Negara: Rusia

  • Donald Trump Menang Pilpres AS, Ekspor China Diperkirakan Turun 3 Persen

    Donald Trump Menang Pilpres AS, Ekspor China Diperkirakan Turun 3 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Kinerja ekspor China pada Oktober 2024 meningkat 12,7% dibandingkan tahun lalu, mencatatkan pertumbuhan tercepat dalam lebih dari 2 tahun. Laporan yang dirilis Bea Cukai China ini muncul sehari setelah Donald Trump memenangkan Pemilu Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) dan memastikan masa jabatan keduanya sebagai presiden.

    Trump telah berkomitmen untuk menaikkan tarif impor dari China hingga 60%, sehingga menimbulkan ketidakpastian pada prospek ekspor ke Amerika Serikat. Namun, para ekonom menyebutkan, dampak tarif yang lebih tinggi di bawah kebijakan Trump baru akan terasa pada tahun depan.

    “Walaupun tarif yang diusulkan Trump akan berimbas pada sektor ekspor, dampaknya kemungkinan tidak sebesar yang dikhawatirkan. Kami memprediksi tarif ini bisa menurunkan volume ekspor sekitar 3%, dan kemungkinan baru terasa pada paruh kedua 2025,” kata Zichun Huang dari Capital Economics, dilansir dari AP, Kamis (7/11/2024). 

    Huang menambahkan, dalam waktu dekat, kembalinya Trump bisa memicu lonjakan sementara ekspor China karena importir AS mungkin akan meningkatkan pembelian mereka untuk menghindari tarif.

    Data Bea Cukai China juga menunjukkan, impor menurun 2,3% sementara surplus perdagangan China meningkat menjadi US$ 95,7 miliar, naik dari US$ 81,7 miliar pada bulan sebelumnya.

    Pertumbuhan ekspor ini melampaui perkiraan analis yang hanya sekitar 5,5% dan lebih tinggi dari pertumbuhan September yang tercatat 2,4%. Angka ini merupakan laju ekspansi tercepat sejak Juli 2022.

    Peningkatan ekspor pada Oktober 2024 mencerminkan permintaan barang-barang China yang terus kuat di pasar internasional, meskipun permintaan domestik masih lemah.

    Ekspor China ke Rusia naik hampir 27%, mencatat laju tercepat dalam 11 bulan. Pengiriman ke AS juga naik 8% secara tahunan, sementara ekspor ke Uni Eropa meningkat hampir 13%. Ekspor ke ASEAN juga melonjak 16%.

  • Elon Musk di Atas Angin, Donald Trump Terang-terangan Sebut Ini

    Elon Musk di Atas Angin, Donald Trump Terang-terangan Sebut Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nama orang terkaya di dunia, Elon Musk, disebut-sebut dalam pidato kemenangan Donald Trump.

    Musk mendapat perhatian khusus saat Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45 sekaligus terpilih sebagai Presiden AS ke-47 itu mengklaim kemenangan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) AS di Florida. Ia berbicara banyak mengenai sosok bos Tesla itu.

    “Kami memiliki bintang baru. Seorang bintang lahir, Elon. Dia adalah pria yang luar biasa,” kata Trump yang memicu sorak sorai dari penonton.

    Musk menjadi salah satu pendukung utama Trump dalam Pemilu AS kali ini. Miliarder berusia 53 tahun itu mengubah X (dulunya Twitter) menjadi platform kampanye dan telah menyumbangkan sekitar US$120 juta untuk mendukung kampanye elektoral Trump. Dedikasinya telah mendapat pengakuan dari Trump dalam beberapa kesempatan.

    “Dia orang yang luar biasa. Kami menghabiskan dua minggu di Philadelphia dan berbagai daerah di Pennsylvania untuk berkampanye,” ujarnya.

    Trump juga berbicara mengenai prestasi SpaceX dalam menangkap roket pendorong Super Heavy di udara setelah uji terbang kelima pesawat antariksa Starship.

    Mengacu pada roket tersebut, ia berkata, “Roket itu turun pelan-pelan terus-menerus, dan Anda melihat api menyala dan saya pikir hanya Elon yang bisa melakukannya.”

    “Saya pikir itu adalah film tentang era luar angkasa atau semacamnya,” kata Trump.

    Ia mengatakan roket itu tampak seperti akan menghantam tanah, tetapi roket itu turun dengan sangat ‘lembut’ sebelum ditangkap.

    Trump bercerita dia kemudian menelepon Musk sesudah peluncuran itu. “Ia memberi tahu saya siapa lagi yang bisa melakukan itu,” tambahnya.

    Dia berkata bahwa dia bertanya kepada Musk apakah China, Rusia, atau bahkan AS dapat melakukan sesuatu seperti itu, yang lalu dijawab Musk bahwa mereka tidak bisa.

    “Itulah mengapa aku mencintaimu Elon,” kata Trump.

    Ia menambahkan bahwa AS perlu melindungi para genius seperti Elon Musk, karena negara tersebut tak memiliki banyak orang seperti sosok terkaya di dunia itu.

    Trump juga mengatakan bahwa dia meminta Musk untuk menyediakan koneksi Starlink ke daerah-daerah yang terkena dampak Badai Helene di Carolina Utara.

    “Dia sampai di sana begitu cepat, itu luar biasa. Dia menyelamatkan banyak nyawa,” kata Musk.

    Trump telah memberikan pernyataan tentang keinginannya agar Musk dapat masuk ke dalam pemerintahannya. Trump ingin Musk terlibat dalam efisiensi biaya di pemerintahannya mendatang.

    (fab/fab)

  • Putin Respons Resmi Trump Menang Pemilu Jadi Presiden AS

    Putin Respons Resmi Trump Menang Pemilu Jadi Presiden AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan telah mengucapkan selamat kepada Donald Trump yang memenangkan pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS). Hal ini terjadi setelah Kremlin menyebutkan Putin tak memiliki rencana untuk memberikan selamat kepada pemimpin baru Negeri Paman Sam itu.

    Dalam laporan Newsweek, dikutip Kamis (7/11/2024), berita Rusia Verstka melaporkan bahwa ucapan tersebut diberikan oleh Putin melalui seorang perantara. Namun tidak dijelaskan siapakah perantara tersebut.

    “Perwakilan dari otoritas dan elit Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin, mengucapkan selamat kepada presiden AS ke-47 melalui kenalannya,” tulis media itu berdasarkan seorang sumber yang merupakan pejabat ‘tingkat tinggi’ di parlemen.

    Laporan ini meniadakan posisi resmi Kremlin bahwa Putin belum memberi selamat kepada Trump. Sebelumnya, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebutkan bahwa pihaknya tidak akan mengucapkan selamat karena kondisi eskalasi tidak langsung antara kedua negara.

    Selain Putin, pejabat pemerintah Rusia lainnya juga diduga telah memberi ucapan selamat kepada Trump atas kemenangannya. Termasuk Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dan Wakil Ketua Dewan Keamanan yang juga mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev.

    “Trump punya satu kualitas yang berguna bagi kita. Dia pengusaha sejati, dia sangat benci menghabiskan uang untuk orang yang hanya ikut-ikutan dan orang yang tidak punya tujuan,” ujar Medvedev.

    Ketua Dewan Sberbank, German Gref serta Ketua Parlemen Valentina Matviyenko dan Vyacheslav Volodin juga dilaporkan telah menyampaikan ucapan selamat. CEO Russian Direct Investment Fund (RDIF) Kirill Dmitriev, mengatakan kepada Politico bahwa terpilihnya kembali Trump membuka peluang baru untuk mengatur ulang hubungan antara Rusia dan AS. 

    “Orang Amerika biasa sudah lelah dengan kebohongan, ketidakmampuan, dan kedengkian yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pemerintahan Biden,” ungkap Dmitriev yang dilaporkan memiliki ‘hubungan pribadi’ dengan menantu Trump, Jared Kushner

    Trump secara resmi telah menyatakan dirinya unggul sebagai pemenang dalam kontestasi pilpres Amerika Serikat (AS). Calon Partai Republik itu dipastikan menang setelah melewati ambang batas electoral college 270 suara mengalahkan pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

    Terpilihnya Trump sendiri terjadi saat hubungan AS-Rusia panas akibat serangan Moskow ke Ukraina. Washington memilih untuk membantu Kyiv dalam perangnya itu dengan memberikan bantuan persenjataan dan bantuan lainnya.

    Dinamika peperangan ini pun telah memanaskan retorika nuklir antara dua kekuatan besar global itu. Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev bahkan telah mengangkat narasi bila perang nuklir bisa benar-benar terjadi antara keduanya.

    (sef/sef)

  • Isi ‘Saya Bukan Robot’ Rekening Terkuras, Modus Baru Penipuan Online

    Isi ‘Saya Bukan Robot’ Rekening Terkuras, Modus Baru Penipuan Online

    Jakarta, CNBC Indonesia – Modus penipuan siber terus berkembang dengan teknik yang makin canggih. Baru-baru ini, para peneliti dari Kaspersky menemukan serangan siber yang menargetkan pengguna PC Windows melalui iklan web berbahaya.

    Modus ini berlangsung ketika pengguna sedang browsing, kemudian mungkin tanpa sadar mengeklik iklan yang menutupi seluruh layar hingga membuat konten tak terlihat.

    Ketika diklik, iklan itu mengarahkan mereka ke halaman Captcha palsu dan pesan kesalahan Chrome palsu untuk mengelabui pengguna agar mengunduh malware berbahaya yang dikenal sebagai stealer.

    “Para penjahat membeli beberapa slot iklan, dan jika pengguna melihat iklan ini lalu mengekliknya, mereka akan diarahkan ke website berbahaya. Modus baru ini melibatkan jaringan distribusi yang diperluas secara signifikan dan pengenalan skenario serangan baru yang menjangkau lebih banyak korban,” kata Vasily Kolesnikov, Pakar Keamanan di Kaspersky, dikutip dari keterangan tertulis di website resminya, Rabu (6/11/2024).

    “Sekarang pengguna dapat ditipu oleh perintah Captcha palsu atau pesan kesalahan halaman web Chrome, sehingga menjadi korban pencurian. Pengguna korporat dan individu harus berhati-hati dan berpikir kritis sebelum mengikuti perintah mencurigakan yang mereka lihat secara daring,” imbuhnya.

    Sebagai informasi, Captcha adalah fitur keamanan yang digunakan di situs web dan aplikasi untuk memverifikasi apakah pengguna adalah manusia atau program atau bot otomatis.

    Namun, para penyerang kini memanfaatkan Captcha palsu untuk mendistribusikan Lumma stealer, yang sebelumnya menargetkan para gamer.

    Ketika pengguna mengunjungi situs web game, mereka akan diarahkan ke halaman Captcha palsu.

    Ketika mereka mengeklik tombol “saya bukan robot”, skrip berbahaya disalin ke clipboard mereka dan pengguna diminta untuk menempelnya ke terminal, yang akhirnya mengunduh dan meluncurkan trojan seperti Lumma.

    Malware ini dirancang untuk mencuri informasi sensitif seperti aset kripto, cookie, dan data pengelola kata sandi.

    Ia juga dapat mengambil tangkapan layar, memperoleh kredensial untuk layanan akses jarak jauh, dan mengontrol perangkat korban dengan mengunduh alat akses jarak jauh.

    Telemetri Kaspersky mencatat lebih dari 140.000 insiden terkait iklan berbahaya ini tercatat pada bulan September dan Oktober 2024. Dari jumlah tersebut, lebih dari 20.000 pengguna dialihkan ke halaman palsu yang mengandung skrip berbahaya.

    Korban paling banyak adalah pengguna dari Brasil, Spanyol, Italia, dan Rusia.

    Agar tetap aman, para ahli menyarankan pengguna untuk berhati-hati dan menghindari mengikuti perintah mencurigakan di browser, apalagi ketika mengklik iklan di suatu website.

    (dem/dem)

  • PM Hungaria Puji Trump Menang Pilpres AS: Sangat Dibutuhkan Dunia

    PM Hungaria Puji Trump Menang Pilpres AS: Sangat Dibutuhkan Dunia

    Budapest

    Donald Trump memenangkan Pilpres Amerika Serikat (AS) 2024. Kemenangan Trump ini disambut oleh Perdana Menteri (PM) Hungaria Viktor Orban dan PM Slovakia Robert Fico.

    Dilansir AFP, Rabu (6/11/2024), Orban menyebut kemenangan Trump sebagai ‘kemenangan yang sangat dibutuhkan dunia’. Sementara Fico menyambut baik ‘kekalahan ide-ide liberal dan progresif’.

    “Kembalinya yang terbesar dalam sejarah politik AS! Selamat kepada Presiden Donald Trump atas kemenangan besarnya. Kemenangan yang sangat dibutuhkan Dunia!” tulis Orban diposting di X.

    Sebagai pendukung kuat Trump, Orban menjadi pemimpin Uni Eropa pertama yang mengomentari Pemilu AS. Dalam postingan di media sosial, Orban mengatakan kemenangan Trump sebagai perjalanan menuju kemenangan yang indah.

    Perdana menteri yang berhaluan nasionalis ini menikmati hubungan yang hangat dengan teman baiknya, Trump, yang telah ia kunjungi dua kali tahun ini. Orban sering kali mengungkapkan harapan bahwa Trump akan kembali menjadi presiden AS.

    Sementara, PM Fico memuji kemenangan Trump yang ‘berorientasi konservatif’. Dia mengatakan kemenangan Trump merupakan kekalahan ide-ide liberal.

    Orban maupun Fico telah menyerukan perundingan perdamaian antara Ukraina dan Rusia dengan harapan mereka ditempatkan pada pemerintahan Trump untuk membantu mengakhiri perang.

    “Strategi baru Eropa diperlukan untuk Ukraina,” kata Orban.

    (fas/haf)

  • Rusia Buka Suara Trump Menang Pilpres AS

    Rusia Buka Suara Trump Menang Pilpres AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kantor Kepresidenan Rusia, Kremlin, buka suara soal kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) dalam pemilihan umum 5 November. Hal ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

    Dalam pernyataannya, Peskov mengatakan Moskow akan menilai kepemimpinan Trump jika ada aksi konkret untuk mengurangi ketegangan antara Washington dengan negara itu. Ia menambahkan bahwa sejauh ini belum ada rencana Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengucapkan selamat kepada Trump mengingat hubungan kedua negara yang panas.

    “Kami akan mengambil kesimpulan berdasarkan langkah-langkah konkret dan kata-kata konkret. Saya tidak mengetahui rencana presiden (Putin) untuk memberi selamat kepada Trump atas pemilihan tersebut,” ungkapnya dikutip AFP, Rabu (6/11/2024).

    Trump secara resmi telah menyatakan dirinya unggul sebagai pemenang dalam kontestasi pilpres AS. Hal ini mendorong calon presiden dari Partai Republik itu untuk mengucapkan pidato kemenangan di depan para pendukungnya.

    Dalam data terbaru Associated Press (AP) Rabu malam, Trump telah mengamankan 277 suara electoral vote. Ini melampaui batas kemenangan di pemilu AS yakni 270.

    Dalam perhitungan, Trump menang berkat menyapu bersih negara-negara penentu swing states. Suaranya lebih tinggi dibanding pesaingnya, Kamala Harris, yang hanya mendapat 224 suara.

    Swing state atau negara-negara bagian yang menjadi penentu ini memiliki populasi yang terbagi secara ketat secara politik. Dalam pemilu baru-baru ini, hasilnya berubah-ubah antara kemenangan Demokrat dan Republik. 

    Terpilihnya Trump sendiri terjadi saat hubungan AS-Rusia panas akibat serangan Moskow ke Ukraina. Washington memilih untuk membantu Kyiv dalam perangnya itu dengan memberikan bantuan persenjataan dan bantuan lainnya.

    Dinamika peperangan ini pun telah memanaskan retorika nuklir antara dua kekuatan besar global itu. Wakil Komisi Pertahanan Rusia yang juga mantan Presiden, Dmitry Medvedev, bahkan telah mengangkat narasi bila perang nuklir benar-benar terjadi antara keduanya.

    (sef/sef)

  • Mengenal Donald Trump Lebih Dalam, Si ‘Houdini’ Politik AS

    Mengenal Donald Trump Lebih Dalam, Si ‘Houdini’ Politik AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Donald Trump akan kembali menduduki posisi menjadi Presiden Amerika Serikat (AS). Calon Partai Republik itu dipastikan menang setelah melewati ambang batas electoral college 270 suara mengalahkan pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

    Kemenangan Trump ini membuatnya dijuluki sebagai ‘Houdini’ politik AS. Hal ini disebabkan kemampuan Trump untuk lolos dari berbagai cobaan seperti yang dilakukan pesulap terkenal Harry Houdini dengan atraksi borgolnya.

    Karir politik Trump sendiri dikenal mengalami gonjang-ganjing dan kontroversi. Pasalnya, Trump tidak memulai karir sebagai politisi melainkan pebisnis dan juga tokoh televisi.

    Karir Politik Trump

    Terlahir kaya dan tumbuh sebagai pengusaha real estat playboy, Trump awalnya dikenal sebagai ‘selebritis’. Ia memiliki sejumlah properti di berbagai kota besar AS seperti New York dan Las Vegas, dan juga bermain dalam sejumlah film.

    Awal mulanya, Trump terkenal terutama karena karakternya yang kejam dalam acara realitas “The Apprentice,” serta karena membangun gedung-gedung mewah dan resor golf, dan juga karena istrinya Melania, seorang mantan model fesyen.

    Kenaikan jabatan politiknya sangat cepat. Pada tahun 2016, ia menentukan sikap untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) AS melawan calon Partai Demokrat yang juga istri mantan Presiden Bill Clinton, Hillary Clinton.

    Dalam kampanyenya, Trump membuat jutaan orang terkesima oleh serangannya politiknya. Bahasanya yang kasar, janjinya untuk mengusir imigran ilegal, dan kemewahan mencolok merupakan hal penting yang ia bawa kepada warga Amerika kerah biru yang tertindas oleh globalisasi dan de-industrialisasi.

    Narasi dan kampanyenya ini membawa Trump memenangkan pilpres 2016 lalu melawan Clinton. Setelah dilantik pada 2017, Trump benar-benar melakukan manuver-manuver keras dan populis sesuai janji kampanyenya.

    Ia memulai program untuk mengusir imigran ilegal. Dirinya mulai menerapkan tarif terhadap produk China yang mengancam produsen Negeri Paman Sam.

    Di panggung dunia, Trump mengubah aliansi AS menjadi transaksi karena mitra yang bersahabat seperti Korea Selatan (Korsel) dan Jerman dituduh mencoba ‘merampok kita’. Sebaliknya, ia berulang kali memuji figur seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, Xi Jinping dari China, dan diktator Korea Utara (Korut) Kim Jong Un.

    Selama menjabat, ia semakin mendominasi Partai Republik. Manuver ini pun membuatnya berhasil menyingkirkan semua oposisi dan akhirnya memenangkan pembebasannya dalam dua proses pemakzulan terhadapnya.

    Penyerbuan The Capitol 2021

    Meski begitu, kepemimpinannya dalam periode 2017-2021 harus diakhiri setelah dirinya kalah dari rival Partai Demokrat, Joe Biden. Saat pemilihan 2020, ia menyebut proses tersebut telah dicurangi.

    Pendukungnya pun banyak yang percaya terhadap omongannya. Ia lalu menggalang kekuatan dari para pendukungnya sebelum mereka akhirnya menyerbu Gedung Kongres AS, The Capitol. pada 6 Januari 2021.

    “Kami tidak akan pernah menyerah. Kami tidak akan pernah menyerah. Itu tidak akan pernah terjadi. Anda tidak mengakui jika melibatkan kematian. Negara kita sudah muak. Kami tidak akan tahan lagi,” ucap Trump dalam demonstrasi ‘Save America March’ saat itu.

    Insiden ini sendiri belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah AS. Atas hal ini, Trimp menghadapi dakwaan menghasut massa untuk menyerang Capitol.

    Skandal Seks-Penipuan Pajak

    Trump tak bersih dari skandal. Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan dan Jaksa Agung New York pada 2021 menjatuhkan dakwaan terhadap organisasi bisnis milik Donald Trump dan kepala keuangan lamanya Allen Weisselberg atas kasus dugaan pengemplangan pajak.

    Investigasi yang menargetkan Trump Organization awalnya difokuskan pada bagaimana perusahaan yang berpusat di New York memperhitungkan pembayaran “uang tutup mulut” yang dilakukan mantan pengacara pribadi Trump Michael Cohen kepada bintang porno Stormy Daniels. Ini terjadi sesaat sebelum pemilihan presiden 2016.

    Namun penyelidikan berkembang setelah Cohen mengklaim Trump Organization melakukan kekeliruan dalam menyatakan nilai berbagai aset properti milikinya. Hal ini untuk mendapatkan keuntungan dari kewajiban pajak yang lebih rendah.

    Dalam penyelidikan itu Donald Trump disebutkan menghasilkan sebanyak US$ 1,6 miliar (Rp 25 triliun) dari bisnisnya selama empat tahun menjadi presiden. Pendapatan usaha ini tidak dilaporkannya sehingga ia tidak pernah membayar pajak pendapatan dari bisnisnya.

    Trump sendiri terus menyatakan penolakannya terhadap tuduhan ini. Ia mengatakan bahwa ini merupakan tindakan yang dibuat untuk menjatuhkannya.

    Skandal Spionase

    Selain skandal seks dan pajak, Trump juga sempat terlibat dugaan spionase pada tahun 2023. Dalam kasus itu Trump didakwa atas pelanggaran menyimpan dokumen penting di rumahnya.

    Dalam laporan BNO News, tujuh dakwaan yang dilayangkan kepada Trump itu adalah retensi yang merugikan atas UU Spionase, konspirasi menghalangi keadilan, dan menahan dokumen negara. Selain itu, Trump didakwa menyembunyikan dokumen secara ilegal, menyembunyikan dokumen dalam penyelidikan federal, merencanakan teman untuk berbohong, hingga mengeluarkan pernyataan atau membuktikan palsu.

    Jika Trump terbukti bersalah dalam kasus ini, ia terancam dihukum maksimal hingga 100 tahun penjara. Namun, hakim juga bisa tidak memvonis Trump hukuman penjara sama sekali.

    FBI sendiri telah mengambil sekitar 11.000 dokumen setelah memberikan surat perintah penggeledahan di resornya di Mar-a-Lago, Florida. Dalam kasus ini, Trump juga dapat menghadapi tuduhan menghalangi penyelidikan setelah menghabiskan berbulan-bulan menolak upaya untuk memulihkan dokumen tersebut.

    (sef/sef)

  • PM Swedia Khawatir Terpilihnya Trump Kurangi Komitmen AS Dukung Ukraina

    PM Swedia Khawatir Terpilihnya Trump Kurangi Komitmen AS Dukung Ukraina

    Stockholm

    Perdana Menteri (PM) Swedia Ulf Kristersson mengucapkan selamat kepada Donald Trump yang kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Dia berharap hubungan kerja sama Swedia dan AS terus berlanjut.

    “Bekerja sama dan melanjutkan hubungan baik AS-Swedia sebagai teman dan sekutu,” tulis Kristersson dalam postingan di X, dilansir AFP, Rabu (6/11/2024).

    Namun dalam konferensi pers, Kristersson mengatakan kembalinya Trump menjadi presiden AS juga membawa risiko. Termasuk risiko ‘eksistensial’ bagi Swedia seperti potensi berkurangnya komitmen AS terhadap Ukraina.

    “Saya tidak akan memperhitungkannya,” kata Kristersson kepada wartawan.

    “Sebaliknya, kami melihat fakta bahwa Amerika hingga saat ini merupakan donor bantuan militer terbesar ke Ukraina.

    “Kami tidak menerima begitu saja.”

    Ditambahkannya, negara-negara Nordik dan Baltik adalah donor terbesar kedua untuk upaya perang Ukraina.

    Swedia mengakhiri dua abad non-blok militer dan mengajukan keanggotaan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, dan menjadi anggota ke-32 aliansi pimpinan Amerika tersebut pada bulan Maret tahun ini.

    Tonton Video: Donald Trump Menangi Pilpres AS 2024!

    (fas/taa)

  • Pidato Kemenangan, Donald Trump Puji Elon Musk Genius

    Pidato Kemenangan, Donald Trump Puji Elon Musk Genius

    Jakarta

    Elon Musk, orang terkaya di dunia dan salah satu pendukung Donald Trump yang paling gigih, mendapat perhatian khusus saat mantan Presiden itu mengklaim kemenangan Pemilihan Presiden Amerika Serikat di Florida. Ia berbicara banyak mengenai sosok Musk.

    “Seorang bintang telah lahir,” kata Trump tentang Musk, yang memicu sorak sorai dari kerumunan, seperti dikutip detikINET dari India Today.

    Keterlibatan Musk mengkampanyekan Trump memang sangat besar. Orang terkaya dunia berusia 53 tahun itu mengubah media sosial X menjadi platform kampanye dan telah menggelontorkan sekitar USD 120 juta untuk mendukung kampanye Trump.

    “Dia orang yang luar biasa. Kami menghabiskan dua minggu di Philadelphia dan berbagai wilayah Pennsylvania untuk berkampanye,” kata Trump.

    Trump juga berbicara tentang kehebatan SpaceX dalam menangkap roket pendorong Super Heavy di udara setelah uji terbang kelima pesawat antariksa Starship beberapa waktu lalu. “Roket itu jatuh dan jatuh, dan Anda melihat api menyala dan saya pikir hanya Elon yang bisa melakukannya,” ujarnya.

    “Saya pikir itu adalah film era antariksa atau semacamnya,” kata Trump.

    Ia mengatakan roket itu tampak seperti akan menghantam tanah, tetapi roket itu turun dengan sangat ‘lembut’ sebelum ditangkap. Trump bercerita dia kemudian menelepon Musk sesudah peluncuran itu. “Ia memberi tahu saya siapa lagi yang bisa melakukan itu,” tambahnya.

    Trump bertanya kepada Musk apakah China, Rusia, atau bahkan AS dapat melakukan sesuatu seperti itu, yang dijawab Musk bahwa mereka tidak bisa.

    “Itulah mengapa aku mencintai kamu Elon,” kata Trump. Ia menambahkan bahwa AS perlu melindungi para genius karena mereka tidak banyak jumlahnya. Trump juga berkisah ia meminta Elon Musk untuk menyediakan koneksi Starlink ke daerah-daerah yang terkena dampak Badai Helene di Carolina Utara.

    “Ia tiba di sana dengan sangat cepat, itu luar biasa. Ia menyelamatkan banyak nyawa,” kata Musk.

    Trump telah mengutarakan keinginannya agar Musk dapat masuk ke dalam pemerintahannya, di mana dia ingin Musk terlibat dalam efisiensi biaya di pemerintahannya mendatang.

    (fyk/fyk)

  • Trump Menang Pilpres AS, Putin Tak Berencana Ucapkan Selamat

    Trump Menang Pilpres AS, Putin Tak Berencana Ucapkan Selamat

    Moskow

    Kremlin menyatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak berencana untuk memberikan ucapan selamat kepada mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang akan kembali ke Gedung Putih. Moskow menyatakan akan menilai Trump berdasarkan tindakan konkretnya saat kembali menjabat Presiden AS.

    Hubungan antara Rusia dan AS berada pada titik paling rendah sejak berakhirnya Perang Dingin, dengan Moskow marah atas dukungan Barat terhadap Ukraina.

    “Kami akan menarik kesimpulan berdasarkan langkah konkret dan kata-kata yang konkret,” ucap juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, seperti dilansir AFP, Rabu (6/11/2024),

    Peskov juga mengatakan bahwa Putin tidak ada rencana untuk memberikan ucapan selamat secara resmi kepada Trump.

    “Jangan lupa bahwa kita berbicara tentang negara yang tidak bersahabat yang secara langsung, dan secara tidak langsung, terlibat dalam perang melawan negara kita,” sebut Peskov dalam pernyataannya seperti dikutip CNN, merujuk pada perang di Ukraina.

    Ketika Presiden Joe Biden memenangkan pilpres tahun 2020 lalu, Putin menjadi salah satu pemimpin terakhir yang mengucapkan selamat. Pada saat itu, Putin baru mengirimkan pesan berisi ucapan selamat sekitar enam pekan setelah pemungutan suara digelar di AS.

    Trump sebelumnya mengklaim akan mengakhiri pertempuran di Ukraina dalam waktu 24 jam jika dirinya terpilih menjadi Presiden AS. Peskov menilai AS memang “mampu membantu mengakhiri konflik ini” di Ukraina, namun menurutnya, Washington juga “negara yang mengobarkan konflik”.