Negara: Rusia

  • Kisah Hacker Rusia Jebol Jaringan Lewat WiFi Tetangga

    Kisah Hacker Rusia Jebol Jaringan Lewat WiFi Tetangga

    Jakarta

    Ada banyak taktik yang harus dipakai hacker untuk menjebol sebuah jaringan, terutama jika jaringan tersebut harus diakses secara fisik, alias harus dilakukan dari dekat lokasi jaringan.

    Misalnya, mata-mata dari badan intelijen Rusia GRU yang pernah tertangkap tangan di The Hague, Belanda pada 2018. Mereka bersembunyi di dalam mobil yang terparkir di pinggir jalan. Mobil tersebut dilengkapi antena khusus di dalam bagasinya. Saat itu targetnya adalah jaringan WiFi milik Organization for the Prohibition Chemical Weapons.

    Aksi tersebut dilakukan untuk merespon investigasi terhadap pembunuhan pembelot GRU bernama Sergei Skripal. Namun berujung sejumlah anggota tim APT28 ditangkap dan perangkatnya disita.

    Sejak insiden tersebut, tampaknya GRU kemudian menggunakan teknologi lain yang lebih canggih. Yaitu menggunakan jaringan WiFi milik kantor di gedung tetangga targetnya.

    Hal ini diungkap oleh peneliti keamanan siber Steven Adair di konferensi keamanan Cyberwarcon, yang digelar di Arlington, Virginia, Amerika Serikat. Adair, yang bekerja di perusahaan keamanan siber bernama Volexity, menyelidiki serangan siber terhadap konsumennya di Washington pada 2022.

    Mereka menyebut pelaku aksi serangan tersebut adalah Fancy Bear, yang juga dikenal dengan nama APT28 dan Unit 26165, yang merupakan bagian dari hacker di GRU. Geng hacker ini tenar lewat berbagai aksinya, seperti meretas Democratic National Committee pada 2016.

    Nah, aksinya pada tahun 2022 tersebut terbilang menarik, karena APT28 melakukan aksinya dengan menjebol jaringan WiFi yang ada di gedung tetangga targetnya, demikian dikutip detikINET dari Wired, Sabtu (22/11/2024).

    Awalnya, Volexity menemukan bahwa penyusupan ini terjadi pada access point WiFi yang berlokasi di ujung bangunan. Kemudian Adair menyisir lokasi untuk mencari sumber dari penyusupan tersebut.

    “Saya berada langsung di sana untuk mencarinya. Kami melihat pada smart TV, mencari perangkat di kloset, atau mungkin di tempat parkir, atau printer. Kami tak bisa menemukan sumbernya,” kata Adair.

    Namun akhirnya dalam penyelidikan lebih lanjut, mereka menemukan bahwa si hacker ketahuan menggunakan domain yang dimiliki oleh perusahaan di seberang gedung. Kemudian ia menyelidiki gedung tetangga itu, dan menemukan sumber penyusupan itu dari sebuah laptop yang ada di gedung tetangga.

    Rupanya si hacker menyusup ke laptop yang terhubung ke jaringan lokal lewat Ethernet. Kemudian ia mengaktifkan WiFi sebagai relay untuk masuk ke jaringan targetnya.

    “Ini adalah kasus pertama yang kami tangani di mana pelaku yang ada di jarak yang sangat jauh menjebol organisasi lain di Amerika yang lokasinya dekat dengan target yang dituju, kemudian membelokkan serangannya lewat WiFi ke jaringan target yang ada di seberang jalan,” kata Adair.

    “Ini adalah vektor serangan yang sangat menarik dan belum pernah kami lihat sebelumnya,” tambahnya.

    Informasi yang diincar oleh APT28 dalam serangan tersebut adalah intelijen soal Ukraina. Ini bukan kebetulan, karena aksi tersebut dilakukan hanya sebulan sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

    (asj/asj)

  • Serangan Rudal Hipersonik ke Ukraina Jadi Peringatan Buat Barat

    Serangan Rudal Hipersonik ke Ukraina Jadi Peringatan Buat Barat

    Putin sebelumnya mengumumkan bahwa Rusia telah menyerang perusahaan rudal dan pertahanan di kota Dnipro, Ukraina, di mana perusahaan rudal dan roket luar angkasa Pivdenmash, atau yang dikenal sebagai Yuzhmash oleh Rusia, bermarkas.

    Kementerian Pertahanan Moskow, dalam pernyataan pada Jumat (22/11), menyebut semua hulu ledak rudal yang diluncurkan berhasil mengenai target-targetnya dan memuji keberhasilan pertama untuk penggunaan rudal balistik hipersonik jarak menengah dengan hulu ledak konvensional dalam pertempuran.

    Peskov mengatakan bahwa Rusia secara teknis tidak diwajibkan memperingatkan AS soal serangan semacam itu karena rudal yang digunakan adalah rudal jarak menengah dan bukan rudal antarbenua. Namun dia menyatakan Moskow telah memberitahu Washington sekitar 30 menit sebelum peluncuran dilakukan.

    Lebih lanjut ditegaskan oleh Peskov bahwa Putin tetap terbuka untuk berdialog, namun pemerintahan Biden “lebih memilih untuk melanjutkan jalur eskalasi” dan menyerukan Washington untuk memperhatikan peringatan yang dilontarkan Putin pada September lalu.

    Putin pada saat itu memperingatkan bahwa Barat sama saja berperang langsung melawan Rusia jika mengizinkan Ukraina menyerang Moskow dengan rudal jarak jauh buatan Barat. Langkah itu, menurut Putin, akan mendorong Rusia mengambil “keputusan yang tepat” berdasarkan ancaman-ancaman baru.

    Peskov, dalam pernyataan terbarunya, mengatakan dirinya berharap AS menerima dan memahami peringatan terbaru Rusia.

    “Pernyataan kemarin (dari Putin) sangat komprehensif, jelas dan logis. Kami tidak meragukan pemerintahan saat ini di Washington memiliki kesempatan untuk membiasakan diri dengan pernyataan ini dan memahaminya,” cetusnya.

    (nvc/idh)

  • Video: Ancaman Putin! Rusia Akan Terus Luncurkan Rudal Oreshnik

    Video: Ancaman Putin! Rusia Akan Terus Luncurkan Rudal Oreshnik

    Jakarta, CNBC Indonesia– Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan pada hari Jumat (22/11) bahwa Rusia akan terus menguji rudal hipersonik Oreshnik yang ditembakkannya ke Ukraina sehari sebelumnya dan memulai produksi serial sistem baru tersebut.

    Sebelumnya, Moskow menembakkan rudal balistik jarak menengah baru ke kota Dnipro di Ukraina tengah pada hari Kamis (21/11)

    Berbicara pada pertemuan dengan para pejabat militer, Putin mengatakan Rusia meluncurkan produksi rudal Oreshnik baru yang menurutnya kebal terhadap intersepsi oleh sistem pertahanan udara yang ada.

    Dia mengatakan Rusia “akan melanjutkan pengujian, termasuk dalam pertempuran tergantung pada situasi dan karakter ancaman keamanan yang diciptakan untuk Rusia.”

    Menurut Putin meskipun rudal baru itu bukan rudal antarbenua, rudal itu sangat kuat sehingga penggunaan beberapa rudal semacam itu bisa sama dahsyatnya dengan serangan dengan senjata strategis.

  • Ribuan Tentara Korut di Rusia Segera Masuki Perang Ukraina

    Ribuan Tentara Korut di Rusia Segera Masuki Perang Ukraina

    Suva

    Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyebut ribuan tentara Korea Utara (Korut) yang berkumpul di Rusia akan “segera” memasuki pertempuran melawan Ukraina. Tentara-tentara Pyongyang itu dilaporkan menyatu dengan formasi pasukan militer Moskow.

    Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (23/11/2024), menyebut sekitar 10.000 tentara Korut diyakini kini bermarkas di Kursk, wilayah perbatasan Rusia, di mana mereka “diintegrasikan ke dalam formasi Rusia”.

    “Berdasarkan apa yang telah mereka dapatkan dalam pelatihan, cara mereka diintegrasikan ke dalam formasi Rusia, saya sepenuhnya memperkirakan akan melihat mereka terlibat dalam pertempuran segera,” kata Austin saat berbicara kepada wartawan saat singgah di Fiji, negara kepulauan di Pasifik.

    Austin mengatakan dirinya “belum melihat laporan signifikan” mengenai pasukan Korut yang “terlibat secara aktif dalam pertempuran” sejauh ini.

    Para pejabat pemerintah Korea Selatan (Korsel) dan kelompok penelitian setempat melaporkan pada Kamis (21/11) waktu setempat bahwa Rusia telah memasok rudal anti-pesawat, memberikan minyak dan bantuan ekonomi sebagai imbalan atas pengiriman pasukan Korut ke Moskow.

    Penasihat keamanan utama Korsel Shin Won Sik menyebut Seoul mendeteksi “peralatan dan rudal anti-pesawat yang bertujuan untuk memperkuat sistem pertahanan udara Pyongyang yang rentan” telah dikirimkan ke Korut.

    Menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris David Lammy, seperti dikutip BBC, pasokan minyak itu merupakan “pembayaran” untuk persenjataan dan pasukan yang dikirimkan Pyongyang ke Moskow.

  • Harga Minyak Dunia Melesat Tersengat Memanasnya Perang Ukraina-Rusia – Page 3

    Harga Minyak Dunia Melesat Tersengat Memanasnya Perang Ukraina-Rusia – Page 3

    Sebelumnya, harga minyak mentah global meningkat pada Kamis, didorong oleh ketegangan geopolitik setelah Rusia dan Ukraina saling meluncurkan rudal. Kenaikan harga minyak ini mengesampingkan dampak dari peningkatan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan.

    Dikutip dari CNBC, Jumat (22/11/2024), brent crude futures naik sebesar USD 1,44 atau 1,98%, mencapai USD 74,25 per barel. Sementara West Texas Intermediate (WTI) naik USD 1,35 atau 1,96%, menetap di USD 70,10 per barel.

    Ketegangan Geopolitik Menekan Pasar

    Pada Rabu, Ukraina menggunakan rudal jelajah buatan Inggris untuk menyerang Rusia, sehari setelah meluncurkan rudal buatan AS.

    Sebagai tanggapan, Rusia pada Kamis pagi meluncurkan rudal balistik antarbenua ke Ukraina, menandai pertama kalinya Moskow menggunakan senjata jarak jauh dan kuat tersebut selama konflik.

    Rusia menegaskan bahwa penggunaan senjata Barat untuk menyerang wilayahnya jauh dari perbatasan adalah eskalasi besar dalam perang. Namun, Kyiv bersikeras bahwa untuk mempertahankan diri, mereka harus mampu menghantam basis Rusia yang mendukung invasi Moskow, yang kini memasuki hari ke-1.000.

    “Bagi pasar minyak, risiko besar adalah jika Ukraina menargetkan infrastruktur energi Rusia. Risiko lainnya adalah ketidakpastian bagaimana Rusia merespons serangan tersebut,” tulis analis dari ING dalam sebuah catatan.

  • Harga Emas Makin Berkilau Tersengat Ketegangan Geopolitik Rusia-Ukraina – Page 3

    Harga Emas Makin Berkilau Tersengat Ketegangan Geopolitik Rusia-Ukraina – Page 3

    Sebelumnya, harga emas mengalami tekanan signifikan dalam beberapa hari terakhir, dengan sejumlah faktor utama menjadi penyebab, termasuk euforia risk-on pasca pemilu Presiden Amerika Serikat, sikap hawkish Federal Reserve (Fed), serta penguatan dolar AS.

    Pada awal minggu kemarin, harga emas spot dibuka di level USD 2.683,02 per ons dan bertahan di atas USD 2.660 per ons sebelum mulai melemah. Penurunan tajam terjadi pada Senin sore (11/11), saat harga emas turun mendekati USD 2.610 per ons dan terus melandai hingga menyentuh level terendah mingguan di USD 2.592 per ons pada Selasa pagi (12/11).

    Faktor Utama Penurunan Harga Emas

    Tekanan pada harga emas utamanya disebabkan oleh sikap hawkish Fed yang mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk mengendalikan inflasi.

    Sikap ini mendorong investor untuk mengalihkan aset mereka ke instrumen berisiko rendah seperti dolar AS, yang menguat signifikan. Kondisi ini berimbas pada pelemahan harga emas yang secara tradisional dianggap sebagai aset safe haven.

    Prediksi Pergerakan Harga Emas

    Menurut survei Kitco News, dikutip Liputan6.com, Senin (17/11/2024), mayoritas memprediksi bahwa harga emas akan terus melemah dalam waktu dekat.

    Sebanyak 50% memperkirakan penurunan lebih lanjut, 25% melihat potensi konsolidasi dengan bias menurun, dan hanya 25% yang optimis terhadap kenaikan harga emas.

    Namun, para analis juga menyebutkan bahwa harga emas masih memiliki potensi stabilisasi di kisaran USD 2.600 hingga USD 2.625 per ons. Mereka mengingatkan bahwa penurunan signifikan ke level sekitar USD 2.400 per ons dapat membawa harga kembali ke rata-rata pergerakan 200 hari, yang dianggap sebagai titik support jangka panjang.

     

  • Zelensky Minta Bantuan Barat Usai Rusia Luncurkan Rudal Balistik ke Ukraina

    Zelensky Minta Bantuan Barat Usai Rusia Luncurkan Rudal Balistik ke Ukraina

    Jakarta

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, meminta mitra Barat untuk memperbarui sistem pertahanan udara negaranya setelah Rusia menembakkan rudal balistik hipersonik ke kota Dnipro. Rusia membanggakan rudal hipersonik Oreshnik barunya yang tidak dapat dihentikan oleh pertahanan udara dan tidak ada yang setara di dunia.

    “Menteri pertahanan Ukraina sudah mengadakan pertemuan dengan mitra kami mengenai sistem pertahanan udara baru–persis jenis sistem yang dapat melindungi nyawa dari risiko baru,” kata Zelensky dalam pidato video malam yang dipublikasikan di media sosial seperti dilansir AFP, Sabtu (23/11/2024).

    Peluncuran rudal Rusia adalah eskalasi terbaru dalam konflik tersebut setelah Kyiv awal minggu ini menembakkan rudal jarak pendek yang dipasok AS dan Inggris ke wilayah Rusia untuk pertama kalinya.

    Zelensky juga memanggil sekutu utama Moskow, Tiongkok, atas tanggapannya terhadap rudal baru Moskow, yang menurut para ahli kemungkinan dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir dan terbang beberapa ribu kilometer. Kementerian luar negeri Tiongkok mengatakan “semua pihak harus tetap tenang dan menahan diri.”

    Dalam pidato malamnya, Zelensky mengatakan: “Dari Rusia, ini adalah ejekan terhadap posisi negara-negara seperti Tiongkok, negara-negara di belahan bumi selatan, beberapa pemimpin yang menyerukan untuk menahan diri setiap saat.”

    “Dunia harus terdengar serius dalam tanggapannya, sehingga Putin benar-benar takut memperluas perang dan merasakan konsekuensi nyata dari tindakannya,” tambahnya.

    Kedua belah pihak bergegas untuk mengamankan keuntungan di medan perang sebelum Donald Trump dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada bulan Januari. Trump mengatakan bahwa ia dapat menjadi perantara kesepakatan damai dalam hitungan jam, meskipun tidak memberikan rincian tentang rencananya, dan berulang kali mengkritik bantuan Amerika untuk Ukraina.

    (rfs/rfs)

  • Putin Akan Banyak Uji Coba Rudal Hipersonik Rusia Usai Ditembak ke Ukraina

    Putin Akan Banyak Uji Coba Rudal Hipersonik Rusia Usai Ditembak ke Ukraina

    Jakarta

    Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan bahwa Moskow akan melakukan lebih banyak uji coba rudal balistik hipersonik Oreshnik dalam ‘kondisi tempur’. Putin mengatakan hal tersebut sehari setelah menembakkan satu rudal ke Ukraina.

    “Kami akan melanjutkan uji coba ini, termasuk dalam kondisi tempur, tergantung pada situasi dan karakter ancaman keamanan yang ditujukan ke Rusia,” kata Putin dalam pertemuan yang disiarkan televisi dengan para kepala militer dilansir AFP, Sabtu (23/11/2024).

    Rusia menembakkan rudal generasi baru ke kota Dnipro, Ukraina, pada Kamis (21/11) dini hari dalam peningkatan besar persenjataan yang dikerahkan pada konflik yang telah berlangsung hampir tiga tahun.

    Bos Kremlin juga memerintahkan rudal tersebut, yang terbang dengan kecepatan Mach 10–10 kali kecepatan suara–untuk diproduksi secara massal. Rusia sedang mengembangkan sistem canggih serupa, tambahnya.

    “Kita perlu memulai produksi massal. Keputusan… pada dasarnya telah diambil,” kata Putin, memuji “kekuatan khusus senjata ini dan kekuatannya.

    “Sistem senjata yang diuji kemarin adalah jaminan setia lainnya atas integritas dan kedaulatan teritorial Rusia,” tambahnya.

    Pertemuan yang diaturnya dengan menteri pertahanan dan mereka yang bertanggung jawab untuk mengembangkan rudal itu terjadi pada akhir minggu ketika konflik Ukraina meningkat dengan cepat.

    Putin mengatakan penembakan rudal Oreshnik merupakan tanggapan langsung terhadap pasukan Kyiv yang menggunakan rudal yang dipasok Amerika Serikat (AS) dan Inggris di wilayah Rusia untuk pertama kalinya.

    (rfs/rfs)

  • Netanyahu Terima Kasih Diundang PM Hungaria Usai Tantang Penangkapan ICC

    Netanyahu Terima Kasih Diundang PM Hungaria Usai Tantang Penangkapan ICC

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, berterima kasih kepada PM Hungaria, Viktor Orban, atas “kejelasan moral” yang ditunjukkannya. Orban mengundang Netanyahu untuk berkunjung meskipun ada surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

    “Menghadapi kelemahan yang memalukan dari mereka yang mendukung keputusan keterlaluan yang menentang hak negara Israel untuk membela diri, Hungaria” “berdiri di sisi keadilan dan kebenaran”, kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan sehari setelah ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuknya dan mantan menteri pertahanannya seperti dilansir AFP, Sabtu (23/11/2024).

    Kantor Netanyahu juga menerbitkan apa yang mereka katakan sebagai surat dari Orban yang dikirim pada Jumat (22/11), di mana ia mengatakan bahwa terkejut mengetahui tindakan “memalukan” Pengadilan Kriminal Internasional.

    “Hungaria mengutuk keras keputusan yang memalukan ini, yang tidak berdampak apa pun pada aliansi dan persahabatan Hungaria-Israel,” kata Orban dalam surat tersebut, seraya menambahkan bahwa “Israel memiliki hak untuk membela diri terhadap ancaman apa pun”.

    ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, sebagai tanggapan atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang dalam perang Israel terhadap Hamas di Gaza, yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

    Hungaria menandatangani Statuta Roma, perjanjian internasional yang membentuk ICC, pada tahun 1999 dan meratifikasinya dua tahun kemudian selama masa jabatan pertama Orban. Namun, Budapest belum mengumumkan konvensi terkait karena alasan konstitusional dan karena itu menegaskan bahwa mereka tidak berkewajiban untuk mematuhi keputusan ICC.

    Orban adalah satu-satunya pemimpin UE yang mempertahankan hubungan dekat dengan Putin setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022. Ia juga merupakan salah satu mitra terdekat Israel di blok yang beranggotakan 27 negara tersebut.

    Budapest sebelumnya mengatakan tidak akan menangkap Putin, yang dicari oleh ICC atas dugaan kejahatan perang dengan mendeportasi anak-anak Ukraina secara tidak sah ke Rusia.

    (rfs/rfs)

  • Booster Rupiah Sore Ini: Surplus Neraca Pembayaran Indonesia

    Booster Rupiah Sore Ini: Surplus Neraca Pembayaran Indonesia

    Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat, ditutup meningkat didukung surplus neraca pembayaran Indonesia dengan penurunan defisit transaksi berjalan.
     
    Pada akhir perdagangan Jumat, rupiah menguat 56 poin atau 0,35 persen menjadi Rp15.875 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.931 per USD.
     
    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Jumat naik ke level Rp15.911 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.942 per USD.
    “Terdapat penurunan defisit transaksi berjalan Indonesia pada triwulan III-2024, dari 0,95 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 0,60 persen dari PDB, sejalan dengan peningkatan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia dan penurunan defisit pendapatan primer. Setelah rilis data tersebut, depresiasi rupiah tertahan,” kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede saat dihubungi Antara, Jumat, 22 November 2024.
     
    Neraca pembayaran Indonesia pada triwulan III-2024 telah dirilis oleh Bank Indonesia. Dalam laporan tersebut, NPI pada triwulan III-2024 mencatat surplus sebesar USD5,9 miliar, dari sebelumnya defisit sebesar USD0,6 miliar pada triwulan II-2024.
     
     

    Neraca transaksi berjalan defisit

    Pada periode yang sama, neraca transaksi berjalan mencatat defisit sebesar USD2,2 miliar atau sebesar 0,6 persen dari PDB, lebih rendah dibandingkan dengan defisit sebesar USD3,2 miliar atau 0,9 persen dari PDB pada triwulan II-2024.
     
    Kinerja neraca transaksi berjalan ditopang oleh surplus neraca perdagangan barang nonmigas yang berlanjut, didukung oleh pertumbuhan ekspor nonmigas seiring dengan kenaikan harga komoditas, di tengah impor yang tumbuh lebih tinggi sejalan meningkatnya aktivitas ekonomi domestik.
     
    Sementara dari sisi eksternal, Josua menuturkan ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina terus meningkat setelah adanya pernyataan dari pemimpin Ukraina dan Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan Rusia meluncurkan rudal baru berkarakteristik ICBM ke Dnipro.
     
    Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui mereka meluncurkan rudal balistik jarak menengah model baru sebagai bagian dari aksi balasan atas serangan Ukraina awal pekan ini. Meningkatnya ketegangan itu dapat meningkatkan permintaan yang lebih kuat untuk aset-aset safe haven, sehingga mendorong apresiasi dolar AS.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)