didukung berbagai negara seperti Jerman, Prancis, Finlandia, Inggris, Rusia, Ukraina, Indonesia, Malaysia, hingga Jepang.

    Berikut daftar 10 negara menolak resolusi yang diberi nama resmi ‘Deklarasi New York tentang Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara’ tersebut:

    1. Argentina
    2. Hungaria
    3. Mikronesia
    4. Nauru
    5. Palau
    6. Papua Nugini
    7. Paraguay
    8. Tonga
    9. Amerika Serikat
    10. Israel.

    Negara abstain:

    1. Albania
    2. Ceko
    3. Kamerun
    4. Ekuador
    5. Ethiopia
    6. Fiji
    7. Samoa
    8. Guatemala
    9. Makedonia Utara
    10. Moldova
    11. Sudan Selatan
    12. Kongo.

    Tonton juga video “Tantangan Satgas Garuda Merah Putih II untuk Kirim Bantuan ke Gaza” di sini:

    Halaman 2 dari 3

    (haf/imk)

  • BYD dan Tesla Diprediksi Paling Rugi Jika Meksiko Terapkan Tarif Impor Mobil 50%

    BYD dan Tesla Diprediksi Paling Rugi Jika Meksiko Terapkan Tarif Impor Mobil 50%

    Bisnis.com, JAKARTA — Duo produsen mobil listrik BYD dan Tesla diprediksi akan menjadi pihak yang paling dirugikan dari tarif impor 50% yang diusulkan Meksiko terhadap mobil dari China.

    Kebijakan tersebut juga berpotensi memberikan pukulan bagi pasar mobil listrik yang sedang berkembang pesat di Meksiko, sementara produsen mobil tradisional “Big Three” AS, General Motors, Ford, dan Stellantis, terhindar dari dampak tersebut.

    Melansir dari Reuters, Minggu (14/9/2025), tarif yang diusulkan pada Rabu lalu, menargetkan mobil listrik dan bensin yang diimpor dari semua negara yang tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Meksiko, termasuk Korea Selatan, India, Indonesia, dan Rusia.

    Namun, dalam praktiknya, tarif tersebut akan berdampak paling besar pada mobil listrik yang diproduksi di China dan dijual di Meksiko, kata analis industri.

    Tarif ini berpotensi mengubah peta pasar mobil yang tumbuh paling cepat di Amerika Utara dan menghambat kenaikan pesat BYD di Meksiko. 

    Presiden Asosiasi Mobilitas Listrik Meksiko Eugenio Grandio menyampaikan bahwa selama setahun terakhir, Meksiko telah menaikkan tarif atas mobil listrik buatan China dari 0% menjadi 15% dan kini 50%. “Ini pasti menjadi game changer. Tarif 50% adalah angka yang sangat agresif,” ujarnya. 

    Rencana tersebut masih perlu disetujui oleh Kongres Meksiko, di mana partai Morena Presiden Claudia Sheinbaum memiliki mayoritas yang signifikan.

    Meskipun tarif yang diusulkan tampaknya bersifat luas, tarif tersebut sebenarnya akan mengabaikan produsen mobil “Big Three” AS yang sudah mapan. 

    Regulasi tersebut memungkinkan perusahaan otomotif yang memiliki pabrik di Meksiko untuk mengimpor persentase kendaraan bebas tarif dari negara-negara seperti China yang tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Meksiko. 

    Berbeda dengan Tesla dan BYD, ketiga produsen mobil AS tersebut telah memiliki pabrik di Meksiko. Alhasil, akan terbebas dari ancaman tarif 50% tersebut. 

    Sementara itu, rencana Tesla dan BYD untuk mendirikan operasi di Meksiko terhenti. Tesla menghentikan konstruksi pabriknya di utara Meksiko tahun lalu, dengan alasan tekanan suku bunga dan perlambatan ekonomi global. Pabrik yang direncanakan tersebut diperkirakan akan menjadi pabrik Tesla terbesar di dunia, menciptakan hingga 6.000 lapangan kerja lokal.

    Semua mobil Model 3 dan Model Y Tesla yang dijual di Meksiko sejak pertengahan 2023 diproduksi di pabrik Shanghai perusahaan tersebut, kata Salvador Rosas, wakil presiden Tesla Owners Club di Meksiko, sebuah kelompok penggemar yang berafiliasi dengan Tesla yang mengumpulkan nomor identifikasi kendaraan dari anggotanya.

    Grandio mengatakan Tesla kemungkinan memiliki persediaan mobil yang sudah ada di Meksiko, yang akan memberikan sedikit ruang gerak untuk mencoba beralih dan mengimpor mobil dari pabrik-pabrik lain di berbagai belahan dunia. Tesla tidak menanggapi permintaan komentar mengenai tarif yang diusulkan.

    Sementara itu, BYD mengumumkan rencana pada 2023 untuk membangun pabrik di Meksiko. Namun, rencana tersebut dibatalkan tahun ini akibat penolakan dari otoritas Meksiko, yang khawatir bahwa menyetujui pabrik China dapat memicu kemarahan Presiden AS Donald Trump dan mengancam hubungan perdagangan. 

    BYD mengatakan penghentian rencana pabrik tersebut karena ketidakpastian dari kebijakan perdagangan Trump, sementara Beijing juga menyatakan kekhawatiran tentang transfer teknologi ke Meksiko. Meskipun batal, BYD mengalami pertumbuhan pesat sejak masuk ke pasar Meksiko pada akhir 2023. 

    Produsen mobil China tersebut mengatakan telah menjual sekitar 40.000 mobil di Meksiko pada 2024, mewakili hampir setengah dari semua mobil listrik dan plug-in yang dijual di Meksiko tahun lalu. Pada Agustus, BYD mengumumkan bahwa penjualan di Meksiko telah meningkat dua kali lipat pada 2025.

    BYD mengandalkan biaya tenaga kerja yang rendah di China dan subsidi pemerintah untuk menjual mobil listriknya dengan harga termurah di dunia dan mengalahkan pesaingnya. BYD tidak dapat dihubungi untuk berkomentar tentang bagaimana tarif tersebut akan mempengaruhi harganya.

    Setelah Meksiko mengumumkan tarif yang diusulkan, China mendesak Meksiko untuk berpikir dua kali sebelum memberlakukan tarif tersebut dan mengatakan hal itu akan sangat mempengaruhi lingkungan bisnis Meksiko. 

    Sementara Presiden Asosiasi Produsen Komponen Otomotif Kanada Flavio Volpe mengatakan tarif yang diusulkan akan dilihat sangat positif oleh pemerintahan Trump karena akan memungkinkan produsen mobil AS untuk lebih mudah bersaing dengan BYD.

  • China & India Masih Ngotot Beli Minyak Rusia, AS Naik Pitam!

    China & India Masih Ngotot Beli Minyak Rusia, AS Naik Pitam!

    Jakarta

    Amerika Serikat (AS) mendesak Uni Eropa dan negara G7 lainnya, yaitu Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Kanada mematok tarif tinggi terhadap China dan India karena ngotot beli minyak Rusia.

    Melansir Reuters, Sabtu (13/9/2025), AS meminta sekutunya itu untuk ikut memberi sanksi terhadap negara-negara yang masih membeli minyak Rusia, contohnya China dan India.

    Sebab menurut Pemerintah AS pembelian minyak itu memungkinkan Rusia memiliki pendanaan dan terus menyerang Ukraina.

    Para menteri keuangan dari negara-negara G7 juga sudah membahas sanksi lebih lanjut terhadap Rusia dan kemungkinan tarif tinggi untuk negara-negara yang mendukungnya.

    Rapat ini dipimpin oleh Menteri Keuangan Kanada, Francois-Philippe Champagne.

    “Para menteri sepakat untuk mempercepat diskusi penggunaan aset Rusia yang dibekukan guna mendanai pertahanan Ukraina, dan membahas berbagai kemungkinan langkah ekonomi untuk meningkatkan tekanan terhadap Rusia, termasuk sanksi lebih lanjut dan langkah-langkah perdagangan, seperti tarif, terhadap pihak-pihak yang memungkinkan upaya perang Rusia,” tulis pernyataan pemerintah Kanada terkait pembahasan itu.

    Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan kepada para menteri keuangan negara G7 bahwa mereka harus bergabung dengan AS dalam mengenakan tarif pada negara-negara yang membeli minyak Rusia.

    “Hanya dengan upaya terpadu yang memutus aliran dana untuk mesin perang Putin dari sumbernya, kita akan mampu memberikan tekanan ekonomi yang memadai untuk mengakhiri pembunuhan yang tidak masuk akal ini,” kata Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer dalam pernyataan terpisah setelah pertemuan tersebut.

    Menurut pernyataan bersama tersebut, Bessent dan Greer menyambut baik komitmen yang dibuat selama panggilan untuk meningkatkan tekanan sanksi dan menjajaki penggunaan aset kedaulatan Rusia yang tidak dapat bergerak untuk menguntungkan pertahanan Ukraina.

    Sebagai informasi, sebelumnya Presiden Donald Trump telah mengenakan tarif tambahan sebesar 25% kepada India untuk menekan negara itu tidak lagi membeli minyak Rusia.

    Dengan tarif tambahan itu, total bea masuk atas barang-barang India menjadi 50% dan memperburuk negosiasi perdagangan antara kedua negara.

    Berbeda dengan India, Trump justru menahan diri mematok tarif tambahan kepada China karena beli minyak Rusia. Alasannya, Pemerintah AS sedang menjalani gencatan senjata perdagangan yang rumit dengan China

    (igo/hns)

  • Rusia-Belarus Latihan Militer Besar-besaran di tengah Ketegangan ‘Serangan’ Drone ke Polandia

    Rusia-Belarus Latihan Militer Besar-besaran di tengah Ketegangan ‘Serangan’ Drone ke Polandia

    JAKARTA – Rusia dan Belarus memulai latihan militer gabungan besar-besaran di dekat perbatasan NATO. Latihan digelar di tengah meningkatnya ketegangan dengan aliansi Barat tersebut, dua hari setelah Polandia menembak jatuh pesawat nirawak (drone)  Rusia yang melintasi wilayah udaranya.

    Latihan “Zapad-2025”, unjuk kekuatan oleh Rusia dan sekutu dekatnya, Belarus, berlangsung di lokasi latihan di kedua negara, termasuk di dekat perbatasan Polandia.

    Serangan itu dijadwalkan jauh sebelum insiden drone, yang menandai pertama kalinya anggota NATO menembaki target Rusia yang masuk selama perang 3,5 tahun.

    Dilansir Reuters, Jumat, 12 September, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada tahap pertama latihan, pasukan akan melakukan simulasi menangkis serangan terhadap Rusia dan Belarus, yang aliansinya dikenal sebagai Negara Kesatuan.

    Tahap kedua akan berfokus pada “pemulihan integritas teritorial Negara Kesatuan dan penghancuran musuh, termasuk dengan partisipasi pasukan koalisi dari negara-negara sahabat”, kata kementerian tersebut.

    Belarus berbatasan dengan tiga anggota NATO—Polandia, Lituania, dan Latvia—di sebelah baratnya, dan Ukraina di sebelah selatannya.

    Kremlin mengatakan pada Jumat, 12 September, kekhawatiran Eropa tentang latihan tersebut merupakan respons emosional yang didasarkan pada permusuhan terhadap Rusia.

    Kremlin menolak berkomentar mengenai insiden drone minggu ini, yang dipandang di Barat sebagai peringatan bagi NATO dan ujian bagi responsnya.

    Negara-negara Barat menyebut insiden pesawat nirawak tersebut sebagai provokasi yang disengaja oleh Rusia, yang dibantah Moskow. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pesawat nirawaknya telah melakukan serangan di Ukraina barat pada saat itu, tetapi tidak berencana untuk menyerang target apa pun di Polandia.

    Presiden AS Donald Trump mengatakan serangan pesawat nirawak Rusia itu bisa saja merupakan kesalahan.

    “Saya tidak senang dengan apa pun yang berkaitan dengan seluruh situasi ini, tetapi semoga itu akan berakhir,” katanya kepada wartawan pada Kamis.

    Polandia Siaga Tinggi

    Perdana Menteri Polandia Donald Tusk telah manuver “Zapad” yang akan datang sebagai “sangat agresif” dan mengumumkan Polandia akan menutup perbatasannya dengan Belarus pada tengah malam pada Kamis.

    Wakil Menteri Pertahanan Polandia Cezary Tomczyk mengatakan Polandia bersiap selama berbulan-bulan dan sedang mengadakan latihannya sendiri, dengan nama sandi “Iron Defender”.

    “Ada sekitar 30.000 tentara dalam latihan Iron Defender dan sekitar 5.000 di perbatasan” dengan Belarus, kata Tomczyk menanggapi pertanyaan Reuters.

    Lituania juga menyatakan akan melindungi perbatasannya karena latihan militer tersebut.

    Kepala Staf Umum Belarus, Mayor Jenderal Pavel Muraveiko, mengatakan semua latihan akan diadakan pada “jarak yang signifikan” dari perbatasan dengan negara-negara anggota NATO dan Ukraina.

    Ia mengatakan latihan tersebut akan mencakup penggunaan drone, peperangan elektronik, dan penggunaan kecerdasan buatan untuk mendukung pengambilan keputusan.

    Latihan Zapad terakhir berlangsung pada September 2021, lima bulan sebelum invasi skala penuh Rusia ke Ukraina, yang sebagian diluncurkan dari wilayah Belarus.

    Pemimpin Belarus Alexander Lukashenko adalah sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin dan mendukungnya selama perang, meskipun tanpa mengerahkan pasukannya sendiri untuk bertempur.

    Sejak dimulainya perang, Belarus mengizinkan Rusia untuk menempatkan rudal nuklir taktis di wilayahnya dan sedang bersiap untuk menjadi tuan rumah bagi rudal hipersonik Oreshnik baru milik Moskow.

    Lukashenko secara bersamaan berupaya memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat setelah bertahun-tahun dikenai sanksi AS dan Uni Eropa.

    Pada Kamis, dia membebaskan 52 tahanan atas permintaan Presiden AS Donald Trump dan mengatakan ia mendukung Trump dalam upayanya menyelesaikan serangkaian konflik internasional.

  • AS Desak Uni Eropa Patok Tarif Tinggi ke India-China Gegara Beli Minyak Rusia

    AS Desak Uni Eropa Patok Tarif Tinggi ke India-China Gegara Beli Minyak Rusia

    Jakarta

    Amerika Serikat (AS) mendesak Uni Eropa dan seluruh negara yang tergabung dalam G7 (AS, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Kanada) untuk mengenakan tarif tinggi terhadap China dan India. Hal ini dimaksudkan sebagai pemberian sanksi lebih lanjut terhadap Rusia atas perang melawan Ukraina.

    Melansir Reuters, Sabtu (13/9/2025), AS meminta sekutunya itu untuk ikut memberi sanksi terhadap negara-negara yang masih membeli minyak Rusia, yakni China dan India. Sebab menurut Negeri Paman Sam, pembelian minyak itu memungkinkan Rusia memiliki pendanaan untuk terus melakukan penyerangan ke Ukraina.

    Dalam hal ini, para menteri keuangan dari negara-negara G7 juga sudah membahas dalam sebuah panggilan telepon pada Jumat (12/9) kemarin terkait sanksi lebih lanjut terhadap Rusia dan kemungkinan tarif untuk negara-negara yang mendukungnya. Rapat ini dipimpin oleh Menteri Keuangan Kanada, Francois-Philippe Champagne.

    “Para menteri sepakat untuk mempercepat diskusi penggunaan aset Rusia yang dibekukan guna mendanai pertahanan Ukraina, dan membahas berbagai kemungkinan langkah ekonomi untuk meningkatkan tekanan terhadap Rusia, termasuk sanksi lebih lanjut dan langkah-langkah perdagangan, seperti tarif, terhadap pihak-pihak yang memungkinkan upaya perang Rusia,” tulis pernyataan pemerintah Kanada terkait pembahasan itu.

    Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan kepada para menteri keuangan selama rapat panggilan tersebut bahwa mereka harus bergabung dengan AS dalam mengenakan tarif pada negara-negara yang membeli minyak dari Rusia.

    “Hanya dengan upaya terpadu yang memutus aliran dana untuk mesin perang Putin dari sumbernya, kita akan mampu memberikan tekanan ekonomi yang memadai untuk mengakhiri pembunuhan yang tidak masuk akal ini,” kata Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer dalam pernyataan terpisah setelah pertemuan tersebut.

    Menurut pernyataan bersama tersebut, Bessent dan Greer menyambut baik komitmen yang dibuat selama panggilan untuk meningkatkan tekanan sanksi dan menjajaki penggunaan aset kedaulatan Rusia yang tidak dapat bergerak untuk menguntungkan pertahanan Ukraina.

    Sebagai informasi, sebelumnya Presiden Donald Trump telah mengenakan tarif tambahan sebesar 25% pada impor dari India untuk menekan negara itu agar tidak lagi membeli minyak mentah Rusia.

    Dengan tarif tambahan itu, total bea masuk atas barang-barang India menjadi 50% dan memperburuk negosiasi perdagangan antara kedua negara.

    Namun, Trump menahan diri untuk tidak mengenakan tarif tambahan pada impor China atas pembelian minyak Rusia oleh China, karena pemerintahannya sedang menjalani gencatan senjata perdagangan yang rumit dengan Beijing

    (igo/eds)

  • Peringatan Tsunami Dicabut Menyusul Gempa Rusia M 7,4

    Peringatan Tsunami Dicabut Menyusul Gempa Rusia M 7,4

    Kamchatka

    Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mencabut peringatan tsunami yang sebelumnya dirilis untuk area pesisir Rusia, menyusul gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,4 yang mengguncang lepas pantai Kamchatka di Timur Jauh Rusia pada Sabtu (13/9) waktu setempat.

    Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir AFP, Sabtu (13/9/2025), mengatakan tidak ada risiko bahwa gempa tersebut memicu tsunami.

    Survei Geologi Amerika Serikat (AS) atau USGS sebelumnya mencatat pusat gempa itu berada di lokasi berjarak 111 kilometer di sebelah timur kota Petropavlovsk-Kamchatsky, pusat administrasi wilayah Kamchatka. Pusat gempa tersebut, menurut data USGS, berada di kedalaman 39,5 kilometer.

    Pusat Peringatan Tsunami Pasifik awalnya memperingatkan bahwa gelombang “berbahaya” dengan ketinggian hingga satu meter mungkin terjadi di sepanjang beberapa pantai Rusia yang ada di dekat pusat gempat.

    Dalam pernyataan terbarunya, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik menyatakan bahwa “ancaman tsunami… kini telah berlalu”.

    Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan serius akibat gempa bumi tersebut.

    Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, seperti dilansir RT.com, sebelumnya mengatakan bahwa fasilitas penting dan bangunan tempat tinggal mulai diperiksa untuk menaksir dampak gempa tersebut. Dia juga menyatakan bahwa “semua layanan telah ditempatkan dalam siaga tinggi”.

    Para pejabat setempat juga mengimbau warga untuk tetap berhati-hati, terutama di sepanjang area pantai. Kementerian Darurat Rusia di area Sakhalin memperkirakan gelombang hingga 0,5 meter atau 50 cm dapat mencapai Pulau Paramushir dan Shumshu di area Distrik Sever-Kurilsky.

    Gempa di Kamchatka ini mengguncang beberapa bulan setelah salah satu gempa terkuat yang pernah tercatat mengguncang wilayah Semenanjung Kamchatka, tepatnya pada Juli lalu.

    Gempa berkekuatan Magnitudo 8,8 pada saat itu memicu tsunami setinggi empat meter di Samudra Pasifik dan memicu evakuasi di berbagai negara mulai dari Hawaii di AS hingga Jepang.

    Gempa itu juga memicu gelombang aktivitas seismik dan vulkanik, dengan gunung berapi Krasheninnikov meletus untuk pertama kalinya dalam 600 tahun. Sementara Klyuchevskaya Sopka, salah satu gunung berapi tertinggi di Eurasia, mengalami letusan terdahsyat dalam 70 tahun.

    Lihat juga Video ‘Apakah Gempa Tektonik Bisa Picu Gunung Mati Aktif Kembali?’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)