Negara: Rusia

  • Ilmuwan Bingung, Ada Suara Aneh Frekuensi Rendah di Dalam Bumi

    Ilmuwan Bingung, Ada Suara Aneh Frekuensi Rendah di Dalam Bumi

    Jakarta

    Point Nemo di selatan Samudra Pasifik disebut sebagai wilayah paling terpencil di Bumi. Bahkan, jika kapal melaluinya, mereka masih berjarak 2.689 kilometer dari pulau terdekat.

    Karena daerahnya yang terisolasi, wilayah ini tak cuma menjadi rumah bagi berbagai jenis ikan, melainkan kuburan kendaraan luar angkasa. Selain satelit-satelit tua yang sudah tidak lagi berada di orbit Bumi dan masuk ke wilayah tersebut, stasiun ruang angkasa Soviet/Rusia Mir juga berakhir di dasar lautan tersebut.

    Menariknya, kejadian unik pun kerap terjadi di sana. Misalnya pada tahun 1997, Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) mendeteksi suara aneh berfrekuensi sangat rendah di sana. Suara tersebut, dideteksi oleh hidrofon yang ditempatkan di seberang Samudera Pasifik. Suara aneh itu sangat kuat dan sangat keras, bahkan termasuk yang paling keras yang pernah tercatat di bawah air.

    Suara bising misterius itu sangat keras sehingga dapat ditangkap oleh hidrofon yang berjarak 4.800 kilometer. Beberapa orang, termasuk Ahli Kelautan NOAA Chris Fox, berspekulasi bahwa ‘kekacauan’ tersebut mungkin disebabkan oleh hewan laut.

    [Gambas:Youtube]

    “Ada banyak hal yang menimbulkan keributan di bawah sana,” kata Fox kepada CNN.

    “Paus, lumba-lumba, dan ikan, gemuruh bumi,” lanjutnya.

    Meski begitu, kemungkinan tidak ada hewan yang diketahui mampu mengeluarkan suara seperti itu. Kalaupun ada, spekulasi berlanjut bahwa suara itu bisa jadi berasal dari cumi-cumi raksasa atau monster laut tak dikenal lainnya. Namun, Fox punya penjelasan lain.

    “Saya pikir ini mungkin terkait dengan mencairnya es,” ujar Fox.

    “Suara itu selalu datang dari arah selatan. Kami menduga itu adalah es di lepas pantai Antartika, sehingga suaranya sangat keras,” sambungnya.

    NOAA pun telah mendeteksi suara yang mirip sebelumnya. Mereka mengatakan bahwa suara misterius tersebut bisa jadi serupa dengan gempa akibat gunung es yang retak.

    “Suara spektrum luas yang terekam pada musim panas tahun 1997 konsisten dengan gempa es yang ditimbulkan oleh gunung es besar yang retak dan patah,” jelas Pacific Marine Environmental Laboratory.

    “Gempa es memiliki amplitudo yang cukup untuk dideteksi oleh beberapa sensor pada jarak lebih dari 5.000 km. Berdasarkan azimuth kedatangan, gunung es yang menghasilkan ‘Bloop’ kemungkinan besar berada di antara Selat Bransfield dan Laut Ross, atau mungkin di Cape Adare, sumber sinyal kriogenik yang terkenal,” tandasnya. Demikian melansir IFL Science.

    (ask/ask)

  • Gabung NATO, Swedia Unjuk Gigi Pesawat Canggih di Perbatasan Rusia

    Gabung NATO, Swedia Unjuk Gigi Pesawat Canggih di Perbatasan Rusia

    Swedia

    Usai resmi bergabung dengan NATO, Swedia langsung unjuk gigi. Angkatan Udara Swedia pekan lalu diketahui melakukan penerbangan pengintaian pertamanya di dekat perbatasan Rusia.

    Menurut pakar Intelijen Open Source intelligence, kedua penerbangan tersebut bertujuan untuk mengumpulkan informasi intelijen tentang penempatan dan aktivitas pasukan dan senjata Rusia di wilayah tersebut.

    Satu penerbangan dilakukan oleh pesawat Gulfstream S102B Korpen GIV-SP Signal Intelligence (SIGINT) Swedia, yang terbang di atas Polandia dekat perbatasan daerah Kaliningrad Rusia dan Belarusia.

    S102B Korpen adalah pesawat Gulfstream IV yang banyak dimodifikasi. Pesawat ini dapat memindai spektrum elektromagnetik untuk menemukan, mengumpulkan, dan mengkategorikan sinyal dari radar, peralatan navigasi, dan sistem senjata.

    Penerbangan kedua dilakukan oleh pesawat radar Saab 340 di atas Laut Baltik. Saab 340 ini adalah pesawat peringatan dini dan kendali udara (AEW&C). Radar yang dipasang mampu melacak kapal, pesawat, dan rudal hingga jarak 190-250 mil saat berada di ketinggian 6 kilometer.

    [Gambas:Twitter]

    Setelah penyerahan dokumen di Washington, Swedia menjadi anggota NATO ke-32. Di tengah meningkatnya kecemasan akan meluasnya agresi Rusia ke negara-negara Baltik, keanggotaan Swedia memberikan cara baru bagi aliansi tersebut untuk menghalangi serangan Rusia.

    Nima Khorrami, analis di Arctic Institute, menilai bahwa keanggotaan Swedia memperluas jangkauan rudal NATO, sehingga lokasi-lokasi strategis di Kaliningrad dan St. Petersburg dapat dijangkau.

    “Hal ini menambah lapisan pencegahan terhadap potensi agresi Rusia, karena pasukan NATO dapat secara efektif merespons ancaman secara real time,” katanya yang dikutip detikINET dari Insider.

    Oscar Jonsson, peneliti di Universitas Pertahanan Swedia, sebelumnya mengatakan Swedia penting dalam hal menerima pasukan NATO jika diperlukan, sulit dibidik pasukan Rusia, dan cukup dekat dengan Kaliningrad untuk meluncurkan kemampuan rudal presisi jarak jauh.

    Rusia sendiri telah lama menuduh NATO berusaha mengepung negaranya. Presiden Rusia Vladimir Putin memanfaatkan klaim tersebut sebagai bagian dari pembenaran atas invasi Rusia ke Ukraina.

    (fyk/rns)

  • Seruan ‘Bendera Putih’ dari Paus Fransiskus Dijawab Ukraina Ogah Menyerah

    Seruan ‘Bendera Putih’ dari Paus Fransiskus Dijawab Ukraina Ogah Menyerah

    Kyiv

    Ukraina tidak mau menyerah pada Rusia yang menginvasi kedaulatan mereka meski Sri Paus meminta pengibaran bendera putih. Ukraina akan terus melawan.

    Paus Fransiskus telah menyampaikan pernyataannya soal konflik Rusia versus Ukraina yang berlarut-larut memakan korban jiwa. Paus lebih mengutamakan nyawa-nyawa yang harus selamat.

    Dilansir AFP, Minggu (10/3/2024), Paus berusia 87 tahun itu ditanya oleh lembaga penyiaran publik RTS tentang perdebatan di Ukraina mengenai apakah akan menyerah pada invasi Rusia.

    “Saya percaya bahwa yang terkuat adalah mereka yang melihat situasi, memikirkan rakyatnya, dan memiliki keberanian untuk mengibarkan bendera putih dan bernegosiasi,” kata Paus Fransiskus dalam wawancara, yang menurut Vatikan dilakukan pada awal Februari.

    “Kata bernegosiasi adalah kata yang berani. Ketika Anda melihat bahwa Anda dikalahkan, bahwa segala sesuatunya tidak berjalan baik, maka milikilah keberanian untuk bernegosiasi,” katanya.

    Dia mengatakan orang-orang mungkin merasa malu tetapi bertanya berapa banyak nyawa yang hilang.

    “Saat ini, misalnya dengan perang di Ukraina, banyak yang ingin menjadi mediator. Turki misalnya,” ujarnya.

    Berbicara mengenai konflik secara umum, termasuk perang Hamas-Israel, Paus Fransiskus menambahkan, “Negosiasi tidak pernah berarti menyerah. Negosiasi adalah keberanian untuk tidak membawa suatu negara ke arah bunuh diri.”

    Halaman selanjutnya, makna bendera putih:

    Makna bendera putih yang diucap Paus

    Direktur Komunikasi Vatikan, Matteo Bruni, kemudian mengeluarkan pernyataan yang berupaya mengklarifikasi kata-kata Paus tersebut.

    Paus Fransiskus menggunakan istilah bendera putih “untuk menunjukkan penghentian permusuhan, gencatan senjata yang dicapai dengan keberanian negosiasi”, kata Bruni dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Vatican News.

    Dia mengulangi seruan Paus untuk “solusi diplomatik dalam mencari perdamaian yang adil dan abadi” di wilayah yang disebut Paus Fransiskus sebagai Ukraina yang “martir”.

    Paus Fransiskus juga ditanyai dalam wawancara tentang perang Israel-Hamas, di mana ia menyalahkan kedua belah pihak.

    “Perang terjadi oleh dua pihak, bukan hanya satu pihak. Yang tidak bertanggung jawab adalah dua pihak yang berperang,” katanya kepada stasiun televisi tersebut.

    Bereaksi atas pernyataan Paus, Ukraina menegaskan sikapnya yang tidak akan menyerah.

    Simak tanggapan Ukraina di halaman selanjutnya:

    Ukraina pantang menyerah

    Ukraina mengecam seruan Paus Fransiskus soal “mengibarkan bendera putih dan bernegosiasi” dalam perang melawan invasi militer Rusia. Presiden Volodymyr Zelensky menyebut “mediasi virtual” sedang berlangsung oleh tokoh-tokoh keagamaan. Sedangkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Dmytro Kuleba, dalam tanggapannya, menegaskan Kyiv tidak akan pernah menyerah pada Moskow.

    Zelensky dalam pernyataannya tidak merujuk langsung pada Paus Fransiskus atau komentarnya, namun dia menyebut tokoh-tokoh agama membantu Ukraina.

    “Mereka mendukung kami dengan doa, diskusi, dan tindakan. Ini memang sebuah gereja dengan umatnya. Tidak sejauh 2.500 kilometer, di suatu tempat, mediasi virtual antara seseorang yang ingin hidup dan seseorang yang ingin menghancurkan Anda,” ucapnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    Tanggapan lebih jelas disampaikan oleh Kuleba yang dalam pesan media sosial X menyatakan bahwa orang kuat dalam perselisihan apa pun harusnya “berdiri di pihak yang baik daripada berusaha menempatkan mereka pada pijakan yang sama dan menyebutnya sebagai ‘negosiasi’”.

    Ukraine’s President Volodymyr Zelensky attends a press conference during the “Ukraine Year 2024” forum in Kyiv on February 25, 2024, marking the second anniversary of the Russian invasion of Ukraine. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) Foto: AFP/SERGEI SUPINSKY

    Tanggapan lebih jelas disampaikan oleh Kuleba yang dalam pesan media sosial X menyatakan bahwa orang kuat dalam perselisihan apa pun harusnya “berdiri di pihak yang baik daripada berusaha menempatkan mereka pada pijakan yang sama dan menyebutnya sebagai ‘negosiasi’”.

    “Bendera kami berwarna kuning dan biru. Ini adalah bendera yang kami gunakan untuk hidup, mati dan menang. Kami tidak akan pernah mengibarkan bendera lainnya,” tegas Kuleba dalam pernyataan berbahasa Inggris merujuk pada bendera nasional Ukraina.

    Dalam tanggapannya, Kuleba juga menyinggung soal tuduhan bahwa mendiang Paus Pius XII gagal bertindak melawan Nazi di Jerman pada Perang Dunia II silam.

    “Saya mendesak (Vatikan) untuk tidak mengulangi kesalahan di masa lalu, dan mendukung Ukraina dan rakyatnya dalam perjuangan yang adil untuk hidup mereka,” cetusnya.

    Dalam tanggapan terpisah, pemimpin Gereja Katolik Ritus Timur di Ukraina yang beranggotakan 5 juta jemaat, Uskup Agung Sviatoslav Shevchuk, juga menolak seruan “bendera putih” Paus Fransiskus.

    “Ukraina terluka, tapi belum ditaklukkan! Ukraina sudah kelelahan, tapi akan tetap berdiri dan bertahan! Percayalah, tidak ada seorangpun yang berpikir untuk menyerah,” demikian pernyataan Shevchuk yang dimuat dalam situs resmi gereja.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kecam Seruan ‘Bendera Putih’ Paus Fransiskus, Ukraina Ogah Menyerah ke Rusia

    Kecam Seruan ‘Bendera Putih’ Paus Fransiskus, Ukraina Ogah Menyerah ke Rusia

    Kyiv

    Ukraina mengecam seruan Paus Fransiskus soal “mengibarkan bendera putih dan bernegosiasi” dalam perang melawan invasi militer Rusia. Presiden Volodymyr Zelensky menyebut “mediasi virtual” sedang berlangsung oleh tokoh-tokoh keagamaan.

    Sedangkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Dmytro Kuleba, dalam tanggapannya, menegaskan Kyiv tidak akan pernah menyerah pada Moskow.

    Seperti dilansir Reuters, Senin (11/3/2024), Paus Fransiskus dalam wawancara dengan media Swiss, RTS, pada akhir pekan mengatakan bahwa ketika keadaan menjadi buruk bagi salah satu pihak yang berkonflik, kita harus menunjukkan “keberanian mengibarkan bendera putih” dan bernegosiasi.

    Zelensky dalam pernyataannya tidak merujuk langsung pada Paus Fransiskus atau komentarnya, namun dia menyebut tokoh-tokoh agama membantu Ukraina.

    “Mereka mendukung kami dengan doa, diskusi, dan tindakan. Ini memang sebuah gereja dengan umatnya. Tidak sejauh 2.500 kilometer, di suatu tempat, mediasi virtual antara seseorang yang ingin hidup dan seseorang yang ingin menghancurkan Anda,” ucapnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    Tanggapan lebih jelas disampaikan oleh Kuleba yang dalam pesan media sosial X menyatakan bahwa orang kuat dalam perselisihan apa pun harusnya “berdiri di pihak yang baik daripada berusaha menempatkan mereka pada pijakan yang sama dan menyebutnya sebagai ‘negosiasi’”.

    “Bendera kami berwarna kuning dan biru. Ini adalah bendera yang kami gunakan untuk hidup, mati dan menang. Kami tidak akan pernah mengibarkan bendera lainnya,” tegas Kuleba dalam pernyataan berbahasa Inggris merujuk pada bendera nasional Ukraina.

    “Saya mendesak (Vatikan) untuk tidak mengulangi kesalahan di masa lalu, dan mendukung Ukraina dan rakyatnya dalam perjuangan yang adil untuk hidup mereka,” cetusnya.

    Hal itu mengacu pada argumen lama bahwa Paus Pius XII tidak bertindak meski ada bukti yang muncul selama perang soal sejauh mana Holocaust terjadi. Surat yang dipublikasikan tahun lalu dari arsip Vatikan tampaknya menunjukkan Paus Pius XII telah mengetahui rincian tindakan Nazi untuk memusnahkan orang-orang Yahudi sejak tahun 1942.

    Sementara para pendukung Paus Pius XII meyakini dia bekerja di belakang layar untuk membantu orang-orang Yahudi dan tidak membicarakannya di depan umum untuk mencegah memperburuk situasi umat Katolik di negara-negara Eropa yang diduduki Nazi pada saat itu.

    Dalam tanggapan terpisah, pemimpin Gereja Katolik Ritus Timur di Ukraina yang beranggotakan 5 juta jemaat, Uskup Agung Sviatoslav Shevchuk, juga menolak seruan “bendera putih” Paus Fransiskus.

    “Ukraina terluka, tapi belum ditaklukkan! Ukraina sudah kelelahan, tapi akan tetap berdiri dan bertahan! Percayalah, tidak ada seorangpun yang berpikir untuk menyerah,” demikian pernyataan Shevchuk yang dimuat dalam situs resmi gereja.

    Pada Sabtu (9/3) malam, seperti dilansir AFP, Vatikan merilis pernyataan yang menjelaskan bahwa Paus Fransiskus menggunakan istilah “bendera putih”, yang secara luas dimaknai menyerah di medan perang, dimaksudkan untuk berarti “penghentian permusuhan, gencatan senjata yang dicapai dengan keberanian negosiasi”.

    Namun kata-kata Paus Fransiskus secara luas dipahami sebagai seruan untuk menyerah dan dikecam beberapa diplomat Barat.

    “Rusia adalah agresor dan telah melanggar hukum internasional! Oleh karena itu, Jerman meminta Moskow untuk menghentikan perang, bukan Kyiv!” tegas utusan Jerman untuk Vatikan, Bernhard Kotsch, dalam tanggapannya.

    “Bagaimana kalau, demi keseimbangan, mendorong (Presiden Rusia Vladimir) Putin agar berani menarik pasukannya dari Ukraina?” tanya Menlu Polandia Radoslaw Sikorski dalam komentarnya via media sosial X.

    Zelensky telah menyerukan penarikan semua tentara Rusia dan pemulihan perbatasan Ukraina pasca Uni Soviet. Namun Kremlin mengesampingkan perundingan yang didasarkan pada persyaratan yang ditetapkan oleh Kyiv.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Detik-detik Sebelum 3 Pria Tewas Diserang Beruang di Rusia Terekam Kamera

    Detik-detik Sebelum 3 Pria Tewas Diserang Beruang di Rusia Terekam Kamera

    Jakarta

    Momen mengerikan serangan beruang ganas kepada tiga pria tertangkap kamera. Akibat serangan tersebut, ketiganya kehilangan nyawa.

    Momen tersebut terjadi pada 2014 silam di Pulau Sakhalin, Rusia. Beberapa saat sebelum serangan keji itu, salah satu korban sempat mengabadikan kedatangan kawanan beruang pakai ponselnya.

    Rekaman tersebut awalnya. memperlihatkan seekor beruang kecil tengah duel dengan seekor anjing. Tak lama kemudian munculah sang induk yang berukuran besar.

    Tiba-tiba beruang dewasa itu berlari ke arah gerombolan pria tadi. Dan inilah saatnya rekaman mengerikan itu berakhir.

    Menurut para ahli yang dikutip dari kantor berita Interfax, kala itu memang sering terjadi serangan beruang. Aktivitas manusia diduga menjadi penyebab terjadi serangan tersebut,namuninsiden tersebut bisa pula disebabkan karena beruang-beruang tersebut kelaparan.

    Mereka mengatakan bahwa jaring dan penghalang menghalangi salmon berenang ke sungai untuk bertelur, sehingga mamalia tersebut tidak memiliki pasokan makanan yang teratur.

    Cuaca ekstrem yang terjadi hampir sepuluh tahun lalu mungkin juga mengganggu bioritme beruang dan pasokan makanan, kata Vladimir Krever, yang saat itu menjabat sebagai direktur program keanekaragaman hayati di WWF Rusia.

    Beberapa serangan termasuk terjadi pada pukul 02.00 dini hari di stasiun meteorologi di hutan Republik Sakha.

    Sebelum tragedi tiga pria tersebut, beruang sempat merobohkan pintu trailer tempat tinggal dan menggigit lengan seorang wanita di dalamnya. Untungnya, predator tersebut akhirnya ketakutan karena teriakan keras wanita tersebut.

    Tiga hari sebelumnya, seekor beruang menyergap seorang anak laki-laki di pulau Iturup saat dia sedang berjalan pulang dari rumah neneknya.

    Beruang itu dilaporkan telah menyeret anak berusia 14 tahun itu ke pantai pada saat pihak berwenang setempat tiba dan menembaknya hingga tewas. Akibat penyerangan tersebut, bocah tersebut harus mendapat 170 jahitan, demikian dikutip dari Unilad.

    (afr/afr)

  • Detik-detik Roket Rusia Luncurkan Satelit Iran ke Luar Angkasa

    Detik-detik Roket Rusia Luncurkan Satelit Iran ke Luar Angkasa

    FotoINET

    Roscosmos via REUTERS – detikInet

    Sabtu, 02 Mar 2024 20:00 WIB

    Rusia – Rusia meluncurkan satelit penelitian Iran ke luar angkasa. Satelit ini akan memindai topografi Iran dari orbit 500 km.

  • Jadwal Playoff Games of the Future MLBB: RRQ Vs Burmese Ghouls

    Jadwal Playoff Games of the Future MLBB: RRQ Vs Burmese Ghouls

    Jakarta

    Jadwal playoff Games of the Future MLBB hari ini, Kamis (29/2/2024) terungkap. Salah satu wakil Indonesia, RRQ Hoshi, bakal berhadapan dengan tim asal Myanmar, yakni Burmese Ghouls.

    Pertandingannya diselenggarakan di Kazan Expo, Rusia. Duel keduanya menjadi laga pembuka babak playoff hari kedua ini.

    Selain mereka, masih ada tiga pertandingan lain yang bisa disaksikan. Adapun pertandingan yang dimaksud ialah AP.Bren Vs HomeBois, Blacklist International Vs Fire Flux Esports, dan Onic Vs Royal Cybersports Club.

    Jadwal Playoff Games of the Future MLBB

    Burmese Ghouls berhasil menyusul RRQ Hoshi usai mengalahkan Twisted Minds di round pertama. Mereka mendominasi pertandingan, dan memulangkan lawannya dengan skor sempurna 2-0 tanpa balas.

    Sebenarnya Burmese Ghouls satu grup dengan RRQ. Namun jadwal pertandingannya tidak mempertemukan keduanya.

    Saat itu RRQ hanya melawan Team Lilgun dan Deus Vult. Begitu pula dengan Burmese Ghouls berhadapan dengan dua tim yang serupa, dan berhasil menang 2-0 dari Team Lilgun, tapi kalah 0-2 dari Deus Vult.

    Apabila melihat statistik pertandingan, wakil Indonesia jelas lebih dijagokan. Namun hasil menang belum bisa diketahui, sampai salah satu base dari kedua tim hancur.

    Berikut jadwal playoff Games of the Future hari ini, sebagaimana pantauan detikINET dari Liquipedia.

    RRQ Hoshi Vs Burmese Ghouls – 18.00 WIBAP.Bren Vs HomeBois – 19.50 WIBBlacklist International Vs Fire Flux Esports- 21.40 WIBOnic Vs Royal Cybersports Club – 23.30 WIB

    Sebenarnya bukan cuma RRQ Hoshi wakil Indonesia yang tampil di Games of the Future. Tim lain yang berjuang merebut gelar juara adalah Onic Esports.

    Sejauh ini tim yang juga punya julukan Sang Raja Langit itu punya sepak terjang yang membanggakan di kompetisi ini. Mereka lolos ke babak playoff setelah menjadi juara Grup D tanpa mengalami kekalahan.

    Onic Esports sukses menumbangkan Team Flush 2-0. Lalu juga menang 2-0 dari Burn x Flash tim yang berasal dari Kamboja.

    (hps/fyk)

  • Rusia Larang Ekspor Bensin Mulai 1 Maret, Berlaku 6 Bulan

    Rusia Larang Ekspor Bensin Mulai 1 Maret, Berlaku 6 Bulan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Rusia bakal melarang ekspor bensin selama enam bulan mulai Jumat (1/3) mendatang. Larangan itu dilakukan guna menjaga stabilitas harga di tengah tingginya permintaan dari konsumen dan petani.

    Melansir Reuters, larangan ekspor itu pertama kali dilaporkan oleh RBC Rusia. Kabar ini pun telah dikonfirmasi oleh juru bicara Wakil Perdana Menteri Alexander Novak, orang yang ditunjuk Presiden Vladimir Putin untuk sektor energi Rusia, Selasa (27/2).

    Perdana Menteri Mikhail Mishustin telah menyetujui larangan tersebut setelah Novak mengusulkannya dalam surat tertanggal 21 Februari.

    “Untuk mengimbangi permintaan produk minyak bumi yang berlebihan, perlu diambil langkah-langkah untuk membantu menstabilkan harga di pasar domestik,” kata Novak dalam proposalnya.

    Harga bensin memang menjadi hal sensitif bagi warga dan petani di Negeri Beruang Merah itu. Terlebih, Rusia akan mengadakan pemilihan presiden pada 15-17 Maret mendatang.

    Di sisi lain, produksi minyak dalam negeri juga terganggu imbas beberapa kilang terkena serangan pesawat tanpa awak Ukraina beberapa waktu lalu.

    Rusia dan Ukraina saling menargetkan infrastruktur energi dalam serangannya. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengganggu jalur pasokan dan logistik serta melemahkan semangat lawan-lawan mereka.

    Minyak, produk minyak, dan gas sejauh ini merupakan produk ekspor terbesar Rusia. Ekspor tersebut juga merupakan sumber utama pendapatan mata uang asing bagi perekonomian negara eksportir gandum terbesar di dunia itu.

    Belakangan, Kremlin telah bekerja sama dengan eksportir minyak terbesar di dunia, yakni Arab Saudi. Kerja sama ini dijalin untuk menjaga harga tetap tinggi sebagai bagian dari kelompok OPEC+.

    Rusia sudah secara sukarela mengurangi ekspor minyak dan bahan bakarnya sebesar 500 ribu barel per hari pada kuartal pertama tahun ini. Hal ini juga merupakan bagian dari upaya OPEC+ untuk menjaga harga.

    (mrh/sfr)

  • Setelah 50 Tahun, Amerika Akhirnya Kembali Mendarat di Bulan

    Setelah 50 Tahun, Amerika Akhirnya Kembali Mendarat di Bulan

    Jakarta

    Wahana antariksa buatan swasta bernama Odysseus berhasil mendarat di permukaan Bulan, menandai kembalinya Amerika Serikat ke satelit Bumi itu setelah lebih dari 50 tahun. Pendaratan yang berlangsung selama 73 menit itu merupakan momen tegang, tetapi akhirnya, wahana antariksa tersebut sukses mendarat di dekat kutub selatan Bulan.

    Dalam perayaan atas apa yang dijuluki NASA sebagai “langkah besar ke depan”, awalnya tidak ada konfirmasi langsung tentang status atau kondisi pendarat, kecuali bahwa wahana tersebut telah mencapai situs pendaratannya yang direncanakan di kawah Malapert A.

    Namun, kemudian Intuitive Machines, perusahaan berbasis di Texas yang membangun wahana antariksa komersial pertama yang mendarat di Bulan, mengatakan bahwa wahana tersebut “berdiri tegak dan para manajer misi sedang bekerja untuk mengirimkan data dan gambar pertama dari permukaan Bulan”.

    Pendaratan ini menjadi yang pertama kalinya wahana antariksa buatan Amerika Serikat mendarat di bulan sejak Apollo 17, dan adalah tonggak penting karena merupakan wahana komersial pertama yang berhasil mendarat setelah kegagalan pendaratan Peregrine bulan lalu.

    Bill Nelson, selaku administrator NASA, menyebut pendaratan Odysseus sebagai “kemenangan” dan “loncatan besar bagi seluruh umat manusia.” NASA memberikan kontribusi sebesar USD 118 juta untuk peluncuran Odysseus, yang merupakan bagian dari inisiatif layanan muatan lunar komersial NASA (CLPS).

    Pendaratan ini bertujuan membuka era baru eksplorasi dan mendukung rencana NASA untuk mengirim manusia kembali ke bulan pada akhir 2026. Misi Odysseus, yang merupakan bagian dari program Artemis Nasa, membawa muatan peralatan ilmiah untuk mengumpulkan data tentang lingkungan bulan.

    Khususnya, misi ini fokus pada wilayah berbatu di sekitar kawah Malapert A, yang dipilih sebagai situs pendaratan misi Artemis III berawak NASA yang direncanakan dua tahun mendatang.

    Meskipun wilayah tersebut dianggap berbahaya, keberadaan potensi “miliaran ton air” diyakini dapat mendukung rencana untuk membangun pangkalan Bulan permanen, suatu langkah krusial untuk misi manusia ke Mars di masa depan.

    NASA berharap bahwa analisis yang dilakukan selama masa hidup oprasional wahana yang direncanakan selama tujuh hari ini akan memberikan wawasan tentang bagaimana tanah di permukaan Bulan bereaksi terhadap dampak pendaratan.

    Ini mencakup pengamatan terhadap efek cuaca antariksa di permukaan Bulan serta penelitian terkait komunikasi dan navigasi di lingkungan tersebut.

    Melalui program Artemis, yang juga mencakup visi jangka panjang untuk misi berawak ke Mars dalam dua dekade mendatang, Amerika Serikat bertujuan untuk tetap unggul dalam eksplorasi luar angkasa. Rusia dan China juga merencanakan pendaratan manusia di Bulan, sehingga langkah ini menandai kesuksesan besar bagi Amerika Serikat dalam mempertahankan posisinya di garis depan eksplorasi luar angkasa.

    Artikel ini ditulis oleh Fadhila Khairina Fachri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

    (fyk/fyk)

  • DK PBB Akan Voting Resolusi Gencatan Senjata Gaza, AS Ancam Veto

    DK PBB Akan Voting Resolusi Gencatan Senjata Gaza, AS Ancam Veto

    New York

    Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan menggelar voting atau pemungutan suara terhadap draf resolusi terbaru yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza. Voting dijadwalkan pada Selasa (20/2) waktu setempat, meskipun ada ancaman veto dari Amerika Serikat (AS) terhadap resolusi itu.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (20/2/2024), draf resolusi terbaru yang diajukan oleh Aljazair ke Dewan Keamanan PBB itu “menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera yang harus dihormati oleh semua pihak”.

    Voting ini akan digelar ketika Israel bersiap melancarkan serangan darat terhadap Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, yang menjadi tempat berlindung bagi sekitar 1,4 juta warga Palestina yang mengungsi dari perang. Tel Aviv menyebut serangan ke Rafah sebagai bagian dari misi menghancurkan Hamas.

    Namun, Israel menghadapi tekanan yang semakin besar untuk menahan diri, termasuk dari AS yang merupakan sekutu terdekatnya.

    Draf resolusi yang diajukan Aljazair itu “menentang pemindahan paksa penduduk sipil Palestina”. Resolusi itu juga menuntut pembebasan semua sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.

    Serupa dengan dua draf resolusi sebelumnya yang ditolak AS dan Israel, rancangan resolusi terbaru ini tidak mengecam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu. Serangan itu disebut menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel, dan membuat lebih dari 250 orang disandera Hamas.

    Rentetan serangan Israel terhadap Jalur Gaza yang bertujuan membalas serangan Hamas, menurut otoritas kesehatan Gaza, telah merenggut lebih dari 29.000 nyawa, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak.

    AS telah memperingatkan pada akhir pekan bahwa draf resolusi terbaru yang diajukan Aljazair tidak bisa diterima, dan mengancam akan memvetonya.

    “Kami tidak meyakini bahwa produk Dewan (Keamanan PBB) ini akan membantu situasi di lapangan. Jika resolusi ini berhasil dibawa ke pemungutan suara, maka resolusi itu tidak akan dilanjutkan,” ucap Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood.

    Menurut Wood, diadopsinya resolusi gencatan senjata semacam itu akan membahayakan perundingan diplomatik rumit yang sedang berlangsung, yang bisa mewujudkan pembebasan para sandera dari Jalur Gaza.

    AS Edarkan Usulan Alternatif untuk Resolusi Dewan Keamanan PBB

    Washington justru mengedarkan draf alternatif untuk resolusi Dewan Keamanan PBB versinya, yang isinya menyerukan gencatan senjata sementara di Jalur Gaza dan menentang serangan darat besar-besaran oleh Israel terhadap Rafah.

    Meskipun draf versi AS itu menggunakan kata “gencatan senjata” — yang sebelumnya dihindari Washington, dengan memveto dua resolusi pada Oktober dan Desember lalu yang menggunakan kata tersebut, usulan ini tidak menyerukan agar permusuhan segera diakhiri.

    Draf resolusi usulan AS itu menggemakan komentar Presiden Joe Biden, yang mengungkapkan dirinya mendorong Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk mendukung “gencatan senjata sementara” di Jalur Gaza dalam percakapan telepon pekan lalu.

    Resolusi usulan AS itu menyatakan dukungan untuk “gencatan senjata sementara di Gaza sesegera mungkin, berdasarkan formula pembebasan semua sandera”.

    Disebutkan juga dalam draf resolusi AS itu soal kekhawatiran terhadap Rafah, dengan menyatakan bahwa “serangan darat besar-besaran tidak boleh dilakukan dalam situasi saat ini”.

    Tidak diketahui secara jelas kapan atau apakah draf resolusi usulan AS ini akan diajukan untuk divoting oleh 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB. Sebuah resolusi memerlukan sedikitnya sembilan suara dukungan dan tanpa adanya veto — dari AS, Prancis, Inggris, Rusia atau China — untuk bisa diadopsi.

    Seorang pejabat AS yang tidak disebut namanya, seperti dikutip AFP, mengatakan tidak ada batas waktu untuk voting draf resolusi usulan AS tersebut. Dia menyebut Washington tidak terburu-buru.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini