Negara: Rusia

  • Waktu Menunjukkan Kita Masih 90 Detik Menuju ‘Kiamat’

    Waktu Menunjukkan Kita Masih 90 Detik Menuju ‘Kiamat’

    Jakarta

    Laporan utama dari berbagai negara sudah kami rangkum dalam Dunia Hari Ini.

    Di edisi Rabu, 24 Januari 2024, kami awali dengan Doomsday Clock.

    Masih 90 detik menuju ‘kiamat’

    Doomsday Clock atau Jam Kiamat, waktu penanda berapa lama lagi bencana nuklir akan dimulai, menunjukkan kita masih berada di 90 detik menjelang tengah malam atau dimulainya bencana nuklir.

    Para ilmuwan membuat daftar alasan mengapa kita masih dekat dengan “Hari Kiamat”.

    Para ilmuwan mengatakan ancaman perlombaan senjata nuklir baru, perang Ukraina, dan kekhawatiran terhadap perubahan iklim merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi hal ini.

    Jam ini disetel setiap tahun oleh organisasi Bulletin of the Atomic Scientists.

    Turki dukung Swedia masuk NATO

    Turki mendukung keanggotaan Swedia di NATO. Itu artinya Swedia yang sebelumnya negara non-blok sekarang masuk dalam aliansi militer.

    Turki sudah menunda keanggotaan Swedia selama lebih dari setahun, menuduh jika Swedia terlalu lunak terhadap kelompok yang dianggap ancaman keamanan.

    Swedia menjanjikan kerja sama yang lebih erat dengan Turki dalam bidang kontraterorisme dan mendukung ambisi Turki untuk menghidupkan kembali upayanya untuk menjadi anggota Uni Eropa.

    Terkini dari perang di PalestinaWarga Ukraina tewas akibat serangan rudal

    Rudal Rusia menargetkan dua kota terbesar di Ukraina, merusak gedung apartemen dan menewaskan sedikitnya lima orang.

    Serangan terjadi dua hari setelah pejabat Rusia mengklaim adanya serangan yang dilakukan Donetsk, Ukraina yang menewaskan 27 orang.

    Tapi Rusia mengatakan pihak militernya tidak menargetkan warga sipil.

    Sementara militer Ukraina mengatakan mereka tidak bertanggung jawab atas kematian orang-orang di Donetsk dan menyalahkan Rusia.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rusia Kaya Energi, Tapi Banyak Warga Kedinginan di Rumah Sendiri

    Rusia Kaya Energi, Tapi Banyak Warga Kedinginan di Rumah Sendiri

    Jakarta

    Ribuan warga Rusia terkena dampak kegagalan sistem pemanas rumah di seluruh negeri, termasuk di ibu kota Moskow dan wilayah pinggirannya. Karena infrastruktur sistem pemanasnya terlalu tua dan sekarang mulai rusak di berbagai tempat.

    Gelombang kerusakan sistem pemanas ruangan dimulai pada bulan Desember dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Minggu lalu, sedikitnya 16 orang menderita luka bakar di kota Nizhny Novgorod ketika pipa pemanas berukuran besar meledak dan menyemburkan air mendidih ke jalan. Kegagalan jaringan pipa juga menyebabkan lebih dari 3.000 orang tidak memiliki pemanas ruangan, menurut posting di platform Telegram. Sehari sebelum insiden di Nizhny Novgorod, sebuah titik pemanas di kota Oryol mati, sehingga aliran listrik terputus ke rumah-rumah, taman kanak-kanak, dan sekolah-sekolah.

    Kerusakan paling parah terjadi di Klimovsk, sebuah distrik di kota Podolsk, hanya 50 kilometer dari Moskow. Pada tanggal 4 Januari, suhu turun menjadi minus 34 Celcius — suhu terdingin di wilayah tersebut setidaknya dalam 40 tahun terakhir. Pada hari yang sama, pabrik pemanas Klimovsk rusak. Sekitar 20.000 orang harus bertahan tanpa pemanas di distrik berpenduduk 50.000 orang itu. Kota-kota lain di wilayah tersebut juga mengalami kegagalan pemanasan selama beberapa hari selama cuaca yang sangat dingin.

    “Anak-anak tidur dengan pakaian hangat, saya dan suami juga tidur dengan mengenakan sweater, kemeja, dan di bawah dua selimut,” kata seorang wanita kepada outlet berita Rusia The Insider, seraya menambahkan bahwa suhu di apartemennya tidak melebihi 10 derajat Celcius.

    Fasilitas pemanas kota di pabrik amunisi

    Para pejabat sangat lambat merespons. Gubernur Oblast Moskow Andrey Vorobyov membutuhkan waktu tiga hari untuk mengeluarkan pernyataan resmi mengenai kerusakan di Klimovsk, dan menyalahkan pemilik instalasi yang membiarkan kerusakan tersebut terjadi. Vorobyov mengatakan pihak berwenang telah melakukan penyelidikan. “Kami memahami kesabaran setiap orang ada batasnya,” ujarnya saat ditemui warga.

    Gubernur Andrey Vorobyov juga menuduh pemilik pabrik tidak dapat dihubungi selama masa krisis ini, dengan menyebutkan bahwa dua di antaranya tinggal di luar negeri. Masalah ini rupanya menarik perhatian Presiden Rusia Vladimir Putin – yang memerintahkan Vorobyov untuk menasionalisasi fasilitas pemanas tersebut.

    Tapi masalahnya mungkin juga karena fasilitas pemanas itu berada di lokasi yang sensitif, yaitu di dalam pabrik amunisi yang aktif. Pengaturan antara industri militer dan infrastruktur sipil seperti itu memang umum terjadi di era Uni Soviet. Pabrik amunisi itu sudah diprivatisasi pada 2001, tapi struktur kepemilikannya belum dipublikasikan sampai saat ini. Menurut berita di media Rusia, para manajer pabrik itu adalah orang-orang yang dekat dengan Kremlin. Direktur pabrik tersebut, Igor Kushnikov, adalah mantan kolonel badan intelijen Rusia, FSB. Pada Mei 2023, dia menggantikan Igor Rudyka – yang kabarnya merupakan salah satu mantan pengawal Putin.

    Negara Adidaya Energi yang Kedinginan?

    Secara tradisional Rusia sebenarnya memandang dirinya sebagai negara adidaya energi. Menyusul invasi besar-besaran ke Ukraina, para propagandis bahkan memeperingatkan Uni Eropa dan mengancam akan “membekukan” Eropa dengan menghentikan pengiriman gas. Namun hampir dua tahun setelah perang, pemanasan di Eropa tampak stabil menghadapi musim dingin ekstrem, sementara banyak warga Rusia harus kedinginan.

    Pihak berwenang Rusia juga tampaknya menyadari masalah ini. Baru-baru ini, Kremlin mulai mengambil peran langsung dalam mengelola jaringan pemanas. Pemerintah pusat juga memberi sinyal akan memberikan lebih banyak dana.

    “Kami masih menggunakan infrastruktur komunal yang dibuat pada era Soviet,” kata Svetlana Razvorotneva, anggota parlemen Rusia dan anggota komisi yang membidangi teknik perkotaan. “Kami tidak berinvestasi pada modernisasi. Sebaliknya, kami berinvestasi pada pemeliharaan semua infrastruktur yang sudah ketinggalan zaman.”

    Dia menambahkan bahwa sekitar 40% jaringan pemanas komunal perlu segera diganti.Menurut dia, Rusia sekarang bermaksud memodernisasi sistem tersebut. Yaitu dengan investasi senilai 150 miliar rubel, setara 1,7 miliar dolar AS, dalam dua tahun ke depan..

    (hp/as)

    Jangan lewatkan konten-konten eksklusif berbahasa Indonesia dari DW. Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Serangan Pesawat Ukraina ke Novotek Rusia Terbangkan Harga Minyak

    Serangan Pesawat Ukraina ke Novotek Rusia Terbangkan Harga Minyak

    Jakarta, CNN Indonesia

    Harga minyak naik sekitar 2 persen pada Senin (22/1) kemarin di tengah kekhawatiran pasar atas pasokan energi global menyusul serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap Novatek Rusia (NVTK.MM).

    Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent March ditutup naik US$1,5 atau 1,9 persen ke level US$80,06 per barel.

    Sementara itu, harga kontrak berjangka minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS bulan depan untuk pengiriman Februari ditutup pada US$75,19, naik US$1,78, atau 2,4 persen.

    Pengamat dari Capital LLC John Kilduff mengatakan serangan  serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap Novatek Rusia (NVTK.MM) memang meningkatkan kekhawatiran pasar atas pasokan minyak dunia.

    “Akhirnya kenaikan harga minyak tak terelakkan,” kata John.

    Selain itu, kenaikan juga dipicu cuaca dingin yang parah di seluruh AS. Pasalnya, kenaikan membatasi produksi minyak mentah di North Dakota serta menghambat produksi di negara bagian lain.

    Phil Flynn, analis Price Future Group mengatakan kenaikan juga ditopang hilangnya pesimisme pasar atas kondisi ekonomi ke depan. Mereka yakin tahun ini kondisi ekonomi akan cerah dan menopang permintaan minyak.

    (agt/agt)

  • Len Blavatnik, Imigran Ukraina yang Sukses Berharta Rp496,7 T di AS

    Len Blavatnik, Imigran Ukraina yang Sukses Berharta Rp496,7 T di AS

    Jakarta, CNN Indonesia

    Leonid Valentinovich Blavatnik (Len Blavatnik) merupakan salah satu orang terkaya di dunia. Pundi-pundi hartanya terutama berasal dari perusahaan investasi multisektor, Access Industries.

    Forbes memperkirakan total kekayaan Blavatnik mencapai US$31,8 miliar atau sekitar Rp496,7 triliun (asumsi kurs Rp15.619 per dolar AS) pada Sabtu (20/1).

    Dengan kekayaannya itu, Blavatnik menempati peringkat orang terkaya ke-45 di dunia versi media keuangan itu.

    Dilansir dari berbagai sumber, Blavatnik lahir pada 14 Juni 1957 di Odessa, Ukraina dari keluarga keturunan Yahudi. Setelah lulus SMA, ia masuk ke Universitas Moskow untuk belajar teknik perkeretaapian.

    Saat berusia 21 tahun, keluarganya memutuskan pindah ke New York, Amerika Serikat. Di Negeri Paman Sam, Blavatnik melanjutkan pendidikan dengan meraih gelar master di bidang ilmu komputer Universitas Columbia pada 1981.

    Ia memutuskan untuk melepas kewarganegaraan Rusia dan menjadi warga AS pada 1984.

    Lalu, pada 1986, Blavatnik bersama rekannya mendirikan perusahaan investasi Access Industries (AI). Saat awal berdiri, AI banyak berinvestasi di Rusia. Namun, Blavatnik memilih untuk tak terlalu dekat dengan Kremlin dan memilih menyerahkan urusan bisnis di sana ke rekannya.

    Pada 1989, Blavatnik memutuskan untuk melanjutkan studi demi meraih gelar MBA di Harvard Business School. Saat itu, Access Industries mulai dilirik sebagai perusahaan investasi ternama.

    Blavatnik memiliki kepiawaian dalam memilih bisnis tempat perusahaannya berinvestasi dan menyulapnya menjadi lebih menguntungkan. Di tangannya, Access Industries mendapatkan banyak keuntungan.

    Hampir empat dekade berdiri, portofolio investasi Access Industries kini sudah mencapai US$35 miliar dari investasi di 200 lebih negara dan teritori.

    Awalnya, perusahaan banyak bermain di sektor tambang dan energi, salah satunya di perusahaan minyak Rusia TNK-BP. Kemudian, perusahaan terus melakukan diversifikasi bisnis dengan menempatkan investasi pada perusahaan kimia LyondellBasell hingga Warner Music yang dibeli pada 2011 senilai US$3,3 miliar.

    Dalam tempo sembilan tahun, Blavatnik sukses membawa Warner melantai di bursa saham dengan nilai empat kali lipat dari pasa saat dibeli. Sebagai pemilik Warner Music, tak jarang Blavatik berpose dengan sejumlah musisi papan atas dunia seperti Ed Sheeran hingga Chris Martin.

    Leonid Valentinovich Blavatnik (Len Blavatnik) merupakan salah satu orang terkaya di dunia dengan harta mencapai US$31,8 miliar atau sekitar Rp496,7 triliun. (GREGG DEGUIRE / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)Raih Gelar Ksatria Berkat Amal

    Selain sebagai pengusaha, Blavatnik juga dikenal sebagai filantropi. Melalui Yayasan Keluarga Blavatnik, ia banyak memberikan donasi untuk mendukung ilmu pengetahuan, pendidikan tinggi, hingga kebudayaan.

    Lewat yayasan itu, Blavatnik sudah menyumbangkan lebih dari US$1 miliar ke lebih dari 250 institusi pendidikan dan kebudayaan di dunia.

    Berkat sumbangannya pada dunia pendidikan, Blavatnik mendapatkan gelar kehormatan Chavalier of the French Legion d’Hounner.

    Kemudian pada 2017 lalu, Blavatnik juga meraih gelar ksatria ‘Sir’ dari Ratu Elizabeth II berkat sumbangannya ke dunia pendidikan, salah satunya ke Universitas Oxford.

    Di usia senja, Blavatnik menghabiskan waktu bersama istrinya, Emily Bavatnik, yang ia nikahi pada 1994. Bersama Emily, Blavatnik memiliki empat orang anak. Saat ini, ia banyak menghabiskan waktu di New York, AS dan London, Inggris.

    (sfr/bac)

  • Isu yang Mungkin Dibahas Cak Imin, Gibran dan Mahfud di Debat Cawapres

    Isu yang Mungkin Dibahas Cak Imin, Gibran dan Mahfud di Debat Cawapres

    Jakarta, CNN Indonesia

    Debat calon wakil presiden (cawapres) yang diikuti oleh Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD kembali digelar Minggu (21/1).

    Debat akan mengambil tema ‘Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan dan Agraria, Masyarakat Adat dan Desa’.

    Nah, berkaitan dengan tema debat itu, CNNIndonesia.com mencoba mengulas beberapa tema yang kemungkinan akan dibahas dalam debat itu.

    1. Sumber Daya Alam

    Pada debat ini kemungkinan ketiga cawapres akan mengulas harta sumber daya alam Indonesia yang memang beragam dan kaya. Tak hanya dari keragaman hayati tetapi juga hasil pertambangan seperti nikel, batu bara, emas, bauksit, timah, dan tembaga.

    Misalnya nikel, Indonesia menjadi pemilik cadangan terbesar di dunia. Berdasarkan data ESDM pada 2020, cadangannya mencapai 72 juta ton Ni atau 52 persen dari total cadangan dunia sebesar 139,41 juta ton Ni.

    Kemudian, batu bara per 2021 lalu memiliki cadangan hingga mencapai 38,84 miliar ton. Dengan rata-rata produksi batu bara sebesar 600 juta ton per tahun, maka umur cadangan ini diyakini masih bisa sampai 65 tahun. Itu pun dengan asumsi tidak ada temuan cadangan baru.

    Untuk bauksit cadangan Indonesia mencapai 1.200 juta ton atau 4 persen dari total cadangan dunia sebanyak 30.390 juta ton. Umur cadangan bauksit Tanah Air diprediksi masih bisa bertahan hingga 92 tahun mendatang.

    Nah, debat kemungkinan besar akan berkutat pada masalah hilirisasi yang selama ini digembar-gemborkan Presiden Jokowi sudah menciptakan nilai tambah besar pada ekonomi Indonesia.

    Untuk nikel misalnya, Jokowi mengatakan hilirisasi telah meningkatkan nilai tambah ekspor nikel dari Rp31 triliun pada 2015 menjadi Rp510 triliun 2023 kemarin.

    Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti pada September 2023 lalu mengatakan bahkan berkat hilirisasi ekspor besi dan baja ke China meroket.

    “Hal ini seiring dengan kebijakan hilirisasi dan pembangunan smelter pengolahan bijih nikel yang sejak 2022 hingga Agustus 2023, komoditas nikel dan barang padanya masuk dalam lima besar komoditas yang diekspor ke Tiongkok,” kata Amalia dalam konferensi pers, Jumat (14/9).

    Berdasarkan data BPS, pada Desember 2023, nilai ekspor besi dan baja tercatat sebesar US$2,28 miliar. Nilainya sama dari November yang juga US$2,28 miliar dan turun dari Desember 2022 yang sebesar US$2,32 miliar.

    Para calon presiden dan wakil presiden sejatinya sudah sepakat dengan hilirisasi dan karena itu bertekad melaksanakannya. Meskipun demikian, mereka tak semua setuju dengan model hilirisasi yang dilaksanakan Jokowi saat ini.

    2. Energi

    Dalam bidang energi, kemungkinan yang akan menjadi pembahasan adalah langkah konkrit Indonesia untuk menuju kemandirian energi; termasuk soal bagaimana langkah mengurangi impor minyak dan gas (migas), terutama Bahan Bakar Minyak (BBM).

    Pasalnya, sampai tahun lalu Indonesia masih menjadi salah satu negara yang kecanduan impor minyak. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode Januari-September 2023 total volume impor minyak Indonesia mencapai 32,8 juta ton.

    Impor minyak ini menjadi beban anggaran yang cukup besar setiap tahunnya. Sehingga akan menjadi isu yang paling disorot.

    Saat ini, pemerintah sudah mulai melakukan berbagai langkah dengan memanfaatkan SDA yang dimiliki untuk mengurangi ketergantungan impor minyak. Yang sudah dijalankan adalah mencampur Bahan Bakar Nabati dengan biodiesel atau dikenal B30.

    Selain itu, PT Pertamina (Persero) juga sudah memulai langkah mencampur BBM dengan bioetanol atau diberi nama Pertama Green 95.

    Isu lainnya yang berkaitan dengan energi adalah penurunan produksi (lifting) minyak atau minyak siap jual yang pada 2023 ditargetkan sebesar 660 ribu barel per hari. Namun, pada catatan Kementerian ESDM produksi tahun lalu hanya bisa mencapai 605 ribu barel per hari.

    3. Pangan

    Masalah pangan juga akan menjadi isu sensitif yang kemungkinan akan dibahas dalam debat. Pasalnya, meski menjadi negara agraris, Indonesia rentan mempunyai masalah ketahanan pangan, khususnya beras.

    Hal tersebut terlihat pada kebijakan pemerintah yang masih mengimpor beras dari berbagai negara untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dalam beberapa tahun terakhir.

    Berdasarkan data BPS, impor beras 2023 yang mencapai 3,06 juta ton adalah angka tertinggi dalam lima tahun terakhir. Sebab, tahun sebelumnya impor beras tidak pernah mencapai 1 juta ton.

    “Selama lima tahun terakhir impor beras di 2023 ini merupakan yang terbesar yakni 3,06 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 613,61 persen dibandingkan 2022,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Senin (15/1).

    Secara rinci, impor beras pada 2019 sebesar 444,51 ribu ton, lalu pada 2020 sebesar 356,29 ribu ton dan pada 2021 sebesar 407,74 ribu ton. Lalu meningkat lagi menjadi 429,21 ribu ton pada 2022 dan menjadi paling besar sepanjang tahun lalu.

    Impor terbesar beras Indonesia pada tahun lalu paling banyak dari Thailand sebesar 1,38 juta ton atau mencakup 45,12 persen dari total beras impor. Terbesar kedua ada dari Vietnam sebesar 1,14 juta ton atau 37,47 persen dari total impor.

    Kemudian, tertinggi ketiga dari Pakistan sebesar 309 ribu ton atau mencakup 10,10 persen dan dari Myanmar sebesar 141 ribu ton atau 4,61 persen dari total impor dalam negeri.

    Selain itu, Indonesia juga masih mempunyai masalah terkait harga pupuk yang mahal sehingga banyak dikeluhkan para petani. Bahkan, pupuk subsidi yang diberikan pemerintah tidak menyasar ke seluruh petani.

    Selain mahal, pupuk langka di sejumlah daerah juga menjadi sorotan. Salah satu penyebabnya, perang Rusia-Ukraina karena kedua negara itu menjadi pemasok utama bahan baku pembuat pupuk ke Indonesia.

    Karenanya, Presiden Jokowi beberapa waktu lalu menginstruksikan Sri Mulyani untuk menambah anggaran pupuk subsidi hingga Rp14 triliun. Diharapkan ini bisa menjawab keresahan para petani.

    Selain itu, kenaikan harga bahan pokok yang begitu tajam menjadi permasalahan di sektor pangan Tanah Air. Apalagi yang naik adalah bahan pokok utama seperti beras, cabai, bawang, telur hingga daging ayam.

    Tak lupa, swasembada pangan yang sampai saat ini masih menjadi wacana harus betul-betul diselesaikan oleh pemimpin di masa depan. Jika tidak, krisis pangan yang sudah terjadi di berbagai negara bisa menghampiri Indonesia.

    4. Agraria

    Konflik agraria, utamanya di bidang pertanahan masih menjadi isu yang sulit untuk dituntaskan dan kemungkinan besar akan menjadi salah satu isu yang dijadikan bahan debat Cak Imin, Gibran dan Mahfud MD. Ini terjadi baik di sektor perkebunan, kehutanan, pertanian, pertambangan hingga pembangunan infrastruktur.

    Perampasan hak milik tanah dari kelompok miskin masih menjadi permasalahan. Hal ini tercermin dari banyaknya kasus penduduk harus hengkang dari tanahnya sendiri akibat kalah dengan para penguasa di kawasannya.

    Sebelumnya, Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mengungkapkan data 2.710 konflik agraria terjadi selama kepemimpinan Presiden Jokowi.

    [Gambas:Photo CNN]

    Sekretaris Jenderal KPA Dewi Kartika mengatakan sejak 2015 hingga 2022, ribuan kasus persoalan agraria itu mencuat dan berdampak pada 5,8 juta hektar tanah. Korban terdampak pun mencapai 1,7 juta keluarga di seluruh wilayah Indonesia.

    Tumpang tindih aturan menjadi salah satu penyebabnya sehingga banyak muncul kasus mafia tanah dan tak berkesudahan sampai saat ini.

    Setidaknya ada empat permasalahan lahan di Indonesia. Pertama, pengakuan kepemilikan atas tanah. Kedua, peralihan hak atas tanah.

    Ketiga, pembebanan hak dan keempat adalah pendudukan eks tanah partikelir.

    Tak selesainya masalah agraria ini dan terus bergulir di setiap pergantian pemerintahan seakan menjadi warisan yang tak akan ada habisnya.

  • Dikunjungi Pejabat Hamas, Rusia Serukan Pembebasan Semua Sandera!

    Dikunjungi Pejabat Hamas, Rusia Serukan Pembebasan Semua Sandera!

    Moskow

    Rusia menerima delegasi pejabat Hamas yang berkunjung ke ibu kota Moskow pada Jumat (19/1) waktu setempat. Dalam pertemuan dengan pejabat Hamas itu, Moskow menyerukan pembebasan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza, termasuk tiga warga negara Rusia.

    Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (20/1/2024), Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut bahwa Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mikhail Bogdanov menerima kunjungan anggota Biro Politik Hamas Abu Mazouk di Moskow.

    Dalam pertemuan itu, Bogdanov menyebut situasi kemanusiaan di Jalur Gaza telah mencapai tingkat “bencana” dan menyerukan Hamas untuk membebaskan semua sandera yang ditahannya.

    “Selama pembicaraan itu, fokusnya adalah pada konfrontasi yang sedang berlangsung di zona konflik Palestina-Israel, dengan latar belakang krisis kemanusiaan di Jalur Gaza yang telah mencapai skala bencana,” sebut Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya.

    “Pihak Rusia menekankan perlunya pembebasan secepatnya warga sipil yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober 2023, dan ditahan oleh faksi-faksi Palestina, termasuk tiga warga negara Rusia — A Kozlov, A Lobanov dan A Trufanov,” imbuh pernyataan tersebut.

    Hamas menyandera lebih dari 250 orang yang diculik dari wilayah Israel saat serangan 7 Oktober lalu dan dibawa ke di Jalur Gaza. Dengan puluhan orang telah dibebaskan saat kesepakatan gencatan senjata berlangsung singkat pada November lalu, sekitar 132 orang lainnya diyakini masih ditahan di Jalur Gaza.

    Dalam pernyataan terpisah, Hamas mengatakan bahwa pembicaraan dengan Bogdanov dimaksudkan “untuk memperjelas posisi dan kebijakan gerakan itu dalam menangani berkas-berkas tahanan (sandera-red)” yang masih mereka tahan.

    Lihat juga Video: Peduli Palestina, CTARSA Foundation & TNI AL Kirim Bantuan ke Gaza

    Disebutkan juga oleh Hamas bahwa mereka juga membahas upaya-upaya mewujudkan gencatan senjata di Jalur Gaza. Bogdanov, menurut Hamas, menyatakan bahwa Rusia “mendukung hak-hak rakyat Palestina”.

    Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa Bogdanov juga bertemu dengan Duta Besar Israel di Moskow, Simona Halperin, usai dikunjungi pejabat Hamas itu.

    Sang Dubes Israel, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, diberi tahu “soal upaya-upaya diplomasi Rusia yang bertujuan untuk membebaskan warga sipil, termasuk warga negara Rusia, yang ditahan di Jalur Gaza dengan segera dan tanpa syarat”.

    Bogdanov juga menyuarakan “posisi konsisten Moskow dalam mendukung penyelesaian komprehensif Timur Tengah berdasarkan keputusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)”.

    Rusia mengkritik operasi militer Israel di Jalur Gaza dan berulang kali menyerukan pembentukan negara Palestina.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rusia Penjarakan 200 Tawanan Perang Ukraina, Ada yang Seumur Hidup

    Rusia Penjarakan 200 Tawanan Perang Ukraina, Ada yang Seumur Hidup

    Jakarta

    Otoritas Rusia menyatakan pada Senin (15/1) bahwa pihaknya telah menjatuhkan hukuman penjara kepada lebih dari 200 tawanan perang Ukraina. Beberapa di antaranya bahkan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Vonis hukuman ini dijatuhkan hampir dua tahun setelah Rusia memulai invasi ke Ukraina.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (15/1/2024), Rusia saat ini menahan sejumlah tentara Ukraina yang ditawan, banyak di antaranya ditangkap selama pengepungan di kota pelabuhan Mariupol pada tahun 2022. Jumlah tentara Ukraina yang ditawan tidak diketahui pasti, namun diyakini mencapai ribuan orang.

    Pemerintah Ukraina dan kelompok-kelompok hak asasi internasional mengecam pengadilan yang dilakukan Moskow terhadap para tawanan perang sebagai tindakan ilegal.

    “Lebih dari 200 personel militer Ukraina telah dijatuhi hukuman penjara yang lama karena melakukan pembunuhan terhadap warga sipil dan menganiaya tawanan (perang),” ujar Alexander Bastrykin, kepala Komite Investigasi Rusia, dalam sebuah wawancara dengan kantor berita negara Rusia, RIA Novosti.

    Dia berjanji Moskow akan “melanjutkan” upayanya untuk mengadili para staf militer Ukraina, termasuk “pejabat-pejabat tingkat tinggi”.

    Banyak tawanan perang Ukraina ditahan Rusia di Ukraina timur yang diduduki Rusia, sementara yang lain dibawa ke Rusia.

    Bastrykin tidak merinci apakah tentara tersebut dijatuhi hukuman di Rusia atau di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.

    Namun, media pemerintah RT mengutip sumber Komite Investigasi yang mengatakan 242 tentara dijatuhi hukuman di wilayah pendudukan Ukraina.

    Sebelumnya pada tanggal 3 Januari, Rusia dan Ukraina mengatakan mereka telah melakukan pertukaran ratusan tentara yang ditawan. Itu merupakan pertukaran pertama yang diumumkan secara publik dalam beberapa bulan terakhir.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Swedia Gempar, Pemerintah-Militer Serukan Warga Siap Perang!

    Swedia Gempar, Pemerintah-Militer Serukan Warga Siap Perang!

    Jakarta

    Seruan dari pemerintah dan militer Swedia agar warga Swedia siap berperang telah memicu kegemparan. Seruan ini memicu aksi panic buying, juga ketakutan pada anak-anak, dan perdebatan sengit di negara Nordik tersebut.

    Meskipun Swedia telah menyumbangkan pasukannya untuk misi-misi penjaga perdamaian internasional, negara tersebut belum pernah terlibat langsung dalam konflik bersenjata sejak era Napoleon.

    Oleh karena itu, realitas perang adalah hal yang asing bagi sebagian besar warga Swedia.

    “Mungkin akan terjadi perang di Swedia,” kata Menteri Pertahanan Sipil Carl-Oskar Bohlin pada konferensi pertahanan tahunan pada hari Minggu (7/1) lalu, seraya mengingatkan warga Swedia agar tidak terlena.

    Beberapa hari kemudian, sentimen serupa juga disampaikan oleh komandan angkatan bersenjata Swedia Micael Byden, yang menunjukkan gambar rumah-rumah yang terbakar dan dibom di Ukraina.

    “Apakah Anda yakin ini mungkin Swedia?,” tanya Byden kepada hadirin, kemudian menjelaskan bahwa pertanyaan tersebut bukanlah pertanyaan retoris.

    “Perang Rusia melawan Ukraina adalah sebuah langkah, bukan tujuan akhir, dari ambisi membangun wilayah pengaruh dan menghancurkan tatanan dunia yang berbasis aturan,” tambahnya seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (13/1/2024).

    Pernyataan tersebut disebarkan secara luas melalui outlet berita dan media sosial.

    Selanjutnya, kelompok hak asasi anak Bris mengatakan mereka melihat peningkatan nyata dalam panggilan hotline layanannya dari anak-anak yang khawatir akan kemungkinan perang.

    “Banyak anak sudah mempunyai tingkat kecemasan yang diperburuk oleh berita ini,” ujar Magnus Jagerskog, sekretaris jenderal di Bris, dalam sebuah pernyataan. Dia menambahkan bahwa pandemi Corona, perang di Ukraina dan baru-baru ini di Gaza telah membuat anak-anak takut.

    Jaringan toko juga melaporkan peningkatan tajam pembelian barang-barang yang terkait dengan krisis, seperti radio darurat dan kompor kemah, yang mengakibatkan rak-rak di beberapa toko kosong.

    Komentar tersebut juga memicu perdebatan di Swedia mengenai seberapa masuk akal terjadinya konflik skala penuh di wilayah Swedia, atau apakah peringatan perang tersebut hanya sekedar menyebarkan rasa takut.

    “Ini adalah situasi yang serius tetapi penting juga untuk memperjelas bahwa perang tidak akan segera terjadi,” pemimpin Partai Sosial Demokrat dan mantan perdana menteri Magdalena Andersson mengatakan kepada televisi TV4.

    Di Rusia, pernyataan mengerikan Swedia itu ditanggapi dengan cemoohan.

    Dalam postingan di X, sebelumnya Twitter, Kedutaan Besar Rusia di Stockholm, Swedia menulis: “Mungkin kepemimpinan Swedia harus berhenti membuat rakyatnya menjadi paranoid?”

    Mengakhiri dua abad netralitas, Swedia mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO pada Mei 2022, setelah invasi Rusia ke Ukraina.

    Pada awal Desember 2023 lalu, pemerintah Swedia dan Amerika Serikat menandatangani perjanjian yang membuka jalan bagi pasukan AS untuk beroperasi di Swedia.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Apa Pemicu Makin Banyak Petani Eropa Berdemonstrasi di Jalanan?

    Apa Pemicu Makin Banyak Petani Eropa Berdemonstrasi di Jalanan?

    Jakarta

    Jerman menjadi negara berikutnya di Eropa yang dilanda gelombang protes besar-besaran para petani. Dalam aksi protes selama sepekan hingga Jumat (12/10) sektor pertanian menentang rencana pemotongan subsidi bahan bakar yang akan diterapkan di sektor pertanian.

    Konvoi ribuan traktor dan truk memicu kekacauan lalu lintas dan memblokir sejumlah kota besar. Produksi di fasilitas pabrik mobil Volkswagen di kota Emden di utara Jerman mandek total.

    Gelombang protes petani di seluruh Eropa

    Aksi demonstrasi serupa juga merebak di negara-negara anggota Uni Eropa lainnya. Protes petani di Belanda bahkan diwarnai aksi kekerasan dan serangan ke privasi para politikus, menyebabkan lumpuhnya kehidupan sehari-hari. Gerakan protes petani di Belanda bahkan memicu didirikannya sebuah partai politik baru berhaluan populis kanan Farmer Citizen Movement (BBB) pada 2019 lalu.

    Para petani di Belgia, Spanyol dan Prancis juga menggelar aksi protes besar-besaran di jalanan, untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap rencana reformasi regulasi lingkungan dan kenaikan ongkos produksi.

    Polandia dan negara Eropa timur lainnya juga mengalami gejolak serupa, tapi pemicunya berbeda, para petani memprotes Uni Eropa yang mencabut larangan impor gandum murah dari Ukraina.

    Jan Douwe van der Ploeg, pakar sosiologi pertanian dan guru besar emeritus dari Universitas Wageningen di Belanda melihat ada kesamaan alasan dari aksi protes itu: mempertahankan status quo.

    “Kecemasan petani mencakup hak untuk terus menggunakan subsidi yang mereka terima sepanjang sejarah atau untuk tetap melanjutkan penggunaan bahan bakar fosil dan pestisida,” kata van der Ploeg kepada DW.

    Apa keluhan para petani?

    Juga tidak bisa dipungkiri, harga pupuk dan bahan bakar melonjak naik setelah invasi Rusia ke Ukraina. Para petani di seluruh Eropa menyebutkan, mereka merasa diperas, saat melihat harga bahan makanan yang lebih mahal di supermarket.

    Menurut Anne-Kathrin Meister dari Federasi Generasi Muda Pedesaan Jerman (BDL), pendapatan dari sektor pertanian tidak bisa lagi menutupi kenaikan ongkos produksi. “Jika membandingkan kenaikan harga mesin, pestisida dan pupuk saja, pendapatan tidak pernah meningkat dalam laju kenaikan harga yang sama,” ujar Meister yang berasal dari keluarga petani di kawasan Bayern di selatan Jerman, dalam wawancara telefon dengan DW.

    “Sektor pertanian tidak menentang reformasi lingkungan, tapi juga mereka memerlukan dukungan,” tegas Meister. “Petani menjadi yang pertama terdampak, jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Tapi ongkos lingkungan juga harus ikut dihitung pada harga produk, dan konsumen harus siap membayarnya,” tambah aktivis muda pedesaan itu.

    Target iklim terancam?

    Aksi protes para petani Eropa itu dimonitor dengan cemas oleh markas Uni Eropa di Brussels. Para petinggi UE terutama khawatir, target ambisius iklim yang disahkan sebagai undang-undang oleh Komisi Eropa akan mengalami kemunduran. Uni Eropa menargetkan neraca nol emisi pada 2050. Untuk sektor pertanian, ditambah dengan rencana reduksi penggunaan pestisida kimia hingga 50% sampai 2030.

    Menjelang pemilu Uni Eropa yang akan digelar Juni mendatang, banyak yang mencemaskan rencana ambisius itu tidak akan aman lagi, jika nanti Parlemen Eropa bergeser ke kanan.

    Marco Contiero, aktivis kampanye iklim Greenpeace di Uni Eropa mengatakan, risiko itu terlihat jelas saat pembahasan alot undang-undang restorasi alam. Undang-undang itu disahkan dengan suara mayoritas tipis oleh Parlemen Eropa tahun lalu, akibat adanya penentangan yang digalang European People’s Party yang berhaluan kanan tengah. Partai ini mengklaim mewakili kepentingan para petani, yang menentang rencana konservasi lahan pertanian ke habitat alaminya.

    “Antara tahun 2005 hingga 2020, sekitar 5.3 juta pertanian di Uni Eropa bangkrut dan tutup, mayoritasnya pertanian kecil,” ujar Contiero mengutip angka lembaga statistik Uni Eropa Eurostat.

    “Jumlahnya sepertiga dari seluruh petani di Eropa, yang lenyap akibat masalah keuangan,” kata Contiero lebih lanjut. Artinya, memposisikan diri membela sistem yang berlaku saat ini sebagai membela petani adalah kebohongan.

    Aksi protes para petani di Eropa memang punya sejarah panjang. “Ada sejumlah gelombang protes besar petani sepanjang abad ke 20, termasuk yang diwarnai kekerasan,” ungkap sosiolog pertanian van der Ploeg kepada DW. Di masa lalu, aksi protes dimotori petani kecil, sementara saat ini, paling tidak di Belanda, banyak petani besar yang terlibat di dalamnya, yang mewakili kepentingan agrobisnis.

    (as/hp)

    Jangan lewatkan konten-konten eksklusif berbahasa Indonesia dari DW. Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ups! Salah Target, Rudal Houthi Sasar Kapal Pembawa Minyak Rusia

    Ups! Salah Target, Rudal Houthi Sasar Kapal Pembawa Minyak Rusia

    Jakarta

    Kelompok pemberontak Houthi keliru menargetkan sebuah kapal tanker yang membawa minyak Rusia dalam serangan rudal di perairan lepas pantai Yaman pada hari Jumat (12/1) waktu setempat.

    Hal ini dilaporkan oleh perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey.

    “Sebuah kapal tanker berbendera Panama melihat tiga kapal kecil saat transit menuju timur melalui Koridor Transit Rekomendasi Internasional,” kata Ambrey, seperti dikutip Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (13/1/2024).

    Ambrey menambahkan bahwa kapal tersebut melaporkan adanya rudal yang menghantam perairan. Tidak ada laporan korban maupun kerusakan akibat serangan rudal Houthi yang didukung Iran tersebut.

    Ambrey menilai kapal tersebut telah menjadi salah sasaran berdasarkan informasi lama yang tersedia secara publik, yang mengaitkan kapal tersebut dengan Inggris.

    “Ini adalah kapal tanker kedua yang secara keliru menjadi sasaran Houthi saat membawa minyak Rusia,” kata Ambrey.

    Kelompok Houthi di Yaman yang didukung Iran, menguasai sebagian besar wilayah Yaman. Mereka telah meluncurkan serangkaian serangan drone dan rudal ke kapal-kapal komersial Barat di Laut Merah sejak 19 November. Houthi menyebut serangan itu mereka lakukan sebagai protes terhadap operasi militer Israel di Gaza yang masih terus berlangsung.

    Sebagai respons atas serangan Houthi tersebut, Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan dari udara dan laut terhadap target militer Houthi di Yaman. Rusia, sekutu Iran dan mitra negara-negara utama Arab, mengecam serangan tersebut dan menyerukan sidang darurat Dewan Keamanan PBB.

    Kelompok Houthi telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman sejak perang saudara meletus di negara itu pada tahun 2014. Houthi merupakan bagian dari apa yang disebut “poros perlawanan” yang didukung Iran untuk melawan Israel.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini