Negara: Rusia

  • Putin Akan Ketemuan dengan Xi Jinping di Beijing

    Putin Akan Ketemuan dengan Xi Jinping di Beijing

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengunjungi China pekan ini atas undangan pemimpin Xi Jinping.

    Dilansir kantor berita AFP, Selasa (14/5/2024), juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying mengatakan, Putin akan berada di Beijing, ibu kota China mulai Kamis hingga Jumat mendatang. Ini akan menjadi kunjungan kedua pemimpin Rusia itu ke China hanya dalam waktu enam bulan.

    Ini akan menjadi perjalanan pertama pemimpin Rusia tersebut ke luar negeri sejak terpilih kembali pada bulan Maret, dan yang kedua dalam waktu enam bulan ke China.

    Menurut para pengamat, Rusia semakin bergantung pada China sebagai penopang perekonomian yang penting sejak negara-negara Barat memberikan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya atas serangan militernya ke Ukraina.

    Beijing telah menolak kritik atas hubungannya dengan Moskow, memuji kemitraan “tanpa batas” karena mereka menikmati impor energi Rusia yang murah dan akses terhadap sumber daya alam yang melimpah, termasuk pengiriman gas yang stabil melalui pipa Power of Siberia.

    Namun ketika kemitraan ekonomi tersebut berada di bawah pengawasan ketat di negara-negara Barat, bank-bank China yang khawatir akan sanksi Amerika Serikat yang mungkin akan memutus hubungan mereka dengan sistem keuangan global, telah mulai memberikan dampak buruk terhadap bisnis-bisnis Rusia.

    “Rusia ingin China berbuat lebih banyak untuk mendukungnya, namun China enggan melakukannya karena tidak ingin membahayakan hubungannya dengan Barat,” ujar Alexander Gabuev, direktur Carnegie Russia Eurasia Center kepada AFP.

    Perjalanan Putin pasca pemilu ke Beijing ini serupa dengan kunjungan Xi ke Rusia setelah ia dilantik sebagai pemimpin China tahun lalu.

    Para ahli memperkirakan pertemuan yang sangat simbolis minggu ini, akan menghasilkan dukungan terhadap kemitraan “tanpa batas”, serta beberapa kesepakatan yang ditandatangani dan janji untuk meningkatkan perdagangan.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Heboh Jenderal Rusia Ditahan karena Dugaan Tindak Kriminal

    Heboh Jenderal Rusia Ditahan karena Dugaan Tindak Kriminal

    Moskow

    Seorang jenderal Rusia, yang bertanggung jawab atas masalah personel militer, ditahan atas dugaan terlibat dalam tindak kriminal. Penahanan ini terungkap setelah Presiden Vladimir Putin merombak pemerintahannya dengan mengganti Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia.

    Seperti dilansir Reuters, Selasa (14/5/2024), kantor berita TASS yang mengutip sumber dari kalangan dinas keamanan Rusia melaporkan bahwa Letnan Jenderal Yuri Kuznetsov ditahan “karena dicurigai melakukan tindak kriminal”.

    Penahanan Kuznetsov mencuat setelah Putin melakukan perombakan besar dalam sistem pertahanan Moskow, dengan mencopot Sergei Shoigu dari jabatan Menhan. Shoigu dipindah jabatannya menjadi sekretaris Dewan Keamanan Rusia, dan jabatan Menhan akan dipegang oleh ekonom sipil Andrei Belousov.

    Disebutkan TASS bahwa Kuznetsov menjabat sebagai kepala badan yang mengawasi masalah personel dalam Kementerian Pertahanan Rusia.

    “Penyelidikan kasus ini dilakukan oleh badan investigasi militer utama Komite Investigasi Rusia,” kata sumber keamanan itu kepada TASS, merujuk pada lembaga investigasi paling penting di Rusia.

    “Para penyidik telah melakukan pendekatan ke pengadilan untuk memilih kondisi preventif bagi jenderal tersebut dalam bentuk menegakkan penahanannya,” imbuh sumber tersebut.

    Kantor berita TASS tidak memberikan penjelasan lebih lanjut soal tindak kriminal yang diduga dilakukan Kuznetsov.

    Lihat juga Video: Bentrokan Sengit di Kharkiv, Rudal Rusia dan Ukraina Saling Serang

    Namun laporan sejumlah blogger militer pro-pemerintah Rusia menyebut Kuznetsov tidak hadir di tempat kerja selama penyelidikan terhadapnya berlangsung.

    Situs blogger populer Rybar menyebut penyelidikan terhadap Kuznetsov itu mungkin berkaitan dengan pekerjaannya sebelumnya di kantor Staf Umum Rusia yang mengurusi rahasia negara.

    Sebelumnya, mantan Wakil Menhan Rusia Timur Ivanov ditahan sejak bulan lalu atas tuduhan menerima suap dalam jumlah besar sehubungan dengan proyek konstruksi militer.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kejahatan Siber oleh Pihak Asing di Jerman Meningkat 28%

    Kejahatan Siber oleh Pihak Asing di Jerman Meningkat 28%

    Jakarta

    Otoritas Jerman melaporkan adanya peningkatan sebesar 28% dalam serangan siber yang dilakukan oleh pihak asing, terutama Rusia dan Cina, pada tahun 2023. Demikian data yang baru saja dirilis pada Senin (13/05).

    “Tingkat ancaman di bidang keamanan siber masih tetap tinggi,” kata Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser dalam presentasinya di acara laporan nasional soal kejahatan siber.

    Atasi peningkatan ancaman siber jelang Pemilu Parlemen Uni Eropa

    Di saat meningkatnya rasa cemas atas dugaan peretasan dan spionase menjelang Pemilu Parlemen Uni Eropa pada Juni 2024, sebuah asosiasi industri digital Jerman bernama Bitkom melaporkan adanya peningkatan dua kali lipat jumlah serangan siber dari Rusia dalam dua tahun terakhir.

    Serangan siber dari Cina juga meningkat 50% dalam dua tahun belakangan. Hal itu disampaikan CEO Bitkom Bernhard Rohlender kepada lembaga penyiaran publik Jerman, ZDF.

    Rohlender mengatakan 80% perusahaan Jerman yang telah ditargetkan, menjadi korban pencurian data, spionase atau sabotase

    Dia memperkirakan jumlah kerugian finansial akibat kejahatan siber ini mencapai 148 miliar Euro (Rp2.563 triliun).

    Serangan dilakukan oleh pihak kriminal atau intelijen asing

    Rohleder menyebut kebanyakan serangan tersebut dilakukan oleh kelompok kriminal terorganisir atau badan intelijen asing.

    “Dan masih ada beberapa pelaku, terutama perorangan, yang hanya ingin bersenang-senang,” ujar dia.

    Jerman tuduh Rusia lakukan serangan siber

    Awal bulan ini, pemerintah Jerman menduga pihak Rusia telah melancarkan serangan siber terhadap sejumlah perusahaan pertahanan dan luar angkasa, serta juga menargetkan anggota Partai Sosial Demokratik (SPD) yang dipimpin Olah Scholfz.

    Serangan-serangan itu diduga Berlin dilakukan oleh kelompok-kelompok yang berkaitan dengan intelijen militer Rusia. Menurut Faeser hal itu “menunjukkan betapa besar ancaman serangan tersebut”.

    “Kami tidak akan terintimidasi oleh rezim Rusia,” tambah dia. “Kami akan terus melakukan segalanya demi melindungi demokrasi kami dari aksi siber Rusia dan kami akan terus mendukung Ukraina,” pungkas dia.

    mh/rs (dpa, Reuters)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pengadilan Jerman Kukuhkan Status AfD Sebagai Tersangka Ekstremis Sayap Kanan

    Pengadilan Jerman Kukuhkan Status AfD Sebagai Tersangka Ekstremis Sayap Kanan

    Jakarta

    Senin (13/05), Pengadilan Tinggi Administratif (OVG) di Mnster, Jerman menolak banding yang diajukan oleh Partai Alternatif untuk Jerman (AfD) atas putusan ditetapkannya AfD sebagai “kasus mencurigakan” atau tersangka kelompok ekstremis sayap kanan.

    “Pengadilan menemukan ada cukup bukti bahwa AfD mengejar tujuan yang bertentangan dengan martabat kemanusiaan kelompok tertentu dan bertentangan dengan demokrasi,” demikian bunyi ketetapan hakim yang disampaikan pimpinan hakim Gerald Bucks, sebagaimana dikutip dari kantor berita AFP:

    Sebelumnya pengadilan administrasi di Kln menolak gugatan AfD tingkat pertama pada Maret 2022. Kini OVG melihat kecurigaan bahwa ada sejumlah besar “pernyataan AfD yang yang secara sistematis mengecualikan imigran”. “Ada alasan untuk mencurigai setidaknya sebagian dari partai tersebut ingin memberikan status peringkat kedua kepada warga negara Jerman dengan latar belakang migrasi,” tambah hakim.

    Apa maksud dari keputusan tersebut?

    Mengklasifikasikan suatu partai sebagai kasus atau “entitas mencurigakan memberikan wewenang lebih besar kepada Kantor Perlindungan Konstitusi Jerman dalam mengamati partai sayap kanan itu dengan menggunakan sarana dinas rahasia tertentu.

    Status tersebut memudahkan Badan Intelijen Dalam Negeri Jerman BfV untuk menyelidiki dan mengawasi anggota AfD atau merekrut informan dari dalam organisasi.

    Berdasarkan keputusan OVG, organisasi pemuda Junge Alternative juga mendapatkan ketetapan serupa.

    Merespons putusan teranyar tersebut, AfD telah mengumumkan bahwa mereka bermaksud untuk mengajukan banding ke Pengadilan Federal di Leipzig.

    Wakil Ketua AfD Peter Bhringer mengeluhkan proses pengadilan di Mnster yang menurutnya “prosesnya terlalu singkat.” “Kami tidak memiliki kesempatan untuk menyampaikan argumen tandingan kami secara adil,” katanya.

    Di lain pihak, pimpinan Kantor Perlindungan Konstitusi Jerman, Thomas Haldenwang, menyebut putusan tersebut sebagai “keberhasilan bagi seluruh negara konstitusional, bagi demokrasi dan bagi tatanan dasar demokrasi bebas.”

    Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengatakan di Berlin, “Putusan hari ini menunjukkan bahwa kita adalah negara demokrasi yang dibentengi dengan baik.” Negara konstitusional memiliki instrumen yang “melindungi demokrasi dari ancaman dari dalam.”

    Setelah putusan tersebut, muncul kembali seruan untuk melarang AfD. Anggota parlemen Jerman Bundestag, Marco Wanderwitz mengumumkan bahwa dia ingin mengajukan usulan prosedur pelarangannya di Bundestag sebelum liburan musim panas parlemen. Dia sudah mendapat komitmen dari jajaran Partai CDU, SPD, Partai Hijau dan Partai Kiri.

    Sementara Menteri Kehakiman Federal Jerman memperingatkan keputusan OVG “tidak secara otomatis membuka jalan untuk melarang AfD,” katanya kepada grup media Funke.

    Koresponden DW Simon Young, yang melaporkan dari pengadilan di Mnster, mengatakan pengadilan menyamakan status tersebut dengan analogi “alarm bahaya” yang berarti bahwa jika alarm berbunyi di sebuah rumah, polisi akan mendobrak pintu untuk melihat apakah ada kebakaran.

    Seberapa populer AfD di Jerman?

    AfD menduduki puncak jajak pendapat di beberapa negara bagian di wilayah timur, yang akan mengadakan pemilu akhir tahun ini. Partai ini juga memperoleh suara sekitar 20% secara nasional di tengah tingginya ketidakpuasan terhadap koalisi pemerintahan Kanselir Olaf Scholz yang berhaluan kiri.

    Namun, partai tersebut kurang populer di beberapa kota besar dan wilayah barat Jerman. Partai ini semakin mendapat sorotan dari lembaga-lembaga pemerintah di tengah tuduhan yang mengaitkannya dengan spionase Rusia dan Cina. ap/yf(afp,dpa,rtr,ap)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Heboh Jenderal Rusia Ditahan karena Dugaan Tindak Kriminal

    Putin Tak Toleransi Ancaman Barat: Kekuatan Nuklir Selalu Waspada!

    Moskow

    Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan negaranya tidak akan menoleransi segala ancaman dari negara-negara Barat. Putin memperingatkan bahwa kekuatan nuklir Rusia “selalu” waspada.

    Seperti dilansir AFP, Kamis (9/5/2024), penegasan itu disampaikan Putin saat berpidato dalam peringatan 79 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II silam. Peringatan itu disebut sebagai “Hari Kemenangan” oleh warga Rusia, yang diwarnai parade militer.

    Parade militer “Hari Kemenangan” biasanya menampilkan barisan peralatan militer Rusia, termasuk rudal canggih dan sistem pertahanan udara, juga ribuan personel militer negara tersebut.

    Putin memuji tentara-tentara Rusia yang bertempur di Ukraina, dan menuduh “elite Barat” mengobarkan konflik di seluruh dunia, saat berpidato di hadapan ribuan tentara yang mengenakan seragam seremonial di Lapangan Merah, Moskow, pada Kamis (9/5) waktu setempat.

    “Rusia akan melakukan segalanya untuk mencegah bentrokan global, namun pada saat yang sama kita tidak akan membiarkan siapa pun mengancam kita. Kekuatan strategis kita selalu waspada,” tegas Putin dalam pidatonya.

    “Teman-teman, Rusia saat ini sedang melalui masa yang sulit dan krusial. Nasib tanah air, masa depannya bergantung pada kita masing-masing,” ujarnya.

    Hari Kemenangan yang diperingati dengan parade 9 Mei menjadi hari libur paling penting di Rusia, karena Putin menempatkan negaranya pada posisi tempur yang kuat. Dia berulang kali menggambarkan pertempuran melawan Ukraina saat ini sebagai pertempuran eksistensial melawan “Nazisme”.

    Putin juga semakin meningkatkan retorika nuklirnya. Awal pekan ini, Putin memerintah militer Rusia untuk melakukan latihan senjata nuklir taktis yang melibatkan angkatan laut dan pasukan yang berbasis di dekat Ukraina.

    Tahun lalu, Moskow mencabut ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif dan menarik diri dari perjanjian pengurangan senjata utama dengan Amerika Serikat (AS).

    Pidato Putin itu disampaikan dua hari setelah dia dilantik kembali menjadi Presiden Rusia dalam seremoni mewah yang digelar di Kremlin. Dengan pelantikan itu maka Putin resmi menjabat untuk enam tahun ke depan, dan memecahkan rekor masa jabatan kelima dengan kekuasaan yang lebih besar dari sebelumnya.

    Putin yang kini berusia 71 tahun ini telah memerintah Rusia sejak pergantian abad. Dia berkuasa baik sebagai Presiden atau Perdana Menteri (PM) Rusia sejak tahun 1999 silam.

    Masa jabatan kelima Putin dimulai sekitar dua tahun setelah dia memerintahkan invasi militer Rusia ke Ukraina, yang menuai kecaman dunia. Setelah dirinya dilantik, Putin berjanji memberikan “kemenangan” kepada rakyat Rusia.

    “Kita adalah bangsa yang bersatu dan besar, dan bersama-sama kita akan mengatasi segala rintangan, mewujudkan semua yang telah kita rencanakan, dan bersama-sama kita akan menang,” tegasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kim Jong Un Nyatakan Dukungan Teguh untuk Putin

    Kim Jong Un Nyatakan Dukungan Teguh untuk Putin

    Pyongyang

    Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menyatakan dukungan teguh dan solidaritas untuk Rusia dalam pesan terbaru yang berisi ucapan selamat kepada Presiden Vladimir Putin dalam rangka peringatan 79 tahun berakhirnya Perang Dunia II, atau yang disebut “Hari Kemenangan” oleh Moskow.

    Seperti dilansir Reuters, Kamis (9/5/2024), Rusia memperingati kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II silam pada Kamis (9/5) waktu setempat. Peringatan digelar saat hubungan antara Moskow dan negara-negara Barat semakin terjerumus ke dalam krisis akibat invasi ke Ukraina.

    “Saya menyatakan dukungan kuat dan solidaritas terhadap tujuan suci Rusia, mengharapkan Anda dan tentara Rusia yang pemberani dan rakyat Rusia akan meraih kemenangan baru dalam perjuangan mengalahkan kebijakan hegemoni imperialis,” tulis Kim Jong Un dalam suratnya kepada Putin, seperti dikutip kantor berita Korean Central News Agency (KCNA).

    Amerika Serikat (AS) negara-negara Barat lainnya menuduh Pyongyang mentransfer senjata ke Moskow untuk digunakan melawan Ukraina, yang mereka invasi sejak Februari 2022. Baik Rusia maupun Korut membantah tuduhan itu, namun sejak tahun lalu kedua negara berjanji memperdalam hubungan militer.

    Namun laporan pemantau sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada Dewan Keamanan PBB menyebut bahwa puing-puing dari rudal yang menghantam kota Kharkiv di Ukraina pada 2 Januari lalu berasal dari rudal balistik jenis Hwasong-11 buatan Korut.

    Pesan khusus dari Kim Jong Un itu disampaikan setelah Putin resmi dilantik kembali menjadi Presiden Rusia dalam seremoni mewah yang digelar di Kremlin pada Selasa (7/5) waktu setempat.

    Dengan pelantikan tersebut maka Putin resmi menjabat untuk enam tahun ke depan, dan memecahkan rekor masa jabatan kelima dengan kekuasaan yang lebih besar dari sebelumnya.

    Putin yang kini berusia 71 tahun ini telah memerintah Rusia sejak pergantian abad. Dia berkuasa baik sebagai Presiden atau Perdana Menteri (PM) Rusia sejak tahun 1999 silam.

    Putin mendapatkan mandat baru untuk menjabat Presiden Rusia selama enam tahun ke depan, setelah menang telak dalam pemilihan presiden (pilpres) yang digelar pada Maret lalu tanpa adanya oposisi.

    Masa jabatan kelima Putin dimulai sekitar dua tahun setelah dia memerintahkan pengerahan militer Rusia ke Ukraina, yang menuai kecaman dunia.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Serang Rafah, Meski Hamas Setujui Gencatan Senjata

    Israel Serang Rafah, Meski Hamas Setujui Gencatan Senjata

    Anda sedang membaca rangkuman berita-berita Dunia Hari Ini, edisi Selasa 7 Mei 2024.

    Kita awali dari perkembangan di Gaza.

    Israel menyerang Rafah

    Hamas menyetujui usulan gencatan senjata, yang dinegosiasikan oleh Qatar dan Mesir. Namun pihak Israel belum menyetujuinya.

    Sementara itu, pihak otoritas di Palestina dan Mesir mengatakan tank-tank Israel sudah memasuki kota Rafah di Gaza selatan, yang berjarak 200 meter dari perbatasan Mesir.

    Sebuah rumah sakit setempat mengatakan serangan Israel menyebabkan sedikitnya lima orang tewas di Rafah.

    Israel telah berjanji akan melancarkan operasi darat besar-besaran di Gaza selatan.

    Rusia akan simulasi penggunaan senjata nuklir

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan rencana tersebut sebagai tanggapan atas komentar yang dibuat oleh para pemimpin Barat.

    Untuk pertama kalinya Rusia secara terbuka mengumumkan latihan perang yang melibatkan senjata nuklir taktis.

    Ini juga menjadi sebuah peringatan bagi negara-negara sekutu Ukraina karena terlibat dalam perang yang telah berlangsung lebih dari dua tahun.

    Beberapa negara barat yang menjadi sekutu Ukraina menyatakan kekhawatirannya jika langkah Rusia akan memicu konflik lebih luas, termasuk kemungkinan perang antara negara-negara anggota NATO dan Rusia.

    Donald Trump diancam hukuman penjara

    Hakim yang mengawasi persidangan Donald Trump mengatakan mantan presiden tersebut sudah melanggar ‘gag order’ yang diberlakukan kepadanya.

    Bahkan disebutkan pelanggaran sudah dilakukan berkali-kali sehingga dianggap menghina pengadilan.

    Karenanya, hakim Juan Merchan berpotensi menjatuhkan hukuman penjara kepada Trump, yang sebelumnya sudah dijatuhi denda sembilan kali akibat pelanggaran ‘gag order’.

    Tapi, ia mengatakan hukuman penjara sebagai “pilihan terakhir” karena berbagai alasan, termasuk mengganggu persidangan, implikasi politik dari memenjarakan calon presiden menjelang pemilu, serta tantangan keamanan.

    Met Gala 2024 di New York

    Met Gala, acara pagelaran fesyen terbesar dan termahal kembali digelar di Metropolitan Museum Art, New York dengan tema “The Garden of Time”.

    Acara tahunan ini digelar untuk menggalang dana untuk Costume Institute yang menjadi bagian dari Metropolitan Museum Art.

    Tahun ini, Costume Institute menggelar pameran “Sleeping Beauties: Reawakening Fashion”.

    Pameran ini menampilkan 250 koleksi dari gaun dan rancangan fesyen yang sudah berusia ratusan tahun.

    “Apakah kita harus berpose di setiap anak tangga?” tanya Chris Hemsworth, yang untuk pertama kalinya datang dan menjadi “co-host” di acara tersebut dan datang bersama istrinya Elsa Pataky.

    Anda bisa mengikuti laporan dari New York di situs ABC News

  • Geger Tentara AS Ditahan di Rusia, Gimana Ceritanya?

    Geger Tentara AS Ditahan di Rusia, Gimana Ceritanya?

    Washington DC

    Seorang tentara Amerika Serikat (AS) ditangkap saat mengunjungi kekasihnya di kota pelabuhan Vladivostok, Rusia. Tentara berusia 34 tahun ini dituduh mencuri dari kekasihnya tersebut, dan saat ini berada dalam tahanan otoritas Rusia.

    Seperti dilansir Associated Press, Selasa (7/5/2024), sejumlah sumber pejabat AS, yang enggan disebut namanya, mengungkapkan bahwa tentara yang ditahan di Rusia itu bernama Gordon Black (34), berpangkat Staff Sergeant dan ditugaskan di Korea Selatan (Korsel).

    Black disebut sedang dalam proses pemulangan ke Fort Cavazos di Texas saat penahanan ini terjadi.

    Menurut para pejabat AS itu, Black yang berstatus sudah menikah ini, ternyata pergi ke Rusia untuk menemui kekasihnya sejak lama. Penahanan Black ini semakin memperumit hubungan antara AS dan Rusia yang telah bersitegang seiring berlarut-larutnya perang di Ukraina beberapa tahun terakhir.

    Juru bicara Angkatan Darat AS, Cynthia Smith, membenarkan bahwa seorang tentara AS ditahan di Vladivostok, yang menjadi lokasi pelabuhan utama militer dan komersial Rusia di perairan Pasifik. Smith menyebut tentara AS itu ditahan sejak Kamis (2/5) pekan lalu atas tuduhan melakukan pelanggaran kriminal.

    Dia menambahkan bahwa otoritas Rusia telah memberitahu pemerintah AS soal penahanan itu, dan pihak Angkatan Darat AS telah mengabarkannya kepada keluarga sang tentara.

    “Departemen Luar Negeri AS memberikan dukungan konsuler yang layak kepada tentara di Rusia,” ucap Smith dalam pernyataannya.

    Lihat juga Video ‘Polisi Bongkar Tenda Massa Pro-Palestina di Universitas Virginia AS’:

    Menurut para pejabat AS yang dikutip Associated Press, wanita Rusia yang menjadi kekasih Black itu pernah tinggal di Korsel. Pada musim gugur lalu, wanita itu dan Black terlibat pertengkaran.

    Setelah itu, wanita Rusia tersebut meninggalkan Korsel. Namun, tidak diketahui apakah wanita Rusia itu terpaksa pergi atau apakah ada peran otoritas berwenang Seoul dalam masalah ini.

    Para pejabat AS itu juga mengatakan bahwa Black, yang seorang prajurit infanteri, tidak memberitahu unitnya jika dia akan pergi ke Rusia, dan tidak mendapatkan izin apa pun untuk pergi ke negara tersebut.

    Menurut para pejabat AS itu, Black pada dasarnya sedang cuti karena dia meninggalkan Korsel untuk dipindahkan kembali ke kampung halamannya di Fort Cavazos.

    Tidak diketahui secara jelas apakah personel militer AS secara khusus dilarang bepergian ke Rusia, meskipun Departemen Luar Negeri AS sangat mengimbau warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke negara tersebut.

    Rusia diketahui menahan sejumlah warga AS di penjara-penjaranya, termasuk seorang pejabat eksekutif perusahaan keamanan bernama Paul Whelan dan seorang wartawan Wall Street Journal bernama Evan Gershkovich. Pemerintah AS menanggap keduanya ditahan secara tidak sah oleh Rusia dan telah berusaha menegosiasikan pembebasan mereka.

    Lihat juga Video ‘Polisi Bongkar Tenda Massa Pro-Palestina di Universitas Virginia AS’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Senjata Korut Dipakai Rusia Serang Ukraina, Kenapa Temuan Ini Penting?

    Senjata Korut Dipakai Rusia Serang Ukraina, Kenapa Temuan Ini Penting?

    Jakarta

    Pada 2 Januari 2024, seorang peneliti senjata bernama Khrystyna Kimachuk mendapat kabar tentang rudal dengan bentuk tidak biasa menghantam sebuah gedung di Kota Kharkiv. Kimachuk menghubungi kontak-kontaknya di militer Ukraina supaya bisa memeriksanya secara langsung. Dalam waktu satu minggu, puing-puing misil yang remuk berserakan itu ada di hadapannya di lokasi yang aman di Kyiv.

    Perempuan muda itu mulai mempreteli puing-puing rudal dan memotret setiap serpihan termasuk baut-baut dan chip komputer yang lebih kecil dari kuku jarinya. Kimachuk langsung tahu rudal itu bukan buatan Rusia. Tapi, ada satu tantangan: bagaimana cara membuktikannya.

    Terkubur di antara tumpukan logam dan kabel yang menyeruak, mata Kimachuk tertuju pada sebaris aksara Korea. Dia kemudian menemukan detail lain yang lebih mencolok: cap 112 di bagian cangkang rudal. Di kalender Korea Utara, 112 merujuk tahun 2023.

    Kimachuk pun menyadari dirinya tengah melihat bukti pertama penggunaan senjata Korea Utara dalam invasi Ukraina.

    “Kami sudah dengar kalau mereka [Korea Utara] mengirim sejumlah senjata ke Rusia, tapi [sekarang] saya bisa melihatnya, memegangnya, dan menyelidikinya sebelumnya tidak ada yang bisa. Ini sungguh menarik,” ujar Kimachuk kepada saya.

    Sejak penemuan itu, militer Ukraina menyatakan puluhan rudal Korea Utara telah ditembakkan Rusia ke wilayah Ukraina. Senjata-senjata ini menewaskan setidaknya 24 orang dan melukai lebih dari 70 orang.

    Kim Jong Un baru-baru ini diyakini sedang bersiap memulai perang nuklir. Akan tetapi, ancaman yang lebih mendesak adalah Korea Utara kini mampu menyulut sejumlah perang yang sedang berlangsung serta mendorong ketidakstabilan global.

    Setelah semua puing rudal selesai dipotret dan ratusan komponen dianalisa, temuan mengejutkan baru bisa diperoleh.

    Dalam kasus rudal buatan Korea Utara yang ditembakkan ke Ukraina, Kimachuk mendapati bahwa rudal tersebut memiliki teknologi asing termutakhir. Sebagian besar perangkat elektronik diproduksi di AS dan Eropa dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan ada chip komputer AS yang dibuat pada Maret 2023.

    Ini artinya Korea Utara memperoleh komponen-komponen penting secara ilegal, menyelundupkannya ke wilayah Korut, merakitnya, dan mengirimnya ke Rusia secara diam-diam. Oleh Rusia, rudal buatan Korea Utara ini dikirim ke garis depan pertempuran lalu diluncurkan.

    Semuanya ini hanya memakan waktu beberapa bulan.

    “Ini adalah kejutan terbesar. Meski di bawah sanksi berat selama dua dekade, Korea Utara masih bisa mendapatkan apa yang diperlukan untuk memproduksi senjata, dalam waktu yang sungguh kilat,” tutur Damien Spleeters, wakil direktur CAR.

    BBC

    Di London, Joseph Byrne, pakar Korea Utara di lembaga kajian Royal United Services Institute (RUSI), juga terkesima akan temuan itu.

    “Tidak pernah terbersit di benak saya bahwa saya akan melihat rudal Korea Utara digunakan untuk membunuh orang-orang di daratan Eropa,” ujarnya.

    Baca juga:

    Byrne dan timnya di RUSI telah melacak pengiriman senjata Korea Utara ke Rusia semenjak Kim Jong Un bertemu dengan Vladimir Putin di Rusia pada September tahun lalu diduga guna menandatangani kesepakatan dalam bidang persenjataan.

    RUSI menggunakan foto-foto satelit untuk mengamati empat kapal kargo Rusia yang berjalan bolak-balik antara Korea Utara dan pelabuhan militer Rusia. Masing-masing kapal membawa ratusan kontainer sekali perjalanan.

    RUSI memperkirakan sebanyak 7.000 kontainer berisikan lebih dari satu juta amunisi dan roket grad – jenis yang dapat ditembakkan dari truk secara beruntun.

    Tinjauan ini didukung informasi intelijen AS, Inggris, dan Korea Selatan kendati Rusia dan Korea Utara membantah adanya perdagangan tersebut.

    BBC

    “Peluru dan roket ini termasuk yang paling dicari di dunia sekarang ini. Rusia menjadi mampu untuk terus menghancurkan kota-kota Ukraina pada saat AS dan Eropa ragu-ragu menentukan senjata apa yang akan mereka kirim,” ucap Byrne.

    Bagaimana Korut bisa memproduksi rudal?

    Yang paling menjadi perhatian Byrne dan kolega-koleganya adalah kehadiran rudal balistik Korea Utara di medan perang. Kenapa? Karena fakta ini mengungkap persenjataan Korea Utara.

    Sejak 1980-an, Korea Utara menjual senjatanya ke luar negeri kebanyakan ke negara-negara di Afrika Utara dan Timur Tengah, termasuk Libya, Suriah, dan Iran.

    Senjata Korea Utara cenderung berupa rudal tua ala Soviet dengan reputasi yang jelek. Terdapat bukti bahwa kelompok milisi Hamas kemungkinan menggunakan beberapa granat berpeluncur roket dari Pyongyang yang sudah uzur dalam serangan 7 Oktober silam.

    Namun, rudal yang ditembakkan pada 2 Januari 2024 yang dipreteli Khrystyna Kimachuk bisa dibilang merupakan rudal jarak dekat buatan Korut paling mutakhir Hwasong 11, yang mampu mencapai jarak 700 kilometer.

    Walaupun Ukraina meremehkan akurasi misil ini, Dr. Jeffrey Lewis, pakar senjata dan non-proliferasi Korea Utara di Middlebury Institute of International Studies, menyebut keakurasian rudal Korea Utara ini terlihat tidak jauh lebih buruk dibandingkan rudal buatan Rusia.

    Dr. Lewis mengatakan nilai plus rudal Korea Utara ini adalah harganya yang sangat murah. Ini artinya Rusia dapat membeli dan menembakkan lebih banyak rudal dengan harapan dapat melumpuhkan pertahanan udara Ukraina.

    BBC

    Pertanyaan selanjutnya adalah seberapa banyak Korea Utara bisa memproduksi rudal ini?

    Observasi pemerintahan Korea Selatan baru-baru ini menunjukkan Korea Utara telah mengirim 6.700 kontainer berisi amunisi ke Rusia. Lebih lanjut, Korea Selatan mengemukakan pabrik senjata Korea Utara beroperasi penuh.

    Dr. Lewis, yang telah mempelajari pabrik-pabrik ini melalui satelit, berpendapat Korea Utara dapat memproduksi beberapa ratus rudal per tahun.

    Damien Spleeters dan timnya di CAR yang masih tidak habis pikir atas temuan mereka kini berupaya mencari tahu bagaimana ini bisa terjadi mengingat perusahaan-perusahaan sudah dilarang menjual bahan baku dan suku cadang ke Korea Utara.

    Baca juga:

    Spleeters menjelaskan bahwa sebagian besar chip komputer pada senjata-senjata modern yang memandu senjata tersebut mencapai sasarannya adalah chip yang sama pada telepon genggam, mesin cuci, dan mobil.

    Chip-chip ini dijual di seluruh dunia dalam jumlah yang sangat besar. Produsen menjualnya ke distributor dalam jumlah miliaran, kemudian dijual lagi dalam jumlah jutaan. Artinya mereka seringkali tidak tahu ke mana produk mereka berujung.

    Sebagai penyelidik jaringan pengadaan Korea Utara, Byrne mengaku frustrasi begitu tahu seberapa banyak komponen rudal buatan Korut yang berasal dari Barat. Ini membuktikan bahwa jaringan Korea Utara lebih kuat dan efektif daripada yang disadarinya.

    Dari pengalaman Byrne, warga Korea Utara yang berbasis di luar negeri mendirikan perusahaan palsu di Hong Kong atau negara Asia Tengah lainnya untuk membeli komponen menggunakan uang tunai yang sebagian besar adalah hasil curian.

    Mereka kemudian mengirimnya ke Korea Utara, biasanya melalui perbatasan China. Jika sebuah perusahaan palsu ditemukan dan dikenai sanksi, perusahaan lain akan segera muncul menggantikannya.

    Sanksi sudah lama dipandang anggap sebagai alat yang tidak sempurna untuk memerangi jaringan ini. Meski begitu, supaya tetap bisa berfungsi, sanksi perlu diperbarui dan ditegakkan secara teratur.

    Baik Rusia maupun China menolak memberlakukan sanksi baru terhadap Korea Utara sejak 2017.

    Dengan membeli senjata buatan Korut, Moskow melanggar sanksi yang pernah mereka setujui sebagai anggota Dewan Keamanan PBB. Pada awal tahun ini, Rusia secara efektif membubarkan panel PBB yang memantau pelanggaran-pelanggaran sanksi kemungkinan untuk menghindari pengawasan.

    “Kita sedang menyaksikan runtuhnya sanksi PBB terhadap Korea Utara secara langsung ini memberi Pyongyang banyak ruang untuk bernapas,” ucap Byrne.

    Implikasi dari semua ini melampaui perang di Ukraina.

    “Pemenang sebenarnya di sini adalah Korea Utara”, ujar Byrne. “Korea Utara membantu Rusia secara signifikan, dan ini memberi mereka banyak pengaruh”.

    Pada bulan Maret, RUSI mendokumentasikan sejumlah besar minyak yang dikirim dari Rusia ke Korea Utara. Pada saat yang sama, gerbong kereta api yang diduga berisikan beras dan tepung terdeteksi melintasi perbatasan darat kedua negara.

    Kesepakatan yang diperkirakan bernilai ratusan juta pound ini tidak hanya akan meningkatkan ekonomi Pyongyang, tetapi juga sektor militernya.

    BBC

    Rusia juga bisa memasok Korea Utara dengan bahan baku supaya negara itu bisa terus membuat rudal atau bahkan peralatan militer seperti jet tempur. Yang paling ekstrem? Rusia bisa memberi bantuan teknis untuk meningkatkan senjata nuklir Korut.

    Selain itu, Korea Utara untuk pertama kali mendapat kesempatan untuk menguji rudal terbarunya dalam perang sungguhan. Dengan data berharga ini, ke depannya Korut bisa membuat rudal yang lebih baik.

    Pyongyang: Pemasok rudal utama?

    Yang lebih meresahkan adalah perang Ukraina seolah memberikan etalase bagi Korea Utara ke seluruh dunia.

    Setelah memproduksi senjata ini secara massal, Pyongyang tentu ingin menjualnya ke lebih banyak negara.

    Menurut Dr. Lewis, apabila rudal buatan Korut cukup bagus di mata Rusia, tentunya negara-negara lain bisa berpandangan sama apalagi Rusia sudah memberi contoh bahwa melanggar sanksi itu tidak apa-apa.

    Kim Jong Un hancurkan patung reunifikasi, mungkinkah Korut berperang dengan Korsel?

    Kisah anak muda Korsel yang ‘siap perang’ jika Korut menyerang

    Dr. Lewis memperkirakan ke depannya Korea Utara akan menjadi pemasok besar rudal ke negara-negara di blok China-Rusia-Iran.

    Setelah serangan Iran ke Israel bulan ini, AS mengatakan “sangat khawatir” bahwa Korea Utara bisa bekerja sama dengan Iran dalam program senjata nuklir dan balistiknya.

    “Saya melihat banyak wajah muram saat kita berbicara tentang masalah ini,” ujar Spleeters. “Tapi kabar baiknya adalah sekarang kita tahu betapa [Korea Utara] bergantung pada teknologi asing kita bisa melakukan sesuatu di sini.”

    Spleeters optimistis bahwa bekerja sama dengan pihak produsen dapat memutus rantai pasokan Korea Utara. Timnya sebelumnya sudah berhasil mengidentifikasi dan menutup sebuah jaringan ilegal sebelum jaringan tersebut menjual persenjataannya.

    Namun, Dr Lewis tidak yakin ini bisa dilakukan dalam konteks Korea Utara.

    “Kita bisa membuat prosesnya lebih sulit, lebih repot. Atau mungkin membuat biayanya lebih tinggi, tetapi semua ini tidak akan mencegah Korea Utara memproduksi senjata,” tutur Dr. Lewis.

    Dr. Lewis menambahkan bahwa Barat pada akhirnya gagal dalam upaya membendung negara itu.

    Selain itu, sambung dia, rudal-rudal Kim Jong Un sekarang tidak hanya menjadi sumber prestise dan kekuatan politik baginya, tetapi juga menghasilkan banyak uang.

    Kalau sudah begini, bagaimana mungkin Kim Jong Un menyia-nyiakannya?

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kisah Warga Ukraina Lari dari Daerah yang Diduduki Rusia

    Kisah Warga Ukraina Lari dari Daerah yang Diduduki Rusia

    Jakarta

    Setiap hari, bus yang dikemudikan oleh relawan melakukan perjalanan dari kota Sumy ke perbatasan Ukraina-Rusia dan sebaliknya. Mereka mengumpulkan orang-orang yang menyeberang di pos pemeriksaan Kolotilovka-Pokrovka. Kolotivka adalah desa di wilayah Belgorod yang dikuasai Rusia, sementara Pokrovka adalah desa wilayah Sumy yang masih dikuasai Ukraina. Sejak April 2022, wilayah ini menjadi satu-satunya koridor kemanusiaan yang masih bisa dilalui warga Ukraina dari wilayah pendudukan Rusia untuk mencapai wilayah yang dikuasai Ukraina.

    Suatu hari di awal Mei, ada 11 orang di dalam bus menuju Sumy. Penumpangnya sebagian besar adalah perempuan dan orang lanjut usia, namun ada dua remaja di dalam Bus. Beberapa orang menatap ke luar jendela, sementara yang lain tertidur kelelahan.

    Banyak di antara mereka yang telah menempuh perjalanan selama beberapa hari untuk melarikan diri dan melewati etape terakhir, yaitu “zona abu-abu” sepanjang 2 kilometer antara Kolotilovka dan Pokrovka, yang harus dilewati dengan berjalan kaki.

    Merangkak melintasi perbatasan

    “Semua orang berjalan cepat, tapi saya lebih lambat,” kata Viktor, seorang pensiunan dari wilayah Luhansk, menceritakan perjalanannya. Kedua kakinya diamputasi dan dia harus menggunakan kursi roda. Tetapi kursi roda dia berikan kepada istrinya Lyudmila untuk mengangkut barang bawaan mereka melalui zona abu-abu.

    Viktor bermaksud merangkak sejauh 2 kilometer dengan bantuan bantalan buatan sendiri. Namun jarak ini ternyata terlalu panjang baginya. “Segera setelah saya melintasi perbatasan, saya tahu saya tidak akan berhasil,” kata Victor. Istrinya Lyudmila lebih dulu mencapai pos pemeriksaan Ukraina, dan meminta bantuan relawan untuk menjemput suaminya dengan kursi roda. Mereka menemui Viktor dan membantunya melewati zona.

    Viktor dan Lyudmila lama ragu untuk melarikan diri, karena mereka tahu itu akan sangat sulit bagi Viktor. Untuk keluar dari wilayah pendudukan Rusia memerlukan perjalanan melalui Rusia ke negara Eropa, yang akan memakan waktu dan biaya mahal. Penyeberangan Kolotilovka-Pokrovka adalah satu-satunya pilihan mereka.

    “Rasanya seperti berada di antara teman-teman sekarang,” kata Viktor sambil menitikkan air mata bahagia. Rencana mereka adalah melanjutkan perjalanan ke Kyiv, tempat anak-anak dan cucu perempuan mereka yang baru lahir.

    Setelah itu, sebuah bus membawa para pendatang baru ke tempat penampungan di Sumy, di mana mereka dapat mandi dan tinggal selama beberapa hari sebelum melanjutkan perjalanan gratis dengan kereta api ke Kyiv, Poltava, Kharkiv atau Dnipro.

    ‘Drone dan pasukan Rusia di mana-mana’

    Mykhailo, mantan sopir bus yang sekarang sudah pensiun, ingin bertemu dengan putrinya Anna di Kharkiv. Dia tinggal di wilayah Kharkiv selama 40 tahun, di desa Tavolzhanka. Namun rumahnya kini berada di wilayah pendudukan dan mendapat serangan dari pasukan Rusia.

    “Ada drone dan tentara Rusia di mana pun Anda melihat. Mereka menyeret segala sesuatu keluar dari rumah dan membongkarnya, seperti pintu, penutup lantai dan karpet, karena mereka membangun tempat berlindung untuk diri mereka sendiri,” katanya. Banyak tetangganya yang pindah ke Rusia dan menjadi kolaborator, kata Mykhailo, tapi dia menolak paspor Rusia.

    Anastasia, 18 tahun, meninggalkan wilayah Kherson yang diduduki Rusia bersama pacarnya Petro [bukan nama sebenarnya]. Petro, yang berusia 18 tahun pada bulan Desember, menerima panggilan dari tentara Rusia pada bulan Maret.

    “Kami memutuskan untuk melarikan diri, karena saya takut dia akan dibawa pergi,” kata Anastasia. Dia meninggalkan ibunya, saudara laki-lakinya yang berusia 7 tahun, dan neneknya yang berusia 80 tahun.

    Setelah tiba di Sumy, Anastasia bertemu dengan ayahnya, seorang prajurit di angkatan bersenjata Ukraina. Mereka menangis dan berpelukan – selama dua tahun mereka tidak bertemu satu sama lain.

    Saat ini, 20 hingga 40 orang menggunakan koridor kemanusiaan setiap hari untuk melarikan diri dari daerah pendudukan Rusia, kata penjaga perbatasan Tkach. Mereka berasal dari wilayah pendudukan di Donetsk, Luhansk, Kharkiv, Kherson dan Zaporizhzhia, serta dari semenanjung Krimea di Ukraina, yang dianeksasi Rusia pada tahun 2014.

    Penyeberangan hanya dapat dilakukan pada siang hari dan hanya dalam satu arah – dari wilayah pendudukan Rusia ke Ukraina. “Warga negara Ukraina memiliki hak konstitusional memasuki wilayah Ukraina,” kata Tkach. Meskipun masih terjadi pertempuran, jalur penyeberangan Kolotilovka-Pokrovka masih tetap terbuka. (hp/yf)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini